Makalah Seminar Kerja Praktek TEKNOLOGI DIGITAL SUBSCRIBER LINE ACCESS MULTIPLEXER (DSLAM) PADA JARINGAN SPEEDY Febri Fadhil W K (L2F 006 039) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK Kemampuan akses kecepatan tinggi dari jaringan komunikasai data sangat diperlukan untuk jenis informasi dan komunikasi data yang semakin beragam. Untuk penyaluran data berkecepatan tinggi, diperlukan bandwidth yang besar sehingga menuntut penyediaan media transmisi yang baik untuk melewatkan data tersebut. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu komunikasi data berkecepatan tinggi yang dapat menyalurkan data, voice dan video menggunakan media transmisi kabel tembaga/ metal yang telah ada. PT. TELKOM mengimplementasikan layanan data berkecepatan tinggi dengan sebutan Speedy yang menggunakan teknologi ADSL yang mempunyai kecepatan upstream dan downstream tidak sama. Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah perangkat yang menjadi syarat dalam pengimplementasian jaringan Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL). Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. DSLAM mengalihkan kanal suara ( biasanya dengan menggunakan splitter POTS ) sehingga sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN , dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL.
1. 1.1
PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu manusia untuk mendapatkan kebutuhan sarana dan prasarana yang praktis, mudah dan efisien. Seperti halnya dalam dunia telekomunikasi dan informasi yang sangat dibutuhkan dan dicari manusia karena dapat memudahkan dalam berinteraksi, bertransaksi melakukan aktifitasnya sebagai makhluk sosial. Saat ini, perkembangan layanan informasi sudah sangat beragam, mulai dari layanan berupa voice (telepon), data, bahkan sedang dikembangkan internet TV. Kehadiran jaringan internet di Indonesia tak lagi hanya mengandalkan sistem dial-up menggunakan modem yang terhubungkan melalui pesawat telepon, tetapi mulai menuju ke akses berkecepatan tinggi menggunakan teknologi Asymmetric Digital Subscribe Line (ADSL) yang sudah banyak digelar PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. TELKOM) sebagai bagian dari perluasan usahanya dengan menawarkan produk Speedy menuju ke era jaringan pita lebar (broadband). PT.TELKOM sendiri sudah cukup lama menawarkan jasa akses broadband menggunakan infrastruktur jaringan kabel telepon tetap yang sudah ada di rumah-rumah pelanggan. Di PT TELKOM sendiri media untuk mentransmisikan informasi dari sentral sampai ke pelanggan sebelumnya masih menggunakan kabel tembaga, akan tetapi setelah ditemukannya kabel fiber optik yang memiliki kecepatan akses lebih tinggi dan jarak jangkau yang lebih luas dari pada kabel tembaga, pembangunan jaringan kabel yang baru, PT. TELKOM beralih menggunakan jaringan kabel fiber optik. Dalam perkembangannya, sinyal informasi yang dilewatkan jaringan broadband ke pelanggan
semakin hari semakin besar, sehingga perlu bandwidth yang besar pula agar kecepatan akses ke pelanggan tidak lambat. Oleh karena itu, untuk menjaga kepuasan pelanggan Kandatel Semarang berusaha mengoptimalkan dan meningkatkan kemampuan akses Speedy melalui jaringan fiber optiknya, salah satunya adalah penggunaan perangkat yang disebut DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer). 1.2
Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek di PT. TELKOM Kandatel Semarang adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisa pemanfaatan Teknologi DSLAM. 2. Mengetahui penerapan dan aplikasi ilmu-ilmu yang telah didapat di bangku kuliah dalam dunia industri secara nyata. 3. Mengenal lebih jauh mengenai dunia industri, sebagai bekal bagi penulis yang akan terjun ke dunia indutri nantinya. 4. Mengetahui pemecahan persoalan– persoalan baik yang menyangkut masalah teknis maupun non-teknis dalam pemeliharaan alat-alat di Kandatel Semarang. 1.3
Pembatasan Masalah Dalam melakukan penyusunan laporan kerja praktek ini, agar pembahasan menjadi terarah, penulis akan membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas. Adapun pembahasan yang penulis angkat adalah mengenai bagian-bagian dan analisis kerja DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) pada jaringan Speedy.
