DIGITAL SUBSCRIBER LINE
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
1
PREVIEW 1. DSL Evolution 2. Basic Concept of DSL 3. DSL Components 4. X-DSL variants : - HDSL - SDSL - ADSL - VDSL 5. Modulation Techniques 6. DSL on future 7. What is the differences of Dial Up, ISDN and ADSL technology ? Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
2
EVOLUSI DSL 1975Æ kecepatan data tertinggi untuk jalur telepon masih 20 kbps 1980 Æ sistim ISDN BRI mempunyai kecepatan 144 kbps 1995 Æ modem dengan kecepatan 33,6 kbps mulai digunakan untuk akses Internet 1996 Æ modem dengan standard V.90 berkecepatan 56 kbps mulai diperkenalkan Semua modem voiceband didisain untuk beroperasi pada koneksi PSTN yang hanya mempunyai bandwidth 4 kHz. 1987 Æ Bell Communication Research mulai mengembangkan sistim DSL pertama kali untuk pengiriman video on demand dan televisi interaktif melalui kabel tembaga 1990 Æ Berakhirnya masa monopoli Jaringan Telekomunikasi, kebutuhan untuk pelayanan broadband semakin tinggi, sehingga mengakibatkan kompetisi di antara penyedia jasa layanan kabel untuk memberikan bermacam-macam jenis layanan melalui satu media
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
3
1993 Æ Evaluasi terhadap tiga teknologi utama untuk ADSL : QAM, DMT dan CAP 1999 Æ ITU-T memproduksi standardisasi UADSL G.992.2 (G.lite) dan G.922.1 (G.full) 2001 Æ Jumlah pengguna DSL sebanyak 18.7 juta di seluruh dunia 2002 Æ ITU-T membuat standard G.992.3 and G.992.41 untuk ADSL2 2003 Æ ADSL2plus di-release (G.992.5). ADSL2plus ini mempunyai kecepatan data sampai 20 Mbps dengan jalur telepon sepanjang 1.5 km. Mempunyai 30 juta pengguna di seluruh dunia 2004 Æ Persiapan standard-standar untuk VDSL2 oleh forum DSL
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
4
Perkembangan Voiceband Modem dari tahun ke tahun Tahun 1955 1970 1981 1986 1992 1993 1996 1997 1999 Prima K - PENS
Versi Modem Bell 103 Modem Bell 202 Modem Bis V.22 Basic Rate ISDN High Speed Digital Subscriber Line (HDSL) Modem V34 Modem PCM Asymetric Digital Subscriber Line Very-high-bit-rate DSL (VDSL) Jaringan Teleponi 1
Kecepatan Data 300 bps 1200 bps 2400 bps 144 kbps 1,5/2.0 Mbps 28,8 kbps 56 kbps Sampai 7 Mbps Sampai 52 Mbps 5
KONSEP DASAR DSL Teknologi modern yang menggunakan jalur telepon yang sudah ada untuk men-transport data dengan bandwidth lebar, seperti multimedia dan video. Teknologi ini memerlukan perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga, Sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan atau injection technology. Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi Jika PSTN hanya menggunakan sebagian frekuensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga, DSL memanfaatkan lebih banyak frekuensi dengan membaginya (splitting), frekuensi yang lebih tinggi untuk data dan frekuensi yangJaringan lebih Teleponi rendah1 untuk suara dan fax.
