GET R
Edisi Khusus
Bulan Bahasa
2014
Buletin Sastra ndonesia
Bula Bercint denga Bahas da Sastr
2014
GET R
salam redaksi
Diterbitkan oleh: Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
MENGENANG BULAN BAHASA
Buletin Sastra ndonesia
Penanggung Jawab: V. Alangga Dwi Kusuma Pimpinan Umum: Donnie Trisfian Pimpinan Redaksi: Nafisah Editor: Achmad Muchtar
Bulan Bahasa 2014, yang merupakan acara rutin tahunan Jurusan Sastra Indonesia FIB UGM, selalu menjadi kenangan tersendiri oleh segenap anggota KMSI. Oleh sebab itu, GETAR, sebagai bagian dari KMSI juga turut andil untuk mempertajam ingatan pembaca terhadap Bulan Bahasa 2014 yang terselenggara pada November lalu. Edisi ini menyuguhkan ulasan kegiatan-kegiatan besar Bulan Bahasa 2014, galeri Bulan Bahasa 2014, pengumuman lomba-lomba Bulan Bahasa 2014, dan dilengkapi dengan komentar-komentar singkat dari penikmat
Redaksi: Istiqomah Kiki Riskita Sari Achmad Muchtar Nafisah
Bulan Bahasa 2014. Akhir kata, selamat mengenang Bulan Bahasa 2014, dan selamat berlibur! Redaksi
Penata Letak: Donnie Trisfian Fotografer: Atika Silma Nabila Sinduk Farhanatul Fauziah Kamaludin Yahya Novianna Sislawati Donnie Trisfian
Alamat Redaksi: HMJ Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMSI) UGM. Jl. Sosio-Humaniora No. 1 Sekretariat Bersama Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
@kmsiugm kmsi ugm
e w
[email protected] kmsi.fib.ugm.ac.id 081280480215
Kussmartia Dallinestri
BAHTERA
NUH Oleh: TEATER KAMI BERCERITA
Senin, 3 November 2014 | Concert Hall TBY
Oleh
Achmad Muchtar
@achmadmuchtar
Senja itu, burung-burung di sekitar Taman Budaya Yogyakarta berseliweran menuju sarangnya. Burung-burung itu menjadi pertanda bahwa akan ada banjir besar yang melanda. Pertanda itu benar adanya. Malam itu, sekitar pukul 19.00 WIB, halaman depan Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta mendadak dibanjiri oleh manusia-manusia. Mereka tak sabar ingin menonton pembukaan Bulan Bahasa UGM 2014 yang akan menampilkan pertunjukan teater dengan lakon “Bahtera Nuh” oleh Teater Kami Bercerita. Para pengunjung langsung berjubel naik dan masuk Concert Hall TBY yang berkapasitas ribuan setelah sebelumnya bersabar menunggu pintu dibuka. Sembari memilih dan beradaptasi dengan tempat duduk, para penonton dipandu oleh pembawa acara—Mahmud Mada (Sastra Nusantara 2011). Beberapa menit kemudian, Concert Hall menjadi gelap dan pertunjukan teater dengan lakon “Bahtera Nuh” oleh kelompok Teater Kami Bercerita pun dimulai. Penonton terlihat antusias menikmati teater ini. Sinopsis yang mereka pegang dapat membantu mereka mengikuti ceritanya sebab apa
yang ditampilkan di panggung terlihat sangat imajinatif dan membuat penasaran. Karakterkarakter mereka diwakili oleh simbol-simbol dan behavioral masing-masing. Binatang tak digambarkan sebagai binatang, tetapi manusia dengan behavioral binatang. Perbedaan kelas dan perebutan kekuasaan menjadi isu menarik dalam lakon ini. Teater ini sukses dipentaskan pada Senin, 3 November 2014 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta dengan menyedot ribuan penonton. Lakon “Bahtera Nuh” ini ditulis dan dimainkan oleh Teater Kami Bercerita—yang semua anggotanya adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia UGM—dan disutradarai oleh Afid Baroroh (Sastra Indonesia 2012). Para pemainnya adalah Sinang, Mbes, Nining, Sisek, Melita, Fuad, Izul, Faiz, Usman, Ezra, Tiwi, Gita, Adit, Hadit, Hidayat, Lutfi, Neng Lilis, Sanya, Ayu, Endar, Winda, Wicha, dan Fajar. Teater tersebut diiringi alunan biola dari Rio dan tata musik dari Caesar. Pementasan tersebut juga sukses berkat para panitia yang telah berjuang, antara lain, penata artistik Vity, dkk., penata rias Ainun, dkk., dan penata lampu Dheo, dkk.
