PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS DAN RISIKO TINGKAT BUNGA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)
SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi
Disusun oleh : MUHAMMAD GABRILI SURYO 1202124023
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2016
PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS DAN RISIKO TINGKAT BUNGA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) THE INFLUENCE OF CREDIT RISK, LIQUIDITY RISK AND INTEREST RATE RISK TO PROFITABILITY (Study on Banking Were Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 20112015) Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi
Disusun oleh : MUHAMMAD GABRILI SURYO 1202124023
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS DAN RISIKO TINGKAT BUNGA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi
Disusun oleh : Muhammad Gabrili Suryo 1202124023
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Sri Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak.,CA
Annisa Nurbaiti, SE.,M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2016
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya Muhammad Gabrili Suryo, menyatakan skripsi dengan judul “PENGARUH
RISIKO
KREDIT,
RISIKO
LIKUIDITAS
DAN
RISIKO
TINGKAT BUNGA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)” adalah benar benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan kecuali melalui pengutipan sesuai dengan
etika
risiko/sanksi yang
keilmuan
dijatuhkan
yang
berlaku.
kepada
Saya
bersedia
menanggung
saya apabila ditemukan pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam skripsi saya ini.
Bandung, 25 Juli 2016 Yang membuat pernyataan,
Muhammad Gabrili Suryo 1202124023
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS
DAN
RISIKO
TINGKAT
BUNGA
TERHADAP
PROFITABILITAS (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)”. Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat kelulusan program strata satu Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom. Dalam Penelitian ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran dan motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Kedua orang tua penulis Bapak Suryo Wisnubroto SE dan Ibu Lina Sari atas doa dan restu untuk penulis, serta kakak penulis, Muhammad Angga Wisnuwardhana dan adik penulis Muhammad Gabriela Suryo yang selalu mendukung dan mendoakan penulis serta memberikan motivasi bagi penulis.
2.
Ibu Sri Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku dosen pembimbing 1 yang telah membantu, membimbing dan memberikan masukan kepada penulis.
3.
Ibu Annisa Nurbaiti, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak membantu, membimbing dan memberikan masukan kepada penulis.
4.
Bapak Sulistijono, SH., MA. Selaku dosen wali Akuntansi A 2012 yang memberikan banyak pengalaman, ilmu, dan motivasi untuk terus berjuang kepada penulis.
5.
Seluruh dosen pengajar Prodi Akuntansi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.
6.
Ayesha Levina Salsabila yang senantiasa mendampingi dan memberikan dukungan kepada penulis.
7.
Teman-teman
Himpunan
Mahasiswa
pengalaman dan ilmu yang berharga.
v
Akuntansi 2014
dan
2015
atas
8.
Sahabat-Sahabat penulis Bagja, Bintan, Agi, Omar, Riki, Herdi, Vita, dan Ike yang banyak memberikan motivasi kepada penulis.
9.
Semua teman-teman Akuntansi A 2012 atas dukungan, semangat dan bantuannya selama ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan
dukungan
semangat
dan
bantuan
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Semoga ALLAH SWT selalu melimpahkan rahmat dan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bandung, 25 Juli 2016
Muhammad Gabrili Suryo 1202124023
vi
ABSTRAK Salah satu tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Bank merupakan lembaga keuangan yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tetapi juga untuk mendapatkan keuntungan. Seperti bisnis lain pada umumnya, bank mendapatkan laba dengan menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas yang digunakan sebagai alat ukur untuk memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan income adalah ROA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif yang bersifat kausalitas. Objek penelitian yang digunakan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 22 perbankan yang dengan waktu 5 tahun sehingga didapat 110 sampel yang diobservasi. Model analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 8.0. Dari penelitian ini didapatkan hasil kombinasi antara variabel independen yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu profitabilitas sebesar 46,6251% dan sisanya 53,3749% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dilibatkan dalam model ini. Hasil penelitian ini juga menunjukan secara simultan variabel independen yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Dari hasil pengujian secara parsial didapatkan hasil yang menunjukkan variabel risiko kredit berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap profitabilitas. Variabel risiko likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Dan variabel risiko tingkat bunga berpengaruh signifikan arah positif terhadap profitabilitas. Kata Kunci : Risiko Profitabilitas.
Kredit,
Risiko
vii
Likuiditas,
Risiko
Tingkat
Bunga,
ABSTRACT One objective of the establishment of the company is to make a profit. The Bank is a financial institution that not only aims to improve people's lives, but also to benefit. As with most other businesses, banks earn profits by generating greater revenues than costs. Profitability is the bank's ability to generate profits or obtain effective and efficient manner. Profitability is used as a measure to take into account the ability of the bank's management in managing its assets to generate income is ROA. This study aims to determine the effect of credit risk, liquidity risk and interest rate risk on profitability either simultaneously or partially. This research is descriptive verification that is causality. The object of the research banks listed on the Indonesia Stock Exchange 2011-2015. Mechanical sample selection using purposive sampling and acquired 22 banks with 5 years in order to get 110 samples were observed. Model analysis of the data in this study using panel data regression analysis using software Eviews 8.0. From this study, the result of a combination of independent variables such as credit risk, liquidity risk and interest rate risk are able to explain the variation of the dependent variable is the profitability of the remaining 46.6251% and 53.3749% is explained by other factors that are not included in this model , The results also showed simultaneously independent variables such as credit risk, liquidity risk and interest rate risk significant effect on profitability. From the test results obtained partial results showing a significant effect of credit risk variables with a negative direction toward profitability. Liquidity risk variables had no significant effect on profitability. And a variable interest rate risk significant effect on the profitability of the positive direction. Keywords : Credit Risk, Liquidity Risk, Interest Rate Risk, Profitability.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................... i HALAMAN JUDUL.........................................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................................................iv KATA PENGANTAR...................................................................................................... v ABSTRAK..................................................................................................................... vii ABSTRACT.................................................................................................................... viii DAFTAR ISI...................................................................................................................ix DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiii BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................ 1 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................................... 1 1.2 Latar Belakang Penelitian........................................................................................ 3 1.3 Perumusan Masalah ................................................................................................ 7 1.4 Pertanyaan Penelitian.............................................................................................. 8 1.5 Tujuan Penelitian.................................................................................................... 8 1.6 Kegunaan Penelitian ............................................................................................... 9 1.6.1 Aspek Teoritis ............................................................................................... 9 1.6.2 Aspek Praktis................................................................................................10 1.7 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................................10 1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian ..........................................................................10 1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian ........................................................................10 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir .........................................................................10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN ..............................13 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian....................................................................................13 2.1.1 Perbankan.....................................................................................................13 2.1.2 Profitabilitas .................................................................................................22 2.1.3 Pengertian Risiko ..........................................................................................24 2.1.4 Penelitian Terdahulu .....................................................................................29 ix
2.2 Kerangka Pemikiran ..............................................................................................40 2.2.1 Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas ...............................................41 2.2.2 Pengaruh Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas .........................................42 2.2.3 Pengaruh Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas ..................................43 2.4 Hipotesis Penelitian ...............................................................................................44 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................45 3.1 Karakteristik Penelitian ..........................................................................................45 3.2 Alat Pengumpulan Data .........................................................................................46 3.2.1 Variabel Independen .....................................................................................46 3.2.2 Variabel Dependen........................................................................................48 3.3 Tahapan Pelaksanaan Penelitian .............................................................................52 3.4 Populasi dan Sampel ..............................................................................................55 3.4.1 Populasi .......................................................................................................55 3.4.2 Sampel .........................................................................................................55 3.5 Pengumpulan Data dan Sumber Data ......................................................................58 3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ........................................................59 3.6.1 Teknik Analisis Data ....................................................................................59 3.6.2 Pengujian Hipotesis.......................................................................................64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................................69 4.1 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................................................69 4.1.1 Risiko Kredit ................................................................................................70 4.1.2 Risiko Likuiditas...........................................................................................72 4.1.3 Risiko Tingkat Bunga ....................................................................................75 4.1.4 Profitabilitas .................................................................................................77 4.2 Analisis Data Panel................................................................................................79 4.2.1 Pemilihan Model Data Panel..........................................................................80 4.2.2 Hasil Analisis Regresi Data Panel ..................................................................81 4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2 ) ...............................................................83 4.3 Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan .............................................................84 4.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ..........................................84 4.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Secara Parsial (Uji t) .....................84
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................88 5.1 Kesimpulan ...........................................................................................................88 5.2 Saran ....................................................................................................................89 5.2.1 Aspek Teoritis ..............................................................................................89 5.2.2 Aspek Praktis................................................................................................89 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................92
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Jasa di Bursa Efek Indonesia ........................................1 Tabel 1.2 Laporan Kinerja Keuangan Bank ...............................................................5 Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ............................37 Tabel 3.1 Karakteristik Penelitian...............................................................................48 Tabel 3.2 Operasional Variabel ..................................................................................53 Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Sampel .....................................................................58 Tabel 3.4 Daftar Perusahaan Sampel Peneliti .............................................................59 Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................................70 Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Risiko Kredit .......................................72 Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Risiko Likuiditas ..................................74 Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Risiko Tingkat Bunga ..........................77 Tabel 4.5 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas .........................................79 Tabel 4.6 Hasil Pengujian Uji Chow..........................................................................82 Tabel 4.7 Hasil Pengujian Uji Hausmann ...................................................................83 Tabel 4.8 Hasil Pengujian Uji Lagrange Multiplier ....................................................84 Tabel 4.9 Hasil Pengujian Random Effects................................................................85 Tabel 4.10 Risiko Kredit diatas dan dibawah rata-rata ..............................................88 Tabel 4.11 Risiko Likuiditas diatas dan dibawah rata-rata ........................................90 Tabel 4.12 Risiko Tingkat Bunga diatas dan dibawah rata-rata.................................91
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Perkembangan Profitabilitas Bank Umum ..............................................4 Gambar 2.1 Fungsi Bank ............................................................................................14 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ...............................................................45 Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ..................................................................................57
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Negara Republik Indonesia No. 10/1998 pasal satu huruf dua yang mengatur tentang perbankan menjelaskan bahwa pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Pada dasarnya bank tersebut dapat dikelompokkan menjadi Bank Umum dan Bank Pengkreditan Rakyat. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum disebut juga bank komersil (commercial bank) (Kasmir, 2013:20). Selain itu, juga terdapat Bank Sentral dan Bank Indonesia. Bank Sentral diatur oleh Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Kemandirian Bank Sentral, sedangkan Bank Umum dan Bank Pengreditan Rakyat diatur oleh Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang disahkan pada tanggal 25 Maret 1992. Sektor perbankan pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem keuangan.
Di Indonesia,
sistem keuangan masih terfokus pada sektor
perbankan, yang memiliki peran krusial dalam kegiatan pendanaan ekonomi riil. Hingga saat ini, sistem keuangan Indonesia masih didominasi oleh sektor perbankan dengan pangsa pasar yang mencapai 78,5% per akhir tahun 2013 (Kajian Stabilitas Keuangan, 2014). Dalam konteks ini, memastikan sektor perbankan yang sehat, stabil, dan efisien merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai pertumbuhan
ekonomi jangka panjang serta stabilitas
ekonomi dan keuangan. Bank menjadi salah satu lembaga keuangan yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi bangsa. Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga intermediasi atau perantara keuangan, yang bertugas untuk menghubungkan pihak yang kelebihan dana atau surplus dengan pihak yang
1
kekurangan dana atau defisit. Bank juga turun berperan secara aktif dalam hal mempromosikan inklusi keuangan, sehingga seluruh masyarakat dari berbagai segmen dapat menikmati jasa-jasa keuangan. Sebagai lembaga keuangan yang menggerakan roda perekonomian dengan menyediakan jasa-jasa keuangan kepada masyarakat,
maka pengelolaan bank dalam menjalankan fungsi
tersebut harus didasarkan pada prinsip kehati-hatian yang tinggi. Salah satu tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Bank merupakan lembaga keuangan yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tetapi juga untuk mendapatkan keuntungan. Seperti bisnis lain pada umumnya, bank mendapatkan laba dengan
menghasilkan
pendapatan
yang
lebih
besar
dari biaya
yang
dikeluarkan. Bank mengelompokkan pendapatannya ke dalam dua area yang luas berdasarkan pada cara menghasilkannya. Laba bank didapat dari bunga yang dihasilkan oleh aset dan biaya yang dikenakan atas jasa-jasa yang diberikan oleh bank. Namun, sebagian besar pendapatan bank masih masih diperoleh dari aktivitas penyaluran kredit. Pendapatan bunga dihasilkan dari apa yang dikenal dengan spread. Secara sederhana yang dimaksud dengan spread adalah selisih antara bunga yang dihasilkan bank dari kredit yang disalurkan kepada nasabah dan bunga simpanan yang dibayarkan bank kepada nasabah. Laba merupakan syarat yang penting bagi institusi perbankan yang kompetitif dan sumber dana yang paling murah. (Acaravci dan Calim, 2013). Berikut ini disajikan tabel perusahaan jasa yang terdaftar sebagai perusahaan publik (emiten) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan awal tahun 2016 : Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Jasa di Bursa Efek Indonesia Perusahaan Jasa
Sektor Keuangan
Sub Sektor
Emiten
Bank
42
Lembaga Pembiayaan
15
Perusahaan Efek
12 (Bersambung) 2
Tabel 1.1 (Sambungan) Asuransi
12
Lainnya
1
(Sumber: www.sahamok.com) Dari tabel diatas telah disajikan daftar perusahaan jasa beserta sektor, sub sektor dan jumlah emiten. Penulis hanya akan berfokus pada sub sektor bank karena merupakan objek dari penelitian yang sedang diteliti. 1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 menjelaskan bahwa
perbankan
Indonesia
bertujuan
untuk
menunjang
pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Perbankan
mempunyai
peranan
penting
dalam
mempengaruhi
kegiatan ekonomi, sehingga perbankan dapat dijadikan tolak ukur dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Profitabilitas
merupakan
kemampuan
bank
untuk
menghasilkan atau
memperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas yang digunakan sebagai alat ukur untuk memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan income adalah ROA. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2009:118). Selain itu, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan (Dendawijaya, 2009:119).
3
Gambar 1.1 Perkembangan Profitabilitas Bank Umum (ROA) dari Tahun 20052015 dalam bentuk Persen (%)
(Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2015) Gambar 1.1 diatas menyajikan grafik perkembangan profitabilitas di Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014. Dari grafik diatas dapat terlihat terjadi penurunan profitabilitas (ROA) dari puncak pertumbuhan laba pada awal tahun berjalan sampai akhir tahun 2005, tetapi pada tahun 2006 profitabilitas kembali mengalami peningkatan sampai tahun 2007 akhir. Penurunan profitabilitas bank kembali terjadi di tahun berikutnya pada tahun 2008 akhir yang signifikan, sempat mengalami peningkatan namun kembali mengalami
penurunan
profitabilitas
sampai
tahun
2009
akhir.
Terjadi
penurunan dan peningkatan profitabilitas bank yang terjadi pada tahun 2010 awal hingga 2011 akhir. Pada tahun 2012 profitabilitas bank kembali mengalami peningkatan yang sangat memuncak yang terakhir terjadi terakhir pada tahun 2005, namun mengalami penurunan kembali sampai dengan tahun 2015. Penurunan kinerja yang tetap terjadi di tengah keberhasilan perbankan dalam menurunkan biaya dananya disebabkan oleh meningkatnya biaya pencadangan akibat dari perlambatan pertumbuhan kredit yang disertai peningkatan
risiko
kredit (Laporan Perekonimian Indonesia,
2015:117).
Namun demikian, dibandingkan dengan Negara kawasan di Asia Tenggara, profitabilitas (ROA) perbankan Indonesia masih lebih tinggi. Penurunan ROA
4
yang terjadi didorong oleh penurunan rasio NIM perbankan sebagai akibat dari perlambatan pertumbuhan kredit yang telah menyebabkan penurunan pendapatan bunga perbankan. Rasio NIM pada akhir tahun 2015 tercatat 5.2% lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 5.5% (Laporan Perekonomian Indonesia BI 2015). Tabel 1.2 Laporan Kinerja Keuangan Bank Umum dari Tahun 2011-2015 dalam bentuk Rasio (%) Variabel
2011
2012
2013
2014
2015
ROA
3.03%
3.11%
3.08%
2.85%
2.27%
NPL
2.17%
1.87%
1.77%
2.16%
2.70%
LDR
78.77%
83.58%
89.70%
89.42%
88.50%
NIM
5.91%
5.49%
4.89%
4.23%
5.32%
(Sumber: Bank Indonesia) Pada tabel 1.2 disajikan laporan kinerja keuangan bank umum dari tahun 2011-2015. Dijelaskan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara teori dengan praktik. Menurut teori semakin tinggi NPL bank maka akan semakin turun tingkat profitabilitas bank (Kasmir, 2013:126). Namun kenyataannya, pada tahun 2013 NPL yang rendah diikuti oleh penurunan ROA. Secara teori, semakin tinggi LDR maka profitabilitas bank akan semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif) (Florencia, 2014). Namun pada tahun 2013 kenaikan LDR disertai dengan penurunan ROA. Serta secara teori, semakin tinggi NIM akan diikuti dengan kenaikan ROA (Peraturan Bank Indonesia No. 5/2003). Namun pada tahun 2012 penurunan NIM disertai dengan kenaikan ROA, dan pada tahun 2015 kenaikan NIM disertai dengan penurunan ROA. Menurut penelitian sebelumnya terdapat banyak variabel independen yang dapat
mempengaruhi ROA.
Variabel tersebut diantaranya adalah Non
Performing Loan (NPL), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest
5
Margin
(NIM).
Peneliti memilih variabel tersebut dikarenakan adanya
ketidakkonsistenan hasil yang terjadi pada penelitian sebelumnya. Salah satu fungsi dari bank adalah menyalurkan dana pihak ketiga kedalam kredit. Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menjaga risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. NPL ini sangat mempengaruhi kinerja bank terutama kualitas aset dan semakin tinggi NPL maka akan menurunkan pendapatan bank (Kasmir, 2013:126). Bank Indonesia menetapkan kriteria rasio NPL maksimum 5%. Jika dilihat dari beberapa penelitian sebelumnya, tedapat hasil perbedaan penelitian yang berkaitan dengan risiko kredit (NPL) terhadap profitabilitas (ROA). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dwi Agung Prasetyo, Ni Putu Ayu Darmayanti (2015) menunjukan bahwa risiko kredit (NPL) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Anindita Dani Permatasari (2012) menunjukan bahwa risiko kredit (NPL) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Ukuran untuk mengetahui likuiditas bank adalah dengan menggunakan rasio Loan To Deposit Ratio (LDR), yaitu seberapa besar dana bank yang disalurkan kepada kreditur (Frianto Pandia, 2012:118). Semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyakurkan kreditnya secara efektif) (Folerencia, 2014). Tingkat likuiditas sangat penting bagi suatu bank. Sebesar apapun aset yang dimiliki suatu bank jika kondisi likuiditasnya buruk, maka bank akan mengalami kesulitan dalam penarikan dana oleh deposan. Likuiditas yang baik menandakan bank tidak mengalami kekurangan dana pada saat deposan menarik dananya (Frianto Pandia, 2012:205). Jika dilihat dari penelitian yang berkaitan dengan risiko likuiditas (LDR) tehadap profitabilitas (ROA) terdapat perbedaan hasil penelitian. Dalam penelitian Made Windi Ariani, Putu Bagus Ardiana (2015) menunjukan bahwa risiko likuiditas (LDR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan dalam penelitian Ni Nym. Karisma Dewi Paramitha, I Wayan
6
Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja (2014) menunjukan bahwa risiko likuiditas (LDR) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Berdasarkan ketentuan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/2003, salah satu proksi dari risiko tingkat bunga adalah Net Interest Margin (NIM). NIM sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap tingkat bunga. Saat tingkat suku bunga berubah, pendapatan bunga dan biaya bunga bank akan berubah. Sebagai contoh saat suku bunga naik, baik pendapatan bunga maupun biaya bunga akan naik karena beberapa asset dan liability bank akan dihargai pada tingkat yang lebih tinggi. Pada beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukan keterkaitan antara risiko tingkat bunga (NIM) terhadap profitabilitas (ROA) juga terdapat perbedaan hasil. Dalam penelitian yang dilakukan Luh Eprima Dewi (2015) menunjukan bahwa risiko tingkat bunga (NIM) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan dalam penelitian Made Ria Anggraeni, I Made Sadha Suardhika (2014) menunjukan bahwa risiko tingkat bunga (NIM) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA). Berdasarkan
fenomena
dan
hasil
penelitian
yang
telah
dilakukan
sebelumnya penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas. Maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)”. 1.3 Perumusan Masalah Sektor perbankan pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem keuangan.
Di Indonesia,
sistem keuangan masih terfokus pada sektor
perbankan, yang memiliki peran krusial dalam kegiatan pendanaan ekonomi riil. Hingga saat ini, sistem keuangan Indonesia masih didominasi oleh sektor perbankan dengan pangsa pasar yang mencapai 78,5% per akhir tahun 2013 (Kajian Stabilitas Keuangan, 2014).
7
Profitabilitas merupakan salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan perbankan, dengan profitabilitas dapat diketahui bagaimana kesanggupan atau kemampuan bank dalam memperoleh laba secara efektif dan efisien. Namun terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat dan harus diperhatikan oleh bank dalam memperoleh laba secara efektif dan efisien, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga. Laba ini menjadi kunci utama pendukung kontinuitas dan perkembangan bank yang bersangkutan, karena laba merupakan tujuan utama dari suatu bank sehingga harus benar-benar diperhatikan secara serius. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana risiko
kredit,
risiko likuiditas, risiko tingkat bunga dan
profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 ? 2. Bagaimana pengaruh secara simultan risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 ? 3. Bagaimana pengaruh secara parsial risiko kredit terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 ? 4. Bagaimana pengaruh secara parsial risiko likuiditas terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 ? 5. Bagaimana
pengaruh
secara
parsial risiko
tingkat
bunga
terhadap
profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 ? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah :
8
1. Untuk mengetahui risiko kredit, risiko likuiditas, risiko tingkat bunga dan profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan risiko kredit, risiko likuiditas, risiko tingkat bunga dan profitabilitas pada perusahaan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. 3. Untuk
mengetahui
pengaruh
secara
parsial risiko
kredit
terhadap
profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. 4. Untuk
mengetahui pengaruh secara parsial risiko likuiditas terhadap
profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. 5. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. 1.6 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak berkepentingan yang dapat dilihat dari dua aspek, yaitu : 1.6.1 Aspek Teoritis Kegunaan teoritis yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain : 1. Bagi
akademisi,
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
pengetahuan mengenai pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, risiko tingkat bunga dan profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan pembelajaran untuk disempurnakan pada penelitian selanjutnya.
9
1.6.2 Aspek Praktis Kegunaan praktis yang diharapkan dalam penerapan pengetahuan sebagai hasil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi manajemen bank agar memaksimalkan keberadaan masyarakat dan mampu memberikan pelayan terbaik agar dapat menarik sebanyakbanyaknya debitur sekaligus mampu untuk menganalisis kemampuan bank
dalam
memenuhi
keinginan
debitur
yang
bertujuan
untuk
menambah keuntungan bank. 2. Bagi debitur, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
sumber
informasi
dan
pertimbangan
berkaitan
dengan
memahami profitabilitas bank atau rasio ROA yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian 1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi
yang
dipilih
adalah
website
resmi Bursa
Efek
Indonesia
(www.idx.co.id) dan objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa sektor keuangan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Data penelitian ini diambil dari laporan
tahunan
yang
diperoleh
dari
website
resmi
masing-masing
perusahaan, dan Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). 1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2016 sampai bulan Agustus
2016.
Periode
penelitian
ini
menggunakan
laporan
tahunan
perusahaan jasa sektor keuangan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Secara garis besar sistematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
10
BAB I PENDAHULUAN Bab
ini
memberikan
penjelasan
mengenai gambaran
umum objek
penelitian, latar belakang penelitian yang berisi fenomena penelitian serta argumentasi teoritis atas pemilihan topik sesuai dengan latar belakang penelitian,
perumusan
masalah
yang
didasarkan
pada
latar
belakang
penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian yang menjelaskan hasil yang diinginkan dari penelitian ini, dan kegunaan penelitian yang dijelaskan dengan dua aspek yaitu teoritis dan praktis, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan secara garis besar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menjelaskan secara padat, jelas, dan rinci landasan teori-teori risiko kredit, risiko likuiditas, risiko tingkat bunga dan variabel profitabilitas. Bab
ini
juga
menguraikan
penelitian-penelitian
terdahulu
yang
dapat
dijadikan acuan dalam penelitian ini, kerangka pemikiran yang membahas rangkaian pola pikir untuk menggambarkan masalah penelitian, hipotesis penelitian sebagai dugaan awal atas masalah penelitian dan pedoman untuk melakukan pengujian data, serta lingkup penelitian yang menjelaskan dengan rinci batasan dan cakupan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan,
identifikasi
variabel
dependen
dan
independen,
definisi
operasional variabel, tahap penelitian, jenis dan sumber data (populasi dan sampel), serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas deskripsi penelitian berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan pembahasan hasil dari analisis penelitian, serta pengujian dan analisis hipotesis. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab yang menjelaskan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, berisi kesimpulan sebagai jawaban dari masalah yang diangkat
11
dalam penelitian, serta saran untuk langkah kedepan dalam menindak lanjuti dari jawaban masalah yang ada.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian 2.1.1 Perbankan 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut UU Negara Republik Indonesia No. 10/1998 pasal satu huruf dua yang mengatur tentang perbankan menjelaskan bahwa pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Menurut
Kasmir
(2013:3),
dalam bukunya
Dasar-dasar
Perbankan
mendefinisikan bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta meberikan jasa-jasa bank lainnya. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utama usahanya adalah mengumpulkan dana dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan bentuk jasa-jasa lainnya. 2.1.1.2 Fungsi Bank Secara umum fungsi utama bank menurut UU No.10 tahun1998 tentang perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkannya dalam bentuk pinjaman atau kredit (lending) untuk berbagai tujuan.
Menurut Kasmir (2013:6), secara ringkas fungsi bank sebagai
perantara keuangan dapat dilihat dalam Gambar 2.1 berikut ini:
13
Gambar 2.1 Fungsi Bank
FUNGSI BANK 1
Masyarakat yang Kelebihan Dana
3
Beli Dana 2
Masyarakat yang Kekurangan Dana
Jual Dana
4
4
Giro Tabungan Deposito
Pinjaman (Kredit)
(Sumber: Kasmir 2013) Arus perputaran uang yang ada di bank dari masyarakat kembali ke masyarakat, di mana bank sebagai perantara dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nasabah (masyarakat) yang kelebihan dana menyimpan uangnya di bank dalam bentuk simpanan Giro, Tabungan atau Deposito. Bagi bank dana yang disimpan oleh masyarakat adalah sama artinya dengan membeli dana. Dalam hal ini nasabah sebagai penyimpan dana bank senilai penerimaan titipan simpanan. Nasabah dapat memilih sendiri untuk menyimpan dana apakah dalam bentuk Giro, Tabungan atau Deposito. 2. Nasabah penyimpan akan memperoleh balas jasa dari bentuk berupa bunga bagi bank konvensional dan bagi hasil bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syariah. Besarnya jasa bunga dan bagi hasil tergantung dari besar kecilnya dana yang disimpan dan faktor lainnya. 3. Kemudian oleh bank dana yang disimpan oleh nasabah di bank yang bersangkutan disalurkan kembali (dijual) kepada masyarakat yang kekurangan atau membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman/kredit. 4. Bagi masyarakat yang memperoleh pinjaman atau kredit dari bank, diwajibkan kembali untuk mengembalikan pinjaman tersebut beserta
14
bunga yang telah ditetapkan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah.
Khusus
bagi bank
yang
berdasarkan
prinsip
syariah
pengembalian pinjaman disertai dengan sistem bagi hasil sesuai hukum islam. 2.1.1.3 Jenis Bank Jenis-jenis perbankan di Indonesia dapat dilihat dari beberapa segi antara lain (Kasmir, 2013:19): 1. Dilihat dari segi fungsinya Berdasarkan Undang-undang No.10 tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari: a. Bank umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yng diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil. b. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha BPR terutama ditunjukan untuk melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat didaerah pedesaan. 2. Dilihat dari sisi Kepemilikannya a. Bank Milik Pemerintah, merupakan bank yang akte pendirian maupun
modalnya
dimiliki oleh
pemerintah
sehingga
seluruh
keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. b. Bank Milik Swasta Nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian
besarnya
dimiliki oleh
swasta nasional serta akte
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta.
15
c. Bank Milik Koperasi, adalah bank yang kepemilikan sahamsahamnya
dimiliki
oleh
perusahaan
yang
berbadan
hukum
koperasi. d. Bank Milik Asing, merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
baik
milik
swasta
asing
atau
pemerintah
asing.
Kepemilikannya pun jelas dimiliki oleh pihak asing (luar negeri). e. Bank
Milik
Campuran,
merupakan
bank
yang
kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. 3. Dilihat dari Segi Status a. Bank Devisa, merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, traveler cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit. b. Bank Non Devisa, merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Bank non devisa melakukan transaksi dalam batas-batas suatu negara. 4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga a. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensioanal, menetapkan bunga sebagai harga jual baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan, maupun deposito. Demikian pula harga beli untuk produk pinjamannya juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. b. Bank
berdasarkan Prinsip
Syariah,
yang menerapkan aturan
perjanjain berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain dalam hal bentuk menyimpan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
16
2.1.1.4 Kegiatan Bank Menurut Kasmir (2013:33), kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut. 1. Menghimpun Dana (Funding) Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah: a. Simpanan Giro (Demand Deposit) Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya. b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit) Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan
yang
ditetapkan
oleh bank.
Penarikan tabungan
dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktinya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro. c. Simpanan Deposito (Time Deposit) Deposito
merupakan
simpanan
yang
memiliki jangka waktu
tertentu (jatuh tempo). Penarikannya pun dilakukan sesuai jangka
17
waktu tersebut. Namun, saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Jenis deposito pun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call. 2. Menyalurkan Dana (Lending) Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis,
tergantung
Demikian
pula
dari dengan
kemampuan jumlah
bank
yang
menyalurkannya.
serta tingkat suku bunga yang
ditawarkan. Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dahulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi beberapa aspek penilaian. Penerimaan kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga
kredit
sangat
mempengaruhi keuntungan bank,
mengingat
keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi: a. Kredit Investasi Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relative panjang, yaitu diatas 1 (satu) tahun. b. Kredit Modal Kerja Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek, yaitu tidak lebih dari 1 (satu) tahun.
18
c. Kredit Perdagangan Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. d. Kredit Produktif Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai. e. Kredit Konsumtif Merupakan
kredit
yang
digunakan
misalnya keperluan konsumsi,
baik
untuk
keperluan
pribadi
pangan, sandang maupun
papan. f.
Kredit Profesi Merupakan
kredit
yang
diberikan
kepada
para
kalangan
professional seperti dosen, dokter atau pengacara. 3. Memberikan Jasa-jasa Bank Lainnya (Services) Jasa-jasa bank
lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk
mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat benyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan desawa ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga simpanan lebih besar dai bunga kredit). Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang andal. Disamping itu, juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktinya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:
19
a. Kiriman Uang (Transfer) Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan dengan tujuan kota, luar kota atau luar negeri. b. Kliring (Clearing) Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. c. Inkaso (Collection) Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. d. Safe Deposit Box Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket. Jasa pelayanan ini memberikan pelayanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barangbarang berharga milik nasabah. e. Bank Card (Kartu Kredit) Bank Card atau lebih popular dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan diberbagai tempat pembelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM. f.
Bank Notes Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
g. Bank Garansi Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha.
20
h. Bank Draft Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada nasabahnya. Wesel
ini
dapat
diperjualbelikan
apabila
nasabah
membutuhkannya. i.
Letter of Credit (L/C) Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importer
yang digunakan untuk
melakukan pembayaran atas
transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. j.
Cek Wisata (Travelers Cheque) Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan.
Cek
wisata
dapat
dipergunakan
sebagai
alat
pembayaran di berbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket dan bisa juga digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya. k. Menerima setoran-setoran Dalam
hal
ini
bank
membantu
nasabahnya
dalam
rangka
menanmpung setoran dari berbagai tempat antara lain:
l.
-
Pembayaran pajak
-
Pembayaran telepon
-
Pembayaran air
-
Pembayaran listrik
-
Pembayaran uang kuliah
Melayani pembayaran-pembayaran Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan pembayaran seperti yang diperintahkan nasabahnya antara lain: -
Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
-
Pembayaran deviden
-
Pembayaran kupon
-
Pembayaran bonus/hadiah
21
m. Bermain di dalam pasar modal Kegiatan
bank
dapat
memberikan
atau
bermain
surat-surat
berharga di pasar modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi: -
Penjamin emisi (underwriter)
-
Penjamin (guarantor)
-
Wali amanat (trustee)
-
Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
-
Pedagang efek (dealer)
-
Perusahaan pengelola dana (investment company)
n. Dan jasa-jasa lainnya. 2.1.1.5 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Per Januari 2012 seluruh Bank Umum di Indonesia sudah harus menggunakan pedoman penilaian tingkat kesehatan bank yang terbaru berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, yang mewajibkan Bank Umum. Tatacara terbaru tersebut, kita sebut saja sebagai Metode RGEC, yaitu singkatan dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, dan Capital. Pedoman perhitungan selengkapnya diatur dalam Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum tersebut merupakan petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011, yang mewajibkan Bank Umum
untuk
melakukan
penilaian
sendiri
(self
assessment)
Tingkat
Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) baik secara individual maupun secara konsolidasi. 2.1.2 Profitabilitas 2.1.2.1 Pengertian Profitabilias Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan
22
return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor. Sering kali pengamatan menujukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Meskipun tidak ada pembenaran teoritis mengenai hal ini, namun penjelasan praktis atas kenyataan ini adalah bahwa perusahaan yang profitable tidak
memerlukan
pengembaliannya
banyak
yang
sangat
pembiayaan
dengan
hutang.
Tingkat
tinggi memungkinkan perusahaan tersebut
untuk membiyai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal (Brigham dan Houston, 2011:189). Menurut Dendawijaya (2009:119) Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Profitabilitas untuk
mencerminakan kemampuan perusahaan dalam usahanya
menghasilkan
laba
dalam proses
operasinya.
Profitabilitas
akan
menghasilkan tambahan dana bagi perusahaan baik akan dimasukkan ke dalam laba ditahan ataupun langsung digunakan untuk investasi. Farnk dan Goyal dalam Setia Mulyawan (2015:247) mencatat bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, cenderung mempunyai tingkat utang yang rendah. Sesuai dengan pecking order theory perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi mempunyai sumber dana internal yang melimpah, dan akan cenderung menggunakan pendanaan melalui sumber internal yaitu menggunakan labanya daripada harus melakukan utang ketika membutuhkan pendanaan. Menurut Kamalidin (2011:325) Profitabilitas perusahaan pada tahun sebelumnya sebagai dasar penting untuk menentukan struktur modal tahun yang akan datang. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan memiliki laba ditahan yang besar pula, sehingga ada kecenderungan perusahaan akan lebih senang
meggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang sebgai
pembiayaan investasi.
