p-ISSN 2355-5343 e-ISSN 2502-4795 http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
Article Received: 04/04/2016; Accepted: 29/07/2016 Mimbar Sekolah Dasar, Vol 3(2) 2016, 136-150 DOI: 10.17509/mimbar-sd.v3i2.4253
EFEKTIVITAS MEDIA MONOPOLI BERBAHASA (MONOSA) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI SD KELAS IV Sri Suciati1, Ika Septiana2 & Mei Fita Asri Untari3 1,2,3Program
Studi PGSD Universitas PGRI Semarang Sidodadi Timur No. 24 Semarang 1Email:
[email protected] 2Email:
[email protected] 3Email:
[email protected] 1,2,3Jalan
ABSTRACT After doing research on media Monosa second stage showed the validity of the media after the revision and implementation of media Monosa trials at several schools. Based on the validation results showed that the learning media Monosa feasible to use in the classroom IV. This learning media can also create an atmosphere of fun and do not saturate because the learning is done with playing. Based on observations made during the study, these media have an aspect of media effectiveness, efficiency media, and the media and user interest is the entry criteria. Besides media Monosa able to give meaningfulness in learning, which enhances the value of the character's ability to work together, sportsmanship, individual activeness of learners, learner independence, critical thinking, and caring. Keywords: effectiveness, media thematic learning integrative.
Monosa,
ABSTRAK Setelah dilakukan penelitian tahap kedua pada media Monosa didapatkan hasil mengenai validasi media setelah dilakukan revisi dan uji coba penerapan media Monosa di beberapa sekolah. Berdasarkan hasil validasi diperoleh hasil bahwa media pembelajaran Monosa layak digunakan dalam pembelajaran di kelas IV. Media pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana menyenangkan serta tidak menjenuhkan karena pembelajaran dilakukan dengan bermain. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama pembelajaran, media ini memiliki aspek keefektifan media, keefisiensinan media, dan dan ketertarikan pengguna terhadap media adalah masuk kriteria baik. Selain itu media Monosa mampu memberikan kebermaknaan dalam pembelajaran, yaitu mengembangkan nilai karakter kemampuan bekerja sama, sportifitas, keaktifan individu peserta didik, kemandirian peserta didik, berpikir kritis, dan peduli. Kata Kunci: keefektifan, media pembelajaran tematik integratif.
Monosa,
How to Cite: Suciati, S., Septiana, I., & Untari, M. (2016). EFEKTIVITAS MEDIA MONOPOLI BERBAHASA (MONOSA) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI SD KELAS IV. Mimbar Sekolah Dasar, 3(2), 136-150. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v3i2.4253.
PENDAHULUAN
~
Kurikulum
merupakan
kurikulum
pendidikan
yang
tingkat diterapkan
2013
Pembelajaran
satuan
tematik
adalah
konsep
pembelajaran yang melibatkan beberapa
oleh
mata
pelajaran
untuk
memberikan
pemerintah mulai tahun 2014. Kurikulum
pengalaman yang bermakna pada anak
tersebut
(Kemendikbud, 2014). Dalam pendekatan
memiliki
ciri
pembelajaran
yang
pembelajaran
tematik
khusus
dilakukan integratif
yaitu adalah
tematik
pada
ini
guru
harus
mampu
mengembangkan tema yang ada
di
semua jenjang. Hal tersebut menuntut
sekitar peserta didik dan sesusi dengan
guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
karakter peserta didik.
menyajikan pembelajaran. [136]
Sri Suciati, Ika Septiana & Mei Fita Asri Untari, Efektivitas Media Monopoli Berbahasa…
Media dalam kurikulum 2013 diharapkan
dikembangkan
media
pada
pembeljaran
semua mata pelajaran yang ditematikkan.
pendekatan
Jadi media pembelajaran tidak boleh
penggunaan media pembelajran tersebut
terpisah-pisah
diharapkan peserta didik tidak merasa
yang
dapat
diterapkan
karena
tidak
lagi
pembelajaran berbasis mata pelajaran.
sudah SD
sesuai
yang
dengan
menggunakan
tematik.
Dengan
jenuh atau bosan karena pembelajaran dilakukan
dengan
bermain.
Meskipun
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dengan bermain kompetensi dan tujuan
dilakukan oleh Suciati, Septiana, & Untari
pembelajaran
(2015a) diperoleh hasil bahwa kebutuhan
dengan adanya soal pada lembar dana
awal penelitian yang dilakukan pada
umum dan kesempatan.
peserta
didik,
guru,
dan
orang
tetap
tercapai
karena
tua
mengharapkan adanya pengembangan
Tampilan media tersebut sangat beragam
media pembelajaran. Responden sangat
karena
setuju apabila ada media pembelajaran
beragam pada lembar Monosa. Selain itu
permainan
antara
soal yang ada pada dana umum dan
dan
permainan
kensempatan juga beragam sehingga
pembelajaran.
media
diharapkan tidak membuat peserta didik
pembelajaran yang diharapkan adalah
bosan dalam menjawab soal. Berdasarkan
media pembelajaran yang menarik dan
hasil pengamatan ketiga aspek yang
inovatif.
proses
yang
memadukan
pembelajran
dalam
selama
telah
adanya
media
bahwa media Monosa sangat efektif dan
pembelajaran Monopoli bahasa tetapi
efisien digunakan dalam pembelajaran
untuk
responden
Bahasa Indonesia, karena melalui media
sudah mengetahui itu. Berdasarkan hasil
Monosa anak diajarkan untuk belajar.
kebutuhan awal tersebut maka dibuat
Peserta
didik
sangat
tertarik
dengan
media
menggunakan
media
Monosa
karena
permainan
monopoli
pembelajaran
kebutuhan
awal
sesuai
kemudian
dengan
dapat
yang
belum
melihat
dideskripsikan
gambar
responden
pernah
ini
menggunakan
disimpulkan
dilakukan
peserta didik nyaman, senang, dan aktif
validasi oleh ahli materi, media, dan
ketika pembelajaran Bahasa Indonesia
praktisi.
dengan menggunakan media Monosa. Berdasarkan hasil keekektifan media yang
Berdasarkan hasil validator diperoleh hasil
digunakan dalam pembelajaran Bahasa
bahwa
Monosa
Indonesia maka dapat disimpulkan bahwa
sangat bagus dan sangat menarik. media
pengembangan media Monosa berbasis
pembelajran tersebut diharapkan dapat
kemandirian
diterapkan dalam pembelajaran di SD
pembelajaran
dan mengaitkan dengan pembelajaran
Sekolah Dasar.
lain.
media
Media
pembelajaran
pembelajaran
yang 137
anak
efektif
Bahasa Indonesia
pada di
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 2 Oktober 2016
Berdasarkan penelitian tahap pertama
atau kartu jawaban sehngga guru masih
yang telah dilaksanakan oleh
Suciati,
mengalami kesulitan untuk mengevaluasi
Septiana, & Untari (2015b) pada tahap uji
kebenaran jawaban peserta didik dalam
terbatas
pembelajaran
di
SD
Kota
Semarang
ada
kelompok
dengan
beberapa hal yang masih perlu tindak
menggunakan media Monosa. Lembar
lanjut dan perbaikan untuk mendapatkan
jawab yang disediakan pada perangkat
hasil produk yang maksimal dan layak
Monosa
pakai
melengkapi
sebagai
media
pembelajaran
dapat
digunakan
empat
untuk
keterampilan
Bahasa Indonesia di SD. Berdasarkan hasil
berbahasa yang belum terpenuhi yaitu
uji efektivitas prototipe secara terbatas
keterampilan
masih ada yang perlu diperbaiki sesuai
jawab
masukan
keterampilan menulis dapat terpenuhi.
dari
guru
Bahasa
Indoneisa
menulis.
yang
Dengan
lembar
disediakan
maka
setelah menggunakan media Monosa. Berikut
masukan
Bahasa
Berdasarkan penelitian tahap pertama
Indonesia setelah uji produk. 1) Bank soal
tersebut maka perlu dilakukan penelitian
yang
tahap kedua untuk mendapatkan produk
ada
pada
kesempatan
dari
guru
dana
umum
ditambah,
baik
dan
dalam
pembelajaran
media
Monosa
yang
bentuk gambar, soal pertanyaan, maupun
berkualitas dan layak digunakan sebagai
cerita. 2) Bank soal tidak hanya pada
media pembelajaran di seluruh SD se
dana umum dan kesempatan tetapi pada
Indonesia.
setiap kolom atau kotak yang ada pada
Berdasarkan latar belakang di atas, berikut
lembar Monosa. 3) Bank soal yang ada
ini rumusan masalah penelitian.
dana umum dan kesempatan atau yang
1. Bagaimanakah
lainnya ditambah keterampilan menulis
pengembangan
sehingga
berbasis
dapat
mencakup
keterampilan berbahasa. permainan
ditambah
empat
4) Perangkat
sehingga
kemandirian
dapat
pada
berbasis
berbeda.
pembelajaran
didik dapat mengikuti atau mengalami
SD?
menggunakan Sediakan
media
lembar
jawab
pada di
keefektifan media
kemandirian
Selain itu dengan harapan semua peserta dengan
anak
2. Bagaimanakah pengembangan
pembelajaran
Monosa
SD?
tersebut dikarenakan jumlah peserta didik kelas
media
pembelajaran Bahasa Indonesia
digunakan lebih dari lima orang. hal masing-masing
produk
Monosa
anak
pada
Bahasa Indonesia
di
bermain
Monosa. atau
5).
Pembelajaran Tematik Integratif
kartu
Pembelajaran Tematik Terpadu (PTP) atau
jawaban untuk permainan. Hal tersebut
Integrated
berdasarkan pada media Monosa tahap
dikembangkan pertama kali pada awal
pertama yang belum ada lembar jawab
tahun 1970-an. Belakangan PTP diyakini [138]
Thematic
Instruction
(ITI)
Sri Suciati, Ika Septiana & Mei Fita Asri Untari, Efektivitas Media Monopoli Berbahasa…
sebagai salah satu model pembelajaran
c. memiliki
pemahaman
terhadap
yang efektif (highly effective teaching
materi pelajaran lebih mendalam dan
model) karena mampu mewadahi dan
berkesan;
menyentuh secara terpadu dimensi emosi,
d. mengembangkan
fisik, dan akademik peserta didik di dalam
berbahasa
kelas atau di lingkungan sekolah.
mengkaitkan
pada
awalnya
anak-anak
PTP
dikembangkan
berbakat
dan
untuk
kompetensi
lebih
baik
dengan
berbagai
muatan
pelajaran lain dengan pengalaman
bertalenta
pribadi peserta didik;
(gifted and talented), anak-anak yang
e. lebih
bergairah
belajar
karena
cerdas, program perluasan belajar, dan
mereka dapat berkomunikasi dalam
peserta didik yang belajar cepat. PTP ini
situasi
pun sudah terbukti secara empirik berhasil
bertanya,
memacu percepatan dan meningkatkan
mempelajari pelajaran yang lain;
kapasitas memori peserta didik (enhance
f.
nyata,
lebih
seperti menulis
merasakan
bercerita, sekaligus
manfaat
dan
learning and increase long-term memory
makna belajar karena materi yang
capabilities of learners) untuk waktu yang
disajikan dalam konteks tema yang
panjang (Kemendikbud, 2014).
jelas; g. guru
dapat
menghemat
waktu,
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi
karena mata pelajaran yang disajikan
untuk
bagi
secara terpadu dapat dipersiapkan
peserta
memberikan didik
mendalami tergabung menambah
kemudahan
dalam
memahami
dan
sekaligus dan diberikan dalam 2 atau
konsep
materi
yang
3 pertemuan bahkan lebih dan atau
dalam
tema
semangat
serta
belajar
dapat
pengayaan; dan
karena
h. budi pekerti dan moral peserta didik
materi yang dipelajari merupakan materi
dapat
ditumbuh
kembangkan
yang nyata (kontekstual) dan bermakna
dengan mengangkat sejumlah nilai
bagi peserta didik.
budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Tujuan pembelajaran
tematik terpadu
adalah:
Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Integratif
a. mudah memusatkan perhatian pada
adalah
satu tema atau topik tertentu; b. mempelajari
pengetahuan
mengembangkan
a)
Berpusat
pada
anak;
b)
Memberikan pengalaman langsung pada dan
anak;
berbagai
c)
Pemisahan
antar
muatan
pelajaran tidak begitu jelas (menyatu
kompetensi muatan pelajaran dalam
dalam
satu
pemahaman
dalam
tema yang sama;
kegiatan); d) Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait antar muatan 139
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 2 Oktober 2016
pelajaran yang satu dengan lainnya); e)
penawaran
Bersifat
Monopoli adalah suatu penguasaan pasar
luwes
(keterpaduan
berbagai
barang
dilakukan
ataupun
oleh
jasa).
muatan pelajaran); f) Hasil pembelajaran
yang
dapat berkembang sesuai dengan minat
perusahaan atau badan untuk menguasai
dan kebutuhan anak (melalui penilaian
penawaran
proses dan hasil belajarnya).
barang dan atau jasa di pasaran) yang
pasar
seseorang
(penjualan
atau
produk
ditujukan kepada para pelanggannya. Media Monopoli Bahasa Untari & Saputra (2016) menyebutkan
Media permainan monopoli merupakan
bahwa media berasal dari kata latin
salah satu media permainan yang dapat
medius
menimbulkan
yang
secara
harfiah
berarti
kegiatan
belajar
yang
‘tengah’. Media digunakan dalam rangka
menarik dan membantu suasana belajar
upaya untuk meningkatkan mutu proses
menjadi
pembelajaran. Oleh karena itu, media
Permainan
harus memenuhi syarat umum, yaitu 1)
mempunyai
media
melibatkan peserta didik dalam kegiatan
yang
digunakan
harus
sesuai
senang,
hidup
dan
monopoli
santai.
diharapkan
kemampuan
mengajar
secara
untuk
dengan tujuan pembelajaran yang telah
belajar
aktif
untuk
ditetapkan, 2) media yang digunakan
memecahkan masalah yang ada dan
adalah media yang dapat dilihat atau
berkompetensi menjadi pemenang dalam
didengar, 3) media pembelajaran yang
permainan.
digunakan dapat merespon peserta didik belajar, 4) media pembelajaran harus
Media
sesuai dengan kondisi individu peserta
peserta
didik,
pengetahuan
dan
merupakan
5)
media
perantara
pembelajaran
peserta
pembelajaran dalam didik
proses
(2013)
(Sadiman,
menyebutkan
didik
ini
juga
agar
memotivasi memperoleh
sebanyak-banyaknya,
karena peserta didik yang menjawab banyak
2002). Mujtaba
monopoli
bahwa
soal
benar
maka
mendapatkan
uang
mainan
nantinya
kelompoknya
akan
sehingga akan
memenangkan permainan tersebut.
monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu Monos dan Polein. Monos berarti
Permainan monopoli digunakan sebagai
sendiri, sedangkan Polien berarti penjual.
media
Jika
digabung,
umum peserta didik sudah mengenal
secara garis besar dapat dimaknai bahwa
permainan tersebut sehingga kegiatan
monopoli adalah “menjual sendiri” yang
belajar mengajar yang dilakukan akan
berarti
suatu
lebih menarik dan suasana akan menjadi
badan/lembaga menjadi penjual tunggal
santai namun juga memperoleh banyak
(penguasaan pasar atas penjualan atau
pengetahuan. Media monopoli termasuk
kedua
kata
bahwa
tersebut
seseorang
atau
[140]
pembelajaran
karena
secara
Sri Suciati, Ika Septiana & Mei Fita Asri Untari, Efektivitas Media Monopoli Berbahasa…
dalam media pembelajaran dua dimensi
adalah kualitatif dengan menggunakan
atau grafis. Suciati, Septiana, & Untari
metode deskriptif.
