FILSAFAT ILMU SEJARAH PEMIKIRAN ILMU EKONOMI (diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu) Dosen Dr. Yayat Achdiat, M.Pd
Dedi Supiyadi 1605263
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016 0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya makalah Filsafat tentang Sejarah Pemikiran Ilmu Ekonomi dari Sudut Filsafat Ilmu. Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Yayat Achdiyat, M.Pd, selaku pengampu Mata Kuliah Filsafat Ilmu, atas Ilmu Filsafat yang telah diberikan kepada kami, yang memberikan wawasan tentang Filsafat Ilmu Pengetahuan dan peran serta kedudukan Filsafat dalam disiplin Ilmu yang di kaji di kelas. Ilmu ekonomi sebagai displin Ilmu Pengetahuan merupakan Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas akan tetapi sumber daya alam yang di miliki memiliki keterbatasan sehingga timbul kelangkaan atau scarsity, dengan kelangkaan ini terjadi permasalahan-permasalahan di masyarakat, oleh karena itu ilmu ekonomi hadir sebagai alternatif untuk memecahkan persoalan tersebut. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi kalangan pendidik dan bagi yang membutuhkan.Saya ucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya. Penyusun
Dedi Supiyadi
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 3 1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 5 2.1 Sejarah dan Perkembangan Ilmu Ekonomi ............................................................................. 5 2.2 Pemikiran Tokoh-Tokoh Filusuf Ekonomi ............................................................................... 7 2.3 Objek Materil dan Objek Formal Ilmu Ekonomi ................................................................... 10 2.4 Metode Ilmu Ekonomi dalam Filsafat Ilmu ........................................................................... 12 2.5. Kedudukan Ilmu Ekonomi Dalam Filsafat Ilmu .................................................................... 16 a. Kelebihan Ilmu Ekonomi ........................................................................................................ 19 BAB III KESIMPULAN .......................................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 23
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan praktis sehari-hari, manusia bergerak di dalam dunia yang telah
diselubungi
dengan
penafsiran-penafsiran
dan
kategori-kategori
ilmu
pengetahuan dan filsafat. Penafsiran-penafsiran itu seringkali diwarnai oleh kepentingan-kepentingan,
situasi-situasi
kehidupan
dan
kebiasaan-kebiasaan,
sehingga ia telah melupakan dunia apa adanya, dunia kehidupan yang murni, tempat berpijaknya segala bentuk penafsiran. Dominasi paradigma positivisme selama bertahun-tahun terhadap dunia keilmuwan, tidak hanya dalam ilmu-ilmu alam tetapi juga pada ilmu-ilmu sosial bahkan ilmu humanities, telah mengakibatkan krisis ilmu pengetahuan. Persoalannya bukan penerapan pola pikir positivistis terhadap ilmu-ilmu alam, karena hal itu memang sesuai, melainkan positivisme dalam ilmu-ilmu sosial, yaitu masyarakat dan manusia sebagai makhluk historis. Problematik positivisme dalam ilmu-ilmu sosial, yang menghilangkan peranan subjek dalam membentuk ‘fakta sosial’, telah mendorong munculnya upaya untuk mencari dasar dan dukungan metodologis baru bagi ilmu sosial dengan ‘mengembalikan’ peran subjek kedalam proses keilmuwan itu sendiri. Filsafat ilmu pengetahuan merupakan cabang filsafat yang secara khusus diminati semenjak pertengahan abad ke-17,namun semenjak pertengahan abad ke20 ini telah mengalami perkembangan sedemikian besar sehingga tidak seorang pun sanggup mengikuti langkah-langkah perkembangannya yang begitu beragam ke arah berbagai jurusan termasuk juga ekonomi hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang terus tumbuh dan berkembang. Perkembangan itu sendiri
1