23
Analisis
profitabilitas
yang
relavan
dipergunakan
dalam
meneliti
profitabilitas suatu bank adalah Return on Asset (ROA). Return on Asset adalah rasio yang menunjukan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. ROA merupakan indikator kemampuan perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh bank (Pandia, 2012:71). Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas bank. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Penelitian ini
menggunakan
ROA
sebagai indikator
profitabilitas
bank.
Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan ROA seluruh elemen aset yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dapat terpenuhi. Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut (Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011:
2.1.3 Pengertian Risiko Risiko
merupakan
akibat
dari
kejadian
(event)
yang
berpotensi
mempengaruhi pencapaian tujuan (objective). Dalam pengertian umum, risiko diartikan
bersifat
netral,
belum
tentu
merugikan
dan
belum
tentu
menguntungkan, sehingga dikenal istilah upside risk dan downside risk. Terdapat 8 jenis risiko perbankan, yaitu: 1) Risiko Kredit 2) Risiko Pasar 3) Risiko Likuiditas 4) Risiko Operasional
24
5) Risiko Hukum 6) Risiko Reputasi 7) Risiko Stratejik 8) Risiko Kepatuhan Pada penelitian ini, penulis hanya akan berfokus pada risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga. Untuk risiko tingkat bunga berhubungan dengan risiko pasar. Risiko pasar merupakan risiko gabungan yang terbentuk akibat perubahan tingkat bunga, perubahan nilai tukar serta hal lain yang mempengaruhi harga pasar saham, ekuitas maupun komoditas (Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009). 2.1.3.1 Risiko Kredit Menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko kredit berasal dari kegiatan penyaluran dana dan komitmen lain, risiko ini timbul karena pihak peminjam tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya kepada bank pada saat jatuh tempo. Risiko ini
timbul
karena
adanya
ketidakpastian
tentang
pembayaran
kembali
pinjaman oleh debitur. Menurut Frianto Pandia (2012:204), risiko kredit dapat didefinisikan sebagai risiko kerugian sehubungan dengan pihak peminjam yang tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamnya secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya. Dengan kata lain risiko ini timbul karena adanya ketidakpastian tentang pembayaran kembali pinjaman oleh debitur. Oleh karena itu, pihak bank harus berhati-hati, cermat dan teliti dalam menilai calon debitur. Meskipun ketelitian dan sifat hati-hati tidak akan menghilangkan seratus persen ketidakpastian, namun dengan kecermatan dalam meneliti calon debitur sedikit banyaknya turut membantu memperkecil risiko. Memang harus pula menjadi pertimbangan bank bahwa tindakan yang ketat dalam mengevaluasi calon debitur jangan sampai menyababkan birokrasi yang tidak perlu, sehingga calon debitur mengundurkan diri tidak jadi untuk meminjam. Oleh
25
karena
itu
setiap
pinjaman
perlu
ada
jaminan
untuk
mengantisipasi
kemungkinan timbulnya risiko ini. Risiko kredit juga terdapat aktivitas treasury. Risiko kredit pada aktivitas treasury antara lain terdapat pada aktivitas
penempatan
dana
kepada
bank
lain.
Pada
umumnya,
limit
penenmpatan kepada bank lain bersifat clean, artinya tidak mensyaratkan penyerahan agunan dari bank yang menerima penyimpanan dana. Dengan demikian, terdapat risiko kredit apabila bank penerima dana tidak dapat memenuhi kewajiban kepada bank pemberi dana, yaitu mengembalikan dana tersebut pada saat jatuh tempo (Ikatan Bankir Indonesia, 2015:67). Dalam penelitian ini penilaian risiko kredit menggunakan rasio Non Performing Loan (kredit bermasalah). Menurut Dewa (2015:109), Non Performing Loan (NPL) gross, merupakan perbandingan antara kredit macet dengan
total
kredit
yang
disalurkan
oleh
bank.
NPL
gross
tidak
memperhitungkan cadangan atas kredit macet. Semakin tinggi rasio ini mengindikasikan rendahnya kualitas proses penyaluran pembiayaan yang dijalankan oleh bank. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin pula risiko kredit yang ditanggung oleh bank. Bank Indonesia menetapkan kriteria rasio NPL gross maksimal 5%. Jika melebihi 5% akan mempengaruhi
penilaian
tingkat
kesehatan
bank
yang
bersangkutan.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 rasio NPL dapat dihitung dengan rumus:
2.1.3.2 Risiko Likuiditas Berdasarkan
peraturan
Bank
Indonesia
No.11/15/PBI/2009
tentang
perubahan atas peraturan bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum mendefinisikan risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat digunakan,
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi
26
keuangan bank. Pengelolaan likuiditas merupakan salah satu masalah yang kompleks dalam kegiatan operasi bank, hal tersebut dikarenakan dana yang dikelola bank sebagian besar adalah dana dari masyarakat yang sifatnya jangka pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Menurut Frianto Pandia (2012:205) risiko likuiditas yaitu risiko yang timbul akibat kurang tersedianya alat-alat
likuid
bank
sehingga
tidak
mampu
memenuhi
kewajiban-
kewajibannya baik untuk memenuhi penarikan titipan oleh para penyimpan maupun memberikan pinjaman kepada para calon debitur. Karena dana likuidnya tidak cukup, biasanya bank terpaksa menjual earning asset-nya dengan
harga
yang
relatif
rendah
atau
bahkan
menderita
kerugian.
Pengelolaan risiko likuiditas merupakan salah satu aktivitas terpenting yang dilaksanakan bank. Kekurangan likuiditas pada satu bank selain berdampak pada bank tersebut dapat pula menimbulkan efek lebih luas pada sistem perbankan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, dalam pengelolaan risiko likuiditas diperlukan penerapan strategi yang tepat dan pengawasan yang efektif yang diimplementasikan melalui proses-proses yang sudah dilakukan validasi
dalam
pengukuran
risiko
likuiditas
(Ikatan
Bankir
Indonesia,
2015:136). Dalam penelitian ini penilaian risiko likuiditas dalam mengetahui kondisi keuangan suatu bank adalah dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR dapat mencerminkan risiko likuiditas. Menurut peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, mengharuskan setiap bank memiliki rasio LDR dalam rentang 78-100%. LDR merupakan rasio yang
menyatakan
seberapa jauh bank
telah menggunakan uang para
penyimpan (depositor) untuk memberikan pinjaman adalah uang yang berasal dari titipan para penyimpan. Menurut Frianto Pandia (2012:118), penilaian kesehatan likuiditas bank yang berupa Loan to Deposit Ratio (LDR), dengan rumus:
27
2.1.3.3 Risiko Tingkat Bunga Berdasarkan ketentuan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/2003, salah satu proksi dari risiko tingkat bunga adalah NIM, dapat diukur dengan suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan (lending) atau dalam bentuk absolut, selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman. Net Interest Margin (NIM) sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap tingkat bunga. Saat tingkat suku bunga berubah, pendapatan bunga dan biaya bunga bank akan berubah. Sebagai contoh saat suku bunga naik, baik pendapatan bunga maupun biaya bunga akan naik karena beberapa aset dan liability bank akan dihargai pada tingkat yang lebih tinggi. Menurut Rahardjo (2014) menyatakan bahwa risiko tingkat bunga merupakan salah satu model yang digunakan untuk mendeteksi secara umum sensitivitas bank terhadap pergerakan suku bunga. Risiko tingkat bunga adalah potensi kerugian pada posisi neraca bank yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi bank, sehingga harga pasar dari posisi bank menjadi turun nilainya, atau risiko pada transaksi bank yang mengandung risiko tingkat bunga (Ikatan Bankir Indonesia, 2015:108). Risiko tingkat bunga yang dihadapi bank umum karena perubahan tingkat bunga, risiko tingkat bunga terjadi ketika bank memberikan pinjaman untuk jangka waktu yang lebih lama dengan tingkat bunga yang tinggi, kemudian tingkat bunga mengalami penurunan yang drastis. NIM suatu bank dikatakan sehat bila memiliki NIM diatas 2% berdasarkan standar yang diberikan oleh Bank Indonesia. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, biaya dana yaitu bunga yang dibayarkan oleh bank kepada
masing-masing
sumber
dana
yang
bersangkutan.
Rasio
ini
memperlihatkan risiko yang mengukur besaran suku bunga yang diterima oleh bank dibandingkan dengan bunga yang dibayar. Penilaian tingkat suku bunga berupa Net Interest Margin (NIM), dengan rumus:
28
2.1.4 Penelitian Terdahulu Berbagai penelitian mengenai pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas telah dilakukan di Indonesia dan luar negeri. Meskipun masih banyak terdapat keterbatasan dan inkonsistensi dalam hasil penelitian. Penulis dapat mengambil beberapa hasil dari penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai referensi adalah sebagai berikut: 1. Penelitian I a. Judul: Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas BPR Di Kota Denpasar. b. Tahun: 2016. c. Penulis: Ni Wayan Wita Capriani, Ni Made Dana. d. Literatur: E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 3, 2016: 14861512, ISSN 2302-8912. e. Populasi
dan
Sampel: Populasi penelitian
ini adalah
Bank
Pengkreditan Rakyat (BPR) yang terdapat di Kota Denpasar periode 2010-2014 dengan sampel sebanyak 10 BPR. f.
Variabel: 1) Dependen: Profitabilitas. 2) Independen: Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Likuiditas.
g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas, sedangkan
Risiko
Operasional
berpengaruh
signifikan
negatif
Kredit,
Biaya
terhadap Profitabilitas.
2. Penelitian II a. Judul:
Pengaruh
Kecukupan
Modal,
Risiko
Operasional Pendapatan Operasional Pada Profitabilitas Bank.
29
b. Tahun: 2016. c. Penulis: I Made Hendra Edy Saputra, I Gusti Ayu Nyoman Budiasih. d. Literatur: E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.3 (2016), ISSN: 2302-8559. e. Populasi dan Sampel: Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2009-2013 dengan sampel 26 perusahaan perbankan. f.
Variabel: 1) Dependen: Profitabilitas. 2) Independen:
Kecukupan
Modal,
Risiko
Kredit,
Biaya
Operasional Pendapatan Operasional. g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian: Hasil
penelitian
ini
menyatakan
bahwa
Kecukupan
Modal
berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan risiko kredit dan biaya operasional pendapatan operasional berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
3. Penelitian III a. Judul: Pengaruh Kecukupan Modal,
Tingkat Efisiensi, Risiko
Kredit dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas LPD Kabupaten Bandung. b. Tahun: 2015. c. Penulis: Made Windi Ariani dan Putu Bagus Ardiana. d. Literatur: E-Jurnal Akuntansi Unversitas Udayana 13.1 (2015): 259-275, ISSN: 2302-8556. e. Populasi dan Sampel: LPD Kabubaten Bandung dengan metode propotional random sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 94 unit LPD. f.
Variabel:
30
1) Dependen: Profitabilitas. 2) Independen:
Kecukupan
Modal,
Tingkat
Efisiensi,
Risiko
Kredit, dan Likuiditas. g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Likuiditas berpengaruh positif
terhadap
Efisiensiberpengauh
Profitabilitas. negatif
Risko
terhadap
Kredit
dan
Profitabilitas.
Tingkat
Kecukupan
Modal tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.
4. Penelitian IV a. Judul: Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT PBD Bali. b. Tahun: 2015. c. Penulis: Dwi Agung Prasetyo dan Ni Putu Ayu Darmayanti. d. Literatur: E-Jurnal Manajemen Unud , Vol. 4 No. 9, 2015: 25902617, ISSN 2302-8912. e. Populasi dan sampel: Populasi penelitian ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Bali Periode 2009-2013,
terdapat 60
pengamatan. f.
Variabel: 1) Dependen : Profitabilitas. 2) Independen : Risiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan Modal, dan Efisiensi Operasional.
g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Likuiditas berpengaruh positif terhadap Profitabilitas. Risiko Kredit, Kecukupan Modal dan
Efisiensi
Operasional
berpengaruh
negatif
terhadap
Profitabilitas.
31
5. Penelitian V a. Judul: Determinant Of Bank Profitability: Empirical Evidence From Bangladesh. b. Tahun: 2015. c. Penulis: Mohammad Morshedur Rahman, Md. Kowsar Hamid dan Md. Abdul Mannan Khan. d. Literatur: International Journal Of Business And Management; Vol. 10, No. 8; 2015, ISSN: 1833-3850, E-ISSN: 1833-8119. e. Populasi
dan
Sampel:
Populasi
penelitian
ini adalah
bank
komersial di Bangladesh periode 2006-2013 dengan sampel yang terdiri dari 25 bank. f.
Variabel: 1) Dependen: Profitabilitas. 2) Independen:
Kekuatan
Modal,
Risiko
Kredit,
Struktur
Kepemilikan, Ukuran bank, Non-bunga Pendapatan, Efisiensi, Kegiatan Off Neraca dan Likuiditas. g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Kekuatan Modal dan Insentitas
Pinjaman
memiliki
dampak
positif
dan
signifikan
terhadap Profitabilitas, Biaya Efisiensi dan tidak seimbang lembar kegiatan berdampak negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas, sedangkan Pendapatan Non-bunga, Risiko Kredit dan GGDP memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Profitabilitas.
6. Penelitian VI a. Judul: Do Commercial Banks Use Loan Loss Provisions To Smooth Their Income? Empirical Evidence From Sri Lankan Commercial Bank. b. Tahun: 2015. c. Penulis: Fernando W.D.I dan Ekanayake E.M.N.N.
32
d. Literatur: Journal Of Finance And Bank Management Vol. 3, No. 1, pp. 167-179, ISSN: 2333-6064. e. Populasi
dan
Sampel:
Populasi
penelitian
ini adalah
bank
komersial di Sri Lanka periode 2003-2012. f.
Variabel: 1) Dependen: Profitabilitas. 2) Independen: Rasio Kecukupan Modal, Perubahan Total Kredit, Perubahan Kredit Non-performing, Total Kredit, NPL, Laba Sebelum Pajak dan Ketentuan Pinjaman.
g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa negeri bank komersial swasta berlisensi menggunakan ketentuan kerugian pinjamanuntuk kelancaran pendapatan sementara bank sektor publik tidak. provisi kerugian pinjaman bank untuk sebagian besar adalah tergantung pada variabel tertentu empat perbankan. Hal itu lebih lanjut mengungkapkan bahwa bank dengan tingkat tinggi pertumbuhan kredit berhubungan dengan penurunan tingkat kredit bermasalah. Akhirnya studi ini menunjukkan implikasi kebijakan yang penting bagi para bankir dan regulator yang dapat membantu untuk mengatasi kegiatan perataan laba dari sektor keuangan di Sri Lanka.
7. Penelitian VII a. Judul: Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit dan Suku Bunga Kredit Pada Profitabilitas. b. Tahun: 2014. c. Penulis: Made Ria Anggreni dan I Made Sadha Suardhika. d. Literatur: E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.9.1 (2014): 2738, ISSN: 2302-8556.
33
e. Populasi dan Sampel: Penelitian ini menggunakan sampel jauh, yaitu dengan mengambil semua anggota populasi sebagai sampel. Daya yang diperoleh adalah data bulanan dari laporan keuangan publikasi bank-bank pemerintah selama tiga tahun, yaitu dari 20102012. f.
Variabel: 1) Dependen: Profitabilitas. 2) Independen: Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit dan Suku Bunga Kredit.
g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Kecukupan
Modal berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas.
Risiko Kredit dan Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
8. Penelitian VIII a. Judul: Credit Risk And Profitability Of Selected Bank In Ghana. b. Tahun: 2012. c. Penulis: Samuel Hymore Boahene, DR. Julius Dasah dan Samuel Kwaku Agyei. d. Literatur: Research Journal Of Finance And Accounting, ISSN: 2222-1697 (Paper) ISSN: 2222-2847 (Online). e. Populasi
dan
Sampel:
Populasi
penelitian
ini adalah
bank
komersial yang terpilih dengan sampel terdiri dari 6 bank. f.
Variabel: 1) Dependen: Profitabilitas. 2) Independen: Risiko Kredit.
g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian:
34
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Risiko Kredit memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap Profitabilitas bank.
9. Penelitian IX a. Judul: Effect Of Banking Sectoral Factor On The Profitability Of Commercial Banks Kenya. b. Tahun: 2011. c. Penulis: Themba Mamba Shipho. d. Literatur: Economics And Finance Review Vol.1(5) pp. 01-30, July, 2011. ISSN: 2047-0401. e. Populasi
dan
Sampel:
Populasi
penelitian
ini adalah
bank
komersial Kenya diperoleh dari CBK selama periode 2002-2008 dan Perbankan Survei 2009 dengan sampel penelitian yang terdiri dari 38 bank. f.
Variabel: 1) Dependen: ROA. 2) Independen: Kecukupan Modal,
Kualitas Aset, Likuiditas,
Efisiensi Biaya Operasional dan Diversifikasi Pendapatan. g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Kecukupan Modal, Kualitas Aset, Likuiditas, Efisiensi Biaya Operasional dan Diversifikasi Pendapatan berpengaruh signifikan secara table tic terhadap ROA.
10. Penelitian X a. Judul: Determinant Of Bank Profitability: Evidence From The Greek Banking Sector. b. Tahun: 2009. c. Penulis: Constantinos Alexiou.
