PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014
P5O-01
EVALUASI PEMBELAJARAN GEOLOGI DITINJAU DARI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE GEOLOGI LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FT UGM Subagyo Pramumijoyo1, Sugeng Wijono1, dan Bambang Widjaja Hariadi1 1
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl.Grafika No.2 Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia, Tel. 0274-513668 Diterima 20 September 2014
Abstrak Mata kuliah Metode Geologi Lapangan (MGL) adalah mata kuliah di semester IV yang silabusnya berisi: Integrasi mata kuliah-mata kuliah dasar teknik geologi (mata kuliah prasyarat). Berisi uraian tentang teknik dan metode lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta geologi dari saat pra pemetaan geologi, pemetaan geologi dan pembuatan laporan pemetaan geologi. Mata kuliah MGL bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan interpretasi geologi melalui data sekunder dalam bentuk peta geologi tentative yang akan digunakan untuk kegiatan pemetaan geologi di lapangan dan pembuatan laporan pemetaan geologi dalam bentuk peta geologi final beserta kelengkapannya, sedangkan keluaran pembelajarannya adalah: Mahasiswa dapat membaca data sekunder seperti peta topografi, citra satelit, Digital Elevation Model, foto udara dan peta geologi regional yang memiliki beramacam-macam skala dan dapat memanfaatkannya untuk interpretasi geologi (tentative). Di samping itu, mahasiswa dapat memanfaatkan peta geologi (interpretative/ tentative) untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan lapangan pemetaan geologi untuk menghasilkan peta geologi hasil lapangan beserta kelengkapannya. Kenyataannya pada saat pra-pemetaan, mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam melakukan analisis citra, DEM untuk dibandingkannya dengan peta regional. Selain itu mereka masih mengalami kesulitan untuk menentukan unit-unit geomorfologi, unit litostratigrafi dan struktur geologi. Kesulitan ini akan berpengaruh pada saat perencanaan pemetaan geologi. Pada saat pemetaan para mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam deskripsi litologi, membuat sketsa, membuat satu satuan litostratigrafi. Apalagi mencari hubungan antara geomorfologistratigrafi-struktur geologi. Mungkin hal ini antara lain disebabkan oleh karena kekurangan di dalam melihat-lihat di lapangan (peninjauan lapangan pada mata kuliah-mata kuliah dasar).
Pendahuluan Kuliah Metode Geologi Lapangan (MGL) diikuti oleh 120an mahasiswa, dibagi menjadi dua kelas. Untuk praktikum, jumlah mahasiswa dibagi menjadi 20 mahasiswa untuk setiap praktikum. Mata kuliah MGL adalah mata kuliah di semester IV yang bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan interpretasi geologi secara sederhana, melalui data sekunder dalam bentuk peta geologi tentative yang akan digunakan untuk kegiatan pemetaan geologi di lapangan dan pembuatan laporan pemetaan geologi dalam bentuk peta geologi final beserta kelengkapannya. Adapun silabusnya berisi: Integrasi mata kuliahmata kuliah dasar teknik geologi (mata kuliah prasyarat). Berisi uraian tentang teknik dan metode lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta geologi dari saat pra pemetaan geologi, pemetaan geologi dan pembuatan laporan pemetaan geologi. Keluaran pembelajarannya adalah: Mahasiswa dapat membaca data sekunder seperti peta topografi, 897
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014
citra satelit, Digital Elevation Model, foto udara dan peta geologi regional yang memiliki bermacam-macam skala dan dapat memanfaatkannya untuk interpretasi geologi (tentative). Di samping itu, mahasiswa dapat memanfaatkan peta geologi (interpretative/tentative) untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan lapangan pemetaan geologi untuk menghasilkan peta geologi hasil lapangan beserta kelengkapannya.