(2015c)
media
Prosedur penelitian lanjutan ini dilakukan
secara
melalui tiga tahap yaitu:
menjabarkan
Monosa
dapat
berkelompok,
bahwa
dugunakan
perlu
diadakan
media
1. Revisi produk
monopoli bahasa dalam pembelajaran
Produk yang telah diuji coba direvisi
bahasa Indonesia.
berdasarkan
hasil
masukan Suciati,
Septiana,
menyatakan
&
bahwa
Untari
(2015a)
kebutuhan
observasi
dari
guru.
mempertimbangkan
awal
penggunaan
diperoleh hasil media yang diharapkan
dan Revisi
kelemahan
media
Monosa
di
sekolah.
adalah media yang tidak hanya sekali
2. Uji ahli (validasi)
pakai dan terbuat dari bahan yang anti
Setelah direvisi, media Monosa diuji
air,
validasi oleh ahli media dan ahli
berukuran
sedang
dan
dapat
diletakkan di meja. Media pembelajaran
materi
memuat
kelayakan
materi
mencakup
yang
semua
beragam
aspek
dan
keterampilan
untuk
mendapatkan suatu
pembelajaran.
media
Ahli
yang
berbahasa. Media disertai gambar yang
memberikan penilaian adalah Prof.
beragam sesuai dengan materi Bahasa
Dr.
Indonesia SD kelas IV.
Suhartono, M.Pd. dari UNNESA.
Berdasarkan hasil
validasi diperoleh hasil bahwa media
Astini
dari
UNNES
dan
Dr.
3. Uji keefektifan di SD
pembelajaran Monosa layak digunakan.
Uji keefektifan dilakukan di enam SD,
Selain dapat digunakan oleh peserta
yaitu SD Al-Mawadah Semarang, SD
didik, media pembelajaran ini juga dapat
Barunawati Semarang, SD N Langse
menciptakan
02 Pati, SD N Sukoharjo 01 Pati, SD N
serta
tidak
suasana
menyenangkan
menjenuhkan
karena
Mororejo
pembelajaran dilakukan dengan bermain.
Kendal
dan
SD
N
Mororejo 02 Kendal.
METODE Desain
01
HASIL penelitian
ini
dengan
Uji Kelayakan Produk
menggunakan penelitian Research dan
Uji kelayakan produk media Monosa
Development (R & D), yaitu penelitian
dilakukan kepada dua ahli yaitu ahli
dan pengembangan suatu proses atau
pembelajaran Bahasa Indonesia dan ahli
langkah-langkah mengembangkan suatu
media pembelajaran Bahasa Indonesia.
produk
Uji
produk
baru yang
atau
menyempurnakan
telah
produk
mengenai
dapat
pembelajaran Bahasa Indonesia oleh Dr.
(Sukmadinata,
Suhartono, M.Pd. Dosen Fakultas Bahasa
2008, p. 164). Pendekatan penelitian ini
dan Seni Prodi Pendidikan Bahasa dan
dipertanggungjawabkan
ada,
kelayakan
141
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 2 Oktober 2016
Sastra
Indonesia
Surabaya.
Universitas
Uji
kelayakan
Negeri
ketika mempelajari Bahasa Indonesia.
produk
Saran yang disampaian adalah perlu
mengenai Media pembelajaran Bahasa
penambahan
Indonesia oleh Prof. Dr. Astini Dosen
formasi kewawasan nusantara. Meskipun
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
sudah
Prodi
dengan wawasan nusantara diharapkan
Pendidikan
Bahasa
dan
Sastra
Indonesia Universitas Negeri Semarang.
lebih
ada
atau yang
diperjelas
pengayaan
mengaitkan
bagian
isi,
materi
materi
yang
mencerminkan atau mengaitkan materi Berikut ini hasil uji kelayakan produk oleh
wawasan
Dr.
menggabungkan materi pelajaran lain.
Suhartono,
M.Pd.
Dosen
Fakultas
nusantra
dasarnya
hal
dengan
Bahasa dan Seni Prodi Pendidikan Bahasa
Pada
tersebut
dan Sastra Indonesia Universitas Negeri
diterapkan dalam pembelajaran tematik
Surabaya.
dengan
memadupadankan
dapat
pelajaran
Bahasa Indonesia dengan pelajaran PKn Tampilan/wujud media Monosa, warna
atau IPS.
media Monosa menarik untuk peserta didik SD, bahan yang digunakan dalam
Simpulan
pembuatan media Monosa aman untuk
Bahasa)
dinyatakan
layak
peserta didik SD, media Monosa dapat
dengan
revisi.
penilaian
digunakan
oleh
guru
menyimpulkan media ini layak digunakan
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
dalam dan
dan
media
ada
Monosa
Hasil
revisi
pada
(Monopoli digunakan uji
materi
ahli yang
lainnya, media Monosa dapat digunakan
digunakan ketika proses pembelajaran
peserta didik SD dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan menggunakan
Bahasa
Indonesia
dan
media Monosa. Materi yang digunakan
media
Monosa
dengan
lebih terinci dan sesuai dengan indikator
Kompetensi disajikan
dan
lainnya,
sesuai
Dasar
atau
mendapat
materi
penilaian
yang
pembelajaran sehingga ada kejelasan
sangat
materi
yang
nantinya
akan
dicapai
menarik dan sangat dapat digunakan
peserta didik. Revisi media meliputi materi
dalam pembelajaran.
yang
ada
pada
kesempatan
jika
dana
umum
memang
wawasan
nusantara
menambah
dengan pelajaran lain yang lebih spesifik
pengetahuan peserta didik mendapat
PKn atau IPS hal itu dapat diterapkan
penilaian
dalam
jelas.