35
d. Literatur: Economic Annals, Volume LIV, No.182/July-September 2009. ISSN: 0013-3264. e. Populasi dan Sampel: Populasi penelitian ini adalah bank domestik Yunani yang diperoleh dari Bursa Efek Athena selama periode 200-2007 dengan sampel penelitian yang terdiri dari 6 bank. f.
Variabel: 1) Dependen: Profitabilitas. 2) Independen: Size,
Credit
Risk,
Bank
Productivity,
dan
Liquidity. g. Teknik Analisis Data: Analisis Regresi Linier Berganda. h. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Size berpengaruh signifikan dan positif, Credit Risk berpengaruh signifikan dan negatif, Bank Productivity
berpengaruh
signifikan
dan
negatif
terhadap
profitability. Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu No 1
Nama Peneliti
Judul
Persamaan
Perbedaan
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Ni Wayan Wita
Pengaruh
1. Variabel dependen
1. Objek penelitian adalah
Capriani, Ni
Risiko Kredit,
yang digunakan adalah
Made Dana
Risiko
Profitabilitas
(2016).
Operasional 2. Variabel independen
BPR di kota Denpasar
2. Periode penelitian 20102014
dan Risiko
yang digunakan adalah3. Variabel independen
Likuiditas
Risiko Kredit dan
yang digunakan adalah
Terhadap
Risiko Likuiditas.
Risiko Operasional.
Profitabilitas BPR Di Kota Denpasar.
36
Tabel 2.1 (Sambungan) 2 I Made Hendra
3
Pengaruh
1. Variabel dependen
1. Objek penelitian adalah
Edy Saputra, I
Kecukupan
yang digunakan adalah
perusahaan yang terdaftar
Gusti Ayu
Modal, Risiko
profitabilitas.
di BEI
Nyoman
Kredit, Biaya 2. Variabel independen 2. Periode penelitian 2009-
Budiasih
Operasional
yang digunakan adalah
(2016).
Pendapatan
Risiko Kredit.
2013
3. Variabel independen
Operasional
yang digunakan adalah (Bersambung)
Pada
Kecukupan Modal dan
Profitabilitas
Biaya Operasional
Bank.
Pendapatan Operasional.
Made Windi
Pengaruh
1. Variabel dependen
1. Objek penelitian adalah
Ariani dan Putu
Kecukupan
yang digunakan adalah
Bagus Ardiana
Modal, Tingkat
Profitabilitas
(2015).
Efisiensi,
LPD kabupaten Bandung
2. Periode penelitian 2011-
2. Variabel independen
2013
Risiko Kredit
yang digunakan adalah3. Variabel independen
dan Likuiditas
Risiko Kredit dan
yang digunakan adalah
Terhadap
Likuiditas.
Kecukupan Modal dan
Profitabilitas
Tingkat Efisiensi.
LPD Kabupaten Bandung. 4
Dwi Agung
Pengaruh
Prasetyo dan Ni
Risiko Kredit,
yang digunakan adalah
Putu Ayu
Likuiditas,
profitabilitas.
Darmayanti
Kecukupan
(2015).
Modal dan
yang digunakan adalah3. Variabel independen
Efisiensi
Risiko Kredit dan
yang digunakan adalah
Operasional
Likuiditas.
Kecukupan Modal dan
Terhadap
1. Variabel dependen
2. Variabel independen
1. Objek penelitian adalah PT PBD Bali
2. Periode penelitian 20092013
Efisiensi Operasional.
Profitabilitas Pada PT PBD
(Bersambung) 37
Bali.
Tabel 2.1 (Sambungan) 5 Mohammad
Determinant 1. Variabel dependen
1. Objek penelitian adalah
Morshedur
Of Bank
yang digunakan adalah
bank komersial di
Rahman, Md.
Profitability:
Profitabilitas
Bangladesh
Kowsar Hamid
Empirical
dan Md. Abdul
Evidence From yang digunakan adalah
Mannan Khan
Bangladesh.
2. Variabel independen 2. Periode penelitian 2006-
Risiko Kredit dan
(2015).
2013
3. Variabel independen
Likuiditas.
yang digunakan adalah Kekuatan Modal, Struktur Kepemilikan, Ukuran bank, Non-bunga Pendapatan, Efisiensi, Kegiatan Neraca .
6
Fernando W.D.I
Do
1. Variabel dependen
1. Objek penelitian adalah
dan Ekanayake
Commercial
yang digunakan adalah
bank komersial swasta di
E.M.N.N
Banks Use
Profitabilitas
Sri Lanka
(2015).
Loan Loss
2. Variabel independen 2. Periode penelitian 2003-
Provisions To
yang digunakan adalah
Smooth Their
NPL.
2013
3. Variabel independen
Income?
yang digunakan adalah
Empirical
Rasio Kecukupan Modal,
Evidence From
Perubahan Total Kredit,
Sri Lankan
Perubahan Kredit Non-
Commercial
performing, Total Kredit,
38
(Bersambung)
Bank.
Laba Sebelum Pajak dan Ketentuan Pinjaman.
Tabel 2.1 (Sambungan) 7 Made Ria
Pengaruh Dana1. Variabel dependen
1. Objek penelitian adalah
Anggreni dan I
Pihak Ketiga,
yang digunakan adalah
bank-bank pemerintah
Made Sadha
Kecukupan
Profitabilitas
Suardhika
Modal, Risiko 2. Variabel independen
(2014).
Kredit dan
yang digunakan adalah3. Variabel independen
Suku Bunga
Risiko Kredit.
2. Periode penelitian 20102012
yang digunakan adalah
Kredit Pada
Dana Pihak Ketiga,
Profitabilitas.
Kecukupan Modal dan Suku Bunga Kredit.
8
Samuel Hymore
Credit Risk
1. Variabel dependen
1. Objek penelitian adalah
Boahene, DR.
And
yang digunakan adalah
Julius Dasah dan
Profitability Of
Profitabilitas
Samuel
Selected Bank 2. Variabel independen
(2012).
In Ghana.
bank komersial di Ghana
2. Periode penelitian 20052009).
yang digunakan adalah Risiko Kredit.
39
9
Themba Mamba
Effect Of
1. Variabel dependen
1. Objek penelitian adalah
Shipho
Banking
yang digunakan adalah
(2011).
Sectoral
ROA
bank komersial di Kenya
2. Periode penelitian 2002-
Factor On The2. Variabel independen
2018
Profitability Of
yang digunakan adalah3. Variabel independen
Commercial
Likuiditas.
yang digunakan adalah
Banks Kenya.
Kecukupan Modal, Kualitas Aset, Efisiensi Biaya Operasional dan
Tabel 2.1 (Sambungan) 10 Constantinos
Diversifikasi Pendapatan. Determinant 1. Variabel dependen
(Bersambung) 1. Objek penelitian adalah
Alexiou
Of Bank
yang digunakan adalah
(2009).
Profitability:
Profitabilitas
Evidence From 2. Variabel independen
bank domestic di Yunani
2. Periode penelitian 20002007
The Greek
yang digunakan adalah3. Variabel independen
Banking
Credit Risk dan
yang digunakan adalah
Sector.
Liquidity.
Size dan Bank Productivity.
(Sumber: Data Olahan Penulis) 2.2 Kerangka Pemikiran Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011:60) mengemukakan bahwa kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting. Dengan kata lain kerangka pemikiran adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman
40
yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan. Profitabilitas berpengaruh terhadap kelangsungan hidup aliran operasional keuangan
pada
suatu
bank
dalam memperoleh
laba.
Semakin tinggi
kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor. Farnk dan Goyal dalam Setia Mulyawan (2015:247) mencatat bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, cenderung mempunyai tingkat utang yang rendah. Sesuai dengan pecking order theory perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi mempunyai sumber dana internal yang melimpah, dan akan cenderung menggunakan pendanaan melalui sumber internal yaitu menggunakan labanya daripada harus melakukan utang ketika membutuhkan pendanaan. Profitabilitas sering kali dikategorikan sebagai salah satu indikator penting dalam meningkatkan laba suatu bank. Dalam penelitiannya Maria Regina Rosario Sianturi (2012) menggunakan profitabilitas untuk mengukur kinerja suatu bank yang memfokuskan perusahaan dalam memperoleh laba dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya. Sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi kejadian masa lalu, sekarang dan masa depan Mengelola profitabilitas dengan efisien dan efektif dapat membantu suatu bank atau perusahaan dalam melakukan perputaran operasional keuangan dapat memudahkan dalam meningkatkan labanya dan menarik investor sebanyak-banyaknya. 2.2.1 Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko kredit berasal dari kegiatan penyaluran dana dan komitmen lain, risiko ini timbul karena pihak peminjam tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya kepada bank pada saat jatuh tempo. Risiko ini
timbul
karena
adanya
ketidakpastian
tentang
pembayaran
kembali
41
pinjaman oleh debitur. Risiko kredit ini diukur dengan Non Performing Loan (NPL). NPL ini sangat mempengaruhi kinerja bank terutama kualitas aset dan semakin besar risiko kredit yang ditanggung pihak bank yang berarti kinerja keuangan semakin menurun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini didukung oleh Dwi Agung Prasetyo dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2015), Wulandari (2014), Kolapo et al., (2012), dan Maheswari (2014)
menyatakan peningkatan risiko kredit berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas, karena semakin tinggi tingkat NPL sebagai proksi dari risiko kredit menandakan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar. Tingkat NPL yang tinggi membuat bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan profitabilitas (Fifit, 2013). 2.2.2 Pengaruh Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas Menurut peraturan Bank Indonesia No.11/15/PBI/2009 tentang perubahan atas peraturan bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum mendefinisikan risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat digunakan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Pengelolaan likuiditas merupakan salah satu masalah yang kompleks dalam kegiatan operasi bank, hal tersebut dikarenakan dana yang dikelola bank sebagian besar adalah dana dari masyarakat yang sifatnya jangka pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa risiko likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini didukung oleh Wirawan (2010), Sastrosuwito dan Yasushi (2011), Made Windi Ariani dan Putu Agus Ardiana (2015) yang menyatakan bahwa risiko likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Semakin meningkat nilai rasio LDR, maka nilai rasio ROA akan meningkat (Setidadi 2010).
42
2.2.3 Pengaruh Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas Menurut ketentuan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/2003, salah satu proksi dari risiko tingkat bunga adalah NIM, dapat diukur dengan suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan (lending) atau dalam bentuk absolut, selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman. Net Interest Margin (NIM) sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap tingkat bunga. Saat tingkat suku bunga berubah, pendapatan bunga dan biaya bunga bank akan berubah. Saat suku bunga naik, baik pendapatan bunga maupun biaya bunga akan naik karena beberapa aset dan liability bank akan dihargai pada tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa risiko tingkat bunga berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini didukung oleh Luh Eprima Dewi (2015), Putu Agustina Indrayani, Fridayana Yudiaatmaja dan I Wayan Suwendra (2016) yang menyatakan bahwa risiko tingkat bunga berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini dikarenakan semakin besar risiko tingkat bunga suatu bank maka semakin besar pula profitabilitas yang akan diperoleh oleh bank tersebut, selain itu dengan semakin besarnya risiko tingkat bunga yang dialami suatu bank akan memperbaiki sekaligus meningkatkan kinerja keuangan bank tersebut. Pemaparan kerangka pemikiran dalam bentuk paradigma penelitian tersaji dalam gambar 2.1
Risiko Kredit (X1) Risiko Likuiditas (X2)
Profitabilitas (Y)
Risiko Tingkat Bunga (X3)
43
Keterangan: Parsial
:
Simultan : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran yang telah di jelaskan pada bagian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1: Risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2011-2015. H2: Risiko kredit secara parsial berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2011-2015. H3: Risiko likuiditas secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2011-2015. H4: Risiko tingkat bunga secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 20112015.
44
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:11), metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme
memandang
realitas
atau
gejala
atau
fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif verifikatif bersifat kausalitas. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi yang berasal dari subjek atau objek penelitian (Sanusi, 2011:13). Tujuan penelitian deskriptif adalah
memberikan
kepada
peneliti
sebuah
riwayat
atau
untuk
menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya (Sekaran, 2011:159). Penelitian verifikatif menurut Nasehudin dan Gozali (2012:53) dilakukan dengan tujuan menguji kebenaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Sebagai contoh, hasil suatu penelitian ingin diuji kebenarannya
dengan
cara
peneliti
lain
atau
bahkan
peneliti
yang
bersangkutan melakukan penelitian kembali untuk menguji kebenaran dari hasil penelitian sebelumnya. Sekaran (2011:229)
penelitian kausal sebagai
penelitian yang dilakukan untuk membuktikan hubungan sebab-akibat di antara dua atau lebih variabel. Berdasarkan waktu pelaksanaan, penelitian ini termasuk dalam gabungan (data panel). Menurut Sekaran (2011:241), studi panel adalah studi yang dilakukan selama suatu periode waktu untuk menentukan pengaruh perubahan
45
tertentu yang dilakukan dalam sebuah situasi, menggunakan panel atau kelompok
subjek
sebagai
basis
sampel.
Tabel
3.1
menggambarkan
karakteristik penelitian Tabel 3.1 Karakteritik Penelitian NO
Karakteristik Penelitian
Jenis
1
Metode
Kuantitatif
2
Tujuan
Deskriptif dan Verifikatif
3
Tipe Penyidikan
Kausal
4
Keterlibatan Penelitian
Tidak Mengintervensi Data
5
Unit Analisa
Kelompok
6
Waktu Pelaksanaan
2011-2015
(Sumber: Data Olahan Penulis) 3.2 Alat Pengumpulan Data Menurut Sekaran (2011:115) variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang berbeda. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:64) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3.2.1 Variabel Independen Menurut Sugiyono (2014:64), variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel dependen
yang
menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya
(terikat). Variabel independen pada penelitian ini adalah
risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga. 1) Risiko Kredit Menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko kredit berasal dari kegiatan penyaluran dana 46
dan komitmen lain, risiko ini timbul karena pihak peminjam tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya kepada bank pada saat jatuh tempo. Dalam penelitian ini penilaian risiko kredit menggunakan rasio Non Performing Loan (kredit bermasalah). Menurut Dewa (2015:109), Non Performing Loan (NPL) gross, merupakan perbandingan antara kredit macet dengan total kredit yang disalurkan oleh bank. Bank Indonesia menetapkan kriteria rasio NPL gross maksimal 5%.
Jika melebihi 5% akan mempengaruhi penilaian tingkat
kesehatan bank yang bersangkutan. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 rasio NPL dapat dihitung dengan rumus:
2) Risiko Likuiditas Berdasarkan
peraturan
Bank
Indonesia
No.11/15/PBI/2009
tentang
perubahan atas peraturan bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum mendefinisikan risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat digunakan, keuangan
bank.
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi
Dalam penelitian
ini penilaian risiko
likuiditas dalam
mengetahui kondisi keuangan suatu bank adalah dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR dapat mencerminkan risiko likuiditas. Menurut peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, mengharuskan setiap bank memiliki rasio LDR dalam rentang 78-100%. Menurut Frianto Pandia (2012:118), penilaian kesehatan likuiditas bank yang berupa Loan to Deposit Ratio (LDR), dengan rumus:
47
3) Risiko Tingkat Bunga Berdasarkan ketentuan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/2003, salah satu proksi dari risiko tingkat bunga adalah NIM, dapat diukur dengan suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan (lending) atau dalam bentuk absolut, selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman. Net Interest Margin (NIM) sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap tingkat bunga. Saat tingkat suku bunga berubah, pendapatan bunga dan biaya bunga bank akan berubah. NIM suatu bank dikatakan sehat bila memiliki NIM diatas 2% berdasarkan standar yang diberikan oleh Bank Indonesia. Penilaian tingkat suku bunga berupa Net Interest Margin (NIM), dengan rumus:
3.2.2 Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2014:116). Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah Profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor. Sering kali pengamatan menujukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Meskipun tidak ada pembenaran teoritis mengenai hal ini, namun penjelasan praktis atas kenyataan ini adalah bahwa perusahaan yang profitable tidak
memerlukan
pengembaliannya
yang
banyak sangat
pembiayaan
dengan
hutang.
Tingkat
tinggi memungkinkan perusahaan tersebut
48
untuk membiyai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal (Brigham dan Houston, 2011:189). Analisis
profitabilitas
yang
relavan
dipergunakan
dalam
meneliti
profitabilitas suatu bank adalah Return on Asset (ROA). Return on Asset adalah rasio yang menunjukan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. ROA merupakan indikator kemampuan perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh bank (Pandia, 2012:71). Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas bank. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut (Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011:
49
Berikut operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dalam tabel 3.2: Tabel 3.2 Oprasional Variabel Variabel Independen Variabel
Konsep variable
Risiko
Menurut Peraturan
Kredit
Bank Indonesia
(X1 ).
No.11/25/PBI/2009
Indikator
Skala
risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur
Rasio
dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko Likuiditas (X2 ).
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.11/15/PBI/2009
Rasio
tentang perubahan atas peraturan bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum mendefinisikan risiko likuiditas adalah risiko akibat
(Bersambung) 50
Tabel 3.2 (Sambungan) ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat digunakan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Risiko
Berdasarkan
Tingkat
ketentuan pada
Bunga
Peraturan Bank
(X3 ).
Indonesia No.
Rasio
5/2003, salah satu proksi dari risiko tingkat bunga adalah NIM, dapat diukur dengan suku bunga pendanaan dengan suku bunga pinjaman yang diberikan atau dalam bentuk absolut, selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman. (Bersambung) 51
Tabel 3.2(Sambungan) Variabel Dependen Profitabilitas (Y).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah
Rasio
untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain (Brigham dan Houston, 2011:189).
