FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR PADA INSPEKTORAT KABUPATEN BUNGO Andi Pratama1, Dandes Rifa2, Arie Frinola Minovia2 (1,2 )Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E–mail :
[email protected]
Abstract The purpose of this research was to determine the effect of human resources, commitment, motivation, independence, and good governance on the performance of auditors in Bungo Inspectorate. The sample used in this research is the auditor and the Inspectorate officials or employees who conduct the examination. The amount of data which was collected through questioners were 40 items and level of the response was 100%. Test which was used in this research was multiple linier regression with the help of software SPSS version 16.0. The result shows that the human resources and motivation significantly the performance of the auditor. whereas commitment, independence, and good governance does not significantly the performance of the auditor. Keywords: motivation, independence, performance auditor. diharapkan adanya keadilan baru. Hal
PENDAHULUAN
tersebut
Diberlakukannya Undang - Undang
konsekuensi
Nomor 22 tahun Tahun 1999, tentang
25
Tahun
1999
berbagai
tentang
mengalami
perubahan
Perimbangan
daerah
yang
segi
termasuk
masalah
yang mampu mendukung kelancaran tugas pokok,
dan Undang-undang Nomor 33 Tahun tentang
membawa
tuntutan mewujudkan administrasi negara
dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
2004
pada
akan
kelembagaan dan keuangan daerah dengan
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang
saja
bersangkutan untuk melakukan penataan di
Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor
tentu
fungsi
penyelenggaraan
pemerintah, dan pembangunan.
Keuangan
Antara Pusat dan Daerah, pada prinsipnya
Inspektorat
merupakan
adalah mengatur peyelenggaraan otonomi
pemerintah
daerah dengan memberikan kewenangan
melakukan pengawasan dan pemeriksaan.
yang
Huntoyungo (2009), Inspektorat Provinsi,
luas
kepada
daerah
secara
daerah
yang
instansi
proposional yang lebih mendekatkan pada
Kabupaten/Kota
fungsi pelayanan kepada masyarakat dan
menyelenggarakan kegiatan pengawasan
kemandirian
mengembangkan
umum pemerintah daerah dan tugas lain
daerah. Sedangkan dari sisi keuangan
yang diberikan kepala daerah, sehingga
untuk
1
mempunyai
bertugas
tugas
dalam tugasnya inspektorat sama dengan
saat ini masih menjadi sorotan, karena
internal auditor. Audit internal menurut
masih banyaknya temuan audit yang tidak
Sawyer (2009) adalah sebuah aktivitas
terdeteksi oleh aparat Inspektorat sebagai
konsultasi dan keyakinan objektif yang
auditor internal. Ada beberapa hal yang
dikelola secara independen di dalam
menyebabkan
organisasi dan diarahkan oleh filosofi
Inspektorat kurang optimal. Atara lain
penambahan nilai untuk meningkatkan
pendidikan dan pelatihan fungsional di
operasional perusahaan. Kegiatan-kegiatan
bidang pengawasan. Selain itu, adanya
tersebut
yang
mutasi antar satuan kerja menyebabkan
bersangkutan mencapai tujuan-tujuannya
aparat yang berpengalaman tergantikan
dengan mengevaluasi dan memperbaiki
oleh
efektivitas
Sebagaimana
membantu
proses
organisasi
manajemen
risiko,
yang
kompetensi
tidak
aparat
berpengalaman.
auditor
internal
pada
pengendalian, dan tata kelola (governance)
umumnya, aparat Inspektorat termasuk
melalui pendekatan yang teratur dan
Kabupaten
sistematik.
ditetapkannya
pengaruh pihak penentu kebijakan. Di
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
samping itu, jumlah penduduk yang hanya
2007 tentang organisasi perangkat daerah,
sekitar 310 ribu jiwa
maka
urusan
dekatnya hubungan interpersonal, baik
pemerintahan perlu dilakukan penyesuaian
hubungan kekerabatan atau relasi, sehingga
terhadap
daerah.
sangat mempengaruhi independensi aparat
Kabupaten Bungo mengeluarkan Peraturan
Inspektorat Kabupaten Bungo. Sebagai
Pemerintah Daerah Nomor 5 Tahun 2007
daerah
dalam bab IV pasal 5 mengenai tugas dan
akuntabilitas publik merupakan hal yang
fungsi
Inspektorat
tidak dapat ditawar lagi. Berdasarkan hasil
Tugas
pokok
Dengan
untuk
melaksanakan
lembaga
teknis
Kabupaten
Inspektorat
Bungo.