2 TEKNOLOGI DSLAM 2.1. Definisi DSLAM Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan kan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line (DSL). DSL adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga. Perangkat DSLAM dapat diletakkan di STO (Sentral Telephone Otomate)) dan Remote (dalam bentuk Mini DSLAM atau biasa dikenal dengan DSLAM Outdoor). ). Pada perangkat DSLAM biasanya sudah terpasang splitter yang berfungsi memisahkan sinyal suara (PSTN) dan sinyal data (internet), dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon dan sinyal data akan diarahkan menuju BRAS (Broadband Broadband Remote Access Server). Server Sentral telepon memisahkan sinyal DSL (data) dan sinyal suara (telepon). Sinyal telepon disalurkan ke PSTN dan data dikirim ke DSLAM, yang akan disalurkan lagi melalui backbone lainnya ke Internet. Sebaliknya data dari Internet akan masuk ke DSLAM dan dikirimkan ke DSL modem pelanggan.
Gambar 1 Teknologi DSLAM
2.2
Bagian-Bagian Bagian Umum DSLAM Secara umum perangkat DSLAM terdiri dari konfigurasi perangkat xDSL yang secara fisik modem sentralnya berupa card module yang berisi banyak modem sentral. DSLAM dapat ditempatkan di Sentral dalam bentuk SUBRACK dan di Remote dalam bentuk Mini DSLAM, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 2 DSLAM SUBRACK / Indoor
Gambar 3 Mini DSLAM / DSLAM Outdoor
Secara umum penjelasan mengenai bagian-bagian bagian DSLAM adalah sebagai berikut: 1. Power Supply Power supply yang digunakan pada perangkat DSLAM dapat berasal dari 220 VAC atau -48 48 VDC. Pada bagian remote juga terdapat baterai yang digunakan sebagai cadangan listrik ketika jaringan listrik PLN padam. 2. Fan Unit Bagian ini digunakan untuk menjaga suhu modul dalam perangkat. 3. SCBX SCBX merupakan central processing unit dari atau bagian prosesor dari sistem DSLAM yang berfungsi mengendalikan beberapa peralatan interface dan digunakan sebagai uplink yang terhubung ke bagian BRAS.. Selain itu SCBX juga digunakan untuk mengubah siyal optic menjadi listrik. LED Indikator For Uplink
Ethernet
Gambar 4 SCBC
Pada bagian modul SCBX terdapat beberapa LED indikator yaitu: indikator Power, Run dan Reset. Dalam status normal, LED akan menyala berwarna hijau. Selain iut juga terdapat port Ethernet yang digunakan untuk interface melalui kabel RJ45. 4.
Card Modul XDSL Card Modul XDSL untuk DSLAM ini merupakan modul akses ke pelanggan, jumlah pelanggan yang dapat terlayani tergantung dari jenis modul yang digunakan, card modul XSDL yang banyak digunakan PT. TELKOM adalah sebagai berikut: a. ATIG Modul ATIG merupakan modul ADSL versi pertama yang mempunyai kapasitas kanal pelanggan berjumlah 32 buah. Pada modul ATIG terdapat beberapa LED indikator, yaitu Power indicator, Run indicator, Link indicator dan Hot Sweap indicator. Dalam status normal, LED Power indicator dan Hot Sweap indicator akan menyala hijau, apabila LED tidak menyala berarti sistem tidak aktif. Untuk Run indicator, ada dua warna LED indikatornya, yaitu hijau dan merah, warna hijau menunjukkan modul dalam status normal dan warna merah menunjukkan alarm atau terdapat error pada modul. Sedangkan untuk Link indicator, LED menyala hijau menunjukkan kanal pelanggan dalam kondisi aktif atau link sedang digunakan dan sebaliknya apabila tidak menyala berarti kanal pelanggan dalam kondisi tidak aktif atau link sedang tidak digunakan. b. ASIK Modul ASIK merupakan modul ADSL versi kedua yang mempunyai kapasitas kanal pelanggan berjumlah 32 buah. Seperti halnya modul ATIG, pada modul ASIK terdapat beberapa LED indikator, akan tetapi pada modul ini tidak terdapat Link indicator, sehingga hanya Power indicator, Run indicator, dan Hot Sweap indicator. Dalam status normal, LED Power indicator dan Hot Sweap indicator akan menyala hijau, apabila LED tidak menyala berarti sistem tidak aktif. Sedangkan untuk Run indicator, ada dua warna LED indikatornya, yaitu hijau dan merah, warna hijau menunjukkan modul dalam status normal dan warna merah menunjukkan alarm atau terdapat error pada modul. c. ASIG Modul ASIG merupakan modul ADSL versi terbaru yang mempunyai kapasitas kanal pelanggan berjumlah 48 buah. Seperti halnya modul ASIK, pada modul ASIK juga terdapat beberapa LED indikator, yang hanya terdapat Power indicator, Run indicator, dan Hot Sweap indicator. Dalam status normal, LED Power indicator dan Hot Sweap indicator akan
menyala hijau, apabila LED tidak menyala berarti sistem tidak aktif. Sedangkan untuk Run indicator, ada dua warna LED indikatornya, yaitu hijau dan merah, warna hijau menunjukkan modul dalam status normal dan warna merah menunjukkan alarm atau terdapat error pada modul. d. Splitter Bagian ini digunakan untuk memisahkan sinyal suara dan sinyal data, dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon dan sinyal data akan diarahkan menuju BRAS. e. EICG Modul ini digunakan sebagai modul interface atau sebagai uplink apabila uplinknya tidak berasal dari SCBX. f. Logic Control Unit (LTC) Modul ini berfungsi untuk komunikasi dengan modul SCBF dan pengontrol bagian splitter. 3.
