DSL (DIGITAL SUBSCRIBER LINE) Pengertian DSL DSL atau xDSL adalah keluarga yang menyediakan teknologi digital transmisi data melalui kabel lokal jaringan telepon. DSL awalnya berdiri untuk digital loop pelanggan, tetapi sebagai tahun 2009 istilah jalur pelanggan digital telah banyak diadopsi sebagai pemasaran yang lebih ramah-istilah untuk Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), versi paling populer dari konsumen-siap DSL. DSL dapat digunakan pada waktu yang sama dan pada yang sama saluran telepon dengan telepon biasa, karena menggunakan frekuensi tinggi, sementara telepon biasa menggunakan frekuensi rendah. Kecepatan download konsumen layanan DSL biasanya berkisar antara 384 kilobit per detik (kbps) menjadi 20 megabit per detik (Mbps), tergantung pada teknologi DSL, baris kondisi dan tingkat layanan implementasi. Biasanya, kecepatan upload lebih rendah daripada kecepatan download untuk ADSL dan sama dengan kecepatan download untuk jarang Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL).
Evolusi DSL · · · · · ·
· · · · · ·
1975 -> Kecepatan data tertinggi untuk jalur telepon masih 20 kbps 1980 -> Sistim ISDN BRI mempunyai kecepatan 144 kbps 1995 -> Modem dengan kecepatan 33,6 kbps mulai digunakan untuk akses Internet 1996 -> Modem dengan standard V.90 berkecepatan 56 kbps mulai diperkenalkan semua modem voiceband didesain untuk beroperasi pada koneksi PSTN yang hanya mempunyai bandwidth 4 kHz 1987 -> Bell Communication Research mulai mengembangkan sistim DSL pertama kali untuk pengiriman video on demand dan televisi interaktif melalui kabel tembaga 1990 -> Berakhirnya masa monopoli Jaringan Telekomunikasi, kebutuhan untuk pelayanan broadband semakin tinggi, sehingga mengakibatkan kompetisi diantara penyedia jasa layanan kabel untuk memberikan bermacam-macam jenis layanan melalui satu media 1993 -> Evaluasi terhadap tiga teknologi utama untuk ADSL : QAM, DMT danCAP 1999 -> ITU-T memproduksi standardisasi UADSL G.992.2 (G.lite) dan G.922.1 (G.full) 2001 -> Jumlah pengguna DSL sebanyak 18.7 juta di seluruh dunia 2002 -> ITU-T membuat standard G.992.3 and G.992.41 untuk ADSL2 2003 -> ADSL2 plus di-release (G.992.5). ADSL2 plus ini mempunyai kecepatan data sampai 20 Mbps dengan jalur telepon sepanjang 1.5 km. Mempunyai 30 juta pengguna di seluruh dunia 2004 -> Persiapan standard-standar untuk VDSL2 oleh forum DSL
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 1
Perkembangan Voiceband Modem Dari Tahun Ke Tahun
Konsep Dasar DSL Teknologi modern yang menggunakan jalur telepon yang sudah ada untuk mentransport data dengan bandwidth lebar, seperti multimedia dan video. Teknologi ini memerlukan perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga, sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan atau injection technology. Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Jika PSTN hanya menggunakan sebagian frekuensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga, DSL memanfaatkan lebih banyak frekuensi dengan membaginya (splitting), frekuensi yang lebih tinggi untuk data dan frekuensi yang lebih rendah untuk suara dan fax.
