Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa Volume 2, Nomor 1, April 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Egidius Jalal, Yasinta Lisa, Didin Syafrudin STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang, Sintang email:
[email protected] Abstract: This study aims to determine the effectiveness of the guided inquiry learning model for students’s learning outcomes in the special feature on the material living creatures in the 6th grade of primary school. This research uses a quantitative approach shaped Quasy Experiments with Nonequivalent Control Group Design and its population are students of class VI, with the selection of the sample using purposive sampling technique. Based on analysis of T test concluded that there is no difference of learning outcomes pretest the experimental class and control class as evidenced by tcal = 0.267 < ttable = 2.021. There are differences in learning outcomes posttest in the experimental class and control class as evidenced by tcal > ttable namely 2.441> 2.021. The size of the effective implementation of guided inquiry learning model is calculated using the formula and the effect size of 0.80 is obtained results in the medium category. The results showed there’s significant difference in student learning outcomes between experimental class and control class. Keywords: Effectiveness, Guided Inquiri, Learning Outcome Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi ciri khusus pada makhluk hidup di kelas VI Sekolah Dasar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif berbentuk Quasi Eksperimen dengan Non-Equivalent Control Group Design dan populasinya adalah siswa kelas VI, dengan pemilihan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Berdasarkan analisis uji T dua pihak untuk uji hipotesis disimpulkan bahwa tidak tidak terdapat perbedaan hasil belajar pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dibuktikan dengan thitung ≤ ttabel yaitu 0,267 ≤ 2,021. Terdapat perbedaan hasil belajar posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dibuktikan dengan thitung > ttabel yaitu 2,441 > 2,021. Ukuran efektivitas penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dihitung menggunakan rumus effect size dan diperoleh hasil 0,80 dalam kategori sedang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kata kunci: Efektivitas, inkuiri terbimbing, hasil belajar Pendahuluan Pendidikan bukanlah sesuatu yang
sehingga
menuntut
adanya
suatu
perbaikan yang secara terus menerus.
statis melainkan sesuatu yang dinamis
134
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 1, April 2016
Pendidikan merupakan faktor penting bagi
model pembelajaran inkuiri adalah suatu
suksesnya pembangunan suatu bangsa.
rangkaian
kegiatan
melibatkan
secara
Pendidikan pada dasarnya bertujuan
belajar maksimal
yang seluruh
untuk membina peserta didik agar memiliki
kemampuan siswa untuk mencari dan
pengetahuan,
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
keterampilan,
dan
sikap
positif dalam menjalani kehidupan. Suatu
analitis
pendidikan
merumuskan sendiri penemuannya dengan
dikatakan
berhasil
apabila
sehingga
penuh
yang lebih baik dalam penambahan positif
kegiatan pembelajaran inkuiri adalah (1)
menuju pendewasaan sikap dan prilaku.
keterlibatan siswa secara maksimal dalam
Keberhasilan proses pendidikan ditentukan
proses kegiatan belajar; (2) keterarahan
oleh beberapa komponen pembelajaran,
kegiatan secara logis dan sistematis pada
salah
tujuan
yang
memegang
peranan
diri.
Sasaran
dapat
peserta didik beroleh perubahan kearah
satu
pecaya
mereka
pembelajaran;
dan
utama
(3)
penting adalah guru. Guru merupakan
mengembangkan sikap percaya pada diri
tenaga profesional yang merencanakan
siswa pada apa yang ditemukan dalam
dan
proses inkuiri.
melaksanakan
pembelajaranbaik maupun
yang
konseptual
proses bersifat
dalam
teknis
mengelola
pembelajaran.
dalam
pra-observasi
yang
dilakukan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 01 Sintang diperoleh informasi bahwa
Keterampilan yang paling penting dalam
Berdasarkan
mengelola
pembelajaran
pembelajaran yang berlangsung selama ini hanya mengedepankan komunikasi satu
adalah memilih model pembelajaran yang
arah
bervariasi sehingga dapat meningkatkan
pembelajaran
minat dan semangat belajar siswa. Dalam
didominasi guru. Oleh karena itu, perlu
proses pembelajaran siswa sering kali
segera
mengalami kejenuhan, oleh sebab itu
pembelajaran
yang
dapat
model pembelajaran yang dapat diterapkan
mengembangkan
aktivitas
serta
salah satunya adalah model pembelajaran
kemampuan menyelidiki pada diri siswa,
inkuiri. Menurut Gulo (Trianto 2011 : 135) 135
yaitu
guru
ke
siswa.
