DAMPAK TELEVISI TERHADAP PERILAKU ANAK SEKOLAH (Studi Kasus di MTS Muhammadiyah Al-Manar, Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Fatimatuz Zahroh 109032200028
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Dampak Televisi terhadap Perilaku Anak Sekolah (Studi Kasus di MTS Muhamadiyah Al-Manar Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak)”.dilatarbelakangi dengan banyaknya pengaruh televisi terhadap perilaku anak sekolah. Bayaknya acara televisi yang menghibur dan menambah banyak informasi membuat daya tarik anak-anak untuk menontonnya. Dari bayaknya acara memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya seperti, dengan televisi anak-anak bisa mendapatkan informasi atau wawasan yang sebelumnya belum mereka ketahui. Sedangkan dampak negatif sendiri malas belajar, berantem dengan keluarga, dan mengikuti tren. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana televisi itu dan bagaimana pengaruh dari televisi terhadap perilaku anak sekolah. Televisi adalah salah satu alat komunikasi yang cara penyampaiannya menggunakan gambar dan suara, sehingga para penonton mudah mencerna. Perilaku adalah sikap atau tindakan seseorang yang mereka lakukan akibat diri sendiri atau lingkungan sekitar. Dalam skripsi ini menggunakan 3 teori seperti, George Herbert Mead dalam teori Mead fungsi simbolsimbol yang signifikan adalah bahwa mereka memungkinkan terbentuknya pikiran, proses mental dan lain sebagainya. Pendekatan motivasional dan uses and gratification, memandang individu sebagai makhluk suprasional dan sangat selektif, menurut Kaarle Nordestreng, motif dasar seseorang menggunakan media adalah karena kebutuhan akan kontak sosial. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh agen sosialisasi media massa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data digunakan adalah observasi dan wawancara siswa-siswi di MTS Muhammadiyah Al-Manar. Berdasarkan penelitian ini menyimpulkan bahwa televisi adalah salah satu media komunikasi yang menggunakan audio dan visual, yang bisa di gunakan sebagai sarana hiburan dan ilmu pengetahuan. Selain itu proses komunikasinya lewat berbagai tayangan seperti sinetron, olahraga, dan ilmu pengetahuan. Dampak televisi terhadap perilaku siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar adalah malas belajar, berantem dengan keluarga, mengikuti tren selain itu ada dampak positifnya seperti cita-cita menjadi orang sukses. Dari acara-acara yang ditanyangkan di stasiun televisi ternyata mempengaruhi perilaku siswa-siswi dalam kehidupan sehari-hari.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, serta tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw dan keluarganya serta para sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Dampak Televisi terhadap Perilaku Anak Sekolah (Studi Kasus di MTS Muhamadiyah Al-Manar Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak)”. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mengalami berbagai hambatan. Namun semua hambatan tersebut dapat teratasi karena adanya bantuan, bimbingan, arahan, dukungan dan kontribusi dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya terutama kepada: 1. Allah SWT yang selalu ada dan menjadi tempat bagi penulis untuk mengadu dan memohon. 2. Bapak Prof. Dr. Bahtiar Effendy selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Nur Kafid, MA selaku dosen pembimbing dengan sabar dan tiada hentihentinya memberikan semangat, saran-saran, kritik kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
ii
4. Bapak Dr. Zulkifly, MA selaku Kepala Program Studi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Iim Halimatusa’diyah, MA selaku Sekretaris Program Studi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Keluargaku tercinta, Penulis sangat berterima kasih kepada Bapakku Bashori Masrukhin dan Ibuku tersayang Rukisah atas segala kepercayaan, pendidikan, semangat, kesabaran, pengorbanan dan segala doa yang terus mereka panjatkan untuk penulis, agar penulis sukses dan berhasil dalam penulisan skripsi ini dengan nilai yang baik. 7. Terima kasih untuk kakakku tercinta Ika Fahmi, Muhammad Hasist S.S, serta kakak iparku Aris Munandar, dan Zamratul Khairah S.S yang selalu memberikan motivasi dan rela berkorban dalam penyusunan skripsi ini, kemudian adik-ku tersayang, Baroroh, yang terus memberikan motivasi, semangat dan doa yang selalu dipanjatkan dalam penyusunan skripsi ini, kemudian om-ku Sururi Alfaruq yang sudah membantu mendanai saya ketika kuliah. 8. Terima kasih untuk Herman Siswanto yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat. 9. Terima kasih untuk teman baikku Siti Fatkhiyah, Reni Rosita, Zahra Musthofavi, Abidah, Mutmainah. Tidak lupa teman sosiologi angkatan 2009 , Kuntum, Rina, Resti, Azizah, Priansyah, Iswahyudi, Fahmi, Ihsan, Faruk, menyebut beberapa diantaranya dan seluruh mahasiswa/i FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, indahnya saat-saat bersama kalian. iii
10. Terima kasih untuk bapak kepala Sekolah MTS Muhammadiyah Al-Manar yang sudah memberikan izin saya untuk melakukan penelitian. 11. Terima kasih juga untuk mba’ Ana Lutfiana, mba’ Ani’ selaku pengurus Sekolah MTS Muhammadiyah Al-Manar yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian dan data-data yang dibutuhkan. Terima kasih juga kepada para siswasiswi yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh penulis. Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan kekeliruan baik secara lisan maupun tulisan selama proses penyelesaian skripsi ini berlangsung. Semoga karya ini bermanfaat untuk pihak-pihak yang bersangkutan dan menjadi semangat untuk penelitian selanjutnya.
Jakarta 18 September 2013
Fatimatuz Zahroh
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK………………………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....... ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
v
BAB I PENDAHULUAN A. Pernyataan Masalah….…………………………………………………….. 1 B. Batasan dan Pertayaan Masalah…………………………………............... 5 C. Tujuan dan Manfaat penelitian……………………………………………... 5 D. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….... 7 E. Definisi Konsep…………………………………………………………… 12 F. Kerangka Teoritis…………………………………………………………... 13 1. Simbol……………………………………………………..…………… 14 2. Proses Komunikasi……………………………………………….…… 15 3. Perilaku Sosial…………………………………………...……………. 18 G. Metode Penelitian………………………………………………………… 20 H. Sistematika Penulisan……………………………………………………... 25 BAB II GAMBARAN SEKOLAH MTS MUHAMMADIYAH AL-MANAR A. Profil MTS Muhammadiyah Al-Manar…………………………………… 27 B. Subjek Penelitian………………………………………………………… 30
v
BAB III DAMPAK TELEVISI DAN PERILAKU ANAK SEKOLAH A. Persepsi Siswa-Siswi Tentang Televisi………………………………..…... 33 B. Proses Pengaruh Televisi terhadap Perilaku Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar……………………………………...………… 37 C. Bentuk-Bentuk Perilaku Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar yang dipengaruhi oleh Televisi……………………………………….……….... 43 1. Malas Belajar…………………………………………………………. 43 2. Berantem dengan Keluarga…………………………………………… 44 3. Mengikuti Tren……………………………………………………….. 46 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 50 B. Saran ……………………………………………………………………… 51 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 53 LAMPIRAN-LAMPIRAN -
Hasil Dokumentasi
-
Hasil Wawancara
-
Data Ekonomi Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar
-
Surat Izin Wawancara
-
Lembar Bukti Bimbingan
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah Penelitian ini akan menganalisis tentang “Dampak Televisi terhadap Perilaku Anak Sekolah (Studi Kasus di MTS Muhammadiyah Al-Manar Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak)”. Banyaknya stasiun televisi membuat para pemilik berlomba-lomba menyajikan tayangan yang disukai oleh berbagai kalangan. Selain itu, stasiun televisi tersebut tidak murni menyajikan tayangan untuk kepentingan penonton belaka, melainkan dijadikan komoditas bisnis yang menguntungkan pemiliknya, dengan karakteristik: pertama, mengandalkan iklan sebagai sumber pemasukan dana terbesar. Kedua, banyaknya stasiun televisi tidak memperbaiki materi penayangan. Ketiga, mengutamakan kepentingan pribadi (pemilik stasiun televisi yang bersangkutan) dibandingkan kepentingan masyarakat umum (Hidayati, 1998:70). Bagi masyarakat (pemirsa) semua tayangan acara televisi, baik komedi, film, talkshow, musik ataupun kuis telah menjadi trendsenter gaya hidup. Pemirsa televisi begitu tergila-gila dengan gaya bintang iklan, pemandu acara talkshow atau artis sinetron dan film. Kegilaan pemirsa itu terwujud
1
dalam bentuk model rambut,
pakaian, parfum, sampai gaya bicara mereka dalam kehidupan seha-hari (Kuswandi, 2008: 104) Pola hidup yang semakin modern menjadikan psikologi anak sekolah terutama mereka yang berada di sekolah Menengah pertama (SMP) juga berubah. Contohnya, ketika dulu anak SMP pulang sekolah, mereka langsung pulang atau main di lapangan sepak bola. Namun sekarang berbeda. Mereka yang seharusnya belajar, ketika selesai pulang sekolah malah bermain dulu ke Mall, warnet, PS, televisi, dan sebagainya. Perubahan sikap dan pola ini perlu mendapatkan perhatian dari orang tua mereka. Jika dibiarkan, secara tidak langsung, cepat atau lambat akan menjadikan mereka masuk kedalam pergaulan bebas (Mukhlas, 2013). Salah satu kelebihan televisi adalah memberikan wawasan yang banyak terhadap anak-anak, seperti film dokumentar, flora dan fauna, sains, dan lain sebagainya. Dengan adanya tayangan tersebut anak-anak mampu mengembangkan rasa kreatif mereka. Televisi juga mampu membuat masyarakat terinspirasi melakukan usaha yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan. Bagi anak remaja televisi pada umumnya menjadi salah satu sarana bermain. Namun ada pula anak yang menganggap televisi sebagai teman di saat mereka merasa kesepian atau tidak mempunyai kegiatan. Karena sifat dari televisi itu sendiri adalah mentransfer pesan dengan cara sederhana, baik dalam bentuk audio atau visual, maka
2
informasi atau data yang disampaikan menjadi mudah diterima dan dicerna, sehingga banyak orang menyukainya (Hidayati, 1998: 76-78). Dalam etika penyiaran, di bab II pasal 6, dalam pedoman perilaku penyiaran ditentukan standar isi yang sekurang-kurangnya berkaitan dengan kesopanan dan kesusilaan, pelarangan dan pembatasan adegan seks, kekerasan dan sadisme, serta penggolongan program menurut usia khalayak (Tebba, 2008: 128). Tetapi realitasnya kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan pacaran yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang bisa menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa. Sinetron “Belum Cukup Umur” dan “Putih Abu-Abu”, misalnya, memang terlihat menyenangkan, tapi ada beberapa adegan yang tidak pantas ditonton oleh anak-anak. Misalnya ketika mereka bertengkar di kelas, berfoya-foya, bahkan percintaan. Ada beberapa pengaruh televisi terhadap perkembangan anak: pertama, siaran televisi bisa menumbuhkan keinginan untuk memperoleh pengetahuan. Kedua, pengaruh pada cara berbicara. Ketiga, pengaruh pada penambahan kosakata. Keempat, berpengaruh pada bentuk permainan. Kelima, televisi memberikan berbagai pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang lain (Hidayati, 1998: 82-86).
