HPEQ PROJECT 2012 WO
LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PENGEMBANGAN BLUE PRINT PERAWAT D3 DAN NERS
Hotel Century Jakarta, 12-13 April 2012
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
1
HPEQ PROJECT 2012 WO
1. Pendahuluan
Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatan serta meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tersedianya pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, maka permasalahan yang menyangkut pendidikan keperawatan sebagai penyedia tenaga perawat di Indonesia dewasa ini semakin kompleks dan majemuk. Untuk menjaga kualitas perlu dilakukan berbagai upaya. Salah satu upaya penting adalah menata sistem dan kualitas ujian karena ujian atau assessment sangat dipercaya akan memberikan efek positif terhadap proses pembelajaran. Di sisi lain, perubahan tuntutan pelayanan kesehatan mengakibatkan perubahan pada tatanan pelayanan dan sistem kesehatan, sehingga kebutuhan akan tenaga kesehatan mengalami pergeseran pula. Kebutuhan tenaga keperawatan saat ini baik dari segi kuantitas maupun kualitas makin meningkat seiring dengan proses globalisasi dan berkembangnya perdagangan bebas serta meningkatnya iklim kompetisi di dalam dan luar negeri. Disamping itu, paradigma pengelolaan pendidikan keperawatan semakin menuntut adanya standarisasi, akuntabilitas, inovasi/pengembangan, serta penjaminan kualitas proses dan luaran pendidikan keperawatan di Indonesia. Salah satu upaya yang sedang di lakukan saat ini adalah meningkatan sistem ujian pada pendidikan tenaga kesehatan khususnya keperawatan yang menjadi salah satu fokus dari Komponen 2 Proyek HPEQ . Salah satu target pencapaian komponen 2 adalah proses pembuatan soal ujian tulis yang berkualitas, komprehensif, dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang diharapkan. Cakupan atau tingkat kompetensi yang diharapkan dalam ujian tersebut perlu terwakilkan sehingga materi yang diujikan nanti mencakup aspek penting dari kompetensi yang ingin diujikan. Untuk itu, telah di hasilkan blue print yang memuat ruang lingkup ujian yang akan dilaksanakan. Blue print merupakan salah satu komponen yang cukup penting dalam assessment dan sangat membantu dalam memilih dan merencanakan jenis pengetahuan dan keterampilan yang akan diujikan. Sampai saat ini Blue print yang telah disusun belum mengakomodasi keragaman perawat yang terdiri atas ners dan perawat lulusan pendidikan D3. Bahkan Blue print yang dikembangkan oleh ners baru dicobakan pada try out uji kompetensi tahun 2011 lalu. Diperlukan penyesuaian untuk Blue print ners dan penyusunan Blue print untuk perawat D3. Pengembangan kedua Blue print tersebut sangat penting untuk mempersiapkan uji kompetensi perawat, karena akan digunakan sebagai acuan penulisan dan telaah soal ujian. Diharapkan dengan kegiatan pengembangan blue Blue print uji kompetensi perawat yang merupakan bagian dari program sub komponen 2.2 yang bertujuan untuk memperbaiki metodologi dan manajemen ujian berbasis standar nasional, akan menjadi dasar
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
2
HPEQ PROJECT 2012 WO pengetahuan dan acuan dalam proses pembuatan soal uji kompetensi ners selanjutnya. Mutu soal yang dihasilkan akan lebih sesuai dengan tujuan pencapaian kompetensi dan pada akhirnya dapat mempercepat pencapaian KPI pelaksanaan CBT dan OSCE yang Semula Direncanakan untuk diimplementasikan pada tahun 2014. 2. Tujuan Tujuan dilaksanakannya workshop nasional pengembangan blueprint perawat adalah :