meningkatkan implikasi-implikasi ilmu pengetahuan yang amat sangat beragam dan meresapi segala bidang kehidupan manusia secara mendalam. Refleksi filosofis ilmu ekonomi mungkin telah berkembang seiring dengan perjalanan sejarah hidup manusia seperti yang diungkapkan oleh Karl Marx bahwa pangkal dari semua kegiatan manusia adalah hubungan produksi. Akan tetapi menurut Backhouse (2002), pembahasan ini baru mengemuka sejak aktivitas ekonomi menjadi objek kajian tersendiri di abad ke‑18, misalnya dalam karya yang dikemukakan oleh Cantillon (1755), David Hume (1752), dan paling berpengaruh adalah karya Adam Smith, Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776). Pada masa‑ masa awal, ilmu ekonomi dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dari moral science, sehingga pembahasan filosofisnya pun ditinjau dari perspektif filsafat moral. Dalam konteks perkembangan ilmu ekonomi kontemporer, pembahasan aspek filosofis ilmu ekonomi semakin kompleks dengan berkembangnya beragam aliran pemikiran ekonomi. Bahkan, kalaupun diklasifikasikan menjadi dua kelompok, orthodox dan mainstream, masing‑masing kelompok tersebut masih memiliki ragam varian yang cukup banyak. Adanya keragaman ini telah menjadi tantangan tersendiri bagi para ekonom maupun filosof dalam membahas filsafat ilmu ekonomi. Ilmu pengetahuan dapat dimengerti sebagai pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggungjawabkan secara teoritis. Apabila unsur tersirat itu diucapkan menjadi unsur tersurat maka terjadilah apa yang disebut refleksi. Berkat refleksi, pengetahuan yang semula langsung dan spontan, memang kehilangan kelangsungan dan spontanitasnya, tetapi serentak pengetahuan itu mulai cocok untuk diatur secara sistematis sedemikian rupa sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan. Filsafat ilmu ekonomi meliputi pembahasan tentang aspek konseptual, metodologi, dan etika yang berkaitan dengan disiplin ilmu ekonomi (Hausman, 2008; Caldwell, 1993). Fokus utamanya adalah aspek metodologi dan epistemologi yang meliputi metode, konsep, dan teori yang dibangun oleh para ekonom untuk sampai 2
pada yang disebut “science” tentang proses ekonomi. Filsafat ekonomi juga berkaitan dengan bagaimana nilai‑nilai etika menjadi bagian argumentasi dalam ilmu ekonomi seperti kesejahteraan, keadilan, dan adanya trade‑off diantara pilihan‑pilihan yang tersedia. Pertanyaan yang selanjutnya mengemuka adalah apakah dimensi filsafat ilmu ekonomi tersebut menghasilkan pengetahuan empiris yang menjadi dasar teoritis ilmu ekonomi sehingga dapat diklaim bahwa filsafat ekonomi adalah bagian integral dari filsafat ilmu pengetahuan. Pembahasan tentang pertanyaan ini telah berlangsung lama dan menimbulkan banyak perdebatan di kalangan ekonom dan filosof hingga saat ini. Ruang lingkup pembahasan Ilmu Ekonomi menyangkut persoalan yang berkaitan dengan persoalan-persoalan yang berhubungan langsung dengan prilaku dan perbuatan manusia dalam usaha mencapai mencapai kemakmuran jasmani. Akan tetapi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan sumber daya yang ada terbatas maka terjadi kelangkaan, kelangkaan ini yang perlu diatasi agar tidak terjadi gesekan-gesekan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Dalam makalah ini, penulis memfokuskan pembahasan pada sejarah pemikiran ilmu ekonomi dalam ruang lingkup filsafat ilmu dalam rangka menemukan cara memperbaiki keilmuan ekonomi dan mempelajari lebih rinci dalam memahami filsafat dan ilmu ekonomi dan masalah-masalah yang ada di dalamnya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi 2. Bagaimana Pemikiran Tokoh-Tokoh Filusuf Ekonomi 3. Bagaimana Objek Materil dan Objek Formal Ilmu Ekonomi 4. Bagaimana Metode Ilmu Ekonomi dalam Filsafat Ilmu 5. Bagaimana Kedudukan Ilmu Ekonomi dalam Filsafat Ilmu
3
1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ilmu ekonomi 2. Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai objek formal dan objek materiil ilmu ekonomi 3. Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai metode keilmuan ilmu ekonomi 4. Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai bagaimana kedudukan ilmu ekonomi dalam filsafat 1.4 Manfaat Penulisan Untuk memberikan pemahaman mendalam dan komprehensif mengenai kedudukan Ilmu Ekonomi dalan Filsafat Ilmu pengetahuan dan mengembangakan pemikiran Ilmu Ekonomi dalam Bidang Science serta keterkaitan Ilmu Ekonomi dengan Bidang keilmuan lainnya.
