Ellen White, para Pelopor dan Sabat Lunar Kekristenan hari ini mencapai hampir dua miliar orang percaya dalam ribuan denominasi dan sekte yang terpisah dan berbeda. Dari jumlah tersebut, lebih dari 500 denominasi percaya bahwa perintah keempat (yang mengharuskan untuk beribadah pada hari ketujuh dalam sebuah minggu) masih mengikat orang Kristen saat ini. Gereja Advent Hari Ketujuh, dengan keanggotaan hampir 17 juta orang, adalah denominasi Kristen terbesar kedua belas di dunia dan merupakan denominasi pemelihara hari Sabtu terbesar. Sabat hari ketujuh sangat berharga bagi orang-orang Adven. Perintah keempat berisi "meterai Tuhan." Dengan demikian, beribadah pada Sabat hari ketujuh adalah menjadi sebuah tanda kesetiaan kepada Sang Pencipta. Dalam beberapa tahun terakhir, telah berkembang pergolakan di kalangan Kristen untuk kembali menggunakan kalender lunar-solar Alkitab untuk menentukan waktu ibadah. Sementara banyak orang Kristen pemelihara hari Minggu melihat ini sebagai masalah yang menarik tapi tidak relevan terhadap sejarah, orang-orang Kristen Pemelihara hari Sabtu menjadi terancam. Pemelihara hari SabatSabtu mengakui pentingnya beribadah pada hari yang tepat: hari ketujuh dalam sebuah minggu. Penunjukan bahwa hari Sabtu bukanlah hari Sabat Alkitab dapat terasa seperti serangan terhadap landasan sistem keyakinan mereka. Bagi orangorang Adven, masalah ini diperparah dengan kenyataan bahwa Ellen White, nabi bagi generasi akhir yang terilhami, menguduskan hari Sabat-sabtu. Banyak bantahan terhadap Sabat lunar telah diajukan oleh orang-orang Adven. Pendapat-pendapat ini mungkin tampak meyakinkan. Namun, prinsip yang harus diingat oleh semua orang adalah bahwa kebenaran tidak pernah bertentangan dengan dirinya sendiri. Sebuah kajian yang cermat mengungkapkan bahwa Sabat lunar adalah Alkitabiah dan didukung oleh prinsip-prinsip yang ditemukan dalam tulisan-tulisan Ellen White. Pertanyaan pertama yang paling banyak ditanyakan oleh orang-orang Adven yang mempelajari Sabat lunar adalah: Pertanyaan/Bantahan: Apakah Ellen White mengetahui Sabat lunar?
JAWAB: Tidak ada bukti yang jelas dalam tulisan-tulisan Ellen White yang membuktikan jika dia pernah mengetahui hari Sabat lunar. Namun, beberapa pernyataan yang dia buat menunjukkan bahwa dia kadangkadang mengetahui lebih banyak dari yang dia bisa ceritakan: Tadi malam sebuah kejadian diperlihatkan dihadapan saya. Saya mungkin tidak akan pernah bisa mengungkapkan semuanya, tapi saya akan mengungkapkannya sedikit. (Ellen White, Reflecting Christ, hal. 243.) Sampai saat ini saya belum bisa untuk menyampaikannya [penglihatan itu], dan bahkan sekarang saya merasa tidak bisa mengungkapkan segala sesuatu karena orang-orang kita belum siap untuk memahami bahwa semua hal itu berada dalam pemeliharaan Tuhan dan akan dikembangkan di kota Avondale. (Ellen White, Testimonies, Vol. 6, hlm. 181, penekanan diberikan.) Karena saudara-saudara saya membaca tulisan-tulisan pilihan dari surat-surat