HPEQ PROJECT 2012 WO
LAPORAN PELATIHAN PENGUJI OSCE KG WILAYAH TIMUR GEL 2 Komponen 2- Health Professional Education Quality (HPEQ) Project
Hotel Meritus Surabaya, 28-29 September 2012
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 1
HPEQ PROJECT 2012 WO
1. Pendahuluan Komponen 2 HPEQ Project bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan melalui peningkatan kualitas sistem ujian. Salah satu fokus kegiatan adalah peningkatan sistem ujian dengan pengembangan metode ujian yang menguji keterampilan klinik dalam bentuk Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Objective Structured Clinical Examination (OSCE)pada Uji Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (UKDGI) telah tahap implementasi pada UKDGI di mulai Periode I Bulan Januari 2012. Terhadap pelaksanaan implementasi tersebut telah dilaksanakan evaluasi yang salah satu hasilnya menunjukkan bahwa salah satu titik lemah penyelenggaraan OSCE adalah banyaknya penguji yang tidak mengisi borang cek list dengan lengkap.Hal ini dapat merugikan peserta ujian karena adamya item item tertentu yang tidak diberi penilaian oleh penguji di lembar cek list. Sebagai tindak lanjut temuan tersebut dipandang perlu mengembangkan sistem ujian OSCE dalam bentuk TI (berbasis komputerisasi) dimana cek list tidak menggunakan kertas tetapi menggunakan software di komputer sehingga memudahkan para penguji dalam menilai. Pada program software ini apabila ada item cek list yang belum diisi maka secara otomatis komputer akan memberi sinyal dan dokumen tidak bisa dikirim ke server. Oleh sebab itu kemungkinan cek list tidak diisi penguji dengan lengkap bisa dihindarkan. Untuk sosialisasi dan memahami sistem pengisian cek list menggunakan program di komputer maka dipandang perlu diadakan pelatihan kepada para penguji OSCE agar mereka dapat menjalankan program tersebut, dapat digunakan dengan efektif dan efisien dan untuk meminimalisir kesulitan kesulitan yang mungkin terjadi. Selanjutnya para penguji yang telah diberi pelatihan tingkat Nasional, diharapkan mampu melakukan pelatihan kepada para dosen di Institusinya masing-masing sehingga jumlah Penguji OSCE yang mampu mengoperasikan komputer dapat meningkat jumlahnya.
2. Tujuan
Tercapainya kesamaan persepsi mengenai tugas Penguji OSCE. Penguji OSCE memahami cara menilai dan mengisi Penilaian (Check List) OSCE mengunakan software di komputer. Mengurangi kesalahan Penguji OSCE dalam mengisi Penilaian (Check List) OSCE Menghasilkan metoda yang efektif dan efisien dalam ujian OSCE pada UKDGI.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 2
HPEQ PROJECT 2012 WO 3. Output Workshop
Penguji OSCE memahami tugasnya, Penguji OSCE dapat memahami cara kerja program pengisian cek list berbasis software di komputer dan dapat menggunakannya Penguji OSCE dapat melakukan penilaian dan pengisian Lembar Penilaian (Check List) dengan benar menggunakan sistem software di komputer
4. Tempat, Waktu dan Peserta Pelatihan Penguji OSCE Kedokteran Gigi Wilayah Timur Gelombang 2 ini dilaksanakan pada tanggal 28-29September 2012 di Hotel Meritus Surabaya dengan mengundang penguji OSCE dari 14 IPDG yang termasuk dalam wilayah barat. Berikut adalah persyaratan peserta yang menjadi penguji OSCE:
Dosen tetap, minimum bergelar Strata 2 atau Spesialis Pernah mengikuti pelatihan Penguji OSCE Nasional/Institusional dan pernah menjadi Penguji UKDGI (kecuali bagi IPDGI yang belum meluluskan). Membawa laptop/notebook dan mampu mengoperasikan komputer dengan baik