Kabupaten
dari
Bungo
yang
berada
di
menyebabkan
sedang
pemeriksaan
bawah
berkembang
lapoaran
keuangan
Bungo adalah melakukan pengawasan
pemerintah daerah
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode
di daerah, pelaksanaan pembinaan atas
2006-2011, rata-rata Kabupaten Bungo
penyelenggaraan pemerintahan desa dan
mendapat
pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Pengecualian (WDP). Hal ini seharusnya
predikat
yang dilakukan oleh
Wajar
Dengan
menjadi bahan evaluasi bagi Inspektorat
Kinerja auditor yang berpengaruh
daerah untuk meningkatkan kinerjanya
terhadap kualitas audit yang dilaksanakan
dalam
oleh aparat Inspektorat Kabupaten Bungo
memeriksa
dan
mengawasi
pamakaian dana anggaran daerah serta 2
pembuatan
laporan
daerah.
Berdasarkan latar belakang yang
Untuk meningkatkan kinerja Inspektorat
diuraikan sebelumnya, maka perumusan
Kabupaten Bungo dan hasil kinerja yang
masalah penelitian sebagai berikut :
berkualiatas
keuangan
banyak
faktor
yang
1.
mempengaruhi kinerja auditor.
daya
Penelitian ini merupakan replikasi
pengaruh
sumber
daya
komitmen,
motivasi
terhadap
kinerja
sebagai
variabel
dan
reward
manusia
2.
manusia,
Apakah
terdapat
3.
terhadap kinerja auditor? 4.
Apakah
terdapat
independensi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor?
auditor. Perbedaan penelitian ini terletak
5.
governance
penelitian
auditor?
Inspektorat Provinsi Jambi
di
pengaruh
terhadap
kinerja
Apakah terdapat pengaruh good
pada lokasi penelitian yang mana pada berada
pengaruh
Apakah terdapat pengaruh motivasi
manusia, komitmen, motivasi dan reward
(2009)
kinerja
komitmen terhadap kinerja auditor?
moderating. Yang mana sumber daya
dalmy
terhadap
auditor?
dari Dalmy (2009) yang meneliti tentang
auditor
Apakah terdapat pengaruh sumber
terhadap
kinerja
sedangkan
penelitian ini mengambil lokasi penelitian
LANDASAN
di Inspektorat Kabupaten Bungo. Dan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
penambahan variabel independen yaitu
Pengertian Auditor
independensi dan good governance yang mana pada variabel penelitan ini juga telah
tertarik
untuk
(2002)
menyebutkan
auditor
adalah
orang
atau
sekelompok orang yang melaksanakan
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
DAN
Mulyadi bahwa
diteliti oleh Trisnaningsih (2007).
TEORI
audit.
mengetahui
Sawyer
penyedia
(2009)
jasa
auditor
pemeriksaan
adalah terhadap
bagaimana pengaruh pemberian Sumber
keandalan laporan keuangan. Arens dan
daya
Loebbecke (1995)
manusia,
Independensi,
Komitmen,
dan
Good
Motivasi, Governance
adalah
seseorang
menyebutkan auditor yang
menyatakan
terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
pendapat atas kewajaran dalam semua hal
Kabupaten Bungo.
yang material, posisi keuangan hasil usaha dan arus kas.Sehingga dapat disimpulkan
PERUMUSAN MASALAH
secara garis besar auditor adalah orang
3
atau individu yang melakukan proses
Darno
auditing.
