DAMPAK TELEVISI TERHADAP PERILAKU ANAK SEKOLAH Lina Mahayati STIKes William Booth, Jln. Cimanuk No. 20 Surabaya ABSTRAK Banyaknya acara televisi yang menghibur dan menambah banyak informasi membuat daya tarik anak-anak untuk menontonnya. Dari banyaknya acara memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya seperti, dengan televise anak-anak bias mendapatkan informasi atau wawasan yang sebelumnya belum mereka ketahui. Sedangkan dampak negative sendiri malas belajar, berantem dengan keluarga, dan mengikuti tren. Dalam penelitian ini penulis menjelaskan bagaimana televise itu dan bagaimana pengaruh dari televise terhadap perilaku anak sekolah. Televisi adalah salah satu alat komunikasi yang cara penyampaiannya menggunakan gambar dan suara, sehingga para penonton mudah mencerna. Perilaku adalah sikap atau tindakan seseorang yang mereka lakukan akibat diri sendiri atau lingkungan sekitar. Dalam skripsi ini menggunakan 3 teori seperti, George Herbert Mead dalam teori Mead fungsi simbol-simbol yang signifikan adalah bahwa mereka memungkinkan terbentuknya pikiran, proses mental dan lain sebagainya. Pendekatan motivasional dan uses and gratification, memandang individu sebagai makhluk suprasional dan sangat selektif, menurut Kaarle Nordestreng, motif dasar seseorang menggunakan media adalah karena kebutuhan akan kontak sosial. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh agen sosialisasi media massa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data digunakan adalah observasi dan wawancara siswa-siswi di SDN Sidokare IV. Berdasarkan penelitian ini menyimpulkan bahwa televise adalah salah satu media komunikasi yang menggunakan audio dan visual, yang bisa digunakan sebagai sarana hiburan dan ilmu pengetahuan. Selain itu proses komunikasinya lewat berbagai tayangan sepertisi netron, olahraga, dan ilmu pengetahuan. Dampak televise terhadap perilaku siswa-siswi SDN Sidokare IV adalah malas belajar, berantem dengan keluarga, mengikuti tren selain itu ada dampak positifnya seperti cita-cita menjadi orang sukses. Dari acaraacara yang ditanyangkan di stasiun televise ternyata mempengaruhi perilaku siswa-siswi dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: dampak, televisi, anak sekolah ABSTRACT The large number of entertaining and information-enhancing television shows appeals children to watch it. From the event, the show has a positive and negative impact. Positive impacts such as, with children's television can get information or insights that they have not known before. While the negative impacts themselves lazy to learn, fight with the family, and follow the trend. In this study the authors explain how the television and how the influence of television on the behavior of school children. Television is one means of communication that way of delivery using images and sound, so that the audience easy to digest. Behavior is the attitude or actions of someone they do due to themselves or the environment. In this thesis using 3 theories like, George Herbert Mead in Mead theory the function of significant symbols is that they enable the formation of mind, mental process and so forth. Motivational approaches and uses and gratification, perceiving the individual as supernational and highly selective, according to KaarleNordestreng, the basic motive of a person using media is the need for social contact. One's behavior is influenced by the mass media socialization agent. The method used in this research is qualitative method using descriptive approach. While data collection techniques used are observations and interviews of students in SDN Sidokare IV. Based on this research concluded that television is one of communication media that use audio and visual, which can be used as a means of entertainment and science. In addition, the process of communication through various impressions such as soap operas, sports, and science. The impact of television on the behavior of students SDN Sidokare IV is lazy to learn, fight with the family, follow the trend other than that there is a positive impact such as the goal of becoming a successful person. From the events that were played on the television station was affecting the behavior of students in everyday life. Keywords : effect, television, elementary student