IPDG yang telah meluluskan dapat mengirimkan 3 orang penguji sedangkan IPDG yang belum meluluskan hanya diijinkan mengirim 1 orang penguji. Meskipun demikian, proyek HPEQ memfasilitasi tambahan 1 orang peserta per institusi dengan menanggung biaya paket meeting dan akomodasi, sedangkan tiket dan lumsum menjadi tanggungan masing-masing IPDG. Berikut adalah rekapitulasi jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan kali ini: No 1 2 3 4 5
Nama
Institusi
Email
No. Hp
FKG UGM FKG UGM FKG UGM FKG UNEJ FKG UNEJ
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
081328232396 081328886846 081328326006 08123454257 0816592634
FKG UNEJ
[email protected]
081559940438
7 8 9 10 11
B Esti Chrisnawaty Chrisnawaty Emma Mulyawati Peni Pujiastuti Niken Probosari Dwi Warna Aju Fatmawati Agus Ahmadi Afrida N Eri H Jubhari Elizabeth Mailoa Rini Pratiwi
FKG IIK FKG IIK FKG UNHAS FKG UNHAS FKG UNHAS
081359855573 081335577150 08124235346 0811412806 08194130071
12
Febriastuti Cahyani
FKG UNAIR
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] febriastuti_drgkonservasi@yahoo .co.id
6
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
081938483676
Page 3
HPEQ PROJECT 2012 WO
13 14 15 16 17 18
Eka Fitria Agustina Galih Sampoerna Adi Astuti Endah Bagus Soebaji Ida Bagus Narmade Mahmud KH
19
Maharani LA
20 21 22 23 24 25 26 27
Dini Rachmawati Fidya Sularsih Sarianoferni Puguh Bayu Prabowo Noengki Prameswari Prima Agusmawanti Sandy Christiono
28
Atiek Diana R
29
Ana Medawati
30
Ema Sofiani
31
Haris Widodo
FKG UNAIR FKG UNAIR FKG UNAIR FKG UNAIR FKG UNAIR FKG UMS PSKG FK UNLAM PSPDG UB PSPDG UB FKG UHT FKG UHT FKG UHT FKG UHT FKG UNISSULA FKG UNISSULA PSPDG-FKIK UMY PSPDG-FKIK UMY PSPDG-FKIK UMY PSKG UNSOED
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
08123288995 085335882223 081654911029 0811335283 0811316694 081802646070
[email protected]
081703521321
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
08123309967 081331592595 087852227101 081332804827 081233777325 081332410722 085733034234 08563482147
[email protected]
08122736355
[email protected]
08157915924
[email protected]
0818253364
Dari total 28 peserta wajib dari 14 institusi, terdapat 2 institusi yang tidak mengirimkan wakilnya sama sekali yaitu FKG Universitas Mahasaraswati dan juga PSKG Unversitas Sam Ratulangi. Duabelas institusi lainnya telah mengirimkan peserta sesuai dengan jumlah yang diharapkan. Beberapa institusi juga mengirimkan satu peserta tambahan, bahkan FKG Unair menambah 3 orang penguji mengingat lokasi institusi ini dekat dengan lokasi pelatihan sehingga tidak membutuhkan transportasi dan akomodasi khusus. Narasumber yang diundang untuk pelatihan penguji OSCE sebanyak 5 orang core team KG dan juga 2 orang tim IT Pusat KDGI. Total narasumber yang hadir adalah 4 orang (3 orang narasumber dan 1 orang tim IT Pusat KDGI).Berikut adalah rekapitulasinya: No 1 2 3
Nama Mei Syafriadi Iwan Dewanto Anggit Wirasto
Institusi Email Core Team/ FKG UNEJ
[email protected] Core Team/ PSKG UMY
[email protected] IT Pusat KDGI
[email protected]
4
Adam Malik
FKG Unhas
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
[email protected]
Tlp 081336181168 081578704082 081328720809 081355645501
Page 4
HPEQ PROJECT 2012 WO 5. Metode Pelaksanaan Workshop Pelatihan ini akan diberikan dengan cara:
Pemaparan materi oleh narasumber termasuk sistem kerja software checklist OSCE Demonstrasi dan simulasi penggunaan penggunaan software checklist OSCE Pelatihan cara penilaian dan pengisian checklist menggunakan komputer dengan simulasi video Diskusi