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 2
Teknologi DSL Garis-keterbatasan panjang dari sentral telepon ke pelanggan lebih menerapkan pembatasan lebih tinggi kecepatan transmisi data. Teknologi seperti VDSL memberikan kecepatan yang sangat tinggi, jangka pendek link sebagai metode penyampaian "triple play" layanan (biasanya dilaksanakan di tepi jalan serat untuk arsitektur jaringan). Teknologi suka GDSL dapat lebih meningkatkan laju data DSL. Fiber Optic ada saat ini teknologi yang memungkinkan konversi berbasis tembaga IDSN, ADSL dan DSL atas serat optik. Contoh teknologi DSL (kadangkala disebut xDSL) termasuk: Ø ISDN Digital Subscriber Line (IDSL), menggunakan teknologi berbasis ISDN untuk menyediakan aliran data yang sedikit lebih tinggi daripada dual channel ISDN. Ø High Data Rate Digital Subscriber Line (HDSL / HDSL2), adalah teknologi DSL pertama yang menggunakan spektrum frekuensi yang lebih tinggi dari tembaga, kabel twisted pair. Ø Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL / SHDSL), volume aliran data yang sama di kedua arah. Ø Symmetric High-speed Digital Subscriber Line (G. SHDSL), sebuah standar pengganti proprietary SDSL awal. Ø Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), volume aliran data lebih besar dalam satu arah daripada yang lain. Ø Asymmetric Digital Subscriber Line 2 (ADSL2), sebuah versi perbaikan dari ADSL. Ø Asymmetric Digital Subscriber Line 2 Plus (ADSL2 +), Sebuah versi ADSL2 yang menggandakan kecepatan data dengan menggunakan spektrum dua kali. Ø Asymmetric Digital Subscriber Line Plus Plus (ADSL + +), teknologi yang dikembangkan oleh Centillium Communications untuk pasar Jepang yang memanjang tingkat hilir menjadi 50 Mbit / s dengan menggunakan spektrum hingga 3,75 MHz. Ø Rate-Adaptive Digital Subscriber Line (RADSL), yang dirancang untuk meningkatkan jangkauan dan kebisingan toleransi dengan mengorbankan kecepatan hulu. Ø Very High Speed Digital Subscriber Line (VDSL). Ø Very High Speed Digital Subscriber Line 2 (VDSL2), sebuah versi perbaikan VDSL. Ø Etherloop Ethernet Local Loop. Ø Uni-DSL (Uni Digital Subscriber Line atau UDSL), teknologi yang dikembangkan oleh Texas Instruments, kompatibel dengan semua standar DMT. Ø Gigabit Digital Subscriber Line (GDSL), yang didasarkan pada teknologi MIMO binder. Ø Universal High bit rate Digital Subscriber Line (UHDSL) dengan menggunakan serat optik. Dikembangkan pada tahun 2005 oleh RLH Industries, Inc Converts HDSL-1, 2 atau 4 layanan tembaga ke serat optik layanan HDSL.
Keuntungan-keuntungan menggunakan Teknologi DSL : · · · ·
Dapat menggunakan aplikasi internet dan telepon secara bersama-sama Kecepatan data lebih tinggi dari modem biasa (1,5 Mbps vs56 Kbps) Tidak perlu jalur baru; dapat menggunakan jalur telepon yang sudah ada Modem (disisiuser) sudah disediakan oleh penyedia jasa DSL
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 3
Kerugian Teknologi DSL : · · ·
Koneksi dapat bekerja dengan baik jika lokasi user dekat dengan Sentral penyedia jasa Untuk tipe ADSL, kecepatan menerima data melalui internet (down load) lebih tinggi daripada pengiriman data (upload) Layanan ini tidak selalu ada dimana-mana
Komponen Sistim DSL 1. DSL Transceiver (Modem) 2. Filter 3. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)
Komponen Sistim DSL (dari end user sampai sentral telepon)
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 4
X-DSL Variants : 1. 2. 3. 4.