(Sumber: Data Olahan Penulis) 3.3 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Penelitian untuk
merupakan suatu penyelidikan sistematis dan terorganisasi
menyelidiki masalah
tertentu
yang
memerlukan
jawaban.
Setiap
kegiatan penelitian selalu mengikuti suatu proses yang bertahap. Menurut Sekaran (2011:39),
terdapat tujuh langkah sistematis yang digunakan dalam
penelitian, yaitu: 1. Pengamatan (observation) Pengamatan adalah tahap pertama, dimana penulis merasakan bahwa perubahan tertentu sedang terjadi, atau bahwa beberapa perilaku, sikap, dan perasaan baru sedang mengemuka di dalam lingkungan seseorang. Fenomena atau masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Ketika fenomena yang diamati tersebut tampaknya mempunyai konsekuensi penting, maka penulis akan melanjutkan ke langkah berikutnya. 52
Pada penelitan ini,
penulis melakukan pengamatan pada fenomena-
fenomena yang berhubungan dengan judul peneliti, pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015. 2. Pengumpulan Informasi Awal Pengumpulan
informasi
awal
meliputi
mencari
informasi
secara
mendalam mengenai hal yang akan diamati. Pengumpulan informasi dalam
penelitian
mengumpulkan
ini
dilakukan
informasi awal,
melalui penulis
studi
kepustakaan.
mengambil data
Untuk
dari jurnal
penelitian, informasi yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia dan beberapa website lain di internet. Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengartikan faktor-faktor yang telah diidentifikasi dalam tahap pengumpulan informasi. 3. Perumusan Teori Perumusan teori adalah usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat dikonseptualisasi dan diuji. Pada langkah ini penulis menyusun landasan teori dengan memanfaatkan jurnal-jurnal terkait, buku referensi, serta penelitian-penelitian sebelumnya, untuk membantu dalam memahami masalah penelitian dan menjawab masalah penelitian. 4. Penyusunan Hipotesis Penyusunan
hipotesis
adalah
langkah
logis
selanjutnya
setelah
perumusan teori. Dari jaringan asosiasi teori di antara variabel, hipotesis atau perkiraan tertentu yang dapat diuji pun bisa dihasilkan. Hipotesis sementara yang telah dirumuskan yaitu terdapat pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015. 5. Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut Pengumpulan
data
ilmiah
lebih lanjut diperlukan untuk
menguji
hipotesis yang dihasilkan dalam studi. Data pada setiap variabel dalam kerangka teoritis dimana hipotesis dihasilkan juga harus dikumpulkan.
53
Data tersebut kemudian menjadi dasar untuk analisa data lebih lanjut. Dalam penelitian ini langkah yang dilakukan adalah memperoleh data terkait risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015. 6. Analisis Data Dalam tahap ini, data yang telah dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan terbukti. Data yang dihasilkan oleh eviews menjadi dasar untuk melakukan analisis ini. Penulis menganalisis apakah variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. 7. Deduksi Tahap yang terakhir adalah deduksi, deduksi merupakan proses penarikan kesimpulan dengan menginterpretasikan arti dan hasil analisis data.
Dalarn
penelitian
ini
proses
tersebut
yaitu
mendeskripsikan
bagaimana hasil dan pengujian analisis pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015. Gambar 3.1 menggambarkan tahapan penelitian.
Pengamatan
Pengumpulan Informasi Awal
Perumusan Teori
Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Analisis Data
Deduksi
Penyusunan Hipotesis
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian (Sumber: Sekaran, 2011:39, Keterangan: Data Olahan Penulis)
54
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Sugiyono (2011:119)
populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah laporan keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015. 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi itu (Sugiyono, 2011:120). Sedangkan menurut Sekaran (2011:123) sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik pengambilan sampling yang digunakan (Sugiyono, 2011:121). Metode
penarikan
sampel
menggunakan
nonprobability
sampling.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011:125). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling
adalah
teknik
pengambilan
sampel
sumber
data
dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:126). Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.
55
2. Perusahaan sub sektor perbankan yang secara konsisten menyajikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. 3. Perusahaan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki data variabel lengkap yang digunakan selama tahun 2011-2015 4. Perusahaan sub sektor perbankan umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 42 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang tercatat selama tahun 2011 sampai dengan 2015. Sampel yang digunakan adalah yang memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditentukan.. Tercantum pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Sampel No
Kriteria
Jumlah
Perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa 1
Efek Indonesia tahun 2011-2015.
42
Perusahaan sub sektor bank yang secara tidak konsisten menyajikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia 2
tahun 2011-2015
(13)
Perusahaan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang tidak memiliki data variabel lengkap yang 3
digunakan selama tahun 2011-2015 Perusahaan
4
sub
sektor
perbankan
(6) umum yang
non
konvensional
(1)
Jumlah sampel yang dijadikan objek penelitian
22
(Sumber:Data Olahan Penulis) Berdasarkan tabel purposive sampling diatas, didapatkan data per periode untuk masing-masing variabel yang digunakan. Berikut adalah perhitungan jumlah data berdasarkan sampel yang telah dipilih pada tabel 3.4, sebagai berikut
56
Tabel 3.4 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian Sub Sektor Bank No
Kode Saham
Nama Emiten
1
AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
2
BABP
Bank MNC International Tbk
3
BACA
Bank Capital Indonesia Tbk
4
BBKP
Bank Bukopin Tbk
5
BBNI
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
6
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
7
BBTN
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
8
BCIC
Bank J Trust Indonesia
9
BJBR
Bank Jabar Banten Tbk
10
BKSW
Bank QNB Indonesia Tbk
11
BMRI
Bank Mandiri (Persero) Tbk
12
BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk
13
BNLI
Bank Permata Tbk
14
BSIM
Bank Sinar Mas Tbk
15
BSWD
Bank of India Indonesia Tbk
16
BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
17
BVIC
Bank Victoria International Tbk (Bersambung) 57
Tabel 3.4 (Sambungan) 18 MCOR
Bank Windu Kentjana International Tbk
19
MEGA
Bank Mega Tbk
20
NISP
Bank OCBC NISP Tbk
21
PNBN
Bank Pan Indonesia Tbk
22
SDRA
Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
(Sumber: sahamok.com, Keterangan: Data Olahan Penulis) 3.5 Pengumpulan Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti, beberapa sumber data sekunder antara lain buletin statistik, publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan atau dipublikasikan dari dalam atau luar perusahaan, data yang tersedia dari penelitian sebelumnya, studi kasus dan dokumen perpustakaan, data online, situs web dan internet (Sekaran, 2011:77). Sumber data sekunder pada penelitian ini berasal dari website
resmi
Bursa
Efek
Indonesia
yaitu
www.idx.com.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Studi Kepustakaan Penulis melakukan pengumpulan data yang diperoleh melalui bukubuku ilmiah, tulisan, karangan ilmiah serta sumber data lainnya yang berkaitan dengan penelitian untuk mendapatkan definisi, dan konsep yang berkaitan
dengan
teori
agar
dapat
mendukung
proses
penelitian,
pengolahan data hingga pembuatan laporan hasil penelitian. 2. Studi Lapangan Mengumpulkan data perusahaan – perusahaan sub sektor tbank yang terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 sampai dengan 2015 yang dijadikan sampel penelitian melalui website resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id.
58
03.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Teknik Analisis Data 3.6.1.1 Statisktik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011:199). Penyajian data dalam statistik deskriptif dapat melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, perhitungan modus, median, mean, desil, persentil, penyebaran data melalui perhitungan rata-rata
dan
standar
deviasi,
perhitungan
prosentase.
Variabel dalam
penelitian ini menggunakan rasio, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko tingkat bunga dan profitabilitas yang diukur adalah: a. Mean adalah nilai rata-rata dari data yang diteliti. Mean didapatkan dari total seluruh data dibagi dengan banyaknya data. b. Minimum adalah nilai terkecil dari data yang diteliti. c. Maksimum adalah nilai terbesar dari data yang diteliti. d. Standar deviasi atau simpangan baku adalah analisis yang digunakan untuk
mengukur penyebaran nilai dari variabel-variabel yang diteliti.
Semakin
data
tersebut
terbuka
lebar,
maka
semakin
besar pula
penyimpangannya. 3.6.1.2 Analisis Regresi Data Panel Regresi data panel adalah regresi dengan menggabungkan sekaligus data cross-section dikembangkan
dan untuk
time-series mengatasi
dalam
sebuah
persamaan.
berbagai masalah
yang
Regresi
ini
dihadapi saat
melakukan regresi dengan data cross-section atau data time-series secara terpisah.
Berbagai
masalah
tersebut
diantaranya
adalah
kecukupan
ketersediaan data, masalah heteroskedastisitas yang sering dihadapi pada data cross section, maupun masalah autokorelasi yang sering terjadi pada data time series.
Regresi ini dikembangkan
juga dengan alasan efisiensi dalam
59
melakukan estimasi (Sriyana, 2014:80). Persamaan analisis model data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε Keterangan: Y
= Profitabilitas
β0
= Konstanta
β1 hingga β3
= Koefisien regresi dari setiap variabel independen
X1
= Risiko kredit
X2
= Risiko likuiditas
X3
= Risiko tingkat bunga
ε
= Error term
3.6.1.3 Pemilihan Metode Regresi Data Panel Menurut (Sriyana, 2014:81), terdapat tiga model pendekatan yang biasa dugunakan pada regresi data panel, yaitu: A. Model Common Effect Asumsi yang digunakan dalam common effect adalah asumsi yang menganggap bahwa intersep dan slope selalu tetap baik antar waktu maupun
antar
individu.
Sistematika
model common
effect
adalah
menggabungkan antara data time series dan data cross section kedalam data panel (pool data). Dari data tersebut kemudian di regresi dengan metode OLS (Sriyana, 2014:107). B. Model Fixed Effect Model ini menggunakan 2 asumsi, yaitu asumsi slope konstan tetapi intersep bervariasi antar unit, dan asumsi slope konstan tetapi intersep bervariasi antar individu atau unit dan antar periode waktu. Pada pendekatan fixed
effect,
metode estimasi dapat dilakukan dengan
memasukan variabel semu (dummy) untuk menjelaskan adanya perbedaan antar intersep. Model ini dapat diregresi dengan teknik Least Squares Dummy Variables (LSDV). Perbedaan dengan asumsi yang kedua terletak
60
pada perubahan intersep sebagai akibat perubahan periode waktu data (Sriyana, 2014:121). C. Model Random Effect Model Random Effect atau yang sering disebut juga dengan error component model (ECM) menggunakan asumsi bahwa perbedaan intersep dan konstanta disebabkan oleh residual atau error sebagai akibat perbedaan antar unit dan antar periode waktu yang terjadi secara random. Oleh sebab itu, asumsi pada model ini adalah intersep dan slope berbeda antar waktu, dan intersep dan slope berbeda antar individu atau unit dan periode waktu (Sriyana, 2014:153). Menurut Sriyana (2014:180), terdapat beberapa uji yang digunakan untuk menentukan metode yang paling tepat untuk mengestimasi regresi data panel, yaitu: A. Uji Signifikansi Fixed Effect (Uji Chow)
Menurut Sriyana (2014:182) uji signifikasi fixed effect digunakan untuk memutuskan apakah model dengan asumsi slope dan intersep tetap antar individu dan antar waktu (common effect), ataukah diperlukan penambahan variabel dummy untuk mengetahui perbedaan intersep (fixed effect). Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan uji statistik F. uji F ini digunakan dengan tujuan untuk memberikan informasi model yang lebih baik diantara dua teknik regresi data panel, apakah dengan fixed effect ataukah dengan common effect. Cara ini dilakukan dengan melihat nilai Residual Sum of Square (RSS) dari kedua model tersebut. Dalam uji ini akan dibandingkan antara hipotesis nol (H0 ) yang menyatakan bahwa intersep dan slope adalah tetap (metode common effects) dan hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan bahwa slope adalah tetap sedangkan intersep berubah-ubah (metode fixed effects). (H0 ) = Metode common effects (Ha) = Metode fixed effects Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut:
61
F
(𝑅𝑆𝑆1 𝑅𝑆𝑆2 ) (𝑖 ) 𝑅𝑆𝑆2 (𝑖𝑇 𝑖 𝑘)
Keterangan: i = jumlah individu T = jumlah periode waktu k = banyaknya parameter dalam model fixed effect 1=
Residual sum of squares dari model common effect
2 =Residual
sum of squares dari model fixed effect
Jika nilai statistik F-test yang dihasilkan lebih besar dibandingkan nilai F-table maka menolak hipotesis nol, yang berarti asumsi koefisien intersep dan slope adalah tetap tidak benar, sehingga teknik regresi data panel dengan
menggunakan
model fixed
effect
lebih baik
jika
dibandingkan dengan model regresi data panel common effect dan sebaliknya.
Kesimpulannya
kriteria
pengambilan
keputusan
untuk
menentukan metode yang tepat yaitu: a. Jika Ftest > Ftable artinya metode
fixed effect yang lebih tepat
digunakan. b. Jika Ftest < Ftable artinya metode common effect yang lebih tepat digunakan. B. Uji Signifikansi Random Effect (Uji Lagrange Multiplier)
Sriyana (2014:183) menyatakan bahwa Uji signifikansi Random Effect dilakukan untuk menentukan apakah model Random Effect lebih baik dari metode common effect. Uji signifikansi Random Effect ini dikembangkan oleh Breusch Pagan. Metode Bruesch Pagan untuk uji signifikansi model Random Effect didasarkan pada residual dari metode common effect. Metode yang dapat digunakan adalah metode Bruesch Pagan
atau yang sering disebut Uji Lagrange Multiplier yang
62
diformulasikan dalam rumus sebagai berikut (Greene, 2000:572-573, dalam Sriyana, 2014:183):
𝐿𝑀
𝑛𝑇 [ 2(𝑇 )
𝑛 ( 𝑒𝑖 )2 𝑖 =1 𝑇 𝑛 𝑛𝑡 2 𝑖=1 𝑖 =1 𝑒𝑖𝑡
]2
Keterangan: n = jumlah individu T = jumlah periode waktu e = residual yang diperoleh dengan metode OLS model common effect tanpa variabel dummy. Hipotesis nol yang digunakan adalah varian data cross section bernilai nol. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis: (H0 ) = Metode common effect (Ha) = Metode Random effect Nilai LM hitung tersebut selanjutnya diuji berdasarkan nilai
2
tabel
dengan df sebesar jumlah variabel independen. Jika uji LM signifikan, 2
dalam arti nilai LM hitung lebih besar dari nilai
tabel, maka hipotesis
nol ditolak sehingga medel pendekatan random effect lebih tepat untuk digunakan (Greene, 2000:572-573, dalam Sriyana, 2014:184). C. Uji Pemilihan Model Fixed Effect atau Random Effect (Uji Hausman)
Sriyana (2014:183) menyatakan bahwa Uji Hausman merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui pilihan model yang lebih baik di antara model LSDV pada pendekatan fixed effect dan GLS pada pendekatan random effect. Dengan mengikuti kriteria Wald, nilai statistik Hausman ini akan mengikuti distribusi chis-square sebagai berikut: 𝑊
𝑥 2 [𝐾]
[𝛽. 𝛽𝐺𝐿𝑆 ]
[𝛽
𝛽𝐺𝐿𝑆 ]
63
Statistik Uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-square dengan drajat bebas sebanyak jumlah variabel independen (p). dalam uji ini akan dibandingkan antara hipotesis nol (Ho) yang menyatakan bahwa model random effect lebih baik. Adapun hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa fixed effect model lebih baik. Hipotesis nol diterima jika nilai statistik Hausman (nilai W-hitung) lebih besar daripada nilai kritis statistik chi-square, atau dengan kata lain p-value lebih kecil dari nilai a yang digunakan. Hal ini berarti bahwa model random effect lebih baik untuk melakukan regresi data panel daripada model fixed effect sedangkan sebaliknya bila nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya
maka model yang tepat adalah
model random effect. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis: H0 = Metode random effect Ha = Metode fixed effect Jika statistik chi-square lebih besar daripada tabel chi-square atau pvalue cross section random< 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah modelfixed effect model. 3.6.2 Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap
rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2014:99). Sekaran (2011:320) menyatakan bahwa hypothesis testing atau pengujian hipotesis merupakan sarana menguji apakah pernyataan jika-maka yang dihasilkan dari kerangka teoritis benar adanya ketika dihadapkan pada penyelidikan yang ketat. 3.6.2.1 Koefisien Determinasi (
)
Para ahli ekonimetrik mengembangkan alternatif lain agar R2 tidak merupakan fungsi dari variabel independen. Alternatifnya digunakan R2 yang disesuaikan dengan rumus:
64
2 𝑖 𝑒
𝑅2
(𝑛 𝑘) (𝑌𝑖 𝑌)2 (𝑛 )
Keterangan: k = jumlah koefisien regresi, termasuk intersep n = jumlah observasi Koefisien determinasi memiliki nilai antara 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi nilainya, maka menunjukan semakin eratnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Sebagai contoh R2 =0,90 dapat diartikan bahwa 90 persen rata-rata variasi terikat dijelaskan olehrata-rata variasi variabel bebas (Sriyana, 2014:53). 3.6.2.2 Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Sriyana (2014:58) bahwa Uji statistik F merupakan pengujian secara simultan pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun hipotesis yang hendak diuji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: A. Pengujian hipotesis 1) H0 : β = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel risiko kredit (variabel
1),
risiko likuiditas (variabel
2)
dan risiko tingkat bunga
(variabel
3
) secara bersama-sama dengan variabel profitabilitas
(variabel Y). 2) Ha : β ≠ 0 Ada pengaruh yang signifikan antara variabel risiko kredit (variabel 1), 3
risiko likuiditas (variabel
2)
dan risiko tingkat bunga (variabel
) secara bersama-sama dengan variabel profitabilitas (variabel Y).