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Perkembangan Ilmu Ekonomi A. Definis Ilmu Ekonomi Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity). Ekonomi berasal dari bahasa Yunani Oikonomia, secara epitomologis kata Oikos yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), yang berarti “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Economics is the study of how agents choose to allocate scarce resources and how those choices affect society (Acemoglu, D. Laibson, D. Lits, JA. 2016). Ekonomi adalah setudi bagaimana mengalokasikan semua sumber daya yang terbatas dan bagaimana pilihan tersebut memberikan dampak pada masyarakat. Menurut Abraham Maslow, Pengertian Ekonomi
adalah salah satu dari bidang pengkajian dimana mencoba menyelesaikan masalah keperluan manusia melalui berbagai sumber ekonomi yang ada dengan didasarkan pada prinsip dan teori tertentu di dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efisien dan efektif, Sedangkan Menurut Paul A. Samuelson, ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh individu atau manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas atau langka untuk memperoleh berbagai barang produksi dan mendistribusikannya kepada masyarakat. Pengertian Ekonomi menurut Mill J. S yaitu sains praktikal mengenai pengeluaran dan penagihan, sedangkan J. L. Mey Jr mengatakan bahwa ekonomi 5
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia, usaha dalam hal ini yaitu ke arah kemakmuran. Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran (J. Van Zwijnregt), sedangkan Albert Meyers mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan manusia, ilmu ekonomi menurut pandangan Lionel Robbins, adalah ilmu yang berhubungan dengan aspek kelakuan manusia yang timbul kelangkaan alat-alat guna mencapai tujuan yang ada. J. M. Keynes berpendapat bahwa Ilmu Ekonomi itu merupakan suatu teknik berpikir yang memiliki kegunaan untuk mempertimbangkan sejumlah biaya serta bagian dari keuntungan. Dari pendapat para hali diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Ekonomi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana cara memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas dengan memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas dalam rangka untuk mencapai kemammuran (Wealth). Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi – seperti yang telah disebutkan di atas – adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
6
2.2 Pemikiran Tokoh-Tokoh Filusuf Ekonomi Adam Smith (1723-1790) Adam smith dilahirkan di Kirkadly (Scotlandia) pada tahun 1723, awal revolusi Industri, setelah menyelesaikan studi di University of Oxford dalam bidang Filsafat, beliau menjadi Dosen dalam Bidang Philosophy of Moral di Glasgow. Adam Smith seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad
18,
pemikiran-pemikirannya
tentang
ekonomi
dan
pengalamnnya dituangkan dalam sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri. Menurut Adam Smith, secara sistematis ilmu ekonomi mempelajari perilaku upaya manusia untuk mengatur sedemikian rupa sumber daya yang ada dan terbatas sehingga dapat mencapai tujuan tertentu. Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling mereka butuhkan. Adam Smith mendapat gelar sebagai Bapak Ekonomi Dunia.
David Richardo (1772-1823) David Richardo adalah seorang berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 beliau sangat mementingkan peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan perekonomian sebuah Negara. Karya tulisnya yang terkenal berjudul “Principles of Political Economy and Taxation yang terbit paada tahun 1817. Richardo berkeyakinan dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan 7
ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka. Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal ini akan menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi. Pertumbuhan modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan ekonomi. Namun demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal ini terjadi, sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke seluruh negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi dan perekonomian dapat segera pulih kembali. Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social. Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat (invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu ingin memuaskan dirinya sendiri.
