BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Matoda Penelitian yang Diteraokan.
Yang menjadi fokus utama dalam penalitian ini ada
lah untuk mencari faktor-faktor yang mampengaruhi tingkat kabarhasilan yang terjadi dalam prosas pembelajaran mela lui magang pada perajin sepatu dan tas-koper. Dalam upaya mencari dan untuk mandapatkan gambaran
labih mandalam serta sakaligus menemukan jauaban
terhadap
mistari keberhasilan magang itu maka dilakukan penelitian melalui strategi kualitatif dangan pendekatan studi kasus.
Glaser dan Strauss mangemukakan bahua unsur rauan yang se ring ditamui dalam masalah yang berkaitan dengan teori so-
siologis, seperti "... data tentang kondisi struktural, konsekuensinya, penyimpangannya, norma-normanya, prosesnya, pola sarta sistemnya" , sangat mungkin ditamukan
de
ngan metode kualitatif (Moleong, 1989: h.39). Di samping itu pertimbangan lainnya adalah sabagai mana yang dikatakan Moleong (1989: h.6), bahua: ... Pertama, menyssuaikan matoda kualitatif lebih
mu-
dah apabila barhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara penaliti dan rasponden; dan ketiga, matoda ini labih peka dan labih dapat manyasuaikan diri dengan ba nyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Disadari bahua dangan menerapkan metode kualitatif
harus memperhatikan ciri-ciri yang dikahandaki oleh metode itu. Dari hasil penelaahan kapustakaan ditamukan
bahua
Bogdan dan Biklen (1982: h.27-29) mengajukan lima buah ciri yang menyebutkan, (1) "Qualitative research has the na-
73
tural satting as tha direct source of data and
the re
searcher is the key instrument". Oleh sebab itu peneliti an kualitatif pada hakekatnya untuk;mendapatkan data ha
rus langsung dari sumbernya dan penaliti berlaku sebagai
instrumen inti. Dalam penarapannya penaliti terjun lang sung mangikuti kehidupan semua pihak yang terlibat dalam prosas pendidikan pada area tersabut. (2) "Qualitative reserach is descriptive", artinya catatan-catatan tartu-
lis sangat panting dalam
pendekatan kualitatif, baik da
ta tercatat dan diseminasi dari penemuan-penemuan
dalam
bentuk kata-kata, gambar-gambar, yang diperoleh melalui uauancara, observasi, berupa catatan lapangan, dokumen
pribadi dan atau fotograf, video tape, tapa recorder mau pun catatan-catatan lainnya. (3) "Qualitative researchers
are concerned uith process rather than simply uith
out
comes or products". Penelitian kualitatif lebih menekan
kan prosas daripada hasil atau produk. Ini tarkandung maksud agar peneliti tarus mangikuti samua aspek kejadian dan interaksi yang timbul sehari-hari. (4) "Qualitative
searchers tend to analyze their data inductively".
re
Mak-
sudnya, studi kualitatif tidak membuat hipotasis melain kan labih berkacenderungan menganalisis data secara
in-
duktif dan oleh sabab itu teori dikambangkan dari bauah.
(5) "Meaning is of essential concarn to tha qualitative approach". Penelitian kualitatif mencoba untuk mengerti
inti atau 'meaning' dari paristiua dan interaksi
yang
tarjadi dalam situasi tertentu. Panalitian kualitatif di-
sebut juga "participant perspective", sebab yang diperoleh secara perspaktif hasilnya akurat.
Lincoln dan Cuba (1985: h.39-42) mengajukan em
pat belas ciri penelitian kualitatif. Masing-masing ya itu, (1) Natural setting; (2) Human instrument; (3) Uti
lization of tacit knouladga; (4) Qualitative methods; (5) Purposive sampling; (6) Inductive data analysis; (7) Grounded theory; (8) Emergent design; (9) Negotiated out
comes; (10) das9 study raporting mode. (11) Idiograpnic interpretation; (12) Tentative application; (13) Focusdetermined boundaries; dan (14) Special criteria for trustuorthiness.
S.Nasution (1988: h.9-12) mengulas enam belas ci
ri yang dituntut dalam pendekatan kualitatif. Sacara rinci
dikatakan sbb.: (l) Sumbar data ialah situasi yang uajar atau 'natural setting'. Pengumpulan data didasarkan pada observasi sitaasi yang uajar, sabagaimana adanya, tanpa dipangaruhi dengan sengaja; (2) Peneliti sebagai instrumen penelitian. Peneliti adalah 'key instrument' atau alat penelitian utama. Pangamatan dan uauancara dilakukan ti
dak barstruktur; (3) Sangat daskriptif. Penaliti mengusahakan pengumpulan data daskriptif sebanyak-banyaknya yang dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian; (4) Mementingkan prosas maupun produk, jadi juga memperhatikan bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu; (5) Mencari makna di
belakang kelakuan atau perbuatan, sehingga dapat memahami masalah atau situasi; (6) Mengutamakan data langsung atau
75
•first hand'. Karena itu peneliti diuajibkan tarjun lang sung ke kancah lapangan untuk mengadakan obsarvasi dan in-
tarviau; (7) Triangulasi. Data atau informasi yang diperolah dari satu pihak harus dichek kebenarannya dengan
cara
memparoleh data itu dari sumber lain; (8) Menonjolkan rin-
cian kontekstual. Artinya, data tidak dipandang lepas-lepas akan tatapi saling barkaitan dan merupakan suatu kese-
luruhan atau struktur; (9) Subyak yang ditaliti dipandang kadudukannya sama dengan peneliti; (10) Mengutamakan perspektif emic, yakni mementingkan pandangan rasponden mau
pun penafsiran dunia dari segi pendiriannya; (11) Varifika^
si, antara lain melalui kasus yang bertentangan atau ne
gatif; (12) Sampling yang purposif, sebab penelitian kua litatif sering berupa studi kasus atau multi-kasus; (13) Menggunakan 'audit trail', maks.udnya mangikuti jajak atau melacak untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai
dangan data yang dikumpulkan; (14) Partisipasi tanpa mengganggu. Dalam melakukan obsarvasi penaliti tidak boleh me
nonjolkan diri agar situasi tatap uajar atau 'natural'; (15) Mengadakan analisis sejak aual panalitian, dan se lanjutnya sepanjang penelitian itu; dan (16) Disain pene litian tampil dalam proses penelitian. Karana itu bersi
fat 'emergent, evolving, developing'. Penelitian dengan pendekatan kualitatif disebut
juga panalitian naturalistik. Sebab kegiatan penelitian dilaksanakan secara uajar, natur atau alamiah dan tidak
artifisial; sedangkan penelitian kuantitaif, ada-yang me-
namakan penelitian konvensional. Masing-masing pendekatan tarsebut memiliki perbedaan yang hakiki sehingga implikasinya adalah menentukan posisi peneliti. yang didasarkan pada karaktaristik metode tarsebut.
Santi Arbi talah mencoba menyunting pendapat Guba
(1987: h. 31) dalam bentuk sabuah tabal yang melukiskan beberapa perbedaan pokok antara penelitian atau inkuiri konvensional dan inkuiri naturalistik sbb.:
TA8EL
2
BUTIR-3UTIR PE3BANDINGAN INKUIRI KONUENSIONAL DAN NATURALISTIK Inkuiri
Konvensional
c a at c •H
X3 C (0
Dasar filsafat
Positivisma logis
Paradigma
Fisika eksperi-
in-
kuiri
mental
Maksud Pendirian
Uerifikasi Reduksionis
Kerangka karj^
Pra-ordinat/pasti
atau dasain
-Q Li CD
Gaya
Intervensi
°-
Realitas maje-
Singular
u
£
Inkuiri Naturalistik
Fanomanologi Etnografi; jurnalisme i.nvestigatif Penemuan
Ekspansionis
Muncul/variabal Saleksi
Multipel
muk
Struktur nilai
Singular
Pluralistik
jl Latar i Konteks
Laboratorium Tak berhubungan
Ralevan
^
Tarkontrol
Intarferensi yang
If m
Kondisi-kondisi Perlakuan
Alam
diundang ^ariabal
Ruang lingkup
Stabil Molekuler
Molar
Matode-matode
Obyektif - dalam
Obyektif - dalam
arti kasepakatan antar subyektif
arti faktial/ dapat dikonfirmasikan
Penelitian kualitatif atau naturalistik menganut pandangan post-positivisme. Bantahan post-positivisme ter
hadap pandangan positivisma adalah tidak menerima adanya hanya satu kabanaran. Rich (1979), sebagaimana yang ditulis kambali oleh S.Nasution (1988: h.4-5) menyebutkan,
77
" ... There is no 'the truth' - nor a truth - truth
is
not one thing, - or even a system. It is an increasing complexity". 3adi, kebenaran (kalau ada) lebih kompleks daripada yang diduga. Apa yang dialami satiap manusia sa ngat berbeda dan begitu kompleks sehingga tidak dapat di-
ikat olah satu teori tertentu. Oleh sebab itu, menurut
pandangan post-positivisme, teori harus terbuka, "opan ended, non-dogmatic, grounded in the circumstances
of
everyday life".