itu, saya tahu apa yang harus saya sampaikan kepada mereka; karena hal ini telah disampaikan kepada saya lagi dan lagi. . . Saya belum merasa bebas untuk menulis masalah ini sampai sekarang. (Ellen White, Special Testimonies for Ministers and Workers, No. 6, hal. 47.) Menolak Sabat lunar hanya karena Ellen White tidak mengetahui hal itu, adalah sebenarnya menolak prinsip-prinsipnya yang berulangkali dia sampaikan: Kita tidak boleh berpikir, "ok, kita memiliki semua kebenaran, kita memahami pilar utama dari iman kita, dan kita dapat tinggal tetap dalam pengetahuan ini." Kebenaran adalah kebenaran yang meningkat, dan kita harus berjalan dalam terang yang meningkat itu. Terang yang baru akan terungkap dari Firman [ilahi]. . . bagi mereka, yang hidupnya terhubung dengan Sang Terang Kebenaran. Jangan ada seorangpun yang menyimpulkan bahwa tidak ada lagi kebenaran yang akan terungkap. Pencari kebenaran yang kuat berdoa dan rajin mencari kebenaran akan menemukan sinar berharga dari terang yang belum memancar dari Firman [suci]... Masih banyak permata yang masih tersebar yang akan dikumpulkan bersama-sama untuk menjadi milik para umat sisa. . . . (Ellen
White, Counsels to Writers and Editors, hal. 33, 34.) Kita harus memiliki iman yang hidup di dalam hati kita dan yang keluar menjangkau pengetahuan yang lebih besar dan terang yang lebih besar lagi. (Ellen White, Review & Herald, 25 Maret 1890.) Saudari White memperingatkan dengan sangat terhadap orang-orang yang menolak terang baru hanya karena terang itu belum populer: Roh farisi telah datang kepada orang-orang yang mengaku percaya pada kebenaran di akhir zaman. Mereka telah berpuas diri. Mereka berkata, "Kami memiliki kebenaran. Tidak ada lagi terang bagi umat Tuhan." Tapi kita tidak akan selamat jika kita sudah menetapkan diri untuk tidak akan menerima apa pun yang tidak sesuai dengan apa yang telah kita anggap sebagai kebenaran. Kita harus mengambil Alkitab, dan menyelidikinya dengan cermat untuk diri kita sendiri. Kita harus menggali di tambang kebenaran Firman Tuhan. . . . beberapa orang bertanya kepada saya apakah saya pikir bahwa akan ada terang yang baru bagi umat Tuhan. Pikiran kita telah menjadi begitu sempit karena kita tampaknya tidak memahami bahwa. . . [Dia] memiliki pekerjaan besar yang dilakukan untuk kita. Terang yang semakin bersinar akan datang pada kita; karena "jalan hidup orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang hingga rembang tengah hari. [Amsal 4:18] " (Ellen White, Review & Herald, 18 Juni 1889) Beberapa orang telah menanyakan: Pertanyaan/Bantahan: Bagaimana mungkin Sabat lunar menjadi terang yang sejati, namun tidak diberikan kepada para pelopor? Roh Kudus mengungkapkan begitu banyak hal dengan mereka! Bagaimana mereka bisa gagal melihat kebenaran ini, jika itu benar-benar kebenaran? JAWAB: Setiap generasi memiliki terang khusus yang diberikan pada zaman mereka. Kebenaran yang baru ini tersedia bagi semua orang yang mencarinya dengan rendah hati.
Pada awal tahun 1854, Ellen White memberi peringatan awal kepada orang beriman: Kebodohan, seperti kelesuhan, tampak menggantung pada pikiran sebagian besar dari orang-orang yang mengaku percaya bahwa kita telah memiliki pesan terakhir. . . anda menyiksa pikiran anda dengan terlalu mudah memisahkannya dari karya persiapan dan semua kebenaran yang sangat penting untuk hari-hari terakhir. (Ellen White, Early Writings, hlm. 119.) Pada tahun 1856 James White, Uriah Smith, dan J. H. Waggoner dengan jelas memberitahu kelompok Adven muda bahwa pesan Laodikia diterapkan kepada orangorang Adven sama seperti kepada orang-orang lain yang "suam-suam kuku" dalam kehidupan kekristenan. Mereka, juga, memerlukan pertobatan menyeluruh. Selanjutnya, mereka juga menggabungkan dalam kesimpulan mereka bahwa pesan malaikat ketiga adalah pesan terakhir kepada "dunia yang memberontak," dan Pesan Laodikia adalah pesan terakhir untuk "Gereja yang suam-suam kuku." ("The Laodicean Message," Clarification of Major Doctrines, Bab 23, WhiteEstate.org/books.)
J.H. Waggoner
Pesan Laodikia yang merupakan peringatan dari Surga itu sendiri adalah: Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. (Wahyu 3:16, 17, KJV) Terang yang baru tidak pernah diberikan kepada mereka yang merasa sudah mengetahui segala sesuatu yang diperlukan untuk keselamatan. Karena, menurut pengakuan mereka sendiri, para pelopor telah dengan cepat tenggelam pada kepuasan diri dan menjadi puas, sehingga tidak ada terang lebih lanjut yang datang. Namun, hal ini TIDAK lantas membuat kebenaran yang baru menjadi salah. Mereka yang berpegang teguh pada kebiasaan lama dan kesalahan yang lampau telah kehilangan fakta bahwa terang yang terus meningkat ada pada jalan semua orang yang mengikuti Yesus; kebenaran terus diungkapkan kepada umat Tuhan. Kita harus mau terus maju jika kita mengikuti Pemimpin kita. Ketika kita berjalan di dalam terang yang bersinar pada kita, dan mematuhi kebenaran yang telah terbuka bagi pemahaman kita maka kita akan menerima terang yang lebih besar. Kita tidak bisa hanya mau menerima terang yang telah dimiliki oleh para leluhur kita seratus tahun yang lalu. Jika para leluhur kita yang takut akan Tuhan telah melihat apa yang kita lihat, dan mendengar apa yang kita dengar, maka mereka akan menerima terang itu, dan berjalan di dalamnya. Jika kita ingin meniru kesetiaan mereka, kita harus menerima kebenaran yang terbuka bagi kita, karena mereka menerima kebenaran yang dinyatakan kepada mereka; kita
harus melakukan apa yang mereka akan dilakukan, bila mereka hidup di zaman kita. (Ellen White, Historical Sketches, hal. 197.) Semoga semua orang yang menginginkan kebenaran mengindahkan peringatan serius dari pena hamba Surga ini. Pertanyaan/Bantahan: Jika Ellen White telah membuat kesalahan mengenai hari mana yang merupakan hari Sabat sejati, Tuhan pasti akan mengoreksinya! Dia tidak bisa membuat kesalahan besar seperti ini dan masih tetap menjadi nabi yang benar. Jika saya menerima hari Sabat lunar, maka saya harus membuang Ellen White dan semua keyakinan adven saya! JAWAB: Ini merupakan tanggapan emosional yang disebabkan oleh rasa takut. Ketika seseorang benar-benar didasarkan pada Kitab Suci dan tulisan-tulisan Ellen White, sebuah harmoni yang indah terlihat berada di dalam seluruh kebenaran. Sabat lunar tidak lain adalah sambungan dalam rantai emas kebenaran, yang direntangkan kembali ke taman Eden. Di akhir hidupnya, Ellen White menulis: "Mengenai kesempurnaan, saya tidak pernah mengaku bahwa saya sempurna; hanya Tuhan yang sempurna. Firman-Nya adalah kebenaran, dan di dalam Dia tidak ada perubahan, atau bayangan karena pertukaran." (Letter 10, 1895, cited in Selected Messages, Vol. 1, hal. 37.) Jika pengajaran Roh Nubuat mengharuskan Ellen White memiliki semua kebenaran (saat dia sendiri mengatakan bahwa masih banyak terang lagi yang akan datang) maka ini menunjukkan salah satu dari dua kemungkinan ini: apakah karena ada kesalahan yang serius di dalam tulisannya, atau, yang lebih mungkin, ada sesuatu yang salah pada iman orang-orang percaya. Tidak ada satu pun dari para penulis Alkitab yang sempurna, karena "SEMUA orang telah berdosa, dan telah kehilangan kemuliaan [Yahuwah]." (Lihat Roma 3:23.) Meninggikan Ellen White ke level yang lebih tinggi daripada Penulis Alkitab menjadikan pelayanannya sebuah kerugian karena itu akan mengangkat seseorang ke atas untuk menolak terang berikutnya yang berulang kali dia nyatakan belum datang. Sampai akhir tahun 1892, Saudari White dengan tegas memperingatkan: Kita memiliki banyak pelajaran untuk dipelajari, dan banyak, banyak yang harus dilupakan. Tuhan dan surga saja yang tidak bisa salah. Mereka yang berpikir bahwa mereka tidak akan pernah melepaskan apa yang mereka sudah hargai, tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengubah pandangan, orang seperti ini akan kecewa. Selama kita terus memegang pandangan-pandangan kita sendiri dan mempertahankannya dengan gigih, kita tidak bisa memiliki kesatuan yang Yesus telah doakan. (Review & Herald, 26 Juli 1892) Pertanyaan/Bantahan: Buku The Great Controversy berulang kali mengacu pada pengudusan hari Minggu sebagai titik fokus dari krisis akhir zaman. Sabat lunar sepenuhnya mengalihkan perhatian dari ujian sejati: hari Minggu melawan hari Sabtu! JAWAB: Gereja Adven hari ketujuh telah sangat diberkati Surga dengan gabungan banyak pujian surgawi. Buku The Great Controversy, yang ditulis oleh Ellen White, merupakan salah satu dari berkat-berkat ini. Namun, bahaya mempercayai bahwa seseorang secara rohani telah ”kaya dan telah memperkayakan diri dan tidak kekurangan apa-apa” ketika, pada kenyataannya, seseorang itu sebenarnya secara rohani "melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang" adalah asumsi-asumsi kebanyakan yang dibawah oleh beberapa orang percaya. Gereja Advent telah membangun seluruh skenario akhir zaman disekitar pengertian pribadi mereka pada beberapa bab terakhir dari buku The Great Controversy. Kebenaran yang terkandung dalam buku ini adalah kebenaran untuk zaman ini - tetapi fokusnya telah terlalu sempit. Jauh lebih sempit dari pergumulan "hari Minggu lawan hari Sabtu", barisan peristiwa akhir sekarang mengungkapkan pertikaian yang lebih luas dari yang dibayangkan sebelumnya. Pertempurannya jauh lebih besar daripada sekedar orang Katolik melawan orang Protestan atau bahkan pemelihara hari Minggu melawan pemelihara Sabat-Sabtu. Kontroversi terakhir adalah pertikaian besar antara satu sistem agama dan kalender yang ditetapkan secara ilahi untuk beribadah melawan sebuah sistem ibadah yang bertolak belakang beserta dengan kalender palsunya. Prinsip-prinsip dari pertikaian akhir, yang dituangkan dalam buku The Great Controversy adalah benar. “Masih ada orang-orang Kristen sejati di setiap gereja, tidak terkecuali persekutuan Katolik Roma, yang benar-benar percaya bahwa hari Minggu adalah hari Sabat yang ditetapkan secara ilahi. Tuhan menerima ketulusan tujuan dan integritas mereka di hadapan-Nya. Tapi ketika ketaatan pada hari Minggu sudah dipaksakan dengan hukum, maka dunia akan tercerahkan mengenai kewajiban pada Sabat yang sejati, maka siapapun yang melanggar perintah Tuhan, dengan mentaati sebuah ajaran Roma yang tidak memiliki kewenangan yang lebih tinggi, berarti menghormati kepausan melebihi Tuhan. Dia membayar penghormatan kepada Roma, dan kepada kekuatan yang memaksakan ketetapan yang ditahbiskan oleh Roma. Dia menyembah binatang dan patungnya. Manusia yang kemudian menolak ketetapan yang Tuhan telah nyatakan sebagai tanda Otoritas-Nya, dan sebagai gantinya menghormati apa yang telah dipilih oleh Roma sebagai tanda kekuasannya, mereka akan menerima tanda kesetiaan kepada Roma - "tanda binatang itu." (Ellen White, The Great Controversy, hal. 449.) Sekarang Sabat hari ketujuh kuno, yang ditentukan dengan kalender asli Penciptaan sedang dikembalikan ke tempat yang seharusnya, "tanda binatang" sangat jelas.
Ciri khusus dari binatang, dan sama seperti patungnya, adalah melanggar perintah Tuhan. Kata Daniel, dari tanduk kecil, kepausan: "Dia akan berusaha untuk mengubah waktu dan hukum." Daniel 7:25, R.V. (The Great Controversy, hal. 445.) Tanda binatang diterima ketika seseorang memberikan penyembahan pada hari lain, yang ditentukan dengan kalender yang lain saat sudah mengetahui bahwa itu bukan hari yang ditahbiskan oleh surga. Semua yang ingin menghormati Pencipta mereka akan memilih untuk menyembah Dia pada hari yang Dia tidak pernah ubah: Sabat hari ketujuh, yang ditentukan dengan kalender-Nya, yang ditetapkan pada masa Penciptaan. Pertanyaan/Bantahan: Sabat hari ketujuh adalah dasar dari Gereja Masehi Advent Hari ketujuh! Ellen White memperingatkan orang-orang yang akan mencoba untuk mengganggu ketetapan iman gereja. Siapapun yang menyisihkan hari Sabtu sebagai hari Sabat telah melakukan hal itu! JAWAB: Sabat hari Ketujuh bukanlah keyakinan dasar dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, juga bukan merupakan keunikan Gereja Adven. Ada lebih dari 500 pemelihara Sabat-Sabtu dalam denominasi Protestan! Gereja Advent sendiri belajar mengenai Sabat hari ketujuh dari Gereja Baptis Hari Ketujuh! Landasan iman Gereja Adven hari ketujuh, dasar teguh dimana pilar-pilar iman berdiri, adalah pembersihan Tempat Kudus dengan investigasi penghakimannya. Inilah satu-satunya dari semua keyakinan gereja yang menjadikan Gereja Advent menjadi unik. Dalam visi yang diterima Ellen White di awal pelayanannya, dia menulis: Saya melihat sebuah kumpulan yang berdiri dan terjaga dengan baik dan teguh, tidak memberi perhatian pada mereka yang akan menggoncang iman yang telah ditetapkan bagi jemaat. Tuhan memandang mereka dengan baik. Saya telah diperlihatkan tiga langkah - Pesan pertama, kedua, dan ketiga malaikat'. . . . saya dibawa turun lagi melalui pesan-pesan ini, dan melihat betapa mahal umat Tuhan telah membeli kehidupan mereka. Itu telah diperoleh melalui banyak penderitaan dan pertikaian yang parah. Tuhan telah memimpin mereka di sepanjang langkah demi langkah, sampai Dia telah menempatkan mereka pada dasar, yang kuat dan teguh. Saya melihat orang-orang mendalami dasar dan memeriksa dasar itu. Beberapa orang dengan sukacita segera melangkah di atasnya. Yang lainnya dimulai untuk menemukan kesalahan pada dasar itu. Mereka berharap perbaikan dibuat, dan kemudian dasar itu akan lebih sempurna, dan orang-orang menjadi lebih bahagia. Beberapa orang melangkah keluar untuk mengkajinya dan menyatakan itu
harus dilepaskan sebagai kesalahan. Tapi saya melihat bahwa hampir semua orang berdiri teguh pada dasar dan mendesak orang-orang yang telah melangkah pergi untuk menghentikan keluhan mereka; karena Tuhan adalah Pembangun Yang Ulung, dan mereka berperang melawan Dia. Mereka menceritakan karya indah. . . yang telah memimpin mereka pada dasar yang teguh, dan dalam kesatuan mengangkat mata mereka ke surga dan dengan suara yang nyaring memuliakan Tuhan. (Ellen White, Early