6
Internet
Digital Subscriber Line (DSL) Broadband Access
DSLAM downstream
Central Office
DSL modem
DSL modem
upstream Voice Switch
LPF
LPF
Customer Premises Telephone Network
DSLAM - Digital Subscriber Line Access Multiplexer LPF – Low Pass Filter (passes voiceband frequencies)
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
7
x-DSL menyatakan beberapa jenis teknologi DSL, di antaranya : ADSL, SDSL, HDSL, HDSL-2, G.SHDL, IDSL, dan VDSL. Keuntungan-keuntungan menggunakan Teknologi DSL : ¾ Dapat menggunakan aplikasi internet dan telepon secara bersama-sama ¾ Kecepatan data lebih tinggi dari modem biasa (1,5 Mbps vs 56 Kbps ¾ Tidak perlu jalur baru; dapat menggunakan jalur telepon yang sudah ada ¾ Modem (di sisi user) sudah disediakan oleh penyedia jasa DSL
Kerugian Teknologi DSL : ¾ Koneksi dapat bekerja dengan baik jika lokasi user dekat dengan Sentral penyedia jasa ¾ Untuk tipe ADSL, kecepatan menerima data melalui internet (down load) lebih tinggi daripada pengiriman data (up load) ¾ Layanan ini tidak selalu ada di mana-mana Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
8
KOMPONEN SISTIM DSL 1. DSL Transceiver (Modem) 2. Filter 3. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) Local Loop
Local Loop DSL Transceiver
DSL Transceiver
Central Office
Trunk
DSL Transceiver
DSL Transceiver
Central Office
Terminal
Terminal
User A’s premise
Extent of DSL A
Extent of DSL B
User B’s premise
Blok Diagram Sistim DSL antara 2 sentral dan 2 user Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
9
Komponen Sistim DSL (dari end user sampai sentral telepon)
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
10
DSL Transceiver (Modem) ¾ Tempat menyambungkan komputer User ke jalur DSL. ¾ Cara penyambungannya bisa melalui koneksi USB atau Ethernet 10-base T ¾ Modem ADSL pada umumnya juga sudah menyediakan fasilitas-fasilitas built in router, pengaturan modem melalui web browser, dan fitur keamanan seperti firewall. ¾ Interface DSL menggunakan RJ-11 ¾ Intrface Ethernet menggunakan RJ-45
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
11
DSL transceiver terdiri dari High Pass Filter (HPF) dan Low Pass Filter (LPF) yang berfungsi memisahkan band-band suara (voice band) dengan band frekuensi yang lebih tinggi. Band suara (voice band) ditransmisikan ke jalur telepon pelanggan, sedangkan band frekuensi yang lebih tinggi, digunakan untuk kecepatan data tinggi antar PC Digital Signal Processing
DSP To host
Modem data pump Host interface Memory
+
Analog Front End
Codec A/D Converter D/A Converter Filter Amplifier
+
Line driver / receiver To phone Line Transformer line Hybrid
Konsep Subsistim DSP dan AFE dalam sistim DSL Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
12
Filter ¾ Peralatan ini digunakan untuk memisahkan jalur data dan jalur suara. ¾ Biasanya disediakan oleh ISP satu paket dengan DSL Modem Pengaturan Filter di sisi User Splitter
Splitter DSL modem
DSL modem
PC
HPF Network Interface device
HPF Network Interface device
LPF
LPF
LPF
LPF
Telepon
Telepon Single LPF Prima K - PENS
PC
Multiple LPF Jaringan Teleponi 1
13
DSLAM
Components: 1. Chassis Power Supplies, Fans, etc. 2. Controller Cards (redundant) 3. ATM Interface: DS3, OC-3c 4. DSL Interface modules ADSL G.lite g.shdsl/HDSL2 5. Loop Test Module
Diletakkan di sentral telepon. Menerima sinyal dari banyak pelanggan DSL / Sambungan Telepon, dan meneruskan ke backbone berkecepatan tinggi, menggunakan teknik multiplexing. Sesuai dengan spesifikasi produk dari vendor yang membuatnya, DSLAM terhubung dengan line DSL dengan kombinasi Asynchronous Transfer Mode (ATM), Frame Relay atau Internet Protocol (IP). Fungsi DSLAM antara lain : a. sebagai filter voice dan data b. sebagai modulator dan demodulator DSL. c. Sebagai multiplexer. Jaringan Teleponi 1
14
Cara Kerja DSLAM 1. DSLAM memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik kecepatan tinggi , serta mengontrol dan merutekan trafik Digital Subcriber line (xDSL) antara perangkat end-user , seperti router, modem, network interface card, dengan jaringan penyedia layanan. 2. DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara PSTN ketika mencapai di CO (Central office). 3. DSLAM mengalihkan kanal suara ( biasanya dengan menggunakan splitter) sehingga sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN, dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM - yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL 4.Setelah menghilangkan sinyal suara analog, DSLAM mengumpulkan sinyal – sinyal yang berasal dari end-user dan menyatukannya menjadi sinyal tunggal dengan bandwidth yang lebar, melalui proses multiplexing.