PENDAHULUAN Banyaknya stasiun televisi membuat para pemilik berlomba-lomba menyajikan tayangan yang disukai oleh berbagai kalangan. Selain itu, stasiun televisi tersebut tidak murni menyajikan tayangan untuk kepentingan penonton belaka, melainkan dijadikan komoditas bisnis yang menguntungkan pemiliknya, dengan karakteristik: pertama, mengandalkan iklan sebagai sumber pemasukan dana terbesar. Kedua, banyaknya stasiun televisi tidak memperbaiki materi penayangan. Ketiga, mengutamakan kepentingan pribadi (pemilik stasiun televisi yang bersangkutan) dibandingkan kepentingan masyarakat umum (Hidayati, 1998). Bagi masyarakat (pemirsa) semua tayangan acara televisi, baik komedi, film, talkshow, musik ataupun kuis telah menjadi trendseter gaya hidup. Pemirsa televisi begitu tergila-gila dengan gaya bintang iklan, pemandu acara talkshow atau artis sinetron dan film. Kegilaan pemirsa itu terwujud dalam bentuk model rambut. pakaian, parfum, sampai gaya bicara mereka dalam kehidupan seha-hari (Kuswandi, 2008). Pola hidup yang semakin modern menjadikan psikologi anak sekolah terutama mereka yang berada di sekolah Menengah pertama (SMP) juga berubah. Contohnya, ketika dulu anak SMP pulang sekolah, mereka langsung pulang atau main di lapangan sepak bola. Namun sekarang berbeda. Mereka yang seharusnya belajar, ketika selesai pulang sekolah malah bermain dulu ke Mall, warnet, PS, televisi, dan sebagainya. Perubahan sikap dan pola ini perlu mendapatkan perhatian dari orang tua mereka. Jika dibiarkan, secara tidak langsung, cepat atau lambat akan menjadikan mereka masuk kedalam pergaulan bebas (Mukhlas,2013). Salah satu kelebihan televisi adalah memberikan wawasan yang banyak terhadap anak-anak, seperti film dokumentar, flora dan fauna, sains, dan lain sebagainya. Dengan adanya tayangan tersebut anak-anak mampu mengembangkan rasa kreatif mereka. Televisi juga mampu membuat masyarakat terinspirasi melakukan usaha yang sebelumnya tidak pernah merekalakukan.Bagi anak remaja televisi pada umumnya menjadi salah satu sarana
bermain. Namun ada pula anak yang menganggap televisi sebagai teman di saat mereka merasa kesepian atau tidak mempunyai kegiatan. Karena sifat dari televisi itu sendiri adalah mentransfer pesan dengan cara sederhana, baik dalam bentuk audio atau visual,makainformasi atau data yang disampaikan menjadi mudah diterima dan dicerna, sehingga banyak orang menyukainya (Hidayati, 1998). Dalam etika penyiaran, di bab II pasal 6, dalam pedoman perilaku penyiaran ditentukan standar isi yang sekurangkurangnya berkaitan dengan kesopanan dan kesusilaan, pelarangan dan pembatasan adegan seks, kekerasan dan sadisme, serta penggolongan program menurut usia khalayak (Tebba, 2008). Tetapi realitasnya kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan pacaran yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang bisa menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa. Sinetron “Belum Cukup Umur” dan “Putih Abu-Abu”, misalnya, memang terlihat menyenangkan, tapi ada beberapa adegan yang tidak pantas ditonton oleh anak-anak. Misalnya ketika mereka bertengkar di kelas, berfoya-foya, bahkanpercintaan. Ada beberapa pengaruh televisi terhadap perkembangan anak: pertama, siaran televisi bisa menumbuhkan keinginan untuk memperoleh pengetahuan. Kedua, pengaruh pada cara berbicara. Ketiga, pengaruh pada penambahan kosakata. Keempat, berpengaruh pada bentuk permainan. Kelima, televisi memberikan berbagai pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang lain (Hidayati, 1998). Masyarakat berasumsi bahwa munculnya perilaku “agresif” yang melanda anak-anak sebagai akibat dari semakin merebaknya acara stasiun televisi yang menyajikan adegan kekerasan. Menurut Albert Bandura, tokoh utama Social Learning Theory, individu-individu mempelajari kekerasan dan agresi melalui behavioral modelling: seorang anak belajar bagaimana bertingkah laku secara ditransmisikan melalui contoh-contoh, terutama yang datang dari keluarga, subbudaya, dan media massa (Firmansyah,2012).
