Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR THE FACTORS AFFECT OF PRODUCTIVITY AND INCOME FRESHWATER FISH REARING SRI AYU ANDAYANI Fakultas Pertanian Universitas Majalengka, JL. K.H Abdul Halim 103 Majalengka Email:
[email protected]
ABSTRACT The potential is huge freshwater fisheries of various species of freshwater fish, but these efforts are still many obstacles in the process of production is still low productivity performance and it is influenced by the size of an extensive ownership and availability of capital. In this regard, research has been conducted in Majalengka, West Java which is one of the areas with freshwater fish rearing business. This paper has the objective to look at the influence area of the fishpond and fund capital gains on productivity and imcome freshwater fish rearing and see the impact of productivity on income. This research was conducted by survey approach and using quantitative descriptive analysis path. Sampling was done by census farmers amounted to 37 people. The results showed that the fishpond and financial raising capital simultaneously affect the productivity and operating income fish rearing and partially fishpond significantly affect productivity but financial raising capital has no effect, fishpond of partially influenced the income but the financial raising capital partial no effect on income. Productivity effect on operating income fish rearing. It is expected the government to evaluate fund capital gains and no substitute is similar to the method of financing that is more understandable and can be easily applied to the farmers and the surveillance of the use of these funds Keywords: financial raising capital, fishpond, productivity, income
ABSTRAK Potensi perikanan air tawar sangat besar dari berbagai jenis ikan air tawar, namun usaha ini masih banyak kendalanya dalam proses produksi yaitu masih rendahnya capaian produktivitas dan hal ini dipengaruhi oleh kecilnya luas kepemilikan kolam dan kurang tersedianya modal. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian telah dilakukan di Kabupaten Majalengka Jawa Barat yang merupakan salah satu daerah dengan pengusahaan usaha pembesaran ikan air tawar. Tulisan ini mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh faktor luas kolam dan dana penguatan modal terhadap produktivitas dan pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar serta melihat pengaruh produktivitasnya terhadap pendapatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survey dan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan analisis jalur (Path Analysis). Pengambilan sampel petani dilakukan secara sensus berjumlah 37 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas kolam dan dana penguatan modal secara serempak berpengaruh terhadap produktivitas dan pendapatan usaha pembesaran ikan dan secara parsial luas kolam berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas tetapi dana penguatan modal tidak berpengaruh, luas kolam secara parsial berpengaruh pula terhadap pendapatan tetapi dana penguatan modal secara parsial tidak berpengaruh terhadap pendapatan. Produktivitas berpengaruh terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan. Diharapkan pemerintah mengevaluasi dana penguatan modal dan ada pengganti pembiayaan serupa dengan metode yang lebih dipahami dan dapat mudah diaplikasikan petani serta adanya pengawasan dari penggunaan dana tersebut. Kata Kunci: dana penguatan modal, luas kolam, produktivitas, pendapatan,
206
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