8
John Maynard Keynes ( 1883 – 1946 ) John Maynard Keynes lahir di Cambridge, Inggris pada tahun 1883 sebuah kota terkenal di Inggris, ia belajar matematika dan filsafat kemudian belajar ekonomi di bawah bimbingan A. Marshall, beliau di kenal sebagai Bapak Teori Ekonomi Modern (Makro). Keynes adalah seorang ekonom mashyur yang dikenal dengan bukunya “The General Theory of Employment, Interest, and Money” terbit pada tahun 1936 (Teori Umum atas Kesempatan Kerja, Suku Bunga dan Uang). Keynes untuk pertama kalinya menawarkan suatu gagasan mengenai teori permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan hasil produksi (output). Keynes menunjukkan bahwa jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka roda perekonomian atau seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan agar system ekonomi dapat kembali seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah penggunaan tenaga kerja yang optimum. Dan perekonomian suatu negara hanya dapat berlangsung apabila tingkat permintaan rakyat, tingkat permintaan dari sector produksi, juga tingkat pengeluaran pemerintah ikut tinggi. Semua itu akan meningkatkan tingkat investasi yang tentu saja akan meningkatkan tingkat kesempatan kerja, hingga pada akhirnya tingkat pengeluaran rakyatpun akan naik pula, sehingga dengan akan menggerakkan perekonomian suatu Negara. Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes mulai dikenal didunia internasional berkat buku pertamanya yang berjudul “The Economics Consequences of Peace” ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul “A Tract of Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul “The End of Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A Treatise on Money”. Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian tahun 1941 menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes dari Tilton. 9
2.3 Objek Materil dan Objek Formal Ilmu Ekonomi lmu filsafat memiliki obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan. Objek material adalah objek yang di jadikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat illmu adalah pengetahuan itu sendiri, yakni pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) pengetahuan yang telah di susun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya secara umum. Obyek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas obyek material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang bersangkutan. Jika cara pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka dihasilkanlah sistem filsafat ilmu. Jadi, dapat dikatakan bahwa Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Yang menyangkut asal usul, struktur, metode, dan validitas ilmu . Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia. Objek Material Ilmu Ekonomi Objek material/ inti permasalahan Ilmu ekonomi berupa kelangkaan, yaitu bagaimana manusia melakukan tindakan pemilihan atas berbagai keterbatasan dalam sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas baik dalam hal produksi ataupun konsumsi. Objek Formal Ilmu Ekonomi Objek Formal Ilmu Ekonomi ialah aspek kebutuhan material manusia dalam konteks sosialnya. Ekonomi berpusat pada penggunaan sumber dan benda ekonomi secara lebih efektif dan efisien berdasarkan kalkulasi yang bertanggung jawab, umpamanya pola konsumsi masyarakat. Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu10
ilmu sosial dan memiliki obyek formal sama dengan obyek formal ilmu-ilmu sosial lainnya. Adapun obyek material ilmu ekonomi terkait dengan bagaimana manusia melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan. Sebagai bagian dari ilmu sosial, ilmu ekonomi memiliki objek formal yang sama dengan ilmu sosial lainnya. Ada tiga aspek yang membedakan ilmu ekonomi dengan ilmu lainnya, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi ilmu ekonomi : Ontologi ilmu ekonomi berkaitan dengan objek yang ditelaah atau sasaran ilmu dan bagaimana wujud sebenarnya dari objek tersebut. Secara ontologis, sasaran ilmu ekonomi adalah hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan materialnya. Sedangkan pemenuhan kebutuhan spiritual tidak termasuk dalam lingkup ekonomi. Inti dari ilmu ekonomi adalah upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas ditengah-tengah jumlah sumber daya