Pembentukan perilaku sosial anak secara umum dipengaruhi oleh orang tua, teman sepermainan, dan anggota keluarga. Di sinilah orang tua lebih berperan dalam kerelaan pelayanan fisik dengan penuh kasih sayang dan pembiasaan dan latihan pengenalan nilai dan norma atau aturanaturan (Hasbullah, 2003). Dengan orang tua memperhatikan perkembangan anak, kemungkinan besar anak tidak terpengaruh oleh tokoh favorit mereka yang ada di televisi, dengan cara mendiskusikan terhadap anak apa yang sudah ditonton.Dalam hal ini peran keluarga sangatlah dibutuhkan, terutama orang tua. Kontribusi mereka sangat penting dalam mengontrol anak-anak (Goode, 2007). Karena kelurga mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikannya, merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat (Yusuf, 2000). METODE Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dari fenomena yang diteliti. Kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitian. Untuk pemelihan informan, peneliti menggunakan sampel purposif, sampel purposif adalah sampel yang secara sengaja dipilih oleh peneliti, karena sampel dianggap memiliki ciri-ciri tertentu, yang dapat memperkaya data penelitian (Irawan, 2006). Informan dalam penelitian ini terdiri dari 18 informan, yang terdiri dari 3 kelas. penulis mewancarai 6 informan dari setiap kelas, diantaranya 3 lakilaki dan 3 perempuan. Pengambilan jumlah informan tersebut dengan alasan karena siswasiswi tersebut sering mengikuti tren dan berdasarkan prestasi akademik yang merekaraih. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.
Wawancara merupakan metode penggalian data dalam penelitian sosial yang bersifat kualitatif. Proses wawancara dilakukan dengan informan dalam suasana yang bersahabat. Wawancara dilakukan dengan informan yang berada di SDN Sidokare IV Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Informan yang dipilih responden adalah siswasiswi yang mengikuti kader kesehatan dan yang hanya sekolah. disini juga penulis melihat informan dari segi prestasi yang mereka dapatkan, Observasi dilakukan karena ada jenis data tertentu yang tidak bisa dijangkau oleh teknik pengumpulan data wawancara. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, waktu, dan perasaan dengan mengikuti secara langsung beberapa kegiatan objekpenelitian. Dalam hal ini peneliti mengikuti kegiatan informan (orang yang diteliti) dalam menonton televisi serta saat mereka belajar di sekolah. Peneliti melihat kondisi informan saat mereka berada mengikuti jam belajar, jam istirahat, membaca ayat suci Al-qur’an, belajar malam, belajar ilmu agama, dan ketika mereka berada di rumah dan di saat mereka bermain. Kemudian peneliti mengamati dan mencatat hal-hal yang dilakukan oleh informan, sehingga data yang kita dapat bisa memperkaya hasil penelitian tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Persepsi Siswa-Siswi TentangTelevisi Perkembangan teknologi telekomunikasi, terutama televisi semakin hari menujukkan pertumbuhan yang pesat. Para konsumen atau penontonpun dikenalkan dengan berbagai acara, seperti berita, sinetron, film, dan lain sebagainya. Meningkatnya pemakaian televisi tidak lepas dari semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan sarana hiburan, termasuk juga anak- anak sekolah. Siswa-siswi SDN Sidokare IV Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada umumnya menyukai media televisi di banding media lainnya. Mereka yang menyukai media televisi