Adapun pilihan metode studi kasus dalam penerapan penelitian pendekatan kualitatif/naturalistik/post-posi-
tivistik tidak lain didasarkan pada kainginan untuk mem-
peroleh gambaran realitas yang holistik pada kagiatan pro
ses balajar mengajar yang tarjadi pada magang, sehingga pada gilirannya akan didapatkan pamahaman dan makna atau
"verstehen" yang tarkandung dalam prosas intaraksi
tar
sebut, dalam situasi yang uajar tanpa dibuat-buat. Saba
gaimana yang dijelaskan olah Moh.Nazir (1985: h.66), di-
angkat dari pendapat Maxfiald (1930), mengatakan
bahua
" ... Stusi Kasus atau Penelitian Kasus (Case Study) ada lah penelitian tantang status subyek panalitian yang barkanaan dangan suatu fasa spasifik atau khas dari keselu-
ruhan personalitas". Tujuan studi kasus ini tidak lain
adalah untuk memberikan gambaran secara mandetail tantang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karaktar yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kamudian,. dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan su-
atu hal yang bersifat umum.
Targantung dari tujuannya, maka ruang lingkup stu di dapat mancakup segmen atau bagian tertentu atau menca
kup keseluruhan siklus kehidupan individu, kelompok, lem-
baga maupun masyarakat, baik dengan penakanan
terhadap
faktor-faktor kasus tertentu, ataupun meliputi kaseluruhan faktor-faktor dan fanomena-fenomana. Hasil dari penelitian
kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang spesifik dari individu, kelompok, lambaga atau masya rakat.
Studi kasus atau penelitian kasus mempunyai ciri-
ciri atau karaktaristik tersandiri. Separti yang dikemuka-
kan olah Sumadi Suryabrata (1987: h.24), menyebutkan anta ra
lain:
(1) Penelitian kasus adalah penalitian mandalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tar sebut;
(2) Dibanding dangan studi survai yang cenderung
untuk
meneliti sejumlah variabel pada unit sampel yang
be
sar, maka studi kasus cenderung untuk meneliti sejum lah unit yang kacil tatapi mengenai variabal-variabel
dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya. Mamang studi kasus mempunyai kelemahan-kelemahan
di samping .keunggulan-keunggulannya. Kelemahan tarsebut terletak pada kepekaan terhadap tingkat subyaktivitas. Se
perti memberikan makna tinggi atau rendah, atau menempat-
79
kan suatu data dalam kontaks tertentu dan bukan pada konteks yang lain, maka intarpretasi subyektif jalas
akan
mempengaruhi hasilnya. Begitu pula, karena fokus penelitiannya tarbatas pada unit-unit yang sadikit jumlahnya, maka penelitian kasus itu juga tarbatas sifat repr8santatifnya.
Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan tarsebut maka
peneliti perlu mengadakan triangulasi, mamparpanjang masa obsarvasi
dan pengamatan tarus-menerus, membicarakan de
ngan orang lain (peer debriafing), menganalisis kasus ne gatif, manggunakan bahan refarensi dan mengadakan "member check", artinya pada akhir uauancara peneliti, berdasarkan catatan lapangan, mangulangi dalam garis besar apa yang telah dikatakan olah rasponden dengan maksud agar ia mem.perbaiki bila tardapat kekeliruan atau menambahkan
hal-
hal yang dianggapnya masih kurang.
Upaya-upaya tarsebut dilakukan guna mendapatkan
tingkat obyaktivitas sahingga memperkecil terjadinya bjas atau kemencengan penelitian kualitatif yang disababkan oleh unsur-unsur subyektif seperti pengaruh pikiran, pe-
rasaan dan latar belakang peneliti. Dalam kaitan ini Gun-
nar Myrdal (1984: h.41) menganjurkan agar peneliti " ... berpegang pada penilaian-penilaian yang lebih tinggi dan
dengan menganggap sangat panting fakta yang diamati, kita
baru membersihkan sebagian kemencengan (bias) dari pikir an kita".
Robert K.Yin (1984: h.59) manyebutkan bahua "...
80
One test of this possible bias is the degree to uhich
a
case study investigator is open to contrary findings. ...
If th8 quest for contrary findings can produce documentabla rebuttals, the likelihood of bias uill have been
re
duced". Lebih lanjut Yin manimpali bahua studi kasus
ti
dak sakedar mampu manjauab pertanyaan "apa", melainkan ju
ga harus bisa manggali dan menemukan jauaban atas perta nyaan "mengapa" dan "bngaimana".
B.
Unit Analisis Penelitian
Yang menjadi unit analisis utama dalam panalitian ini adalah komponan-komponen yang terlibat dan barpenga
ruh dalam prosas belajar mengajar yang
terjadi dalam ma
gang, seperti pesarta magang (sebagai rau input), dan par magang sebagai fasilitator atau sumber belajar serta
ma-
tari yang disampaikan, sarana dan prasarana yang manunjang, matoda belajar yang ditarapkan dan uaktu balajar yang di
gunakan (sebagai instrumental input), iklim balajar
se
perti hubungan sesama pamagang dan atau peserta magang da ngan parmagang serta para perajin senior yang sehari-hari melakukan pekerjaan, di samping lambaga-lembaga pamerin-
tah dan atau lambaga sosial yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat (sebagai environmental input). Untuk mamperoleh gambaran
lebih mandetail terha
dap tingkat keberhasilan magang maka unit esensial
perlu
yang
dianalisis adalah "alumnus" magang yang sudah mam
pu berusaha mandirikan bengkel dan usaha sendiri. Oleh karena penelitian kualitatif candarung meli-
81
hat permasalahan sacara holistik, kaitannya dangan unitunit analisis panalitian ini maka sacara ringkas dapat diilustrasikan sabagai barikut:
u co
u
CO •<-)
(D^-^. «—1 CT
CD CD
C as CI
•r-j
fci CO
CO
3
CO
•r-i
•1-3
4->
co
JC CO
f-4
r-l
r-t
m CD
CD CD
3
s
u
co
CO
E
u
tn*«^
CO
CD CD
CD
JO u E CD =3 a
u
Ol o u o_
CD XD o CD
CO
c CO u CO
•H
(4
tn
co
co -i-j
-^ co O
CD
e:
en
r -t t
t
1
INSTRUMENTAL INPUT
Peserta Magang OUTPUT
RAU INPUT
NVIRONMENTAL INPUT E
I fci
•H CO •H " ^
i
-1
0) ti (0 (0 4^ 1—5
co jz O (0
jr (0
CO -P
-P
-^ CO
-H CO
WH
i-l .—1
-O c e -h c
CD CD
-H CD 05 CD
_J CD "D
(0 U.
c -h CD ti CO (-1 (D
E
e
m
cd
a.
a c o z
Gambar 6 : Unit Analisis Panalitian
HASIL
82
C. Data yang Dikumpulkan.
Sesuai dengan parmasalahan dan tujuan penelitian
ini maka sejumlah data yang berkaitan dengan unit-unit
analisis dijaring dari pemagang dua orang,. parmagang dua orang, mantan magang dan pemilik bengkel kerja dua orang,
dan tokoh perajin dua orang; dari instansi Kantor Uilayah P8rindustrian saorang dan
Kandep.Perindustrian saorang;
Penanggungjauab Unit Palaksana Teknis (UPT) Karajinan Kulit saorang, Kantor Kecamatan saorang dan untuk tingkat
kelurahan saorang; serta data dan informasi yang dikumpul kan dari Seksi Pendidikan'LKMD Kelurahan Cibaduyut seba nyak seorang.
Data itu di antaranya barupa:
1. Data yang diperoleh dari peserta magang: a. Umur raspondan
b. 3umlah anggota keluarga c
Pendidikan rasponden
d. Lama mangikuti kagiatan magang a. Pengalaman yang diperoleh selama magang f. Pengaruh keluarga dan lingkungan sosial akonomi
g. Faktor-faktor yang mendorong ikut magang, kaitannya dalam hal motivasi dan kebutuhan berpras tasi
h. Harapan-harapannya tarhadap bidang pendidikan, lapangan kerja dan kehidupannya untuk masa-masa yang akan datang.