3
Masyarakat berasumsi bahwa munculnya perilaku “agresif” yang melanda anak-anak sebagai akibat dari semakin merebaknya acara stasiun televisi yang menyajikan adegan kekerasan. Menurut Albert Bandura, tokoh utama Social Learning Theory, individu-individu mempelajari kekerasan dan agresi melalui behavioral modelling: seorang anak belajar bagaimana bertingkah laku secara ditransmisikan melalui contoh-contoh, terutama yang datang dari keluarga, subbudaya, dan media massa (Firmansyah, 2012). Pembentukan perilaku sosial anak secara umum dipengaruhi oleh orang tua, teman sepermainan, dan anggota keluarga. Di sinilah orang tua lebih berperan dalam kerelaan pelayanan fisik dengan penuh kasih sayang dan pembiasaan dan latihan pengenalan nilai dan norma atau aturan-aturan (Hasbullah, 2003:48). Dengan orang tua memperhatikan perkembangan anak, kemungkinan besar anak tidak terpengaruh oleh tokoh favorit mereka yang ada di televisi, dengan cara mendiskusikan terhadap anak apa yang sudah ditonton. Dalam hal ini peran keluarga sangatlah dibutuhkan, terutama orang tua. Kontribusi mereka sangat penting dalam mengontrol anak-anak (Goode, 2007: 4). Karena
kelurga
mempunyai
peranan
yang
sangat
penting
dalam
upaya
mengembangkan pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikannya, merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat (Yusuf, 2000: 37).
4
B. Batasan dan Pertanyaan Penelitian Penelitian ini mengfokuskan tayangan televisi indonesia yaitu stasiun televisi SCTV, RCTI, INDOSIAR, MNCTV, antv, METROTV, Global TV, tvOne, Trans tv, TRANS7, TVRI, pada siswa-siswi yang menyukai acara sinetron, olahraga, dan ilmu pengetahuan. Terkait banyaknya kasus mengenai pengaruh televisi terhadap perilaku anak sekolah, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dampak negatif dan positif dari televisi. Dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, serta mengacu pada pembatasan yang diatas, maka pertanyaan penelitian dalam studi ini adalah: 1. Bagaimana persepsi siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar tentang televisi? 2. Bagaimana proses televisi mempengaruhi perilaku siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar? 3. Apa dampak televisi terhadap perilaku siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini pada hakikatnya dilakukan dengan beberapa tujuan, diantaranya: 1. Untuk mengetahui pandangan siswa-siswi MTS Muhammadiyah Almanar tentang televisi.
5
2. Untuk melihat bagaimana siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-manar mengetahui proses bagaimana televisi mempengaruhinya. 3. Untuk mengetahui dampak televisi terhadap perilaku siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-manar. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis 1) Dapat memberikan kontribusi pemikiran sosiologi komunikasi yang terkait dampak televisi terhadap perilaku anak sekolah. 2) Dapat menjadi masukan, informasi atau referensi yang berminat mendalami studi tentang dampak televisi terhadap perilaku anak sekolah. 3) Dapat menambah khazanah dan literatur keilmuan Soiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terutama dibidang sosiologi komunikasi yang menyangkut dampak televisi terhadap perilaku anak sekolah. b. Manfaat praktis 1) Penelitian ini diharapkan menjadi informasi awal bagi penelitian yang serupa diwaktu yang akan datang. 2) Hasil temuan dari penelitian ini dapat berkontribusi yang berkaitan dengan dampak televisi terhadap perilaku anak sekolah, dan secara umum terhadap anak sekolah di daerah lain.
6
3) Menjadi masukan dan evaluasi bagi institusi Pemerintah dalam mengatasi perilaku anak sekolah yang berdampak pada komunikasi, khususnya dalam mengatasi dampak televisi terhadap perilaku anak sekolah. D. Tinjauan Pustaka Setelah melakukan penelusuran koleksi tesis dan jurnal pada perpustakaan Utama dan Perpustakaan Universitas Indonesia, ada tesis dan jurnal yang fokusnya sama, yaitu tentang pengaruh media massa. Pertama Tesis yang ditulis oleh Chontina Siahaan (1999) “ Media Massa Sebagai Agen Perubahan Dalam Era Reformasi Suatu Tinjauan Kebebasan Media Televisi Di Indonesia”, hasil penelitian ini menujukkan bahwa masyarakat menggunakan media untuk berbagai alasan, seperti mencari inspirasi, mencari hiburan, mencari pelajaran, mencari pendidikan, serta mendapatkan rasa partisipasi pada setiap waktu. Media mempunyai peranan penting sebagai alat perubahan sosial dan pembaharuan masyarakat. Media dapat berperan dalam menyampaikan kebijaksanaan dan program pembangunan kepada masyarakat. Masyarakat juga dapat menggunakan sebagai penyalur aspirasi dan pendapat serta kritik dan kontrol sosial. Peranan media massa sebagai agen perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Contoh halnya TVRI era orde baru merupakan salah satu televisi yang condong terhadap pemerintahan. Sedangkan pada era
7
reformasi, televisi lebih menginformasikan kegiatan seluruh masyarakat dan menyajikannya hampir 90%, tidak hanya kepentingan pemerintah tetapi sudah berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Kedua, Tesis yang ditulis oleh Agha Alravy Z (2005)” Peranan Media Massa Pada Masa Kampanye Pemilu Presiden Tahun 2004 “ hasil penelitian menyatakan bahwa saluran kampanye itu sebagai perantara apapun yang memungkinkan pesanpesan sampai pada penerima. Penentuan media massa sebagai saluran kampanye dikarenakan kemampuannya dalam menjangkau khalayak dalam tingkatan
yang
cukup luas. Kemampuan media massa dalam mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku khalayak. Media massa merupakan sarana untuk menyebarkan informasi yang baik, bahkan para calon pemimpin berkampanye menggunakan media massa. Beberapa alasan yang positif dalam pengguna media massa, Surat kabar adalah relatif mudah mendapatkannya, jangka waktunya pendek, jangkaunnya luas, para pembaca menentukan ukuran konsumsi, baik untuk detail masalah-masalah teknis dukungan pihak ketiga. Majalah kualitas reproduksinya menimbulkan pengaruh yang besar; pembaca menghendaki adanya iklan; dapat digunakan untuk waktu yang lama; dapat mengasosiasikan brand dengan ikon-ikon budaya dalam khalayak massa. Televisi merupakan
penglihatan, suara dan pergerakan terlihat
nyata, repetisi (pengulangan) mencakup daerah tertentu, menghibur, memberi kredibilitas tertentu atas produk.
8
Ketiga, Jurnal yang ditulis oleh Jenniwal M Hendrato (2005) “Penggunaan Media di kalangan Remaja” hasil penelitiannya menyatakan bahwa kehadiran media massa mendesak di kalangan remaja, media massa juga tampil kepada sejumlah khalayak yang tersebar dan heterogen, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dalam waktu yang relatif cepat. Dalam hasil penelitian bahwa anak SMU di Jakarta menggunakan media, terutama media televisi. Dari hasil penelitian, televisi dan radio memiliki angka yang lebih tinggi ketimbang jenis media massa lain seperti, Koran, majalah dan lain sebagainya. Hal ini menujukkan bahwa remaja memiliki karakteristik lebih akrab dengan kategori media elektronik (konsumen audio-visual, dan radio). Menurut para remaja televisi memberikan warna gaya hidup yang lebih tinggi, karena dipercaya memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan produksi, reproduksi dan distribusi secara signifikan. Hampir anak remaja menyukai musik, film dan sinetron, sehingga tidak hanya mampu menjadi informasi, tetapi menjadi sebuah hiburan. Keempat, Tesis yang ditulis oleh Ahmad Sadariskar (2006) “Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Terhadap Tingkat Afeksi Studi Kasus Iklan Produk Susu Bubuk Dancow Bagi Ibu-ibu di RW 08 Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur”, hasil penelitian menujukkan bahwa sebuah merek untuk sampai kepada khalayak seseorang sebagai sumber yang menciptakan dan mengirimkan sebuah pesan dan seseorang menerima pesan tersebut. Pesan disampaikan melalui siaran televisi. Dalam hal ini penerima pesan melakukan pemahaman mengenai pesan yang disampaikan
9
dengan cara menginterpretasikan makhsud dari arti kata-kata, gambar atau bunyi tersebut. Dampak sebuah pesan akan menghasilkan tiga jenis terhadap penerima pesan, yaitu: 1. Dampak Kognitif, penerima pesan dalam hal ini konsumen menerima memahami pesan yang disampaikan. 2. Dampak Efektif, penerima pesan sudah menyentuh pada perasaan suka atau tidak suka, tahapan ini meliputi keinginan atau keyakinan. 3. Tahap kognisi, penerima pesan sudah sampai pada tahapan perilaku. Dalam periklanan produk susu dancow, para perusahaan mengiklankan di beberapa media massa seperti di stasiun televisi hampir dilakukan setiap hari, media koran dilakukan dua sampai tiga kali dalam setiap bulan. Sedangkan dalam majalah seperti majalah bobo dilakukan hampir tujuh sampai delapan kali dalam sebulan. Hal ini menujukkan bahwa dalam periklanan sebuah produk para perusahaan lebih menyukai media televisi dalam mengiklankan produknya dibanding media lainnya. . Kelima, Tesis yang ditulis oleh Steven Y Audy Luntungan (2007) “Televisi Proximity Sebagai Strategi Bersaing Televisi Lokal Dengan Televisi Nasional (Studi Kasus Acara Gubernur Kita di JAKTV) ” hasil penelitian menujukkan bahwa media banyak digunakan sebagai kepentingan komersial, karena untuk mempertahankan hidup dengan memenangkan persaingan media membutuhkan sumber hidupnya baik capital, content, atau audience. Picard mengemukakan bahwa industri media adalah suatu hal yang unik, karena melayani dua pasar yang berbeda sekaligus dengan satu produk. Pada pasar yang pertama yaitu khalayaknya (pembaca, pemirsa, dan pendengar), industri menjual produk berapa “goods” radio dan televisi menjual
10
produk acaranya yang dinilai dalam bentuk rating, sedangkan Koran dan majalah berupa bentuk fisik dari majalah dan Koran. Pasar yang kedua adalah periklanan , para pengiklan, media menjual “service” berapa ruang atau waktu. Munculnya televisi lokal baru membuat persaingan semakin ketat. Khususnya televisi lokal, pesaing terbesar adalah televisi nasional yang memang sudah terlebih dahulu eksis. Dalam hal ini televisi lokal memanfaatkan kedekatan khalayaknya (proximity), yaitu kedekatan kejadian dengan lokasi audience. Pada umumnya orang tertarik dengan apa yang bisa mempengaruhi mereka dengan lingkungan lokalnya. Perkembangan industri televisi di Indonesia semakin memanas. Pendirian televisitelevisi baru di daerah, turunnya dana dari investor luar negeripun semakin menujukkaan perkembangan industri di tanah air. Konsolidasi melahirkan persaingan yang lebih ketat, tidak hanya bagi kelompok media televisi yang ada, tetapi juga anatar stasiun televisi tunnggal, dampaknya terlihat dari program-program yang tayang seperti program sinetron, reality show, dan program olahraga menjadi trend saat ini. Dari literature atau penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, penulis ingin lebih jauh memahami pemasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, dan ingin mempertegas perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Dampak Televisi terhadap Perilaku Anak Sekolah (Studi Kasus di MTS Muhammadiyah AlManar. Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak).