PENGGUNAAN DSLAM DALAM JARINGAN SPEEDY 3.1. Definisi Speedy Speedy adalah Layanan internet access end to end dari PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa. 3.2. Keunggulan Speedy Berikut merupakan keunggulan dari layanan Speedy: 1. Saat berinternet tetap bisa bertelepon, dengan menggunakan alat pemisah (splitter), maka saat koneksi internet dengan Speedy, maka saluran telepon tetap dapat digunakan. 2. Dedicated Internet, dengan akses internet yang tetap (dedicated), Speedy menjamin koneksi 24 jam selama modem terhubung dan tidak ada gannguan. 3. Akses Speedy menggunakan kabel yang lebih handal, dibandingkan akses wireless yang rawan gangguan alam (hujan, petir) dan interferensi frekuensi. Biaya investasi awal akses internet Wireless relatif mahal, karena Pelanggan harus membeli perangkat Radio dan tower antena. 3.3. Konfigurasi Umum Jaringan Speedy Berikut merupakan konfigurasi umum dari jaringan Speedy dengan menggunakan DSLAM Huawei :
Gambar 5 Konfigurasi Umum Jaringan Speedy
3.4. Penggunaaan DSLAM dalam Jaringan Speedy Ilustrasi berikut memaparkan cara kerja ADSL. Pada jaringan kabel telepon ke customer dipasang terminasi, masing-masing berupa splitter di sisi customer, dan DSLAM di sisi provider. Baik DSLAM maupun splitter memisahkan sinyal suara telepon pada frekuensi rendah dan sinyal data Internet pada frekuensi tinggi. Maka dalam kabel yang sama dapat terjadi dua koneksi sekaligus, yaitu telepon dan data Internet. Data Internet diteruskan melalui BRAS sebagai gateway, ke arah Internet global; sementara sinyal telepon diteruskan ke sentral seperti sediakala. Perangkat Speedy di sisi sentral (TELKOM): 1. DSLAM DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) berfungsi : - Memberikan akses data ke customer melalui jaringan akses sesuai dengan setting management service - Menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. 2. BRAS BRAS (Broadband Remote Access Server), berfungsi sebagai router di sentral dan juga meneruskan trafik ke bacbone internet. 3. RADIUS RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service) merupakan sistem penyelenggara protokol AAA bagi akses network: - Authentication Saat melakukan akses ke DSLAM, user harus memasukkan username dan password. Informasi ini akan diperiksa pada database dalam server RADIUS. Jika informasi valid, server akan melanjutkankan ke sesi berikutnya (Authorization). Jika tidak valid, maka akses akan ditolak. - Authorization Jika informasi valid, server akan memberikan akses ke Internet sesuai batasan kewenangan profile user yang bersangkutan, serta
memberikan parameter yang diperlukan, termasuk alamat IP bagi user. - Accounting RADIUS akan mencatat kapan user memulai dan mengakhiri akses Internetnya serta berapa volume data yang digunakan oleh user tiap session (fungsi billing). 4. NMS NMS (Network Manajemen System) adalah aplikasi manajemen sistem dengan kemampuan : - Mengaktifkan dan mematikan port DSLAM - Membuat Virtual-LAN - Menambah user ADSL - Memantau elemen network ADSL - Mengaktifkan, mematikan dan isolir user ADSL, - Mengganti dan me-reset password user.