2. Data yang diperoleh dari parmagang:
/
a. Umur parmagang b. 3umlah anggota keluarga
c
Pendidikan yang diperoleh melalui jalur sekplah dan atau luar sekolah
d. Intensitas kegiatan belajar yang berkaitan dengan panyampaian materi belajar, metoda belajar diterapkan, sarana balajar yang digunakan
yang serta
alokasi uaktu yang diperlukan
a. Pengalaman dan katerampilan sebagai perajin
f. Kesediaan untuk bakerja karas dan adanya rasa ti dak puas terhadap hasil yang dicapai dalam upaya pengendalian mutu produk
g. Pandangannya terhadap hakakat hidup dan harapanharapan masa depan
3. Data yang diparoleh dari mantan magang dan tokoh pe rajin: a.
Umur
b. Pendidikan yang diparoleh melalui jalur formal dan atau jalur luar sekolah
c
Pengatahuan, pengalaman dan katerampilan di bi dang persepatuan
serta tas-kopar
d. Kamampuan melakukan dialog-dialog dengan sumbersumber informasi dari para pimpinan formal dan
informal (tokoh masyarakat) 8. Kamampuan mamahami, mandayagunakan dan malaku-
kan penilaian terhadap informasi yang diperoleh dari sumber-sumber informasi
84
f. Harapan-harapan masa depan
4. Data yang diperoleh dari aparat pemerintah, tantang; a. Potansi uilayah
b. Kepijakan pemerintah dalam sektor industri kecil
c Informasi tantang pertumbuhan dan parkembangan tantang karajinan sapatu dan tas-koper d. Harapan-harapan yang diinginkan untuk masa depan 5. Data yang diperoleh dari tokoh masyarakat:
a. Asal-usul/sejarah persepatuan dan tas-koper
b. Harapan-harapan masa depan, berkaitan dengan faktor pandukung dan panghambat
6. Data yang diperolati dari referensi, seperti dari: a.
Kantor Desa
b. Kantor Kecamatan
c. Unit Pelaksana Teknik (UPT) Kerajinan *ulit
d. Kantor Uilayah Departamen Perindustrian
e. Buku-buku/diktat dan atau dokumen-dokumen yang dimiliki induk semang/sumber belajar/pamong belajar/tutor/fasilitator D. Cara Pengumpulan Data.
Oleh karana penelitian kualitatif sangat menguta-
makan manusia sebagai alat penelitian maka penaliti ditun
tut untuk memiliki adaptibilitas tinggi sahingga diharap kan mampu manyasuaikan diri dangan situasi yang berubahubah yang dihadapai dalam penelitian.
Peneliti sabagai instrumen penelitian (S.Nasution,
85
1988: h.55-56) sangat serasi untuk metode naturalistik se
bab mempunyai ciri-ciri: (1) Peneliti-sebagai-alat paka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang
diperkirakan
bermakna atau tidak bagi peneliti
an; (2) Paneliti-sebagai-alat dapat manyasuaikan diri ter hadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ra gam data sekaligus; (3) Tiap situasi merupakan suatu kasa-
luruhan. Hanya manusia-sebagai-instrumen dapat memahami
situasi dalam seluk-beluknya; (4) Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, hanya mungkin dirasakan, dipahami, diselami dan dihayati olah manusia; (5) Paneliti-se
bagai-alat dapat sagera menganalisis data yang diperoleh; (6) Manusia-sabagai-alat dapat sagera mangambil kasimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan dan segara digunakan sa bagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, parbaikan atau penolakan; dan (7) Manusia-sebagai-alat, res pons yang anah atau menyimpang, justru diberi perhatian
untuk mempertinggi tingkat kapercayaan dan tingkat pama haman mengenai aspek yang diselidiki.
Teknik yang dipargunakan untuk manjaring data itu
dipargunakan uauancara secara mandalam, obsarvasi partisitif, dan studi dokumentasi, dengan menggunakan catatan la pangan, tape recorder dan atau camera foto.
Uauancara sacara mandalam (depth intervieu) ber-
kepentingan untuk mengumpulkan data yang bersifat verbal dan non-verbal. Data verbal diperoleh melalui percakapan atau tanya jauab. Percakapan dapat dicatat dalam
buku
55
catatan lapangan atau direkam dengan tape-recorder. Un tuk mandapatkan persepsi yang sama,
hasil uauancara di
sampaikan kepada yang bersangkutan (rasponden)
guna
diparbaiki, diubah, ditambah atau dikurangi di mana per lu.
Uauancara dangan rasponden dapat dilakukan secara
tartutup (covert) dan uauancara secara terbuka (overt). Di sini, peneliti lebih cenderung melakukan uauancara
yang bersifat terbuka dengan makaud agar subyek tahu
se
dang diuauancarai serta menyadari akan maksud dan tujuan uauancara itu.
Olah karena maksud utama uauancara adalah
menggali atau merekonstruksi peristiua masa lalu maka pe neliti atau pauauancara handaknya jangan -.snginterupsi. Uauancara bisa dilakukan secara barstruktur maupun tidak berstruktur. Sesuai dengan karaktaristik inkuiri natural
istik maka bentuk uauancara labih condong ke arah tidak
barstruktur, lebih-labih bila pauauancara barkainginan menanyakan sesuatu sacara labih mendalam lagi pada sao rang subyek tertentu sarta mempersaalkan bagian-bagian
tertentu yang aneh atau tidak normal (atiologi). Uauancara tidak barstruktur itu juga sangat barguna untuk menyeleng-
garakan kegiatan yang bersifat penemuan (discovery) serta apabila tartarik untuk mangungkapkan motivasi, maksud, atau penjelasan dari rasponden.
Sabagaimana
dijelaskan olah Lincoln dan
Guba
(1985: h.268) bahua tujuan uauancara antara lain adalah:
87
... reconstructions of such entities as experienced in
the past; projections of such entities as they are ex pected to be experienced in the future; verification, emendation, and extension of information (constructions, reconstructions, or projections) obtained from other
sources, human and nonhuman (triangulation); and veri fication, emendation, and extension of constructions
developed by the inquirer (member checking). Maka dianjurkan oleh Patton (1985) untuk mambari kan enam jenis pertanyaan yang satu dengan lain jenis per
tanyaan tarsebut saling berkaitan. Ke enam jenis pertanya
an itu adalah, (1) pertanyaan yang berkaitan dengan penga laman atau parilaku; (2) pertanyaan yang berkaitan
dangan
pendapat atau nilai: (3) pertanyaan yang berkaitan dangan
perasaan; (4) pertanyaan tentang pengetahuan; (5) perta nyaan yang berkaitan dangan indera; dan (6) pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau damografi.
Di samping hal tersebut, data-non-verbal juga sa
ngat penting untuk diperhatikan atau dicatat. Pasan-pesan non-varbal biasanya dipangaruhi oleh etnis tertentu. Dan
informasi amic atau menurut pandangan responden, harus di-
jaring samurni mungkin, meskipun suatu saat pandangan ras ponden tidak dapat dipisahkan dari informasi etic (pan
dangan peneliti). Ernie merupakan bahan mentah atau input bagi penaliti untuk diolah, ditafsir, dianalisis dan di-
simpulkan berdasarkan teori, teknik dan metode serta pan dangan peneliti.
Teknik lainnya dalam
dengan mengadakan obsarvasi
upaya manjaring data adalah
atau pengamatan. Meskipun
apa yang diamati merupakan eksprasi pribadi yang dipanga-
83
ruhi oleh latar belakang pendidikan, pengalaman, pengeta huan, perasaan, harapan, nilai-nilai dan tujuan peneliti, adalah sangat diharapkan hasil obsarvasi itu merupakan da
ta yang dijunjung tinggi tingkat kradibilitasnya. Petunjuk yang dibarikan oleh Bogdan dan
Bikl8n
(1982: h.71) dalam melaksanakan uauancara dan pengamatan menjelaskan bahua:
... In kaaping uith the qualitative tradition of
at
tempting to capture tha subjects oun uords, and lett ing the analysis emerge, intervieu schedules and ob servation guides generally allou for open-ended res pons and are flexible enough for tha observer to note and collect data on unexpected dimensions of tha to. pic
Obsarvasi bukan merupakan proses pasif melainkan
proses aktif dan selaktif. Peneliti harus bisa terjun ka lapangan tanpa menimbulkan jurang pemisah dengan respon den, dan di sisi lain peneliti harus bisa menyaring data yang diperoleh sasuai dengan tujuan penelitian.
S.Nasution (1988: h.58) mengingatkan bahua dalam tiap pengamatan harus salalu dikaitkan dua hal, yakni:
(1) informasi, misalnya apa yang terjadi; dan (2) konteks, separti hal-hal yang berkaitan dengan keadaan di sakitarnya. Makna atau "varstehen" dari observasi maupun inter vieu hanya dapat diperoleh dalam kaitan informasi dengan
kontaksnya.
E.
Teknik
Analisis
Data.
Analisis data,
sabagaimana yang dipaparkan Bogdan
dan Biklan (1982: h.145) adalah, "... Data analysis
is
89
the process of systamatically searching and arranging the intervieu transcrips, fieldnotas, and other materials that
you accumulate to increase your oun understanding of tham and to enable you to present uhat you have discovered
to
others".
Analisis mencakup bekerja dengan data, mengorga-
nisasikannya, mengalompokkannya ke dalam unit-unit, nyusun sintesisnya, mancarikan pola-polanya,
me-
menemukafi
hal-hal yang penting dan yang harus dipelajari, serta menamukan apa-apayang akan disampaikan kepada orang lain.