1) Diperolehnya Blue print ners yang telah mengakomodasi masukan dan umpan balik dari berbagai pemangku kepentingan dalam kegiatan Uji Kompetensi Perawat Indonesia. 2) Diperolehnya Blue print perawat D3 berdasarkan standar kompetensi perawat sebagai acuan penyelenggaran Uji Kompetensi Perawat Indonesia 3. Luaran Luaran yang diharapkan dari workshop ini adalah: 1) Dokumen Blue print ners yang yang telah disesuaikan 2) Dokumen Blue print perawat D3 3) Dokumen pedoman penulisan soal Uji Kompetensi Perawat mengacu kepada kedua
Blue print tersebut 1. Metode Pelaksanaan Workshop Workshop nasional pengembangan blueprint uji kompetensi perawat ini dilaksanakan pada tanggal 12-13 April 2012 di Hotel Century, Jakarta. Peserta workshop adalah 25 item reviewer yang sebagian sudah pernah mengikuti workshop sebelumnya. Sebagian besar, yaitu 19 dari 25 reviewer dalam kegiatan ini adalah peserta yang baru pertama kali mengikuti workshop item review. Reviewer yang hadir dibagi menjadi 4 kelompok dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan sesuai dengan kelompok keilmuan yang telah ditentukan oleh core team. Bertugas sebagai fasilitator adalah 11 core team yang hadir pada workshop ini. Berikut daftar peserta yang hadir: No 1 2 3
Nama Tri Hanggono Ahmad Yulherina Dewi Irawati
4 5 6
I Made Kariasa Masfuri
7
Yupi Supartini
Pramita Iriana
Institusi KB UKDI/ Bandung
Email
Hp
[email protected]
08122091962
KB UKDI/ Jakarta Ketua PPNI/ Jakarta
[email protected]
AIPNI/ Jakarta PPNI/ Jakarta Prodi Keperawatan Kimia 17 Jakarta Poltekkes Jakarta III
[email protected] [email protected]
0811980414 08129104773/chacha 08561067116 081318293627 081318965892
[email protected]
08557801914
[email protected]
085691691114
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
[email protected]
3
HPEQ PROJECT 2012 WO
8 9 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
23 24
25 26 27 28
29
30 31
Tuti Herawati Khudazi Aulawi Harif Fadillah Herbasuki Wati Jumaiyah Sujatmiko
FIKUI/ Jakarta PSIK FK UGM/ Jogjakart MTKI AKPES Patri Husada Surakarta Prodi Keperawatan RSIJ FKK UMJ Jakarta STIKES Satria Bhakti Nganjuk
Akper Sumber Waras Jakarta Christina Akper Yakpermas Trisnawati Banyumas Jurusan Keperawatan Heni Nurhaeni Poltekkes Jakarta I STIKES Hang Tuah Setiadi Surabaya Jurusan Keperawatan Heru Supriyatno Poltekkes Semarang Poltekkes Jakarta III Kanti Winarsih Stikes Saifudin Zukhri Muhammadiyah Klaten STIKES MH Thamrin Neli Husniawati Jakarta Akper Pemprov Jateng Kurnia Yuli Astuti Yuni Astuti
Tjahyanti Stefanus Andang Ides I Made Mertajaya
m herawati.kmb.fik@gmail. com
08111893213
[email protected]
08122728871
[email protected]
0811946354 081578056074/08139 3480359 0817008547/ 02168441102
[email protected] [email protected] .id miko_stikes_007@yahoo .com
[email protected] [email protected] m
[email protected] g
[email protected] [email protected] o.id
[email protected] [email protected] m neli_husniawati@yahoo. com
[email protected] /
[email protected] m
081357004560 081380601555 08122721752 089636402008 081321508705 081227359001 085880929501 081226161217 08568990936 08122834177
Akper RS Fatmawati Jakarta
[email protected]. id
0811173518
STIK St. Carolus Jakarta Akper PELNI Jakarta
[email protected] m
0813861150385
[email protected]
081388757199
Akper RSPAD Gatot Dayuningsih Soebroto Ditkesad Jakarta Akper Ahmad Farid Muhammadiyah Rivai Cirebon Akper Panca Bhakti Imam Subiyanto Lampung Bernarda Teting Akper Dirgahayu
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
[email protected] 081399261726 om
[email protected]
081324742728
[email protected]
081369577156
[email protected]
082152279239
4
HPEQ PROJECT 2012 WO 33
Yuyun Kurniasih
35 Ening Wahyuni 36 Kurniawan 37 Supanik 38 I Made Mertha 39 Rini Fahriani Zees 41 Zubaidah 42
Ridwan Setiawan
43 Ida Suryati 44 Sri Iswayuni 45 46 47 48 49 51 52
Wiwin Sari Fatimah Rohman Azzam
Akper RS POLRI, Jl RS Polri Jakarta Direktur Akper Manggala Husada, Jln Prof.Dr.Latumenten No,1 Direktur Akper Pemkot Pangkal Pinang, Jl. Soekarno Hatta Pangkal Pinang Direktur Akper Pemkab Lamongan, Jl. Kusuma Bangsa Lamongan, Jatim Direktur Prodi D3 Poltekkes Denpasar Bali Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Gorontalo, Jl Taman Pendidikan No.36 kota Gorontalo Direktur Akper Intan Martapura, Jl Samadi No.1 Martapura Kaprodi D III Keperawatan Poltekkes Bandung Kaprodi D III Keperawatan Stikes Perintis Padang, Jl Kesuma Bhakti Direktur Akper Mamba’ul Ulum Surakarta Perwakilan FIK UI Perwakilan FIK UNPAD Perwakilan PSIK UMJ
[email protected] m
08161323056
ummi_eningwahyuni @yahoo.co.id
081510491350
kurniawan_kmpk@yahoo .co.id
08127839826
[email protected] om
08123166576
[email protected]
081337226115
[email protected]
081340263535
[email protected] d
085345745864
[email protected]
081394557911
[email protected]. id
085263920343
[email protected] d
08156720715
[email protected]
0813 11493129
[email protected]
081221183455
[email protected] o.id
081585358977
Fithriah
Perwakilan Perwakilan PSIK UNSYIAH
[email protected]
081377254212
Evi Karota
Perwakilan PSIK USU
[email protected]
08192021003
[email protected]
081325202683
[email protected]
081328499624
Agus Santoso Totok Harjanto
Perwakilan PSIK UNDIP Perwakilan PSIK FK UGM
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
5
HPEQ PROJECT 2012 WO 53 54 55 56 57
58 59 60
61 62 63
Yuni Sufyanti Arief Tony Suharsono Ketut Suardana Erfina
Dessie Wanda Tantri Widyarti Utami Atik Hodikoh
65 Herawani Aziz
67
Etty Rekawati Satria Gobel
68 Jajang Rahmat 69 Rita Sekarsari 70 Kemala Rita 71
Perwakilan PSIK FK UNUD Perwakilan PSIK FK UNHAS
Perwakilan STIKES Yuliani Budiyarti Muhammadiyah Banjarmasin Perwakilan STIKES Sari Osak Sitorus Mutiara Medan Perwakilan Kolegium Enie Novieastari Keperawatan Ners Perwakilan Kolegium Dudut Tanjung Keperawatan Medikal Bedah Perwakilan Kolegium Tien Gartriah Keperawatan Kritis
64
66
Perwakilan PSIK FK UNAIR Perwakilan PSIK FK UB
Yuni Permatasari
Perwakilan Kolegium keperawatan Anak Perwakilan Kolegium Keperawatan Jiwa Perwakilan Kolegium Keperawatan Maternitas Perwakilan Kolegium Manejemen Keperawatan Perwakilan Kolegium Keperawatan Gerontik Perwakilan Kolegium Keperawatan Keluarga Perwakilan Kolegium Keperawatan Komunitas Perwakilan Kolegium Keperawatan Kardiovaskuler Perwakilan Kolegium Keperawatan Onkologi Perwakilan Kolegium Keperawatan Ginjal
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
[email protected]
08123106365
[email protected] 081234060758 m suardanamambal@yahoo 081338071751 .com
[email protected]
081355582915
yuliani.budiyarti@yahoo. com
081351037769
[email protected]
081375257655
[email protected]
08129272747
dudut.orthopaedic@yah oo.com
081218924581
[email protected]
0813 1508 0929
[email protected]
0856 9548 2947
[email protected]
08128120224
[email protected]
0813 1968 7227
[email protected] m
08111 84119
[email protected]
08128506727
[email protected]
08129488 287
[email protected]
081511969883
[email protected]
0815 1626 004
[email protected]
08159986781
[email protected]
081310050023
6
HPEQ PROJECT 2012 WO
2. Hasil Kegiatan Workshop ini diawal dengan pengarahan dari koordinator komponen 2, Prof. Tri Hanggono Ahmad. Beliau menerangkan secara singkat tentang proyek HPEQ karena sebagian peserta terutama peserta yang dari AIPDiKi sebagian adalah peserta yang baru mengikuti kegiatan HPEQ. Setelah itu beliau menerangkan pentingnya memulai roadmapping uji kompetensi pada profesi perawat, ditambah lagi dengan bergabungnya jenjang pendidikan D3 Keperawatan pada proyek HPEQ yang berarti harus memulai dari nol dan mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh profesi