ekonomi yang ada terbatas jumlahnya. Ada banyak yang dipelajari dalam ilmu ekonomi, namun dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu ekonomi mikro dan makro. Epistemologi ilmu ekonomi Epistemologi ilmu ekonomi membahas tentang asal mula atau sumber, struktur, metode dan validitas ilmu ekonomi. Persoalan yang diangkat dalam epistemologi ilmu ekonomi adalah bagaimana manusia dapat mengetahui ilmu ekonomi, darimana ilmu ekonomi berasal dan bagaimana mengetahui kebenaran tentang ilmu ekonomi. Secara epistemologis, ilmu ekonomi dimulai dari pemikiran tentang persoalan ekonomi. Persoalan ekonomi telah dipikirkan oleh Aristotels pada tahun 300 sebelum masehi dengan menulis tentang harga, nilai, pasar, keuangan negara, efisiensi tenaga kerja dan sebagainya. Namun pemikiran yang sistematis mengenai ilmu ekonomi muncul pada abad 18 oleh Adam Smith dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1776 dengan judul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”. Adam Smith 11
dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi karena telah merumuskan pokok-pokok masalah, pengertian dasar, dan kerangka berfikir yang selanjutnya menjadi dasar teori ilmu ekonomi modern. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani “oikos” yang berarti keluarga/rumah tangga dan “nomos” yang berarti peraturan. Jadi ekonomi dapat diartikan sebagai aturan rumah tangga. Aksiologi ilmu ekonomi Aksiologi ilmu ekonomi berkaitan dengan kegunaan ilmu ekonomi. Disini nilai pengetahuan akan terlihat bagaimana peranan ilmu ekonomi dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan aspek aksiologis ilmu ekonomi seperti masalah pengangguran, tanggung jawab sosial perusahaan, peningkatan mutu dan taraf kehidupan. Dasar aksiologi membimbing dalam membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan ekonomi. Dalam hal ini ilmuwan bidang ekonomi harus mampu menilai antara yang baik dan yang buruk, sehingga ilmuwan harus memiliki moral yang kuat agar kemajuan ilmu yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. 2.4 Metode Ilmu Ekonomi dalam Filsafat Ilmu Ilmu
ekonomi
sebagai
Ilmu
Pengetahuan
mengunakan
pendekatan-
pendekatan ilmiah atau Metode Ilmiah dalam melakukan analisa dan pengolahan data. Empiritism sebagai jantungnya analisis ilmiah, seperti halnya ilmu-ilmu pengetahuan lain, ilmu ekonomi mengegunakan metode untuk mengembangkan model, melakuan pengujian model dengan data, dan melakukan evaluasi untuk mengukur kesesuaian data dengan model. Ilmu ekonomi secara sederhana merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang bersifat langka dan terbatas serta memiliki kegunaan yang alternatif. Untuk itu, cara pemenuhan kebutuhannya berkaitan dengan metode – metode dalam ilmu ekonomi tersebut. Secara garis bersar metode yang digunakan dalam ilmu ekonomi adalah sebagai berikut: 12
Metode induktif Metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua data informasi yang ada dalam realitas kehidupan. Realita tersebut mencakup setiap unsur kehidupan yang dialami kehidupan, keluarga, masyarakat likal, dan sebagainya yang mencoba mencari jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dikaji secermat mungkin. Sebagai contoh, upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya ekonomi. upaya tersebut dilakukan sedemikian rupa sampai diperoleh barang dan jasa yang dapat tersedia pada jumlah, harga dan waktu yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan kebutuhan tersebut, diperlukan perencanaan yang ada dalam ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara atau metode untuk menyusun daftar kebutuhan terhdap sejumlah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Metode deduktif Metode imu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang sudah di uji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam ilmu ekonomi terdapat hukum yang mengemukakan bahwa jika persediaan barang dan jasa berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap maka barang dan jasa akan naik harganya. Bertolak dari hukum ekonomi tersebut, para ahli ekonomi secara deduktif sudah sudah dapat menentukan bahwa harus dijaga agar persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut selalu dapat mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya.