Edisi Khusus Bulan Bahasa 2014
1
Oleh
Nafisah
@Uni_Nafisah
Tidak berhenti pada 11 rangkaian acaranya, Bulan Bahasa 2014 turut memasyarakatkan sastra dan bahasa Indonesia di kancah nasional lewat perlombaan. Lomba menulis cerpen, lomba menulis puisi, lomba membuat komik, dan lomba menulis esai adalah cabang perlombaan Bulan Bahasa tahun ini. Pada lomba penulisan esai dan cerpen, peserta dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori umum dan pelajar. Lomba ini dibuka sejak bulan September hingga November 2014. Partisipasi peserta sangat luar biasa, untuk satu cabang lomba cerpen saja, peserta yang mendaftar sekitar 1.200 peserta, maka jika dikalkulasikan total peserta keempat cabang lomba, bisa mencapai 2.000-an lebih peserta. Selain itu, mereka juga datang dari berbagai daerah dan latar belakang yang berbeda. Sulfiza Ariska misalnya, juara pertama Lomba Penulisan Esai ini merupakan putra kelahiran Ujung Gadang, Sumatera Barat. Ia pernah menjadi Pemenang Unggulan Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012 lewat naskahnya “Simpul Waktu”. Selanjutnya, Faisal Oddang, dinobatkan sebagai pemenang pertama lomba menulis puisi. Ia adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2012 di Universitas Hasanuddin Makassar dan baru belajar menulis sejak pertengahan 2011. Karyanya sudah dimuat di berbagai antologi dan media cetak, termasuk Kompas. Pengumuman lomba yang pada awalnya dicanangkan pada 23 November 2014, akhirnya
ditunda hingga tanggal 3 Desember 2014. Maka, didapatkanlah pemenang dari masingmasing cabang lomba sebagai berikut. Pemenang Lomba Penulisan Cerpen Kategori Pelajar: “Semangkuk Nasi” (Dewi Nurul Aeni), “Dilema Penghuni Goa Jepang” (M. Irfan), “Dari Sisifus pada Dabee” (Puspita Sari). Pemenang Lomba Penulisan Cerpen Kategori Umum: “Laurestine yang Mengering pada sebuah Janji” (Nur Afifah W.), “Orang-orang yang Keluar dari Botol” (Rian Gusman W.), “Kisah Salah yang Bakhil” (Yusuf Mahdi). Pemenang Lomba Penulisan Esai Kategori Pelajar: “Indonesia: Untaian Benang Kusut Sepanjang Garis Khatulistiwa” (Dimas Surya S a n j a y a ) , “ Ka m p u n g B h i n e k a” ( Ve r a PermataNingtyas), “Nilai Luhung Sutasoma” (Priyo Joko Purnomo). Pemenang Lomba Penulisan Esai Kategori Umum: “Merintis Pendidikan Karakter dalam Sastra Indonesia” (Sulfiza Ariska), “Kosmopolitanisme Romo Mangun” (Rizky Alif Alfian), “Quo Vadis Budaya Jawa?” (Djoko Kristanto). Pemenang Lomba Penulisan Puisi: “Rubaiat Ruang Makan” (Faisal Oddang), “Di sebuah Padang yang Kita Namai Surga” (Galih Pandu Adi), “Pocky Pengajar Hati” (Shofwa Muhimatunnisa). Pemenang Lomba Komik Mini: “Curhatan Kang Jeff” (Isfari Dinika), “Alien” (Arin Agustin), dan “Jejak dan Harapan” (Yves Ilalang Sihkami). Total hadiah untuk para pemenang adalah 21 juta rupiah. Selamat kepada para juara, semoga semakin aktif berkarya!
