RINGKASAN DISERTASI
Komisi Pembimbing Promotor
ANALISIS PENGARUH SIKAP DAN KEPUASAN TERHADAP PENERIMANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA INDUSTRI PERBANKAN DI JAWA TIMUR
Disusun oleh : Dedi Rianto Rahadi 0230200009
Program Studi Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang
: Prof. Dr. Syafii Idrus
Ko Promotor : Dr. Armanu Thoyib Ko Promotor : Dr. Solimun
Telah Diuji Pada Ujian Tertutup Tanggal 16 Juni 2004
KATA PENGANTAR
P
uji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah memberikan limpahan rahmat dan Ridho-Nya,
Panitia Penguji Disertasi Ketua Anggota
: Prof. Dr. Syafii Idrus : Dr. Armanu Thoyib Dr. Solimun Prof. Dr. Djumilah Zain Dr. Agus Suman
sehingga disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan penulisan disertasi ini untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Doktor (S3) pada program
studi Ilmu Ekonomi kekhususan Ilmu Manajemen pada program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang. Penulis
sangat menyadari dan mengakui dengan sejujurnya bahwa dalam menyelesaikan pendidikan
program Doktor tidak berjalan sendiri, ada banyak pihak yang telah membantu penulis baik dari aspek materiil maupun sprituil. Maka karenanya pada
kesempatan yang bahagia ini, dengan setulus hati penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya kepada : Prof. Dr. H. Syafii Idrus, selaku Promotor yang dengan kesabaran, kearifan dan penuh ketulusan hati telah mengarahkan, membimbing, memberi tauladan tentang kehidupan dan memotivasi penulis untuk segra menyelesaikan disertasi. Dr. Armanu Thoyib dan Dr. Solimun, selaku Ko Promotor yang dengan segala kesabarannya selalu meluangkan waktu untuk memberikan masukan, mengarahkan dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan disertasi Prof. Dr. Djumilah Zain, Prof. Dr. Moelyadi dan Dr. Agus Suman selaku dosen penguji yang selalu mengarahkan dan memberikan masukan dalam meyelesaikan disertasi. Para Dosen Pengajar dan Staf Administrasi pada Program Studi Ilmu Ekonomi kekhususan Ilmu Manajemen pada program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, dimana mereka banyak membantu penulis sewaktu penempuh pendidikan sampai menyelesaikan program Doktor. Bapak dan Ibuku tercinta Alm H. Rahadi Rakoen dan Almh Hj Soelastri yang sebelum beliau wafat telah memberikan dorongan berupa doa dan semangat untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah. Semoga Allah SWT menempatkan beliau bersama-sama orang beriman dan dilapangkan kuburnya serta diterima amal baiknya. Amin. Istriku tercinta, Dian Tini dan Anakku yang lucu-lucu, M. Iqbal Tawaqal dan M. Hanif Al-hafiz, yang senantiasa mendampingi penulis dalam setiap langkah. Mereka dengan penuh kesabaran dan memberikan dukungan
moril yang sangat berarti, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi. Tak lupa kepada sanak saudaraku serta handai taulan yang ada di Palembang dan di Blitar ikut memberikan doa dan dukungan. Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada temanku dan telah saya anggap sebagai kakak, yaitu Dr. Mahfud Nurnajamudin beserta keluarga dari UMI, Makasar yang banyak membantu secara iklas dalam penyelesaian disertasi. Akhirul Kalam, tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna. Oleh karena itu penulis berdoa, semoga Allah SWT menerima amalan dan kebaikan
dan memberikan balasan yang berlipat ganda atas
segala budi baik dari semua pihak. Amin ya Robbil Alamin Malang, 1 Juni 2004
METODE PENELITIAN 2.1. Obyek Penelitian
2.2.Definisi dan Hubungan antar Variabel 2.3. Definisi Operasional Variabel 2.4. Tenik Analisa Data
2.4.1. Pemeriksaan Asumsi yang Melandasi SEM 2.4.1.1. Uji Data Outliers 2.4.1.2. Uji Liniaritas 2.4.1.3.Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 2.4.2. Uji Structural Equation Modelling 2.4.2.1. Pengujian Hipotesis Model Internal Manajemen 2.4.2.2 Pengujian Hipotesis Model Internal Manajemen IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN ARAHAN PENELITIAN MENDATANG 4.1. Kesimpulan 4.2. Implikasi Hasil Penelitian 4.3. Saran Daftar Pustaka Daftar Riwayat Hidup
Dedi Rianto Rahadi
DAFTAR ISI Halaman Judul Komisi Pembimbing Panitia Penguji Disertasi Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan I
II
PENDAHULUAN
1.1. Perumusan Masala 1.2. Permasalahan 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Kerangka Pikir Teoritis 1.5. Hipotesis
RINGKASAN
DEDI RIANTO RAHADI, Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, 14 Juni 2004, Analisis Pengaruh Sikap dan Kepuasan Terhadap Penerimaan Teknologi Informasi pada Industri Perbankan di Jawa Timur. Komisi Pembimbing : Prof. Dr. Syafii Idrus, Dr. Armanu Thoyib dan Dr. Solimun. Penelitian ini didasarkan atas kenyataan semakin meningkatkan penggunaan Teknologi Informasi oleh masyarakat (nasabah) dan digunakannya Teknologi Informasi oleh pihak Perbankan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah. Untuk itu, peneliti menggabungkan dua model, yaitu Model Penerimaan Teknologi (TAM) dan Model Kepuasan Pemakai Akhir Komputer (EUCS). Masalah yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) dan Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Sikap (ATU) dalam Menerima Teknologi Informasi (ATI) dan mengukur tingkat Kepuasan (EUCS) terhadap penerimaan TI serta pengaruh Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU).
Penelitian ini bertujuan pertama untuk mengetahui pengaruh besarnya pengaruh Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) dan Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Sikap (ATU) dalam Menerima Teknologi Informasi (ATI) dan mengukur tingkat Kepuasan (EUCS) terhadap penerimaan TI serta untuk mengetahui besarnya pengaruh Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU). Kedua, membandingkan hasil yang diperoleh dari Internal Manajemen dan Ekternal Manajemen. Jenis penelitian ini adalah Explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menerangkan pengaruh atau hubungan beberapa variabel. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah internal manajemen (pengambil keputusan dan staf operasional) dengan sample sebanyak 118 orang dan eksternal manajemen (nasabah) dengan sample sebanyak 125 orang pada Industri Perbankan di Jawa Timur. Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel digunakan teknik analisis Structural Equation Modeling SEM (AMOS 4.01). Hasil penelitian pada Model Internal Manajemen Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,462 dan nilai p-value sebesar 0.033. Variabel Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0.283 dan nilai p-value sebesar 0,426. Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Variabel Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,688 dan nilai p-value sebesar 0.000. Variabel Sikap Menggunakan TI (ATU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan TI (ATI) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,132 dan nilai p-value sebesar 0.000. Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan pemakai Akhir Komputer (EUCS) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,459 dan nilai p-value sebesar 0.000. Pada Model Internal Manajemen Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,194 dan nilai pvalue sebesar 0.503. Variabel Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,688 dan nilai p-value
sebesar 0.000. Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Variabel Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,177 dan nilai p-value sebesar 0.000. Sikap Menggunakan TI (ATU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan TI (ATI) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,903 dan nilai p-value sebesar 0.000. Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan pemakai Akhir Komputer (EUCS) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,016 dan nilai p-value sebesar 0.401. Implikasi Hasil Penelitian. Ada tiga temuan hasil penelitian yang tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya, yaitu pada Model Internal Manajemen, Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU). Kondisi ini menunjukkan sikap Internal Manajemen setuju bahwa penggunaan Teknologi Informasi Perbankan merupakan hal yang penting dan kehadirannya dirasakan sangat bermanfaat bagi organisasi dan staf operasional, tetapi, bukan unsur utama dalam menentukan sikap untuk menggunakan TI. Pihak Internal Manajemen harus mampu mewujudkan skilled workers dan kualitas pelayanan yang professional. Industri perbankan dapat melakukan standarisasi yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan TI. Penggunaan TI juga harus mampu menumbuhkan tingkat kepercayaan dan budaya yang kondusif terhadap pihak Eksternal Manajemen sebagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penggunaan TI. Model Eksternal Manajemen, Persepsi Kemudahan dalam Menggunakan TI (PEU) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU). Kondisi ini menunjukkan nasabah merasakan kemudahan dalam menggunakan TI tetapi TI bukan salah satu faktor utama untuk digunakan sebagai sarana melakukan transaksi. Tindakan yang harus dilakukan Internal Manajemen adalah bagaimana menumbuhkan budaya melalui perubahan paradigma dari konvensional menjadi komputerisasi serta menumbuhkan tingkat kepercayaan melalui TI yang handal. Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan pemakai Akhir Komputer (EUCS). Kondisi ini menunjukkan Nasabah dapat menerima kehadiran TI setelah mengetahui, merasakan manfaat dan kemudahan dalam menggunakannya, tetapi TI bukan salah satu unsur utama untuk memperoleh kepuasan. Untuk itu perlu dikembangkan suatu keseimbangan antara kualitas pelayanan (customer satisfaction) dan teknologi informasi yang diikuti peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pada akhir laporan penelitian, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : menerapkan Total Quality Banking, Perencanaan & Strategi Penerapan Teknologi Informasi, Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Terampil (Skilled Workers), Menyiapkan Infrastruktur TI dan Peraturan (Cyberlaw). Bagi peneliti yang akan disarankan sebagai berikut : dapat mengelompokkan industri perbankan berdasarkan jenis bank, yaitu Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional, Bank Campuran, Bank Asing dan Bank Syariah, dapat menguji hubungan PEU & PU secara langsung terhadap Penerimaan TI (ATI), dapat menambah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur instrumen Kepuasan Staf (KS), Penerimaan Organisasi (PO) dan Kepuasan Nasabah (KN), dan memasukkan unsur budaya (cultur), kepercayaan (trust) dan letak geografis sebagai salah satu faktor penentu penerimaan TI.
BAB I PENDAHULUAN
M
Gambar 1.1 Model Teknologi Informasi Perbankan
masyarakat dan pelayanan publik yang mulai berorientasi pada aspek
Adapun tujuan penggunaan model TAM dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan meramalkan
kemudahan-kemudahan dalam melakukan berbagai aktifitasnya sehingga ada
penerimaan TI serta memberi kemudahan dalam merubah disain dari sistem sebelumnya atau para pemakai
kecenderungan untuk menggunakan sarana informasi yang lebih modern. TI
mempunyai pengalaman dengan suatu sistem. TAM meramalkan penerimaan pemakai berdasar kepada,
yang tidak bermanfaat, tidak handal dan diwujudkan dengan biaya yang
kepercayaan, tingkah laku, manfaat yang dirasakan (perceived usefulness (PU)) dan merasa mudah penggunaannya
tinggi bilamana diterapkan akan banyak menghasilkan hal yang negatif dan
(perceived easy of use (PEU)) dimana keduanya akan
akan berpengaruh bagi pemakai dan pada akhirnya aktivitas mereka terganggu
dkk. 1989).
emasuki era globalisasi, perkembangan teknologi memasuki era baru dengan hadirnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) telah
memberikan kontribusi positif bagi perubahan paradigma dan kegiatan
menentukan sikap dan niat ke arah penggunaan IT (Davis
dan kinerja yang diharapkan tidak tercapai (Danzinger& Kraemer, 1986).