menganggap bahwa televisi sebagai sarana hiburan, pengetahuan, dan pusat informasi. Proses Pengaruh Televisi Terhadap SiswaSiswi SDN Sidokare IV Berbagai tayangan yang disajikan dalam berbagai acara langsung baik maupun tidak langsung membuat siswa-siswi semakin tertarik untuk menonton televisi. Acara yang dikemas dengan indah, seperti mendatangkan artis-artis dalam negeri dan luar negeri membuat siswa-siswi merasa terhibur dan dapat mengetahui ilmu pengetahuan. Melalui media audio dan visual, pesan yang disampaikan televisi bisa lebih dimengerti dan dipahami oleh anak-anak, sehingga mereka merasa tertarik untuk memahami maksud dari sebuah tayangan acaratelevisi. Lewat berbagai program seperti sinetron, film kartun, berita olahraga, musik, siraman rohani, dan lain sebagainya, membuat siswa-siswi semakin ingin melihat atau menontonnya. Anak-anak sering berpikir, bahwa dengan menonton televisi mereka merasa menjadi anak gaul dan anak muda yang tidak ketinggalanzaman. Bentuk-Bentuk Perilaku Siswa-Siswi SDN Sidokare IV yang di Pengaruhi OlehTelevisi Sikap merupakan penentu yang terpenting dalam tingkah laku seseorang. Perilaku seseorang bisa terjadi akibat individu dan luar individu. Perilaku individu merupakan perilaku yang dibawa sejak lahir. Sedangkan perilaku yang disebabkan dari luar individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keluarga, sekolah, masyarakat. Banyaknya acara yang muncul di televisi yang menayangkan atau menyajikan berbagai gaya rambut, gaya bicara, gaya berpakaian, dan lain sebagainya, membuat siswa-siswi ini terpengaruh dengan gaya-gaya yang mereka lihat di televisi. Berikut beberapa bentuk perilaku negatif siswa-siswi yang dipengaruhi olehtelevisi. SIMPULAN Siswa-siswi SDN ini mempunyai persepsi atau pendapat bahwa televisi adalah salah satu media elektronik yang menggunakan gambar dan suara. Selain itu televisi juga salah satu media yang lebih
update, sehingga tidak ketinggalan zaman dan banyak memberikan informasi serta sarana hiburan. Proses pengaruh televisi terhadap siswa-siswi lewat berbagai macam acara yang disajikan oleh stasiun televisi, seperti acara sinetron, olahraga, dan ilmu pengetahuan. Hal inilah membuat para siswasiswi terpengaruh dengan apa yang mereka lihat, kemudian mereka meniruh apa yang mereka lihatsebelumnya. Lewat berbagai tayangan, ternyata televisi memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, para siswa-siswi ini mempunyai rasa semangat untuk belajar dan menjadi orang sukses. Sedangkandampaknegatifnya adalah para siswa-siswi ini jadi malas belajar dan sering berantem dengan keluarga. SARAN Dari kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa budaya yang ditimbulkan oleh teknologi yang canggih menimbulkan berbagai macam cara pandang. Cara yang dapat diberikan kepada pihak yang berwenang dalam pembentukan perilaku siswa adalah: Siswa harus mempunyai cara pandang yang baik dan benar untuk menilai suatu teknologi yang bermunculan secara tiba-tiba. Dan kita harus mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk, seperti apakah tren itu bermanfaat dan sesuai kebutuhan. Siswa-sisiwi ini harus memiliki perilaku yang baik sesuai dengan usiannya sehingga tidak terlalu mudah mengikuti suatu hal yang baru dan berinteraksi sewajarnya dengan teman sebaya, ligkungan masyarakat dankeluarga. Bagi sekolah SDN Sidokare IV harus memberikan pendidikan yang tidak hanya di dalam buku, tapi juga harus memberikan penjelasan yang ada di luar buku seperti dampak dari televisi dan lainsebagainya. Bagi keluarga dan masyarakat secara umum harus bisa memantau acara yang anakanak tonton, supaya mereka tidak menonton acarayang tidak sesuai dengan umur mereka. sehingga mereka tidak muda terpengaruh oleh stasiun televisi. Bagi pemilik stasiun televisi harus bisa mengatur jam tayang di waktu jam sekolah, supaya tidak mengganggu konstresi belajar.
selain itu pihak stasiun harus lebih bayak menayangkan acara-acara positif yang berguna untukanak-anak, dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperluas obyek penelitian dan lebih memperdalam bagaimana pengaruh media massa terhadap perilakusiswa-siswi. DAFTAR PUSTAKA Alravy Z Agha. 2005.Peranan Media Massa Pada Masa Kampanye Pemilu Presiden Tahun 2004. Depok: Universitas Indonesia Amanda T Ni Made Ras. 2005.Studi Ekonomi Media; Membaca Selera Pemirsa Masyarakat Televisi Denpasar. Depok: Universitas Indonesia Aquino Thomas.2002.Sosialisasi Anak dan Media (Studi Kasus pada Komik-komik terjemahan). Depok: Universitas Indonesia Barliantari Luciana. 2007.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Kondom dikalangan Pasangan Tetap wanita Penjajah Seks (Gendak) Studi Kelurahan Damsingan Yayasan Perkumpulan Bandung Wangi dan Perempuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI Jakarta, Kota Madya, Jakarta Timur. Depok: Universitas Indonesia Bungin Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group Bungin Burhan. 2008. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group Effendy Heru. 2008. Industri Pertelevisian Indonesia Sebuah Kajian. Jakarta: GeloraAksara Pratama Fauzi dan Muttmainah. 1997.Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka Hasballah, Fachruddin. 2003.Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Banda Aceh: Yayasan Pena Hendrato Jenniwal M. 2005.Penggunaan Media Di Kalangan Remaja. Depok: Universitas Indonesia Henslin James M. 2007.Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Erlangga
Hidayati, Arini. 1998. Televisi dan Perkembangan Sosial Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Goode. J William. 2007. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Bumi Aksara Irawan Prasetya. 2006.Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Depok: Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kuswandi Wawan. 2008. Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta: Rineka Cipta Luntungan Steven Y Audy. 2007.Televisi Proximity Sebagai Strategi Bersaing Televisi Lokal Dengan Televisi Nasional (Studi Kasus Acara Gubernur Kita di JAKTV). Depok: Universitas Indonesia Lynn H.Turner dan Richard West. 2009.Pengantar Teori komunikasi Analisis dan Aplikasi.Jakarta: Salemba Humanika Maryani, Eni. 2011.Media dan Perubahan Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdayakarya Moleong J Lexy. 2010.Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Morissan. 2005.Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Perkasa Mulyana, Dedy. 2008. Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis.Bandung: Rosdakarya Muda Iskandar Deddy. 2005.Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesisional. Bandung: PT Rosdakarya Nurhayati Yeti. 2003.Dampak Siaran Televisi Terhadap Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Betawi (Studi Kasus Deskriptif di Kelurahan Balekembang Kecamatan Keramat Jati, Jakarta Timur). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta Putra Sareb Masri. 2007.Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksinya.Yogyakarta: Graha Ilmu Rakhmat Jalaluddin. 2009.Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rivers, William. 2008.Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada MediaGroup
George. 2002.Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Saktiyanti, Rusfadia danIrvan,Muhammad. 2006.Menilai Tanggung Jawab Sosial Televisi. Depok: Piramedi Sadariskar Ahmad. 2006.Penggunaan Media Di Kalangan Remaja. Depok: Universitas Indonesia Siahaan Chontina. 1999.Media Massa Sebagai Agen Perubahan Dalam Era Reformasi Suatu Tinjauan Kebebasan Media Televisi Di Indonesia. Depok: Universitas Indonesia Syahputra Iswandi. 2013.Rezim Media. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Suparmo Ludwing. 2011.Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations. Jakarata: PT Indeks Sunarto Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Tebba, Sudirman. 2008.Etika Media Pers Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Irvan Tobroni dan Suprayogo Imam. 2003. Metodelogi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Yusuf,Syamsu. 2000.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2000. Vardiansyah Dani. 2006.Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia Ritzer
Wiradono, Sunardian. 2005.Matikan Tv-mu! Teror Media Televisi Indonesia. Yogyakarta:Langit Aksara Wirawan. 2012.Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma”Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial”. Jakarta: Kencana Media Group