ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program, Model Solusi Efektif Akselarasi Pendidikan Berinternet di Indonesia (Pilot Project di Kota Malang, Jawa Timur) Eko Wahyu Tyas D, Hendarmawan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang
[email protected],
[email protected] http://isharp.brawijaya.ac.id,
[email protected] Abstraksi Berdasarkan survey A.C. Nielsen tahun 2001, Indonesia menempati posisi ke-enam besar dunia dan ke-empat di Asia dalam cyber crime. Sedangkan berdasarkan survey organisasi NS2 pengguna internet yang banyak melakukan penyimpangan dan kejahatan berinternet adalah usia 16 - 25 tahun [1], di mana 48 persen pengguna internet adalah usia 22-25 tahun, kebanyakan mereka mahasiswa. Terbanyak kedua usia 18-21 tahun, sekitar 28 persen [2]. Undang-undang tentang cyber crime, cyber law, perlindungan terhadap pengguna internet dan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) di Indonesia juga masih dalam konsep RUU (Rancangan Undang-Undang) [3]. Masuknya Internet di sekolah-sekolah tanpa adanya filter secara moral dan teknologi membuat masyarakat pendidikan khawatir akan dampak negatif dari internet itu sendiri. Beberapa upaya telah digalakkan seperti seminar-seminar tentang kejahatan internet, pembuatan undang-undang kejahatan maya, pembuatan aturan tentang pengguna Internet dan bahkan pembatasan aktifitas internet di beberapa negara seperti negara China. Upaya-upaya ini menjadi sia-sia ketika tidak adanya tindakan nyata yang bersifat continue dan tepat sasaran. Penulis menawarkan sebuah model untuk menanggulangi secara dini kejahatan di dunia maya ini, yaitu dengan dibentuk komunitas-komunitas bagi para pengguna internet di kalangan pelajar, khususnya pelajar SMA, karena banyak pelaku penyimpangan dan kejahatan berinternet berasal dari kalangan remaja mulai usia SMA. Model ini bernama ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program. Model ini diawali dengan pembentukan pelajar pelopor (pioneer student) yang penulis sebut sebagai Student Ambassador. Mereka akan memperoleh bimbingan intensif tentang teknologi Internet, motivasi, cyber crime dan cyber law. Student Ambassador ini nantinya menjadi komunitas utama (core community). Tindak lanjut dari program ini adalah pembentukan komunitas tingkat sekolah yang dikoordinasi oleh Student Ambassador dari sekolah tersebut dan pembinaan komunitas sekolah dibantu penulis dan sukarelawan.
Kata Kunci : ISHARP, cyber crime, cyber law, Internet Sehat 1.
PENDAHULUAN
Malang sebagai kota pendidikan, menjadikannya sebagai salah satu kota yang cepat berkembang di bidang Teknologi Informasi (Information Technology). Salah satu bidang yang berkembang cepat di Malang saat ini adalah teknologi komputer dan telekomunikasi. Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer baik itu software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), maupun data. Sedangkan teknologi telekomunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan penyampaian informasi jarak jauh. Salah satu media penyampaian informasi jarak jauh yang sedang marak saat ini adalah internet. Sebagian besar sekolah menengah atas (SMA) di kota Malang sudah terhubung dengan internet. Banyak siswa menggunakan
internet di sekolah. Berbagai informasi dapat diperoleh dari internet, mulai dari informasi mengenai pendidikan dan ilmu pengetahuan, kesehatan, olahraga, hiburan, perdagangan, berita dan lain sebagainya. Akan tetapi, selain memiliki dampak positif, internet juga dapat membawa dampak negatif jika tidak selektif dalam mengambil dan memanfaatkan informasi yang ada. Dampak negatif tersebut diantaranya penyimpangan berinternet dan kejahatannya (cyber crime). Penyimpangan berinternet merupakan pola berinternet yang tidak sehat. Penyimpangan ini misalnya akses halaman website yang berbau pornografi dan pornoaksi, kecanduan dalam berinternet sehingga lupa akan waktu. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya sebuah filter dari pelajar dalam berinternet.
