DRIVING EXCELLENCE THROUGH PEOPLE EMPOWERMENT Menuju Kesempurnaan Melalui Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sudah bukan rahasia lagi bahwa menciptakan produk dan memberikan layanan terbaik telah menjadi tujuan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. (Perseroan). Untuk mencapai hal ini adalah penting bagi Perseroan untuk memiliki tim yang solid dan kolaboratif yang benarbenar memahami filosofi dasar Perseroan yaitu: berorientasi pasar, profesionalisme, dan kerja tim yang konstruktif. Melalui pelatihan dan program team-building, Perseroan berharap dapat menyelaraskan semua karyawan untuk menjadi satu tim solid yang siap untuk menghadapi tantangan masa depan.
It is no secret that creating the best product and delivering excellent services have become the goal of PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. (the Company). To make this possible, it is crucial to have a solid and collaborative team who truly understand the Company’s philosophy of market-oriented, professionalism, and constructive team work. Through trainings and team-building programs, the Company hopes to align all employees to be one solid team who will be prepared to face future challenges.
Kesempurnaan bukanlah proses yang instan namun Perseroan bersedia untuk menginvestasikan waktu dan usaha untuk menciptakan sinergi agar dapat terus memberikan produk dan layanan terbaik kepada setiap pelanggannya.
Excellence is not an instant process but the Company is willing to invest its time and effort to create the synergy to continue delivering excellent products and services to global customers.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
1
DAFTAR ISI Table of Contents
01. Sekilas Indopoly
04
Indopoly at a Glance
02. Informasi Perseroan
07
18
Message from the President Commissioner
13.2. Pemasaran dan Penjualan 13.3. Penelitian dan Pengembangan 13.4. Sumber Daya Manusia
117
118 120
Board of Commissioners
18.3. Direksi 122 Board of Directors
45
18.4. Lembaga Profesional
126
Professional Advisors
48
18.5. Kantor Pusat dan Pabrik
127
Head Office and Factories
50
Human Resources
22
14. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
54
Corporate Social Responsibility
24
Shareholder’s Structure
10. Sambutan Presiden Komisaris
18.1. Struktur Organisasi 18.2. Dewan Komisaris
Research and Development
20
18. Data Perseroan
Organization Structure
Marketing and Sales
Stock Highlights
09. Struktur Pemegang Saham
40
Production
14
Financial Performance Graphs
08. Ikhtisar Saham
13. Tinjauan Operasional
115
Corporate Data
13.1. Produksi 41
Financial Highlights
07. Grafik Kinerja Keuangan
34
10
Indopoly’s Achievements
06. Ikhtisar Keuangan
12. Profil Perseroan
Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Operational Overview
Indopoly’s Milestones
05. Pencapaian Indopoly
30
Company Profile
09
Vision, Mission and Philosophy
04. Jejak Langkah Indopoly
Pemegang Saham
17. Laporan Keuangan
Report to the Shareholders
Corporate Information
03. Visi, Misi dan Filosofi
11. Laporan Kepada
15. Tata Kelola Perusahaan
70
Good Corporate Governance
26
16. Pembahasan dan Analisa Manajemen
102
Management’s Discussion and Analysis
2
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
3
01.
SEKILAS INDOPOLY Indopoly at a Glance
01. SEKILAS INDOPOLY - Indopoly at a Glance
Didirikan pada tahun 1995, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. (“Indopoly” atau “Perseroan”), dengan merek dagang , didedikasikan untuk melayani pasar flexible packaging seluruh dunia. Dengan satu unit operasi di Indonesia dan dua unit operasi di Tiongkok, Indopoly telah melayani lebih dari 250 pelanggan terkemuka di seluruh dunia. Dilengkapi dengan pengalaman selama puluhan tahun, pengetahuan, sumber daya manusia yang kompeten dan kepemimpinan yang profesional, Indopoly telah tumbuh menjadi salah satu produsen terkemuka dunia di industri plastik lembaran. Established in 1995, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. (“Indopoly” or “Company”), with its well known brand , is dedicated to serve world’s flexible packaging markets. Through one operation plant in Indonesia and two in China, Indopoly has served more than 250 prominent customers worldwide. Equipped with decades of experience, knowledge, competent human resources and professional leadership, Indopoly is considered to be one of world leading manufacturers of premium flexible packaging industry.
Indopoly terus berupaya untuk memenuhi permintaan pelanggan yang dinamis melalui beragam inovasi dan investasi dalam teknologi terkemuka saat ini. Dengan total empat unit produksi Indopoly memiliki total kapasitas gabungan sebesar 100.000 ton tiap tahunnya untuk Biaxially - Oriented Polypropylene (BOPP) film dan BiaxiallyOriented Polyester (BOPET) film. Dua mesin BOPP dan satu mesin BOPET berlokasi di Purwakarta, Indonesia, serta dua mesin BOPP lainnya berlokasi di Suzhou, provinsi Jiangsu dan Yunan, provinsi Kunming, Tiongkok. Film BOPP adalah produk film dengan karakteristik yang memiliki ketahanan terhadap kelembaban yang tinggi sementara film BOPET adalah produk film dengan karakteristik yang memiliki ketahanan terhadap gas yang tinggi. Jenis film tersebut mencakup hampir 95% dari bahan yang digunakan dalam industri flexible packaging.
4
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Indopoly strives to meet dynamic customer demands through active innovation and continuous investment in advance technology. With at total of four production lines, Indopoly has a combined annual capacity of 100,000 tons of BiaxiallyOriented Polypropylene (BOPP) and Biaxially-Oriented Polyester (BOPET) films. Two BOPP machines and one BOPET machine are located in Purwakarta, Indonesia, and the other two BOPP machines are each located in Suzhou, Jiangsu province and Yunan, Kunming province, China. BOPP film is a film with a high moisture barrier characteristic while BOPET film is a flexible packaging film with a high gas barrier characteristic. These types of films cover nearly 95% of the material used in flexible packaging industry.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
5
01. SEKILAS INDOPOLY - Indopoly at a Glance
6
Selanjutnya, nilai-nilai inti Perseroan terletak pada teknologi yang inovatif, kerja sama tim yang konstruktif dan tim manajemen yang kuat dengan lebih dari 25 tahun pengalaman di industri plastik lembaran. Nilai-nilai ini mendorong Perseroan untuk tumbuh secara berkesinambungan di tengah-tengah pasar global yang kompetitif. Pada tahun 2014, Indopoly membukukan penjualan sebesar USD 229,7 juta dengan laba bersih sebesar USD 3,7 juta.
Furthermore, the Company’s core values lie within its leading-edge technology, constructive teamwork and strong management talents with more than 25 years of experience in the industry. These values propel the Company to grow sustainably in the midst of a global competitive market. In 2014, Indopoly achieved USD 229.7 million sales with a net profit of USD 3.7 million.
Sekitar 35% dari total saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Juli 2010 dengan kode saham ”IPOL“, dimana hasil dari penawaran perdana tersebut telah diinvestasikan untuk membeli mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas penawaran produk Perseroan. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga memainkan peran penting bagi Perseroan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan total 1.045 karyawan yang berkualitas dan berdedikasi, baik di pabrik maupun di kantor pusat, Perseroan sangat menitikberatkan pada langkah dan upaya untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemimpin terdepan di industri plastik lembaran regional.
About 35% of total Company’s shares are listed in Indonesia Stock Exchange starting July 2010 with ticker name “IPOL”, and the proceeds were invested in new machineries to expand production capacity and broaden product offerings. In addition, human capital development plays important role for the Company to achieve its corporate goals. With a total of 1,045 highly qualified and dedicated employees in the factory and head office, the Company focused on maintaining its position as one of the leaders of premium flexible packaging manufacturer in the region.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
02.
INFORMASI PERSEROAN Corporate Information NAMA PERUSAHAAN PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
COMPANY’S NAME PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
ALAMAT PERSEROAN Wisma Indosemen, Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 70-71, Jakarta 12910, Indonesia Telepon : +6221 251 0088 Faksimili : +6221 251 0406 Email :
[email protected] Website : www.ilenefilms.com
CORPORATE ADDRESS Wisma Indosemen, 5th Floor Jalan Jenderal Sudirman Kav. 70-71, Jakarta 12910, Indonesia Phone : +6221 251 0088 Facsimile : +6221 251 0406 Email :
[email protected] Website : www.ilenefilms.com
BIDANG USAHA Industri Plastik Lembaran
BUSINESS ACTIVITY Plastic Sheet Industry
MEREK DAGANG
BRAND
KEPEMILIKAN • Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd: 41,01% • Noble Ox International Ltd: 23,15% • PT Inti Pincuranmas Nugraha: 0,10% • Masyarakat: 35,74%
OWNERSHIP • Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd: 41.01% • Noble Ox International Ltd: 23.15% • PT Inti Pincuranmas Nugraha: 0.10% • Public: 35.74%
TANGGAL PENDIRIAN 24 Maret 1995
DATE OF ESTABLISHMENT 24 March 1995
DASAR HUKUM PENDIRIAN Akta Pendirian No. 114 tanggal 24 Maret 1995, Notaris Benny Kristianto, S.H.
LEGAL BASIS OF ESTABLISHMENT Establishment Deed No. 114 dated 24 March 1995, Notary Benny Kristianto, S.H.
PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA 9 Juli 2010
INITIAL PUBLIC OFFERING 9 July 2010
KODE SAHAM IPOL
SHARE CODE IPOL
MODAL DASAR Rp 1.656.128.000.000
AUTHORIZED CAPITAL Rp 1,656,128,000,000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR Rp 644.337.950.900
ISSUED AND FULLY PAID CAPITAL Rp 644,337,950,900
RAPAT UMUM PEMENGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2013 30 Juni 2014 Informasi lebih lanjut: Corporate Secretariat Division Telepon : +6221 251 0088 ext. 1195 Faksimili : +6221 251 0406 Email :
[email protected]
ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS YEAR BOOK 2013 30 June 2014 For further information: Corporate Secretariat Division Phone : +6221 251 0088 ext. 1195 Facsimile : +6221 251 0406 Email :
[email protected]
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
7
03.
VISI, MISI DAN FILOSOFI Vision, Mission and Philosophy
8
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
VISI
VISION
Perusahaan dan karyawan bertumbuh bersama untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi.
Company and employee grow together to achieve greater heights.
MISI
MISSION
Menitikberatkan pada soft power kami: teknologi, kualitas, pelayanan dan sumber daya manusia.
To emphasize our soft power: technology, quality, service and human capital.
Memastikan pertumbuhan yang berkesinambungan dan memberikan nilai lebih kepada para pemegang saham.
To ensure sustainable growth and create value for shareholders.
FILOSOFI
PHILOSOPHY
BERORIENTASI KEPADA PASAR Kami berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi dengan layanan yang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami.
MARKET-ORIENTED We pledge to provide high performance products with our excellent services to satisfy our customer’s needs.
PROFESIONALISME Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan keahlian profesional, efisiensi manajemen dan tanggung jawab dalam setiap pekerjaan.
PROFESSIONALISM We are committed to enhance professional skills, management efficiency, and working responsibility.
KERJASAMA KONSTRUKTIF Kami percaya kerjasama yang solid dan saling membangun adalah kunci kesuksesan.
CONSTRUCTIVE TEAMWORK We believe a constructive teamwork with strong sense of unity is the key to success.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
9
04.
JEJAK LANGKAH INDOPOLY Indopoly’s Milestones
04. JEJAK LANGKAH INDOPOLY - Indopoly’s Milestones
1995 PT Indopoly Swakarsa Industry dan Yunnan Kunlene Film Industries Co., Ltd. (Yunnan Kunlene) didirikan.
PT Indopoly Swakarsa Industry and Yunnan Kunlene Film Industries Co., Ltd. (Yunnan Kunlene) were established.
1996 Lini produksi pertama didirikan di Purwakarta, Indonesia dengan kapasitas 10.000 ton/tahun.
Indopoly’s 1st production line was commissioned in Purwakarta, Indonesia with capacity of 10,000 tons a year.
Pembukaan lini produksi film BOPP diluar Indonesia pertama di Kunming, Tiongkok dengan kapasitas produksi 10.000 ton/ tahun.
1st overseas BOPP film line was commissioned in Kunming, China with capacity of 10,000 tons a year.
1998 Terobosan teknologi berhasil meningkatkan kecepatan produksi sebesar 10% di pabrik Purwakarta, Indonesia.
Technological breakthrough - increased production speed by 10% in Purwakarta Plan, Indonesia.
2001 Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd. (Suzhou Kunlene) didirikan.
Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd. (Suzhou Kunlene) was established.
2002 Memenuhi syarat sebagai Authorized Supplier bagi salah satu pabrik rokok terbesar di dunia.
Qualified as Authorized Supplier to one of the world’s biggest cigarette manufacturers.
2003 Pembukaan lini produksi film BOPP di luar Indonesia kedua di Suzhou, Tiongkok dengan kapasitas produksi sebesar 25.000 ton/tahun.
2nd overseas BOPP film line was commissioned in Suzhou, China with capacity of 25,000 tons a year.
Yunnan Kunlene memenangkan “100 Star Enterprises Awards”, yang diberikan kepada perusahaan asing yang sukses beroperasi di Tiongkok.
Yunnan Kunlene received its 1st “100 Star Enterprise Awards”, awarded to successful foreign-owned companies operating in China every three years.
2004 Menciptakan terobosan dengan mengembangkan Balanced High-Shrink film untuk kemasan rokok.
10
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Breakthrough achievement - developed a Balanced High-Shrink film for cigarette packaging.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
11
04. JEJAK LANGKAH INDOPOLY - Indopoly’s Milestones
04. JEJAK LANGKAH INDOPOLY - Indopoly’s Milestones
2006 Yunnan Kunlene kembali memenangkan penghargaan “100 Star Enterprises Awards” selama dua periode berturut-turut.
Yunnan Kunlene received its second consecutive “100 Star Enterprise Awards”.
Pembukaan lini produksi metalizing pertama di Purwakarta dengan kapasitas 7.000 ton/tahun.
1st Metalizing line was commissioned in Purwakarta, Indonesia with capacity of 7,000 tons/year.
Suzhou Kunlene menerima penghargaan “Superior Award” untuk kemasan makanan dari American Institute of Baking.
Suzhou Kunlene received “Superior Award” for food packaging from American Institute of Baking.
Pembukaan lini produksi extrusion coating untuk adhesive free thermal lamination film di Suzhou, Tiongkok dengan kapasitas 5.900 ton/tahun.
Extrusion coating unit for adhesive free thermal lamination film was commissioned in Suzhou, China with capacity of 5,900 tons/year.
Pembukaan lini produksi film BOPET pertama di Purwakarta, Indonesia dengan kapasitas produksi 20.000 ton/tahun.
1st BOPET line was commissioned in Purwakarta, Indonesia with capacity of 20,000 tons/year.
2008 Peluncuran jenis Clear Wrap Film dengan suhu lebih rendah yang dipakai untuk segel kemasan rokok.
Launched Clear Wrap Film, a lower temperature sealing for cigarette packaging.
2009
2012 Pembukaan lini produksi metalizing kedua di Purwakarta, Indonesia dengan kapasitas 7.000 ton/tahun.
2nd Metalizing line was commissioned in Purwakarta, Indonesia with capacity of 7,000 tons/year.
Indopoly, melalui Golden Polindo Industries Pte Ltd mengakuisisi Yunnan Kunlene dan Suzhou Kunlene.
Indopoly, through Golden Polindo Industries Pte Ltd, formally acquired Yunnan Kunlene and Suzhou Kunlene companies.
Pembukaan lini produksi film BOPP kedua di Purwakarta, Indonesia dengan kapasitas produksi 35.000 ton/tahun.
2nd BOPP line was commissioned in Purwakarta, Indonesia with capacity of 35,000 tons/year.
Indopoly memperoleh sertifikasi OHSAS 1800:2007 dari PT SGS Indonesia.
Yunnan Kunlene memenangkan penghargaan “100 Star Enterprises Awards” selama tiga periode berturut-turut.
Yunnan Kunlene wins its third consecutive “100 Star Enterprise Awards”.
2014
Peletakan batu pertama untuk pembangunan lini extrusion coating untuk adhesive free thermal lamination film di Suzhou Kunlene.
Ground-breaking for new extrusion coating unit for adhesive free thermal lamination film facility in Suzhou Kunlene.
Perseroan melakukan investasi lini produksi metalizing ketiga di Purwakarta, Indonesia dengan kapasitas produksi 7.000 ton/ tahun.
The Company committed to invest in third metalizing line in Purwakarta, Indonesia with the capacity of 7,000 tons/year.
Indopoly melakukan investasi lini produksi extrusion coating untuk adhesive free thermal lamination film kedua di Suzhou, Tiongkok dengan kapasitas 5.700 ton/ tahun.
Indopoly is committed to invest the second extrusion coating unit for adhesive free thermal lamination film in Suzhou, China with capacity of 5,700 tons/year.
Indopoly memperoleh sertifikat Food Safety System Certification-FSSC 22000 dari PT SGS Indonesia.
Indopoly achieved FSSC 22000 Food Safety System Certification from PT SGS Indonesia.
2010
12
2011
Peningkatan kecepatan mesin pada lini produksi BOPP kedua di Purwakarta, Indonesia sebesar 10%.
Machine speed was increased by 10% in 2nd BOPP line in Purwakarta, Indonesia.
Peletakan batu pertama untuk lini produksi film BOPET sebagai lini produksi ketiga di Purwakarta, Indonesia.
Ground-breaking for new BOPET line, the 3rd production line in Purwakarta, Indonesia.
Indopoly menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Indopoly shares listed in the Indonesia Stock Exchange.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
2013 Indopoly obtained OHSAS 1800:2007 certifications from PT SGS Indonesia.
05.
PENCAPAIAN INDOPOLY
05. PENCAPAIAN INDOPOLY - Indopoly’s Achievement
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk.
Indopoly’s Achievements
AIB - Recognition of Accomplishment Food Safety Management
H.M Sampoerna Service Excellence Award 2011
ISO 9001:2008 Quality Management System
Djarum Best Business Partner of the Year 2011
OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management System
Djarum Best Business Partner of the Year 2013
ISO 22000:2005 Food Safety System Certification 22000
14
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
15
05. PENCAPAIAN INDOPOLY - Indopoly’s Achievement
05. PENCAPAIAN INDOPOLY - Indopoly’s Achievement
YUNNAN KUNLENE FILM INDUSTRIES CO., LTD.
16
SUZHOU KUNLENE FILM INDUSTRIES CO., LTD.
ISO 9001:2008 Quality Management System
100 Star Enterprise Award 2000 - 2002
AIB - Recognition of Accomplishment Food Safety Management
ISO 28001:2001 Occupational Health and Safety Management System
ISO 14001:2004 Environmental Management System
100 Star Enterprise Award 2003 - 2005
ISO 9001:2008 Quality Management System
ISO 14001:2004 Environmental Management System
ISO 28001:2001 Occupational Health and Safety Management System
100 Star Enterprise Award 2006 - 2008
The High-Integrity Enterprise Award of Year 2011 - 2012
Tobacco Material Certificate from Hongta Group-China Tabacco
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
17
06.
06. IKHTISAR KEUANGAN - Financial Highlights
Notasi berikut disajikan dalam USD ribuan (kecuali disebutkan lain) / Figures are presented in USD thousand (unless stated otherwise)
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
Uraian Kinerja Operasional
Tahun / Year
Description Operational Performances
2014
2013
2012
Penjualan Bersih
229,688
233,483
227,273
Net Sales
Laba (Rugi) Kotor
37,145
40,438
38,541
Gross Profit
Laba (Rugi) Usaha
13,384
17,329
16,528
Operating Income
EBITDA
23,928
27,971
27,169
EBITDA
Total Laba Komprihensif Tahun Berjalan
4,006
10,894
7,545
Total Comprehensive Income For the Year
Total Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada:
- Pemilik Entitas Induk
Total Income For the Year Attributable to :
3,713
9,101
7,242
397
403
248
- Non- Controlling Interest
Kinerja Keuangan
2014
2013
2012
Financial Performances
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
12,726
16,716
23,975
Net Cash Provided by Operating Activities
Jumlah Aset
285,405
277,508
282,828
Total Assets
Jumlah Kewajiban
130,595
126,171
141,807
Total Liabilities
5,462
5,076
4,524
Jumlah Ekuitas
154,811
151,338
141,021
Total Equity
Modal Kerja Bersih
(13,400)
(10,736)
(12,082)
Net Working Capital
Jumlah Pinjaman Bersih
92,235
92,772
104,625
Net Borrowing
Penggunaan Modal
179,713
181,480
185,988
Capital Employed
Belanja Modal
12,150
4,110
4,999
Kapitalisasi Pasar pada 31 Desember
747,432
689,442
689,135
(1) Saham Biasa yang Ditempatkan
6,443
6,443
6,441
(1) Issued Ordinary Shares
Data per Saham (USD)
2014
2013
2012
Per Share Data (USD)
Laba Bersih per Saham Dasar
0,0006
0.0014
0.0011
Basic Earnings per Share
Nilai Buku per Saham
0,0240
0.0235
0.0219
Book Value per Share
Rasio Keuangan (%)
2014
2013
2012
Financial Ratios (%)
Rasio Laba Terhadap Pendapatan
2
4
3
Income to Sales Ratio
Rasio Lancar
87
89
88
Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Aset
46
45
50
Liabilities to Assets Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas
84
83
101
Total Liabilities to Total Equity
Pinjaman Bersih terhadap Jumlah Ekuitas
60
61
74
Net Borrowing on Total Equity
EBITDA terhadap Net Interest Coverage
5
5
4
EBITDA to Net Interest Coverage
Pinjaman Bersih terhadap Aset
32
33
37
Net Borrowings on Assets
Imbal Hasil atas Aset
1
3
3
Return on Assets (ROA)
Imbal Hasil atas Penggunaan Modal
2
5
4
Return on Capital Employed
Imbal Hasil atas Ekuitas
2
6
5
Return on Equity (ROE)
- Kepentingan non-Pengendali
Jumlah Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemilik Kepentingan Non-Pengendali
(dalam juta rupiah)
(juta lembar)
(dalam kelipatan)
- Owners of the Parent
Total Equity Attributable to Owners of Non-Controling Interest
Capital Expenditures Market Capitalization as of 31 December (in million IDR)
(million shares)
(times)
(1) Data berdasarkan hasil pengukuran kembali. Data dinyatakan dalam Standar Amerika. (1) Figures are based on remeasured historical data. Figures are stated in American standard.
18
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
19
07.
Penjualan
Laba
Sales
Profit
227,273
233,483
229,688
16,528
Financial Performance Graphs
17,329
7,242 Tahun Year
2012
2013
2014
Tahun Year
2012
2013
3,713
13,384
9,101
GRAFIK KINERJA KEUANGAN
07. GRAFIK KINERJA KEUANGAN - Financial Performance Graphs
2014
Laba Usaha Operating income Laba Bersih Milik Entitas Induk Net Income Attributable to Owners of the Parent
Jumlah Ekuitas
Jumlah Aset
Total Equity
Total Assets
141,021
Tahun Year
2012
151,338
154,811
2013
2014
282,828
Tahun Year
2012
Dalam Ribuan USD In Thousand USD
20
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
277,508 285,405
2013
2014
Dinyatakan dalam standar Amerika Stated in American Standar
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
21
08.
08. IKHTISAR SAHAM - Stock Highlights
IKHTISAR SAHAM
Periode Period
Stock Highlights
2013
2014
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume* Volume*
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume* Volume*
Q1
131
105
117
525,681
109
91
99
179,761
Q2
125
111
116
178,925
104
95
100
124,226
Q3
118
105
110
94,004
102
92
92
73,572
Q4
117
104
107
75,700
162
88
116
555,454
Kurs Penutupan Closing Rate
-
-
12,189
-
-
12,440
(IDR-USD)
874,309
TOTAL
933,013 * Dalam Ribuan / In Thousand
INFORMASI BURSA SAHAM
6000
160 140
5000
120 4000
100
3000
80 60
2000
40 1000
20
22
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
01 4 12
20 1 /2 /
/2 /2
4
4
IPOL
11
/2 /
20 1
4 10
4
20 1 9/ 2/
20 1
4
JKSE
8/ 2/
20 1
4 7/ 2/
4
20 1 6/ 2/
20 1
4 5/ 2/
4
20 1 4/ 2/
20 1 3/ 2/
20 1 2/ 2/
20 1 1/ 2/
4
0 4
0
STOCK MARKET INFORMATION
1. Kapitalisasi pasar Indopoly per akhir 1. The market capitalization of Indopoly as tahun 2014 adalah Rp 747 miliar. of year-end 2014 was IDR 747 billion. Saham Indopoly per tanggal 30 A total of 6,443,379,509 shares of Desember 2014 adalah sebanyak Indopoly were listed on the Indonesia 6.443.379.509. Stock Exchange as of 30 December 2014. 2. Jumlah saham yang diperdagangkan di 2. The total volume of shares traded in tahun 2014 mencapai 933 juta lembar 2014 amounted to 933 million shares, saham, meningkat sebanyak 7% dari an increase of 7% from 874 million 874 juta lembar saham di tahun 2013. shares traded in 2013. 3. Saham Indopoly diperdagangkan 3. Indopoly shares opened at IDR 106 dengan harga Rp 106 per saham pada per share on 2nd of January 2014 and pembukaan pasar tanggal 2 Januari closed at IDR 116 at per share on 30th 2014 dan ditutup di harga Rp 116 per of December 2014. saham pada penutupan pasar di 30 Desember 2014. 4. Tahun 2014, Indonesia Composite 4. In 2014, the Indonesia Composite Index (ICI) dibuka di 4.887,85 dan Index opened at 4,887.85 and closed at ditutup di 5.226,95 meningkat 5,226.95 thus increased by 7%. sebanyak 7%. 5. Pada tahun 2014, Indopoly membayar 5. In 2014, Indopoly paid dividends dividen berjumlah Rp 6,4 miliar atau amounting to IDR 6.4 billion, or IDR Rp 1,00 per saham dari pendapatan 1.00 per share from 2013 net income. tahun 2013. Ini menunjukkan rasio yang This represented a pay-out-ratio of dibayar sebesar 6%. 6%. 6. Jumlah pemegang saham Indopoly 6. The number of registered Indopoly yang terdaftar adalah 2.173 pemegang shareholders was 2,173 shareholders saham per tanggal 30 Desember 2014. as of 30 December 2014.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
23
09.
09. STRUKTUR PEMEGANG SAHAM - Shareholder’s Structure
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Shareholder’s Composition Pada tanggal 31 Desember 2014 / As of 31 December, 2014
Shareholder’s Structure
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham (lembar) Amount of Share (share)
Jumlah Nominal (Rupiah) Nominal Value (Rupiah)
Presentase Kepemilikan Ownership Percentage
Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd
2.642.460.920
264.246.092.000
41.01%
Noble Ox International Ltd
1.491.910.560
149.191.056.000
23.15%
JGH
NOI
IPN
PUBLIC
PT Inti Pincuranmas Nugraha
5.950.800
595.080.000
0.10%
41.01%
23.15%
0.10%
35.74%
Masyarakat/Public
2.303.057.229
230.305.722.900
35.74%
Jumlah Total/Total Amount
6.443.379.509
644.337.950.900
100.00%
COMPANY
KEPEMILIKAN SAHAM OLEH ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Share Ownership of the Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors
GPI
Pada tanggal 31 Desember 2014 / As of 31 December, 2014
89.24%
Direksi / Board of Directors
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Name Name
Jumlah Saham (lembar) Amount of Share (share)
Name Name
Jumlah Saham (lembar) Amount of Share (share)
YKFI
SKFI
Henry Halim
-
Felielyne Halim
-
100%
100%
Jeffrey Halim
-
Pe Maria Indra
-
Leo Firdaus
-
Irawan Sastrotanojo
-
Bambang Widjaja
-
Sichaburamli
-
Noersing
-
Yenni Meilina Lie
-
Jose Gonjoran Tan
-
KETERANGAN Explanation JGH
: Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd
COMPANY : Perseroan / Company
NOI
: Noble Ox International Ltd
GPI
: Golden Polindo Industries Pte Ltd
IPN
: PT Inti Pincuranmas Nugraha
YKFI
: Yunnan Kunlene Film Industries Co., Ltd.
SKFI
: Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd.
PUBLIC : Publik / Public
Pihak yang menjadi pemegang saham utama adalah Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd dan Noble Ox International Ltd. The major shareholders are Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd and Noble Ox International Ltd.
24
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
25
10.
SAMBUTAN PRESIDEN KOMISARIS Message from the President Commissioner
26
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
10. SAMBUTAN PRESIDEN KOMISARIS - Message from the President Commissioner
Pada tahun 2014, para produsen film untuk industri plastik lembaran menghadapi banyak tantangan yang diakibatkan oleh ketidakpastian ekonomi global, perlambatan pertumbuhan ekonomi negara berkembang, ketegangan politik dan penurunan secara cepat harga minyak dunia. Suasana yang sulit tersebut berdampak langsung ke pihak produsen plastik lembaran, yaitu menimbulkan tekanan terhadap penurunan harga jual produknya ditengah-tengah peningkatan biaya tenaga kerja, listrik dan kebutuhan lainnya, sehingga menyebabkan sejumlah produsen menutup beberapa atau sebagian besar lini produksi mereka.
In 2014, manufacturers of films for the flexible packaging industry encountered challenging conditions brought by the global economic uncertainties, slowing growth of emerging economies, political tensions, and the rapid fall of global oil prices. Such difficult environment had a direct impact on films producers as it puts downward pressures on its product’s selling prices in the face of rising cost of labor, electricity and other necessities, which caused some producers to shut down some or most of their production lines.
Menghadapi keadaan yang penuh tantangan di tahun 2014, Indopoly mampu tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen plastik lembaran terbaik di Asia Tenggara dan terus menjalankan seluruh lini produksi di Indonesia dan Tiongkok dengan kapasitas penuh sepanjang tahun. Hal ini merupakan prestasi luar biasa bagi Direksi dan semua orang di Indopoly yang terus-menerus bekerja dengan menerapkan standar tertinggi.
Despite the challenging conditions in 2014, Indopoly was able to maintain its spot as one of the best films producers in South East Asia and has managed to continue running all of its production lines in Indonesia and China at full capacity throughout the year. This is a remarkable feat for the Board of Directors and everyone in Indopoly who continued to perform at their highest standard.
Keberhasilan Indopoly mengatasi keadaan ekonomi yang sulit di tahun 2014 dikarenakan faktor penerapan strategi bisnis yang tepat oleh Direksi Indopoly, yaitu dengan memfokuskan untuk menciptakan nilai lebih pada produkproduk film sehingga menghasilkan lebih banyak produk high-end dan terus menerus berinvestasi dalam bidang teknologi, penelitian dan sumber daya manusia.
Indopoly’s success in overcoming the difficult economic environment in 2014 is attributable to the business strategy applied by the Board of Directors of Indopoly - that is to focus on creating added value to its films thereby producing more highend products and continue investing in technology, research, and human resources.
Dalam hal ini, Dewan Komisaris memuji Direksi karena telah menerapkan strategi bisnis yang telah terbukti efektif dalam menjamin keberlangsungan dan keberhasilan bisnis Perseroan.
In this regard, the Board of Commissioners would like to commend the Board of Directors in implementing its business strategy that has been proven to be effective in ensuring the sustainability and success of the Company’s business.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
27
10. SAMBUTAN PRESIDEN KOMISARIS - Message from the President Commissioner
28
Keberhasilan Indopoly ini juga didukung oleh penerapan tata kelola perusahaan dengan standar tertinggi oleh Direksi dalam setiap aspek operasional Perseroan. Dewan Komisaris dengan bantuan Komite Audit, telah memainkan peran dalam memantau kinerja dan efektifitas sistem pengendalian internal Perseroan untuk memastikan efisiensi operasional, keandalan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu Komite Audit telah mengadakan beberapa pertemuan dengan Auditor Internal, perwakilan Keuangan dan Akunting, Sekretaris Perusahaan dan anggota manajemen lainnya untuk mendiskusikan kinerja keuangan dan kondisi Perseroan, temuan audit yang signifikan serta rekomendasi dan hal-hal lain terkait transparansi laporan keuangan, serta diantara lainnya kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan.
The success of Indopoly is also attributable to the high standard of corporate governance that the Board of Directors has implemented in every aspect of the Company’s operations. The Board of Commissioners, with assistance of the Audit Committee, has played its role in monitoring the performance and effectiveness of the Company’s internal control system to ensure efficiency of operations, reliability of financial reporting and compliance with applicable laws and regulations. Furthermore, the Audit Committee had several meetings with the Internal Auditors, External Auditors, Finance and Accounting representatives, Corporate Secretary and other members of management to discuss the Company’s financial performance and condition, significant audit findings and recommendations, and matters relating to transparency of financial reporting, compliance with laws and regulations among others.
Di tahun 2015, Indopoly berharap dapat mulai menjalankan mesin metalizing ketiga di Purwakarta, Indonesia dan unit extrusion coating kedua untuk film adhesive free thermal lamination di Suzhou, Tiongkok. Selain itu, pada tahun 2015 Perseroan akan melakukan upgrade secara intensif pada salah satu lini BOPP di Purwakarta, Indonesia untuk meningkatkan produk dengan materi teknis yang tinggi. Setelah seluruh proyek yang tengah berjalan ini selesai pada tahun 2015, maka kapasitas produksi Indopoly untuk produk-produk high-end akan melonjak. Hal ini tentunya akan menghasilkan nilai penjualan dan margin yang lebih tinggi untuk Indopoly. Dewan Komisaris memiliki keyakinan yang kuat bahwa tindakan yang dilakukan oleh Direksi tersebut akan menghasilkan pertumbuhan pada tahun 2015 serta untuk tahun-tahun mendatang.
In 2015, Indopoly expects to commission its third (3rd) metalizing machine in Purwakarta, Indonesia and second (2nd) extrusion coating unit for adhesive free thermal lamination film in Suzhou, China. Furthermore, the Company will perform intensive upgrading of one of its BOPP lines in 2015 to increase its high technical content products. Once all of these ongoing projects are completed in 2015, Indopoly’s production capacity for high-end products would surge. This would generate higher sales value and margin for Indopoly. The Board of Commissioners has strong confidence that these measures being undertaken by the Board of Directors will produce growth in 2015 and the coming years.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
10. SAMBUTAN PRESIDEN KOMISARIS - Message from the President Commissioner
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 7 November 2014, para pemegang saham telah menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris, sebagaimana dibahas secara detail pada bagian Tata Kelola Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
In the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGMS) held of November 7, 2014, the shareholders approved the change in the composition of the Board of Commissioners, which is discussed in detail in the Good Corporate Governance section of this Annual Report.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, manajemen, karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang tanpa henti dan kepercayaan kepada Perseroan. Dengan semua dukungan yang telah diberikan, kami optimis untuk terus mencapai pertumbuhan dan keberhasilan yang berkelanjutan meskipun akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi ke depannya.
Lastly, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express our sincere gratitude to the shareholders, management, employees, customers, suppliers, creditors and other stakeholders for their endless support and trust to the Company. With all your support, we are optimistic that we will continue to achieve sustainable growth and success despite the challenges ahead.
Best regards,
Felielyne Halim
Presiden Komisaris President Commissioner
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
29
11.
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM Report to the Shareholders
30
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
11. LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM - Report to the Shareholders
KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM YANG KAMI HORMATI,
DEAR VALUED SHAREHOLDERS,
Secara umum, tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian global. Demikian pula, perekonomian Indonesia juga turut melambat. Meskipun tekanan atas biaya tenaga kerja semakin tinggi ditambah dengan penurunan tajam dari harga jual produk film Perseroan yang diakibatkan oleh penurunan secara tiba-tiba harga minyak global, kami masih dapat memimpin Indopoly melalui tahun ini dengan hasil yang cukup baik. Perseroan berhasil mencapai nilai penjualan sebesar USD 230 juta dan laba sebelum pajak sebesar USD 8 juta. Kinerja luar biasa selama situasi ekonomi yang sulit ini terutama karena penerapan strategi perusahaan yaitu (1) diversifikasi horisontal, (2) integrasi vertikal dan (3) globalisasi.
In general, 2014 was a challenging year to the global economy. Likewise, Indonesian economy also slowed down. Despite the pressure of high labor cost coupled with sharp fall of the film products’ selling prices due to the sudden drop of oil prices globally, we were still able to lead Indopoly through the year with a modest result. We achieved sales of USD 230 million and profit before income tax of USD 8.3 million. This remarkable performance during a difficult economic situation was attributable to our corporate strategy of (1) horizontal diversification, (2) vertical integration, and (3) globalization.
Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam industri ini, Indopoly yakin akan terus tumbuh secara berkelanjutan. Kami memahami bahwa tantangan baru akan menghadang, oleh karenanya kami telah bersiap diri dengan investasi pada mesinmesin terbaik untuk menghasilkan lebih banyak produk bernilai tambah.
With more than 20 years of experience in this industry, Indopoly is confident to continue growing sustainably. We understand that new challenges may happen therefore, we equipped ourselves with the best machineries to produce more value added products.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
31
11. LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM - Report to the Shareholders
32
Kami berinvestasi pada mesin metalizing ketiga di pabrik Purwakarta, Indonesia. Proses metalizing ini akan meningkatkan karakteristik penghalang dari segala jenis film sehingga menciptakan nilai tambah bagi produk-produk kami. Selain itu, kami akan melakukan upgrade satu lini BOPP yang berlokasi di Pabrik Purwakarta, Indonesia, dengan teknologi terbaru guna memperluas diversifikasi produk yang kami tawarkan. Perseroan juga berinvestasi pada mesin extrusion coating kedua untuk film laminasi termal tanpa perekat di pabrik Suzhou, Tiongkok. Proses dengan jejak karbon rendah ini sejalan dengan tren global yaitu “go-green”.
We invested in our third metalizing machine at Purwakarta Factory, Indonesia. This metalizing process enhances barrier characteristics of all films thus creating value added to our products. Furthermore, we are upgrading one BOPP line in Purwakarta Factory, Indonesia with new technology to widely diversify our product offerings. The Company also invested in its second extrusion coating unit for adhesive free thermal lamination films in Suzhou Factory, China. This low carbon-footprint process is in line with the global trend of “go green”.
Selain itu, saya juga ingin menegaskan kembali bahwa Indopoly selalu memberikan perhatian utama pada program-program penelitian dan pengembangan serta selalu berusaha untuk memberikan nilai tambah pada produk kami, terutama produk dengan konten teknis yang tinggi untuk membuat permintaan produk film yang relatif inelastis terhadap harga. Semua tindakan yang disebutkan sebelumnya telah berkontribusi terhadap kinerja Perseroan yang mencuat di antara rekan-rekan sejawat.
Furthermore, I would like to reiterate that Indopoly always emphasizes on endless research and development program, and strives to put more value added to our products, especially with those high technical content, to make our film products demand relatively inelastic to price. All actions mentioned earlier have been contributing to the Company’s outstanding performance among its peers.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Selanjutnya, saya ingin melaporkan bahwa terdapat perubahan susunan Direksi yang efektif berlaku sejak tanggal 7 November 2014, serta telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 7 November 2014.
Also, I would like to report that there was a change in the composition of the Board of Directors effective November 7, 2014, which was approved by the shareholders during the Extraordinary General Shareholders Meeting (EGMS) held on November 7, 2014.
Akhirnya, atas nama jajaran Direksi, saya ingin berterima kasih kepada semua anggota manajemen dan karyawan atas dedikasi, kerja keras dan kontribusinya kepada Perseroan. Kami percaya bahwa kompetensi dan ketahanan sumber daya manusia kami merupakan aset yang paling penting bagi Perseroan untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan Dewan Komisaris atas kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan. Selain itu, saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pelanggan setia, pemasok dan kreditur atas kerja sama mereka secara terus-menerus dengan Perseroan. Kami berjanji untuk terus memberikan upaya terbaik guna mempertahankan posisi sebagai salah satu pemimpin global dalam memproduksi high-end film.
Finally, on behalf of the Board of Directors, I would like to thank all members of management and employees for their dedication, hard work, and contribution to the Company. We believe that our human resources’ competency and resilience are our most important assets for our Company to grow sustainably. I would also like to express gratitude to all shareholders and the Board of Commissioners for their continuous trust and support. In addition, my appreciation also extends to our loyal customers, suppliers and creditors for their never-ending cooperation with the Company. We promise to continue giving you our best efforts to maintain our position as one of the global leaders in producing high-end flexible packaging films.
Best regards,
Henry Halim
Presiden Direktur President Director
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
33
12..
PROFIL PERSEROAN Company Profile
34
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
12. PROFIL PERSEROAN - Company Profile
Dengan total kapasitas 100.000 ton per tahun, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. telah menjadi salah satu produsen plastik lembaran terbesar di Asia Tenggara. With the total capacity of 100,000 tons per year, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. has become one of the largest premium flexible packaging manufacturers in South East Asia. PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. (“Indopoly” atau “Perseroan”) didirikan pada tahun 1995 dan sejak saat itu telah melayani ratusan pelanggan terkemuka di seluruh dunia. Pabrik terbesar Perseroan berlokasi di Purwakarta, Indonesia, yang memiliki dua lini produksi Biaxially-Oriented Polypropelene (BOPP) dengan kapasitas 10.000 dan 35.000 ton per tahun, serta satu lini produksi Biaxially-Oriented Polyester (BOPET) dengan kapasitas 20.000 ton per tahun. Seluruh film yang diproduksi adalah untuk melayani kebutuhan kemasan rokok, industri makanan dan industri nonmakanan barang konsumen yang bergerak cepat di Indonesia dan di seluruh dunia.
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. (“Indopoly” or “Company”) was established in 1995 and since then has served hundreds of prominent customers around the world. The Company’s largest production plant is located in Purwakarta, Indonesia, which has two Biaxially-Oriented Polypropelene (BOPP) production lines with the capacity of 10,000 and 35,000 tons per year, as well as one Biaxially-Oriented Polyetilene (BOPET) production line with the capacity of 20,000 tons per year. All films produced are to serve packaging needs of cigarette, fine food and non-food fast moving consumer goods manufacturers in Indonesia and around the globe.
Selain itu, Indopoly memiliki dua anak perusahaan di Tiongkok. Anak perusahaan tersebut berlokasi strategis di Kunming, provinsi Yunnan dan Suzhou, provinsi Jiangsu, masing-masing dilengkapi dengan lini tunggal mesin Bruckner selebar 6,2 meter dan 8,2 meter. Pabrik di Kunming sebagian besar melayani produsen utama rokok lokal, sedangkan pabrik di Suzhou berfokus pada kemasan makanan yang baik dan produk-produk film berkualitas tinggi seperti seperti film laminasi termal untuk melayani pasar lokal dan internasional. Total kapasitas produksi dari tiga pabrik adalah sebesar 100.000 ton per tahun, dengan demikian maka Indopoly merupakan salah satu produsen plastik lembaran terbesar di Asia Tenggara.
Furthermore, Indopoly owns two subsidiaries in China. These subsidiaries are strategically located in Kunming, Yunnan province and Suzhou, Jiangsu provinces, each equipped with one line Brückner machine with 6.2 meter and 8.2 meter width. Plant in Kunming serves mostly local main cigarette manufacturers, while plant in Suzhou focuses on fine food packaging and high end value added films such as thermal lamination films to serve local and international markets. Total production capacity from the three manufacturing plants are 100,000 tons per year hence, Indopoly is one of the largest flexible packaging manufacturers in South East Asia.
Indopoly menjadi perusahaan terbuka pada tanggal 9 Juli 2010. Saham-saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 747 miliar pada tanggal 30 Desember 2014, meningkat 8% dari Rp 689 miliar pada tahun sebelumnya.
Indopoly went public on July 9th, 2010. The shares are listed at Indonesia Stock Exchange with market capitalization of IDR 747 billion as of December 30, 2014, an increase of 8% from IDR 689 billion in the previous year.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
35
12. PROFIL PERSEROAN - Company Profile
36
12. PROFIL PERSEROAN - Company Profile
RIWAYAT PERSEROAN
NOTES OF INCORPORATION
Perseroan didirikan pada tanggal 24 Maret 1995 berdasarkan Akta Pendirian No. 114 di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian diamandemen pada tanggal 26 Oktober 1995 berdasarkan Akta No. 214 di hadapan Notaris yang sama. Akta Pendirian berikut perubahannya telah memperoleh pengesahan pada tanggal 22 Desember 1995 dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16943.HT.01.01.TH.95.
The Company was established on March 24, 1995 based on Articles of Association No. 114, in the presence of Benny Kristianto, S.H., Notary in jakarta, and subsequently amended on October 26, 1995 based on Articles of Association No. 214 with the same Notary. The Articles of Association and their amendment were validated on December 22, 1995 by the Justice Minister of the Republic of Indonesia pursuant to decision letter No. C2-16943.HT.01.01.TH.95.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, yaitu dengan Akta No. 22 tertanggal 9 Juli 2010 di hadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penawaran umum terbatas Perseroan, dimana telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0058369.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 4 Agustus 2010. Anggaran Dasar Perseroan terakhir kali diamandemen dengan Akta Notaris No. 5 tanggal 13 Agustus 2013 dan dicatat dalam administrasi Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-48507 tertanggal 14 November 2013.