(2013)
menyatakan
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi mampu menciptakan bukan saja
Pengertian Audit
nilai
komparatif,
tetapi
juga
nilai
Mulyadi (2002) menyatakan audit
kompetitif dengan menggunakan energi
adalah pemerolehan dan penilaian bukti
tertinggi seperti intelligence, creativity,
yang mendasari laporan keuangan historis
dan
suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat
semata-mata menggunakan energi kasar
oleh manajemen entitas tersebut. Menurut
seperti bahan mentah, lahan, air, tenaga
Comittee of Auditing Concepts (2005)
otot,
dalam Ashari (2011) auditing adalah suatu
manusia merupakan sumber daya paling
proses sistemik untuk memperoleh dan
penting pada sebuah organisasi, khususnya
mengevaluasi bukti-bukti secara objektif
yang berbasis ilmu pengetahuan. Tanpa
mengenai
adanya
suatu
pernyataan
tentang
imagination.sehingga
dan
sebagainya.
sumber
daya
tidak
Sumber
manusia
lagi
daya
maka
kegiatan ekonomis untuk menentukan
organisasi akan kehilangan aktifitasnya.
tingkat
Kreativitas dan kecerdasan pada sumber
kesesuaian
tersebut
dengan
antara
pernyataan telah
daya manusia dapat merubah praktek dan
mengkomunikasikan
memikirkan solusi pada masalah yang
pihak-pihak
yang
dihadapi. Sehingga dapat menigkatkan
and
pengetahuan dan kinerja pada organisasi.
Loebbecke (1995) pengertian auditing
Dalmy (2009) tingkat pendidikan auditor,
adalah suatu kegiatan pengumpulan dan
pejabat,
penilaian bukti – bukti yang menjadi
inspektorat mempengaruhi kinerja instansi.
pendukung informasi kuantitatif suatu
Sehingga sumber daya manusia yang
entitas untuk menentukan dan melaporkan
bekerja di inspektorat harus lah memiliki
sejauhmana kesesuaian antara informasi
pendidikan
kuantitatif tersebut dengan kriteria yang
mendapatkan hasil yang maksimal.
ditentukan, hasilnya
kriteria
serta kepada
berkepentingan.
Menurut
yang
Arrens
dan
pegawai
yang
pada
mampuni
instansi
untuk
telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh institusi atau orang yang kompeten dan independen. Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pengaruh
Sumber
Daya
Auditor
Manusia
Terhadap Kinerja Auditor 4
Van
dalam
yang akan membuat seseorang mempunyai
Kristiwardhana (2011) menyatakan bahwa
semangat juang yang tinggi untuk meraih
pekerja dengan komitmen yang tinggi akan
tujuan dan memenuhi standar yang ada.
lebih berorientasi kerja. Bahkan disebutkan
Dengan
pula
memiliki
mendorong seseorang untuk berprestasi.
komitmen terhadap organisasi yang tinggi
Sehingga pegawai yang memiliki motivasi
akan cenderung senang membantu, dapat
rendah akan termotivasi jika
bekerja sama. Komitmen yang tepat akan
dengan
memberikan motivasi yang tinggi kepada
motivasi tinggi. Menurut Supatni (2005)
pegawai terhadap pekerjaannya, sehingga
terdapat
memberikan
motivasi intren dan motivasi ekstern.
bahwa
Scooter
pekerja
dampak
(2000)
yang
positif
terhadap
kata
lain,
motivasi
orang-orang
dua
memiliki
motivasi
yaitu
kinerja pegawai dan organisasi. (Mowday,
Motivasi
et al dalam Vandenberg, 1992) dalam
kekuatan yang terdapat dalam seseorang
Trisnaningsih
(2007)
individu
organisasional
dibangun
komitmen
mempertimbangkan
terhadap
kebutuhan
dan
dasar
keinginannya. Kebutuhan-kebutuhan dan
nilai-nilai
keinginan yang terdapat dalam seseorang
organisasi, kerelaan pekerja membantu
individu menambah motivasi internnya.
mewujudkan
dan
Motivasi ekstern yaitu motivasi yang
loyalitas untuk menimbulkan rasa ikut
bersumber dari luar seperti gaji, kondisi
memiliki (sense of belonging) bagi pekerja
kerja, dan kebijaksanaan perusahaan, serta
terhadap
masalah-masalah
kepercayaan
pekerja
tujuan
organisasi.
atas
intern
bekerja
yang
sumber
akan
atas
organisasi
Apabila
pegawai
pekerjaan,
merasa memiliki ikatan dengan nilai-nilai
penghargaan,
organisasional yang ada maka pegawai
jawab.
akan
bekerja,
Kristiwardhana (2011) menyatakan bahwa
meningkat.
kegiatan peningkatan produktivitas dimulai
Meyer et.al (1993) dalam Kristiwardhana
dengan upaya menumbuhkan dorongan
(2011) mendukung bahwa peningkatan
atau
komitmen
melaksanakan
merasa
sehingga
senang
kinerjanya
dalam dapat
berhubungan
dengan
promosi,
Kirvonos
motivasi
dan
seperti tanggung
(2006)
supaya
sukses
pekerjaan
dalam
dalam
berdasarkan
peningkatan produktivitas dan trun over
kesadaran personel yang bersangkutan.
yang semakin rendah.