Edisi Khusus Bulan Bahasa 2014
2
Ruang Kreasi Oleh
2014
Achmad Muchtar
@achmadmuchtar
Ruang Kreasi merupakan wadah bagi komunitas-komunitas seni dan sastra di Yogyakarta untuk berkontribusi pada rangkaian acara Bulan Bahasa 2014. Ruang Kreasi digelar dalam empat tahap dan telah mendatangkan berbagai seniman dan komunitas seni. Ruang Kreasi I bertajuk “Sayap-sayap Kata” yang digelar pada Jumat, 7 November 2014 mulai pukul 18.00 WIB di Jalan Nusantara Universitas Gadjah Mada. Ruang kreasi tersebut menampilkan Ramu Rima, Slipping Pills, Fajar Merah (putra Wiji Thukul), dan Sisir Tanah. Ruang Kreasi II digelar pada Rabu, 12 November 2014 mulai pukul 18.00 WIB di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM. Ruang kreasi tersebut bertajuk “Rasa Bahasa” yang menampilkan monolog Teater Gadjah Mada yang dibawakan oleh Dian Yuanita (Kehutanan 2012), teatrikal tari, pertunjukan teater dari UNSTRAT (Unit Studi Sastra dan Teater) Universitas Negeri Yogyakarta, dan ditutup penampilan dari Kidjing dan Sangkala.
Ruang Kreasi III bertajuk “Malam Film” yang berisi pemutaran film dari Saskine, Kekancan Production, dan Studio Antelope. Pemutaran film tersebut diadakan pada Kamis, 20 November 2014 mulai pukul 18.00 WIB di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM. Setelah pemutaran dilanjutkan bincangbincang dengan Priya dari Saskine dan Haswin dari Kekancan Production. Ruang kreasi yang terakhir, yaitu Ruang Kreasi IV yang bertajuk “Bincangbincang Stand Up Comedy” yang digelar pada Jumat, 21 November 2014 mulai pukul 18.00 WIB di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM. Bincang-bincang tersebut mendatangkan Anang Batas dan P r o f. I D e w a P u t u W i j a n a y a n g merupakan Guru Besar Linguistik Universitas Gadjah Mada. Ruang Kreasi Bulan Bahasa 2014 telah menjadi wadah bagi para seniman dan kelompok seni dan sastra untuk menunjukkan eksistensi mereka.
Edisi Khusus Bulan Bahasa 2014
3
Malam Konser Amal
Sabtu, 15 November 2014 | PKKH UGM Oleh
Achmad Muchtar
@achmadmuchtar
Bulan Bahasa Universitas Gadjah Mada 2014 menggelar acara malam konser amal bertajuk "Sastra Bernada; Ketika Sastra dan Nada Bercinta" yang merupakan salah satu dari rangkaian acara Bulan Bahasa UGM 2014. Acara ini digelar pada Sabtu, 15 November 2014 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (Purna Budaya) UGM. Konser malam ini menampilkan band Letto, Sri Plecit, Shoegijanto, Phi Band, Es Klasika Seniorita, dan Dharma. Acara dimulai sekitar pukul 18.15 WIB. Saat itu, langit PKKH sedang gerimis sehingga hanya beberapa penonton yang mulai masuk. Selang beberapa menit, penonton pun berjubel. Mereka masuk melalui pintu utama, disapa oleh panitiapanitia yang duduk di meja penjualan tiket OTS (on the spot), penukaran tiket, dan informasi. Lalu, mereka digiring ke pintu masuk dan diarahkan ke kiri, sebab jika ke kanan, mereka akan ke pameran seni rupa. Setelah belok ke kiri, mereka akan diarahkan menurut jenis kelaminnya; lajur kiri untuk perempuan dan lajur kanan untuk laki-laki untuk di-grepe-grepe atau diperiksa apakah mereka membawa senjata tajam atau tidak. Setelah itu tiket digunting dan mereka akan mendapatkan cap. Setelah itu, mereka akan disuguhkan oleh berbagai lapak yang menjual berbagai makanan di stan bazar
