Modul ke:
Filsafat Ilmu dan Logika Pokok Bahasan: Cabang-cabang Filsafat
Fakultas
Fakultas Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Masyhar zainuddin, MA
Cabang-cabang Filsafat • 1. 2. 3.
Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: Apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (Logika) Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika) Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika)
• Ketiga cabang utama filsafat itu bertambah lagi: 1. Teori tentang ada, tentang hakekat keberadaan zat, tentang hakekat fikiran dan kaitannya dengan zat yang semuanya terangkum dalam metafisika. 2. Politik, yakni kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang ideal.
Cabang Filsafat Epistimologi Estetika Etika Agama Metafisika
FILSAFAT
Ilmu Alam
Ilmu Pendidikan Hukum Matematika Politik Sejarah
Ilmu Sosial
A. ONTOLOGI • ontologi (Yunani), yaitu on atau ontos yang berarti ada, dan Logos yang berarti ilmu. • ontologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang yang ada.
Ontologi adalah tentang yang ada Pengindraan
penelaahan
Ada
Tidak ada
Ada
A
B
Tidak ada
C
D
Wujud
•
• • • • •
Objek ilmu, dimulai di awal kehidupan manusia dan berhenti di akhir kehidupan manusia. Artinya, sesuatu yang ada. Ada dan tidak ada. A = Ada di keberadaannya B = Tidak ada di keberadaannya C = Ada di ketidak beradaannya D = Tidak ada di ketidak beradaannya
Dasar Ontologi Ilmu • ilmu dimulai dari awal kehidupan manusia dan berhenti di akhir kehidupan manusia • ilmu tidak dapat menjawab pertanyaan di mana manusia sebelum lahir dan ke mana mereka setelah mati?. • Jawaban memuaskan atas peristiwa sebelum kelahiran dan setelah kematian hanya dapat ditemukan pada keyakinan agama yang dianut oleh seseorang.
• realitas empiris pada kategori A dan beberapa gejala yang masuk dalam kategori B yang dapat dikaji oleh ilmu. • penelitian ilmiah tidak dapat mengetahui sejauh mana kualitas do’a seseorang karena hal itu adalah hak prerogatif Tuhan. Berdo’alah dengan kesungguhan hati, niscaya Tuhan akan memberi (ud’uni astajiblakum).
Pokok Pemikiran Ontologi • • • • • •
1. a. b. 2. 3. 4.
Monoisme Materialisme Idealisme Dualisme Pluralisme Nihilisme
Metafisika • Ontologi membahas hakikat yang “ada”, metafisika menjawab pertanyaan apakah hakikat kenyataan ini sebenar-benarnya? Pada suatu pembahasan, metafisika merupakan bagian dari ontologi • pembahasan lain, ontologi merupakan salah satu dimensi saja dari metafisika. • metafisika tempat berpijak setiap pemikiran filsafati, termasuk pemikiran ilmiah. Metafisika berusaha menggagas jawaban tentang apakah alam ini. Jawaban tentang alam ini, melahirkan dua sifat penafsiran, yaitu (a) supernaturalisme, dan (b) naturalisme.
EPISTEMOLOGI epistemologi dari kosa kata Yunani, Episteme, artinya pengetahuan, dan logos artinya teori. Berdasarkan asal katanya, secara bahasa epistemologi diartikan sebagai teori pengetahuan Prosedur atau cara manusia memperoleh kebenaran.
• Prosedur atau cara manusia memperoleh kebenaran. • Empat periodesasi : 1. Coba dan gagal (trial and error) 2. Otoritas dan tradisi 3. Spekulasi dan argumentasi 4. Hipotesis dan eksperimentasi (Metode Ilmiah).
• Epistemologi adalah cabang filsafat ilmu yang menengarai masalah-masalah filosofi yang mengitari teori ilmu pengetahuan • epistemologi menentukan karakter pengetahuan, “kebenaran” macam apa yang patut diterima dan apa yang patut ditolak.
• Pengetahuan muncul tiga kelompok, yaitu (a) rasionalisme yang melahirkan metode deduktif; • (b) empirisme yang melahirkan metode induktif, dan • (c) kritisime yang melahirkan metode ilmiah
(a) Rasionalisme dan metode deduktif Rasionalisme adalah pemikiran yang dikembangkan oleh para filosof Eropa. Satu di antaranya yang sangat terkenal adalah Rene Descaters • Descartes yang bermakna “aku berpikir, karena itu aku ada”. . “Cogito ergo sun”,
•
Penganut rasionalsme memandang sesuatu yang benar adalah yang dapat diterima oleh akal. Dua sumber konsepsi, yaitu (a) penginderaan atau sensasi, dan (b) fithrah. Dalam kaitannya dengan penginderaan, manusia mengkonsepsi panas, manis, pahit, cahaya, dan suara karena penginderaan. • fithrah adalah konsepsi-konsepsi yang muncul dalam lubuh hati. Menurut Descartes, seperti dijelaskan Ash-Shadr (1981 : 29), konsepsi-konsepsi fitri itu adalah ide tentang Tuhan, jiwa, serta pemikiran yang sejenis dengan itu yang bersifat sangat jelas dalam pikiran manusia.
• Rasionalisme melahirkan metode deduktif. Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras, dan para filsuf Yunani . • Pola penalarannya dikenal dengan pola silogisme. Sebagai contoh dapat dikemukakan pernyataan-pern
• • • • • • •
A : Semua manusia pasti akan mati. B : Tuti adalah manusia. C : Tuti pasti akan mati. Pernyataan A premis mayor, B dikenal dengan premis minor, dan C dikenal dengan kesimpulan.
Nilai kebenaran penalaran deduktif tergantung premisnya • Perhatikan silogisme di bawah ini: • A : Semua pahlawan adalah orang yang berjasa • B : Kartini adalah pahlawan • C ; Maka, Kartini adalah orang yang berjasa. (Kes Salah? Kartini yg mana?)
Jika pernyataan itu diubah menjadi : • A : Semua pahlawan adalah orang yang berjasa • B : Raden Ajeng Kartini adalah pahlawan • C ; Maka, Raden Ajeng Kartini adalah orang yang berjasa. • Pernyataan kesimpulannya menjadibenar karena premis minornya sudah spesifik menunjuk pada orang tertentu, yaitu Kartini yang pahlawan.
BAGAN METODE ILMIAH PERUMUSAN MASALAH KHASANAH PENGETAHUAN ILMIAH
PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR PERUMUSAN HIPOTESIS
DITERIMA
PENGUJIAN HIPOTESIS
DITOLAK
AKSIOLOGI • Nilai kegunaan Imu : dapat digunakan untuk kebaikan, sekaligus juga untuk kejahatan. • Agama memegang peranan penting sebagai landasan etis perkembangan dan penggunaan ilmu dalam kehidupan manusia. • Mukti Ali : Dengan ilmu, hidup ini mudah Dengan seni, hidup ini indah Dengan agama, hidup ini terarah.
• REVOLUSI ILMU • Revolusi : Perubahan mendasar yang mengubah wujud asli dari sesuatu. • Revolusi Politik vs Revolusi Ilmu • Tiga tahap revolusi ilmu gagasan di atas kepala gagasan di atas kertas ilmu baru