Bilamana motivasi tersebut telah dimiliki setiap
Motivasi akan memberi dorongan
personel
diharapkan
akan
berkembang perasaan bertanggung jawab
terhadap individu dalam melaksanakan
terhadap
tugasnya. Efendi (2010) hanya motivasi
pekerjaannya,yang
menumbuhkan 5
pula
kesediaan
akan ikut
berpartisipasi dalam tercapainya tujuan
untuk
organisasi dengan mengerjakan tugas-
publik.
tugasnya secara maksimal. Pengaruh
pengembangan
profesi
akuntan
Good Governance Terhadap Kinerja
Independensi
Terhadap
Auditor
Kinerja Auditor
Sapariah
(2011)
menjelaskan
Bhagat dan Black (2001) dalam
bahwa memperkenalkan good governance
Trisnaningsih (2007) menyatakan bahwa
dari satu sisi bertujuan meningkatkan
suatu perusahaan dengan pimpinan yang
kinerja pemberian pelayanan, disisi lain
independen tidak selalu berarti menjadi
juga meningkatkan representasi berbagai
lebih baik dari pada perusahaan yang lain.
stakeholders
Sementara itu banyak komentator dan
keputusan tentang pelayanan-pelayanan itu
investor yang percaya sepenuhnya bahwa
sendiri. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
monitoring
yang
penerapan good governance sangat berarti
independen sangat penting untuk good
dalam membangun budaya, nilai-nilai serta
corporate governance.
etika bisnis yang melandasi pengembangan
pimpinan,
direktur
(2010) menyatakan bahwa pendekatan
(2010) menyatakan bahwa independensi
good governance akan menuntut adanya
bertujuan untuk menambah kredibilitas
pengembangan
laporan keuangan yang disajikan oleh
komprehensif
terhadap kliennya, maka opini tidak akan
profesi
akuntan
apapun.
sikap
beranggapan
tingkatan.
governance. Sehingga secara konseptual hubungan antara good governance dengan
akuntan
kinerja yang diwakili dengan terbentuknya visi dan misi yang hendak dicapai oleh
sikap independensi akuntan tinggi maka akan
semua
terbentuknya pemerintahan yang good
tersebut buruk. Begitu juga sebaliknya jika
masyarakat
pada
publik yang merupakan prasyarat bagi
independensi, maka pendangan masyarakat kinerja
baik
sistem pelaporan akuntabilitas kepada
independensi
Jika seorang akuntan tidak memiliki sikap
bahwa
institusi
Semua ini harus didukung dengan adanya
Pada
marupakan salah satu indikator kinerja.
menyatakan
kinerja
pemerintah, bisnis, dan masyarakat secara
manajemen. Jika akuntan tidak independen
tambahan
pengambilan
perilaku profesional akuntan. Novalinda
E.B. Wilcox (1952) dalam Indah
memberikan
dalam
institusi adalah mutualistik dan saling
kinerja
mendukung.
akuntan itu baik. Independensi merupakan modal bagi akuntan di dalam masyarakat 6
Kapler dan Love (2002) dalam
Menurut Sekaran (2006) populasi
Trisnaningsih (2007) menemukan adanya
adalah keseluruhan atau kelompok orang,
hubungan
kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti
positif
antara
corporate
governace dengan kinerja perusahaan.
investigasi
Penemuan lain dari penelitian mereka
sebagian dari populasi yang terdiri atas
adalah penerapan good governace di
sejumlah
tingkat perusahaan lebih memiliki arti
populasi. Populasi dari penelitian ini
dalam negara berkembang dibandingkan
adalah auditor dan Pejabat atau Pegawai
negara maju. Pelayanan publik dinegara
Inspektorat
berkembang sangat dibutuhkan baik dari
melaksanakan proses pemeriksaan yang
segi
berjumlah 40 orang dan langsung menjadi
pemerintahan
yang
bertanggung
jawab, transparansi,dan akuntabilitas.
sedangkan
anggota
sampel
yang
Kabupaten
adalah
dipilih
dari
Bungo
yang
sampel penelitian dengan menggunakan metode
Hipotesis Penelitian
sensus.
Menurut
Erlina
dan
Mulyani (2007) dalam Dalmy (2009) jika
Berdasarkan
latar
belakang
peneliti menggunakan seluruh populasi
masalah, rumusan, dan landasan teori yang
menjadi data atau sampel penelitian maka
sudah
disebut
dikemukakan
mempertajam
hasil
maka
untuk
penelitian
penulis
1. H1 :Terdapat pengaruh sumber daya
ini
heterogen.
Supomo
(1999)
Indriantoro
menerangkan
dan bahwa
penelitian
dimaksudkan
untuk
menjelaskan karakteristik setiap elemen
terhadap kinerja auditor.
dari suatu populasi.
motivasi
terhadap kinerja auditor.
Jenis Data
4. H4 :Terdapat pengaruh independensi
Untuk memperoleh data pada
terhadap kinerja auditor pengaruh
bersifat
jika
2. H2 :Terdapat pengaruh komitmen
5. H5 :Terdapat
Metode
metode sensus juga lebih layak dilakukan
manusia terhadap kinerja auditor
pengaruh
sensus.
digunakan jika populasi relatif sedikit dan
mengambil hipotesis sebagai berikut :
3. H3 :Terdapat
metode
penelitian dapat diperoleh dari sumber good
primer. Menurut Sekaran (2006) data
governance terhadap kinerja auditor.
primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat
METODE PENELITIAN
untuk tujuan spesifik studi. Data pada penelitian ini merupakan data primer yang
Populasi dan Sampel Penelitian 7
diperoleh melalui peyebaran kuesioner
Data
diuji
menggunakan
uji
kepada auditor dan pejabat atau pegawai
validitas dan reliabilitas. Menurut Ghozali
yang
di
(2011) untuk mengukur uji validitas dapat
yang
dilihat dari nilai Kaiser – Meyer – Olkin
melakukan
Inspektorat
pemeriksaan
Kabupaten
Bungo
menjadi responden.
Measure of Sampling Adequancy (KMO MSA). Jika hasil uji berada di atas 0,5
Teknik Pengumpulan Data
maka dapat diartikan bahwa item – item
Didalam penelitian ini peneliti mengantarkan Inspektorat
langsung Kabupaten
ke
kantor
Bungo
untuk
tersebut valid untuk di uji. Sebaliknya jika faktor loading kurang dari 0,5 berarti item tersebut
memberikan kuesioner tersebut, beberapa
reliabilitas
hari kemudian peneliti mengambil kembali
berikan
kerahasiaannya
akan
dan
cronbach alpha 0,50.
dijamin
peneliti
Teknik Pengujian Hipotesis
juga Untuk
menyampaikan penghargaan yang tinggi atas
partisipasi
dan
bantuan
(1994)
dikatakan handal (reliabel), bila memiliki
permohonan
pengisian kuesioner bahwa informasi yang mereka
Nunnally
uji
alpha (), dimana suatu instrumen dapat
responden maka peneliti akan meyakinkan surat
Menurut
Sedangkan
reliabilitas menggunakan teknik cronbach
Untuk mengatasi rendahnya respon dari
dalam
valid.
dalam Ghozali (2011) untuk mengukur uji
kuesioner yang telah diisi oleh responden.
responden
tidak
menguji
hipotesis
dilakukan dengan model analisis regresi
dari
berganda agar peneliti dapat mengetahui
responden.
adanya pengaruh dari variabel independen Pengukuran Variabel
terhadap
independensi,
good
koefisien determinasi.
motivasi,
governance,
Dalam
dilakukan uji simultan, uji parsial dan uji
digunakan 6 (enam), yaitu sumber daya komitmen,
dependen.