11
E. Definisi Konsep 1. Televisi Siaran televisi adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menanyangkan berbagai program hiburan seperti film, musik, kuis, talk show, dan sebagainya (Morissan, 2008: 2). Setidaknya ada dua dampak yang ditimbulkan dari acara televisi, yaitu: (Kuswandi, 2008:39-40) a. Dampak informatif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi dan melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. b. Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada tren aktual yang ditayangkan televisi. Contohnya, model pakaian dan model rambut para bintang televisi. 2. Tren Acara Televisi a. Tayangan audisi televisi Banyaknya program acara audisi seperti musik, akting, bakat, dan lain sebagainya membuat masyarakat memiliki banyak pilihan acara yang menarik sesuai kebutuhan. Fungsi media televisi secara perlahan bukan lagi sebagai alat informasi, hiburan, dan kontrol sosial, tetapi media televisi akan menjadi alat produksi dalam minciptakan figur atau sosok yang bisa menjadi idola penonton.
12
b. Variety Show Variety show adalah acara yang berisikan penggabungan jenis tayangan atau campuran antara musik, tarian, lawakan, sikap, kuis atau pertunjukan atraksi lainnya (Amanda, 2005: 41). Seperti empat mata, ceriwis, dan lain sebagainya. c. Reality Show Reality show adalah acara yang memotret perilaku atau responden seseorang bila dihadapkan dengan pada suatu kondisi, dapat berbentuk permainan atau kehidupan sehari-hari yang bersifat spontan atau tidak di buat-buat dan nyata, biasanya menggunakan tehnik hidden camera (Amanda, 2005: 42). Seperti uang kaget, tolong, bedah rumah, aku ingin menjadi, dan nikah gratis. F. Kerangka Teoritis Semakin mudahnya serta terbukanya arus informasi dan teknologi ternyata juga berpengaruh terhadap perilaku anak-anak sekolah. Banyak di antara mereka yang perilakunya cenderung mengikuti trend masa kini. Salah satu referensi yang menjadi rujukan mereka adalah tayangan televisi. Persepsi itu bisa lahir dari sebuah simbol, karena simbol memilki banyak makna. Dari simbol muncullah interpertasi, yang kemudian memberikan persepsi bahwa seseorang dalam melihat sesuatu, salah satunya termasuk menginterpertasi televisi. Teori simbol dikemukakan oleh banyak tokoh sosiologi, salah satunya George Herbert Mead. Televisi tidak hanya memberikan ruang diplomasi virtual, tetapi juga menciptakan kesadaran baru.
13
Televisi memberikan proses social learning norms yang lebih intensif dibanding media lainnya. Tentu saja dampaknya bisa baik dan buruk. Jika media televisi dihadapi secara tidak kritis, maka akan cenderung berakibat buruk. 1. Simbol Simbol merupakan sesuatu yang diberi makna oleh manusia, yang mereka gunakan untuk berkomunikasi. Simbol mencakup gerak-isyarat gesture dan bahasa (Henslin, 2007: 43). Dalam teori George Herbert Mead fungsi simbol-simbol yang signifikan adalah bahwa mereka memungkinkan terbentuknya pikiran, proses mental dan lain sebagainya ( Ritzer dan Goodman, 2008: 384). Dalam permainan, anak-anak belajar untuk mengambil peran orang lain (take the role of the other), yaitu untuk menempatkan diri di tempat orang lain, untuk memahami bagaimana orang lain berfikir, dan untuk mengantisipasi bagaimana orang tersebut akan bertindak (Henslin, 2007: 68). Macam-macam simbol yang sangat signifikan seperti: a. Gerak-isyarat (gestur) Menurut George Herbert Mead, gesture adalah gerak organism pertama yang bertindak sebagai stimulus khas yang mengundang respon yang sesuai (secara sosial) dari organism kedua. Terkadang manusia terlibat dalam percakapan gesture tanpa berpikir ( Ritzer dan Goodman, 2008: 382). Gestur, penggunaan tubuh sesorang untuk berkomunikasi dengan orang lain,
14
merupakan cara cepat dalam menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata (Henslin, 2007: 43). b. Bahasa Bahasa tertulis tidak memiliki isyarat halus yang terkandung dalam gerak-isyarat, dan oleh karena itu dalam komunikasi online kita sering kehilangan isyarat tersebut. Sarana utama dalam berkomunikasi dengan yang lain adalah bahasa, yaitu simbol yang dapat dirangkai dengan cara-cara tak terbatas, dengan makhsud mengkomunikasikan pemikiran abstrak. Setiap kata sebenarnya meruapakan simbol, suatu bunyi yang telah kita kaitkan dengan suatu makna tertentu (Henslin, 2007: 44). Melalui bahasa kita meneruskan ide, pengetahuan, dan bahkan sikap ke generasi berikut, memungkinkan mereka memanfaatkan pengalaman yang mungkin
tidak
akan
pernah
dialaminya.
Proses
perkembangan
ini
memungkinkan manusia untuk mengubah perilaku mereka berdasarkan apa yang telah mereka alami sebelumnya (Henslin, 2007: 44-45). 2. Proses komunikasi Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa ada dua teori yaitu, teori DeFleur dan Ball-rokeach dan pendekatan motivasional gratification. Untuk menganalisis proses komunikasi dalam penelitian ini, lebih cocok menggunakan Pendekatan motivasional dan uses and gratification, yang mana memandang individu sebagai makhluk suprasional dan
15
sangat selektif. Dalam model ini adalah proses pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan. Menurut Stephenson media massa hanya memenuhi satu kebutuhan saja, yaitu memuaskan keinginan melarikan diri atau hasrat bermain. Sedangkan menurut Kaarle Nordestreng, motif dasar seseorang menggunakan media adalah karena kebutuhan akan kontak sosial (Rakhmat, 2005: 207-208). 1. Motif kognitif dan gratifikasi media. Dalam hal ini menekankan pada kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu. Menurut McGuire dalam motif kognitif menggunakan empat
teori:
teori
konsistensi,
menekankan kebutuhan individu untuk memelihara orientasi eksternal pada lingkungan. Teori kategorisasi yang menjelaskan upaya manusia untuk memberikan makna tentang dunia berdasarkan kategori internal dalam diri kita. Teori objektifikasi yang menerangkan upaya manusia untuk memberikan makna tentang dunia berdasarkan hal-hal eksternal. Teori atribusi, memandang individu sebagai psikologi amatir yang mencoba memahami sebab-sebab yang terjadi pada berbagai peristiwa yang dihadapinya (Rakhmat, 2005: 209-211). Selain dari empat teori di atas, berikutnya ada teori kognitif lainnya, seperti: teori otonomi, melihat manusia sebagai makhluk yang berusaha mengaktualisasikan dirinya sehingga mencapai identitas kepribadian yang
16
otonom. Teori stimulasi memandang manusia sebagai makhluk yang “lapar stimuli”, yang senantiasa mencari pengalaman-pengalaman baru, yang berusaha memperoleh hal-hal yang memperkaya pemikirannya. Teori teleologis memandang manusia sebagai makhluk yang berusaha mencocokkan persepsinya tentang situasi sekarang dengan representasi internal dengan kondisi yang dikehendaki. Teori utilitarian memandang individu sebagai orang yang memperlakukan setiap situasi sebagai peluang untuk memperoleh informasi yang berguna atau keterampilan baru yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup (Rakhmat, 2005: 211-212). 2. Motif afektif gratifikasi media Motif efektif yang ditandai oleh kondisi perasaan atau dinamika yang menggerakkan manusia mencapai tingkat perasaan tertentu. dalam hal ini ada teori reduksi tegangan, yaitu memandang manusia sebagai system tegangan yang memperoleh kepuasan pada pengurangan ketegangan. Teori ekspresif menyatakan bahwa orang memperoleh kepuasan dalam mengungkapkan eksistensi dirinya-menampakkan perasaan dan keyakinannya. Teori egodefensif beranggapan bahwa dalam hidup ini kita mengembangkan citra diri yang tertentu dan kita berusaha untuk mempertahankan citra diri ini serta berusaha hidup sesuai dengan diri dan dunia kita (Rakhmat, 2005: 213-214).
17
Teori peneguhan memandang bahwa orang dalam situasi tertentu akan bertingkah laku dengan suatu cara yang membawanya kepada ganjaran seperti yang telah dialaminya pada waktu lalu. Teori penonjolan (assertion) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengembangkan seluruh potensinya untuk memperoleh penghargaan dari dirinya dan dari orang lain. Teori afiliasi (affiliation) memandang manusia sebagai makhluk yang mencari kasih sayang dan penerimaan orang lain. Teori peniruan (modeling theories), memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengembangkan kemampuan afektifnya (Rakhmat, 2005: 214-216). 3. Perilaku sosial Menurut Solita Sarwono (1993) menjelaskan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain perilaku merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam individu (Barliantari, 2007: 21). Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku, misalnya (Benyamin Bloom 1908, dalam Sarwono 1993 dan Notoatmodjo 2003) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu kedalam tiga dominan atau ranah yaitu pertama, kognitif, terkait dengan kesadaran atau pengetahuan. Kedua afektif yaitu
18
terkait dengan
emosi dan psikomotor. Ketiga adalah tindakan atau gerakan
(Barliantari, 2007: 21). Perilaku seseorang dipengaruhi oleh agen sosialisasi seperti keluarga, teman bermain, sekolah, dan media massa. Untuk menganalisis penelitian ini dalam melihat dampak dari televisi adalah menggunakan agen sosialisasi media massa. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989) mengemukakan bahwa media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik merupakan bentuk komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang. Media massa diidentifikasikan sebagai suatu agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. pesan-pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapat mengarahkan khalayak ke arah perilaku prososial (Sunarto, 2004: 26). Penayangan adegan-adegan yang menjurumus ke pornografi di layar televisi sering dikaitkan dengan perubahan moralitas serta peningkatan pelanggaran susila dalam masyarakat. Iklan-iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk memicu perubahan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat. Media massa digunakan untuk mengukur, membentuk atau mempengaruhi pendapat umum. Kesadaran akan arti penting media massa bagi sosialisasi pun telah mendorong para pendidik untuk memanfaatkan media massa (Sunarto, 2004: 26-27).