makanan dan minuman. Setelah itu, mereka sampailah ke area konser. Acara Sastra Bernada dipandu oleh tiga MC, yaitu Mada (Sastra Nusantara 2011), Bambang (Ilmu Sejarah 2013), dan Kevin (Ilmu Sejarah 2013). Trio ini memang terkenal kocak. Konser dimulai dengan penampilan Dharma, dilanjutkan penampilan Es Klasika Seniorita—yang merupakan grup musik dari Jurusan Sastra Indonesia FIB UGM, lalu dilanjutkan penampilan Phi Band—yang merupakan grup musik yang anggotanya mahasiswa dan alumni FIB UGM, lalu dilanjutkan penampilan Shoegijanto dan Sri Plecit. Sekitar pukul 22.00 WIB, barulah penampilan band yang paling ditunggu-tunggu, yaitu Letto. Penonton pun riuh, mereka yang duduk pun langsung berdiri untuk bisa lebih dekat dengan personil-personilnya. Antusiasme penonton sangat bagus, mereka ikut bernyanyi dan berdiri mendekat walaupun barikade yang dipasang sangat tinggi. Letto membawa banyak lagu dalam konser ini yang ditutup oleh lagu yang dibedah pada acara sebelumnya—Bedah Lirik "Sebelum Cahaya" di Rumah Budaya EAN, malam sebelumnya (14/11) dengan pembicara Evi Idawati dan Noe "Letto”.
Edisi Khusus Bulan Bahasa 2014
4
Malam Puncak Bulan Bahasa 2014 Minggu, 23 November 2014 | Concert Hall TBY
Oleh
Nafisah
@Uni_Nafisah
Malam Puncak Bulan Bahasa UGM 2014 diadakan pada Minggu, 23 November 2014 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Sebelumnya, Panitia Bulan Bahasa UGM 2014 telah menyuguhkan sepuluh acara yang terangkai dalam rangkaian acara Bulan Bahasa 2014, yaitu sebagai berikut. Pertama, Malam Pembukaan Bulan Bahasa 2014 yang menampilkan Teater Kami Bercerita dengan lakon “Bahtera Nuh” yang digelar di Concert Hall TBY pada Senin, 3 November 2014. Kedua, Bedah buku kumpulan cerpen Lamsijan Memutuskan Menjadi Gila karya Asef Saeful Anwar dengan Eko Triono dan Tia Setiadi sebagai pembedah pada Rabu, 5 November 2014 di Auditorium FIB UGM. Ketiga, Workshop Kepenulisan yang mendatangkan Istiqomah, praktisi dari TEMPO, pada Kamis, 6 November 2014. Keempat, Ruang Kreasi I: Sayapsayap Kata yang menampilkan Slipping Pills, Fajar Merah, Sisir Tanah, dan Ramu Rima di jalan Nusantara UGM pada Jumat, 7 November 2014. Kelima, Bazar Buku Bulan Bahasa 2014 pada 10—14 November 2014 di selasar Gedung B FIB UGM. Keenam, Ruang Kreasi II: Rasa Bahasa yang menampilkan Monolog Teater Gadjah Mada oleh Dian Yuanita (Kehutanan 2012), Teatrikal Tari, Teater UNSTRAT, Penampilan Kidjing dan Sangkala yang digelar pada Rabu, 12 November 2014 di Auditorium FIB UGM. Ketujuh, Bedah Lirik “Sebelum Cahaya” dengan pembedah Evi Idawati dan Noe “Letto” di Rumah Budaya EAN pada Jumat, 14 November 2014. Kedelapan, Malam Konser Amal yang dimeriahkan oleh Letto, Sri Pelecit, Phi Band, Es Klasika Seniorita, Shoegijanto,
