EFEKTIVITAS PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANGAN JAYA DESA PANGAN JAYA KECAMATAN LAINEA
SKRIPSI
ROCKY JAYA SAPUTRA Stb. B1B1 11 083
JURUSAN MANAJEMEN (SDM) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANGAN JAYA DESA PANGAN JAYA KECAMATAN LAINEA
Ditujukan Kepada Universita Haluoleo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyesuaikan Program Sarjana
OLEH
ROCKY JAYA SAPUTRA Stb. B1B1 11 083
JURUSAN MANAJEMEN (SDM) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017
ii
iii
iv
ABSTRAK
ROCKY JAYA SAPUTRA (B1B1 11083) “Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea”. Dibawah bimbingan Agustinus Tangalayuk, selaku Pembimbing I dan Sri Wiyati Maharani, selaku pembimbing II Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagiamana efektivitas partisipasi anggota pada KUD Pangan Jaya?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas partisispasi anggota KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan. Lainea. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KUD Pangan Jaya di Kecamatan Lainea tahun 2015 yaitu berjumlah 333 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat efektivitas anggota KUD Pangan Jaya umumnya berada pada kategori kurang. hasilnya adalah faktor paling menentukan dalam maju tidaknya koperasi terletak pada partisipasi anggotanya, dan jelas partisipasi ini erat kaitannya dengan pemahaman anggota koperasi terhadap efektivitas anggota koperasi secara menyeluruh dan dalam arti yang sebenarnya. Bagaimana mereka bisa berpartisipasi lebih kalau mengerti saja tidak mengenai apa itu koperasi. Hasilnya anggota koperasi tidak menunjukkan partisipasinya baik itu kontributif maupun insentif terhadap kegiatan koperasi sendiri. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya, karena para pengurus beranggapan hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri mereka pribadi. Kegiatan koperasi yang tidak berkembang membuat sumber modal menjadi terbatas. Terbatasnya usaha ini akibat kurangnya dukungan serta kontribusi dari para anggotanya untuk berpartisipasi membuat koperasi. Oleh karena itu, semua masalah berpangkal pada efektivitas partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan erat terhadap efektivitas partisipasi anggota KUD Pangan Jaya di Kec. Lainea adalah cukup efektif diterima secara signifikan.
v
ABSTRACT
ROCKY JAYA SAPUTRA ( B1B1 11083) " The Effectiveness of Participation Member Cooperation Unit Countryside (KUD) Pangan Jaya Countryside Pangan Jaya District of Lainea". Agustinus Tangalayuk, as Advisor I and Sri Wiyati Maharani, as Advisor II The research question in this research internal is how the effectiveness of member participation on KUD Pangan Jaya?. The Objective of this research is to know the effectiveness of member participation of KUD Pangan Jaya Countryside Pangan Jaya District of Lainea Population in this research is all member of KUD Pangan Jaya Countryside Pangan Jaya District of Lainea year 2015 that is amounting to 333 people. Base on the result of the research obtained level of effectiveness member of KUD Pangan Jaya on generally reside in less category. The result was the most factor who determining in going forward or not the cooperation that lay in its member participation, and is clear this participation sliver its bearing with understanding of cooperation member toward effectiveness of cooperation member by totally and in meaning which in fact. How they can be participate more if just understanding did not know what that cooperation. Its result of cooperation member did not show its participation that goodness incentive and also contributive toward activity of cooperation itself. Lack of education and also training given by official member of to all cooperation member of leading become its primary factor, because all official member of opinion the mentioned will not yield benefit to themselves. The Activity of cooperation which did not expand to make the source of capital become limitedly. The limited this business effect of lack of support and also contribution from all member to be participate to make cooperation. Therefore, all problem of have jetty at effectiveness of member participation in supporting to be formed of strength cooperation, and give benefit for all member, and also in around society. The result of this research express that there are hand relation toward effectiveness of member participation of KUD Pangan Jaya Countryside Pangan Jaya District of Lainea was accepted quite effectively received as significantly.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, hidayah Nya, sehingga hasil penelitian ini yang berjudul “Efektivitas Efektivitas Partisipasi Anggota KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea” dapat diselesaikan. kan. Dalam penyusunan hasil penelitian ini banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi, namun berkat ketekunan, kesabaran dan kerja keras diiringi do’a, semua dapat teratasi. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Agustinus Tangalayuk, SE., M.Si, selaku Pembimbing I dan Dr. Sri Wiyati Maharani, SE., M.Si., selaku pembimbing II yang telah telah memberikan bimbingan dengan tulus, ikhlas, sehingga hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Hj. Rostin, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian sampai selesainya hasil penelitian ini. 2. Bapak La Ode Asfahyadin, SE., MM., selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo yang telah memberikan arahan izin i serta
kesempatan
untuk
melaksanakan
penyusunan hasil penelitian ini.
vii
penelitian
sampai
selesainya
3. Ibu Dr.Sinarwati, SE., M.Si., selaku Kordinator Program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo kendari. 4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ekonomi Manajemen yang telah memberikan dorongan kepada penulis dan telah banyak membekali penulis dengan segenap ilmu pengetahuannya. 5. Bapak Agustinus Tangalayuk, SE., M.Si selaku Pembimbing Pertama yang dengan senang hati dan lapang dada meluangkan waktunya dan telah banyak mengarahkan dan membimbing penulis. 6. Ibu Dr. Sriwiyati Maharani,SE.M.Si., selaku Pembimbing Kedua telah banyak mengarahkan dan membimbing penulis. 7. Bapak Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak sempat disebutkan namanya satu persatu yang telah berajasa mengajar dan mendidik penulis dari awal pendidikan hingga penulisan hasil skripsi ini. 8. Teman-teman seperjuanganku yang selalu menyemangati dan memberikan bantuan selama perjalanan menempuh studi ini 9. Kepada Nikhtiya Nurfajri, Muh Akbar, Yudha Balani, Abdul Kadri, Tamsir Tawakal, Juflin Alim dan teman-teman yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu. 10. Kepada kedua orang tua yang telah sabar membimbing hingga hasil skripsi ini dapat terselesaikan. Serta seluruh keluarga yang tak henti-hentinya memberikan motivasi, bimbingan, materi serta do’a demi keberhasilan penulis. Semoga Allah SWT
viii
senantiasa merahmati kita dan semoga bantuan dari semua pihak mendapat pahala di sisi Allh Swt. Amin. Akhirnya penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan namun demikian penulis berharap bahwa penuyusunan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kalangan yang membutuhkan. Kiranya Allh Swt senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Kendari, 29 desember 2017 Penulis
Rocky Jaya Saputra Nim:B1B111083
ix
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ................................................................................... HALAMAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN ....................................... ABSTRAK ...................................................................................................... ABSTRACT ..................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
i ii iii iv v vi vii x xii xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................
1 5 5 6 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 2.2 Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi ....................................... 2.2.1 Pengertian Efektivitas............................................................ 2.2.2 Partisipasi Anggota Koperasi ............................................... 2.2.2.1 Pengertian Partisipasi Anggota ...................................... 2.2.2.2 Jenis-jenis Partisipasi Anggota Koperasi ...................... 2.3 Koperasi .............................................................................................. 2.3.1 Pengertian Koperasi............................................................... 2.3.2 Tujuan dan Manfaat Koperasi ............................................. 2.3.3 Jenis-Jenis Koperasi .............................................................. 2.4 Fungsi dan Prinsip Koperasi ............................................................. 2.4.1 Fungsi Koperasi ...................................................................... 2.4.2 Prinsip-Prinsip Koperasi ....................................................... 2.5 Manfaat Partisipasi Anggota Koperasi ............................................ 2.6 Kerangka Pikir ...................................................................................
7 8 8 11 11 13 17 17 19 19 21 21 22 24 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 3.2 Jenis Penelitian ...................................................................................
33 33
x
3.3 Populasi ............................................................................................... 3.4 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 3.6 Instrumen Penelitian .......................................................................... 3.6.1 Instrumen Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi .............. 3.6.1.1 Definisi Konsep ................................................................ 3.6.1.2 Definisi Operasional ........................................................ 3.7 Teknik Analisis Data ..........................................................................
33 34 34 35 35 35 35 36
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Koperasi Unit Desa ............................................. 4.1.1 Letak Geografis............................................................................ 4.1.2 Sejarah Berdirinya KUD “Pangan Jaya” ................................. 4.1.3 Sturuktur Organisasi .................................................................. 4.1.3.1 Rapat Anggota ................................................................... 4.1.3.2 Badan Pengawas ................................................................ 4.1.3.3 Pengurus ............................................................................. 4.1.3.4 Manajer .............................................................................. 4.2 Perkembangan KUD Pangan Jaya .................................................... 4.2.1 Jumlah Anggota KUD Pangan Jaya .......................................... 4.2.2 Bidang Permodalan KUD Pangan Jaya .................................... 4.3 Karakteristik Responden .................................................................... 4.4 Analisis Deskriptif Presentase ............................................................ 4.4.1 Partisipasi Anggota dalam RAT ................................................ 4.4.2 Partisipasi Anggota dalam Permodalan .................................... 4.4.3 Partisipasi Anggota dalam Menggunakan Jasa ........................ 4.5 Pembahasan .........................................................................................
38 38 38 39 39 40 40 42 44 44 46 47 50 50 59 66 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 5.2 Saran ..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
xi
85 87
LAMPIRAN DAFTAR TABEL
Halaman 1. Rincian Volume Usaha KUD Pangan Jaya Sejak Tahun 2011-2015 ...............
43
2. Keanggotaan KUD Pangan Jaya Sejak Tahun 2011-2015 ...............................
45
3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Pangan Jaya Tahun 2015 .......................................................................................................
49
4. Jawaban Responden Tentang Lamanya Menjadi Anggota KUD Pangan Jaya ...................................................................................................................
50
5. Jawaban Responden Tentang Kehadiran mengikuti RAT ...............................
51
6. Jawaban Responden Tentang keaktifan Memberikan Saran/kritik pada RAT ..................................................................................................................
53
7. Jawaban Responden Tentang Keaktifan Memberikan Saran/Kritik di Luar RAT secara Lisan .............................................................................................
54
8. Jawaban responden tentang keaktifan anggota mengisi buku saran/kritik Yang disediakan oleh koperasi ........................................................................
56
9. Jawaban responden tentang kuantitas mencalonkan diri sebagai pengurus Selama menjadi anggota koperasi ....................................................................
57
10 Bobot nilai rata-rata jawaban responden dalam bidang rapat koperasi............
59
11.Jawaban responden tentang ketepatan waktu membayar simpanan pokok .....
60
12.Jawaban responden tentang ketepatan waktu membayar simpanan wajib ......
62
13.Jawaban responden tentang rutinitas menyimpan uangnya dalam simpanan Sukarela ............................................................................................................
64
14.Bobot nilai rata-rata jawaban responden dalam bidang modal ........................
66
15.Jawaban responden tentang jumlah uang dipinjam pada koperasi ..................
66
15.Jawaban responden tentang jangka waktu pengembalian pinjaman ................
69
16.Jawaban responden tentang ketepatan waktu pengembalian pinjaman pada koperasi ....................................................................................................
71
17. Bobot nilai rata-rata jawaban responden bidang jasa koperasi .......................
72
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Model Partisipasi Anggota .......................................................................... 2. Skema Kerangka Pikir ................................................................................. 3. Struktur Organisasi KUD Pangan Jaya ....................................................... 4. Grafik Kehadiran dalam RAT ..................................................................... 5. Grafik Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Pokok ............................... 6. Grafik Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Wajib................................ 7. Grafik Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Sukarela ........................... 8. Grafik Pinjaman Uang Pada Koperasinya ................................................... 9. Grafik Unit Pelistrikan ................................................................................ 10.Grafik Unit Bahan Bakar ............................................................................
xiii
23 30 38 52 61 63 65 68 81 82
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 Ayat 1 menyatakan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bentuk usaha yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah koperasi. Koperasi merupakan kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk memperbaiki sosial kebutuhan anggotanya dengan lainnya dengan cara membatasi keuntungan usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi. Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1992 pasal 1 menjelaskan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. KUD Pangan Jaya termasuk jenis koperasi fungsional dimana anggotanya adalah anggota masyarakat. KUD Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe selatan yang bertempat di Desa pangan jaya No.20. Berbadan hukum pada tanggal 29 Februari 1996 dengan nomor 133/PAD/KWK/21/II/1996. Koperasi Indonesia bertujuan untuk memajukan kesejateraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UU No. 25 Tahun 1992 pasal 3).
1
2
Tujuan koperasi yang tercantum dalam anggaran dasar kemudian dijabarkan lagi dalam tujuan-tujuan jangka pendek (1 tahun). Tujuan jangka pendek ini biasanya dirumuskan dalam betuk rencana-rencana yang meliputi rencana kerja maupun rencana atas anggaran pendapatan dan belanja koperasi. Rapat anggota koperasi minimal diadakan satu tahun sekali sehingga disebut Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dalam (RAT) selain menyusun rencana-rencana untuk tahun berikutnya juga mengesahkan pertanggung jawaban pengurus atas pelaksanaan rencana-rencana tahun sebelumnya. Rencana pertanggung jawaban pengurus atas pelaksanaan rencana koperasi tahun sebelumnya juga harus mendapatkan persetujuan dari anggota agar bisa dianggap sah. Mengingat begitu pentingnya kedudukan anggota dalam RAT, maka anggota koperasi diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam RAT dengan cara menghadiri dan menggunakan hak suara yang dimiliki dengan sebaikbaiknya untuk memberikan saran atau pendapat agar koperasi dapat mencapai tujuannya dengan baik. Sondang P. Siagian (2001: 24) Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Selain dibutuhkan partisipasi aktif anggota dalam menghadiri RAT, juga diperlukan partisipasi anggota dalam hal tambahan modal, hal ini disebabkan
3
karena pengelolaan koperasi yang baik membutuhkan modal. Modal koperasi dapat berasal dari anggota maupun dari non anggota. Semakin besar jumlah modal yang berasal dari anggota maka pengelolaan koperasi akan semakin baik karena ini berarti koperasi dapat hidup dari biaya sendiri. Agar kebutuhan modal koperasi dapat terpenuhi, dibutuhkan partisipasi anggota dalam permodalan. Bentuk partisipasi anggota dalam permodalan dapat dilakukan dengan membayar berbagai simpanan yang ada dalam koperasi yaitu simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela secara teratur. Adanya modal yang dimiliki koperasi, maka koperasi akan lebih mudah memenuhi kebutuhan anggota dengan menyediakan berbagai jasa pelayanan. Usaha koperasi dapat berkembang dengan anggota yang hendaknya mau memanfaatkan jasa yang disediakan oleh koperasi. Partisipasi anggota sangatlah perlu dalam perkembangan suatu koperasi. Partisipasi anggota meliputi berbagai bidang yaitu partisipasi dalam demokrasi ekonomi koperasi, partisipasi dalam permodalan serta partisipasi dalam penggunaan jasa usaha koperasi. Partisipasi anggota dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi, dapat diwujudkan dengan cara anggota berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pengambilan keputusan yang diselenggarakan melalui rapat-rapat anggota maupun di luar rapat anggota. Partisipasi anggota dalam bidang permodalan koperasi dapat diwujudkan dalam bentuk aktif turut serta menanggung beban modal koperasi dengan cara membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela yang dilakukan secara teratur. Partisipasi dalam penggunaan jasa usaha koperasi dapat dilakukan dengan cara menggunakan setiap jasa yang disediakan koperasi, dalam hal ini posisi
4
anggota sebagai pelangan atau konsumen. Dengan cara anggota sering menggunakan jasa atau unit usaha yang disediakan oleh koperasi, diharapkan koperasi dapat berkembang secara baik. Uraian di atas menunjukan pentingnya partisipasi anggota dalam suatu koperasi, dengan kata lain semakin tinggi partisipasi anggota,maka peningkatan usaha koperasi akan semakin baik, sebaliknya semakin rendah partisipasi anggota maka perkembangan usaha usaha koperasi akan semakin terhambat. Namun hal tersebut sering tidak disadari oleh pengurus koperasi maupun anggota koperasi itu sendiri, sehingga mengakibatkan perkembangan usaha koperasi tidak maksimal. Hal tersebut sebagaimana terjadi pada KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan hasil wawancara bersama pengurus koperasi diperoleh informasi bahwa sebagian anggota kurang berpartisipasi secara aktif dalam pengelolaan koperasi. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sebagian kecil anggota yang mengikuti pelaksanaan (RAT). Sebagian anggota menganggap bahwa pelaksanaan (RAT) bukan merupakan hal penting, sehingga mereka tidak perlu mengikutinya. Anggota koperasi merupakan komponen terpenting dalam pembentukan sebuah koperasi, dengan tugas dan bertanggung jawab serta partisipasi atas maju dan mundurnya usaha koperasi. Dalam sistem perkoperasian fungsi anggota yaitu sebagai pemilik koperasi dan sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi, sehingga tidak heran tanpa ditopang oleh kegiatan, partisipasi dan peran aktif anggotaanggota koperasi, sebuah koperasi tidak dapat maju, berkembang dan bersaing dengan perekonomian swasta. Melihat sebagian besar anggota koperasi bertempat
5
tinggal di daerah pedesaan, tentunya penghidupan ekonomi mereka masih bersumber pada pengadaan bahan pangan dan pengembangan ekonomi rakyat yang berguna untuk meningkatkan taraf anggota dan masyarakat desa sekitarnya. Untuk itu, demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi masyarakat pedesaan, dibentuklah sebuah koperasi pedesaan yakni Koperasi Unit Desa Pangan Jaya. Berdasarkan fenomena-fenomena keanggotaan KUD Pangan Jaya pada tahun 2013 berjumlah 333, pada tahun 2014 mengalami peningkatan yakni berjumlah 339 orang, dan pada tahun 2015 keanggotaan berjumlah 333 orang berkurang 6 orang dari tahun 2014 dikarenakan anngota tersebut tidak melanjutkan partisipasi keanggotaan pada KUD Pangan Jaya, dari data akan pentingnya partisiapsi anggota koperasi di atas, maka efektivitas mengenai patisipasi anggota koperasi menarik untuk dilakukan penelitian. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Efektivitas Partisipasi Anggota pada KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan”. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Efektivitas Partisipasi anggota pada KUD pangan jaya desa pangan jaya kecamatan lainea kabupaten konawe selatan”. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas partisipasi anggota pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan.
6
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Sebagai bahan informasi bagi pengurus koperasi dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota koperasi.
2.
Sebagai bahan informasi bagi anggota koperasi untuk meningkatkan partisipasi mereka masing-masing sehingga dapat menunjang keberhasilan usaha koperasi.
3.
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau pembanding bagi penelitian lain yang relevan.
4.
Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan peneliti dan pembaca utamanya yang berkaitan dengan efektivitas pastisipasi anggota koperasi.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini difokuskan pada efektivitas partisipasi
anggota pada KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea untuk mengembangkan usaha koperasi kearah yang lebih maksimal.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu La Deni (2011) melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan antara
pendapatan dengan partisipasi anggota KUD Tunas Sari Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna”. Yang menyimpulkan bahwa tingkat pendapatan dan partisipasi anggota KUD Tunas Sari umumnya berada pada kategori tingginya nilai positif partisipasi anggota. Sandriani (2012) melakukan penelitian mengenai Analisis Kinerja Keuangan dan Partisipasi Anggota Koperasi Produksi Desa Lainea. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan, menganalisis manfaat ekonomi dan tingkat partisipasi anggota serta hubungannya. Hasil dari penelitian ini adalah partisipasi anggota KPS Lainea dibidang organisasi dinilai tinggi untuk hadir dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Hal ini dikarenakan anggota merasakan tingkat keaktifan mereka. Sehingga terjaminnya pemasaran-pemasaran yang dilakukan di KPS Lainea, partisipasi anggota meningkat. Berdasarkan penelitian terdahulu, menjadi acuan bagi penelitian ini dengan menganalisis kinerja koperasi dengan tujuan menganalisis efektivitas partisipasi anggota koperasi dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah menganalisis partisipasi anggota yang akan berpengaruh terhadap kinerja koperasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah menganalisis koperasi dari dua sisi sebagai lembaga
7 7
8
ekonomi dan lembaga sosial dengan manfaat yang dirasakan anggota kemudian akan berpengaruh terhadap kinerja koperasi dengan peningkatan koperasi, menganalisis kinerja KUD yang dilihat dari tiga segi yaitu segi partisipasi anggota dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi, partisipasi anggota dalam permodalan, dan partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi, lebih bertujuan untuk mengetahui kapasitas organisasi melalui kinerjanya selama ini dan menempatkannya pada indeks jati diri yang dilihat dari sisi organisasi koperasi dan kondisi pasar yang dihadapi KUD. Sehingga indeks jati diri ini diharapkan dapat memberikan berbagai alternatif perbaikan terhadap kinerjanya selama ini dan mengembangkannya pada jati diri koperasi sebagai lembaga sosial dan ekonomi. Diharapkan dapat menjadi alternatif bagi KUD Pangan Jaya dalam memberikan pelayanan yang bermanfaat untuk anggotanya sehingga keefektifan anggotapun terus meningkat sesuai harapan dan tujuan 2.2
Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi
2.2.1
Pengertian efektivitas Pengertian Efektivitas kerja Karyawan/pegawai yaitu suatu keadaan
tercapainya tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Abdurahmat (2003:92) “Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Pengertian Efektivitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa: “Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
9
kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”. Sedangkan pengertian Efektivitas menurut Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah sebagai berikut: “ Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif ”. Konsep efektivitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas, mencakup berbagai faktor di dalam maupun diluar organisasi. Konsep efektivitas ini oleh para ahli belum ada keseragaman pandangan, dan hal tersebut dikarenakan sudut pandang
yang dilakukan dengan pendekatan disiplin ilmu
yang berbeda, banyak juga ahli dan peneliti yang telah mengungkapkan apa dan bagaimana mengukur efektivitas itu. Efektivitas menurut Hidayat (1986)
yang menjelaskan bahwa
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”. Menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah Efektivitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input. Komaruddin (1994: 294) juga mengungkapkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dhulu. Pada dasarnya pengertian efektivitas yang umum menunjukan pada taraf tercapainya hasil, sering atau
10
senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. The Gie (2000: 24) juga mengemukakan bahwa efektivitas adalah keadaan atau kemampuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan. Sedangkan menurut pendapat Gibson (1984: 28) bahwa efektivitas adalah konteks perilaku organisasi merupakan hubungan antar produksi, kualitas, efisiensi, fleksibiliti, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan. Gibson (1984: 28) bahwa efektivitas adalah konteks perilaku organisasi merupakan hubungan antar produksi, kualitas, efisiensi, fleksibiliti, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan. Menurut Drucker dalam Kisdarto (2002: 139), menyatakan efektivitas berarti sejauh mana kita mencapai sasaran dan efisiensi berarti bagaimana kita mencampur sumber daya secara cermat. Efisien tetapi tidak efektif berarti baik dalam memanfaatkan sumberdaya (input), tetapi tidak mencapai sasaran. Sebaliknya, efektif tetapi tidak efisien berarti dalam mencapai sasaran menggunakan sumber daya berlebihan atau lazim dikatakan ekonomi biaya tinggi. Tetapi yang paling parah adalah tidak efisien dan juga tidak efektif, artinya ada pemborosan sumber daya tanpa mencapai sasaran atau penghambur-hamburan sumber daya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan suatu usaha yang dilakukan dalam mencapai tujuan atau target yang telah ditetapkan terlebih
11
dahulu, di mana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. 2.2.2
Partisipasi Anggota Koperasi
2.2.2.1 Pengertian Partisipasi Anggota Partisipasi pada dasarnya merupakan keikutsertaan seseorang baik secara mental maupun emosional terhadap kegiatan tertentu. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Winardi (1996: 63) bahwa partisipasi anggota adalah turut sertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan sumbangan terhadap proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalanpersoalan di mana keterlibatan pribadi yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya melakukan hal tersebut. Roepke (2000: 61) menyatakan bahwa partisipasi dalam organisasi koperasi ditandai oleh hubungan identitas, dan dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh perusahaan koperasi sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan dari para anggotanya. Edilius dan Sidarsono (1996:18) menyatakan bahwa partisipasi anggota adalah suatu bentuk khusus dari intraksi dan komunitas yang berkaitan dengan tanggung jawab, dan manfaat. Tohar (1999: 26) mengemukakan bahwa partisipasi anggota adalah proses ketika masyarakat sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi mengambil peran serta ikut mempengaruhi proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kebijakan-kebijakan yang langsung mempengaruhi kehidupan mereka,
(2007:
27)
mengemukakan
bahwa
partisipasi
anggota
adalah
keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi
12
yang ada masyarakat pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. Gie (1998: 189) menjelaskan bahwa partisipasi merupakan suatu aktifitas untuk membangkitkan perasaan diikutsertakan dalam kegiatan organisasi dan ikut sertanya bawahan dalam kegiatan organisasi, Somampoom (2004: 107) menyatakan bahwa partisipasi anggota adalah meningkatnya kemampuan setiap anggota yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam sebuah pembangunan dengan cara melibatkan anggota. Sedangkan anggota adalah anggota atau badan yang menjadi bagian atau masuk disuatu golongan perserikatan, dewan, panitia dan sebagainya. Partisipasi anggota memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan koperasi. Partisipasi anggota dapat menimbulkan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban mereka sebagai anggota maupun sebagai pemilik koperasi. Kurangnya partisipasi anggota akan mengakibatkan kemiskinan ide-ide dari anggota yang pada akhirnya akan dapat menghambat perkembangan koperasi. Widyanti (1996: 199) mengemukakan bahwa partisipasi anggota dapat diukur dari kesediaan anggota untuk memilkul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung jawab, dengan demikian maka partisipasi anggota dapat dikatakan baik. Akan tetapi jika ternyata hanya sedikit anggota yang menunaikan kewajiban dan melaksanakan haknya secara bertanggung jawab maka pertisipasi anggota dapat dikatakan rendah.
13
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota merupakan keterlibatan mental dan emosional dari anggota koperasi dalam memberikan insentif terhadap kegiatan yang dilakukan koperasi dalam rangka mencapai tujuan koperasi. 2.2.2.2 Jenis-Jenis Partisipasi Anggota Koperasi Terdapat beberapa pendapat mengenai jenis-jenis partisipasi anggota dalam koperasi. Kartasapoetra (2003: 126) mengemukakan bahwa partisipasi anggota koperasi dapat diwujudkan dalam bentuk hal-hal sebagai berikut: 1)
Membayar iuran wajib secara tertib dan teratur
2)
Menabung secara sukarela sehingga akan dapat menambah modal koperasi
3)
Memanfaatkan jasa koperasi dalam bentuk menggunakan barang atau jasa yang disediakan koperasi
4)
Memanfaatkan dana pinjaman koperasi dengan taat mengansur
5)
Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif Winardi (1996: 63) menjelaskan bahwa beberapa indikasi yang muncul
sebagai ciri-ciri anggota yang berpartisipasi secara baik adalah: 1)
Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib secara tertib dan teratur.
2)
Membantu modal koperasi di samping simpanan pokok dan simpanan wajib sesuai dengan kemampuan masing-masing.
3)
Menjadi langganan koperasi yang setia.
4)
Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif.
14
5)
Menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha koperasi menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan lain dan keputusan-keputusan bersama lainnya. Rusidi (1992: 18) mengemukakan bahwa partisipasi anggota
berdasarkan statusnya dapat dirinci menjadi: a. Partisipasi anggota dalam RAT. b. Partisipasi anggota dalam penanaman modal melalui berbagai macam simpanan c. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan pelayanan yang disediakan oleh koperasi (sebagai pelanggan). Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis partisipasi anggota meliputi: a. Partisipasi anggota dalam RAT Partisipasi anggota dapat dilakukan dalam rapat anggota, baik rapat anggota tahunan maupun rapat-rapat anggota yang dilakukan sewaktuwaktu apabila diperlukan. Dalam koperasi rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di mana dalam rapat ini semua anggota berhak menghadirinya. Menurut undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian,
dijelaskan
bahwa
dalam
rapat
Anggota
koperasi
menetapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Anggaran Dasar 2. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
15
3. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas 4. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan 5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya 6. Pembagian sisa hasil usaha 7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi. Dalam rapat anggota koperasi itulah para anggota koperasi dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya hak demokrasi ekonominya dan secara jujur dan demokratis mengemukakan pendapat dan gagasangagasannya demi perbaikan, kemajuan dan perkembangan koperasi sebagai
wahana
yang
terbaik
untuk
mewujudkan
kemakmuran
kesejahteraan bersama. b. Partisipasi anggota dalam permodalan Dalam kehidupan koperasi untuk dapat melaksanakan dan mengembangkan usahanya memerlukan modal. Permodalan koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan dana cadangan hiba. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggota, bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang lainnya atau sumber-sumber lain yang sah.
16
Bentuk partisipasi anggota dalam permodalan dapat dilakukan melalui Berbagai simpanan yang ada dalam koperasi. Menurut Swasono (1996: 83) simpanan-simpanan tersebut antara lain : 1) Simpanan pokok 2) Simpanan sukarela 3) Simpanan wajib 4) Sisa Hasil usaha 5) Cadangan-cadangan
c. Partisipasi Anggota dalam menggunakan Jasa Koperasi Menurut Soesilo dalam Swasono (1996: 84) bahwa prinsip kegiatan koperasi adalah berorientasi pada kepentingan anggota. Hal ini sangat berkaitan dengan fungsi ganda anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pengganti dari koperasinya. Fungsi ganda anggota koperasi ini harus simultan, tidak boleh dipisah-pisah. Fungsi ganda ini merupakan ciri khas suatu koperasi yang membedakannya dengan perusahaan lain non koperasi. Sukamdiyo (1996: 102) menjelaskan bahwa salah satu tujuan pendidikan perkoperasian yaitu mengubah perilaku dan kepercayaan serta menumbuhkan kesadaran pada masyarakat, khususnya para anggota koperasi tentang arti penting atau manfaat untuk bergabung dan
17
berpartisipasi aktif dalam usaha dan pengambilan keputusan koperasi sebagai perbaikan terhadap kondisi sosial ekonomi mereka. Di sini posisi anggota selain sebagai pemilik juga berperan sebagai pengguna atau pelanggan dari setiap kegiatan usaha koperasi. Bentuk partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi dapat dilihat dari kesediaan mereka untuk menggunakan berbagai macam jasa koperasi yang disediakan. 2.3
Koperasi
2.3.1 Pengertian koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan dengan kegiatannya pada prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (Undang-undang No. 25 Tahun 1992, pasal 1 ayat 1). Widiyanti dan Sunudun (2003: 21) mengemukakan bahwa koperasi merupakan kumpulan orangorang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha dan pelaku ekonomi lainnya yang lebih mengutamakan modal. Dengan demikian, koperasi sebagai badan usaha mengutamakan faktor manusia dan bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi kesejateraan para anggotanya. Kartasapoetra (2003: 8) mendefinisikan koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela serta atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
18
memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya, Menurut Suwandi (1998: 1) bahwa koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk memperbaiki sosial kebutuhan anggotanya dengan lainnya dengan cara membatasi keuntungan usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi. Chaniago (2000: 16) mengemukakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum yang memberikan masuk dan keluar sebagai anggota dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan dan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan anggotanya. Koperasi berasal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang mengandung makna bekerja. jadi, secara harfiah koperasi bermakna sebagai suatu perkumpulan kerja sama yang beranggotakan orang-orang maupun badanbadan di mana ia memberikan kebebasan untuk keluar dan masuk sebagai anggotanya (anoraga 2003: 1). The International Labour Organization (ILO) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan (Sitio dkk, 2001: 16). Dari beberapa pengertian di atas tampak adanya persamaan pendapat mengenai persamaan koperasi yang pada hakikatnya memberikan penekanan pada faktor kerja sama serta pencapaian tujuan yang sama yaitu meningkatkan
19
kesejahteraan anggotanya. Dengan demikian koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha dan pelaku ekonomi lainnya yang lebih mengutamakan modal 2.3.2
Tujuan dan manfaat koperasi Tujuan koperasi menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 adalah :
Tujuan koperasi adalah unutk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan manfaat koperasi menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 : Manfaat koperasi adalah untuk mencapai dan memelihara kesatuan hukum koperasi dengan mematuhi sandi-sandi koperasi sendiri dan memberikan usaha pembinaan kepada para anggota yang umumnya berekonomi lemah. Penetapan manfaat koperasi yang diatur oleh Undang-Undang Perkoperasian bertujuan agar segala aktivitas koperasi tidak menyinpang dari apa yang diharapkan
organisasi
koperasi
tersebut.
