NASKA AH PUBLIK KASI TE ERDAPAT HUBUNGA AN ANTAR RA POLA ASUH A PERM MISIF ORA ANG TUA TERHADA AP PERKE EMBANGAN N SOSIAL ANAK
P Diiajukan untukk Memperolleh Gelar Saarjana Pendiddikan Naskah Publikasi pada Program Stuudi Pendidikkan Guru Pendidikan Annak Usia Dinni
Diaj ajukan Oleh: Destiiara Anindyya A5520120064
Kepada: PE ENDIDIKAN N GURU PE ENDIDIKA AN ANAK USIA U DINI FAKULTAS F S KEGURUA AN DAN IL LMU PENDIIDIKAN UNIVERSIITAS MUHA AMMADIY YAH SURAK KARTA JAN NUARI, 20166 i
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini, Nama
: Destiara Anindya
NIM
: A520120064
Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Judul skripsi : HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK DI TK LAZUARDI KAMILA GLOBAL ISLAMIC SCHOOL SURAKARTA TAHUN 2015/2016 Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Surakarta, Yang membuat pernyataan,
DESTIARA ANINDYA A520120064
ii
IIRDAPAI HUBI,]N(;
N ANTARA
IOLA ASUH IEIi]IISIF ORANC TUA
TERHADAP LERKEMBANCAN SOSIAL ANAK
tikell,ublikasi ini rlahdGetujui oleh pcmblmbingskripsi FakulEs Kegururn dan llnu Pendidikan, Unilersilas Muh.mmrdiynh Surukana
ur.trl
d petur
!"r4Ad\JhkfiJ
h (Jpd..itr pcr.gLt'
{rt"} ---
I
DB.Ilham Sunaryo. M.Pd,A UD
NIK/NIDN
35,10601 0661 0?
1
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK Destiara Anindya dan Ilham Sunaryo PG-PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Abstract Destiara Anindya/A52010064. THAT THERE IS A RELATIONSHIP BETWEEN PERMISSIVE PARENTING PARENTS WITH CHILDREN IN SOCIAL DEVELOPMENT. Essay. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Januari, 2016. Early Childhood Education (ECD) is a development effort aimed at children from birth to the age of 6 (six) years which is done through the provision of educational stimulus to assist the growth and development of the physical and spiritual child to have readiness in entering further education. This study aimed to identify the relationship parenting parents on social development of children in kindergarten Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta 2015/2016 and find out how much parenting parents relationship to the social development of children in kindergarten Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta 2015/2016. This research uses descriptive quantitative research. This study was conducted in kindergarten Lazuardi Kamila Surakarta Global Islamic School for kindergarten groups A and B at the kindergarten school year 20152016. The research sample as many as 73 children from kindergarten A kindergarten and kindergarten in Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta as many as 49 children in a kindergarten, and 24 children in kindergarten B. Sampling using simple random sampling. Collecting data using questionnaires. Hypothesis testing used product moment correlation analysis.Based on the analysis that there is a relationship between parenting parents permissive towards social development of children in kindergarten Lazuardi Kamila Surakarta Global Islamic School Year 2015/2016. This is evidenced by the results of perarson correlation r value of -0.325 with a significance of 0.005 <0.01 (p = 0.005; p <0.01), which means Ho is rejected, which means that there is a relationship between permissive parenting parents with children in social development kindergarten in Lazuardi Kamila Surakarta Global Islamic School Year 2015/2016. Keyword The child's social development, parenting parents
2
Abstrak Destiara Anindya/A52010064. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Januari, 2016. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta 2015/2016 dan mengetahui seberapa besar hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta 2015/2016.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta untuk kelompok TK A dan TK B pada tahun ajaran 2015-2016. Sampel penelitian sebanyak 73 anak dari TK A dan TK B di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta sebanyak 49 anak di TK A, dan 24 anak di TK B. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket. Pengujian hipotesis digunakan analisis korelasional product moment. Berdasarkan hasil analisis bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua permisif terhadap perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai r perarson correlation sebesar -0,325 dengan signifikansi sebesar 0,005<0,01 (p = 0,005; p<0,01) yang berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua permisif dengan perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016 . Kata Kunci Perkembangan sosial anak, pola asuh orang tua
3
Pendahuluan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (PerMenDikbud No 146 , 2014: 3). Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan seusianya
sehingga seluruh aspek perkembangan
mempunyai peran penting untuk tugas perkembangan selanjutnya (Mulyasa, 2012: 2021). Anak usia dini adalah anak-anak pada usia nol sampai enam tahun yang berada pada masa golden years yaitu masa keemasan dalam kehidupan seseorang, karena pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk sehingga anak akan dengan mudah dan cepat dalam menerima berbagai macam rangsang atau stimulasi yang diberikan serta saat yang paling tepat untuk meletakkan dasar pertama dan utama dalam mengembangkan berbagai potensi dan kemampuan fisik , kognitif, bahasa, seni, sosial, dan emosional. Oleh karena itu para pendidik perlu memahami bagaimana pendidikan yang seharusnya diberikan kepada anak agar mampu berkembang sesuai dengan tahap perkembangan pada usianya serta agar anak mampu bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungan di sekitar. Selain guru disekolah, orang tua adalah pendidik yang sangat banyak memberikan pengaruh terhadap pendidikan anak usia dini, karena anak usia dini cenderung meniru setiap yang dilakukan oleh orang-orang yang ada disekitar-nya. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan keluarga memiliki pengaruh penting dalam menumbuh kembangkan anak. Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar, seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan (Hasan, 2009: 19).
4
Orang tua juga mempunyai kewajiban untuk memahami dan mengenali berbagai pola prilaku dari masing-masing anaknya. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan sosial anak, seperti memperhatikan bagaimana cara anak bergaul dengan teman sebayanya, bahasa yang dikeluarkan dalam bergaul dengan teman-temannya, serta perilaku-perilaku sosial, yaitu dimana anak bisa mengahargai orang lain, ramah dan sopan santun serta memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan budaya masyarakat. Dengan demikian, perkembangan sosial anak diperngaruhi oleh peran orang tua dalam mendidik dan mengasuh anaknya. TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta ini mempunyai 138 anak dari masing-masing KB, TK A, dan TK B. Semua anak mempunyai karakter yang berbeda antara satu dengan yang lain dan mereka juga mempunyai latar belakang yang berbeda, baik perbedaan latar belakang sosial, latar belakang ekonomi, pekerjaan, dan masih banyak lagi perbedaan lainnya. Perbedaan ini menjadi faktor pembentukan perkembangan sosial anak. Permasalahan yang terkait dengan perkembangan sosial yaitu anak masih mempunyai kecenderungan kemampuan bersosialisasi masih kurang, cenderung bereaksi negatif terhadap pendekatan orang lain, sukar diajak kerja sama, dan bersikap menyendiri. Gejala yang paling menonjol yaitu anak masih belum menunjukkan sikap bekerja sama dengan baik, anak cenderung mementingkan diri sendiri, pendiam , pemalu, masih cenderung memilih-milih teman bermain, sering
berselisih dengan
teman, sering menangis bahkan terkadang anak berperilaku agresi baik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Berdasarkan permasalahan di atas mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian untuk mencari hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma
5
kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan sehari-hari (Susanto, 2011: 40). Ada 4 gaya pengasuhan yang dikenalkan oleh Diana Baumrind dalam Wanda (2011: 29-33) yaitu: pertama, pola asuh otoriter artinya orang tua memiliki gaya pengasuhan otoriter akan berperilaku seperti seorang komandan kepada anak buahnya. Kedua, yaitu pola asuh permisif, artinya orang tua tidak mampu untuk melakukan diskusi atau memberikan pendapatnya kepada anak karena anak terkesan lebih berkuasa. Ketiga, yaitu pola asuh penelantaran artinya orang tua tidak memperhatikan kebutuhan fisik anak seperti kebutuhan makan, pakaian bahkan mungkin kebutuhan tempat tinggal. Keempat, yaitu pola asuh demokrasi, artinya tipe pengasuhan yang paling baik, karena menggabungkan dua tipe pengasuhan yang ekstrim yaitu tidak terlalu mengekang dan tidak terlalu bebas juga. Walaupun dapat didasari bahwa tidak ada orang tua yang menerapkan salah satu tipe pola asuh secara mutlak, tapi biasanya orang tua menerapkan salah satu pola asuh yang paling dominan terhadap anak-anaknya. Dengan demikian pola asuh orang tua memegang peranan penting pada seorang anak untuk bersikap, berperilaku, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Wulandari (2011) mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sosial anak kelompok A di BA Aisyiyah Bakipandean 02 Sukoharjo“ menyimpulkan bahwa
berdasarkan hasil analisis data penelitian
menunjukkan bahwa pola asuh orang tua (X) mempunyai hubungan yang signifikan dengan perilaku sosial anak (Y). Hasil analisis product moment diperoleh rxy 0,839 >rtabel 0.361 (taraf signifikan 5%) berarti terdapat hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sosial anak kelompok A di BA Aisyiyah Bakipandean 02 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Dilihat dari besarnya koefisien korelasi tersebut hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku sosial anak termasuk sangat tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua permisif terhadap perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School
6
Surakarta. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial anak. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini
dilaksanakan di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta untuk kelompok TK A dan TK B yang berjumlah 94 anak pada tahun ajaran 2015-2016. Sampel penelitian sebanyak 73 anak dari TK A dan TK B di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta sebanyak 49 anak di TK A, dan 24 anak di TK B (Jumlah sampel diambil dari tabel kretcie dan morgan dengan kepercayaan 95%). Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket. Pengujian hipotesis digunakan analisis korelasional product moment. Berdasarkan hasil analisis bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua permisif terhadap perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai r perarson correlation sebesar -0,325 dengan signifikansi sebesar 0,005<0,05 (p = 0,005; p<0,05) yang berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua permisif dengan perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data dari 73 responden dapat diketahui bahwa distribusi pola asuh orang tua permisif di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016 memiliki skor total sebesar 4853, mean sebesar 66,48, mediannya adalah 67, modusnya adalah 67, nilai minimum atau skor terendah sebesar 54 dan skor tertinggi atau maksimum sebesar 82 dan nilai standar devisiasi sebesar 5,252. Sedangkan distribusi perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016 memiliki skor total sebesar 5127, mean sebesar 70,23, mediannya adalah 70, modusnya adalah 68, nilai minimum atau skor terendah sebesar
7
46, dan skor tertinggi atau maksimum sebesar 84, dan nilai standar devisiasi sebesar 6,957. Untuk mengetahui tentang tingkat pencapaiaan pola asuh orang tua permisif terhadap perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016 dapat dijelaskan satu persatu sebagai berikut. a. Tingkat pencapaian pola asuh orang tua permisif Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua Permisif Kategori
Frekuensi
Presentase (%)
Keterangan
66-82
43
58,80
Sangat permisif
50-65
30
41,09
Cukup permisif
33-49
0
0
Kurang permisif
16-32
0
0
Tidak permisif
Total
73
100,0
Sumber: Data Primer diolah 2016, b. Tingkat pencapaian perkembangan sosial anak Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Perkembangan Sosial Anak Kategori
Frekuensi
Presentase (%)
Keterangan
16-32
0
0,0
Sangat baik
33-49
1
1,36
baik
50-66
18
24,65
cukup baik
67-84
54
73,97
Kurang baik
Total
73
100,0
Sumber: Data Primer diolah 2016 Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data menggunakan teknik person correlation product moment. Sebelum menganalisis data yang diperoleh peneliti melakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas. Agar lebih jelas akan dijelaskan secara lebih rinci sebagi berikut.
8
1. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dari populasi penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah metode liliefors Kolmogorov smirnov. Berdasarkan hasil analisis normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi baik untuk variabel pola asuh orang tua permisif maupun perkembangan sosial anak dengan nilai lebih besar dibandingkan 0,05. Hal ini berarti kedua variabel tersebut memiliki distribusi sebaran data normal. 2. Uji linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan yang kita peroleh cocok atau tidak. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbandingan F test anova. Berdasarkan hasil analisis linieritas diketahui bahwa nilai
(1,692) <
(4,00) dengan signifikansi sebesar 0,1692 > 0,05. Hal
ini berarti Ho ditolak yang artinya data linier. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah data variabel yang saling berkolerasi pada variabel bebas (independent variable). Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa tolerance variabel perkembangan sosial sebesar 1,0>0,10, sedangkan untuk Variance Inflination Factor (VIF) pada variabel perkembangan sosial sebesar 1,0<10,00, hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas antara variabel pola asuh orang tua dengan variabel perkembangan sosial anak Setelah sebaran data memnuhi uji prasyarat analasisi selanjutnya peneliti melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis pearson correlation product moment dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows 17.00. Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajad hubungan antara variabel bebas (independent) yaitu pola asuh orang tua permisif dengan variabel terikat (dependent) yaitu perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic
9
School Surakarta Tahun 2015//2016. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis yang dapat diketahui bahwa nilai r pearson correlation sebesar -0,325 dengan signifikansi sebesar 0,005<0,01 (p = 0,005; p<0,01). Hal ini berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua permisif dengan perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016. Hubungan antara pola asuh orang tua permisif dengan perkembangan sosial anak yaitu hubungan negatif, artinya semakin orang tua anak menerapkan pola asuh permisif maka perkembangan sosial anak akan semakin menururn atau tidak baik. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Donna Phillips (2012: 12) yang menyatakan faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan anak adalah faktor biologis dan factor lingkungan yang dapat meningkatkan perkembangan anak. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat dari Harvard yang menyatakan bahwa Keterlibatan keluarga sangat penting untuk perkembangan kognitif dan sosial anak-anak. Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh factor biologis dan factor lingkungan anak, salah satunya adalah keluarga. Teori lain yang mendukung penelitian ini adalah Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan normanorma ini dalam kehidupan sehari-hari (Susanto, 2011: 40). Hal ini sesuai dengan pendapat Wiyani (2014: 18) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial adalah adanya faktor hereditas, faktor lingkungan, dan faktor umum. Faktor lingkungan ini dapat berasal dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga memainkan peranan utama daalam menentukan perkembangan anak, dan di lingkungan keluarga inilah anak mula-mula menerima pendidikan. Pola asuh orang tua dalam mendidik anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak. Dengan menerapkan pola asuh permisif orang tua sering memanjakan anak, tidak banyak menuntut anak, jarang mendisiplinkan anak dan control yang rendah terhadap perilaku
10
anak. Dalam hal ini orang tua membuat sedikit permintaan dan membiarkan anak untuk memonitor aktivitas mereka sendiri sebanyak mungkin serta anak orang tua memberi kebebasan terhadap anak untuk melakukan apapun yang anak inginkan. Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak akan merasa bisa melakukan apa saja sesuka hatinya, anak akan mempunyai masalah dalam hubungan sosialnya, dan cenderung berespon menolak pada orang yang tidak mau mengikuti kemauannya. Namun jika anak mampu bertanggung jawab sepenuhnya terhadap apa saja yang ia lakukan maka kondisi seperti ini akan dimanfaatkan anak untuk mencoba berekspresi, anak akan lebih mempunyai inisiatif, dan anak akan lebih kreatif. Hal itu mengakibatkan anak bebas menentukan minatnya terhadap segala sesuatu yang dihadapinya. Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah Istiqomah (2014) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pola asuh orang tua permisif mempunyai hubungan yang negatif dengan minat belajar anak. Dengan demikian, semakin orang tua menerapkan pola asuh permisif maka anak-anak semakin tidak terkontrol atau bebas, sehingga hal ini akan berakibat negative dengan perkembangan sosial anak disekolah, karena dalam pola asuh permisif anak merasa bebas melakukan apa saja sesuai dengan apa yang mereka mau sehingga akan berdampak padaa perkembangan sosial anak. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif orang tua mempunyai hubungan yang kuat dan bersifat negatif terhadap perkembangan sosial anak, semakin orang tua menerapkan pola asuh permisif maka perkembangan sosial anak akan semakin kurang baik. Begitupun sebaliknya jika pola asuh permisif orang tua berkurang maka akan semakin baik perkembangan sosial anak.
11
Simpulan Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua permisif terhadap perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai r perarson correlation sebesar -0,325 dengan signifikansi sebesar 0,005<0,01 (p = 0,005; p<0,01) yang berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan negatif antara pola asuh orang tua permisif dengan perkembangan sosial anak di TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun 2015/2016. Hubungan negatif berarti semakin permisif pola asuh yang diterapkan orang tua maka akan semakin kurang baik perkembangan sosial anak.
12
DAFTAR PUSTAKA Donna Phillips.2012.Early childhood development and disability. (www.who.int) Diakses tanggal 24 Januari 2016 pukul 15.50 WIB) Hasan,Maimunah.2009.PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta : DIVA Press Harvard.2011. Harvard Family Research Project Harvard Graduate School of Education Website: www.hfrp.org (diakses tanggal 24 januari 2016, pukul 16.17 WIB) Istiqomah.2014.Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Usia Dini di PAUD Desa Purbayan Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Surakarta: Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta Mulyasa.2012.Manajemen PAUD.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset PERMENDIKBUD nomor 146. 2014. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Susanto, Ahmad.2011. Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta: KENCANA PREDANA MEDIA DROUP Wanda, Dessie. 2011. Mengenali & Membangun Karakter Anak Berdasarkan Golongan Darahnya. Jakarta : PT NIAGA SWADAYA Wiyani, Novan Ardy. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini.YogYakarta : PENERBIT GAVA MEDIA Wulandari.2011. Hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sosial anak kelompok A di BA Aisyiyah Bakipandean 02 Sukoharjo. Surakarta : Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta