FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHOROBAH DI BPR SYARIAH BUMI RINJANI BATU
Nikmatul Khasanah Alamat : Desa wonorejo poncokusumo malang No Telp : 087759758891 E-Mail :
[email protected] Dr.Hj.Umrotul Khasanah S.Ag.,M.si Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
ABSTRAK Khasanah,nikmatul. 2013 Skripsi. Judul: “faktor-faktor yang menentukan bagi hasil tabungan mudhorobah di BPR Syariah Bumi Rinjani Batu’’. Pembimbing : Dr.Hj.Umrotul Khasanah S.Ag.,M.si
Kata Kunci
: Tabungan Mudharabah, Bagi Hasil,
Di Indonesia saat ini organisasi bisnis Islam yang berkembang adalah bank syariah. Salah satu penyebab yang menjadikan bank syariah terus mengalami peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah, jumlah keuntungan bank yang semakin besar akan memberikan bagi hasil yang besar pula yang akan diterima oleh nasabah, untuk itu terdapat perhitungan bagi hasil pada perbankan syariah untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan Mudhorobah di BPR Syariah Bumi Rinjani Batu Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu dengan cara melakukan wawancara dengan Relationship Manager penelitian ini
dilakukan pada BPR Syariah Bumi Rinjani Batu dengan 4 Informan yaitu bagian Direksi, customer service,teller, Nasabah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan mudhorobah pada BPR Syariah Bumi Rinjani batu yaitu Jumlah dana yang tersedia untuk di investasikan/didepositokan, dimana dengan menggunakan metode rata-rata harian (investment rate), selain itu pendapatan bank, nisbah bagi hasil,nominal tabungan nasabah, jangka waktu tabungan karena berpengaruh pada lamanya Investasi dan tingkat suku bunga yang berlaku dan Sistem yang digunakan yaitu sistem Profit Sharing Sistem ini dengan cara menghitung laba/ Rugi usaha, bank dan nasabah sama-sama memperoleh keuntungan dari hasil pembiayaan tabungan mudhorobah tetapi juga sama-sama menanggung kerugian. ABSTRAK Keyboard
: Mudhorobah Savings, Profit Sharing
In Indonesia today a growing Islamic business organizations which are still developing, One of the reasons is their profit sharing mechanism in shariah banks a higher bank profit leads a higher profit sharing for their customers,Therefore the Banks have their own profit sharing calculatioan,this study aims to determine the factors that influence the Mudhorobah saving profit sharing at BPR Syariah Bumi Rinjanai Batu This research employs a qualitative descriptive approach by interviewing the Relationship Managers anf clients as a comparison, the research is conducted at BPR Syariah Bumi Rinjani Batu with four informants,namely the Board of Directors, Customer service,Teller,and customer The results indicate that the factors influence the profit sharing of Mudhorobah savinga at BPR Syariah Bumi Rinjani Batu consist of the amount of invested or deposited funds by using the daily average method (investment rate),Bank revenue,Bank profit sharing ratio the balance of savings account and
savings term.This term has asignificant influence on the investation term and existing interest rate. The system used is Profit sharing.This system calculates the Bank profit and loss both Bank and its customers gain profit and bear the loss from the mudhorobah savings.
Profit Sharing
pada
PENDAHULUAN Di indonesia saat ini organisasi bisnis islam yang berkembang adalah bank syariah salah satu penyebab yang menjadikan mengalami
bank
sayariah
peningkatan
terus adalah
mekanisme pembagian keuntungannya Perkembangan ekonomi syariah cukup pesat beberapa tahun belakangan terutama
pada
sektor
perbankan.