HDSL (High Bit-Rate Digital Subscriber Line ) SDSL (Single-Line Digital Subscriber Line ) ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line ) VDSL (Very High Bit-Rate Digital Subscriber Line)
1. High-Bit-Rate Digital Subscriber Line (HDSL) Ø Dikembangkan pertamakali oleh Bellcore Ø Berdasarkan teknologi akses 2 buah atau 3 buah twisted-pair Ø Melaksanakan transmisi data simetris dengan standart 1,544 Mbps (T1) atau 2,048 Mbps (E1) Ø ANSI menstandarisasi transmisi 2 buah twisted-pair T1, dengan data rate 784 kbps pada masing-masing twisted pair Ø ETSI menstandarisasi transmisi : 2 buah twisted-pair E1, dengan data rate 1168 kbps dan tiga buah twisted-pair dengan data rate 784 kbps Ø Menggunakan skema modulasi 2B1Q atau passband CAP Ø Menggunakan lebar pita 80 kHz sampai 280 kHz, tergantung pada teknik modulasi dan pengkodeannya. Ø Aplikasi HDSL di sisi user bisa menggunakan mux/demux, bisa tidak Ø 95 % sistim HDSL tidak menggunakan repeater
HDSL -2 Ø Merupakan alternatif dari HDSL. Ø Tujuannya adalah memberikan servis simetris pada kecepatan T1 yang menggunakan single-pair (dibandingkan dengan HDSL yang menggunakan twopair). Ø Dengan konfigurasi ini diharapkan dapat beroperasi dengan jumlah user yang lebih besar. Ø Tipe ini memerlukan modulasi yang lebih kompleks, jarak lebih pendek (kurang lebih 10.000 ft), dan jalur telepon yang lebih baik. EDY NUR ARDIANSYAH
Page 5
Ø Dengan HDLS-2, vendor-vendor yang berbeda (interoperate) tanpa terjadi interferensi antar servis. Ø HDSL-2 hanya beroperasi pada kecepatan 1,5 Mbps.
dapat
saling
beroperasi
2. Single-line Digital Subscriber Line (SDSL) Ø DSL bersifat symetric, dimana bandwidth downstream dari Central Office ke customer sama dengan bandwidth upstream dari customer ke Central Office, yaitu 1,544 Mbps. Ø SDSL indentik dengan HDSL dengan perbedaan yang mendasar pada sisi pelanggan, yaitu dapat langsung terhubung ke terminal pelanggan tanpa tambahan peralatan multiplexer, karena itudisebut single-line (menggunakan hanya 1 buah twisted-pair, seperti terminal telepon biasa). Ø SDSL menggunakan line coding 2B1Q dan mentransmisikan data dengan kecepatan 1,54 Mbps ke dan dari subscriber. Ø Rentang operasi SDSL sampai 10.000 ft (3 Km). Ø Karena ke-simetrisan yang dimiliki, SDSL dipilih untuk teknologi WAN, dimana traffic data biasanya simetris. SDSL dapat digunakan untuk aplikasifile transfer, web hosting dan distance-learning. 3. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Ø Ada kondisi Asymetris, dimana bandwidth downstream-nya (dari sentral NSP ke sisi pelanggan) lebih besar daripada bandwidth upstream-nya (dari pelanggan ke sentral). Ø ADSL men-support kecepatan data 1,5 a/d 9 Mbps saat menerima data (sebagai kecepatan downstream) dan kecepatan 16 s/d 640 kbps saat mengirim data (kecepatan upstream) Ø Kondisi asymetris dibuat dengan pertimbangan bahwa user punya kebiasaan lebih banyak melakukan proses download informasi (misalnya multimedia) daripada melakukan upload informasi. Ø Dengan teknologi ADSL, data bisa dikirim melalui jalur telepon tembaga yang sudah ada untuk aplikasi internet surfing, video-on-demand dan remote LAN access. Ø Transmisi ADSL bekerja pada jarak sampai 18.000 ft (5,48 Km) Ø Menggunakan skema modulasi DMT (Discrete Multi Tone) Pengaruh Jarak Terhadap kecepatan data dalam sistim ADSL Ø ADSL adalah teknologi yang sensitif terhadap jarak (distance-sensitive technology). Semakin jauh jarak user terhadap sentral providernya, semakin lemah sinyal yang didapat, dan kecepatan koneksi juga semakin lambat. Ø Batasan jarak untuk layanan ADSL adalah 18,000 ft (5.460 meter), dimana pada jarak tersebut kecepatan data untuk downstream mencapai 1,5 Mbps, sedangkan untuk upstream mencapai 64 sampai 5640 kBps. Ø Batasan jarak ini tidak berlaku untuk saluran telepon suara, disebabkan karena adanya komponen loading coil (amplifier sebagaipenguatsuara di sepanjang saluran telepon), yang sayangnya tidak kompatibel dengan sinyal ADSL.