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
Kejahatan dalam dunia internet (cyber crime) misalnya mengambil dan menggunakan milik orang lain tanpa ijin yang dalam hal ini melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), pemalsuan dan penipuan dokumen, pencurian data, dan lain sebagainya. Berdasarkan survey A.C. Nielsen tahun 2001, Indonesia menempati posisi ke-enam besar dunia atau ke-empat di Asia dalam cyber crime. Sedangkan berdasarkan survey organisasi NS2 pengguna internet yang banyak melakukan penyimpangan dan kejahatan berinternet adalah usia 16 - 25 tahun [1], dimana 48 persen pengguna internet adalah usia 22-25 tahun, kebanyakan mereka mahasiswa. Terbanyak kedua usia 18-21 tahun, sekitar 28 persen [2]. Sebenarnya, jika ditangani dengan benar penyimpangan ini dapat diarahkan menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat. Dengan adanya komunitas bagi para pengguna internet, mereka dapat bertemu dengan sesama pengguna internet dari berbagai daerah, saling bertukar pengalaman dan berbagi cerita mengenai kegiatan berinternet yang pernah dilakukannya, dan mengadakan kompetisi atau kegiatan lainnya untuk menyalurkan hobi mereka dalam berinternet agar menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat. Agar penyimpangan ini dapat dihindari sejak dini, maka perlu dibentuk komunitas-komunitas bagi para pengguna internet di kalangan pelajar, khususnya pelajar SMA, karena kebanyakan pelaku penyimpangan dan kejahatan berinternet berasal dari kalangan remaja mulai usia SMA. Beberapa perwakilan dari tiap-tiap sekolah ditraining dan diberi pengarahan, kemudian wakil-wakil ini mensosialisasikannya ke sekolah masing-masing dan membentuk komunitas bagi pengguna internet di sekolahnya. Model ini penulis berinama ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program, Model Solusi Efektif Akselarasi Pendidikan Berinternet di Kota Malang. Model ini diawali dengan pembentukan pelajar pelopor (pioneer student) yang kami sebut sebagai Student Ambassador. Mereka akan memperoleh bimbingan intensif tentang teknologi Internet, motivasi, cyber crime dan cyber law. Student Ambassador ini nantinya menjadi komunitas utama (core community). Tindak lanjut dari program ini adalah pembentukan komunitas pengguna dan penghobi internet (netter) tingkat sekolah yang dikoordinasi oleh Student Ambassador dari sekolah tersebut dan pembinaan komunitas sekolah dibantu penulis dan sukarelawan. Diharapkan dari pembinaan ini akan muncul komunitas yang aktif dan produktif. Komunitas ini akan saling berinteraksi dan melakukan programprogram berkesinambungan. Ide-ide dan kreatifitas diharapkan muncul di dalamnya. Model ini melakukan pendekatan dan memberikan pengarahan kepada pelajar dalam komunitas-komunitas
secara berkesinambungan. Model ini lebih efektif dibandingkan dengan penyuluhan atau pembagian brosur yang bersifat searah, tidak komunikatif dan berkesinambungan. Komunitas-komunitas ini terdiri dari kumpulan pelajar yang mempunyai hobi dalam bidang teknologi informasi. Mereka dapat menyalurkan hobinya ke dalam kegiatan yang bermanfaat dan dapat mengurangi tingkat penyimpangan dan kejahatan dalam berinternet melalui komunitas tersebut.
2. PEMBAHASAN Metode pendekatan yang digunakan penulis untuk mengkaji permasalahan yang ada adalah Pendekatan Partisipatoris (Participatory Appraisal), yaitu penulis melakukan pengkajian terhadap suatu fenomena dengan ikut berpartisipasi di dalamnya secara berkesinambungan. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat mengkaji secara mendalam tentang cyber crime melalui pembuatan model ISHARP : Internet for Senior High School student ambassador development program, sebuah model solusi efektif akselerasi pendidikan berinternet. MODEL ISHARP 1. Model 1 ISHARP sebagai solusi efektif akselerasi pendidikan berinternet
Gambar 1. Model ISHARP sebagai Solusi Efektif Akselerasi Pendidikan Berinternet Model ISHARP ini terdiri dari: 1. Pembentukan Student Ambassador Pendelegasian pelajar sebagai pioneer dalam program ISHARP. 2. Internet Intensif Development Program Program Intensif teknologi Internet, motivasi, cyber crime dan cyber law. 3. Pembentukan Student Ambassador Community Pembentukan Komunitas Atas yang terdiri dari Student Ambassador.
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
4. Pembentukan Student Community Pembentukan Komunitas di tiap sekolah yang dikoordinir Student Ambassador dari sekolah tersebut. 5. Pembinaan + Action Follow up dari pembentukan Student Community. (masuk ke model 2 dan 3) 2. Model 2 ISHARP ( Model Program Follow up 1 ISHARP sebagai solusi efektif akselerasi pendidikan berinternet.)