19
Menurut Robert Hodge dan David Tripp (1996) televisi tidak memberikan pesan tunggal yang sederhana melainkan menyajikan berbagai pesan yang rancu dan saling bertentangan, dan bahwa pesan televisi membawa banyak dampak positif seperti merangsang interaksi, eksperimen dan pertumbuhan mental serta sosial anak (Sunarto, 2004: 28). G. Metode Penelitian 1. Pendekatan penelitian. Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dari fenomena yang diteliti. Kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitian. Sedangkan metode deskriptif
yaitu dengan menggambarkan suatu keadaan sosial
berdasarkan gejala-gejalanya (Mulyana, 2008: 5). Bogdan dan Taylor, mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2005: 4). Indikasi dari model penelitian ini yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya, antara lain: (1) adanya latar alamiah; (2) manusia sebagai alat atau instrumen; (3) metode kualitatif; (4) analisis data secara induktif; (5) teori dari
20
dasar (grounded theory); (6) deskriptif; (7) lebih mementingkan proses daripada hasil; (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus; (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data; (10) desain yang bersifat sementara; (11) hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama (Moleong, 2005: 8-13). Untuk pemelihan informan, peneliti menggunakan sampel purposif, sampel purposif adalah sampel yang secara sengaja dipilih oleh peneliti, karena sampel dianggap memiliki ciri-ciri tertentu, yang dapat memperkaya data penelitian (Irawan, 2006: 14). Informan dalam penelitian ini terdiri dari 18 informan, yang terdiri dari 3 kelas. penulis mewancarai 6 informan dari setiap kelas, diantaranya 3 laki-laki dan 3 perempuan. Pengambilan jumlah informan tersebut dengan alasan karena siswa-siswi tersebut sering mengikuti tren dan berdasarkan prestasi akademik yang mereka raih. 2. Metode Pengumpulan data a. Wawancara Wawancara merupakan metode penggalian data dalam penelitian sosial yang bersifat kualitatif. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Moleong, 2010: 186), dengan cara langsung dan tatap muka (face to face) dengan makhsud tertentu percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer)
yang
mengajukan
pertanyaan
dan
yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Suprayogo dan Tobroni, 2003: 172). Proses wawancara dilakukan dengan
21
informan dalam suasana yang bersahabat. Wawancara dilakukan dengan informan yang berada di MTS Muhamadiyah Al-Manar Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Informan yang dipilih responden adalah siswa-siswi yang mengikuti kader kesehatan dan yang hanya sekolah. disini juga penulis melihat informan dari segi prestasi yang mereka dapatkan, serta siswa-siswi yang tidak berprestasi. Tabel 1 Data Informan angkatan 2012-2013 Jenis No
Nama
Tanggal Usia
Ranking
Kelamin
Wawancara
1
Amri Zakian
L
13
11
05 Mei 2013
2
Saihul Anam
L
13
1
06 Mei 2013
3
Riyadi Wildani
L
15
33
06 Mei 2013
4
Dina Zulfiana
P
13
2
07 Mei 2013
5
Amrina Rosyada
P
13
14
06 Mei 2013
6
Dian Isnawati
P
13
3
06 Mei 2013
7
Firqi Hidayat
L
14
1
06 Mei 2013
8
Nasrudin Latip
L
14
3
06 Mei 2013
9
Abdul Ghoni
L
13
32
06 Mei 2013
10
Shinta Millenia H
P
14
2
06 Mei 2013
22
11
Ariska Ilmiayah
P
14
15
06 Mei 2013
12
Devi Puspita S
P
14
21
06 Mei 2013
13
Abdullah Azam
L
16
20
07 Mei 2013
14
Agus Sofyan
L
15
16
07 Mei 2013
15
Edi Kurniawan
L
15
17
07 Mei 2013
16
Siti Jaryah Nur D
P
15
14
07 Mei 2013
17
Hilmiyah
P
15
9
07 Mei 2013
18
Ita Ikhwatussalisa
P
16
12
07 Mei 2013
dan
mendengar
Sumber: Hasil Observasi b. Observasi Observasi
adalah
mengamati
dalam
rangka
memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap terhadap fenomena selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis (Suprayogo dan Tobroni, 2003:167). Observasi dilakukan karena ada jenis data tertentu yang tidak bisa dijangkau oleh teknik pengumpulan data wawancara. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, waktu, dan perasaan dengan mengikuti secara langsung beberapa kegiatan objek penelitian.
23
Dalam hal ini peneliti mengikuti kegiatan informan (orang yang diteliti) dalam menonton televisi serta saat mereka belajar di sekolah. Peneliti melihat kondisi informan saat mereka berada mengikuti jam belajar, jam istirahat, membaca ayat suci Al-qur’an (sesudah magrib), belajar malam (sesudah isya’), belajar ilmu agama (sesudah subuh), dan ketika mereka berada di rumah dan di saat mereka bermain. Kemudian peneliti mengamati dan mencatat hal-hal yang dilakukan oleh informan, sehingga data yang kita dapat bisa memperkaya hasil penelitian tersebut. 3. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder (Bungin, 2008: 122). a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari penelitian secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer yang dimaksud adalah data yang dikumpulkan melalui metode wawancara dan pengamatan langsung (observasi) dengan mengikuti beberapa kegiatan siswa-siswi selain pada jam sekolah. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, peneliti menggunakan teknik studi kepustakaan (library research), yaitu mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan penelitian antara lain: buku-buku mengenai teori, laporan penelitian, tesis, artikel, jurnal, data internet, dan sumber-sumber lain.
24
Tujuannya untuk menghimpun semua data/informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini. Data yang telah terhimpun dipergunakan untuk mendukung dan melengkapi data primer. 4. Analisis Data Setelah hasil penelitian dapat diperoleh, diolah, maka langkah selanjutnya adalah menganalisanya. Maksudnya adalah penulis menganalisa persoalan-persoalan apa saja yang ditemukan selama penelitian dan mengelompokkan hasil penelitian sesuai dengan permasalahan yang diangkat, sehingga menjadi data yang valid untuk mempermudah penulis dalam penyusunan. 5. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di MTS Muhamadiyah AL-Manar Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Karena lokasi ini adalah daerah tempat tinggal penulis, sehingga memudahkan penulis untuk memperoleh data yang valid, Penelitian ini ingin melihat bagaimana proses tingkah laku anak dalam menghadapi media televisi. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret, tahun 2013 sampai bulan September 2013. H. Sistematika Penulisan Laporan hasil penelitian ini akan dituangkan dalam bentuk karya tulis skripsi dengan sistematika penulisan seperti dibawah ini :
25
Bab I
:Pendahuluan. Dalam bab ini berisi pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritis, metedologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
:Gambaran umum televisi.
Bab III
:Temuan hasil penelitian. Dalam bab ini berisi persepsi tentang televisi, kenapa televisi lebih disukai, proses terpengaruhnya televisi serta bentuk-bentuk perilaku siswa-siswi di MTS Muhammadiyah AlManar.
Bab IV
: Penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.
26
BAB II GAMBARAN UMUM TELEVISI
A. Televisi Dibandingkan dengan media massa lainnya, televisi mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar, bisa bersifat informatif, hiburan, maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur di atas. Televisi merupakan sumber citra dan pesan tersebar (shared images and messages) yang sangat besar dalam sejarah, dan ini telah menjadi mainstream bagi lingkungan simbolik masyarakat. Dan televisi merupakan sistem bercerita (story-telling) yang tersentralisasi (Syahputra, 2013: 41) Televisi saat ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi, dibandingkan menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama keluarganya. Siaran televisi adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menanyangkan berbagai program hiburan seperti film, musik, kuis, talk show, dan sebagainya (Morissan, 2008: 2)
28
Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat, sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara satu Negara dengan Negara lainnya, terlebih setelah digunakan satelit untuk memancarkan signal televisi (Iskandar, 2005: 4). Media televisi juga menyediakan berbagai informasi dan kebutuhan manusia secara keseluruhan, seperti berita, informasi, dan berbagaai macam produksi barang yang di iklankan. Maka tidak heran, jika para penonton akan selalu terdorong mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan, bahwa media tersebut telah menguasai jarak geografis dan sosiologis. Bayaknya isi pesan dalam tayangan acara televisi bisa diinterpretasikan berbeda-beda menurut visi pemirsa. Dampak yang ditimbulkan pun beraneka ragam. Semua tergantung pada tingkat pemahaman pemirsa terhadap isi pesan acara televisi. Acara televisi bisa berkaitan erat dengan status sosial ekonomi, situasi dan kondisi pemerisa pada saat menonton. Setidaknya ada dua dampak yang ditimbulkan dari acara televisi, yaitu: (Kuswandi, 2008:39-40) 1. Dampak informatif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi dan melahirkan pengetahuan bagi pemirsa.
29
2. Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada tren aktual yang ditayangkan televisi. Contohnya, model pakaian dan model rambut para bintang televisi. Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi tidak lepas dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan pada umumnya. Bahwa televisi menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia sudah banyak yang mengetahui dan merasa. Seorang ekonom bernama Benjamin Olken, pernah meneliti mengenai masyarakat Indonesia dan menemukan, bahwa semakin banyaknya channel baru yang muncul, maka mereka menonton televisi semakin lama dan tingkat partisipasi sosial mereka
juga semakin rendah. Artinya, mereka lebih berminat untuk menonton
televisi dibandingkan melakukan kegiatan sosial (Badjuri, 2010: 12). Menurut Olken, maju atau tidaknya suatu bangsa bisa dilihat dari tayangan televisinya. Alasannya: (Badjuri, 2010: 13) 1. Konsumerisme dan materialisme, dua hal yang hampir selalu tampak dalam tayangan televisi. 2. Hidup dengan tekanan sosial, televisi mengajarkan kita dan memberikan kita gambaran bagaimana seharusnya kita hidup, berpakaian dan bahkan bertingkah laku. Kita tidak lagi memiliki pendapat pribadi atau identitas diri karena hanya mengikuti apa yang disuguhkan televisi.
30
B. Tren Acara Televisi 1. Tayangan Audisi Televisi Banyaknya program acara audisi seperti musik, akting, bakat, dan sebagainya membuat masyarakat memiliki banyak pilihan acara yang menarik sesuai kebutuhan. Fungsi media televisi secara perlahan bukan lagi sebagai alat informasi, hiburan, dan kontrol sosial, tetapi media televisi akan menjadi alat produksi dalam minciptakan figur atau sosok yang bisa menjadi idola penonton. Dalam menanyangkan paket-paket acara-acara audisi ini, media televisi memiliki dua tujuan, yaitu: (Kuswandi, 2008: 147-148) 1. Menarik para produsen (pengiklan) untuk beriklan atau menjadi sponsor utama acara audisi tersebut. Seperti kita ketahui paket-paket acara audisi sangat digemari pemirsa. Dilain pihak, para produsen menginginkan produknya diketahui atau ditonton banyak pemirsa. Jadi, secara otomatis pihak media televisi akan dengan mudah mendapatkan pemasang iklan. Tayangan audisi sangat berkaitan erat dengan jumlah pemirsa. Sedangkan jumlah penonton atau pemirsa sangat signifikan untuk promosi atau iklan sebuah produk. 2. Menciptakan keterkaitan emosional penonton. Dalam beberapa episode acara audisi, terlihat ada tangis kesedihan antara pemirsa dengan peserta audisi yang gagal masuk babak berikutnya. Dalam hal ini media televisi
31
mampu mengubah dan menggarap emosi penonton untuk larut dalam acara audisi. Efek selanjutnya ialah penonton akan menjadi pemirsa setia dari setasiun televisi yang menayangkan acara audisi tersebut. Adanya tujuan di atas dapat disimpulkan, bahwa media televisi hanya berlomba-lomba menanyangkan paket audisi, karena secara bisnis dan secara moral mudah terbentuk. Pada akhirnya media televisi kini menjadi penguasa tunggal yang mampu mengatur dan membidik para produsen barang dan pemirsa. 2. Variety Show Variety show adalah acara yang berisikan penggabungan jenis tayangan atau campuran antara musik, tarian, lawakan, sikap, kuis atau pertunjukan atraksi lainnya (Amanda, 2005: 41). Saat ini para pemirsa atau penonton dimanjakan dengan berbagai sajian acara seperti variety show yang menarik, seperti empat mata, ceriwis, republik mimpi, dan lain sebagainya. Dari beberapa acara hanya bersifat mengumbar hiburan semata yang bersifat hedonistik. Tayangan empat mata dan ceriwis dikemas dengan cara-cara komunikatif dan interaktif. Sedangakan republik mimpi dan Kick Andy merupakan dua acara talk show yang bukan hanya memberikan hiburan semata, tetapi juga kental dengan kritik dan kontrol sosial nyang cenderung bersifat politis, terutama dalam menyiasati kondisi politik saat ini. Mempunyai acara yang berfungsi sebagai medium refleksi
32
dan koreksi terhadap persoalan masa lalu yang dikupas secara interaktif, integralistik, dan menyeluruh (Kuswandi, 2008: 149). Sebagai sarana komunikasi massa yang masih terbilang muda, media televisi sudah banyak memberikan arus perubahan sosial, baik secara perlahan maupun cepat. Dengan televisi, pemirsa memiliki pengetahuan sosial secara general tentang berbagai sisi kehidupan lain yang berada di luar lingkungan mereka. Media televisi memberikan kekuatan yang menembus jarak, ruang, dan waktu juga memberikan sebuah fenomena menarik dan membentuk perilaku sosial di masyarakat, seperti munculnya peniruan gaya rambut, pakaian, bahkan bahasa-bahasa anak gaul zaman sekarang. Baik atau buruknya tayangan televisi, semua tergantung pada bagaimana pemirsanya merespon atas apa yang ditontonnya. Bila kita berkaca terhadap acara televisi yang telah disebutkan di atas, maka kemungkinan besar pesan-pesan hiburan serta kontrol sosial (moral) yang dikemas itu mampu mempengaruhi pemirsa untuk mengoreksi atau mengontrol lingkungan sosial mereka secara personal, sebagai bagian dari bentuk public selfcontrol (Kuswandi, 2008: 150).