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 6
4. Very High-bit-rateDigital Subscriber Line (VDSL) Ø Merupakan jenis DSL dengan layanan asimetris. Ø Kecepatan data yang dibawa tergantung dari panjang jalur yang dilewati. Ø Rentang operasinya 1.000 -4.500 ft (304 m -1,37 Km), dengan kecepatan 13 -52 Mbps untuk downstream, dan 1,5 -2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui sepasang kawat tembaga pilin (single twisted-pair). Ø Teknik Modulasi yang digunakan adalah QAM atau DMT. Ø Kanal-kanal data dipisahkan sesuai dengan band frekuensi, baik untuk servis telepon maupun ISDN. Ø Selain untuk aplikasi T1, bandwidth yang tersisa memungkinkan perusahaan telekomunikasi memberikan program layanan HDTV (high-definition television).
Tabel Perkembangan Teknologi DSL :
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 7
Tabel Perbandingan Jarak :
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 8
Tabel Pengelompokan X-DSL Berdasarkan Bentuk Transmisinya :
Teknik Modulasi DSL Dalam sistem ADSL, ada dua jenis sistem modulasi yang digunakan: 1) CAP (CarrierlessAmplitude / Phase) Modulation 2) DMT (Discrete Multi Tone) Modulation 1) CarrierlessAmplitude and Phase (CAP) Ø Bentuk ini merupakan bentuk khusus dari QAM, yang berdasarkan phaseamplitude modulation, dimana carrier diproses menggunakan DSP. Ø Hanya ada dua buah channel diatas 4 KHz yang digunakan pada POTS; duplex untuk upstream channel dan simplex untuk downstream channel. Ø Teknik pemisahan ini menggunakan FDM (Frequency Division Multiplexing). Ø Upstream channel menggunakan alokasi frekuensi 25 – 160 kHz, sedangkan downstream channel menggunakan alokasi 250 kHz s/d 1,5 MHz Ø CAP inisulit di-realisasikan karena menggunakan teknik modulasi single-channel, sehingga mudah kena interferensi narrowband. EDY NUR ARDIANSYAH
Page 9
Alokasi Frekuensi ADSL dengan modulasi CAP
Konsep Modulasi CAP
Ø Constelation Encoder membagi data input menjadi i-channel dan Q-channel. Ø Output i-channel dan Q-channel dari encoder di kedua macam filter sama respons amplitudo-nya tetapi berbeda fase 90o. Ø Setelah penjumlahan sinyal quadrature, data dikuncikan ke dalam sinyal carrier, selanjutnya sinyal mengalami konversi D/A dan di-filter menggunakan sampling frekuensi DSP.