13
Gambar 2 Model Induksi & Dedusi Ilmu Ekonomi
Metode Matematika Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah – masalah ekonomi dengan cara pemecahan soal – soal secara matematis. Maksudnya bahwa dalam matematika terdapat kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil – dalil. Melalui pembahasan dalil – dalil tersebut dapat dipastikan bahwa kajiannya dapat diterima secara umum. Metode statistika Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan penyajian data dalam bentuk angka – angka secara statistik. Dari angka – angka yang disajikan kemudian dapat diketahui permasalahan yang sesungguhnya. Pembagian Ilmu Ekonomi Alferd W. Stonier dan Douglas C. Hague pada membangi ilmu ekonomi menjadi tiga kelompok besar yaitu sebagai berikut: 14
Descriptive Economics (ilmu ekonomi deskriptif). Ilmu Ekonomi Deskriptif adalah sebuah ilmu ekonomi yang memaparkan data-data yang dimana data tersebut menjelaskan berbagai kenyataan dan fenomena yang terjadi, misalnya: sistem pertanian di Bali, kasus pembakaran hutan di Sumatera atau industri katun di India. Economic Theory Teori Ekonomi atau analisa ekonomi yang berusaha menjelaskan, mencari pengertian, hubungan sebab akibat dan cara kerja sistem perekonomian.. Applied Economics (ilmu ekonomi terapan). Ilmu ekonomi terapan adalah ilmu ekonomi yang fokus utamanya adalah menggunakan teori ekononomi dalam konteks nyata dalam rangka merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi, pedoman-pedoman atau standar-standar ekonomi dalam rangka untuk mencari solusi pemecahan masalah untuk mengatasi permasalahan ekonomi tertentu yang terjadi di suatu negara atau bangsa. Pada tahun 1930 para ahli ekonomi kemudian menyederhakan ilmu ekonomi menjadi dua bagian besar seperti yang kita kenal dan pahami saat ini yaitu sebagai berikut: Ekonomi mikro Microeconomics is the study of how individuals, households, firms, and governments make choices, and how those choices affect prices, the allocation of resources, and the well-being of other agents. (Acemoglu, D. Laibson, D. Lits, JA. 2016) Ekonomi Micro yaitu studi bagaimana individu, rumah tangga, perusahaan dan pemerintah menentukan atau membuat pilihan dan bagaimana pilihan tersebut mempengaruhi harga, pengalokasian sumber daya, dan tentang kesejahteraan masyarakat. Ekonomi Makro Macroeconomics is the study of the economy as a whole. Macroeconomists study economy-wide phenomena, like the growth rate of a country’s total economic output, or the percentage increase in overall prices (the inflation rate), or the fraction of the labor 15
force that is looking for work but cannot find a job (the unemployment rate). Macroeconomists design government policies that improve overall, or “aggregate,” economic performance. (Acemoglu, D. Laibson, D. Lits, JA. 2016). Ekonomi Macro adalah studi tentang Ilmu Ekonomi secara keseluruhan. Ruang lingkup studi macro ekonomi menyangkut phenomena ekonomi dalam arti luas, sepert tingkat pertumbuhan output total suatu negara, tingkat implasi, tingkat pengangguran, makro ekonomi mendesain kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan kinerja ekonomi agregat.
Gambar Pembagian Ilmu Ekonomi Descriptive Economics
Macro Economics
Economic Theory
Economic Science
Micro Cconomics
Applied Economic
2.5. Kedudukan Ilmu Ekonomi Dalam Filsafat Ilmu Pada dasarnya bahwa Filsafat adalahh induk yang mencakup semua ilmu khusus, akan tetapi dalam perkembangan selanjunya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya, yaitu FILSAFAT. Pada awalnya matematika dan Fisika melepaskan diri, kemudian di ikuti oleh ilmu-ilmu lain., yang terakhir adalah
16
Psikologi yang melepaskan diri dari Filsafat, bahkan di beberapa institut psikologi masih terpaut dalam filsafat. Jika disimak dari pendapat para ahli, pembagian filsafat sejak zaman Aristoteles hingga saat ini kajian utama filsafat berkaitan dengan logika, etika dan metafisika, sedangkan cabang-cabang filsafat lainnya antara ahli yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam cakupan pembahsannya. Pembagian filsafat berdasarkan struktur pengetahuan yang berkembang sekarang ini terbagi menjadi tiga bidang yaitu filsafat sistematis, filsafat khusus dan filsafat keilmuan. 1.
Filsafat sistematis : a. Metafisika b. Epistemology c. Metodologi d. Logika e. Etika f. Estetika
2.