B. Kriteria pengujian 1)
: Bila nilai F hitung > nilai F tabel, maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel 65
risiko kredit (variabel tingkat bunga (variabel
1 ), 3 ),
risiko likuiditas (variabel
2 ),
risiko
dengan profitabilitas (variabel Y).
2) Ho: Bila nilai F hitung < daripada nilai F tabel, maka Ho diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel risiko kredit (variabel risiko tingkat bunga (variabel
3
1),
risiko likuiditas (variabel
2 ),
), dengan profitabilitas (variabel Y).
3.6.2.3 Uji Parsial (t-test) Menurut Sriyana (2014:56) uji hipotesis terhadap masing-masing koefisien regresi merupakan langkah penting dalam analisis ekonometrika. Uji t memiliki tahapan,
yaitu menyusun hipotesis statistik, menentukan drajat
kesalahan (α), menemukan nilai t kritis, dan menentukan keputusan uji hipotesis.
Hipotesis yang hendak diuji dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut: A. Pengujian Hipotesis : βi ≤ 0
1)
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara parsial dengan variabel dependen. : βi > 0
2)
Ada pengaruh yang signifikan antara varibel independen secara parsial dengan varibel dependen. B. Kriteria Pengujian 1) T hitung > t kritis maka kita menerima Ha, yaitu variabel X secara individu (parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. 2) T hitung < t tabel maka kita menerima H0 , yaitu variabel X secara individu (parsial) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. C. Rumus hipotesis secara parsial dalam penelitian ini 1)
1:
Risiko kredit tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.
1:
Risiko kredit memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.
66
2)
3)
2:
Risiko likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.
2:
Risiko likuiditas memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.
3:
Risiko
tingkat
bunga
tidak
memiliki
pengaruh
terhadap
profitabilitas. 3:
Risiko tingkat bunga memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.
67
Halaman ini sengaja dikosongkan
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Menurut
Sugiyono
(2011:29)
statistik
deskriptif adalah
statistik
yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Dalam penelitian ini, penulis menyajikan data berupa tabel yang mencakup nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi. Nilai minimum adalah nilai terkecil atau batas bawah data. Nilai maksimum adalah nilai tertinggi dari data atau batas atas data. Mean adalah hasil penjumlahan nilai-nilai anggota sebuah kelompok atau data dibagi dengan jumlah anggota kelompok atau data tersebut. Standar deviasi merupakan pengukur rata-rata penyimpangan masing-masing item data terhadap nilai yang diharapkan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen terdiri dari variabel risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan perusahaan tahun 2011 hingga 2015. Hasil pengujian statistik deskriptif adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Risiko Kredit
Risiko Likuiditas
Risiko Tingkat Bunga
Profitabilitas
Mean
0,0255
0,8421
0,0525
0,0179
Maksimum
0,1228
1,4072
0,1300
0,0515
Minimum
0,0023
0,4424
0,0024
-0,0758
Std. Dev
0,0193
0,1360
0,0226
0,0188
(Sumber: Data sekunder yang telah diolah)
69
Tujuan
dari pengujian
statistik
deskriptif dalam penelitian
ini adalah
menjelaskan deskriptif dari masing - masing variabel yang digunakan. Pada tabel 4.1 dapat dilihat hasil uji deskriptif seperti rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Hal tersebut menggambarkan secara individual dari masing-masing variabel tanpa melihat pengaruh terhadap variabel dependen. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai standar deviasi yang lebih besar dari mean yang dapat diartikan bahwa data variabel operasional tersebut bervariasi atau relatif heterogen. Sementara itu variabel risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga memiliki nilai standar deviasi yang yang lebih kecil dari nilai mean yang dapat diartikan bahwa data variabel operasional tersebut berkelompok atau relatif homogen. Penjelasan masing-masing
variabel operasional sesuai dengan
hasil pengujian statistik
deskriptif adalah sebagai barikut: 4.1.1 Risiko Kredit Menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko kredit berasal dari kegiatan penyaluran dana dan komitmen lain, risiko ini timbul karena pihak peminjam tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya kepada bank pada saat jatuh tempo. Dalam penelitian ini penilaian risiko kredit menggunakan rasio Non Performing Loan (kredit bermasalah). Tabel 4.2 menampilkan risiko kredit pada bank sampel tahun 2011-2015. Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Risiko Kredit No
Kode Emitten
2011
2012
2013
2014
2015
1
AGRO
0.0355
0.0368
0.0227
0.0202
0.0190
2
BABP
0.0625
0.0578
0.0488
0.0588
0.0297
3
BACA
0.0081
0.0211
0.0037
0.0034
0.0079
4
BBKP
0.0288
0.0266
0.0225
0.0278
0.0283
(Bersambung) 70
Tabel 4.2 (Sambungan) 5 BBNI
0.0360
0.0280
0.0220
0.0200
0.0270
6
BBRI
0.0230
0.0178
0.0155
0.0169
0.0202
7
BBTN
0.0275
0.0409
0.0405
0.0401
0.0342
8
BCIC
0.0624
0.0390
0.1228
0.1224
0.0371
9
BJBR
0.0121
0.0207
0.0283
0.0415
0.0291
10
BKSW
0.0156
0.0073
0.0023
0.0031
0.0259
11
BMRI
0.0218
0.0174
0.0160
0.0166
0.0229
12
BNGA
0.0264
0.0229
0.0223
0.0390
0.0374
13
BNLI
0.0204
0.0137
0.0100
0.0170
0.0270
14
BSIM
0.0088
0.0318
0.0250
0.0300
0.0395
15
BSWD
0.0198
0.0140
0.0159
0.0117
0.0890
16
BTPN
0.0070
0.0060
0.0070
0.0070
0.0070
17
BVIC
0.0238
0.0224
0.0070
0.0352
0.0448
18
MCOR
0.0218
0.0198
0.0169
0.0271
0.0198
19
MEGA
0.0098
0.0209
0.0218
0.0209
0.0281
20
NISP
0.0126
0.0091
0.0073
0.0134
0.0130
21
PNBN
0.0356
0.0169
0.0213
0.0205
0.0241
22
SDRA
0.0165
0.0199
0.0048
0.0251
0.0198
Mean
0.0244
0.0232
0.0229
0.0281
0.0287
Stdv
0.0152
0.0122
0.0251
0.0250
0.0165
Max
0.0625
0.0578
0.1228
0.1224
0.0890
Min
0.0070
0.0060
0.0023
0.0031
0.0070
(Sumber: Data sekunder yang yang telah diolah) Berdasarkan tabel 4.1 rata-rata dari variabel Risiko Kredit (RKT) pada periode 2011-2015 adalah 0.0255 dengan nilai standar deviasi 0.0193. Pada kondisi rata-rata lebih besar daripada standar deviasi menunjukkan besarnya simpangan data yang berarti rendahnnya fluktuasi data dari variabel risiko kredit selama periode pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel risiko kredit memiliki sebaran yang rendah dan cenderung homogen. Berdasarkan rata-
71
rata tersebut terdapat 41 data sampel yang bernilai di atas rata-rata dan sisanya sebanyak 69 data bernilai di bawah rata-rata. Risiko kredit pada perusahaan jasa sektor perbankan dinilai baik karena lebih banyak perusahaan yang berada di bawah nilai rata-rata dibandingkan yang berada di atas nilai rata-rata. Perusahaan dengan risiko kredit dibawah rata-rata disebabkan oleh rendahnya kredit bermasalah dibandingkan total kredit yang dimiliki bank tersebut, sehingga membuat rasio risiko kredit berada dibawah nilai rata-rata. Sedangkan bank dengan risiko kredit diatas nilai rata-rata disebabkan karena bank memiliki kredit bermasalah yang tinggi dibandingkan total kreditnya, sehingga rasio risiko kredit yang dimiliki bank tersebut relatif tinggi. Hasil tabel 4.1 pada variabel risiko kredit memiliki nilai maksimum ada di angka 0.1228 yang terdapat pada tahun 2013 di PT Bank Mutiara Tbk. (BCIC). Hal ini disebabkan karena Bank Mutiara memiliki kredit bermasalah cenderung tinggi yang dihasilkan dari penjumlahan kredit macet, diragukan dan kurang lancer (kualitas kredit) sebesar 342.209.000.000 dan menghasilkan total kredit yang dimiliki 10.946.347.000.000, sehingga menghasilkan rasio risiko kredit yang tingi. Nilai minimum pada variabel risiko kredit terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar 0.0023 yang terdapat pada PT Bank QNB Kesawan Tbk. (BKSW). Hal ini disebabkan karena Bank QNB Kesawan memiliki kredit bermasalah cenderung rendah yang dihasilkan dari penjumlahan kredit macet, diragukan dan kurang lancer (kualitas kredit) sebesar 8.108.000.000 dibandingkan dengan total kredit yang dimiliki 10.797.608.000.000, sehingga menghasilkan rasio risiko kredit yang rendah. 4.1.2 Risiko Likuiditas Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.11/15/PBI/2009 tentang perubahan atas peraturan bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum mendefinisikan risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
72
digunakan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Dalam penelitian ini penilaian risiko likuiditas dalam mengetahui kondisi keuangan suatu bank adalah dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). Tabel 4.3 menampilkan risiko likuiditas pada bank sampel pada tahun 2011-2015. Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Risiko Likuiditas No
Kode Emitten
2011
2012
2013
2014
2015
1
AGRO
0.6579
0.8248
0.8711
0.8849
0.8715
2
BABP
0.8493
0.7948
0.8014
0.8035
0.7229
3
BACA
0.4424
0.5906
0.6335
0.5813
0.5578
4
BBKP
0.8501
0.8381
0.8580
0.8389
0.8634
5
BBNI
0.7040
0.7750
0.8530
0.8780
0.8780
6
BBRI
0.7620
0.7985
0.8854
0.8168
0.8688
7
BBTN
1.0250
1.0090
1.0442
1.0886
1.0878
8
BCIC
0.8390
0.8281
0.9631
0.7174
0.8500
9
BJBR
0.7295
0.7409
0.9647
0.9318
0.8813
10
BKSW
0.7548
0.8737
1.1330
0.9347
1.1254
11
BMRI
0.7165
0.7766
0.8297
0.8202
0.8705
12
BNGA
0.9441
0.9504
0.9449
0.9946
0.9788
13
BNLI
0.8306
0.8952
0.8920
0.8910
0.8780
14
BSIM
0.6950
0.8078
0.7872
0.8388
0.7804
15
BSWD
0.8571
0.9321
0.9376
0.8806
0.8206
16
BTPN
0.8500
0.8600
0.8800
0.9700
0.9700
17
BVIC
0.6362
0.6759
0.7339
0.7025
0.7017
18
MCOR
0.7930
0.8022
0.8273
0.8403
0.8682
19
MEGA
0.6375
0.5239
0.5741
0.6585
0.6505
20
NISP
0.8704
0.8679
0.9249
0.9359
0.9805
21
PNBN
0.8036
0.8846
0.8771
0.9051
0.9422
22
SDRA
0.8170
0.8439
1.4072
1.0120
0.9722
(Bersambung) 73
Tabel 4.3 (Sambungan) Mean 0.7757
0.8134
0.8920
0.8602
0.8691
Stdv
0.1222
0.1101
0.1671
0.1191
0.1326
Max
1.0250
1.0090
1.4072
1.0886
1.1254
Min
0.4424
0.5239
0.5741
0.5813
0.5578
(Sumber: Data sekunder yang yang telah diolah) Berdasarkan tabel 4.1 rata-rata dari variabel Risiko Likuiditas (RLQ) pada periode 2011-2015 adalah 0.8421 dengan nilai standar deviasi 0.1360. Pada kondisi rata-rata lebih besar daripada standar deviasi menunjukkan besarnya simpangan data yang berarti rendahnnya fluktuasi data dari variabel risiko kredit selama periode pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel risiko likuiditas memiliki sebaran yang rendah dan cenderung homogen. Berdasarkan rata-rata tersebut terdapat 59 data sampel yang bernilai di atas rata-rata dan sisanya sebanyak 51 data bernilai di bawah rata-rata. Risiko likuiditas pada perusahaan jasa sektor perbankan dinilai baik karena lebih banyak perusahaan yang berada di atas nilai rata-rata dibandingkan yang berada di bawah nilai rata-rata. Perusahaan dengan risiko likuiditas dibawah ratarata disebabkan oleh rendahnya kredit yang diberikan dibandingkan dana pihak ketiga yang dimiliki bank tersebut, sehingga membuat rasio risiko likuiditas berada dibawah nilai rata-rata. Sedangkan bank dengan risiko likuiditas diatas nilai rata-rata disebabkan karena bank memiliki kredit yang diberikan lebih tinggi dibandingkan dana pihak ketiga, sehingga rasio risiko likuiditas yang dimiliki bank tersebut relatif tinggi. Hasil tabel 4.1 pada variabel risiko likuiditas memiliki nilai maksimum ada di angka 1.4072 yang terdapat pada tahun 2013 di PT` Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. (SDRA). Hal ini disebabkan karena Bank Himpunan Saudara memperoleh kredit yang diberikan sebesar 6.199.381.000 dibandingkan dengan dana pihak ketiga sebesar 5.990.313.000.000 sehingga menghasilkan rasio risiko likuiditas yang tinggi. Nilai minimum pada variabel risiko likuiditas terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 0.4424 yang terdapat pada PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA). Hal ini disebabkan karena Bank Capital Indonesia memperoleh kredit yang diberikan
74
sebesar 3.734.689.000.000 dibandingkan dengan dana pihak ketiga sebesar 5.893.145.000.000 sehingga menghasilkan rasio risiko likuiditas yang rendah. 4.1.3 Risiko Tingkat Bunga Berdasarkan ketentuan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/2003, salah satu proksi dari risiko tingkat bunga adalah NIM, dapat diukur dengan suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan (lending) atau dalam bentuk absolut, selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman. Rasio ini memperlihatkan risiko yang mengukur besaran suku bunga yang diterima oleh bank dibandingkan dengan bunga yang dibayar. Tabel 4.4 menampilkan risiko tingkat bunga pada bank sampel pada tahun 20112015. Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Risiko Tingkat Bunga No
Kode Emitten
2011
2012
2013
2014
2015
1
AGRO
0.0454
0.0600
0.0531
0.0462
0.0477
2
BABP
0.0543
0.0544
0.0484
0.0343
0.0332
3
BACA
0.0362
0.0466
0.0467
0.0396
0.0473
4
BBKP
0.0455
0.0456
0.0382
0.0370
0.0358
5
BBNI
0.0600
0.0590
0.0620
0.0630
0.0640
6
BBRI
0.0958
0.0842
0.0855
0.0851
0.0813
7
BBTN
0.0576
0.0583
0.0544
0.0447
0.0487
8
BCIC
0.0164
0.0313
0.0167
0.0024
0.0093
9
BJBR
0.0689
0.0644
0.0796
0.0679
0.0632
10
BKSW
0.0534
0.0463
0.0282
0.0280
0.0308
11
BMRI
0.0529
0.0558
0.0568
0.0594
0.0590
12
BNGA
0.0563
0.0587
0.0534
0.0536
0.0521
13
BNLI
0.0513
0.0539
0.0420
0.0360
0.0400
14
BSIM
0.0565
0.0572
0.0523
0.0587
0.0577
15
BSWD
0.0639
0.0512
0.0592
0.0497
0.0370 (Bersambung) 75
Tabel 4.4 (Sambungan) 16 BTPN
0.1300
0.1300
0.1270
0.1140
0.1130
17
BVIC
0.0186
0.0312
0.0233
0.0188
0.0208
18
MCOR
0.0462
0.0518
0.0487
0.0376
0.0444
19
MEGA
0.0540
0.0645
0.0538
0.0527
0.0604
20
NISP
0.0480
0.0417
0.0411
0.0415
0.0407
21
PNBN
0.0464
0.0419
0.0409
0.0383
0.0441
22
SDRA
0.0914
0.0828
0.0383
0.0189
0.0474
Mean
0.0568
0.0578
0.0523
0.0467
0.0490
Stdv
0.0243
0.0208
0.0230
0.0235
0.0211
Max
0.1300
0.1300
0.1270
0.1140
0.1130
Min
0.0164
0.0312
0.0167
0.0024
0.0093
(Sumber: Data sekunder yang yang telah diolah) Berdasarkan tabel 4.1 rata-rata dari variabel Risiko Tingkat Bunga (RTB) pada periode 2011-2015 adalah 0.0525 dengan nilai standar deviasi 0.0226. Pada kondisi rata-rata lebih besar daripada standar deviasi menunjukkan besarnya simpangan data yang berarti rendahnnya fluktuasi data dari variabel risiko tingkat bunga selama periode pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel risiko tingkat bunga memiliki sebaran yang rendah dan cenderung homogen. Berdasarkan rata-rata tersebut terdapat 51 data sampel yang bernilai di atas rata-rata dan sisanya sebanyak 59 data bernilai di bawah rata-rata. Risiko tingkat bunga pada perusahaan jasa sektor perbankan dinilai tidak baik karena
lebih
banyak
perusahaan
yang
berada
di bawah
nilai rata-rata
dibandingkan yang berada di atas nilai rata-rata. Perusahaan dengan risiko tingkat bunga
dibawah
rata-rata
disebabkan
oleh
rendahnya
pendapatan
bunga
dibandingkan rata-rata aktiva produktif yang dimiliki bank tersebut, sehingga membuat rasio risiko tingkat bunga berada dibawah nilai rata-rata. Sedangkan bank dengan risiko tingkat bunga diatas nilai rata-rata disebabkan karena bank memiliki pendapatan bunga lebih tinggi dibandingkan rata-rata aktiva produktif bank, sehingga rasio risiko tingkat bunga yang dimiliki bank tersebut relatif tinggi.