Wynne W. Chin (1997) menggambarkan kepuasan pemakai akhir komputer (EUCS) sebagai pemakai akhir
Menurut Mahmood & Mann (1998), Mitra & Chaya (1996), mengemukakan
dengan suatu sistem informasi secara keseluruhan dan cenderung melakukan evaluasi berdasarkan pengalaman
bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara investasi TI dengan
mereka terkait dengan sistem informasi itu. Penulis akan menggunakan model EUCS Doll dan Torkzadeh, (Doll
kinerja dan produktifitas. Para ahli tersebut mengacu pada premis bahwa
dan Torkzadeh, 1991) karena merupakan salah satu model yang paling terkenal dan sering diuji. Instrumen EUCS
benefit dari investasi TI akan dapat dirasakan manfaatnya dalam periode yang
mencakup lima komponen: isi, ketelitian, format, kemudahan dalam penggunaan, dan ketepatan waktu.
cukup lama. Agar tetap survive, industri perbankan dapat menggunakan Teknologi Informasi sebagai sarana dalam memberikan pelayanan kepada nasabah maupun dalam melakukan tugas operasional. Pada Gambar 1.1 diperlihatkan beberapa contoh TI yang digunakan pada industri perbankan, misalnya Automatic Teller Machine (ATM), SMS banking, Telephone Banking, Mobile Banking dan Internet Banking.
Kedua, membandingkan hasil yang diperoleh dari Internal Manajemen dan Ekternal Manajemen. Adapun dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggabungkan (lihat Gambar 1.2) Model Penerimaan Teknologi (TAM)
yang dikemukan Davis (1989) dan Kepuasan Pemakai Akhir Komputer (EUCS) yang
dikemukan Doll and Torkzadeh’s (1988)
1.1. Perumusan Masalah Berdasarkan pokok permasalahan yang peneliti ajukan dari model Internal & Eksternal manajemen, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Sikap (ATU) dalam Menerima Dari penggabungan dua model tersebut (Gambar 1.2) akan diterapkan pada dua model yang diusulkan, yaitu model Internal dan Eksternal Manajemen. Dari Uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian adalah Apakah ada pengaruh Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) dan Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Sikap (ATU) dalam Menerima Teknologi Informasi (ATI) dan
mengukur tingkat
Kepuasan (EUCS) terhadap penerimaan TI serta pengaruh Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan
Teknologi Informasi (ATI) pada Industri Perbankan ? 2. Apakah ada pengaruh Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) terhadap Sikap (ATU) dalam Menerima Teknologi Informasi (ATI) pada Industri Perbankan ? 3. Apakah ada pengaruh Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pada Industri Perbankan ? 4. Apakah ada pengaruh Sikap (ATU) terhadap Penerimaan Teknologi Informasi
(ATI) pada Industri
Perbankan ? 5. Apakah ada pengaruh Penerimaan Teknologi Informasi (ATI) terhadap tingkat Kepuasan Pemakai Akhir Komputer (EUCS) pada Industri Perbankan ?
(PU). Penelitian ini bertujuan, pertama untuk mengetahui pengaruh besarnya pengaruh Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) dan Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Sikap (ATU) dalam Menerima Teknologi Informasi (ATI) dan mengukur tingkat Kepuasan (EUCS) terhadap penerimaan TI serta untuk mengetahui besarnya pengaruh Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU).
1.2. Tujuan Penelitian Berdasarkan tujuan utama yang peneliti ajukan dari model Internal & Eksternal manajemen dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) terhadap Sikap (ATU) dalam Menerima Teknologi Informasi (ATI) pada Industri Perbankan.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) terhadap Sikap (ATU) dalam Menerima Teknologi Informasi (ATI) pada Industri Perbankan. 3. Untuk
mengetahui
besarnya
pengaruh
Persepsi
Mudah
Penggunaannya (PEU) terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pada Industri Perbankan 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
pengaruh Sikap (ATU)
terhadap Penerimaan Teknologi Informasi
(ATI) pada Industri
Perbankan. 5. Untuk mengetahui besarnya
pengaruh
Gambar 1.3 : Kerangka Pikir Pengembangan TAM dan EUCS
Penerimaan Teknologi
Informasi (ATI) terhadap tingkat Kepuasan Pemakai Akhir Komputer 1.4. Perumusan Hipotesis
(EUCS) pada Industri Perbankan.
Berdasarkan pokok permasalahan dan kerangka pikir yang diajukan serta perumusan masalah, dapat di 1.3. Kerangka Pikir Penelitian
ini
uraikan menjadi hipotesis mayor dan minor didasarkan atas dua model yang diteliti, sebagai berikut : merupakan
extended
replications
yaitu
akan
menganalisis Pengaruh Sikap dan Kepuasan terhadap Penerimaan Teknologi Informasi pada industri perbankan dengan menggunakan Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model (TAM) yang dikemukan Davis (1989) dan Kepuasan Pemakaian Akhir Komputer (End-User Computing Satisfaction (EUCS) yang dikemukan Doll and Torkzadeh’s (1988). Kerangka pikir tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.3.
A. Model Untuk Internal Manajemen Untuk menjawab permasalahan yang penulis ajukan, akan dirumuskan hipotesis mayor dan hipotesis minor, sebagai berikut : H1
Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap (ATU)
H1a
Kehandalan Sistem (KHS) pengaruh positif dan signifikan terhadap Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) User friedliness (UF) pengaruh positif dan signifikan terhadap Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU)
H1b
H2
Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap (ATU)
H2a
Penerimaan Organisasi (PO) pengaruh positif dan signifikan terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) Kepuasan staf (KS) pengaruh positif dan signifikan terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU)
H2b
H3
Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan
signifikan terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU)
Penerimaan TI (ATI)
H4
Sikap (ATU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan
H5
H5
Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS
Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS
H5a H5b H5c H5d H5e
Content (CN), pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS Accuracy (AC), pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS Format (FM), pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS Ease of Use (EU) pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS Timeliness (TL), pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS
H5a H5b H5c H5d H5e
Content (CN), pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS Accuracy (AC), pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS Format (FM), pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS Ease of Use (EU) pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS Timeliness (TL), pengaruh positif dan signifikan terhadap EUCS
B. Model Untuk Eksternal Manajemen Untuk menjawab permasalahan yang penulis ajukan, akan dirumuskan hipotesis
H1
Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap (ATU)
H1a
Kehandalan Sistem (KHS) pengaruh positif dan signifikan terhadap Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) User friedliness (UF) pengaruh positif dan signifikan terhadap Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU)
H2
Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap (ATU)
H2a
Persepsi Manfaat yang Dirasakan terhadap Pelayanan Cepat (KNA) Persepsi Manfaat yang Dirasakan terhadap Ketepatan Waktu (KNB) Persepsi Manfaat yang Dirasakan terhadap Kehandalan (KNC) Persepsi Manfaat yang Dirasakan terhadap Informasi Akurat (KND) Persepsi Manfaat yang Dirasakan terhadap Penerapan Biaya (KNE) Persepsi Manfaat yang Dirasakan terhadap Tingkat Keamanan (KNF)
H2b H2c H2d H2e H2f
H3 H4
variavel dependen, dan hubungan antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lainnya, akan diperlihatkan jalur hubungannya seperti pada Gambar 1.4 dan 1.4a sebagai berikut :
mayor dan hipotesis minor, sebagai berikut :
H1b
Untuk lebih jelasnya, hipotesis yang menunjukkan adanya hubungan anatara variabel independen dengan
(PU) pengaruh positif dan signifikan (PU) pengaruh positif dan signifikan (PU) pengaruh positif dan signifikan (PU) pengaruh positif dan signifikan (PU) pengaruh positif dan signifikan (PU) pengaruh positif dan signifikan
Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) Sikap (ATU) pengaruh positif dan signifikan terhadap
Gambar 1.4. Model untuk internal manajemen
Tabel 2.1 Beberapa sample dan karakteristik yang akan diuji Sampel Nasabah Bank Staf Operasional Staf Manajerial
Karakteristik Pernah mengoperasikan TI milik bank misalnya (ATM, Internet banking, Phone Banking, dll) Menggunakan TI sebagai alat bantu dalam tugas sehari-hari Memiliki Jabatan manajerial Mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan
2.2.Definisi dan Hubungan antar Variabel Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel bebas, variabel terikat. Adapun variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : A. Variabel Independen (Variabel Bebas) Gambar 1.5. Model untuk Eksternal manajemen
Adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel dependen, yang meliputi : •
BAB II. METODE PENELITIAN 2.1. Obyek Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Industri Perbankan baik Bank Swasta Nasional, Bank Asing, Bank Syariah, Bank Pemerintah, Bank Campuran maupun Bank Pemerintah Daerah (BPD) yang menggunakan Teknologi Informasi dalam memberikan pelayanan kepada nasabah yang beroperasi di Jawa Timur Karakterisitik dari sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini ada tiga , yaitu : Nasabah Bank Pegawai /staf operasional pada Bank. Pegawai setingkat manajerial pada Bank (Pengambil Keputusan)
Perceived Usefulness (PU) • Perceived Easy of use (PEU) • Attitude toward Using (ATU). • End User Computing Satisfaction (EUCS) B. Dependent Variable (Variabel Terikat) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, yaitu Penerimaan Teknologi Informasi (Acceptance TI) (ATI) 2.3. Definisi Operasional Variabel a. Perceived Usefulness (PU) Persepsi Manfaat yang Dirasakan adalah tingkat keyakinan individu bahwa Teknologi Informasi yang digunakan dirasakan dapat memberikan manfaat dalam melaksanakan aktivitas dan dapat meningkatkan kinerja, baik bagi Organisasi, Staf Operasional maupun Nasabah. Adapun indikator bagi Penerimaan Organisasi (PO) diukur melalui Kebijakan manajemen (POA), keuntungan yang akan diperoleh perusahaan (POB), adanya dukungan keuangan (POC), serta adanya dukungan teknik (POD) dan training (POE).