The Company’s Articles of Association have been amended several times thereafter, through Notarial Deed No. 22 dated July 9, 2010 in the presence of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Notary in Jakarta, in connection with the rights issue of the Company, which has received the approval of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on the decision letter No. AHU-0058369.AH.01.09. of 2010 dated August 4, 2010. The Company’s Articles of Association was last amended with Notarial Deed No. 5 dated August 13, 2013 and has been noted by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on decision letter No. AHUAH.01.10-48507 dated November 14, 2013.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
GOLDEN POLINDO INDUSTRIES PTE LTD (GPI)
GOLDEN POLINDO INDUSTRIES PTE LTD (GPI)
Didirikan pada tanggal 4 Oktober 1994 berdasarkan hukum Negara Republik Singapura, GPI merupakan perusahaan induk dari dua anak perusahaan Indopoly yang berlokasi di Tiongkok. Melalui GPI, Indopoly berkomitmen untuk memperkuat strategi globalisasi dengan mempertahankan posisi yang kuat dalam industri plastik lembaran untuk melayani permintaan pasar global.
Established on October 4th, 1994 under the laws of Republic of Singapore, GPI was formed to serve as a holding company of Indopoly’s two manufacturing subsidiaries, which are located in China. Through GPI, Indopoly commits to its globalization strategy by maintaining its strong position in the flexible packaging industry to serve global market demands.
YUNNAN KUNLENE FILM INDUSTRIES CO., LTD. (YKFI)
YUNNAN KUNLENE FILM INDUSTRIES CO., LTD. (YKFI)
YKFI didirikan pada tanggal 15 Desember 1994 berdasarkan hukum Republik Rakyat Tiongkok dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 1996. Pabrik ini terletak di atas lahan seluas 5,9 hektar di Kunming Economic and Technological Development Zone of Nuijie Village. YKFI memiliki total kapasitas produksi BOPP film sebesar 10.000 ton per tahun yang sepenuhnya didedikasikan untuk melayani kebutuhan flexible packaging produsen rokok di Tiongkok.
YKFI was incorporated on December 15, 1994 under the laws of People’s Republic of China and began its production in August 1996. The plant is located on a 5.9 hectare site in the Kunming Economic and Technological Development Zone of Nuijie Village. YKFI has a total production capacity of 10,000 tons of BOPP film per year, fully dedicated to serve the flexible packaging needs of cigarette manufacturers in China.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
37
12. PROFIL PERSEROAN - Company Profile
38
12. PROFIL PERSEROAN - Company Profile
SUZHOU KUNLENE FILM INDUSTRIES CO., LTD. (SKFI)
SUZHOU KUNLENE FILM INDUSTRIES CO., LTD. (SKFI)
SKFI didirikan pada tanggal 23 Desember 2001 berdasarkan hukum Republik Rakyat Tiongkok dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 2003. Pabrik ini terletak di atas lahan seluas 9,5 hektar di Suzhou Industrial Park di kota Suzhou, provinsi Jiangsu. SKFI memiliki total kapasitas produksi film BOPP sebesar 25.000 ton per tahun, sebagian besar untuk menyediakan kebutuhan kemasan makanan dan nonmakanan di Tiongkok dan di seluruh dunia.
SKFI was incorporated on December 23, 2001 under the laws of People’s Republic of China and began its production in October 2003. The plant is located on 9.5 hectare site in the Suzhou Industrial Park in the city of Suzhou, Jiangsu province. SKFI has a total production capacity of 25,000 tons of BOPP film per year, mostly to provide fine food and non-food packaging needs in China and all over the world.
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
CAPITAL MARKET PROFESSION
Profesi Penunjang Pasar Modal membantu aktivitas Perseroan sebagai perusahaan publik. Profesi penunjang tersebut adalah:
Capital Market professions help the Company in its activities as a public listed company. The supporting professionals are:
• Kantor Akuntan Publik (KAP) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2014, pemegang saham Indopoly telah memutuskan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto sebagai auditor eksternal yang independen untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2014. Perseroan menunjuk KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Proses penunjukkan dalam pemberian jasa tersebut di atas adalah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK dan peraturan terkait lainnya yang berlaku. Besarnya pemberian jasa KAP dalam periode tahun ini adalah sebesar Rp 575.000.000.
• Public Accountant Based on the Annual General Meeting of Shareholders that was held on June 30, 2014, Indopoly shareholders has resolved to appoint Public Accountant Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto as an independent external auditor to audit the Company Financial Statement ended in December 31, 2014. The Company appointed Public Accoutant Aryanto, Amir Jusuf, Mawar and Saptoto since 2010 until today. This appointment process for providing the above service is in accordance with BAPEPAM-LK and other applicable related-regulations. Total service rendered and paid by the Company in 2014 was IDR 575,000,000.
• Notaris Publik Perseroan telah dibantu oleh Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H. dan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn. sebagai notaris publik untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa serta perubahan Anggaran
• Public Notary The Company has been assisted by Notary Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H. and Notary Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn. as the public notary to perform Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders as well as the amendment
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Dasar Perseroan baik yang diakibatkan oleh kebijakan internal atau seluruh kegiatan di pasar modal selama tahun 2014 sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan terkait lainnya yang berlaku. Jasa kedua notaris tersebut di tahun 2014 meliputi pembuatan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa, menyusun pernyataan-pernyataan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa serta meneliti keabsahan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa agar dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam peraturan pasar modal. Dalam hal pemberian jasa Notaris, Perseroan telah memberikan sebesar Rp 31.500.000 selama tahun 2014. • Biro Administrasi Efek (BAE) Indopoly menunjuk PT Raya Saham Registra sebagai biro administrasi efek yang melaksanakan pencatatan kepemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Selama periode tahun 2014 Perseroan membayar jasa BAE sebesar Rp 42.519.500.
in Articles of Association of the Company either as a result of internal policies or all activities in the capital market during 2014 in accordance with Rules of Indonesia Financial Services and other applicable related-regulations. These two notary services in 2014 cover the making of Minutes of the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders, preparing the resolution statement of the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders and examining the validity of the of the implementation of the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders in which comply with the provisions under capital market regulations. Total service fees paid by the Company in 2014 was IDR 31,500,000. • Share Administration Bureau (BAE) Indopoly appointed PT Raya Saham Registra as the administrative agency to do recording and distribution of share ownership and shares related rights to shareholder since 2010 until now. During the period of 2014 the Company paid service fee to BAE of IDR 42,519,500.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
39
13.
TINJAUAN OPERASIONAL Operational Overview
40
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
13.1 PRODUKSI Production FASILITAS PRODUKSI DAN KAPASITAS
PRODUCTION FACILITIES AND CAPACITIES
Saat ini, Indopoly mengoperasikan tiga fasilitas produksi untuk mendukung bisnisnya dalam menyediakan plastik lembaran berkualitas tinggi untuk industri kemasan dan industri rokok. Fasilitas pertama terletak di Purwakarta, Indonesia, yang mulai beroperasi pada tahun 1996. Kedua fasilitas lainnya terletak di Kunming dan Suzhou, Republik Rakyat Tiongkok, keduanya mulai beroperasi masing-masing pada tahun 1996 dan 2003. Total kapasitas gabungan dari ketiga fasilitas tersebut adalah 100.000 ton per tahun.
Currently, Indopoly operates three production facilities to support its business in serving high quality film for flexible packaging and cigarette industry. The first facility is located in Purwakarta, Indonesia, which began operation in 1996. The other two facilities are located in Kunming and Suzhou, China, both began operations on 1996 and 2003, respectively. The total capacity of these facilities is 100,000 tons per year.
Untuk menjaga kualitas film yang diproduksi, Indopoly berinvestasi pada mesin-mesin berteknologi mutakhir. Seluruh mesin utama dirancang dan diproduksi oleh Bruckner dari Jerman, yang merupakan salah satu produsen terkemuka pembuat mesin plastik lembaran. Indopoly juga berinvestasi pada lini hilir seperti mesin metalizing untuk memproduksi produk bernilai tambah. Mesin metalizing diproduksi oleh Applied Materials Machine dari Jerman, sementara mesin slitter dibuat oleh Atlas dari Inggris dan KAMF dari Jerman.
To produce high quality and consistent film, Indopoly invests in the state-of-theart machineries. All primary machines are designed and manufactured by Bruckner - Germany, which is a leading company of making plastic film machineries. Indopoly also invest in downstream line such as metalizer machines to produce added value products. Metalizer machines are made by Applied Materials Machine – Germany, while slitting machines are made by Atlas England and KAMF – Germany.
Fasilitas produksi dan kapasitas Perseroan sebagaimana tampak dalam tabel di bawah ini:
The production facilities and its capacities shown on below table :
Pabrik / Factories
2012
2013
2014
Purwakarta, Indonesia
65,000
65,000
65,000
Suzhou, China
25,000
25,000
25,000
Kunming, China
10,000
10,000
10,000
TOTAL
100,000
100,000
100,000
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
41
42
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
BAHAN BAKU
RAW MATERIAL
PRODUK
PRODUCTS
Homopolymer Polypropylene merupakan bahan utama untuk menghasilkan film BOPP dan Polyester Chips yang digunakan untuk memproduksi film BOPET. Bahan baku utama tersebut berasal dari turunan minyak bumi atau gas alam, oleh karenanya volatilitas harga minyak bumi merupakan faktor kunci dalam menentukan harga bahan baku. Selain harga minyak bumi, pasokan dan kebutuhan juga memainkan peranan penting. Beberapa aditif juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dan menciptakan inovasi produk yang maksimal.
Homopolymer Polypropylene is the main material to produce BOPP film and Polyester Chips is the main material to produce BOPET film. These raw materials are primarily derived from crude oil or natural gas, therefore the volatility of crude oil price is key factor in determining the price of raw materials. Beside the crude oil price, supply and demand also play important roles. Some additive might be required to enhance product quality in order to meet market requirement and create the upmost innovative product.
Produk utama Indopoly adalah film BOPP dan film BOPET. Film BOPP memiliki karakteristik khusus yakni ketahanan terhadap kelembaban tinggi, oleh karenanya baik digunakan untuk produk yang sensitif terhadap kelembaban tinggi seperti rokok, produk makanan, deterjen, dan lain-lain. Film BOPET memiliki karakteristik ketahanan terhadap gas yang tinggi, oleh karenanya baik digunakan untuk produk yang sensitif terhadap oksidasi seperti produk minyak goreng, selain itu film BOPET baik dalam mempertahankan aroma produk dalam kemasan seperti bubuk kopi dan bumbu.
Indopoly main products are BOPP film and BOPET film. BOPP film has a special characteristic of high moisture barrier, thus perform well for products that are sensitive to high humidity such as cigarette, food products, detergent etc. BOPET films has a characteristic of high gas barrier, thus perform well for products that are sensitive to oxidation such as oil and fried products, moreover BOPET films is good in retaining aroma of packaged products such as coffee powder and seasoning.
Indopoly berperan aktif membangun jaringan rantai pasokan dengan para pemasok yang dapat diandalkan di seluruh dunia untuk mengamankan pasokan bahan baku yang konsisten untuk mempertahankan daya saing produksi.
Indopoly is actively developing supply chain network with worldwide reliable suppliers in order to secure its consistent supplies of raw material in order to maintain production competitiveness.
Indopoly memproduksi varian metalized film sebagai produk alternatif untuk menggantikan aluminium foil. Metalized film adalah pengganti yang sangat baik atas alumunium foil karena memiliki sifat ketahanan terhadap kelembaban dan udara yang sangat baik. Indopoly juga memproduksi adhesive free termal lamination film yang ramah lingkungan jika dibandingkan dengan solvent based adhesive lamination film yang konvensional. Indopoly memproduksi berbagai macam film premium untuk berbagai keperluan guna melayani kebutuhan lebih dari 220 pelanggan di seluruh dunia.
Indopoly produce various metalized film as an alternative product to replace alumunium foil. Metalized films are excellent replacements to aluminium foil because metalized films have excellent barrier properties both in moisture and gas barrier. Indopoly also produces adhesive free termal lamination film which is environmentally friendly in comparison to the conventional solvent based adhesive lamination film. Indopoly produces a wide range of premium films for various purposes, serving more than 220 customers’ needs around the globe.
TEKNOLOGI
TECHNOLOGY
Indopoly selalu memberikan perhatian utama untuk berinvestasi pada teknologi industri plastik lembaran yang paling mutakhir agar dapat memproduksi kualitas produk film terbaik sesuai dengan permintaan pasar yang dinamis. Pandangan ini memungkinkan Indopoly untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen produk film premium yang terkemuka.
Indopoly always emphasize to invest in the most advanced technology to produce the best quality flexible packaging films required by the ever changing market demand. This view allows Indopoly to maintain its position as one of the leading premium flexible packaging film manufacturers.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
43
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
44
Saat ini, Indopoly mengoperasikan empat mesin BOPP, satu mesin BOPET, dua mesin metalizing coating dan satu mesin extrusion coating untuk adhesive free thermal lamination films; semuanya dilengkapi dengan teknologi terdepan dalam menghasilkan produk-produk film berkualitas premium. Didukung oleh teknologi ini, Indopoly mampu berinovasi dengan cepat, menghasilkan jenis-jenis film high-end yang lebih beragam, meningkatkan efisiensi produksi, mempercepat proses produksi, meningkatkan kualitas film dan pada akhirnya memberikan nilai tambah kepada para pelanggan.
Currently, Indopoly operates four BOPP machines, one BOPET machine, two metalizing coating machines and one extrusion coating machine for adhesive free thermal lamination films; all of them are equipped with the foremost technology in producing premium quality flexible packaging films. Supported by these technologies, Indopoly is able to innovate swiftly, produce broader types of high-end films, increase production efficiency rate, accelerate production process, enhance film quality, and eventually add more values to its customers.
EFISIENSI PRODUKSI
PRODUCTION EFFICIENCY
Memiliki tiga posisi strategis, dengan fasilitas produksi utama yang terletak di Indonesia dan dua fasilitas yang terletak di Republik Rakyat Tiongkok, memungkinkan Indopoly untuk mendapatkan keuntungan dari jalur distribusi yang lebih efisien dalam melayani pelanggannya di seluruh dunia.
Having three strategic positions, with main production facilities located in Indonesia and two facilities located in China, allows Indopoly to benefit from a more efficient distribution channel to serve curstomers worldwide.
Pabrik di Kunming ditujukan untuk melayani pabrikan produsen rokok di Republik Rakyat Tiongkok, sedangkan pabrik di Purwakarta dan Suzhou ditujukan untuk melayani pelanggan baik lokal maupun internasional untuk produsen rokok maupun produsen non rokok. Dengan menerapkan jalur distribusi yang fleksibel, Indopoly dapat meningkatkan efisiensi distribusi dengan mencari jarak tempuh terpendek dan tercepat untuk mengirimkan produk-produknya ke pasaran.
Factory in Kunming is dedicated to serve exclusively cigarette manufacturers in China, while factories in Purwakarta and Suzhou serve local and international cigarette and non-cigarette customers. By implementing a flexible distribution channel, Indopoly can increase distribution efficiency by finding the shortest and quickest route to deliver its products.
Dengan beroperasinya tiga fasilitas Perseroan di lokasi berbeda, memungkinkan Perseroan untuk menciptakan sinergi operasional yang didapat dari pengalaman terbaik dari tiga fasilitas pabrik Perseroan. Adapun sinergi operasional yang dicapai melalui pengalaman terbaik masing-masing fasilitas meliputi: penggunaan sumber daya yang optimal, perekrutan sumber daya manusia yang tepat, meminimalkan downtime serta penerapan penurunan biaya dengan strategis.
With the operation of three facilities in different locations, The Company is able to create operational synergy by integrating best practices among three production plants. Best practices attributed to enhancing operational synergies are: implementing optimum resources, recruiting the right human capital, minimizing downtime and implementing strategic costs reduction.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
13.2 PEMASARAN DAN PENJUALAN Marketing And Sales Indopoly berpijak pada strategi diversifikasi horizontal, vertikal integrasi dan globalisasi. Perseroan mewujudkan strategi-strategi tersebut dengan melakukan inovasi berkesinambungan melalui pengembangan produk bernilai tambah agar selalu dapat memenuhi permintaan pasar yang terus berubah. Perseroan memproduksi produkproduk film dengan spesifikasi teknis yang tinggi serta mendistribusikannya secara global untuk meningkatkan penjualan dan pada akhirnya meningkatkan nilai pemegang saham. Pada tahun 2014, Indopoly menghasilkan penjualan sebesar USD 229,7 juta.
Indopoly stands on a strategy of horizontal diversification, vertical integration and globalization. The Company embodies its strategies through continuous innovations by developing new value added products to better cater the ever changing market demands. The Company produces high speficiation products and distributes them globally to achieve its goal in boosting sales and ultimately increasing shareholders’ value. In 2014, Indopoly generated sales of USD 229.7 million.
Tim penjualan dan pemasaran Indopoly selalu menerapkan tiga strategi utama untuk menarik dan melayani pasar dan pada saat yang sama memberikan kepuasan pelanggan:
Indopoly’s sales and marketing team always implements three core strategies to capture and serve the market and at the same time deliver customer’s satisfaction:
DIVERSIFIKASI HORIZONTAL
HORIZONTAL DIVERSIFICATION
Seiring dengan berkembangnya jenis produk film yang dibutuhkan oleh pasar, Perseroan tetap bergerak dinamis dengan menawarkan beragam produk melalui realisasi strategi diversifikasi horizontalnya. Dengan berfokus pada produk yang memiliki spesifikasi teknis yang tinggi, hal ini memampukan Perseroan untuk bergerak secara sigap dalam memenuhi tuntutan pelanggan yang terus berubah. Indopoly menawarkan ratusan produk yang berbeda dan unik untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan. Konsep ini memungkinkan pelanggan Indopoly mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dalam proses produksi mereka.
With growing product variety required by the market, the Company stays dynamic with its product offerings through realization of its Horizontal Diversification strategies. Focusing on products with high technical specification allows the Company to exercise its agility in meeting the ever changing customers’ demands. Indopoly offers hundreds of different products that can be tailored to meet the needs of each customer. This concept enables Indopoly’s customers to reach higher efficiency in its packaging process.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
45
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
Tim pemasaran dan penjualan juga bekerja sama dengan tim Penelitian dan Pengembangan (R&D) untuk secara terusmenerus meningkatkan kualitas produk film Perseroan serta mendorong terciptanya inovasi film-film baru agar terus dapat memenuhi kebutuhan pasar.
46
Marketing and sales team also works closely with Research and Development (R&D) team to improve the quality of films produced as well as encourage the innovation of new types of film to meet customers’ needs.
INTEGRASI VERTIKAL
VERTICAL INTEGRATION
Perseroan telah berinvestasi dalam tiga mesin metalizing yang menghasilkan produk high barrier metalized film BOPP dan BOPET. Proses metalizing meningkatkan karakteristik ketahanan film terhadap kelembaban dan oksigen. Proses nilai tambah ini tidak hanya mengembangkan varian produk Perseroan tetapi juga membawa nilai tambah atas produk film Perseroan dalam hal memperpanjang masa simpan produk akhir pelanggan.
Furthermore, the Company invested three metalizing machines that produced high barrier metalized BOPP and BOPET films. Metalizing process enhances moisture and oxygen barrier characteristics of its base films. This value added process not only widens the Company’s product variety but also extend the shelf life of customers’ products.
Perseroan memasang satu unit mesin ekstrusi pelapis untuk memproduksi thermal film yaitu film yang dapat melaminasi kertas tanpa menggunakan adhesive sehingga dapat mengurangi limbah kimia yang terjadi pada proses laminasi kertas yang masih memakai cara konvensional yaitu menggunakan adhesive, film laminasi termal ini dapat dilaminasikan pada kertas dengan proses menekan panas. Produk ini merupakan produk ramah lingkungan serta menunjukkan komitmen Perseroan dalam bidang inovasi dan fleksibilitas guna memenuhi permintaan pelanggan.
The Company also installed one extrusion coating unit for adhesive free thermal lamination films, the coated film can be laminated on to paper without adhesive, therefore reduces chemical waste from conventional lamination process that uses adhesive. This product can be laminated on to paper by heat pressing process. This environmentally friendly product shows the Company’s commitment of innovation and flexibility in catering to customers’ demands.
GLOBALISASI
GLOBALIZATION
Perseroan sangat berdedikasi untuk menciptakan basis pelanggan yang kuat baik di pasar domestik maupun internasional. Didukung oleh tim riset pemasaran yang mumpuni, Perseroan berhasil melakukan inovasi terhadap sejumlah produk-produk film untuk
The Company is very dedicated to create a strong customer base both in domestic and international markets. Supported by marketing research team, the Company has been successful in innovating products for various applications throughout the globe. Through years of hard work in getting its
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
berbagai kegunaan dan aplikasi di seluruh dunia. Melalui kerja keras selama bertahuntahun mengukuhkan pengaruh di pasar global, Indopoly kini termasuk salah satu produsen film premium terkemuka di wilayahnya.
position in the global market, Indopoly is now one of the leading premium flexible packaging manufacturers in the region.
Strategi diversifikasi horizontal, integrasi vertikal dan globalisasi telah menempatkan Indopoly pada posisi terdepan dalam industri plastik lembaran. Akan tetapi hal tersebut tidak membuat Perseroan berpuas diri, bahkan memacu upaya tak kenal lelah melalui kerjasama yang konstruktif dan dedikasi dari tim pemasaran dan penjualan untuk membawa Perseroan lebih berkembang lagi di tahun-tahun yang akan datang.
The corporate strategies of horizontal diversification, vertical integration and globalization has put Indopoly a leading position in flexible packaging industries. But that will not make the Company complacent, in fact it triggers relentless efforts through constructive teamwork of dedicated marketing and sales team so the Company can grow even more in years to come.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
47
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
13.3 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Research and Development INOVASI
INNOVATION
Tim Penelitian dan Pengembangan (R&D) memainkan peranan penting dalam proses pengembangan produk yang dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan pelanggan. Untuk melakukan hal tersebut, tim R&D kami telah membentuk kerja sama yang baik dengan tim pemasaran dalam hal merespon perubahan permintaan dan kebutuhan dari konsumen maupun perubahan permintaan karena standar industri. Kerja sama ini memungkinkan tim R&D secara terus menerus mengembangkan produk yang langung melayani kebutuhan konsumen dengan efisiensi biaya produksi yang lebih baik sekaligus tetap mempertahankan kualitas produk yang tinggi.
Our Research and Development team (R&D) plays an important role in driving product developments to meet customers’ needs and demands. To do so, our R&D team has formed a good teamwork with the marketing team in responding to changing demands and requirements of customers and industry standards. This teamwork has enabled the R&D team to continuously deliver tailored product offerings that directly caters to the needs of customers with higher cost efficiency while maintaining our high quality standards.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan, tim R&D fokus pada pengembangan produk-produk highend dengan manfaat nilai tambah seperti BOPP for window envelope, breathable anti-fog film for fresh cut product, high bonding transparent BOPET untuk kemasan makanan, BOPET film dengan statik rendah, serta ultra high barrier and high bonding metalized BOPET juga untuk kemasan makanan.
To customize our products to meet the specific needs of our customers, the R&D team focuses on developing high end products with value-added benefits. In the past years, Indopoly has developed and successfully commercialized a number of value-added products such as BOPP for window envelope, breathable anti-fog film for fresh cut product, high bonding transparent BOPET for food packaging and low static BOPET, as well as ultra high barrier and high bonding metalized BOPET for food packaging. The continuous research done by the R&D team supported by the latest technology and equipments ensure that Indopoly remains ahead of its competitors by offering the best products to the high-end markets.
Penelitian yang dilakukan secara berkesinambungan oleh tim R&D kami didukung oleh peralatan dan teknologi terkini serta instrumen tercanggih untuk memastikan agar Indopoly tetap berada di depan para pesaing dalam menawarkan produk-produk high-end terbaik.
48
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
49
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
13.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Perseroan berusaha untuk menciptakan komunikasi dan hubungan kerja yang harmonis dan seimbang antara karyawan dengan Perseroan untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan. Perseroan juga memberikan kesempatan bagi Serikat Pekerja untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengan tujuan untuk menyuarakan masukan dan pemikiran strategis mereka kepada manajemen.
The Company strives to create communication and working relationship that are harmonious and balanced between employee and employers in order to realize the Corporate vision and mission. Also, the Company gives opportunity for Labor Union to communicate openly in voicing their strategic inputs and thoughts for the management.
Pemenuhan sumber daya manusia yang kompeten sesuai dengan kebutuhan Perseroan dilakukan melalui kegiatan perekrutan khusus agar calon yang terpilih merupakan calon yang terbaik untuk posisi yang tersedia. Dalam proses perekrutan karyawan baru telah diterapkan proses seleksi yang menyeluruh dan adil untuk menghasilkan kandidat yang memenuhi standar ketepatan dan kepatutan sesuai kebutuhan pekerjaan. Seluruh proses perekrutan ini dilakukan tanpa faktor nepotisme dan kolusi, hubungan khusus, ataupun kepentingan tertentu lainnya.
Fulfillment of competent human resources in accordance with the needs of the Company is carried out through special recruitment activities so that the elected candidate is the best candidate for the position available. In the hiring process of a new employee, the Company has applied a thorough and fair selection process to produce candidates with the best accuracy and propriety of the vacant jobs. All recruitment processes are done without any nepotism and collusion, special relationship, or other particular interests.
Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi keberhasilan Perseroan. Indopoly memahami bahwa aset sumber daya manusia yang handal dan kompeten merupakan kunci bagi pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Oleh karenanya, Indopoly berkomitmen untuk mendorong setiap karyawannya untuk terus mengembangkan kualitas sumber daya manusianya masing-masing melalui program-program pengembangan diri yang telah disusun oleh Indopoly sedemikian rupa serta didukung sepenuhnya dengan perhatian dan pengawasan dari segenap jajaran manajemen.
Human resources is one of the main assets to support the Company’s sucess. Indopoly understand that skilled and competent human capital is key to sustainable business growth. Therefore, Indopoly is committed to encourage all employees to develope their skills through individual self-development programs that have been compiled by Indopoly’s management and fully supported by the care and supervision of all management levels.
Human Resources
50
Indopoly percaya bahwa dalam rangka menghadapi tuntutan pengembangan bisnis dan untuk mencapai komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam industri plastik lembaran, dibutuhkan dedikasi dan kemampuan seluruh karyawan sehingga Perseroan mampu bersaing dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan menempatkan karyawan sebagai aset tidak berwujud dan salah satu pilar utama yang mendukung Perseroan.
Indopoly believes that in order to face development of dynamic business demands and to maintain its position as one of the leaders in flexible packaging industry, it needs dedicated and capable employees in order to reach its goal. Employees are intangible asset and main supporting pillars of the Company to reach its objective.
Manajemen Indopoly menyadari bahwa sumber daya manusia sebagai salah satu elemen kunci untuk menghasilkan produksi yang optimal. Dalam mempersiapkan seluruh karyawannya untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan tersebut, Perseroan berkomitmen untuk mengadakan programprogram pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan serta etos kerja dari para karyawan. Program pelatihan bagi karyawan dijelaskan lebih lanjut dalam bagian Tanggung Jawab Perusahaaan halaman 58-60 Laporan Tahunan ini.
The management team believes that human resource is one of the key elements to produce an optimal output. To prepare all employees to reach the set goal, the Company is commited to conduct trainings and development programs to enhance the skills, knowledges, and work ethics of all employees. Training programs for employees are further explained in the Company’s Corporate Responsibility on page 58-60 of this Annual Report.
Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan motivasi kerja dan hasil kinerja karyawan secara optimal. Untuk mendukung hal tersebut Perseroan telah menerapkan Indikator Kinerja Utama (KPI) atau penilaian terhadap kinerja karyawan di semua departemen. Prosedur untuk KPI ini telah diperiksa secara mendalam untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Perseroan berharap bahwa melalui sistem ini, kinerja dapat ditingkatkan dan penghargaan dapat diberikan secara akurat.
The Company continues to improve and motivate employees to reach their optimal results. To support this, the Company has implemented the Key Performance Indicators (KPI) or the method of performance appraisal in all departments. The procedure for this KPI has been examined in depth to achieve strategic goals that have been set. The Company hopes that through this system, perfomance will be improved and reward will be delivered accurately.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
51
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
13. TINJAUAN OPERASIONAL - Operational Overview
RENCANA DI TAHUN 2015
PLANS IN 2015
Selaras dengan kebijakan Perseroan di tahun 2014 untuk meningkatkan kualitas sumber daya para karyawannya, pada tahun 2015 Indopoly akan kembali melakukan program pelatihan bagi setiap karyawannya. Program pelatihan yang akan dilakukan difokuskan pada dua hal yaitu pelatihan bagi para operator yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis serta pelatihan kepemimpinan bagi golongan supervisor ke atas. Untuk itu Indopoly telah menunjuk penyelenggara pelatihan dari pihak luar untuk memberikan pelatihan kepemimpinan tersebut dengan tujuan mempersiapkan regenerasi kepemimpinan Indopoly yang berkualitas guna menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Perseroan percaya bahwa untuk menjadi pemimpin terdepan dalam industri plastik lembaran, Perseroan harus memperlengkapi para karyawannya dengan berbagai ketrampilan agar menjadi sumber daya yang bernilai tambah.
Following the Company’s policy in 2014 to increase the quality of its human resources, in 2015 Indopoly will continue the training program for all employees. This training will focus on two parts, operator training, which will improve operator’s thecnical competent, and leadership training for employee with supervisor (and above) position. Indopoly has appointed professional conductor to give proper leadership training to equip regeneration of leaders in facing future challenges. The Company believes that to be a leading manufacturer in the flexible packaging industry it has to armed all employees with appropriate skills to become valued resources.
KARYAWAN INDOPOLY BERDASARKAN KATEGORI: Indopoly’s employees based on category: USIA / Age
Sampai dengan 25 tahun Up to 25 years old
262
26-30 tahun 26-30 years old
226
31-35 tahun 31-35 years old
147
36-40 tahun 36-40 years old
183
41-45 tahun 41-45 years old
143
46-50 tahun 46-50 years old
73
Lebih dari 50 tahun More than 50 years old
40
Sampai dengan SMU Up to Senior High School
716
Diploma Diploma
137
Sarjana S-1 Bachelor Degree
202
Sarjana S-2 Master Degree
19
Tetap Permanent
1023
Kontrak Contract
51
PENDIDIKAN / Education
STATUS KEKARYAWANAN / Employment Status
52
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
53
14..
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (“CSR”) merupakan suatu bentuk tanggung jawab Indopoly terhadap seluruh pemangku kepentingannya dalam segala aspek operasional Perseroan yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Sebagai salah satu produsen plastik lembaran yang terkemuka, Indopoly berkontribusi secara aktif terhadap masyarakat dan lingkungan. Kegiatan CSR juga dilakukan untuk menjalin hubungan harmonis antara Perseroan dengan masyarakat di sekitar lingkungan dimana Perseroan beroperasi.
Corporate Social Responsibility (“CSR”) is Indopoly’s responsibility to the stakeholders in all aspects of Company’s operations that include economic, social and enviromental. As one of a leading manufacturers in producing premium flexible packaging films, Indopoly contributes actively to the society and the environment. The CSR programs are carried out to maintain a harmonious relationship with the surrounding communities where the Company has its operations.
Pelaksanaan kegiatan CSR ini berlandaskan pada Peraturan Pemerintah No. 47/2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, yang merupakan peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 74 UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
These CSR activities are done based on Government Regulation No. 47/2012 on Social and Environmental Responsibility for Limited Liability Company, which is the implementing regulations of the provisions of Article 74 of Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah mengimplementasikan program-program tanggung jawab sosial perusahaan pada bidang-bidang berikut ini:
In 2014, the Company has implemented CSR programs as follows:
1. KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
1. ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
• Penggunaan Material dan Energi yang Ramah Lingkungan
• Use of Enviromentally Friendly Material and Energy
Perseroan secara konsisten berusaha untuk melestarikan lingkungan dengan mengganti bahan berbasis kayu yang hanya dapat digunakan satu kali dengan bahan yang dapat digunakan berkali-kali. Berdasarkan perhitungan Perseroan dengan menggunakan 618 palet besi untuk menggantikan penggunaan palet kayu maka Perseroan telah berkontribusi dalam pelestarian sebanyak 1.457 pohon dan menghemat konsumsi energi listrik serta mengurangi emisi gas buang terhadap lingkungan.
54
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
The Company has consistently sought to preserve the environment by replacing wood-based materials, which can only be applied one time with other materials that can be applied many times. Based on our calculation, by using the 618 metal palettes instead of wooden palettes, the Company managed to preserve as many as 1,457 trees and was able to reduce the electrical energy consumption and exhaust emission to the environment.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
55
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
Perseroan berkeyakinan bahwa langkah atau upaya sekecil apapun dalam melestarikan lingkungan akan mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global yang tengah terjadi.
• Sistem Pengolahan Limbah
• Waste Management System
Indopoly berkomitmen mendukung langkah-langkah pelestarian lingkungan pada setiap tahapan produksinya. Setiap proses produksi film BOPP atau film BOPET melibatkan proses ekstrusi yang tidak menghasilkan limbah sisa atau bahan kimia. Proses ini secara fisik mengubah sisa bahan material menjadi lembar film tipis dengan cara menarik plastik lembaran tersebut ke dua arah yang berbeda. Oleh karena itu, Indopoly dapat melakukan proses produksi tanpa menghasilkan limbah sisa karena setiap sisa produksi film dapat didaur ulang dengan menggunakan teknologi yang inovatif.
Indopoly is committed to support environmental sustainability through its production stages. Each of the BOPP or BOPET film production process involves extrusion process that does not produce any pollutant and chemical residues. The process physically transforms granule resins to thin film by stretching the film in two different directions. As such, Indopoly can produce without any waste because any solid film wastes incurred during production process are recycled with a truly innovative technology.
Adapun limbah yang dihasilkan di luar mesin utama, baik limbah yang bersifat berbahaya dan beracun (B3) dan limbah non B3, akan diproses lebih lanjut dengan bantuan dari pihak ketiga yang terpercaya dan berlisensi sehingga limbah-limbah tersebut tidak mencemari lingkungan.
As for the waste generated outside the main machine, both hazardous and toxic waste (B3) and non-B3 waste, it will be further treated by a trusted and licensed third party, thus these wastes will not pollute the environment.
• Sertifikasi di Bidang Lingkungan Hidup Indopoly senantiasa berupaya secara transparan untuk memaparkan upaya pengelolaan dan pemantauan kegiatan produksi Perseroan yang terkait dengan lingkungan hidup. Perseroan selalu memenuhi kewajibannya untuk melakukan pelaporan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) kepada instansi yang berwenang. UPL dan UKL tersebut menjadi acuan Perseroan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dalam seluruh aktifitas produksi dan operasional Perseroan.
56
The Company believes that any small steps in preserving the environment is an attempt to minimize the impact of climate change and global warming that are happening.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
• Certification in Environmental Sector Indopoly strives to present transparent management and monitoring efforts in the production activities of the Company related to the environmental issue. The Company has always fulfilled its obligations to report to relevant authorities regarding the Environmental Management (UKL) and Environmental Monitoring (UPL). UKL and UPL are references that the Company uses to minimize negative environmental impact in all production and operation activities of the Company.
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
2. KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
2. LABOR, OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3)
• Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
• Gender Equality and Employment Opportunity
Indopoly memiliki keberagaman sumber daya manusia. Perseroan memberikan kesempatan dan kesamaan hak kepada seluruh karyawannya tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik dalam pengelolaan sumber daya manusianya baik sejak proses rekrutmen sampai dengan realisasi program pengembangan kompetensi dari tiap-tiap karyawan.
• Tingkat Pergantian Karyawan Perseroan berusaha untuk menumbuhkan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif berupa suasana yang sehat, aman dan nyaman yang mampu menumbuhkan semangat berkarya dan berinovasi pada seluruh karyawan. Rata-rata tingkat pergantian karyawan Perseroan dan anak perusahaan Perseroan di tahun 2014 tercatat sebesar 5,81%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pergantian karyawan adalah relatif rendah.
• Pelatihan Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan nilai karyawan melalui pelaksanaan pelatihan secara terus-menerus. Pelatihan-pelatihan tersebut diharapkan dapat lebih mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku positif dari seluruh karyawan sehingga menghasilkan karyawan yang terampil dan benar-benar mewujudkan budaya Perseroan.
Indopoly has wide diversity of human resources. The Company provides opportunities and equal rights to all employees regardless of race, religion, class, gender, and physical condition in the management of its human resources starting from the recruitment process to the realization of competence development programs of every employee.
• Employee Turnover Rate The Company seeks to grow and create a conducive working environment such as a healthy, safe and convenient atmosphere that can foster creative and innovative spirits of every employee. The average turnover rate of the Company and its subsidiaries in 2014 was 5.81%, which indicates a relatively low rate.
• Training The Company is committed to increase the value of every employee through carrying out training on an ongoing basis. These trainings are to further develop knowledge, skills and positive behavior of all employees in order to produce skilled employees who truly embody the corporate culture.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
57
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
Tabel ini bawah ini merupakan rincian dari kalender kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2014:
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
The table below summarizes the details of training events organized by the Company during the year 2014:
* Dalam Jam / In Hour No.
Jenis Pelatihan Types of Training
Jumlah Peserta Number of Participants
Total Durasi* Total Durations*
Fungsi Teknis dan Kualitas Produk Technical Function and Product Quality * Dalam Jam / In Hour No.
Jenis Pelatihan Types of Training
Jumlah Peserta Number of Participants
Total Durasi* Total Durations*
1
Kualitas & Petugas Kemasan Quality & Packaging Officer
11
22
2
Pengemasan Standar Standard Packaging
88
202
3
Kualitas Gulungan Barang Jadi Quality Finish Goods Rolls
148
296
4
Bahan Masuk Incoming Material
20
40
5
Standar Pengemasan Standard Packaging
88
202
6
Pengenalan Safety for SJS Introduction of Safety for SJS
20
40
7
Pengetahuan Dasar BOPP & Pelatihan Operasi BOPP Basic Knowledge & Operation Training
26
52
8
Pengetahuan Dasar Metalizing & Pelatihan Operasi Metalizing Basic Knowledge & Operation Training
35
70
9
Pengetahuan Dasar Mixing & Pelatihan Operasi Mixing Basic Knowledge & Operation Training
15
56
10
Kalibrasi Calibration
2
28
11
Pemeliharaan Produk Product Maintenance
20
110
12
Pembekalan Inspektur QA Training of QA Inspector
27
54
13
Rencana Pemeliharaan Efektif Effective Planning Maintenance
1
14
14
Tujuh Peralatan QC & Total Pelatihan Pemeliharaan Produktif Seven QC Tools & Total Productive Maintenance Training
18
36
15
Proses Konversi Converting Process
11
22
16
Identifikasi Bahaya & Pelatihan Penilaian Risiko Hazard Identification & Risk Assessment Training
18
36
17
Pelatihan untuk Pelatih Trainers Training
11
49,5
18
Pengantar Analisis Jabatan untuk HR Introduction to Job Analysis for HR
3
10,5
19
Strategi Perencanaan IT IT Strategic Planning
1
14
Soft-Skills & Nilai-Nilai Perseroan / Soft-Skills & Corporate Value
58
1
Corporate Value Outbound
2
Kepemimpinan yang Paling Produktif Extreme Productivity Leadership
3
Sistem Kinerja Manajemen Individual Individual Performance Management Systems
4
Lotus Mail
5
Pengenalan Evaluasi Pekerjaan Introduction to Job Evaluation
6
Penyuluhan Pola Hidup Sehat Healthy Lifestyle Counseling
7
Lokakarya Daya Berkualitas Power Quality Workshop
8
Sosialisasi BPJS BPJS Socialization
9
Sosialisasi e-logsheet e-logsheet Socialization
10
Sosialisasi Ketentuan Jam Kerja & Jam Lembur Sesuai UU Ketenagakerjaan Working Hour Provision Socialization & Overtime Hour in accordance with Labor Law
11
Sosialisasi Prosedur Lembur Overtime Procedure Socialization
12
Sosialisasi Prosedur Pemakaian Seragam Use of Uniform Procedure Socialization
13
Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional Management of National Environment Workshop
14
Sistem Komunikasi Communication System
15
Review Pencapaian 2013 dan Rencana Kerja 2014 2013 Achievement Review and 2014 Work Plan
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
389 4 1 26 15 27 1 505 7
49
47 48 1 1 40
4378 28 14 64 30 258 7 1010 14
100
69 96 16 7 84
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
59
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
* Dalam Jam / In Hour No.
Jenis Pelatihan Types of Training
Jumlah Peserta Number of Participants
Total Durasi* Total Durations*
Industri Industry
60
1
Petugas Keselamatan Safety Representative
21
95
2
Pelatihan Operasi Derek Crane Operation Training
36
144
3
Pemadam Kebakaran Fire Drill
29
87
4
Interpretasi FSSC 22000:2013 FSSC 22000:2013 Interpretation
22
154
5
FSSC 22000:2013 FSSC 22000:2013
169
1094
6
Audit Internal FSSC FSSC Internal Audit
22
275
7
Pemimpin Tim FSSC FSSC Team Leader
1
14
8
Sosialisasi FSSC 22000:2013 FSSC 22000:2013 Socialization
622
680
9
IMS Internal Auditor 9001:2008 & 14001 & OHSAS IMS Internal Auditor 9001:2008 & 14001 & OHSAS
21
441
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
• Occupational Health and Safety
Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi perhatian utama manajemen Perseroan, dimana hal ini secara serius dirumuskan ke dalam kebijakan manajemen Perseroan dan dijadikan sebagai salah satu Indikator Kinerja Utama (KPI). Dengan menerapkan kebijakan tersebut, Perseroan mengajak seluruh karyawan untuk turut bertanggung jawab secara berkesinambungan dalam menerapkan prinsip kerja K3 terhadap pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
Health and Safety (K3) system is a major concern of the management team hence it is integrated to the Company’s policy and has become one of the Key Performance Indicators (KPI). By implementing this policy, the Company invites all employees to take responsibility in applying the principles of K3 on a daily basis.
Kesungguhan Perseroan dalam meningkatkan kesehatan karyawan diwujudkan dengan menyediakan klinik di pabrik Perseroan serta tenaga medis yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada karyawan. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala kepada seluruh karyawan yang dilaksanakan di klinik pabrik Perseroan dan pemeriksaan kesehatan tahunan yang dilakukan satu kali dalam setahun dengan mengundang tenaga medis dari klinik profesional.
The Company’s commitment in improving the health of its employees is realized through establishment of a clinic in the factory as well as availability of a free medical assistant to provide basic health care to all employees. Some of the services provided include carrying out periodic health check performed at the clinic and yearly professional health check by professional medical staffs invited by the Company.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
61
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
62
Manajemen Indopoly berharap dengan tersedianya pelayanan kesehatan karyawan dapat menjaga kondisi kesehatan karyawan sekaligus mencegah penyebaran penyakit selama pelaksanaan pekerjaan. Perseroan mengharapkan kesadaran tinggi karyawan untuk menjaga kondisi kesehatannya sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja dan kesejahteraan karyawan.
Indopoly management believes that the implementation of health care services will maintain employees’ health condition to prevent disease spreading through human contact during working hours. The Company expects employee’s high awareness to maintain physical health condition to improve the productivity level as well as general employee welfare.
Sedangkan terhadap program keselamatan kerja, Perseroan membentuk Komite P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan melibatkan personil dari berbagai bidang yang bertanggung jawab dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi programprogram K3.
Furthermore, for safety related issue, the Company has implemented P2K3 (Committee of Safety and Health at Work) by involving personnel from various departments with different functions to plan, implement and evaluate all of the K3 programs.
Kegiatan observasi keselamatan dilakukan rutin setiap bulan guna memastikan penerapan dan pelaksanaan kebijaksanaan manajemen keselamatan telah dilakukan secara konsisten. Hasil dari observasi rutin tersebut akan dievaluasi untuk mengidentifikasi tindakan berbahaya, potensi bahaya atau risiko di tempat kerja sehingga tim manajemen keselamatan dapat menyusun aturan baru untuk mencapai target Perseroan yaitu zero accident.
Safety observation activity is carried out every month in order to ensure that safety management and policy have been fulfilled consistently. Results of this routine observation will be evaluated to identify the unsafe action, potential hazards or risks in the workplace so the team will formulate new regulations to achieve the Companies zero accident goal.
Salah satu upaya Indopoly dalam meningkatkan K3 adalah dengan mengadakan pelatihan tanggap darurat dan simulasi tanggap darurat. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petugas yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bahaya dan menguji prosedur yang diterapkan serta kehandalan peralatan dan sarana tanggap darurat. Pelatihan tersebut berupa pemadam kebakaran, evakuasi dan pertolongan pertama pada kecelakaan serta hal lain yang terkait dengan K3.