Artinya
segala
aturan
dalam
perkoperasian dan segala yang menjadi sasaran koperasi harus benar-benar dapat merasakan keberadaan koperasi tersebut. 2.3.3
Jenis-jenis koperasi Menurut Panjdi Anoraga dalam bukunya Manajemen Koperasi Tahun 2000
jenis koperasi dapat dibagi menjadi :
20
a. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pembentukkan modal melalui tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat unutk tujuan produktif dan kesejahteraan. b. Koperasi Konsumsi Barang konsumsi adalah barang kebutuhan sehari-hari misalnya : 1) Barang pangan seperti beras, gula, garam, minyak kelapa dan sebagainya 2) Barang-barang sandang seperti kain batik, tekstil dan sebagainya 3) Barang pembantu keperluan sehari-hari seperti sabun, minyak tanah dan sebagainya. c. Koperasi Produksi Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barangn-baraang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun oleh para anggotanya sendiri. d. Koperasi Jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu, baik bagi para anggotanya maupun bagi para masyarakat umum. e. Koperasi Serba Usaha
21
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu maca kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya 2.4 Fungsi dan Prinsip-prinsip koperasi 2.4.1 Fungsi koperasi Dalam tata ekonomi koperasi Indonesia dijelaskan bahwa fungsi koperasi adalah sebagai berikut: 1. Sebagai alat perubahan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini koperasi harus memberikan kemampuan yang lebih besar untuk mempertinggi golongan ekonomi lemah, sehingga dapat berdiri sendiri. Masa pertumbuhan koperasi perlu adanya pembinaan, bimbingan, serta fasisilitas dari pemerintah. Majunya koperasi akan dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Koperasi bertugas membina kelangsungan perkembangan demokrasi ekonomi sesuai dengan dasar koperasi memegang teguh pengendalian usaha secara demokratis. 2. Sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional koperasi sebagai salah satu wadah
penghimpunan
kekuatan
ekonomi
yang
lemah.
Koperasi
mengembangkan daya cipta, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan rakyat. Koperasi berdaya upaya mengarahkan sumber daya alam dan usaha –usaha manusia seperti
22
kecakapan, keahlian dan keterampilan untuk mengolah sumber-sumber besarnya bagi anggota masyarakat. 3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa. Dalam tata perekonomian bangsa Indonesia koperasi sebagai salah satu badan usaha memegang peranan penting. Ini berarti bahwa perekonomian rakyat secara bertahap disusun dan dibentuk wadah koperasi untuk mempertinggi tarap hidup dan tingkat kecerdasan anggota dengan meningkatkan produksi dalam jenis dan jumlah barang serta jasa-jasa yang dihasilkannya. Sebagai alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh ekonomi bangsa indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat. Tujuan tersebut akan dicapai bila mana koperasi sendiri benar-benar menjalankan fungsinya berdasarkan asas-asas dan sendi-sendi dasarnya. Untuk peningkatan taraf hidup para anggota dan rakyat pada umumnya, kecerdasan dan pengertian akan koperasi ditingkatkan sehingga rakyat memiliki kesadaran berkoperasi. 2.4.2 prinsip-prinsip koperasi Bermula dari prinsip-prinsip koperasi konsumen di Rochdale inggris yang sifatnya lugas dan diakui dengan dasar-dasar koperasi kredit pertanian menurut Raifeisen di Jerman, maka prinsip-prinsip tersebut harus dikaji dan dipupuk menjadi prinsip-prinsip koperasi internasional (Internasional Cooperatif Aliance) yang merupakan patokan bagi seluruh koperasi di dunia. Setelah beberapa kali penyempurnaan prinsip-prinsip koperasi maka yang berlaku sekarang adalah :
23
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, tanpa pembatasan yang dibuat-buat atau dikriminasi sosial, politik dan agama. 2) Koperasi adalah demokratis, pengelolaannya dipilih dan ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada para anggotanya. 3) Modal penyertaan harus hanya menerima bunga yang benar-benar terbatas, kalau memang itu ada. 4) Surplus atau tabungan yang timbul dari kegiatan koperasi adalah milik
anggota
koperasi
dan
harus
dibagikan
dengan
cara
menghindarkan seorang anggota memperoleh kemanfaatan dengan merugikan anggota lain. 5) Semua koperasi harus menyelenggarakan pendidikan bagi anggotaanggotanya. Selanjutnya prinsip-prinsip koperasi seperti yang dijelaskan dalam undang-undang no.25 tahun 1992 menjelaskan sebagai berikut, “prinsip koperasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi”. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut koperasi menunjukan dirinya sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berwatak sosial. Dengan demikian jika melihat prinsip koperasi yang dikeluarkan oleh international Cooperative Alliance (ICA) terdapat relevansi yang nyata. Dengan prinsip koperasi yang dimuat dalam Undang-Undang no. 25 tahun 1992 Tentang perkoperasian Pasal 5, koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :
24
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan secara demokrasi c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal e. Kemandirian f. Pendidikan perkoperasian g. Kerja sama antar koperasi 2.5
Manfaat Partisipasi Anggota Koperasi Kartasapoetra (2003: 128) menjelaskan bahwa partisipasi anggota
merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Secara harfiah, partisipasi berarti meningkatkan peran serta orang-orang yang mempunyai visi dan misi yang sama bagi mengembangkan organisasi maupun usaha koperasi. Pendirian koperasi ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan anggota, artinya perusahaan koperasi sejatinya mampu memenuhi kebutuhan anggotanya, demikian pula sebaliknya anggota memanfaatkan layanan perusahaan koperasi, perhatian dan bertanggung jawab terhadap perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi berbagai bentuk simpanan maupun ikut menanggung resiko usaha koperasi, serta secara proaktif ikut serta dalam berbagai bentuk maupun proses pengambilan keputusan usaha koperasi. Partisipasi anggota dilandaskan pada prinsip identitas gandanya (dual identity), yaitu anggota sebagai pemilik, sekaligus sebagai pengguna. Sebagai pemilik, anggota wajib berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan dan
25
membuat keputusan; sedangkan sebagai pengguna/pelanggan, anggota koperasi wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang, maupun jasa yang disediakan oleh koperasi. Derajat ketergantungan antara anggota dengan perusahaan koperasi atau sebaliknya akan menentukan baik buruknya perkembangan organisasi maupun usaha koperasi. Semakin kuat ketergantungan anggota dengan perusahaan koperasi, maka semakin tinggi dan baik perkembangan organisasi dan usaha koperasi, sehingga koperasi merasakan manfaat keberadaan koperasi dan koperasi semakin sehat berkembang sebagai badan usaha atas dukungan anggota secara penuh. Koperasi memberikan manfaat (cooperave effect) secara ekonomi langsung maupun tidak langsung bagi anggota, dan anggota mendukung, berinteraksi, dan proaktif bagi perkembangan usaha koperasi (Winardi, 1996: 72). Swasono (1996: 82) mengemukakan bahwa koperasi sebagai perusahaan harus mampu meningkatkan partisipasi anggotanya dengan cara memenuhi kebutuhan anggota dengan berbagai variasinya maupun keterpencaran jarak anggota dalam proses pelayanan atas kebutuhan anggota. Koperasi diharuskan meningkatkan pelayanan kepada anggota-anggotanya, mengingat pelayanan terkait dengan adanya tekanan persaingan dari organisasi perusahaan lain (non koperasi). Jika perusahaan koperasi memberi pelayanan kepada anggota yang jauh lebih besar, lebih menarik, dan lebih prima dibanding dengan anggota. Demikian pula sebaliknya, partisipasi anggota yang tinggi dalam memanfaatkan segala layanan barang, jasa, yang tersedia di koperasi pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terbaik dan prima oleh perusahaan koperasi.
26
Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa partisipasi anggota sangat penting bagi keberhasilan usaha koperasi, sehingga pengurus koperasi harus mampu membuat program dan memberikan pelayanan secara maksimal untuk meningkatkan partisipasi anggotanya. Adapun keterkaitan antara program kerja pengurus koperasi dengan efektivitas partisipasi anggota dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 1. Model partisipasi Anggota
PROGRAM
Output
Tugas EFEKTIVITAS PARTISIPASI
=
=
Kebutuhan Kemampuan ANGGOTA
Permintaan
=
Keputusan
MANAJEMAN KOPERASI
VOICE VOTE EXIT Alat-alat partisipasi Sumber: (Roepke, 2000: 63) Gambar di atas menunjukan bahwa Mutu partisipasi anggota tergantung pada interkasi dari tiga variabel, yaitu :
27
Yang dimaksud program adalah kegiatan usaha utama yang dipilih atau ditentukan oleh manajemen misalnya penyediaan barang, pembelian barang, dan sebagainya. Kesesuaian antara anggota dan program adalah adanya kesepakatan antara kebutuhan anggota dengan output (keluaran) program. Selanjutnya antara program dengan manajemen adalah kesesuaian antara tugas dari program dengan kemampuan manajemen untuk melaksanakan dan menyelesaikannya. Sedangkan kesesuaian antara anggota dan manajemen adalah kesesuaian antara permintaan anggota dengan keputusan manajemen, keputusan manajemen dapat mencerminkan keinginan atau permintaan anggota, maka terdapat tiga alat bagi anggota koperasi yaitu hak suara, hak pilih dan hak keluar. Dengan hak suara anggota koperasi dapat mempengaruhi manajemen dengan mengemukakan pertanyaan atau usul dengan memberikan informasi atau kritik, dengan hak pilih koperasi dapat mempengaruhi siapa yang akan dipilih sebagai pengurus, badan pemeriksa atau manajer dalam koperasi. Dengan hak keluar anggota dapat mempengaruhi manajemen dengan cara meninggalkan (keluar) sebagai anggota koperasi atau membeli lebih sedikit pada koperasi dan membeli lebih banyak kepada non koperasi atau dengan mengancam untuk tidak melakukan aktivitas dengan koperasi. Untuk itu agar supaya partisipasi anggota koperasi dapat efektif maka ketiga alat tersebut harus dilakukan dan saling melengkapi dalam kegiatan koperasi. Model Kesesuaian Partisipasi tersebut berjalan dengan baik maka tidak akan ada anggota koperasi menggunakan hak keluarnya, walaupun terjadi hanya disebabkan oleh variabel yang tidak terduga saja, misalnya meninggal dunia.
28
Vote (Hak Pilih): Vote adalah alat untuk mengekspresikan pilihan melalui kotak suara, Vote merupakan hak anggota untuk memilih; lahir dari statusnya sebagai pemilik usaha koperasi. Hak pilih dan kekuatannya sama(ekuivalen) dengan hak para pemegang saham perusahaan umum, tetapi dengan satu perbedaan besar. Kekuasaan memilih dari seorang pemegang saham tergantung pada jumlah saham yang ia miliki, sedangkan dalam koperasi kekuasaan memilih dari para anggota tidak ada hubungannya dengan modal yang ditanamkan; one man, one vote (satu orang satu suara). Voice ( Hak Suara ): Voice melibatkan dialog, persuasi, dan upaya terus-menerus lainnya yang dilakukan oleh anggota untuk mempengaruhi kepemimpinan koperasi khususnya manajemen, untuk bertindak menurut(atas dasar) kepentingan anggota. Demikian juga jika voice dapat ditemukan di pasar, lebih dikenal sebagai pemecahan dengan solusi non-pasar untuk masalah-masalah pengendalian dan organisasi yang memiliki konflik kepentingan. Para anggota mengemukakan pendapat, mengkritik, mengusulkan sesuatu, bernegosiasi bagi pemecahan masalah menurut kepentingan mereka. Karena kekuatan vote yang lahir dari kepemilikan mempunyai beberapa kekurangan, maka anggota menggunakan suara (voice) untuk meningkatkan efektivitas partisipasinya, dengan vote anggota dapat memusatkan perhatian manajemen pada masalah-masalah tertentu maupun keluhan-keluhan anggota.
29
Voice bahkan mungkin menggantikan vote dalam hal tertentu karena dalam koperasi berbeda dengan perusahaan, para anggota tidak hanya merupakan pemilik, tetapi juga pelanggan utama atau pelanggan satu-satunya. Sehingga antar anggota dapat memberikan informasi dan pengalaman menyangkut para pesaing, produk, dan teknologi koperasi. Hal ini biasanya tidak ditemukan pada pemilik sahan perusahaan umum yang senang memaksimalkan deviden saham mereka. Exit ( Hak Keluar ): Untuk menggambarkan kepelikan pengendalian kinerja koperasi melalui exit, pertama-tama dilihat situasi pada perusahaan umum maupun perusahaan yang dimiliki oleh para investor. Seorang pelanggan yang tidak puas di pasar dapat mengalihkan usahanya ke perusahaan lain. Sedangkan pemilik sumber daya dapat mengambil kembali sumber-sumber daya miliknya jika kinerja perusahaan tidak baik dan akhirnya memaksa perusahaan untuk meninggalkan pasar. Kedua alat pengendalian kinerja ini (pelanggan dan pemilik sumber daya) juga berlaku bagi koperasi. Dalam perusahaan umum, pelanggan dan pemilik biasanya merupakan kelompok orang yang berbeda, namun dalam koperasi keduanya adalah kelompok yang sama, sehingga tidakan-tindakan manajemen dapat lebih sesuai/dekat dengan kebutuhan pelanggan, sebagaimana dalam perusahaan non-koperasi Dalam koperasi keluarnya pemilik(koperasi) bahkan memiliki konsekuensi yang lebih berat. Melalui keluarnya anggota, modal dasar koperasi menyusut. Keluarnya anggota menimbulkan erosi bertahap dari modal saham(capital stock) koperasi sehingga ”hak” anggota atas modal juga berkurang. Anggota tertarik
30
masuk koperasi bukan karena pembagian laba atau modal(deviden maupun capital gain). Manfaat berinvestasi dalam koperasi adalah memperoleh pelayanan dan harga yang lebih menguntungkan. 1. Antara kesesuaian sebagai penerima manfaat dengan program, dalam hal ini terdapat kesesuaian antara kebutuhan anggota dengan pelayanan atau output sumber-sumber daya yang disediakan oleh koperasi. 2. Antara manajemen koperasi dengan anggota, yaitu harus adanya kesesuaian antara kepentingan dengan keputusan manajemen. Manajemen harus mampu dan mau mengartikulasikannya dalam keputusan organisasi bagi kepentingan anggotanya. 3. Program dengan manajemen koperasi harus ada kesesuaian antara syaratsyarat kepentingan tugas sebagai tuntutan organisasi dengan kemampuan manajemen koperasi (Roepke, 2000: 63). 2.6
Kerangka Pikir Penelitian Efektivitas partisipasi anggota merupakan cerminan dari partisipasi
anggota koperasi, dengan efektifnya partisipasi anggota yang diraih dapat dilihat seberapa besar kuantitas pengetahuan yang dimilkinya, efektivitas partisipasi anggota koperasi dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan koperasi. Dalam mencapai tujuan suatu koperasi harus memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan koperasi, di antaranya yaitu partisipasi anggota. Maju mundurnya koperasi ditentukan oleh partisipasi anggotanya. Dimana sumbangsih anggota koperasi terhadap koperasinya sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan koperasi itu sendiri dalam pencapaian
31
tujuan koperasi. Partisipasi anggota merupakan proses atau kegiatan dimana para anggota bekerja atau berusaha melalui koperasinya. Partisipasi anggota ini meliputi partisipasi anggota dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi, partisipasi
anggota
dalam
permodalan,
dan
partisipasi
anggota
dalam
menggunakan jasa koperasi. Adanya partisipasi aktif dari para anggota akan mengakibatkan perkembangan koperasi sesuai dengan yang diharapkan, (Rusidi, 1992;18) Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas anggota koperasi akan nampak bukan semata dengan kerja keras anggota, melainkan hasil kerja sama semua elemen yang terdapat dalam koperasi, seperti: pengurus, pengawas, pegawai Koperasi dan partisipasi anggota.