Maksudnya
media
dapat
dikaitkan
Media Monosa mencerminkan wawasan untuk
nusantara
dan
pembelajaran
SD
dikaitkan
yang
tersebut dapat dikaitkan dengan materi
menggunakan pendekatan tematik dan
yang
terpadu.
berkaitan
dengan
wawasan
nusantara. Hal terseut diharapkan dapat menambah pengetahuan peserta didik [142]
Sri Suciati, Ika Septiana & Mei Fita Asri Untari, Efektivitas Media Monopoli Berbahasa…
Penilaian media pembelajaran meliputi
didik. Sebelum bermain guru dan peserta
aspek
didik memahami petunjuk penggunaan
indikator
kesesuaian,
kelayakan
produk, dan kontribusi produk.
media. Media Monosa sangat baik dan aman
digunakan
peserta
didik
dan
Aspek indikator kesesuaian. Kesesuaian
memiliki nilai praktis dan efektif. Guru
penerapan media Monosa pada materi
dapat
Bahasa Indonesia, kesesuaian penerapan
kebutuhan atau sesuai tujuan yang akan
media Monosa pada dengan indikator
dicapai
pembelajaran, kesesuaian media Monosa
peserta didik ketika pembelajaran Bahasa
dengan karakteristik peserta didik SD kelas
Indonesia dengan media Monosa.
menambah sehingga
materi dapat
sesuai
diterapkan
IV sangat baik. Maksudnya media Monosa sesuai
dengan
Bahasa
Aspek kontribusi produk meliputi media
Indonesia dan dapat diterapkan dengan
Monosa pada materi Bahasa Indonesia
indikator pembelajaran Bahasa Indonesia
membantu
yang disesuaikan dengan karakter ristik
pelajaran, media Monosa
peserta didik SD kelas IV. Karakteristik
Bahasa Indonesia membantu peserta didik
peserta didik SD yang dimaksud dalam
mengetahui
pembelajaran ini adalan anak SD masih
memahami konsep. Media Monosa pada
suka bermain oleh karena itu dalam
materi
pembelajaran dengan media
Monosa
konsentrasi
peserta
dengan
pembelajaran, dan media Monosa pada
didik
menggunakan
pembelajaran
diajak
bermain
media
Monosa
yang
materi
peserta
didik
memahami pada materi
langkah-langkah
Bahasa
Indonesia
peserta
Bahasa
menambah
didik
Indonesia
dan
dalam
menjadikan
didalamnya terdapat materi pelajaran
peserta didik aktif dan antusias dalam
Bahasa Indonesia.
pembelajaran sangat
Aspek
kelayakan
produk
meliputi
baik. Hal
dalam
Monosa
Indonesia.
Keamanan
dimengerti.
memahami
pelajaran
Bahasa
Selain itu dengan media ini
peserta didik dapat mengetahui langkah-
Bahasa) pada materi Bahasa Indonesia,
langkah dan memahami konsep materi
diterapkan untuk pembelajaran peserta
Bahasa Indonesia dengan memainkan
didik SD kelas IV dan media Monosa pada
media sesuai langkah-langkah yang ada
materi Bahasa Indonesia memiliki nilai
dalam petunjuk media. Peserta didik juga
praktis dan efektif untuk peserta didik SD
diasah
kelas
pembelajaran
sangat
Monosa
maksudnya
(Monopoli
IV
media
mudah
tersebut
penilaian
media sangat membantu peserta didik
kesesuaian petunjuk penggunaan media baik
mendapat
baik.
Maksud
dari
konsentrasinya
dalam
meskipun
saat
penilaian tersebut adalah petunjuk yang
menggunakan media Monosa dengan
ada dalam media Monosa baik dan
metode
mudah dimengerti oleh guru dan peserta
peserta didik akan lebih antusias dan aktif 143
bermain.
Dengan
media
ini
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 2 Oktober 2016
dalam
pembelajaran
pembelajaran
dengan
karena
bermain.
terhadap produk. Berikut hasil penelitian
Oleh
mengenai keefektifan media.
karena itu berdasarkan penilaian media Monosa sangat baik digunakan ketika
Pertama, aspek keefektifan media yang
pembelajaran Bahasa Indonesia.
digunakan. Data tersebut diperoleh dari indikator pada aspek keefektifan media.
Selain memberikan penilaian uji ahli juga
Berdasarkan data yang diperoleh peserta
memberikan masukan untuk kelayakan
didik
media Monosa. Saran yang diberikan
pembelajaran,
adalah diperlukan contoh atau model
pertanyaan yang diberikan guru, dapat
penerapan media. Tanpa contoh atau
memainkan
model, diperlukan waktu yang lama untuk
mengikuti peraturan monopoli dengan
memahami petunjuk penggunaan media.
benar,
Harapannya
petunjuk
kelompok lain dalam bermain, dapat
bagaimana
menceritakan kembali proses permainan
didalam
menggambarkan penggunaan dapat
media
tersebut.
diberikan
Contoh
sebelum
lebih
aktif
dalam dapat
Monosa
mengikuti menjawab
dengan
baik,
bekerja sama dengan anggota
yang dilakukan, media Monosa dapat
proses
digunakan
dalam
pembelajaran
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
memahami penggunaan media Monosa,
menggunakan media Monosa. Contoh
dan media Monosa digunakan dalam
yang diberikan dapat berupa simulasi
kelompok atau tim.
langsung yang dimulai dari guru atau melalui intruksi atau petunjuk langsung dari
Indikator yang lain berdasarkan hasil
guru.
penelitian
Model
yang
pembelajaran membantu
diberikan
sebelum
diharapkan peserta
didik
dapat
kesulitan
dalam
yang
ditunjukkan
peserta
didik
membuat rangkunan materi
telah
semua
peserta
dapat mengurangi kebingunan atau salah
evaluasi
tafsir tim permainan satu dengan yang
mengalami kebingungan dan kesulitan
lain.
membuat pertanyaan yang berkaitan
Uji Keefektifan Keefektifan
dapat
Tidak
memahami penggunaan media sehingga
dengan
didik
dipelajari.
dari
materi
guru.
menjawab
soal
Peserta
didik
pembelajaran.