dan Dharma. Kesembilan, Ruang Kreasi III: Malam Film yang menyuguhkan pemutaran film dari Studio Antelope, Kekancan Production, dan Saskine pada Kamis, 20 November 2014 di Auditorium FIB UGM. Kesepuluh, Ruang Kreasi IV: Bincangbincang Stand Up Comedy yang mendatangkan Anang Batas dan Prof. I Dewa Putu Wijana pada Jumat, 21 November 2014 di Auditorium FIB UGM. Selain itu, diadakan juga lomba-lomba yang berhadiah total 21 juta rupiah. Rampoe UGM, sebuah komunitas tari yang berada di bawah Ikatan Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Barat FIB UGM menjadi pembuka acara Malam Puncak Bulan Bahasa 2014. Bertempat di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, malam puncak Bulan Bahasa menghadirkan Landung Simatupang yang tampil membawakan orasi budaya. Selanjutnya, penampilan yang juga tak kalah memukau, yaitu dari Buruh Panggung, Omah Jati, dan ditutup oleh penampilan Nafas Urban, grup musik dari Jurusan Pendidikan Seni Musik FBS UNY. Malam Puncak Bulan Bahasa 2014 dipandu oleh empat orang MC yang sangat kompak yakni Bambang (Ilmu Sejarah 2013), Kevin (Ilmu Sejarah 2013), Mada (Sastra Nusantara 2011), dan Naufal (Alumni Sastra Jepang). Di akhir acara, panitia membacakan Sumpah Pemuda diiringi oleh alunan biola yang dibawakan oleh Rio (Sastra Indonesia 2010). Selanjutnya, seluruh panitia mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam menyukseskan Bulan Bahasa 2014. Sampai jumpa pada Bulan Bahasa selanjutnya!
Edisi Khusus Bulan Bahasa 2014
5
KOMENTAR TENTANG BULAN BAHASA 2014 Oleh
Kiki Riskita Sari
@kikiriskita
Haswin Fatkhurohman (Alumni Sastra Indonesia FIB UGM, Kekancan Production):
Fajar Merah (Pengisi Acara Bulan Bahasa, Putra Wiji Tukul):
Lebih keren kalau di setiap acara BB selalu diikutsertakan atau digembar-gemborkan tentang S u m p a h Pe m u d a . Tu j u a n n y a , y a , u n t u k mengingatkan para pemuda dan pemudi saat ini. Cara membuat mereka tahu dan akhirnya paham akan sumpah pemuda adalah dengan sarana yang kiranya dapat membuat mereka tertarik untuk datang dan mengetahuinya. Semoga BB tahun-tahun berikutnya akan menjadi dewasa, jangkauannya tambah luas, acaranya semakin kreatif, keren, berbudaya dan bermanfaat; Kekompakan, ego, kesamaan visi-misi antarpanitia harus terjaga; Jangan sampai terpecah yang akhirnya malah menyulitkan satu sama lain; Seluruh panitia yang terlibat juga harus paham dulu akan segala kemampuannya. Untuk mahasiswa yang ingin mengadakan kegiatan, harus paham dulu tujuan, dampak, dan kemampuan diri untuk mengadakan acara tersebut; Mahasiswa juga harus berani tampil, berani mengajukan permohonan proposal kepada siapa pun yang dianggap berkompeten untuk membiayai dan satu visi-misi terhadap konsep kegiatannya; Mahasiswa jangan hanya menunggu jawaban, tapi mahasiswa harus aktif untuk mencari jawaban atas pengajuan proposalnya; Mahasiswa harus kreatif dan cerdas; Kegiatan yang diadakan harus melibatkan partisipasi banyak pihak, seperti masyarakat, instansi, pemerintahan, perusahaan, pelaku bisnis dan lain-lain. Kalau acaranya mau sukses, mahasiswa harus disiplin, jangan manja, dan harus bisa menghargai orang lain.
Menurutku, Bulan Bahasa kemarin itu terkesan sederhana, tapi menimbulkan bahagia yang luar biasa bagi saya. Asyiklah pokok’e. Aku nggak bisa ngomong banyak soalnya cuma sebentar di sana.