Penataan data kualitatif (Rusli Lutan, 1986: 300)
dituntun oleh pertanyaan teoritis substantif. Dangan de mikian sejumlah data yang diperoleh dari lapangan semakin
tarorganisir. Untuk kaperluan analisis dikembangkan beberapa katagori koding seperti, (1) lokasi/kontaks informasi
diperoleh; (2) situasi; (3) proses atau rangkaian peris-
tiua; (4) aktivitas; (5) kejadian yang telah muncul pada masa lalu atau pada uaktu studi di lapangan;. (6) teknik atau cara kegiatan dilaksanakan seperti dalam pertanian atau karajinan; dan (7) struktur hubungan sosial.
Analisis adalah merupakan proses menyusun
agar dapat ditafsirkan
data
sahingga pada gilirannya dapat di-
ketahui maknanya. Pekerjaan menafsir atau mangintarpretasi diperlukan daya pikir inovatif dan kreatif, dengan mang gunakan data dan katagorisasi yang talah dibandingkan dan dites validitasnya.
Analisis data dimulai sejak aual dan tarus-menerus
90
sampai akhir penelitian yang diperoleh dari lapangan ser ta dituangkan dalam bentuk tulisan.
Seperti yang dianjurkan oleh S.Nasution (1988: h.
129) bahua dalam analisis data dapat ditempuh langkahlangkah, yakni (1) reduksi data, (2) 'display' data, (3) mangambil kesimpulan dan verifikasi. Mereduksi data dimaksudkan melalui laporan
la
pangan sebagai bahan "mentah", disingkat dan dirangkum, disusun secara sistamatis, ditonjolkan pokok-pokok yang
penting sahingga memberikan gambaran yang labih
tajam
tantang hasil pengamatan dan lebih mudah dikehdalikan.
Display data
dimaksudkan
agar
data
yang
terekam malalui obsarvasi, intarvieu dan studi dokumenta-
si dapat dilihat dalam gambaran secara keseluruhan atau ba-
gian-bagian tertentu dari penelitian ini ditonjolkan lam
matriks,
da
grafik, netuorks dan charts.
Menyimpulkan dan verifikasi data pada hakekatnya
adalah upaya untuk mencari makna bardasarkan data mentah
yang diparoleh dari lapangan. Hal ini dilakukan dengan men
cari pola, tema, hubungan, persamaan, Kasimpulan
dan
hipotasis.
. aual yang diperoleh dari data yang masuk
sifatnya masih tantatif, kabur dan diragukan,
lama
tatapi makin
menjadi mantap karena data yang didapat samakin
bertambah serta diverifikasi salama penelitian barlang
sung. Hasil temuan yang didasarkan pada inkuiri natural istik diharapkan bisa dipartanggungjauabkan sebab aktivitas penelitiannya didukung dengan keabsahan data.
91
Tentang kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan
data, menurut Moleong (1989: h.192) diisyaratkan
melalui
sebuah tabel sebagai barikut:
TABEL
3
IKHTISAR KRITERIA DAN TEKNIK KEABSAHAN DATA
Kriteria Kredibilitas
PEMERIKSAAN
Teknik Pemeriksaan
(1) Perpanjangan keikutsertaan (2) (3) (4) (5) (-6)
Katakunan pengamatan Triangulasi Pangecekan sejauat Kecukupan referensial Kajian kasus negatif
(7) Pangecekan anggota Katerangan
(8) Uraian rinci
Kebergantungan
(9) Audit kebergantungan
Kapastian
(10) Audit kapastian
F. Panalitian Pandahuluan (Pra Survai) Sebelum penalitian yang sabenarnya dilakukan, panulis mengadakan pra-survai pada dasa Cibaduyut dan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Kerajinan Kulit yang berada di ui
layah ^esa Cibaduyut, Kecamatan Cibaduyut, Kabupaten Ban dung. Dilaksanakan pada tanggal 24 Pabruari dan 8 Marat
1989 dengan surafe pengantar dari Kepala oalai Pengembang-
an kagiatan Balajar 3ayagiri Lambang, Diraktorat 3enderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga, Nomor su-
rat: 0261/E5.6/N.1989, tertanggal 24 Pabruari 1989, perihal: konsultasi (Lampiran 1).
Surat pengantar dari instansi tempat penulis be kerja dimaksudkan untuk memperlancar jalan dalam rangka
kontak dengan lambaga pemerintah yang dituju. Adapun tu
juan utama yang diharapkan dari penelitian pendahuluan itu adalah untuk:
(1) ''endapatkan gambaran mengenai keadaan daarah peneli tian dan kemungkinan-kamungkinan hambatan yang jumpai
di-
di samping mangatahui faktor-faktor yang mem
bantu;
(2) Mendapatkan sejumlah informasi dan data guna penulisan disain penelitian yang kamudian akan diseminarkan;
(3) Memparoleh pengalaman dalam rangka menerapkan teknikteknik obsarvasi dan uauancara dengan para pimpinan formal dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam kagiatan orientasi lapangan ini penulis da
pat menemui pananggungjauab UPT Cibaduyut yang dijabat
oleh Bapak Undang Sumarna, B.Sc (Nip.090015376) . Kasampatan bertemu yang partama kali ini dimanfaatkan untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan, hubungannya de
ngan rancana kagiatan penelitian akademik serta menggali informasi tugas dan fungsi UPT, dan mBnjajagi berbagai ka-
mungkinan untuk bisa manjalin kerjasama antara kedua ins tansi yang barsangkutan.
Dari hasil pembicaraan yang mamakan uaktu lebih-
kurang dua setangah jam itu, penulis akhirnya memperoleh
informasi tentang strategi operasional pambinaan dan
pe-
ngembangan UPT pada para perajin sapatu yang bartitik to-
QT
lak dari permasalahan-permasalahan yang ada, baik
yang
menyangkut barbagai perma3alahan intern UPT maupun
pada
kondisi perajin industri kecil persepatuan, barupa (l) pe ningkatan pamanfaatan sarana dan utilitas UPT dalam bentuk kegiatan: (a) panertiban dan penyusunan administrasi ma teriil, (b) penyusunan kalkulasi dan penerapan besarnya
tarif jasa layanan Uork Shop melalui musyauarah dengan to koh pengusaha calon pemakai jasa, (c)panempatan mesin-me-
sin layanan yang kurang efaktiv
kapada kelompok-kelompok
pengusaha perajin yang dinilai layak, (d) mambarikan panarangan dan panyuluhan tantang taknologi dan pengoperasian masin-masin yang ada.
Di samping itu juga mengadakan (2) peningkatan pro-
fasionalisma personil, dalam bantuk kegiatan: (a)
panye-
lenggaraan program pelatihan katerampilan operator
dalam
pengoperasian masin-masin yang ada, (b) raenyalenggarakan program
pelatihan katerampilan staf administrasi di bidang
kagiatan kasekretariatan dan kauangan, (c) penyalenggaraan
program pelatihan katerampilan tanaga-tenaga instruktur di bidang pambuatan dan pangambangan disain produk alas kaki dan barang-barang kulit, melalui kagiatan work shop
dan
eksparimen, (d) pelatihan - khususnya bagi TPL - dalam ma-
nangani dan menyelesaikan kasus-kasus permasalahan pengu saha.
Panertiban data santra dan penetapan uilayah binaan
(3) dilakukan malalui kegiatan: (a) mengadakan avaluasi da ta sentra yang telah ada di UPT dan Kelurahan
sarta pen-
94
dataan langsung sacara sampling, (b) pambuatan pata sentra yang meliputi enam uilayah teritorial Dasa/Kelurahan untuk m
anetapkan uilayah binaan UPT Cibaduyut, (c) penyusunan
dan pambuatan pata lokasi sarana parniagaan bahan dan ba-
rang jadi yang ada di sepanjang jalan Cibaduyut, dan (d) penyusunan master plan untuk panetapan prioritas pangem-
bangan sarana perdagangan barang jadi atau sales emporium.