Writings, hlm. 259.) "Dasar yang kuat dan teguh" dibicarakan dalam visi ini, itulah dasar dimana Gereja Adven dibangun. Ellen White dengan jelas menyebut dasar ini sebagai pengajaran Tempat Kudus. Kitab Suci yang berada di atas segalanya yang menjadi dasar dan tiang utama iman Advent telah menyatakan, "sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar." [Daniel 8:14] Ini telah menjadi kata yang akrab bagi semua orang yang percaya dalam Yesus yang segera datang. Melalui bibir ribuan orang nubuatan ini diulangi dengan gembira sebagai semboyan iman mereka. Semua orang merasakan bahwa kejadian-kejadian itu memperlihatkan kepada mereka harapan yang sangat berharga dan besar. Hal ini dinyatakan untuk mengakhiri hari-hari nubuatan ini pada musim gugur 1844. (Ellen White, The Spirit of Prophecy, Vol. 4, hal. 258.) Di atas dasar yang kokoh ini diletakkan semua pilar Iman Advent, termasuk Sabat hari ketujuh. Layanan tempat kudus memuncaki perayaan tahunan rohani dengan pembersihan bait suci pada Hari Pendamaian. Pertemuan kudus ini semuanya ditentukan dengan kalender luni-solar Alkitab. Ini adalah kalender yang digunakan oleh pengikut Miller menentukan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Pendamaian pada tahun 1844, dan menjadi tanggal berakhirnya nubuatan 2300 hari Daniel pasal 9. Advent didasarkan pada kalender luni-solar Penciptaan. Tanpa kalender ini, tidak akan ada waktu tanggal 22 Oktober 1844; tidak akan ada pesan pembersihan tempat kudus; tidak akan ada pengajaran tempat kudus! Surga telah menggunakan gerakan para pengikut Miller untuk mengembalikan pengetahuan tentang kalender Penciptaan kepada dunia. Kembali ke bulan April, dan kemudian pada bulan Juni dan Desember 1843, dan pada bulan Februari 1844 . . . [Asosiasi William Miller] sampai pada kesimpulan yang pasti. Bahwa solusi nubuatan Daniel tergantung pada waktu luni-solar Yahudi asli atau kuno, dan bukan
pada kalender rabi Yahudi modern yang telah diubah. (L. E. Froom, Prophetic Faith of our Fathers, Vol. 4, hal. 796, penekanan ditambahkan.) Para pengikut Miller adalah murid-murid yang rajin mempelajari Alkitab dan sejarah. Mereka benar-benar meneliti kalender kuno Kitab Suci dan menggunakannya untuk menetapkan tanggal akhir dari nubuatan 2.300 hari pada Hari Pendamaian yang sejati pada tahun 1844. Mereka melakukan ini dengan pengetahuan penuh bahwa kalender Yahudi moderen telah berubah dan tidak lagi konsisten dengan metode pengatur-waktu Alkitab. Pendirian luar biasa dari para pengikut Miller, pada tahun 1843 dan 1844, dalam menolak penanggalan para rabi, dan menghidupkan kembali tahun Yahudi asli masa penyaliban. . . bahwa mereka mungkin benar menentukan penutupan masa 2300 tahun, mengambil dengan jelas, berpikir ilmiah, penelitian yang intensif, keberanian moral yang luar biasa dan benar-benar heroik, tindakan yang tegas. Mereka mempertaruhkan semua hal pada posisi penting ini. . . . Susah payah mempelajari protes Karaite pada Abad Pertengahan terhadap penyimpangan kalender Rabi, mereka akhirnya menerima, memulihkan dan menerapkan masalah waktunubuatan mereka, kalender yang sebelumnya diperjuangkan oleh para Karaite. Dan mereka melakukan ini bertentangan dengan seluruh badan pendidikan Rabi dan cara hidup orang Yahudi zaman sekarang. . . . Sentimen luar biasa dan prasangka orang-orang Yahudi berdiri mencegah penghidupan kembali dan penerapan kalender yang benar yang digunakan oleh para pengikut Miller seperti komitmen kekristenan yang mempersulit perendahan pengudusan hari Minggu dan kebangunan kita terhadap Sabat yang sejati. (Grace E. Amadon, "Courageous Action of Millerites On 'Jewish Calendar' Problem," Collection 154, Center for Adventist Research, Andrews University, hal. 1, 3 & 5.) Alkitab hanya mengungkapkan satu kalender: kalender pada pelayanan di tempat kudus. Kalender ini, dengan hati-hati diteliti dan dipulihkan oleh para pengikut Miller, adalah satu-satunya cara untuk menentukan Sabat hari ketujuh yang sejati dari Alkitab. Dasar iman orang Advent adalah tempat kudus. Sabat hari ketujuh merupakan pilar yang terletak pada dasar yang kokoh. Terang yang bersinar di masa para leluhur kita adalah pemulihan kalender Alkitab untuk menentukan perayaan tahunan, termasuk Hari Pendamaian. Terang yang bersinar di zaman kita adalah pemulihan kalender yang sama untuk menentukan semua waktu-waktu yang ditunjuk Surga untuk beribadah - termasuk perayaan mingguan, Sabat hari ketujuh.
Pengajaran Sabat lunar tidak menggoncang iman yang telah diberikan kepada orang-orang kudus. Ini menegaskan hal itu! Terang itu meningkat. Walaupun mungkin akan terasa sangat mengganggu untuk mengambil langkah-langkah maju di depan teman-teman, keluarga atau bahkan pendeta, Sang Juruselamat akan memimpin dengan aman semua orang yang percaya kepada-Nya ke dalam pengetahuan tentang pengujian kebenaran pada masa sekarang ini. Pemimpin keselamatan kita mengarahkan umat-Nya langkah demi langkah, memurnikan dan memantaskan peralihan mereka, dan meninggalkan mereka yang ingin keluar dari tubuh, yang tidak mau dipimpin, dan puas dengan kebenaran mereka sendiri. "Jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu!" Tidak ada kebohongan yang lebih besar yang dapat menipu pikiran manusia selain dari membuat orang tersebut menikmati semangat keyakinandirinya sendiri, mempercayai bahwa mereka benar dan berada di dalam terang, ketika mereka sedang menjauh dari umat Tuhan, dan terang yang mereka hargai sebenarnya adalah kegelapan. (Ellen White, Testimonies, Vol. 1, hal. 333.) Sabat yang sejati, yang ditentukan dengan kalender rancangan ilahi pada masa Penciptaan, adalah sebuah tanda kesetiaan kepada Sang Pencipta. Tetapkan pemeliharaan jiwa anda pada Juruselamat anda. Sungguh aman percaya kepada-Nya! Semua yang sungguh-sungguh menginginkan pengetahuan akan kebenaran akan diberikan terang yang terus bertambah.
Artikel Terkait:
SDAs & Sabat Lunar Gereja Adven, Sabat Lunar dan Waktu Kesesakan Hari Sabat Lunar Dalam Pembelaanya | Bagian 1 (ada 3 seri)