76
Hasil tabel 4.1 pada variabel risiko tingkat bunga memiliki nilai maksimum ada di angka 0.1300 yang terdapat pada tahun 2011 dan 2012 di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN). Hal ini disebabkan karena Bank Tabungan Pensiunan Nasional memperoleh pendapatan bunga yang sebesar 7.465.651.000.000 tahun 2011 dan 9.292.972.000.000 tahun 2012 dengan aktiva produktif bank 42.304.484.000.00 tahun 2011 dan 54.363.881.000.000 pada tahun 2012
sehingga menghasilkan rasio risiko tingkat bunga yang relatif tinggi
dibandingkan dengan bank lainnya. Nilai minimum pada variabel risiko tingkat bunga terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 0.0024 yang terdapat pada PT Bank Mutiara Tbk. (BCIC). Hal ini disebabkan
karena
Bank
Mutiara memperoleh pendapatan bunga sebesar
1.194.273 dengan aktiva produktif bank 13.341.389 sehingga akan menghasilkan rasio risiko tingkat bunga yang relatif rendah dibandingkan dengan bank lainnya. 4.1.4 Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain Tingkat pengembaliannya yang sangat tinggi memungkinkan perusahaan tersebut untuk membiyai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal (Brigham dan Houston, 2011:189). Penelitian ini menggunakan ROA sebagai indikator profitabilitas bank. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan ROA seluruh elemen aset yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dapat terpenuhi. Tabel 4.5 menampilkan profitabilitas pada bank sampel pada tahun 2011-2015.
77
Tabel 4.5 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas No
Kode Emitten
2011
2012
2013
2014
2015
1
AGRO
0.0139
0.0163
0.0166
0.0147
0.0155
2
BABP
-0.0164
0.0009
-0.0093
-0.0082
0.0010
3
BACA
0.0084
0.0132
0.0159
0.0133
0.0110
4
BBKP
0.0187
0.0183
0.0178
0.0123
0.0139
5
BBNI
0.0290
0.0290
0.0340
0.0350
0.0260
6
BBRI
0.0493
0.0515
0.0503
0.0473
0.0419
7
BBTN
0.0203
0.0194
0.0179
0.0114
0.0161
8
BCIC
0.0217
0.0106
-0.0758
-0.0497
-0.0537
9
BJBR
0.0265
0.0246
0.0261
0.0192
0.0204
10
BKSW
0.0046
-0.0081
0.0009
0.0105
0.0087
11
BMRI
0.0337
0.0355
0.0366
0.0357
0.0315
12
BNGA
0.0285
0.0318
0.0276
0.0144
0.0024
13
BNLI
0.0166
0.0170
0.0160
0.0120
0.0020
14
BSIM
0.0107
0.0174
0.0171
0.0102
0.0095
15
BSWD
0.0366
0.0314
0.0380
0.0336
-0.0077
16
BTPN
0.0440
0.0470
0.0450
0.0360
0.0310
17
BVIC
0.0265
0.0217
0.0197
0.0080
0.0065
18
MCOR
0.0096
0.0204
0.0174
0.0079
0.0103
19
MEGA
0.0229
0.0274
0.0114
0.0116
0.0197
20
NISP
0.0191
0.0179
0.0181
0.0179
0.0168
21
PNBN
0.0202
0.0196
0.0185
0.0179
0.0127
22
SDRA
0.0300
0.0278
0.0514
0.0281
0.0194
Mean
0.0216
0.0223
0.0187
0.0154
0.0116
Stdv
0.0140
0.0132
0.0258
0.0192
0.0184
Max
0.0493
0.0515
0.0514
0.0473
0.0419
Min
-0.0164
-0.0081
-0.0758
-0.0497
-0.0537
(Sumber: Data sekunder yang yang telah diolah) 78
Berdasarkan tabel 4.1 rata-rata dari variabel Profitabilitas (PRT) pada periode 2011-2015 adalah 0.0179 dengan nilai standar deviasi 0.0188. Pada kondisi ratarata lebih kecil daripada standar deviasi menunjukkan besarnya simpangan data yang berarti rendahnnya fluktuasi data dari variabel risiko tingkat bunga selama periode pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel risiko tingkat bunga memiliki sebaran yang besar dan bervariasi (heterogen). Berdasarkan ratarata tersebut terdapat 58 data sampel yang bernilai di atas rata-rata dan sisanya sebanyak 52 data bernilai di bawah rata-rata. Profitabilitas pada perusahaan jasa sektor perbankan dinilai baik karena lebih banyak perusahaan yang berada di atas nilai rata-rata dibandingkan yang berada di bawah
nilai
rata-rata.
Perusahaan
dengan
profitabilitas
dibawah
rata-rata
disebabkan oleh rendahnya laba sebelum pajak dibandingkan rata-rata total aset yang dimiliki bank
tersebut,
sehingga membuat rasio
profitabilitas berada
dibawah nilai rata-rata. Sedangkan bank dengan risiko tingkat bunga diatas nilai rata-rata disebabkan karena bank memiliki laba sebelum pajak yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata total aset, sehingga rasio profitabilitas yang dimiliki bank tersebut relatif tinggi. Hasil tabel 4.1 pada variabel profitabilitas memiliki nilai maksimum ada di angka 0.0515 yang terdapat pada tahun 2012 BBRI. Hal ini disebabkan karena Bank
Rakyat
Indonesia
memperoleh
laba
sebelum
pajak
sebesar
23.859.572.000.000 dari total aset 551.336.790.000 sehingga menghasilkan besarnya keuntungan yang diperoleh Bank Rakyat Indonesia. Sedangkan nilai minimum pada variabel profitabilitas terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar -0.0758 yang terdapat pada PT Bank Mutiara Tbk. (BCIC). Hal ini disebabkan karena Bank Mutiara memperoleh total aset sebesar 14.576.094.000.000 namun mengalami kerugian pendapatan 1.112.976.000, oleh karena itu rasio profitabilitas yang dihasilkan rendah. 4.2 Analisis Data Panel Penelitian
ini menggunakan teknik
analisis regresi data panel dengan
menggunakan Software Eviews 8. Dalam regresi data panel, terdapat tiga model,
79
yaitu model common effect, model fixed effect, dan model random effect. Dalam menentukan model regresi, dilakukan tiga uji dalam menentukan model yang cocok digunakan dalam penelitian ini, yaitu Uji Statistik F (Uji Chow), Uji Signifikansi Random Effect, dan Uji Hausman. 4.2.1 Pemilihan Model Data Panel 1. Uji Signifikansi Fixed Effect (Uji Chow) Pengujian ini dilakukan untuk menentukan model common effect
atau fixed
effect yang sesuai untuk penelitian. Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil Uji Chow menggunakan software Eviews 8. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Cross-section F Cross-section Chi-square
Statistic 4.461688 81.733486
d.f. (21,85) 21
Prob. 0.0000 0.0000
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: PRT Method: Panel Least Squares Date: 07/17/16 Time: 15:24 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 22 Total panel (balanced) observations: 110 (Sumber: Hasil Eviews) Hasil Uji Chow di Tabel 4.6 menunjukkan p-value cross-section F sebesar 0,0000 < 0,05 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, Hal tersebut menunjukan Fixed Effect Model lebih baik daripada Common Effect Model. Dengan hasil tersebut maka akan dilanjutkan dengan Uji Hausmann.
80
2. Uji Signifikansi Fixed Effect atau Random Effect (Uji Hausmann) Uji ini dilakukan untuk memilih model fixed effect atau random effect yang lebih baik untuk penelitian ini. Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil Uji Hausmann menggunakan software Eviews 8. Tabel 4.7 Hasil Pengujian Uji Hausmann Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f.
Test Summary Cross-section random
1.392584
3
Prob. 0.7073
( Sumber: Hasil Eviews) Hasil Uji Hausman pada tabel 4.7 menunjukkan p-value cross-section random sebesar 0,7073 > 0,05 dengan taraf signifikansi sebesar 5% menyatakan bahwa Random Effect Model lebih baik daripada Fixed Effect Model. Dengan hasil tersebut maka akan dilanjutkan dengan Uji signifikansi Random Effect (Uji Lagrange Multiplier). 4.2.2 Hasil Analisis Regresi Data Panel Berdasarkan pengujian model yang telah dilakukan, Random Effect Model merupakan model yang sesuai untuk penelitian ini. Tabel 4.9 berikut merupakan hasil uji menggunakan Random Effect Model. Tabel 4.9 Hasil Pengujian Random Effects (Parsial) Dependent Variable: PRT Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 07/17/16 Time: 15:33 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 22 Total panel (balanced) observations: 110 Swamy and Arora estimator of component variances
81
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C RKT RLQ RTB
0.004884 -0.488236 0.010828 0.311151
0.010221 0.064997 0.009878 0.073705
0.477881 -7.511669 1.096120 4.221571
0.6337 0.0000 0.2755 0.0001
Effects Specification S.D. Cross-section random Idiosyncratic random
0.008320 0.009208
Rho 0.4495 0.5505
Weighted Statistics R-squared
0.480941
Mean dependent var
Adjusted R-squared
0.466251
S.D. dependent var
S.E. of regression
0.009138
Sum squared resid
F-statistic Prob(F-statistic)
32.73856 0.000000
Durbin-Watson stat
0.00794 5 0.01250 7 0.00885 1 1.69209 4
(Sumber: Hasil Eviews) Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dirumuskan persamaan model regresi data panel yang menjelaskan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015, yaitu: Y = 0.004884 – 0.488236 X1 + 0.010828 X2 + 0.311151 X3 Dimana: Y = Profitabilitas X1 = Risiko Kredit X2 = Risiko Likuiditas X3 = Risiko Tingkat Bunga Persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut:
82
a. Nilai
konstanta
sebesar
0.004884
menunjukkan
bahwa
jika
variabel
independen pada regresi yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga bernilai nol, maka profitabilitas (PRT) pada bank sampel adalah sebesar 0.004884. b. Koefisien regresi risiko kredit (RKT) sebesar – 0.488236 menunujukkan bahwa setiap terjadinya peningkatan risiko kredit sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai nol, maka akan menurunkan profitabilitas bank sampel sebesar – 0.488236. c. Koefisien regresi risiko likuiditas (RLQ) sebesar 0.010828 menunujukkan bahwa setiap terjadinya peningkatan risiko likuiditas sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai nol, maka akan risiko likuiditas bank sampel sebesar 0.010828. d. Koefisien regresi risiko tingkat bunga (RTB) sebesar 0.311151 menunujukkan bahwa setiap terjadinya peningkatan risiko tingkat bunga sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai nol, maka akan menaikan risiko tingkat bunga bank sampel sebesar 0.311151. 4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien
determinasi (R2 )
pada
intinya
menunjukan
seberapa
jauh
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Menurut Sriyana (2914:53), nilai R-squared tidak digunakan untuk menentukan besarnya koefisien determinasi, karena nilainya tersebut akan semakin besar jika variabel independen di dalam model terus ditambah. Untuk itu, besanya koefisien determinasi dalam regresi data panel ditunjukkan oleh besarnya nilai adjusted RSquared agar nilai R2 tidak merupakan fungsi dari variabel independen. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui nilai adjusted R-Squared model penelitian adalah sebesar 0,466251 atau 46.6251%. Dengan demikian, maka variabel independen yang terdiri dari risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko tingkat bunga dapat menjelaskan variabel dependen yaitu profitabilitas sebesar 0,466251 atau 46.6251%, sedangkan sisanya yaitu 0,533749 atau 53.3749% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
83
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 4.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Menurut Sriyana (2014:58) bahwa Uji statistik F merupakan pengujian secara serempak pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini,
variabel independen yang diteliti yaitu risiko
kredit,
risiko
likuiditas, dan risiko tingkat bunga dengan variabel dependen yaitu profitabilitas. Dapat dilihat pada Tabel 4.9 bahwa besar signifikansi ialah 0,000000 atau dibawah 0,05. Dengan besar signifikansi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
diterima, yang diartikan risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko
tingkat bunga berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas. 4.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Secara Parsial (Uji t) Uji parsial dilakukan untuk menguji pengaruh variable-variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Sriyana (2014:56) uji hipotesis terhadap masing-masing
koefisien
ekonometrika.
Uji t
regresi merupakan langkah penting dalam analisis memiliki tahapan,
yaitu menyusun hipotesis statistik,
menentukan drajat kesalahan (α), menemukan nilai t kritis, dan menentukan keputusan uji hipotesis. Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko tingkat bunga. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas. Berikut ini adalah pembahasan secara parsial
berkaitan
dengan
variabel-variabel
independen
terhadap
variabel
dependen: A. Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada tabel 4.9 risiko kredit memiliki nilai prob. sebesar 0.0000 yang berada di bawah taraf signifikansi sebesar 0,05 atau 5% dan koefisien regresi negatif sebesar 0.488236. Dengan begitu, keputusan yang diambil adalah menolak Ha1 , yang berarti risiko kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko kredit memiliki koefisien regresi negatif yang berarti semakin tinggi risiko kredit, maka akan berdampak pada menurunnya profitabilitas dengan pengaruh yang signifikan. Sebaliknya, semakin menurunnya
84
risiko kredit maka akan berdampak pada meningkatnya profitabilitas dengan pengaruh yang signifikan. Peningkatan NPL akan mempengaruhi profitabilitas bank, karena semakin tinggi NPL maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank harus menanggung
kerugian
dalam kegiatan
operasionalnya
sehingga
berpengaruh
terhadap penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank. Risiko kredit merupakan risiko yang wajar terjadi mengingat salah satu usaha inti bank itu sendiri adalah pemberian
kredit,
sehingga
manajemen
bank
harus
bisa
mengoptimalkan
pemberian kredit untuk mengurangi tingkat NPL yang dihadapi.
NPL yang
rendah mengindikasikan kinerja keuangan bank semakin baik. Bank Indonesia menetapkan batas maksimum NPL yaitu 5% agar tidak mempengaruhi tingkat kesehatan bank. (Bank Indonesia, 2011) Hasil temuan ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kolapo et al., (2012), Wulandari (2014), dan Maheswari (2014) yang juga mendapatkan hasil bahwa risiko kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. B. Pengaruh Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada tabel 4.9 risiko likuiditas memiliki nilai prob. sebesar 0.2755 yang berada di atas taraf signifikansi sebesar 0,05 atau 5% dan koefisien regresi positif sebesar 0.010828. Dengan begitu, keputusan yang diambil adalah menerima H02 , yang berarti risiko likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Artinya pada saat risiko likuiditas mengalami kenaikan maupun penurunan, risiko likuiditas tidak mempengaruhi profitabilitas. Risiko likuiditas mencerminkan rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank umum kepada nasabahnya dibanding dengan dana yang masuk atau terkumpul dari masyarakat.
Risiko likuiditas memberikan indikasi mengenai
jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, LDR tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi karena dalam mendapatkan profit, yang lebih penting bukanlah kuantitas atau besarnya jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan, namun yang
85
lebih penting adalah kualitas kredit yang disalurkan. Jika jumlah kredit yang disalurkan besar namun pembayaran kredit tidak lancar justru akan membebani perusahaan, sehingga dalam penelitian ini risiko likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Menurut peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010 mengharuskan setiap bank memiliki rasio LDR dalam rentang 78-100%, maka bank tersebut dapat dikatakan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, sehingga kinerja keuangan bank tersebut juga baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2011),
Syaharman (2012), Purwoko dan Sudiyanto (2013) yang
menyatakan bahwa risiko likuiditas tidak mempengaruhi profitabilitas. C. Pengaruh Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas Pada tabel 4.9 risiko tingkat bunga memiliki nilai prob. sebesar 0,0001 yang berada di bawah taraf signifikansi sebesar 0,05 atau 5% dan koefisien regresi positif sebesar 0.311151. Dengan begitu, keputusan yang diambil adalah menolak H03 ,
yang
berarti
risiko
tingkat
bunga
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko tingkat bunga memiliki koefisien regresi positif yang berarti semakin tinggi risiko tingkat bunga, maka akan
berdampak
pada
meningkatnya
profitabilitas
dengan
pengaruh
yang
signifikan. Sebaliknya, semakin menurunnya tingkat risiko tingkat bunga maka akan
berdampak
pada
menurunnya
profitabilitas
dengan
pengaruh
yang
signifikan. NIM yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin tinggi rasio NIM menunjukkan tingginya pendapatan bunga atas aktiva produktif dan menunjukkan efektivitas bank dalam mengelola aktiva perusahaan dalam bentuk kredit. Atau dengan kata lain, semakin tinggi NIM suatu bank maka semakin tinggi juga ROA yang diperoleh bank tersebut, yang berarti kinerja keuangan bank semakin membaik dan meningkat. Meningkatnya pendapatan bunga dapat memberikan kontribusi positif terhadap laba bank yang dapat ditunjukkan dengan tingginya rasio ROA. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio NIM, maka semakin besar pula profitabilitasnya. NIM suatu bank dikatakan
86
sehat apabila memiliki NIM diatas 2% berdasarkan standar yang diberikan oleh Bank Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardian (2008), Pandu (2011), Luh Eprima Dewi (2015) yang menyatakan bahwa risiko tingkat bunga memiliki pengaruh yang signifikan secara positif terhadap profitabilitas.