perawat Ners. Acara selanjutnya adalah paparan dari KB UKDI sebagai lesson learned bagi profesi perawat mengenai uji kompetensi belajar dari yang selama ini telah dilakukan di UKDI oleh profesi dokter. Bu Yulherina dari KB UKDI menjelaskan proses pengembangan Item yang dimulai dari standar kompetensi dokter yang diturunkan dalam bentuk blue print uji kompetensi yang menjadi panduan dalam membuat item soal. Juga dijelaskan dalam paparan ini tentang proses pengolahan soal sejak item writing hingga masuk bank soal dan akhirnya digunakan dalam UKDI. Proses selanjutnya adalah analisis hasil ujian dan penetapan Nilai Batas Lulus (NBL) dalam standar setting yang dilakukan oleh judges diluar KB UKDI, karena KB UKDI hanya berperan sebagai penyelenggara kegiatan. Acara dilanjutkan dengan diskusi seputar proses pengolahan soal dari para peserta kepada narasumber, sebelum akhirnya pimpinan sidang yang sekarang diambil alih oleh Ketua PPNI Bu Dewi Irawaty membagi kelompok sesuai dengan agenda. Yaitu kelompok AIPDiKI yang membahas penyusunan blue print uji kompetensi perawat D3 serta kelompok AIPNI dan Kolegium yang membahas penyesuaian blue print uji kompetensi perawat Ners. Sebagian peserta, terutama yang mewakili AIPDiKI adalah peserta baru, sehingga LO dan pimpinan sidang perlu menjelaskan maksud dan tujuan dengan baik dan tepat sesuai dengan yang dimaksud dalam TOR agar tujuan pertemuan tercapai dan output pertemuan yaitu blue print uji kompetensi perawat dapat dihasilkan. Dari hasil diskusi kelompok sempat diwacanakan/ disarankan oleh beberapa peserta dari kolegium bahwa sebaiknya blueprint uji kompetensi perawat dijadikan satu dengan penjenjangan kompetensi didalamnya. Sebagian peserta menyetujui, namun sebagian lain menolak dengan alasan bahwa hal tersebut sangat baik akan tetapi tidak sebagai output pada pertemuan kali ini, tetapi perlu pembahasan lebih lanjut nantinya. Sebagai acuan pembuatan blueprint adalah standar kompetensi. Saat ini di proyek HPEQ komponen 1 sedang membahas revisi standar kompetensi perawat yang mengacu pada standar kompetensi perawat internasional dari ICN. Saat ini standar kompetensi yang ada adalah standar kompetensi yang sudah disahkan oleh PPNI tahun 2010. Kedua pilihan standar kompetensi ini sempat menjadi bahasan peserta, mana yang akan dijadikan acuan pengembangan blueprint untuk D3 dan Ners. Akhirnya disimpulkan bahwa standar kompetensi yang digunakan adalah yang sudah ada.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
7
HPEQ PROJECT 2012 WO
3. Refleksi Setelah dilakukan analisa hasil kegiatan, selanjutnya perlu dilakukan refleksi sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan workshop ditinjau dari perspektif peserta, narasumber, dan tim monev secara umum. Melalui refleksi ini diharapkan akan teridentifikasi root of causes dari kinerja kelompok yang kurang optimal dalam workshop ini. Berikut adalah refleksi pelaksanaan workshop dari beberapa perspektif tersebut : Gambaran Umum Waktu pelaksanaan workshop selama 2 hari untuk penyesuaian blueprint uji kompetensi ners dan penyusunan blueprint uji kompetensi dirasakan cukup oleh peserta sehingga output dapat tercapai. Sebagian peserta baru pertama kali mengikuti kegiatan HPEQ, sehingga narasumber dan LO harus menjelaskan dengan lebih baik supaya seluruh dengan penjelasan mekanisme yang singkat pada awal kegiatan dirasakan kurang dimengerti oleh peserta. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan dari pelaksanaan workshop ini adalah : Jumlah peserta yang cukup banyak dari kelompok ners dan perawat D3 didalam 1 ruangan menyebabkan peserta tidak dapat menggunakan pengeras suara untuk berdiskusi karena akan mengganggu kelompok diskusi yang lain.
Peserta dan Fasilitator Kesesuaian blue print yang dihasilkan dengan standar kompetensi perawat
Indonesia Belum, karena kejelasan kompetensi belum rinci yang membedakan ners / D3. Blue print telah sesuai dengan standar kompetensi masing-masing (kompetensi ners / D3). Blue print sudah sesuai dengan standar kompetensi perawat Indonesia. Sudah sesuai dengan standar kompetensi masing-masing (ners+D3) Sebagian besar telah sesuai, akan tetapi tentang standar kompetensi untuk perawat harus ditetapkan dan disosialisasikan sehingga institusi daerah tidak bingung. Perlu ditinjau ulang oleh tim. Dinilai telah sesuai dengan standar yang ada saat ini. Sementara target di selesaikan dahulu untuk sesuai standar kompetensi perawat proses menuju kesana. Sudah sesuai, namun perlu dilanjutkan dengan deskripsi setiap komponen blue print. Ya. Perlu di perjelas deskripsi pada keilmuan masing-masing. Ya, sudah sesuai dengan standar kompetensi yang dibuat dan disahkan PPNI. Sudah cukup sesuai. Tetapi perlu dibuatkan acuan yang jelas tentang leveling SI & D3.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
8
HPEQ PROJECT 2012 WO Telah sesuai tapi perlu dikaji dari pandangan stake holder artinya tetap harus melibatkan berbagai pihak. Institusi profesi, stake holder. Perbedaan utama blue print uji kompetensi ners dan D3
Kemampuan / kompetensi yang bersifat analisis dan problem solving lebih diutamakan untuk ners. Validitas untuk kedalaman materi/ kasus. Tingkat kedalamannya sudah disesuaikan KKNI. Secara umum, blue print ners mengarah pada kompetensi perawat professional, D3 mengarah pada kompetensi perawat vokasional. Masih ada perbedaan di domain 3 dan 4 terutama untuk mengakomodir di system kesehatan jiwa dan komunitas. Presentase setiap ranah pada blue print sudah jelas dimana D3 lebih menonjolkan pada procedural knowledge. Perbedaannya ada pada kedalaman kompetensi. Perbedaan ada di kedalaman dalam pembuatan materi soal (karena) perbedaan kompetensi. .
Kendala yang dihadapi dalam penyelarasan blue print uji kompetensi ners dan D3 Beberapa kompetensi masih mungkin tumpang tindih. Standar kompetensi yang belum disegarkan. penyesuaian level kompetensi (deskripsi belum rinci) Kendala yang mendasar belum adanya persamaan dalam mendeskripsikan setiap domain. Kendala dalam menentukan ranah system dan kebutuhan karena masih ada bidang keilmuan yang tidak tercover dalam system. Pemahaman tentang blue print yang belum sama. Ketetapan legal yang menjadi acuan. Konsolidasi AIPNI, AIPDIKDI, dan PPNI dalam menyelaraskan blue print uji
kompetensi ners dan D3 Sebaiknya AIPNI, AIPDIKDI, dan PPNI lebih sering mensosialisasikankompetensi ke daerah-daerah sehingga lebih jelas dalam penyusunan blue print. Bertemu para tim kecil antara AIPNI, AIPDIKDI, dan PPNI. Masih perlu ada konsolidasi dalam tim inti yang lebih kecil. Kompetensi yang jelas untuk tiap jenjang (ners dan D3) dengan mengacu pada dokumen dari organisasi profesi ( PPNI ). Perlu konsolidasi lebih lanjut. Yang sekarang berjalan sudah baik.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
9
HPEQ PROJECT 2012 WO Sudah baik saling mengisi antara blue print ners dan D3. Sudah bagus tinggal hasilnya harus lebih aplikatif. Harus dilakukan penyusunan deskripsi dari tinjauan-rinjauan yang ada pada blue print. Harus dilakukan penyesuaian kurikulum dan kompetensi D3 dan S1. Konsolidasinya dibuat blue print bedasarkan standar kompetensi yang dinbuat secara umum untuk perawat tapi mengacau pada draft leveling ners dan D3. Perlukonsolidasi yang lebih intensif unttuk penyamaan persepsi. Cukup baik disepakati membuat 1 panduan untuk penyelesaian leveling yangberbeda. Konsolidasi berjalan saling memberi dengan meneriman masukan dalam penyusunan blue print kompetensi. Rekomendasi untuk penyelarasan uji kompetensi ners dan D3
Perlu ada pertemuan berkala untuk menyepakati setiap langkah. Untuk duduk/diskusi. Difasilitasi untuk penyusunan pedoman blue print. Pertemuan AIPNI, AIPDIKDI, PPNI untuklebih intens. Melibatkan kolegium dalam menentukan kompetensi yang lebih rinci. Catatan: tidak hanya perwakilan lkolegium. Perlu kelanjutan pertamuan yang terencana untuk menuntaskan beberapa hal yang belum terselesaikan. Diadakan pertemuan untuk penyamaan persepsi. Finalisasi pembahasan untk sinkronisasi standar kompetensi, level sesuai dengan ketentuan dan descriptor / glossary masing-masing. Sebaiknya ada pertemuan lanjutan untuk emnyempurnakan blue printmdan dilanjutkan dengan pembuatan soal sehingga siap untukdilakukan try out, dan blue print dibuat dalam bentuk buku. Adakan suatu pertemuan/ suatu kegiatan yang benar=benar membahas penyempunaan blue rint. Siap digunakan karena sudah tersusun outline blue printnya.
rencana tindak lanjut AIPNI, AIPDIKDI, dan PPNI dalam menindaklanjuti hasil
workshop ini Membuat jadwal dan kesepaatan tindaklanjut agar persepsi lebih solid. Lanjutkan dan dilihat secara bersama-sama. Melaksanakan kegiatan terkait uji kompetensi yang sudah dibuat dan berkomitmen.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
10
HPEQ PROJECT 2012 WO Menentukan deskripsi dari masing-masing tijauan dan subtinjauan yang sudah ditetapkan. Membuat deskripsi masing-masing tinjauan. Akan segera menyelesaikan draft leveling kompetensi untuk ners & D3. Perlu work shop penyusunan buku blue print dengan pembuatan leveling kompetensi. Membuat buku blue print uji kompetensi perawat dan D3. Fasilitasi pertemuan dan pembuatan menjelang uji kkompetensi 2012. RTL- perlu ada pertemuan untuk menindak lanjuti membuat buku panduan uji kompetensi. Perlu ada pertemuan. Tindak lanjut untuk buku panduan blue print. Perlu ada pertemuan tindak lanjut untuk penyusunan blue print. 4. Rencana Tindak Lanjut Berdasarkan analisa output kegiatan dan evaluasi pelaksanaan workshop beberapa hal yang dapat direkomendasikan sebagai bentuk peningkatan dan rencana tidak lanjut untuk menjaga sustainability output dan outcome dari workshop ini adalah sebagai berikut :
Perlu adanya pertemuan untuk menyesuaikan blueprint dengan memperhatikan kaedah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sesuai kesepakatan bahwa perlu ada pemahaman yang baik akan blueprint yang sudah disusun, maka akan dibuat buku panduan blueprint uji kompetensi perawat. Buku ini akan mencakup blueprint perawat D3 dan Ners. Oleh karena itu, perlu pembahasan lebih kanjut mengenai penyusunan buku ini. Terkait dengan buku blueprint ini maka perlu deskriptor yang jelas untuk membedakan kompetensi Ners dan perawat D3. Bantuan dari kolegium diperlukan dalam mendefinisikan deskriptor ini. Sosialisasi draft blueprint ini akan dilakukan oleh tim AIPDiKi kepada institusi melalui Semiloka Nasional yang akan terselenggara dalam waktu dekat.
5. Penutup
Pengembangan Blue print ners dan perawat D3 berdasarkan standar kompetensi perawat diharapkan dapat menjadi sebuah acuan dalam penyusunan sola uji kompetensi yang akuntabel dan terstandarisasi. Blue print akan memudahkan penulis soal dan reviewer soal melaksanakan tugasnya.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – APRIL 2012
11