1
GUBERNUR JAWA TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN TMMD TAHAP I ( REGULER 96 DAN SENGKUYUNG I ) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 TANGGAL 3 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Selamat pagi dam salam sejahtera untuk kita semua Ysh : 1. Pangdam IV/Diponegoro beserta jajarannya, 2. Bupati/Walikota dan Dandim se Jateng, beserta rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Segenap peserta upacara yang saya banggakan; Puji syukur alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 96 dan TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun Anggaran (TA) 2016, dalam keadaan sehat wal’afiat dan dalam suasana penuh kebersamaan.
3
Saya sampaikan apresiasi atas berjalannya program TMMD ini. Sudah 36 tahun TMMD memberikan kontribusi dan bhakti pada negeri. Suatu Pengabdian panjang sebagai bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat, yang telah terbukti berhasil mendukung percepatan
pembangunan di
perdesaan, dan sekaligus merawat semangat kegotong-royongan bangsa ini. Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, dari tahun ke tahun kita bisa melihat rakyat senantiasa menyambut baik TMMD dan merasa senang. Ini semua karena TMMD betul-betul punya kebermanfaatan yang dapat langsung dirasakan oleh rakyat. Dalam TNI Manunggal Membangun Desa ke 96 TA 2016 ini. TNI Angkatan Darat bekerja sama dengan Kementrian Desa, Pembangunan
4
Desa Tertinggal dan Transmigrasi RI. Selain itu juga bekerjasama dengan Bappeda Provinsi, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermasdes) Provinsi, Serta Pemerintah Kabupaten/Kota. TNI AD memiliki komitmen untuk ikut membangun Bangsa dan Negara bersama komponen bangsa lainnya. Upaya sinergitas program TMMD dengan program Kementerian dan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dilakukan demi percepatan desa dalam membangun Indonesia, serta mewujudkan pertahanan negara. Kegiatan fisik yang dilakukan senantiasa Cetho lan temoto, seperti jalan-jalan di perdesaan makin apik, resik lan memadai. Kondisi ini yang menjadi daya dukung bagi peningkatan geliat dan pertumbuhan ekonomi
5
perdesaan, Belum lagi pembangunan fisik lainnya yang juga tidak kalah memberikan kebermanfaatan bagi rakyat. Sedangkan atas berbagai kegiatan non fisik menjadi sarana efektif memberdayakan masyarakat dalam banyak bidang kehidupan, seperti sosial, pendidikan, kesehatan, keamanan dan lain sebaginya. Harapannya, rakyat punya daya dan upaya untuk secara mandiri lepas dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan, serta sekaligus punya daya tangkal kuat atas berbagai potensi ancaman dan gangguan yang membahayakan kondisivitas wilayah, serta tetap tegaknya NKRI. Pada prinsipnya, TMMD bagian dari ikhtiar dan upaya kita bersama yang
dilandasi
semangat
kegotong-royongan
untuk
menanggulangi
6
kemiskinan,
keterbelakangan,
ketertinggalan
dan
ketergantungan,
khususnya di lingkup perdesaan. Artinya TMMD bagian dari upaya meningkatkan
kesetiakawanan
sosial
guna
memperkuat
ketahanan
masyarakat perdesaan. Inilah cara kita merawat ke-Indonesia-an kita hari ini. Inilah bentuk kesengkuyungan dan kegotong-royongan kita membangun dan memberdayakan masyarakat Desa. Sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta Pemerintah Pusat dan Daerah melalui TMMD, seperti inilah menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, menggali dan medayagunakan potensi, serta mengatasi
berbagai
isu/persoalan
terkini
dengan
solusi.
Semangat
7
kegotong-royongan inilah yang hari ini kita peringati sebagai Bulan Bhakti Gotong royong. Hadirin yang berbahagia, Saat
ini
kita
masih
menghadapi
persoalan
kemiskinan
dan
pengangguran . Angka kemiskinan Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 13,32% dari jumlah total penduduk Jateng sebesar 33,25 juta jiwa. Sedang Tingkat pengangguran terbuka 4,99% dari jumlah
angkatan kerja. Sebaran
penduduk miskin menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah menunjukkan masih terdapat 15 kabupaten dengan angka kemiskinan diatas rata-rata provinsi dan nasional.
8
Kita juga menghadapi persoalan serius tentang pangan dan energi yang belum sepenuhnya berdaulat. Kedelai kita masih impor, padahal kebutuhan masyarakat atas kedelai tinggi. Kemudian sektor energi kita juga belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Meski rasio elektrifikasi desa di Jateng sudah 100%, atau semua desa di Jateng sudah teraliri listrik, tetapi belum semua Kepala Keluarga (KK) sudah dapat menikmati aliran listrik. Masih ada saudara-saudara kita yang belum berlistrik, sehingga kalau malam harus bergelap-gelapan. Memprihatinkan. Ini pekerjaan rumah kita yang perlu mendapat prioritas dan disegerakan untuk mengatasinya.
9
Sekali
lagi,
TMMD
telah
menjadi
sebuah
terobosan
untuk
menyelaraskan berbagai program kegiatan lintas sektoral guna membantu penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan perwujudan daulat energi serta pangan di Jawa Tengah. Kita ingin desa-desa makin maju. Kita ingin gap pembangunan antara desa dengan kawasan perkotaan tidaklah terlalu lebar. Kota maju, desa juga tidak kalah maju. Namun bukan berarti desa harus menjadi kota. Kita tetap pertahankan desa sebagai sebuah entitas yang unik, dengan kearifan lokal yang selau terjaga. Desane maju, fasilitas pelayanan dasar masyarakate komplet, SDM-nya makin berkualitas unggul, mandiri, punya spiritualitas tinggi, kreatif dan inovatif serta
10
berkarakter kebangsaan
yang kuat. Lan sing ora kalah penting,
kebudayane tansah lestari. Itu baru luar biasa. Mari kita lanjutkan karya bhakti dan pengabdian pada Ibu pertiwi. Bersama kita tingkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan di negeri ini. Demikian
yang
berbahagia ini.
dapat
saya
sampaikan
dalam
kesempatan
yang
11
Selamat Bertugas. Sekian terima kasih atas perhatiannya Wabillahitaufik Walhidayah, Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,
GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH., MIP.
12