Acara dimulai terlambat 65 menit karena ada beberapa perwakilan institusi yang belum hadir. Secara umum, acara berjalan sesuai TOR meskipun ternyata berjalan lebih cepat dari waktu yang telah dialokasikan dan juga ada beberapa penyesuaian terkait jadwal acara dan pemberi materi.Meskipun demikian, nilai substansi dari tiap materi yang diberikan oleh narasumber tidak berkurang. Berikut adalah rundown acara workshop pada kondisi riil: Jumat, 28 September 2012 15.05 – 15.40 Pembukaan 15.40 – 15.10 Pengarahan OSCE UKDGI
Mei Syafriadi Iwan Dewanto
15.10 – 16.45
Mei Syafriadi
Diskusi
Aplikasi Penilaian OSCE Berbasis Komputer& Diskusi Video Demonstrasi: Tata cara 17.25 – 17.40 Pengisian Penilaian OSCE dengan SIM OSCE 17.40 – 19.30 ISHOMA Simulasi Penilaian OSCE dengan 19.30 - 20.30 checklist (paper-based) Simulasi Penilaian OSCE dengan SIM 20.30 - 21.45 OSCE (computer-based) (2 video) & Diskusi Global Performance Score dan 21.45 – 22.15 Penilaian dengan Borderline Regression Method & Diskusi Sabtu, 29 September 2012 08.35–09.45 Diskusi 09.45 – 10.00 Wrap Up dan Penutupan 16.45 – 17.25
Anggit Wirasto, Mei Syafriadi Anggit Wirasto
Mei Syafriadi Mei Syafriadi
Adam Malik
Mei Syafriadi Mei Syafriadi
6. Hasil Kegiatan Workshop ini diawali pembukaan dari Prof Mei Syafriadi yang menjelaskan bahwa saat ini UKDGI dengan CBT sudah berjalan dengan baik, namun untuk OSCE dianggap masih ada
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 5
HPEQ PROJECT 2012 WO beberapa masalah yang harus ditangani misal kualitas soal yang masih beragam dan juga lembar checklist penilaian yang sering kali belum diisi dengan baik oleh penguji. Hal ini tentunya perlu diperhatikan mengingat setiap item penilaian mempengaruhi jumlah total nilai dan pada akhirnya mempengaruhi kelulusan peserta. Untuk itu dibuatlah sebuah sistem pengisian checklist berbasis komputer sehingga penguji dapat menerima pemberitahuan (notification) apabila ada item checklist yang belum terisi. Untuk itu dibutuhkan pelatihan untuk mengajarkan kepada seluruh penguji OSCE mengenai penggunaan software ini sehingga ke depannya penguji OSCE akan terbiasa. Pelatihan ini mengundang 3 orang penguji OSCE dari IPDG yang telah meluluskan dan 1 orang penguji dari IPDG yang belum meluluskan. Jumlah ini tentunya kurang. Oleh karena itu, diharapkan penguji yang telah datang dalam pelatihan ini dapat melakukan pelatihan sejenis di tingkat institusi sehingga semua penguji OSCE bisa mengerti dan menggunakan software ini sebagai persiapan UKDGI selanjutnya. Materi selanjutnya disampaikan oleh drg Iwan Dewanto yaitu materi refreshing mengenai pelaksanaan OSCE UKDGI, peran penguji, dan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penguji dalam sebuah ujian OSCE. Drg Iwan Dewanto menekankan penggunaan software ini akan memuat penilaian UKDGI lebih akurat, konsisten dan obyektif. Sesi berikutnya dilanjutkan dengan penjelasan mengenai aplikasi penilaian OSCE berbasis komputer oleh Bpk Anggit Wirasto, dari tim IT Pusat KDGI, yang diteruskan dengan pemutaran video simulasi pengisian checklist penilaian dengan SIM OSCE. Dalam sesi diskusi, peserta sangat terlihat sangat aktif. Poin-poin yang banyak dibicarakan selain teknis penggunaan software adalah terkait permasalahan Global Performance Score. Setelah ISHOMA, pelatihan ini dilanjutkan dengan simulasi penilaian OSCE dengan menggunakan checklist