32
Gambar 2.1. Skema Kerangka Pikir Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya
Efektivitas Partisipasi -
EPA dalam Rapat Anggota Tahunan EPA dalam permodalan EPA dalam menggunakan jasa koperasi Rusidi (1992:18)
Analisis Deskriptif
Kesimpulan dan Saran
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakn pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan
jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan september 2016. 3.2
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan jenis penelitian
deskripsi yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai efektivitas partisipasi anggota pada KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Partisipasi anggota koperasi meliputi: (1) partisipasi anggota dalam demokrasi ekonomi koperasi, (2) partisipasi anggota dalam permodalan, dan (3) partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. 3.3
Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KUD Pangan Jaya
desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan yang berjumlah 333
orang. Arikunto Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto).
33
34
3.4
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer
dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data hasil angket mengenai partisipasi anggota KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten konawe Selatan, sedangkan data sekunder berupa notulen rapat anggota koperasi, laporan keuangan koperasi utamanya yang berkaitan dengan simpanan anggota koperasi baik simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. 3.5
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1. Angket (kuesioner) yang digunakan untuk memperoleh data efektivitas partisipasi anggota koperasi yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pernyataan kepada sejumlah anggota yang telah ditetapkan sebagai populasi. 2. Dokumentasi yang digunakan nuntuk memperoleh data gambaran umum keadaan KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe selatan, notulen rapat anggota koperasi, dan laporan keuangan koperasi.
35
3.6
Instrument Penelitian
3.6.1 Instrument Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi 3.6.1.1 Definisi Konsep Efektivitas partisipasi anggota koperasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu keadaan yang menunjukan seberapa besar tujuan atau target yang terkait dengan partisipasi anggota yang telah ditetapkan terlebih dahulu dapat tercapai, dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Dalam kenyataanya walaupun koperasi mempunyai tujuan utama untuk melayani anggota tetapi sebagai badan usaha koperasi tidak bisa lepas dari ukuran efektivitas dan efisiensi. Koperasi sebagai suatu organisasi dapat menggunakan ukuran efektivitas untuk mengukur tujuan yang telah dicapainya, (Hendar & Kusnadi). 3.6.1.2 Definisi Operasional Efektivitas partisipasi anggota dalam penelitian ini adalah presentase yang diperoleh responden dari hasil angket partisipasi anggota yang dapat dilihat dari indikator : (1). Efektivitas partisipasi anggota dalam RAT, merupakan keterlibatan anggota dalam kegiatan RAT yang dilakukan oleh KUD Pangan Jaya, baik rapat anggota tahunan maupun rapat-rapat anggota yang dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan. (2). Efektivitas partisipasi anggota dalam permodalan, merupakan keterlibatan anggota dalam membina permodalan yang dimiliki KUD Pangan Jaya, yang
36
dilakukan melalui pembayaraan simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. (3). Efektivitas partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi, merupakan keterlibatan anggota dalam memanfaatkan jasa yang disediakan KUD Pangan Jaya, baik dengan cara aktif berbelanja pada koperasi maupun aktif meminjam kredit pada koperasi.(Rusidi, 1992: 18) 3.7
Teknik Analisis Data Untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka data yang telah diperoleh sebelum dianalisis terlebih dahulu diolah dengan teknik tabulasi dan editing untuk mempermudah analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan cara menggolongkan data berdasarkan sifat atau jenisnya. Selanjutnya data yang telah ditabulasi kemudian dideskripsikan untuk memberikan gambaran secara jelas mengetahui efektivitas partisipasi anggota pada KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Partisipasi anggota meliputi: (1) partisipasi anggota dalam rapat koperasi, (2) partisipasi anggota dalam permodalan, dan (3) partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Selanjutnya untuk mengetahui efektiitas partisipasi anggota koperasi dilakukan dengan menghitung persentase keaktifan anggota dalam berpartisipasi, baik partisipasi anggota dalam demokrasi ekonomi koperasi, partisipasi anggota dalam permodalan, maupun partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi dengan menggunakan rumus sebagaimanaa dikemukakan oleh Mukhtar dan Erna Widodo (2000: 132) dengan rumus sebagai berikut :
37
P= x100%
Keterangan : P
= Persentase efektivitas partisipasi anggota
F
= Jumlah responden yang memilih alternatif jawaban yang sama
N
= Jumlah responden secara keseluruhan
Nilai persentase efektivitas partisipasi anggota koperasi yang telah diperoleh dengan menggunakan rumus di atas dikelompokan dalam 4 (empat) kategori, yaitu : 1. 0% - 25%, kategori tidak efektif 2. 26% - 50%, kategori cukup efektif 3. 51% - 75%, kategori efektif 4. 76% - 100%,kategori sangat efektif (Erna Widodo, 2000: 132)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya 4.1.1 Letak geografis Letak kantor KUD “Pangan Jaya” berada di jantung Kecamatan Lainea. Letak kantor KUD “Pangan Jaya” sangat strategis karena berada di pinggir jalan raya yang mudah dijangkau dengan semua jenis kendaraan dan juga letaknya yang berada di pusat kota Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Hal ini sangatlah membantu jalannya kegiatan perkoperasian. KUD “Pangan Jaya” buka setiap hari kerja dari jam 8.00 sampai jam 14.00, kecuali hari Jum’at sampai jam 11.00. 4.1.2 Sejarah berdirinya KUD “Pangan Jaya” Koperasi Unit Desa Pangan Jaya merupakan koperasi pegawai swasta kewirausahaan yang berada di Kecamatan Lainea, keanggotaannya adalah karyawan wirausaha pada lingkungan Kecamatan Lainea. Keanggotaannya yang sukarela menjadikan tidak semua pegawai, karyawan di lingkungan Lainea menjadi anggotanya KUD “Pangan Jaya”, KUD “Pangan Jaya” termasuk dalam koperasi pertokoan, unit penggilingan padi, unit sarana produksi, unit pelistrikan, unit bahan bakar, unit usaha simpan pinjam sangat dominan sedangkan unit usaha yang lainnya, unit usaha jasa dan niaga adalah sebagai unit usaha perkembangannya. KUD “Pangan Jaya” berdiri sejak 22 September 1980.
38
39
4.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi KUD “Pangan Jaya” adalah sebagai berikut : Gambar 4.1 Struktur organisasi KUD Pangan Jaya (sumber : KUD Pangan Jaya 2016) Rapat Anggota
Pengawas
Pengurus
Manager
Unit Sim. Pinjam
Unit Pertokoan
Unit Penggilingan padi
Unit Sarana Produksi
Unit Listrik
Unit Bahan Bakar
Keterangan: : Garis komando : Garis Koordinasi : Garis Tanggung jawab Berdasarkan struktur organisasi KUD Pangan Jaya di atas, maka tugas masing-masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut:
40
1. Rapat Anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam struktur organisasi KUD Pangan Jaya. Rapat organisasi merupakan forum pengambil keputusan yang diselenggarakan minimal sekali dalam setahun yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga beserta segala perubahannya. b. Menetapkan kebijaksanaan umum serta melaksanakan keputusan koperasi yang lebih atas seperti PKPN Sulawesi Tenggara maupun KPN RI. c. Mengangkat dan memberhentikan pengurus. d. Menetapkan rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja koperasi. 2. Badan Pengawas Badan pengawas dipilih dari anggota oleh rapat anggota. Adapun tugas dan wewenang badan pengawas adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi. b. Memberikan saran-saran kepada pengurus dalam melaksanakan kegiatan koperasi sehari-hari baik diminta maupun tidak. c. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. 3. Pengurus Pengurus KUD Pangan Jaya meliputi: a. Ketua Tugas dan wewenang ketua adalah sebagai berikut:
41
1) Melaksanakan fungsi koordinasi pada semua tugas-tugas kepengurusan KUD Pangan Jaya. 2) Merencanakan kegiatan-kegiatan kerja secara keseluruhan. 3) Memegang pimpinan umum dari usaha KUD Pangan Jaya 4) Menentukan pengaturan kebijakan koperasi sesuai dengan kebijakan yang berlaku untuk memajukan KUD Pangan Jaya 5) Menyediakan sarana dan prasarana koperasi. b. Wakil ketua Tugas dan wewenang wakil ketua adalah sebagai berikiut: 1) Melaksanakan pengembangan unit-unit usaha 2) Melaksanakan tugas ketua apabila ketua berhalangan 3) Bertanggung jawab kepada ketua atas pelaksanaan tugasnya. c. Sekertaris Tugas dan wewenang sekertaris adalah sebagai berikut: 1) Mengatur segala urusan administrasi koperasi 2) Bertanggung jawab dalam hal surat menyurat 3) Bekerja sama dengan manajer dalam hal penyusunan laporan perkembangan organisasi dan manajemen usaha serta keuangan KUD Pangan Jaya. 4) Membuat catatan setiap rapat dan mengirim surat-surat keluar d. Bendahara Tugas dan wewenang bendahara adalah sebagai berikut: 1) Bertanggung jawab dalam pembukuan dan uang kas (keluar/masuk kas)
42
2) Membantu ketua dalam hal penyusunan laporan tentang pertanggung jawaban keuangan. 3) Memberikan data dan informasi kepada pengurus 4) Bekerja sama dengan sekertaris dalam hal penyusunan laporan pertanggung jawaban serta neraca keuangan. 4. Manajer Manajer diangkat oleh pengurus dan mendapat pelimpahan wewenang dan kewajiban, dan bertanggung jawab kepada pengurus. Manajer juga mempunyai wewenang untuk mengangkat pegawai (karyawan) bila hal ini diperlukan dan melimpahkan wewenang dan kewajiban pula kepada pegawai. Pegawai yang diangkat tersebut bertanggung jawab kepada manajer. Unit Usaha Bidang usaha yang dijalankan sejak tahun 2011-2015 adalah upaya yang maksimal yang dapat dilaksanakan pengurus yang didasarkan pada skala prioritas dengan memperhitungkan kemampuan rill yang dimiliki dan yang menyentuh kepentingan anggota serta layak secara anggota. KUD Pangan Jaya sejak tahun 2011-2015 memiliki berbagai unit usaha yaitu pada tahun 2011-2015 terdapat 6 unit yang dijalankan yaitu usaha simpan pinjam, unit pertokoan/kios, unit penggilingan padi, unit sarana produksi pertanian, unit usaha pelistrikan, dan unit usaha bahan bakar. Untuk lebih jelasnya mengenai rincian volume usaha dari setiap unit usaha yang dilakukan oleh KUD Pangan Jaya sejak tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
43
Tabel 4.2 Rincian volume usaha KUD Pangan Jaya sejak tahun 2011-2015 Unit Simpan Pinjam
Thn
Unit Pertokoan
Unit Penggiling Padi
Unit Sarana Produksi
Unit Pelistrikan
Unit Bahan Bakar
Jumlah (Rp)
2011
578.923.000
461.111.550
272.565.000
47.332.500
450.000.000
242.200.000
2.052.132.050
2012
453.250.000
490.431.200
207.000.000
180.048.400
487.500.000
334.750.000
2.152.979.600
2013
382.900.000
339.868.400
299.000.000
249.708.900
450.000.000
66.250.000
1.787.727.300
2014
404.700.000
441.276.500
301.755.000
381.483.200
154.707.000
247.250.000
1.931.171.700
2015
465.000.000
432.813.900
172.500.000
399.576.700
172.250.000
300.000.000
1.942.140.600
Total Sumber: Data KUD Pangan Jaya, 2011-2015 Beradasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa volume usaha KUD Pangan Jaya yaitu pada tahun 2011 mencapai Rp 2.052.132.050, pada tahun 2012 mencapai Rp 2.152.979.600, pada tahun 2013 mencapai Rp 1.787.727.300, pada tahun 2014 mencapai Rp 1.931.171.700, dan pada tahun 2015 mencapai Rp 1.942.140.600, jadi total volume usaha KUD Pangan Jaya dari tahun 2011-2015 mencapai Rp 9.866.151.250. Hal ini menunjukkan bahwa volume usaha KUD Pangan Jaya dari tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan pada tahun 2013-2015 mengalami volume usaha menurun, hal ini disebabkan adanya penurunan disetiap unit usaha seperti yang tertera pada tabel di atas, ada beberapa unit usaha yang mengalami dampak peningkatan dan penurunan dari setiap unit usaha.
9.866.151.250
44
4.2
Perkembangan KUD Pangan Jaya
4.2.1 Jumlah Anggota KUD Pangan Jaya Jumlah anggota merupakan salah satu indikator dari perkembangan suatu koperasi. Anggota koperasi adalah merupakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang turut bergabung menjadi anggota pada suatu koperasi. Sehingga keberhasilan suatu usaha koperasi sangatlah diperlukannya efektivitas partisipasi dari anggota koperasi tersebut. Hal ini disebabkan karena sumber modal utama yang dimiliki oleh koperasi adalah dari simpanan anggota itu sendiri dimana modal tersebut dapat digunakan untuk membiayai segala bentuk kegiatan usaha koperasi. Dalam keanggotaan KUD Pangan Jaya, untuk setiap orang yang ingin menjadi anggota koperasi harus berdasarkan kesadaran sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak lain karena dengan keberadaan anggota sangat menetukan kelancaran efektivitas anggota dan usaha, bahkan KUD tidak akan maju dan berkembang dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan apabila anggotaanggotanya terdiri dari orang-orang yang tidak sadar akan arti dan manfaat dari koperasi guna menumbuh kembangkan efektivitas partisipasi dalam anggota koperasi. Berdasarkan data KUD Pangan Jaya diperoleh bahwa jumlah anggota KUD Pangan Jaya dari tahun 2011-2015 selalu mengalami penurunan jumlah anggota. Untuk lebih jelasnya, jumlah anggota KUD Pangan Jaya dapat dilihat pada tabel berikut.
