Seri Mata Kuliah Zufialdi Zakaria
Zufialdi Zakaria
Laboratorium Geologi Teknik Program Studi Teknik Geologi - Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
1.1. Geologi dan manfaat pemetaan 1.2. Pengetahuan geologi yang diperlukan 1.3. Pemetaan geologi 1.4. Pemetaan geologi permukaan 1.5. Beberapa petunjuk dalam pemetaan geologi 1.6. Keselamatan kerja Geologi berguna bagi setiap perencanaan yang mengubah bentuk wilayah (terrain), baik dalam bidang pertambangan & energi, sipil & perencanaan, maupun dalam mitigasi kebencanaan geologi. Informasi awal mengenai geologi dapat dilihat oleh pengguna dalam bentuk Peta Geologi.
.
!
#
"
$
!
! % &
$
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
""#!
$ %
&
'! !
# $ ( ) $ $ $
#
# ' 1 2 3 4 5 / .
* *
+ ,
-
./0
)
# # ! ( ! ( # 6 0# # ' #
(
#
$ $ # 7 ) #
' 1
4 5 / .
8
# # # $ '
Gambar 1.1.
Bagan geologi beserta cabang-cabangnya sebagai satu kesatuan Ilmu terapan berkontribusi dengan sains, teknologi dan industri lainnya. (modifikasi dari Hirnawan, 2000)
BAB 1. PENDAHULUAN MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
1
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
( ) '
7
! # ) ' 1
( ( (
2
9 $
! ! $
Gambar 1.2.
Aspek sumberdaya dan kebencanaan memerlukan kajian geologi
2
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
9 ! $
) !
& 9 ! !
! (
( :
( 9
Lokasi : Rekayasa lereng stabil, Citatah, Padalarang, Jawa Barat(foto: Arief, 2000, inset foto; Zufialdi Zakaria, 1999)
Gambar 1.3.
Pekerjaan desain lereng stabil memerlukan peta geologi sebagai data/informasi awal.
3
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
Lokasi : Penambangan pasir kuarsa, Samboja, Kalimantan Timur (foto: Sunarto, 2003)
Gambar 1.4.
Pencaharian bahan galian C (non logam) memerlukan peta geologi sebagai data/informasi awal.
Gambar 1.5.
Peta geologi juga diperlukan sebagai data awal pada kajian keteknikan geologi eksplorasi geoteknik
Lokasi : Eksplorasi geoteknik, sampling tanah dan batuan (foto: Sunarto, 2003)
4
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
Lokasi : Eksplorasi hidrogeologi, pemboran air tanah (foto: Sunarto, 2003)
Gambar 1.6.
Pemboran dalam pencaharian air bersih memerlukan peta Geologi sebagai data awal.
Lokasi: Tambang batubara, Kalimantan Timur (foto: Sapari Dwi Hadian, 2005).
Penambangan batubara memerlukan pemetaan geologi batubara sebagai data awal untuk mengetahui sebarannya maupun cadangannya. Gambar 1.7. Tambang batubara yang telah dibuka di salah satu perusahaaan tambang batubara di Kalimantan Timur
5
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
Lokasi: Pasir Cangkorah, Cimahi (foto: Wiwit Juwita, 2005)
Peta geologi diperlukan sebagai dasar dalam menyelidiki sebaran bahan galian dan menyusun Peta Inventarisasi Bahan Galian C Gambar 1.8.
Penambangan material bahan galian C. Di sini diperlukan peta geologi sebagai data awal untuk inventarisasi sebaran bahan galian C.
Gambar 1.9.
Gerakan tanah (longsor) di Jayagiri, Lembang, Jawa Barat. Tampak pada bagian bawah bukit terdapat rumah-rumah penduduk yang terancam longsor,
Lokasi: Jayagiri, Lembang, Jawa Barat (Foto : DVMBG, 2005 )
Kajian aspek kebencanaan lokal juga memerlukan peta geologi detail (yang akan bermanfaat bagi peta geologi teknik), sebagai data awal untuk rekayasa lereng stabil maupun antisipasi longsor
/
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
Lokasi: Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis. (Kompas, 19 Juli 2006 )
Kajian aspek kebencanaan yang lebih luas (seperti tsunami, misalnya) memerlukan peta geologi regional (yang akan bermanfaat bagi peta kebencanaan geologi & peta geologi lingkungan). Pengembangan wilayah dimana pun secara umum harus memperhatikan kondisi geologi. Gambar 1.10. Kondisi Pantai Pangandaran pasca tsunami yang melanda Pantai Selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah pada tanggal 17 Juli 2006.
"(" ! $!
$!
$ ) $% '!
! !
# +
!
#
$ )
•
!
$
))
•
*
!
$ )-
.
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
•
$ & ); ..4
•
!%
(
!
(
-
$ )-
-
• #!
&
$ + #!
$ ,
)-
$
$
$
$
-
$ $
$
• #!
•
$
$
!
)-
$
$ )!
!
$
• *
' !
$ )
(
•
$
!
$ & )< ! < ! !
• * ! $$
!
)
$ $ 0
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
7
)!
$
"-" ! !
!
$!
$
# $ $
9 !
#
! ( ! ' 1 2 3 4
, / 3
.
-
)
= 9 ( ( %
!
$ $
Dalam Pemetaan Geologi, pengetahuan geologi dasar adalah sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pemetaan. Semakin banyak cabang-cabang ilmu geologi yang sudah dipelajari, maka akan semakin membantu dalam pengumpulan data yang komplit untuk pemetaan geologi (rekonstruksi kondisi geologi suatu daerah). Data yang lengkap akan mempermudah penafsiran dan rekonstruksi peta geologi.
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
"/" ! !
$!
$ '!
! !
#
, ,
) !
'
• ! • > ( : • !
% .4'< % :,
.2.< !
./0$ )
6?
• !
#!(
$
• ( • • >
) $
• = • !
Catatan : HCl diperlukan untuk menguji ada/tidak kandungan korbonat pada batuan secara cepat. Indikasinya adalah adanya reaksi gelembung udara saat batuan diteteskan HCl. Reaksi kimianya sebagai berikut: Tabel 2 HCl
+ CaCO2
CaCl2 + H2O + CO2
'
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
!
%
' $
• ! • ! • @
! !
"
• !
!$
%
%
%
• > • ! •
%
$
!
'
%
• ! • ! • !
'!!
$
"0" ! ! ' '!
%
'! !
$!
$
% $
' %
$ % !
) , #!(
$
( , & ! ( ! = ! 9 % ! !
(
)
! ! !
#
9 ! )! 9
&
(
#
!
# #
& #
9 1
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
+ ) (
, %
'
# !
1
%
!
( ,
!(# > ) ! ! > >
2
$
6
> % > %
#
>
+
Catatan :
3
>
Peninjauan lapangan tidak sama dengan checking lapangan.
4
(
Peninjauan lapangan bisa dilakukan saat pembimbingan di lapangan sebelum Anda dilepas untuk kerja mandiri Checking lapangan adalah pengecekan dengan syarat minimal Peta Kerangka Geologi sudah dibuat, atau lebih baik lagi jika peta-peta yang lain pun sudah dibuat.
>
!
#
@
5
! ! !
/
!
%
!
$' 7
9
> !
)% %
$
$1
# @ ! $
$ ! #
$
!
9
% = 2
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
.
+ $
!
0( 6
9 >
!
)> $
' ! $
1 9
>
> >
> ( ( 6!
"1" ! !
$
!
!
> A
$ $
,
% ? >
(
! 9
! > > B
% %
$ ..
%
&
'
()*
) 3
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
= ' =
1 =
$ #
2 =
> # %
3 = 4 ! 5 =
Rencanakan segala sesuatunya. Jadwal kegiatan dari awal sampai akhir perlu direncanakan. Arah lintasan perlu direncanakan sebelum turun ke lapangan. Jika Anda tidak merencanakan, maka Anda telah merencanakan kegagalan. Kegagalan bisa dalam bentuk tidak terpenuhinya target kualitas hasil pemetaan atau tidak terpenuhinya target waktu penyelesaian pekerjaan.
4
BAB 1. PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMETAAN GEOLOGI (2012)
SOAL :
PENDAHULUAN 1.
Jelaskan satu persatu, dalam bidang apa sajakah geologi berperan? •
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan beberapa cabang ilmu (min. 5) dalam geologi yang bermanfaat bagi sumberdaya energi. •
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan beberapa cabang ilmu (min. 5) dalam geologi yang bermanfaat bagi sumberdaya mineral. •
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Sebutkan beberapa cabang ilmu (min. 5) dalam geologi yang bermanfaat bagi sumberdaya lahan. •
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan beberapa cabang ilmu (min. 5) dalam geologi yang bermanfaat bagi pemetaan. •
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
•
…………………………………………………………………………………………………………………
5