berbentuk kertas. Simulasi ini menggunakan dua video yang menggambarkan dua kasus. Sesi ini berjalan dengan lancar mengingat sebagian besar penguji sudah terbiasa melakukan penilaian dengan menggunakan lembar checklist. Selanjutnya, penguji melakukan simulasi penilaian OSCE dengan menggunakan software komputer. Setelah laptop/ iPad penguji terhubung dengan wifi dari IT Pusat, penguji dapat menggunakan software penilaian ini dengan menggunakan browser dari masing-masing laptop. Dengan menggunakan dua video yang sama, penguji OSCE mencoba melakukan penilaian kembali. Sesi terakhir pada hari pertama ditutup dengan pemberian materi dari drg. Adam Malik terkait Global Performace dan juga teknik Borderline Regression Methods.Pelatihan hari
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 6
HPEQ PROJECT 2012 WO kedua sendiri hanya diisi dengan diskusi lebih lanjut terkait penerapan software OSCE ini dan juga kesiapan institusi serta rencana TOT. Berdasarkan hasil workshop yang telah dilaksanakan selama 2 hari, output dari workshop pelatihan penguji OSCEsecara umum adalah sebagai berikut: No.
KOMPONEN
TARGET
REALISASI
1.
Jumlah institusi yang mengirim peserta dalam workshop
14
12
2.
Jumlah peserta workshop
28
31
3.
Jumlah narasumber
7
4
Participation rate pada pelatihan ini dinilai masih belum cukup baik. Bila dilihat dari jumlah institusi yang hadir, participation ratenya adalah sebesar 86% (12 dari 14 institusi yang diundang), dan dari jumlah peserta yang diundang participation rate nya sebesar 110%. Angka participation rate ini dianggap masih belum cukup baik mengingat pelatihan ini adalah pelatihan yang penting dan diharapkan penguji OSCE yang telah datang dapat mengadakan TOT/ pelatihan sejenis di institusinya. Ketidakhadiran tiga orang narasumber sendiri secara umum tidak menganggu keberlangsungan acara, hal ini dimungkinkan karena semua anggota coreteam sudah benar-benar mengerti dan memahami dengan baik mengenai materi yang hendak diberikan. Berdasarkan hasil rekapitulasi output workshop secara umum, dapat disimpulkan bahwa pencapaian target workshop ini sudah optimal dalam semua komponen, kecuali dari segi ketidakhadiran 2 IPDG. Peserta diharapkan mengadakan pelatihan penguji OSCE di institusinya masing-masing. Berdasarkan kesepakatan tersebut, sebaiknya masing-masing peserta dapat menyusun plan of action yang strategis untuk mendiseminasikan materi dan skill yang didapat dalam pelatihan kali ini ke penguji OSCE lainnya di institusi masing-masing. 7. Refleksi Setelah dilakukan analisa hasil kegiatan, selanjutnya perlu dilakukan refleksi sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan pelatihan ditinjau dari perspektif peserta, fasilitator, dan tim monev secara umum. Berikut adalah refleksi pelaksanaan workshop dari beberapa perspektif tersebut :
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 7
HPEQ PROJECT 2012 WO Gambaran Umum
Participation rate dari peserta belum cukup baik mengingat terdapat 2 IPDG yang tidak mengirimkan perwakilannya. Meskipun demikian, peserta yang hadir terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelatihan. Hal ini terutama dapat dilihat dari sesi diskusi yang berjalan dengan aktif dan lancar. Acara secara umum berjalan dengan baik dan lancar meskipun dari segi penggunaan waktu tidak efektif. Dengan sejumlah materi yang diberikan dan simulasi, pelatihan ini dapat berjalan cukup 1 hari (misal dari pagi hingga malam) sehingga tidak banyak waktu yang terbuang.