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 10
2) Discrete Multi Tone (DMT) Ø Untuk memperbaiki performance CAP yang hanya menggunakan single-carrier, dikembangkan teknologi DMT. Ø Teknologi DMT berdasarkan pada konsep Multicarrier Modulation, dimana pada wilayah frekuensi upstream dan downstream dari ADSL dibentuk subchannelsubchannel, yang mempunyai frekuensi carrier berbeda. Ø Masing-masing carrier mempunyai lebar pita 4 kHz. Ø Ada sekitar 247 channel yang berada di wilayah frekuensi tersebut. Ø Jalur twisted pair seolah-olah menjadi 247 jalur dengan lebar 4 kHz yang berbeda, dan PC kita seolah-olah terhubung dengan 247 modem yang berbeda secara bersamaan. Ø Setiap channel akan di monitor, jika kualitas channel tersebut terlalu jelek, maka sinyal akan digeser ke channel yang lain. Ø Sistim ini akan mencari sinyal dari channel-channel yang ada sampai didapatkan channel yang terbaik untuk diterima. Konsep Modulasi DMT
Modulasi DMT Pada ADSL Alokasi frekuensi carrier dengan teknik DMT pada ADSL didasarkan pada standarisasi yang dikeluarkan oleh ITU-T pada tahun1999, yaitu G.992.1 (G.dmt) dan G.992.2 (G.lite)
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 11
Transmitter DSL Ø Terdapat Constellation Encoder untuk mendapatkan subchannel QAM. Ø Terdapat Multiple Modulator untuk memodulasikan setiap channel dengan prinsip DMT. Ø Hasil modulasi tersebut dilewatkan DAC untuk mendapatkan bentuk analog yang bisa ditransmisikan melalui jalur PSTN.
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 12
FTTC (FIBER TO THE CURB) "Fiber To The Curb" (FTTC) mengacu pada instalasi dan penggunaan fiber optik kabel langsung ke tepi jalan dekat rumah atau lingkungan bisnis apapun sebagai pengganti "Layanan telepon tua biasa" (POTS). Pikirkan menghapus semua saluran telepon yang Anda lihat di daerah Anda dan menggantinya dengan fiber optik baris. Kabel seperti itu akan memberikan kita bandwidth sangat tinggi dan memungkinkan film-on-demand dan online presentasi multimedia tiba tanpa terlihat penundaan. Istilah "Fiber To The Curb" mengakui bahwa fiber optik sudah digunakan untuk sebagian besar dari jarak jauh bagian dari panggilan telepon dan Internet digunakan. Sayangnya, bagian terakhir - menginstal fiber to the curb - adalah yang paling mahal. Untuk alasan ini, Fiber To The Curb berjalan dengan sangat lambat. Sementara itu, alternatif lain yang lebih murah, seperti Asymmetric Digital Subscriber Line pada saluran telepon biasa dan pengiriman satelit, kemungkinan akan tiba lebih cepat di kebanyakan rumah. Fiber to the curb menyiratkan bahwa kabel koaksial atau media lain yang mungkin membawa sinyal yang sangat pendek jarak antara pinggir jalan dan pengguna di dalam rumah atau bisnis. "Fiber To The Building" (FTTB) merujuk pada instalasi fiber optik dari perusahaan telepon kantor pusat ke bangunan tertentu seperti bisnis atau apartemen. "Fiber to the neighborhood" (FTTN) mengacu pada umumnya untuk menginstal semua tepi jalan atau bangunan di lingkungan. Hybrid Fiber Coax (HFC) adalah contoh sebuah konsep distribusi di mana fiber optik digunakan sebagai tulang punggung media dalam suatu lingkungan tertentu dan kabel koaksial digunakan antara tulang punggung dan pengguna individu (seperti orangorang dalam perusahaan kecil atau lingkungan perguruan tinggi ).
Sejarah Pada tahun 1970 – an, perusahaan telepon dan TV kabel menyadari akan keuntungan dari menggantikan kabel metalik dengan fiber. Belum berkembangnya teknologi fiber optik disebabkan karenya biaya untuk membangun jaringan fiber optik yang sangat tinggi. Tetapi untuk beralih dengan fiber optik, perusahaan telepon dan TV kabel investasi dalam Fiber To The Curb (FTTC) dan Hybrid Fiber / Coax (HFC), yang sebagai strategi untuk menggunakan teknologi fiber optik pada saluran trunk, tetapi menggunakan teknologi konvensional dalam menghubungkan pemakai ke jaringan menggunakan kabel metalik. Dengan strategi ini perusahaan telepon dan TV kabel konstruksikan sebuah jaringan yang biaya dari fiber optik EDY NUR ARDIANSYAH
Page 13
dibagikan diantar banyak pemakai. Pada saat ini betul – betul dipertimbangkan tidak menguntungkan untuk beralih ke Fiber To The Home (FTTH), semua jaringan fiber optik mampu untuk menyediakan keuntungan – keuntungan dari fiber kepada pemakai.