45
Tabel 4.3 Keanggotaan KUD Pangan Jaya pada tahun 2011-2015 Keanggotaan Tahun
Anggota awal januari
Calon Anggota anggota masuk masuk
Anggota keluar/ Meninggal
Anggota akhir desember
Calon anggota masuk
Jumlah (orang)
2011
318
6
13
7
324
6
330
2012
324
6
13
1
336
6
342
2013
336
6
4
13
327
6
333
2014
327
6
10
4
333
6
339
2015
315
24
2
5
311
22
333
Sumber: Data KUD Pangan Jaya, 2011-2015 Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah anggota KUD Pangan Jaya mengalami penurunan dimana pada tahun 2011 sebesar 7 orang, tahun 2012 berkurang menjadi 1 orang, pada tahun 2013 sebesar 13 orang, tahun 2014 sebesar 4 orang, dan tahun 2015 sebesar 5 orang. Dengan demikian maka jumlah anggota KUD Pangan Jaya setiap tahunnya (2011-2015) selalu mengalami penurunan jumlah anggota. Hal ini disebabkan sebagian anggota KUD Pangan Jaya telah melunasi masa kreditnya dan tidak melanjutkan lagi. Selain itu tidak bisa dipungkiri bahwa menurunnya jumlah anggota baik itu disebabkan oleh pindah tempat tinggal, dikeluarkan ataupun karena meninggal dunia. Secara konsep bahwa dengan adanya peningkatan jumlah anggota KUD secara langsung dapat mempengaruhi dan memperbesar jumlah efektivitas partisipasi dalam anggota koperasi, karena salah satu sumber efektivitas anggota adalah dari kesadaran anggota itu sendiri tanpa ada paksaan dan pengaruh.
46
4.2.2 Bidang Permodalan KUD Pangan Jaya Modal KUD Pangan Jaya terbagi 2 macam, yaitu modal mental spiritual dan modal material a. Modal mental spiritual, meliputi 1. Anggota memiliki kesadaran berkoperasi yang tinggi dalam melaksanakan kewajiban dan haknya 2. Pengurus memiliki komitmen dan tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan amanah anggota dan kemajuan koperasi. 3. Pengawas sebagai partner kerja dapat melaksanakan tugas / fungsi dengan baik. 4. Dinas / instansi terkait yang dapat memberikan perlindungan dan kemudahan sehingga tumbuhnya ketenangan dan gairah kerja dalam berkoperasi. b. Modal material, ,meliputi : 1. Sarana Untuk kelancaran operasional KUD Pangan Jaya memiliki sarana pendukung yang cukup memadai. Sarana yang dimiliki oleh KUD Pangan Jaya antara lain bangunan kantor yang strategis di tengah perkotaan sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kelancaran dan kemajuan koperasi, gedung olah raga / gedung serba guna dan penginapan yang menambah kontribusi terhadap pendapatan KUD Pangan Jaya. 2. Finansial Dibidang finansaial KUD Pangan Jaya memiliki kemampuan keuangan yang cukup besar sehingga mampu memberikan kemudahan dalam operasional koperasi. Dalam pelayanan kredit, KUD Pangan Jaya mampu memberikan
47
pinjaman kredit terhadap anggota secara optimal dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang ada. Berdasarkan data per 31 Desember 2015, modal financial KUD Pangan Jaya sebesar Rp. 1.942.140.600,00 (satu miliar sembilan ratus empat puluh dua juta seratus empat puluh ribu enam ratus rupiah). 1. Modal sendiri, berupa : a. Simpanan Pokok Anggota Rp. 32.519.900,00 b. Simpanan Wajib Anggota Rp. 23.929.800,00 c. Cadangan koperasi
Rp. 72.848.561,00
d. Cadangan dana-dana
Rp. 48.376.097,00
e. Donasi
Rp. 1.407.750.650,00
f. Cadangan Dana Likuiditas Rp. 13.778.256,00 Jumlah modal sendiri
4.3
Rp. 1.599.204.264,00
Karakteristik Responden Sebelum melakukan identifikasi terhadap efektivitas partisipasi anggota KUD Pangan Jaya sebagai variabel penelitian, terlebih dahulu melakukan peninjauan terhadap karakteristik responden. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anggota KUD Pangan Jaya Kecamatan Lainea, Kabupaten Konawe Selatan. Identifikasi responden tersebut menyangkut Usia, tingkat pendidikan, dan lama menjadi anggota. Hal ini merupakan faktor yang menentukan efektivitas partisipasi seorang anggota KUD dalam hal ini KUD Pangan Jaya.
48
1. Tingkat Usia Responden Usia seseorang dapat berpengaruh terhadap kemampuan fisik kerja, pola pikir dan tingkat respon terhadap sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat usia sangat berpengaruh terhadap produktifitas kerjanya. Pada umumnya seseorang yang berusia muda lebih produktif dibanding dengan seseorang yang sudah berusia lanjut. Selain itu, seseorang yang berusia mudah, relatife lebih mudah mengikuti dinamika kehidupan serta lebih mudah menerima dan melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan potensi yang ada pada dirinya sehingga efektivitas partisipasi dalam anggota koperasi berjalan sesuai yang diharapkan. Karakter tersebut merupakan kelebihan yang dimiliki oleh mereka yang berusia mudah dalam rangka peningkatan efektivitas partisipasi anggota KUD yang digeluti.
2. Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan yang diterima masyarakat baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal pada umumnya akan berpengaruh pada ketrampilan, sikap dan tindakan yang dapat dilakukan dalam setiap kegiatan usahanya. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi pada umumnya memiliki kemampuan berpikir dan bertindak yang lebih dinamis dibandingkan dengan masyarakat dengan tingkat pendidikan lebih rendah atau sama sekali tidak memiliki tingkat pendidikan baik formal maupun non formal. Berikut ini disajikan keadaan penduduk Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea menurut tingkat pendidikannya pada Tabel 4.4 berikut:
49
Tabel 4.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Pangan Jaya Tahun 2015 No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah(orang)
Persentase(%)
1.
Belum sekolah
75
12,04
2.
Tidak Tamat SD / sederajat
132
21,15
3.
Tamat SMP / sederajat
204
32,69
4.
Tamat SMA / sederajat
178
28,52
5
Perguruan Tinggi
35
2,60
624
100,00
Jumlah
Dari Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa tingkat pendidikan Pangan Jaya relatif kurang baik sebab tingkat pendidikan masih didominasi pada lulusan SMP/sederajat. Banyak hal yang mempengaruhi keadaan pendidikan tersebut, diantaranya adalah fasilitas sekolah yang tidak cukup tersedia serta lokasinya cukup jauh khususnya di Masyarakat Pangan Jaya. Kondisi tersebut akan berdampak pada rendahnya minat dan motivasi dari masyarakat sendiri untuk melanjutkan pendidikan.
50
4.4
Analisis Deskriptif Persentase
4.4.1 Partisipasi Anggota dalam RAT Kemajuan suatu koperasi tergantung pada keaktipan / partisipasi anggota terhadap koperasinya. Dalam bidang organisasi partisipasi anggota dapat terlihat dari loyalitas anggota terhadap koperasinya. Loyalitas anggota terhadap koperasinya dapat dilihat dari lamanya menjadi anggota koperasi. Mengenai lamanya menjadi anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kec Lainea, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Jawaban responden tentang lamanya menjadi anggota Koperasi Unit
Desa Pangan Jaya ( >2 tahun ). No Lama menjadi anggota koperasi
Jumlah
Persentase
1
2011
59
17,71 %
2
2012
63
18,91 %
3
2013
70
21,02 %
4
2014
69
20,72 %
5
2015
72
21, 62 %
333
100,0 %
Total
Pada tabel 4.5 tampak bahwa sebanyak 333 responden yang lama menjadi anggota KUD Pangan Jaya sejak pada tahun 2011 sebanyak 59 orang atau 17,71%, pada tahun 2012 sebanyak 63 orang atau 18,91%, pada tahun 2013 sebanyak 70 orang atau 21,02%, pada tahun 2014 sebanyak 69 orang atau 20,72%, sedangkan pada tahun 2015 yakni 72 orang atau (21,62). Berdasarkan data pada tahun sebelum 2015 mengalami aktivitas naik turun.
51
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden telah lama menjadi anggota KUD Pangan Jaya yaitu pada tahun 2015. Lamanya menjadi anggota KUD Pangan Jaya disertai dengan keaktipan anggota terhadap rapat – rapat yang diselenggarakan oleh koperasinya, khususnya Rapat Anggota Tahunan (RAT). Keaktipan mengukuti Rapat Anggota Tahunan dapat dililhat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Jawaban responden tentang kehadiran mengikuti Rapat Anggota Tahunan
1
Kehadiran mengikuti rapat dalam 1 tahun 2011
2
No
SS
S
KK
JS
TP
Jumlah
-
200
-
130
-
330
2012
-
234
108
-
-
342
3
2013
-
228
105
-
-
333
4
2014
120
95
-
124
-
339
5
2015
140
66
127
-
-
333
Pada tebel 4.6 tampak bahwa yang aktif mengikuti Rapat Anggota Tahunan, pada tahun 2011 yang aktif mengikuti rapat sebanyak 200 orang dan sebanyak 130 orang yang jarang mengikuti kegiatan rapat tersebut, pada tahun 2012 terdapat 234 orang yang aktif mengikuti rapat tahunan dan 108 orang kadang-kadang mengikuti kadang tidak pernah, pada tahun 2013 sebanyak 228 orang yang aktif mengikuti rapat tahunan tersebut dan 105 orang yang kadang-kadang mengikuti rapat tahunan, pada tahun 2014 terdapat 120 orang yang sering mengikuti rapat dan terdapat 95 orang juga yang sering mengikuti rapat namun ada 124 yang jarang mengikuti rapat tahunan tersebut, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 140 orang yang
52
sangat sering mengikuti rapat tahunan dan 66 orang yang sering ikut rapat dan ada sekitar 127 orang yang jarang sekali mengikuti rapat tahunan tersebut di sebabkan factor kemalasan anngota. Jadi anggota yang paling aktif mengikuti RAT yang diadakan 1 tahun sekali terajadi pada tahun 2014 yakni 215 orang. Namun ada 164 responden yang jarang sekali mengikuti mengikuti Rapat Anggota Tahunan yakni pada tahun 2011 dan 2014. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota KUD Pangan Jaya aktif mengikuti Rapat Anggota Tahunan (RAT) sejumlah 215 responden pada tahun 2014. Seperti tampak pada grafik berikut:
Kehadiran RAT
Sangat Sering Jarang Sekali
Sering Tidak Pernah
234
Kadang-Kadang
228
166 140
130 108
105
127
124
120 95
66
0
0 2011
0
0
0 0 2012
0
0 0 2013
0 2014
0
0 0 2015
Kehadiran anggota dalam rapat anggota koperasi diharapkan dapat memberikan masukan berupa saran dan kritik pada rapat tersebut. Keaktifan anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya dalam memberikan saran dan kritik pada rapat anggota dapat dilihat pada tabel berikut:
53
Tabel 4.7 Jawaban responden tentang keaktifan memberikan saran / kritik pada rapat anggota.
1
Banyaknya memberi saran dalam RAT 2011
2
No
SS
S
KK
JS
TP
Jumlah
-
166
164
-
-
330
2012
-
-
80
56
206
342
3
2013
-
-
-
97
236
333
4
2014
-
-
-
144
195
339
5
2015
-
125
140
-
68
333
Pada tabel 4.7 tampak bahwa yang aktif memberi saran pada Rapat Anggota Tahunan, pada tahun 2011 yang sering memberi saran saat rapat sebanyak 166 orang dan sebanyak 164 orang yang jarang member saran pada saat rapat tersebut, pada tahun 2012 terdapat 88 orang yang kadangkadang memberi saran saat rapat tahunan, 56 orang yang jarang sekali memberi saran saat rapat dan 206 orang tidak pernah memberi saran saat rapat, pada tahun 2013 sebanyak 97 orang yang jarang sekali memberi saran saat rapat tahunan tersebut dan 236 orang yang tidak pernah sama sekali memberi saran saat rapat, pada tahun 2014 terdapat 144 orang yang jarang sekali memberi saran saat rapat dan terdapat 195 orang juga yang tidak pernah memberi saran saat rapat tersebut, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 125 orang yang sering memberi saran saat rapat tahunan dan 140 orang yang kadang-kadang memberi saran saat rapat dan ada sekitar 68 orang yang tidak pernah memberi saran saat rapat tahunan tersebut di sebabkan bahwa kurangnya keyakinan akan diri anggota koperasi dalam mengutarakan aspirasi mereka.
54
Berdasarkan data tersebut bahwa yang banyak memberikan saran saat diluar rapat yang diadakan 1 tahun sekali terajadi pada tahun 2011 yakni 230 orang. Namun ada 297 responden yang jarang sekali memberi saran pada Rapat Anggota Tahunan yakni pada tahun 2012,2013 dan 2014. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota KUD Pangan Jaya aktif memberi saran pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) sejumlah 297 responden pada tahun 2011. Saran dan kritik anggota tidak hanya ditampung dalam rapat anggota, namun hal itu bisa disampaikan di luar rapat anggota. Jumlah saran / kritik yang disampaikan di luar rapat anggota secara lisan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.8 Jawaban responden tentang keaktifan memberikan saran / kritik di luar rapat anggota secara lisan
1
Banyaknya memberikan saran di luar rapat secara lisan 2011
2
No
SS
S
KK
JS
TP
Jumlah
-
-
-
42
288
330
2012
-
-
-
38
304
342
3
2013
-
-
-
76
257
333
4
2014
-
120
125
94
-
339
5
2015
-
127
130
76
-
333
Pada tabel 4.8 tampak bahwa yang aktif dan tidak pernah memberikan saran / kritiknya di luar rapat anggota secara lisan tampak bahwa, pada tahun 2011 sebanyak 42 orang yang jarang sekali memberi saran di luar rapat dan sebanyak 288 orang yang jarang memberi saran pada diluar rapat tersebut, pada tahun 2012 terdapat 38 orang yang jarang sekali memberi saran diluar rapatsecara lisan dan 304 orang tidak pernah memberi saran
55
diluar rapat secara lisan, pada tahun 2013 sebanyak 76 orang yang jarang sekali memberi saran diluar rapat secara lisan dan 257 orang yang tidak pernah sama sekali memberi saran diluar rapat, pada tahun 2014 terdapat 120 orang yang sering memberi saran diluar rapat secara lisan, 125 yang kadang-kadang member saran saat diluar rapat dan terdapat 94 orang juga yang jarang sekali memberi saran diluar rapat tersebut, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 127 orang yang sering memberi saran diluar rapat secara lisan, 130 yang kadang-kadang memberi saran saat diluar rapat dan 76 orang yang jarang sekali memberi saran diluar rapat. Hal tersebut di sebabkan bahwa kebanyakan anggota koperasi memiliki sikap apatisme yang tinggi. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya sebanyak 257 anggota yang aktif mengutarakan saran dan kritiknya di luar rapat anggota secara lisan. Saran dan kritik dari anggota bukan hanya bisa disampaikan secara lisan, namun bisa juga disampaikan secara tertulis. Untuk menanggapi hal ini, koperasi menyediakan buku saran / kritik bagi anggotanya. Keaktifan anggota dalam mengisi buku saran / kritik dapat dilihat pada tabel berikut :
56
Tabel 4.9 Jawaban responden tentang keaktifan anggota mengisi buku saran / kritik yang disediakan oleh koperasi
1
Banyaknya mengisi buku saran / kritik 2011
2
No
SS
S
KK
JS
TP
Jumlah
-
82
63
-
185
330
2012
-
-
79
-
263
342
3
2013
-
24
-
32
277
333
4
2014
-
154
140
-
45
339
5
2015
-
164
142
27
-
333
Pada tabel 4.9 tampak bahwa jumlah anggota yang banyak tidak pernah mengisi buku saran / kritik yang disedian oleh koperasi yakni pada tahun 2011 yang aktif mengisi buku saran/kritik sebanyak 82 orang, 63 orang kadang-kadang dan sebanyak 185 orang yang tidak pernah sama sekali mengisi buku saran/kritik yang disediakan oleh koperasi, pada tahun 2012 terdapat 79 orang yang kadang-kadang mengisi buku saran/kritik dan 263 orang tidak pernah mengisi buku saran/kritik, pada tahun 2013 sebanyak 24 orang yang aktif mengisi buku saran/kritik, 32 orang yang kadang-kadang mengisi buku saran/kritik, dan ada 277 orang yang tidak pernah mengisi buku saran/kritik tersebut, pada tahun 2014 terdapat 154 orang yang sering mengisi buku saran/kritik dan terdapat140 orang juga yang kadang-kadang mengisi buku saran/kritik namun ada 45 orang yang tidak pernah mengisi buku saran/kritik tersebut, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 164 orang yang sering mengisi buku saran/kritik dan 142 orang yang kadang-kadang dan ada sekitar 27 orang yang jarang sekali mengisi buku saran/kritik yang disediakan oleh koperasi.