PENDAHULUAN Perikanan sebagai salah satu subsektor dari sektor pertanian memberikan peran yang cukup besar dalam memajukan kualitas kehidupan masyarakat perdesaan, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, menyediakan bahan baku industri, meningkatkan ekspor dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan kerja produktif (Direktorat Jenderal Perikanan, 1995). Saragih, 1997 menyatakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor andalan yang relatif aman dan kuat dalam menghadapi goncangan ekonomi dimana sektor ini tidak tergantung pada bahan baku impor termasuk perikanan. Lebih lanjut dikemukakan tujuan dari pembangunan subsektor perikanan diantaranya yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia perikanan dan pendapatan petani dan nelayan melalui upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya perikanan dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan lingkungan serta peningkatan nilai tambah hasil perikanan (Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, 1995). Potensi perikanan air tawar di Kabupaten Majalengka sangat besar dan dihasilkan dari beragam jenis ikan air tawar. Kegiatan usaha pembesaran ikan sebagian besar dilakukan oleh para petani sebagai usaha pokok maupun sampingan. Namun demikian, usaha pembesaran ikan air tawar ini masih menghadapi kendala yaitu masih rendahnya capaian produktivitas. Pencapaian produktivitas merupakan resultan dari kinerja usaha dan berhubungan dengan bagaimana pengalokasian input produksi. Pengelolaan penggunaan input pada proses produksi pembesaran ikan yang optimal memerlukan modal, pengalaman dan keterampilan, pada prinsipnya bagaimana penggunaan input produksi secara optimal agar produktivitas yang tinggi dapat dicapai. Salah satu upaya untuk peningkatan produktivitas adalah penggunaan teknologi dan sarana produksi sesuai anjuran (Kartasapoetra, 1998). Fadholi, 1998 menjelaskan pula bahwa usahatani adalah sebuah perusahaan sehingga biaya dan hasil termasuk unsur yang dianggap penting. Dalam produksi perikanan, faktor produksi kolam mempunyai kedudukan yang penting karena merupakan pabrik hasil-hasil
Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana hasil produksi ke luar (Mubyarto, 1994). Begitu pula dengan faktor modal. Dana penguatan modal (DPM) merupakan dana APBN yang dialokasikan Direktorat Jenderal untuk pengembangan usaha pembudidaya ikan skala kecil melalui kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), namun dana ini masih belum termanfaatkan dengan jelas oleh petani dikarenakan masih terbatas dan banyak juga diperuntukkan bukan hanya untuk pembelian sarana produksi usaha. Modal dapat digunakan untuk pembelian sarana produksi dengan harapan dapat meningkatkan hasil. Permasalahan yang sampai saat ini masih terlihat yaitu dalam peningkatan produksi usaha pembesaran ikan adalah kecilnya kepemilikan kolam para petani dan kurang tersedianya modal. Fenomena ini mengakibatkan kurang efisiennya usahatani dan terjadinya penerapan teknologi yang tidak sesuai dengan anjuran. Hal ini menunjukkan bahwa luasnya kolam dan pemanfaatan dana penguatan modal cenderung mempunyai pengaruh terhadap produksi dan pendapatan usaha pembesaran ikan pada skala kecil. Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang ada di lapangan memunculkan pertanyaan penelitian yang menarik untuk dikaji yaitu apakah luas kolam dan dana penguatan modal baik secara parsial maupun simultan mempunyai pengaruh terhadap produktivitas usaha pembesaran ikan air tawar dan apakah luas kolam dan dana penguatan modal mempunyai pengaruh pula terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan serta melihat pengaruh produktivitas terhadap pendapatan dari usaha pembesaran ikan air tawar di Kabupaten Majalengka. MATERI DAN METODE Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey. Analisis deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, mempelajari masalah, proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari satu fenomena (Nazir, 2003). Lokasi penelitian di Kabupaten Majalengka dengan teknik pengambilan sampel adalah dengan sensus berjumlah 37 orang yang mengusahakan usaha pembesaran ikan air 207
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