Gagasan adanya lembaga perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya ekonomi Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Alhadits. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan-kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan sebagai riba. Perbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan prinsip syariah dengan bank
konvensional
pada
dasarnya
terletak pada sistem pemberian imbalan atau jasa dari dana (Sri, 2005). Bank Syariah secara intensif masih relatif baru (± 10 tahun terhitung dari diberlakukannya UU Nomor 10 Tahun 1998) memiliki hikmah tersendiri bagi dunia Perbankan Nasional
dimana
pemerintah membuka lebar kegiatan usaha perbankan dengan berdasarkan
Prinsip
pembedaan
Syariah,
pengaturan
sehingga Perbankan
Syariah dengan Konvensional bukan disebabkan Perbankan Syariah yang masih muda (Infant), tetapi karena memang Perbankan Syariah beroperasi dengan sistem yang berbeda dengan Perbankan Konvensional. Usaha
pembentukan
perbankan
syariah
sistem
didasari
oleh
larangan dalam Agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usahausaha
yang
dikategorikan
haram,
misalnya usaha yang berkaitan dengan produksi
makanan
dan
minuman
haram, dimana hal ini tidak dapat dijamin
oleh
sistem
perbankan
konvensional. Dalam kegiatan operasionalnya, bank lembaga
syariah
berfungsi
sebagai
intermediasi,
yaitu
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali
ke
masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Dalam mendukung perannya itu bank syariah membutuhkan sumber dana. Suhardjono
(2002:25)
menyebutkan bahwa ada tiga jenis sumber dana bank, yaitu modal disetor
(dana pihak pertama), pinjaman (dana
melakukan mobilisasi dan investasi
pihak kedua) dan dana dari masyarakat
tabungan
yang
produk
perekonomian dengan cara yang adil
simpanan (dana pihak ketiga). Produk
sehingga keuntungan yang adil dapat
penghimpunan dana merupakan salah
dijamin bagi semua pihak. Tujuan
satu produk penting bagi bank syariah
mobilisasi dana merupakan hal penting
dalam memperoleh sumber dana dan
karena Islam secara tegas mengutuk
untuk mendukung fungsinya sebagai
penimbunan tabungan dan menuntut
lembaga intermediasi.
penggunaan
dihimpun
melalui
Seiring perkembangan Perbankan Syariah yang cukup pesat menuntut bank
untuk
menyadari
untuk
produktif
pembangunan
sumber
dalam
dana
rangka
secara
mencapai
tujuan sosial ekonomi Islam.
pentingnya
Sesuai dengan tugasnya dalam
usaha-usaha pengembangan berbagai
menghimpun dana masyarakat, maka
kebijakan dan pengelolaan pemasaran
bank
yang
memperoleh dana tersebut sebesar-
baik
sehingga
dapat
syariah
berupaya
meningkatkan market share. Penduduk
besarnya
Sulawesi
menjalankan usahanya dalam bentuk
Selatan
yang
mayoritas
beragama Islam merupakan salah satu potensi
yang
cukup
besar
dalam
sebagai
modal
untuk
untuk
giro, tabungan dan deposito. Return
(tingkat
pengambilan)
meningkatkan market share, walau
merupakan salah satu penentu utama
tidak menutup kemungkinan nasabah
bagi masyarakat dalam memutuskan
bank syariah juga berasal dari agama
dimana ia akan menyimpan dananya.
non
Oleh karena itu bank akan memberikan
muslim.
Keberlangsungan
Perbankan Islam di masa yang akan
suatu
datang tergantung atas kemampuan
menarik
bank tersebut untuk dapat menciptakan
tingkat
pengembalian
yang
bagi
masyarakat.
Bank
Syariah
dalam
memberikan
return
peluang investasi dengan melakukan
dalam
sistem
bagi
dapat
survey pasar baik secara internal
memberikan suatu daya saing terhadap
maupun eksternal.
sistem bunga pada Bank Konvensional
hasil
Menurut Diana (2005:15) dalam
mengingat saat ini tingkat suku bunga
penghimpunan dana, Bank Syariah
masih merupakan faktor penentu utama
dalam pengambilan keputusan bisnis,
setelah berusaha dan pengembalian
dan begitu pun dengan keputusan yang
bagi hasil dilihat kepada besarnya
diambil oleh para nasabah potensial
keuntungan bisnis nasabah.
Bank syariah yang potensial.
BPR Syariah adalah salah satu
Dengan diterbitkan PP No. 72
lembaga keuangan perbankan syariah,
tahun 1992 tentang perbankan bagi
yang pola operasionalnya mengikuti
hasil dengan secara tegas memberikan
prinsip-prinsip
batasan bank bagi hasil tidak boleh
muamalah
melakukan kegiatan usahanya tidak
didirikan sebagai langkah aktif dalam
berdasarkan prinsip bagi hasil (pasal 6).
restrukturisasi perekonomian Indonesia
Dan
dengan
yang dituangkan dalam berbagai paket
disyahkannya UU No. 10 tahun 1998
kebijaksanaan keuangan, moneter, dan
tentang perbankan
perbankan secara umum, dan secara
kini
telah
tercapai
yang membuka
syariah
Islam.