Adapun pengembangan sarana usaha pardagangan (4) bagi para produsen sebagai alternatif pemecahan masalah
pamasaran dilakukan melalui kegiatan: (a) menyelanggarakan kegiatan partamuan antara pamilik lahan, para pengusaha parajin dan tokoh masyarakat
dalam rangka pendirian pusat
pardagangan bersama, (b) panetapan lokasi dan pambangunan sarana dari hasil suadaya pengusaha berdasarkan master plan
pangembangan shou room, (c) membantu para pengusaha
dalam
pangurusan perijinan dari instansi yang berueuang, dan (d) mambantu para pengusaha dalam pengurusan hak paten merk. Dalam upaya panataan dan pangembangan koparasi, UPT
juga mengadakan kerjasama lintas saktoral (5), malalui ka
giatan: (a) penyelenggaraan rapat-rapat atau partamuan pe ngusaha untuk merumuskan bentuk organisasi usaha (koparasi) yang sesuai, (b) menyelenggarakan partemuan dengan instansiinstansi tarkait, aparat pemerintahan satampat dan tokoh-
tokoh pengusaha untuk merumuskan upaya pengembangan kopara
si menjadi koparasi industri karajinan rakyat disingkat "K0-
PINKRA", (c) membantu koparasi dalam mamasarkan hasil duksi anggota malalui program keterkaitan.
pro-
95
Sedangkan karjasama dalam bidang panyelenggaraan ka
giatan pendidikan dan pelatihan katerampilan, pengembangan
disain dan diversifikasi produk (6), dilakukan melalui ka giatan: (a) kerjasama dengan lembaga-lembaga pengembangan suadaya masyarakat, seperti Lembaga Manajemen UNPAD, Perkum-
pulan untuk Peningkatan Usaha Kedil, (b) kerjasama dangan Lambaga Produktivitas Nasional Depnaker, Dinas Sosial dan
Pemda, dan (c) karjasama pambinaan ke-usahauanan malalui pa nyelenggaraan kegiatan bimbingan dan penyuluhan dengan Bukopin, Diraktorat Perpajakan, Perum Pos dan Giro. Pada uaktu dilakukan pra penelitian ini, aparat pa-
laksana UPT Cibaduyut sabanyak 11 orang, dua orang
bersta-
tus sebagai Pagauai Nageri yang diperbantukan dari
Kandep
Perindustrian Kabupatan Bandung, dan 9 orang lainnya barsta-
tus sebagai Tenaga Honorer. Mangatasi katarbatasan
jumlah
personil dangan voluma kegiatan oparasional UPT, yang tarus meningkat, maka upaya yang dilakukan adalah lauat tugas
rangkap serta memperhatikan kesasuaian profesi dan kaahlian yang dimiliki.
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) SENTRA
INDUSTRI
KERA3INAN
KULIT DI
CIBADUYUT
Pananqqunq 3auab Aim
3.
Salim
Bag.Adm.Kauangan
Suherlan H,
Bc.Ak
I 3uru Bayar R obin
£ Bagian kretariatan
Syarifudin
£ Bagian Layanan Taknologi Produksi Ahmad Hafid, BSc
-£ Bagian Layanan Lit.Bang
Suherlan H, Bc.Ak
HZ
Operator
TPL/TPLS
Bagian Layanan Pamasaran
Agus Hidayat
95
Satalah penulis memperoleh gambaran tantang tugas
dan fungsi UPT yang tarjabar dalam strategi operasional, terutama kaitannya dengan bimbingan dan penyuluhan terha
dap perajin sapatu yang barada di uilayah binaan Sentra Industri Kacil barang-barang kulit, maka seminggu berikut-
nya - tepatnya tanggal 1 Mar8t 1989 - mengadakan kunjungan lagi ka UPT dengan maksud untuk bisa berdialoog dengan pa ra staf. Dangan seijin penanggung-jauab UPT, penulis mem
paroleh kasempatan berkenalan dengan semua karyauan serta dapat mengadakan observasi terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki.
Di sini diperoleh informasi bahua secara keseluruh
an potensi Sentra Cibaduyut yang meliputi enam dasa
dari
dua kacamatan dan dua daarah tingkat II, tarnyata meliputi
luas uilayah 955 ha, dangan jumlah penduduk 66.605 jiua dan
perajin t8rcatat 848 orang. Dari sejumlah perajin tarsebut
adalah terdiri dari para pamilik usaha industri kacil (pe ngusaha) yang bargerak dalam bidang komoditi alas kaki atau "foot-wear", dangan tambahan sebanyak 116 orang bargerak di
bidang barang-barang kulit atau "leather goods". Potensi lainnya yang menyangkut sarana perdagangan dalam bentuk show room dan toko bahan baku dan barang jadi,
meliputi: (1) toko bahan 12 buah, (2) shou room barang jadi 122 buah, dan (3) pusat perdagangan barang jadi 3 buah, yak ni PT.Hasna 36 kios, "Tiara" 22 kios, dan "Malati" memiliki
16 kios. Parkembangan sektor komoditi barang-barang kulit ini tumbuh begitu pesat dibarengi dengan tumbuhnya industri-
industri komplementer yang diusahakan oleh sebagian masya
rakat di sakitarnya, antara lain berupa: (1) Industri Acuan dan Hak Kayu ada 5 unit usaha, (2) Industri Peralatan atau Sparapart 3 unit, (3) Industri Dus dan Sablon 4 unit, dan (5) Industri Sol Karat sebanyak 5 unit usaha. Berdasarkan data potensi yang ada di kauasan Sentra
Cibaduyut terhimpun melalui catatan dari masing-masing dasa
dan kelurahan (laporan bulan September 1988), diperkirakan menyarap tenaga kerja sebanyak 5.248 orang, dengan rincian,
(1) industri "alas kaki" sebanyak 4.240 orang, (2) industri "barang-barang kulit" sebanyak 580 orang, (3) perdagangan bahan baku sebanyak 36 orang, dan (4) perdagangan barang ja di sebanyak 392 orang. Dalam kegiatan orientasi pendahuluan ini,
penulis
juga mamparolah gambaran bahua hampir satiap perajin yang tarsebar di seluruh kauasan santra ini tardapat peserta ma
gang yang sedang menimba ilmu pada tukang-tukang senior. Sayangnya, dalam kaitan ini, UPT tidak sacara langsung me ngadakan pembinaan pada para magang, melainkan dititik-berat-
kan pada para pengusaha dan atau parajin, sabagaimana yang talah dijelaskan terdahulu.
G.
Pelaksanaan
Penelitian.
Dengan persetujuan dosan pembimbing
panulis menga-
jukan permohonan ijin untuk mengadakan penelitian akademik kepada Dekan Fakultas Pasca aarjana IKIP Bandung, dangan judul panalitian yakni,
"Tinjauan Analisis tentang Pro-
gram Magang Terhadap Perubahan Sikap dan Perilaku Sosial Ekonomi".
Berdasarkan surat permohonan yang diajukan pada
tanggal 19 3uli 1989 (lampiran 2), akhirnya Rektor IKIP Bandung - yang dalam hal ini ditanda-tangani olah Pembantu Rektor II - pada tanggal 4 Agustus 1989 mengeluarkan
surat nomor: 4565/PT25.H2/N/1989 dengan lampiran satu barkas proposal meneruskan permohonan ijin penelitian akademik
kepada Kepala Diraktorat Sospol Provinsi 3aua ^arat (lam piran 3) . Sesuai dangan Surat Keputusan Gub8rnur KDH Ting
kat I 3aua Barat No.799/0k.221/As.l/Sk/78, tanggal 31 3uli 1978, maka Kepala Diraktorat Sospol Propinsi Daarah Tk.I
3aua Barat membaritahukan kegiatan survey/riset tersebut kapada Kepala Kanuil Perindustrian Propinsi 3aua Barat dan
Kepala Kanuil Dep.Dikbud Propinsi 3aua Barat serta sepucuk surat lagi ditujukan kapada Bupati KDH Tk.II Bandung, yang
dalam hal ini adalah Up.Kepala Kantor Sospol, dengan nomor
surat 070.1/3060, tartanggal 10 Agustus 1989 (lampiran 4). Atas dasar surat pembaritahuan tarsebut,
maka ma-
sing-masing instansi yang barkompeten mangeluarkan surat-
surat sajanis, seperti (1) Koordinator Urusan Administrasi
Kanuil. Dep.Dikbud Provinsi 3aua 8arat berupa surat ijin
nomor: 4365/I02/N/89, tartanggal 23 Agustus 1989 (lampiran 5): (2) Kapala Kantor Departamen Perindustrian Kotamadya Bandung memberikan rekomendasi penelitian di Parusahaan Sapatu malalui Penanggung 3auab UPT Cibaduyut, leuat surat-
nya nomor: 161/3abar.19/IK-072/IX/89, tartanggal 13 Septam-
5?
bar 1989 (lampiran 6): (3) Sasuai dengan tugas dan uauanangnya maka penanggung-jauab UPT meneruskan permohonan mengada
kan panalitian tarsebut kepada para Pimpinan Perusahaan patu yang berlokasi di Cibaduyut, melalui surat
Sa
pengantar
nomor: 6l/UPT-CB/UM/lX/89, tertanggal 17 Nopember 19e9 oleh
Bapak Aim 3.5alim (Nip.090.016.259), sabagai pengganti
pe-
jabat lama yaitu Bapak Undang Sumarna, B.Sc (lampiran 7). Dalam kaitan ini pula penulis menghadap kepada Camat Kecamatan Bojongloa Kidul, Kotamadya Dati II Bandung. Berda sarkan surat dari Kepala Kantor Sosial Politik Kodya Bandung
No.:070/l525/Tibum tanggal 16 Agustus 1989 (lampiran 8), pe nulis memparoleh kemudahan dangan mambarikan rekomendasi un
tuk langsung menghubungi Kapala Desa Cibaduyut sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Oleh karena pada saat itu sedang diadakan Orientasi
Kadar Pembangunan Dasa yang diselengggrakan oleh Kantor Pem bangunan Dasa Kotamadya Dati II Bandung salama 10 hari yang diikuti oleh saluruh Kepala Desa, maka baru tanggal 6 Sep tember 1989, penulis dapat diterima oleh Kepala Desa. Surat
Kepala Sospol Kotamadya Dati II Bgndung yang direkomendir
oleh Camat Bojongloa Kidul dicatat dalam buku regrestasi De
sa dengan nomor: 163/D/1989. Melalui partamuan dengan Kapala Dasa yang dijabat olah Bapak Machdar Kusnadi dan dibantu pu la oleh Urusan Pemerintahan Desa,
penulis memperoleh sejum
lah data dan informasi yang berkaitan dengan potensi
dasa
baik yang menyangkut data monografi dalam bantuk pelaporan,
dan para tokoh masyarakat secara riil diakui dan disyahkan
•100
melalui musyauarah desa yang tertuang dalam struktur LKMD, para perajin dan pengusaha yang rintisannya dimulai dari
bauah sehingga kini mamimpin parusahaan sapatu dan barhasil serta para aparat penyelenggara pamerintahan desa dan data personalia.