Hal
tersebut dikarenakan peserta didik asyik
media
diperoleh
dengan
memainkan media dan merasa senang
menggunakan teknik non tes yaitu lembar
dengan media yang digunakan guru.
pengamatan penggunaan media. Keefektifan media yang diuraikan dalam
Aspek keefektifan produk. Peserta didik
hasil
aspek
lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
keefektifan produk, aspek keefesienan
Bahasa Indonesia di kelas, karena media
produk, aspek ketertarikan penggunaan
yang digunakan lebih menunjang peserta
penelitian
ini
meliputi
[144]
Sri Suciati, Ika Septiana & Mei Fita Asri Untari, Efektivitas Media Monopoli Berbahasa…
didik dalam memahami pembelajaran
pemain
yang
yang
Pembelajaran ini peserta didik dibagi
pembelajaran
menjadi beberapa kelompok. Peserta
pembelajaran
didik
disampaikan.
digunakan terhitung Bahasa
Media
dalam baru
dalam
Indonesia
dan
lain
secara
dalam
satu
mandiri
tim.
memainkan
memberikan
permainan sesuai aturan dan dapat
dampak positif bagi peserta didik. Melalui
saling menghargai dalam menyelesaikan
media
permainan yang dilakukan.
Monosa peserta didik terdorong
lebih aktif belajar. Pembelajaran Bahasa
yang
digunakan
dalam
Monosa
membuat
pembelajaran dengan media Monosa
semangat
memberikan dampak yang lebih baik
memiliki
bagi
pelajaran.
peserta
didik
dalam
mencapai
menggunakan peserta
memainkan semangat Setelah didik
media didik
Monosa
untuk
mengikuti
permainan
dapat
dan selesai
tujuan pembelajaran. Peserta didik dapat
peserta
menceritakan
menjawab pertanyaan yang diberikan
kembali proses permainan yang telah
guru sekaligus dapat bermain dengan
dilakukan
pemain (peserta didik) lain. Melalui media
dilakukan
ini pembelajaran Bahasa Indonesia lebih
permainan dan pembelajaran. Kemudian
efektif dan menarik untuk dipelajari.
guru memberikan refleksi pembelajaran
bersama-sama. sebagai
Hal
bentuk
itu
evaluasi
berdasarkan hasil pembelajaran peserta Media
Monosa
dirancang
dengan
didik
memadukan antara belajar dan bermain. Selain
itu
pembelajaran
juga
dengan
menggunakan
media
Monosa.
menciptakan
kemandirian
meskipun
Media Monosa membuat peserta didik
dilakukan dalam berkelompok. Peserta
lebih mudah untuk memahami materi
didik mandiri mempersiapkan media dan
Bahasa
menjawab soal secara mandiri.
pembelajaran melalui soal yang ada di
Indonesia
perangkat Sebelum
media
Materi
tujuan
yang
ada
dimainkan
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
peserta didik dianjurkan untuk membaca
Bahasa Indonesia pada saat itu. Selain itu
buku
materi
pedoman
Monosa
media.
sesuai
yang
berisi
petunjuk
juga
permainan Monosa. Setelah membaca
Pembelajaran
buku
menggunakan
petunjuk
mengenai
aturan
mengaitkan lebih
lain.
cenderung
pendekatan
Materi
memainkan media Monosa dengan baik
pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
dan lancar. Pembelajaran menggunakan
dikaitkan dengan materi pelajaran lain
media Monosa membuat peserta didik
yaitu IPS dan PKn. Materi yang akan
dapat bekerjasama dengan anggota
dicapai
dibuat
dimasukkan
tematik.
permainan tersebut peserta didik dapat
145
yang
SD
materi
menjadi
dalam
pertanyaan-
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 2 Oktober 2016
pertanyaan atau soal sesuai kompetensi
kelompok
pembelajaran dan kompetensi peserta
tersebut
didik dengan menggunakan pendekatan
Monosa. Peserta didik terbagi dalam satu
tematik.
tim dan mendapat peran masing-masing.
Setelah
permainan peserta
selesai
Media
melakukan
Monosa
didik
dapat
bahasa
berjumlah
lima
orang.
Tim
belajar menggunakan media
Pembagian dalam satu tim berdasarkan
membuat
kesepakatan kelompok. Empat
rangkuman materi yang telah dipelajari.
orang
sebagai pemain dan satu orang sebagai petugas bank. Dalam satu tim masing-
Setelah peserta didik memahami materi
masing peserta didik dapat bekerja sama
yang disampaikan guru
dengan satu tim dan saling menghargai.
melalui media
Monosa, hal tersebut dapat memacu
Masing-masing
tim
menciptakan
peserta didik untuk menumbuhkan rasa
keberhasilan
ingin tahu terhadap materi yang belum
yang diinginkan. Setiap peserta didik aktif
kuasai. Maka dari itu guru dan peserta
menjawab
didik dapat membuat pertanyaan yang
mendapatkan
berkaitan dengan materi pembelajaran
bank yaitu berupa uang monopoli.
dalam mencapai soal
dan
tujuan
berlomba-lomba
bonus
tambahan
dari
yang telah diberikan. Pembelajaran
menggunakan
media
Media Monosa dapat menarik perhatian
Monosa membuat peserta didik lebih
peserta
dengan
cepat memahami materi yang diberikan.