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
15
5. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone melalui Network sevice Provider (NSP). 6. Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada CO yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu. 7. DSLAM bersifat fleksibel dan bisa mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO, dan juga bisa mendukung berbagai protocol dan modulasi, seperti modulasi CAP dan DMT 8. DSLAM juga menyediakan routing maupun penomoran IP secara dinamik untuk pelanggan (end-user). 9. Jika tidak tersedia tempat di dalam MDF atau ternyata jarak antara sentral dan pelanggan terlalu jauh, solusinya adalah dengan menggunakan Mini DSLAM. Mini DSLAM ini dapat diletakkan pada RK yang terdapat diantara CO dan pelanggan. Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
16
Rasio Kecepatan data sebelum dan sesudah melalui DSLAM DSL modem
DS3 (or OC-3c) 45M bps DSLAM
250 DSL user (250 × 1.544M) Rasio Output : Input = 1.544M × 250 : 45M = 8.6 : 1
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
17
Posisi DSLAM di Central Office
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
18
x-DSL variants : 1. HDSL (High Bit-Rate Digital Subscriber Line ) 2. SDSL (Single-Line Digital Subscriber Line ) 3. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line ) 4. VDSL (Very High Bit-Rate Digital Subscriber Line)
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
19
High-Bit-Rate Digital Subscriber Line (HDSL) 9 Dikembangkan pertama kali oleh Bellcore 9 Berdasarkan teknologi akses 2 buah atau 3 buah twisted-pair 9 Melaksanakan transmisi data simetris dengan standart 1,544 Mbps (T1) atau 2,048 Mbps (E1) 9 ANSI menstandarisasi transmisi 2 buah twisted-pair T1, dengan data rate 784 kbps pada masing-masing twisted pair 9 ETSI menstandarisasi transmisi : 2 buah twisted-pair E1, dengan data rate 1168 kbps dan tiga buah twisted-pair dengan data rate 784 kbps 9 Menggunakan skema modulasi 2B1Q atau passband CAP
9 Menggunakan lebar pita 80 kHz sampai 280 kHz, tergantung pada teknik modulasi dan pengkodeannya. 9 Aplikasi HDSL di sisi user bisa menggunakan mux/demux, bisa tidak 9 95 % sistim HDSL tidak menggunakan repeater • 2B1Q = two binary, 1 quartenary coding Jaringan Teleponi 1
20
DSL Interface and framer
Local loop (two pair)
Data pump
784 kbps duplex
Data pump
Remote Terminal
Data pump
Data pump
DSL Interface and framer
User equipment
Network
Central Office
784 kbps duplex
HDSL dual duplex transmission system
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
21
HDSL - 2 Merupakan alternatif dari HDSL. Tujuannya adalah memberikan servis simetris pada kecepatan T1 yang menggunakan single-pair (dibandingkan dengan HDSL yang menggunakan two-pair) Dengan konfigurasi ini diharapkan dapat beroperasi dengan jumlah user yang lebih besar Tipe ini memerlukan modulasi yang lebih kompleks, jarak lebih pendek (kurang lebih 10.000 ft), dan jalur telepon yang lebih baik Dengan HDLS-2, vendor-vendor yang berbeda dapat saling beroperasi (interoperate) tanpa terjadi interferensi antar servis. HDSL-2 hanya beroperasi pada kecepatan 1,5 Mbps Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
22
Single-line Digital Subscriber Line (SDSL) 9SDSL bersifat symetric, dimana bandwidth downstream dari Central Office ke customer sama dengan bandwidth upstream dari customer ke Central Office, yaitu 1,544 Mbps. 9SDSL indentik dengan HDSL dengan perbedaan yang mendasar pada sisi pelanggan, yaitu dapat langsung terhubung ke terminal pelanggan tanpa tambahan peralatan multiplexer, karena itu disebut single-line (menggunakan hanya 1 buah twisted-pair, seperti terminal telepon biasa) 9SDSL menggunakan line coding 2B1Q dan mentransmisikan data dengan kecepatan 1,54 Mbps ke dan dari subscriber. 9Rentang operasi SDSL sampai 10.000 ft (3 Km). 9Karena ke-simetris an yang dimiliki, SDSL dipilih untuk teknologi WAN, dimana traffic data biasanya simetris. SDSL dapat digunakan untuk aplikasi file transfer, web hosting danTeleponi distance-learning Jaringan 1 23
Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)
Ada kondisi Asymetris, dimana bandwidth downstream-nya (dari sentral NSP ke sisi pelanggan) lebih besar dari pada bandwidth upstream-nya (dari pelanggan ke sentral). ADSL men-support kecepatan data 1,5 a/d 9 Mbps saat menerima data (sebagai kecepatan downstream) dan kecepatan 16 s/d 640 kbps saat mengirim data (kecepatan upstream) Kondisi asymetris dibuat dengan pertimbangan bahwa user punya kebiasaan lebih banyak melakukan proses download informasi (misalnya multimedia) daripada melakukan upload informasi Dengan teknologi ADSL, data bisa dikirim melalui jalur telepon tembaga yang sudah ada untuk aplikasi internet surfing, video-on-demand dan remote LAN access.