Sabagaimana diketahui bahua dengan surat ijin yang di-
terbitkan oleh Kepala Kantor Uilayah tJepartemen Pendidikan dan Kabudayaan Provinsi 3aua Barat yang tambusannya disam
paikan kapada KBpal.a Kantor Dapartemen Pendidikan dan Kabu dayaan Kecamatan Bojongloa Kidul Kodya Bandung, semakin mamparlicin jalan bagi panulis untuk menggali data dan informa si yang bertalian dengan aktivitas pandidikan yang berada di uilayah karjanya, baik penyalenggaraan pandidikan melalui ja
lur sekolah maupun jalur luar sekolah. Dari hasil partemuan ini pula panulis mamparolah surat pangantar untuk bisa meng hubungi salah saorang guru yang sudah diakui aksistensinya oleh masyarakat satempat sebagai
orang yang ditokohkan. Be-
liau bernama Bapak Resma, barada di Desa Cibaduyut tidak ku rang dari lima belas tahun dan sakarang masih menjabat saba
gai Kepala Sekolah Jasar fyegeri Cangkuang III
Kecamatan Bo
jongloa Kidul dan bertempat tinggal di kompleks sekolahan tarsebut.
Atas jasa baik Pak Rasma,
penulis dapat menghubungi
salah saorang perajin dan pengusaha sapatu yang barhasil sar ta punya pengaruh kepada sesama parajin dan pengusaha,
juga
punya hubungan baik dangan para pajabat pamerintahan. Baliau
adalah Bapak Dana Somantri bertempat tinggal di jalan Ciba-
duyut Kidul 132, RT.04/RU.01 Depan TVRI Stasiun Bandung, sa orang perajin dan pengusaha sapatu "Usbab", singkatan Usaha Babarengan,
dari
peraih juara I pada Konvensi Gugus Kenda-
li Mutu Tingkat ^ropinsi se 3aua Barat yang diselenggarakan di Aula Kantor Departemen Perindustrian Propinsi 3aua Barat jalan Asia Afrika 146 Bandung pada tanggal 21 Nopember 1989. Melalui kasempatan yang diberikan Pak Dana Somantri inilah penulis memparoleh kamudahan untuk menguak kegiatan para perajin dan
paserta magang, tarutama yang barada di pa-
rusahaan sapatu Cibaduyut (PSC) "Usbab", PSC "Attaka" dan PSC "Grafis" yang pada mulanya sabagai pamagang. Karena keulatan dan usaha karas tanpa mengenai putus asa, akhirnya muncul sabagai perajin dan pengusaha yang barhasil. Prosas pengumpulan data yang digali melalui lima orang sebagai responden, masing-masing dari PSC
"Usbab" dua orang,
PSC "Attaka" saorang, dan PSC "Grafis" dua orang, dangan sta tus sedang magang, mantan magang yang kemudian menjadi pera
jin senior, dan mantan magang yang menjadi perajin dan pengu saha, maka penulis mengadakan obsarvasi dan uauancara secara mandalam dan rinci. Menyadari akan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengamati secara detail tentang proses belajar-mangajar yang terjadi antara perajin
dan peserta magang, panulis manganggap perlu untuk tinggal lebih lama di lokasi penelitian. Untuk maksud tarsebut panu
lis memparoleh jasa baik dari Pak Resma menemui Bu Nenang sa
lah saorang sahabat karib yang menjabat ^etua Seksi Pendidik an LKMD Dasa Cibaduyut, mencari tampat untuk mondok.
Dari
1C2
bantuan Bu *eneng ini pula penulis memperoleh kemudahan un
tuk mendapatkan tampat mangkal, yakni di rumah orang-tuanya yang bernama Bapak Haji Rochmat Hidayat, usia 75 tahun, man
tan *epala Sekolah Dasar> bertempat tinggal di G,ang Masjid An Rochmat nomor 240 (belakang Toko Oval) Cibaduyut, salama labih kurang lima bulan.
Keberadaan panulis di tangah-tengah responden atau su
byek yang ditaliti sangat besar manfaatnya sebab satiap sa
at dapat mangikuti dan mengamati kegiatan dan kebiasaan yang mereka lakukan. Dalam upaya menggali data dan informasi itu
tidak saja terbatas pada subyek yang diteliti melainkan di-
cari melalui sumber-sumber lain yang tarkait, sabagai tri angulasi. Upaya triangulasi ini dilakukan terhadap tokoh ma syarakat, para pimpinan instansi seperti pada Kepala Bidang Industri Kacil Kantor Departemen Perindustrian Propinsi 3a-
ua
Barat, sampai pada penyuluh lapangan spesialis yang tu-
gasnya berhubungan langsung dengan para perajin satempat. Untuk menghindari "going native", penulis mencoba men-
jaga jarak dangan rasponden agar tidak tarlalu terjalin keakraban yang berlebihan. Sedangkan usaha mengurangi "bias",
yang mungkin bisa timbul dalam penelitian, penulis menyiapkan pokok-pokok pertanyaan sebagai guide intervieu terutama yang berkaitan dengan komponen-komponen yang manyebabkan
terjadinya proses belajar mengajar dalam magang. Pokok-pokok pertanyaan berkisar pada:
(1) Karaktaristik dan motivasi paserta magang;
(2) Karaktaristik dan motivasi perajin senior yang banyak
103
berindak sabagai sumber balajar;
(3) Struktur program pelatihan yang diberikan pada paserta magang;
(4) Intensitas pelatihan sehingga diperoleh keterampilan tertentu;
(5) Metode dan teknik transformasi pendidikan sebagai sistern penyampaian katerampilan;
(6) Kontribusi tradisi masyarakat dalam prosas magang; (7) Peran sarta instansi/lambaga pamerintah dan organisasi sosial masyarakat dalam prosas magang;
(8) Fungsi sarana dan pra sarana sebagai alat pendidikan yang mambarikan kemudahan dalam proses pembelajaran;
(9) Panilaian terhadap kemajuan atau hasil belajar. Agar memparoleh uauasan lebih luas sehingga diha rapkan akan menambah gambaran labih rinci tentang kegiatan magang yang terjadi dalam lingkup Industri Kacil Karajinan
Kulit, maka panulis juga mengadakan uauancara dan obsarvasi dalam rangka Studi Komparasi pada Perajin Industri
Kacil
Tas dan Kopar di Desa Kedeinsari, Kecamatan Tanggulangin, Ka bupatan Dati II Sidoarjo, Daua Timur dengan berbekal Surat
Katerangan Dekan FPS IKIP Bandung, No.:1304/PT.25.H5.FPS/N/ 89, tartanggal 27 Desember 1989 (lampiran 9). Secara rinci, palaksanaan panalitian yang diauali
dangan urusan administrasi dan pada gilirannya menjurus ke masalah teknik, diuraikan dalam sabuah jadual kagiatan pe nelitian sebagai barikut:
2.
1.
NO,
1 Maret
1989 UPT
Ka
rajinan Kulit Cibaduyut
Kantor
rajinan Kulit Cibaduyut
Ka
Kantor
8 UPT
dan
1989
Dasa Cibaduyut
24 Februari
dan
Marat
TU3UAN/LOKASI
HARI/TANGGAL
BSc.
struktur
rajin.
4) Para tokoh
magang. pe-
pamagang dan per
3) Informasi posisi
organisasi.
serta
dan fungsi.UPT,
(NIP. 090015376) 2) Informasi tugas
Sumarna
UPT Bapak Undang
1) Bartamu Manajer
HASIL YANG DICAPAI
uil.
II. 955 ha
-Toko
Bahan
12
-Penduduk 66.605or -Perajin 848 or -Pengusaha 116 or
-Luas
2 Dati
UPT.
dari 2 kecamatan, di
fasili-
tas yang dimiliki
obsarvasi
Dialog dangan staf Informasi garapan UPT dan mangadakan UPT meliputi 6 desa
Pra Survey Untuk menyiapkan "disain penelitian"
BENTUK KEGIATAN
(Pangurusan Perijinan, Pra Survey dan Palaksanaan Panalitian)
3ADUAL KEGIATAN PENELITIAN
1989
Dakan
(Lamp. 2)
FPS
Surat
dan
(Lamp. 1)
ruari
Tgl. 24.Feb
No. 0261/ E5.6/N.1989
BPKB
Surat Ka.