Bagus (Sastra Perancis FIB UGM 2012) BB 2014 panitianya seperti warior-warior semua. Menginspirasi karena selain konten acara yang banyak mengangkat isu-isu budaya, juga ada kegiatan bakti sosial yang pelaksanaannya tidak tanggung-tanggung. Terima kasih juga sudah mengundang Letto, tahun depan Naif, ya :D.
Subek (Ilmu Sejarah FIB UGM 2014) Bulan Bahasa acaranya keren, panitianya, pesertanya luar biasa, begitu juga “dirimu”. Hahahaha.
Edisi Khusus Bulan Bahasa 2014
6
Pak Sus (Dosen Arkeologi FIB UGM) Rangkaian acara BB yang banyak membutuhkan pemikiran dan kepanitian yang solid dan profesional. Ini adalah kesempatan yang berharga untuk belajar bagi mahasiswa, khususnya terkait manajemen konik sehingga mahasiswa dapat menemukan solusi sendiri. Dari segi acara, mendukung reproduksi sejarah, khususnya sejarah bahasa Indonesia. Acara pun sangat kreatif, mulai dari lomba-lomba sampai penampilan-penampilan yang intinya memiliki pesan yang sama. Kegiatan mahasiswa di kampus perlu untuk dikaderisasi agar berlangsung terusmenerus. Kepedulian senior pada junior juga perlu ditingkatkan dan saling berkolaborasi sehingga kualitas dan kuantitas acara dapat meningkat. Untuk Bulan Bahasa, semoga terus meningkat dengan materi yang sudah ada, kolaborasi pun terus ditingkatkan, baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan dosen.
Wahyu Budi Utomo Indonesia FIB UGM)
(Alumni Sastra
Acaranya cukup menarik. Tapi, perlu jadi catatan, membuat acara tidak perlu terlalu banyak yang sifatnya kurang tergarap matang. Secara keseluruhan acara utama tidak maksimal, seharusnya panitia lebih optimal di bidang masingmasing sehingga acara yang digarap lebih maksimal. Konsep sudah baik, tapi kurang realistis. Panitia juga terlalu banyak bekerja dengan konsep acara yang sangat banyak, justru tidak matang dan beberapa acara terkesan sia-sia karena seharusnya bisa dijadikan satu dengan acara yang lain. Ke depannya, diharapkan BB dapat menjadi acara yang cocok dan tepat untuk merangkul semua kalangan.
SUMPAH PEMOEDA Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia. Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Hendy Pradiska (Panitia Bulan Bahasa 2014) Bulan Bahasa 2014 adalah momen perjuangan yang paling panjang yang pernah aku rasakan. Selama proses gimana rasanya? Nano-nano! Kesel, sedih, bete, ketawa, getir, gunjing, semua ada. Tapi, semua terbayar perlahan saat satu demi satu acara Bulan Bahasa 2014 dimulai. Pokoknya, Bulan Bahasa adalah acara gila yang dilaksanakan oleh orang-orang gila! Keren!
Edisi Khusus Bulan Bahasa 2014
7
WANITA PERKASA DI BALIK BULAN BAHASA Oleh
Istiqomah & Hendy Pradiska
@istiqsr & @prahendy
Latifah Eka Pusparini Ketua Bulan Bahasa 2014 @LEPusparini
Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (3/11) disesaki oleh ribuan orang yang datang untuk menyaksikan Pembukaan Bulan Bahasa UGM 2014. Acara Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMSI UGM) ini menjadi puncak kegiatan KMSI yang dilaksanakan selama 21 hari dengan panitia sejumlah 91 orang. Seluruh panitia tersebut berada di bawah komando wanita bernama Latifah Eka Pusparini. Rini, biasa wanita tersebut disapa, merupakan salah satu mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2012. Berjuang Sejak Desember 2013 Rini mengaku bahwa amanah yang begitu besar membuat ia ragu pada awalnya karena belum banyak pengalaman dalam bidang kepemimpinan. “Awalnya, aku nggak yakin kalau harus njalani amanah yang sangat besar ini, tapi setelah BB selesai, aku justru bersyukur sudah dipercaya temen-temen,” kata wanita yang dipilih menjadi ketua panitia sejak Desember 2013 ini. Rini merasa bersyukur karena selama berproses bersama, ia mempelajari banyak tentang kepemimpinan dan kiat menyukseskan acara besar. Desember menjadi awal perjuangan panjang bagi wanita kelahiran 15 November ini. Bergabungnya angkatan 2013 dan 2014 serta bantuan dari kakak-kakak angkatan sedikit banyak menguatkan sosok wanita ceria ini.