57
Jadi jelaslah bahwa yang aktif mengisi buku saran/kritik yang disediakan oleh koperasi terjadi pada tahun 2015 yakni 164 orang. Namun ada juga yang aktif memberikan saran dan kritiknya pada buku saran / kritik yang disediakan oleh koperasi yaitu pada tahun 2014 yakni 154 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya pasif mengisi buku saran / kritik yang disediakan oleh Koperasi Unit Desa Pangan Jaya sebanyak 263 responden pada tahun 2012. Pemilihan pengurus koperasi harus disertai dengan keaktifan anggota dalam mencalon diri sebagai pengurus koperasi. Keaktifan anggota dalam mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Jawaban responden tentang kuantitas mencalon diri sebagai pengurus selama menjadi anggota koperasi
1
Berapa kali mencalonkan SS diri sebagai pengurus koperasi 2011 -
2
2012
3
No
S
KK
JS
TP
Jumlah
119
132
-
79
330
-
-
-
134
208
342
2013
-
25
14
-
264
333
4
2014
-
129
130
-
83
339
5
2015
-
-
-
110
223
333
Pada tabel 4.10 tampak bahwa selama menjadi anggota koperasi, ada responden yang sering mencalongkan diri dan ada yang tidak pernah mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, pada tahun 2011 yang sering mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi sebanyak 119 orang, 132 orang kadang-kadang dan sebanyak 79 orang yang tidak pernah sama sekali
58
mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, pada tahun 2012 terdapat 134 orang yang jarang sekali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi dan 208 orang tidak pernah mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, pada tahun 2013 sebanyak 25 orang yang sering mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, 14 orang yang kadang-kadang mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, dan ada 264 orang yang tidak pernah sama sekali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, pada tahun 2014 terdapat 129 orang yang sering mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi dan terdapat 130 orang juga yang kadang-kadang mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, namun ada 83 orang yang tidak pernah mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 110 orang yang jarang sekali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi dan 223 orang yang tidak pernah mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi selama menjadi anggota koperasi. Oleh karena itu, terdapat 264 orang pada tahun 2013 yang tidak pernah sama sekali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi. Dan ada responden yang selama menjadi anggota koperasi 3 kali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi yakni 129 orang pada tahun 2014. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya pasif dalam mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi sebanyak 264 responden pada tahun 2013. Berdasarkan bobot nilai pertanyaan kuesioner dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi dapat disimpulkan bahwa
59
Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kec Lainea Kab Konawe Selatan: Tabel 4.11 Bobot nilai rata – rata jawaban responden bidang rapat koperasi Bobot Nilai Kusioner 1 2 3 4
Presentase Rata-rata 47.62 34.98 7.87 9.59
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata anggota sebanyak 47,62 % anggota mendapatkan bobot nilai kuesioner yang diajukan yaitu 1, disimpulkan bahwa partisipasi anggota dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi terhadap koperasinya sangatlah minim. 4.4.2 Partisipasi anggota dalam permodalan Jalannya kegiatan koperasi dalam bidang ekonomi memerlukan modal, modal terbesar koperasi berasal dari anggota koperasinya. Partisipasi anggota dalam bidang modal salah satunya dapat dilihat dari ketepatan waktu membayar simpanan pokok terhadap koperasinya. Mengenai ketepatan waktu membayar simpanan pokok dapat dilihat pada tabel berikut:
60
Tabel 4.12 Jawaban responden tentang ketepatan waktu membayar simpanan pokok.
1
Ketepatan membayar simpanan pokok 2011
2
No
SS
S
KK
JS
TP
Jumlah
-
-
29
178
123
330
2012
-
-
44
176
122
342
3
2013
-
-
30
136
128
333
4
2014
-
120
125
94
-
339
5
2015
-
127
160
43
-
333
Pada tabel 4.12 tampak bahwa pada tahun 2011 terdapat 29 orang yang kadang-kadang membayar simpanan pokok tepat waktu, 178 orang jarang sekali membayar tepat waktu dan sebanyak 123 orang yang tidak pernah membayar simpanan pokok tepat waktu sesuai waktu yang ditentukan, pada tahun 2012 terdapat 44 orang yang kadang-kadang membayar simpanan pokok tepat waktu, 176 orang jarang sekali membayar tepat waktu dan sebanyak 122 orang yang tidak pernah membayar simpanan pokok tepat waktu, pada tahun 2013 sebanyak terdapat 30 orang yang kadang-kadang membayar simpanan pokok tepat waktu, 136 orang jarang sekali membayar tepat waktu dan sebanyak 128 orang yang tidak pernah membayar simpanan pokok tepat waktu, pada tahun 2014 terdapat 120 orang yang sering membayar simpanan pokok tepat waktu dan terdapat 125 orang juga yang kadang-kadang membayar simpanan pokok tepat waktu, namun ada 94 orang yang tidak pernah membayar simpanan pokok tepat waktu, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 127 orang yang sering membayar simpanan pokok tepat waktu, 160 orang yang kadang-kadang
61
membayar simpanan pokok tepat waktu dan 43 orang yang jarang sekali membayar simpanan pokok tepat waktu sesuai dengan kesepakatan rapat. Berdasarkan data tersebut di atas, bahwa pada tahun 2011 sebanyak 301 responden yang tidak tepat waktu membayar simpanan pokok ketika menjadi anggota koperasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya membayar langsung simpanan pokoknya ketika menjadi anggota koperasi terjadi pada tahun 2015 yakni sebanyak 287 responden. Seperti tampak pada grafik berikut:
Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Pokok Sangat Sering
Sering
178
Kadang-Kadang
Jarang sekali
tidak pernah
176 160
123
136128
122
127
120125 94
44
43 30
29 0 0
0 0 2011
0 0 2012
0 2013
0 2014
0
0 2015
Selain simpanan pokok terdapat juga simpanan wajib anggota yang harus dipenuhi oleh oleh anggotanya. Peran serta anggota dalam membayar simpanan wajib dapat dilihat dari ketepatan membayar simpanan wajib terhadap koperasinya. Ketepatan membayar simpanan wajib dapat dilihat pada tabel berikut:
62
Tabel 4.13 Jawaban responden tentang ketepatan membayar simpanan wajib
1
Ketepatan membayar simpanan wajib 2011
2
2012
-
-
100
134
108
342
3
2013
-
121
148
-
64
333
4
2014
-
158
120
-
61
339
5
2015
-
-
140
129
64
333
No
KK
JS
TP
Jumlah
SS
S
-
119
132
-
79
330
Pada tabel 4.13 tampak bahwa ketepatan anggota koperasi membayar simpanan wajibnya sangat berpariasi yakni pada tahun 2011 terdapat 119 orang yang sering membayar simpanan wajibnya tepat waktu, 132 orang kadang-kadang membayar simpanan wajibnya tepat waktu dan sebanyak 79 orang yang tidak pernah membayar simpanan wajibnya tepat waktu sesuai waktu yang ditentukan, pada tahun 2012 terdapat 100 orang yang kadang-kadang membayar simpanan wajibnya tepat waktu, 134 orang jarang sekali membayar simpanan wajibnya tepat waktu dan sebanyak 108 orang yang tidak pernah membayar simpanan wajibnya tepat waktu, pada tahun 2013 sebanyak terdapat 121 orang yang sering membayar simpanan wajibnya tepat waktu, 148 orang kadang-kadang membayar simpanan wajibnya tepat waktu dan sebanyak 64 orang yang tidak pernah membayar simpanan wajibnya tepat waktu, pada tahun 2014 terdapat 158 orang yang sering membayar simpanan wajibnya dengan tepat waktu dan terdapat 120 orang juga yang kadang-kadang membayar simpanan wajibnya tepat waktu, namun ada 61 orang yang tidak pernah membayar simpanan wajibnya tepat waktu, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 140 orang yang kadang-kadang
63
membayar simpanan wajibnya tepat waktu, 129 orang yang jarang sekali membayar simpanan wajibnya tepat waktu dan 64 orang yang tidak pernah sama sekali membayar simpanan wajibnya tepat waktu. Dari data tersebut diatas bahwa pada tahun 2014 terdapat 158 responden yang selalu tepat dalam mebayar simpanan wajibnya. Dan responden yang terlambat membayar simpanan wajibnya dalam tenggang waktu 1 minggu – 1 bulan dan terlambat 1 bulan lebih yakni pada tahun 2012 sebanyak 108 anggota. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya selalu tepat waktu dalam membayar simpanan wajibnya, yaitu sebanyak 158 responden pada tahun 2014. Selain simpanan pokok dan simpanan wajib yang sifatnya kewajiban anggota dalam permodalan koperasi. Seperti tampak pada grafik berikut:
Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Wajib Sangat Sering
Sering
Kadang-Kadang
Jarang sekali
tidak pernah
158 148 140 129
134
132 119
121
120
108 100 79 64
0
0 2011
0 0 2012
0
0 2013
64
61
0
0 2014
0 0 2015
64
Terdapat juga simpanan sukarela yang sifatnya tidak mengikat anggota dalam ikut serta dalam permodalan. Namun adanya simpanan sukarela ikut serta dalam menambah permodalan koperasi. Peran serta anggota dalam rutinitas menyimpan uang di simpanan sukarela dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.14 Jawaban responden tentang rutinitas responden menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela
1
Minat menyimpan SS simpanan sukarela 2011 -
2
2012
3
No
S
KK
JS
TP
Jumlah
118
127
85
-
330
-
-
182
74
86
342
2013
-
-
172
63
107
333
4
2014
-
-
98
130
111
339
5
2015
-
172
123
-
38
333
Pada tabel 4.14 tampak bahwa yang aktif dan rutin menyimpan uangnya pada simpanan sukarela dari tahun ke tahun yakni pada tahun 2011 terdapat 118 orang yang sering menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, 127 orang kadang-kadang menyimpan uangnya pada simpanan sukarela dan sebanyak 85 orang yang jarang sekali menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, pada tahun 2012 terdapat 182 orang yang kadangkadang menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, 74 orang jarang sekali menyimpan uangnya pada simpanan sukarela dan sebanyak 86 orang yang tidak pernah menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, pada tahun 2013 sebanyak 172 orang yang kadang-kadang menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, 63 orang jarang sekali menyimpan uangnya pada
65
simpanan sukarela dan sebanyak 107 orang yang tidak pernah menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, pada tahun 2014 terdapat 98 orang yang kadang-kadang menyimpan uangnya pada simpanan sukarela dan ada sekitar 130 orang juga yang jarang sekali menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, namun ada 111 orang yang tidak pernah menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 172 orang yang sering menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, 123 orang yang kadang-kadang menyimpan uangnya pada simpanan sukarela dan 38 orang yang tidak pernah sama sekali menyimpan uangnya pada simpanan sukarela. Seperti tampak pada grafik berikut:
Simpanan Sukarela Sangat Sering
Sering
Kadang-Kadang
Jarang sekali
tidak pernah
182 172
172 130 111 98
127 118 107
123
86
85 74
68
63
0
0 2011
0 0 2012
0 0 2013
0 0 2014
0
0 2015
Berdasarkan data tersebut di atas, bahwa pada tahun 2015 terdapat 275 responden yang sering menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela walaupun masih terdapat 38 responden yang tidak pernah menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela. Jadi, dapat disimpulkan bahwa anggota
66
Koperasi Unit Desa Pangan Jaya sebanyak 275 responden sering menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela terjadi pada tahun 2015. Tabel 4.15 Bobot nilai rata – rata jawaban responden bidang modal Bobot Nilai Kusioner 1 2 3 4
Presentase Rata-rata 4.56 18 36.88 40.56
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata anggota sebanyak 40,56 % anggota mendapatkan bobot nilai kuesioner yang diajukan yaitu 4, disimpulkan bahwa partisipasi anggota dalam bidang modal terhadap koperasinya sangatlah bagus. 4.4.3 Partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi Koperasi
pada
kegiatan
ekonominya
perlu
ada
partisipasi
anggotanya, yaitu dengan menggunakan jasa koperasinya. Salah satu kegiatan koperasi yaitu usaha simpan pinjam. Jumlah anggota koperasi yang sering meminjam uang dari Rp. 2.000.000 hingga Rp. 6.000.000 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.16 Jawaban responden tentang, jumlah uang yang dipinjam pada koperasinya. No
Jumlah uang yang dipinjam dari KUD Pangan Jaya
SS
S
KK
JS
TP
Jumlah
1
2011
-
138
130
62
-
330
2
2012
-
87
122
133
-
342
3
2013
134
81
118
-
-
333
4
2014
-
89
130
120
-
339
5
2015
-
115
117
101
-
333
67
Pada tabel 4.16 tampak bahwa anggota koperasi lebih banyak meminjam uang lebih dari Rp 5.000.000 dibandingkan dengan Rp. 2.000.000., pada tahun 2011 terdapat 138 orang yang sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000, dan ada 130 orang kadang-kadang sering meminjam uang lebih dari Rp. 4.000.000, - Rp. 5.000.000 dan sebanyak 62 orang yang jarang sekali sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 melainkan hanya Rp.3.000.000, pada tahun 2012 terdapat 87 orang yang sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 pada koperasinya, 122 orang kadang-kadang sering meminjam uang lebih dari Rp. 4.000.000 dan sebanyak 133 orang yang tidak pernah sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 tetapi dengan meminjam Rp. 2.000.000, pada tahun 2013 sebanyak 134 orang yang sangat sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 bahkan R. 8.000.000 sebagai modal usaha dagang, 81 orang yang sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 namun ada sekitar 118 orang yang kadang-kadang sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 bahkan Cuma Rp. 4.000.000 saja, pada tahun 2014 terdapat 89 orang yang sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 dan ada sekitar 130 orang juga yang sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000, namun ada 120 orang yang jarang sekali sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 115 orang yang sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000, dan 117 orang yang kadang-kadang sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 – Rp. 6.000.000 dan 101 orang yang jarang sekali sering meminjam uang lebih
68
dari Rp. 5.000.000 melainkan hanya Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000. Jadi, rutinitas yang meminjam uang pada koperasinya lebih dari Rp. 5.000.000 terjadi pada tahun 2013 sebanyak 215 responden, dan tidak ada responden yang meminjam kurang dari Rp. 2.000.000,00. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya berpartisipasi aktif dalam menggunakan jasa usaha koperasi dalam unit usaha simpan pinjam. Hal ini terlihat dari tabel tersebut bahwa sebanyak 215 responden meminjam uang dari Koperasi Unit Desa lebih dari Rp. 5.000.000,00. Seperti tampak pada grafik berikut:
Pinjaman Uang Pada Koperasi Sangat Sering
Sering
138 130
Kadang-Kadang
Jarang sekali
134 122 113
130 120
118
87
tidak pernah
115117 101
89
81
62
0
0 2011
0
0 2012
0 0 2013
0
0 2014
0
0 2015
Pengembalian pinjaman anggota terhadap koperasinya dilakukan secara beranggur, dengan jangka waktu pengembalian tertentu. Jangka waktu pengembalian pinjaman oleh anggota kepada koperasinya yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
69
Tabel 4.17 Jawaban responden tentang jangka waktu pengembalian pinjaman kurang dari 1 tahun hingga 3 tahun S
1
Jangka waktu SS pengembalian pinjaman 2011 -
138
130
62
-
330
2
2012
-
80
122
140
-
342
3
2013
-
121
118
94
-
333
4
2014
-
129
125
85
-
339
5
2015
40
130
163
-
-
333
No
KK
JS
TP
Jumlah
Pada tabel 4.17 tampak bahwa pada tahun 2011 terdapat 138 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun, dan ada 130 orang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 – 3 tahun dan sebanyak 62 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun melainkan hanya 1 tahun, pada tahun 2012 terdapat 80 orang yang sering sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 - 3 tahun, 122 orang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun dan sebanyak 140 orang yang mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun tetapi hanya 1 tahun – 1 tahun 6 bulan, pada tahun 2013 sebanyak 121 orang yang sering sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 – 3 tahun, 118 orang yang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun bahkan ada sekitar 94 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun tetapi 3 tahun, pada tahun 2014 terdapat 129 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun
70
dan ada sekitar 125 orang juga yang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun, namun ada 85 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun tetapi hanya 1 tahun, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 40 orang yang sangat sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 10 bulan, dan 130 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 1 tahun 6 bulan dan 163 orang yang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 1 tahun melainkan 2 tahun. Dari data tersebut bahwa pada tahun 2015 sebanyak 170 responden yang sering mengembalikan pinjamannya pada koperasinya dengan jangka waktu kurang dari 2 tahun – 3 tahun. Sedangkan ada 140 responden yang mengembalikan pinjamannya dengan jangka waktu 1 tahun sampai 1 tahun 6 bulan yakni pada tahun 2012. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya mengembalikan pinjamannya pada jangka waktu kurang dari 2 tahun – 3 tahun yaitu pada tahun 2015. Hal itu dapat terlihat dari tabel tersebut bahwa sebanyak 170 responden mengembalikan pinjamannya pada koperasi dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun – 3 tahun. Jangka waktu pengembalian pnjaman terhadap koperasinya sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan anggota tersebut dengan koperasinya. Sehingga dalam pengembalian pinjaman tersebut bisa tepat waktu. Pada tabel berikut ini dapat dilihat ketepatan waktu anggota dalam pengembalian pinjamannya :
71
Tabel 4.18 Jawaban responden tentang ketepatan waktu pengembalian pinjaman pada koperasinya.