Gambar 3. Model Follow up ISHARP 2
Gambar 2. Model Follow up ISHARP 1 Model Follow up ISHARP 1 ini terdiri dari : 1. Student Ambassador Community mengkoordinasi Student Community Koordinasi dari komunitas tingkat atas ke dalam komunitas di sekolah. Hal ini bertujuan untuk kesinambungan program, pertukaran informasi dan komunikasi. 2. Pembinaan di level Student Community Pembinaan Komunitas Sekolah yang dikoordinasi oleh Student Ambassador dari sekolah asal dibantu oleh penulis dan sukarelawan. 3. Action di level Student Community Kegiatan yang dilakukan dalam komunitas sekolah. 3. Model 3 ISHARP ( Model Program Follow up 2 ISHARP sebagai solusi efektif akselerasi pendidikan berinternet.)
Model Follow up ISHARP 2 ini terdiri dari: 1. Koodinasi antar komunitas sekolah dalam Student Ambassador Community Koordinasi dari antara komunitas sekolah dalam komunitas atas. Hal ini bertujuan untuk kesinambungan program, pertukaran informasi dan komunikasi. 2. Action bersama antar komunitas sekolah Kerjasama komunitas-komunitas sekolah menghasilkan kegiatan bersama dalam bentuk lomba, pameran dan workshop.
PELAKSANAAN KEGIATAN Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pilot project kegiatan ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2007. Sedangkan tempat pelaksanaan berada di dalam area kampus Universitas Brawijaya, di mana Gedung Graha Sainta dan Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika sebagai pusat kegiatannya. Tahap awal kegiatan ISHARP meliputi pemilihan Student Ambassador (perwakilan dari tiap sekolah), pembentukan komunitas inti (core community), dan pelatihan terstruktur bagi Student Ambassador. Sedangkan kegiatan untuk tahap selanjutnya adalah pembentukan komunitas pengguna dan penghobi internet (netter) tingkat sekolah yang dikoordinasi oleh Student Ambassador dari sekolah tersebut dan pembinaan komunitas sekolah dibantu oleh penulis dan sukarelawan. Para Student Ambassador dapat menyalurkan pengetahuan dan ketrampilan yang mereka miliki kepada teman-teman di sekolahnya masingmasing.
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
ISHARP memiliki website (http://isharp.brawijaya.ac.id) dan e-mail
[email protected] sebagai media komunikasi dan publikasi hasil karya para anggotanya. Selain itu ISHARP juga memberikan kesempatan kepada para pelajar dan remaja yang ingin bergabung dalam komunitas ini, baik melalui website maupun melalui komunitas di setiap sekolah. Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program dilakukan dengan beberapa tahap yaitu : 1. Persiapan Kegiatan, meliputi : a. Survey dan sosialisasi kegiatan ke sekolahsekolah b. Pembuatan publikasi c. Pembuatan modul pelatihan d. Konsultasi dan perijinan e. Pembuatan dan pengiriman undangan untuk Student Ambassador 2. Pelaksanaan Kegiatan, meliputi : a. Technical Meeting dan pembentukan komunitas inti b. Pelatihan terstruktur yang meliputi : 1) Pelatihan Terstruktur Pengenalan internet 2) Pelatihan Penggunaan Internet (Program Internet Gratis) 3) Pelatihan Terstruktur Pengenalan Cyber crime 4) Pelatihan Terstruktur Pengenalan Cyber law 5) Pelatihan Terstruktur Motivasi 6) Pelatihan Terstruktur Internet Development Program, yaitu pelatihan desain website, programming, hardware, jaringan secara mendasar. c. Launching web site ISHARP, pemberian sertifikat dan CD dokumentasi kegiatan kepada Student Ambassador dan sekolahnya masing-masing. 3. Pelaporan Kegiatan 4. Persiapan untuk pelaksanaan model follow up kegiatan ISHARP.