tawar dan mendapatkan dana penguatan modal. Analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh luas kolam dan dana penguatan modal terhadap produktivitas dan pendapatan adalah dengan analisis jalur (Path Analysis). Pada penelitian ini terdapat 4 variabel pokok yaitu: Luas kolam (X1), dana penguatan modal (X2), produktivitas (Y), dan pendapatan (Z). Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 yaitu: 1. Luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas usaha pembesaran ikan air tawar. 3. Menghitung koefisien jalur secara simultan, uji secara keseluruhan hipotesis statistic untuk produktivitas dirumuskan sebagai berikut: H1 : sekurang-kurangnya ada satu pYXk# 0; K = 1 dan 2 H0 : pYX1 = p YX2 = p Y€1 = 0 H1 : Luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas. 4. Menghitung koefisien jalur secara individual. a. Pengaruh Luas kolam terhadap produktivitas H1 : pyx1>0 H0 : pyx1=0 b. Pengaruh dana penguatan modal terhadap produktivitas Uji secara keseluruhan hipotesis statistic untuk pendapatan sebagai berikut: H1 : sekurang-kurangnya ada satu p ZXk # 0; k= 1 dan 2 H0 : pZX1= pZX2= p Y€1 = 0 a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual : menggunakan Tabel F F = (n-k-1)R2 yxk K(1-R2yxk) Dimana: N : jumlah sampel K : jumlah variable eksogen Ryxk = Rsquare b. Kaidah pengujian signifikansi: program SPSS (Suwarno, 2007) Kerangka hubungan kausal empiris antara jalur (X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, dan X1, X2 terhadap Y) sebagai berikut:
Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
2. Luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar. Model yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah Analisis Jalur dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural Struktur: Y = pyx1 X1 + pyx2 X2 + py €1 2. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan, persamaan regresi ganda : Y = a + b1X1 + b1X2 + €1
X1
Pyx1
ϵ
Py
Px1x2y r12
Y
X2
Gambar 1. Struktur Hubungan antara X1 dan X2 terhadap Y Begitu pula dengan hubungan kausal empiris antara jalur (X1 terhadap Z, X2 terhadap Z, dan X1, X2 terhadap Z) sama dengan Gambar di atas.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Secara Serempak Hasil analisis secara simultan pengaruh luas kolam dan dana penguatan modal terhadap produktivitas usaha pembesaran ikan air tawar dapat dilihat pada Tabel 1. Besarnya kontribusi bersama X1dan X2 terhadap Y adalah 0,592 dan nilai Sig sebesar 0,000 maka keputusannya Ho ditolak dan H1 diterima sehingga luas kolam dan dana penguatan modal berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap produktivitas.
208
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
Tabel 1. Analisis X1, X2 terhadap Y Model
R Square
R
1
,770(a)
Adjusted R Square
,592
Std.Error of the Estimate
,568
,10798
a. Predictors: (Constant), X2,X1
Secara bersama-sama luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas usaha pembesaran ikan air tawar. Keragaman yang terjadi ditunjukkan oleh angka koefisien determinasi (R2) = 0,77 sehingga dapat dikatakan sebesar 77% keragaman yang terjadi terhadap produktivitas kolam usaha pembesaran ikan dapat dijelaskan oleh variable luas kolam dan dana penguatan
modal dan sisanya 23% dijelaskan oleh variable lain diluar model. Dari hasil analisis diperoleh bahwa nilai F sebesar 24,691 dengan nilai probabilitas (Sig) = 0,000, karena nilai Sig < 0,05 maka keputusannya Ho ditolak dan H1 diterima maka pengujian secara individual dapat dilakukan. Lebih jelasnya mengenai hasil analisis regresi disajikan pada Tabel 2. berikut ini.
Tabel 2. Hasil Analisis Pendugaan Parameter Analisis Regresi ANOVA (b) Model Regression Residual Total
Sum Of Squares ,576 ,396 ,972
Df 2 34 36
Mean Square ,288 .012
F 24,691
Sig .000a
a. Predict b. rs: (Constant), X2, X1 c. Dependent Variabel: Y
Pengujian Hipotesis Secara Individual a. Pengaruh Luas Kolam (X1) Terhadap Produktivitas (Y) Hasil analisis yang diperoleh menunjukan angka coefficient variable luas kolam nilai signifikansi sebesar 0,000 kemudian bandingkan dengan probabilitas 0,05. Nilai probabilitas Sig atau (0,05 >
0,000), maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan demikian luas kolam berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kolam usaha pembesaran ikan air tawar. Lebih jelasya hasil analisis lengkap pengaruh luas kolam terhadap produktivitas dapat dilihat pada Tabel 3. berikut.
Tabel 3. Hasil Analisis Pengaruh Luas Kolam (X1) dan Dana Penguatan Modal (X2) terhadap Produktivitas (Y) Coefficients (a)
Model (Constant) X1(luas kolam) X2(modal)
Unstandardized Coefficients B Std.Error 1,071 ,035 ,000 .000 3,014E,000 08
Standardized Coefficients Beta ,866 -.195 -,305
T
Sig
30,522 6,960
.000 .000
-2,449
,020
a. Dependent Variabel: Y
Dalam teori produksi dijelaskan bahwa pendekatan yang sering digunakan untuk
mengukur produktivitas adalah Produk RataRata (average product) (Doll et al, 1998). 209
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
Kurva PR memiliki pola mula-mula meningkat setelah mencapai maksimum sampai pada penggunaan input dalam hal ini adalah luas kolam sampai batas tertentu dan selanjutnya PR akan menurun. Berdasarkan hasil penelitian dapat diprediksikan bahwa penggunaan luas kolam masih berada pada batas dimana PR mengalami peningkatan. Luas kolam rata-rata yang diusahakan petani adalah 529m2 dengan kisaran 60 m2 sampai 600 m2. Luas kolam yang diusahakan petani akan mempengaruhi besar kecilnya jumlah benih ikan yang akan ditebarkan, jumlah pakan, pupuk yang akan diberikan juga curahan tenaga kerja untuk mengelola usaha yang akan mempengaruhi produksi kemudian produktivitas. Kolam merupakan salah satu komponen dalam biaya produksi yang termasuk pada biaya tetap dimana jumlahnya relative tidak berubah atau besarnya relative tidak tergantung pada banyaknya produksi yang dihasilkan (Kartasapoetra, 1998). b. Pengaruh Dana Penguatan Modal (X2) Terhadap Produktivitas (Y) Hasil analisis terlihat angka coefficient variable dana penguatan modal nilai signifikansi sebesar 0,020 kemudian bandingkan dengan probabilitas 0,05. Nilai probabilitas Sig atau (0,05 > 0,020), maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan demikian dana penguatan modal berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kolam usaha pembesaran ikan air tawar.
Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
Kerangka hubungan kausal empiris antara jalur (X1 terhadap Y, X2 terhadap Y dan X1,X2 terhadap Y) dapat dibuat melalui persamaan structural sebagai berikut: Y = 0,866 X1 – 0,305 X2 + 0,64€1 R yx1,x2 = 0,592 Berdasarkan hasil penelitian besarnya dana penguatan modal (X2) berpengaruh negatif terhadap produktivitas, keadaan ini bertolakan dengan hipotesis penelitian sementara kalau melihat dari tujuan dari diberikannya dana penguatan modal untuk meningkatkan produktivitas kolam yang diusahakan sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani juga. Namun demikian, pengaruh dana penguatan modal yang negative terhadap produktivitas adalah sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Maka dapat dikatakan DPM belum berkonstribusi terhadap peningkatan produktivitas, hal ini terjadi karena belum tepatnya penggunaan DPM sebagaimana yang diharapkan karena berbagai faktor yaitu besarnya jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan skala usaha ataupun dari sisi pemanfaatan oleh petani itu sendiri. Rammadhan, 2013 menjelaskan bahwa keputusan petani sangat menentukan produktivitas dalam penggunaan input produksi. Petani sebagai pengelola dalam usaha pembesaran ikan harus dapat memanfaatkan faktor-faktor produksi lebih efisien sehingga diperoleh hasil yang optimal. Hasil penelitian di atas dapat diringkas seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi Total dan Kontribusi Luas Kolam (X1), Dana Penguatan Modal (X2) Secara Simultan dan Signifikan terhadap Produktivitas (Y)
Variabel
Koefisien Jalur
Langsung
X1 X2
0,866 -0,305
0,866 -0,305
E
0,64
0,408
X1 dan X2
Kontribusi Tidak langsung
Total
Kontribusi Bersama
0,866 -0,305 0,592
Sumber : Data Primer, 2016.
210
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
Dengan melihat Tabel 4 di atas, dapat dijelaskan hasil temuan penelitian: a. Luas kolam (X1) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya produktivitas (Y), dengan demikian keragaman produktivitas dapat dijelaskan oleh luas kolam yang secara langsung sebesar (0,866)2 = 0,75 atau 75%. b. Dana penguatan modal (X2) memiliki kontribusi yang negative dan signifikan terhadap tinggi rendahnya produktivitas kolam (Y). Besarnya pengaruh DPM secara langsung terhadap produktivitas adalah (-0,305)2 = 0,09 atau 9%. Hal yang menarik perhatian disini adalah keofisiennya bernilai negatif sehingga hubungan tersebut berlawanan dimana jika DPM diperbesar maka produktivitas kolam semakin menurun. c. Secara simultan luas kolam (X1) dan dana penguatan modal (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas (Y) sebesar 59% sisanya yaitu 41% merupakan pengaruh yang dating dari faktor lain seperti jumlah benih, jumlah pakan dan curahan tenaga kerja. Pengujian Hipotesis Secara Keseluruhan Berdasarkan hasil analisis diperoleh nila F sebesar 24,691 dengan nilai probabilitas (Sig) = 0,000, karena nilai Sig < 0,05 maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima artinya signifikan sehingga pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan Pengujian Hipotesis Secara Individual a. Pengaruh Luas Kolam (X1) terhadap Pendapatan (Z) Hasil analisis terlihat angka coefficient variable luas kolam nilai signifikansi sebesar 0,000 kemudian bandingkan dengan probabilitas 0,05. Nilai probabilitas Sig atau (0,05 > 0,000), maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan demikian luas kolam berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar. Luas kolam (X1) berpengaruh positif terhadap pendapatan (Z). Dapat diprediksikan semakin luas kolam yang diusahakan maka semakin besar pendapatan yang diperoleh. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya
Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
hasil produksi total dan produktivitas kolam sehingga penerimaan yang diperoleh juga semakin besar. Dengan asumsi struktur pasar persaingan maka harga produk (ikan) relative konstan sehingga penerimaan merupakan fungsi dari luas kolam (X1) dengan kurva TR yang linier ( Doll et al, 1998) b. Pengaruh Dana Penguatan Modal (X2) terhadap Pendapatan (Z) Hasil analisis terlihat angka coefficient variable dana penguatan modal nilai signifikansi sebesar 0,420 kemudian bandingkan dengan probabilitas 0,05. Nilai probabilitas Sig atau (0,05 < 0,420), maka Ho diterima dan H1 ditolak dengan demikian dana penguatan modal tidak berpengaruh terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar. Besarnya dana pinjaman (X2) tidak berpengaruh terhadap pendapatan dikarenakan belum adanya standar pemberian pinjaman berdasarkan luas lahan karena terbatasnya jumlah dana yang diberikan kepada Kabupaten Majalengka.contoh untuk luas kolam 60 m2, 80 m2 diberikan pinjaman dengan besaran yang sama yaitu Rp. 500.000,-, begitu pula dengan luas kolam 200 m2, 280 m2, 350 m2, dan 2000 m2 jumlah dana yang diberikan besarnya sama yaitu Rp. 5000.000,-Dengan melihat kondisi tersebut maka jumlah kredit yang diberikan belum sesuai dengan kebutuhan petani untuk proses produksi sehingga akan mempengaruhi terhadap pendapatan yang diperoleh petani yang tidak optimal. Hakekat usahatani adalah suatu kegiatan dimana petani selaku pengelola usaha berusaha mengkombinasikan berbagai faktor produksi dengan harapan keuntungan yang tinggi. Hal ini diperlukan untuk menjaga kelangsungan dari usahatani yang dikelolanya (Soekartawi, 2003). Dari hasil analisis tersebut variable dana penguatan modal tidak signifikan sehingga perlu diperbaiki melalui metode trimming yaitu mengeluarkan variable dana penguatan modal dari analisis kemudian diulang dan diuji kembali. Produktivitas (X) Berpengaruh terhadap pendapatan (Z) Usaha Pembesaran Ikan Air Tawar 211
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