Narasumber 1. Apakah peserta sudah memahami tugasnya sebagai penguji? Sudah mulai pemahaman yang lebih baik Sebagian besar sudah memahami Tugas sudah dipahami tetapi dalam pelaksanaannya masih perlu pelatihan terus menerus untuk meningkatkan kualitas penguji 2. Apakah penguji OSCE sudah dapat melakukan penilaian dan pengisian lembar penilaian yang benar dengan menggunakan sistem software di komputer? Sudah Secara teknis sudah, keadaan mungkin berubah apabila pelaksanaan yang akan memunculkan pressure yang memuat penguji sering error. Sudah, namun masih perlu TOT di IPDG masing-masing 3. Apakah peserta dirasa telah mampu untuk menjadi trainer pelatihan sejenis di tingkat institusi? Sudah Sebagian besar sudah mampu, namun butuh kerjasama dan komunikasi yang baik dengan anggota tim yang lain (misal koordinator IT) Mampu, namun tetap perlu backup/ asistensi oleh tim IT pusat terkait software Mampu, namun dengan dukungan sarana dan prasarana di IPDG 4. Rekomendasi untuk perbaikan workshop ini dan strategi untuk menjaga sustainability workshop di tingkat institusi? Evaluasi dan cek ricek dengan forum yang telah disiapkan Try Out di masing-masing IPDG Sebaiknya diulangi dua kali cara menilai melalui software yang disiapkan supaya penguji lebih familiar/ terbiasa
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 8
HPEQ PROJECT 2012 WO
Backup teamwork: penguji, koordinator OSCE, IT lokal dan pusat akan sangat membantu keberlanjutan workshop TOT di institusi yang dilanjutkan dengan try out Setelah pulang dari workshop, diharapkan peserta dapat langsung berkoordinasi dengan panitia lokal di IPDG untuk menjadwalkan pelatihan penguji di tingkat IPDG dan menyelenggarakan TO
Peserta 1. Hal yang dapat menjadi kendala dalam penggunaan software untuk pengisian lembar penilaian/ checklist? Konektivitas internet Kemungkinan signal wifi tidak kuat dapat menyebabkan jalannya ujian dan pengisian checklist tidak berjalan baik Manajemen waktu agar waktu 1 menit dalam menilai sebelum disubmit dapat dimanfaatkan dengan baik Penggunaan alat (laptop, gagdet, komputer) Listrik padam, ketersediaan genset Kesiapan IT Pengetahuan dan kemampuan IT dari penguji masih bervariasi Kompatibilitas software di laptop masing-masing Sistem yang masih baru sehingga masih perlu latihan agar terbiasa Fasilitas institusi dan pelatihan, tidak semua IPDG dapat menyediakan sarana untuk penyelenggaraan UKDGI Kondisi/ spesifikasi komputer yang digunakan 2. Hal yang perlu disempurnakan dari lembar penilaian/ checklist? Penjelasan mengenai jawaban yang benar atua yang diminta pembuat soal seperti apa Checklist jangan terlalu bnayak dengan bolak balik lembar agar waktu yang tepat Kriteria penilaian GPS Kalau bisa setiap soal ada kriteria penilaian untuk GPS Jawaban dibuat pada lembar yang sama dengan checklist Perlu disiapkan lembar checklist dalam bentuk kertas sehingga memudahkan penguji mencentang di komputer Tuntutan jawaban dari kandidat lebih disesuaikan dengan waktu Tetap perlu ada print out meskipun sudah menggunakan komputer Redaksional/ standarisasi penggunaan istilah dalam lembar penilaian Harus ada penegasan tentang skor 0,1,2 pada setiap item pertanyaan atau penggunaan skor 0,1,2 secara tepat. Misal item diagnosis harus ada 2 skor yaitu 0 dan 2 atau cukup skor 0 dan 1 saja misal pada item memperkenalkan diri Batas antara yang lulus dengan yang borderline sebaiknya diberi acuan berdasarkan kesepakatan bersama