menguji pengaruh antara variabel maka
Dalam penelitian ini variabel yang
manusia,
variabel
dan
Karena dalam menganalisis data
kinerja auditor. pengukuran variabel ini
pada penelitian ini mengunakan analisis
mengunakan kuesioner dimana masing –
regresi linear berganda. Maka dirumuskan
masing item pertanyaan mengunakan 5
sebagai berikut :
sekala likert. Teknik Pengujian Data
8
Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 +
nilai statistik t dapat dicari dengan rumus
5X5 + e
sebagai berikut : i
Keterangan : t= Y
= Kinerja Auditor
= Konstanta
Keterangan :
X1
= Sumber Daya
i
= Koefisien regresi
Si
= Standard error
Si
Manusia X2
= Komitmen
X3
= Motivasi
ANALISIS HASIL DAN
X4
= Independensi
PEMBAHASAN
X5
= Good governance
Hasil Uji Validitas
1, 2, 3, 4, 5
Koefisien regre
= Koefisien masing –
Nilai Kaiser Meyer Olkin – Measure of
masing variabel Sampling (KMO – MSA) dari ke enam variabel
e
= Eror
pada penelitian ini 0,05. Hal ini memberikan arti bahwa item – item dari ke enam variabel
Pengujian hipotesis 1 sampai 5 menggunakan uji t statistik. Ghozali (2011) uji
parsial
variabel dalam
menguji
independen
secara
menerangkan
dependen.
Maka
pengaruh
tersebut valid untuk diuji
antara
individual
variasi
variabel
digunakan
kriteria
Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas nilai cronbach
pengujian jika probability value (p value)
alpha
untuk
seluruh
variabel
yang
< 0,05 maka Ha diterima dan jika digunakan dalam penelitian ini adalah
probability value (p value) > 0,05 maka Ha ditolak. Dengan artian secara statistik data
besar dari 0,5 dan ini menunjukan seluruh
yang didapat membuktikan bahwa semua
item pertanyaan dinyatakan reliabel atau
variabel independen berpengaruh terhadap handal untuk di uji.
variabel dependen. Dan untuk menghitung
9
terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
Analisis Model Regresi Linear Berganda
Kabupaten Bungo. Berdasarkan tabel di
Hasil analisis regresi linear berganda dapat
atas
dilihat pada tabel berikut :
dapat
signifikansinya
Tabel : Hasil Uji t
dilihat
bahwa
nilai
0,023
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa sumber daya manusia berpengaruh
terhadap
kinerja
auditor,
berarti H1 diterima pada penelitian ini. Unstandardized Coefficients Model
Standardize d Coefficients
T
Sig.
Sumber
daya
tombak
pelayanan,
untuk B
1 (Constant)
Std. Error
Beta
manusia
memenuhi
adalah
sangat standar
ujung
diandalkan mutu
yang
diinginkan klien.
-4,536
6,669
-,680 ,501
X1
,591
,248
,336
2,386 ,023
X2
,374
,248
,261
1,506 ,141
Hipotesis kedua bertujuan untuk melihat variabel komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten Bungo. Berdasrkan
X3
,847
,354
,463
2,393 ,022
X4
-,014
,219
-,013
-,066 ,948
tabel 4.11 diatas menunjukan bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,141 sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak pada
X5
-,376
,273
-,250 -1,377 ,178
penelitian ini. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dari hasil regresi dapat dilihat
Murty
dan
Hudiwinarsih
(2012),
bahwa variabel x1 dan x3 yang mewakili
Trisnaningsih (2007), Van Scooter (2000)
sumber
daya
dan
motivasi
dan Kristiwardhana (2011) menemukan
kinerja
auditor.
bahwa komitmen berpengaruh signifikan
sedangkan x2,x4, dan x5 yang mewakili
terhadap kinerja auditor. Alasan perbedaan
komitmen,
good
hasil penelitian ini dikarenakan sering
governance tidak berpengaruh terhadap
terjadinya roling jabatan dari Inspektorat
kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten
ke instansi lain oleh pemerintah daerah, hal
Bungo.
ini menyebabkan responden kurang loyal
berpengaruh
manusia terhadap
independensi,
dan
terhadap
Pembahasan Hipotesis pertama bertujuan untuk melihat pengaruh sumber daya manusia
Inspektorat
yang
merupakan
organisasi
dimana
responden
Sehingga
responden yang merupakan
bekerja.
