FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi pada Bank Umum Go Public yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 20112013) Wita Nadya1, Yuhelmi2, Rika Desiyanti2 Student Department of Management, Faculty of Economics, University of Bung Hatta 2 Lecturer Department of Management, Faculty of Economics, University of Bung Hatta E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] 1
ABSTRACT Bank is one of the financial institution which have activities to raise funds from public in the form of savings and distribute them to the public in from of credit or other form. The purpose of the banking business is gain profit. Ability of the banks in gain profit is measured by return on assets (ROA). The purpose of this research is to examine influence of Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) and DPK through Return On Asset (ROA) of public banking listed at Indonesian Stok Exchange during 2011-2013. Research using sensus method for taking samples. Data obtained on the basis of publication Annual Bank, obtained 30 samples of General Bank. Samples used in this research are public banking listed at Indonesian Stock Exchange on periode 2011-2013. Analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of this research found that Loan to Deposit Ratio (LDR) and Non Performing Loan (NPL) hasn’t significant effect to Return On Asset (ROA), BOPO has significant negative effect to Return On Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM) and DPK has significant positive effect to Return On Asset (ROA). Keywords: LDR, NPL, BOPO, NIM, DPK and ROA PENDAHULUAN
(Husnan, 2005). Otoritas Jasa Keuangan
Latar Belakang
(OJK) sebagai pembina dan
Tujuan utama operasional bank
perbankan
lebih
pengawas
mengutamakan
nilai
adalah mencapai tingkat profitabilitas yang
profitabilitas suatu bank yang diukur
maksimal. Profitabilitas adalah kemampuan
dengan aset yang dananya sebagian besar
perusahaan untuk menghasilkan laba pada
dari dana simpanan masyarakat. Tabel 1.1
periode tertentu. Laba sering kali menjadi
dibawah ini menggambarkan perbandingan
salah satu ukuran kinerja perusahaan.
laba kelima sub sektor yang tercatat pada
Dimana ketika perusahaan memiliki laba
sektor jasa yang terdaftar di (BEI).
yang tinggi berarti kinerjanya baik dan sebaliknya, oleh karena itu dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan
dalam
memperoleh
laba, 1
Tabel 1.1 Perubahan laba pada sektor jasa Laba Rata-Rata (dalam jutaan rupiah) N SUB O SEKTOR
N
2010
2011
2012
1 Bank
30
Rp47,123,354
Rp62,086,630
Rp74,953,802
2 Asuransi
11
Rp1,555,395
Rp2,292,370
Rp2,897,284
3 Keuangan Perusahaan 4 Efek
12
Rp2,474,607
Rp2,703,050
Rp2,761,315
10
Rp333,41
Rp250,49
Rp179,07
5 Lainnya
7
Rp1,555,551
Rp2,090,706
Rp1,900,088
Sumber : Data diolah
Dari data tersebut menunjukkan bahwa sub sektor bank mengalami kenaikan laba dari tahun ke tahun secara terus menerus, padahal sub sektor bank memiliki pesaing yang lebih banyak dari pada sub sektor lainnya, dan memiliki peluang yang lebih sedikit, tetapi sub sektor bank malah
karena itu ROA yang diperoleh bank umum pada tahun 2013 mengalami penurunan dari 57,18% menjadi 47,57% yaitu sebesar 9,61%. Nilai ROA yang berfluktuasi pada bank umum
sektor lain. Kemudian dilihat berdasarkan ROA menunjukkan bahwa bank umum go public periode tahun 2011-2013 mengalami fluktuasi setiap tahunnya, pada tahun 2012 jumlah bank
yg mengalami kenaikan
kurang dari 50% yaitu hanya 14 bank namun 14 bank ini mengalami peningkatan lebih tinggi dari pada penurunan yang dialami oleh 16 bank lainnya, oleh karena itu ROA yang diperoleh bank umum pada tahun 2012 tetap meningkat dari tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2013
Dimana
bank
yang
mengalami
peningkatan
meningkat jumlahnya dari tahun 2012. Oleh
faktor-faktor
ini
juga
dapat
digunakan dalam penilaian kinerja maupun laba yang diperoleh bank seperti, Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan
(NPL),
Pendapatan
Biaya
Operasional
Operasional/ (BOPO),
Net
Interest Margin (NIM) serta Dana Pihak Ketiga (DPK). Berdasarkan
atas
penelitian-
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mendapatkan hasil yang berbeda, seperti penelitian yang dilakukan oleh Guna (2013) dimana BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas, LDR dan NPL
memiliki
pengaruh
yang
tidak
signifikan terhadap profitabilitas, tetapi sangat bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan
oleh
Sukarno
(2006)
mendapatkan hasil bahwa BOPO tidak berpengaruh
terhadap
profitabilitas,
kemudian NPL, LDR dan NPM memiliki pengaruh yang positif terhadap ROA. Dengan adanya gap penelitian ini
tercatat 17 bank yang mengalami kenaikan sisanya mengalami penurunan, meskipun
Indonesia
dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya.