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 9
HPEQ PROJECT 2012 WO
Range nilai masih kurang rinci, tidak hanya 0-2 saja Menyamakan persepsi untuk penilaian Breakdown checklist yang lebih detail (misal pada anamnesis) Checklist kadang-kadang tidak sesuai dengan tugas kandidat Pertimbangan waktu dan tugas untuk kandidat Review soal selalu sebelum pengambilan soal OSCE untuk menghindari terlalu banyaknya sesi penilaian dan kasus yang sesuai dengan kompetensinya Standarisasi GPS karena dalam kenyataannya GPS memegang peranan penting dalam NBL
3. Hal yang perlu diperbaiki dalam persiapan pelaksanaan OSCE UKDGI ke depan? Koordinasi yang lebih baik agar tidak terjadi miskomunikasi Pelru refreshing penguji agar obyektif dalam memberi penilaian Meningkatkan sarpras penunjang Perlu dilakukan try out Pembuatan sertifikat setiap ada pelatihan nasional Setiap IPDG secara berkesinambungan melakukan TOT untuk me-refresh tugas sebagai penguji Perlu membuat obyektif penilaian GPS Pelaksanaan TOT harus lebih mantap sehingga butuh waktu untuk melaksanakan pelatihan dengan kondisi sebenarnya (dengan menyiapkan 8 stasiun) Penyamaan persepsi antara penguji dan panitia Informasi dari panitia untuk/ pada peserta atau kandidat Tenaga IT harus mumpuni dan standby sekitar stasiun Persiapan model sesungguhnya/ pasien, khususnya di idang ilmu penyakit mulut (oral medicine) Informasi terkait rencana pelatihan penguji OSCE diberikan minimal 1 minggu sebelumnya. Jarak antara pelatihan dengan pelaksanaan OSCE jangan terlalu dekat sehingga ada waktu untuk memberitahu atau melatih penguji yang lain dan peserta OSCE di institusi. Setidaknya sebelum pelaksanaan OSCE ada try out OSCE dengan sistem yang terbaru Standarisasi jaringan dan laptop/ komputer Perbaikan item soal Sistem informasi yang lebih baik, stabil dan konsisten Variasi soal Tim Monev Feedback form didistribusikan oleh tim monev kepada seluruh peserta untuk menjaring “voice of customer” peserta terkait satisfaction level terhadap aspek-aspek pelaksanaan workshop. Dari 31 kuesioner, seluruhnya kembali ke tim monev. Berikut adalah rekapitulasinya:
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 10
22
11
0 2 12
10
0 00
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012 20
17 14 9
00 10
3 00 01 0 2
Kenyamanan tempat pelaksanaan pertemuan menunjang produktivitas
25
Responsiveness pelayanan yang diberikan oleh panitia baik
01 16 S
TOR kegiatan memberi gambaran pelaksanaan dan target yang hendak dicapai
19 TS
Setelah mengikuti workshop, kemampuan peserta meningkat dalam mengisi lembar penilaian/ cek list OSCE serta mampu menjadi trainer di tingkat institusi
STS
Diskusi permasalahan dan kendala yang mungkin terjadi dalam pengisian lembar penilaian berjalan dengan baik serta membantu dan memudahkan penguji untuk memahami cara kerja dan melakukan pengisian lembar penilaian/ cek list OSCE
00 1514