33
3. Reality Show Reality show adalah acara yang memotret perilaku atau responden seseorang bila dihadapkan dengan pada suatu kondisi, dapat berbentuk permainan atau kehidupan sehari-hari yang bersifat spontan atau tidak di buat-buat dan nyata, biasanya menggunakan tehnik hidden camera (Amanda, 2005: 42). Adanya reality show
membawa tambahan program-program televisi
seperti uang kaget, tolong, bedah rumah, aku ingin menjadi, dan nikah gratis. Melalui acara reality show banyak hal yang terungkap, di antaranya aspek kejujuran dan kemauan menolong orang lain. Kelompok tayangan ini bisa menimbulkan efek yang kurang baik, yang mungkin tidak pernah diperkirakan oleh pembuatnya dan stasiun televisi yang menayangkannya. Dampak
besarnya
seperti
semakin
besarnya
harapan
seseorang
sekelompok orang untuk menerima bantuan cuma-cuma dari orang lain. Beberapa kelompok masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah menganggap reality show sebagai ajang “adu peruntungan”, sehingga mereka merasa tidak perlu banyak berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah. Gejala ini mungkin adalah akibat dari sasaran atau pelaku reality show kita, yang pada umumnya didominasi oleh kelompok berpenghasilan rendah (Efendy, 2008: 7-8)
34
Seharusnya masyarakat mulai berhati-hati dalam mengkonsumsi produkproduk yang disajikan televisi. Produsen saat ini sedemikian rupa mengemas produk mereka dengan sebaik mungkin, sehingga para konsumen mudah mengikuti dan bahkan bisa terlibat dalam acara-acara tersebut.
35
BAB III
DAMPAK TELEVISI TERHADAP PERILAKU ANAK SEKOLAH
A. Persepsi Siswa-Siswi Tentang Televisi. Perkembangan teknologi telekomunikasi, terutama televisi semakin hari menujukkan pertumbuhan yang pesat. Para konsumen atau penontonpun dikenalkan dengan berbagai acara, seperti berita, sinetron, film, dan lain sebagainya. Meningkatnya pemakaian televisi tidak lepas dari semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan sarana hiburan, termasuk juga anakanak sekolah. Siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar, pada umumnya menyukai media televisi di banding media lainnya. Mereka yang menyukai media televisi menganggap bahwa televisi sebagai sarana hiburan, pengetahuan, dan pusat informasi. Menurut Firqi Hidayat memiliki pandangannya tentang televisi, sebagaimana di bawah ini: Menurut saya ... televisi itu salah satu media elektronik … memberikan informasi, penyampaiannya menggunakan gambar dan suara…. Televisi juga salah satu media yang bisa dijadikan sarana hiburan. Karena cara penyajiannya bagus, emm … acaranya gampang di mengerti, … mampu menghibur para penonton. … Lagian dengan televisi saya mendapat informasi dan wawasan lebih banyak, sehingga saya tidak ketinggalan informasi mba’ (Wawancara, Firqi Hidayat, 06 Mei 2013).
33
Di sini, televisi dianggap sebagai salah satu media elektronik yang menggunakan gambar dan suara. Cara penyajiannya yang singkat dan gampang dimengerti membuat mereka suka menonton televisi, dan menjadikannya sebagai sarana hiburan, karena menyajikan beraneka macam acara, seperti sinetron, berita, hitam putih, empat mata, eat bulaga, dan lain sebagainya. Selain itu, televisi juga menjadi salah satu media komunikasi, karena televisi mampu memberikan pesan, dan penontonnya menerima pesan itu dengan baik. Cara penyampaian informasi televisi yang mudah dimengerti membuat siswa-siswi lebih tertarik dengan media televisi dibanding media lainnya. Dian Isnawati, salah satu siswi yang menuturkan pemahamannya tentang televisi, sebagaimana berikut: Televisi merupakan salah satu media komunikasi mba’ … mampu menghasilkan suara, dan gambar serta memberikan banyak informasi. … menyajikan suatu acara yang menghibur penonton. … Televisi gampang dimengerti, terus penyajiannya seru, … acaranya banyak menambah wawasan kaya acara one the spot, etnic renuway, khazanah, banyak lagi dech. … Soalnya saya mengerti suatu hal apabila ada suara ada gambar juga (Wawancara, Dian Isnawati, 06 Mei 2013).
Hal senada juga diakui oleh Siti Jariyah Nur Dafiqka, yang menyatakan bahwa: Salah satu media komunikasi, … ada gambar dan suara. … alat informasi, penyajiannya singkat dan gampang dimengerti oleh penonton, soalnya acara yang disajikan itu berbagai macam, seperti sinetron, film kartun, berita, dan lainlain. … Alasannya karena acaranya enak di tonton, … mampu menghibur saya, dan menambah wawasan. Televisi juga beritanya lebih cepat serta informasi yang yanag di sampikan selalu terbaru. Kalau nonton televisi itu biar tidak ketinggalan zaman, … soalnya di dalam televisi ada berbagai macam informasi dan wawasan yang luas (Wawancara, Siti Jariyah Nur Dafiqka, 07 Mei 2013).
34
Kebaradaan televisi yang dianggap sebagai media yang menggunakan audio dan visual sehingga bisa menjadi sarana hiburan dan alat mencari informasi, menujukkan bahwa di sana ada proses transformasi ide dari sumber (televisi) ke penerima (penonton). Selain itu televisi juga salah satu acara yang lebih update dan ada sering ada siaran ulang. Proses komunikasi yang terjadi pada akhirnya membawa perubahan sikap dan ide dari penerima informasi (penonton) itu sendiri. Cara penyampaiannya yang sederhana, mudah dimengerti dan lebih update membuat para penonton semakin senang, bahkan berlama-lama untuk duduk di depan televisi. Di sinilah proses komunikasi antara penonton dan televisi itu terjadi. Meskipun komunikasinya hanya searah. Akan tetapi, simbol yang dimunculkan oleh televisi, misalnya sedih, senang, dan sebagainya, seringkali membawa perasaan para penontonnya terlarut ke dalam apa yang ada di televisi tersebut. Di sinilah secara teoritis terlihat bahwa simbol menjadi sangat bermakna dalam sebuah proses komunikasi itu. Simbol signifikan adalah jenis gestur yang hanya dapat dilakukan oleh manusia. Dan gestur baru bisa menjadi simbol-simbol signifikan, apabila dia membangkitkan di dalam diri individu pelaku gestur itu respon-respon yang juga dia harapkan akan diberikan oleh individu yang menjadi sasaran gestur yang dia lakukan (meskipun bentuk dari respon tersebut tidak bisa identik) (Ritzer, 2009: 382).
35
Dari simbol-simbol yang signifikan kita dapat benar-benar memiliki komunikasi. Seperti halnya media televisi mempunyai simbol yang sangat signifikan, meskipun tidak semua penonton dapat menerima atau memahami dari simbol yang ada di televisi. Dengan adanya simbol para penonton dan televisi mampu berkomunikasi dengan baik, sehingga para penonton bisa mengerti makna yang di makhsud didalamnya. Contohnya ketika salah satu acara televisi menayangkan adegan orang yang suka berkelahi, dari adegan yang suka berkelahi dapat di simbolkan anak orang kaya atau anak broken home. Dalam teori George Herbert Mead fungsi simbol-simbol yang signifikan adalah bahwa mereka memungkinkan terbentuknya pikiran, proses mental dan lain sebagainya. Melalui simbol yang signifikan, khususnya bahasa, pemikiran manusia dimungkinkan ( binatang yang lebih rendah tidak dapat berpikir, menurut bahasa Mead). Mead sendiri mendefinisikan pemikiran hanya sekedar sebagai percakapan internal atau implisit individu dengan dirinya sendiri dengan menggunakan gesture tersebut. Berpikir sama halnya dengan berbicara dengan orang lain (Ritzer, 2009: 384). Dengan adanya simbol-simbol yang sangat signifikan memungkinkan terjadinya interaksi simbolis. Jadi setiap manusia mampu berinteraksi dengan sesama tidak hanya menggunakan gesture, namun juga bisa melalui simbol-simbol yang signifikan.
36
B. Proses Pengaruh Televisi Terhadap Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah AlManar Berbagai tayangan yang disajikan dalam berbagai acara langsung baik maupun tidak langsung membuat siswa-siswi semakin tertarik untuk menonton televisi. Acara yang dikemas dengan indah, seperti mendatangkan artis-artis dalam negeri dan luar negeri membuat siswa-siswi merasa terhibur dan dapat mengetahui ilmu pengetahuan. Melalui media audio dan visual, pesan yang disampaikan televisi bisa lebih dimengerti dan dipahami oleh anak-anak, sehingga mereka merasa tertarik untuk memahami maksud dari sebuah tayangan acara televisi. Lewat berbagai program seperti sinetron, film kartun, berita olahraga, musik, siraman rohani, dan lain sebagainya, membuat siswa-siswi semakin ingin melihat atau menontonnya. Anak-anak sering berpikir, bahwa dengan menonton televisi mereka merasa menjadi anak gaul dan anak muda yang tidak ketinggalan zaman. Riyadi Wildani salah satu siswa, yang mengatakan tentang proses terpengaruhnya televisi lewat acara sebagai berikut: Acara yang paling saya suka itu sinetron mba’, … soalnya acara sinetron banyak menceritakan anak muda. Jadi bisa terinspirasi. hehehe .. Kan sekarang banyak tuh acara-acara anak muda kaya film itu lho ... filmnya coboy junior (Wawancara, Riyadi Wildani, 06 Mei 2013).