FTTH dan FTTC Operator telepon dan TV kabel menentukan untuk memanfaatkan keuntungan dari fiber dalam jaringan. Tetapi hubungan fiber optik diakhiri dekat rumah dan twisted pairs atau kabel koaxial digunakan untuk sampai ke rumah. Pada arsitektur FTTC sinyal optik dimultiplex didaerah dekat sebuah group di rumah – rumah, barisan sekitar 4 sampai 24, dan hubungan terakhir ke rumah – rumah, yang rata – rata sekitar 30 meter, dibawa keluar dengan kabel telepon tembaga. Untuk meningkatkan kapasitas dari jaringan untuk menyediakan layanan video, jaringan FTTC diperbaharui dengan penambahan instalasi twisted pair atau kabel koaxial (gambar 1). Sebagai jaringan FTTC yang sepenuhnya digital, sinyalnya dikonversikan ke analog. Konversi dari digital ke analog dibawa atas dasar pemikiran pemakai dengan menggunakan set top box yang kecil.
Gambar 1 : Typical jaringan FTTC, drop pelanggan menggunakan copper twisted pairs dan kabel koaxial Perusahaan – perusahaan TV kabel telah memakai arsitektur hybrid fiber/coax (HFC) sebagai arsitektur mereka. Dalam tipe jaringan ini sinyal analog dibawa dalam jaringan fiber optik ke sebuah node. Node terletak sekitar satu sampai dua kilometer dari sebuah group dari pelanggan. Untuk hubungan dari node ke pemakai dibutuhkan kabel koaxial. Karakteristik dari amplifier kabel koaxial digunakan untuk mendorong sinyal analog. HFC merupakan cara yang relatif murah untuk mengirimkan video analog satu arah. Ketika teknologi FTTC dan HFC digabungkan terbentuk sebuah type jaringan yang baru, yang disebut Switch Digital Video (SDV). Karena jaringan FTTC adalah optikal, tidak dapat dialiri elektrik dan merupakan kekuatan untuk jaringan yang terpisah. Dengan instalasi jaringan HFC dari kabel koaxial sepanjang sisi jaringan FTTC, maka masalah dari kekuatan jaringan FTTC dipecahkan. Sekarang jaringan koaxial dapat menyalurkan video analog satu EDY NUR ARDIANSYAH
Page 14
arah dan secara serentak daya pada jaringan optik FTTC. Jaringan FTTC digunakan dalam arsitektur SDV untuk menyalurkan layanan telekomunikasi dua arah dan video digital. Fiber To The Home (FTTH) merupakan sepenuhnya jaringan optik dari provider ke pemakai. Multiplex dari sinyal optik dibawa ke splitter dalam sebuah group yang hampir mendekati pemakai. Terdapat splitter optik dengan ratio yang berbeda-beda, tetapi typical-nya menggunakan ratio 1:16. Artinya sinyal multiplex dibagi ke 16 rumah yang berbeda-beda. Sejak sinyal optik dikonversikan ke sinyal elektrik pada pemakai, Optical Network Unit (ONU) harus diinstalasi pada akhir jaringan. Karena ONU mahal, disarankan bahwa sebuah ONU dibagikan ke beberapa pemakai. Gambar 2 menyarankan apa sebenarnya dari jaringan akses FTTH. ONU ekivalen dengan interface jaringan optik.