87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko tingkat bunga terhadap profitabiltas pada perusahaan jas sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015 dengan sampel sebanyak 22 bank dengan 110 data. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pengujian menggunakan model regresi data panel, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengujian analisis deskriptif, dapat disimpulkan bahwa: a. Variabel risiko kredit memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0255 dengan standar deviasi sebesar 0,0193. Nilai maksimum risiko kredit sebesar 0,1228 dimiliki oleh PT Bank Mutiara Tbk. (BCIC) pada tahun 2013, sedangkan nilai minimum risiko kredit dimiliki oleh PT Bank QNB Kesawan Tbk. (BKSW) pada tahun 2013 sebesar 0,0023. b. Variabel risiko
likuiditas memiliki nilai rata-rata sebesar 0,8421
dengan standar deviasi sebesar
0,1360.
Nilai maksimum risiko
likuiditas sebesar 1,4072 dimiliki oleh PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. (SDRA) pada tahun 2013, sedangkan nilai minimum risiko likuiditas dimiliki oleh PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) pada tahun 2011 sebesar 0,4424. c. Variabel risiko tingkat bunga memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0525 dengan standar deviasi sebesar 0,0226. Nilai maksimum risiko tingkat bunga sebesar 0,1300 dimiliki oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) pada 2011 dan 2012, sedangkan nilai minimum risiko tingkat bunga dimiliki oleh PT Bank Mutiara Tbk. (BCIC) pada tahun 2014 sebesar 0,0024. d. Variabel profitabilitas memiliki
nilai rata-rata sebesar 0,0179 dengan
standar deviasi sebesar 0,0188. Nilai maksimum profitabilitas sebesar 0,0515 dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI),
88
sedangkan nilai minimum profitabilitas dimiliki oleh PT Bank Mutiara Tbk. (BCIC) pada tahun 2013 sebesar -0,0758. 2. Secara simultan risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko tingkat bunga mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
profitabilitas
pada
perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. 3. Pengaruh masing-masing secara parsial masing-masing variabel terhadap profitabilitas adalah sebagai berikut: a. Risiko kredit memiliki pengaruh signifikan dengan arah hubungan negatif terhadap profitabilitas. b. Risiko likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. c. Risiko
tingkat
bunga
memiliki pengaruh signifikan dengan arah
hubungan positif terhadap profitabilitas. 5.2 Saran 5.2.1 Aspek Teoritis Berdasarkan hasil penelitian, penulis mencoba
memberikan saran bagi
penelitian selanjutnya untuk: a. Bagi akademisi disarankan untuk meneliti variabel lain yang masih berkaitan
dengan
profitabilitas
seperti
kecukupan
modal,
efisiensi
operasional, dana pihak ketiga dan lain lain. b. Bagi penelitian selanjutnya,
penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber referensi dan pembelajaran untuk disempurnakan pada penelitian selanjutnya. 5.2.2 Aspek Praktis Berdasarkan hasil penelitian, penulis mencoba memberikan saran untuk: a. Bagi manajemen bank, sebaiknya memperhatikan setiap risiko-risiko yang akan menghambat perusahaan dalam memperoleh laba, salah satunya adalah risiko kredit. Pihak perusahaan harus mengelola sebaik mungkin agar dapat meminimalisir risiko kredit yang akan menghambat perusahaan dalam memperoleh laba. Tetapi terdapat faktor yang dapat meningkatkan
89
perolehan laba pada suatu bank, yaitu dengan cara meningkatkan tingkat bunga bank. Karena semakin tinggi tingkat bunga bank maka semakin besar pula perolehan laba bank tersebut.
b. Bagi investor, sebaiknya menginvestasikan dananya kepada bank yang memiliki risiko kredit rendah dan yang memiliki risiko tingkat bunga tinggi. Karena hal itu dapat menyebabkan bank tersebut memiliki tingkat profitabilitas cenderung tinggi. Sehingga cocok untuk sebagai acuan bagi investor untuk menginvestasikan dananya.
90
Halaman ini sengaja dikosongkan
91
DAFTAR PUSTAKA Alexiou, Constantinos. (2009). Determinant Of Bank Profitability: Evidence From The Greek Banking Sector. Economic Annals, Volume LIV, No.182/July-September 2009. ISSN: 0013-3264. Anggreni, Made Ria dan I Made Sadha Suardhika. (2014). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit dan Suku Bunga Kredit Pada Profitabilitas. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.9.1 (2014): 27-38, ISSN: 2302-8556. Ariani Made Windi dan Putu Bagus Ardiana. (2015). Pengaruh Kecukupan Modal, Tingkat Efisiensi, Risiko Kredit dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas LPD Kabupaten Bandung. E-Jurnal Akuntansi Unversitas Udayana 13.1 (2015): 259-275, ISSN: 2302-8556. Boahene, Samuel Hymore, DR. Julius Dasah dan Samuel Kwaku Agyei. (2012). Credit Risk And Profitability Of Selected Bank In Ghana. Research Journal Of Finance And Accounting, ISSN: 2222-1697 (Paper) ISSN: 2222-2847 (Online). Capriani Ni Wayan Wita dan Ni Made Dana. (2016). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas BPR Di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 3, 2016: 1486-1512, ISSN 2302-8912. Dendawijaya, Lukman. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Fernando W.D.I dan Ekanayake E.M.N.N. (2015). Do Commercial Banks Use Loan Loss Provisions To Smooth Their Income? Empirical Evidence From Sri Lankan Commercial Bank. Journal Of Finance And Bank Management Vol. 3, No. 1, pp. 167-179, ISSN: 2333-6064. Kasmir. (2013). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2015 ISSN 0522-2572. Mahardika, Dewa P.K. (2015). Mengenal Lembaga Keuangan. Bekasi: Gramata Publishing. Pandia, Frianto. (2012). Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
92
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 5/8/PBI/2003 Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
tentang
Penerapan
Prasetyo, Dwi Agung dan Ni Putu Ayu Darmayanti. (2015). Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT PBD Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4 No. 9, 2015: 2590-2617, ISSN 2302-8912. Rahman, Mohammad Morshedur, Md. Kowsar Hamid dan Md. Abdul Mannan Khan. (2015). Determinant Of Bank Profitability: Empirical Evidence From Bangladesh. International Journal Of Business And Management; Vol. 10, No. 8; 2015, ISSN: 1833-3850, E-ISSN: 18338119. Saputra I Made Hendra Edy dan I Gusti Ayu Nyoman Budiasih. (2016). Pengaruh Kecukupan Modal, Risiko Kredit, Biaya Operasional Pendapatan Operasional Pada Profitabilitas Bank. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.3 (2016), ISSN: 2302-8559. Sekaran, Uma. (2011). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. (Buku I). Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma. (2011). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. (Buku II). Jakarta: Salemba Empat. Shinta, Dewi, Rina Arifanti dan Rita Andini. (2016). Analysi Of Effect Of Car, Roa, Ldr, Company Size and Gcg To Bank Profitability (Case Study on Banking Companies Listed In BEI Period 2010-2013), Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Shipho, Themba Mamba. (2011). Effect Of Banking Sectoral Factor On The Profitability Of Commercial Banks Kenya. Economics And Finance Review Vol.1(5) pp. 01-30, July, 2011. ISSN: 2047-0401. Sriyana, Jaka. (2014). Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Ekonisia. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP Tahun 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Kajian Stabilitas Keuangan 2015. 93
Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-Undang Replubik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. http://www.sahamoke.com/ [1 April 2016]. http://www.idx.co.id/ [1-5 April 2016].
94
Halaman ini sengaja dikosongkan
95
LAMPIRAN
96
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Saham AGRO BABP BACA BBKP BBNI BBRI BBTN BCIC BJBR BKSW BMRI BNGA BNLI BSIM BSWD BTPN BVIC MCOR MEGA NISP PNBN SDRA
Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank
Nama Emiten Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk MNC International Tbk Capital Indonesia Tbk Bukopin Tbk Negara Indonesia (Persero) Tbk Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tabungan Negara (Persero) Tbk J Trust Indonesia Jabar Banten Tbk QNB Indonesia Tbk Mandiri (Persero) Tbk CIMB Niaga Tbk Permata Tbk Sinar Mas Tbk of India Indonesia Tbk Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Victoria International Tbk Windu Kentjana International Tbk Mega Tbk OCBC NISP Tbk Pan Indonesia Tbk Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
97
Lampiran 2 Hasil Perhitungan Data Variabel Risiko Kredit No
Kode Emitten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
AGRO BABP BACA BBKP BBNI BBRI BBTN BCIC BJBR BKSW BMRI BNGA BNLI BSIM BSWD BTPN BVIC MCOR MEGA NISP PNBN SDRA
2011 3,55% 6.25% 0.81% 2.88% 3.60% 2.30% 2.75% 6.24% 1.21% 1.56% 2.18% 2.64% 2.04% 0.88% 1.98% 0.70% 2.38% 2.18% 0.98% 1.26% 3.56% 1.65%
2012 3,68% 5.78% 2.11% 2.66% 2.80% 1.78% 4.09% 3.90% 2.07% 0.73% 1.74% 2.29% 1.37% 3.18% 1.40% 0.60% 2.24% 1.98% 2.09% 0.91% 1.69% 1.99%
Tahun 2013 2014 2,27% 2,02% 4.88% 5.88% 0.37% 0.34% 2.25% 2.78% 2.20% 2.00% 1.55% 1.69% 4.05% 4.01% 12.28% 12.24% 2.83% 4.15% 0.23% 0.31% 1.60% 1.66% 2.23% 3.90% 1.00% 1.70% 2.50% 3.00% 1.59% 1.17% 0.70% 0.70% 0.70% 3.52% 1.69% 2.71% 2.18% 2.09% 0.73% 1.34% 2.13% 2.05% 0.48% 2.51%
2015 1,90% 2.97% 0.79% 2.83% 2.70% 2.02% 3.42% 3.71% 2.91% 2.59% 2.29% 3.74% 2.70% 3.95% 8.90% 0.70% 4.48% 1.98% 2.81% 1.30% 2.41% 1.98%
98
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Data Variabel Risiko Likuiditas No
Kode Emitten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
AGRO BABP BACA BBKP BBNI BBRI BBTN BCIC BJBR BKSW BMRI BNGA BNLI BSIM BSWD BTPN BVIC MCOR MEGA NISP PNBN SDRA
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 65.79% 82.48% 87.11% 88.49% 87.15% 84.93% 79.48% 80.14% 80.35% 72.29% 44.24% 59.06% 63.35% 58.13% 55.78% 85.01% 83.81% 85.80% 83.89% 86.34% 70.40% 77.50% 85.30% 87.80% 87.80% 76.20% 79.85% 88.54% 81.68% 86.88% 102.50% 100.90% 104.42% 108.86% 108.78% 83.90% 82.81% 96.31% 71.74% 85.00% 72.95% 74.09% 96.47% 93.18% 88.13% 75.48% 87.37% 113.30% 93.47% 112.54% 71.65% 77.66% 82.97% 82.02% 87.05% 94.41% 95.04% 94.49% 99.46% 97.88% 83.06% 89.52% 89.20% 89.10% 87.80% 69.50% 80.78% 78.72% 83.88% 78.04% 85.71% 93.21% 93.76% 88.06% 82.06% 85.00% 86.00% 88.00% 97.00% 97.00% 63.62% 67.59% 73.39% 70.25% 70.17% 79.30% 80.22% 82.73% 84.03% 86.82% 63.75% 52.39% 57.41% 65.85% 65.05% 87.04% 86.79% 92.49% 93.59% 98.05% 80.36% 88.46% 87.71% 90.51% 94.22% 81.70% 84.39% 140.72% 101.20% 97.22%
99
Lampiran 4 Hasil Perhitungan Data Variabel Risiko Tingkat Bunga No
Kode Emitten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
AGRO BABP BACA BBKP BBNI BBRI BBTN BCIC BJBR BKSW BMRI BNGA BNLI BSIM BSWD BTPN BVIC MCOR MEGA NISP PNBN SDRA
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 4.54% 6.00% 5.31% 4.62% 4.77% 5.43% 5.44% 4.84% 3.43% 3.32% 3.62% 4.66% 4.67% 3.96% 4.73% 4.55% 4.56% 3.82% 3.70% 3.58% 6.00% 5.90% 6.20% 6.30% 6.40% 9.58% 8.42% 8.55% 8.51% 8.13% 5.76% 5.83% 5.44% 4.47% 4.87% 1.64% 3.13% 1.67% 0.24% 0.93% 6.89% 6.44% 7.96% 6.79% 6.32% 5.34% 4.63% 2.82% 2.80% 3.08% 5.29% 5.58% 5.68% 5.94% 5.90% 5.63% 5.87% 5.34% 5.36% 5.21% 5.13% 5.39% 4.20% 3.60% 4.00% 5.65% 5.72% 5.23% 5.87% 5.77% 6.39% 5.12% 5.92% 4.97% 3.70% 13.00% 13.00% 12.70% 11.40% 11.30% 1.86% 3.12% 2.33% 1.88% 2.08% 4.62% 5.18% 4.87% 3.76% 4.44% 5.40% 6.45% 5.38% 5.27% 6.04% 4.80% 4.17% 4.11% 4.15% 4.07% 4.64% 4.19% 4.09% 3.83% 4.41% 9.14% 8.28% 3.83% 1.89% 4.74%
100
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Data Variabel Profitabilitas No
Kode Emitten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
AGRO BABP BACA BBKP BBNI BBRI BBTN BCIC BJBR BKSW BMRI BNGA BNLI BSIM BSWD BTPN BVIC MCOR MEGA NISP PNBN SDRA
2011 1.39% -1.64% 0.84% 1.87% 2.90% 4.93% 2.03% 2.17% 2.65% 0.46% 3.37% 2.85% 1.66% 1.07% 3.66% 4.40% 2.65% 0.96% 2.29% 1.91% 2.02% 3.00%
2012 1.63% 0.09% 1.32% 1.83% 2.90% 5.15% 1.94% 1.06% 2.46% -0.81% 3.55% 3.18% 1.70% 1.74% 3.14% 4.70% 2.17% 2.04% 2.74% 1.79% 1.96% 2.78%
Tahun 2013 1.66% -0.93% 1.59% 1.78% 3.40% 5.03% 1.79% -7.58% 2.61% 0.09% 3.66% 2.76% 1.60% 1.71% 3.80% 4.50% 1.97% 1.74% 1.14% 1.81% 1.85% 5.14%
2014 1.47% -0.82% 1.33% 1.23% 3.50% 4.73% 1.14% -4.97% 1.92% 1.05% 3.57% 1.44% 1.20% 1.02% 3.36% 3.60% 0.80% 0.79% 1.16% 1.79% 1.79% 2.81%
2015 1.55% 0.10% 1.10% 1.39% 2.60% 4.19% 1.61% -5.37% 2.04% 0.87% 3.15% 0.24% 0.20% 0.95% -0.77% 3.10% 0.65% 1.03% 1.97% 1.68% 1.27% 1.94%
101
Lampiran 6 Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test
Statistic
Cross-section F Cross-section Chi-square
4.461688 81.733486
d.f. (21,85) 21
Prob. 0.0000 0.0000
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: PRT Method: Panel Least Squares Date: 07/27/16 Time: 20:19 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 22 Total panel (balanced) observations: 110 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
C RKT RLQ RTB
0.003087 -0.487547 0.009816 0.361292
0.007938 0.388808 0.063569 -7.669572 0.008434 1.163806 0.054454 6.634840
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.605326 0.594156 0.011955 0.015150 332.8796 54.19196 0.000000
Prob. 0.6982 0.0000 0.2471 0.0000
Mean dependent var 0.017911 S.D. dependent var 0.018766 Akaike info criterion -5.979629 Schwarz criterion -5.881430 Hannan-Quinn criter. -5.939799 Durbin-Watson stat 1.183953
102
Lampiran 7 Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f.
Test Summary Cross-section random
1.392584
3
Cross-section random effects test comparisons: Variable Fixed Random Var(Diff.) RKT RLQ RTB
-0.486608 -0.488236 0.007682 0.010828 0.210908 0.311151
Prob. 0.7073 Prob.
0.001028 0.000061 0.007807
0.9595 0.6874 0.2566
t-Statistic
Prob.
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: PRT Method: Panel Least Squares Date: 07/27/16 Time: 20:20 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 22 Total panel (balanced) observations: 110 Variable
Coefficient
Std. Error
C RKT RLQ RTB
0.012754 -0.486608 0.007682 0.210908
0.014352 0.888660 0.072478 -6.713879 0.012597 0.609824 0.115064 1.832963
0.3767 0.0000 0.5436 0.0703
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.812265 0.759258 0.009208 0.007206 373.7463 15.32362 0.000000
Mean dependent var 0.017911 S.D. dependent var 0.018766 Akaike info criterion -6.340843 Schwarz criterion -5.727097 Hannan-Quinn criter. -6.091904 Durbin-Watson stat 1.967881
103
Lampiran 9 Hasil Penguji Random Effect Dependent Variable: PRT Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 07/27/16 Time: 20:25 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 22 Total panel (balanced) observations: 110 Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
C RKT RLQ RTB
0.004884 -0.488236 0.010828 0.311151
0.010221 0.477881 0.064997 -7.511669 0.009878 1.096120 0.073705 4.221571
Prob. 0.6337 0.0000 0.2755 0.0001
Effects Specification S.D. Cross-section random Idiosyncratic random
0.008320 0.009208
Rho 0.4495 0.5505
Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.480941 0.466251 0.009138 32.73856 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
0.007945 0.012507 0.008851 1.692094
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.601706 0.015289
Mean dependent var Durbin-Watson stat
0.017911 1.150651
104