Some of Indopoly’s commitment in improving the K3 system are emergency response training and Fire drill simulation. The training aims to enhance the competence of officers in charge of hazard mitigation as well as making sure that all equipments and facilities are ready and in good conditions. This training covers firefighting, evacuation and first-aid skills related to the K3.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
Dengan menerapkan dan melaksanakan prinsip K3 tersebut maka karyawan dapat bekerja dengan rasa aman, nyaman dan kondusif sehingga tercipta lingkungan kerja yang produktif. Perseroan juga memberikan apresiasi kepada segenap karyawan atas usaha dan komitmen dalam melaksanakan sistem manajemen K3 berupa pemberian HSE Award yang dilakukan setiap tahun. Untuk tahun 2014, penghargaan HSE Award diberikan kepada Departemen Utility. Manajemen Indopoly melaporkan dengan bangga bahwa tidak terjadi kecelakaan fatal selama tahun 2014 di pabrik Perseroan. Selain itu, sejak awal tahun 2013, Perseroan telah berhasil meraih sertifikasi OHSAS 18001:2007.
3. PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
By applying and implementing the principles of the K3, all employees can work securely and comfortably thus create a productive working environment. The Company offers appreciation to all employees for their efforts and commitment in implementing K3 system through the provision of HSE Award which is conducted yearly. In year 2014, the HSE Award was given to the Utility Department who performed outstandingly in maintaining safety work environment. Moreover, the Company proudly reported that no fatal accident had occurred during 2014. Furthermore, since 2013, the Company has been certified with OHSAS 18001: 2007 certification.
3. SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT ACTIVITIES
Indopoly berperan aktif dalam kegiatan pengembangan sosial dan kemasyarakatan terutama di sekitar lingkungan pabrik Perseroan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab Perseroan untuk membentuk sinergi yang baik antara Perseroan dengan masyarakat sekitar tempat Perseroan beroperasi. Perseroan berharap dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat sekitar.
Indopoly plays an active role in social and community development activities, especially in the vicinity of the Company’s factory. It is a form of Company’s social responsibility to create a good synergy with local communities where the Company operates. The Company hopes to improve the economic capacity of local community.
• Beasiswa Pendidikan
• Academic Scholarship
Indopoly akan terus berkomitmen melanjutkan program Mencerdaskan Anak Bangsa (MAB) yang telah dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2010. Perseroan sadar bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi kemajuan bangsa dan negara. Sebagai wujud kepedulian Perseroan akan masa depan generasi muda, Perseroan telah memberikan bantuan berupa pemberian beasiswa pendidikan kepada anak-anak berprestasi.
Indopoly keeps its commitment to continue the MAB program that has been conducted regularly since 2010. The Company realizes that education is fundamental to the nation’s advancement. Indopoly cares about the future of younger generation therefore, it has been providing assistance in a form of scholarship for high performing students.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
63
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
Pemberian beasiswa ini difokuskan kepada siswa sekolah dasar yang berada di sekitar wilayah operasional pabrik Purwakarta, yaitu SD Negeri I Dangdeur. Selain sekolah dasar di wilayah pabrik Perseroan, program ini juga diberikan kepada putra-putri karyawan yang berprestasi di sekolahnya masing-masing mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
This merit base scholarship is focused on primary school students located in the area around the plant operation in Purwakarta, ie Dangdeur Elementary School I. In addition to primary schools in the vicinity of the Company’s location, the scholarship is also given to sons and daughters of employees who excel in their respective schools ranging from elementary school to high school.
Pada umumnya, tujuan program beasiswa ini adalah untuk memotivasi anak-anak agar lebih giat belajar dan terus meraih prestasi. Khususnya, melalui program ini, Perseroan berharap agar anak-anak karyawan akan merasa bangga menjadi bagian dari keluarga besar Indopoly.
In general, the goal of this scholarship program is to motivate children to be more motivated in maintaining their academic achievements. More specifically, through this program, the Company hopes that the children of its employees will be proud to be part of a large family of Indopoly.
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
• Santunan Anak Yatim
• Donasi bagi Masyarakat Sekitar Perseroan Indopoly senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan rutin di desa sekitar pabrik Perseroan. Perseroan menyediakan donasi dalam bentuk uang untuk kegiatan antara lain: perayaan hari besar nasional, hari besar keagamaan, anggaran pembangunan bantuan desa dan lain-lain.
Kegiatan donor darah dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali sejak tahun 2002. Kegiatan ini bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Cabang Purwakarta dan rata-rata diikuti oleh 65 karyawan Perseroan. Kegiatan donor darah ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran sosial karyawan Indopoly.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
As a form of social responsibility, at an event during Ramadhan, the Company prodived financial donations to 22 orphans from Cinangka Village, Wanakerta Village and Dangdeur Village all villages are located near the factory where the Company operates. The Company also provided financial donations to childrens of ex-employees who passed away. The event was held on July 14, 2014.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, pada acara buka puasa bersama, Perseroan memberikan donasi kepada 22 anak yatim piatu dari Desa Cinangka, Desa Wanakerta dan Desa Dangdeur yang terletak dekat dengan pabrik tempat Perseroan beroperasi. Selain itu Perseroan juga memberikan santunan kepada anak dari karyawan Perseroan yang telah meninggal dunia. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2014.
• Donor Darah
64
• Donations to Orphans Children
• Donations to Local Community Indopoly parcitipates in routine activities at local villages surrounding the Company’s factory location. The Company provides financial support for: celebration of national holidays, celebration of religious holidays, development budget support and many others.
• Blood Donations Blood donations activity is done routinely, once every three months, since 2002. This activity is a join effort with Indonesia Red Cross Association in Purwakarta and on average 65 employees participated this event. This activity is hoped to improve the social responsibility awareness of Indopoly’s employees.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
65
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
• Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Perseroan Perseroan telah memfokuskan pada beberapa program pengembangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia untuk menyediakan mata pencarian yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Program yang aktif dikembangkan Perseroan antara lain:
The Company has been focused on several development programs by utilizing local resources available to provide sustainable source of income for local community. Some of these programs include:
1. Pengelolaan Limbah (Bukan Limbah B3)
1. Non-poisonous Waste Management
Perseroan memberikan limbah berupa: karung bekas, pallet bekas, rejected plastic, dan lain-lain untuk dibeli oleh masyarakat sekitar yang tergabung dalam TKLP (Team Kerja Lingkungan Pabrik) dengan harga yang cukup jauh di bawah harga pasar. Diharapkan dari selisih harga yang diperoleh dapat menguntungkan sehingga mereka dapat membangun kemandirian di desanya masing-masing. 2. Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Dengan menghormati kearifan budaya lokal, Indopoly melakukan pola rekrutmen yang lebih mengutamakan tenaga kerja lokal yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan. Perseroan menginginkan masyarakat setempat merasakan manfaat dari keberadaan Perseroan di tengah-tengah mereka.
66
• Community Development
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
The Company provides waste such as: used sacks, used pallets, rejected plastic , and others to be bought by members of TKLP (Team Kerja Lingkungan Pabrik) at a price significantly below the market price. The Company hopes that the relatively-low price benefits them to be able to build selfreliance in their villages.
2. Local Workforce Recruitment Respecting local cultural wisdom, Indopoly prefers to recruit local workforce that meets Company’s requirements and qualifications. The Company wants the local community to get benefits from its existence in their areas.
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
3. Budidaya Buah Naga di Desa Kamojang Sebagai bentuk tindak lanjut progam budi daya buah naga yang dimulai sejak tahun 2013, pada tanggal 11-12 Desember 2014, Perseroan memberikan pupuk kepada penduduk wilayah Kamojing yang telah menerima bibit pohon buah naga pada tahun lalu. Diharapkan dengan program ini masyarakat setempat dapat menjual buah naga hasil program budi daya sebagai tambahan penghasilan.
3. Dragon Fruit Cultivation in Kamojang Village As a follow up of dragon fruit cultivation program in 2013, on 11-12 December 2014, the Company provided fertilizer to Kamojing residents who have previously received the dragon fruit tree seedlings . This program is expected to enable local communities to sell the dragon fruits they cultivate as additional income.
Total dana yang dikeluarkan Perseroan terkait dengan aktifitas pengembangan sosial dan kemasyarakatan sepanjang tahun 2014 sekitar USD 16.000.
The total fund allocated and spent by the Company on social and community development activities throughout 2014 was around USD 16,000.
4. TANGGUNG JAWAB PRODUK
4. PRODUCT RESPONSIBILITY
• Kesehatan dan Keselamatan Konsumen
• Health and Consumer Safety
Indopoly berkomitmen penuh untuk memenuhi standar internasional. Perseroan telah disertifikasi oleh badan internasional seperti ISO 9001 untuk sistem manajemen kualitas dan AIB untuk sistem manajemen keselamatan makanan dan minuman. Sebagai wujud nyata dari komitmen ini, semua operasi Perseroan memenuhi seluruh persyaratan dan standar yang sangat ketat yang telah ditetapkan oleh badan bersertifikasi. Departemen Quality Control (QC) telah membentuk tim QC untuk memastikan bahwa sistem manajemen kualitas telah diimplementasikan dalam kegiatan operasional sehari-hari untuk menghasilkan kualitas produk yang konsisten.
Indopoly is fully committed to meet international standards. The Company is certified by international entities such as ISO 9001 for quality management systems and AIB for food and drink safety management systems. As a manifestation of this commitment, all operations of the Company comply with the requirements of and strict standards set by the certificate body. Quality Control (QC) department has established a QC team to ensure that the quality management system has been implemented in the day-to-day operations to produce a consistent product quality.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
67
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
Di sepanjang tahun 2014, Indopoly juga telah mengimplementasikan prosedurprosedur yang sesuai dengan standar FSSC 22000 sehingga memungkinkan Perseroan untuk memenuhi persyaratan yang diakui secara internasional dalam sistem manajemen keamanan makanan serta menunjukkan komitmen nyata Indopoly dalam menjaga mutu hasil produksinya serta kesehatan dan keselamatan para konsumennya.
Throughout 2014 Indopoly also has implemented procedures in accordance with the FSSC 22000 standard thus allowing the Company to meet the requirements of internationally recognized food safety management system and demonstrate the Company’s commitment in maintaining product quality as well as the health and safety of consumers.
Selain itu, Indopoly menekankan kebersihan tempat produksi. Dalam proses tersebut Indopoly juga terus melakukan langkah-langkah peningkatan kualitas atas fasilitasfasilitas produksi meliputi menutup area mesin slitting untuk mencegah kontaminasi debu, memasang unit pengatur udara (AHU) bertekanan positif untuk mencegah kontaminasi serangga dan memasang kamera untuk mendeteksi kontaminasi pada mesin stretching dan mesin slitting untuk memastikan agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan.
Furthermore, Indopoly emphasizes on the cleanliness of production sites. In the process Indopoly also continue to conduct the improvement steps to increase the quality of each production facility such covering slitting area to prevent dust contamination, installing handling unit with positive air pressure to prevent insects contamination and installing defect detection camera on stretching machine and slitting machine to ensure the produced film meet the specified standard.
• Informasi Produk
68
• Product Information
Setiap produk yang disediakan oleh Perseroan disertai dengan lembar informasi yang mencakup penjelasan tentang karakteristik produk, informasi mengenai keamanan pangan untuk bahan kemasan dan petunjuk penyimpanan sebagaimana tercantum pada brosur Material Safety Data Sheet. Selama 2014, Perseroan tidak menerima sanksi atas ketidakpatuhan atau hal-hal lain yang menyangkut penyampaian informasi pada setiap produk yang ditawarkan
Each product supplied by the Company is accompanied with information sheet that includes an explanation of product characteristics, information of packaging, safety storage and usage instructions as stated on Material Safety Data Sheet brochures. During 2014, the Company did not receive any saction on noncompliance or other matters concerning the delivery of information on every product supplied.
Di samping itu, semua produk yang dihasilkan oleh Perseroan dipastikan telah sesuai dengan regulasi yang berlaku untuk food contact dengan tujuan agar seluruh produk yang didistribusikan memiliki tingkat keamanan pangan tertinggi bagi seluruh pelanggan.
In addition, all products produced by the Company ascertained in accordance with the applicable regulations for food contact with the aim that all distributed products have the highest level of food safety for all customer.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
14. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Corporate Social Responsibility
• Penanggulangan Atas Pengaduan Konsumen
• Countermeasures taken on Consumer Complaints
Produk yang dipasok oleh Perseroan memiliki karakteristik teknis yang tinggi. Untuk menjamin kepuasan pelanggan, Perseroan melihat bahwa layanan purna jual sangatlah penting.
Products supplied by the Company have high technical characteristics. To ensure customer satisfaction, the Company sees that after-sales service is a very important part.
Perseroan berdedikasi penuh untuk memberikan pelayanan purnajual yang prima kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai tujuan ini, Perseroan mempunyai tim khusus untuk memberikan layanan teknis dalam hal informasi produk, proses, dan penanganan terhadap keluhan pelanggan dan laporan kunjungan. Oleh karenanya, Indopoly mengembangkan Customer Relationship Management (CRM) yang terintegrasi. Sistem ini berisi informasi tentang profil pelanggan, keluhan pelanggan dan laporan kunjungan. Sepanjang 2014, terdapat 64 jumlah pertanyaan mengenai informasi produk dan pengaduan pelanggan. Dengan memprioritaskan efisiensi dan target dari CRM, semua pertanyaan atau keluhan dari pelanggan Perseroan dapat ditangani dengan baik.
The Company is dedicated to provide excellent after sales service to customers in order to increase their satisfactions. To achieve this goal, the Company has established an integrated Customer Relationship Management (CRM) to provide technical service in terms of handling complaints from customers. This system contains information about the customer profile, customer complaints and visitation reports. Throughout 2014, there were 64 number of questions regarding product information and customer complaints. By prioritizing efficient and targeted CRM, all inquiries or complaints from customers of the Company can be handled properly.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
69
15.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
70
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Indopoly berkomitmen penuh untuk secara konsisten menerapkan praktik-praktik terbaik Tata Kelola Perusahaan untuk menjaga kepercayaan seluruh pemangku kepentingan.
Indopoly is fully committed in consistently applying the best practices of Good Corporate Governance to maintain the trust of all of its stakeholders.
Oleh karenanya, Indopoly telah dengan setia mematuhi seluruh ketentuan perundang-undangan dan peraturan terkait, yaitu Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, ketentuan dan peraturan Bursa Efek Indonesia, the Indonesian National Code of Corporate Governance, serta peraturan di bidang modal pasar yang berlaku di Indonesia dan di negara-negara lain di mana Perseroan beroperasi.
Accordingly, Indopoly has faithfully complied with all relevant laws and regulations such as Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies, the rules and regulations of the Indonesian Stock Exchange, the Indonesian National Code of Corporate Governance, as well as prevailing regulations of capital market in Indonesia and in other countries in which the Company operates.
Indopoly memiliki sistem pengendalian internal yang terdiri dari proses yang dinamis dan terpadu serta kegiatan yang dilakukan oleh Direksi Perseroan, manajemen dan seluruh karyawan Perseroan yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai efektivitas dan efisiensi operasional, keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dewan Komisaris melalui Komite Audit melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja dan efektivitas proses pengendalian internal ini.
Also, Indopoly has an internal control system consisting of dynamic and integrated processes and activities performed by the Company’s Board of Directors, management and everyone in the Company, which are designed to provide reasonable assurance about the effectiveness and efficiency of operations, reliability of financial reporting and compliance with applicable laws and regulations. The Board of Commissioners, through the Audit Committee, performs oversight functions regarding the performance and effectiveness of these internal control processes.
STRUKTUR TATA KELOLA
GOVERNANCE STRUCTURE
Secara keseluruhan pelaksanaan tata kelola dilakukan oleh badan-badan utama berikut ini:
The overall corporate governance tasks are performed by the following important bodies in the Company:
• Rapat Umum Pemegang Saham • Dewan Komisaris • Dewan Direksi • Komite Audit
• The General Meeting of Shareholders • The Board of Commissioners • The Board of Directors • The Audit Committee
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
71
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
THE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki kekuasaan dan otoritas tertinggi pada Perseroan. Melalui RUPS, pemegang saham menggunakan hak mereka, memperoleh informasi, mengemukakan pendapat dan suara mereka pada keputusan-keputusan penting. Selain itu, RUPS juga merupakan forum untuk mengevaluasi fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan. RUPS memiliki wewenang untuk mengubah anggaran dasar Perseroan, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
The General Meeting of Shareholders (GMS) holds the supreme power and authority in the Company. Through the GMS, the shareholders exercise their rights, obtain information, express their opinions and vote on important decisions. In addition, the GMS is also a forum to evaluate the Boards of Commissioners’ supervisory duties and the Board of Directors’ performance in managing the Company. The GMS has authority to amend the Company’s articles of association, to appoint and dismiss the members of the Boards of Commissioners and Directors, as well as other matters specified in the Company’s articles of association.
Perseroan mengadakan RUPS Tahunan satu kali dalam setahun dan RUPS Luar Biasa sewaktu-waktu bila diperlukan. Pada tahun 2014, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan pada tanggal 30 Juni 2014 dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 7 November 2014.
The Company convenes the Annual GMS once a year and Extraordinary GMS at any time when necessary. In 2014, the Company held the Annual GMS on on June 30, 2014 and an Extraordinary GMS on November 7, 2014.
Keputusan yang ditetapkan dalam RUPS tersebut adalah sebagai berikut:
The respective resolutions resolved during those GMS are as follows:
1. Putusan RUPS Tahunan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014:
1. The Annual GMS on June 30, 2014:
1.1 Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan tahun 2013, Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta Pengesahan Laporan Tugas Pengawasan dari Dewan Komisaris untuk tahun buku 2013. 1.2 Persetujuan penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 sebesar USD 9.100.686,- dengan rincian sebagai berikut:
72
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
1.1 Approved the Company’s 2013 Annual Report, ratified the audited financial statements of the Company for the year ended December 31, 2013, and endorsed the report of the Board of Commissioners for financial year 2013. 1.2 Approved the appropriation of the Company’s net income for the year ended December 31, 2013 of USD 9,100,686 as follows:
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
• USD 532.379,- didistribusikan sebagai dividen tunai (ekuivalen Rp 1,- per lembar saham) dan dibayarkan dalam denominasi Rupiah. • USD 100.000,- disisihkan sebagai cadangan wajib. • USD 8.468.307,- dibukukan sebagai laba ditahan.
• USD 532,379 to be distributed as cash dividends (equivalent to IDR 1,- per share) and shall be paid in Indonesian Rupiah;
1.3 Penunjukan Akuntan Publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium dan biaya jasa audit. 1.4 Persetujuan pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi, serta persetujuan peningkatan honorarium dan atau tunjangan anggota Dewan Komisaris Perseroan sebesar USD 1.530.727 meningkat 6,4% dari tahun 2012.
1.3 Appointed a Public Accountant to audit the Company’s financial statements for the year ending December 31, 2014, and delegated authority to the Board of Directors to determine the honorarium and fees for the audit services.
1.5 Persetujuan pengangkatan Bapak Jeffrey Halim sebagai Wakil Presiden Direktur, sehingga susunan Direksi serta Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
• USD 100,000 to be alocated as mandatory reserve fund; • USD 8,468,307 to be retained in the Company’s retained earnings.
1.4 Approved the delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the salary and other allowances of the Board of Directors; and approved the amount of honorarium and other allowances of the Board of Commissioners collectively for 2013 of USD 1,530,727, an increase of 6.4% from 2012. 1.5 Approved the appointment of Mr. Jeffrey Halim as Vice President Director. Therefore, the compositions of the Boards of Directors and Commissioners are as follows:
Direksi
Board of Directors
Presiden Direktur: Henry Halim Wakil Presiden Direktur: Jeffrey Halim Direktur: Pe Maria Indra Direktur: Bambang Widjaja Direktur: Leo Firdaus Direktur: Sichaburamli Direktur: Yenni Meilina Lie Direktur Independen: Jose G. Tan
President Director: Henry Halim Vice President Director: Jeffrey Halim Director: Pe Maria Indra Director: Bambang Widjaja Director: Leo Firdaus Director: Sichaburamli Director: Yenni Meilina Lie Independent Director: Jose G. Tan
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris: Felielyne Halim Komisaris: Drs. Ryan Permana Komisaris Independen: Irawan Sastrotanojo
President Commissioner: Felielyne Halim Commisioner: Drs. Ryan Permana Independent Commissioner: Irawan Sastrotanojo
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
73
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
2. Putusan RUPS Luar Biasa Perseroan pada tanggal 7 November 2014: 2.1 Persetujuan pengunduran diri Bapak Drs. Ryan Permana dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan. 2.2 Memberhentikan Ibu Pe Maria Indra dari jabatannya selaku Direktur Perseroan dan selanjutnya mengangkat Ibu Pe Maria Indra selaku Komisaris Perseroan. 2.3 Persetujuan pengangkatan Bapak Noersing selaku anggota Direksi Perseroan yang baru untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang digantikannya yaitu Ibu Pe Maria Indra.
74
2. The Extraordinary GMS on November 7, 2014: 2.1 Approved the resignation of Drs. Ryan Permana from the Board of Commissioners. 2.2 Dismissed Mrs. Pe Maria Indra from her position as Director of the Company and subsequently appointed Mrs. Pe Maria Indra as member of the Board of Commissioners of the Company. 2.3 Approved the appointment of Mr. Noersing as member of the Board of Directors for the remaining term of his predecessor directorship namely Mrs. Pe Maria Indra.
Dengan demikian, per 7 November 2014, susunan Direksi serta Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Thus, as of November 7, 2014, the composition of the Boards of Directors and Commissioners are as follows:
Direksi
Board of Directors
Presiden Direktur: Henry Halim Wakil Presiden Direktur: Jeffrey Halim Direktur: Noersing Direktur: Bambang Widjaja Direktur: Leo Firdaus Direktur: Sichaburamli Direktur: Yenni Meilina Lie Direktur Independen: Jose G. Tan
President Director: Henry Halim Vice President Director: Jeffrey Halim Director: Noersing Director: Bambang Widjaja Director: Leo Firdaus Director: Sichaburamli Director: Yenni Meilina Lie Independent Director: Jose G. Tan
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris: Felielyne Halim Komisaris: Pe Maria Indra Komisaris Independen: Irawan Sastrotanojo
President Commissioner: Felielyne Halim Commisioner: Pe Maria Indra Independent Commissioner: Irawan Sastrotanojo
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari tiga orang, termasuk seorang Komisaris Independen. Profil para anggota Dewan Komisaris disajikan pada halaman 120-121 Laporan Tahunan ini.
The Company’s Board of Commissioners is composed of three persons, including an Independent Commissioner. The profiles of the members of the Board of Commissioners are presented on page 120121 of this Annual Report.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
Dewan Komisaris mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan dan memberikan saran independen kepada Direksi, serta memantau efektivitas penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan pada Perseroan.
The Board of Commissioners supervises the policy of the Board of Directors in carrying out the Company’s operations and provides independent advice to the Board of Directors, and monitors the effectiveness of the application of the Company’s Good Corporate Governance principles.
Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan.
The Board of Commissioners’ performance is evaluated each year by the Shareholders at the Annual GMS.
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap:
During 2014, the Board of Commissioners has performed its oversight functions over the following:
1. Kinerja operasional dan keuangan. 2. Kerangka manajemen risiko. 3. Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal dan eksternal. 4. Rencana bisnis Perseroan.
1. Operational and financial performance 2. Risk management framework 3. Follow-up on the results of internal and external audits 4. Company’s business plan
Pada tahun 2014 telah terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris Perseroan, sesuai dengan keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 7 November 2014 berkaitan dengan pengangkatan Ibu Pe Maria Indra untuk menggantikan Bapak Ryan Permana sebagai Komisaris. Sejak ditutupnya RUPS Luar Biasa tersebut hingga 31 Desember 2014, komposisi Dewan Komisaris Indopoly terdiri dari tiga orang, yaitu seorang Presiden Komisaris yang merupakan pimpinan dewan, satu orang Komisaris dan satu orang Komisaris Independen.
In 2014 there has been a change in the composition of the Board of Commissioners, in accordance with the decision of the Extraordinary GMS on 7 November 2014 relating to the appointment of Ms. Pe Maria Indra to replace Mr. Ryan Permana as Commissioner. Since the closing of the Extraordinary GMS until December 31, 2014, the Indopoly’s Board of Commissioners consists of three persons, namely a Chairman who is chairman of the board, one the Commissioner and one Independent Commissioner.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, yang dipimpin oleh Komisaris Independen.
In carrying out its oversight function, the Board of Commissioner is assisted by the Audit Committee, which is chaired by the Independent Commissioner.
Dewan Komisaris melakukan evaluasi sendiri pada kinerja mereka yang berkaitan dengan, antara lain, pengetahuan bisnis, ketajaman dalam tugas pengawasan dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. Pada umumnya, Dewan Komisaris menetapkan indikator untuk evaluasi diri sesuai dengan deskripsi pekerjaan mereka.
The Board of Commissioners conducts selfassessment on their performance relating to, among others, business knowledge, keenness in supervisory task and Good Corporate Governance implementation. Generally, the Board of Commissioners sets indicators for their self-asessment in accordance with their job description.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
75
76
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
RAPAT SERTA KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS
MEETINGS AND ATTENDANCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun atau setiap kali jika dianggap perlu oleh 1 (satu) orang Komisaris atau lebih, atau atas permintaan tertulis dari Direksi, atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
The Board of Commissioners meets at least 1 (one) time a year, or any time if deemed necessary by any 1 (one) or more Commissioner, or by written request from Board of Directors, or any time at the request of 1 (one) or more shareholders who have at least 1/10 (one per ten) part of the total shares with voting rights.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Direksi berwenang dan bertanggung jawab dalam mengelola Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.
In accordance with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies, the Board of Directors is authorized and responsible in managing the Company in accordance with the purpose and objectives of the Company and representing the Company both in and out of court in accordance with the provisions of the Company’s articles of association.
Mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris berdasarkan pada musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak dapat dicapai, maka pengambilan keputusan didasarkan pada suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili pada rapat.
Decision-making mechanism in the meeting of the Board of Commissioners is based on deliberation. If a consensus can not be reached, then the decision is based on the affirmative vote of more than ½ (one half) of the total members of the Board of Commissioners who are present or represented at the meeting.
Per tanggal 31 Desember 2014, Direksi Indopoly terdiri dari delapan orang anggota termasuk Presiden Direktur. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan perannya masingmasing di bawah kepemimpinan dan koordinasi Presiden Direktur.
As of December 31 2014, Indopoly’s Board of Directors has 8 (eight) members, including the President Director. Each member of the Board of Directors is responsible for the respective tasks and roles under the leadership and coordination of the President Director.
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, selama 2014, Dewan Komisaris mengadakan satu kali rapat pada tanggal 9 Desember 2014 dengan tingkat kehadiran 100%.
In carrying out its oversight function, during 2014, the Board of Commissioners held a meeting on December 9, 2014 with 100% attendance.
Presiden Direktur bertanggung jawab untuk memimpin, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan bisnis Perseroan dalam mencapai tujuan, visi serta misinya. Presiden Direktur juga memastikan bahwa manajemen risiko dilakukan dengan cukup dan memadai, serta prinsip Tata Kelola Perusahaan telah diterapkan dengan baik dalam setiap aspek Perseroan.
The President Director is primarily responsible for leading, directing, coordinating and controlling the Company’s business towards its stated goals, mission and vision. The President Director also ensures that risk management activities are adequate and prudently carried out, and Good Corporate Governance is observed in all aspects of the Company’s operations.
Wakil Presiden Direktur membantu Presiden Direktur dalam memimpin Perseroan, mengembangkan perencanaan dan kebijakan strategis serta melakukan koordinasi antar Direktur. Apabila Presiden Direktur berhalangan, Wakil Presiden Direktur bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas Presiden Direktur dan mewakili Presiden Direktur mengambil keputusan penting demi kelancaran operasional Perseroan.
The Vice President Director assists the President Director in leading the Company, developing planning and strategic policy, and coordinating with other Directors. If the President Director is absent, the Vice President Director takes charge in carrying out the tasks on behalf of the President Director and makes decisions on behalf of the President Director for the continuity of the Company’s operations.
Direktur Operasional bertanggung jawab atas kegiatan harian manajemen Perseroan baik dalam hal produksi, engineering, pergudangan dan kegiatan sumber daya manusia Perseroan, serta memastikan bahwa target kinerja utama berhasil tercapai.
The Operations Director is responsible for the daily management of the Company’s manufacturing, engineering, warehousing and human resources activities, and ensures that key performance targets are achieved.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
77
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
78
Direktur Keuangan dan Akuntansi bertanggung-jawab atas kinerja manajemen atas arus kas Perseroan, pencarian sumber serta penggunaan dana Perseroan, pengendalian biaya, pengendalian internal, penyusunan anggaran serta kegiatan akuntasi.
The Finance and Accounting Director is responsible for the daily management of the Company’s cash flows, sourcing and utilization of funds, cost control, internal control, budgetting and accounting activities.
Direktur Komersial dan Operasi Internasional bertanggung jawab atas manajemen harian penjualan dan pemasaran, pembelian, pengembangan kegiatan usaha dan pengawasan operasional internasional Perseroan.
The Commercial and International Operations Director is responsible for the daily management of sales and marketing, purchasing, business development activities and overseeing the Company’s international operations.
Direktur Penelitian dan Pengembangan bertanggung jawab untuk mengembangkan produk high-end film yang melayani kebutuhan pasar yang berkembang dan memastikan kualitas yang konsisten dalam setiap produk film yang diproduksi oleh Perseroan.
The Technical, Research & Development Director is responsiblefor developing highend film products that cater to the growing market needs and ensures consistent quality of every film products produced by the Company.
Direktur Legal bertanggung jawab dalam mengawasi setiap aspek legal dari kegiatan bisnis Perseroan. Direktur Legal juga memberikan nasihat kepada manajemen ketika terdapat perubahan peraturan serta perundang-undangan yang mempengaruhi Perseroan maupun kegiatan bisnis Perseroan sehingga manajemen dapat mengambil tindakan yang tepat. Sebagai tambahan, Direktur Legal juga memastikan agar Perseroan dan kegiatan bisnisnya patuh terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku, termasuk di dalamnya melakukan pengajuan secara tepat waktu dan akurat sesuai aturan yang disyaratkan ke lembaga yang sesuai. Selain itu, Direktur Legal bertanggung jawab dalam menyusun serta memeriksa kontrakkontrak penting, perjanjian serta dokumendokumen legal Perseroan lainnya.
The Legal Director is responsible for overseeing every legal aspects of the Company’s business. She advises the management when there are changes in the laws and regulations that affect the Company or its businesses so that management could take appropriate measures on timely manner. In addition, she ensures that the Company and its businesses are in compliance with laws and regulations, including timely and accurate filing of regulatory requirements at the appropriate agencies. Also, she drafts and reviews significant contracts, agreements and other legal documents of the Company.
Direktur Independen diangkat untuk memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan Bursa Efek Indonesia.
The Independent Director has been appointed pursuant to the regulations of the Indonesia Stock Exchange.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
RAPAT DIREKSI
MEETINGS OF THE BOARD OF DIRECTORS
Direksi secara rutin mengadakan rapat antar anggota Direksi untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan, pelaksanaan rencana dan strategi usaha, termasuk kebijakankebijakan strategis penting lainnya.
The Board of Directors regularly holds Board Of Director’s meetings among themselves to discuss matters relating to the Company’s activities, implementation of business plans and strategies, including other important strategic policies.
Direksi juga mengadakan beberapa rapat informal di luar rapat rutin Direksi dengan jajaran manajemen senior untuk membahas isu-isu tertentu yang memerlukan perhatian khusus dari Direksi dan untuk menyetujui keputusan yang diambil.
The Board of Directors also holds meetings outside of regular Board Of Directors meetings with senior management to discuss certain issues that require special attention of the Board of Directors and to approve decisions taken.
Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris. Setiap tindakan signifikan Direksi terhadap Perseroan akan disetujui dan disahkan oleh RUPS yang akan diselenggarakan pada 2015.
The performance of the Board of Directors is evaluated by the Board of Commissioners. Any significant actions taken by the Board of Directors in the interest of the Company would be approved and ratified by the GMS that will be held in 2015.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
79
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
Selama tahun 2014, Direksi telah menyelenggarakan sebanyak enam belas kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
In 2014, the Board of Directors held sixteen BOD meeting as follows:
Direksi / Board of Directors
80
Tanggal Rapat / Meetings Date
Kehadiran (%) / Attendance (%)
9 Januari 2014 / 9 January 2014
71.43%
28 Januari 2014 / 28 January 2014
85.71%
13 Maret 2014 / 13 March 2014
57.14%
27 Maret 2014 / 27 March 2014
71.43%
24 April 2014 / 24 April 2014
57.14%
8 Mei 2014 / 8 May 2014
71.43%
19 Juni 2014 / 19 June 2014
85.71%
17 Juli 2014 / 17 July 2014
87.50%
14 Agustus 2014 / 14 August 2014
100%
11 September 2014 / 11 September 2014
75.00%
23 September 2014 / 23 September 2014
87.50%
7 Oktober 2014 / 7 October 2014
75.00%
23 Oktober 2014 / 23 October 2014
87.50%
6 November 2014 / 6 November 2014
87.50%
6 November 2014 / 6 November 2014
87.50%
19 Desember 2014 / 19 December 2014
62.50%
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TAHUN 2014
REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS FOR 2014
Dewan Komisaris telah menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan mandat yang diberikan kepadanya oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2013.
The Board of Commissioners has decided the remuneration of the members of the Boards of Commissioners and Directors based on the mandate given to them by the shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders in 2013.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Prosedur dalam menentukan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
The procedure in determining the remuneration of the members of the Boards of Commissioners and Directors are as follows:
1. Dewan Komisaris menyusun rekomendasi remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
4. Pada RUPS Tahunan, pemegang saham mengeluarkan suara dan memberikan persetujuan atas usulan jumlah remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
1. The Board of Commissioners makes a recommendation of the remuneration of the members of the Board of Commissioners and Directors. 2. The Board of Commissioners discusses its recommendation with the Board of Directors and obtain feedback. 3. The Board of Commissioners proposes to the shareholders at the Annual GMS the amount of remuneration of the members of the Boards of Commissioners and Directors. 4. At the Annual General Meeting of Shareholders, the shareholders votes and approves the proposed remuneration of the the Boards of Commissioners and Directors.
Penetapan besaran remunerasi kepada jajaran Direksi oleh Dewan Komisaris adalah berdasarkan hasil evaluasi pencapaian kinerja Direksi dengan memperhatikan dan mempertimbangkan aspek kinerja keuangan dan pencapaian target Perseroan.
The remuneration of the Board of Directors is determined by the Board of Commissioners based on the results of the evaluation of the performance of the Board of Directors considering the financial performance and achievement of Company’s targets.
Total remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 15.828.290.282 meningkat sebesar 0,1% dari tahun lalu.
The total remuneration of the Board of Commissioners and Directors for the year ended December 31, 2014 amounted to IDR 15,828,290,282 an increase of 0.1% from previous year.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tahun 2010. Pembentukan dan keanggotaannya telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan termasuk penyempurnaan peraturan yang terakhir dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan Nomor Kep-643/BL/2012, tanggal 7 Desember 2012.
The Audit Committee was established by the Company’s Board of Commissioners in 2010. Its establishment and membership have met the requirements prescribed by the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board, including the last revision of the regulation as prescribed in the Decision of the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board No. Kep-643/ BL/2012, dated 7 December 2012.
2. Dewan Komisaris berdiskusi dengan Direksi untuk memperoleh masukan. 3. Dewan Komisaris mengusulkan pada RUPS Tahunan jumlah remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
81
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
82
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
Komite Audit bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris seperti keandalan laporan keuangan, manajemen risiko dan pengendalian internal, audit eksternal dan internal serta Tata Kelola Perusahaan.
The Audit Committee is responsible for providing professional and independent opinion to the Board of Commissioners on report or cases submitted by the Directors to the Board of Commissioners, identifying matters that require the attention of the Board of Commissioners, and carrying out certain oversight functions of the Board of Commissioners regarding the reliability of financial information, risk management and internal controls, external audit and internal audit activities, as well as corporate governance.
Anggota: Catherine Bong
Member: Catherine Bong
Warga negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit sejak Desember 2010. Memiliki pengalaman yang luas di bidang keuangan, akuntansi dan audit. Saat ini menjabat sebagai Manajer Akuntansi di PT Supernova Flexible Packaging. Lulus tahun 2001 dengan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia.
An Indonesian citizen, she has been a member of Indopoly’s Audit Committee since December 2010. She has extensive experience in finance, accounting and auditing. Currently, she is the Accounting Manager of PT Supernova Flexible Packaging. She graduated from the University of Indonesia in 2001 with a degree of Bachelor of Economics, majored in Accounting.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit mengacu pada Piagam Komite Audit yang merupakan pedoman kerja dimana secara jelas mendefinisikan peranan, tanggung jawab dan lingkup pekerjaan Komite Audit secara terbuka, kompeten, obyektif dan independen. Piagam Komite Audit telah diperbaharui sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tahun 2012 dan telah dipublikasikan di situs Perseroan, www.ilenefilms.com.
In performing its duties and responsibilities, the Audit Committee is guided by its Charter, which defines the roles, responsbilities and scope of its works in carrying out its duties in a transparent, competent, obejctive and independent manner. The Audit Committee Charter, which has been updated in accordance with the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.5 year 2012, is published in the Company’s website, www.ilenefilms.com.
Anggota: Komala Dewi
Member: Komala Dewi
Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit sejak Oktober 2011. Memiliki 16 tahun pengalaman kerja di bidang keuangan dan akuntansi. Lulus tahun 1996, dengan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanegara.
An Indonesian citizen, she has been a member of Indopoly’s Audit Committee since October 2011. She has 16 years working experience in finance and accounting. She graduated from the University of Tarumanagara in 1996, with a degree of Bachelor of Economics, majored in Accounting.
Per 31 Desember 2014, Komite Audit Perseroan terdiri dari tiga anggota yaitu 1 (satu) Komisaris Independen sebagai ketua dan 2 (dua) pihak independen sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the Audit Committee consists of three members, namely one (1) Independent Commissioner as chairman and two (2) independent parties as follows:
RAPAT KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE MEETING
Ketua Anggota
Chairman Members
Sehubungan dengan tugas utama Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasannya pada tahun 2014, Komite Audit menyelenggarakan lima kali rapat dan dihadiri oleh para anggota sebagai berikut:
Pursuant to its main task of assisting the Board of Commissioners in its oversight responsibilities, the Audit Committee held five meetings in 2014 with perfect attendance as follows:
: Irawan Sastrotanojo : - Catherine Bong - Komala Dewi
: Irawan Sastrotanojo : - Catherine Bong - Komala Dewi
Berikut adalah profil singkat Komite Audit:
The following are brief credentials of the Audit Committee:
Ketua: Irawan Sastrotanojo (Komisaris Independen)
Chairman: Irawan Sastrotanojo (Independent Commissioner)
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris halaman 121.
Refer to the Board of Commissioners section on page 121 for his profile.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Komite Audit / Audit Committee Tanggal Rapat / Meetings Date
Kehadiran (%) / Attendance (%)
27 Maret 2014 / 27 March 2014
100%
28 April 2014 / 28 April 2014
100%
23 Juli 2014 / 23 July 2014
100%
30 Oktober 2014 / 30 October 2014
100%
9 Desember 2014 / 9 December 2014
100%
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
83
84
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
LAPORAN KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE REPORT
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Laporan ini disusun sesuai dengan persyaratan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
This report has been prepared pursuant to the requirements of the Indonesia Financial Services Authority (OJK).
Dalam menjalankan fungsinya untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan, pada tahun 2014 Komite Audit telah mengadakan lima kali pertemuan untuk membahas kinerja keuangan kuartalan Perseroan dan masing-masing laporan keuangan terkait sebelum diterbitkan; kualifikasi dan independensi Auditor Eksternal, termasuk rencana audit, lingkup pekerjaan, temuan audit dan rekomendasinya selama tahun 2014; rencana audit tahunan Audit Internal di tahun 2014, temuan Audit Internal selama tahun 2014 dan rekomendasi untuk memperbaiki sistem pengendalian internal; dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
In carrying out its functions to assist the Board of Commissioners’ oversight responsibilities, the Audit Committee held five meetings in 2014 to discuss the Company’s quarterly financial performance and respective financial statements before they were published; qualification and independence of External Auditors, including their 2014 audit plan, scope of work, audit findings and recommendations; the Internal Audit’s 2014 annual audit plan, their audit findings during the year and recommendations to improve internal control system; and other matters relating to compliance with laws and regulations.
Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting untuk memastikan transparansi informasi mengenai Perseroan yang diumumkan kepada publik serta bertugas melaksanakan keterbukaan informasi. Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perseroan dan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur. Pengangkatan Sekretaris Perusahaan tesebut telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.4 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/ POJK.04/2014.
The Corporate Secretary serves an important role in ensuring the transparency of information about the Company that are communicated to the public, as well as carrying out information disclosure. In the organizational structure of the Company, the Corporate Secretary is appointed by the Company and reports directly to the President Director. The appointment of the Corporate Secretary was made in accordance with Bapepam-LK No. IX.I.4 and has been updated by the Financial Services Authority Regulation No. 35 / POJK.04 / 2014.
Berdasarkan hasil pertemuan-pertemuan tersebut, Komite Audit menyimpulkan bahwa:
Based on the results of the abovementioned meetings, the Audit Committee concluded that:
Sekretaris Perusahaan Perseroan saat ini adalah Ibu Yenni Meilina Lie yang efektif menjabat sejak tahun 2011 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 005/Kep_DIR/ ISI/VI/2011 tertanggal 20 Juni 2011. Sejak tahun 2013, beliau juga menjabat sebagai Direktur Legal Perseroan. Profil Sekretaris Perusahaan dapat dilihat dalam bagian Direksi halaman 125.
The Corporate Secretary of the Company is Ms. Yenni Meilina Lie whom effectively served since 2011 based on the Resolution of the Board of Directors Number 005 / Kep_DIR / ISI / VI / 2011 dated June 20, 2011. Since 2013, she has also served as Legal Director of the Company. The profile of the Corporate Secretary is presented in the Board of Directors Section on page 125.
1. Komite Audit tidak menemukan adanya kesalahan material dalam laporan keuangan Perseroan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. 2. Perseroan memiliki sistem pengendalian internal yang memadai untuk menjamin integritas laporan keuangan Perseroan, perlindungan aset Perseroan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. 3. Komite Audit tidak menemukan adanya ketidakpatuhan yang signifikan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku pada tahun 2014.
1. The Audit Committee found no material errors in the Company’s financial statements, which have been prepared in accordance with applicable accounting standards in Indonesia. 2. The Company has an adequate system of internal controls to assure the integrity of the Company’s financial statements, protection of Company assets and compliance with applicable laws and regulations. 3. The Audit Committee did not find any significant non-compliance with applicable laws and regulations in 2014.
Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan manajemen serta memastikan bahwa Perseroan memenuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan serta seluruh tata tertib dan peraturan lainnya.
The main duties and responsibilities of the Corporate Secretary comprises of internal and external communications, investor relations, secretarial management, ensuring compliance with the principles of Good Corporate Governance and all the prevailing rules and regulations at all times.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
Corporate Secretary’s duties and responsibilities are as follows:
Dengan demikian, Komite Audit tidak menemukan adanya hal-hal material yang perlu diungkapkan untuk menjadi perhatian Dewan Komisaris.
Accordingly, the Audit Committee has not identified any material issues that should be brought to the attention of the Board of Commissioners.
1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan baru yang berlaku di bidang pasar modal dengan mengikuti seminar dan/atau pelatihan yang berkaitan dengan hal tersebut; 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;
1. Follows the development of capital markets, especially new regulations in the capital markets by attending seminars and/or training relating thereto;
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
2. Advises the Board of Directors and Board of Commissioners on matters relating to compliance with laws and regulations on capital market;
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
85
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
4. Menjadi penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan dan pemangku kepentingan lainnya.
3. Assists the Board of Directors and the Board of Commissioners in implementing Good Corporate Governance; 4. Being a liaison between the Company and the Company’s shareholders, the Financial Services Authority and other stakeholders.
Sepanjang tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan fungsifungsi sebagai berikut:
Thorughout 2014, the Corporate Secretary of the Company has performed its various functions as follows:
1. Menjalankan sejumlah kegiatan dalam rangka menyampaikan keterbukaan informasi Perseroan yang meliputi keterbukaan informasi dalam rangka penyelenggaraan RUPS, laporan keuangan periodik, laporan tahunan, paparan publik, laporan registrasi efek pemegang saham serta informasi lain yang diperlukan oleh pemegang saham. 2. Melaksanakan gathering dan distribusi siaran pers. 3. Mengkoordinasikan rapat-rapat Perseroan, yaitu RUPS, rapat Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan paparan publik.
1. Carried out several activities to share Company’s information openly, which includes information disclosure of GMS, periodic financial report, annual report, public expose, share registration report, as well as delivered necessary information to the shareholders.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Audit Internal memberikan jaminan independen dan obyektif kepada manajemen tentang kecukupan dan efektivitas pengendalian internal dan aktivitas manajemen risiko lain dari Perusahaan dan anak perusahaan.