37
Devi Puspita Sari juga memiliki pendapat yang sama dengan Riyad, yang menyatakan bahwa: Acara yang saya sukai sinetron, … yang muda yang bercinta. Soalnya sinetron itu gampang dimengerti dan difahami, … terus acaranya juga romantis. … Kan dalam film tersebut menceritakan anak sekolah yang dijodohin gitu, jadi acaranya seru. … Sering ngebayangin kalau aku yang jadi artisnya, hehe. (Wawancara, Devi Puspita Sari, 06 Mei 2013)
Pengaruh televisi terhadap siswa-siswi salah satunya terjadi melalui acara sinetron. Mereka beranggapan bahwa program acaranya adalah program anak muda masa kini, yang mana banyak sekali menceritakan kehidupan anak sekolah yang gaul dan kehidupan percintaan anak sekolah. Hal inilah terkadang membuat anak terpengaruh, dan sering menghayal apa yang mereka tonton. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama satu minggu di MTS Muhammadiyah Al-Manar dan saat mereka di rumah, ditemukan bahwa siswa-siswi memang sering menonton sinetron. Ketika acara sinetron yang disuka sudah mulai tayang, mereka dengan bersegera duduk di depan televisi sambil menyaksikannya dengan baik. Setelah merasa puas menonton acara tersebut. Mereka akan kembali bersama teman-teman yang lain, lalu menceritakan ulang kepada teman-temannya, bahkan mereka merasa kesal dengan adegan yang tidak mereka suka (Sumber: Observasi pada tanggal 8-12, Mei 2013). Selain terpengaruh acara sinetron, siswa-siswi juga terpengaruh acara sepak bola. Acara yang seru sering membuat mereka menghayal menjadi pemain sepak bola yang ternama, seperti para pemain bola favorit mereka. Cara pemain sepak bola yang
38
bagus membuat mereka ingin menontonnya. Tayangan sepak bola yang seru dan para pemain sepak bola yang keren membuat mereka terkadang ingin melihat langsung para pemain ke luar negeri. Saihul Anam salah satu siswa, yang memiliki pendapat bagaiman proses terpengarunya televisi lewat acara bola, sebagai berikut: Acara yang saya suka itu olahraga, … sepak bola, soalnya saya itu hobi sepak bola, terus kalau nonton sepak bola seru banget mba’, apalagi kalau pemainnya Real Madrid oey… Meskipun saya tidak bisa nonton langsung dari lapangan sepak bola mereka nich mba’ ya, saya senang kok kalau hanya lewat televisi. … Meskipun tidak bisa nonton langsung saya bisa mengetahui cara main mereka. (Wawancara, Saihul Anam, 06 Mei 2013)
Amri Zakian salah satu siswa, menyatakan pandangannya tentang proses terpengaruhnya televisi lewat acara sepak bola sebagai berikut: Acara yang paling saya sukai itu … acara berita tentang olahraga mba’, apalagi sepak bola, hmhmhm, saya suka banget. Saya suka sama pemain Real Madrid, … kalau saya tidak nonton televisi saya tidak akan tahu bagaimana pemain Real Madrid main mba’. Kalau nonton televisi saya tahu informasi tentang olahraga, terutama bola. … Meskipun saya tidak bisa nonton langsung, saya cukup senang kok bisa melihat di televisi. (Wawancara, Amri Zakian, 05 Mei 2013)
Program televisi yang siswa-siswi sukai, selain sinetron adalah olahraga sepak bola. Para pemain sepak bola yang mempunyai ahli masing-masing membuat mereka semakin tertarik untuk menontonnya. Apalagi gaya pemain sepak bola yang bagus, membuat mereka membayangkan seandainya mereka bisa bermain sepak bola seperti pemain favoritnya. Karena siswa-siswi tidak bisa menonton acara sepak bola secara langsung, televisi menjadi tempat atau sarana bagi mereka untuk menonton para pemain favoritnya.
39
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di sekolah, terlihat bahwa mereka memang hobi bermain sepak bola. Bahkan jam istirahatpun mereka gunakan untuk bermain sepak bola. Buku tulis yang mereka pakai covernya adalah para pemain sepak bola yang mereka sukai. Hasil observasi di rumah, juga menujukkan bahwa setiap sore mereka hampir sering bermain sepak bola di halaman rumah mereka, bahkan mereka bermain di lapangan sepak bola di sekolah. Sangking ngefensnya terhadap para pemain sepak bola, siswa ini menempel beberapa poster pemain sepak bola di rumahnya (Sumber: Observasi pada tanggal 7-12, Mei 2013). Selain terpengaruh acara sinetron dan sepak bola, siswa-siswi juga terpengaruh acara ilmu pengetahuan dan berita. Acara yang sering memberikan banyak informasi dan wawasan yang sebelumnya mereka ketahui, ternyata juga disukai siswa-siswi seperti: on the spot dan berita. Informasi yang belum mereka lihat atau tahu sebelumnya, ternyata juga banyak mempengaruhinya. Menurut
Dian
Isnawati,
menjelaskan
pandangannya
tentang
proses
terpengaruhnya televisi lewat acara pengetahuan sebagai berikut: Acara yang paling saya suka itu … acara on the spot yang di trans 7, … soalnya acaranya seru, selain itu acarnya memberikan banyak informasi dan pengetahuan. … Semenjak saya nonton acara on the sport, Saya banyak tahu tentang informasi yang sebelumnya belum saya ketahui mba’. (Wawancara, Dian Isnawati 06 Mei 2013)
40
Sedangkan menurut Nasrudin Latif, salah satu siswa yang berpendapat bahwa proses terpengaruhnya televisi melalui berikut: Acara yang saya suka itu berita, … soalnya berita itu merupakan jendela dunia, … terus dalam berita, juga sering menyampaikan informasi tentang dunia pendidikan, … sehingga saya tidak ketinggalan berita tentang pendidikan. Soalnya kalau menghandalkan di sekolah, itu tidak cukup mba’. Kan kita sebagai murid harus bisa mencari informasi dari luar. Selain itu kalau nanti saya sudah besar, saya ingin menjadi orang sukses seperti orang-orang yang ada di televisi. (Wawancara, Nasrudin Latif, 06 Mei 2013)
Proses yang dilakukan siswa-siswi ini secara sepontan adalah meniru dan membanyangkan apa yang mereka tonton. Seperti halnya, mereka yang menyukai sinetron, mengungkapkan perasaan yang ia tonton dengan membanyangkannya. Sedangkan para siswa-siswi yang menyukai sepak bola mereka mengungkapkan perasaannya dengan meniru gaya para pemain favorit mereka, bahkan dijadikan salah satu hobi mereka. Sedangkan yang menyukai pengetahuan umum, mereka berharap menjadi orang yang sukses. Dalam pendekatan motivasional dan uses and gratification, dimana proses pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan. Menurut McGuire dalam
teori
motivasional dan uses gratification yang membahas tentang teori stimulasi, bahwa manusia sering mencari pengalaman-pengalaman baru, yang selalu berusaha memperoleh hal-hal yang memperkaya pemikirannya. Hasrat yang ingin tahu, kebutuhan untuk mendapat rangsangan emosional, dan keinginan untuk menghindari kebosonan merupakan kebutuhan manusia (Rakhmat, 2005: 212). Dalam teori utilitarian memandang individu sebagai orang yang memperlakukan setiap situasi
41
sebagai peluang untuk memperoleh informasi yang berguna atau keterampiran baru yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup (Rakhmat, 2005: 212-213). Seperti proses terpengaruhnya televisi lewat acara ilmu pengetahuan, dimana mereka mempunyai hasrat untuk memperkaya pemikirannya. Dalam teori ekspresif menyatakan bahwa seseorang memperoleh kepuasan dalam mengungkapkan eksistensi dirinya-menampakkan perasaan dan keyakinannya, misalnya
terasa
menyenangkan
memberikan
tantangan
untuk
menujukkan
kemampuan diri. Komunikasi ini mempermudah orang untuk berfantasi, melalui identifikasi tokoh-tokoh yang disajikan sehingga orang secara tidak langsung mengungkapkan perasaannya hidup (Rakhmat, 2005: 213-214). Seperti halnya ketika seseorang menyukai acara sepak bola, mereka berlatih dan menirukan gaya para pemain favorit mereka, untuk menujukkan kemampuan dirinya kalau mampu seperti para pemain sepak bola dunia. Sedangkan dalam teori peneguhan memandang bahwa orang dalam situasi tertentu akan bertingkah laku dengan suatu cara yang membawanya kepada ganjaran seperti yang telah dialaminya pada waktu lalu. Peristiwa yang menggunakan media sering diasosiasikan dengan suasana yang menyenangkan (Rakhmat, 2005: 214). Misalnya ketika seseorang selesai menonton acara sinetron, kemudian mereka ngikutin gaya apa yang mereka lihat sebelumnya atau menirukan gaya bicaranya.
42
C. Bentuk-Bentuk Perilaku Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar yang di Pengaruhi Oleh Televisi. Sikap merupakan penentu yang terpenting dalam tingkah laku seseorang. Perilaku seseorang bisa terjadi akibat individu dan luar individu. Perilaku individu merupakan perilaku yang dibawa sejak lahir. Sedangkan perilaku yang disebabkan dari luar individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keluarga, sekolah, masyarakat. Banyaknya acara yang muncul di televisi yang menayangkan atau menyajikan berbagai gaya rambut, gaya bicara, gaya
berpakaian, dan lain
sebagainya, membuat siswa-siswi ini terpengaruh dengan gaya-gaya yang mereka lihat di televisi. Berikut beberapa bentuk perilaku negatif siswa-siswi yang dipengaruhi oleh televisi. 1. Malas Belajar Acara yang menarik, dan menghibur, membuat para siswa-siswi labih banyak menonton televisi dibandingkan belajar. Mereka yang menganggap televisi telah mempengaruhi perilaku siswa-siswi, sebagaimana diakui oleh : Saihul Anam salah satu siswa, yang mengatakan pengaruhnya sebagai berikut: Pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari paling bikin malas belajar aja sich mba’, soalnya kalau saya lagi nonton acara favorit saya, saya tidak mau diganggu. … Makanya saya sering telat belajar, … jarang ngerjain PR. (Wawancara, Saihul Anam, 06 Mei 2013)
Di sini, televisi dianggap sebagai salah satu media yang membuat siswa-siswi malas belajar. Ketika seorang anak sudah disajikan tontonan favorit, justru mereka
43
malah malas belajar. Hal inilah yang mempengaruhi perilaku siswa-siswi. Bahkan mereka sering telat untuk sekolah ketika malam harinya menonton televisi. Padahal dunia mereka seharusnya dihabiskan dengan belajar, bukan dengan bermain atau menonton. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di sekolah terlihat bahwa mereka sering terlambat belajar malam di sekolah. Ketika sudah memasuki jam belajar, mereka malah asyik bersendagurau dengan teman yang lain. Bahkan mereka pun sering menghabiskan waktu untuk menonton televisi dibandingkan dengan belajar di rumah. 2. Berantem dengan Keluarga Berkumpul bersama dan canda tawa dengan keluarga merupakan dambaan semua orang. Menonton televisi bersama keluarga, pastinya akan lebih asyik. Acara yang ditonton pun bisa didiskusiin maupun dikontrol oleh keluarganya. Tetapi, bagi siswa-siswi MTS Al-Manar ,justru menilai berbeda. Mereka justru merasa terganggu apabila menonton televisi dengan didampingi keluarga. Akibatnya, banyak tontonan atau tayangan yang tidak terkontrol, bahkan mempengaruhi perilaku para siswa-siswi. Bahkan tidak jarang, mereka harus berebut, bahkan berantem. Sebagaimana Devi Puspita Sari salah satu siswi, yang pandangannya sebagai berikut:
44
Saya itu sering berantem sama ibu saya, … gara-gara rebutan acara kesukaan kita, … masa’ iya aku di suruh nonton acara ibu-ibu, … saya gak maulah, enakan juga acara anak muda. hehehe (wawancara, Devi Puspita Sari, 06 Mei 2013)
Hilmiyah juga memilik pendapat tentang bentuk perilaku akibat media televisi: Pengaruhnya sehari-harinya sih kalau nonton televisi sering berantem sama kakak aja, … soalnya kesukaan acara kita kan beda, makanya sering berantem, … bahkan bisa teriak-teriak, hehehe . Namanya juga lagi nonton acara kesayangan kan gak mau di ganggu gitu mba’. (Wawancara, Hilmiyah, 7 Mei 2013)
Di sini dapat kita lihat bentuk perilaku akibat media televisi, bahwa beberapa siswa lebih suka nonton televisi sendiri, dibanding dengan menonton bersama keluarga. Mereka beranggapan bahwa dengan menonton televisi bersama keluarga hanya mengganggu acara favorit mereka. Jadi mereka merasa lebih nyaman, dan bebas saat menonton televisi sendirian. Banyaknya acara membuat beberapa orang memilih acara yang mereka suka, inilah yang mengakibatkan mereka sering bertengkar karena ketidaksamaan selera dalam menonton acara televisi. Berdasarkan hasil observasi penulis yang dilakukan di sekolah dan di rumah, ditemukan bahwa anak-anak lebih suka menonton televisi sendiri. Ketika mereka berkumpul bersama sambil menonton televisi, anak-anak tersebut lebih memilih bermain yang lain, mereka akan sering berebut remot bersama anggota keluarga yang lain.
45
3. Mengikuti Tren Zaman yang serba modern seolah-olah menuntut siswa-siswi MTS Al-Manar untuk mengikuti gaya-gaya yang lagi ngterend saat ini. Gaya pakaian yang modis pun membuat mereka ingin membelinya. bahkan gaya rambut para artis yang menarik pun membuat mereka ingin mengikutinya. Apalagi bahasa anak muda yang gaul saat ini, gaya ngomong yang lebay dan alay sering diikutin siswa-siswi ini. Amrina Rosyada salah satu siswi, yang kan mengatakan pandangannya akibat terpengarunya media televisi: Pengaruhnya sih sering ngikutin gaya-gaya di televisi, hehehe. Seperti gaya ngomong. … Soalnya lucu sich bahasa gaulnya,kan jadi kalau kita pake bahasa gaul biar gak dibilang ketinggalan zaman mba’. … Sering membayangkan kalau saya jadi artisnya. (Wawancara, Amrina Rosyada, 06 Mei 2013)
Edi Kurniawan salah satu siswa memiliki pendapat yang sama seperti di bawah ini: Pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari sich banyak, … sering ngikutin bahasa gaul ama gaya alay, hehe. … Potongan rambut para artis yang sekarang lagi ngetop kan keren-keren tuch, jadinya saya pingin potong rambut kaya mereka mba’. (Wawancara, Edi Kurniawan, 07 Mei 2013)
Di sini, televisi dianggap mempunyai pengaruh, seperti mengikuti gaya rambut dan gaya ngomong. Hal ini terbukti dari beberapa siswa-siswi yang mengatakan bahwa mereka sering mengikuti gaya-gaya yang lagi ngtrend di televisi. Model potongan rambut dan gaya ngomong yang lebay, seperti yang sering kita lihat di televisi tenyata membawa pengaruh yang begitu besar buat siswa-siswi.
46
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di sekolah dan di rumah, di temukan bahwa mereka memang suka menirukan gaya bicara anak-anak muda yang di televisi, seperti kalimat; “masalah buat lu, kamsupay,” bahkan masih banyak lagi yang lainnya (Sumber: Obsevasi pada tanggal 4-12 Mei 2013). Selain pengaruh negatif, ternyata televisi mempunyai pengaruh positif. Terlihat ketika beberapa stasiun menampilkan anak-anak yang cerdas dan berprestasi. Ketika anak-anak melihat acara yang menampilkan anak yang cerdas, membuat para siswa-siswi ini semakin giat belajar, karena mereka berharap suatu saat nanti bisa menjadi seperti mereka. Menurut Shinta Millenia Hilmiyah salah satu siswi, mengatakan bahwa: Pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari sich sebenarnya gak ada mba’, … paling kalau aku lagi nonton acara yang seru aja sich mba’, jadi seneng aja. … Kalau yang ditampilkan orang-orang yang pintar dan mempunyai wawasan luas, kan saya jadi pingin kaya mereka. (Wawancara, Shinta Millenia Hilmiyah, 06 Mei 2013)
Nasrudin Latip juga mengatakan sama dengan Shinta Millenia Hilmiyah menyatakan sebagaimana berikut: Pengaruhnya dalam sehari-hari sich paling berharap jadi orang-orang hebat, … kaya’ dokter, profesor, dan lain sebagainya. Televisi itu mampu membuat saya terinspirasi mba’, … menjadi orang yang beguna bagi masyarakat sekitar. Kan kalau ilmu saya berguna buat masyarakat saya gak sia-sia dalam belajar. (Wawancara, Nasrudin Latip, 06 Mei 2013)
Di sini dapat kita lihat bahwa tidak semua televisi berdampak negatif, tetapi juga ada dampak positifnya. Dampak positif ini juga mempengaruhi tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Acara yang positif pastinya akan membuat para
47
penontonnya untuk merespon positif. Tentu, semua tergantung pada bagaimana anak menangkap dari apa yang mereka lihat. Dari observasi yang dilakukan baik dari sekolah dan lingkungan keluarga, ditemukan bahwa para siswa-siswi sering mendapatkan prestasi di dalam maupun di luar kelas. Hal ini terbukti karena mereka ingin menjadi orang yang cerdas dan pintar. Selain itu, juga terlihat mereka aktif di ekstrakulikuler sekolah, seperti menjadi kader kesehatan (Sumber: Observasi, pada tanggal 4-12 Mei 2013). Di sinilah, secara teoritis terlihat bahwa agen sosialisasi media massa mempunyai pengaruh yang sangat bermakna dalam melakukan sikap atau tindakan. Suatu sikap anak sangatlah menentukan bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi dalam kehidupannya. Karena sikap atau tindakan merupakan penentu dari bentuk periaku sosial. Seseorang selalu mempunyai bentuk perilaku yang berubah-ubah, hal itu disebabkan oleh apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar. Norma adalah aturan bersama tentang perilaku sosial yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Di masyarakat, norma menjadi semacam guidline (petunjuk), mana tindakan yang bisa diterima dan patut dilakukan dalam situasi tertentu (Nurdin dan Abrori, 2006: 64). Dari pengertian norma tersebut, dapat dikatakan bahwa bentuk perilaku yang dilakukan oleh siswa-siswi, ada yang harus ditiru dan ada yang tidak boleh ditiru.
48
Bentuk pengaruh televisi sendiri bermacam-macam, ada yang negatif dan ada juga yang positif, tergantung bagaimana mereka mencerna dari yang mereka lihat di dalam televisi. Dari yang mereka lihat, kemudian mereka merespon dan menentukan sikap atau tindakan. Pengaruh perilaku siswa-siswi juga di pengaruhi oleh agen sosialisasi, salah satunya agen media massa. Acara-acara yang ditayangakan di televisi seperti film-film kekerasan maka akan menimbulkan perilaku agresif seperti mengikuti tren. Sedangkan tayangan yang menampilkan ilmu pengetahuan akan menimbulkan pola pikir yang lebih baik seperti menambah wawasan ilmu pengetahuan.
49
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil temuan yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Siswa-siswi MTS ini mempunyai persepsi atau pendapat bahwa televisi adalah salah satu media elektronik yang menggunakan gambar dan suara. Selain itu televisi juga salah satu media yang lebih update, sehingga tidak ketinggalan zaman dan banyak memberikan informasi serta sarana hiburan. 2. Proses pengaruh televisi terhadap siswa-siswi lewat berbagai macam acara yang disajikan oleh stasiun televisi, seperti acara sinetron, olahraga, dan ilmu pengetahuan. Hal inilah membuat para siswa-siswi terpengaruh dengan apa yang mereka lihat, kemudian mereka meniruh apa yang mereka lihat sebelumnya. 3. Lewat berbagai tayangan, ternyata televisi memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, para siswa-siswi ini mempunyai rasa semangat untuk belajar dan menjadi orang sukses. Sedangkan dampak
50
negatifnya adalah para siswa-siswi ini jadi malas belajar dan sering berantem dengan keluarga. B. Saran Dari kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa budaya yang ditimbulkan oleh teknologi yang canggih menimbulkan berbagai macam cara pandang. Cara yang dapat diberikan kepada pihak yang berwenang dalam pembentukan perilku siswa adalah: 1. Siswa harus mempunyai cara pandang yang baik dan benar untuk menilai suatu teknologi yang bermunculan secara tiba-tiba. Dan kita harus mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk, seperti apakah tren itu bermanfaat dan sesuai kebutuhan. 2. Siswa-sisiwi ini harus memiliki perilaku yang baik sesuai dengan usiannya sehingga tidak terlalu mudah mengikuti suatu hal yang baru dan berinteraksi sewajarnya dengan teman sebaya, ligkungan masyarakat dan keluarga. 3. Untuk sekolah MTS Al-Manar harus memberikan pendidikan yang tidak hanya di dalam buku, tapi juga harus memberikan penjelasan yang ada di luar buku seperti dampak dari televisi dan lain sebagainya. 4. Untuk keluarga dan masyarakat secara umum harus bisa memantau acara yang anak-anak tonton, supaya mereka tidak menonton acara
51
yang tidak sesuai dengan umur mereka. sehingga mereka tidak muda terpengaruh oleh stasiun televisi. 5. Untuk pemilik stasiun televisi harus bisa mengatur jam tayang di waktu jam sekolah, supaya tidak mengganggu konstresi belajar. selain itu pihak stasiun harus lebih bayak menayangkan acara-acara positif yang berguna untuk anak-anak. 6. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperluas obyek penelitian dan lebih memperdalam bagaimana pengaruh media massa terhadap perilaku siswa-siswi.
52
DAFTAR PUSTAKA
Bungin Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group, 2009. Bungin Burhan. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group, 2008. Effendy Heru. Industri Pertelevisian Indonesia Sebuah Kajian. Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2008. Fauzi dan Muttmainah, Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 1997. Hasballah, Fachruddin. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Banda Aceh: Yayasan Pena, 2003. Henslin James M. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Erlangga, 2007. Hidayati, Arini. Televisi dan Perkembangan Sosial Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998. Goode. J William. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007. Irawan Prasetya. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Depok: Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2006. Kuswandi Wawan. Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Lynn H.Turner dan Richard West. Pengantar Teori komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika, 2009. Maryani, Eni. Media dan Perubahan Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdayakarya, 2011. Moleong J Lexy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Morissan. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Perkasa, 2005. 53
Mulyana Dedy. Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Bandung: Rosdakarya, 2008. Muda Iskandar Deddy. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesisional. Bandung: PT Rosdakarya, 2005. Putra Sareb Masri. Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksinya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Rakhmat Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 Rivers, William. Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media Group, 2008. Ritzer George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002. Saktiyanti, Rusfadia dan Irvan, Muhammad. Menilai Tanggung Jawab Sosial Televisi. Depok: Piramedi, 2006. Syahputra Iswandi. Rezim Media. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013. Suparmo Ludwing. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations. Jakarata: PT Indeks, 2011. Sunarto Kamanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004. Tebba, Sudirman. Etika Media Pers Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Irvan, 2008. Tobroni dan Suprayogo Imam. Metodelogi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003. Yusuf , Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000. Vardiansyah Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. Wiradono, Sunardian. Matikan Tv-mu! Teror Media Televisi Indonesia. Yogyakarta: Langit Aksara, 2006. Wirawan. Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma”Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial”. Jakarta: Kencana Media Group, 2012.