Gambar 2 : Typical jaringan FTTH, drop pelanggan sepenuhnya menggunakan fiber optik
Daya Tarik FTTH Perkembangan teknologi fiber optik sekarang ini mulai menurunkan biaya. Perkembangan ini berasal dari loop laser, solusi untuk menyalurkan video, dan topologi jaringan passive. Bentuk baru dari pelayanan ini membutuhkan high speed access dan broad bandwidth, yang merupakan perangkat untuk kriteria jaringan yang baru. Perkembangan ini membuat FTTH lebih menarik, yang mana FTTH diketahui mampu mentransmisikan bandwidth tinggi dengan rugi-rugi yang kecil. Salah satu perusahaan telekomunikasi yang besar di dunia NTT dari Jepang telah menjadi penyelengara dari teknologi FTTH. Pada 1990 NTT didorong oleh perusahaanperusahaan seperti AT&T, Fujitsu, Hitachi dan lainnya untuk memulai perkembangan dari sistem yang dibutuhkan untuk jaringan FTTH. Sekarang bersamaan dengan perusahaan BellSouth America Telecommunication, NTT terpaksa bergabung dalam R&D untuk mengembangkan teknologi FTTH ke tahap yang lebih tinggi. Kekuatan elektrik selalu merupakan persoalan utama dan sering ditunjukkan sebagai kelemahan dari FTTH. Daya FTTC dibawa melalui jaringan tembaga parallel (untuk menguatkan unit switching, laser dan unit jaringan optik). Tetapi bagi FTTH merupakan suatu kerugian sejak daya yang kecil merupakan kunci persaingan yang menguntungkan. Masalah EDY NUR ARDIANSYAH
Page 15
ini telah diselesaikan sekarang ini dengan perkembangan dalam baterai yang mana unit jaringan optik dari pemakai dapat di charge dengan elektrik. Ketika konsumsi daya rendah, maka solar berfungsi untuk membantu. Dengan mendapat daya pada tempat ini, biaya total dikurangi selama instalasi dari peralatan.
Biaya Pada mulanya kriteria dari biaya yang rendah merupakan suatu rintangan pada FTTH, tetapi pelajaran terbaru mulai membicarakan FTTH. Untuk sekarang ini biaya dari FTTH telah dipertimbangkan dengan baik-baik. Pada tahun 1980-an biaya instalasi dari tiap pelanggan untuk FTTH sebesar US$3000 dan untuk FTTC hampir setengahnya, FTTH hampir hilang. Sesuai dengan dilakukannya studi oleh Bellcore pada awal 1996 gap dari biaya instalasi untuk tiap pelanggan telah menyusut ke $230 pada jaringan akses narrowband dan $480 pada broadband akses. Sesuai dengan studi yang sama gap semakin berkurang tetapi hampir tidak mungkin untuk berkurang terus menerus. Dua biaya komponen yang besar adalah alat elektronik (40%) dan pekerja (30%). Sekarang telah dibuat biaya instalasi jaringan akses broadband difokuskan pada biaya operasional. Biaya operasional termasuk sumber tenaga listrik dari jaringan, mahalnya biaya pemeliharaan dan mahalnya layanan connecting dan disconnecting. Konsumsi daya dari jaringan optik dipertimbangkan lebih kecil dari coaxial dan twisted pairs. Biaya pemeliharaan sangat kecil sejak semua jaringan plastik bebas terhadap korosi yang mana dapat terjadi pada kabel metalik. Bellcore mensimulasi penghematan biaya pemeliharaan dari FTTH dibandingkan dengan FTTC dan HFC melalui jangka 20 tahun. Type biaya Penghematan biaya 20 tahun Tenaga listrik >$200 Pemeliharaan metalik >$200 Pemeliharaan lainnya ~$100 Perlengkapan pelayanan ~$50 Tabel 1 : Penghematan biaya operasi dari FTTH per pelanggan dibandingkan dengan FTTC atau HFC selama perioda 20 tahun (sumber : www.rr.cs.cmu.edu) Biaya pemeliharaan FTTH yang rendah menjadi pilihan yang menarik untuk jaringan akses broadband lainnya pada suatu area tertentu. Pada suatu daerah dimana perumahan terpisah jauh, pemeliharaan jaringan merupakan faktor yang penting. Kasus menarik dari subjek dapat diperoleh di USA, yang mana perusahaan telepon local beroperasi pada daerah rural yang mengadakan studi pada kemungkinan menggunakan teknologi FTTH untuk menggantikan kabel tembaga yang sudah 30 tahun. Perusahaan telepon ini telah mempunyai perkiraan yakni membutuhkan $3000 setiap pelanggan untuk pergantian tersebut, copper dengan kabel baru untuk menyebarkan fiber to the home. Perusahaan telah mencoba untuk mengurangi biaya instalasi dari FTTH ke $5000 setiap pemakai. Biaya operasional dalam hal ini menguntungkan.