Transmisi ADSL bekerja pada jarak sampai 18.000 ft (5,48 Km) Menggunakan skema modulasiJaringan DMT (Discrete Teleponi 1 Multi Tone)
24
Pemakaian Frekuensi Frekuensi yang digunakan dalam sistem ADSL berbeda dengan yang digunakan pada sistim konvensional (dialup). Jika modem dial up menggunakan frekuensi 4 kHz sebagai frekuensi pembawanya, maka modem ADSL menggunakan frekuensi 25,875 kHz s/d 138 kHz sebagai frekuensi carrier untuk proses upload (upstream), sedangkan frekuensi 138 kHz s/d 1104 kHz digunakan sebagai frekuensi untuk download (downstream)
Prima K - PENS
Frekuensi Wilayah ADSL Jaringan Teleponi 1
25
Pengaruh Jarak Terhadap kecepatan data dalam sistim ADSL 9 ADSL adalah teknologi yang sensitif terhadap jarak (distance-sensitive technology). Semakin jauh jarak user terhadap sentral providernya, semakin lemah sinyal yang didapat, dan kecepatan koneksi juga semakin lambat. 9 Batasan jarak untuk layanan ADSL adalah 18,000 ft (5.460 meter), dimana pada jarak tersebut kecepatan data untuk downstream mencapai 1,5 Mbps, sedangkan untuk upstream mencapai 64 sampai 5640 kBps. 9 Batasan jarak ini tidak berlaku untuk saluran telepon suara, disebabkan karena adanya komponen loading coil (amplifier sebagai penguat suara di sepanjang saluran telepon), yang sayangnya tidak kompatibel dengan sinyal ADSL Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
26
Very High-bit-rate Digital Subscriber Line (VDSL) 9 Merupakan jenis DSL dengan layanan asimetris. 9 Kecepatan data yang dibawa tergantung dari panjang jalur yang dilewati. 9 Rentang operasinya 1.000 - 4.500 ft (304 m - 1,37 Km), dengan kecepatan 13 - 52 Mbps untuk downstream, dan 1,5 - 2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui sepasang kawat tembaga pilin (single twisted-pair) 9 Teknik Modulasi yang digunakan adalah QAM atau DMT 9 Kanal-kanal data dipisahkan sesuai dengan band frekuensi, baik untuk servis telepon maupun ISDN. 9 Selain untuk aplikasi T1, bandwidth yang tersisa memungkinkan perusahaan telekomunikasi memberikan program layanan HDTV (high-definition television)
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
27
Tabel Perkembangan Teknologi DSL
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
28
Tabel Perbandingan Jarak
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
29
Tabel Pengelompokan x-DSL berdasarkan bentuk transmisinya
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
30
TEKNIK MODULASI DSL Dalam sistim ADSL, ada dua jenis sistim modulasi yang digunakan : 1. CAP (Carrierless Amplitude / Phase) Modulation
2. DMT (Discrete Multi Tone) Modulation
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
31
1. Carrierless Amplitude and Phase (CAP) 9 Bentuk ini merupakan bentuk khusus dari QAM, yang berdasarkan phase-amplitude modulation, dimana carrier diproses menggunakan DSP. 9 Hanya ada dua buah channel di atas 4 KHz yang digunakan pada POTS; duplex untuk upstream channel dan simplex untuk downstream channel 9 Teknik pemisahan ini menggunakan FDM (Frequency Division Multiplexing). 9 Upstream channel menggunakan alokasi frekuensi 25 – 160 kHz, sedangkan downstream channel menggunakan alokasi 250 kHz s/d 1,5 MHz 9 CAP ini sulit di-realisasikan karena menggunakan teknik modulasi singlechannel, sehingga mudah kena interferensi narrowband