pembelajaran yang sering disampaikan
Selain itu peserta didik lebih aktif dalam
oleh guru kepada peserta didik. Media ini
menjawab soal. Hal tersebut dikarenakan
membuat
kreatif
peserta didik merasa senang dan guru
menjawab
tidak mengulang-ulang materi. Melalui
dalam
didik
dibandingkan
peserta belajar
didik
lebih
dan
pertanyaan-pertanyaan
media
Monosa guru
ketika permainan berlangsung. Media
peserta
didik
Monosa
bertanggung
dapat
keberhasilan
secara
menunjang
pembelajaran
tepat dalam
untuk
mengajarkan lebih
jawab,
mandiri,
dan
saling
Bahasa
menghargai. Peserta didik belajar sambil
Indonesia di SD. Media Monosa mampu
bermain sehingga suasana pembelajaran
memberikan pemahaman dan wawasan
menyenangkan dan menarik.
yang baru terhadap peserta didik. Selain itu intruksi yang diberikan guru
kepada
Guru
menjadi
fasilitator
peserta didik dapat membuat peserta
pembelajaran.
didik
dengan mudah memahami materi yang
memahami
dengan
baik
penggunaan media Monosa.
disampaikan
Peserta guru
didik
dalam
melalui
dapat media
Monosa. Selain itu peserta didik dapat Guru
membagi
beberapa
kelompok
mengembangkan
dalam satu kelas. Satu tim atau satu
daya
kreatif
dan
imajinasi melalui pertanyaan-pertanyaan [146]
Sri Suciati, Ika Septiana & Mei Fita Asri Untari, Efektivitas Media Monopoli Berbahasa…
yang
diberikan
dengan
guru.
media
Maka
dari
Monosa
itu
bonus dalam setiap pertanyaan yang
dapat
berhasil dijawab oleh peserta didik.
membantu guru dan peserta didik dalam mengembangkan potensi pembelajaran
Media
Monosa
Bahasa Indonesia.
pengembangan
merupakan
dari
permainan
monopoli yang sering dimainkan anakMateri
pembelajaran
diserap
peserta
menggunakan
lebih
mudah
anak yang dirancang sedemikian rupa,
dengan
sehingga dikembangkan dalam bentuk
Monosa.
media pembelajaran Bahasa Indonesia
didik media
Pembelajaran dalam media ini mengajak
dan
peserta didik belajar sekaligus bermain
Monosa dimainkan secara berkelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
dan menyenangkan sehingga peserta
yang diberikan oleh guru. Media ini
didik tumbuh kemandirian dan rasa saling
menciptakan
menghargai orang lain.
suasana
baru
dan
pembelajaran
tematik.
Media
menyenangkan, sehingga ketika guru memberikan
materi
dapat
diserap
Kesuksesan dalam penggunaan media
dengan baik oleh peserta didik.
Monosa membuat peserta didik meminta memainkan Monosa secara mandiri di
Setiap yang
pembelajaran akan
Monosa
dicapai.
dapat
memiliki
tujuan
luar jam pelajaran. Peserta didik merasa
Melalui
media
senang dan tertarik untuk memainkan
untuk
kembali. Selain itu peserta didik dapat
mempermudah
mencapai tujuan pembelajaran sesuai
berkumpul
kompetensi pelajaran Bahasa Indonesia
memainkan
dengan
dapat memenangkan permainan yang
pendekatan
tematik.
Media
dan
bekerjasama
permainan
dilakukan.
didik lebih mudah dalam memahami
menggunakan media Monosa di luar jam
materi yang sedang disampaikan oleh
pelajaran sesuai izin guru.
sehingga
berlangsung
pembelajaran
lebih
efektif
dan
tujuan
PEMBAHASAN Media Monosa membuat daya ingat peserta
Monosa
menggunakan
dapat
yang
pembelajaran tercapai. Media
didik
agar
tersebut mempunyai tujuan agar peserta
guru,
Peserta
tersebut
dalam
dirancang
dengan
tentang
materi
yang
disampaikan lebih berkembang sehingga
yang
mudah untuk dipahami. Peserta didik
menarik dan beberapa pertanyaan yang
merasakan manfaat dari media Monosa
bervariasi membuat peserta didik lebih
yang
antusias
bermain. Hal tersebut membuat peserta
untuk
gambar-gambar
didik
belajar
dan
bermain
memiliki
belajar
pembelajaran
sambil
menggunakan media Monosa. Media
didik
tersebut lebih menarik karena terdapat
merasa bosan dan jenuh. Media Monosa 147
mengikuti
konsep
tidak
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 2 Oktober 2016
sangat
cocok
digunakan
dalam
pembelajaran
menggunakan
media
pembelajaran Bahasa Indonesia. Peserta
Monosa. Bonus yang tersedia membuat
didik merasa senang dalam pembelajaran
peserta didik serius dalam menyelesaikan
dengan media permainan. Secara tidak
soal yang telah diberikan oleh petugas
langsung dapat membuat anak lebih
bank. Permainan Monosa yang sederhana
fokus dan mudah dalam menerima materi
dan
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
pembelajran
yang
didik
telah
diberikan.
Hal
ini
sejalan
disesuaikan
dengan
dapat
lebih
tujuan
membuat
berkembang menjawab
peserta
dan
kreaktif
dengan teori perkembangan Piaget yang
dalam
pertanyaan-
menyatakan bahwa anak usia sekolah
pertanyaan yang diberikan. Guru dapat
dasar termasuk dalam tahap operasional
mengembangkan
konkret, yang berarti bahwa anak masih
pembelajaran.
soal
sesuai
tujuan
memerlukan contoh, gambar, simbol yang nyata untuk memahami sebuah konsep.