yang
dilaksanakan
Proses
berlangsung
suatu
model
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri…
salah satunya adalah model pembelajaran
sebelumnya, yaitu inkuiri terbimbing dan
inkuiri (inquiri learning).
inkuiri bebas. Di dalam penelitian ini model
Model pembelajaran inkuiri ada tiga macam yakni model pembelajaran inkuiri terbimbing,
inkuiri
bebas
dan
pembelajaran
yang
digunakan
adalah
model pembelajaran inkuiri terbimbing.
bebas
Model pembelajaran inkuiri terbimbing
termodifikasi. Inkuiri terbimbing merupakan
diartikan
suatu cara yang efektif untuk membuat
pembelajaran yang dalam pelaksanaannya
variasi suasana pola pembelajaran kelas.
guru
Pembelajaran
petunjuk
merupakan
inkuiri
terbimbing
pembelajaran
kelompok
sebagai
suatu
menyediakan cukup
model
bimbingan
luas
kepada
Sebagian perencanaannya
atau siswa.
dibuat oleh
dimana siswa diberi kesempatan untuk
guru dan siswa tidak merumuskan sendiri
berpikir mandiri dan saling membantu
masalah
dengan
pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak
teman
yang
lain.
Model
yang
akan
melepas
digunakan bagi siswa-siswi yang belum
yang dilakukan oleh siswa. Guru harus
berpengalaman
dalam belajar. Model
memberikan pengarahan dan bimbingan
inkuiri bebas digunakan bagi siswa yang
kepada siswa dalam melakukan kegiatan-
telah dengan
menggunakan
Karena
dalam
inkuiri
saja
Dalam
pembelajaran inkuiri terbimbing biasanya
berpengalaman
begitu
dihadapi.
kegiatan-kegiatan
dalam
belajar
kegiatan sehingga siswa yang berifikir
model
inkuiri.
lambat
bebas
ini
atau
siswa
yang
mempunyai
intelegensi rendah tetap mampu mengikuti
menempatkan siswa seolah-olah bekerja
kegiatan-kegiatan
seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi
dilaksanakan
dan
siswa
mempunyai
kebebasan
kemampuan
tinggi
tidak
memonopoli
untuk
menentukan
diselidiki,
permasalahan
menemukan
dan
menyelesaikan masalah secara mandiri,
yang
sedang
kegiatan oleh sebab itu guru harus memiiki kemampuan mengelola kelas yang baik.
merancang prosedur atau langkah-langkah
Menurut Rohyanti (2015: 14), “Inkuiri
yang diperlukan. Sedangkan model inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) merupakan
bebas termodifikasi merupakan kolaborasi
salah satu model pembelajaran dimana
atau modifikasi dari dua model inkuiri
guru 136
membimbing
siswa
melakukan
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 1, April 2016
kegiatan dengan memberi awal
dan
diskusi”.
pertanyaan
mengarahkan
pada
suatu
Pembelajaran inkuiri terbimbing
digunakan
bagi
siswa
berpengalaman
belajar
menggunakan pembelajaran
yang
model ini
inkuiri.
siswa
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.
Hasil
belajar
siswa
memiliki
hubungan erat dengan cara atau proses
kurang
pelaksanaan
belajar
mengajar,
dengan
keberhasilan
proses
belajar
Dengan
adalah
belajar
lebih
metode
digunakan
atau
mengajar
strategi
untuk
sebab
yang
mempengaruhi
berorientasi pada bimbingan dan petunjuk
keberhasilan belajar siswa baik secara
dari guru hingga siswa dapat memahami
kuantitas maupun kualitas. Yang dimaksud
konsep-konsep pembelajaran.
dengan kuantitas disni adalah jumlah
Kemudian
Sanjaya
1991)
materi yang diserap oleh siswa sedangkan
menyatakan, “Terdapat lima macam prinsip
secara kualitas adalah adanya perubahan
model
prilaku terhadap diri siswa.
pembelajaran
(2006:
inkuiri
terbimbing
yang dapat diterapkan dalam penelitian ini
Menurut Hamalik (Haris dan Jihad,
yaitu 1) Berorientasi pada perkembangan
2012: 15) “Hasil belajar adalah pola-pola
intelektual; 2) Prinsip interaksi; 3) Prinsip
perbuatan,
bertanya; 4) Prinsip belajar untuk berpikir;
pengertian
dan 5) Prinsip keterbukaan.”.
apersepsi
Adapun
pelaksanakan
model
nilai-nilai, dan dan
pengertian-
sikap-sikap, abilitas”.
serta
Sedangkan
Menurut Sudjana (Haris dan Jihad, 2012:
pembelajaran inkuiri terbimbim meliputi
15)
lngkah-langkah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
pembelajaran
menurut
Hanson (Sofiani, 2011: 17) yakni orientasi,
menerima pengalaman belajarnya”.
eksplorasi, pembentukan konsep, aplikasi, dan kesimpulan. Selanjutnya
“Hasil belajar adalah kemampuan-
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah
adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
kemampuan yang diperoleh anak setelah
mengikuti proses pembelajaran dan untuk
melalui
mengetahui
kegiatan
hasil
belajar
belajar.
Menurut
hasil
belajar tes
guru
baik
lisan
Abdurrahman (Haris dan Jihad, 2012:14)
biasanya
“Hasil belajar adalah kemampuan yang
maupun tertulis. Hasil belajar disini adalah 137
memberikan
siswa
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri…
kemampuan-kemampuan
dimiliki
sampel pada umumnya dilakukan secara
pengalaman
random, pengumpulan data menggunakan
belajarnya melalu model pembelajaran
intrumen penelitian, analisis data bersifat
inkuiri, khususnya inkuiri terbimbing.
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
siswa
setelah
yang
menerima
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Metode
Bentuk penelitian yang digunakan
Pendekatan penelitian menggunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
bentuk
pendekatan penelitian kuantitatif. Metode
penelitian eksperimen. Jenis eksperimen
penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
adalah
cara
alamiah
untuk
memperoleh data dengan kegunaan dan
quasi experiment
tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2014 :
karena
3) “Metode penelitian diartikan sebagai
kelompok
cara
eksperimen yang secara alami sudah
ilmiah
untuk
mendapatkan
data
(eksperimen semu),
penelitian
ini
menggunakan
subjek
secara
utuh
dalam
dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
terbentuk
Berdasarkan
mengontrol semua variabel yang ada.
maka
dalam
menggunakan Penelitian
tujuan
yang
penelitian
dikehendaki, ini
penelitian tersebut
bertujuan
kelas
dan
tidak
Menurut Sugiyono (2014: 114) Quasy
penulis kuantitatif.
dalam
Experimental
Desain
pengembangan
dari
true
experimental
mengungkapkan hubungan sebab akibat
design.
dua variabel, yakni model pembelajaran
terdapat kelompok yang dipilih tidak secara
inkuiri terbimbing sebagai variabel bebas
random,
dan hasil belajar siswa sebagai variabel
pertimbangan oleh peneliti sendiri. Quasi
terikat
Experimental terbagi dalam dua bagian
Menurut
Sugiyono
“Metode
penelitian
sebagai
metode
(2014
kuantitatif penelitian
Bentuk
merupakan
eksperimen
tetapi
dipilih
ini
yaitu
berdasarkan
14)
yakni time series design dan nonequivalent
diartikan
control group design. Dalam penelitian ini
yang
rancangan desain yang digunakan adalah
:
berlandaskan pada filsafat positivisme,
nonequivalent
digunakan untuk meneliti pada populasi
Adapun rancangan desain Nonequivalent
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan 138
control
group
design.
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 1, April 2016
Control Group Design, dapat ditunjukan
pada Tabel 1. mmmmmmmmmmmmmmm
Tabel 1. Rancangan penelitian Nonequivalent Kontrol Group Design Group Eksperimen Kontrol
Pretest Q1 Q3
Perlakuan X -
Populasi dalam peneliti ini adalah seluruh
Teknik
Posttest Q2 Q4 pengumpulan
data
dalam
siswa kelas VI SD Negeri 01 Sintang yang
penelitian ini adalah tekni pengamatan
terdiri dari dua kelas yang berjumlah 42
langsung
siswa. Dengan perincian terdapat 21 siswa
Sedangkan alat pengumpul data dalam
keals VI A dan 21 siswa kelas VI B.
penelitian ini adalah lembar observasi
Dalam
desain
menggunakan
ini, teknik
nonprobability sampling sampel
Porposive.
peneliti
untuk
pertimbangan
mengambil
pebgukuran.
data
proses
pembelajaran inkuiri terbimbing dan lembar
dengan teknik
tes untuk mengumpulkan data tentang
Menurut
penentuan
teknik
sampling
Sugiyono
hasil belajar siswa.
(2011: 85) “Sampling Porposive adalah teknik
dan
sampel
tertentu”.
Analisis data dalam penelitian ini
dengan
dilakukan statistik. Terdapat dua macam
Adapun
statistik yang digunakan untuk analisis data
pertimbangan dalam penentuan sampel
yaitu
yang
inferensial. Uji hipotesis yang digunakan
diambil
kemampuan
yakni dan
hasil
dengan belajar
melihat siswa
dalam
statistik
deskriptif
penelitian
statistik
adalah
statistik
inferensial
meliputi
melalui wawancara bersama guru dan dua
inferensial.
orang siswa dari masing-masing kelas.
rumus uji parametrik dan uji nonparametrik.
Setelah
Uji parametrik digunakan jika data yang
dilakukan
wawancara
didapat
statistik
ini
dan
bahwa hasil belajar siswa antara kelas VIA
diperoleh
dan kelas VIB tidak jauh berbeda dan
Sedangkan nonparametrik digunakan jika
setelah dipertimbangkan maka kelas VI A
data yang diperoleh tidak normal atau
dipilih sebagai kelas eksperimen dan VI B
homogen.
sebagai kelas control.
139
normal
atau
homogen.
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri…
Analisis statistik dilakukan dengan uji
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
t dengan rumus Polled Varian (Sugiyono,
hasil belajar siswa pada pokok bahasan ciri
2013: 197) sebagai berikut.
khusus pada makhluk hidup, menggunakan
𝑋̅1 − 𝑋̅2
t=
rumus Effect Size sebagai berikut:
2 2 √(𝑛1 − 1) 𝑠1+(𝑛2 −1)𝑠1( 1 + 1 ) 𝑛1+𝑛2−2 𝑛2 𝑛2
Sedangkan efektivitas
Untuk penggunaan
ES =
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑙𝑠 𝑒𝑘𝑠−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑙𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑆𝐷 𝑘𝑙𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
mengetahui Dengan criteria nilai effect size di
model
interpretasi seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria Effect Size Rentang Kategori ES<0,2 Rendah Sedang 0,2≤ES≤0,8 ES>0,8 Tinggi
membandingkan 𝑥²hitung dengan 𝑥²tabel untuk
Hasil dan Pembahasan Setelah diperoleh data hasil pretest dan posttest, sebagai langkah pertama
α = 5% (0,05) dan derajat kebebasan (dk) = k-3.
analisis data adalah uji normalitas. Uji
Berdasarkan
hasil
pengujian
kelas
eksperimen
normalitas dilakukan untuk data pretest
normalitas
dan posttest
kelas VIA sebagai kelas
diperoleh X2 hitung 1,65, X2 tabel 5,991,
eksperimen dan kelas VIB sebagai kelas
dengan demikian 𝑥²hitung ≤ 𝑥²tabel ini berarti
kontrol yang dianalisis dengan rumus chi-
pretest
kuadrat. Uji chi-kuadrat bertujuan untuk
normal.
mengetahui
dan
diperoleh 𝑥²hitung 1,94, 𝑥²tabel 5,991, dengan
posttest pada kelas eksperimen dan kelas
demikian 𝑥²hitung ≤ 𝑥²tabel ini berarti pretest
kontrol berdistribusi normal atau tidak
kelas kontrol berdistribusi normal.
berditribusi
apakah
data
normal
pretest
dengan 140
pretest
kelas
eksperimen
Pretest
berdistribusi
kelas
kontrol
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 1, April 2016
Posttest kelas eksperimen diperoleh
varians 95,45 sehingga didapat Fhitung 1,38.
𝑥²hitung 1,93, 𝑥²tabel 5,991, dengan demikian
Dari tabel distribusi F dengan taraf nyata
𝑥²hitung ≤ 𝑥²tabel ini berarti posttest kelas
5% dan dk pembilang 20 serta dk penyebut
eksperimen berdistribusi normal. Posttest
20, diperoleh Ftabel 2,12. Karena Fhitung =
kelas kontrol diperoleh 𝑥²hitung 3,43, 𝑥²tabel
1,38 < Ftabel = 2,12 maka varians kedua
5,991, dengan demikian 𝑥²hitung ≤ 𝑥²tabel ini
kelas tidak berbeda secara signifikan atau
berarti
homogeny.
posttest
kelas
eksperimen
homogenitas
varian
telah
dipenuhinya
persyaratakn pengujian amak selanjutnya
berdistribusi normal. Selanjutnya
Dengan
dilakukan untuk
uji
mengetahui
dilakukan analisis data untuk mengetahui pengaruh
penggunaan
model
apakah data pretest kelas eksperimen
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
homogeny dengan data pretses kelasa
hasil belajar siswa. Pengujian hipotesis bertujuan untuk
control demikian pula untuk data posttest. Berdasarkan hasil perhitungan pretest
menjawab rumusan hipotesis penelitian
untuk kelas eksperimen diperoleh varians
yaitu Apakah terdapat perbedaan yang
53,58 dan untuk kelas kontrol diperoleh
signifikan terhadap hasil belajar siswa
varians 47,88 sehingga didapat Fhitung 1,12
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Dari tabel distribusi F dengan taraf nyata
pada materi ciri khusus pada makhluk
5% dan dk pembilang 20 serta dk penyebut
hidup dikelas VIA dan VIB Sekolah Dasar
20, diperoleh Ftabel 2,12. Karena Fhitung =
Negeri 01 Sintang. Berdasarkan hasil
1,12 < Ftabel = 2,12 maka varians kedua
perhitungan uji normalitas yang dilakukan
kelas tidak berbeda secara signifikan atau
pada kedua kelas menunjukan bahwa data
homogeny.
pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol
Analisis dengan cara yang sama
berdistribusi normal. Adapun data postest
data
kedua kelas juga berdistribusi normal.
posttest.
Jumlah siswa kelas eksperimen 21 orang
Berdasarkan hasil perhitungan posttest
dan 21 orang pada kelas control, yakni
untuk kelas eksperimen diperoleh varians
dengan uji hipotesis menggunakan statistik
dilakukan homogenitas
untuk untuk
memperoleh data
132,02 dan untuk kelas kontrol diperoleh 141
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri…
parametrik yaitu uji-t dua sampel untuk
kelas
menguji pretest dan posttest
(posttest).
Hasil
uji
hipotesis
pretest
kelas
kontrol
setelah
pembelajaran
Selanjutnya perhitungan efektivitas
eksperimen dan kelas kontrol diperoleh
bertujuan
rerata kelas eksperimen 45,52 dan rerata
penelitian
yaitu
Seberapa
efektif
kelas kontrol 44,95, dengan n1 =21 dan n2
penerapan
model
pembelajaran
inkuiri
=21 diperoleh thitung =0,267. Dengan taraf
terbimbing terhadap hasil belajar siswa
Dengan α = 5% dan db = 40 diperoleh ttabel
pada materi ciri khusus pada makhluk
2,021. Hal ini berarti thitung ≤ ttabel yaitu 0,267
hidup. Data hasil posttest siswa kelas
≤ 2,021 maka Ha ditolak dan Ho diterima,
eksperimen diperoleh rata-rata nilai 81,71
artinya tidak terdapat perbedaan yang
dan kelas kontrol 73,90 serta standar
signifikan hasil belajar siswa antara kelas
deviasi untuk kelas kontrol 9,77 dengan
eksperimen dan kelas kontrol sebelum
demikian
pembelajaran (pretest).
menggunakan rumus effect size sebagai
Kemudian hasil uji hipotesis posttest kelas
eksperimen
dan
kelas
untuk
menjawab
perhitungan
rumusan
dengan
berikut:
kontrol
ES =
81,71−73,90 9,77
= 0,80
diperoleh rerata posttest kelas eksperimen rerata posttest kelas kontrol
Harga effect size (ES) sebesar 0,80.
73,90 varians posttest kelas eksperimen
Apabila dilihat dari tabel kriteria effect size
132,02 serta varians kelas kontrol 95,45
pada Tabel 3.11 termasuk dalam kategori
dengan n1 = 21 dan n2 21 diperoleh thitung =
sedang,
2,441. Dengan α = 5% dan db = 40
dengan
diperoleh ttabel 2,021.Apabila nilai thitung >
pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki
81,71 dan
ttabel, maka Ha terima dan Ho ditolak.
artinya
proses
menggunakan
pembelajaran model
efektivitas sedang terhadap hasil belajar
Karena thitung> ttabelyaitu 2,441 > 2,021,
siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Sintang
maka Ha terima dan Ho ditolak, artinya
pada pokok bahasan ciri khusus pada
terdapat perbedaan yang signifikan hasil
makhluk hidup.
belajar siswa antara kelas eksperimen dan
142
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 1, April 2016
Simpulan dan Saran Berdasarkan
peneliti
hasil
penelitian
dan
sendiri.
penelitian
ini,
Sebagai peneliti
akhir
dari
menyampaikan
pembahasan dapat disimpulkan terdapat
beberapa saran yakni Peserta didik perlu
efektivitas penerapan model pembelajaran
dilatih untuk dapat berani dan percaya diri
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar
dalam mencari dan menemukan sendiri
siswa pada hal ini dibuktikan dengan hasil
permasalahan yang ada sesuai dengan
pengujian
menyatakan
gaya belajar mereka masing-masing, Guru
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
diharapkan dapat mengembangkan bakat
siswa pada pengukuran akhir (post-test)
dan kecakapan dari setiap individu. Karena
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
setiap
di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 01
kemampuan yang berbeda-beda, dan Guru
Sintang.
diharapkan memiliki kemampuan untuk
hipotesis
Selain
itu
yang
Proses
pembelajaran
individu
merangsang
memiliki
keaktifan
bakat
siswa
dan
dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri
memberikan beberapa pertanyaan. sebab,
terbimbing di kelas VIA sebagai kelas
kemampuan siswa dalam menjawab setiap
eksperimen berjalan dengan baik. Rata-
pertanyaan termasuk bagian dari proses
rata
berpikir,
persentase
aktivitas
pertemuan
pertama
menunjukan
angka
persentase
aktivitas
guru dan
100%.
pada kedua
Rata-rata
siswa
kelas
eksperimen pada pertemuan pertama dan
Daftar Pustaka Haris, A dan Jihad, A. (2012). Evaluasi pembelajaran.Yogyakarta:Yramawidy a.
kedua menunjukan angka 90,68% Berkaitan dengan pembahasan dan hasil
penelitian,
pembelajaran
bahwa
inkuiri
terbimbing
model dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik, maka peneliti mengemukakan beberapa saran
sehingga
dapat
memberikan
beberapa manfaat bagi pembaca maupun
Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Sofiani, Erlina. (2011). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep listrik dinamis. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah 143
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri…
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif kualitatifdan R & D. . Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Trianto. (2011). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik; Cet. 5. Prestasi Pustaka: Jakarta.
144