Terpilihnya Rini bukan tanpa alasan. Sebagian besar orang menyatakan Rini sebagai sosok yang bijak dan mampu mengatasi berbagai hambatan dengan baik. “Bagi aku, Rini adalah sosok yang tenang dalam bertindak. Ia dapat dengan mudah membuat orang di sekitarnya berpikir solusi ketimbang hanya memikirkan masalahnya terus menerus,” ujar salah seorang panitia. Hal itu kemudian dibuktikannya saat Bulan Bahasa 2014 mendapatkan hambatan tentang dana. Rini dengan bijak mampu menenangkan seluruh panitia untuk dapat berpikir jernih dan positif menghadapi permasalahan dana yang tidak sedikit yang kemudian dapat diselesaikan bersama di kemudian. Masalah lain muncul dari permasalahan personal antarpanitia. Keberagaman sifat dalam panitia yang hampir berjumlah seratus memang tidak dapat dipungkiri. Untungnya, Rini dengan pendekatan personalnya mampu menyelesaikan permasalahan tersebut hingga seluruh panitia menyatukan semangatnya kembali mewujudkan cita-cita Bulan Bahasa. “Senang menjadi ketua acara Bulan Bahasa tahun ini, mendapati banyak pembelajaran dari proses selama hampir satu tahun dan bangga karena acara ini sukses,” kesan yang dirasakan Rini selama menjadi Ketua Panitia Bulan Bahasa 2014. Rini berharap Bulan Bahasa selanjutnya dapat lebih memasyrakatkan bahasa dari sastra Indonesia untuk Indonesia.
Edisi Khusus Bulan Bahasa 2014
8
Dokumentasi “Bahtera Nuh”
Dok. Panitia Bulan Bahasa 2014
Senin, 3 November 2014 | Concert Hall TBY
Dokumentasi Ruang Kreasi 7, 12, 20, & 21 November 2014
Ramu Rima
MC
Slipping Pills
Monolog TGM
Teater UNSTRAT
Fajar Merah
Sisir Tanah
Teatrikal Tari
Kidjing dan Sangkala
Bincang-bincang Malam Film
Bincang-bincang Stand Up Comedy Dok. Panitia Bulan Bahasa 2014
Dokumentasi Sastra Bernada Sabtu, 15 November 2014 | PKKH UGM
MC
Sri Plecit
Dharma
Phi Band
Shoegijanto
Es Klasika Seniorita
Letto Dok. Panitia Bulan Bahasa 2014
Dokumentasi Malam Puncak Minggu, 23 November 2014 | Concert Hall TBY
MC (Bambang, Mada, Noval, dan Kevin)
Rampoe UGM
Landung Simatupang
Nafas Urban
Dok. Panitia Bulan Bahasa 2014
Omah Jati dan Buruh Panggung
DOKUMENTASI BULAN BAHASA 2014
Kuliah Umum bersama Prof. Koh Young Hun
Workshop Kepenulisan bersama praktisi Tempo
Dok. Panitia Bulan Bahasa 2014
Bedah Buku Lamsijan Memutuskan Menjadi Gila
Bedah Lirik “Sebelum Cahaya”
PANITIA BULAN BAHASA 2014
Dok. Panitia Bulan Bahasa 2014
3-23 November 2014
Mengucapkan terima kasih kepada
Media partner:
Didukung oleh:
early project
Leather Accessor
ies
bakso melati