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 16
Perkembangan Pada saat ini HFC tetap merupakan pilihan biaya yang paling kecil sampai dibutuhkan pembaharuan yang penting. Dengan kata lain layanan yang tersedia sekarang tidak membutuhkan kapasitas yang besar yang tersedia pada FTTH. Dilihat dari cara yang berbeda, layanan yang membutuhkan performance tinggi belum dimunculkan. Untuk operator sebagai bisnis utama dalam voice, data dan video interaktif/layanan multimedia, menyampaikan FTTH akan membentuk pasar dan usaha baru. Suatu teknologi akan membutuhkan kapasitas yang lebih besar dari struktur jaringan saat ini yang dapat menyediakan video digital. Sekarang ini digital video dapat dikompres menjadi hanya membutuhkan 1,5 sampai 6 Mbps (sesuai dengan kualitas gambar) dan perkembangan dari HDTV (High Definition Television) kompres diperkecil sehingga bit rate untuk HDTV menjadi 20 Mbps. Digital video akan membutuhkan teknologi FTTH untuk mendukung bandwidth yang tinggi. Perkembangan dalam teknologi mikro juga dapat menurunkan biaya dari decompressor chip membuat digital video lebih bagus pada pemakai. Dan meningkatnya kebutuhan pada 10 sampai 15 tahun mendatang, FTTH adalah yang terbaik dan mungkin hanya satu-satunya teknologi yang mudah berkembang untuk menyediakan transfer rate yang tinggi menyerupai standard dari 155,52 Mbps sebagai STM-1. FTTH juga menawarkan solusi yang terbaik dalam hal pembiayaan.
Penutup Apa yang seharusnya menjadi strategi dari optik dan telekomunikasi ? Dapat dipertimbangkan sekarang kita berada pada fasa transisi yang mana pasar mulai mengerti akan persaingan dari fiber optik, dalam performance. Tetapi kenapa FTTH tidak berkembang ? Karena jaringan operator tidak melihat FTTH sebagai investasi yang baik. Apa yang dapat dilakukan perusahaan dalam bidang bisnis ? Pada artikel ‘What’s Happening with Fiber To The Home’, Paul Shumate menyarankan bahwa optik dan telekomunikasi seharusnya mencoba untuk keluar dari fasa transisi. Beliau juga menyatakan bahwa seharusnya operator terdorong maju untuk investasi FTTH untuk menyediakan infrastruktur dari perkembangan layanan baru. Pembuat optik harus mengenalkan performance dari HFC dan FTTC dengan teknologi biaya rendah seperti komponen passive optik yang baru. Strategi untuk menyebarkan FTTH sangat penting. Tidak perlu menyusun FTTH untuk mencapai setiap rumah dan perusahaan tetapi pelanggan yang berpotensi dan yang mau.
EDY NUR ARDIANSYAH
Page 17