Simulasi pengisian lembar penilaian/ cek list OSCE telah membantu dan memudahkan penguji untuk memahami cara kerja dan melakukan pengisian lembar penilaian/ cek list OSCE
5
Video pelaksanaan OSCE yang digunakan untuk simulasi pengisian lembar penilaian/ cek list OSCE cukup jelas dan memudahkan penguji untuk memahami cara kerja dan melakukan pengisian lembar penilaian/ cek list OSCE
15 17 14
Video demonstrasi cara melakukan pengisian cek list OSCE dengan komputer telah membantu anda untuk memahami cara kerja dan melakukan pengisian lembar penilaian/ cek list OSCE
20
Pemaparan terkait “Aplikasi Penilaian OSCE Berbasis Komputer” telah dibawakan dengan jelas dan mudah dimengerti
Pemaparan terkait “OSCE UKDGI” telah dibawakan dengan jelas dan mudah dimengerti
HPEQ PROJECT 2012
WO
Rekap Feedback Pelatihan Penguji OSCE KG Wilayah Timur Gel 2 28-29 Septemer 2012 SS 21
17 14 18
8 10
3
0 0
Analisis lebih lanjut terhadap feedback peserta, peserta merasa pemaparan materi yang dilakukan selama pelatihan sudah dibawakan dengan jelas dan mudah dimengerti serta mampu membantu peserta untuk memahami dan melakukan pengisian checklist OSCE dengan komputer.Faktor yang dinilai sedikit kurang memuaskan adalah video pelaksanaan OSCE dan juga kenyamanan tempat pelaksanaan.Hal ini tentunya harus diperbaiki untuk pelaksanaan pelatihan yang berikutnya sehingga dapat mendorong dan memaksimalkan produktivitas dan efektivitas dari pelatihan tersebut.
8. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan analisa output kegiatan, evaluasi pelaksanaan workshop, refleksi dan feedback dari peserta workshopbeberapa hal yang dapat direkomendasikan sebagai bentuk improvement dan rencana tidak lanjut untuk menjaga sustainability output dan outcome dari workshop ini adalah sebagai berikut :
Page 11
HPEQ PROJECT 2012 WO -
-
Pelatihan sejenis di tingkat institusi dengan jadwal yang jelas dan supervisi dari pusat (monitoring dan evaluasi) sehingga dapat dipastikan TOT berjalan di tingkat institusi Persiapan komputer dan peralatan IT lainnya di institusi sehingga bentuk pengisian checklist berbasis komputer ini untuk OSCE UKDGI dapat segera dilaksanakan Uji coba OSCE dengan aplikasi ini sebelum OSCE UKDGI yang sesungguhnya sehingga bila ada kendala atau masalah dapat dicarikan solusinya
9. Penutup Pengembangan sistem ujian kompetensi dokter gigi dangan menilai kemampuan psikomotor menggunakan metode OSCE merupakan terobosan baru dan akan meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Namun disadari bahwa metoda ini memerlukan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik secara terus menerus, sehingga permasalahan teknis yang ada saat pelaksanaan dapat diminimalisir. Oleh karena itu senantiasa harus dilaksanakan evaluasi dan pengembangan program untuk mendapatkan metoda ujian yang baik sehingga ujian kompetensi yang merupakan high stake exam dapat tercapai pada Ujian Kompetensi Dokter Gigi Indonesia.
Lampiran Point of Discussion Database Peserta Pelatihan Penguji OSCE Materi Presentasi
Jakarta, 1 Oktober 2012 Hilda Dwijayanti Asisten Monev Proyek HPEQ
Supervisi oleh : Aprilia Ekawati Utami (Pengelola Monev)
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2012
Page 12