1
Ketepatan mengembalikan SS pinjaman dari koperasi 2011 -
2
2012
3
No
S
KK
JS
TP Jumlah
119
120
91
-
330
-
98
122
122
-
342
2013
-
120
118
95
-
333
4
2014
-
130
120
89
-
339
5
2015
-
138
130
65
-
333
Pada tebel 4.18 tampak bahwa pada tahun 2011 terdapat 119 orang yang sering tepat waktu mengembalikan uang pinjaman dari koperasinya, dan ada 120 orang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman tepat waktu bahkan terkadang lebih dari 1 bulan dari waktu yang ditentukan dan sebanyak 91 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu, pada tahun 2012 terdapat 98 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktunya, 122 orang kadangkadang mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu dan sebanyak 122 orang yang mengembalikan uang pinjaman lebih dari 1 – 2 bulan, pada tahun 2013 sebanyak 120 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu, 118 orang yang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu bahkan ada sekitar 95 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu tapi lebih dari 1 bulan, pada tahun 2014 terdapat 130 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu dan ada sekitar 120 orang juga yang
72
kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan lebih dari 1 – 2 bulan, namun ada 89 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu tetapi lebih dari 2 bulan, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 138 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu, dan 130 orang yang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu dan 65 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman dengan tepat pada waktunya. Hal tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 sebanyak 138 responden mengembalikan pinjamannya pada koperasinya tepat waktu pada koperasinya namun tidak ada responden yang menjawab pengembalian pinjaman yang terlambat lebih dari 1 bulan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya dalam pengembalian pinjamannya pada koperasi tepat pada waktunya sebanyak 138 responden. Tabel 4.19 Bobot nilai rata – rata jawaban responden bidang jasa koperasi Bobot Nilai Kusioner 1 2 3 4
Presentase Rata-rata 11.29 29.20 16.85 42.66
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata anggota sebanyak 29,20 % anggota mendapatkan bobot nilai kuesioner yang diajukan yaitu 2, disimpulkan bahwa partisipasi anggota dalam bidang jasa terhadap koperasinya sangatlah cukup/sederhana.
73
4.5 Pembahasan Dalam koperasi, Program dan tugas menuju manajemen harus memperoleh dukungan dari anggota.Untuk keperluan itu pihak manajemen memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggotanya. Informasi ini dapat diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan dengan baik. Selanjutnya antara anggota sebagai penerima manfaat dengan program harus merupakan kesesuaian antara kebutuhan anggota dengan pelayanan dan sumber-sumber daya yang disediakan koperasi sebagai output dari program. antara anggota dan manajemen dimana anggota harus memiliki kemampuan dan mau untuk mengartikulasikan kebutuhan mereka dalam suatu keputusan yang diberikan oleh manajemen dalam suatu organisasi koperasi. Dan harus adanya kesesuaian antara program dan manajemen dimana manajemen kopersai harus mampu melaksanakan kepentingan tugas program sesuai dengan kebutuhan anggota koperasi Karena Arti pentingnya partisipasi bagi anggota: Meningkatkan rasa percaya diri, Meningkatkan semangat. Meningkatkan gairah kerja. Tanpa partisipasi anggota, koperasi tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif. Suatu koperasi dapat berhasil dalam kompetisi, tetapi tak akan ada artinya bila anggota tak memanfaatkan keunggulan yang dimiliki tersebut. Untuk mengatasi penampilan yang buruk dari koperasi, menghilangkan salah tindak pihak manajemen dan membuat kebijaksanaan pengelola diperhitungkan. Agar pihak manajemen koperasi tahu apa yang menjadi kepentingan anggotanya dan berapa banyak serta kualitas pelayanan dari berbagai usaha dalam koperasi
74
tersebut yang diperlukan oleh para anggota. Cara Meningkatkan Partisipasi Partisipasi merupakan faktor yang paling penting untuk menentukan keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui program partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan ke dalam semua program yang harus dilaksanakan oleh manajemen. Hal itu perlu memperoleh dukungan dari semua unsur atau komponen yang ada dalam organisasi. Karena antara program, manajemen, dan anggota, merupakan suatu keterikatan dalam mencapai suatu tujuan akan tetapi anggota tetap memiliki prioritas utama dalam menentukan kemandirian koperasi, karena partisipasi anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa merupakan kunci utama dalam penentuan kualitas partisipasi yang terdapat dalam koperasi, Tanpa dukungan semua unsur atau komponen, pelaksanaan program program manajemen tidak akan berhasil dengan baik. Peningkatan manfaat keaggotaan secara operasional dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tergantung dari situasi dan kondisi serta kemampuan dan kebutuhan koperasi. Meningkatkan partispasi kontributif anggota dalam pengambilan keputusan dengan cara: Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan dan keputusan yang akan dikeluarkan. meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan yang dikeluarkan.
meminta informasi tentang
segala sesuatu dari semua anggota dalam usaha membuat keputusan dan mengambil keputusan. memberi kesempatan yang sama kepada semua anggota dalam pengambilan keputusan. Melibatkan semua unsur. Menjelaskan maksud tujuan program dan keputusan yang dikeluarkan. Meminta tanggapan dan
75
saran soal program rencana dan keputusan. Meminta informasi tentang semua hal terkait dalam rencana dan keputusan. Kesesuaian antara output program kopersi dengan kebutuhan atau keinginan para anggotanya dan Kesesuaian antara permintaan anggota dengan keputusan – keputusan pelayanan koperasi, begitupula Kesesuaian antara tugas program koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi harus berjalan selaras. Apabila salah satu dari tiga jenis kesesuaian partisipasi, tidak terjadi atau dapat terpenuhi, maka anggota akan menggunakan alat partisipasinya dengan keluar dari koperasi atau anggota yang pasif. Namun dalam koperasi unit Desa Pangan Jaya tak seorangpun yang dikeluarkan dalam koperasi tersebut kecuali anggota KUD Pangan Jaya meninggal dunia, namun efektivitas partisipasi anggota masih relative kecil apalagi dalam bidang usaha koperasi sering terjadi peningkatan dan penurunan dalam masing-masing bidang usaha seperti bidang usaha BBM, penggilingan padi dan listrik. Akan tetapi KUD Pangan Jaya terus berupay untuk meningkatkan efektivitas partisipasi anggota guna mengembangkan koperasi tersebut sesuai dengan program perencanaan koperasi itu sendiri yang disepakati bersama. Dalam mencapai tujuan suatu koperasi harus memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan koperasi tersebut, di antaranya yaitu partisipasi anggota. Maju mundurnya koperasi ditentukan oleh partisipasi anggotanya. Begitu juga di Koperasi Unit Desa Pangan Jaya, efektivitas partisipasi anggota sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan koperasi. Di mana sumbangsih anggota terhadap koperasinya sangat berpengaruh besar
76
terhadap perkembangan koperasi itu sendiri. Pada akhirnya efektivitas partisipasi anggota akan mempengaruhi hak anggota itu sendiri, yaitu partisipasi anggota dalam pengembangan simpan pinjam. Efektivitas Partisipasi merupakan ikut serta dari seseorang atau sekelompok orang dalam meningkatkan potensi terhadap suatu organisasi koperasi. Seseorang atau sekelompok orang dalam menyediakan sarana dan prasarana membutuhkan modal serta jejaring kerjasama. Kerjasama yang dibutuhkan
oleh
masyarakat
merupakan
kerjasama
yang
saling
menguntungkan. Jejaring yang dapat menyatukan masyarakat adalah koperasi sebagai organisasi dengan tujuan mensejahterakan anggota-anggotanya dan memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan yang dialami anggotanya. KUD Pangan Jaya sebagai koperasi pertanian pedesaan merupakan koperasi yang dapat menyatukan masyarakat di desa Pangan Jaya. Tingkat partisipasi anggota KUD Pangan Jaya dilihat dari efektivitas partisipasi organisasi, usaha, dan permodalan. Partisipasi anggota dalam bidang organisasi dilihat dari kehadiran dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan keaktifan anggota dalam memberikan saran kepada pengurus dan manajemen. Penentuan RAT dalam partisipasi organisasi anggota dikarenakan kegiatan yang paling penting dalam koperasi khususnya adalah RAT yang menentukan seberapa besar perhatian dan antusias anggota terhadap KUD. Partisipasi juga dilihat dari keaktifan atau perhatian anggota terhadap kemajuan KUD yaitu saran pada RAT. Sedangkan partisipasi anggota KUD dalam bidang permodalan dilihat dari keaktifan dalam membayar simpanan wajib, simpanan sukarela, dan simpanan lain. Hal ini
77
dikarenakan kemajuan KUD sangat tergantung pada peran dari koperasi untuk memenuhi kebutuhan anggota. Sedangkan partisipasi dalam bidang usaha dilihat dari keaktifannya dalam melakukan pembelian terhadap barang-barang yang disediakan oleh KUD. Tingkat efektivitas anggota KUD dilihat dari partisipasi demokrasi, usaha, dan permodalan. Partisipasi anggota dalam bidang Demokrasi dilihat dari kehadiran dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT), jawaban responden tentang lamanya menjadi anggota, jawaban responden tentang kehadiran mengikuti
RAT,
jawaban,
responden
tentang
keaktifan
memberikan
saran/kritik diluar rapat anggota, keaktifan anggota mengisi buku saran/kritik, kuantitas mencalonkan diri sebagai pengurus selama menjadi anggota, jawaban responden bidang rapat koperasi. Partisipasi anggota dalam bidang permodalan dilihat dari ketepatan waktu membayar simpanan pokok, ketepatan waktu membayar simpanan wajib, rutinitas responden menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela, dan jawaban responden bidang modal. Partisipasi anggota dalam bidang penggunaan jasa koperasi dilihat dari jawaban responden tentang jumlah uang yang dipinjam pada koperasinya, jawaban responden tentang pengembalian pinjaman, jawaban respoden tentang jangka waktu pengembalian pinjaman. Penentuan efektivitas dalam koperasi dilihat perkembangan unit usaha dikarenakan kegiatan yang paling penting dalam koperasi khususnya adalah efektivitas atau perhatian anggota yang menentukan seberapa besar perhatian
78
anggota terhadap KUD Pangan Jaya. Hal ini dikarenakan kemajuan KUD sangat tergantung pada efektivitas partisipasi anggota dalam bidang usaha dilihat dari keaktifannya dalam melakukan pembelian terhadap barang-barang dan sarana penghubung yang disediakan oleh KUD. KUD melakukan penyediaan Unit Simpan Pinjam, Unit Pertokoan, Penggilingan Padi, Sarana Produksi,
Unit
Listrik,
Unit
Bahan
Bakar.
memiliki
tujuan
untuk
mensejahterakan anggota masyarakat sekitarnya dan seluruh anggota KUD Pangan Jaya.
a. Simpan Pinjam Simpan Pinjam yang dilakukan oleh KUD Pangan Jaya bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi petani dan masyarakat Kecamatan Lainea dalam memperoleh modal usaha. Ini menunjukkan bahwa keefektifan anggota melakukan pinjaman dari 333 anggota koperasi yaitu sebesar 215 responden responden melakukan pinjaman sekitar Rp 5.000.000,00 bahkan terkadang lebih dari Rp 6.000.000,00. Dan tidak ada responden yang melakukan pinjaman kurang dari Rp.2.000.000. Dan kebanyakan responden melakukan simpanan wajib dari 333 anggota yaitu sebesar 80 anggota yang melakukan simpanan sekitar Rp.200.000-Rp.500.000. Terjadi peningkatan pendapatan untuk usaha simpan pinjam dari tahun 2013 ke tahun 2014. Hal ini dikarenakan sistem pemberian pinjaman yang sangat mudah dilakukan oleh anggota. b.
Unit Usaha Pertokoan
79
Unit usaha Pertokoan, KUD Pangan Jaya menyediakan usaha penjualan seluruh bahan pokok, dan barang barang pertanian seta bensin, oli, minyak tanah, dll. ditahun tahun sebelumnya mengalami peningkatan dan hampir seluruh responden melakukan pembelian bahan dan barang yang tersedia, namun
di
tahun
2015
mengalami
penurunan
pendapatan
dari
Rp.441.276.500 turun berkisar Rp.432.813.900 atau (1,9%) dibanding tahun sebelumnya keaktifan perbelanjaan anggota. Karena dari 333 responden yaitu 185 responden atau (55,5%) yang melakukan pembelian kebutuhan anggota yang selalu di beli di koperasi yaitu barang barang campuran, bensin, oli, dan minyak tanah. Hal ini disebabkan kurangnya persediaan barang yang dibutuhkan anggota. c. Unit Penggilingan Padi Unit Penggilingan padi KUD Pangan Jaya menyediakan Pabrik penggilingan untuk mempermudah anggota koperasi dan masyarakat dalam pelayanan. dari tahun 2011-2015 usaha tersebut sangat meningkat namun di tahun 2015 mengalami penurunan usaha yang sangat drastis dari Rp 301.755.000 menurun menjadi Rp 172.500.000. pada tahun 2011-2015 mampu menghasilkan jasa giling padi dari 18,171 - 20.117 kg beras dan pada tahun 2015 mencapai hasil sebanyak 11,500 kg, dari 333 responden yaitu berkisar 194 responden 58,25% yang melakukan penggilingan padi. hal ini menunjukkan volume usaha menurun pada usaha penggilingan padi disebabkan pabrik penggilingan tersebut sering mengalami kemacetan dan
80
telah ada pabrik penggilingan padi yang lain di daerah terdekat yang bukan milik koperasi. d. Unit Sarana Produksi KUD Pangan Jaya merupakan suatu wadah perekonomian di wilayah Pangan Jaya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya petani. Sehingga unit usaha yang KUD lakukan mengutamakan pada penyediaan sarana produksi saprotan seperti pengadaan pupuk urea, NPK, ZA, KCL, pupuk organik (kompos), obat-obatan
kebutuhan anggota dan
meningkatkan pelayanan koperasi. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh KUD menggunakan sistem tunai. Teknis pembayaran juga dilakukan secara langsung pada saat barang tersebut sampai ke KUD Pangan Jaya. Harga pupuk yang ditawarkan oleh KUD Pangan Jaya yaitu Rp 83.000/80 kg untuk pupuk urea, Rp 75.000/80 kg untuk ZA, Rp 120.000/80 kg untuk NPK, Rp 110.000/80 kg untuk TSP, dan KCL dengan harga Rp 350.000/80kg. tahun 2014 mampu menjual barang dagangan sebesar Rp. 381.483.200,-
sedangkan
pada
tahun
2015
mencapai
sebesar
Rp.399.576.700,- hal ini menunjukkan volume usaha meningkat hingga 4,7% dari 333 responden yaitu 174 responden 52,2% yang melakukan pembelian sarana produksi yang ditawarkan dikoperasi.
81
e. Unit Pelistrikan Unit jasa KUD Pangan Jaya meliputi pelayanan pembayaran rekening listrik. Dimana unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan pencatatan KWH meter di KUD telah dimulai sejak tahun 1997. Hal Ha ini dilakukan kerjasama dengan PLN dengan adanya manfaat bagi KUD Pangan Jaya berupa balas jasa sebesar Rp 715,715, per rekening pembayaran listrik dan memiliki jumlah pelanggan sebanyak 9 desa. Usaha tersebut dari tahun 2011-2013 2013 Volume usaha meningkat hingga hingga Rp.487.500.000. namun dari tahun 2014-2015 2015 terjadi penurunan volume hingga 172.250.000 yang mencakup 1 (satu) desa Pangan Jaya sebanyak 182 pelanggan saja dan dari 333 responden yaitu 169 responden atau 50,7% yang melakukan pembayaran rekening listrik dikoperasi disebabkan kurang efektifnya pelayanan pada pelanggan dan selalu mengakibatkan keterlambatan yang dapat
menyebabkan
denda
pada
pelanggan
Rp.15.000/rekening. Seperti tampak pada grafik berikut:
50 40 30 20 10 0 2011-2013 2014-2015
yang
berkisar
82
f. Unit Bahan bakar Usaha jasa yang dilakukan oleh KUD Pangan Jaya dari tahun 2011 ketahun 2012 mengalami peningkatan laba usaha penjualan minyak tanah. Dari Rp.242.200.000 menjadi Rp.334.750.000 atau 18.8 tangki (432.4 drum) di tahun 2012 Sebab kenaikan ini terjadi adanya kenaikan biaya operasional rasional barang. Namun di tahun 2013 terjadi penurunan hingga Rp.66.250.000 atau 12 tangki (276 drum). pada tahun 2014 dan 2015 terjadi peningkatan Rp.247.250.000 menjadi Rp.300.000.000 atau 16 tangki (373 drum) di tahun 2015. Dari 333 responden yaitu sebanyak seba 189 responden atau 56% yang melakukan pembelian dengan kalkulasi 373 drum/thn, 26 drum/bln dan 15 liter/hari pembelian dari jumlah responden. Hal ini dikarenakan minat anggota bertambah terhadap penggunaan bahan bakar
sehingga
pendapatannya
meningkat
dibandingkan
tahun
sebelumnya.
50 40 30 20 10 0 2011-2013 2014-2015
Dari data tersebut di atas efektivitas fektivitas Partisipasi anggota dari beberapa Unit Usaha umumnya sedang, bahkan dikategorikan cukup efektif. Berdasarkan
83
mean dari penjumlahan skor partisipasi 232 / 333 x 100% menghasilkan nilai yaitu 69,6 % atau kategori cukup efektif. Dari hasil analisis tabulasi maka dapat diketahui sebagai berikut : 1. Dari perhitungan efektivitas tabulasi anggota diperoleh nilai (P) presentase efektivitas partisipasi anggota (F) jumlah responden yang memiliki jawaban yang sama (N) jumlah responden secara keseluruhan yakni F=24 % dan N=333 % x 100 % = 69,6 % jadi diketahui bahwa efektivitas partisipasi anggota adalah 69,6 %. Artinya bahwa sumbangan variabel bebas (efektivitas anggota) memberikan daya pengaruh terhadap partisipasi anggota sebesar 69,6 %. Hal ini menunjukan bahwa efektivitas partisipasi anggota pada Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan sebesar 69,6 %. Sisanya 30,4 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini. Ini berarti bahwa efektivitas partisipasi anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan relatif kecil. Dari hasil observasi di lapangan selama penelitian untuk unit usaha selain unit usaha simpan pinjam seperti unit usaha niaga, gedung serba guna banyak digunakan oleh masyarakat luar non anggota. Hal tersebut dipengaruhi oleh letak yang strategis sehingga masyarakat non anggota banyak yang menggunakan unit usaha yang tersedia di Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan analisis statistik dengan teknik analisis tabulasi, hipotesis kerja yang menyatakan “efektivitas partisipasi anggota sangat mendukung keberhasilan dan
84
perkembangan koperasi pada KUD Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Hal ini dapat dipahami karena semakin tinggi tingkat
Efektivitas partisipasi anggota terhadap Koperasi Unit Desa
Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan maka semakin tinggi tingkat perkembangan anggota koperasi yang didapatnya, begitu pula sebaliknya semakin rendah partisipasi anggota maka semakin rendah perkembangan anggota dalam Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Keberhasilan
koperasi
juga
sangat
erat
hubungannya
dengan
partisipasi aktif setiap anggota. Agar anggota koperasi berkualitas baik, berkemampuan
tinggi,
dan
berwawasan
luas,
diperlukan
pendidikan
koperasi. Pendidikan perkoperasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam mewujudkan kehidupan berkoperasi, agar sesuai dengan jati dirinya. Melalui pendidikan perkoperasian, anggota dipersiapkan dan dibentuk untuk menjadi anggota yang memahami serta mengahyati nilai-nilai dan prinsipprinsip serta praktik-praktik koperasi. Inti dari prinsip ini adalah bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia koperasi adalah sangat vital dalam memajukan koperasinya (Sitio 2001: 30).
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Efektivitas partisipasi anggota dalam rapat anggota tahunan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya, dapat di ketahui selama 5 tahun terakhir tampak bahwa 333 responden yang efektif mengikuti rapat anggota tahunan, yang di adakan 1 tahun sekali terjadi pada tahun 2014 yakni 215 orang atau 63,42%. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa anggota KUD Pangan Jaya yang efektif mengikuti Rapat Anggota Tahunan (RAT) sejumlah 215 responden atau persentase rata-rata (63,42%) pada tahun 2014. Faktor yang mempengaruhi perkembangan efektivitas partisipasi anggota secara internal, berasal dari dorongan yang berasal dari dalam diri individu yang meliputi kemampuan dan kemauan untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. 5.1.2 Efektivitas partisipasi anggota dalam permodalan sangatlah berpengaruh dalam kegiatan koperasi khususnya dalam budang ekonomi yang memerlukakn modal, modal terbesar koperasi beasal dari anggota koperasinya. Partisipasi anggota dalam bidang modal salah satunya dapat dilihat dari ketetapan waktu membayar simpanan pokok terhadap koperasinya, hasilnya diketahuai bahwa pada tahun 2011 sebanyak 301 responden yang tidak efektif atau tidak tepat waktu membayar simpanan pokok ketika menjadi anggota koperasi. Dari data tersebut dapat
85
86
disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya membayar langsung simpanan pokoknya ketika menjadi anggota koperasi hanya terjadi pada tahun 2015 yakni sebanyak 287 responden. 5.1.3 Efektivitas partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi yaitu usaha simpan pinjam. Jumlah anggota koperasi yang sering meminjam uang dari Rp. 2.000.000 hingga Rp. 6.000.000 dari tahun 2011-2015 tampak bahwa pada tahun 2013 sebanyak 215 responden atau persentase (64,56%) yang efektif meminjam pada koperasinya lebih dari Rp. 5.000.000, dan tidak ada responden yang meminjam kurang dari Rp. 2.000.000. masih banyak masyarakat bahkan anggota koperasi sendiri yang merasa kebutuhan yang di sediakan
oleh KUD pangan jaya masih belum kompetitif dan
efisien sehingga anggota koperasi masih banyak uang berpartisipasi dalam kegiatan usaha sehingga banyak kegiatan usaha koperasi yang tidaka dapat bekembang dengan baik.
87
5.2
Saran Beberapa saran sebagai bahan pertimbangan manajemen KUD dalam
upaya meningkatkan kinerja dan kualitas manajemen KUD, direkomendasikan beberapa alternatif pengembangan antara lain : 1. Meningkatkan partisipasi anggota dengan pelayanan dan komunikasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan anggota. 2. Meningkatkan efektivitas KUD dengan melakukan administrasi anggota. Hal dimaksudkan untuk mempermudah pengurus KUD dalam mendata anggota KUD, mencatat informasi secara teratur. 3. Untuk manajemen KUD Pangan Jaya agar memperbaiki pemahaman bahwa peran koperasi tidak hanya sebagai lembaga organisasi dan kewirausahaan saja. Akan tetapi berperan sebagai gerakan ekonomi dan lembaga advokasi masyarakat serta tujuan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. 4. Untuk Pengurus KUD Pangan Jaya agar memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat mengembangkan usahanya melalui kegiatan perkoperasian yang di lakukan oleh KUD Pangan Jaya, agar KUD Pangan Jaya dapat bekerja sama dengan masyarakat kewirausahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. 2003. Manajemen Koperasi. PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta. Arikunto, Suharsimi,1996, Prosedur Penilaian. Jakarta: Rineka Cipta Chaniago Arifinal. 2000. Perkoperasian Indonesia. Balai Aksara. Jakarta. Edhi Setiawan, 2004, Metodologi Penelitian Bisnis. Semarang: Yayasan Widya Manggala Semarang Edilius dan Sudarsono. 1996. Koperasi dalam teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Isbandi. 2007. Dinamika perkoperasian Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Kartasapoetra, A.G. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta. Kisdarto. 2002. Fungsi Eksekutif. Edisi Ketigapuluh, LPPM dan Pustaka Binaan Pressindo, Jakarta. Komaruddin. 1994. Efektivitas Manajemen Pemasaran. Prenhaallindo, Jakarta. Mukhtar dan Erna Widodo.2000. Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif. Avyrouz. Yogyakarta. Prawirosentono. 1999. Efektivitas Hukum dan Penerapan Sanksi. Remaja Rosdakarya. Bandung. Republik Indonesia . 1996. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. UndangUndang Pokok Perkoperasian. Penerbit Arikha Media Cipta. Jakarta. Ropke, Jochen. 2000. Kewirausahaan Koperasi ; Dinamika Kewirausahaan dan Pengembangan
dalam
Organisasi
Sumedang.
73
Swadaya,
Penerbitan
IKOPIN,
74
Rusidi. 1992. Upaya Peningkatan Dinamika KUD Se Jawa Barat. UPT IKOPMA. Bandung Sitio, Arirfin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Penerbit Erlangga. Jakarta Suwandi, 1998. Koperasi Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial. FEUI. Jakarta. Sudjana, 1992. Metode statistika. Bandung: Tarsito Swasono, Edi S.1996. koperasi Di dalam Orde Ekonomi Indoseia. UI-Press. Jakarta The Liang Gie.1998. Kamus Administrasi. Gunung Agung. Jakarta Tohar. 1999. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Kanisius. Yogyakarta Winardi. 1996. Koperasi Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta Widiyanti, N. 1996. Manajemen Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta Widiyanti dan Sunindhia, 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Bina aksara. Jakarta .
75
Lampiran 1. Kusioner Penelitian I. Petunjuk pengisian 1.
Diharapkan kepada bapak/Ibu agar dapat memberikan data-data yang sebenarnya sesuai dengan kenyataan yang ada dari pernyataan-pernyataan yang ada.
2.
Berikan tanda silang (X) pada salah satu pernyataan yang dianggap benar dari pernyataan yang ada.
II. Identitas Responden 1. Nama
:
2. Umur
:
3. Tingkat Pendidikan
:
4. Jumlah tanggungan
:
5. Lamanya menjadi Anggota Koperasi : 6. Alamat
:
76
III. Pertanyaan Efektivitas Partisipasi Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan
1. Apakah Bapak/ibu, pernah mengikuti rapat Akhir tahunan yang diadakan? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 2. Apakah Bapak/ibu, pernah mengikuti rapat lainnya yang dilakukan oleh koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 3. Apakah Bapak/ibu, pernah mengemukakan pendapat dalam rapat anggota? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
4. Apakah Bapak/ibu, pernah turut menyalurkan suara dalam pemilihan pengurus koperasi pada saat RAT? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 5. Apakah Bapak/ibu, pernah melaksanakan segala yang telah menjadi keputusan saat RAT? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 6. Apakah Bapak/ibu, pernah bersikap arif pada saat pelaksanaan RAT? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
77
7. Apakah Bapak/ibu, mengikuti RAT sampai pelaksanaan rapat selesai? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 8. Apakah Bapak/ibu, pernah turut mengawasi pengelolaan usaha koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 9. Apakah Bapak/ibu pernah memberikan saran-saran kepada pengurus koperasi bila terdapat kekeliruan saat mengikuti RAT? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
78
Efektivitas Partisipasi Anggota dalam Permodalan
10. Apakah Bapak/ibu, pernah membayar simpanan wajib tepat waktu? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 11. Apakah Bapak/ibu, pernah membayar selain simpanan wajib, juga simpanan sukarela pada koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 12. Apakah Bapak/ibu, pernah menyisihkan bagian SHU yang diperoleh sebagai tambahan modal koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 13. Apakah Bapak/ibu, pernah memilih untuk menabungkan uang di bank dibandingkan pada koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 14. Apakah Bapak/ibu, tepat waktu dalam menyerahkan simpanan wajib pada koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
79
Efektivitas Partisiapasi Anggota dalam Menggunakan Jasa Koperasi
15. Apakah Bapak/ibu, pernah berbelanja kebutuhan pada koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 16. Apakah Bapak/ibu, pernah mengadakan pinjaman kredit pada koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 17. Apakah Bapak/ibu, pernah lebih memilih untuk berbelanja di luar dibandingkan dengan berbelanja pada koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 18. Apakah Bapak/ibu, pernah lebih memilih kredit pada bank dibandingkan pada koperasi? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 19. Apakah Bapak/ibu, pernah membayar angsuran pinjaman koperasi secara teratur? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang 20. Apakah Bapak/ibu, pernah membayar angsuran pinjaman pada koperasi dengan tepat waktu? a. Sangat sering
d. Jarang sekali
b. Sering
e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
80
Lampiran 2. Dokumentasi KUD Pangan Jaya
• KUD Pangan Jaya
• Unit Pertokoan dan Unit Bahan Bakar
81
• Unit Penggilingan