Filsafat khusus : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
3.
Filsafat Seni Filsafat Kebudayaan Filsafat Pendidikan Filsafat Sejarah Filsafat Bahasa Filsafat Hukum Filsafat Budi Filsafat Politik Filsafat Agama Filsafat Kehidupan Sosial Filsafat Nilai
Filsafat Keilmuan : a. Filsafat Matematik b. Filsafat Ilmu-ilmu Fisik c. Filsafat Biologi d. Filsafat Linguistik e. Filsafat Psikologi f. Filsafat Ilmu-ilmu Sosial 17
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa ilmu ekonomi memiliki kedudukan di dalam kelompok ilmu sosial atau filsafat sosial. Dimana kelompok ilmu sosial memiliki objek materiil berupa manusia sebagai causa efisiensi dan objek formal normatif (ilmu hukum dan ilmu admiistrasi), deskritif, efisiensif (sosiologi, ilmu ekonomi). Ilmu ekonomi termasuk ke dalam filsafat keilmuan. Gambar 1
18
Interaksi Ilmu Ekonomi dengan Ilmu Lainnya Ilmu ekonomi memang berkaitan dan sangat berdekatan dengan ilmu sosial lainnya, bahkan seringkali bertumpang tindih dengan apa yang dipelajari oleh ilmu ekonomi. Kaitan erat antara pelajaran ilmu ekonomi sebagai ilmu sosial dengan cabang-cabang ilmu sosial lain seperti ilmu sosiologi, ilmu politik, ilmu hukum, ilmu bumi (geografi), dan ilmu sejarah. Karena kaitan yang sangat erat antara berbagai cabang ilmu ini, maka mempelajari ilmu-ilmu tersebut secara terpadu multidisipliner akan membawa hasil lebih baik. Pada awal lahirnya, ilmu ini diberi nama political economy (ilmu ekonomi politik), dan bukan economics seperti sekarang. Bahkan sudah disebut di atas, buku Adam Smith yang menandai kelahiran ilmu ekonomi “modern” tidak diberi judul political economy apalagi economics. Tokoh-tokoh ekonomi klasik sesudah Smith yaitu J.S. Mill dan David Ricardo memberi judul buku mereka Principles of Political Economy, sedangkan T.R. Malthus memberi judul buku ekonominya Essay on Population. Kekuatan, Kelemahan dan Perbaikan Ilmu Ekonomi a. Kelebihan Ilmu Ekonomi Kelebihan ilmu ekonomi adalah ilmu ekonomi merupakan dasar dari kegiatan pengelolaan sistem ekonomi sehingga kegiatan ekonomi bisa diatur dan dimanajemanin sesusai dengan ketersediaan anggaran/modal untuk mencapai tujuan. Ilmu ekonomi dapat memperbaiki cara berfikir yang membantu dalam pengambilan keputusan. Membantu memahami masyarakat dan bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi. b. Kelemahan Ilmu Ekonomi Kelemahan ilmu ekonomi adalah para ekonom (pelaku ekonomi) bisa mengetahui peluang atau bidang-bidang yang bisa dimanipulatif untuk suatu kepentingan tertentu. 19
c. Perbaikan Kelemahan Keilmuan Ekonomi Pada intinya, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengakui realitas kelangkaan lalu memikirkan
cara
mengorganisasikan
masyarakat
dalam
suatu
acara
yang
menghasilkan pemanfaatan sumber daya ekonomi yang paling efisien. Disinilah ilmu ekonomi memberikan kontribusinya (sumbangan) yang unik. Pengkajian ilmu ekonomi dilakukan dalam dua tingkatan. Pertama, pengkajian berdasarkan keputusan rumah tangga individual dan perusahaan. Dapat dikaji interaksi rumah tangga individual dan perusahaan di pasar untuk barang dan jasa tertentu. Kedua, dapat dikaji operasi perekonomian secara menyeluruh yang merupakan kumpulan dari semua pengambil keputusan di semua pasar. Sebagai upaya untuk membuat pelajaran ilmu ekonomi relevan dengan kondisi sosial-ekonomi yang kini dihadapi bangsanya. Harus dicatat bahwa kondisi ekonomi kemarin dan apa yang dapat dilakukan generasi sekarang akan membentuk kondisi ekonomi bangsa di masa datang. Ilmu ekonomi, tak boleh dilupakan adalah ilmu sosial yang harus secara lengkap diajarkan secara deduktif maupun induktif, yang oleh Alfred Marshall, Bapak Teori Ekonomi Neoklasik, diibaratkan 2 kaki (kanan dan kiri) untuk berjalan. Maka jika hanya satu metode saja yang dipakai akan pincang, dan hasilnya pasti mengecewakan. Karena hampir semua guru/dosen biasanya ingin “menghemat waktu”, maka dipilihlah metode yang paling mudah dan paling murah yaitu metode deduktif, dengan sepenuhnya berpegang pada buku teks (textbook), tanpa upaya apapun memberikan contoh-contoh data empirik dari lapangan atau lingkungan murid/mahasiswa setempat. Akibatnya seorang murid atau mahasiswa yang sudah lulus dengn nilai sangat baik dalam ilmu ekonomi tidak memahami kehidupan ekonomi di sekitar murid/mahasiswa, apalagi mengetahui cara-cara memecahkan masalah-masalah ekonomi masyarakat. Pengajaran ilmu ekonomi dengan metode deduktif dan induktif sekaligus dapat dengan mudah dilakukan tetapi dengan mengkaitkannya dengan penelitian. Inilah yang dikenal dengan istilah teaching through research (mengajar melalui penelitian). 20
Dalam cara mengajar yang demikian, murid/mahasiswa diajak meneliti oleh guru/dosen dalam “tim penelitian”, yang berarti guru/dosen juga terus-menerus “ikut belajar” bersama murid/mahasiswa. Inilah yang juga disebut problem-posing education (pendidikan dengan mengetengahkan masalah-masalah praktis pada peserta didik), yang
dilawankan
dengan
banking
education
yang
semata-mata
pemindahan/mendeposit ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
21
berarti
BAB III KESIMPULAN
Ekonomi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana cara memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas dengan memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas dalam rangka untuk mencapai kemammuran (Wealth). Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi
juga
bisa
dibagi
menjadi
positif
(deskriptif)
vs
normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam ruang lingkup filsafat dan ilmu ekonomi memiliki kelemahan dan kekuatan serta merupakan cabang dari disiplin ilmu sosial. Selain itu ilmu ekonomi sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu lain seperti hukum, politik, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Antara filsafat dan bidang ilmu yang lain akan memberikan kemampuan ketelitian yang mendekati akurat disamping juga pertimbangan-pertimbangan yang lain.
22
DAFTAR PUSTAKA
Acemoglu, D. Laibson, D. Lits, JA. 2016. Micro Economic Global Edition. Pearson Education Limited. Edinburgh Gate Harlow Essex CM20 2JE England. Choumain, Imam dan Prihatin (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi, Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta: Depdikbud. Backhouse, Roger. 2002. The Ordinary Business of Life. Princeton University Press. Buchanan, Allen E. 1985. Ethics, Efficiency, and the Market, Rowman & Allanheld Texts in Philosophy. Totowa, New Jersey. Hausman, D. and Michael S. McPerson. Economic Analysis and Moral Philosophy, Cambridge Surveys of Economic Literature. Cambridge University Press. New York S. Kencana, Inu. 2014. Pengantar Filsafat. Refika aditama. Mengger Girang 98. Bandung 40254. _________________, 2011. Etika Pemerintahan.Rineka Cipta. Jakarta. Qamar, Nurul. 2009. Pengantar Hukum Ekonomi. Pustaka Refleksi. Makassar. Gilarso, T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Macro Edisi Revisi. Kanisius, Yogyakarta 55011. Blaug, Mark. 1992. The methodology of economics OR HOW ECONOMISTS EXPLAIN Second Edition. Cambridge University Press The Edinburgh Building, Cambridge CB2 2RU, UK.
23