memperoleh laba yang meningkat lebih besar setiap tahunnya dibandingkan sub
go publik di
maka
peneliti
penelitian
bermaksud
ulang dengan
melakukan menggunakan
beberapa pembaharuan. Secara lengkap penelitian
yang dilakukan ini berjudul 2
“Faktor Faktor yang Mempengaruhi
yang tinggi berarti kinerja bank yang
Profita-bilitas Perbankan (Studi pada
bersangkutan dalam keadaan baik dan
Bank Umum Go Public Yang Listed di
begitu
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)
Wachowicz, 2009).
juga
sebaliknya
(Horne
dan
Return On Assets (ROA) merupakan 1.1
Perumusan Masalah
rasio yang digunakan untuk mengukur
Berdasarkan kepada latar belakang
kemampuan
manajemen
Bank
dalam
masalah maka dapat diajukan beberapa
memperoleh profitabilitas dan mengelola
rumusan masalah yang akan dibahas di
tingkat
dalam penelitian yaitu:
keseluruhan. Apabila ROA meningkat,
1. Bagaimana pengaruh Loan to Deposit
berarti profitabilitas perusahaan meningkat,
efisiensi
usaha
akhirnya
secara
Ratio (LDR) terhadap Return On Asset
sehingga
(ROA) ?
peningkatan profitabilitas yang dinikmati
2. Bagaimana pengaruh Non Performing
dampak
bank
adalah
oleh pemegang saham (Dendawijaya 2009).
Loan (NPL) tehadap Return On Asset Loan to Deposit Ratio (LDR)
(ROA) ? 3. Bagaimana
pengaruh
Operasional/Pendapatan
Biaya Operasional
(BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) ? 4. Bagaimana
pengaruh
Net
Interest
Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) ? 5. Bagaimana
pengaruh
Dana
Pihak
Ketiga (DPK) terhadap Return On Asset (ROA) ?
menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan
kredit
yang
diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah,
kredit
dapat
mengimbangi
kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Rasio ini
TINJAUAN PUSTAKA
juga merupakan indikator kerawanan dan
Profitabilitas Profitabilitas
Loan to Deposit Ratio (LDR)
adalah
kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu. Laba sering kali menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan.
kemampuan dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar
80%.
Namun,
batas
toleransi
Dimana ketika perusahaan memiliki laba 3
berkisar
antara
85%
sampai
100%
(Dendawijaya, 2009).
mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal
Non Performing Loan (NPL)
tersebut
sebagai proksi terhadap nilai suatu risiko kredit adalah Non Performing Loan (NPL). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL, maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank. Agar nilai bank terhadap rasio ini baik Bank Indonesia (BI) menetapkan kriteria rasio NPL net dibawah 5%. Pendapatan
NIM suatu bank dikatakan sehat bila besar rasio berada diatas 2%, untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, biaya dana adalah bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing-masing
BOPO menurut kamus keuangan adalah kelompok rasio yang mengukur
perusahaan dengan jalur membandingkan satu terhadap lainnya. Berbagai angka pendapatan dan pengeluaran dari laporan rugi laba dan terhadap angka-angka dalam neraca. Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh perbankan di Indonesia adalah sebesar 93,52%, hal ini sejalan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (Riyadi, 2006).
bunga menentukan NIM, semakin besar
produktif yang dikelola bank sehingga
Margin
dalam
kondisi
bermasalah semakin kecil. Dana Pihak Ketiga Menurut Kasmir (2012), dana pihak ketiga memiliki kontribusi terbesar dari beberapa sumber dana tersebut sehingga jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun
oleh
mempengaruhi menyalurkan
suatu
bank
kemampuannya kredit.
Kredit
akan dalam
diberikan
kepada para debitur yang telah memenuhi syarat-syarat
menghasilkan bersih.
Kasmir
(NIM)
manajemen bank dalam mengelola aktiva
bunga
bank
yang
tercantum
dalam
debitur dengan pihak bank.
digunakan untuk mengukur kemampuan
pendapatan
yang
perjanjian yang dilakukan antara pihak
Net Interest Margin (NIM)
untuk
dana
bersangkutan. Dalam hal ini tingkat suku
efisiensi dan efektivitas operasional suatu
produktifnya
sumber
kemungkinan
Operasional (BOPO)
Interest
bank
rasio ini maka pendapatan bunga atas aktiva
Operasional
Net
merugikan
(Hasibuan, 2006).
Rasio keuangan yang digunakan
Biaya
dapat
NIM
bahwa
dana
(2012) yang
mengemukakan
dipercayakan
oleh
masyarakat kepada bank dapat berupa giro, tabungan,
dan
deposito.
Dendawijaya
(2009) mengungkapkan dana-dana pihak 4
ketiga yang dihimpun dari masyarakat
Pengaruh Non Performing Loan (NPL)
merupakan sumber dana terbesar yang
terhadap Return On Asset (ROA)
paling diandalkan oleh bank (mencapai
Rasio
80%-90% dari seluruh dana yang dikelola
kemampuan
oleh bank).
mengelola
NPL
menunjukkan
manajemen kredit
bank
dalam
bermasalah
yang
diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio Pengembangan Hipotesis
NPL maka semakin buruk kualitas kredit
Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR)
yang
menyebabkan
jumlah
kredit
bermasalah semakin besar sehingga dapat
terhadap Return On Asset (ROA)
menyebabkan kemungkinan suatu bank LDR mencerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan
kredit
yang
diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Semakin
dalam kondisi bermasalah semakin besar. Maka dalam hal ini semakin tinggi rasio NPL maka semakin rendah profotabilitas suatu bank. H2
: Rasio Non Performing Loan (NPL)
tinggi rasio LDR, memberikan indikasi
berpengaruh
semakin rendahnya kemampuan likuiditas
negatif
terhadap
Return On Asset (ROA)
bank yang bersangkutan. Dengan adanya likuiditas
yang
rendah,
maka
akan
menghasilkan tingkat profitabilitas yang
Pengaruh BOPO terhadap Return On Asset (ROA).
tinggi. Hal ini disebabkan karena jumlah
BOPO merupakan rasio antara biaya
dana yang diperlukan untuk membiayai
operasi
kredit menjadi lebih besar (Arimi, 2012).
(Siamat, 2005). Bank yang efisien dalam
Jika rasio berada pada standar yang
menekan
ditetapkan bank Indonesia, maka laba akan
mengurangi
meningkat (dengan asumsi bank tersebut
efisienan bank dalam mengelola usahanya
menyalurkan kreditnya dengan efektif).
sehingga laba yang diperoleh juga akan
H1
meningkat.
: Rasio Loan to Deposit Rasio (LDR) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)
H3
terhadap
biaya
pendapatan
operasionalnya
kerugian
akibat
operasi
dapat ketidak
: Rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)
5
Pengaruh Net Interest Margin (NIM)
satunya
terhadap Return On Asset (ROA)
Peningkatan
Net
dana
bentuk
pihak
ketiga
kredit. akan
mengakibatkan pertumbuhan kredit yang
menunjukkan
besar pula sehingga profitabilitas bank akan
bank
dalam
meningkat.
produktifnya
untuk
Taswan (2008) juga menjelaskan
menghasilkan pendapatan bunga bersih.
bahwa dengan meningkatnya jumlah dana
Meningkatnya pendapatan bunga dapat
pihak ketiga sebagai sumber dana utama
memberikan kontribusi laba terhadap bank.
pada
Sehingga
bahwa
tersebut dalam bentuk aktiva produktif
semakin besar perubahan NIM suatu bank,
misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk
maka semakin besar pula profitabilitas bank
kredit
tersebut, yang berarti kinerja keuangan
pendapatan bunga bagi bank yang akan
tersebut semakin meningkat.
berdampak terhadap profitabilitas (laba)
H4
bank.
kemampuan mengelola
rasio
Margin
dalam
(NIM)
merupakan
Interest
yaitu
yang
manajemen aktiva
dapat
disimpulkan
: Rasio Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)
H5
bank,
akan
bank
menempatkan
memberikan
dana
kontribusi
: Rasio Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)
Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Return On Asset (ROA) Bank
bertugas
Kerangka Konseptual
memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan bertindak
LDR (X1)
selaku perantara bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, bank harus selalu berada
NPL (X2)
ditengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan disalurkan kembali kepada
BOPO (X3)
ROA (Y)
masyarakat yang membutuhkan dana. Dana
pihak
ketiga
(DPK)
NIM (X4)
merupakan salah satu sumber dana terbesar yang diperoleh dari masyarakat. Bank dapat memanfaatkan dana dari pihak ketiga ini
DPK (X5)
untuk ditempatkan pada pos-pos yang menghasilkan pendapatan bagi bank, salah 6
METODOLOGI PENELITIAN
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan
Populasi dan Sampel
atau Menurut Sanusi (2011) populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang
laba
matematis
secara
keseluruhan.
maka
rasio
ROA
Secara dapat
dirumuskan sebagai berikut :
menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Yang menjadi populasinya yaitu bank umum go publik yang terdaftar di BEI sejak
Variabel Independent (X)
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yang
a.
berjumlah 30 perusahaan. Metode
yang
Loan to Deposit Ratio (LDR) (X1) LDR
digunakan
dalam
merupakan
digunakan
untuk
rasio
mengukur
yang tingkat
pengambilan sampel adalah metode sensus,
likuiditas
dimana seluruh populasi dijadikan sampel.
kemampuan
Oleh karena itu sampel yang digunakan
permintaan kredit dengan menggunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 30.
total
bank
yang
bank
asset
menunjukkan
untuk
yang
memenuhi
dimiliki
bank.
(Dendawijaya, 2009). Rasio ini dapat
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam
dirumuskan sebagai berikut :
penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif, yang diperoleh dari
b.
publikasi laporan keuangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan data diperoleh dengan mengakses website www.idx.co.id dan Indonesian
Capital
Market
Directory
(ICMD). Definisi Operasional Variabel
Non Performing Loan (NPL) ( NPL
merupakan
menunjukkan
bahwa
rasio
) yang
kemampuan
manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio NPL maka semakin buruk
kualitas
kredit
sehingga
dapat
menyebabkan kemungkinan suatu bank Variabel Dependent (Y) Return On Assest (ROA) Return On Assest (ROA) merupakan
dalam kondisi bermasalah semakin besar. Secara umum NPL dapat dikur menggunakan rumus : (Mawardi, 2005)
penilaian profitabilitas atas total assest dengan cara membandingkan laba sebelum pajak dengan dengan total assest. Rasio ini 7
c.
BOPO (
penelitian ini maka dilakukan dengan
) biaya
menggunakan metode analisis kuantitatif.
operasional, adalah perbandingan antara
Dalam melakukan pengujian statistik, maka
biaya
pendapatan
penulis melakukan pengujian meliputi uji
operasional. (Dendawijaya, 2009). Rasio ini
asumsi klasik, selanjutnya analisa regresi
dapat dirumuskan sebagai berikut :
linear berganda, uji koefisien determinasi
BOPO
merupakan
operasional
(
rasio
dan
(R²), Uji F-Statistik (Kelayakan Model) dan
)
Uji Regresi Parsial (Uji T). d.
Net Interest Margin (NIM) (
)
HASIL DAN PEMBAHASAN
NIM yaitu rasio antara pendapatan
Sebelum
melakukan
tahap
bunga bersih dengan aktiva produktif suatu
pengolahan data, maka terlebih dahulu
bank. Semakin besar rasio ini maka
dilakukan
meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva
mengenai data. Pada penelitian ini data
produktif yang dikelola bank sehingga
yang digunakan bersumber dari Indonesian
kemungkinan suatu bank dalam kondisi
Capital Market of Directory dan laporan
bermaslah semakin kecil. Untuk mengukur
keuangan tahunan yang diperoleh dari
NIM dapat dihitung menggunakan rumus :
www.idx.go, setelah seluruh data berhasil
(Almilia, 2005)
diperoleh maka tahapan pengujian statistik dapat
pengumpulan
segera
pengolahan
data
informasi
dilaksanakan.
Proses
dilakukan
dengan
Dana Pihak Ketiga (DPK) (X5)
menggunakan Eviews. Berdasarkan hasil
Dana
diukur
pengolahan data yang telah dilakukan
berdasarkan jumlah keseluruhan dari dana
diperoleh gambaran umum tentang masing
pihak ketiga (giro, deposito dan tabungan).
masing variabel penelitian tentang pengaruh
Dana pihak ketiga dapat diukur dengan
LDR, NPL, BOPO, NIM dan DPK terhadap
menggunakan rumus :
ROA yang digunakan terlihat pada Tabel
DPK= LN (Tabungan + Giro +Deposito)
4.1 dibawah ini:
e.
pihak
ketiga
Keterangan LN = Logaritma Natural Metode Analisa Data Untuk hipotesis
membuktikan
yang
digunakan
kebenaran didalam 8
Biaya
Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian Variabel Penelitian
Min
ROA LDR NPL BOPO NIM DPK
-7,64 43,84 0,02 13,27 1,46 14,17
Max 4,46 198,82 9,01 432,01 12,95 20,03
Mean
Standar Deviasi
1,72 89,19 1,91 68,56 4,71 17,03
1,58 23,59 1,52 42,42 1,96 1,60
Sumber : Data Olahan Eviews
Operasional
Pendapatan
Operasional (BOPO) merupakan variabel keempat dalam penelitian ini, nilai BOPO rata-rata yang dimiliki bank sepanjang periode 2011 sampai dengan 2013 yang dijadikan sampel adalah sebesar 68,56%, ini menunjukan bahwa nilai BOPO yang dimiliki bank pada saat penelitian dalam keadaan baik, karna jauh dibawah batas
Pada tabel 4.1 dengan mengunakan eviews dapat di lihat nilai rata rata yang diperoleh variabel ROA sepanjang periode
tolerir yang diberika Bank Indonesia yaitu 93,52%. Net
Interest
Margin
(NIM)
observasi adalah sebesar 1,72%. Nilai rata-
merupakan variabel kelima yang digunakan
rata tersebut menunjukan bahwa ROA yang
dalam penelitian ini, sepanjang periode
dimiliki bank berada dalam keadaan sehat,
observasi dari tahun 2011 sampai dengan
bank dikatakan sehat jika rata rata ROA
2013 nilai rata-rata yang diperoleh bank
yang diperoleh bank > 1.5%.
adalah sebesar 4,71%, bank dikatakan baik
Variabel Loan to Deposit Rasio
apabila nilai NIM besar dari 2%, jdi dapat
(LDR) merupakan variabel kedua yang
disimpulkankan bahwa NIM perusahaan
digunakan didalam penelitian ini, diperoleh
dalam keadaan baik.
nilai rata-rata sebesar 89,19%, ini berarti
Dana Pihak ketiga (DPK) merupakan
bahwa nilai LDR bank masih dalam batas
variabel keenam yang digunakan didalam
aman, karena nilai LDR masih dalam batas
penelitian ini, dalam penelitian ini DPK
toleransi yaitu 85% - 100% dengan begitu
dihitung dalam jutaan rupiah oleh karena itu
dapat
ditransformasikan
disimpulkan
bahwa
LDR
yang
terdapat pada perusahaan baik.
ke
dalam
bentuk
logaritma natural (LN). Berdasarkan data
Non Performing Loan merupakan
yang berhasil diperoleh diketahui nilai rata
variabel ketiga yang digunakan didalam
rata DPK yang dimiliki perusahaan yang
penelitian ini, rata-rata yang diperoleh dari
dijadikan sampel adalah sebesar Ln 17,03
bank yang dijadikan sampel sebesar 1,91%
adalah Rp24.918.123 (dalam jutaan).
dan itu artinya NPL perusahaan dalam keadaan baik karna berada dibawah batas yang telah ditetapkan yaitu 5%. 9
Uji Asumsi Klasik
Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada tidaknya
Uji Normalitas Dari
penelitian
yang
dilakukan
gejala
heterokedatisitas
adalah
dengan
diperoleh hasil bahwa masing masing
menggunakan uji White Heterokedasti\city
variabel
Test.
independen
probability
diatas
disimpulkan
menunjukan 0,05
bahwa
penelitian
yang
maka
seluruh digunakan
nilai
Caranya
dengan
melihat
White
dapat
Heterokedaticity, dimana nilai probability
variabel
Obs*R-Squared > 0,05, maka tidak terjadi
telah
heterokedatisitas.
Dari
pengujian
berdistribusi normal, sehingga tahapan
heteroskedastisitas
melalui
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
heteroscedasticity
dilaksanakan.
Obs*R-squared sebesar 0,404865 dengan
uji
white
diperoleh nilai Prob
tingkat kesalahan 0,05. Hasil penelitian Uji Multikolinearitas
tersebut memperlihatkan bahwa probability
Gejala multikolinearitas akan terjadi bila hubungan yang terbentuk antar variabel independen besar dari pengujian
0,80. Tahapan
multikolinearitas
hasil
disimpulkan bahwa ROA terbebas dari gejala heteroskedastisitas.
dilakukan
dengan menggunakan statistik correlation. Berdasarkan
lebih besar dari alpha 0,05 hal ini dapat
Uji Autokorelasi
pengujian
Menurut Winarno (2009: 27) gejala
dilakukan
autokorelasi tidak akan terjadi bila nilai
diperoleh hasil bahwa seluruh variabel
Durbin Watson (DW) yang dihasilkan
penelitian yang digunakan dalam penelitian
berada antara 1,54 sampai dengan 2,46.
ini memiliki rata-rata korelasi antar variabel
Berdasarkan hasil pengujian yang telah
independen < 0,80, salah satunya seperti
dilakukan terlihat bahwa nilai DW yang
NPL-LDR yang mana pada variabel ini
dihasilkan adalah 1,919581, hasil yang
memiliki nilai koefesien korelasi sebesar
diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai
-0,016465 nilai tersebut lebih kecil dari
DW yang diperoleh berada diantara 1,54
alpha
sampai dengan 2,46 hasil yang diperoleh
multikolinearitas
0,80,
yang
telah
dengan
begitu
dapat
disimpulkan tidak terdapat masalah dalam
tersebut
mutikolenieritas antara variabel independen
autokorelasi positif atau pun negatif tidak
dalam regresi, dengan begitu tahapan
terjadi didalam model penelitian saat ini,
pengolahan
maka
dilakukan.
data
lebih
lanjut
dapat
menunjukan
dapat
bahwa
dilakukan
gejala
pengujian
selanjutnya yaitu pengujian hipotesis.
10
merupakan
Hasil Uji Analisa Regresi Berganda Hasil pengujian uji t bisa dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
variabel
yang
dapat
mempengaruhi ROA pada bank umum go public di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 4.2
Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan
Hasil Uji Hipotesis
Pengaruh Loan to Deposit rasio (LDR) Terhadap Return on Assets (ROA)
Koefisien Variabel Korelasi -1,2458 C 0,0092 LDR 0,1437 NPL -0,0310 BOPO 0,3877 NIM 0,1340 DPK 0.496 R2 0,000 F Prob
t-Statistic -0,9283 1,3963 1,0670 -5,4940 3,5058 2,7055
Prob. 0,3559 0,1663 0,2890 0,0000 0,0007 0,0083
Ket Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Berdasarkan
pengujian
hipotesis
pertama hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability yang diperoleh 0,1663 > 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H1 ditolak, dengan demikian hipotesis satu yang menduga LDR
Sumber: Data Olahan Eviews
berpengaruh terhadap ROA ditolak. maka
Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R² )
dapat
Berdasarkan pada tahapan pengujian
disimpulkan
bahwa
LDR
tidak
berpengaruh terhadap ROA.
Eviews
Hasil yang diperoleh tidak sejalan
determinasi
atau konsisten dengan teori dan penelitian
sebesar 0,496. Hasil yang diperoleh tersebut
terdahulu, kondisi tersebut menunjukkan
menunjukan bahwa variabel LDR, NPL,
bahwa posisi likuidatas bank yang diukur
BOPO, NIM dan DPK berpengaruh sebesar
dengan loan to deposit rasio berada dalam
49,60% terhadap ROA sedangkan sisanya
kondisi baik. Sehingga besar ataupun
sebesar
oleh
kecilnya jumlah kredit tidak memberikan
variabel lain yang tidak digunakan didalam
pengaruh terhadap laba perusahaan selama
penelitian ini.
periode penelitian.
Uji Kelayakan Model Uji F-Statistik
Pengaruh Non Performing Loan (NPL)
Pada tahapan pengujian statistic diperoleh
Terhadap Return On Assest (ROA)
statistik diperoleh
dengan nilai
50,40%
menggunakan koefisien
lagi
dijelaskan
Hasil pengujian hipotesis kedua
nilai F-probability sebesar 0,000. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa
yang
menggunakan
variabel
non
nilai probability sebesar 0,000 < alpha 0,05
performing loan diperoleh nilai probability
maka keputusannya adalah Ho ditolak dan
yang diperoleh 0,2890 > alpha 0,05 maka
Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
keputusannya adalah Ho diterima dan H2
bahwa LDR, NPL, BOPO, NIM dan DPK
ditolak, dengan demikian hipotesis kedua 11
yang
menduga
non
performing
loan
kecil BOPO menunjukkan semakin efisien
berpengaruh terhadap return on assest
bank
dalam
menjalankan
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa
usahanya,
loan to deposit rasio tidak berpengaruh
efisiennya
terhadap return on asset.
mendapatkan keuntungan yang lebih akan
sehingga
kegiatan
dengan
bank
semakin
kesempatan
untuk
Temuan yang diperoleh ternyata
sangat tinggi karena bank telah dapat
tidak sejalan dengan teori ataupun hipotesis
mengurangi atau menghilangkan kegiatan
yang
yang tidak memberikan nilai tambah.
diajukan,
kondisi
tersebut
menunjukkan bahwa posisi likuidatas bank yang diukur dengan non performing loan berada dalam kondisi baik, hal tersebut
Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Terhadap Return On Assest (ROA) Berdasarkan
terjadi karena kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit yang diberikan di bawah batas resiko yaitu < 5%, artinya resiko kredit
selama
tahun penelitian
dibawah batas yang telah di tentukan manajemen bank, itu berarti resiko kredit dalam batas aman jadi tidak berpengaruh
hasil
pengujian
hipotesis keempat dengan menggunakan variabel net interest margin diperoleh nilai nilai probability 0,0007 < alpha 0,05 sehingga keputusannya adalah H0 ditolak dan H4 diterima, dengan demikian hipotesis empat yang menduga net interest margin berpengaruh positif terhadap return on
terhadap profitabilitas perusahan.
assets diterima. Maka dapat disimpulkan Pengaruh BOPO Terhadap Return On
bahwa
Assest (ROA)
terhadap return on assets.
Pada pengujian hipotesis ketiga dengan
menggunakan
variabel
net
interest
margin
pengaruh
Net Interest Margin merupakan rasio
BOPO
yang menunjukkan kemampuan manajemen
diperoleh nilai probability yang diperoleh
bank dalam mengelola aktiva produktifnya
0,0000 < alpha 0,05 maka keputusannya
untuk menghasilkan pendapatan bunga
adalah Ho ditolak dan H3 diterima, dengan
bersih.
demikian hipotesis ketiga yang menduga
meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva
BOPO berpengaruh terhadap return on
produktif yang dikelola bank sehingga
assest diterima, maka dapat disimpulkan
kemungkinan
bahwa BOPO berpengaruh negatif.
bermasalah semakin kecil.
Hubungan negatif antara BOPO
Semakin
besar
bank
diperoleh menunjukan
NIM
maka
dalam
kondisi
Hasil yang
bahwa
semakin
terhadap return on assest sesuai dengan
besar perubahan net interest margin suatu
teori yang mendasarinya, dimana semakin
bank,
maka
semakin
besar
pula 12
profitabilitas bank tersebut, yang berarti
penting yang merupakan jawaban dari
kinerja
permasalahan yang dibahas yaitu:
keuangan
tersebut
semakin
meningkat.
1.
Loan
to
deposit
berpengaruh Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)
dengan
hasil
terhadap ROA bank dapat ditolak. 2.
variabel Dana Pihak Ketiga, diperoleh nilai
H2 yang menyatakan bahwa rasio NPL
sehingga keputusannya adalah H0 ditolak
berpengaruh terhadap ROA bank tidak
dan H5 diterima, dengan demikian hipotesis lima yang menduga Dana Pihak Ketiga
dapat diterima. 3.
berpengaruh terhadap ROA diterima. Maka
ketiga
memiliki
negatif
ROA bank dapat diterima. 4.
kontribusi terbesar dari beberapa sumber
H4 yang menyatakan bahwa rasio NIM
ketiga yang berhasil dihimpun oleh suatu
berpengaruh positif terhadap ROA
bank akan mempengaruhi kemampuannya dalam menyalurkan kredit. Peningkatan dana pihak ketiga akan mengakibatkan yang
besar bank
pula akan
meningkat. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
Net interest margin berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Sehingga
dana tersebut sehingga jumlah dana pihak
profitabilitas
berpengaruh
BOPO berpengaruh negatif terhadap
Hasil yang diperoleh menunjukan
sehingga
Pendapatan
H3 yang menyatakan bahwa rasio
signifikan terhadap ROA.
kredit
Operasional
terhadap profitabilitas bank. Sehingga
Ketiga mempunyai pengaruh positif dan
pertumbuhan
Biaya
Operasional
dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak
pihak
Non performing loan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Sehingga
probability 0,0083 lebih kecil dari 0,05,
dana
terhadap profitabilitas
bahwa rasio LDR berpengaruh positif
pengujian
hipotesis kelima dengan menggunakan
bahwa
tidak
bank. Sehingga H1 yang menyatakan
Terhadap Return On Assest (ROA) Sesuai
rasio
bank diterima. 5.
Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Sehingga H1 yang menyatakan bahwa rasio DPK berpengaruh positif terhadap ROA bank diterima.
Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa hasil yang diperoleh didalam penelitian ini masih memiliki
sejumlah
kekurangan,
secara
telah dilakukan dapat diajukan kesimpulan
13
umum keterbatasan yang peneliti rasakan
DAFTAR PUSTAKA
yaitu:
Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada lembaga Perbankan Periode 2000-2002 ”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No 2, Nopember 2005.
1.
Periode waktu penelitian relatif pendek hanya tentu akan mempengaruhi hasil dan akurasi hasil penelitian yang diperoleh.
2.
Masih terdapat sejumlah variabel yang mempengaruhi Return On Assets yang tidak digunakan didalam penelitian ini seperti Capital Adequacy Rasio, Debt to Equity Rasio dan berbagai variabel lainnya.
Saran Penelitian Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan
penelitian,
mengajukan
beberapa
maka
peneliti
saran
yang
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1.
Arimi, Mahfud. 2012. “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan (Studi Pada Bank Umum yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010)”. Diponegoro Journal Of Management, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012. Dendawijaya, Lukman. 2009. “Manajemen Perbankan”. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba memperbesar jumlah sampel yang akan digunakan, data
Guna, Rangga Patria. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum Milik Negara (Persero) yang Terdaftar di Bank Indonesia Tahun 2006-2011)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
baiknya lebih dari 3 tahun agar hasil penelitian yang diperoleh lebih tepat dan lebih akurat. 2.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. “Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah”. Bumi Aksara, Jakarta.
Varibel yang digunakan penulis masih terbatas sebaiknya untuk
penelitian
selanjutnya menambahkan sejumlah
Horne, Wachowicz. 2009. “Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan”. Salemba Empat, Jakarta.
variabel yang mempengaruhi Return On Assets seperti Capital Adequacy Rasio, Debt to Equity Rasio dan berbagai variabel lainnya.
Husnan, Suad. 2005. “Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Buku 2”. BPFE, Jakarta. Kasmir. 2012. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. PT. Grafindo Persada. Jakarta. 14
Mawardi, Wisnu. 2005. “Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia, Jurnal Bisnis Strategi”, Vol. 14, No. 1, Juli 2005. Riyadi, Slamet. 2006. “Banking Assets dan Liability Management. Penerbit FE UI Edisi 3. Jakarta. Sanusi,
Anwar. 2011. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Salemba Empat, Jakarta.
Sukarno, Syaichu. 2006. “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia”. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, Volume 3, Nomor 2, Juli, Tahun 2006. Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews. Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
15