Berdasarkan hasil analisis pengaruh produktivitas terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Z = - 17.967.137,08 + 18.916.474,43 Y Dimana: Y : produktivitas dalam satuan kg/m2 Z : pendapatan dalam satuan rupiah Berdasarkan model tersebut angka koefisien korelasi diperoleh r = 0,55 (pembulatan dari 0,5473) yang menjelaskan model tersebut memiliki hubungan yang cukup kuat. Diperoleh nilai F sebesar 14,9646 dengan nilai probabilitas (Signifikansi) = 0,00, tampak nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima bahwa produktivitas berpengaruh nyata terhadap besarnya pendapatan. Konstanta negatif sebesar (-) 17.967.137,08 menjelaskan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variable produktivitas (Y) maka usaha pembesaran ikan bukan lagi memperoleh pendapatan tetapi mengalami kerugian (nilai pendapatan yang negatif). Hal ini dapat dipahami karena tanpa produksi yang diperoleh tidak ada pendapatan yang diterima petani. Koefisien regresi sebesar 18.916.474,43 menjelaskan tingkat kontribusi produktivitas kolam jika setiap peningkatan produktivitas kolam sebesar 1 kg/m2, akan meningkatkan pendapatan Rp. 18.916.474,43. Angka tersebut sangat spektakuler, sebagaimana dijelaskan di atas keragaman pendapatan yang dijelaskan oleh variable produktivitas relatif kecil yaitu 30%. KESIMPULAN Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor luas kolam dan dana penguatan modal secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas tetapi secara parsial faktor luas kolam yang berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas. Secara simultan faktor luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan tetapi secara parsial hanya
Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
faktor luas kolam yang berpengaruh secara signifikan. Dan produktivitas berpengaruh terhadap pendapatan. Pemerintah perlu memperhatikan dan mempertimbangkan pengganti dana penguatan modal (DPM) bagi para petani yang saat ini sudah tidak digulirkan lagi. Perlunya evaluasi dari pemerintah terhadap DPM terutama dalam ketentuan kredit dan alokasi pinjaman sehingga dapat membuat program pembiayaan dengan skema yang lebih dipahami dan dapat dengan mudah diaplikasikan oleh petani termasuk pemantauan dan pengawasan dari penggunaan dana tersebut. UCAPAN TERIMA KASIH Artikel ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Pengaruh Luas Kolam dan Dana Penguatan Modal terhadap Produktivitas dan Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Air Tawar di Kabupaten Majalengka. Terimakasih penulis sampaikan kepada Fakultas Pertanian Universitas Majalengka yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian ini juga pada Universitas Winayamukti khususnya Fakultas Pertanian. DAFTAR PUSTAKA DINAS PERIKANAN PROVINSI JAWA BARAT. 1995. Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Air Tawar. Bandung : Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat. DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. 2007. Buku Laporan Tahunan. Majalengka : Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka. DIREKTRORAT JENDERAL PERIKANAN, 1995. Program Pembangunan Sub Sektor Perikanan dalam Repelita VI. Jakarta : Direktorat Jendral Perikanan. DOLL J,P and ORAZEM, FRANK. 1998. Production Economics, Theory and Application. Jhon Willey and Son, New York USA. FADHOLI, H. 1991. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya Jakarta. KARTASAPOETRA. 1998. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Jakarta : PT.Bina Aksara.
212
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
MUBYARTO. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : Pusat LP3S. NAZIR, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. RAMMADHAN, F. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Petani dalam Memilih Benih Padi Bersertifikat PT SHS (Sang Hyang Seri) Di Kabupaten Bogor. Skripsi Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Manajemen.IPB.
Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
SOEKARTAWI. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb Douglas. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa. SARAGIH. B. 1997. Tantangan dan Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia. Jurnal Agribisnis I (1&2).Januari-Juni dan Juli-Desember 1997. SUWARNO. B. 2007. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur. Bandung : Penerbit ALFABETA.
213