BPR
khusus
mendirikan bank syariah maupun yang
kebijaksanaan
ingin
bank
dalam penetapan tingkat suku bunga
konvensional ke bank syariah. Yang
(rate of interest). Selanjutnya BPR
terbaru UU No. 21 tahun 2008.
Syariah secara luas dikenal sebagai
Namun
ada
beranggapan
dari
sebagian
bahwa
operasi
orang, Bank
peluang
Syariah
kesempatan bagi siapa saja yang akan
mengkonversi
mengisi
ataupun
Bank
terhadap
Konvensional
sistem perbankan bagi hasil atau sistem perbankan Islam.
Syariah hanyalah penukaran nama dari
Keuntungan dari pemanfatan dana
bank konvensional. Pandangan ini
dari nasabah yang disalurkan ke dalam
muncul
kedangkalan
berbagai usaha akan dibagikan kepada
pengetahuan tentang sistem operasional
nasabah. Jika hasil usaha semakin
yang berlaku pada Bank Syariah. Sebab
tinggi, maka semakin tinggi pula
keduanya
keuntungan
disebabkan
amat
Konvensional yang
berbeda.
Bank
menggunakan
bunga
kepada nasabahnya. Jadi konsep bagi
ditetapkan
hasil hanya bisa berjalan jika dana
syariah
nasabah di bank dinvestasikan terlebih
diketahui
sebelumnya, memakai
dan
sedangkan sistem
bagi
hasil
(mudharabah) yang diketahui besarnya
dahulu
yang
kedalam
dibagikan
usaha,
keuntungan usaha dibagikan.
bank
barulah
Nasabah dan bank dalam sistem bagi
hasil
bisa
bagi hasil (profit sharing) yaitu di
mengetahui berapa hasil yang pasti
artikan distribusi beberapa bagian dari
akan diterima, tetapi nasabah dan bank
laba pada para pegawai dari suatu
akan membagi keuntungan secara lebih
perusahaan. Pada mekanisme lembaga
adil dari pada sistem bunga, karena
keuangan syariah pendapatan bagi hasil
kedua belah pihak selalu membagi
ini berlaku untuk produk produk
dengan adil sesuai nisbah berapapun
penghimpunan dan penyertaan modal,
hasilnya.
baik penyertaan menyeluruh maupun
Sistem
memang
bagi
merupakan
sebagian atau bentuk bisnis korporasi
sistem di mana dilakukannya perjanjian
(kerjasama). Keuntungan yang dibagi
atau
hasilkan
ikatan
hasil
tidak
Menurut Muhammad (2005:25)
bersama
di
dalam
harus
di
secara
shahibul
maal
melakukan kegiatan usaha. Di dalam
proporsional
usaha tersebut diperjanjikan adanya
dengan
pembagian hasil atas keuntungan yang
proporsi yang disepakati sebelumnya.
akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih.
antara
bagi
mudharib
sesuai
dengan
Komponen dana pihak ketiga bank syariah ada tiga jenis produk, yaitu
Bagi hasil dalam sistem perbankan
tabungan dan depsito yang menerapkan
syari’ah merupakan ciri khusus yang
prinsip mudharabah serta giro yang
ditawarkan kapada masyarakat, dan di
menerapkan prinsip wadi’ah. Dana
dalam aturan syari’ah yang berkaitan
pihak
dengan pembagian hasil usaha harus
digunakan
ditentukan terlebih dahulu pada awal
pembiayaan
terjadinya kontrak (akad). Besarnya
modal kerja dan pembiayaan konsumsi.
penentuan porsi bagi hasil antara kedua
Penyaluran
belah
sesuai
kepada nasabah bisa secara langsung
kesepakatan bersama, dan harus terjadi
maupun dengan cara bermitra (linkage
dengan adanya kerelaan (An-Tarodhin)
program) dengan lembaga keuangan
di masing-masing pihak tanpa adanya
lain
unsur paksaan.
Pembiayaan investasi yang diberikan
pihak
ditentukan
ketiga
tersebut
untuk
seperti
yang
disalurkan
investasi,
untuk
pembiayaan
pembiayaan
BPRS
akan
dan
investasi
koperasi.
oleh bank syariah diharapkan dapat
membantu
nasabah
untuk
lebih
meningkatkan potensi usahanya.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian
yang
diperoleh
peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
METODE
pihak lain) (Indriantoro, 2002:147). Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis
yang digunakan
Teknik Pengumpulan Data
dalam
Dalam pengumpulan data untuk
penelitian ini adalah kualitatif dengan
keperluan
pendekatan
menggunakan teknik pengumpulan dan
kualitatif
deskriptif. adalah
Penelitian
penelitian
yang
bermaksud untuk memahami fenomena
penelitian
ini,
peneliti
instrumen data sebagai berikut: 1. Observasi
tentang apa yang dialami oleh subyek
Observasi adalah bagian dalam
penelitian secara holistic dan dengan
pengumpulan data. Observasi berarti
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
mengumpulkan data langsung dari
dan bahasa, pada suatu konteks khusus
lapangan. Data yang diobservasi dapat
yang
alamiah
memanfaatkan
dan
dengan
berupa
berbagai
metode
kelakuan,
gambaran
tentang
perilaku,
sikap,
tindakan,
alamiah (Moleong, 2008:6).
keseluruhan interaksi antar manusia
Data dan Jenis Data
(Raco, 2011:112).
Data-data yang dibutuhkan dalam
2. Wawancara, merupakan teknik untuk
penelitian ini terdiri dari data primer
mendapatkan informasi, yang tidak
dan data sekunder:
dapat diperoleh melalui observasi atau
1. Data primer
kuesioner (Raco, 2010:116).
Data primer merupakan sumber data
3. Dokumentasi adalah suatu teknik di
penelitian
secara
mana data diperoleh dari dokumen-
(tidak
dokumen yang ada pada benda-benda
melalui media perantara). Data primer
tertulis seperti buku-buku, notulensi,
secara
oleh
makalah, peraturan-peraturan, buletin-
peneliti untuk menjawab pertanyaan
buletin, catatan harian dan sebagainya
penelitian (Indriantoro, 2002:146-147).
(Arikunto, 2006:135).
langsung
yang dari
khusus
diperoleh sumber
asli
dikumpulkan
2. Data sekunder
Sumber data/ dokumentasi yang
balik
diambil
informasi
dalam
penelitian
ini
derajat
kepercayaan
yang
diperoleh
suatu melalui
antara lain:
waktu dan alat yang berbeda dalam
a)
penelitian kualitatif (Patton,1987:331)
Wawancara Dengan pihak
BPR Syariah Bumi Rinjani Batu
dalam Moleong (2008:330). Hal itu
b)
Catatan
dapat dicapai dengan jalan:
c)
Rekaman
1) Membandingkan data hasil
d)
Brosur
pengamatan dengan data hasil wawancara.
Metode Analisis Data Analisis data di sini berarti
2) Membandingkan apa yang
mengatur secara sistematis bahan hasil
dikatakan orang di depan
wawancara
dan
observasi,
umum dengan apa yang
menafsirkannya
dan
menghasilkan
suatu pemikiran, pendapat, teori atau gagasan yang baru (Raco, 2010:121). Dalam penelitian ini analisis data
yang
digunakan
adalah
dikatakannya pribadi.
3) Membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi penelitian
Triangulasi yakni teknik pemeriksaan
dengan
keabsahan data yang memanfaatkan
dikatakannya
sesuatu yang lain, di luar data itu untuk
waktu.
keperluan pengecekan atau sebagai
secara
apa
yang sepanjang
4) Membandingkan
keadaan
pembanding terhadap data itu. Teknik
dan prespektif seseorang
triangulasi
dengan berbagai pendapat
yang
paling
banyak
digunakan ialah pemeriksaan melalui
dan
sumber
seperti rakyat biasa, orang
lainnya.
(Denzin
1978)
pandangan
orang
membedakan empat macam triangulasi
yang
berpendidikan
sebagai
menengah
atau
tinggi,
berada,
orang
teknik
memanfaatkan
pemeriksaan penggunaan
yang
sumber,
metode, penyidik, teori. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
orang
pemerintahan.
5) Membandingkan
hasil
karena
dianjurkan
dokumen yang berkaitan.
sebagaimana
Untuk itu dalam penelitian
Surah Al-Maidah Ayat 2:
pemeriksaan
keabsahan
yaitu
data
triangulasi
dalam
itu,
wawancara dengan isi suatu
ini teknik yang digunakan dalam
peneliti
Oleh
dalam
syirkah
agama
Islam
Firman
Allah
oleh
dengan
sumber HASIL
faktor-faktor
yang
menentukan
bagi hasil tabungan mudhorobah pada
“...dan
BPR Syariah Bumi Rinjani batu yaitu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan
Jumlah dana yang tersedia untuk di
takwa, dan jangan tolong-menolong
investasikan/didepositokan,
dalam
dimana
dengan menggunakan metode rata-rata harian (investment rate), selain itu pendapatan
bank,
hasil,nominal jangka
nisbah
tabungan
waktu
bagi
nasabah,
tabungan
tolong-menolonglah
berbuat
kamu
dosa
dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” CONTOH
PERHITUNGAN
BAGI
HASIL
karena
berpengaruh pada lamanya Investasi
1. Apabila total dana pihak ketiga lebih
dan tingkat suku bunga yang berlaku
kecil dari pembiayaan maka yang di
dan Sistem yang digunakan yaitu sistem Profit Sharing Sistem ini dengan cara menghitung laba/ Rugi usaha, bank
dan
nasabah
distribusikan ke nasabah Bagi hasil adalah : profit distribusi
Contoh perhitungan :
sama-sama
memperoleh keuntungan dari hasil
Total Dana : Rp. 30.000.000,00
pembiayaan
Pembiayaan : Rp. 90.000.000,00
tabungan
mudhorobah
tetapi juga sama-sama menanggung kerugian.
Pendapatan
: Rp. 1.000.000,00
Profit Distribusi =
x 12
Setara dengan Rate :
xRp. 1.000.000,00 = Rp. 333.333,00 = Rp. 333.000,00
x100
= 3,96%
3. Seorang nasabah menabung di Bank Syariah
sebesar
Rp1.000.000,
nisbah
Yang akan di bagi sesuai
sebesar 30:70, Hitunglah bagi hasil yang di
nisbah
terima oleh nasbah tersebut !
Misalnya:
Jawab :
1. Seorang nasabah menabung di Bank
Bahas per
syariah Rp. 1.000.000,00 dengan nisbah
hari
30 : 70 , Hitunglah bagi hasil yang
x1.000.000
x30%
diterima nasabah tersebut !
Setara dengan rate :
Jawab : x 12 x100 =11,9%
xRp.
Bahas per hari =
4. Seorang nasabah
333.000 x 30 %
menabung di Bank Syariah sebesar Rp. 4.000.000
Setara dengan rate :
dengan nisbah bagi hasil sebesar 30:70 berapakah bagi
x 12 x 100 = 3,96 %
hasil yang di terima oleh nasabah tersebut! Jawab :
2. Seorang nasabah menabung di Bank Syariah Rp.4.000.000, dengan nisbah bagi
Bahas per hari =
hasil sebesar 30 : 70, berapakah bagi hasil
x30%
yang di terima oleh nasabah tersebut? `=39.999/ Hari Jawab : Setara dengan rate : Bahas per hari =
x 333.000 x12x100=11,9%
x30% = 13.320 /hari
x 1.000.000
Faktor yang mentukan bagi hasil tabungan mudharabah adalah Jumlah dana
ang
ersedia
untuk
tabungan mudhorobah tetapi juga samasama menanggung kerugian
Saran
di
dimana
Berdasarkan
dengan menggunakan metode rata-rata
kesimpulan,
maka
penulis
harian (investment rate), selain itu
memberikan
saran-saran
dalam
pendapatan bank,nisbah bagi hasil
upaya memajukan BPR Syariah
antara nasabah dan bank, nominal
Bumi Rinjani Batu, yaitu:
investasikan/didepositokan,
tabungan
nasabah,
jangka
waktu
hasil
analisa
dan
1. Sistem Tabungan mudharabah
tabungan karena berpengaruh pada
sudah
lamanya Investasi dan tingkat suku
prinsip
bunga yang berlaku. Dengan demikian,
Syariah Bumi Rinjani Batu harus
di BPR Syariah Bumi Rinjani Batu
lebih
dalam perhitungan prosentase bagi
masyarakat
hasil juga mempertimbangkan jangka
produk perbankan syariah untuk
waktu transaksi tabungan. Nisbah pada
meningkatkan minat masyarakat
tabungan
khususnya umat muslim dalam
mudharabah
kurang
sesuai syariah,
dengan namun
Sosialisasi tentang
kaidah BPR
kepada produk
–
mengembangkan
produk
bagi hasil, karena nisbah antara BPR
pembiayaan
produk
Syariah Bumi Rinjani Batu dengan
dengan prinsip bagi hasil
anggota adalah sebesar 70 :30, akan
2. Hendaknya BPR Syariah Bumi
tetapi keuntungan dalam tabungan
Rinjani Batu memperhatikan akan
mudharabah disini adalah pembebasan
tersalurkan dananya yang akan
dalam
beresiko tinggi
mempengaruhi
segi
terhadap
prosentase
administrasi
dalam
khususnya
perhitungan bagi hasil.