Indikator bagi Kepuasan Staf Operasional (KS) diukur melalui Kemudahan mengoperasikan tugas sehari-hari (KSA) dan adanya prospek karier (KSB). Indikator bagi Kepuasan Nasabah (KN) diukur melalui dapat memberikan pelayanan cepat, tepat waktu, handal, biaya murah, rasa aman dan informasi akurat b. Perceived Easy of use (PEU) Persepsi Kemudahan dalam Penggunaanya adalah tingkat keyakinan individu bahwa penggunaan TI tidak sulit, mudah dipahami dan tidak perlu perhatian khusus dalam mengoperasikannya. Adapun indikator dari variabel tersebut adalah Kehandalan Sistem (KHS) yang diukur melalui TI mampu mendukung operasional (KHA), informasi yang diberikan up todate (KHB) dan berarti (KHC), dapat mengurangi tingkat kesalahan (KHD). User Friendliness (UF) diukur melalui kemudahan dalam mengoperasikan TI (UFA) serta adanya dukungan peralatan tambahan (periheral devices) (UFB). c. Sikap (attitude) Sikap adalah perilaku, keyakinan dan perasaan yang dirasakan oleh individu setelah menggunakan TI atau dinyatakan sebagai penilaian dari individu terhadap suatu objek yang melibatkan perasaannya maupun keyakinannya. Dimana variabel sikap diukur melalui perasaan suka atau tidak suka (SKP).
d. Menerima TI (Acceptance TI) Menerima TI adalah suatu keputusan yang dilakukan individu untuk menerima atau menolak penggunaan TI dilingkungannya berdasarkan sikap yang telah diyakininya. Dimana variable menerima TI diukur melalui penerimaan individu terhadap kehadiran TI dilingkungannya (KPS).
e. Kepuasan Pemakai Akhir Komputer (EUCS) Kepuasan adalah Individu merasa puas setelah menerima kehadiran TI yang telah memberikan manfaat dan peningkatan kinerja. Kepuasan diukur melalui End User Computing Satisfaction (EUCS) dengan indikatornya sebagai berikut content (CN), accuracy (AC), format (FM), ease of use (EU) dan timeliness (TL). Penentuan skor untuk item-item pernyataan tersebut terhadap masalah yang diteliti menggunakan scala likert. Alternatif penilaian terdiri dari 5 pilihan dimana tingkat gradasi sangat positif sampai dengan sangat negatif, yaitu Sangat Setuju (skor 5), Setuju (skor 4), Ragu-ragu (skor 3) Tidak Setuju (2) Sangat Tidak Setuju (skor 1) Untuk lebih jelasnya variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut ini Tabel 2.1 Variabel Terukur/Indikator/Manifes Kelom Variabel Variabel Penerimaan Organisasi (PO) Perceived usefulness (PU)
Kepuasan Staf (KS)
POA. Kebijakan Manajemen POB. Keuntungan yang diperoleh POC. Dukungan keuangan POD. Dukungan teknik POE. Dukungan pelaksanaan training KSA. Kemudahan mengoperasikan tugas sehari-hari KSB. Prospek karier
Kepuasan Nasabah (KN)
Perceived ease of use (PEU) End User Computing Satisfaction (EUCS)
KNA. Pelayanan cepat KNB. Tepat waktu KNC. Handal KND. Informasi akurat KNE. Penerapan biaya KNF. Tingkat keamanan Kehandalan KHA. Mampu mendukung operasional Sistem KHB. Informasi up todate (KHS) KHC. Kesalahan berkurang KHD. Informasi yang berarti User friedliness UFA. Mudah untuk dioperasikan (UF) UFB. Dukungan bantuan menu/icon Content CNA. Sistem menyediakan informasi yang dibutuhkan CNB. Isi sistem sudah sesuai yang dibutuhkan CNC. Sistem menyediakan laporan CND. Sistem menyediakan informasi yang cukup Accuracy Format Ease of Use
ACA. Sistem akurat ? ACB. Puas dengan keakuratan sistem tersebut FMA.Output sistem dapat menjelaskan format sistem FMB.Format sistem mudah dibersihkan? EUA. Sistem user friendly ?
Timeliness Attitude Toward Using (ATU) Acceptance TI
EUB. Sistem easy to use ? TLA. Informasi yang dibutuhkan tepat waktu TLB. Informasi selalu diperbaharui SKP. Perilaku / sikap Individu Terhadap TI
sehinga semua indikator tidak mengandung data outliers. Oleh karena itu, semua indikator yang digunakan pada
KPS. Keputusan Menerima atau menolak TI
2.4.1.2 Uji Linieritas Linearitas adalah keadaan dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen bersifat
2.4. Tenik Analisa Data Dengan memperhatikan model penelitian, kerangka teoritis dan tahapan penelitian yang telah diformulasikan sebelumnya, teknik yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, adalah model persamaan struktural (structural equation modelling (SEM ).
linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu. Hasil pemeriksaan asumsi linieritas pada penelitian ini dilakukan dengan SPSS 10, yaitu menggunakan Curve Fit. Pendekatan yang digunakan merujuk pada konsep parsimony, yaitu bilamana seluruh model yang digunakan sebagai dasar pengujian signifikan atau nonsignifikan berarti model dikatakan linier. Spesifikasi model yang digunakan sebagai dasar pengujian adalah model linier, kuadratik, kubik, inverse, logarithmic, power, S, compound, growth dan eksponensial. Berdasarkan hasil yang telah diolah dapat diketahui bahwa semua bentuk hubungan antar variabel yang terdapat di dalam model struktural adalah
2.4.1. Pemeriksaan Asumsi yang Melandasi SEM Dalam penelitian ini,
penelitian ini layak dianalisis untuk membuktikan hipotesis.
linier Dengan demikian asumsi linieritas pada SEM terpenuhi.
pemeriksaan asumsi yang melandasi
Structural Equation Modeling (SEM) adalah meliputi uji outlier, linieritas, validitas dan reabilitas.
2.4.1.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Internal & Eksternal Manajemen pada industri perbankan di Jawa Timur berjumlah 243 responden, dengan perincian 118 orang dari Internal Manajemen dan 125 dari Eksternal Manajemen. Pemeriksaan validitas instrumen dilakukan dengan uji interkorelasi dan jika r > 0.3 maka item
2.4.1.1. Uji Data Outliers Pengujian hipotesis dalam penelitian akan
bersangkutan dikatakan valid, bersifat valid jika
didasarkan pada data atau informasi yang valid, dan informasi akan bersifat valid jika diperoleh dari data yang berkualitas. Data yang digunakan dalam penelitian akan mengandung outliers apabila data tersebut bersifat bias dan tidak berkualitas. Diperoleh hasil bahwa untuk semua indikator penelitian
Sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan melihat koefisien α
Cronbach, dan jika α > 0.6 maka instrumen penelitian dikatakan reliabel, Ringkasan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.2. dan 2.3. sebagai berikut: A. Model Internal Manajemen Tabel 2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Model Internal Manajemen
memiliki nilai mean yang lebih besar dibanding dengan standar deviasi, Uji Validitas Interkorelasi
dengan
α
Variabel atau Subdimens i
Jumla h Item
Subdimensi perceived usefulness (PU)
7
Subdimensi perceived ease of use (PEU)
6
Subdimensi EUCS
12
Item tidak Terpakai
Intem terpak ai
POA,POB, POC,POD, POE,KSA,K SB
7
KHA,KHB,K HC,KHD,U FA,UFD
6
CNA,CNB, CNC,CND, ACA,ACB,F MA,FMB,E UA,EUB,TL A,TLB
12
Korela si itemtotal
Cronbach
0.514 s/d 0.755
0.7391
0.633 s/d 0.821
0.8348
0.541 s/d 0.730
0.9025
Keterang an
Subdimensi perceived ease of use -,08 (PEU)
Valid dan Reliabel
Subdimensi EUCS
Valid dan Reliabel
7
0,8946
Valid dan Reliabel
-,04
-,04
reliabel. Dengan demikian data penelitian bersifat valid dan layak digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian.
2.4.2. Uji Structural Equation Modelling ,13
,02
,05
1 e1 POA Internal Manajemen A. Model z1 ,14 1
-,06 ,04
POA,POB,PO C,POD,POE,K SA,KSB
0.561 s/d 0.835
bersifat hasil uji-,02 reliabilitas menunjukkan bahwa untuk semua subdimensi dan variabel bersifat ,05 valid. Sedangkan ,00
Uji Validitas dengan Interkorelasi
Subdimensi perceived usefulness (PU)
Valid dan Reliabel
Berdasarkan Tabel 2.2 dan 2.3 dapat diketahui bahwa instrumen penelitian untuk semua subdimensi dan variabel
1,00 1,001
Item terpak ai
7
Korela si itemtotal 0.629 s/d 0.822
-,02
Keterangan
α Cronbach ,02
-,02
0,7313 -,02
,05
-,04
Valid dan Reliabel ,00
-,01 -,03 ,03 ,01 ,06 ,06
-,07 ,04
-,01 -,08 -,05
,03 -,01 CNA
1
,10 e16
-,01 1,00 ,22 ,15 POB ,08 1,09 CNB 1 e17 e15 ,13 ,03 ,02 1 1,20 1 1 PERCEIVED e3 POC z9 -,01 PO ,77 USEFULNESS 1 CN 1,09 1 ,21 ,01 -,02 z5 ,21 ,85 ,01 e18 CNC -,08 KPS 1 (PU) -,02 ,74 e4 POD 1,03 ,36 -,03 ,00 -,01 1 ,29 z2 1,00 1 -,01 -,02 CND e19 ,00 ,01 e5 POE -,03 z8 ,11 1 -,05 ,28 1,00 ,24 1,00 ,01 z6 1 ,02 z10 e6 KSA ,75 1 -,03 ,07 1 ,00 ,48 1,00 KS ,00 -,09 1 ,14 ,02 1 ,00 e7 KSB ,051,00 ACA 1 e20 ,01 ATTITUDE 1,13 END USER ,07 1,46 ,03 1,00 ,22 TOWARD COMPUTING 1,00 ACCEPTANCE TI -,04,69 1 AC 1,45 1 ,03 USING-,03 SATISFACTION (ATI) e8 SKP ,04 (ATU) (EUCS) e21 ACB -,02 -,02,01 ,07 ,02 ,02 ,88 z3 1 ,03 ,00 -,01 -,05 ,21 -,01 ,27 -,03 1 1 1 ,46 ,08 ,01 e9 UFA 1,00 1,34 1,00 FMA e22 z7 ,00 1 -,13 z11 FM 1,04 1 ,18 ,21 ,85,00UF 1 e23 FMB ,00 e10 -,04 UFB ,21 1,20 ,00 ,61 ,00 ,11 ,00 ,06 ,05 ,01 PERCEIVED -,01 ,83 EUA 1 e24 ,25 Goodness of Fit,00 ,17 ,04 EASE OF USE ,00 1 1 z4 ,04 (PEU) Chi-Square = 187,086 e11 KHA z12 EU 1,00 1 ,12 1,00 ,07 -,02 ,68 Probability = ,824 1 ,18 e25 EUB 1 -,02 CFI = 1,000 -,01 e12 KHB ,87 GFI = ,900 ,00 ,28 1,00 KHS ,10 ,02 TLI = 1,019 1 ,17 1,00 TLA 1 e26 e13 KHC -,01 CMIN/DF =,908 1 1,04 ,15 z13 ,01 1,061 ,04 TL RMSEA = ,000 1 e2
Item tidak Terpakai
12
0,6761
,06
Valid dan Reliabel
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Model Eksternal Manajemen
Jumla h Item
6
0.629 s/d 0.783
-,11
B. Model Eksternal Manajemen
Variabel atau Subdimensi
6
CAN,CNB,CN C,CND,ACA,A 12 CB,FMA,FMB, EUA,EUB,TLA ,03 ,TLB
Sumber : Data Primer Setelah Diolah
Sumber : Data Primer Setelah Diolah
Tabel 2.3.
KHA,KHB,KH C,KHD,UFA,U FD
e14
KHD
TLB
e27
,00
,02
menggunakan software AMOS 4.01. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat jalur-jalur pada model struktural yang signifikan. Untuk mengetahui jalur-jalur hubungan (dampak) yang signifikan dapat dilihat pada uji koefisien path secara parsiil.
Hasil uji secara parsiil terhadap koefisien path pada setiap jalur dapat dilihat pada Tabel 2.3
berikut ini Gambar 2.1. Uji Goodness of Fit Model Tahap Akhir Model Internal Manajemen
Hasil uji konstruk
dimensi kualitas hasil akhir disajikan pada
Gambar 2.1.diatas dievaluasi berdasarkan goodness of fit indices, kriteria model serta nilai kritisnya yang memiliki kesesuaian data seperti yang nampak pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Evaluasi kriteria Goodness of Fit Indices Overall Model Tahap Akhir Goodness of fit index χ2 – Chi-square Sign.Probability CMIN/DF GFI TLI CFI RMSEA
Cut-off Value Diharapkan kecil ≥ 0.05 ≤ 2.00 ≥ 0.90 ≥ 0.95 ≥ 0.95 ≤ 0,08
Hasil Model 187,086 0,824 0,908 0,900 1,019 1,000 0,000
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Tabel 2.3 Pengujian Hipotesis Model Internal Manajemen Loading Factor Keterangan Hipo Indikator (p value) tesis H1 H1a H1b H2 H2a H2b H3 H4 H5 H5a H5b H5c H5d H5e
Pengaruh PEU Terhadap ATU Pengaruh PEU Terhadap KHS Pengaruh PEU Terhadap UF Pengaruh PU Terhadap ATU Pengaruh PU Terhadap PO Pengaruh PU Terhadap KS Pengaruh PEU Terhadap PU Pengaruh ATU Terhadap ATI Pengaruh ATI Terhadap EUCS Pengaruh EUCS Terhadap CN Pengaruh EUCS Terhadap AC Pengaruh EUCS Terhadap FM Pengaruh EUCS Terhadap EU Pengaruh EUCS Terhadap TL
0,462 (0,033) 1,000 (FIX) 1,196 (0,000) 0,283 (0,426) 0,773 (0,001) 1,000 (FIX) 0,688 (0,000) 1,132 (0,000) 1,459 (0,000)
Signifikan FIX Signifikan Non Signifikan Signifikan FIX Signifikan Signifikan Signifikan
1,000 (FIX) 1,000 (FIX) 0,881 (0,000) 1,341 (0,000) 0,612 (0,000)
FIX FIX Signifikan Signifikan Signifikan
Dari hasil pengujian hipotesis pada Table 5.3. dapat dijelaskan sebagai berikut
Dari evaluasi model yang diajukan menunjukkan bahwa evaluasi terhadap
1. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif dan signifikan
model terhadap konstruk secara keseluruhan ternyata dari berbagai kriteria
terhadap Attitude Toward Using (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,462 dan nilai p-
sudah tidak terdapat pelanggaran kritis sehingga dapat dikemukakan bahwa
value sebesar 0.033. Hasil ini mendukung hipotesis (H 1) yang menyatakan bahwa Perceived Ease of Use
model relatif
(PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Using (ATU).
dapat diterima atau sesuai
dengan data, sehingga dapat
dilakukan uji kesesuaian model selanjutnya.
2. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh pasti (Fix) terhadap Kehandalan Sistem (KHS) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,000. Hasil ini mendukung
2.4.2.1. Pengujian Hipotesis Model Internal Manajemen Dengan memperhatikan pengaruh sikap dan kepuasan terhadap penerimaan Teknologi Informasi, pengujian hipotesis pada penelitian ini
hipotesis (H1a) yang menyatakan bahwa Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kehandalan Sistem (KHS).
3. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap User Friedly (UF) yang
menyatakan bahwa Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness (PU).
dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,196 dan nilai p-value
8. Dengan menggunakan analisis SEM, Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh positif dan signifikan
sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H1b) yang menyatakan
terhadap Acceptance TI (ATI) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,132 dan nilai p-value
bahwa Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif dan
sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H4) yang menyatakan bahwa Attitude Toward Using (ATU)
signifikan terhadap User Friedly (UF).
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Acceptance TI (ATI).
4. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU)
9. Dengan menggunakan analisis SEM, Acceptance TI (ATI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap End
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Attitude Toward
User Computing Satisfaction (EUCS) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,459 dan nilai p-
Using (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0.283
value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 5) yang menyatakan bahwa Acceptance TI (ATI)
dan nilai p-value sebesar 0,426. Hasil ini menolak hipotesis (H 2) yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap End User Computing Satisfaction (EUCS).
menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Using (ATU).
10. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh pasti (Fix) terhadap Content (CN) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,000. Hasil ini mendukung
5. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan Organisasi
hipotesis (H5a) yang menyatakan bahwa End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Content (CN).
(PO) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0.773 dan nilai
11. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh pasti (Fix)
p-value sebesar 0.001. Hasil ini mendukung hipotesis (H 2a) yang
terhadap Accuracy (AC) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,000. Hasil ini mendukung
menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif
hipotesis (H5b) yang menyatakan bahwa End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan
dan signifikan terhadap Penerimaan Organisasi (PO).
signifikan terhadap Accuracy (AC).
6. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU)
12. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan
berpengaruh pasti (Fix) terhadap Kepuasan Staf (KS) yang dibuktikan
signifikan terhadap Format (FM) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,881 dan nilai p-value
oleh nilai koefisien path sebesar 1,000. Hasil ini mendukung hipotesis
sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 5c) yang menyatakan bahwa End User Computing
(H2b)
Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Format (FM).
yang
menyatakan
bahwa
Perceived
Usefulness
(PU)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Staf (KS).
13. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan
7. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Ease of Use (PEU)
signifikan terhadap Ease of Use (EU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,341 dan nilai p-
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness
value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 5d) yang menyatakan bahwa End User Computing
(PU)
Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ease of Use (EU).
yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,688 dan
nilai p-value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 3) yang
14. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap TimeLiness (TL) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,612 dan nilai p-
value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 5e) yang menyatakan bahwa End User Computing Satisfaction -,08 (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap TimeLiness (TL). B. Model Eksternal Manajemen
Gambar 2.2. Uji Goodness of Fit Model Tahap Akhir Model Eksternal Manajemen Tabel 2.4. Evaluasi kriteria Goodness of Fit Indices Overall Model Tahap Awal
,11
Goodness of fit index χ2 – Chi-square Sign.Probability CMIN/DF GFI TLI CFI RMSEA
Hasil uji konstruk dimensi,03kualitas hasil akhir disajikan pada Gambar 2.2 diatas dievaluasi berdasarkan goodness of fit indices, kriteria model serta nilai kritisnya yang memiliki kesesuaian data dapat dilihat pada Tabel 2.3. -,05
sebagai berikut: ,05
,01 -,02
,06 -,04
-,03 -,03
-,08 -,05 -,01
,17 1
,05 -,04
e1
,09 1-,12 KNB ,16 1
e2
KNC
,45 1
KNF
,12 -,02
1 -,04 -,05 ,16 -,01 -,03 ,01 -,05 -,01
,04
,04
,00
,02
,13 1
e7
SKP
Using (ATU)
1 1,12 ,191,00 UF 1 ,14 1
UFA
e9
UFB
,02 ,14 1 z3 KHA 1,39 11,00 ,58 1 e11 KHB ,57 ,42 1 ,86 KHS e12 KHC 1,00 ,40 1 e13
z7
,01 1 ,88 ,02
Acceptance IT (ATI)
,03
End User Computing Satisfaction (EUCS)
-,03 -,01-,04
,13
Perceived Ease of Use (PEU)
GOODNESS OF FIT Chi-Square = 192,098 Probability = ,845 CMIN/DF = ,902 GFI = ,901 TLI = 1,018 CFI = 1,000 RMSEA = ,000
z8
,94
1
,99
1
z9
FMB
1
,96 EUA 1 EU 1,001 EUB
-,06
,85 TLA 1 TL 1,00 1 TLB 1 ,10 z10
,00
KHD
,06 -,03
CND
,79 FMA 1 FM 1,001 ,18
,07 1,00
,19
1,11
CNB
1 1,00 ACA 1 AC ,95 1 ,04 ACB
1,14
z5
,90
,08
e8
1 1,00
1,18
CNA
1
,87 1 CNC ,12,91 1
,18
e14
1 1,00 z4 -,06
z2
e10
,10
1,00Attitude Toward
1,05 1 1,00
,01
KPS
,03
z6
CN -,84
,10 ,69 z11
,02-,02
-,08
KNE
e6
,01
,00 -,01
Perceived Usefulness (PU)
dapat diterima atau sesuai
dapat
dengan data, sehingga dapat dilakukan
uji
kesesuaian model selanjutnya.
-,01
1
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
ternyata dari berbagai kriteria sudah tidak terdapat pelanggaran kritis sehingga
dikemukakan bahwa model relatif
,02
z1
,92 ,94 1,00
,02 ,081 1,00 e4 KND -,12 ,87 -,04 1 1,29 e5
secara keseluruhan
,04
KNA
e3
-,02 -,03
,05 ,08
Hasil Model 192,098 0,845 0,902 0,901 1,018 1,000 0,000
Dari evaluasi model yang diajukan menunjukkan bahwa evaluasi terhadap model terhadap konstruk
-,05 -,03
Cut-off Value Diharapkan kecil ≥ 0.05 ≤ 2.00 ≥ 0.90 ≥ 0.95 ≥ 0.95 ≤ 0,08
,13
-,01
e15
,20
2.4.2.2. Pengujian Hipotesis Model Eksternal Manajemen
,06
e16
,28
-,03
Dengan memperhatikan pengaruh sikap dan kepuasan terhadap penerimaan Teknologi Informasi, pengujian
e17
,32
hipotesis pada penelitian ini menggunakan software AMOS 4.01. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat
e18
,10 e19
,14,00
-,01 jalur-jalur pada model struktural yang signifikan. Untuk mengetahui jalur-jalur hubungan (dampak) yang signifikan
,06
e20
dapat dilihat pada uji koefisien path secara parsiil. Hasil uji secara parsiil terhadap koefisien path pada setiap jalur
,22
,05 ,01 -,04
e21
,41
e22
,06
dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini
-,03 ,00
,03 -,01
e25
,16
e26
,14 e27
,07
e28
,02
Tabel 2.5 Pengujian Hipotesis Model Eksternal Manajemen
Hipo tesis H1 H1a
Indikator Pengaruh PEU Terhadap ATU Pengaruh PEU Terhadap KHS
Loading Factor (p value) 0,194 (0,503) 1,000 (FIX)
Keterangan Non Signifikan FIX
H1b H2 H2a H2b H2c H2d H2e H2f H3 H4 H5 H5a H5b H5c H5d H5e
Pengaruh PEU Terhadap UF Pengaruh PU Terhadap ATU Pengaruh PU Terhadap KNA Pengaruh PU Terhadap KNB Pengaruh PU Terhadap KNC Pengaruh PU Terhadap KND Pengaruh PU Terhadap KNE Pengaruh PU Terhadap KNF Pengaruh PEU Terhadap PU Pengaruh ATU Terhadap ATI Pengaruh ATI Terhadap EUCS Pengaruh EUCS Terhadap CN Pengaruh EUCS Terhadap AC Pengaruh EUCS Terhadap FM Pengaruh EUCS Terhadap EU Pengaruh EUCS Terhadap TL
1.109 (0,000) 0,606 (0,004) 0,921 (0,000) 0,944 (0,000) 1,000 (FIX) 0,999 (0,000) -0,124 (0,497) 1,289 (0,000) 0,177 (0,000) 0,903 (0,000) 0.016 (0,401)
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan FIX Signifikan Non Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Non Signifikan
1,136 (0,000) 0,880 (0,000) 0,942 (0,000) 0,987 (0,000) 1,000 (FIX)
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan FIX
Dari hasil pengujian hipotesis pada Table 5.52 dapat dijelaskan
3. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap User Friedly (UF) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,109 dan nilai p-value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H1b) yang menyatakan bahwa Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap User Friedly (UF). 4. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Using (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,606 dan nilai pvalue sebesar 0,004. Hasil ini mendukung hipotesis (H 2) yang menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Using (ATU). 5. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelayanan Cepat (KNA) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0.921 dan nilai p-value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H2a) yang menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelayanan Cepat (KNA). 6. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ketepatan Waktu (KNB) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0.944 dan nilai p-value
sebagai berikut :
sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 2b) yang menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU)
1. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Ease of Use (PEU)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ketepatan Waktu (KNB).
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Attitude Toward
7. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU) berpengaruh pasti (Fix) terhadap
Using (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,194
Kehandalan (KNC) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,000. Hasil ini mendukung hipotesis
dan nilai p-value sebesar 0.503. Hasil ini menolak hipotesis (H 1) yang
(H2c) yang menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menyatakan bahwa Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif
Kehandalan (KNC).
dan signifikan terhadap Attitude Toward Using (ATU).
8. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan
2. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Ease of Use (PEU)
terhadap Informasi Akurat (KND) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0.999 dan nilai p-value
berpengaruh pasti (Fix) dan signifikan terhadap Kehandalan Sistem
sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 2d) yang menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU)
(KHS) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,000. Hasil
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Informasi Akurat (KND).
ini mendukung hipotesis (H1a) yang menyatakan bahwa Perceived Ease of Use (PEU)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kehandalan Sistem (KHS).
9. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penerapan Biaya (KNE) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar -0,124 dan nilai p-value sebesar 0.497. Hasil ini menolak hipotesis (H 2e) yang menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penerapan Biaya (KNE).
10. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat Keamanan
dan nilai p-value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 5a) yang menyatakan bahwa End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Content (CN).
(KNF) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1.289 dan
15. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan
nilai p-value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 1f) yang
signifikan terhadap Accuracy (AC) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,942 dan nilai p-
menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif
value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 5b) yang menyatakan bahwa End User Computing
dan signifikan terhadap Tingkat Keamanan (KNF).
Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Accuracy (AC).
11. Dengan menggunakan analisis SEM, Perceived Ease of Use (PEU)
16. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness
signifikan terhadap Format (FM) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,881 dan nilai p-value
(PU)
sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 5c) yang menyatakan bahwa End User Computing
yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,177 dan
nilai p-value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 3) yang menyatakan bahwa Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness (PU).
Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Format (FM). 17. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ease of Use (EU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,341 dan nilai p-
12. Dengan menggunakan analisis SEM, Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Acceptance TI (ATI)
value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 5d) yang menyatakan bahwa End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ease of Use (EU).
yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,903 dan nilai p-
18. Dengan menggunakan analisis SEM, End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan
value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 4) yang
signifikan terhadap TimeLiness (TL) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,612 dan nilai p-
menyatakan bahwa Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh positif
value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H5e) yang menyatakan bahwa End User Computing
dan signifikan terhadap Acceptance TI (ATI).
Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap TimeLiness (TL).
13. Dengan
menggunakan
analisis
SEM,
Acceptance
TI
(ATI)
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap End User Computing Satisfaction (EUCS) yang dibuktikan oleh nilai koefisien
BAB III
path sebesar 0,016 dan nilai p-value sebesar 0.401. Hasil ini menolak
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
hipotesis (H5) yang menyatakan bahwa Acceptance TI (ATI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap End User Computing Satisfaction (EUCS). 14. Dengan
menggunakan
Berdasarkan kerangka teoritis, hipotesis, hasil penelitian dan pengujiannya seperti yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini diuraikan pembahasan dan penalaran mengenai dari model Internal &
analisis
SEM,
End
User
Computing
Satisfaction (EUCS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Content (CN) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 1,136
Eksternal Manajemen yang mencakup pertanyaan sebagai berikut : 1. Pengaruh Perceived Usefulness (PEU) terhadap Attitude Toward Using (ATU).
2. Pengaruh
Perceived Easy of Use (PU) terhadap AttitudeToward
Using (ATU).
Perbankan merupakan hal yang penting dan kehadirannya dirasakan sangat bermanfaat bagi penerimaan
3. Pengaruh Perceived Easy of Use (PEU) terhadap Perceived Usefulness (PU). 4. Pengaruh Attitude Toward Using
organisasi (PO), dimana manajemen merasakan bahwa penggunaan TI yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah dan kegiatan operasional akan memberikan keuntungan bagi perusahaannya.
(ATU) terhadap Acceptance TI
(ATI). 5. Pengaruh
Kondisi ini menunjukkan sikap Internal Manajemen setuju bahwa penggunaan Teknologi Informasi
Atas dasar persepsi tersebut, pihak manajemen memberikan dukungan dana untuk melakukan investasi dalam mewujudkan TI, mengeluarkan kebijakan yang mendorong penerimaan TI, memberikan pelatihan
Acceptance TI (ATI) terhadap tingkat End User
Computing Satisfaction (EUCS).
dan pemeliharaan
TI kepada seluruh komponen manajemen bekerja sama
dengan vendor untuk
mewujudkan skilled workers. Diharapkan dengan memiliki skilled workers, internal Manajemen tidak
Pada akhir pembahasan diuraikan pula temuan penelitian, keterbatasan
hanya mampu mengoperasikan TI tetapi juga mampu merawat dan terus melakukan inovasi TI. Sebagai
penelitian, serta harapan peneliti terhadap pengembangan penelitian yang
pihak yang banyak berhubungan dengan penggunaan TI, staf operasional (KS) merasakan manfaat
telah dilakukan.
penggunaan TI sebagai alat bantu dalam kegiatan operasional sehari-hari serta mereka merasa yakin bilamana memiliki keahlian dalam mengoperasikan TI, akan berpengaruh kepada peningkatan karier. Tetapi penggunaan TI hanya salah satu “tools” yang utama dalam membantu kegiatan operasional sehari-
3.1. Temuan Penelitian
hari maupun dalam melayani nasabah. Kondisi ini menujukkan walaupun penggunaan TI sudah menjadi
Setelah dilakukan pembahasan berdasarkan analisis yang telah
tuntutan maupun bagian dari penyelengaraan suatu organisasi, tetapi ada sesuatu yang tidak boleh
dilakukan dengan menggunakan SEM, terdapat tiga temuan penelitian,
dilupakan adalah kemampuan memberikan kualitas pelayanan secara personal dan konvensional, misalnya
sebagai berikut :
mampu memberikan respon dan keputusan yang tepat dan cepat secara profesional terhadap suatu masalah.
a) Model dari Internal Manajemen menjelaskan bahwa Persepsi Manfaat
Dengan tidak membiarkan masalah menjadi berlarut-larut atau tidak mengambangkan suatu masalah akan
yang Dirasakan (PU) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
menjadi point tersendiri bagi pihak-pihak yang terlibat. Untuk itu pihak manajemen tidak hanya
Sikap Menggunakan TI (ATU), temuan ini tidak mendukung hasil
mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan penerapan TI tetapi juga harus diikuti kebijakan secara
penelitian Davis, (1989), Davis dkk., (1989), dan Ziqi Liao and
personal untuk hal-hal yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan TI. Misalnya, staf operasional
Raymond Landry Jr, (2000). Hasil penelitian ini juga mendukung
dan manajemen tidak hanya dilatih untuk mengoperasikan TI, tetapi juga diberi pelatihan bagaimana
pendapat Davis (1993) yang membantah bahwa PU adalah faktor
menghadapi pihak lain secara profesional dan personal melalui peningkatan kualitas pelayanan.
penentu yang pengaruh terhadap pemakaian sistem, sesuai dengan
Penggunaan TI juga harus mampu menumbuhkan tingkat kepercayaan dan budaya yang kondusif terhadap
kemampuan fungsional dalam sistem baru
pihak Eksternal Manajemen sebagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penggunaan TI.
Industri perbankan dapat melakukan standarisasi yang dapat
sebanyak 1.263 ATM pada bulan September 2003 atau mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar
digunakan
8,51% dari bulan yang sama pada tahun 2003.
sebagai acuan pengembangan TI yaitu terkait dengan
jaringan, basis data, aplikasi termasuk hardware, dan standar
Adanya perbedaan budaya dan masih kurangnya kepercayaan nasabah terhadap TI, menumbuhkan sikap
kompetensi SDM. Diharapkan adanya standar kompetensi bidang TI
kehati-hatian. Misalnya sikap nasabah masih percaya untuk melakukan transaksi secara konvensional
agar dapat mengetahui secara jelas ukuran kemampuan, pengetahuan,
dengan mendatangi bank walaupun hal tersebut akan menghabiskan waktu dan memunculkan resiko
dan ketrampilan SDM di bidang TI.
keamanan. Kondisi seperti ini, mengakibatkan TI bukan sebagai sarana yang paling penting atau
b) Model dari Eksternal Manajemen menjelaskan bahwa Persepsi
dibutuhkan untuk melakukan transaksi, tetapi ada hal yang lain seperti tingkat kualitas dan profesionalisme
Kemudahan dalam Menggunakan TI (PEU) pengaruh positif dan
dalam pelayanan yang dilakukan internal manajemen.
tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU).
Tindakan yang harus dilakukan Internal Manajemen adalah bagaimana menumbuhkan budaya melalui
Hasil penelitian menolak hasil penelitian yang dilakukan Ziqi Liao
perubahan paradigma dari konvensional menjadi komputerisasi. Misalnya Perbankan membuat peraturan
dan Raymond Landry (2000). Penelitian yang dilakukan Ziqi Liao
kepada nasabah, untuk jenis transaksi yang tidak memerlukan tatap muka harus dilakukan dengan
dan Raymond Landry
di negara Singapura dimana tingkat
menggunakan TI sebagai konsekwensinya perbankan harus mengenakan biaya yang relatif rendah atau
kepercayaan terhadap TI sangat tinggi dan didukung budaya nasabah
dengan membebaskan semua komponen biaya terkait dengan penggunaan TI dan meningkatkan kualitas
yang selalu memanfaatkan TI dalam melakukan aktivitas sehari-hari,
infrastruktur.
sehingga penggunaan TI merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat
Menumbuhkan sikap percaya terhadap keberadaan TI. TI yang handal dan didukung infrastruktur yang
yang tidak bisa ditunda. Sebaliknya di Indonesia khususnya
dapat menjangkau setiap pelosok daerah juga dapat menumbuhkan sikap kepercayaan. Ada kemungkinan
masyarakat Jawa Timur, nasabah merasakan kemudahan dalam
munculnya ketidakpercayaan terhadap TI sebagai dampak dari berbagai persoalan yang pernah muncul
menggunakan TI, hal ini ditunjukkan adanya peningkatan penggunaan
terhadap penggunaan TI, misalnya pencurian uang nasabah melalui ATM, internet banking dan sebagainya,
kartu ATM dan direspon oleh industri perbankan dengan banyak
maka perlu penegakan hukum beserta perangkat hukum (berupa cyberlaw) yang memadai untuk
membuka gerai diberbagai tempat serta menjalin kerjasama satu sama
menyokong aktivitas pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas. Jika ada acuan hukum maka orang
lainnya untuk membuka ATM bersama, seperti yang dilakukan
tidak bisa saling menyalahkan dengan ukuran sendiri-sendiri dan sesuatu yang salah tidak perlu dibenarkan.
sesama bank pemerintah dan beberapa bank swasta nasional dengan
c)
Model dari Eksternal Manajemen menjelaskan bahwa Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan tidak
bank asing. hal ini mendukung data yang dikeluarkan Bank Indonesia
signifikan terhadap Kepuasan pemakai Akhir Komputer (EUCS).
Jawa Timur yang menyatakan pertambahan jumlah mesin ATM
Hasil penelitian menunjukkan Ekstenal Manajemen dapat menerima kehadiran TI setelah mengetahui dan merasakan manfaat dan kemudahan dalam menggunakannya, tetapi TI bukan salah satu unsur utama untuk memperoleh kepuasan. Pelayanan yang baik (customer satisfaction) dari petugas perbankan, fasilitas dan
sarana prasarana yang mendukung merupakan salah satu bentuk kepuasan yang diinginkan nasabah. pendapat
dari
Goetsh
dan
5) Tampilan, dimana dimensi membicarakan kualitas dari sudut tampilan, dan cara penyajian suatu
Hasil penelitian mendukung
Davis
dalam
Tjiptono
(1996)
produk atau jasa 6) Kesan, dimana dimensi terakhir yang memperlihatkan kualitas dari kesan atau image yang ditimbulkan
mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi yang
akibat penggunaan produk atau jasa tersebut
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
Dalam konteks perbankan dalam kaitannya dengan persaingan antar bank yang kompetitif, beberapa pakar
yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan Parasuraman, et
memberikan pendapat dalam rangka memenangkan persaingan yang ketat tersebut melalui pencapaian
al., (1990) mengemukakan bahwa kualitas merupakan ukuran
tingkat kualitas pelayanan yang prima adalah perlu bagi pihak perbankan untuk memperhatikan beberapa
penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan yang baik. Kondisi
faktor seperti tersebut di bawah ini :
ini mendukung pendapat dari Parasuraman, et al., (1985) menyatakan
1.
ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu expected service dan perceived service . Apabila jasa yang diterima atau
perusahaan dengan demikian image perusahaan pun dapat ditingkatkan. 2.
dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima
Assurance, yaitu tingkat kepercayaan atau jaminan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen adalah maksimal atau optimal.
3.
melampaui harapan palanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih
Realibility, yaitu hendaknya perbankan memberikan kualitas pelayanan sesuai dengan komitmen
Emphaty, yaitu dalam hal ini pihak perbankan pun hendaknya tanggap terhadap apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen.
4.
Responsiveness, yaitu bersikap tanggap dalam memberikan pelayaan pada konsumen (baik dalam
rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk.
melakukan awal transaksi, sesudah melakukan transaksi maupun dalam menghadapi keluhan dari
Seperti yang dikemukan Heizer dan Render
konsumen)
, konsumen pada
dasarnya melihat kualitas dari enam dimensi yaitu : 1) Operasi,
dimana
dimensi
melihat
kualitas
Untuk itu perlu dikembangkan suatu keseimbangan antara kualitas pelayanan dan teknologi informasi yang dari
cara
mengoperasikan (menggunakan) suatu produk. 2) Daya tahan, dimana dimensi
membicarakan tentang kekuatan
atau keawetan suatu produk atau jasa 3) Kesesuaian,
dimana dimensi
melihat kualitas dari sudut
kecocokan dengan standar produk atau jasa yang ada. 4) Service ability, dimana dimensi melihat dari kemudahan atau kesulitan perawatan suatu produk.
diikuti peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam kaitannya dengan produk perbankan, tentunya harus dipahami terlebih dahulu jenis produk yang dibutuhkan masyarakat dan segmen pasar yang akan diraih. Kemudian dengan dukungan sistem dan teknologi dan sumber daya manusia yang dimiliki hendaknya diupayakan untuk memenuhi tuntutan nasabah, baik yang menyangkut kemudahan dan kenyamanan bertransaksi maupun kualitas pelayanan. Kondisi ini dapat berjalan bilamana ada keterlibatan semua pihak, seperti internal manajamen, ekternal manajemen, vendor dan pemerintah.
3.1. Keterbatasan Penelitian
BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN ARAHAN PENELITIAN MENDATANG
Penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan yang kemungkinan dapat melemahkan hasilnya. Keterbatasan tersebut antara lain sebagai berikut: a) Peneliti tidak mengelompokkan industri perbankan berdasarkan jenis bank, yaitu
Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional, Bank
Campuran, Bank Asing dan Bank Syariah. b) Peneliti Tidak menguji hubungan PEU & PU secara langsung terhadap Penerimaan TI (ATI). c) Peneliti Tidak menguji hubungan PU secara langsung terhadap Penerimaan TI (ATI). d) Terbatas indikator-indikator
yang digunakan untuk mengukur
instrumen Kepuasan Staf (KS), Penerimaan Organisasi (PO) dan Kepuasan Nasabah (KN). e)
Peneliti tidak memasukkan unsur budaya
(cultur), kepercayaan
(trust), letak geografis dan infrastruktur sebagai salah satu faktor penentu penerimaan TI
4.1. Kesimpulan Peneliti menggabungkan dua model, yaitu model TAM & EUCS, dan ingin mengetahui pengaruh Sikap dan Kepuasan terhadap penerimaan Teknologi Informasi dan menguji hipotesis dari dua model yang diajukan yaitu Internal & Eksternal Manajemen. Variabel yang diuji berkaitan dengan hipotesis meliputi Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU), Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU), Sikap Menggunakan TI (ATU), Penerimaan TI (ATI) dan Kepuasan Pemakai Akhir Komputer (EUCS). Industri perbankan di Jawa Timur yang menggunakan Teknologi informasi Perbankan dijadikan sampel dalam penelitian, dengan jumlah responden 118 untuk Internal manajemen dan 125 responden untuk Eksternal Manajemen. Dengan menggunakan analisis SEM, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : A. Model Internal Manajemen 1. Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,462 dan nilai p-value sebesar 0.033. Hasil ini mendukung hipotesis (H 1) yang menyatakan bahwa Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU). 2. Variabel Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0.283 dan nilai p-value sebesar 0,426. Hasil ini menolak hipotesis (H2) yang menyatakan bahwa Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU). 3. Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU)
Variabel
yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,688 dan nilai
p-value sebesar 0.000. Hasil penelitian mendukung hipotesis (H 3) yang menyatakan bahwa Variabel
Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan
3. Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap
signifikan terhadap Variabel Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU). 4. Variabel Sikap Menggunakan
yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,177 dan nilai
(ATU) pengaruh positif dan
p-value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung hipotesis (H 3) yang menyatakan bahwa Variabel Persepsi
signifikan terhadap Penerimaan TI (ATI) yang dibuktikan oleh nilai
Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Variabel Persepsi Manfaat yang
koefisien path sebesar 1,132 dan nilai p-value sebesar 0.000. Hasil
Dirasakan (PU).
penelitian
TI
Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU)
Variabel
mendukung hipotesis (H4) yang menyatakan bahwa
Variabel Sikap Menggunakan
TI
4. Sikap Menggunakan TI (ATU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan TI (ATI) yang
(ATU) pengaruh positif dan
dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,903 dan nilai p-value sebesar 0.000. Hasil ini mendukung
signifikan terhadap Penerimaan TI (ATI).
hipotesis (H4) yang menyatakan bahwa Sikap Menggunakan TI (ATU) pengaruh positif dan signifikan
5. Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap Penerimaan TI (ATI).
Kepuasan pemakai Akhir Komputer (EUCS) yang dibuktikan oleh
5. Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan pemakai Akhir Komputer
nilai koefisien path sebesar 1,459 dan nilai p-value sebesar 0.000.
(EUCS) yang dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,016 dan nilai p-value sebesar 0.401. Hasil ini
Hasil ini mendukung hipotesis (H5) yang menyatakan bahwa
menolak hipotesis (H5) yang menyatakan bahwa Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan signifikan
Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap Kepuasan pemakai Akhir Komputer (EUCS).
Kepuasan pemakai Akhir Komputer (EUCS).
4.2. Implikasi Hasil Penelitian
B. Model Eksternal Manajemen
Ada tiga temuan hasil penelitian yang tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya, yaitu
1. Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan
TI (ATU) yang
Model Internal Manajemen Variabel Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
1.
dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,194 dan nilai p-value
Sikap Menggunakan TI (ATU). Kondisi ini menunjukkan sikap Internal Manajemen setuju bahwa penggunaan
sebesar 0.503. Hasil penelitian menolak hipotesis (H 1) yang
Teknologi Informasi Perbankan merupakan hal yang penting dan kehadirannya dirasakan sangat bermanfaat
menyatakan bahwa Variabel Persepsi Mudah Penggunaannya (PEU) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU). 2. Variabel Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif dan signifikan terhadap
Sikap Menggunakan
TI (ATU)
yang
dibuktikan oleh nilai koefisien path sebesar 0,688 dan nilai p-value sebesar 0.000. Hasil penelitian mendukung hipotesis (H 2) yang menyatakan bahwa Persepsi Manfaat yang Dirasakan (PU) pengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU).
bagi organisasi dan staf operasional, tetapi, bukan unsur utama dalam menentukan sikap untuk menggunakan TI.
Pihak Internal Manajemen harus mampu mewujudkan skilled workers dan kualitas pelayanan yang
professional. Industri perbankan dapat melakukan standarisasi yang dapat digunakan
sebagai acuan
pengembangan TI. Penggunaan TI juga harus mampu menumbuhkan tingkat kepercayaan dan budaya yang kondusif terhadap pihak Eksternal Manajemen sebagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penggunaan TI. Model Eksternal Manajemen
1. Persepsi Kemudahan dalam Menggunakan TI (PEU) pengaruh positif dan
b) Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan suatu TI adalah Adanya komitmen dari
tidak signifikan terhadap Sikap Menggunakan TI (ATU). Kondisi ini
pihak perusahaan, menyiapkan Infrastruktur yang handal baik secara teknis maupun peraturan yang baku,
menunjukkan nasabah merasakan kemudahan dalam menggunakan TI
Sumber Daya Manusia memiliki skill yang handal serta TI yang user friedly dan sesuai dengan kebutuhan
tetapi TI bukan salah satu faktor utama untuk digunakan sebagai sarana
user.
melakukan transaksi. Tindakan yang harus dilakukan Internal Manajemen adalah bagaimana menumbuhkan budaya melalui perubahan paradigma dari konvensional menjadi komputerisasi serta menumbuhkan tingkat kepercayaan melalui TI yang handal. 2. Penerimaan TI (ATI) pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan pemakai Akhir Komputer
(EUCS).
Kondisi ini menunjukkan Nasabah dapat menerima kehadiran
c) Tingkat kepercayaan (trust), kualitas pelayanan dan budaya (culture) suatu masyarakat/user dapat mempengaruhi keberhasilan penerimaan TI. B. Bagi Internal manajemen a) Menerapkan Total Quality Banking Kotler (1995) mengatakan kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan senang atau kecewa seseorang karena adanya perbandingan antara kesan terhadap kinerja (atau hasil) sesuatu produk dengan harapan dari
TI setelah mengetahui, merasakan manfaat dan kemudahan
orang tersebut. Dari pendapat tersebut dan dihubungkan dengan hasil penelitian, maka yang harus
dalam menggunakannya, tetapi TI bukan salah satu unsur
dilakukan industri perbankan berkaitan penerimaan teknologi adalah :
utama untuk memperoleh kepuasan. Untuk itu perlu
Menerapkan Total Quality Banking, yaitu dengan melakukan perbaikan secara terus menerus dan
dikembangkan suatu keseimbangan antara kualitas pelayanan
berberkesinambungan yang berorientasi pemuasan terhadap keinginan konsumen. Karena suatu bank
(customer satisfaction) dan teknologi informasi yang diikuti
bergerak dalam bidang jasa maka faktor pelayanan merupakan hal yang krusial untuk diperhatikan agar
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
konsumen dapat merasa puas, untuk mencapai hal harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut : 1. Seluruh kegiatan difokuskan pada konsumen, baik konsumen Internal maupun Eksternal Manajemen.
4.3. Saran
2. Memiliki tujuan yang jelas dan komitmen terhadap pencapaian kualitas pelayanan dalam jangka
Pada akhir laporan penelitian, dikemukakan beberapa kontribusi dan
panjang maupun jangka pendek.
saran baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi perusahaan, sebagai berikut :
3. Memiliki obsesi terhadap pencapaian kualitas pelayanan yang prima
A. Bagi Ilmu Pengetahuan
4. Menumbuhkan budaya kerja ‘team work’ dan Melaksanakan ‘continuous improvement’.
Adapun
kontribusi
bagi
ilmu
pengetahuan
khususnya
ilmu
manajemen adalah
5. Adanya partisipasi aktif dari setiap anggota organisasi perusahaan terhadap pencapaian kualitas pelayanan.
a) Penerapan model TAM dan EUCS dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan tingkat kepuasan maupun sikap user terhadap penerimaan TI.
b). Perencanaan & Strategi Penerapan Teknologi Informasi
Industri Perbankan yang sukses adalah mereka yang mampu
d). Menyiapkan Infrastruktur TI dan Peraturan (Cyberlaw)
memanfaatkan potensi Teknologi Informasi untuk mendefinisikan
Pihak Industri Perbankan harus mampu menyediakan infrastruktur TI yang handal secara merata
pasar, menciptakan sumber pendapatan baru, dan mencapai tingkat
bekerjasama dengan vendor dan bekerjasama dengan pemerintah untuk membuat peraturan untuk
efisiensi yang tinggi, dibarengi dengan pemahaman yang mendalam
mencegah kecurangan.
tentang nasabah dan hubungan yang kokoh dengan mitra bisnis,
C. Bagi Peneliti yang Akan Datang
pemasok, distributor, pemerintah dalam rangka menghadirkan produk dan layanan yang lebih baik. Industri Perbankan bila ingin tetap survive harus menerapkan TI secara terencana dan sesuai dengan kebutuhan. Ada tiga obyek yang harus dicapai untuk mencapai target dari penerapan TI dalam dunia perbankan, yaitu : 1.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan adanya keterbatasanketerbatasan yang dimiliki penulis, maka penulis akan memberikan saran pada peneliti yang akan datang sebagai berikut : a) Peneliti dapat mengelompokkan industri perbankan berdasarkan jenis bank, yaitu Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional, Bank Campuran, Bank Asing dan Bank Syariah.
Teknologi Informasi secara langsung maupun tidak langsung harus memiliki dampak terhadap penciptaan produk pelayanan
b) Peneliti dapat menguji hubungan PEU secara langsung terhadap Penerimaan TI (ATI).
yang jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga meningkatkan
c) Peneliti dapat menguji hubungan PU secara langsung terhadap Penerimaan TI (ATI).
kinerja dan daya saing perusahaan (value adding activity)
d) Peneliti dapat menambah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur instrumen Kepuasan Staf
2. Teknologi
Informasi
harus
dapat
meningkatkan
(KS), Penerimaan Organisasi (PO) dan Kepuasan Nasabah (KN).
kualitas
pengambilan keputusan dari manajemen dalam bentuk penyedian informasi dan pengetahuan yang relevan, tepat, akurat, terpercaya
e)
Peneliti dapat memasukkan unsur budaya (culture), kepercayaan (trust), letak geografis dan infrastruktur sebagai salah satu faktor penentu penerimaan TI.
dan benilai tinggi; dan 3. Teknologi Informasi harus mampu untuk meningkatkan level
DAFTAR PUSTAKA
perolehan pendapatan perusahaan dengan cara memanfaatkannya untuk semakin mendekatkan perusahaan dengan para calon pelanggan c). Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Terampil
Arikunto Dan Suharsini (1988), “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, Rineka Cipta, Jakarta
(Skilled Workers)
Adams, D.A, R.R Nelson & P.A, Todd (1992), “Perceived Usefulness, Ease of Use, and Usage of Information Technology; A replication”, MIS Quarterly Vol. 16, No. 2, pp 227-247
Pihak Industri Perbankan harus mampu menyediakan dua tipe sumber
Bank Indonesia Jawa Timur
daya manusia yang handal yaitu, SDM yang terampil mengoperasikan dan merawat TI serta SDM yang mampu menghasilkan dan mengembangkan TI, yang berorientasi pada kebutuhan nasabah.
Benjamin, R. & Blunt, J. (1992). "Critical IT Issues: The Next Ten Years". Sloan Management Review, 7-19. Benjamin, R. & Levinson, E. (1993). "A Framework for Managing IT-Enabled Change". Sloan Management Review, 2333.
Blumenthal, B dan. Haspeslaghm, P. (1994). "Toward a Definition of Corporate Transformation". Sloan Management Review. Bradley, S.P., Hausman, J.A., & Nolan, R.L. (1993). "Global Competition and Technology", dalam S.P. Bradley, J.A. Hausman & R.L. Nolan, Globalization Technology and Competition: The Fusion of Computers and Telecommunications in the 1990s. Harvard Business School Press, Boston, MA, 3-31. Bruno Zaccharo (1993) “Understanding the New Workplace” : Four Management Views,“World Executive’s Digest: hal. 14. Cash, J. dan McFarlan, F. (1989). "Competing Through Information Technology". Harvard Business School Video Series. Davidson, W. H. (1996). "Beyond Re-Engineering: The Three Phases of Business Transformation". IEEE Engineering Management Review, Vol. 23, No.2, 1726. Davis, F.D, (1986).., “A Technology Acceptance Model for Empirically Testing New End-user Information Systems” : Theory and Results.” Sloan School of Management, MIT. Davis, F.D., (1989) “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, And User Acceptance of Information Technology.” Management Information Systems Quarterly. Davis, F.D., Bagozzi, R., & Warshaw, P, (1989)., “User Acceptance of Computer Technology : A Comparison of Two Theoretical Models”. Management Science, , Vol. 35, No. 8., 982-1003. Doll, W.J., and Torkzadeh, G. (1988) “The Measurement of End-User Computing Satisfaction”, MIS Quarterly, 12, 259-274. Drucker, P. (1985). “Innovation and Entrepreneurship”. Harper and Row.
Efraim Turban, Epraim Mclean dan James Wetherbe, (1996), “Information Technology for Management”, (New York : John Wiley & Sons, Inc. hal 82 EinDor, P., & Jones, C. R. (1985), “Information Systems Management”. Engel, JF. Blackwell, Rogen D and Paul W. miniard (1995), “Customer Behavior”, Eighth Edition, The Driyden Press, Harcount Brace College Publishers Feigenbaum, A.V. (1983), “Total Quality Control”. Ferdinand Augusty (2002), “Struktural Equation Modeling Dalam Penelitian manajemen”, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Fishbein, M., & Azjen, I.(1975) “Belief, Attitude, Intention and Behavior” Addison-Wesley. Franklin, I., Pain, D., Green, E., & Owen, J., (1992) “Job Design within a Human Centered (System) Design Framework” Behavior and Information Technology, , Vol.11, No.3, 141-150. Garvin, D.A. (1988), “Managing Quality : The Strategic and Competitive Edge”. New York : The Free Press. Gerson Richard (1995) “Mengukur Kepuasan Pelanggan”, PPM, Jakarta Goodhue, DaleI., and Thompson, Ronal I, (1995), “Task technology Foit and Individual Performance”, MIS Quaterly, Vol 19, Jun pp 213 –236 Goodwin, N. C. (1987) “Functionality and Usability.” Communications of the ACM, Vol..30, No.3.,229- 233. Hamit, F. (1993). “Virtual Reality and the Exploration of Cyberspace”. SAMS Publ. Hammer, M. (1990). "Reengineering work: Don't automate, obliterate". Harvard Business Review, July-August, 104-122. Hornby, P., Clegg, C.W., Robson, J.I., MacLaren, C.R.R., Richardson, S.C.S. & O’Brien, P., (1992) “Human and Organizational Issues in Information Systems Development”, Behavior and Information Technology, , Vol.11, No.3, 160-174.
Dharmanesta, B,S.(1981), “Azas-azas Marketing”, Edisi Kedua Yogyakarta, Liberty
Hovmark, S. & Norell, M., (1993) “Social and Psychological Aspects of Computer-Aided Design Systems.” Behavior and Information Technology, , Vol.12, No.5, 267- 275.
Efraim Turban; Ephraim McLean and James Wheterbe, (1996), “Information Technologyfor Management-Improving Quality and Productivity”, (New York : John Wiley & Sons, Inc., hal 71.
Igbaria, M., (1994), “An Examination of the Factors Contributing to Technology Acceptance.” Accounting, Management and Information Technologies., Vol.4,No.4.,205-224.
Igbaria, M., Guimaraes, T., & Davis, G. B., (1995), “Testing the Determinants of Microcomputer Usage Via A Structural Equation Model.” Journal of Management Information Systems, Vol.11,No.4.,87-1144.
Markus, M.L. & Keil, M., (1994) “If We Built It, They Will Come: Designing Information Systems that People Want to Use.” Sloan Management review, , Vol.35, No.4, 11-25. Mankiw, Gregory, (2000) “Macro Economics”, New York : Worth Publishers, fourth edition,
Ives, B. & Olson, M., (1984), “User Involvement and MIS Success: A Review of Research.” Management Science, Vol.30, No.5, 586-603. Keneth C. Louden dan Jane P. Laudon, (1996), “Management Information Systems-Organization and Technology”, New Jersey : Pretice Hall, Inc., hal. 43 Keyes, J. (1993). “Infotrends: The Competitive Use of Information”. New York: McGraw-Hill, Inc.
Marsudi W. Kisworo (2001) “Transformasi Korporasi Untuk Peningkatan Keunggulan Kompetitif Berbasis Teknologi Informasi”, Jurnal Universitas Paramadina, Vol. 1, No. 1, September 2001: 79-91 Martin, J. (1989). “Information Engineering”, Book 1. New York: McGraw-Hill, Inc. Mathieson, K., (1991) “Predicting User Intentions : Comparing the Technology Acceptance Model With the Theory of Planned Behavior.” Information Systems Research, , Vol.2, No.3.,173-191.
Kohli, Rahul, Vijparaj E, (1999). “Learning the need to Learn new application”. Journal of Management Information systems, Vol 23, No. 22, pp15-21
Michael E. Porter, (1985),”Compititive Advantage” (New York : Free Press) Mitra, S., and Chaya A.K. (1996). Analyzing Cost-Effectiveness of Organizations: The Impact of Information Technology Spending. Journal og management Informations Systems, Vol.13, No.2, P. 29-57
Kotler P, (1995), “Manajemen Pemasaran”, Buku Satu, Edisi Kedelapan, Jakarta Salemba empat
Matlin, G., (1979), “What is the Value of Investment in Information Systems ?” Management Information Systems Quarterly, , Vol.3, No.3, 5-34.
Li Xiao and Subhasish Dasgupta, “Measurement of User Satisfaction With WebBased Information Systems”: An Empirical Study
McGonagle, J.J. dan Vella, C.M. (1990). “Outsmarting the Competition: Practical Approaches to Finding and Using Competitive Information”. Sourcebooks.
Loveman. (1991). "Does investments in IT pay off". Computerworld, 25 Nov 1991, p. 7.
Montazemi, A. R., (1988), “Factors Affecting Information Satisfaction In the Context of Small Business Environment.” Management Information Systems Quarterly, , Vol.12, No.2.,239-256.
Lucas, H. C., Jr., (1972), “Performance Evaluation and the Management of Information Systems.” Database, , Vol.4, No.1, 1-8.
Myers, Barry L., (1997), “A Comprehensive Model for Assessing the Quality and Productivity of the Information Systems Function : Toward a Theory for Information System Assessment”. Information Resource Management Journal, , Vol.10, No. 1, 6-25.
Lucas, H.C. (1981), “Implementation: The Key to Successful Information Systems”. McGraw-Hill, New York,. Malone, TW, dan Rockart, JF. (1991). "Computers, Networks, and the Corporation", Scientific America, September, p. 9. Mahmood, MA., and Mann, G.J, (1993). Measuring the Organizational Impact of Information Technology Investment: An Exploratory Study. Journal of Management Informations Systems, Vol.10, p. 1-122 Marchand, A. Donald, (2000), "Competing with Information", Wiley,
Pamela E. Carter, Ritu Agarwal, V. Sambamurthy, “Organizational Innovation with Information Technologies: The Cycle of Adoption, Adaptation, and Use” Parasuraman (1988), “Servqual: A Multiple Item Scala For Measuring Consumer Perception Of Servise Quality”, Journal of Retailing, Vol. 64 No.1, January P.12-40 Pantius D Soeling (1997), “Pemberdayaan SDM untuk peningkatan pelayanan, dalam Bisnis Birokrasi”, No. 2/Vol III/Agustus/1997 Penzias, A. (1995). “Harmony: Business, Technology & Life After Paperwork”. Harper Business.
Powers, R. F. & Dickson, GW., (1973) “MIS Project Management: Myths, Opinions and Reality.” California Management Review, , Vol.15, No.3, 147-156. Prescott, J.E. & Gibbons, P.T. (1993). “Global Competitive Intelligence: An Overview”. Dalam J.E. Prescott, & P.T. Gibbons (Eds.), Global Perspectives on Competitive Intelligence. Alexandria, VA: Society of Competitive Intelligence Professionals. Raymond Mcleod, (1995), “Management Information Systems – A Study of Computer Based Information Systems” ,New Jersey : Prentice Hall, Inc., Raymond, L., & Bergeron, F., (1992), “Personal DSS Success In Small Enterprises.” Information and Management, , Vol.22, No.5., 301-308. Raymond, L., (1990), “End-User Computing in the Small Business Context : Foundations and Directions For Research.” Database, , Vol.20,No.4.,2026. Raymond, L., (1985), “Organizational Characteristics and MIS Success in the Context of Small Business.” Management Information Systems Quarterly, , Vol.9, No.1,37-52.
Soh, C.P.P., Yap, C.S., & Raman, K.S., (1992), “Impacts of Consultants on Computerization Success in Small Businesses.” Information and Management, , Vol.22.,309-319. Straub, D., Limayem, M., & Karahanna-Evaristo, E., (1995), “Measuring System Usage : Implications For IS Theory Testing.” Management Science, , Vol.41, No.8.,1328-1342. Sugiyono, (1988), “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung Subramanian, G. H. (1994), “A replication of perceived usefulness and perceived ease of use measurement”, Decision Sciences, Vol. 25, No. 5, 863-873. Straub, D, M. Keil & Brenner, (1997), “Testing the technology acceptance model across Cultures: A Three Country Study”, Information and management, Vol 33, No. 1, pp 1-11 Syopiansyah (2000), “Paper Kiat Lampung Utara di bidang Teknologi Informasi dalam Menghadapi Otonomi Daerah”, di Kotabumi Lampung Utara. Szajna, B., 1996, “Empirical Evaluations of the Revised Technology Acceptance Model.” Management Science, ,Vol.42, No.1.,85-92. Tapscott, D dan Caston, A. (1994). “Paradigm Shift: The New Promise of Information technology”. New York: McGrawHill, Inc.
Raymond, L., (1987) “Validating and Applying User Satisfaction as a Measure of MIS Success in Small Organizations.” Information and Management, (The Netherlands), , Vol.12, 173-179.
Thomas K. Landauer, (1996), “The trouble with Computers, : “World Executive’s Digest, hal. 37.
Riadi Mochtar DR, Mencari Peluang Di Tengah Krisis
Toffler, A. (1990). “Powershift: Knowledge, Wealth, and Violence at the Edge of the 21st Century”. Bantam Books.
Rifkin, J. (1995). “The End of Work: The Decline of the Global Labor Force and the Dawn of the Post-Market Era”. Putnam-Tarcher.
Venkatraman, N. (1994). "IT-enabled business transformation: from automation to business scope redefinition". Sloan Management Review, winter, 73- 87.
Robey, D., Farrow, D. & Franz, C. R. (1989), “Group process and conflict in system development”, Management Science, Vol. 35, No. 10, 1172-1191
Vincent, D. (1993). "How eight firms transformed- With technology". Financial Executive, March/April.
Tjiptono, Fandi, (1996), “Manajemen Jasa”, Yogyakarta, Penerit Andi
Rogers, E. M. (1995), “Diffusion of Innovation.” The Free Press, New York,.
Wafa Elgarah and James F. Courtney, (2002), “enhancing the g2c relationship through new channels of communication: web-based citizen input”, Eighth Americas Conference on Information Systems
Siegel, D. (2000). “Futurize Your Enterprise: Business Strategy in the Age of the ecustomer”. John Wiley & Sons, Inc.
Wiedenbenck, S dan S Davis, (1999), “The Influnce of Interaction style and Experince on User Perception of Software Packages”, International Journal of Human Computer Studies, Vol 46, No.44, pp563-588
Singarimbu, Masri, Effendi Sofian (1995), “Metode Penelitian”, Survey, LP3ES, Jakarta
Williams, T.A., (1994), “Information Technology and Self Managing Work Groups.” Behavior and Information Technology, Vol.13, No.4, 268-276.
Wynne W. Chin1 Matthew K. O. Lee “On The Formation of End-User Computing Satisfaction: A Proposed Model And Measurement Instrument”
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
www.bi.go.id
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
www.image.google.com
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
www.apjii.or.id
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Zeithaml Valerie A, (1990), “Delivery Quality Service Balancing Costumer Perseptions and Expections”, The pree press, new york
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Zeithaml Valerie A, Leanard. Berry, And A Pasasurahman, (1988), “Communication and Control Processes In the delivery of Service Quality”, Journal of Marketing, April pp. 35-48
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Zinatelli, N., Cragg, P. B., & Cavaye, A. L. M., (1996), “End User Computing Sophistication and Success In Small Firms.” European Journal of Information Systems, Vol.5, 172-181.
I
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
www.artawan.mutiaracyber.com/kiris-moneter.html www.oto-one.com/news/isi_info.asp?noid=124 Yoeti Oka (2000) “Customer Service Cara Efektif Memuaskan Pelanggan”