KET
o
•fc-
4.
3.
Bulan
3uli
Sda
Sda
September
sd
'89
-Shou room
122
Raktor
ijinan panalitian.
dari
31.
Laks.
R..E.
209 Bandung
Martadinata
si /uilayah karja camatan .
jajaran Depdikbud; sampai tingkat Ke
25.H2/N/19B9
3abar
(Lamp. 4)
3060
No. 070.1/
Tgl. 10 Agus tus 1989,
DT.I
Sospol Prop.
(Lamp. 3)
1989
No. 4365/ I02/B9.
tus
Surat parmohonan Surat ijin dit3rima dan dipro- dari K0RMIN sbs salama 13 hari Tgl. 23 Agus
ses salama seminggu Minta dilengkapi IKIP Bandung dilam- pas foto yang berpiri prooosal. sangkutan (calon Menamui patugas/ penaliti) staf yang ditunjuk untuk pelayanan per
dangan surat pang-
antar
Kanuil Depdik- Mohon surat ijin bud Prop.3abar penelitian ke loka
Bandung.
Merak
3abar
31.
Mengajukan permohon Surat permohonan Kgluar surat an ijin panalitian ditarima dan dioro- Ka.'Dit.
Sospol
Dit. Prop.
Surat Rektor
4 Agustus 89 Mo. 4565/PT.
Mengurus surat par- Surat Rektor dimohonan penelitian lengkapi proposal penalitian dituju kan pada Kepala Dit. Sospol Prop. 3abar
5
IKIP Bandung
acuan
-Industri
-Pusat par- 74 kios dagangan
o Ul
Sda
Sda
Sda
Kanuil Dep. 3abar
kauasan
Industri
tidak pat .
barada
Manyampaikan maksud Setelah diproses
Kacil Kerajinan Sa patu di Cibaduyut.
ma
se
hingga
sedur di sinij barla rut la
Tarny ata pro
p Par-
Surat
Ka.
Kodya Bandung
indus trian
Kande
secar
a lisan penel iti di tern- minta ijin untuk ke Ka.
Manyampaikan surat Surat diterima oleh pengantar dari Dit. Kabag TU, dan disuSospol 3abar serta ruh kambali semingmenjelaskan maksud gu barikutnya, madan tujuan mengada ngingat Ka. Kanuil kan penelitian di Dap. Penindustrian
UPT Karajinan Manyampaikan maksud Mempgrolah sejumlah Kulit Cibaduyut dan tujuan paneliti informasi tentang No.170 Bandung an, dengan sasaran kagiatan psrmagangutama para pemagang an, para tokoh pe dan parajin/pang rajin dan tokoh ma usaha/pormagang yang syarakat satampat. mengadakan kegiatan Untuk manarnui para p^rmagangan. pimpinan parusahaan
Pe-
Ci
vember
1989
Tgl. 17 No
baduyut
uab UPT
nanggung ja-
Surat
(Lamp. 6)
bar.19/lKP 072/IX/89
dustrian Kodya dan tujuan untuk baberapa saat, Kandep Per Bandung mengadakan peneliti- akhirnya mamparolah industrian 3.1. Asia-Afrik; an di Sentra Indus surat rakomandasi Tgl. 13 Sep. 146 Bandung tri Kacil Kerajinan penelitian. tembar 1909 Sepatu di Cibaduyut No. 161/3a-
Kandep Perin
Prop.
Perindustrian
o en
10.
Sda
Sda Uastukan -
Kecamat
duyut
Kidul
di
Ciba
an Bojongloa
Kantor
cana 2 Bandung
31.
Kantor Sospol Kodya Bandung
dari
Ka. Dit.
peri-
tian dengan menun jukkan surat dari Ka, Kan Sospol Ko dya Bandung.
jalasan tentang maksud dan tujuan mangadakan panali
Menyampaikan
nalitian.
Sospol Prop. 3abar yang dilengkapi dangan disain pa
surat
Manyampaikan pjsnjalasan tentang maksud dan tujuan mengadakan panali tian di Cibaduyut serta menyampaikan
su rvay/
No. 070/1525 /Tibum.
Tgl. 16 Agus tus 1989,
dan
diminta
langsung Kades Ci baduyut.
untuk menghubungi
dasi
Cap tanda
(Lamp. 8)
tangan Camat
dan
berupa
Memparoleh rakomanr- RBkomendasi
Umum, ser ta mBmperoleh p etunjuk petunjuk barkaitan dengan ta ta tertib uilayah.
Daoat ket emu lang- Surat Ka.Kan sung Kasi Pembina- Sospol Kodya an dan Ke tertiban Bandung
research.
adakan
sapatu sa tampat, No. 61/UPT. Penanggun g jauab/ CB/UM/IX/09 manajar U PT mambe- (Lamp. 7) kali sura t permo honan unt uk mang -
o
12.
11.
Sda
Sda
Kantor
Desa
III
SON Cangkung
Cibaduyut
di
desa
Cibadu -
Satalah kedatang menemui
Kades
yang
bisa dihubungi.
/masyarakat
parajin/pengusaha
dan para tokoh
dasa (monografi)
- Memparoleh data
Dasa (KPD).
karana yang bersangkutan mang ikuti penataran Kadar Pembangunan
sa
an ke 3, baru bi
da re
tember
1989
1989, Tgl. 6 Sep
No. 163/0/
gister dasa
Dicatat lam buku
Toko Oval)
(balakang
Menamui Pak Resma, Barkenalan dangan Barsama Pak salah saorang i<8p. Bapak Dana Somantri Rasma men SDN Cangkung III saorang pangrajin cari tampat untuk anjang sana/ dan psngusaha sapa mondok dan silaturahmi mampor- tu "US BAB" di Ci mandapatkan kanalkan diri da baduyut . di rumah ngan para tokoh ma Bapak Haji syarakat satampat. Rochmat Gg. Masjid
yut.
an
Menyampaikan permo honan ijin dan penjelasan tantang maksud serta tujuan mengadakan peneliti
o CD
109
-C m
(0 u
fH
CO -H
2N.oo1vmeba 19Ki8a9n-
1 c
I i * CO c j* •H TJ c *
•HO «-P -r-> o1 C C C CO c
tO
•H -H 4J
CO CO !H H
U (D
isei
••-I
en
3 co >.r-
CO 3 3 T) i£ CO D^+J CL •H f-i E -H 3 (0 03 O -H 3 > c CO _! TJ M "D C CO TJ
•H 1 (0 (0 fH 3 •h n
C
".J*
c CO
a^ f-i
cm C XT
C
(0
3
CO t-> C -* m h C £ co no -h
in
t-.
CO - p
c
CO
•
W CD 3 a: hC co en
3"Da 3
CO CD
TD T) f-i XT
3
f-< CD
C
CD -P CO fH CO
E3
CO
f-i
•>
c •H CO (-•
*- X
CD
co .it: E
-H
CO
CO
•H ^
«
CO -p
f-l J*. -P V -* 3 -P CO CO TJ (0 Q. •H V co •H Cl e n n •H U c c -P -P CD •H •H (-< c e -p T3 CO CO u
E^s:
CD
o
»>
fc-
CDCJ •3-
c
CL O *-i O-
« 1 | -P C -H
CO C -P CO O CO a >n co CO CD 3 f-t -H
2No0va 1 D sd. 1b9a8r -C
iH co cn cn C c co CD "•
CO -P -H
••-»
CO -H
fH
LO
co c
1
TJ
en
-*
3
H
•h c a
*-
C f-t f-J na co ex
c CO
CO cn c CD
E
s:
CO u CO >, tn
tn
E
CO
CO
tO
E
c to
CO -P fH r> CL-H CO J£
CD
> TJ
to -H
-H
C
f
'
ro
u »
CT c 3 TJ C co 33
• CO CO cc
cn
0}
E
CLCOTJ
to -P
CO
cn
U
C
CO o o a c m CO CD
3
u
o
»—•
I—i
cr r=> t—
•
cn
-P c x: cc -P TO 3 co
» CD C 3 CD fH 3 Q CO
f-t
l £
CD S3 X3 0)
E
«
CO T—
CD CJv
C
CD E X)
CnTJ X>— U
ra
n
c CO u .p m C CO Q. CO XJ TJ •H
.1 co -h
C 3 T3
TJ —
m
C. tn
1 E CO CO fH J£ CO TJ
c
to c
O.J£
aj
1 a m
c CO
•H - p
fH
* ti c CD ** to CD TJ CO -H co -P 01 C (OH CH OTJ •H 3 CD O. CO U -H O CO E •r->4-> J£ cn co cl en co en CO CO h c o.'-* tn c fH c (-1 a C0CD-HC0CDCDCD3 CD CD O
E «•- C
>.:*:
tn
or O
«
CD-HCOCDJ^CDCBm
i «H CO Ui XJ JO. -P -H fH co c c_j 3 CL (0 T> ra s co -h
CM
-
CO cn f-t a
CD
a) -p Tl
^^
fH CL-H XI • JD 3 CD f-l CO fH
f-4 CD X3
C i
ccct-i-pctnc
<-
tn
O Otn CD u
(-<
CO CO "C
3 -P s: co • ^ U -h en co f-1 C X) CO -H CO TD+>n
3 -h o
h
X3 -P C -P CO CO -H
| CO
CC en
fH CL-H 3
CO J£
.y
•H -H -P
co co -^ c CO CD >n 5 C C CD O EM
, '
E cn i cn c _ e CO CO X) » D. CO *-^ -H 3 CT CD en j-> to X3 to o c cn c in c co—>. cd Q CO 3 CD -P C X. C T3 CJi_i£ -P -H »C h CO C
D^'H C 3' CO CJ -S£ 3
'
'
f-l f-l o co d- j* C •h en tz
'
—1
O^-. cC
TJ «*^ o o tn ^2Q
1 o
CO 1£ Q.CO en x: CJ
O
i—i
U
o •H or o
c co TJ
CO , X3 u E CO CD O c X3 fH CO
c
CO
CD
in
1 CD CT
c X3 CO CD
CO
^
• en TJ CD tn^
o
•<->
c
CO
CO to J£ TJ cn CO c •H (-, o c to • CL CO >^fH cn CJ) in co CD f-t to -H U o E m CD
ob -
oianu-
materi
atau
pa lajaran mem buat pola, manggunting dan ma-
kan
larkan/menyarnpai
parmagang
A) Menyaksikan cara
bahan
pesanan
dari
na/iklim balajar
Mangetahui metoda yang ditarapkan Mangatahui suasa-
materi.