3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk
Bagi hasil yang di terapkan di BPR
menjelaskan sistem perhitungan
Syariah Bumi Rinjani Batu adalah sistem
bagi hasil yang akan diterima oleh
Profit Sharing Sistem ini dengan cara
mudharib (nasabah), dan kendala
menghitung laba/ Rugi usaha, bank dan
tabungan mudhorobah. Sehingga
nasabah
dapat membandingkan bagi hasil
keuntungan
sama-sama dari
hasil
memperoleh pembiayaan
yang
didapat
oleh
bank
dan
Indriantoro,
nasabah.
Nur
dan
Bambang
Supomo. 2002. Metodologi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Bisnis
untuk
Akuntansi dan Manajemen. Al-Qur’an dan Hadits.
BPFE: Yogyakarta
Antonio, Syafi’i Muhammad. 2001.
Ismail.
Perbankan
Bank Syariah Dari Teori ke
Kencana
Praktik.
Group: Jakarta
Gema
Insani:
Jakarta
Syariah.
Prenada
Media
Karim, Adiwarman, 2004. Bank Islam
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian:
Analisis Fiqih dan
Suatu
Keuangan, PT. Raja Raja
Pendekatan Praktek (Edisi Revisi IV). PT. Rineka Cipta:
Grafindo Persada: Jakarta. --------------------2007.
Jakarta
Bank
Islam:Analisis
Ascarya, 2008. Akad dan Produk Bank
dan
Grafindo Persada: Jakarta. Ma’arif,
Persada: Jakarta.
Fiqh
Keuangan Edisi 3. PT. Raja
Syari’a. PT. Raja Grafindo
Bogdan, Robert S & Sari Knope
Samsul.
2009.
Analisis
Perhitungan Bagi Hasil Pada
Biklan. Qualitative Research
Tabungan
for
(Studi Pada BRI Syariah
Education
an
Mudharabah
Introduction to Theory and
Cab.
Methods.
Malang: FE-UIN
Allynan
Bacon:
Boston Faiqotul
2011.
Magfiroh, Aplikasi
Masniah, Dian.
2008.
2007.
Pembiayaan
Skripsi.
Analisis
Mudharabah
Pembiayaan
Pada Koperasi BMT-MMU
dalam
Sidogiri Pasuruan. Skripsi.
Mudharabah
Meningkatkan Profitabilitas PT.BPRS
Siti.
Malang).
Bumi
Malang: FE-UIN
Rinjani
Miles, Matthew B. dan A. Michael
Batu. Skripsi. Malang:FE-
Huberman, 1992, Analisis,
UIN
Data Tentang
Kualitatif, Sumber
Buku Metode-
Metode
Baru,
UI
Press:
(UPP)
Jakarta.
Yogyakarta.
Moleong. 2008.
Metode Penelitian
Kualitatif.
PT.
Raco.
Remaja
Muhammad. 2004. Teknik Perhitungan Hasil
dan
Profit
Margin pada Bank Syariah. UII Press: Yogyakarta ----------------,
2005.
2010.
Metode
penelitian
Kualitatif:
Rosdakarya: Bandung
Bagi
AMPYKPN:
Jenis,
Karakteristik
dan
Keunggulannnya.
PT.
Grasindo: Jakarta Rahman,
Afzalur.
1996.
Doktrin
Ekonomi Islam. PT. Dana
Manajemen
Bhakti Wakaf: Yogyakarta
Pembiayaan Bank Syari’ah. Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisia: Yogyakarta Suhariati,
Emi.
Pada
PT.
Mandiri
Sistem
Bagi
Pembiayaan
Hasil
Mudharabah Bank
Syariah
Cabang
Malang.
Skripsi. Malang: FE-UIN Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank
Syariah.
-
14
Desember 2011 http://www.koperasisyariah.com - 25
2005.
Perhitungan
http://djokonug.blogspot.com
PT.
Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Oktober 2011 http://www.msi-uii.net/Membangun Sistem Ekonomi - 25 Oktober 2011 http://zonaekis.com/sistem-bagi-hasil/ 25 Oktober 2011 http://www.muamalatbank.com – 20 Februari 2012 http://bi.go.id -28 Februari 2012 http://arsasi.wordpress.com – 5 Juni 2012