Gambar 6 Tampilan NMS secara umum
Perangkat Speedy di sisi pelanggan atau dikenal dengan CPE (Customer Promises Equipment): 1. Splitter Splitter adalah perangkat yang memisahkan sinya untuk voice telepon dan data. Splitter dipasang sebelum titik pararel. Instalasi splitter di rumah pelanggan dilakukan oleh pihak TELKOM. Spliter diperlukan jika pelanggan berlangganan Speedy sekaligus telepon dalam satu dengan satu jaringan (kabel). Adapun jika pelanggan hanya berlangganan speedy saja dalam satu jaringan maka tidak perlu digunakan splitter. Spliter ada yang berupa perangkat tersendiri, namun ada juga yang sudah menyatu bersama modem ADSL. 2. Modem ADSL Modem ADSL berfungsi melakukan modulasi dan demodulasi dari sinyal carrier
(ADSL) ke sinyal digital (yang dikenali komputer). 3.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja DSLAM Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dari DSLAM. Faktor tersebut antara lain: 1. Power Supply (Power Parammeter) Secara umum, DSLAM dicatu dari jaringan listrik PLN. Oleh karena itu kestabilan dari jaringan litrik sangat penting terhadap kinerja dari DSLAM. Ketidak stabilan tersebut menyebabkan kinerja DSLAM turun bahkan DSLAM dapat tidak bekerja atau rusak. Hal tersebut ditemui salah satunya di area Datel Semarang, ada salah satu DSLAM yang memerlukan Stabilizer atau Automatic Voltage Regulator (AVR) karena aliran listrik yang mencatu DSLAM tersebut tidak stabil. Pemadaman listrik dalam waktu yang lama menyebabkan DSLAM tidak dapat bekerja karena tidak ada yang mensuplai daya untuk DSLAM. Dalam sistem DSLAM dilengkapi dengan baterai untuk mensuplai DSLAM jika terjadi pemadaman listrik, akan tetapi kemampuan baterai tersebut terbatas. Baterai yang baru dapat mensupali DSLAM sekitar 8 jam yang kemampuannya akan terus berkurang dengan bertambahnya usia batería tersebut. Jika pemadaman listrik melebihi batas kemampuan baterai mensupali DSLAM maka perlu suplai dari Genset. Kondisi jaringan listrik dan baterai dapat dipantau dari NMS DSLAM tersebut. 2. Kondisi Lingkungan (Environtment Parameter) DSLAM merupakan kumpulan modul yang masing-masing modul terdiri dari componen elektronik. Komponen elektronik memerlukan kondisi tertentu agar dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu DSLAM memerlukan kondisi tertentu sehingga dapat bekerja secara optimal. Jiha kondisi tersebut dilampaui, maka dapat menurunkan kinerja dari DSLAM atau bahkan merusaknya. 3.6. Kerusakan pada DSLAM Kerusakan DSLAM atau tidak berfungsinya DSLAM secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kerusakan Media Transmisi Media transmisi dari BRAS ke DSLAM menggunakan fiber optik (FO). Kerusakan pada fiber optik dapat menyebabkan tidak bekerjanya DSLAM. Kerusakan fiber optik antaralain: - Putusnya kabel fiber optik karena suatu hal, seperti karena gempa, pasak bumi, dll. - Redaman kabel fiber optik yang terlalu besar, sehingga sinyal dari pusat tidak sampai ke DSLAM atau sinyal mendapat derau yang terlalu besar. Kerusakan pada fiber optik dapat dilihat dengan alat OTDR (Optical Time Domain
Reflectometer) dan power meter. OTDR merupakan perangkat yang digunakan dalam pengujian perfomansi kabel fiber optik. Kemampuan OTDR: - Mengukur jarak - Mengukur besar loss rata-rata (dB/km) - Mengetahui jenis sambungan - Mengetahui lokasi titik penyambungan dan berapa besar lossnya - Apabila ada gangguan pada serat, maka dapat diketahui apakah patahan atau redaman.