Mengetahui pro sadur panyampaian
Acah.
ma
itu USBAB mansri-
mentah sampai pengapakan. Saat
ambilan
5 hari, tantang
langkah-langkah gan pada pambuatan sepatu hal. 152 sejak dari pang-
Tarinci da lam sebuah Daftar Ba-
pambuatan sapatu
Pengamatan bar langsung salama
(Sdr. Endang Embun).
Kanal dengan samua karyauan termasuk manantu par magang yang di parcaya mangandalikan perusahaan
/langkah-langkah
nyaksikan prosas
3) Menggali dan me-
pamagang.
yauan, baik pe rajin senior maupun dangan
de
kar-
bsrkanalan
ngan semua
sarvasi di beng kel kerja ras ponden sekaligus
2) Mengadakan
o
17.
16.
15.
Rumah Bapak
UPT Cibaduyut
di
Somantri
1989
•
diri
masuk
sabagai pemagang
kan
tantang latar be lakang pamagang, Asal mula menatap
gang (Sdr. Ujang)
pema -
dan uauanca
ra dengan
vasi
- Mengadakan obsar
pamagang.
fa-
silitas yang tersadia di bengkel karja serta par-
na karja dan
sara
tata cara manggunakan
gang,
masi tantang ka raktaristik pama
Mamparolah infor
pendidikan dan pa- kel kerja. ngalaman responden dalam mengelola parusahaannya, serta pelayanan tarhadap
104.
(mantan magang) tan magang yang disatang latar belakang langgarakan di beng
Babakan
Sejumlah hasil ua uancara dan prosas
Cibaduyut No.
31.
yang diciptakan,
05
dan
07
dan
08/D/XII/89
No.
Koda
06/C/XII/Q9
No.
Koda
Informasi tentang Koda sajarah perkembang- Nc 04/B/XII Haji Dimyati (sa - an karajinan sepatu /1989 orang tokoh dan ci- sahingga manjadi kal-bakal perajin kauasan Industri sapatu cibaduyut) Kacil.
Mengadakan uauanca ra dengan Bapak
Rumah Bapak Mengadakan obsarva Nana Supriatna si dan uauancara
Di Bengkel Ker ja Pak Dana
November
Dasembar
(Dakat KOPSl)
27 Desember
25
1989
2-10
3umat
Haji Dimyati 13, 14, 15 31. Raya Ciba Desember 1989 duyut
Rabu, Kamis,
nyamprot/menya mir sapatu.
peng mana-
amatan
tarha -
sama
ior. sen
pe-
hubungan sa
se rta
den ga n ra jin
si
amata n te n ta n g berk omunikacara
pang-
perm agang)
dari
Menga daka n
dipa rolah
yang
(b ila ada)
mat ar i
non -
da n
mat ^r i
dap h asil yang di capai serta "pangharga an it berupa
Uauan cara
kekeluar-
suasana
gang. gaan.
sehingga tarjalin
kan oleh parma -
tugas yangdibari-:
sasama perajin, termasuk pemagang •dengan permagang,
Nampak hubungan yang akrab antara
dalam".
olehan panghargaan berupa uang saku dan pangakuan sabagai "orang
rima patunjuk dan mengerjakan tugas
saat
Mengadakan
pangalaman selama magang dan harapannya setelah selesai magang.
4
r\)
18.
10 3a-
1990
2 sd.
nuari
rumah Sdr.
'
informasi
meng
uauasan pan.
masa
da-
tentang rencana/
gali
cara untuk
- Mengadakan uauan
tas-koper.
per dan menggali informasi tentang sejarah porkem bangan karajinan
tas koper di dasa Kedensari.
bahua
untuk
koper yang dihasilkan oleh para
manjadi "pangumpul" dari tas-
masa mandatang responden ingin meningkatkan diri
lasan
Memperolah panja-
sejarah kerajinan
rasponden sarta
kerajinan tas ko-
Mandapatkan se jumlah informasi tentang identitas
asuhan magang)
Solachan/Sdr. 3aanuri (bekas
ke
Hamperoleh ijin untuk berkunjung
cara tantang la tar belakang pe ngalaman respon den salama meng geluti di bidang
- Mengadakan uauan
•j a n g .
Rumah Pak Taguh - Menyampaikan mak Desa Kedensari sud dan tujuan RT 15/RU. 05 kedatangan hubung Kac Tanggulannya dengan ran angin, Kabupa cana penelitian tan Sidoarjo. pada paserta ma-
No. 09/AA/ XII/89
Koda
OJ
19,
sda
dalam
Kedensari
Sidoarjo.
Dasa
Kab.
Kamnung Uates
room.
kerja dan
shou
Mangadakan observasi di bengkel
gang/pangusaha.
* pangalamannya sebagai pirma-
an tas-koper.'
* parlakuan tar hadap pamagang. * praktek pembuat
tersadia.
sa rana kurja dan fasilitas yang
tarapkan. * penggunaan
* prosedur panyam paian matari. * metode yang di-
hal:
Mengadakan uauan cara tantang pa laksanaan parmagangan terutama
Bangkal Karja Sdr. 3aanuri 31. Tol No.139
p9rajin/pengusaha
sesuai
de
uauancara.
Mamparolah gambar an tentang proses pambuatan tas-ko per dan palayanan tarhadap pembeli.
nyaan
ngan pokok perta
lasan
Memperoleh penje-
seternpat. Koda
90
No. 11/CC/
20,
sda.
3aenuri
Bengksl Kerja Sdr. oleh
transfer
ke-
gang.
menjalani
ma<-
salama
perolehan kate rampilan
hadi-
idam-idamkan setelah Si3lesai magang.
* tujuan dan rapan yang
dari parmagang.
atau non-materi
rupa materi
* penghargaan ba
*
gang.
* asal-usulnya menjadi pama -
Mangadakan uauan cara tentang:
perajin senior.
permagang atau
tarampilan yang disampaikan olah
ses
responden (Sdr. Suyono) dan pro
dilakukan
Mengadakan pang amatan tarhadap cara kirja yang
in
gang sarta pancaran harapan untuk masa d3pan.
formasi manganai identitas pema -
Mandapatkan
gang.
juk dari parma -
palajaran/petun -
Mamparolah gambar Koda an tantang saat No. 12/DD/ pemagang rnenerima 1/90
tji
21.
Tanggulangin Kab. Sidoarjo.
parmagangan
sa
hingga manjadi perajin yang tarampil
an
ngan
parmagangan.
- Kebaradaan para,jin kaitannya de
akhir.
an tas-kopar sejak aual sampai
- Prosedur pembuat-
- Sejarah perkembadan mampu mandiri. ngan karajinan Serta mendapatkan tas-kopar di dasa gambaran tantang Kedensari. langkah-langkah pam - Paranan Koparasi buatan tas-kopar. dalam manunjang kehidupan para perajin.
tantang:
(Bapak Haji Gozali)
IX/90
Mamparolah panjelas Koda ra dengan rasponden an perihal pauaris- No. 10/BB/
si INTAKO Kadansari
desa Kec.
Kantor Kopera- Mangadakan uauanca
ber
1990
8, 9 Septem
cn
?&< fi.
X V
♦
'U
•1