HASIL KEGIATAN Pembentukan Tim Inti (Core Team ) Student Ambassador Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami melakukan pembentukan komunitas inti yang terdiri atas Student Ambassador yang nantinya akan menjadi koordinator komunitas sekolah masing-masing (School Community). Tim ini akan mendapat bimbingan khusus agar bisa mengkoordinasi Komunitas Sekolah yang akan dibentuk nantinya. Pembentukan komunitas inti ini dibentuk untuk memudahkan koordinasi tingkat sekolah. ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program
Kegiatan inti dari program ini kami beri nama ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program yang berisi paket program intensif berinternet yaitu: 1. Pelatihan Terstruktur Pengenalan internet 2. Pelatihan Penggunaan Internet (Program Internet Gratis) 3. Pelatihan Terstruktur Pengenalan Cyber crime 4. Pelatihan Terstruktur Pengenalan Cyber law 5. Pelatihan Terstruktur Motivasi 6. Pelatihan Terstruktur Internet Development Program, yaitu pelatihan desain website, programming, hardware, jaringan secara mendasar. Dengan diadakannya pelatihan-pelatihan ini diharapkan ISHARP dapat menjadi model untuk solusi pendidikan berinternet yang sehat dengan mengutamakan etika dalam berinternet (net-etiket). Launching website ISHARP Dalam kegiatan ini kami mengundang para kepala sekolah untuk menghadiri dan menyaksikan Launching website ISHARP (http://isharp.brawijaya.ac.id) serta untuk menunjukkan hasil dari kegiatan ini bagi para pelajar dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada agar kami dapat memperbaikinya. Selain itu pada acara ini kami juga memberikan penghargaan berupa sertifikat kepada sekolah dan para Student Ambassador. Kami juga memberikan CD dokumentasi pelaksanaan kegiatan kepada sekolah. Melalui website ini para siswa dapat tetap berkomunikasi dan sharing pengetahuan tanpa harus bertatap muka langsung. Sehingga dapat mengatasi permasalahan sulitnya menyamakan waktu untuk mengadakan pertemuan bersama. Selain itu ISHARP juga mempunyai fasilitas email sebagai sarana komunikasi anggotanya. Pembentukan Komunitas tingkat Sekolah oleh Student Ambassador Setelah terbentuk Tim Inti (Core Team), selanjutnya dibentuk komunitas sekolah (School Community) sebagai wadah bagi pelaksanaan program ini selanjutnya. Student Ambassador bertugas sebagai koordinator School Community di sekolahnya masingmasing. Tindak Lanjut (Follow Up) Pembinaan untuk Komunitas tingkat Sekolah yang dipimpin oleh Student Ambassador dari sekolah tersebut. Pembinan dilakukan oleh pihak sekolah dibantu oleh penulis dan sukarelawan. Diharapkan dari pembinaan ini akan muncul komunitas-komunitas yang aktif dan produktif, dimana komunitas ini akan saling berinteraksi dan melakukan program berkesinambungan. Setiap komunitas sekolah akan tetap berkoordinasi dan berhubungan dengan komunitas sekolah yang lain untuk melaksanakan kegiatan bersama. Sehingga komunitas ini akan menjadi satu komunitas yang besar. Ide-ide dan kreatifitas diharapkan muncul di dalamnya.
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
FUTURE WORK Pembahasan di atas merupakan hasil dari pelaksanaan pilot project dari kegiatan ISHARP di kota Malang. Selanjutnya, sebagai follow up kegiatan ini, penulis ingin mengembangkan ISHARP ke seluruh daerah di setiap propinsi yang ada di Indonesia melalui kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di daerah-daerah tersebut sebagai tim penyelenggara. Selain itu penulis ingin mengembangan ISHARP dengan content ecommunity dan e-learning sebagai panduan dan kurikulum. Sehingga ISHARP dapat menjadi brand dan rujukan bagi pelajar di Indonesia untuk solusi internet sehat dan masalah pendidikan.
3. PENUTUP Kegiatan ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program dapat menjadi sarana pendidikan, pengembangan bakat dan
potensi pelajar SMA dalam bidang internet dan teknologi informasi. Kegiatan ini memperoleh sambutan yang sangat baik dari pihak sekolah dan siswa yang terpilih sebagai Student Ambassador karena merupakan perintis terbentuknya komunitas teknologi informasi bagi pelajar SMA, khususnya di kota Malang sebagai pilot project dari pelaksanaan kegiatan ini.
4. Daftar Pustaka [1]. http://www.ns2.co.uk, 2006 [2]. Suryo, Roy. 2005. Indonesia Peringkat Pertama Pelaku Kejahatan Internet. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0509/14/ daerah/2049638.htm. (Diakses 14 Mei 2007). [3]. GIPI–IMLPC, Tim. 2005. Rancangan Undang – Undang Tindak Pidana Teknologi Informasi. bebas.vlsm.org/v17/com/ictwatch/data/ruu-tipitifinal.doc. (Diakses pada tanggal 13 Mei 2007).
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta