DINAMIKA EKONOMI POLITIK INDONESIA DI TENGAH KRISIS EKONOMI Bonnie Setiawan,
1
KRISIS GLOBAL 2008: PUKULAN UNTUK AS • Krisis pasar keuangan dunia: dipicu bangkrutnya pasar sub-prime mortgage AS sebesar $ 400 milyar, memicu kerugian korporasi-korporasi keuangan. • Krisis energi: harga minyak melambung tinggi, dari di bawah $ 25 per- barrel sebelum perang Irak (2001) menjadi $ 127 per-barrel saat ini (dan masih terus naik) • Krisis pangan: naiknya harga-harga komoditas pangan: beras naik 217%; gandum 140%; jagung 125%; kedelai 110% • Krisis Dollar AS: jatuhnya $ terhadap Euro • Ini akibat dari menggilanya pasar spekulasi keuangan yang tak terkontrol (bubble economy) sementara pasar riil stagnan. 22 Mei 2008
Bonnie Setiawan, Globalisasi Ekonomi, 2008
2
KRISIS GLOBAL KINI MEMUKUL RAKYAT INDONESIA LEBIH PARAH • Krisis harga pangan: naiknya harga kebutuhan bahan pokok • Krisis energi: naiknya harga BBM • Krisis keuangan AS: ketergantungan Indonesia ke luar, membuat ekonomi (ekspor dan impor) terpukul • Krisis multi-dimensi di Indonesia yang tak kunjung selesai
22 Mei 2008
Bonnie Setiawan, Globalisasi Ekonomi, 2008
3
Agen-agen Globalisasi Keuangan • Bank-bank komersial (TNBs) • Ekuitas Privat (Private Equity) – Venture capitalist: invstasi di usaha-usaha awal yang mengembangkan teknologi baru, kewirausahaan, dll. – Private equity: membeli sebagian perusahaan-perusahaan dengan pinjaman sangat besar untuk keuntungan jangka pendek, menciptakan kekayaan lewat rekayasa keuangan tapi tanpa nilai ekonomis. Private equity mengelola dana sebesar $ 400 milyar di tahun 2007 – Hedge funds: spekulasi atas segala hal yang mungkin, dengan menggunakan instrumen keuangan yang kompleks, seperti derivatif, bonds, dll dengan pinjaman yang sangat besar. Hedge funds di tahun 2007 mempunyai asset lebih dari $ 1,4 trilyun
• Perusahaan-perusahaan asuransi • Dana-dana pensiun 22 Mei 2008
Bonnie Setiawan, Globalisasi Ekonomi, 2008
4
KORPORASI (TNC) TERBESAR SAAT INI (2007), 5 DIANTARANYA ADALAH KORPORASI KEUANGAN Profits ($bil)
Assets ($bil)
Market Value ($bil)
Name
Country
Category
Sales ($bil)
1
Citigroup
US
Banking
108.28
17.05
1484.1
247.66
2
General Electric
US
Conglomerates
152.36
16.59
750.33
372.14
3
American Intl Group
US
Insurance
95.04
10.91
776.42
173.99
4
Bank of America
US
Banking
65.45
14.14
1110.46
188.77
5
HSBC Group
UK
Banking
62.97
9.52
1031.29
186.74
6
ExxonMobil
US
Oil & gas
263.99
25.33
195.26
405.25
7
Royal Dutch/Shell Group
NL/UK
Oil & gas
265.19
18.54
193.83
221.49
8
BP
UK
Oil & gas
285.06
15.73
191.11
231.88
9
ING Group
NL/UK
Diversified financials
92.01
8.1
1175.16
68.04
10
Toyota Motor
JP
Consumer durables
165.68
11.13
211.15
140.89
Source: Forbes, Special Report - The Global 2000, June 2007
22 Mei 2008
Bonnie Setiawan, Globalisasi Ekonomi, 2008
5
REJIM PERDAGANGAN BARU: FTA (FREE TRADE AGREEMENT) & REGIONALISME BARU Ini mengenai rejim perdagangan kawasan / blok ekonomi atau antar negara / blok 1. Multilateral Trade Agreements (MTAs) : WTO 2. Regional Trade Agreements (RTAs) & Regionalisme Baru • •
ASEAN (AEC, AFTA Æ ATIGA, AFAS-7, ACIA
3. Bilateral Trade Agreements (BTAs) : • Antara 2 negara (Indonesia-Japan EPA); • Antara sebuah blok/kawasan dengan sebuah negara (mis. ASEAN-China FTA); • Antara 2 blok/kawasan (mis. ASEAN - EU FTA -Bonnie potential). Setiawan, Globalisasi Ekonomi,
22 Mei 2008
2008
6
FTA
adalah WTO Plus, yaitu : • AOA Plus • GATS Plus • TRIPs Plus • NAMA Plus • Investment • Government Procurement • Competition Policy • Trade Facilitation • Security and militarism • Etc, etc …
dan WTO Minus … • Minus S&D • Minus Less than full reciprocity • Minus Fleksibilitas • Minus kategori LDCs, dll 22 Mei 2008
Bonnie Setiawan, Globalisasi Ekonomi, 2008
7
FTA: The Noodle Bowl
22 Mei 2008
Bonnie Setiawan, Globalisasi Ekonomi, 2008
8
EKOSOB DAN NEOLIBERALISME EKOSOB (Economy, Social and Cultural Rights/ESC): Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Ditetapkan oleh Dewan Umum PBB tanggal 16 Desember 1966 dan berlaku sejak 3 Januari 1976 1. Hak atas Pekerjaan (ps 6 bab III) 2. Hak atas kondisi kerja yang adil dan layak, meliputi: (a) gaji yang adil dan setara (antara laki-laki dan perempuan); (b) kondisi kerja yang aman dan sehat; c) kesempatan yang sama atas promosi; (d) istirahat, bersantai dan jam kerja yang terbatas (ps 7 bab III) 3. Hak untuk membentuk dan bergabung dalam serikat buruh (termasuk hak-hak serikat buruh) (ps 8 bab III) 4. Hak atas jaminan sosial 5. Hak keluarga dan menikah tanpa tekanan; hak ibu hamil atas jaminan sosial; hak anak akan proteksi dan bantuan (ps 10 bab III) 9
6.
7.
8. 9.
10.
Hak atas standard kehidupan yang layak bagi diri dan keluarganya, termasuk cukup pangan, sandang, papan dan peningkatan kehidupannya (ps 11 ay. 1 bab III) Hak dasar untuk bebas dari kelaparan, lewat peningkatan metode produksi, konservasi dan distribusi pangan, prinsip gizi, pengembangan atau pembaruan agraria; juga jaminan distribusi pangan yang adil (ps 11 ay 2) Hak atas standard kesehatan fisik dan mental (ps 12, bab III) Hak atas pendidikan, dimana: (a) sekolah dasar wajib dan gratis; (b) sekolah menengah (termasuk kejuruan) harus tersedia dan bisa diakses oleh semua, termasuk arah progresif untuk gratis; c) sekolah tinggi harus bisa diakses sama oleh semua, termasuk arah progresif untuk gratis (ps 13, bab III) Hak atas kehidupan budaya, manfaat ilmu pengetahuan, dan perlindungan hasil karyanya atas kepentingan moral dan material (ps 15 bab III) 10
PERAN BADAN MULTILATERAL LAIN Pasal 22 Bab IV: ”The Economic and Social Council may bring to the attention of other organs of the United Nations, their subsidiary organs and specialized agencies concerned with furnishing technical assistance any matters arising out of the reports referred to in this part of the present Covenant which may assist such bodies in deciding, each within its field of competence, on the advisability of international measures likely to contribute to the effective progressive implementation of the present Covenant.”
•
• •
Art 22: General Comment 2 Sebagai prinsip, organ-organ PBB dan badan-badan harus secara spesifik mengenali hubungan yang erat antara kegiatan-kegiatan pembangunan dengan upaya promosi HAM secara umum dan hak EKOSOB secara khusus. …adanya kegagalan strategi tiga dekade pembangunan yang pertama dalam mengenali hubungan ini Perlu dilakukan upaya-upaya di setiap tahap proyek pembangunan, agar hak-hak yang ada dalam kovenan sungguh-sungguh diperhatikan Khususnya dampak dari beban utang dan tindakan program penyesuaian atas hak-hak EKOSOB di banyak negara. …mendesak dilakukannya perlindungan hak-hak dasar EKOSOB … dan menjamin perlindungan secara maksimum … tindakan-tindakan internasional dalam menangani krisis utang harus sepenuhnya memperhatikan perlindungan hak-hak EKOSOB … termasuk kebutuhan akan inisiatif peringanan utang 11
MASALAH UTAMA • Rezim sekarang adalah rezim Orba Baru (NeoOrba) • Neo-Orba lewat Pemilu 2004 dan 2009 mengekalkan Kapitalisme yang Neo-Kolonial Neo-Liberal : – ketergantungan Indonesia pada kapitalisme pusat, – dilestarikan sebagai penghasil bahan mentah, – sebagai industri enklave (kantong), perakitan dan tukang jahit saja – berorientasi eksport dan korporasi besar – tunduk pada mekanisme pasar dan perdagangan bebas – kompradorisasi (merupakan perpanjangan/kaki
12
APA AGENDA PERUBAHAN? • Sistem ekonomi yang mandiri (berdikari dan berdaulat) lewat: – Penguatan pasar domestik – Penguatan pelaku sektor riel ekonomi rakyat (petani, nelayan, UMKM (industri kecil,/menengah, rumah tangga, kerajinan) – Penguatan BUMN
• Berorientasi pada konteks Indonesia (negara tropis, negara maritim, negara agraris, negara kepulauan terbesar, negara kaya SDA, negara kaya keragaman hayati, negara pasca-kolonial dll) • Revolusi budaya: demokratis, kerakyatan, kekuatan tradisi, hapus budaya feodal, kikis 13 birokrat Orba,
APA ALTERNATIF EKONOMINYA ? • Sebuah pemerintahan yang pro-rakyat • Harus mulai dari basis ekonomi lokal dan ekonomi rakyat • Perubahan kebijakan alokasi anggaran ke sektor rakyat, pasar domestik, dan fasilitas publik (pendidikan, kesehatan, infrastruktur publik) • Perluasan koperasi, usaha bersama, kelompok gotong royong • Penguatan pelaku: Serikat petani, serikat nelayan, serikat buruh, dan UMKM • Prioritas sektoral: pertanian tropis, perikanan, kelautan, ragam hayati, pertambangan (untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat), enerji alternatif 14 • Penguasaan industri pengolahan bahan mentah hasil bumi Indonesia