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
32
Alokasi Frekuensi ADSL dengan modulasi CAP CAP
Two Wire Twisted Pair Amplitude Spectra
Duplex Transmission and Control Channel
Y-Axis
Existing Telephone Service
Voice
4 Khz
Upstream f1 (low)
f1 f2 (high) (low)
Simplex Transmission Control Channel
Downstream f2 (high)
Frequency (Khz)
Jaringan Teleponi 1
33
Konsep Modulasi CAP DSP Data input Constelation Encoder
Filter i-channel Σ
Output D/A and termodulasi LPF
Filter Q-channel
9 Constelation Encoder membagi data input menjadi i-channel dan Q-channel. 9 Output i-channel dan Q-channel dari encoder di kedua macam filter sama respons amplitudo-nya tetapi berbeda fase 90o. 9 Setelah penjumlahan sinyal quadrature, data dikuncikan ke dalam sinyal carrier, selanjutnya sinyal mengalami konversi D/A dan difilter menggunakan sampling frekuensi DSP. Jaringan Teleponi 1
34
Multi Carrier Modulation •
Membagi kanal broadband menjadi beberapa subkanal narrowband – Tidak ada ISI (Inter-Symbol Interference) pada masing-masing subkanal jika setiap subkanal mempunyai gain konstan – Masing-masing subkanal mempunyai carrier berbeda Loop bandwidth
Single-carrier modulation
Prima K - PENS
frekuensi
Multicarrier modulation
Perbedaan Pemakaian Frekuensi untuk Single-carrier dan Multi carrier Modulation Jaringan Teleponi 1
frekuensi
35
2. Discrete Multi Tone (DMT) Untuk memperbaiki performance CAP yang hanya menggunakan single-carrier, dikembangkan teknologi DMT Teknologi DMT berdasarkan pada konsep Multicarrier Modulation, dimana pada wilayah frekuensi upstream dan downstream dari ADSL dibentuk subchannel-subchannel, yang mempunyai frekuensi carrier berbeda. Masing-masing carrier mempunyai lebar pita 4 kHz. Ada sekitar 247 channel yang berada di wilayah frekuensi tersebut. Jalur twisted pair seolah-olah menjadi 247 jalur dengan lebar 4 kHz yang berbeda, dan PC kita seolah-olah terhubung dengan 247 modem yang berbeda secara bersamaan. Setiap channel akan dimonitor, jika kualitas channel tersebut terlalu jelek, maka sinyal akan digeser ke channel yang lain. Sistim ini akan mencari sinyal dari channel-channel yang ada sampai didapatkan channel yang terbaik untuk diterima Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
36
Konsep Modulasi DMT
Bit/kanal
redaman
frekuensi
Twisted Pair
Bit/kanal
frekuensi
frekuensi
magnitude
channel carrier subchannel (QAM signal) Masing-masing subkanal mempunyai bandwidth 4.3 kHz pada ADSL dan VDSL Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
frekuensi 37
Modulasi DMT pada ADSL Alokasi frekuensi carrier dengan teknik DMT pada ADSL didasarkan pada standarisasi yang dikeluarkan oleh ITU-T pada tahun 1999, yaitu G.992.1 (G.dmt) dan G.992.2 (G.lite)
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
38
Transmitter DSL
R bit S/P
Filter Filter
Filter
Multiple Modulator
i Q
Constellation Encoder
9 Terdapat Constellation Encoder untuk mendapatkan subchannel QAM. 9 Terdapat Multiple Modulator untuk memodulasikan setiap channel dengan prinsip DMT. 9 Hasil modulasi tersebut dilewatkan DAC untuk mendapatkan bentuk analog yang bisa ditransmisikan melalui jalur PSTN
DAC
Blok Diagram Transmitter DSL Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