Gambar 7 OTDR
Jika terdapat fiber optik yang putus maka dilakukan penyambungan. Penyambungan fiber optik dilakukan dengan metode Menggunakan metode lebur (fusion splice). Penyambungan dilakukan dengan meleburkan ujung-ujung dari serat optik yang akan disambungkan dengan menggunakan laser. Menghasilkan loss umumnya kurang dari 0.06 dB.
Gambar 8 Fussion Splicer
Proses penyambungan meliputi beberapa tahap, antara lain: - Pembersihan pembungkus luar dengan tang striper atau lose tube - Pemotongan kabel fiber optik dengan cleaver - Penyambungan dengan fusion splicer - Peng-kleman.
2.
Kerusakan Bagian Power Supply Kerusakan bagian power supplay antara lain: - Terputusnya aliran listrik dari PLN baik karena pemadaman ataupun ada jaringan yang putus. - Rusaknya bagian rectifier dari Unit DSLAM. - Rusaknya baterai sehingga baterai tidak dapat mensupaly DSLAM ketika aliran listrik dari PLN terputus.
3.
Kerusakan Modul DSLAM DSLAM terdiri dari beberapa modul seperti yang telah dijelaskan dalam bab III. Jika ada salah satu dari modul DSLAM mengalami kerusakan maka akan terjadi gangguan pada sistem dan juga pada kinerja DSLAM. Jika kerusakan terjadi pada modul prosesor maka DSLAM tidak dapat bekerja. Jika kerusakan terjadi pada modul ADSL maka pelanggan pada slot tersebut akan mengalami gangguan. Kerusakan pada bagian modul prosesor dapat diatasi dengan merestart modul tersebut, akan tetapi jika modul ini masih mengalami kerusakan juga maka berarti modul tersebut perlu diganti. Kerusakan power supply, dan modul-modul DSLAM dapat dipantau dengan NMS. Jika terdapat error atau kerusakan maka akan terjadi alarm pada NMS. Sehingga penanganannya dapat lebih cepat dilakukan.
SUBRACK / DSLAM INDOOR dan juga Mini DSLAM / DSLAM OUTDOOR. 4.2. Penutup Berdasarkan hasil kerja praktek di PT.TELKOM, penyusun memberikan saran sebagai berikut: 1. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan Internet di Indonesia, maka perlu dipertimbangkan efisiensi dan efektifitas dari layanan PT. Telkom Kandatel Semarang harus ditingkatkan dalam menyediakan layanan Speedy. 2. Perlu ditambahkan literatur-literatur yang mendukung pada PT. Telkom Kandatel Semarang. 5.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Godbole, Achyut. 2003. Data Communications and Network. Mumbai: McGraw-Hill Green, DC. 1995. Komunikasi Data. Yogyakarta : Penerbit Andi. Saydam, Gouzali. 2005.Teknologi Telekomunikasi Perkembangan dan Aplikasi. Bandung : CV. Alfabeta. Sukiswo, ST. Buku Ajar Jaringan Telekomunikasi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang. 2002. ---, Konstruksi dan Instalasi Jaringan Kabel Tembaga. Divlat PT. TELKOM INDONESIA. Bandung. 1997. ---, Teknologi Jaringan Akses. Divlat PT. TELKOM INDONESIA DIVRE IV. Semarang. Suherman, R F. Jaringan Telekomunikasi. Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik UNSUT. Medan. 2006.
[2] [3]
[4] 4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat ditarik bebrapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah perangkat yang menjadi syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line (DSL). 2. Teknologi DSLAM merupakan teknologi broadband access yang sangat mendukung dalam memberikan layanan broadband. 3. DSLAM mengalihkan kanal suara ( biasanya dengan menggunakan splitter POTS ) sehingga sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN , dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. 4. Speedy merupakan layanan internet access end to end dari PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa. 5. Ada dua tipe DSLAM yang digunakan di PT. Telkom Kandatel Semarang yaitu DSLAM
[5]
[6]
[7]
BIODATA Febri Fadhil Wirya Kusuma (L2F006039). Lahir di Pekalongan. Menempuh pendidikan di SDN 1 Kradenan Pekalongan, SMPN 2 Pekalongan, SMAN 1 Pekalongan, dan sekarang tercatat sebagai Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP, Angkatan 2006, Konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Telah melaksanakan Kerja Praktek di PT. Telkom Kandatel Semarang.
Menyetujui Dosen Pembimbing
Ir. Ngatelan, MT NIP 195207271982031003