auditor pemeriksa pada Inspektorat dalam 10
menjalankan
tugasnya
dimungkinkan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
hanya sekedar menyelesaikan tugas tanpa
auditor pada Inspektorat Kabupaten bungo.
adanya evaluasi kinerja individu responden
Berdasarkan
untuk meningkatkan kinerjanya. Namun
bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,948
hasil
sehingga
penelitian
ini
sejalan
dengan
table
dapat
diatas
menunjukan
disimpulkan
bahwa
penelitian Dalmy (2009) yang menemukan
independensi tidak berpengaruh terhadap
bahwa
berpengaruh
kinerja auditor berarti H4 ditolak pada
signifikan terhadap kinerja auditor di
penelitian ini. Penelitian ini tidak sejalan
Inspektorat. Secara teknis presepsi auditor
dengan penelitian Trisnaningsih (2007),
tidak mendapatkan kepuasan tersendiri
indah (2010), saparyah (2011), dan Efendy
dalam menjalankan tugasnya. Sehingga
(2010)
menyebabkan komitmen yang rendah dari
independensi
auditor terhadap kinerjanya.
terhadap kinerja auditor.
komitmen
tidak
Hipotesis ketiga bertujuan untuk melihat
signifikan terhadap kinerja auditor pada
auditor
table di atas diatas menunjukan bahwa
Bungo.
nilai signifikasinya sebesar 0,022 sehingga
berpengaruh
bahwa
terhadap
setiap diri manusia yang cenderung bersifat
sejalan
dengan
(2010),
dan
variabel
tabel
diatas
penelitian
Sapariah bahwa
Novalinda
(2011)
good
yang
governance
KESIMPULAN
kebutuhan prestise, aktualisasi diri.
melihat
Berdasarkan
Kabupaten
auditor.
kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,
untuk
Inspektorat
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
hirarki
kebutuhan yaitu : kenutuhan fisiologikal,
keempat
pada
menemukan
bawaan. Kebutuhan ini terdiri dari lima
Hipotesis
governance
pada penelitian ini. Penelitian ini tidak
sejumlah kebutuhan yang melekat pada
suatu
good
terhadap kinerja auditor berarti H5 ditolak
manusia dimotivasi untuk memuaskan
dalam
veriabel
bahwa good governance tidak berpengaruh
Maslow (1954) dalam Suryantini (2011)
terbentuk
signifikan
sebesar 0,178 sehingga dapat disimpulkan
auditor
berarti H3 diterima pada penelitian ini.
dan
berpengaruh
menunjukan bahwa nilai signifikansinya
motivasi
kinerja
bahwa
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Inspektorat Kabupaten bungo. Berdasarkan
disimpulkan
menemukan
Hipotesis kelima bertujuan untuk
melihat variabel motivasi berpengaruh
dapat
yang
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh sumber
bertujuan
daya
independensi 11
manusia,
komitmen,
motivasi,
independensi,
dan
good
governance
sumber daya manusia, komitmen, motivasi,
terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
independensi, dan good governance secara
Kabupaten Bungo. Dari 40 eksemplar
bersama – sama berpengaruh terhadap
kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang
kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten
kembali dan dapat diolah sebesar 40
Bungo.
kuesioner.
Saran
Dari hasil pengujian hipotesis
1.2. Saran
yang dilakukan dengan pendekatan SPSS 16.0 dapat disimpulkan sebagai berikut : Sumber
daya
manusia
Saran dari penelitian ini adalah
berpengaruh sebagai berikut :
terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten
Bungo.
Komitmen
1.
tidak
berpengaruh terhadap kinerja auditor pada
Diharapkan untuk peneliti – peneliti yang akan datang untuk kembali
Inspektorat Kabupaten Bungo. Motivasi dapat
berpengaruh terhadap kinerja auditor pada
melakukan
pembuktian
Bungo.
variabel ini dalam kasus yang sama
Independensi tidak berpengaruh terhadap
dengan menambah variabel lainya
Inspektorat
Kabupaten
kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten Bungo.