Dalam
pembelajaran
menggunakan
media Monosa peserta didik terlihat lebih Sebuah media menurut Sudjana (2008)
aktif,
dapat mengatasi hambatan komunikasi
belajar
pembelajaran, mengatasi
dengan
keterbatasan
antusias, dan
dan
termotivasi
mengikuti
temannya.
pembelajaran Hal
tersebut
fisik kelas, dan sikap pasif peserta didik.
mendukung
Permainan menggunakan media Monosa
bahwa sebuah media yang baik adalah
mampu
tersebut.
media yang mempertimbangkan motivasi,
Media Monosa membuat peserta didik
perbedaan individu, tujuan pembelajaran,
mandiri
organisasi
mengatasi dalam
masalah
menjawab
pertanyaan
pendapat
untuk
isi,
emosi,
Arsyad
(2007)
partisipasi
dan
atau soal yang ada di permainan Monosa.
memberikan umpan balik. Oleh karena itu,
Hal
dalam
media
Monosa
permainan Monosa peserta didik diberikan
media
yang
pertanyaan-pertanyaan
berbeda
pembelajaran di sekolah dasar sesuai
dan bervariasi yang harus mereka jawab,
dengan teori dan hasil uji coba dalam
perebutkan dan ingin mereka selesaikan.
pembelajaran.
tersebut
Bonus Monosa
yang
dikarenakan
diberikan
membuat
berlomba-lomba
untuk
yang
dalam
media
peserta
didik
dikategorikan
layak
digunakan
sebagai dalam
SIMPULAN
mendapatkan
Berdasarkan hasil penelitian tahap kedua,
bonus dari bank sebanyak-banyaknya.
dapat diidentifikasi bahwa media Monosa
Peserta didik berlomba-lomba menjadi
layak digunakan dalam pembelajaran
juara dalam pembelajaran menggunakan
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
media Monosa dengan cara semangat
kelas IV. Pembelajaran SD pada dasarnya
menjawab setiap soal. Peserta didik saling
menggunakan pendekatan tematik, maka
bersaing menyelesaikan permainan dalam
media yang dikembangkan mengaitkan [148]
Sri Suciati, Ika Septiana & Mei Fita Asri Untari, Efektivitas Media Monopoli Berbahasa…
dengan
pelajaran
tematik
dalam
lain.
Pendekatan
pembelajaran
REFERENSI
Bahasa
Fitriyawani, (2013). Penggunaan media permainan monopoli melalui pembelajaran kooperatif pada peserta didik fisika fakultas tarbiyah dengan konsep tata surya: Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, 13 (2), pp. 223-239.
Indonesia dapat mengaitkan pelajaran IPS dan PKn atau pelajaran yang lain yang ada di SD kelas IV. Berdasarkan hasil penelitian
dapat
disimpulkan
media
Monosa
yang
digunakan
dalam
Kemendikbud. (2014). Materi pelatihan implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
pembelajaran Bahasa Indonesia bersifat menyenangkan
karena
bermuatkan Mujtaba, A. (2013). Pengertian monopoli dan ciri-ciri. Diunduh pada 17 Januari 2014, dari http://pendidikan776.blogspot.com.
sebuah permainanan. Hal tersebut sesuai dengan karakter anak SD yang masih suka bermain.
Selain
itu
juga
bermuatkan
kemandrian anak dalam pembeajaran yaitu
menjawab
ditanamkan
soal.
melalui
Sikap
media
Sadiman, A. (2002). Media pembelajaran dan proses belajar mengajar, pengertian pengembangan dan pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo. Persada.
yang Monosa
adalah sikap saling menghargai orang lain, bersikap jujur, adil, dan bertanggung jawab.
berdasarkan
penilaian
uji
Suciati, S., Septiana, I., & Untari, M.. (2015a). Pengembangan media pembelajaran monosa berbasis kemandirian anak pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Disajikan pada Seminar Internasional PIBSI XXVII. Universitas Ahmad Dahlan: Yogyakarta.
ahli
media dan materi dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media Monosa berbasis kemandirian anak layak digunakan pada pembelajaran
Bahasa
Indonesia
Setelah
di
SD
kelas
IV.
Suciati, S., Septiana, I., & Untari, M.. (2015b). Pengembangan media pembelajaran monosa berbasis kemandirian anak pada pembelajaran bahasa indonesia di Sekolah Dasar. Laporan Penelitian. Semarang: UPGRIS.
dinyatakan layak maka produk media pembeajaran diujikan keefektifannya di SD kelas IV dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. aspek
Keefektifan
keefektifan
media
meliputi
produk,
aspek
keefisienan
produk,
ketertarikan
penggunaan
produk.
Berdasarkan
dan hasil
Suciati, S., Septiana, I., & Untari, M. (2015c). PENERAPAN MEDIA MONOSA (MONOPOLI BAHASA) BERBASIS KEMANDIRIAN DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Mimbar Sekolah Dasar, 2(2). doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v2i2.1328. pp. 178-192.
aspek terhadap penelitian
keefektifan produk diperoleh hasil bahwa media Monosa
berbasis kemandirian
anak
digunakan
dalam
Bahasa Indonesia
di SD
efektif
pembelajaran
Sudjana, N. (2008). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensin. Sukmadinata, N. Sy. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offsed.
Kelas IV.
149
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 2 Oktober 2016
Untari, M., & Saputra, A. (2016). KEEFEKTIFAN MEDIA KOMIK TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD. Mimbar Sekolah Dasar, 3(1), 2636. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimba r-sd.v3i1.2354. pp. 26-36.
[150]