39
Blok Diagram Modem ADSL
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
40
Cara Kerja Modem ADSL Proses Modulasi 9 Data input di-frame-kan, kemudian dijadikan kode (Coding) dengan menggunakan rangkaian pengkode. 9 Untuk mencegah kesalahan pada kode-kode data, pada proses pengkodean ini disertakan juga kode tambahan lain yang bertujuan untuk melakukan pembetulan bila nantinya terjadi kasalahan data. 9 Setelah itu dimodulasikan (encoder) dengan rangkaian modulator DMT (constellation encoder). 9 Sinyal output (sinyal digital) tadi dianalisa (dibentuk menjadi sampel-sampel digital) menggunakan rangkaian IDFT (Inverse Discrete Fourier Transform), kemudian dikirim secara Paralel ke rangkaian P/S. 9 Setelah ditransmisikan secara serial, data-data dikonversikan dengan DAC (Digital to Analog Converter) untuk dilewatkan ke jalur telepon 9 Rangkaian driver berfungsi meng-amplitude-kan sinyal-sinyal output analog dari rangkaian DAC. 9 Rangkaian hybrid berfungsi memisahkan sinyal dari sisi kirim dengan sinyal dari sisi terima Jaringan Teleponi 1
41
Proses Demodulasi 9 Sinyal input yang masuk dari saluran telepon diperkuat dengan rangkaian penguat LNA (Low Noise Amplifier). 9 Melalui Rangkaian ADC, sinyal input yang masih berbentuk analog diubah menjadi bentuk digital, selanjutnya ditransmisikan secara Paralel melalui rangkaian S/R menjadi bentuk sampel-sampel data digital. 9 Sampel-sampel data digital dirubah menjadi sinyal dengan subchannel carrier tertentu menggunakan Rangkaian Discrete Fourier Transform (DFT) 9 Sinyal output dari DFT kemudian dikodekan dan dibentuk menjadi frame-frame menuju PC tujuan
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
42
Perbandingan Beberapa Jenis Sistim DSL Akronim
HDSL
Standart
Jumlah Modulasi wire pair
G.991.1 (1st 1 s/d 3 Gen) G.991.2 (2nd Gen) T1E1.4 Tech report 28 G.992.1
2B1Q / CAP
2 2B1Q / CAP 1 DMT
ADSL
G.992.2
1 DMT
ADSL.Lite (G.Lite) G.vdsl
Mode
G.sdsl SDSL T1E1.4
Aplikasi
Splitter
< 5 km, < 12 km akses servis T1 Tidak ada dgn repeater atau E1
Simetris
< 5 km, < 12 km dgn repeater
1,544 2,048 Downstream < 6,144, Upstream < 0,640
Asimetris
3,6 km maksimum
Downstream < 1,5, Upstream < 0,512
Asimetris
Best-effort service
Downstream < 26 atau Simetris atau 52, asimetris upstream 226 QAM 1 Trellis codedPAM 1 TC-PAM
Jarak
Simetris
1 DMT,
VDSL
HDSL2
Payload data rate (Mbps) 1,544 2,048
0,192 - 2,32
Simetris
1,544 2,048
Simetris
Jaringan Teleponi 1
akses servis T1 Tidak ada atau E1 akses Internet, video on demand, simplex video, akses LAN, multimedia interaktif Akses Internet digunakan
micro filter akan digunakan Tidak ada untuk hybrid < 300 km untuk fiber / sistim kecepatan data tembaga yang maks. koneksi dgn unit haringan optik 2 km untuk Akses Feeder Tidak ada kecepatan data Plant, LAN, maks. WAN, server Akses Feeder Tidak ada 5 km Plant, LAN, WAN, server
43
Wacana Perkembangan DSL …. VoDSL Teknologi ini memanfaatkan saluran telepon yang sudah ada untuk dipakai beberapa nomor telepon. Keuntungan Æ dengan menggunakan satu saluran untuk banyak nomor, memungkinkan pelanggan-pelanggan yang belum terpasang telepon untuk menggunakan jalur tetangganya yang telah terpasang Dari pihak penyedia jasa juga diuntungkan karena tidak perlu menambah jalur telepon lagi Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
44
Perbedaan ADSL Konvensional dengan VoDSL
POTS
ADSL konvensional
Prima K - PENS
POTS
ADSL dengan VoDSL
Jaringan Teleponi 1
IAD
VoDSL
45
ADSL Konvensional : - Pipa utama terdiri dari dua pipa kecil - Pipa pertama mengalirkan data berkecepatan tinggi yang terhubung ke PC - Pipa kedua digunakan untuk percakapan telepon biasa (POTS = Plain Old Telephone System) - Pipa kedua ini masih analog sehingga hanya dapat digunakan 1 sst saja ADSL dengan VoDSL : - Ada perangkat IAD (Integrated Access Device) yang terpasang di sisi pelanggan - IAD berfungsi mengumpulkan dan mengatur trafic, baik dari PC, telepon analog (POTS) maupun telepon VoDSL - Jumlah saluran VoDSL bisa lebih dari satu, bahkan sampai 16 sst, tergantung bandwidth dari pipa digital tsb. Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
46
Konfigurasi Jaringan VoDSL
BRAS POTS PC VoDSL
ISP
PC
ATM Network
IAD
VGW
xDSL
V5.2
DSLAM
Sentral Telepon
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
47
DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) Æ pengolah sinyal digital agar dapat mengoptimalkan bandwidth twisted pair untuk melewatkan data kecepatan tinggi DSLAM dilengkapi dengan POTS Splitter untuk memisahkan alokasi kanal data dan suara BRAS (Broadband Remote Access Server) Î menghubungkan DSLAM dan ISP (Internet Service Provider) melalui jaringan ATM VGW (Voice Gateway) Æ menghubungkan antara jalur suara (Sentral Telepon) dengan jaringan ATM
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
48
Apa perbedaan Teknologi Dial Up, ISDN dan ADSL ? Dari sisi koneksi Teknologi Dial Up dan ISDN menggunakan Dial Up service Æ untuk memulai komunikasi antar terminal, perlu dilakukan proses dial up (seperti proses panggilan melalui PSTN) Teknologi ADSL menggunakan koneksi “always on” Æ tidak perlu melakukan dial up untuk memulai komunikasi Dari sisi kecepatan Teknologi Dial Up mempunyai kecepatan pengiriman data sebesar 56 kBps (V.90) melalui jalur telepon (PSTN) Teknologi ISDN mempunyai kecepatan pengiriman data 192 kBps (BRI) dan 1,544 MBps (PRI – T1) melalui jalur Digital Teknologi ADSL mempunyai kecepatan pengiriman data download 1, 5 s/d 9 MBps dan upload s/d 640 kBps melalui jalur telepon (PSTN) Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
49
Dari sisi Teknologi Teknologi Dial Up dan ISDN menggunakan single pair dalam proses pengiriman data maupun voice, sehingga jika jalur sedang digunakan untuk transmisi data, tidak dapat digunakan untuk transmisi suara (voice). Teknologi ADSL menggunakan 2 buah twiisted-pair dan splitter, sehingga ada pemisahan antara jalur data dan jalur voice. Proses transmisi data dan voice bisa dilakukan bersamasama Dari sisi Harga Teknologi ISDN lebih mahal daripada teknologi ADSL. Alasan utamanya adalah bahwa ADSL menggunakan infrastruktur yang sudah ada, termasuk device dan jalur telepon. Sedangkan ISDN perlu instalasi perkabelan baru, device yang kompatibel dan penetapan charging untuk instalasi jenis koneksi yang berbeda (BRI / PRI)
Prima K - PENS
Jaringan Teleponi 1
50
Sambungan Modem Dial Up
Sambungan Modem DSL dengan ISDN
Sambungan Modem ADSL Jaringan Teleponi 1
51