Pelaksanaan Perkuliahan Pada awalnya telah dilakukan perkuliahan MGL ini dengan Satuan Acara Perkuliahan yang terdiri dari: Minggu ke I
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Pengenalan MGL Analisis Citra di dalam Pemetaan Geolog
- Tujuan MGL - Apresiasi perbedaan skala - Analisis citra di dalam pemetaan geologi
II
Analisis Peta Topografi
- Bentang alam dan perlapisan batuan - Pembagian satuan batuan / formasi - Alur struktur geologi - Peta tentative
III
Peta Lintasan
- Cara membuat lintasan - Membuat kolom dan profil lintasan - Metode pengambilan contoh untuk persiapan analisis petrografi dan paleontologi
IV & V
Measure Section (MS) untuk Pemetaan Geologi
- Beberapa lintasan di dalam MS - Menentukan unit/satuan litostratigrafi - Korelasi stratigrafi (fisik) - Menyusun kolom stratigrafi suatu daerah pemetaan
VI &
Struktur Geologi dan Pemetaan Geologi
- Struktur geologi dan MS, serta menentukan marker - Struktur karena beban dan struktur karena tektonika - Cara mengukur struktur pada berbagai satuan batuan - Kekar, sesar, dan perlipatan
VII
VIII
UJIAN TENGAH SEMESTER
IX
Petrografi dan Pemetaan Geologi
X
Paleontologi dan Pemetaan Geologi
- Metode pengambilan contoh petrografi dan penamaan batuan - Petrografi dan analisis struktur - Batuan beku dan pemetaannya - Batuan metamorf dan pemetaannya - Metode pengambilan contoh - Penentuan umur - Penentuan lingkungan pengendapan 898
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014
XI
Geomorfologi dan Pemetaan Geologi
- Geomorfologi dan litostratigrafi - Geomorfologi dan struktur
XII
Peta Geologi
- Peta geologi dan skala - Cara membuat sayatan geologi termasuk sayatan geomorfologi - Menyajikan kolom stratigrafi
XIII
Sejarah Geologi di dalam Pemetaan Geologi
- Interpretasi sejarah geologi menyangkut stratigrafi, struktur geologi, dan geomorfologi
XIV
Peta Potensi/Tentatif
- Potensi positif - Potensi negatif
XV
Evaluasi dan Penutup
XVI
UJIAN AKHIR SEMESTER
dan disertai praktikum yang dipandu beberapa asisten. Hasilnya sangat kurang memuaskan, sehingga dilakukan perubahan di dalam praktikum, ditangani oleh dosen pengampu, dan yang terakhir dilakukan praktikum secara workshop dengan disertai kewajiban membaca beberapa bab di dalam buku teks. Hasilnyapun menunjukkan sedikit perubahan lebih baik, antara lain: membuat sketsa dengan lebih baik, dengan menunjukkan arah, pemerian batuan berdasarkan tekstur dan komposisi, tetapi mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam menentukan satuan geomorfologi, membuat satuan batuan, membuat kolom stratigrafi dan menentukan struktur geologi. Pada perkuliahan terakhir, semester IV tahun ajaran 2013-2014, dengan Satuan Acara Mingguan sebagai berikut. Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) untuk Mata Kuliah TKG 2119 Metode Geologi Lapangan (MGL), 3 SKS Perkuliahan Tujuan Ajar/Keluaran/Indikator Topik (Pokok bahasan) Ke 01
1) Dapat menjelaskan makna MGL 2) Analisis citra untuk pemetaan geologi
Tujuan MGL, pemetaan geologi yang integrasi mata kuliah dasar geologi. Apresiasi perbedaan skala, Mengungkit kembali tentang geomorfologi, kelurusan morfologi, dan struktur pada skala regional dan skala local, rona,kemungkinan jenis batuan, arah sinar, kemungkinan jurus dan kemiringan perlapisan batuan, urutan stratigrafi.
899
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014
02
Mengerti dan dapat melakukan analisis peta topografi dan DEM
Peta topografi, Digital Elevation Model (DEM) dan bentang alam Pola kontur dan orientasi jurus/kemiringan lapisan batuan, Pembagian tentative satuan/formasi batuan (tergantung skala) berdasar pola, kerapatan kontur Kombinasi kelurusan citra-kelurusan peta topografi sampai dengan jurus dan kemiringan perlapisan untuk interpretasi struktur geologi. Kombinasi ke 4 sub topik di atas dibandingkan dengan peta geologi regional menghasilkan peta geomorfologi dan geologi tentative.
03
Dapat merencanakan peta lintasan
Membuat lintasan memotong berbagai jenis batuan dengan mempertimbangkan kelerengan lintasan. Membuat lintasan memotong jurus dan kemiringan perlapisan serta kelurusan atau struktur geologi. Memilih sayatan melalui suatu profil guna menyusun kolom lintasan Membuat peta lintasan beserta penentuan stasiun pengambilan contoh untuk petrografi dan paleontologi. Smart mapping Merencanakan minimal jumlah hari di dalam menjalani lintasan.
04
Paham dan dapat merencanakan dan melakukan stratigrafi terukur
Kapan melakukan MS dan alat-alat yang diperlukan Memilih lintasan untuk MS dan skala yang diperlukan. Menentukan satuan litostratigrafi dan membuat batas satuan litostratigrafi
05
Dapat menyusun kolom stratigrafi daerah pemetaan
Korelasi dari masing-masing kolom stratigrafi Menyusun kolom stratigrafi daerah pemetaan dan menentukan ketebalan masing-masing satuan lithostratigrafi Kesebandingan dengan formasi.
06
Dapat mengamati hubungan ketidak-selarasan
Tanda-tanda dan hubungan ketidakselarasan antar satuan batuan. Struktur khaos pada peta geologi dan systematic mapping / kompas-langkah. Struktur karena gaya berat dan struktur karena tektonika.
900
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014
07
Dapat melakukan pengukuran dan rekonstruksi struktur geologi di dalam pemetaan geologi.
Pengukuran struktur geologi yang dilakukan dengan mempertimbangkan skala peta. Mengukur jurus dan kemiringan perlapisan, dan foliasi serta gores-garis. Membuat sayatan dan analisis gaya secara sederhana.
08
UJIAN TENGAH SEMESTER
Evaluasi pembelajaran sampai saat ini.
09
Dapat menggunakan data Petrologi dan petrografi di dalam pemetaan geologi
Metode pengambilan contoh setangan dan penamaan batuan secara kasar Penamaan batuan dan analisis lingkungan pembentukan batuan
10
Dapat menggunakan data paleontologi dasar dalam pemetaan geologi
Jenis-jenis data paleontologi dasar yang digunakan di dalam pemetaan geologi Metode pengambilan contoh untuk analisis paleontologi dan teknik preparasinya. Data paleontologi guna penentuan umur batuan yang mengandungnya. Data paleontologi guna penentuan lingkungan pengendapan.
11
Dapat menentukan dan menggunakan proses dasar geomorfologi di dalam pemetaan geologi
Penentuan satuan geomorfologi dari bentuk lahan / pola kontur Hubungan pola penyaluran, kelerengan/ kerapatan kontur dan satuan geomorfologi Membuat sayatan geomorfologi.
12
Dapat melakukan pemetaan geologi secara mandiri.
Kelengkapan dan ketelitian alat pada pemetaan geologi. Kelengkapan suatu peta geologi. Pertimbangan Analisis citra, Analisis peta topografi untuk membuat garis batas satuan pada peta geologi, peta geomorfologi. Pembuatan kolom stratigrafi, sayatan geologi, dan juga sayatan geomorfologi
13
Dapat menyusun sejarah geologi daerah pemetaan mandiri.
Menyusun sejarah geologi dari peta, geologi kolom stratigrafi dan sayatan geologi serta sayatan geomorfologi.
14
Dapat mengenal perbedaan peta geologi dan peta tematik,
Peta geologi dan peta alterasi, peta geologi teknik, peta sumber daya termasuk peta potensi mineral, peta bencana geologi dll.
15
Menyusun laporan geologi dan evaluasi menyeluruh perkuliahan dan Penutup.
Kisi-kisi tentang laporan pemetaan geologi dan melakukan diskusi tentang perjalanan perkuliahan,serta menutup kekurangan di dalam perkuliahan. 901
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014
16
UJIAN AKHIR SEMESTER
Evaluasi pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran secara menyeluruh.
Dugaan Penyebab Kelemahan Tidak mudah mencari penyebab kelemahan-kelemahan tersebut. Dugaan-dugaan penyebab kelemahan dapat dipisahkan di dalam tiga penyebab. 1. Mungkin cara pemberian materi kuliah yang kurang bisa diterima oleh para mahasiswa, tetapi hal ini telah dilakukan beberapa cara untuk memperoleh umpan balik dan mahasiswa menyatakan bahwa pelaksanaan perkuliahan sudah mencapai sasaran dan cukup memuaskan mahasiswa. Penyelenggaraan praktikum dengan cara workshop benar-benar membimbing mahasiswa untuk mengerti permasalahan MGL. 2. Diakui oleh beberapa mahasiswa bahwa dari matakuliah prasyarat beserta praktikumnya dirasa sangat “berat”. Bagi pengampu MGL mungkin diduga bahwa mahasiswa tidak mampu menangkap apa yang mendasar (the most essential) dari perkuliahan dan praktikum. Di samping kurang banyak melakukan field trip. 3. Mungkin dari keadaan “bahan” yang masuk, yang mengalami bahwa pembelajaran sejak di SD sampai dengan SMA yang tidak mandiri. Misal, mereka terbiasa dengan satu buku, buku yang menjadi pegangan guru sebagai satu-satunya buku yang harus dimiliki dan dibaca siswa. Hal ini akan berlanjut sampai dengan saat menjadi mahasiswa apalagi jika dosen menjual buku pegangan untuk mahasiswa. Mahasiswa tidak lagi mencari dari sumber lain, cukup dari buku yang dari dosen saja, akibatnya perpustakaan kurang terlihat ramai dari mahasiswa.
Kesimpulan Sementara Dari dugaan-dugaan tersebut di atas dapat dibuat kesimpulan sementara, bahwa terdapat “kesenjangan” antara mata kuliah – mata kuliah dasar sampai dengan perkuliahan mata kuliah Metode Geologi Lapangan. Yang jelas diperlukan koordinasi di dalam penyelenggaraan perkuliahan mata kuliah – mata kuliah dasar. Di samping itu diperlukan cara di awal perkuliahan untuk menyadarkan para mahasiswa baru bahwa pembelajaran di perguruan tinggi sangat berbeda dengan cara belajar sebelumnya.
Daftar Pustaka Pengurus Jurusan Teknik Geologi FT UGM, 2014, Buku Panduan Akademik Tahun 2014, Jurusan Teknik Geologi FT UGM. Jurusan Teknik Geologi FT UGM. Panitia Peninjauan Kurikulum S1 Jurusan Teknik Geologi FY UGM, 2014, Draft Mata Kuliah S1 Jurusan Teknik Geologi FT UGM Kurikulum 2016. Jurusan Teknik Geologi FT UGM.
902