Good
governance
yang belum diuji pada penelitian ini
tidak
berpengaruh terhadap kinerja auditor pada
baik
penambahan
Inspektorat Kabupaten Bungo. Hasil uji R
independen
maupun
variabel penambahan
square sebesar 0,359 hal ini berarti 35,9% variabel
dari kinerja auditor pada Inspektorat
sumber daya manusia, komitmen, motivasi,
sedangkan
dan sisanya
good
ataupun
intervenig.
Kabupaten Bungo dapat dijelaskan oleh
independensi,
moderating
2.
Penelitian ini hanya melibatkan satu
governance
sebesar
institusi
64,1%
dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang
saja,
Kabupaten
tidak diteliti pada penelitian ini.
menyarankan
yaitu
Inspektorat
Bungo.
Peneliti
kepada
peneliti
Hasil uji signifikansi simultan selanjutnya untuk memperluas objek
menghasilkan nilai F hitung sebesar 3,811
penelitian pada auditor dan pejabat
dengan tingkat signifikansi 0,008. Dan karena tingkat signifikan lebih kecil dari
atau
alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa 12
pegawai
Inspektorat
yang
melakukan
pemeriksaan
pada
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/ji mfeb/article/download/238/188.
Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi
Dwilita dan Maksum, 2011. Analisis Pengaruh Motivasi, Stres, dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik. Jurnal Keuangan dan Bisnis Volume 3 No 1.
sehingga dapat digeneralisasikan ke Inspektorat se-Provinsi Jambi.
Efendy,
2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Tesis Manajemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Ghozali,
2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
DAFTAR PUSTAKA .Abdussalam, 2011. Analisis Pengaruh Human Capital Terhadap Kinerja Kantor Akuntan Publik. Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Arens, A. A dan J. K. Loebbecke, 1995. Auditing Pendekatan Terpadu, edisi revisi, Penerbit : Salemba, Jakarta. Terjemahan Ashari,
Huntoyungo, 2009. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit : Studi Pada Auditor Inspektorat Daerah di Gorontalo. Tesis Manajemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
2011. Pengaruh Keahlian, independensi, dan Etika Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Indah, 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia, 2012. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Keuangan Daerah. Dalmy, 2009. Pengaruh Sumber Daya Manusia, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi. Tesis Manajemen Akuntansi, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Darno,
Indriantoro dan Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta. BPFE. Kristiwardhana, 2011. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
2013. Analisis Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Barang Kuasa Pengguna.
Kusmaryani, 2009. Komitmen Terhadap Pekerjaan dan Guru Pembimbing di Kabupaten Bantul. Jurnal Penelitian dan Pengembangan 13
Pemerintahan Provinsi Volume 1 No 1.
DIY.
Pikiran
Lestari, 2011. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan. Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Rakyat Online, 2012 InspektoratDaerah www.google.com/search
Peran
Sapariyah, 2011. Pengaruh Good Governance dan Independensi Auditor Terhadap Kinerja Auditor dan Komitmen Organisasi. EJournal STIE-AUB. Surakarta.
Mardi, 2009. Peran Inspektorat Daerah Sebagai Pengawas Internal. Artikel pada situs resmi pemerintahan provinsi Sumatera Barat.
Sawyer, 2009. Audit Internal. Jakarta. Salemba Empat. Sekaran, 2006. Research Methods for Business. Jakarta. Salemba Empat.
Mulyadi, 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Suharto, 2012. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen, dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Inspektorat Kabupaten Kediri. Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 3.
Murty dan Hudiwinarsih, 2012. Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi. The Indonesia Accounting Review. Nasution, 2012. Metode Research. Jakarta. Bumi Aksara.
Supatni, 2005. Pengaruh Kemampuan Kerja, Motivasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Auditor pemeriksa pajak pada KPP Jakarta kebayoran lama. UIEU Jakarta.
Novalinda, 2010. Public Perception on The Implementation of Good Governance and Relationship whit Performance. Faculti of Economics Gunadarma University.
Suryantini, 2011. Teori Motivasi Maslow. Author Publish. Trisnaningsih, 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional. Jawa Timur.
Ongkoraharjo M.D.P.A., Antonius S., Dyna R. 2008. “Analisis Pengaruh Human Capital Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Indonesia)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 10, No. 1, Mei 2008: 11‐21.
14
15