The Internal Audit provides an independent and objective assurance to the management about the adequacy and effectiveness of internal controls and other risk management activities of the Company and its subsidiaries.
•
Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Divisi Audit Internal. Kepala Divisi Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris. Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan Komite Audit.
The Internal Audit Division is headed by the Internal Audit Division Head. The Internal Audit Division Head is appointed and dismissed by the President Director with the Board of Commissioners’ approval. The Internal Audit Division Head reports directly to the President Director and the Audit Committee.
•
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan;
86
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
2. Conducted gathering and fact sheet distribution. 3. Coordinated the Company’s meeting, i.e GMS, Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, and public expose.
Sesuai dengan peraturan Bapepam LK No. IX.I.7, tanggung jawab Internal Audit diatur dalam Piagam Internal Audit yang disahkan oleh Direksi pada tanggal 25 Maret 2011 dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Piagam Internal Audit menetapkan struktur Audit Internal dan organisasi, wewenang, tugas dan tanggung jawab kualifikasi auditor dan kode etik. Berdasarkan Piagam Internal Audit, tanggung jawab Internal Audit adalah sebagai berikut:
In accordance with the regulation of the Bapepam-LK No. IX.I.7, the Internal Audit is governed by the Internal Audit Charter that was ratified by the Board of Directors on 25 March 2011 and approved by the Board of Commissioners. The Charter stipulates the Internal Audit structure and organization, authority, duties and responsibilities, qualifications of auditors and code of ethics. Based on its Charter, the Internal Audit’s responsibilities are as follows:
•
•
•
•
•
•
• •
Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan; Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; Memberikan saran dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Komite Audit; Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang disarankan; Bekerja sama dengan Komite Audit; Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan; Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Untuk terus meningkatkan kompetensi auditor internal Perseroan, Departemen Audit Internal telah menganggarkan program pelatihan risk based audit, sertifikasi dari audit internal internasional (CIA) dan audit sistem informasi (CISA), keanggotaan Institute of Internal Auditors (IIA) dan Association of Certified Chartered Accountants (ACCA).
•
Develop and execute annual Internal Audit plan; Review and evaluate the operation of internal control and risk management in accordance with the Company’s policy;
•
Perform audit and assess the efficiency and effectiveness in the area of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities;
•
Give recommendations and objective information on areas audited for all management levels;
•
Prepare audit reports and communicate the above-mentioned reports to the President Director and the Audit Committee; Monitor, analyze and report the implementation of recommended action plans; Collaborate with the Audit Committee; Develop program to evaluate the quality of internal audit activities performed;
• • • •
Perform special audit, if necessary.
To continuously improve the competence of the Company’s internal auditors, the Internal Audit Department has annual budget for trainings on risk based audit, certification from international internal audit (CIA) and information system audit (CISA) bodies, membership with Institute of Internal Auditors (IIA) and Association of Certified Chartered Accountants (ACCA).
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
87
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
Berdasarkan Rencana Audit Tahunan Internal Audit tahun 2014, Auditor Internal melakukan kegiatan sebagai berikut:
Based on the Internal Audit’s 2014 Annual Audit Plan, the Internal Auditors performed the following activities:
•
•
• • • • • •
88
Audit keuangan (bulanan/triwulan/ semesteran) Inspeksi pabrik bulanan Tinjauan proses bisnis dan pengendalian internal Pengujian kepatuhan terhadap kebijakan pengendalian internal Audit teknologi informasi Audit unit operasi Tiongkok Audit ad-hoc
• • • • • •
Financial audits (monthly/quarterly/ semi-annual) Monthly surprise factory inspection Review of business process and internal controls Testing of compliance to company’s internal control policies Information technology (IT) audit Audit of China operating units Ad-hoc audits
Berdasarkan hasil kinerja rencana audit yang disebutkan di atas, Auditor Internal tidak menemukan kelemahan material dalam sistem pengendalian internal Perseroan, setiap penyimpangan material dari kebijakan dan prosedur Perseroan dan kesalahan material dalam rekening keuangan. Auditor Internal telah mengeluarkan beberapa rekomendasi pada tahun 2014 untuk meningkatkan sistem pengendalian internal yang sudah ada.
Based on the results of the performance of the above-mentioned audit plan, the Internal Auditors did not find any material weaknesses in the Company’s internal control system, any material deviations from Company’s policies and procedures and any material errors in the financial accounts. The internal auditors had issued several recommendations in 2014 to improve the existing internal control system.
Per tanggal 31 Desember 2014, Direktur Independen Perseroan, Jose G. Tan adalah Kepala Divisi Internal Audit atas Divisi Audit, dibantu oleh enam anggota. Berikut adalah profil singkat Kepala Divisi Audit Internal dan anggota timnya:
As of December 31, 2014, the Company’s Independent Director, Jose G. Tan, is the Internal Audit Head. He is supported by six members. The following are brief credentials of the Internal Audit Division Head and his team members:
Jose G. Tan Kepala Divisi Audit Internal
Jose G. Tan Internal Audit Division Head
Profilnya mengacu pada bagian Direksi halaman 125.
Refer to the Board of Directors section page 125 for his profile.
Alessandro S. Budiman Fraud and Financial Audit Leader
Alessandro S. Budiman Fraud and Financial Audit Leader
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perseroan pada bulan Agustus 2008. Sebelum bergabung dengan Perseroan, ia bekerja sebagai General Manager Divisi Keuangan dan Akuntansi PT JVC Indonesia dari tahun 2000-2008, Asisten Manajer Keuangan dan Divisi Akuntansi PT Kalbe Farma Tbk. tahun 1995-1999 dan auditor junior di Andersen
An Indonesian citizen, joined the Company in August 2008. Prior to joining the Company, he worked as General Manager in the Finance and Accounting Division of PT JVC Indonesia from 2000 to 2008; Assistant Manager in Finance and Accounting Division of PT Kalbe Farma Tbk. from 1995 to 1999; and junior auditor in Andersen Indonesia from 1994 to
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
Indonesia dari 1994 sampai 1995. Lulus dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1994 dengan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akuntansi. Selain itu, ia telah menyelesaikan Magister Manajemen di Institut Bisnis Dan Informatika Indonesia (IBII) pada tahun 1997. Saat ini merupakan anggota dari Institute of Internal Auditors di Indonesia.
1995. He graduated from the University of Tarumanagara in 1994 with a Bachelor of Economics degree, majored in Accounting. In addition, he completed his Masters in Management at the Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (iBii) in 1997. He is currently a member of the Institute of Internal Auditors in Indonesia.
Tjiong Soe Gei IT and Business Process Audit Leader
Tjiong Soe Gei IT and Business Process Audit Leader
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perseroan sebagai audit leader untuk teknologi informasi (IT) dan sistem pada bulan Maret 2011. Sebelum bergabung dengan Perseroan, bekerja sebagai Manager Audit IT di PT HM Sampoerna, Indonesia tahun 2006 hingga 2011, auditor senior IT di Ernst & Young, Indonesia dari tahun 2003-2006 dan auditor senior IT di Andersen, Indonesia dari tahun 1999-2003. Lulus dari Universitas Trisakti pada tahun 1996 dengan gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Mesin, jurusan Mesin Konstruksi. Memiliki sertifikat Certified Information Systems Auditor (CISA), dan merupakan anggota dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA).
An Indonesian citizen, joined the Company as audit leader for information technology (IT) and systems in March 2011. Prior to joining the Company, he worked as IT Audit Manager at PT HM Sampoerna, Indonesia from 2006 to 2011; senior IT auditor at Ernst & Young, Indonesia from 2003 to 2006; and senior IT auditor at Andersen, Indonesia from 1999 to 2003. He graduated from the University of Trisakti in 1996 with a Bachelor of Science degree in Mechanical Engineering, majored in Machinery Construction. He is a Certified Information Systems Auditor (CISA) and a member of the Information Systems Audit and Control Association (ISACA).
Tommy Thio Project Leader for Indonesia Operations
Tommy Thio Project Leader for Indonesia Operations
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perseroan sebagai Manajer Audit Internal pada bulan Oktober 2009. Sebelum bergabung dengan Perseroan, bekerja sebagai Manajer Audit di Divisi Kehutanan Sinar Mas, Indonesia tahun 2007-2009, Manajer Audit di Istana Argo Kencana, Indonesia tahun 1997-2006 dan Kepala Departemen Administrasi di PT LG Astra Elect, Indonesia dari tahun 1996-1997. Lulus dari Universitas Tridinanty Palembang pada tahun 1995 dengan gelar Bachelor of Science di bidang Ekonomi, jurusan Akuntansi. Saat ini merupakan anggota dari Institute of Internal Auditors di Indonesia.
An Indonesian citizen, joined the Company in October 2009. Prior to joining the Company, he worked as an Audit Manager in the Forestry Division for Sinar Mas, Indonesia from 2007 to 2009; Audit Manager at Istana Argo Kencana, Indonesia from 1997 to 2006 and Administration Department Head at PT LG Astra Elect, Indonesia from 1996 to 1997. He graduated from the University of Tridinanty Palembang in 1995 with a Bachelor of Science degree in Economics, majored in Accounting. He is currently a member of the Institute of Internal Auditors in Indonesia.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
89
90
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
Yessica Dharmasaputra Project Leader for Indonesia Operations
Yessica Dharmasaputra Project Leader for Indonesia Operations
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perseroan sebagai Auditor Internal pada bulan Februari 2011. Sebelum bergabung dengan Perseroan, ia bekerja sebagai Supervisor Audit Internal di PT SMART Tbk. mulai tahun 2007-2011 dan Senior Auditor Internal di PT Rodamas dari tahun 2003 -2007. Lulus dari Universitas Tarumanagara pada tahun 2002 dengan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akuntansi. Dia saat ini menjadi anggota dari Institute of Internal Auditors di Indonesia.
An Indonesian citizen, joined the Company in February 2011. Prior to joining the Company, she worked as an Internal Audit Supervisor at PT SMART Tbk. from 2007 to 2011 and Senior Internal Auditor at PT Rodamas from 2003 to 2007. She graduated from the University of Tarumanagara in 2002 with a Bachelor of Economics degree, majored in Accounting. She is currently a member of the Institute of Internal Auditors in Indonesia.
Pengelolaan manajemen risiko dilakukan dengan pendekatan yang sistematis, terstruktur dan terintegrasi untuk mengantisipasi suatu ketidakpastian atau kerugian yang mungkin terjadi dalam pengelolaan Perseroan. Dalam menjalankan bisnisnya, Perseroan telah menetapkan berbagai kebijakan, panduan dan prosedur dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang signifikan serta menentukan berbagai strategi untuk mengelola risiko-risiko tersebut.
Risk management is performed with systematic approach, structured and integrated to anticipate uncertainty or losses that may occur in the conduct of the Company’s business. In conducting its business, the Company has established policies, guidelines and procedures in identifying significant risks, and determines strategies to manage these risks.
The following brief defines the primary risks faced by the Company and its efforts to manage those risks.
Agung Nur Hidayat Junior Audit Executive
Agung Nur Hidayat Junior Audit Executive
Penjabaran mengenai risiko-risiko utama yang pada umumnya dihadapi Perseroan serta upaya penyelesaiannya dapat dilihat pada penjelasan berikut. RISIKO KEUANGAN
FINANCIAL RISK
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perseroan pada bulan Desember 2013. Sebelum bergabung dengan Perseroan, ia bekerja sebagai Internal Control & Audit Supervisor di PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills dari 2010-2013, dan Process Engineer di PT Riau Andalan Pulp & Paper Mills 2006-2010. Lulus dari Universitas Semarang pada tahun 2006 dengan gelar Sarjana Teknik, mengambil jurusan Teknik Kimia.
An Indonesian citizen, joined the Company in December 2013. Prior to joining the Company, he worked as an Internal Control & Audit Supervisor at PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills from 2010 t0 2013; and Process Engineer at PT Riau Andalan Pulp & Paper Mills from 2006 to 2010. He graduated from the University of Semarang in 2006 with a Bachelor of Engineering degree, majored in Chemical Engineering.
Risiko Keuangan umumnya diasosiasikan dengan ketidakmampuan Perseroan dalam mencapai target laba dari penjualan, atau ketidakmampuan Perseroan dalam mendapatkan kreditor atau investor baru, dimana hal-hal ini dianggap kritis terhadap ketahanan arus kas yang positif.
Financial Risks are mainly associated with the inability of the Company to achieve its revenue target, or the inability to obtain new financing from either creditors or investors in so far as these financing or equity raising is deemed critical to the sustainability of positive cash flows.
Marlina Junior Audit Executive
Marlina Junior Audit Executive
Efforts to mitigate such risks include initiatives to secure a continuous revenue stream, maintain a strong balance sheet and cash liquidity to meet all of the Company’s financial obligation.
Warga Negara Indonesia, bergabung dengan Perseroan pada bulan Oktober 2013. Lulus dari Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) pada tahun 2013 dengan gelar Sarjana Sains di bidang Ekonomi, mengambil jurusan Akuntansi.
An Indonesian citizen, joined the Company in October 2013. She graduated from the Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) in 2013 with a degree of Bachelor of Science in Economics, majored in Accounting.
Usaha dalam mengurangi risiko ini termasuk diantaranya adalah inisiatif untuk mengamankan sumber pendapatan secara berkala dan juga mempertahankan neraca yang kuat serta mencukupi likuiditas agar dapat memenuhi kewajiban keuangan Perseroan. Pada umumnya, risiko keuangan terdiri dari risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko nilai tukar.
Financial risks in general comprise of credit risk, liquidity risk, interest rate risk and foreign currency risk.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor risiko keuangan dan kebijakan manajemen Perseroan, dapat dilihat di Catatan 30 atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Laporan Tahunan ini.
For more detailed description of the Company’s financial risk factors and management policies, please see Notes 30 of the Consolidated Financial Statements of this Annual Report.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap kegiatan operasional Perseroan dan dapat mempengaruhi hasil usaha dan kinerja Perseroan.
In conducting its business activities, the Company realized that risks are integral part in any operational activities of the Company and may affect the Company’s operations result and performance.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
91
92
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
RISIKO PRODUKSI
PRODUCTION RISK
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko produksi umumnya timbul dari faktor menurunnya tingkat produksi termasuk didalamnya tenaga kerja, peralatan dan sumber daya lainnya yang menimbulkan risiko ketidakmampuan Perseroan dalam mencapai target produksi.
Production risks arise primarily from declining factors of production including people, equipment and other resources that pose risks to the Company’s ability to meet production targets.
Risiko Pasar biasanya muncul dari persaingan harga pasar, biaya pengiriman dan pengangkutan yang tinggi, hambatan perdagangan atau kuota impor yang diberlakukan di beberapa pasar atau negara serta efektivitas jaringan pemasaran dan jalur distribusi Perseroan.
Market risks often arise as a result of competition in market price, excessive shipping and freight costs, trade barriers or import quotas imposed by certain markets or countries, as well as the effectiveness of the Company’s own marketing network and distribution channel.
Permasalahan dalam proses pengadaan dan logistik juga merupakan faktor risiko untuk mencapai produksi yang tepat waktu.
Supplies and logistics issues are also risk factors to timely production schedules.
Risiko ini telah diatasi dengan strategi Perseroan untuk mengoperasikan dua fasilitas produksi di luar negeri.
These risks have been mitigated by the Company’s strategy to operate two manufacturing facilities overseas.
Usaha dalam mengurangi risiko ini termasuk diantaranya (i) penggunaan teknologi terkini yang dapat memacu tingkat produksi, (ii) perawatan alat produksi dengan baik, (iii) mengganti alat produksi yang sudah lama dengan yang terkini secara cepat, (iv) memberikan pelatihan yang sesuai bagi karyawan dan (v) memastikan pengadaan dan logistik diatur secara efisien.
Efforts to mitigate these risks include (i) the use of advanced technology to spur productivity, (ii) proper and adequate maintenance of production equipment, (iii) timely replacement of outdated equipment parts, (iv) the provision of adequate training to relevant personnel and (v) ensuring that supplies and logistics are met as needed.
Perseroan mendapatkan banyak kemudahan dan fleksibilitas dalam aktivitas pemasaran dan distribusinya yang tidak dapat dimanfaatkan jika hanya beroperasi dari satu negara saja.
The Company has enjoyed greater flexibilities on its marketing and distribution activities than it would otherwise have had if it were only operating from a single country.
RISIKO REGULASI
RISK REGULATION
RISIKO HARGA DAN PASOKAN BAHAN BAKU
RAW MATERIALS PRICE AND SUPPLY RISK
Kegiatan usaha Perseroan menuntut kepatuhan terhadap hukum dan regulasi di negara-negara dimana Perseroan beroperasi.
Perseroan menggunakan bahan baku utama berupa resin yang merupakan turunan minyak bumi. Bahan baku tersebut diproduksi oleh produsen yang jumlahnya banyak, baik di dalam maupun di luar negeri. Umumnya, pasokan resin cukup untuk memenuhi permintaan pasar.
The Company’s main raw material is resin that constitutes a derivative by-product of crude oil. This raw material is produced by numerous producers, both domestic and international. Generally, the supply of resin is adequate to meet market demand.
The business activities of the Company require compliance with laws and regulations of the respective countries where the Company operates.
Hukum dan regulasi ini berkaitan dengan investasi, pajak, perdagangan internasional, tenaga kerja dan lain sebagainya.
These laws and regulations pertain to investment, taxation, international trade, labor and others.
Namun pada kondisi tertentu, keseimbangan antara penawaran dan permintaan resin dapat terganggu, yang kemudian berdampak pada peningkatan harga resin. Apabila terjadi peningkatan harga bahan baku, maka biaya produksi Perseroan juga akan meningkat dan selanjutnya berdampak buruk pada tingkat profitabilitas Perseroan.
However, under certain conditions, the balance between supply and demand for resin may be disrupted, which could lead to an increase in resin prices. This in turn could affect the Company’s production cost which could result in adverse effect on profitability.
Perubahan dalam hukum dan regulasi ini dapat mempengaruhi operasional Perseroan dan bahkan di luar kemampuan Perseroan. Namun, Perseroan percaya dengan tetap tunduk dan mengacu kepada hukum dan regulasi yang berlaku secara lokal, nasional, regional dan internasional akan dapat meminimalisasi kemungkinan terkena risiko-risiko regulasi.
Amendments to these laws and regulations could affect the Company’s operations and are often beyond the control of the Company. Nevertheless, the Company believes that its full adherence to local, national, regional and international laws and regulations have minimized its exposures to regulatory risks.
RISIKO LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL RISK
Kebijakan Perseroan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari pasokan bahan baku adalah menjaga tingkat optimal dari persediaan resin beserta bahan baku penunjangnya untuk produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Perseroan juga berusaha mengurangi risiko tersebut dengan cara mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.
The Company seeks to mitigate this risk by maintaining an adequate amount of raw material at all times to ensure the continuity of production. In addition, the Company also reduces such risk by passing on the increase in price to the customers.
Perseroan dalam proses produksinya menggunakan berbagai macam bahan kimia yang dapat berasal dari penanganan material berbahaya ataupun pembuangan limbah berbahaya.
The Company uses a variety of chemicals in its production processes such that there are risks associated with the handling of hazardous materials as well as possible toxic waste disposals.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
93
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
94
Untuk mengurangi risiko ini, selain kepatuhan penuh pada peraturan yang diterapkan di AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) oleh Kantor Wilayah Manajemen Lingkungan, Perseroan juga mematuhi standar praktik terbaik internasional terhadap lingkungan, serta masalah keamanan dan kesehatan yang berkaitan dengan pengoperasian Perseroan di dalam ataupun luar negeri.
To mitigate these risks the Company is not only in full compliance with the AMDAL (Analyses of Environmental Impact) requirements of the Regional Office of Environment Management, but also adheres to international best practice standards on environmental, safety and health issues pertaining to its operations at home and overseas.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Sistem pengendalian internal Perseroan terdiri dari beberapa komponen utama sebagai berikut: pengendalian lingkungan, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi dan pemantauan. Sistem pengendalian internal konsisten dengan Kerangka Pengendalian Internal Committee of Sponsoring Organizations.
The Company’s internal control system consists of the following key components: control environment, risk assessment, control activities, information and communication and monitoring activities. This internal control system is consistent with the Committee of Sponsoring Organizations Internal Control Framework.
Di Indopoly, Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior menciptakan pengendalian lingkungan yang mempengaruhi kesadaran dari semua orang di Perseroan. Hal ini termasuk pada integritas, nilai etika dan kompetensi semua orang di Perseroan. Hal ini juga mencakup filosofi gaya kepimpinan dan operasional Indopoly, acuan otorisasi Perseroan untuk mendefinisikan penyerahan wewenang dan tanggung jawab, bagaimana manajemen mengatur struktur Perseroan dan mengembangkan orang-orangnya dan arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
At Indopoly, the Boards of Commissioners, Directors and senior management creates a control environment that influences the control consciousness of everyone in the Company. This includes the integrity, ethical values and competence of everyone in the Company. This also includes the philosophy of Indopoly’s management and operating style, the Company’s authorization matrix defines the assignment of authority and responsibility, how the management organizes the Company’s structure and develops its people and the direction provided by the Board of Commissioners.
Rancangan, frekuensi kinerja dan tugas pengendalian internal untuk masingmasing karyawan Perseroan ditentukan berdasarkan hasil penilaian manajemen risiko yang relevan dalam proses bisnis Perseroan.
The design, performance frequency and assignment of internal control activities to respective personnel in the Company are decided based on the results of management’s assessment of relevant risks in the Company’s business processes.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
Kegiatan pengendalian internal dilakukan secara menyeluruh di setiap tingkatan dan departemen dalam Perseroan. Kegiatan tersebut termasuk kebijakan persetujuan dan wewenang, verifikasi dan tinjauan, rekonsiliasi, tinjauan atas kinerja operasional terhadap anggaran/perkiraan biaya, kontrol atas aset Perseroan, pemisahan tugas. Beberapa kegiatan pengendalian internal tersebut diatur secara mendalam dalam sistem kontrol aplikasi IT Perseroan.
Internal control activities are performed throughout all levels and departments in the Company. They include approval and authorization policies, verifications and reviews, reconciliations, reviews of operating performance versus budget/ forecast, control over Company assets, segregation of duties. Some of these internal control activities are embedded in the Company’s IT application control system.
Kegiatan kontrol internal dan penilaian risiko dikomunikasikan melalui kebijakan dan prosedur Perseroan, keputusan Direksi, dekrit Presiden Direktur, hasil rapat dari berbagai pertemuan organisasi, termasuk diskusi informal dan musyawarah.
Internal control and risk assessment activities are communicated through the Company’s policies and procedures, Board of Directors decrees, President Director’s decrees, minutes of various organization meetings, including informal discussions and forums.
Auditor Internal Perseroan melakukan kajian independen sebagai berikut: (a) efektivitas penilaian manajemen risiko dalam proses bisnis pada Siklus Pengeluaran, Pendapatan, Produksi, dan Proses Penutupan Laporan Keuangan; (b) efektivitas rancangan kegiatan pengendalian internal; dan (c) menguji efektivitas pelaksanaan kegiatan pengendalian internal oleh proses bisnis masing-masing. Jika terdapat kelemahan yang signifikan dalam rancangan pengendalian internal dan tidak tercapainya kinerja atau penyimpangan dari prosedur pengendalian internal maka hal tersebut akan dilaporkan oleh Auditor Internal kepada Presiden Direktur dan Komite Audit Perseroan.
The Company’s Internal Auditors performs an independent review of: (a) the effectiveness of management’s assessment of risks in business processes in the Expenditure Cycle, Revenue Cycle, Production Cycle, and Financial Statement Closing Process Cycle; (b) the effectiveness of the design of the internal control activities; and (c) tests the effective performance of internal control activities by the respective business process owners. Any absence, significant weaknesses in the design of internal controls, and nonperformance or deviations from internal control procedures are reported by the Internal Auditors to the Company’s President Director and Audit Committee.
Berdasarkan hasil telaah Audit Internal atas sistem pengendalian internal Perseroan, Auditor Internal tidak menemukan adanya kelemahan material dalam sistem pengendalian internal Perseroan ataupun penyimpangan material dari kebijakan dan prosedur Perseroan. Auditor Internal telah mengeluarkan beberapa rekomendasi pada tahun 2014 untuk memperbaiki sistem pengendalian internal yang telah berjalan.
Based on the results of the Internal Audits review of the Company’s internal control system, the Internal Auditors did not find any material weaknesses in the Company’s internal control system and any material deviations from Company’s policies and procedures. The Internal Auditors had issued several recommendations in 2014 to improve the existing internal control system.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
95
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
96
Adapun dalam membuat penilaian risiko atas kesalahan penyajian laporan keuangan Perseroan yang bersifat material, Auditor Eksternal Perseroan akan mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian secara wajar laporan keuangan dalam rangka untuk merancang prosedur audit mereka. Berdasarkan hasil audit Auditor Eksternal pada tahun 2014 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan, Auditor Eksternal Perseroan tidak menemukan adanya kelemahan yang signifikan dalam sistem pengendalian internal Perseroan.
Also in making an assessment of risks of material misstatements to the Company’s financial statements, the Company’s External Auditors consider internal controls relevant to the preparation and fair presentation of the financial statements in order to design their audit procedures. In their 2014 audit of the Company’s consolidate financial statements, the Company’s External Auditors have not reported any significant weaknesses in the Company’s internal control system.
KONFLIK KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memastikan bahwa dalam segala kegiatan usaha Perseroan tidak tercampur dengan konflik kepentingan dari pihak tertentu, baik dengan pemegang saham, Direksi, Dewan Komisaris, manajemen maupun dengan pemangku kepentingan Perseroan. Dalam hal ini, Perseroan telah menetapkan pedoman untuk mengatasi konflik kepentingan serta prosedur yang ketat dalam memecahkan masalah ini.
The Company ensures that its business activities are free from conflict of interests from certain parties, such as shareholders, Board of Directors, Board of Commissioners, management and other stakeholders of the Company. In this regard, the Company has set guidelines to address conflicts of interest and strict procedures in solving this problem.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan tidak menghadapi permasalahan konflik kepentingan apapun baik di antara Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham atau pemangku kepentingan Perseroan lainnya.
Throughout 2014, the Company has no transactions with conflicting interest with members of its Boards of Commissioners and Directors, shareholders, management or other stakeholders of the Company.
KASUS LITIGASI
LITIGATION CASES
Di tahun 2014, Perseroan tidak mengalami kasus litigasi apapun yang secara material dapat menyebabkan kerugian bisnis serta keuangan Perseroan.
In 2014, the Company was not involved in any litigation cases that could have an adverse material effect on the Company’s business and finances.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
KODE ETIK
CODE OF CONDUCT
Perseroan menerapkan prinsip-prinsip serta aturan perilaku berupa Kode Etik yang berlaku bagi segenap manajemen Indopoly yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, beserta seluruh jajaran karyawan Indopoly yang dapat menuntun mereka dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan aktivitas sehari-hari yang dapat berkontribusi untuk kesejahteraan Perseroan dan para pemangku kepentingan.
The Company embraces the principles and rules of behavior in the form of the Code of Conduct that applies to the entire management of Indopoly, Board of Commissioners and Board of Directors and all Indopoly’s employees that guides them in making decisions and carrying out daily activities that can contribute to the welfare of the Company and stakeholders.
Prinsip dan aturan Kode Etik Perseroan tersebut menjadi dasar dan landasan dari budaya Perseroan berkenaan dengan: • Integritas • Kepatuh terhadap hukum dan perundangan • Kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan Perseroan • Menghindari konflik kepentingan • Hak individu • Kerahasiaan informasi Perseroan • Informasi orang dalam • Pemberian hadiah • Penerimaan hadiah • Pemanfaatan aset Perseroan
These principles and rules of behavior are the foundation of the culture in the Company with respect to: • Integrity • Compliance to laws and regulations
Aturan-aturan ini telah diformalkan dalam bentuk Kode Etik dan telah disosialisasikan kepada karyawan serta pihak eksternal Perseroan (vendor, pelanggan dan lainlain).
These rules of behavior are formalized in the form of a Code of Conduct and had been socialized to our employees and to external parties (vendors, customers, etc.) of the Company.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, manajemen dan semua orang di Perseroan harus mematuhi Kode Etik Perseroan. Prinsip-prinsip Kode Etik juga telah terintegrasi dengan kebijakan Perseroan dan dokumen kontrak (perjanjian) dengan pihak eksternal.
All members of the Boards of Commissioners and Directors, management and everyone in the Company shall abide by the Company’s Code of Conduct. The principles of the Code of Conduct have also been integrated with the Company’s policies and contract documents (agreements) with external parties.
Sepanjang tahun 2014, tidak ada laporan mengenai pelanggaran Kode Etik Perseroan.
Throughout year 2014, there has been no incident concerning violation of the Company’s Code of Conduct.
• • • • • • • •
Compliance to the Company’s internal policies and regulations Avoidance of Conflict of Interest Respect of Individual Rights Confidentiality of Company’s information Insider information Offering of gift Soliciting of gift Utilization of Company’s assets
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
97
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
WHISTLE BLOWING SYSTEM
Sampai saat ini Perseroan belum memiliki aturan baku dan standar atas sistem pelaporan tindakan kecurangan. Namun, dalam pelaksanaan kinerja audit oleh Auditor Internal, tindakan kecurangan apapun yang ditemukan oleh Auditor Internal akan disampaikan untuk mendapat perhatian Presiden Direktur dan dilaporkan kepada Komite Audit. Dalam hal ini, seluruh orang di Perseroan didorong untuk melaporkan langsung kepada Auditor Internal atau setiap anggota jajaran manajemen terkait hal-hal apapun yang berhubungan dengan kecurangan atau pelanggaran serius terhadap kebijakan Perseroan.
As of this time, the Company does not have a formal and standard system on reporting fraud. However, in the course of the performance of audit by our Internal Auditors, any fraud uncovered by the Internal Auditors are immediately brought to the attention of the President Director and reported to the Audit Committee. Also, everyone in the Company is encouraged to report directly to the Internal Auditors or any member of the management any matters relating to fraud or serious violation of Company policies.
Di tahun 2014, tidak ada kejadian kecurangan yang bersifat material yang dilakukan oleh karyawan Perseroan.
In 2014, there was no incident of material fraud committed by any employee of the Company.
KETERSEDIAAN MENGENAI INFORMASI PERSEROAN
ACCESS TO CORPORATE INFORMATION
Perseroan telah sepenuhnya menyampaikan ketersediaan informasi Perseroan yang relevan dan lengkap kepada setiap pemangku kepentingan sesuai dengan prosedur terbaik dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan. Informasi yang relevan mengenai Perseroan telah disampaikan oleh Perseroan secara berkala dan tepat waktu melalui penerbitan Laporan Tahunan Perseroan dan laporan keuangan triwulanan serta keterbukaan informasi lainnya kepada publik maupun pihak otoritas pasar modal.
The Company has made available relevant and complete informations to all stakeholders in compliance with the best practices of Good Corporate Governance. Relevant information about the Company are disseminated by the Company in a regular and timely manner through the publication of its Annual Report of the Company and quarterly financial statements and issuance of other necessary disclosures to public or the capital market authorities.
Perseroan menganut asas keterbukaan dan kesetaraan dalam hal penyampaian informasi ke setiap pemangku kepentingan. Publik dapat memantau perkembangan Perseroan melalui situs resmi: www.ilenefilms.com.
The Company adheres to the principles of transparency and fairness in the dissemination of information to all stakeholders. The public can follow the Company’s developments through its official website: www.ilenefilms.com.
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
PELAPORAN / Reporting Tanggal Date
Lembaga Institution
7 Januari 2014 7 January 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Desember 2013. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of December 2013.
10 Februari 2014 10 February 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Januari 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of January 2014.
10 Maret 2014 10 March 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Februari 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of February 2014.
28 Maret 2014 28 March 2014
BEI IDX
Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian (diaudit) Tahun Buku 2014. Annual Consolidated Financial Statements (audited) for Year Ended 2014.
1 April 2014 1 April 2014
OJK FSA
Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian (diaudit) Tahun Buku 2014. Annual Consolidated Financial Statements (audited) for Year Ended 2014.
8 April 2014 8 April 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewaijban dalam Valuta Asing Periode Maret 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of March 2014.
30 April 2014 30 April 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Penyampaian Laporan Tahunan 2013. Submission of the 2013 Annual Report.
30 April 2014 30 April 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasian (tidak diaudit) per 31 Maret 2014. Submission of Consolidated Financial Statements (unaudited) as of 31 March 2014.
9 Mei 2014 9 May 2014
OJK FSA
19 Mei 2014 19 May 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Pemberitahuan RUPS Tahunan 26 Juni 2014. Notice of the Annual GMS on 26 June 2014.
26 Mei 2014 26 May 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Bukti Iklan Pemberitahuan RUPS Tahunan 26 Juni 2014. Proof of Print-Media Advertising of the Annual GMS Notice on 26 June 2013.
30 Mei 2014 30 May 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Ralat Pemberitahuan RUPS Tahunan menjadi Tanggal 30 Juni 2014. Revision on Notice of the Annual GMS to be 30 June 2014.
11 Juni 2014 11 June 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Mei 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of May 2014.
12 Juni 2014 12 June 2014
KSEI ICSD
Konfirmasi RUPS Tahunan 30 Juni 2014. Confirmation of the Annual GSM on 30 June 2014.
13 Juni 2014 13 June 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
16 Juni 2014 16 June 2014
BEI IDX
Pemberitahuan Penyelenggaraan Paparan Publik Tahunan 30 Juni 2014. Annual Public Expose Notification on 30 June 2014.
25 Juni 2014 25 June 2014
BEI IDX
Materi Paparan Publik Tahunan 30 Juni 2014. Annual Public Expose Material on 30 June 2014.
2 Juli 2014 2 July 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Judul Laporan Title of Report
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode April 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of April 2014.
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPS Tahunan 30 Juni 2014. Submission Proof of Print-Media Advertising of the Annual GSM Invitation on 30 June 2014.
Laporan Keputusan Hasil RUPS Tahunan dan Bukti Iklan Hasil RUPS Tahunan 30 Juni 2014. Report on the Resolutions of the Annual GSM and Proof Print-Media Advertising of the Resolutions of the Annual GSM on 30 June 2014. Laporan jadwal Dividen Tahun Buku 2014 Report on the Dividend Schedule for Year Ended 2014.
98
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
99
15. TATA KELOLA PERUSAHAAN - Good Corporate Governance
100
Tanggal Date
Lembaga Institution
Judul Laporan Title of Report
3 Juli 2014 3 July 2014
BEI IDX
Laporan Hasil Paparan Publik Tahunan 30 Juni 2014. Report on Minutes of Annual Public Expose 30 Juni 2014.
8 Juli 2014 8 July 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Juni 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of Juni 2014.
22 Juli 2014 22 July 2014
BEI IDX
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per Januari 2014 – Juni 2014. Monthly Report of Shareholders’ Registry as of January 2014 – June 2014.
4 Agustus 2014 4 August 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
7 Agustus 2014 7 August 2014
BEI IDX
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per Juli 2014. Monthly Report of Shareholders’ Registry as of July 2014.
13 Agustus 2014 13 August 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Juli 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of July 2014.
5 September 2014 5 September 2014
BEI IDX
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per Agustus 2014. Monthly Report of Shareholders’ Registry as of August 2014.
18 September 2014 18 September 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Agustus 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of August 2014.
29 September 2014 29 September 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Pemberitahuan RUPS Luar Biasa. Notice of the Extraordinary GMS.
6 Oktober 2014 6 October 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Bukti Iklan Pemberitahuan RUPS Luar Biasa. Proof Print-Media Advertising of Notice for Extraordinary GMS.
10 Oktober 2014 10 October 2014
BEI IDX
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per September 2014. Monthly Report of Shareholders’ Registry as of September 2014
17 Oktober 2014 17 October 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode September 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of September 2014.
22 Oktober 2014 22 October 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Bukti Iklan PanggilanRUPS Luar Biasa. Proof Print-Media Advertising of Invitation for Extraordinary GMS.
31 Oktober 2014 31 October 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasian (tidak diaudit) per 30 September 2014. Submission of Consolidated Financial Statements (unaudited) as of 30 September 2014.
5 November 2014 5 November 2014
BEI IDX
11 November 2014 11 November 2014
OJK dan BEI FSA and IDX
19 November 2014 19 November 2014
OJK FSA
Laporan Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Oktober 2014. Report on Debt/Liabilities in Foreign Currency for the Period of October 2014.
5 Desember 2014 5 December 2014
BEI IDX
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per Nopember 2014. Monthly Report of Shareholders’ Registry as of November 2014.
Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasian (tidak diaudit) per 30 Juni 2014. Submission of Consolidated Financial Statements (unaudited) as of 30 June 2014.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per Oktober 2014. Monthly Report of Shareholders’ Registry as of October 2014. Laporan Keputusan Hasil RUPS Luar Biasa dan Bukti Iklan Hasil RUPS Tahunan. Report on the Resolutions of the Extraordinary GSM and Proof Print-media Advertising of the Resolutions of the Extraordinary GSM.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
101
16.
PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN Management’s Discussion and Analysis
102
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
PRODUKSI
PRODUCTION
Kapasitas produksi Perseroan adalah 100.000 ton per tahun. Pabrik di Purwakarta, Indonesia memproduksi 65.000 ton per tahun, sedangkan pabrik di Yunnan dan Suzhou, Tiongkok, masingmasing, memproduksi 10.000 ton dan 25.000 ton per tahun. Semua lini produksi telah berjalan dengan kapasitas penuh yaitu 24 jam dalam satu hari – tujuh hari dalam seminggu, kecuali jika dijadwalkan over-haul dan pemeliharaan preventif.
The Company’s production capacity is 100,000 tons a year. The Purwakarta factory in Indonesia produces 65,000 tons a year, while the Yunnan factory and Suzhou factory in China produce 10,000 and 25,000 tons a year, respectively. All production lines are running at full capacity for 24 hours a day - seven days a week, except during scheduled over haul and preventive maintenance.
Pada tahun 2014, Perseroan mulai membangun unit metalizing ketiga di pabrik Purwakarta dan unit extrusion coating untuk laminasi film thermal tanpa perekat di pabrik Suzhou. Mesin-mesin ini memberikan nilai tambah pada produk film dasar sehingga menghasilkan produk highend dengan nilai pasar yang lebih tinggi. Perseroan mengharapkan mesin-mesin tambahan yang akan berjalan di tahun 2015 akan meningkatkan produktivitas Perseroan dalam menghasilkan produkproduk high-end.
In 2014, the Company started construction of its third metalizing unit in Purwakarta Factory and second extrusion coating unit for adhesive free thermal lamination film in Suzhou factory. These machines put added value to base films creating high-end products that commands higher value in the market. The Company expects these additional machines to be commissioned in 2015 thereby increasing the Company’s capacity for high-end products.
PENJUALAN
SALES
Walaupun permintaan dan volume penjualan tetap stabil, namun penurunan harga bahan baku (yang disebabkan oleh penurunan harga minyak yang signifikan) mendorong penurunan harga jual produk di tahun 2014. Namun demikian, Perseroan telah mampu mengurangi dampak dari penurunan harga atas pendapatannya, yaitu dengan menjual produk-produk highend yang terbukti lebih memiliki daya tahan terhadap pergerakan harga. Sehingga nilai penjualan Perseroan di tahun 2014 menjadi sebesar USD 229,7 juta atau menurun sebesar 1,6% (USD 3,8 juta) jika di bandingkan dengan USD 233,5 juta di tahun 2013.
While demand and sales volume remained stable, the declining prices of raw materials (due to significant drop in oil prices) pushed selling prices of films to drop in 2014. Nevertheless, the Company was able to lessen the impact of declining prices in its revenue through sales of its high-end products which proved to be more resilient against price movements. Accordingly, the Company’s sales in 2014 of USD 229.7 million declined by 1.6% (USD 3.8 million) only compared to USD 233.5 million in 2013.
Komposisi penjualan tahun 2014 terdiri dari 26,4% produk film untuk kemasan rokok, 58,6% produk film untuk kemasan makanan dan 15,0% produk film specialty.
Sales mix in 2014 comprised of 26.4% cigarette packaging, 58.6% fine food packaging and 15.0% specialty films.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
103
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
Penjualan
Lokal vs Ekspor
Sales
227
Tahun Year
2012
233
2013
Local vs Export
229
2014 Dalam Jutaan USD In Million USD
104
Tahun Year
66
61
55
161
172
174
2012
2013
2014
Lokal / Local Ekspor / Expor
LABA KOTOR
GROSS PROFIT
Laba kotor pada tahun 2014 adalah sebesar USD 37,1 juta atau menurun sebesar USD 3,3 juta (8%) jika dibandingkan dengan USD 40,4 juta di tahun 2013 yang dikarenakan turunnya nilai penjualan di tahun 2014 dan sebagian diimbangi dengan turunnya beban pokok penjualan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Gross profit in 2014 of USD 37.1 million declined by USD 3.3 million (8%) compared to USD 40.4 million in 2013 due to lower sales value in 2014 and partially offset by lower cost of goods sold as mentioned above.
Laba Kotor
Dalam Jutaan USD In Million USD
Penjualan domestik Perseroan (Indonesia dan Tiongkok) menyumbang sebanyak 76% dari total penjualan, sedangkan sisanya sebesar 24% telah diekspor ke negara-negara lain. Pabrik di Purwakarta, Indonesia menyumbang sebesar 62% dari total penjualan, sedangkan pabrik di Yunnan, Tiongkok menyumbang sebanyak 18% dari total penjualan dan pabrik di Suzhou, Tiongkok menyumbang sebanyak 20% dari total penjualan.
The Company’s domestic sales (both Indonesia and China) contributed 76% of total sales, while the remaining 24% were exported to other countries. The factory in Purwakarta, Indonesia contributed 62% of total sales, while Yunnan and Suzhou factories in China contributed 18% and 20% of total sales, respectively.
Rincian lebih lanjut dari penjualan dibahas pada Catatan 20 Laporan Keuangan Konsolidasian dalam Laporan Tahunan ini.
Further details of sales are discussed in Note 20 to the Consolidated Financial Statements in this Annual Report.
BEBAN POKOK PENJUALAN
COST OF GOODS SOLD
Bahan baku terdiri dari sekitar 80% beban pokok penjualan; sedangkan 20% sisanya merupakan biaya tenaga kerja dan pabrikasi.
Raw materials comprised about 80% of cost of goods sold; while the remaining 20% represents labor and overhead costs.
Meskipun biaya tenaga kerja dan pabrikasi terus meningkat karena adanya penyesuaian gaji tahunan dan inflasi, penurunan biaya bahan baku telah mengimbangi peningkatan biaya tenaga kerja dan pabrikasi di tahun 2014. Oleh karena itu, beban pokok penjualan sedikit lebih rendah sebesar USD 0,5 juta pada tahun 2014 yaitu sebesar USD 192,5 juta dibandingkan dengan USD 193 juta pada tahun 2013.
Although labor and overhead costs continued to increase due to annual salary adjustments and inflation, the decline in raw material costs offset the increase in labor and overhead costs in 2014. Therefore, the cost of goods sold was slightly lower by USD 0.5 million in 2014 at USD 192.5 million compared to USD 193 million in 2013.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
Laba Usaha
Gross Profit
39
Tahun Year
2012
40
2013
Operating Income
37
2014 Dalam Jutaan USD In Million USD
Tahun Year
17
17
2012
2013
13 2014 Dalam Jutaan USD In Million USD
Rincian lebih lanjut dari penjualan dibahas pada Catatan 21 Laporan Keuangan Konsolidasian dalam Laporan Tahunan ini.
Further details of cost of goods sold are discussed in Note 21 to the Consolidated Financial Statements in this Annual Report.
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Beban usaha Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar USD 23,8 juta dari USD 23,5 juta di tahun 2014 – sedikit meningkat sebesar 1,4% meskipun tingkat inflasi di Indonesia dan Tiongkok lebih tinggi. Hal ini terutama disebabkan oleh usaha manajemen dalam mengendalikan biaya dan pengeluaran serta dikarenakan adanya dampak yang menguntungkan dari kurs dolar AS terhadap beban usaha yang dibayarkan dengan mata uang lokal.
The Company’s operating expenses in 2014 amounted to USD 23.8 million from USD 23.5 million in 2013 – a slight increase of 1.4% despite the higher inflation rates in Indonesia and China. This was mainly due to the management’s conscious effort in controlling costs and expenses and the favorable impact of stronger US dollar against operating expenses on local currencies.
Rincian lebih lanjut dari penjualan dibahas pada Catatan 22 Laporan Keuangan Konsolidasian dalam Laporan Tahunan ini.
Further details of operating expenses are discussed in Note 22 of the Consolidated Financial Statements in this Annual Report.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
105
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
106
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ENTITAS INDUK
INCOME ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY
Penurunan laba kotor tahun 2014 sebesar USD 3,3 juta telah mendorong turunnya pendapatan Perseroan sebelum pajak penghasilan menjadi USD 8,3 juta di tahun 2014 jika dibandingkan dengan USD 11,5 juta di tahun 2013.
The lower gross profit in 2014 by USD 3.3 million pushed down the income before income tax of the Company to USD 8.3 million in 2014 compared to USD 11.5 million in 2013.
Selain itu, pembalikan aset pajak tangguhan (yang tidak berpengaruh pada arus kas) pada tahun 2014 mengakibatkan beban pajak penghasilan yang lebih tinggi menjadi USD 4,2 juta pada tahun 2014 dibandingkan dengan USD 2,0 juta pada tahun 2013. Pajak penghasilan tangguhan adalah murni mekanisme akuntansi yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia untuk mengakui efek pajak atas perbedaan dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dengan nilai yang tercatat pada neraca.
Furthermore, the reversal of deferred income tax assets (with no effect on cash flows) in 2014 resulted to a higher income tax expense of USD 4.2 million in 2014 compared to USD 2.0 million in 2013. The deferred income tax is purely an accounting mechanism required under Indonesian Financial Accounting Standards to recognize the tax effect of differences between the tax base of assets and liabilities and their carrying amounts in the balance sheets.
Faktor-faktor tersebut di atas mengakibatkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk lebih rendah yaitu USD 3,7 juta pada tahun 2014 dibandingkan dengan USD 9,1 juta pada tahun 2013.
The above-mentioned factors resulted to lower income attributable to owners of the Parent Company of USD 3.7 million in 2014 compared to USD 9.1 million in 2013.
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Total aset lancar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar USD 92,3 juta dan USD 85,3 juta. Lebih dari 90% aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan pajak dibayar di muka.
Total current assets as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 92.3 million and USD 85.3 million, respectively. More than 90% of the current assets are comprised of cash and cash equivalents, trade receivables, inventories and prepaid taxes.
Kenaikan atas aset lancar per 31 Desember 2014 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebagian besar karena peningkatan persediaan, piutang usaha, kas dan setara kas, serta uang muka kepada pemasok yang terutama terkait dalam hal pembangunan lini mesin metalizing ketiga di pabrik Purwakarta dan lini extrusion coating untuk film thermal tanpa perekat di pabrik Suzhou.
The higher amount of current assets as of December 31, 2014 compared to previous year was mainly due to increases in inventories, trade receivables, cash and cash equivalents, and advances to suppliers relating mainly to the on-going construction of third metalizing unit in Purwakarta Factory and second extrusion coating unit for adhesive free thermal lamination film in Suzhou Factory among others.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Aset tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terutama terdiri dari (a) aset tetap masing-masing sebesar USD 189,4 juta dan USD 188,3 juta dan (b) aset tidak berwujud sekitar Rp 3,6 juta untuk kedua tahunnya.
Non-current assets as of December 31, 2014 and 2013 consist mainly of (a) fixed assets of USD 189.4 million and USD 188.3 million, respectively and (b) intangible assets of about USD 3.6 million for both years.
Kenaikan bersih aset tetap sebesar USD 1,1 juta pada tahun 2014 merupakan beban tambahan atas aset tetap sebesar USD 12,1 juta; diimbangi dengan depresiasi tahunan atas aset tetap sebesar USD 10,9 juta pada tahun 2014.
The net increase in fixed assets by USD 1.1 million in 2014 represents additional fixed assets expenditure of USD 12.1 million; offset by the annual depreciation of fixed assets of USD 10.9 million in 2014.
Laba Bersih
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Net Income
Cash Flows From Operating Activities
24
9 7
17 4
Tahun Year
2012
2013
2014
2012
2013
Dalam Jutaan USD In Million USD
13 2014 Dalam Jutaan USD In Million USD
Rincian lebih lanjut dari aset tetap dibahas pada Catatan 7 Laporan Keuangan Konsolidasian dalam Laporan Tahunan ini.
Further details of fixed assets are discussed in Note 7 of the Consolidated Financial Statements in this Annual Report.
LIABILITAS LANCAR
CURRENT LIABILITIES
Liabilitas lancar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terutama terdiri dari (a) pinjaman bank berbunga yang jatuh tempo dalam dua belas bulan ke depan sebesar USD 85,2 juta dan USD 77,5 juta, secara berturut-turut dan (b) utang usaha masingmasing sebesar USD 14,6 juta dan USD 13,8 juta.
Current liabilities as of December 31, 2014 and 2013 consist mainly of (a) interest bearing bank loans maturing within the next twelve months totaling to USD 85.2 million and USD 77.5 million, respectively and (b) trade payables of USD 14.6 million and USD 13.8 million, respectively.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
107
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
108
Peningkatan pinjaman bank jangka pendek teratribusi kepada peningkatan persediaan, piutang usaha dan belanja modal.
The increase in short term bank loans was attributed to the increase in inventories, trade receivables and capital expenditures.
LIABILITAS TIDAK LANCAR
NON CURRENT LIABILITIES
Liabilitas tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terutama terdiri dari (a) pinjaman bank jangka panjang berbunga yang tidak jatuh tempo dalam dua belas bulan masing-masing sebesar USD 18,3 juta dan USD 25,1 juta dan (b) liabilitas pajak tangguhan masing- masing sebesar USD 5,4 juta dan USD 3,7 juta.
Non-current liabilities as of December 31, 2014 and 2013 consist mainly of (a) interest bearing long term bank loans that are not maturing within the next twelve months of USD 18.3 million and USD 25.1 million, respectively, and (b) deferred tax liabilities of USD 5.4 million and USD 3.7 million, respectively.
Penurunan pinjaman bank jangka panjang terutama disebabkan oleh pembayaran porsi pinjaman yang telah jatuh tempo atas sebagaimana diatur dalam jadwal pembayaran pinjaman.
The decrease in long term bank loans was mainly due to the repayment of maturing portion of the loans as stipulated in the loans’ repayment schedule.
EKUITAS
EQUITY
Jumlah ekuitas meningkat sebesar USD 3,5 juta dari USD 151,3 juta pada akhir tahun 2013 menjadi USD 154,8 juta pada akhir tahun 2014. Peningkatan ekuitas terutama berasal dari laba bersih Perseroan pada tahun 2014 sebesar USD 4,1 juta diimbangi oleh kas dividen yang dibayarkan pada tahun 2014 sebesar USD 0,5 juta.
Total equity increased by USD 3.5 million from USD 151.3 million at the end of 2013 to USD 154.8 million at the end of 2014. The net increase in equity was attributable mainly to the net income of the Company for 2014 of USD 4.1 million offset by cash dividends paid in 2014 of USD 0.5 million.
ARUS KAS
CASH FLOWS
Perseroan menghasilkan USD 12,7 juta arus kas bersih dari aktivitas operasional pada tahun 2014. Arus kas masuk ini terutama dihasilkan dari USD 229,0 juta pembayaran diterima dari pelanggan yang diimbangi dengan USD 185,6 juta pembayaran kepada pemasok, USD 23,0 juta pembayaran untuk biaya operasional, USD 5,1 juta pembayaran bunga bank dan USD 2,7 juta untuk pembayaran pajak.
The Company generated USD 12.7 million net cash inflows from operating activities in 2014. These cash inflows were mainly generated from USD 229.0 million collections from customers, offset by USD 185.6 million payments to suppliers, USD 23.0 million payments for operating expenses, USD 5.1 million payments for interest on bank loans and USD 2.7 million payments for taxes.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah sebesar USD 12,0 juta yang merupakan pembayaran atas pembelian aset tetap.
Net cash outflows used for investing activities in 2014 amounted to USD 12.0 million, which represent payments for acquisition of fixed assets.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
Berkaitan dengan aktivitas pendanaan pada tahun 2014, Perseroan telah membayar sebesar USD 123,8 juta cerukan dan utang jangka pendek lainnya, USD 12,9 juta utang jangka panjang dan USD 0,5 juta dividen tunai. Selain itu Perseroan menerima USD 131,5 dari cerukan dan utang jangka pendek lainnya, dan USD 4,9 juta dari fasilitas pinjaman jangka panjang baru. Oleh karena itu, arus kas bersih yang digunakan oleh Perseroan untuk kegiatan pembiayaan pada 2014 adalah sebesar USD 0,7 juta.
With regards to financing activity in 2014, the Company paid USD 123.8 million of overdrafts and other short term debts, USD 12.9 million of long term debts, and cash dividends of USD 0.5 million. The Company also received proceeds of USD 131.5 million from overdrafts and other short term debts, and USD 4.9 million from new long term debt facility. Therefore, the net cash outflows used by the Company for its financing activities in 2014 amounted to USD 0.7 million.
STRUKTUR MODAL DAN KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
CAPITAL STRUCTURE AND DEBT REPAYMENT ABILITY
Tidak ada perubahan besar dalam struktur permodalan Perseroan pada tahun 2014. Modal dasar dan modal disetor Perseroan tetap sama seperti pada tahun sebelumnya. Laba ditahan meningkat disebabkan terutama oleh laba bersih Perseroan di 2014 sebesar USD 4,1 juta yang telah dikurangi oleh pembayaran dividen kas pada tahun 2014 sebesar USD 0,5 juta.
There were no major changes in the Company’s capital structure in 2014. Its authorized capital and paid-in capital remained the same as in previous year. Its retained earnings increased which was attributable mainly to the net income of the Company for 2014 of USD 4.1 million and reduced by cash dividends paid in 2014 of USD 0.5 million.
Perseroan terus berhati-hati dalam menjaga kesehatan modal dan kemampuan membayar utang untuk memastikan kondisi keuangan yang kuat sehingga mampu mengatasi tantangan ekonomi yang tak terduga.
The Company continued its prudence in maintaining a healthy capital and debt repayment ability to ensure a strong financial condition that could cope up with any unforeseen economic challenges.
Rasio utang terhadap ekuitas Perseroan tetap sangat konservatif sebesar 0,67 kali pada tanggal 31 Desember 2014; pada tanggal 31 Desember 2013 rasio tercatat sebesar 0,68 kali.
The Company’s debt to equity ratio remained very conservative at 0.67 times as of December 31, 2014; as of December 31, 2013 it stood at 0.68 times.
Rasio EBITDA atas bunga Perseroan juga tetap kuat di sekitar 4,8 kali di tahun 2014 dan 2013.
The Company’s EBITDA-to-interest coverage ratio remained solid at about 4.8 times in 2014 and 2013.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
109
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
110
LIKUIDITAS DAN KOLEKTABILITAS PIUTANG
LIQUIDITY AND RECEIVABLE COLLECTABILITY
Perseroan mempertahankan level kas dan setara kas yang kuat setiap waktu. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kas dan setara kas sebesar masing-masing USD 10,9 juta dan USD 9,7 juta.
The Company maintains a healthy level of cash and cash equivalents at all times. As of December 31, 2014 and 2013, cash and cash equivalents amounted to USD 10.9 million and USD 9.7 million, respectively.
Piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar USD 46,3 juta dan USD 45,7 juta. Perseroan tidak mempunyai sejarah piutang usaha tidak tertagih yang signifikan dan Perseroan berharap dapat menagihkan semua saldo piutang dari pelanggan. Profil umur piutang usaha disajikan pada Catatan 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dalam Laporan Tahunan ini.
Trade receivables as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 46.3 million and USD 45.7 million, respectively. The Company has no history of significant uncollected trade receivables and it expects to collect all of its outstanding receivables from customers. The aging profile of trade receivables is presented in Note 4 to the Consolidated Financial Statements in this Annual Report.
Kas yang tertagih dari pelanggan mencapai USD 229,0 juta di tahun 2014. Setelah pembayaran ke pemasok untuk beban produksi, beban usaha, beban bunga dan pajak, arus kas bersih dari aktivitas operasional tetap positif sebesar USD 12,7 juta.
Cash collected from customers reached USD 229.0 million in 2014. After payments to suppliers for costs of goods sold, operating expenses, interest expenses and taxes, the net cash flows from operations remained positive at USD 12.7 million.
Perseroan mampu melunasi semua kewajibannya pada saat jatuh tempo dan belum ada riwayat default atas kewajiban.
The Company settles all of its obligations when they are due and there has been no history of default on obligations.
TARGET SAAT INI DAN PROSPEK MASA DEPAN
CURRENT TARGETS AND FUTURE PROSPECTS
Perseroan akan terus fokus untuk mengembangkan penawaran atas produk film high-end melalui upaya penelitian dan pengembangan secara terus-menerus. Seperti direncanakan sebelumnya, unit ketiga mesin metalizing dan unit kedua extrusion coating sedang dalam proses konstruksi dan diharapkan akan beroperasi pada tahun 2015 sehingga dapat meningkatkan kapasitas Perseroan untuk produk-produk high-end.
The Company will continue to focus on expanding its offerings of high-end film products through continuous research and development efforts. As previously planned, the third metalizing unit and second extrusion coating unit are currently under construction and are expected to be commissioned in 2015 thereby increasing the Company’s capacity for high-end products.
Kami tidak melihat ada perubahan signifikan pada Perseroan dalam struktur modal, pembiayaan strategis, kapasitas dan strategi bisnis dalam dua belas bulan ke depan.
We do not foresee any significant changes in the Company’s capital structure, financing strategy, production capacity and business strategy in the next twelve months.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
BELANJA MODAL UTAMA
MAJOR CAPITAL EXPENDITURES
Berikut ini adalah belanja modal utama Perseroan:
The following are the major capital expenditures of the Company:
•
•
•
Unit metalizing ke tiga di Purwakarta, Indonesia - dalam proses pembangunan pada 31 Desember 2014. Unit kedua extrusion coating di Suzhou, Tiongkok - dalam proses pembangunan pada 31 Desember 2014. Upgrading atas lini 1 di Purwakarta, Indonesia akan dilakukan di pertengahan tahun 2015, hal ini akan membuat Perseroan mampu untuk memproduksi film dengan lima lapis menggantikan kemampuan produksi saat ini yaitu film tiga lapis.
•
Third metalizing unit in Purwakarta, Indonesia - under construction as of December 31, 2014.
•
Second extrusion coating unit in Suzhou, China - under construction as of December 31, 2014.
•
Upgrading of BOPP Line 1 in Purwakarta, Indonesia in mid-2015 to enable it to produce five layer films from its current capability of three layer films.
Semua proyek yang disebutkan di atas diharapkan akan selesai di tahun 2015.
All the above-mentioned major projects are expected to be completed in 2015.
PENJUALAN DAN PEMASARAN
SALES AND MARKETING
Indopoly merupakan salah satu produsen plastik lembaran terbesar di Asia Tenggara dan dengan bangga dapat menghadirkan produk-produk berkualitas terbaik kepada pelanggan terkemuka di seluruh dunia. Indopoly fokus memproduksi produk premium dengan tingkat kualitas yang konsisten untuk memastikan kepuasan pelanggan yang tertinggi. Selain itu, Indopoly memberikan layanan purna jual yang unggul. Saat ini Perseroan juga telah berkolaborasi dengan pelanggan untuk memproduksi produk yang lebih inovatif dengan nilai tambah yang tinggi serta ramah lingkungan.
Indopoly is one of the biggest flexible packaging manufacturers in South East Asia and it prides itself in delivering best quality products to reputable customers around the world. Indopoly focuses production of premium products with consistent quality to ensure highest customers satisfactions. Furthermore, Indopoly delivers superior after-sales service while collaborating with customers in producing more innovative, high-value added and eco-friendly products.
Perseroan telah berkecimpung di industri plastik lembaran selama hampir dua dekade dan terus mempertahankan basis pelanggan global. Indopoly mengharapkan untuk terus tumbuh dan memperluas jangkauan pasarnya di seluruh dunia.
The Company has been in the flexible packaging film market for almost two decades while maintaining global clientele base. Indopoly expects to continuously grow and expand its global market coverage.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
111
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA
UTILIZATION OF INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PROCEEDS
Sampai dengan akhir tahun 2011, penerimaan bersih dari penawaran publik perdana sebesar Rp 464 milyar (setara dengan USD 52 juta) telah sepenuhnya dipergunakan, sebagai berikut:
As of end of 2011, the net proceeds of IDR 464 billion (equivalent to USD 52 million) from the Initial Public Offering had been fully utilized as follows:
•
•
• •
112
Rp 271 milyar (setara dengan USD 30 juta) untuk modal kerja. Rp 171 milyar (setara dengan USD 19 juta) untuk mesin BOPET. Rp 22 milyar (setara dengan USD 3 juta) untuk pelunasan bridging loan.
• •
IDR 271 billion (equivalent USD 30 million) for working capital. IDR 171 billion (equivalent USD 19 million) for BOPET production line. IDR 22 billion (equivalent USD 3 million) for bridging loan settlement.
TRANSAKSI MATERIAL DAN LUAR BIASA
MATERIAL AND EXTRAORDINARY TRANSACTIONS
Pada tahun 2014, tidak ada transaksi material dan/atau luar biasa yang harus dilaporkan kepada publik sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku bagi perusahaan publik.
In 2014, there were no material and/or extraordinary transactions that should be disclosed to the public in accordance with relevant rules and regulations applicable for public companies.
WARAN
WARRANT
Terkait dengan penawaran publik Perseroan pada bulan Juli 2010, Perseroan telah menerbitkan 460.035.700 waran seri 1 dimana 15.900 waran telah dikonversikan pada tahun 2011; tidak ada waran yang dikonversikan pada tahun 2012; dan sebanyak 2.862.829 waran telah di konversikan pada tahun 2013; sedangkan sisanya sebesar 457.156.971 waran telah kadaluarsa dan tidak dikonversikan pada 9 Juli 2013.
In connection with the Company’s IPO in July 2010, the Company issued 460,035,700 Series I Warrants of which 15,900 warrants were exercised in 2011; no warrants were exercised in 2012; 2,862,829 warrants were exercised in 2013; while the remaining 457,156,971 warrants expired without being exercised on July 9, 2013.
DIVIDEN
DIVIDEND
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 30 Juni 2014, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen tunai sebesar Rp 6,4 milyar (setara dengan USD 0,5 juta) atau Rp 1,00 per saham, yang telah dibayarkan pada bulan September 2014.
At the Annual General Shareholders Meeting on June 30, 2014, the shareholders approved a total of IDR 6.4 billion (equivalent to USD 0.5 million) or IDR 1.00 per share cash dividends, which was paid in September 2014.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
16. PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN - Management’s Discussion and Analysis
Sedangkan Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Juni 2013, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen tunai sebesar Rp 6,4 milyar (setara dengan USD 0,6 juta) atau Rp 1 per saham, yang telah dibayarkan pada bulan Agustus 2013.
At the Annual General Shareholders Meeting on June 19, 2013, the shareholders approved cash dividend of IDR 1 per share totaling IDR 6.4 billion (equivalent to USD 0.6 million), which was paid in August 2013.
BENTURAN KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST
Perusahaan tidak melakukan transaksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi atau pemegang saham utama yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
The Company has not conducted transactions with any members of the Boards of Commissioners and Directors or any major shareholders that would constitute a conflict of interest.
PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH DAN / ATAU KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGES ON GOVERNMENT REGULATIONS AND/OR ACCOUNTING POLICY
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan pada tahun 2014 dibahas pada Catatan 2 atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dalam Laporan Tahunan ini. Perubahan ini tidak menimbulkan perubahan terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak berpengaruh pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan atau tahun keuangan sebelumnya.
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards in 2014 are discussed in Note 2 to the Consolidated Financial Statements of the Company in this Annual Report. These changes did not result in changes to the Company’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current year or prior financial years.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
SUBSEQUENT EVENTS
Tidak ada peristiwa setelah tanggal neraca dan/atau transaksi setelah 31 Desember 2014 yang secara material dapat berdampak pada laporan keuangan Perseroan dan hal-hal yang harus dipaparkan kepada publik setelah Laporan Keuangan Konsolidasian ini diterbitkan.
There were no subsequent events and/or transactions that could materially affect the Company’s financial condition or results of operations or notes to the financial statements that should be disclosed to the public after the Consolidated Financial Statements as of December 31, 2014 had been issued.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
113
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TBK. STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ON THE RESPONSIBILITY FOR THE 2014 ANNUAL REPORT OF PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TBK. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. We, the undersigned hereby state that all information in the 2014 Annual Report of PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. has been disclosed completely. We are solely responsible for the truthful content of the annual report.
17.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Consolidated Financial Statements
This statement is issued to the best of our knowledge and belief. Jakarta, 30 Maret 2015 Jakarta, 30 March 2015
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Felielyne Halim
Pe Maria Indra
Irawan Sastrotanojo
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi / Board of Directors
Jeffrey Halim
Leo Firdaus
Bambang Widjaja
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Direktur Director
Direktur Director
Noersing
Sichaburamli
Yenni Meilina Lie
Jose Gonjoran Tan
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Independen Independent Director
Henry Halim
114
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
115
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Per 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) dan
d1/March 30, 2015
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and
signed: ____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman/ Pages
Surat Pernyataan Direksi
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Table of Contents
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 1–2
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5–6
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7 - 66
Notes to Consolidated Financial Statements
Per 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) dan December 31, 2013 (Audited) and As of September 30, 2014 (Unaudited) and
d1/March 30, 2015
signed: ____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain) ASET
ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Pihak Berelasi Pihak Ketiga Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap Aset Takberwujud Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset Tidak Lancar
Catatan/ Notes
2.d, 2.j, 2.r, 3, 28 2.d, 2.r, 4, 28 2.q, 26 2.d, 2.r, 5, 28 2.q, 26 2.e, 2.u, 6 2.o, 27 2.f
2.g, 2.h, 2.i, 2.u, 7 2.l, 2.u, 8 2.d, 2.k, 2.r, 9, 28
TOTAL ASET
As of December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2014 USD
2013 USD
10,940,812
9,695,028
2,252,385 44,088,929
1,173,125 44,506,399
15,323 2,067,570 24,169,248 3,553,794 546,397 4,657,910 92,292,368
18,000 1,343,112 22,910,527 3,283,996 288,952 2,073,321 85,292,460
CURRENT ASSETS Cash on Hand and in Banks Trade Receivables Related Parties Third Parties Other Receivables Related Parties Third Parties Inventories Prepaid Taxes Prepaid Expenses Other Current Assets Total Current Assets
189,380,790 3,543,164 189,171 193,113,125
188,335,093 3,636,532 244,361 192,215,986
NON CURRENT ASSETS Fixed Assets Intangible Assets Other Non Current Assets Total Non Current Assets
285,405,493
277,508,446
TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 30, 2015
ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1
signed: ____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek Utang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Utang Lain-lain - Pihak Ketiga Utang Pajak Beban Akrual Bagian Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Satu Tahun: Utang Bank Utang Pembiayaan Konsumen Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: Utang Bank Utang Pembiayaan Konsumen Utang Lain-lain - Pihak Ketiga Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas
Catatan/ Notes 2.d, 2.r, 10, 28 2.d, 2.r, 11, 28 2.q, 26 2.d, 2.r, 12, 28 2.o, 27 2.r, 13 2.r 2.d, 14, 28 15 2.m, 2.r
As of December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2014 USD
2013 USD
74,787,042
65,932,301
106,809 14,510,192 926,299 1,843,274 3,084,648
913,226 12,864,656 730,408 1,358,351 2,621,125
10,285,896 108,166 40,255 105,692,581
11,444,758 108,767 54,413 96,028,005
CURRENT LIABILITIES Short Term Bank Loans Trade Payables Related Party Third Parties Other Payables - Third Parties Taxes Payable Accrued Expenses Current Portion of Long Term Liabilities: Bank Loans Customer Financing Payables Short Term Employee Benefits Liabilities Total Current Liabilities
25,090,106 62,548 114,416 1,139,262 3,736,395 30,142,727 126,170,732
NON CURRENT LIABILITIES Long Term Liabilities Net of Current Portion: Bank Loans Customer Financing Payables Other Payables - Third Parties Long Term Employee Benefits Liabilities Deferred Tax Liabilities Total Non Current Liabilities Total Liabilities
2.r 2.d, 14, 28 15 2.d, 2.r, 12, 28 2.m, 16 2.o, 27
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 (angka penuh) Modal Dasar-16.561.280.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.443.379.509 saham per 31 Desember 2014 dan 2013 18 Tambahan Modal Disetor 1.d, 1.e, 2.p, 19 Pendapatan Komprehensif Lainnya Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan 2.d Saldo Laba 18 Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali 2.c, 17 Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
18,102,797 166,121 -1,268,340 5,364,779 24,902,037 130,594,618
72,874,753 23,427,408
72,874,753 23,427,408
(839,584)
(746,462)
273,817 53,612,268
173,817 50,532,019
149,348,662 5,462,213 154,810,875
146,261,535 5,076,179 151,337,714
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Capital Stock - Par Value Rp 100 (full amount) Authorized Capital-16,561,280,000 shares Issued and Fully Paid 6,443,379,509 shares as of December 31, 2014 and 2013 Additional Paid - in Capital Other Comprehensive Income Currency Translation Adjustments Retained Earnings Appropriated Unappropriated Total Equity Attributable to Owners of the Parent Non - Controlling Interest Total Equity
285,405,493
277,508,446
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 30, 2015
LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
signed: ____
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.n, 21 192,543,030 193,045,083 COST OF GOODS SOLD
37,145,076 40,438,135 GROSS PROFIT
(23,806,977) 299,955 (253,569) (23,472,785) 935,066 (571,445) Operating Expenses Other Income Other Expenses
13,384,485 17,328,971 OPERATING INCOME
(5,094,846) (5,815,281) Finance Cost
8,289,639 11,513,690 INCOME BEFORE INCOME TAX
(2,110,087) (365,889) (1,703,773)
(2,283,083) (847,440) 1,120,277 INCOME TAX EXPENSES Current Tax Prior Year Adjustment Deffered Tax
4,109,890 9,503,444 INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
d1/March 30, 2015 2.n, 24
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
2.d
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
17
Total Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali
2.t, 25 (104,350) 1,390,950 Currency Translation Adjustments
4,005,540 10,894,394 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Total Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Total Income For The Year Attributable to:
3,712,628 397,262 4,109,890
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3 9,100,686 402,758 9,503,444
3,619,506 386,034 4,005,540 10,341,970 552,424 10,894,394
0.0006 0.0014 Owners of the Parent Non - Controlling Interest
Total Comprehensive Income Attributable to: Owners of the Parent Non - Controlling Interest
BASIC EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
signed: ____ Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
----23,427,408
----72,874,753
(2,378,527) 23,427,408
-72,874,753
--
---43,243 --
---28,828 --
--
--
25,762,692 --
72,845,925
USD
(93,122) (93,122) --(839,584)
--
-(746,462)
1,241,284 1,241,284 ----
--
(1,987,746)
USD
4
------
--
2,378,527 --
------
--
(2,378,527)
USD
--100,000 -273,817
--
-173,817
--100,000 ---
--
73,817
USD
-3,712,628 (100,000) (532,379) 53,612,268
3,712,628
-50,532,019
-9,100,686 (100,000) -(649,377)
9,100,686
42,180,710
USD
(93,122) 3,619,506 -(532,379) 149,348,662
3,712,628
-146,261,535
1,241,284 10,341,970 -72,071 (649,377)
9,100,686
136,496,871
USD
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Modal Saham/ Tambahan Pendapatan Selisih Saldo Laba/ Total Capital Stock Modal Disetor/ Komprehensif Nilai Transaksi Retained Earnings Additonal Lainnya/ Restrukturisasi Telah Belum Paid - in Capital Other Entitas Sepengendali/ Ditentukan Ditentukan Comprehensive Difference Penggunaannya/ Penggunaannya/ Income in Value Appropriated Unappropriated Selisih Kurs Resulting from Karena Penjabaran Restructuring Laporan Keuangan/ Transaction Currency among Entities Translation Under Adjustments Common Control
2.o, 27 2.o, 27 2.o, 27
(104,350) 4,005,540 -(532,379) 154,810,875
4,109,890
-151,337,714
1,390,950 10,894,394 -72,071 (649,377)
9,503,444
141,020,626
USD
Income For The Year Currency Translation Adjustments Total Comprehensive Income Appropriated Retained Earnings Dividend Distribution BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
Income For The Year Currency Translation Adjustments Total Comprehensive Income Appropriated Retained Earnings Warrant Conversion Dividend Distribution Adoption of Statement of Financial Accounting Standard 38 (Revised 2012) BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
para signed: ____
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
(11,228) 386,034 --5,462,213
397,262
-5,076,179
149,666 552,424 ----
402,758
4,523,755
USD
Kepentingan Total Ekuitas/ Non - Pengendali/ Total Equity Non - Controlling Interest
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
2.n, 22 2.n, 23.a 2.n, 23.b, 27
d1/March 30, 2015
233,483,218
18 18
LABA TAHUN BERJALAN 229,688,106
2.d
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Penyesuaian Tahun Sebelumnya Pajak Tangguhan 2.n, 20
Laba Tahun Berjalan Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Total Laba Komprehensif Laba Ditahan Ditentukan Penggunaannya Pembagian Dividen SALDO PER 31 DESEMBER 2014
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
PENJUALAN
Laba Tahun Berjalan Selisih Kurs Karena Penjabaran 2.d Laporan Keuangan Total Laba Komprehensif Laba Ditahan Ditentukan Penggunaannya 18 Konversi Waran 1.e, 18, 19 Pembagian Dividen 18 Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 38 (Revisi 2012) SALDO PER 31 DESEMBER 2013
Beban Keuangan 2013 USD
SALDO PER 31 DESEMBER 2012
LABA USAHA 2014 USD
USD
Beban Usaha Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain Catatan/ Notes
Catatan/ Notes
LABA BRUTO
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LARORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Kas yang Dihasilkan dari Operasi
Catatan/ Notes
Penghasilan Bunga Pembayaran Bunga Penerimaan (Pembayaran) Pajak, Bersih Pembayaran Beban Usaha Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil Pelepasan Aset Tetap Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pencairan Utang Bank Jangka Pendek Pembayaran Utang Bank Jangka Pendek Pencairan Utang Jangka Panjang: Bank Pembiayaan Konsumen Pembayaran Utang Jangka Panjang: Bank Pembiayaan Konsumen Setoran Modal Pembayaran Dividen Tunai Penerimaan dari Pihak Berelasi Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
7
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2014 USD
2013 USD
229,026,316
233,702,927
(185,565,500) 43,460,816
(188,483,488) 45,219,439
24,526 (5,075,612) (2,670,972) (23,012,474)
24,355 (5,873,505) 408,696 (23,063,232)
12,726,284
16,715,753
73,334 (12,042,854) --
232,772 (4,461,555) --
(11,969,520)
(4,228,783)
Interest Received Payment of Interest Proceeds from (Payment of) Tax, Net Payments for Operating Expenses Net Cash Flows Provided by Operating Activities
131,475,949 (123,812,899)
113,203,387 (110,628,573)
4,875,819 258,897
7,476,534 --
(12,855,390) (155,925) -(532,379) 2,677
(18,107,377) (206,530) 72,071 (649,377) 61,671
(743,251)
(8,778,194)
13,513
3,708,776
INCREASE IN CASH ON HAND, CASH IN BANKS, AND BANK OVERDRAFT
(26,501)
(13,530)
EXCHANGE RATES FLUCTUATION EFFECTS ON CASH ON HAND, CASH IN BANKS, AND BANK OVERDRAFT
KAS, BANK, DAN CERUKAN AWAL TAHUN
9,695,028
5,999,782
CASH ON HAND, CASH IN BANKS, AND BANK OVERDRAFT AT BEGINNING OF YEAR
KAS, BANK, DAN CERUKAN AKHIR TAHUN
9,682,040
9,695,028
CASH ON HAND, CASH IN BANKS, AND BANK OVERDRAFT AT END OF YEAR
KENAIKAN KAS, BANK, DAN CERUKAN DAMPAK DARI PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS, BANK, DAN CERUKAN
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 30, 2015
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
5
Catatan/ Notes Kas dan Bank Pada akhir Tahun terdiri dari: Kas Bank
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2014 USD
2013 USD Cash on Hand and in Banks at end of Year consisting of: Cash on Hand Cash in Banks
21,352 10,919,460 10,940,812 (1,258,772) 9,682,040
23,942 9,671,086 9,695,028 -Bank Overdraft 9,695,028 Total Cash on Hand, Cash in Banks, and Bank Overdraft
Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 31.
Additional information of non-cash activities is presented in Note 31.
Cerukan Jumlah Kas, Bank, dan Cerukan
3 10
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Disposal of Fixed Assets Acquisitions of Fixed Assets Net Cash Flows Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Drawdown of Short Term Bank Loans Payment of Short Term Bank Loans Drawdown of Long Term Payables: Bank Customer Financing Payable Payment of Long Term Payables: Bank Customer Financing Payable Paid - in Capital Cash Dividend Paid Cash Received from Related Parties Net Cash Flows Used in Financing Activities
18, 19 18
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers and Third Parties Cash Provided from Operating Activities
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
signed:
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 30, 2015
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
6
signed: ____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
1.
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
1.a. Pendirian dan Informasi Umum PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 juncto Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 114 tanggal 24 Maret 1995 dari Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, yang diubah dengan Akta No. 214 tanggal 26 Oktober 1995 dari notaris yang sama. Akta pendirian beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia daIam Surat Keputusan No. C2-16.943.HT.01.01.Th.95 tanggal 22 Desember 1995, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41, Tambahan No. 2019 tanggal 23 Mei 1997. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 55 tanggal 25 November 2014 dari Kumala Tjahjani Widodo, SH, sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Atas perubahan ini telah tercatat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU43207.40.22.2014 tanggal 26 November 2014.
1.a. Establishment and General Information PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (the Company) was established under the Foreign Capital Investment Law No. 1 year 1967 juncto Law No. 11 in 1970, based on Notarial Deed No. 114 dated March 24, 1995 of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta, which subsequently was changed with Deed No. 214 dated October 26, 1995 from the same notary. The deed of establishment and its amendment have been approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia in his decree No. C2-16.943.HT.01.01.Th.95 dated December 22, 1995, and has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 41, Supplement No. 2019 dated May 23, 1997. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by the Deed No. 55 dated November 25, 2014 of Kumala Tjahjani Widodo, SH, concerning the changes in Company’s Articles of Association. The amended deed had been reported to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with Acceptance Notice No. AHU-43207.40.22.2014 dated November 26, 2014.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat dan Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Wisma Indosemen lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 70-71, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1996. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
The Company is domiciled at Jakarta with its factory located at Subdistrict Bungursari, Purwakarta, West Java and the Company’s head office is located at Wisma Indosemen 5th floor, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 70-71, Jakarta. The Company started its commercial operations in 1996. The Company’s products are distributed for local and export.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri plastik lembaran serta perdagangan besar dan impor.
In accordance with Article 3 of the Company's Articles of Association, the Company’s scope of activities is in the plastic sheets industry and trading and imports.
Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd, pemegang saham mayoritas Perusahaan, merupakan perusahaan yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh Gilbert Investment Ltd.
Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd, the Company’s major shareholder, is 99.9% owned by Gilbert Investment Ltd.
1.b. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Karyawan
1.b.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Board of Directors, and Employees The composition of the Company’s management as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
d1/March 30, 2015
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2014 2014
7
Felielyne Halim Ryan Permana Irawan Sastrotanojo
2013 2013
Dewan Direksi
Board of Dicrectors
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Henry Halim Jeffrey Halim Bambang Widjaja
Henry Halim -Bambang Widjaja
President Director Vice President Director Directors
Direktur Independen
Leo Firdaus Noersing Sichaburamli Yenni Meilina Lie Jose Gonjoran Tan
Leo Firdaus Pe Maria Indra Sichaburamli Yenni Meilina Lie Jose Gonjoran Tan
Independent Director
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 jumlah karyawan tetap adalah masing-masing 1.132 dan 1.099 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013, total permanent employees are 1,132 and 1,099, respectively (unaudited).
1.c. Komite Audit Sesuai dengan surat keputusan rapat Dewan Komisaris tanggal 7 Oktober 2011, Perusahaan membentuk Komite Audit yang beranggotakan sebagai berikut:
1.c. Audit Committee According to the Board of Commissioners’ decision letter dated October 7, 2011, the Company has formed an Audit Committee consisting of the following members:
Ketua Komite Audit Anggota
Irawan Sastrotanojo Catherine Bong Komala Dewi
1.d. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut: Perusahaan Anak/ Subsidiaries
Golden Polindo Industries Pte Ltd Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd * Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd *
Head of Audit Committee Members
1.d. Subsidiaries’ Structure The Company owns, direct or indirect interest of more than 50% in the following subsidiaries:
Pokok Kegiatan Usaha/
Tahun Beroperasi/
Kedudukan/ Domicile
Persentase Kepemilikan/
Main Business Activity
Year of Commercial Operation
Investasi/Investment
1994
Singapura/ Singapore
89.24
90,890,328
84,098,449
Pabrikan/Manufacturing of
2002
China
100.00
62,113,424
55,162,247
Biaxially Oriented Polypropylene films Pabrikan/Manufacturing of
1994
China
100.00
31,364,045
34,773,653
Percentage of Ownership %
Total Aset/ Total Assets 2014/
2013/
2014 USD
2013 USD
Biaxially Oriented Polypropylene films
* Perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki melalui Golden Polindo Industries Pte Ltd/
Board of Commissioners Felielyne Halim Pe Maria Indra Irawan Sastrotanojo
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
1. General
Umum
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Entities indirectly owned through Golden Polindo Industries Pte Ltd
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
signed:____
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
8
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Berdasarkan perjanjian Mutual Agreement on Golden Polindo Industries Pte Ltd Shares Transfer tanggal 2 Januari 2009, Perusahaan bersama Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd, (JG), Kimpoli Pte Ltd, (KPL) dan Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI) menyetujui pengalihan saham GPI masing-masing sebanyak 242.000 lembar saham milik JG dan 4.358.000 lembar saham milik KPL kepada Perusahaan dengan harga pembelian masing-masing sebesar SGD 2,098,412 dan SGD 37,829,588 atau total sebesar SGD 39,928,000 yang mewakili kepemilikan sebesar 89,24% di GPI. Perjanjian mutual ini dieksekusi pada tanggal 29 Desember 2009 berdasarkan Share Sale and Purchase Agreement tanggal 23 Desember 2009
Based on the Mutual Agreement on Golden Polindo Industries Pte Ltd Shares Transfer dated January 2, 2009, between the Company and Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd (JG), Kimpoli Pte Ltd (KPL) and Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI), the parties had agreed to the transfer of 242,000 GPI’s shares owned by JG and 4,358,000 GPI’s shares owned by KPL to the Company with the purchase price of SGD 2,098,412 and SGD 37,829,588 or total of SGD 39,928,000 representing 89.24% ownership in GPI. The Mutual Agreement executed on December 29, 2009 based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 23, 2009.
JG dan KPL merupakan entitas-entitas yang berada dalam pengendalian yang sama dengan Perusahaan. Oleh karena itu, transaksi tersebut di atas dicatat sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih antara bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih sebesar USD 25,999,582 dengan biaya perolehan investasi sebesar USD 28,378,109 yaitu sebesar USD 2,378,527 dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan.
JG and KPL are entities that are under common control with the Company. Accordingly, the above transaction is recorded in conformity with PSAK 38 (Revised 2004) concerning “Accounting for Restructuring Companies under Common Control”. The difference between the Company’s share on net asset value of USD 25,999,582 and the investment acquisition cost of USD 28,378,109 amounting to USD 2,378,527 is recorded as Difference in Value Resulting from Restructuring Transactions among Entities under Common Control and presented as part of equity of the Company.
Dengan demikian, laporan keuangan GPI dan entitas anak dikonsolidasikan ke laporan keuangan Perusahaan.
As consequence, the financial statements of GPI and its subsidiaries are consolidated into the Company's financial statements.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred as the “Group”.
1.e. Penawaran Umum Saham Perdana Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-5908/BL/2009 untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana 2.300.178.500 lembar Saham Biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 210 per saham.
1.e. Initial Public Offering On June 30, 2010, the Company has obtained an Effective Statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) No. S-5908/BL/2009 for conducting the Company’s Initial Public Offering of 2,300,178,500 shares with par value of Rp 100 per share and offering price of Rp 210 per share.
Selisih lebih jumlah yang diterima dari pengeluaran saham terhadap nilai nominalnya sebesar USD 27,856,103, dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor“ setelah dikurangi total biaya emisi saham sebesar USD 2,093,681 (Catatan 19).
The excess amount received from the issuance of stock over its par value of USD 27,856,103 is recorded in the “Additional Paid-in Capital” account, after deducting stock issuance cost of USD 2,093,681 (Note 19).
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
9
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Berkenaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perusahaan juga menerbitkan 460.035.700 Waran Seri I menyertai Saham Biasa, dimana setiap 5 saham baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru.
In relation to this Initial Public Offering, the Company also issued 460,035,700 Series I Warrants, for which each holder of 5 new shares were entitled to receive 1 Series I Warrant as incentive for new shareholder.
Waran Seri I ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernominal Rp 100 per saham dengan harga sebesar Rp 250 per saham selama periode pelaksanaan dari tanggal 10 Januari 2011 dan berakhir pada tanggal 9 Juli 2013.
Each Series I Warrant reserves the right to purchase common share with a par value of Rp 100 per share at an exercise price of Rp 250 per share during the exercise period starting from January 10, 2011 and expired on July 9, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014, sejumlah 6.443.379.509 saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014, the total Company’s shares listed at the Indonesia Stock Exchange is 6,443,379,509 shares.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (SAK) The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountants (FASB-IIA), and prevailing regulations in the Capital Market including Regulation of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment of Decree of Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements of public companies.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which use cash basis. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For these purpose, cash and cash equivalents are shown net of bank overdraft.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
10
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Dolar Amerika Serikat (USD) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Mata uang fungsional entitas anak di luar negeri adalah dalam Renminbi Cina (RMB) dan laporan keuangan diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut (Catatan 2.d).
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is United States Dollar (USD), which is the Company’s functional currency. The foreign subsidiaries’ functional currency is Chinese Renminbi (RMB) and their financial statements are measured using such currency (Note 2.d).
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”) The adoption of the following revised interpretation of the accounting standards, which are effective from January 1, 2014, did not result in substantial changes to the Group accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current period consolidated financial statements: ISAK 27 (Revised 2013) “Transfer of assets from customers” ISAK 28 (Revised 2013) “Extinguishing financial liabilities with equity Instruments”
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Grup dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian: ISAK 27 (Revisi 2013) “Pengalihan aset dari pelanggan” ISAK 28 (Revisi 2013) “Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrument ekuitas” 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.d.
2.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50% as described in Note 1.d.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
a. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. Kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas.
a. Power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; b. Power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; c. Power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control the entity by that board or body; or d. Power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control the entity.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that is exercisable or convertible on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
11
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang signifikan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.
Kerugian pada entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika terjadi kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary occurs, the Group:
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat KNP; menghentikan pengakuan akumulasi atas selisih kurs, yang dicatat pada ekuitas, jika ada; mengakui nilai wajar atas pembayaran yang diterima; mengakui nilai wajar atas setiap investasi yang tersisa; mengakui setiap surplus atau defisit pada laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai laba atau rugi atau laba ditahan, sebagaimana seharusnya.
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassify the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang diatribusikan kepada kepemilikan atas ekuitas yang secara langsung atau tidak langsung tidak dimiliki oleh Perusahaan, yang disajikan masing-masing dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.
2.d. Transaksi dan Penjabaran Laporan dalam Mata Uang Asing Perusahaan telah menetapkan mata uang fungsionalnya dan mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat, sedangkan mata uang fungsional Golden Polindo Industries Pte Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries Co, Ltd dan Yunnan Kunlene Film Industries Co, Ltd adalah dalam Renminbi China (RMB).
2.d. Transactions and Financial Statements Translation in Foreign Currencies The Company has determined that its functional currency and presentation currency for the consolidated financial statements is the United States Dollar, while the functional currency for Golden Polindo Industries Pte Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries Co, Ltd and Yunnan Kunlene Film Industries Co, Ltd is Renminbi China (RMB).
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang selain USD dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain USD disesuaikan ke dalam USD dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia untuk mencerminkan Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
Transactions during the year involving foreign currencies other than USD are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies other than USD are adjusted using the middle rate of export bill of 12
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan.
Bank Indonesia to reflect the rates of exchange prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than United States Dollar are credited or charged to current year.
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas Golden Polindo Industries Pte Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd dan Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd pada tanggal pelaporan dijabarkan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan diakumulasikan dalam ekuitas sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
For consolidation purposes, the assets and liabilities of Golden Polindo Industries Pte Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries and Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd at reporting date are translated into United States Dollar using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. The resulting foreign exchange difference is recognized in other comprehensive income in the consolidated statements of comprehensive income and accumulated in equity under “Currency Translation Adjustments” in the consolidated statement of financial position.
Kurs yang digunakan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah:
The rates used as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
IDR SGD RMB EUR THB
2014 1/12,440 9,422.11/12,440 2,033.01/12,440
2013 1/12,189 9,627.99/12,189 1,999.22/12,189
15,133.27/12,440 378.29/12,440
16,821.44/12,189 370.94/12,189
IDR SGD RMB EUR THB
2.e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan, ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving average method), dan meliputi biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lainnya yang terjadi hingga persediaan berada dalam lokasi dan kondisi siap dijual.
2.e. Inventories Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method, and cost comprises of purchase, conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition ready to sell.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai persediaan, jika ada, ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan secara berkala terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan.
Net realizable value is the estimated selling prices in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and estimated cost necessary to make the sale. Allowance for inventories obselescence or decline in value of inventories, if any, is provided based on the review of the physical condition and turnover of the inventories.
2.f. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.f.
2.g. Aset Tetap Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), Grup telah memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya.
2.g. Fixed Assets In accordance with PSAK 16 (Revised 2011), the Group has chosen the cost model for the measurement of its fixed assets.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
13
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehannya termasuk pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap.
Fixed assets are stated at acquisition cost, including applicable taxes, import duties, freight, handling costs, storage costs, site preparation costs, installation costs, the cost of internal labor, the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on fixed assets.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Tanah tidak di amortisasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straght-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
After initial recognition, fixed asset are accounted for based on cost model. Fixed assets carried at cost less their accumulated depreciation and impairment loss. Land right is not amortized. Depreciation is computed using straight-line method over the estimated useful life of the assets as follows:
Tahun / Years Bangunan Mesin dan Peralatan Perabotan dan Peralatan Kantor Kendaraan
20 – 50 5 – 25 5 5
Buildings Machineries and Equipments Office Equipments Vehicles
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biayabiaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Land is stated at cost and is not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the the acquisition cost of the land, and these cost are not depreciated. Cost related to renewal of landrights are recognized as intangible assets and amortized over the period of the landrights.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian saat terjadinya biaya-biaya tersebut.
The cost of maintenance and repairs is charged to consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Grup melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi jumlah terpulihkan, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi jumlah terpulihkan, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.
The Group evaluates its fixed assets for impairment whenever events and circumstances indicate that the carrying amount of the assets may not be recoverable. When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined based upon higher of fair value less cost to sell and value in use.
Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current consolidated statements of comprehensive income.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated usefull lives, residual values and depreciation method are reviewed at each period end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
14
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2.h. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung oleh Grup sehubungan dengan peminjaman dana.
2.h. Borrowing Costs Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction and production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related assets. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interests and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
Umur manfaat aset takberwujud berupa biaya pengembangan teknologi film (formula) adalah tidak terbatas. Sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009): “Penurunan Nilai Aset”, disyaratkan untuk menguji aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas untuk penurunan nilai dengan membandingkan jumlah terpulihkan dengan jumlah tercatatnya setiap periode dan kapan pun terdapat indikasi bahwa aset takberwujud mengalami penurunan nilai.
Useful life of intangible assets in the form of film technology development costs (formulae) is unlimited. In accordance with PSAK 48 (Revised 2009): "Impairment of Assets Value”, it is required to test an intangible asset with an unlimited useful life for impairment by comparing recoverable amount with its carrying amount periodically and whenever there is an indication that the intangible asset is impaired in value.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifiying assets for each intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are completed for their intended use.
2.m. Liabilitas Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
2.m. Employee Benefits Liabilities Short-term Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employee.
2.i. Aset Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
2.i.
2.j. Setara Kas Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
2.j.
2.k. Dana yang Dibatasi Penggunaannya Deposito yang dijaminkan disajikan sebagai dana yang dibatasi penggunaannya dan dinyatakan sebesar nilai wajarnya.
2.k. Restricted Funds Time deposits which are pledged as security for loans are presented as restricted funds and stated at its fair values.
2.l. Aset Takberwujud Aset takberwujud, setelah pengakuan awal, dihitung berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
2.l.
Construction in Progress Construction in progress is presented under fixed assets and carried at cost. All cost, including the borrowing cost during the construction of these assets, are capitalized as cost of construction in progress. Accumulated cost on the construction is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is substantially completed and the assets are ready for their intended use. Cash Equivalents Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash and which are subject to an insignificant risk of changes in value.
Intangible Asset Intangible assets, after initial recognition, are accounted at cost less accumulated amortization.
Akuntansi aset takberwujud didasarkan pada masa manfaatnya, aset takberwujud dengan masa manfaat terbatas diamortisasi sedangkan aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi.
Accounting for intangible assets is based on its useful life, intangible assets with finite useful lives are amortized while intangible assets with an unlimited useful life are not amortized.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan hak legal atas tanah dan hak penggunaan tanah untuk entitas anak di China, ditangguhkan dan diamortisasi selama umur hak legal yang diberikan dengan menggunakan metode garis lurus.
Expenditures related to the legal processing of landrights and land use rights for the subsidiaries in China are deferred and amortized using the straightline method over a period based on the legal term of the rights.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
15
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.
Short-term employee benefit includes salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pasca Kerja Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-Employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Post employment benefits are recognized at discounted amount when the employees have rendered their service to the Company during the accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Company’s common practices. In calculating the liabilities, the benefit must be discounted by using the projected unit credit method.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from adjustments, changes in actuarial assumptions and changes in retirement programs whose number exceeds the greater of 10% of the fair value of program assets or 10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to statement of comprehensive income over the average expected remaining working lives of employees.
Beban jasa lalu diakui secara langsung dalam laba atau rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
The current service cost is recorded as an expense in the prevailing period.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
16
wages,
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja berdasarkan rencana formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.
Termination Benefits The Company shall recognize termination benefits as a liability and an expense when, and only when, the Company has clearlyshown commitment to either: terminate the employment based on a detailed formal plan and without realistic possibility of withdrawal; or provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy. Where termination benefits fall due more than 12 months after the reporting period, they shall be discounted using the discount rate.
Entitas anak di China mencatat liabilitas imbalan kerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan peraturan terkait dari Pemerintah China yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan kontribusi atas persentase tertentu dari gaji pokok karyawan yang berhak.
The subsidiaries in China recorded the employee benefits liabilities in accordance with the labor law and related regulations issued by the Chinese Government which require the companies to make contributions at certain percentages from the basic salaries of the eligible employees.
2.n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
2.n. Revenue and Expenses Recognition Revenues are recognized when the goods are delivered and transfered to buyer. Expenses are recognized on accrual basis.
2.o. Perpajakan Pajak Kini Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
2.o. Taxation Current Tax Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates.
Laba kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian karena laba kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk unsur-unsur yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable income differs from profit as reported in the consolidated statement of comprehensive income because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are neither taxable nor deductible.
Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred Tax Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
17
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari: a. b.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except for the deferred tax liability arising from:
Pengakuan awal goodwill; atau Pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang: (1) bukan transaksi kombinasi bisnis; dan (2) pada waktu transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.
a. The initial recognition of goodwill; or b. At the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is: (1) not a business combination; and (2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang:
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is:
a. b.
a. b.
Bukan transaksi kombinasi bisnis; dan Tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak.
Not a business combination; and At the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.
Liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax liabilities are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.Pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiscal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantive telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan yang bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
18
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
PPN (Pajak Pertambahan Nilai) Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali:
VAT (Value Added Tax) Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT except:
a.
PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan
a.
Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.
b.
b.
Where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable; and Receivables and payables that are stated with the amount of VAT included.
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian.
The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statements of financial position.
2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
2.p. Difference in Value Resulting from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control Effective January 1, 2013, the Company applied PSAK 38 (Revised 2012) “Business Combination Between Entities Under Common Control” which supersedes PSAK 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring Entities Under Common Control”.
Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Enitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Perusahaan dan entitas anak secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Perusahaan dan entitas anak tersebut.
Business combination of entities under common control transactions, such as transfers of business conducted within the framework of the reorganization of the entities that are in the same group, not a change of ownership in terms of economic substance, so that the transaction can not result in a gain or loss for the Company and subsidiary as a whole or the individual entity within the Company and subsidiary.
Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atau bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Due to business combination transactions of entities under common control does not lead to changes in economic substance or business ownership are exchanged, then the transaction is recognized in the carrying amount based on the pooling of interest method.
Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.
Business entity that receives, in a business combination of entities under common control, recognize the difference between the amount of the consideration transferred and the carrying amount of each transaction is a business combination of entities under common control in equities as part of additional paid in capital.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
19
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2.q. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
2.q. Transaction and Balances with Related Parties Related party represents a person or an entity who is related to the reporting entity: a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b) An entity is related to the reporting entity if any of of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b)
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
iii. iv. v.
vi.
2.r.
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. d1/March 30, 2015
paraf:
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
2.r. Instrumen Keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Both entities are joint ventures of the same third party. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
Financial Instruments The Group classifies its financial instruments as follows: Financial Assets Financial assets are classified into one of the following 4 (four) categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available for sale financial assets. This classification depends on the Company’s purpose of financial assets acquisition.
20
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Management determined the financial assets’ classification at its initial recognition.
(i)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi (FVTPL) adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i) Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) are financial assets held for trading. Financial assets are classified as held for trading when they are acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as assets held for trading, except for a derivative that is designated and effective as hedging instruments.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan FVTPL diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laba rugi tahun berjalan. Selanjutnya, aset keuangan FVTPL disajikan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi tahun berjalan.
At initial recognition, the financial asset FVTPL is recognized at fair value. Transaction costs related to the acquisition are recognized in the current year profit and loss. Subsequently, financial assets FVTPL are carried at fair value with gains or losses from changes in fair value are recognized in current year profit and losses.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi .
As of December 31, 2014 and 2013 the Group has no financial assets at fair value through profit or loss.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset tidak lancar lainnya.
As of December 31, 2014 and 2013, the financial asset, classified as loans and receivables, are cash and cash equivalent, trade receivables, other receivables, and other non current assets.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
(iii) Held-to-Maturity Investments Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
a) Investments which at initial recognition were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss; b) Investments that are designated as available for sale; and c) Investments that meet the definition of loans and receivables. 21
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, held-to-maturity investments are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has no held-to-maturity investment.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (AFS) adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
(iv) Available for Sale Financial Assets Financial assets available for sale (AFS) are nonderivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs or changes in interest rates, foreign exchange, or financial assets that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity or fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya pada bagian ekuitas akan diakui sebagai laba atau rugi. Penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual, diakui sebagai laba atau rugi.
At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs. Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in other comprehensive income on equity section is recognized in profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest rate method, and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that are classified as available for sale financial assets, are recognized as profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has no available for sale financial assets.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, these adverse events have an impact on the estimated future cash flows which could be reliably estimated.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be an objective evidence of impairment.
22
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau kontrak, seperti terjadinya pelanggaran wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or principal payments; or
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment loss is the difference between the financial asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows which discounted by using the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan penurunan nilai piutang diakui dalam laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, which the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance for impairment of receivable account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance for impairment of receivable account. Changes in the carrying amount of the allowance for impairment of receivable account are recognised in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya pada akun ekuitas akan direklasifikasi ke laba atau rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in other comprehensive income in equity section are reclassified to profit or loss in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba atau rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is recovered through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed the amortised cost before the recognition of impairment losses.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
it becoming probable that the borrower will enter into bankruptcy or financial reorganisation.
23
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba atau rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba atau rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Derecognition of Financial Assets The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when the Company transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are held for trading. Financial liabilities are classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those that are designated and effective as hedging instruments.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
At initial recognition, financial liabilities measured at FVTPL are measured at fair value. Transaction costs related to the issuance are recognized in the current year profit and loss. Subsequent increase or decrease in fair value is recognized in statement of comprehensive income.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
24
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss.
(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(ii) Financial Liabilities at Amortized Cost Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured using amortized cost.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, utang pembiayaan konsumen, dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek.
As of December 31, 2014 and 2013, financial liabilities at amortized cost consist of bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, consumer financing payables, and short term employee benefit liabilities.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognised on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Determination The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
25
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
(b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat 3).
(b) inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derivation of prices) (Level 2); and
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan teknik lain, seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to value financial instruments include: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Derecognition of Financial Liabilities Group derecognises financial liabilities when, and only when, Group’s obligations are discharged, cancelled or expire.
2.s. Informasi Segmen Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
2.s. Segment Information The Group presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decisions.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
(c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
26
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: Yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); Hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja terfokus pada kategori pada setiap produk, yang menyerupai informasi segmen yang dilaporkan di periode sebelumnya. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Operating segment is a component of entity which: That engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transactions with other components with the same entity); Whose operating results are reviewed regularly by chief operating decision maker to make decisions regarding the resources to be allocated to the segment and assess its performance; and For which discrete financial information is available. Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and performance assessment is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment reported in the prior period. All transactions between segments have been eliminated.
2.t. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
2.t.
2.u. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
2.u. Impairment in Value of Non Financial Assets At reporting date, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash-generating unit of the asset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba atau rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of non-financial assets (cashgenerating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-generating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately against to profit or loss.
2.v. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
2.v. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgments The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
27
Earnings Per Share Basic earnings per share is computed by dividing the total income attributable to owners of the parent company with the weighted average number of shares outstanding during the period.
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
i. Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 7).
Estimated Useful Lives of Fixed Assets The Group reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned (Carrying amount of fixed asset is presented in Note 7).
Imbalan Pasca Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Post Employment Benefits The present value of the post employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post employment benefits obligations.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 16.
Other key assumptions for post employment benefit obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 16.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan
Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, the fair value is determined using a variety of valuation techniques that include the
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
28
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepaymentrates, and default rate assumptions.
Nilai wajar atas instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 30.b.
The fair value of financial instrument are disclosed in Note 30.b.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi oleh manajemen yang disyaratkan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Realization of Deferred Income Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
ii. Critical judgments in applying the accounting policies The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam Grup dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masingmasing entitas. Penentuan mata uang fungsional membutuhkan pertimbangan karena berbagai kompleksitas antara lain suatu entitas dapat bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari.
Determination of Functional Currency The functional currency of each entity in the Group is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currencies that influence the revenues and costs of each respective entity. The determination of functional currency may require judgement due to various complexities, among others, the entity may conduct transactions in more than one currency in its daily business activities.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.r.
Classification of Financial Assets and Liabilities The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.r.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
29
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
3.
Kas dan Bank
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2014 USD
3.
2013 USD
Kas Rupiah (2014: Rp 231.184.960; 2013: Rp 223.936.308) RMB (2014: RMB 16,938; 2013: RMB 33,960) Total Kas
18,584
18,372
2,768 21,352
5,570 23,942
Bank - Pihak Ketiga
Cash on Hand Rupiah (2014: Rp 231,184,960; 2013: Rp 223,936,308) RMB (2014: RMB 16,938; 2013: RMB 33,960) Total Cash on Hand Cash in Banks - Third Parties
Rupiah PT Bank Victoria International Tbk (2014: Rp 227.209.951;2013: Rp 140.344.146) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2014: Rp 212.189.086; 2013: Rp 18.234.744) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (2014: Rp 143.466.735; 2013: Rp 541.179.411) Bangkok Bank Public Company Limited (2014: Rp 140.161.480; 2013: Rp 163.917.672) PT Bank Central Asia Tbk (2014: Rp 102.231.920; 2013: Rp 226.825.101) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2014: Nihil; 2013: Rp 873.256.527) PT Bank Mega Tbk (2014: Nihil; 2013: Rp 251.593.149)
18,265
11,514
17,057
1,496
11,533
44,399
11,267
13,448
8,218
18,609
--
71,643
-66,340
20,641 181,750
SG Dolar
Rupiah PT Bank Victoria International Tbk (2014: Rp 227,209,951;2013: Rp 140,344,146) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2014: Rp 212,189,086; 2013: Rp 18,234,744) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (2014: Rp 143,466,735; 2013: Rp 541,179,411) Bangkok Bank Public Company Limited (2014: Rp 140,161,480; 2013: Rp 163,917,672) PT Bank Central Asia Tbk (2014: Rp 102,231,920; 2013: Rp 226,825,101) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2014: Nil; 2013: Rp 873,256,527) PT Bank Mega Tbk (2014: Nil; 2013: Rp 251,593,149) SG Dollar
United Overseas Bank Limited (2014: SGD 2,150,376; 2013: SGD 2,548,091) The Bank of East Asia (China) Limited (2014: SGD 1) Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bank of China Malayan Banking Berhad Shanghai Branch PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Windu Kencana Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk United Overseas Bank Limited The Bank of East Asia (China) Limited PT Bank Mega Tbk Agricultural Bank of China RMB China Construction Bank (2014: RMB 30,317,894; 2013: RMB 6,465,815) United Overseas Bank Limited (2014: RMB 3,978,394; 2013: RMB 4,538,902) Bank of China (2014: RMB 3,384,775; 2013: RMB 7,603,347) Malayan Banking Berhad Shanghai Branch (2014: RMB 568,896; 2013: RMB 3,321) Agricultural Bank of China (2014: RMB 291,596; 2013: RMB 2,457,327) The Bank of East Asia (China) Limited (2014: RMB 45,068; 2013: RMB 28,468) Huaxia Bank (2014: RMB 2,320; 2013: RMB 4,755) China Everbright Bank (2014: Nihil; 2013: RMB 646,586)
1,649,497 1 1,649,498
2,000,668 -2,000,668
1,218,703 1,271,261 155,043 150,353 68,977 19,134 6,910 5,611 34 --2,896,026
2,228,900 867,184 26,134 -185,761 58,391 1,127 4,902 19 374,086 104,668 3,851,172
4,954,709
1,060,510
650,170
744,461
553,158
1,247,086
92,972
545
47,654
403,046
7,365
4,670
379
780
-6,306,407
106,052 3,567,150
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
Cash on Hand and in Banks
paraf:
30
United UnitedOverseas OverseasBank BankLimited Limited(2014: (2010:SGD SGD2,150,376; 18,998.90; 2013: SGD 2,548,091) The Bank of East Asia (China) Limited (2014: SGD 1) United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bank of China Malayan Banking Berhad Shanghai Branch PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Windu Kencana Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk United Overseas Bank Limited The Bank of East Asia (China) Limited PT Bank Mega Tbk Agricultural Bank of China RMB China Construction Bank (2014: RMB 30,317,894; 2013: RMB 6,465,815) United Overseas Bank Limited (2014: RMB 3,978,394; 2013: RMB 4,538,902) Bank of China (2014: RMB 3,384,775; 2013: RMB 7,603,347) Malayan Banking Berhad Shanghai Branch (2014: RMB 568,896; 2013: RMB 3,321) Agricultural Bank of China (2014: RMB 291,596; 2013: RMB 2,457,327) The Bank of East Asia (China) Limited (2014: RMB 45,068; 2013: RMB 28,468) Huaxia Bank (2014: RMB 2,320; 2013: RMB 4,755) China Everbright Bank (2014: Nil; 2013: RMB 646,586)
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2014 USD EURO Malayan Banking Berhad Shanghai Branch (2014: EUR 977; 2013: Nihil) Bank of China (2014: Nihil; 2013: EUR 50,593) Total Bank Total
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
1,189
--
-1,189 10,919,460
70,346 70,346 9,671,086
10,940,812
9,695,028
Total Cash in Banks Total
Piutang Usaha
a.
Berdasarkan Pelanggan
Pihak Berelasi (Catatan 26) Pihak Ketiga Bea Masuk Lain-lain (di bawah USD 100,000)
b.
a. By Customers 2013 USD
2,252,385 44,088,929 46,341,314
1,173,125 44,506,399 45,679,524
Berdasarkan Umur
Pihak Ketiga: Belum Jatuh Tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan Total
Related Parties (Note 26) Third Parties Total
b. By Aging Categories 2014 USD
Pihak Berelasi (Catatan 26): Belum Jatuh Tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan
2013 USD
1,244,358 855,102 152,925 2,252,385 29,307,886 8,819,960 4,411,910 1,549,173 44,088,929 46,341,314
641,436 496,231 35,458 1,173,125 30,608,598 7,472,301 3,188,617 3,236,883 44,506,399 45,679,524
Related Parties (Note 26): Not Yet Due Up to 1 month > 1 month - 3 months Third Parties: Not Yet Due Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 months Total
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai piutang dan berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang
Management did not provide allowance for impairment of receivables since Management believes that there are no indication of impairment of receivable and all trade receivables are assessed to be fully collectible.
Piutang usaha dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 10 dan 14).
Trade receivables are pledged as collateral for bank loans facilities (Notes 10 and 14).
c.
Berdasarkan Mata Uang
c. By Currencies 2014 USD
Dolar Amerika Serikat Renminbi (2014: RMB 87,861,348; 2013: RMB 78,282,216) Rupiah (2014: Rp 64.353.252.040; 2013: Rp 65.453.637.966) Euro (2014: EUR 905,523; 2013: Nihil) Total
2013 USD
25,707,892
27,469,940
14,358,762
12,839,690
5,173,091
5,369,894
1,101,569 46,341,314
-45,679,524
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
Other Receivables - Current
2013 USD 15,323
18,000
1,325,699 741,871 2,067,570 2,082,893
601,655 741,457 1,343,112 1,361,112
Related Parties (Note 26) Third Parties Customs Duties Others (below of USD 100,000)
TotalOthers (each below
4. Trade Receivables
2014 USD Pihak Berelasi (Catatan 26) Pihak Ketiga Total
5. 2014 USD
Total
4.
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Piutang Lain-lain Lancar
EURO Malayan Banking Berhad Shanghai Branch (2014: EUR 977; 2013: Nil) Bank of China (2014: Nil; 2013: EUR 50,593)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
5.
2013 USD
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
31
United States Dollar Renminbi (2014: RMB 87,861,348; 2013: RMB 78,282,216) Rupiah (2014: Rp 64,353,252,040; 2013: Rp 65,453,637,966)2012: Nil) Euro (2014: EUR 905,523; 2013: Nil) Total
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Piutang bea masuk merupakan pengembalian bea masuk Perusahaan atas pembelian bahan baku impor sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah yang berlaku di Indonesia.
Customs duties receivable represents Company’s refund for duties on imported raw material purchases in accordance with the Indonesia government regulations.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai piutang dan berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang lain - lain.
Management did not provide allowance for impairment of receivables since management believes that there are no other indication of impairment of other receivables and all other receivables are assessed to be fully collectible. 6. Inventories
6. Persediaan 2014 USD Barang Jadi Bahan Baku dan Pembungkus Barang Dalam Proses Bahan Pembantu dan Suku Cadang Total
2013 USD
3,891,661 10,839,904 7,442,454 1,995,229 24,169,248
5,388,952 9,534,660 6,315,178 1,671,737 22,910,527
Finished Goods Raw and Packaging Materials Work in Process Supplies and Spare Parts Total
Grup tidak membentuk penyisihan atas persediaan usang, karena berdasarkan penilaian manajemen tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan sampai dengan tanggal laporan.
The Group did not provide any allowance for inventories obsolescence as management believes that there are no indications of decrease in value of inventories up to reporting date.
Seluruh persediaan, kecuali suku cadang, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 135.335.000.000 dan RMB 69,221,893 pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko yang mungkin dialami Grup.
Inventories, except for spare parts, have been insured against risks of fire, theft and other associated risks with a total sum insured of Rp 135,335,000,000 and RMB 69,221,893 as of December 31, 2014. Management believes that insured amount is adequate to cover possible losses arising from risks which may be suffered by the Group.
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 10 dan 14).
Inventories are pledged as collateral for bank loan facilities (Notes 10 and 14).
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
32
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
7.
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
7. Fixed Assets
Aset Tetap Saldo Awal/ Beginning Balance
USD Harga Perolehan Perolehan Langsung: Tanah 10,468,222 Bangunan 34,932,382 Mesin dan Peralatan 230,611,658 Kendaraan 3,106,191 Perabotan dan Peralatan 4,226,310 Total 283,344,763 Aset Dalam Penyelesaian 1,233,049 Total 284,577,812 Akumulasi Penyusutan Perolehan Langsung: Bangunan 10,906,394 Mesin dan Peralatan 80,878,726 Kendaraan 1,798,487 Perabotan dan Peralatan 2,659,112 Total 96,242,719 Nilai Buku 188,335,093
Saldo Awal/ Beginning Balance
USD Harga Perolehan Perolehan Langsung: Tanah 10,468,222 Bangunan 34,205,972 Mesin dan Peralatan 226,365,292 Kendaraan 3,230,346 Perabotan dan Peralatan 4,743,553 Total 279,013,385 Aset Dalam Penyelesaian 158,910 Total 279,172,295
Akumulasi Penyusutan Perolehan Langsung: Bangunan 9,770,690 Mesin dan Peralatan 70,608,664 Kendaraan 1,751,457 Perabotan dan Peralatan 2,978,734 Total 85,109,545 Nilai Buku 194,062,750
Selisih Kurs Penjabaran Mata Uang Asing/ Currency Translation Adjustment USD
-(63,363) (264,651) (4,801) (3,289) (336,104) (14,721) (350,825)
(23,711) (151,131) (2,253) (2,261) (179,356)
Selisih Kurs Penjabaran Mata Uang Asing/ Currency Translation Adjustment USD
-536,702 2,238,528 43,445 44,361 2,863,036 16,050 2,879,086
188,056 1,194,346 21,018 32,244 1,435,664
2014 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Addition Deduction Reclassification Ending Balance
USD
-152,533 940,538 383,921 583,366 2,060,358 10,089,815 12,150,173
--23,760 260,958 169,710 454,428 -454,428
958,106 8,958,004 387,517 557,066 10,860,693
USD
USD
--1,291,463 --1,291,463 (1,291,463) --
-19,056 208,473 154,585 382,114
------
USD
USD
USD
10,468,222 35,021,552 232,555,248 3,224,353 4,636,677 285,906,052 10,016,680 295,922,732
11,840,789 89,666,543 1,975,278 3,059,332 106,541,942 189,380,790
Accumulated Depreciation Direct Ownership: Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Total Net Book Value
-189,708 1,152,556 406,107 385,192 2,133,563 1,976,242 4,109,805
--62,871 573,707 946,796 1,583,374 -1,583,374
--918,153 --918,153 (918,153) --
947,648 9,128,523 390,892 500,178 10,967,241
-52,807 364,880 852,044 1,269,731
33
USD
------
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
10,468,222 34,932,382 230,611,658 3,106,191 4,226,310 283,344,763 1,233,049 284,577,812
Acquisition Cost Direct Ownership: Land Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Total Construction in Progress Total
10,906,394 80,878,726 1,798,487 2,659,112 96,242,719 188,335,093
Accumulated Depreciation Direct Ownership: Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Total Net Book Value
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pengurangan aset tetap merupakan pelepasan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Harga Jual Nilai Buku Pelepasan Aset Tetap Laba (Rugi) Pelepasan Aset Tetap Acquisition Cost Direct Ownership: Land Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Total Construction in Progress Total
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Machineries and Equipments
2013 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Addition Deduction Reclassification Ending Balance
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
USD
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
The decrease in fixed assets represents disposal on fixed assets as follows:
2014 USD 73,334 72,314 1,020
2013 USD 232,772 313,643 (80,871)
Pembebanan penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Depreciation expense for the years ended December 31, 2014 and 2013 was allocated as follows:
2014 USD Beban Pokok Penjualan Beban Usaha Jumlah
Selling Price Net Book Value on Fixed Assets Disposal Gain (Loss) on Disposal of Fixed Assets
2013 USD
10,461,322 399,371 10,860,693
10,581,525 385,716 10,967,241
Cost of Goods Sold Operating Expenses Total
Perusahaan memiliki tanah yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 September 2019. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak tersebut karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns land located in Purwakarta, West Java, with legal right in the form of Rights to Build Title for period of 30 years which will expire on September 24, 2019. Management believes there will be no difficulty in the extension of rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset dalam penyelesaian terutama adalah mesin metalizing Perusahaan dan extrusion coating unit untuk laminasi film thermal Anak Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2014, aset Perusahaan, tingkat penyelesaiannya sekitar 50% yang diperkirakan akan selesai pada kwartal ketiga tahun 2015. Sedangkan, aset Anak Perusahaan tingkat penyelesaiannya sekitar 95% yang diperkirakan akan selesai pada kwartal kedua tahun 2015.
Construction in progress (CIP) mainly consists of metalizing machine of the Company and extrusion coating unit for thermal film lamination of the Subsidiary. As of December 31, 2014, the Company’s CIP has the percentage of completion approximately of 50% which is estimated to be fully completed in the third quarter of 2015. While the Subsidiary’s CIP has the percentage of completion approximately of 95% which is estimated to be fully completed in the second quarter of 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014 aset tetap tertentu yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 1.504.153.800.000 dan RMB 317,600,006, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As of December 31, 2014, certain fixed assets of Group are covered by insurance against loss by fire and other risks amounting to Rp 1,504,153,800,000 and RMB 317,600,006, which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2014.
Management believes that there is no indication of impairment of fixed assets as of December 31, 2014.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan utang pembiayaan konsumen (Catatan 10 dan 14).
Fixed assets are pledged as collateral for bank loan facility and consumer financing loan (Notes 10 and 14).
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
34
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
8.
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
8. Intangible Assets
Aset Takberwujud
Hak Pakai Tanah - Bersih Formula - Bersih Total
2014 USD
2013 USD
2,716,044 827,120 3,543,164
2,806,413 830,119 3,636,532
Land Use Rights - Net Formulae - Net Total
Hak pakai tanah terutama sehubungan dengan hak yang diberikan oleh Pemerintah China kepada entitas anak di China untuk masa 50 tahun. Hak pakai tanah dijadikan jaminan utang bank yang diperoleh dari Bank of China (Catatan 10).
The land use rights mainly are associated with the rights to use the land granted by the Chinese Government to the subsidiaries in China for a period of 50 years. The land use rights are pledged as collaterals for the loans obtained from Bank of China (Note 10).
Formula merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk pengembangan teknologi film mutakhir dan optimalisasi proses produksi terkini, serta penciptaan chemical properties untuk mendukung produk-produk baru yang meliputi high quality specialty film dan produk-produk film yang ramah lingkungan. Manajemen berpendapat bahwa masa manfaat aset tidak berwujud formula adalah tidak terbatas, sehingga manajemen melakukan pengujian adanya indikasi penurunan nilai.
Formulae represent expenditures for the latest film technology development and optimization of current production processes, and chemical properties creation to support the new products including high quality specialty films and environmental friendly film products. Management believes that the useful life of intangible assets formula is unlimited; and management conducts an impairment testing for any indication of impairment.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tidak berwujud pada tanggal 31 Desember 2014.
Management believes there is no indication of impairment of intangible assets as of December 31, 2014.
9. Other Non Current Assets 2014 USD
Setoran Jaminan Dana yang Dibatasi Penggunaannya Total
2013 USD
101,971 87,200 189,171
104,069 140,292 244,361
Security Deposits Restricted Funds Total
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
10.
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
10.
Utang Bank Jangka Pendek
Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat Sub Total - Perusahaan Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd, Entitas Anak Bank of China United Overseas Bank Agricultural Bank of China Malayan Banking Berhad Shanghai Branch
9. Aset Tidak Lancar Lainnya
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd, Entitas Anak United Overseas Bank
2014 USD
2013 USD
546,279 25,179,377 25,725,656
-23,317,398 23,317,398
15,000,000 15,000,000
15,000,000 15,000,000
712,493 1,633,200
-500,000
2,345,693
500,000
3,000,000
--
3,000,000
--
46,071,349
38,817,398
Short Term Bank Loans
The Company PT Bank Central Asia Tbk Rupiah United States Dollar PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah United States Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar Sub Total - The Company Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd, Subsidiary Bank of China
12,142,019 6,923,593
11,326,488 5,000,000
2,561,344
1,154,653
Agricultural Bank of China
2,500,000 24,126,956
2,000,000 19,481,141
Malayan Banking Berhad Shanghai Branch
2,271,611
5,133,762
United Overseas Bank
Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd, Subsidiary United Overseas Bank Limited
The Bank of East Asia (China) Limited
1,817,126
--
The Bank of East Asia (China) Limted
Malayan Banking Berhad Shanghai Branch
500,000 4,588,737
2,500,000 7,633,762
Malayan Banking Berhad Shanghai Branch
28,715,693
27,114,903
Sub Total - Subsidiaries
74,787,042
65,932,301
Total
Sub Total - Entitas Anak
Setoran jaminan merupakan jaminan untuk telepon, listrik, mailbox, sewa dan lain-lain.
Security deposits consist of deposits for telephone, electricity, mailbox, rental, and others.
Total
Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito atas pembukaan Letter of Credit. Dana tersebut berupa deposito berjangka pada bank berikut:
Restricted funds are time deposits for opening Letters of Credit. These funds are time deposits placed in the following bank:
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 60 tanggal 28 Juni 2001 yang dibuat di hadapan Notaris Ida Sofia, SH, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Kedua Puluh Enam atas Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 28 November 2014, di hadapan Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek sebagai berikut: a. Time Revolving Loan dengan batas maksimum sebesar USD 7,250,000. b. Pinjaman Rekening Koran dengan batas maksimum sebesar Rp 20.000.000.000.
Based on the Credit Facility Agreement Deed No. 60 dated June 28, 2001 of Ida Sofia, SH, Notary, which was amended several times, most recently by the Twenty Sixth Amended Deed of Loan Agreement No. 16 dated November 28, 2014 of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH., Notary, the Company has obtained short-term credit facilities as follows:
2014 USD Bangkok Bank Public Company Limited (2014: THB 2,867,557; 2013: THB 4,609,962) Total
2013 USD
87,200 87,200
Bangkok Bank Public Company Limited 140,292 (2014: THB 2,867,557; 2013: THB 4,609,962) 140,292 Total
Tingkat suku bunga deposito berjangka adalah 0,75% dengan jangka waktu 1 (satu) bulan untuk deposito Baht Thailand.
Interest rate on time deposits is 0.75% with 1 (one) month maturity period for the Thailand Baht deposits.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
35
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
a. Time Revolving Loan with maximum limit USD 7,250,000. b. Local Credit Loan with maximum limit Rp 20,000,000,000.
36
of of
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
c. Omnibus Letter of Credit (L/C) yang terdiri atas fasilitas Sight L/C, Usance L/C, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Usance Payable at Sight (UPAS) L/C, Usance Payable at Usance (UPAU) L/C dengan jumlah pokok tidak melebihi USD 48,000,000, dengan ketentuan:
c. Omnibus Letter of Credit (L/C) facility consisting of Sight L/C, Usance L/C, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Usance Payable at Sight (UPAS) L/C, Usance Payable at Usance (UPAU) L/C with maximum combined limit of USD 48,000,000 under following terms and conditions: Sublimit total Trust Receipt facility denominated in Rupiah/ USD at the maximum of USD 35,000,000.
Sublimit jumlah fasilitas Trust Receipt dalam mata uang Rupiah/ USD dengan jumlah setinggi-tingginya USD 35,000,000. Sublimit jumlah fasilitas Time Loan dalam mata uang Rupiah/ USD dengan jumlah setinggi-tingginya USD 20,000,000 Sublimit jumlah fasilitas Standby L/C dan Garansi Bank dengan jumlah setinggi-tingginya USD 5,000,000. Sublimit jumlah UPAS L/C dan UPAU L/C dengan jumlah setinggi-tingginya USD 35,000,000. d. Forex Line dengan batas maksimum sebesar USD 3,000,000.
Sublimit total Time Loan facility denominated in Rupiah/ USD at the maximum of USD 20,000,000. Sublimit total Standby L/C facility and Bank Guarantee at the maximum limit of USD 5,000,000. Sublimit total UPAS L/C and UPAU L/C at the maximum limit of USD 35,000,000. d. Forex Line with maximum limit of USD 3,000,000.
Tingkat bunga per tahun sebesar 5 % per tahun untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat dan 11 % untuk pinjaman dalam Rupiah. Fasilitas pinjaman - pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2015.
The annual interest bears rate of 5 % for United States Dollar loan and 11% for Rupiah loan. These loan facilities will expire on June 28, 2015.
Saldo fasilitas yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 25,725,656 (Rp 6.795.712.907 dan USD 25,179,377) dan USD 23,317,398. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo fasilitas yang digunakan termasuk cerukan sebesar USD 546,279 (Rp 6.795.712.907).
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance of these facilities amounted to USD 25,725,656 (Rp 6,795,712,907 and USD 25,179,377) and USD 23,317,398. As of December 31, 2014, the outstanding balance including overdraft facility is amounted to USD 546,279 (Rp 6,795,712,907).
Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari BCA tidak diperbolehkan, antara lain: Melakukan penarikan modal disetor; Mengubah anggaran dasar yang mengakibatkan berubahnya struktur modal, susunan pemegang saham atau susunan anggota Direksi dan Komisaris;
The Company, without prior written approval from BCA, shall not among others: Reduce its paid - in capital; Change the articles of associaton that may result to changes in capital structures, the composition of shareholders and Boards of Directors and Commissioners; Change its business or core activities; File for bankruptcy or deferral of repayment of debts;
Mengubah bidang atau jenis kegiatan usaha; Mengajukan permohonan pailit atau penundaan liabilitas pembayaran utang; Membubarkan Perusahaan; Melakukan atau mengizinkan untuk dilakukan penggabungan usaha, pengambilalihan usaha atau peleburan usaha; Menggadaikan, menjaminkan, mengalihkan atau dengan cara lain menyebabkan beralihnya saham Debitur kepada pihak lain; Mengikatkan diri sebagai penjamin utang, memberikan garansi atau menjaminkan harta kekayaan Debitur untuk kepentingan pihak lain.
Liquidate the Company; Engage in merger, take over or divestiture; Pledge, secure, transfer or in other form which will result in the transfer of share ownerships to other party; Engage as loan guarantor, provide guarantee or pledge the Company’s assets for other party’s interest.
Pinjaman dari BCA, bersama dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (PT BSMI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (PT BMRI) dijamin (secara pari passu) yang mencakup: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
The credit facilities from BCA, altogether with PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (PT BSMI), and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (PT BMRI) are secured (on a pari passu basis) by: 37
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Tanah dan bangunan bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 11/Dangdeur dengan luas 72.823 m2 terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Catatan 7); Tanah dan bangunan bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 208/Wanakerta dengan luas 128 m2 terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Catatan 7); Tanah dan bangunan bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 209/Wanakerta dengan luas 176 m2 terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Catatan 7); Mesin dan peralatan yang terletak di pabrik di Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok 6-8 sektor A1, Purwakarta, Jawa Barat (Catatan 7); Kendaraan bermotor (Catatan 7); Mesin dan peralatan serta inventaris/peralatan kantor yang terletak di pabrik di Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok 6-8 sektor A1, Purwakarta, Jawa Barat (Catatan 7); Piutang usaha (Catatan 4); dan Persediaan (Catatan 6).
Land and building with Building Rights Title No. 11/Dangdeur covering an area of 72,823 sqm located at Subdistrict of Campaka, Regency of Purwakarta, West Java (Note 7); Land and building with Building Rights Title No. 208/Wanakerta covering an area of 128 sqm located at Subdistrict of Campaka, Regency of Purwakarta, West Java (Note 7); Land and building with Building Rights Title No. 209/Wanakerta covering an area of 176 sqm located at Subdistrict of Campaka, Regency of Purwakarta, West Java (Note 7); Machineries and equipment located at the factories at Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok 6-8 sector A1, Purwakarta, West Java (Note 7); Vehicles (Note 7); Machinery and equipment and office equipment located at Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok 6-8 sector A1, Purwakarta, West Java (Note 7); Trade receivables (Note 4); and Inventories (Note 6).
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (PT BSMI)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (PT BSMI)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. BSMI/NS/0276 tanggal 18 Juli 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (PT BSMI) untuk tujuan pembiayaan kembali pinjaman modal kerja dari Bank Mega (Loan on Note-1) dengan batas maksimum sebesar USD 12,000,000 atau nilai yang setara dalam Rupiah serta pinjaman modal kerja (Loan on Note-2) dengan batas maksimum sebesar USD 3,000,000 atau nilai yang setara dalam Rupiah. Fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada Juli 2015.
Based on Credit Agreement No. BSMI/NS/0276 dated July 18, 2013, the Company obtained credit facilities from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (PT BSMI) to refinance Bank Mega working capital loan (Loan on Note1) with maximum limit of USD 12,000,000 or its equivalent amount in Rupiah and working capital loan (Loan on Note2) with maximum limit of USD 3,000,000 or its equivalent amount in Rupiah.These loan facilities will expire in July 2015.
Tingkat bunga per tahun adalah sebesar LIBOR + 3,8% (untuk penarikan pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat) atau JIBOR + 3,8% (untuk penarikan pinjaman dalam Rupiah).
The annual interest is at LIBOR + 3.8% (for USD loan drawdown) or JIBOR + 3.8% (for Rupiah loan drawdown).
Saldo fasilitas yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar USD 15,000,000.
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance of these facilities amounted to USD 15,000,000.
Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari PT BSMI tidak diperbolehkan, antara lain: Melakukan reorganisasi, konsolidasi, merger, atau menyewakan, memindahtangankan, mengalihkan, atau melepaskan aset yang nilai bukunya melebihi 20% dari modal Perusahaan.
The Company, without prior written approval from PT BSMI, shall not among others: Reorganize, consolidate, merge, or lease, assign, transfer, or dispose any asset whose book value is greater than 20% of the Company’s capital.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (PT BMRI)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (PT BMRI)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO.KP/212/KMK/13, CRO.KP/213/KMK/13, CRO. KP/214/ NCL/13, CRO.KP/215/TL/13, tanggal 17 Juli 2013 yang dibuat di hadapan Notaris, Julius Purnawan, SH., MSI., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek sebagai berikut:
Based on the Working Capital Credit Facility Agreement Deed No. CRO.KP/212/KMK/13, CRO.KP/213/KMK/13, CRO.KP/ 214/NCL/13, CRO.KP/215/TL/13 dated July 17, 2013 of Julius Purnawan, SH., MSI., Notary, the Company has obtained short term credit facilities as follows:
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
38
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
a.
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Fasilitas Kredit Modal Kerja yang bersifat revolving dan advised masing-masing sebesar maksimum USD 500,000 (committed) dan USD 500,000 (uncommitted). Fasilitas Kredit Modal Kerja yang bersifat revolving sebesar maksimum Rp 10.000.000.000. Fasilitas Non Cash Loan (NCL) yang bersifat revolving dengan batas maksimum sebesar USD 5,000,000 termasuk sublimit trust receipt sebesar USD 5,000,000. Fasilitas Treasury Line yang bersifat uncommitted dan advised dengan batas maksimum sebesar USD 2,200,000.
a. Working Capital Credit Facility that is revolving and advised with maximum limit of USD 500,000 (committed) and USD 500,000 (uncommitted), respectively.
Tingkat bunga per tahun sebesar 6,25% per tahun untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat dan 10,5 % untuk pinjaman dalam Rupiah. Fasilitas pinjaman-pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 16 Juli 2015.
The annual interest bears rate of 6.25% for United States Dollar loan and 10.5% for Rupiah loan. These loan facilities will expire on July 16, 2015.
b. c. d.
b. Working Capital Credit Facility that is revolving, with maximum limit of Rp 10,000,000,000. c. Non Cash Loan Facility (NCL) that is revolving with maximum limit of USD 5,000,000 including trust receipt sublimit amounting to USD 5,000,000. d. Treasury Line Facility that is uncommitted and advised with maximum limit of USD 2,200,000.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Saldo pinjaman fasilitas Trust Receipt pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 5,279,793 dan USD 3,863,671 (USD 1,799,416 dan RMB 12,585,540). Fasilitas Trust Receipt tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2015 bervariasi dengan rata-rata jangka waktu tiga bulan.
The outstanding Trust Receipt facilities as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 5,279,793 and USD 3,863,671 (USD 1,799,416 and RMB 12,585,540), respectively. The Trust Receipts facilities will mature on various dates in 2015 within average threemonth period.
Sedangkan saldo pinjaman fasilitas Term Loan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 6,862,226 (RMB 41,990,000) dan USD 7,462,817 (RMB 45,500,000). Fasilitas Term Loan tersebut akan jatuh tempo pada pada berbagai tanggal dari Januari sampai dengan Desember 2015.
The outstanding Term Loans facilities as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 6,862,226 (RMB 41,990,000) and USD 7,462,817 (RMB 45,500,000), respectively. The Term Loan facilities will mature on various dates from January until December 2015.
Pinjaman-pinjaman tersebut dijamin dengan bangunan pabrik (Catatan 7); hak pakai tanah (Catatan 8); dan jaminan korporasi dari YKFI.
These facilities are secured by factory building (Note 7); land-use rights (Note 8); and corporate guarantee from YKFI.
United Overseas Bank SKFI memperoleh fasilitas kredit dari UOB dengan batas maksimum RMB 85,000,000 terdiri dari fasilitas Trust Receipt dan Term Loan yang dijamin dengan peralatan pabrik (Catatan 7); jaminan pribadi pengurus SKFI dan jaminan korporasi dari GPI. Tingkat bunga per tahun yang dikenakan sesuai dengan tingkat bunga dari People’s Bank of China (PBOC)*1,2 untuk pinjaman dalam Renminbi China serta COF + 3,25% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat.
United Overseas Bank
Saldo fasilitas yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 2,345,693 (Rp 8.863.415.152 dan USD 1,633,200) dan USD 500,000. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo fasilitas yang digunakan termasuk cerukan sebesar USD 712,493 (Rp 8.863.415.152).
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance of these facilities amounted to USD 2,345,693 (Rp 8,863,415,152 and USD 1,633,200) and USD 500,000. As of December 31, 2014, the outstanding balance including overdraft facility is amounted to USD 712,493 (Rp 8,863,415,152).
Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari PT BMRI tidak diperbolehkan, antara lain: Memindahkan barang agunan; Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain.
The Company, without prior written approval from PT BMRI, shall not among others: Transfer collateral assets; Engage as loan guarantor, provide guarantee or pledge the Company’s assets for other party’s interest.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (PT CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (PT CIMB)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 22, tanggal 28 November 2014, yang dibuat di hadapan Notaris, E. Betty Budiyanti Moesigit, SH., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (PT CIMB) untuk tujuan pembiayaan modal kerja jangka pendek (Money Market Line revolving, uncommited, dan unsecured) dengan batas maksimum sebesar USD 30,000,000.
Based on the Credit Facility Agreement Deed No. 22 dated November 28, 2014 of E. Betty Budiyanti Moesigit, SH., Notary, the Company has obtained credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk (PT CIMB) to finance short term working capital (Money Market Line revolving, uncommited, with maximum limit of and unsecured) USD 30,000,000.
Tingkat bunga per tahun adalah sebesar 3,9%. Fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada 28 November 2015.
The annual interest bears rate of 3.9 %. These loan facilities will expire on November 28, 2015.
Saldo fasilitas yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar USD 3,000,000.
As of December 31, 2014, the outstanding balance of this facility is amounted to USD 3,000,000.
Bank of China (BOC)
Bank of China (BOC)
Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI), entitas anak Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI), memperoleh fasilitas kredit dari BOC dengan batas maksimum sebesar RMB 90,000,000 terdiri dari fasilitas Trust Receipt dan Term Loan yang digunakan untuk modal kerja dengan tingkat bunga per tahun sesuai dengan tingkat bunga dari People’s Bank of China (PBOC)*1.1 untuk pinjaman dalam Renminbi China serta LIBOR + 4,3% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat.
Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI), a subsidiary of Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI), obtained credit facilities from BOC with maximum limit of RMB 90,000,000 which consist of Trust Receipt and Term Loan facilities. The loans are used for working capital and bear annual interest at rates determined by People’s Bank of China (PBOC)*1.1 for China Renminbi loan and LIBOR + 4.3% for United States Dollar loans.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
39
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
SKFI obtained Term Loan facilities with maximum limit of RMB 85,000,000 consisting of Trust Receipt and Term Loan facilities which are secured by factory equipments (Note 7); personal guarantee from the management of SKFI and corporate guarantee by GPI. The loans bear annual interest at rates determined by People’s Bank of China (PBOC)*1.2 for China Renminbi loan and COF + 3.25% for United States Dollar loans.
Saldo pinjaman fasilitas Trust Receipt pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 807,628 dan Nihil. Fasilitas Trust Receipt tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan September 2015.
The outstanding Trust Receipt facilities as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 807,628 and Nil, respectively. The Trust Receipts facilities will mature on various dates until September 2015.
Saldo pinjaman fasilitas Term Loan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 6,115,965 (RMB 10,500,000 dan USD 4,400,000) dan USD 5,000,000. Fasilitas Term Loan tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dari Januari sampai dengan Mei 2015.
The outstanding Term Loans facilities as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 6,115,965 (RMB 10,500,000 and USD 4,400,000) and USD 5,000,000, respectively. The Term Loan facilities will mature on various dates from January until May 2015.
YKFI memperoleh fasilitas kredit Term Loan dengan batas maksimum RMB 85,000,000 yang dijamin dengan jaminan perusahaan GPI, jaminan pribadi pengurus YKFI, dan piutang YKFI. Tingkat bunga yang dikenakan adalah sesuai tingkat bunga dari People’s Bank of China (PBOC)*1,2 yaitu 6,72% per tahun.
YKFI obtained Term Loan facilities with maximum limit of RMB 85,000,000 secured by corporate guaratee from GPI, YKFI management personal guarantee, and YKFI receivables. The loans bear interest at rates determined by People’s Bank of China (PBOC)*1.2 which is 6.72% per annum.
Saldo pinjaman fasilitas Term Loan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 2,271,611 (RMB 13,900,000) dan USD 5,133,762 (RMB 31,300,000). Fasilitas Term Loan tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dari Maret sampai dengan Mei 2015.
The outstanding Term Loans as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 2,271,611 (RMB 13,900,000) and USD 5,133,762 (RMB 31,300,000), respectively. The Term Loan facilities will mature on various dates from March until May 2015.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
40
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Agricultural Bank of China (ABC) SKFI memperoleh fasilitas kredit dari ABC dengan batas maksimum sebesar RMB 19,000,000 terdiri dari fasilitas Trust Receipt dan Term Loan; tingkat bunga per tahun sesuai dengan tingkat bunga dari People’s Bank of China (PBOC)*1,05 untuk pinjaman dalam Renminbi China serta LIBOR 3 bulan + 4,4% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat; dan dijamin dengan jaminan korporasi dari YKFI.
Agricultural Bank of China (ABC) SKFI obtained credit facility from ABC with maximum limit of RMB 19,000,000 consisting of Trust Receipt and Term Loan facilities; bear annual interest rates determined by People’s Bank of China (PBOC)*1.05 for China Renminbi loan and LIBOR 3 month + 4.4% for United States Dollar loans; and secured by corporate guarantee from YKFI.
Saldo pinjaman fasilitas Trust Receipt pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 106,875 dan USD 1,154,653. Fasilitas Trust Receipt tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan Mei 2015.
The outstanding Trust Receipt facilities as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 106,875 and USD 1,154,653, respectively. The Trust Receipts facilities will mature on various dates until May 2015.
Saldo pinjaman fasilitas Term Loan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 2,454,469 (RMB 15,018,912) dan Nihil. Fasilitas Term Loan tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dari Februari sampai dengan Desember 2015.
The outstanding Term Loans as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 2,454,469 (RMB 15,018,912) and Nil, respectively. The Term Loan facilities will mature on various dates from February until December 2015.
The Bank of East Asia (China) Limited (BEA) YKFI memperoleh fasilitas kredit Term Loan dari BEA dengan batas maksimum sebesar USD 3,500,000; tingkat bunga per tahun sesuai dengan tingkat bunga People’s Bank of China (PBOC)*1,25 untuk pinjaman dalam Renminbi China serta LIBOR 1 bulan + 4,5% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat; dan dijamin dengan asrama pegawai, gedung asrama dan perlengkapan (Catatan 7).
The Bank of East Asia (China) Limited (BEA) YKFI obtained Term Loan facility from BEA with maximum limit of USD 3,500,000; bear annual interest rate of People’s Bank of China (PBOC)*1.25 for China Renminbi loan and LIBOR 1 month + 4.5% for United States Dollar loans; and secured by staff dormitory, plant of dormitory and equipment (Note 7).
Pada tanggal tanggal 31 Desember 2014, saldo pinjaman tersebut adalah sebesar USD 1,817,126 (RMB 5,000,000 dan USD 1,000,000). Fasilitas Term Loan tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dari Maret sampai dengan Juni 2015.
As of December 31, 2014, the outstanding balance of this loan amounted to USD 1,817,126 (RMB 5,000,000 and USD 1,000,000). The Term Loan facilities will mature on various dates from March until June 2015.
Malayan Banking Berhad Shanghai Branch (MBBS)
Malayan Banking Berhad Shanghai Branch (MBBS)
YKFI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari MBBS dengan batas maksimum sebesar RMB 24,800,000; tingkat bunga per tahun sesuai dengan tingkat bunga People’s Bank of China (PBOC)*1,1 untuk pinjaman dalam Renminbi China serta LIBOR 3 bulan + 3% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat; dan dijamin dengan jaminan korporasi SKFI.
YKFI obtained working capital credit facility from MBBS with maximum limit of RMB 24,800,000; bear annual interest rate of People’s Bank of China (PBOC)*1.1 for China Renminbi loan and LIBOR 3 months + 3% for United States Dollar loans; and secured by corporate guarantee from SKFI.
Pada tanggal tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo pinjaman tersebut adalah sebesar USD 500,000 dan USD 2,500,000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Februari 2015.
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance of this loan amounted to USD 500,000 and USD 2,500,000. These loan facility will mature in February 2015.
SKFI memperoleh fasilitas Term Loan dari MBBS dengan batas maksimum sebesar USD 4,500,000; tingkat bunga per tahun sebesar LIBOR 6 bulan + 3%; dan dijamin dengan jaminan korporasi YKFI.
SKFI obtained Term Loan facility from MBBS with maximum limit of USD 4,500,000; subject to annual interest rate of LIBOR 6 months + 3%; and secured by corporate guarantee from YKFI.
Pada tanggal tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman tersebut adalah sebesar USD 2,500,000 dan USD 2,000,000. Fasilitas Term Loan tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dari Ferbuari sampai dengan April 2015.
As of 31 December 2014 dan 2013, the outstanding balance of this loan amounted to USD 2,500,000 and USD 2,000,000. The Term Loan facilities will mature on various dates from February until April 2015.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
41
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
11. Trade Payables
11. Utang Usaha Akun ini merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents payables arising from purchases of raw materials and indirect materials with details as follows:
a. Berdasarkan Pemasok
Pihak Berelasi (Catatan 26) Pihak Ketiga Total
a. By Suppliers 2014
2013
USD
USD
106,809 14,510,192 14,617,001
913,226 12,864,656 13,777,882
Related Party (Note 26) Third Parties Total
b. Berdasarkan Umur
b. By Aging Categories 2014 USD
Pihak Berelasi (Catatan 26): Belum Jatuh Tempo Pihak Ketiga: Belum Jatuh Tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan Total
2013 USD
106,809 106,809
913,226 913,226
13,996,634 372,016 141,542 14,510,192 14,617,001
11,233,661 1,619,742 11,253 12,864,656 13,777,882
Related Party (Note 26): Not Yet Due Third Parties: Not Yet Due Up to 1 month > 1 month - 3 months Total
c. Berdasarkan Mata Uang
c. By Currencies 2014 USD
Dolar Amerika Serikat Renminbi (2014: RMB 17,166,846; 2013: RMB 18,488,535) Rupiah (2014: Rp 9.888.705.280; 2013: Rp 16.415.304.159) Total
2013 USD
11,016,593
9,398,699
2,805,496
3,032,452
794,912 14,617,001
1,346,731 13,777,882
United States Dollar Renminbi (2014: RMB 17,166,846; 2013: RMB 18,488,535) Rupiah (2014: Rp 9,888,705,280; 2013: Rp 16,415,304,159) Total
12. Other Payables
12. Utang Lain-lain a. Utang Lain-lain - Lancar
a. Other Payables – Current 2014 USD
Pihak Ketiga: Uang Muka dari Pelanggan PT Schneider Indonesia Green Express Corporation Lain-lain (di bawah USD 100,000) Total Jumlah
468,146 150,016 -308,137 926,299
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
2013 USD
42
287,662 -42,697 400,049 730,408
Third Parties: Advances from Customers PT Schneider Indonesia Green Express Corporation Others (below of USD 100,000) Total
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Utang kepada Green Express Corporation merupakan utang atas pembelian peralatan penunjang BOPET. Utang kepada PT Schneider Indonesia merupakan utang atas pembelian panel listrik proyek Metalizing.
Payable to Green Express Corporation represents payable for purchasing BOPET’s supporting equipment. Payable to PT Schneider Indonesia represents payable for purchasing electrical panel for Metalizing project.
b. Utang Lain-lain – Tidak Lancar
b. Other Payables - Non Current 2014 USD
Pihak Ketiga Total Jumlah
13.
2013 USD ---
Listrik dan Gas Pengangkutan Bunga Pinjaman Asuransi Tenaga Ahli Lain-lain Total
2013 USD
1,161,662 613,452 263,232 248,227 101,210 696,865 3,084,648
944,584 826,039 243,998 2,720 102,136 501,648 2,621,125
2014 USD
Total-Perusahaan Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd, Entitas Anak Allied Commercial Bank Malayan Banking Berhad Shanghai Branch Total-Entitas Anak Jumlah Utang Bank Jangka Panjang Utang Bank Jangka Panjang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Bagian Jangka Panjang
13,044,420 13,044,420
---
2,400,000 2,400,000
13,972,747 1,137,206 15,109,953
16,767,297 1,548,147 18,315,444
24,318,929
33,759,864
The Company PT Bank Central Asia Tbk United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk United States Dollar Unicredit AG United States Dollar Euro Total-The Company
700,000 3,369,764 4,069,764 28,388,693
2,775,000 -2,775,000 36,534,864
Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd, Subsidiary Allied Commercial Bank Malayan Banking Berhad Shanghai Branch Total-Subsidiaries Total Long-term Bank Loans
10,285,896 18,102,797
11,444,758 25,090,106
Current Portion of Long-term Bank Loans Non Current Portion
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
2013 USD
9,208,976 9,208,976
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat Unicredit AG Dolar Amerika Serikat Euro
Electricity and Gas Freight Interest on Loan Insurance Professional Fee Others Total
14. Long Term Bank Loans
Utang Bank Jangka Panjang
Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk Dolar Amerika Serikat
Third Parties Total
13. Accrued Expenses
Beban Akrual 2014 USD
14.
114,416 114,416
43
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 60 tanggal 28 Juni 2001 yang dibuat di hadapan Notaris Ida Sofia, SH, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Kedua Puluh Enam atas Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 28 November 2014, di hadapan Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut:
Based on the Credit Facility Agreement Deed No. 60 dated June 28, 2001 of Ida Sofia, SH, Notary, which was amended several times, most recently by the Twenty Sixth Amended Deed of Loan Agreement No. 16 dated November 28, 2014 of Notary Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH., the Company obtained credit facilities from BCA, as follows:
a. Fasilitas Kredit Investasi III dan IV Plafon : USD 17,310,000 dan USD 940,000 Tingkat Bunga : 5 % Jatuh tempo … : 6 tahun setelah berakhirnya tenggang ...waktu
a. Investment Credit Facility III dan IV Maximum Limit : USD 17,310,000 and USD 940,000 Interest Rate : 5% Maturity Date : 6 years after the grace period
Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 5,463,995 dan USD 9,015,539.
The outstanding balances of this facility as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 5,463,995 and USD 9,015,539, respectively.
Jumlah yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar USD 4,325,639.
The current portion of the loan as of December 31, 2014, amounted to USD 4,325,639.
b. Fasilitas Kredit Investasi V Plafon : USD 5,000,000 Tingkat Bunga : 5 % Jatuh tempo … : 2 tahun
b. Investment Credit Facility V Maximum Limit : USD 5,000,000 Interest Rate : 5% Maturity Date : 2 years
Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar USD 2,238,267 dan USD 4,028,881.
The outstanding balances of this facility as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 2,238,267 and USD 4,028,881.
Jumlah yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar USD 2,238,267.
The current portion of the loan as of December 31, 2014 amounted to USD 2,238,267.
Fasilitas-fasilitas dari BCA memiliki jaminan dan pembatasan yang sama dengan utang bank jangka pendek (Catatan 10).
Credit facilities from BCA are secured and restricted similar to those under the short term bank loans (Note 10).
c. Fasilitas Kredit Investasi VI Plafon : USD 8,900,000 Tingkat Bunga : 5 % Jatuh tempo … : 6 tahun setelah berakhirnya tenggang .....waktu
c. Investment Credit Facility VI Maximum Limit : USD 8,900,000 Interest Rate : 5% Maturity Date : 6 years after the grace period
Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar USD 1,506,714.
The outstanding balances of this facility as of December 31, 2014 amounted to USD 1,506,714.
Jumlah yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Nihil.
The current portion of the loan as of December 31, 2014, amounted to Nil.
Unicredit Bank AG, Jerman (Unicredit)
Unicredit Bank AG, Germany (Unicredit)
Berdasarkan Akta No 313/L/XII/10 tanggal 3 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan Perjanjian Kerangka Kerja (“Framework Agreement”) dengan Unicredit Bank AG, Jerman (Unicredit) untuk pendanaan “pembelian mesin” (kontrak). Pendanaan tersebut diperbolehkan sebesar 85% dari keseluruhan kontrak dan akan dinyatakan dalam perjanjian terpisah dalam bentuk Standard Loan Agreement (SLA).
Based on the Notarial Deed No. 313/L/XII/10 dated December 3, 2010, of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notary in Jakarta, the Company and Unicredit Bank AG, Germany (Unicredit) entered into a Framework Agreement to finance “acquisition of machineries” (Contract). Up to 85% of the total Contract is allowed for financing and such contract will be extended to separate agreement in a form of a Standard Loan Agreement (SLA).
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
44
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pada tanggal yang sama, berdasarkan perjanjian di atas, Perusahaan membuat 2 (dua) SLA kontrak, sebagai berikut:
Based on the above agreements, the Company made 2 (two) SLA contracts on the same date, as follows:
a.
Berdasarkan Akta No. 314/L/XII/10 tanggal 3 Desember 2010 yang dibuat di hadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Unicredit. Sehubungan dengan pembiayaan kontrak dari Bruckner Maschinenbau Gmbh & Co. KG dengan nilai maksimum sebesar USD setara dengan EUR 15,682,299 dan USD 549,780.
Fasilitas-fasilitas dari PT BMRI memiliki jaminan dan pembatasan yang sama dengan utang bank jangka pendek (Catatan 10).
Credit facilities from PT BMRI are secured and restricted similar to those under the short-term bank loans (Note 10).
a. Based on the Notarial Deed No. 314/L/XII/10 dated December 3, 2010, of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notary in Jakarta, the Company obtained loan facility from Unicredit related to the contract from Brückner Maschinenbau GmBH & Co. KG for total USD amount countervalue of EUR 15,682,299 and in USD 549,780.
Pada bulan Desember 2014 saldo pinjaman dari PT BMRI telah dilunasi seluruhnya. Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar USD 2,400,000.
In December 2014, the outstanding loan from PT BMRI had been fully paid. The outstanding balance of this facility as of December 31, 2013 is amounted to USD 2,400,000.
Allied Commercial Bank (ACB)
Allied Commercial Bank (ACB)
Fasilitas pinjaman tersedia selama 12 bulan dari tanggal efektif di perjanjian, cicilan pinjaman akan dibayar per semester sebanyak 16 kali berturut-turut dimulai 6 bulan setelah tanggal beroperasi atau selambatnya tanggal 30 April 2012 dan dikenakan tingkat bunga USD LIBOR 6 bulan + 1,7%.
b. The availability of the loan facitily is 12 months after effective date of the agreements. It shall be repaid in 16 equal consecutive semi-annual installments starting 6 months after commissioning date or at the latest on April 30, 2012 and bears interest rate USD 6 months LIBOR + 1.7%.
Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI) memperoleh fasilitas kredit Fixed Asset Loan dari ACB dengan batas maksimum sebesar USD 5,325,000; tingkat bunga per tahun sebesar LIBOR 3 bulan + 3%; dan dijamin dengan peralatan pabrik (Catatan 7) dan jaminan pribadi pengurus SKFI.
Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI) obtained Fixed Asset Loan Credit Facility from ACB with maximum limit of USD 5,325,000, subject to annual interest rate LIBOR 3 months + 3%; and secured by factory equipment (Note 7) and personal guarantee of SKFI’s management.
Berdasarkan Akta No. 315/L/XII/10 tanggal 3 Desember 2010 yang dibuat di hadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Unicredit sebesar maksimum EUR 1,508,000 sehubungan dengan pembiayaan kontrak dari Kampf Schneid Und Wickeltechnik GmbH & Co.KG
c. Based on the Notarial Deed No. 315/L/XII/10 dated December 3, 2010, of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH Notary in Jakarta, the Company obtained loan facility from Unicredit for maximum amount of EUR 1,508,000, related to the contract from Kampf Schneid Und Wickeltechnik GmbH & Co. KG.
Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebesar USD 700,000 dan USD 2,775,000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada Juni 2015.
The outstanding balance of this facility as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 700,000 and USD 2,775,000, respectively. The loan will mature on June 2015.
Jumlah yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak pada tanggal 31 Desember 2014, adalah sebesar USD 700,000.
The current portion of the loan as of December 31, 2014, amounted to USD 700,000.
Malayan Banking Berhad Shanghai Branch (MBBS)
Malayan Banking Berhad Shanghai Branch (MBBS)
Fasilitas pinjaman tersedia selama 12 bulan dari tanggal efektif di perjanjian. Pinjaman akan dibayar per semester sebanyak 16 kali berturut-turut dimulai dari 6 bulan setelah tanggal beroperasi atau selambatnya tanggal 30 Juni 2012 dan dikenakan tingkat bunga EURIBOR +1,5%.
d. The availability of the loan facitily is 12 months after effective date of the agreements. It shall be repaid in 16 equal consecutive semi-annual installments starting 6 months after commissioning date or at the latest on June 30, 2012 and bears (Euro Interest Bank Offering Rate) EURIBOR + 1.5% interest rate.
Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI) obtained fixed asset financing facility from MBBS with maximum limit of USD 4,800,000; bear annual interest rate of People’s Bank of China (PBOC)*1.12 for China Renminbi loan and LIBOR 3 months + 3.9% for United States Dollar loans; and secured by machinery equipment (Note 7) and accounts receivables (Note 4).
Jaminan fasilitas kredit tersebut mencakup: 1 (Satu) Unit High Capacity Roll Slitting and Winding Machine Model Universal senilai EUR 1,620,000 (Catatan 7); 1 (Satu) Unit Mesin dan Peralatan BOPET senilai EUR 17,285,000 (Catatan 7).
Collateral for the credit facility are as follows: 1 (one) Unit of High Capacity Roll Slitting and Winding Machine Model Universal amounted to EUR 1,620,000 (Note 7); 1 (one) Unit of BOPET Machinery and Equipment amounted to EUR 17,285,000 (Note 7).
Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI) memperoleh fasilitas kredit pembiayaan aset tetap dari MBBS dengan batas maksimum sebesar USD 4,800,000; tingkat bunga per tahun sesuai dengan tingkat bunga People’s Bank of China (PBOC)*1,12 untuk pinjaman dalam Renminbi China serta LIBOR 3 bulan + 3,9% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat; dan dijamin dengan peralatan mesin (Catatan 7) dan piutang usaha (Catatan 4). Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar USD 3,369,764 (USD 3,109,152 dan RMB 1,594,685). Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dari Maret sampai dengan Oktober 2019.
The outstanding balance of this facility as of December 31, 2014 amounted to USD 3,369,764 (USD 3,109,152 and RMB 1,594,685). The loan facilities will mature on various dates from March until October 2019.
Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar USD 15,109,953 (EUR 934,817 dan USD 13,972,747) dan USD 18,315,444 (EUR 1,121,781 dan USD 16,767,297).
The outstanding balances of this facility as of December 31, 2014 and 2013, amounted to USD 15,109,953 (EUR 934,817 and USD 13,972,747) and USD 18,315,444 (EUR 1,121,781 and USD 16,767,297), respectively.
15.
Jumlah yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak pada tanggal 31 Desember 2014, adalah sebesar USD 3,021,990 (EUR 186,963 dan USD 2,794,549).
The current portion of the loan as of December 31, 2014, amounted to USD 3,021,990 (EUR 186,963 and USD 2,794,549).
PT Bank Victoria International Tbk Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Bagian Jangka Panjang
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (PT BMRI)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (PT BMRI)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. CRO.KP/211/KI/13 tanggal 17 Juli 2013 yang dibuat di hadapan Notaris Julius Purnawan, SH., MSI., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT BMRI, sebagai berikut:
Based on the Credit Facility Agreement Deed No. CRO.KP/211/KI/13 dated July 17, 2013 of Julius Purnawan, SH., MSI., Notary, the Company obtained loan facilities from PT BMRI, as follows:
Fasilitas Kredit Investasi Plafon : USD 3,300,000 Tingkat Bunga : 6,25 % Jatuh tempo : 2,5 tahun
Investment Credit Facility Maximum Limit : USD 3,300,000 Interest Rate : 6.25 % Maturity Date : 2.5 years
b.
c.
d.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
45
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
15.
Utang Pembiayaan Konsumen 2014 USD
Customer Financing Payables
2013 USD
274,287 (108,166) 166,121
171,315 (108,767) 62,548
PT Bank Victoria International Tbk Current Portion of Customer Financing Payables Long Term Portion
Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) sebesar Rp 3.091.760.000 (ekuivalen dengan USD 258,897) untuk perolehan kendaraan yang jatuh temponya akan berakhir pada beberapa tahun, terakhir tahun 2018. Tingkat bunga yang dikenakan berkisar 11,48% - 14,99% per tahun.
In 2014, the Company has obtained additional investment credit facility from PT Bank Victoria International Tbk amounted to Rp 3,091,760,000 (equivalent with USD 258,897) for acquisition of vehicles that will mature in various years, the latest in 2018. The annual interest rates range from 11.48% - 14.99%.
Fasilitas-fasilitas di atas dijamin dengan aset kendaraan yang bersangkutan (Catatan 7).
The facilities are secured by the respective vehicles (Note 7).
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
46
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
16. Imbalan Kerja Jangka Panjang
16. Long Term Employee Benefits Liabilities
Perusahaan menyediakan imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”) bagi karyawan yang mencapai usia pensiun 55 tahun. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.
The Company recognized its estimated liabilities on employee benefits based on Labor Law No. 13 year 2003 dated 25 March 2003 (“UU No. 13/2003”) for employees that reach retirement period of 55 years old. The employee benefits are not funded.
a. Liabilitas Imbalan Kerja
a. Liabilities on Employee Benefits 2014 USD
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui Total
2013 USD
2,458,481 (1,190,141) 1,268,340
2,386,189 (1,246,927) 1,139,262
Present Value of Employee Benefits Obligation Unrecognized Actuarial Loss Total
b. Beban Imbalan Kerja
b. Employee Benefits Expenses 2014 USD
Beban Jasa Kini Beban Bunga Kerugian Aktuarial yang Diakui Total
2013 USD
246,107 137,453 45,365 428,925
Saldo Awal Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan Laba Selisih Kurs Beban Imbalan Kerja Berjalan Total
2014 USD
2013 USD
1,139,262 (275,310) (24,537) 428,925 1,268,340
1,109,219 (137,445) (259,112) 426,600 1,139,262
Metode
The actuarial assumptions used in measuring the expenses and employee benefit liabilities as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
55 Tahun/Years 8.5% (2013: 9%) 6% 100% CSO 1980 7% sampai dengan usia 45 tahun, kemudian menurun secara linier sampai dengan 0% pada saat usia 55 tahun/7% up to age 45 years, then linearly decreasing to 0% at age 55 years Projected Unit Credit
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
Balance at Beginning of the Year Payment of Current Year Benefits Foreign Exchange Gain Current Year Benefit Expenses Total
Provion for post employee benefit on December 31, 2014 Golden Polindo Industries Pte Ltd and 2013 are calculated by PT Sakura Aktualita Indonesia with its report dated March 2, 2015 and February 17, 2014.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang Tabel Mortalita Tingkat Pengunduran Diri
Current Service Cost Interest Cost Actuarial Loss Recognized Total
c. Movement of Employee Benefits Liabilities
Provisi imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung oleh PT Sakura Aktualita Indonesia dengan laporan tanggal 2 Maret 2015 dan 17 Februari 2014.
47
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Rincian nilai kini liabilitas, defisit program serta penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2014 USD Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aktiva Pendanaan Defisit Program
2013 USD
Normal Pension Age Discount Rate Estimated Future Salary Increase Mortality Table Resignation Rate
Details of present value of liabilities, deficit program and experience adjustment on liability program for the year ended December 31, 2014 and previous four annual years are as follows:
2012 USD
2011 USD
2010 USD
2,458,481 -2,458,481
2,386,189 -2,386,189
3,079,913 -3,079,913
1,793,567 -1,793,567
1,196,176 -1,196,176
Present Value of Liabilities Fair Value of Funding Asset Deficit Program
--
--
--
--
--
Experience Adjustments on Liability Program
Penyesuaian Pengalaman pada Liabilitas Program
17. Non-Controlling Interest
17. Kepentingan Non-Pengendali Akun ini merupakan kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak, sebagai berikut:
234,614 128,025 63,961 426,600
c. Perubahan Liabilitas Imbalan Kerja
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
2014 USD Total Tercatat Awal Tahun Bagian Kepentingan Non - Pengendali atas Total Pendapatan Komprehensif Periode Berjalan Entitas Anak Total
This account represents non-controlling interest in net assets of subsidiaries as follows: 2013 USD
5,076,179
4,523,755
386,034 5,462,213
552,424 5,076,179
Kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2014 USD
Beginning Year Carrying Amount Balance Non - Controlling Interest Portion of Total Comprehensive Income for the Period of Subsidiaries Total
Non - controlling interest in net assets of subsidiaries in consolidated statements of financial position is as follows: 2013 USD
Entitas Anak
Subsidiaries
Golden Polindo Industries Pte Ltd
5,462,213
Kepentingan non-pengendali pada laporan laba komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
5,076,179
rugi
2014 USD
Golden Polindo Industries Pte Ltd
Non - controlling interest in consolidated statements of comprehensive income are as follows: 2013 USD
Entitas Anak
Subsidiaries
Golden Polindo Industries Pte Ltd
386,034
552,424
Golden Polindo Industries Pte Ltd
Method The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
48
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
18. Capital Stock
18. Modal Saham Komposisi pemegang saham pada 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2014 and 2013, is as follows:
Jumlah Saham (Lembar)/ Number of Shares Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd Noble Ox International Ltd PT Inti Pincuranmas Nugraha Masyarakat Total
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
2,642,460,920 1,491,910,560 5,950,800 2,303,057,229 6,443,379,509
Jumlah Modal Disetor/ Total Capital USD
41.01 23.15 0.10 35.74 100.00
31,313,728 15,938,021 270,000 25,353,004 72,874,753
Stockholders
Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd Noble Ox International Ltd PT Inti Pincuranmas Nugraha Public Total
Sehubungan dengan penerbitan 2.300.178.500 lembar saham baru melalui Penawaran Umum Perdana tahun 2010, Perusahaan memperoleh agio sebesar Rp 110 (angka penuh) per saham dan mengakui biaya emisi efek ekuitas sebesar Rp 19.017.107.186 (ekuivalen dengan USD 2,093,681) sebagai pengurang dari agio saham yang dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor” (Catatan 19).
In accordance with the issuance of 2,300,178,500 shares through Initial Public Offering in 2010, the Company received a premium of Rp 110 (full amount) per share and recognized stock issuance costs of Rp 19,017,107,186 (equivalent to USD 2,093,681) as a deduction of share premium which are recorded under "Additional Paid-in Capital" (Note 19)
Sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran Seri 1 Perusahaan pada tahun 2013 sebanyak 2.862.829 lembar saham, pada akhir periode konversi waran tanggal 9 Juli 2013, jumlah waran yang telah dikonversi menjadi saham adalah sebanyak 2.878.729 lembar saham.
In connection with the exercise of Company’s Series 1 Warrant in 2013 of 2,862,829 shares, as of end of exercise period at July 9, 2013, total warrant converted into shares amounted to 2,878,729 shares.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen tunai atas laba bersih tahun 2012 sebesar USD 649,377 atau Rp 1 (nilai penuh) per lembar saham. Dividen tunai ini telah didistribusikan kepada pemegang saham pada tanggal 20 Agustus 2013. Selain itu, Perusahaan juga menetapkan Cadangan Wajib sebesar USD 100,000 untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on Annual General Stockholder Meeting on June 19, 2013, the Company declared cash dividends of USD 649,377 or Rp 1 (full amount) per share from 2012 net profit. The cash dividends had been distributed to shareholders on August 20, 2013. The Company also set a General Reserves of USD 100,000 to comply with the provisions of Article 70 of Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen tunai atas laba bersih tahun 2013 sebesar USD 532,379 atau Rp 1 (nilai penuh) per lembar saham. Dividen tunai ini telah didistribusikan kepada pemegang saham pada tanggal 2 September 2014. Selain itu, Perusahaan juga menetapkan Cadangan Wajib sebesar USD 100,000 untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on Annual General Stockholder Meeting on June 30, 2014, the Company declared cash dividends of USD 532,379 or Rp 1 (full amount) per share from 2013 net profit. The cash dividends had been distributed to shareholders on September 2, 2014. The Company also set a General Reserves of USD 100,000 to comply with the provisions of Article 70 of Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
49
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
19. Additional Paid - in Capital
19. Tambahan Modal Disetor Akun ini merupakan agio atas nilai nominal saham dari penawaran umum saham perdana Perusahaan dan agio dari hasil konversi waran, sebagai berikut:
2014 dan 2013/ 2014 and 2013 Pemegang Saham
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Agio sebagai Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Tahun 2010 Biaya Emisi Saham Agio dari Konversi Waran Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Catatan 1.d dan 2.p) Total
This account represents share’s premium over the par value of initial public offering and share’s premium on warrant conversion, as follows:
2014 USD
2013 USD
Premium on Stock from Initial Public Offering in 2010 Stock Issuance Cost Premium from Warrant Conversion Difference in Value Resulting from Restructuring Transaction (2,378,527) among Entities Under Common Control (Notes 1.d and 2.p) 23,427,408 Total
27,856,103 (2,093,681) 43,513
27,856,103 (2,093,681) 43,513
(2,378,527) 23,427,408
20. Sales
20. Penjualan Seluruh produk yang dijual Perusahaan adalah “Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film” dan “Biaxially Oriented Polyester (BOPET) film” dengan rincian sebagai berikut:
Pihak Ketiga Pihak Berelasi (Catatan 26) Total
All the Company’s sales pertain to “Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film” and Biaxially Oriented Polyester (BOPET) film” with details are as follows:
2014 USD
2013 USD
220,424,428 9,263,678 229,688,106
224,342,047 9,141,171 233,483,218
Konsumen dengan nilai jual bersih melebihi 10% penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Customer that exceeded 10% of total sales is as follows:
2014 USD Konsumen PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Persentase Terhadap Total Penjualan
Third Parties Related Parties (Note 26) Total
2013 USD
36,673,439 15.97%
Penjualan kepada pihak berelasi merupakan transaksi yang bersifat arms-length basis.
35,998,815 15.42%
Customer PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Percentage of Total Sales
Sales to related parties were transacted under armslength basis. 21. Cost of Goods Sold
21. Beban Pokok Penjualan 2014 USD
2013 USD
Bahan Baku dan Pembungkus yang Digunakan Upah Langsung Beban Pabrikasi Total Beban Produksi
155,657,545 3,736,616 32,857,765 192,251,926
160,421,705 3,312,449 32,296,715 196,030,869
Raw and Packaging Materials Used Direct Labor Factory Overhead Total Manufacturing Cost
Barang Dalam Proses Awal Tahun Akhir Tahun Beban Pokok Produksi
6,315,178 (7,442,454) 191,124,650
3,762,099 (6,315,178) 193,477,790
Work in Process At Beginning of the Year At the End of the Year Cost of Goods Manufactured
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
50
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Barang Jadi Awal Tahun Pemberian Sampel Akhir Tahun Beban Pokok Penjualan
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2013 USD
5,388,952 (78,911) (3,891,661) 192,543,030
5,112,620 (156,375) (5,388,952) 193,045,083
Pemasok: Sabic Asia Pacific Pte Ltd PT Chandra Asri Petrochem Tbk PT Indorama Ventures Indonesia Total
2013 USD
20,746,501 16,933,405 9,559,850 47,239,756
23,979,621 12,499,801 8,176,300 44,655,722
2014 USD
2013 USD
4,331,974 1,879,434 1,729,601 879,969 539,721 246,432 147,281 62,163 25,738 262,811 10,105,124
3,861,448 2,062,873 1,820,170 750,287 743,780 167,160 132,694 73,205 51,480 549,181 10,212,278
--
Beban Umum dan Administrasi Gaji, Upah dan Tunjangan Perjalanan Dinas Perijinan Penyusutan dan Amortisasi Sewa Ruangan dan Service Charge Biaya Kantor Tenaga Ahli Komunikasi Perbaikan dan Perawatan Pelatihan Perlengkapan Kantor Asuransi Lain-lain Sub Total
8,086,928 1,201,432 881,194 417,580 383,148 298,585 260,697 165,497 131,024 111,246 63,168 38,896 1,662,458 13,701,853
7,598,535 1,265,517 672,658 390,532 334,629 236,049 188,512 271,915 140,838 42,535 101,033 158,466 1,859,288 13,260,507
Total
23,806,977
23,472,785
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
Suppliers: Sabic Asia Pacific Pte Ltd PT Chandra Asri Petrochem Tbk PT Indorama Ventures Indonesia Total
22. Operating Expenses
22. Beban Usaha
Beban Penjualan Biaya Penjualan Pemasaran, Iklan dan Promosi Gaji dan Upah Jamuan dan Donasi Perjalanan Dinas Klaim Pelanggan Sewa Ruangan dan Service Charge Penyusutan dan Amortisasi Komunikasi Lain-lain Sub Total
Finished Goods At Beginning of the Year Sample At the End of the Year Cost of Goods Sold
Purchases from suppliers which exceeded 10% of the total purchases were as follow:
2014 USD
51
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
23. Other Income (Expenses)
23. Pendapatan (Beban) Lain-lain
2014 USD
Pemasok dengan nilai melebihi 10% pembelian Perusahaan adalah sebagai berikut:
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Selling Expenses Sales Charges Marketing, Advertising and Promotion Salaries and Wages Entertaiment and Donation Traveling Customers' Claim Rent and Service Charges Depreciation and Amortization Communication Others Sub Total General and Administrative Expenses Salaries and Wages Traveling Permit and Licenses Depreciation and Amortization Rent and Service Charges Offices Professional Fees Communication Repairs and Maintenances Trainings Office Equipments Insurances Others Sub Total Total
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
a. Pendapatan Lain-lain
a. Other Income 2014 USD
Pendapatan Bunga Jasa Giro Laba Pelepasan Aset Tetap (Catatan 7) Laba Selisih Kurs Lain-lain Total
2013 USD
24,526 1,020 -274,409 299,955
24,355 -717,435 193,276 935,066
b. Beban Lain-lain
Rugi Selisih Kurs Beban Perpajakan (Catatan 27) Rugi Pelepasan Aset Tetap (Catatan 7) Lain-lain Total
2013 USD
(201,508) (44,232) -(7,829) (253,569)
-(290,545) (80,871) (200,029) (571,445)
Loss on Foreign Exchange Taxation Expenses (Note 27) Loss on Disposal of Fixed Assets (Note 7) Others Total
24. Finance Cost
Beban Keuangan
Beban keuangan ini merupakan beban bunga atas penggunaan fasilitas pinjaman (Catatan 10, 14, dan 15). 25.
Finance cost represents interest expense for usage of the loan facilities (Notes 10, 14, and 15). 25. Earnings Per Share
Laba per Saham 2014 USD
Laba Bersih Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Dalam US Dolar) Total Saham Beredar (Lembar), Awal Tahun: Penerbitan Saham Baru sehubungan dengan Konversi Waran Total Saham Beredar (Lembar), Akhir Tahun: Rata-rata Tertimbang Laba Per Saham Dasar (US Dolar)
2013 USD
3,712,628
9,100,686
6,443,379,509
6,440,516,680
--
2,862,829
6,443,379,509 6,443,379,509
6,443,379,509 6,441,948,105
Net Income Attributable to the Owner of Parent Entity (In US Dollar) Number of Shares Outstanding (Share), at Beginning of Year Issuance of New Shares related to Warrant Conversion Number of Shares Outstanding (Share), at End of Year Weighted Avarege
0.0006
0.0014
Basic Earnings Per Share (US Dollar)
26. Transactions and Balances With Related Parties
26. Transaksi dan Saldo Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai berelasi. Sifat dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai berelasi tersebut adalah sebagai berikut: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
Total
b. Other Expenses 2014 USD
24.
Interest Income on Current Accounts Gain on Disposal of Fixed Assets (Note 7) Gain on Foreign Exchange Others
paraf:
In the ordinary course of business, the Group engages in transactions with its related parties. The nature of the relationships with related parties are as follows:
52
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pihak Berelasi/ Related Parties
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
Transaksi/ Transactions
PT Supernova Flexible Packaging
Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama/Entity Under Common Control
Piutang Usaha, Utang Usaha, Penjualan dan Pembelian/ Trade Receivables, Trade Payables, Sales and Purchases
PT Supernova
Perusahaan dalam Pengendalian yang Sama/Entity Under Common Control
Piutang Usaha, Penjualan/ Trade Receivables, Sales
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi/ Board of Commissioners and Board of Directors
Kompensasi dan Renumerasi/ Compensation and Renumeration
Personel Manajemen Kunci/ Key Management Personnel
Rincian akun-akun dan transaksi-transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai berelasi adalah sebagai berikut:
Piutang Usaha PT Supernova Flexible Packaging PT Supernova Total
The details of accounts and transactions with related parties are as follows:
2014 USD
945,931 227,194 1,173,125
Trade Receivables PT Supernova Flexible Packaging PT Supernova Total
Persentase terhadap Total Aset
0.79%
0.42%
Percentage to Total Assets
Piutang Lain-lain - Lancar Karyawan Total
15,323 15,323
18,000 18,000
Other Receivables - Current Employees Total
Persentase terhadap Total Aset
0.01%
0.01%
Percentage to Total Assets
Utang Usaha PT Supernova Flexible Packaging Total
106,809 106,809
913,226 913,226
Trade Payable PT Supernova Flexible Packaging Total
Persentase terhadap Total Liabilitas
0.08%
0.72%
Percentage to Total Liabilities
Penjualan PT Supernova Flexible Packaging PT Supernova Total
5,390,612 3,873,066 9,263,678
6,515,597 2,625,574 9,141,171
Sales PT Supernova Flexible Packaging PT Supernova Total
4.03%
3.92%
Percentage to Total Sales
5,066,586 5,066,586
5,920,496 5,920,496
Purchases PT Supernova Flexible Packaging Total
3.23%
3.71%
Percentage to Total Purchase
Pembelian PT Supernova Flexible Packaging Total Persentase terhadap Total Pembelian
Jumlah kompensasi pengurus Perusahaan adalah masingmasing sebesar USD 1,285,338 dan USD 1,530,727 pada 31 Desember 2014 dan 2013.
The amount of renumeration for the Company’s management is USD 1,285,338 and USD 1,530,727 for December 31, 2014 and 2013, respectively.
Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang diperhitungkan dengan gaji.
The Company provides non - interest bearing loan facility to its employee which will be settled through salary deduction.
Perusahaan melakukan transaksi penjualan “Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP)”, “Biaxially Oriented Polyster (BOPET)”, dan pembelian bahan baku, saham dan jasa-jasa dan lain-lain dengan pihak-pihak tersebut di atas. Harga jual atau beli antar pihak yang mempunyai berelasi ditentukan menggunakan prinsip arm’s length.
The Company has sales transactions of “Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP)” “Biaxially Oriented Polyster (BOPET)”, and purchase of raw materials, stocks, services and others with the parties as mentioned above. The selling and purchase price among related parties are determined on an arm’s length basis.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
53
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan transaksitransaksi dengan pihak ketiga. Transaksi yang dilakukan Perusahaan telah memenuhi peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu pada saat transaksi-transaksi tersebut dilakukan.
The transactions with related parties are made under terms and conditions as though the transactions were made with third parties. At the time the transactions were entered, the Company is in compliance with the regulations of Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. IX.E.1 regarding Affiliated Transactions and Conflicts of Interest on Certain Transactions. 27. Taxation
27. Perpajakan a. Pajak Dibayar di Muka
a. Prepaid Taxes 2014 USD
2013 USD
1,556,979 695,406 2,252,385
Persentase terhadap Total Penjualan
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Lebih Bayar Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012 Total
2013 USD
321,715
438,230
1,684,216 1,547,863 -3,553,794
-1,579,737 1,266,029 3,283,996
b. Utang Pajak
The Company Value Added Tax Overpayments of Corporate Income Tax Year 2014 Year 2013 Year 2012 Total
b. Taxes Payable 2014 USD
2013 USD
Perusahaan Pajak Penghasilan
The Company Income Tax
Pasal 21
119,041
11
Article 21
Pasal 23 Total Utang Pajak - Perusahaan
5,307 124,348
3,230 3,241
Article 23 Total Taxes Payable - The Company
Entitas Anak
Subsidiaries
Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Total Utang Pajak - Entitas Anak Total
1,461,295 257,631 1,718,926 1,843,274
1,147,766 207,344 1,355,110 1,358,351
c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
c. Income Tax Benefit (Expenses) 2014 USD
2013 USD
Perusahaan
The Company
Pajak Kini Pajak Tangguhan Penyesuaian Pajak Periode Lalu Sub Total - Perusahaan Entitas Anak Pajak Kini Sub Total - Entitas Anak
-(1,703,773) (365,889) (2,069,662)
-1,120,277 (847,440) 272,837
(2,110,087) (2,110,087)
(2,283,083) (2,283,083)
Konsolidasian
Current Tax Deferred Tax Prior Year Tax Adjustment Sub Total - the Company Subsidiaries Current Tax Sub Total - Subsidiaries Consolidated
Pajak Kini Pajak Tangguhan Penyesuaian Pajak Periode Lalu Total Konsolidasian
(2,110,087) (1,703,773) (365,889) (4,179,749)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
Income Tax Value Added Tax Total Taxes Payable - Subsidiaries Total
paraf:
54
(2,283,083) 1,120,277 (847,440) (2,010,246)
Current Tax Deferred Tax Prior Year Tax Adjustment Income Tax Expenses - Net
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
d. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
d. Current Tax A reconciliation between income before income tax as shown in the statements of comprehensive income and taxable income (fiscal loss) is as follows :
2014 USD Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Laba Sebelum Pajak Penghasilan Entitas Anak
2013 USD
8,289,639
11,513,690
Income Before Income Tax According to Consolidated Statements of Comprehensive Income
5,802,112
6,026,184
Less: Income Before Income Tax of Subsidiaries
2,487,527
5,487,506 Statement of Comprehensive Income - The Company Fiscal Correction
Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif - Perusahaan Koreksi Fiskal Penyusutan dan Amortisasi Penjualan Aset Tetap Imbalan Kerja Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan - Bersih Penghasilan Bunga - Bersih
Income Before Corporate Income Tax According to
(3,404,746)
(4,100,643)
Depreciation and Amortization
(18,463) 152,065 527,920 (8,172)
303 259,276 447,756 (11,581)
Fixed Assets Disposal Employee Benefits Non Deductible Expenses - Net Interest Expenses Income - Net
--
(10,836,592)
Differences Due to Changes in Reporting Currency
(2,751,396)
(14,241,481)
(263,869)
(8,753,975)
Fiscal Loss for the Year
(12,640,198) 3,886,223 176,628 (8,841,216)
(3,886,223) --(12,640,198)
Fiscal Loss Carryforward from Prior Year Compensated Tax Correction
-(2,110,087)
-(2,283,083)
(2,110,087)
(2,283,083)
Selisih Karena Perubahan Mata Uang Pelaporan Total Rugi Fiskal Tahun Berjalan Rugi Fiskal Tahun Pajak Sebelumnya Koreksi Pajak Selisih Kurs Akumulasi Rugi Fiskal Taksiran Pajak Penghasilan Badan Perusahaan Entitas Anak Taksiran Pajak Penghasilan Badan Konsolidasian Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Total Taksiran Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun Berjalan Perusahaan Entitas Anak Total Lebih Bayar Tahun Pajak Sebelumnya 2013 2012 Entitas Anak Total
1,684,216 -1,684,216
1,578,340 1,397 1,579,737
(1,684,216) -(1,684,216)
(1,579,737) -(1,579,737)
(1,547,863) --(3,232,079)
-(1,266,029) -(2,845,766)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
--
55
--
Total
Foreign Exchange Accumulated Fiscal Loss Estimated Corporate Income Tax The Company Subsidiaries Estimated Corporate Income Tax Consolidated Less: Prepaid Taxes The Company Article 22 Article 23 Total Estimated Over Payment of Corporate IncomeTax for the Year The Company Subsidiaries Total Over Payment of Prior Tax Year 2013 2012 Subsidiaries Total
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pada bulan Januari 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) yang menetapkan lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun fiskal 2011 dari semula sebesar Rp 23.942.729.573 menjadi Rp 23.840.708.950. Selisih lebih bayar PPN yang tidak diakui sebesar Rp 102.020.623 tersebut telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan dan jumlah lebih bayar PPN di atas yang disetujui telah diterima oleh Perusahaan pada bulan Februari 2013.
In January 2013, the Company received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) declaring overpayment of Value Added Tax (VAT) for fiscal year 2011 from Rp 23,942,729,573 to Rp 2,840,708,950. The unrecognized overpayment of VAT amounting to Rp 102,020,623 was charged to current year consolidated statements of comprehensive income and total agreed overpayment of VAT has been received by the Company in February 2013.
Pada bulan Mei 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN untuk tahun fiskal 2007, 2009, 2010, dan 2011 yang berjumlah Rp 1.085.098.098. Jumlah keseluruhan SKPKB dan STP tersebut telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan dan telah dibayar pada bulan Juli 2013.
In May 2013, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) of VAT for fiscal years 2007, 2009, 2010, and 2011 totaling to Rp 1,085,098,098. Total amount of SKPKB and STP was charged to current year consolidated statements of comprehensive income and already paid in July 2013.
Pada bulan Mei 2013, Perusahaan menerima SKPLB yang menetapkan lebih bayar PPh Badan untuk tahun fiskal 2011 dari semula sebesar Rp 22.957.223.483 menjadi Rp 14.718.411.929. Selain itu, Perusahaan juga menerima SKPKB PPh 4 (2), PPh 23, PPh 26 dan PPh 21 untuk tahun 2011 yang keseluruhannya berjumlah fiskal Rp 1.644.704.975. Selisih lebih bayar PPh Badan yang tidak diakui sebesar Rp 8.238.811.554 (USD 847,440) dan SKPKB tersebut di atas telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Jumlah lebih bayar PPh badan yang telah disetujui setelah dikurangi dengan liabilitas perpajakan yang timbul telah diterima oleh Perusahaan pada bulan Mei 2013.
In May 2013, the Company received SKPLB declaring overpayment of corporate income tax for fiscal year 2011 from Rp 22,957,223,483 to Rp 14,718,411,929. Besides, the Company also received SKPKB Income Tax Article 4 (2), Article 23, Article 26 and Article 21 for fiscal year 2011 amounting to Rp 1,644,704,975. The unrecognized overpayment of corporate income tax amounting to Rp 8,238,811,554 (USD 847,440) and the above SKPKB were charged to current year consolidated statements of comprehensive income. Total agreed overpayment of corporate income tax after deducting the tax liabilities arising from the aforesaid SKPKB has been received by the Company in May 2013.
Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) yang menetapkan lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa Desember 2012 dari semula sebesar Rp 5.828.455.037 menjadi Rp 5.789.164.885. Selisih lebih bayar PPN yang tidak diakui sebesar Rp 39.290.152 tersebut telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan dan jumlah lebih bayar PPN di atas yang disetujui telah diterima oleh Perusahaan pada bulan Mei 2014.
In April 2014, the Company received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) declaring overpayment of Value Added Tax (VAT) for December 2012 from Rp 5,828,455,037 to Rp 5,789,164,885. The unrecognized overpayment of VAT amounting to Rp 39,290,152 was charged to current year consolidated statements of comprehensive income and total agreed overpayment of VAT has been received by the Company in May 2014.
Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN untuk masa Januari sampai November 2012 yang berjumlah Rp 470.796.940. Jumlah keseluruhan SKPKB dan STP tersebut telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
In April 2014, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) of VAT for January to November 2012 totaling to Rp 470,796,940. Total amount of SKPKB and STP was charged to current year consolidated statements of comprehensive income.
Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima SKPLB yang menetapkan lebih bayar PPh Badan untuk tahun 2012 dari Rp 15.431.633.000 menjadi semula sebesar Rp 11.183.295.750. Selisih lebih bayar PPh Badan yang tidak diakui sebesar Rp 4.248.337.250 (USD 365,889) tersebut telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Jumlah lebih bayar PPh Badan yang telah disetujui berdasarkan SKPLB tersebut telah diterima oleh Perusahaan pada bulan Juni 2014.
In April 2014, the Company received SKPLB declaring overpayment of Corporate Income Tax for year 2012 from Rp 15,431,633,000 to Rp 11,183,295,750. The unrecognized overpayment of Corporate Income Tax amounting to Rp 4,248,337,250 (USD 365,889) was charged to current year consolidated statements of comprehensive income. Total agreed overpayment of Corporate Income Tax from the aforesaid SKPLB has been received by the Company in June 2014.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
56
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Penghasilan kena pajak dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan 2014.
Taxable income in United States Dollar is used as the basis in filling of the 2014 Annual Corporate Income Tax Return.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, rugi fiskal sebesar USD 263,869 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2014.
In these consolidated financial statements, fiscal loss amounted to USD 263,869 for the year ended December 31, 2014 will be reported by the Company in its annual Fiscal Year 2014 annual tax return.
Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).
In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries in the understanding that they are separate legal entities (the consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax).
Penghasilan kena pajak untuk tahun 2013 telah disampaikan kepada kantor pelayanan pajak dalam mata uang Rupiah pada bulan April 2014.
Taxable income in 2013 have been submitted to tax office in Rupiah currency in April 2014.
e. Pajak Tangguhan
e. Deferred Tax Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Selisih Kurs Komprehensif Konsolidasian/ Karena Penjabaran/ Credited (Charged) to Difference in Consolidated Statements Foreign Currency of Comprehensive Income Translation USD USD
2013 2013 USD
2014 2014 USD
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Perusahaan Aset Tetap Provisi Imbalan Pasca Kerja Rugi Fiskal Berjalan Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
The Company (7,181,260)
(855,803)
144,895
284,815
38,016
(5,746)
3,160,050 (3,736,395)
(885,986) (1,703,773)
(63,760) 75,389
(7,892,168)
Fixed Assets
317,085 Provision on Post Employment Benefits 2,210,304 (5,364,779)
Fiscal Loss Carryforward Deferred Tax Liabilities - Net
Selisih Kurs
Komprehensif Konsolidasian/ Karena Penjabaran/ 2012 2012 USD
Credited (Charged) to
Difference in
Consolidated Statements of Comprehensive Income USD
Foreign Currency Translation USD
Deferred Tax Liabilities
Perusahaan Provisi Imbalan Pasca Kerja Rugi Fiskal Berjalan Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
The Company (7,759,783)
(1,025,085)
1,603,608
267,589
64,819
(47,593)
1,360,714 (6,131,480)
2,080,543 1,120,277
(281,207) 1,274,808
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
(7,181,260)
Fixed Assets
284,815 Provision on Post Employment Benefits 3,160,050 (3,736,395)
Fiscal Loss Carryforward Deferred Tax Liabilities - Net
A reconciliation between income tax expense with the result of income before income tax with prevailing tax rates is as follows:
57
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan Pajak Dihitung pada Tarif yang Berlaku Koreksi Fiskal Rugi Fiskal yang Dapat Dikompensasi ke Tahun Berikutnya Pajak Kini Penyesuaian Pajak Periode Lalu Pajak Tangguhan dari Beda Temporer Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Perusahaan Beban Pajak Penghasilan - Entitas Anak Beban Pajak Penghasilan - Konsolidasi
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
2014 USD
2013 USD
8,289,639 (5,802,112) 2,487,527 621,882 (687,849)
11,513,690 (6,026,184) 5,487,506 1,371,877 (3,560,370)
65,967 -(365,889) (1,703,773) (2,069,662) (2,110,087) (4,179,749)
2,188,493 -(847,440) 1,120,277 272,837 (2,283,083) (2,010,246)
f. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak sebelum 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Untuk tahun 2008 dan tahun-tahun selanjutnya, DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak terutangnya pajak.
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Aset Kas dan Setara Kas IDR SGD RMB EUR Piutang Usaha IDR EUR RMB Piutang Lain-lain IDR Dana yang Dibatasi Pengunaannya THB Total Aset
paraf:
Income Tax Expense - Consolidated
28. Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies As of December 31, 2014 and 2013, the Group had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2014 2013 USD USD Mata Uang Setara US Dolar/ Mata Uang Setara US Dolar/ Asing/ Foreign Asing/ Foreign US Dolar US Dolar Currencies Equivalent Currencies Equivalent
1,056,444,132 2,150,376 38,605,881 977 64,353,252,040 905,523 87,861,348
84,924 1,649,498 6,309,175 1,189
2,439,287,058 2,548,091 21,782,481 50,973
200,122 2,000,668 3,572,720 70,346
5,173,091 65,453,637,966 1,101,569 -14,358,762 78,282,216
5,369,894 -12,839,690
17,249,391,080
1,386,607
8,257,803,720
677,480
2,867,557
87,200 30,152,015
4,609,962
140,292 24,871,212
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
Income before Income Tax According to Consolidated Statements of Comprehensive Income Income Before Income Tax of the Subsidiaries Income Before Income Tax of the Company Income Tax Computed with Prevailing Tax Rates Tax Correction Fiscal Loss Carryforward to the Next Year Current Tax Expense Prior Year Tax Adjustment Deferred Tax Arising from Temporary Difference Income Tax Benefits (Expenses) - the Company Income Tax Expenses - Subsidiaries
f. Administration Under the Taxation Law of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. For fiscal years before 2008, Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. For fiscal year 2008 and subsequent years, the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
28. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing
2013 2013 USD
Liabilitas Pajak Tangguhan Aset Tetap
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
58
Assets Cash and Cash Equivalents IDR SGD RMB EUR Trade Receivables IDR EUR RMB Other Receivables IDR Restricted Funds THB Total Assets
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas Utang Bank Jangka Pendek IDR RMB Utang Usaha IDR RMB Utang Lain-lain Jangka Pendek IDR SGD GBP EUR Utang Bank Jangka Panjang RMB EUR
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
9,888,705,280 17,166,846
1,258,772 14,121,397
-89,385,540
-14,660,834
794,912 16,415,304,159 2,805,496 18,488,535
1,346,731 3,032,452
1,767,587,160 213 65,761 31,727
142,089 161 102,396 38,596
1,921,693,362 9,786 129,335 29,285
157,658 7,730 213,242 40,415
1,594,685 934,817
260,612 1,137,206
-1,121,781
-1,548,147
Total Liabilitas Total Aset (Liabilitas) - Bersih
21,007,209
Total Liabilities
9,490,378
3,864,003
Total Assets (Liabilities) - Net
29. Segment Information
Pembuat keputusan dalam operasional adalah para Direksi Perusahaan. Para Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Grup untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan informasi ini.
Pendapatan dari Pelanggan Eksternal Penghasilan Bunga Penyusutan Beban Pajak Penghasilan Bersih Laba Segmen Dilaporkan
Pendapatan dari Pelanggan Eksternal Penghasilan Bunga Penyusutan Beban Pajak Penghasilan Bersih Laba Segmen Dilaporkan
Indonesia
China
USD
USD
142,396,649 8,172 7,674,242 (2,069,662) 3,712,628
Indonesia
China
USD
USD
148,007,505 13,529 7,507,452 272,837 9,100,686
The chief operating decision-maker of the Company are the directors. Directors review Group’s internal reporting in order to assess performance and allocate recources. Management has determined the operating segment based on this information. 2014 Singapura/ Singapore USD
87,291,457 16,354 3,186,293 (1,975,715) 3,894,286
Total USD
--158 (134,372) 2,278,514 2013 Singapura/ Singapore USD
85,475,713 10,826 3,459,349 (2,283,083) 4,046,780
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
Liabilities Short Term Bank Loans IDR RMB Trade Payables IDR RMB Other Payables Short Terms IDR SGD GBP EUR Long Term Bank Loans RMB EUR
20,661,637
29. Informasi Segmen
59
229,688,106 24,526 10,860,693 (4,179,749) 9,885,428
Revenue from External Customers Interest Income Depreciation Income Tax Expense Reported Segment Income
Total USD
--440 -680,818
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Rekonsiliasi segmen pendapatan, laba bersih, aset dan liabilitas:
2014 2013 USD USD Mata Uang Setara US Dolar/ Mata Uang Setara US Dolar/ Asing/ Foreign Asing/ Foreign US Dolar US Dolar Currencies Equivalent Currencies Equivalent
15,659,128,059 86,408,912
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
233,483,218 24,355 10,967,241 (2,010,246) 13,828,284
Revenue from External Customers Interest Income Depreciation Income Tax Expense Reported Segment Income
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Reconciliation of segment revenue, net income, asset, and liabilities:
2014 USD Pendapatan Total Pendapatan untuk Laporan Segmen Eliminasi Pendapatan antar Segmen Pendapatan Konsolidasi Laba Tahun Berjalan Laba Segmen Dilaporkan Eliminasi Laba Konsolidasian
Aset Aset Segmen Dilaporkan Jumlah yang Tidak Dapat Dialokasikan Eliminasi Aset Antar Segmen Aset Konsolidasi Liabilitas Liabilitas Segmen Dilaporkan Jumlah yang Tidak Dapat Dialokasikan Eliminasi Liabilitas Antar Segmen Liabilitas Konsolidasian
2013 USD
229,688,106 -229,688,106
233,483,218 -233,483,218
Revenues Total Income for Segment Report Elimination of Inter-segment Revenue Consolidated Revenue
9,885,428
13,828,284
Income for The Year Reported Segment Income
(5,775,538)
(4,324,840)
Elimination
4,109,890
9,503,444
Consolidated Income
373,032,285 -(87,626,792)
369,855,174 -(92,346,728)
285,405,493
277,508,446
Reported Segment Assets Unallocated Amount Elimination of Inter-segment Assets Consolidated Assets
Assets
Liabilities 139,077,139 -(8,482,521)
147,754,338 -(21,583,606)
130,594,618
126,170,732
Reported Segment Liabilities Unallocated Amount Elimination of Inter-segment Liabilties Consolidated Liabilities
30. Financial Risks Management
30. Manajemen Risiko Keuangan a. Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut: Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup. Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko likuiditas atas kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan. Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Grup tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal.
a. Financial Risk Management Policies In the course of its operating, investing and financing activities, the Group is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and define those risks as follows: Credit risk: possibility that a customer may not be able to pay the whole or part of a receivable or will not pay in timely manner and hence, Group will incur loss.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Board of Directors has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
Liquidity risk: the Group defines liquidity risk from the collectibility of the trade receivables as mentioned above, therefore, the Group will encounter difficulty to meet obligations related to with financial liabilities. Market risk: currently there are no market risk other than interest rate risk and currency risk as the Group does not invest in any financial instruments in its normal activities.
60
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: Meminimalkan tingkat suku bunga; Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin saling hapus alami antara pendapatan dan biaya dan utang/pinjaman dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga; dan Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau di kantor pusat.
The major guidelines of this policy are the following:
Grup tidak memiliki instrumen mengantisipasi risiko yang terjadi.
untuk
The Group does not have derivative instruments to anticipate possible risks.
Risiko Kredit Grup mengelola risiko kredit terkait dengan simpanan dana di bank dan penempatan deposito berjangka dengan hanya menggunakan bank-bank yang memiliki reputasi dan predikat yang baik untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank.
Credit Risks The Group manage credit risk exposed from its deposits in banks and time deposits by using banks with good reputation and ratings to mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru. Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Dewan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
In respect of credit exposures given to customer, the Group controls its exposure to credit risk by setting its policy in approval or rejection of new credit contract. Compliance to the policy is monitored by the Board of Director. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation and track record is taking into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position
derivatif
Minimize interest rate; Maximize the use of favorable “natural hedge” as much as possible which allowed natural off-setting between revenue and costs and payables/loans and receivables denominated in the same currency. Similar strategy is pursued with regard to interest rate risk; and All financial risk management’s activities are carried out and monitored at head office.
2014 USD
2013 USD
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Aset Tidak Lancar Lainnya
10,940,812 46,341,314 2,082,893 189,171
9,695,028 45,679,524 1,361,112 244,361
Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Other Receivables Other Non Current Assets
Total
59,554,190
56,980,025
Total
Kualitas Kredit Aset Keuangan Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat baik yang diterima.
Credit Quality of Financial Assets The Group manages credit risk exposure from its deposits with banks and receivables by monitoring reputation, credit ratings and limiting the agregrate risk to any individual counterparty. For banks, only independent parties with a good rating are accepted.
Seluruh pelanggan Grup merupakan pelanggan yang sudah ada (lebih dari 6 bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu.
All customers of the Group is existing customers (more than 6 months) with no default in ther past.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
61
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Liquidity Risks Currently the Group expects to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Group expects its operating activities able to generate sufficient cash inflows.
Selain itu, Grup memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan. Jumlah liabilitas keuangan yang pembayarannya diharapkan dalam satu tahun sejak 31 Desember 2014 adalah sebesar USD 103,849,307 sedangkan liabilitas keuangan yang pembayarannya diharapkan lebih dari satu tahun sejak 31 Desember 2014 adalah sebesar USD 18,309,173.
In addition, the Group holds liquid financial assets and available to fulfill its liquidity requirement. The Group manages its liquidity risk by monitoring actual cashflow projections continuosly and supervises the maturity of its financial liabilities. Total financial liabilities that are expected to be paid within one year from December 31, 2014 amounted to USD 103,849,307 while payment for non current financial liabilities from December 31, 2014 is amounted to USD 18,309,173.
Risiko Suku Bunga Grup terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Grup memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang kepada bank dengan menggunakan tingkat bunga pasar pinjaman dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko arus kas. Pada saat ini, Grup tidak memiliki kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga. Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Grup akan menegosiasikan kembali suku bunga tersebut dengan para pemberi pinjaman dan mengurangi pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ke pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Interest Rate Risks The Group exposures to interest rate risk mainly concerning financial liabilities. The Group holds shortterm and long-term loans to banks which use market interest rate loans at variable rates expose cash flows risk. Currently, the Group has no certain policy or arrangement to manage its interest rate risk. Group will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rates significantly increased, they will renegotiate the interest rate to the lenders and changing high interest rate loans to the lower interest rate loans. There are no interest rate hedge activities as of December 31, 2014 and 2013.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jenis bunga:
The following table analyse the breakdown of financial liabilities by type of interest:
Jenis Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang Tanpa Bunga Total
2014 USD
2013 USD
274,287 103,175,735 18,708,458 122,158,480
171,315 102,467,165 17,352,657 119,991,137
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran tingkat bunga pinjaman. Dengan asumsi variable lain konstan, laba sebelum beban pajak konsolidasian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
Type of Interests Fixed Rate Floating Rate Non-Interest Bearing Total
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the consolidated income before tax expenses is affected by the impact on floating rate loans as follows:
62
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/
Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/
Increase/ decrease In basis point
Effect on income before tax expenses
2014 Tingkat Bunga per Tahun Tingkat Bunga per Tahun
-50 +50
Risiko Mata Uang Grup terekpos risiko mata uang asing karena sebagian aset, liabilitas dan transaksi operasional Grup didominasi oleh mata uang asing khususnya Rupiah yang terutama berasal dari transaksi pinjaman. Jumlah eksposur mata uang asing bersih pada tanggal laporan diungkapkan dalam Catatan 30. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai mata uang selama periode laporan keuangan.
Currency Risk The Group is exposed to foreign currency risk due to certain assets, liabilities, and operational transactions of the Group are denominated by foreign currencies particularly Rupiah that mainly resulted from loan activities. Total exposure of foreign currency at the reporting date is disclosed in Note 30. There is no currency hedging activities during the period of consolidated of financial statements.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan konsolidasian sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the Rupiah against the United Stated Dollar, with all other variable held constant, with the effect to the consolidated income before corporate income tax expense as follows: Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan/ Effect on Profit Before Income Tax USD
Perubahan tingkat USD/ Change in USD rate 2014 Rupiah Rupiah
b.
513,864 (513,864)
2014 Interest Rate per Annum Interest Rate per Annum
1% -1%
(44,048) 44,048
2014 Rupiah Rupiah
Estimasi Nilai Wajar
b. Fair Value Estimation
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
The fair value of financial assets and liabilities and their carrying amounts are as follows:
2014 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value USD USD Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Piutang Usaha dan Lain-lain Aset Tidak Lancar Lainnya
10,940,812 48,424,207 189,171 59,554,190
10,940,812 48,424,207 189,171 59,554,190
9,695,028 47,040,636 244,361 56,980,025
9,695,028 47,040,636 244,361 56,980,025
Financial Assets Cash and Cash Equivalents Trade and Other Receivables Other Non Current Assets
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
The fair value of most of the financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.
Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flows berdasarkan tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masingmasing pinjaman yang diutilisasi.
The fair value of long-term loans are estimated by using discounted cash flows applying the effective interest rate charged by the lenders for the last utilisation in each currency borrowings.
Pengukuran nilai wajar instrumen keuangan di atas bukan berdasarkan data pasar yang di observasi (Tingkat 3)
Fair Value measurement of the financial instrument are not based on observed market data (Level 3)
c. Manajemen Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan disetor penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
c. Capital Management The primary objective of the Group capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Company also required by the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Company in their Annual General Shareholder’s Meeting.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may issue new shares or raise debt financing.
Kebijakan Grup adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
Rasio Adjusted Leverage pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
The Adjusted Leverage Ratio as of December 31, 2014 and 2013, are as follow:
2014 USD
103,175,735 274,287 15,543,300 3,124,903 40,255 122,158,480
103,175,735 274,287 15,543,300 3,124,903 40,255 122,158,480
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
63
102,467,165 171,315 14,622,706 2,675,538 54,413 119,991,137
2013 USD Loan - Third Parties Bank Loans Customer Financing Payables
103,175,735 274,287
102,467,165 171,315
Total
103,450,022
102,638,480
Total
Ekuitas Ekuitas Total
154,810,875 154,810,875
151,337,714 151,337,714
Equity Equity Total
0.67
0.68
Adjusted Leverage Ratio
Rasio Adjusted Leverage Liabilitas Keuangan Utang Bank Utang Pembiayaan Konsumen Utang Usaha dan Lain-lain Beban Akrual Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pinjaman - Pihak Ketiga Utang Bank Utang Pembiayaan Konsumen
2013 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value USD USD
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Financial Liabilities Bank Loans 102,467,165 Customer Financing Payables 171,315 Trade and Others Payables 14,622,706 Accrued Expenses 2,675,538 54,413 Short Term Employee Benefits Liabilities 119,991,137
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
64
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
31. Non-Cash Transaction
31. Transaksi Non Kas 2014 USD
Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Kenaikan (Penurunan) Utang Bank dari Selisih Kurs Pembelian Aset Tetap dengan Utang Lain-lain
2013 USD
Activities Not Affecting Cash Flows: Increase (Decrease) of Bank Loans from (308,738)
28,922
150,016
42,627
32. Significant Agreement
32. Perjanjian Penting Berdasarkan perjanjian Lease Agreement No. 2009/12/LA/ 064-ISI tanggal 29 Desember 2010 dengan PT Serasi Tunggal Mandiri, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa ruang perkantoran di Wisma Indosemen dengan masa sewa selama 12 bulan, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai tanggal 31 Desember 2011. Ruang perkantoran yang disewa adalah seluas 1.341,19 m2 dan digunakan sebagai kantor pusat Perusahaan. Perjanjian tersebut telah diperbaharui beberapa kali terakhir dengan dengan Lease Agreement No. 2014/11/LA/066-ISI tanggal 5 November 2014 dengan masa sewa selama 12 bulan, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015.
Based on the Lease Agreement No. 2009/12/LA/064-ISI dated December 29, 2010 with PT Serasi Tunggal Mandiri, the Company entered into an office space lease agreement located in Wisma Indosemen. The term of lease is 12 months, commencing from January 1, 2011 up to December 31, 2011. The leased office space covering an area of 1,341.19 sqm which is used as the Company’s head office. This agreement has been renewed several times, most recently with Lease Agreement No. 2014/11/LA/066-ISI dated November 5, 2014 with term of lease is 12 months, commencing from January 1, 2015 up to December 31, 2015.
Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh DSAK-IAI tetapi belum efektif di tahun 2014, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang di mulai 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam USD Penuh, kecuali dinyatakan lain)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Full USD, unless otherwise stated)
Penerapan dini revisi dan standar baru di atas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Early adoption of these new and revised standards prior to January 1, 2015 is not permitted.
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut.
The Company is still evaluating the possible impact on the issuance of this financial accounting standard. 34. Management Responsibility on the Consolidated Financial Statements
34. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas The management of the Company is responsible for the penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian preparation and presentation of the consolidated financial yang di otorisasi oleh direksi untuk diterbitkan pada tanggal statements which were authorized by director for issue on 13 Maret 2015. March 13, 2015. ur Utama/President Director Direktur / Directorp
Accounting standards issued by FASB-IIA that are relevant to the Group but have not effective in 2014 and mandatory and effective for the financial year beginning on January 1, 2015 are as follows:
PSAK 1 (Revisi 2013): “Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK 1 (Revised 2013): “Presentation of Financial Statements” PSAK 4 (Revised 2013): “Separate Financial Statements” PSAK 15 (Revised 2013): “Investment in Associates and Joint Ventures” PSAK 24 (Revised 2013): “Employee Benefits” PSAK 46 (Revised 2014): “Income Tax” PSAK 48 (Revised 2014): “Impairment of Asset” PSAK 50 (Revised 2014): “Financial Instrument: Presentation” PSAK 55 (Revised 2014): “Financial Instrument: Recognition and Measurement” PSAK 60 (Revised 2014): “Financial Instrument: Disclosure” PSAK 65: “Consolidated Financial Statements” PSAK 66: “Joint Arrangements” PSAK 67: “Disclosure of Interests in Othe Entities”
PSAK 4 (Revisi 2013): “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 15 (Revisi 2013): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK 24 (Revisi 2013): “Irnbalan Kerja” PSAK 46 (Revisi 2014): “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014): “Penurunan Nilai Aset” PSAK 50 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK 66: “Pengaturan Bersama” PSAK 67: “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK 68: “Pengukuran Nilai Wajar” ISAK 26 (Revisi 2014): “Penilaian Ulang Derivatif Melekat” d1/March 30, 2015
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
33. New Accounting Standards not Yet Effective for Year 2014
33. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2014
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Exchange Rates Fixed Assets Purchased with Other Payables
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk AND SUBSIDIARIES
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK
PSAK 68: “Fair Value Measurement” ISAK 26 (Revised 2014): “Reassessment Embedded Derivative” 65
of
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
d1/March 30, 2015
paraf:
66
The accompanying notes form an integral part of these
signed:____
18.
DATA PERSEROAN Corporate Data
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
189
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18.1 STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
BOARD OF COMMISSIONERS Audit Committee
BOARD OF DIRECTORS President Director Henry Halim
Corporate Secretary
Chief Audit Executive
Yenni Meilina Lie
Jose Gonjoran Tan Vice President Director Jeffrey Halim
190
Commercial and International Operations Director
Manufacturing Director
Technical, Research & Development Director
Finance & Accounting Director
Legal Director
Leo Firdaus
Sichaburamli
Bambang Widjaja
Noersing
Yenni Meilina Lie
Head of Marketing
Head of Raw Materials Procurement
Head of Non Raw Materials Procurement
Head of PPIC and Warehouse
Head of BOPP Production
Head of BOPET & Metalizing Production
Head of Engineering
Head of R&D and QC
Head of Finance
Head of Accounting
Head of Business Development & IST
Head of HR & GA
Sumantry Tjandrasa
Helda
Anita Iswary
Johanes Gani
Wishnu A. Murtiyono
Wahyu Legowo
Hamid Asnawi
Alexandra Bustami
Niko A. Susanto
Kurniawan Citrarahardi
Sugianto Effendi
Martin J. Tuwaidan
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
191
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18.2 DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Felielyne Halim
Pe Maria Indra
Irawan Sastrotanojo
Presiden Komisaris / President Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Warga negara Indonesia, 60 tahun. Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2001 berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 1 tertanggal 6 Juni 2001 dan juga Presiden Komisaris dari PT Supernova (2010 – sekarang) dan PT Supernova Flexible Packaging (2010 – sekarang). Lulus dengan Business Executive Diploma dari Thames College, London.
Warga negara Indonesia, 47 tahun. Komisaris Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa No. 55 tanggal 25 November 2014. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2009 sebagai Finance General Manager kemudian diangkat menjadi Direktur Keuangan (2011-2014). Sebelumnya, Financial Controller dari PT Tyfountex Indonesia (1994 – 2009). Memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam bidang keuangan dan akuntansi lebih dari 20 tahun. Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi.
Warga negara Indonesia, 60 tahun. Komisaris Independen berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkular Pemegang Saham No. 5 tertanggal 1 Maret 2010, sekaligus ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Selain itu, merupakan anggota dari Supervisory Board di Putera Sampoerna Foundation (2006 – sekarang) dan Presiden Komisaris di PT Apexindo Pratama Duta (2010 – sekarang). Sebelumnya, Partner and Head of Transaction Advisory Services dari KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, afiliasi dari Ernst & Young International (2002 - 2009) serta Audit Partner and Head of Transaction Advisory Services dari KAP Prasetio, Utomo & Co, afiliasi dari Arthur Andersen & Co (1988 - 2002). Lulus dengan gelar Bachelor of Science dengan konsentrasi Akuntansi dan Keuangan dari De La Salle University, Manila, Filipina.
Indonesian citizen, 60 years old. President Commissioner of the Company since 2001 based on Statement of Meeting Resolutions Deed No. 1 dated 6 June 2001 and also the President Commissioner of PT Supernova (2010 - present) and PT Supernova Flexible Packaging (2010 - present). Graduated with Business Executive Diploma from Thames College London.
192
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Indonesian citizen, 47 years old. Commissioner of the Company since 2014 based on Statement of Extraordinary General Meeting of Shareholders Deed No. 55 dated 25 November 2014. Joined the Company in 2009 as Finance General Manager and appointed as Finance Director (2011-2014). Formerly, the Financial Controller of PT Tyfountex Indonesia (1994 – 2009). Has extensive experience in finance and accounting for more than 20 years. Graduated from Gadjah Mada University majored in Accounting.
Indonesian citizen, 60 years old. Independent Commissioner based on Statement of Circular Resolutions of Shareholders Deed No. 5 dated 1 March 2010 and Audit Committee Chairman of the Company since 2010. Also a member of the Supervisory Board of Putera Sampoerna Foundation (2006-present) and the President Commissioner of PT Apexindo Pratama Duta (2012 - present). Previously, Partner and Head of Transaction Advisory Services of KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, an affiliate of Ernst & Young International (2002 - 2009) and Audit Partner and Head of Transaction Advisory Services of KAP Prasetio, Utomo & Co, an affiliate of Arthur Andersen & Co (1988 - 2002). Has a Bachelor of Science degree in Accounting and Finance from De La Salle University, Manila, Philippines.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
193
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18.3 DIREKSI
Board of Directors
HENRY HALIM
JEFFREY HALIM
LEO FIRDAUS
BAMBANG WIDJAJA
Presiden Direktur / President Director
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Warga negara Indonesia, 65 tahun. Pendiri dari Perseroan yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 1995 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 114 tertanggal 24 Maret 1995, juga menjabat sebagai Chairman dan CEO dari Yunnan Kunlene Film Industries Co., Ltd. (1994 – sekarang) dan Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd. (2001 – sekarang), Presiden Direktur dari PT Supernova (1995 – sekarang) dan PT Supernova Flexible Packaging (1995 – sekarang). Lulus dengan gelar Sarjana Bisnis Administrasi dengan konsentrasi di Bisnis dan Marketing Internasional dari McGill University, Montreal, Canada.
Warga negara Indonesia, 29 tahun. Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 2 tertanggal 1 Juli 2014. Sebelumnya, menjabat sebagai Sales Executive Perseroan (2009-2010), Purchasing and Marketing Manager Perseroan (2010 – 2012) dan Marketing General Manager Perseroan (2012-2014). Lulus dengan gelar Bachelor of Science in Business Administration dari Mount Ida College, Massachusetts, Amerika Serikat.
Warga negara Indonesia, 35 tahun. Direktur Operasi Internasional sejak tahun 2011 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 48 tertanggal 21 Juli 2011. Bergabung dengan Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd. pada tahun 2002 sebagai Sales Executive dan dipromosikan menjadi Senior General Manager. Lulus dari New South Wales University, Australia, jurusan Teknik Komputer.
Warga negara Indonesia, 51 tahun. Direktur Teknik, Penelitian dan Pengembangan (R&D) sejak tahun 2011 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 48 tertanggal 21 Juli 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Factory General Manager sejak bergabung dengan Perseroan pada tahun 1995. Lulusan dari Universitas Satya Wacana jurusan Teknik Elektro pada tahun 1988 dan mendapatkan Master of Business Administration dari Institute of Management Semarang.
Indonesian citizen, 65 years old. The founder of the Company and the President Director since 1995 based on Deed of the Company Establishment No. 114 dated 24 March 1995, also Chairman and CEO of Yunnan Kunlene Film Industries Co., Ltd. (1994 present) and Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd. (2001 - present), President Director of PT Supernova (1995 - present) and PT Supernova Flexible Packaging (1995 - present). Graduated Bachelor in Business Administration majored in International Business and Marketing at McGill University, Montreal, Canada.
194
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Indonesian citizen, 29 year. Vice President Director since 2014 based on Statement of Annual General Meeting of Shareholders Deed No. 2 dated 1 July 2014. Previously, served as Sales Executive of the Company (2009-2010), Purchasing and Marketing Manager of the Company (2010-2012) and Marketing General Manager of the Company (2012-2014). Graduated as Bachelor of Science in Business Administration from Mount Ida College, Massachusetts, United States.
Indonesian citizen, 35 years old. International Operations Director since 2011 based on Statement of Annual General Meeting of Shareholders Deed No. 48 dated 21 July 2011. Joined Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd. in 2002 as Sales Executive and promoted to Senior General Manager. Graduated from New South Wales University, Australia majored in Computer Science.
Indonesian citizen, 51 years old. Technical, Research and Development (R&D) Director since 2011 based on Statement of Annual General Meeting of Shareholders Deed No. 48 dated 21 July 2011. Previously, Factory General Manager since joined the company in 1995. Graduated from Satya Wacana University majored in Electrical Engineering in 1988 and obtained a Master’s degree in Business Administration from the Semarang Institute of Management.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
195
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
SICHABURAMLI
NOERSING
YENNI MEILINA LIE
JOSE GONJORAN TAN
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur Independen / Independent Director
Warga negara Indonesia, 51 tahun. Direktur Manufakturing sejak tahun 2012 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 90 tertanggal 25 Juni 2012. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2011. Sebelumnya bekerja di PT Kraft Foods Indonesia (2001-2003) dan PT L’Oreal Indonesia (2003-2011). Lulus dari Universitas Ibn Khaldun Bogor jurusan Teknik Mesin.
Warga negara Indonesia, 45 tahun. Direktur Keuangan sejak bulan November 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 55 tertanggal 25 November 2014. Bergabung dengan Perseroan pada Juni 2014. Beliau memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di berbagai posisi senior, yaitu Presiden Direktur dan Chief Executive Officer di Omni Hospitals Group (2010 – 2014), Director of Sales and Service dan Chief Financial Officer di Commonwealth Bank of Australia di Indonesia (2003 – 2009), Chief Financial Officer di KIA Ceramics (2000 – 2003), Chief Financial Officer dan Corporate Secretary dari The Lion Group Indonesia Region (1995 – 1999). Lulus Master of Business Administration dari Monash University, Melbourne; Magister Management dari IPMI Graduate Business School dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta.
Warga negara Indonesia, 34 tahun. Direktur Legal sejak 2013 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 80 tanggal 26 Juni 2013. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 20 Juni 2011. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2009 sebagai Legal Manager. Sebelumnya, bekerja di PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. sebagai Legal Manager (20082009) dan Sekretaris Perusahaan di PT Kabelindo Murni Tbk (2005-2008). Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah Mada dan gelar Master Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia. Memegang lisensi Advokat dari PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) dan lisensi Kurator dari IKAPI (Ikatan Kurator dan Pengurus Indonesia).
Warga negara Filipina, 46 tahun. Menjabat sebagai Direktur Independen sejak tahun 2011 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 48 tertanggal 21 Juli 2011. Bergabung dengan Perseroan pada bulan September 2010. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai Advisor & Audit Executive di KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, afiliasi dari Ernst & Young Internasional (2003 - 2010) dan KAP Prasetio, Utomo & Co, afiliasi dari Arthur Andersen & Co (2000 – 2003). Lulus dengan gelar Bachelor of Science in Commerce dari University of Santo Tomas, Filipina jurusan Akuntansi.
Indonesian citizen, 51 years old. Manufacturing Director since 2012 based on Statement of Extraordinary General Meeting of Shareholders Deed No. 90 dated 25 June, 2012. Joined the Company in 2011. Formerly, from PT Kraft Foods Indonesia (2001 - 2003) and PT L’Oreal Indonesia (2003 - 2011). Graduated from the Ibn Khaldun University majored in Mechanical Engineering.
Indonesian citizen, 45 years old. Finance Director since November 2014 based on Statement of Extraordinary General Meeting of Shareholders Deed No. 55 dated 25 November 2014. Joined the Company since June 2014. He has extensive experience in many senior positions for more than 20 years. Previously, President Director and Chief Executive Officer in Omni Hospitals Group (2010-2014), Director of Sales and Services and Chief Financial Officer in Commonwealth Bank of Australia in Indonesia (2003-2009), Chief Financial Officer in KIA Ceramics (2000-2003), Chief Financial Officer and Corporate Secretary in The Lion Group Indonesia Region (1995 – 1999). Graduated Master of Business Administration from Monash University, Melbourne; Magister Management from IPMI Graduate Business School and Bachelor of Economics from Tarumanagara University, Jakarta.
196
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Indonesian citizen, 34 years old. Legal Director since 2013 based on Statement of Annual General Meeting of Shareholders No. 80 dated 26 June, 2013. Currently, she also serves as Corporate Secretary based on the Decree of Board of Directors dated June 20, 2011. Joined the Company since 2009 as Legal Manager. Previously, Legal Manager of PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (2008 - 2009) and Corporate Secretary of PT Kabelindo Murni Tbk. (2005 - 2008). Graduated Bachelor degree from Gadjah Mada University, majored in International Law and a Master’s degree majored in Business Law from the University of Indonesia. Holds an Advocate license from PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) and Receiver and Administrator (Kurator) license from IKAPI (Ikatan Kurator dan Pengurus Indonesia).
Philippine citizen, 46 years old. Independent Director since 2011 based on Statement of Annual General Meeting of Shareholders Deed No. 48 dated 21 July 2011. Joined the Company in September 2010. Previously, Technical Advisor and Audit Executive at KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, an affiliate of Ernst & Young International (2003 - 2010) and at KAP Prasetio, Utomo & Co, an affiliate of Arthur Andersen & Co (2000 - 2003). Graduated Bachelor of Science in Commerce, majored in Accounting, from the University of Santo Tomas, Philippines.
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
197
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18. DATA PERSEROAN - Corporate Data
18.4 LEMBAGA PROFESIONAL
18.5 KANTOR PUSAT DAN PABRIK
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
PUBLIC ACCOUNTANT
KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
Plaza ABDA, Lantai 10 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia
Plaza ABDA, 10th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia
Wisma Indosemen, Lantai 5 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 70-71 Jakarta 12910, Indonesia Telp : (+62 21) 251 0088 (Hunting) Fax : (+62 21) 251 0406 Situs : www.ilenefilms.com
Wisma Indosemen, 5th Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 70-71 Jakarta 12910, Indonesia Phone : (+62 21) 251 0088 (Hunting) Fax : (+62 21) 251 0406 Website : www.ilenefilms.com
BIRO ADMINISTRASI EFEK
SHARE REGISTRAR
PABRIK
FACTORIES
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
PT Raya Saham Registra
PT Raya Saham Registra
Gedung Plaza Sentral, Lantai 2 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930
Plaza Sentral Building, 2nd Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930
Blok 6, 7, 8 Sektor A-1 Kota Bukit Indah, Campaka, Purwakarta 41118, Indonesia Telp : (62-21) 351 455 (Hunting) Fax : (62-21) 351 066 Email :
[email protected]
Block 6, 7, 8 Sector A-1 Kota Bukit Indah, Campaka, Purwakarta 41118, Indonesia Phone : (62-21) 351 455 (Hunting) Fax : (62-21) 351 066 Email :
[email protected]
NOTARIS
NOTARY
Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd.
Suzhou Kunlene Film Industries Co., Ltd.
Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H.
Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H.
Jl. Hadiah IX Blok D XII / 1121 Kav. Polri Jelambar Jakarta Barat, Indonesia
Jl. Hadiah IX Block D XII / 1121 Kav. Polri Jelambar Jakarta Barat, Indonesia
368 Xing Long SIP, Suzhou 215126 Provinsi Jiangsu Republik Rakyat Tiongkok Telp : (86-512) 6283 3030 (Hunting) Fax : (86-512) 6283 3838 Email :
[email protected]
368 Xing Long SIP, Suzhou 215126 Jiangsu Province P.R. China Phone : (86-512) 6283 3030 (Hunting) Fax : (86-512) 6283 3838 Email :
[email protected]
Yunnan Kunlene Film Industries Co., Ltd.
Yunnan Kunlene Film Industries Co., Ltd.
Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn.
Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn.
Jl. Belawan No.8 Jakarta Pusat 10150
Jl. Belawan No.8 Jakarta Pusat 10150
10 Kun Ling Road, Kunming National Economic and Technological Development Zone, Kunming 650217, Provinsi Yunnan Republik Rakyat Tiongkok Telp : (86-871) 726 6661 (Hunting) Fax : (86-871) 726 5625 Email :
[email protected]
10, Kun Ling Road, Kunming National Economic and Technological Development Zone, Kunming 650217, Yunnan Province P.R. China Phone : (86-871) 726 6661 (Hunting) Fax : (86-871) 726 5625 Email :
[email protected]
KANTOR PERWAKILAN PENJUALAN
APPOINTED SALES REPRESENTATIVE
9108 Hawthorn Dr., Hickory Hills, IL 60457, U.S.A. Telp : (1-708) 598 8789 Fax : (1-708) 598 8357 Email :
[email protected]
9108 Hawthorn Dr., Hickory Hills, IL 60457, U.S.A. Phone : (1-708) 598 8789 Fax : (1-708) 598 8357 Email :
[email protected]
Professional Advisors
198
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
Head Office and Factories
PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk. | Annual Report 2014
199
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.