54
Jurnal Hendrato Jenniwal M. Penggunaan Media Di Kalangan Remaja. Depok: Universitas Indonesia, 2005. Tesis Alravy Z Agha. Peranan Media Massa Pada Masa Kampanye Pemilu Presiden Tahun 2004. Depok: Universitas Indonesia, 2005. Amanda T Ni Made Ras. Studi Ekonomi Media; Membaca Selera Pemirsa Masyarakat Televisi Denpasar. Depok: Universitas Indonesia, 2005. Barliantari Luciana. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Kondom dikalangan Pasangan Tetap wanita Penjajah Seks (Gendak) Studi Kelurahan Damsingan Yayasan Perkumpulan Bandung Wangi dan Perempuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI Jakarta, Kota Madya, Jakarta Timur. Depok: Universitas Indonesia, 2007. Luntungan Steven Y Audy. Televisi Proximity Sebagai Strategi Bersaing Televisi Lokal Dengan Televisi Nasional (Studi Kasus Acara Gubernur Kita di JAKTV). Depok: Universitas Indonesia, 2007. Sadariskar Ahmad. Penggunaan Media Di Kalangan Remaja. Depok: Universitas Indonesia, 2006. Siahaan Chontina. Media Massa Sebagai Agen Perubahan Dalam Era Reformasi Suatu Tinjauan Kebebasan Media Televisi Di Indonesia. Depok: Universitas Indonesia, 1999. Skripsi Aquino Thomas, Sosialisasi Anak dan Media (Studi Kasus pada Komik-komik terjemahan). Depok: Universitas Indonesia, 2002. Nurhayati Yeti. Dampak Siaran Televisi Terhadap Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Betawi (Studi Kasus Deskriptif di Kelurahan Balekembang Kecamatan Keramat Jati, Jakarta Timur). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2003.
55
Internet Firmansyah, Arif. 2006. “Dampak tayangan Kekerasan Terhadap Prilaku Anak Dalam Prespektif Kriminologis dan Yuridis” Published V: VIII-3. Artikel ini diakses pada tanggal 27 September 2012 dari http://hukum.unisba.ac.id/syiarhukum/index.php/jurnal/jurnal-vol-xii-no2juli/ item/130-dampak-tayangan-kekerasan-terhadap-perilaku-anak-dalamperspektif-kriminologis-dan-yuridis Mukhlas Dedi, Perbedaan Gaya Hidup, artikel ini diakses pada tanggal 17 April 2013 dari http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/01/perbedaan-gaya-hidupanak-smp-41555.html; Wawancara Hasil wawancara dengan Firqi Hidayat, Demak, 06 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Dian Isnawati, Demak, 06 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Siti Jariyah Nur Dafiqka, Demak, 07 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Nasrudin Latip, Demak, 06 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Shinta Millenia Hilmiyah, Demak, 06 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Riyadi Wildani, Demak, 06 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Devi Puspita Sari, Demak 06 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Amri Zakian, Demak, 05 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Saihul Anam, Demak, 06 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Hilmiyah, Demak, 07 Mei 2013 56
Hasil wawancara dengan Amrina Rosyada, Demak, 06 Mei 2013 Hasil wawancara dengan Edi Kurniawan, Demak, 07 Mei 2013
57
Dokumentasi Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar
Wawancara dengan Siswa MTS Al-Manar
Wawancara dengan Siswi MTS Al-Manar
Kondisi Siswa-Siswi Saat Jam Belajar
Kondisi Siswa-Siswi Saat Jam Belajar
Siswa-Siswi Saat Belajar Malam
Siswa yang Sedang Bermain di Saat Jam Belajar Malam Berlangsung
Siswa-Siswi Saat Jam Istirahat
Siswi yang Ngerumpi di Saat Jam Kosong
Siswa sedang asik Menonton Televisi Sendiriaan
Siswa yang Sedang Nonton Bersama Keluarga
Nama
: Amri Zakian
Kelas
: VII (Tujuh)
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Ranking
: 11(Sebelas)
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Televisi itu alat komunikasi … cara penyajiannya menggunakan gambar, … suara. Televisi juga salah satu alat mencari informasi dan sarana hiburan
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Saya suka nonton televisi sejak kecil, … sekitar umur 3 tahunan.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Acara televisi itu enak, terus emm seru, … gambarnya menarik, kan kalau radio tidak ada gambarnya mba’, … televisi itu bisa di jadiin hiburan saya
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Saya nonton televisi sekitar 1 jam, … hari libur bisa 3 jaman.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Saya kalau nonton televisi sendiri, ... biar tidak rebutan acaranya, … orangtua merantau mba’, … Waingapu. Jadi saya di rumah cuma berdua ama adik saya.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 1 ½ jam mba’, … kalau malam 1 jam di sekolahan, yang ½ jamnya paling baca-baca buku di rumah itu juga kalau tidak malas, hehehe
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Kalau pagi paling sebelum berangkat sekolah, … jam 05.30-06.30 sebelum berangkat sekolah. … paling setelah pulang sekolah , jam 13.30-14.00.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Acara yang paling saya sukai itu … acara berita tentang olahraga mba’, apalagi sepak bola, hmhmhm, saya suka banget. Saya suka sama pemain Real Madrid, … kalau saya tidak nonton televisi saya tidak akan tahu bagaimana pemain Real Madrid
main mba’. Kalau nonton televisi saya tahu informasi tentang olahraga, terutama bola. … Meskipun saya tidak bisa nonton langsung, saya cukup senang kok bisa melihat di televisi.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Model kaos, yang model-model kaos olahraga yang ada di televisi, … soalnya bagus-bagus.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Iklan parabola, … iklannya lucu, … gampang saya ikutin.
Nama Lengkap
: Saihul Anam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kelas
: VII (Tujuh)
Ranking
:1
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Televisi alat komunikasi … cara penyajiannya ada gambar, suara. … salah satu alat mencari informasi dan sarana hiburan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi? Sejak kecil, … kelas 1 MI mba’.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Cara penyajiannya bagus, … mampu menghibur, … mendapatkan banyak informasi, … beritanya lebih update, … saya kan suka sepak bola, kalau saya tidak nonton langsung, biasanya ada siaran ulang, makanya saya lebih suka televisi, …
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Lebih dari 3 jam dalam sehari, … bisa 5 jam dalam sehari.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua? Sering sendiri, kadang di damping dengan orang tua mba’. … Kalau sendiri ketika orang tua istirahat atau kerja. … Biasanya kalau meraka tidak sibuk, kita nonton bareng, … kalau nonton televisi bareng itu enak, terus juga saya tidak sendirian.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? sekitar 2 jaman mba’, yang 1 jam ketika belajar malam, yang 1 jamnya paling kalau ada waktu longgar. … Kalau ulangan bisa 4 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Sebelum berangkat sekolah, sekitar jam 05.30-06.30, … pulang sekolah jam 13.0015.00. … Palingan sore.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda menyukai itu? Sebutkan alasannya? Acara yang saya suka itu olahraga, … sepak bola, soalnya saya itu hobi sepak bola, terus kalau nonton sepak bola seru banget mba’, apalagi kalau pemainnya Real Madrid oey… Meskipun saya tidak bisa nonton langsung dari lapangan sepak bola mereka nich mba’ ya, saya senang kok kalau hanya lewat televisi. … Meskipun tidak bisa nonton langsung saya bisa mengetahui cara main mereka.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari paling bikin malas belajar aja sich mba’, soalnya kalau saya lagi nonton acara favorit saya, saya tidak mau diganggu. … Makanya saya sering telat belajar, … jarang ngerjain PR.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa? Di trans 7, … on the spot. … Acaranya lengkap mba’, … memberikan saya banyak informasi.
Nama Lengkap
: Riyadi Wildani
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kelas
: VII (Tujuh)
Ranking
: 33
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media elektronik, menghasilkan gambar, emm bersuara, serta mampu menghibur para penontonnya.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi? Sejak kecil, … kalau tidak salah sebelum aku sekolah.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Soalnya acaranya enak di tonto, ech.. di dengar, … membuat saya terinspirasi untuk melakukan apa yang saya lihat. Televisi saya bisa mendapatkan informasi, apalagi kalau acara yang saya suka ketinggalan, untungnya ada tayangan ulangnya.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar 2-3 jaman, … kalau hari libur bisa lebih dari 3 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua? Sendiri, soalnya kalau saya sendirian tidak ada yang gangguin saya nonton, terus rebutan remot mba’.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 1 jam ketika belajar di sekolah.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Jam 13.30-16.00
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda menyukai itu? Sebutkan alasannya? Acara yang paling saya suka itu sinetron mba’, … soalnya acara sinetron banyak menceritakan anak muda. Jadi bisa terinspirasi. hehehe .. Kan sekarang banyak tuh acara-acara anak muda kaya film itu lho ... filmnya coboy junior
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Malas belajar, … kalau saya mau berangkat belajar kesekolah nonton televisi dulu, dan pasti ujung-ujungnya malas,hehehe. … Telat.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa? Bend Noah, … orangnya ganteng, gaul, … suaranya bagus.
Nama
: Dina Zulfiana
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: VII (Tujuh)
Ranking
: 2 (Dua)
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media alat komunikasi, echhh memberikan informasi dan hiburannya menggunakan gambar dan suara.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Sejak kecil, sekitar umur 5 tahun.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Acaranya enak-anak, apalagi acara sinetronnya emm, enak mba’. Kan kalau di radio gak ada gambarnya, di internet juga gak ada. … Acara yang di sampaikan banyak memberikan informasi, … acaranya juga bisa menghibur saya, kaya’ OVJ.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar 2 jaman dalam sehari, … hari libur bisa 3 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Kadang saya nonton televisi sendiri, kadang didamping orang tua. Paling nonton bersama keluarga kalau kumpul-kumpul aja, … lebih seringan sendiri sich, lagian juga enak nonton sendiri. Kalau nonton sendiri itu tidak ada yang ganggu jadi lebih leluasa mba’.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 1- 1 ½ jam, kalau malam kan udah pasti belajar di sekolah sambil ngerjain PR, yang ½ jam kalau di rumah ndak malas mba’.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Sebelum berangkat sekolah, … jam 06.00-06.30, … pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.00.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Sinetron sama musik. Soalnya setiap hari di tanyangkan, terus acaranya enak didengar mba’ fat, … jadi hiburan, … para pemain dan bintang tamunya ganteng ama cantik. Makanya membuat saya terinspirasi seperti mereka.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Sering berantem rebutan remot sama keluarga, … tapi saya lebih terpengaruh dengan hal positifnya saja. Kaya berharap menjadi orang-orang yang cerdas seperti Mario teguh itu lho mba’.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Yang ngetrend saat ini menurut saya sinetron ustad fotocopy sama yang muda yang bercinta. … Soalnya kalau sinetron ustad fotocopy itu lucu, islami dan menghibur. … Sinetron yang muda yang bercinta itu acaranya romantis. hehehe
Nama Lengkap
: Amrina Rosyada
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: VII (Tujuh)
Ranking
: 14
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media komunikasi,
cara penyampaiannya menggunakan gambar dan
suara. … Televisi juga pusat informasi pengetahuan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi? Sejak kecil, … kalau tidak salah sejak umur 5 tahun.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Soalnya bisa jadi sebuah hiburan, … acaranya bagus, … gampang di mengerti, di pahami, gak kaya radio ndak ada gambarnya, jadi kurang seru. Lagian juga radio mah udah jadul.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar 1-2 jam, … kalau hari libur bisa 3-4 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua? Nonton sendiri, … soalnya kalau saya nonton sendiri, saya bebas nonton apa saja yang saya suka.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 1-2 jam, 1 jam ketika belajar di sekolah mba’, …1 jamnya ketika siang hari.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Habis pulang sekolah jam 13.30-14.30, … habis belajar malam, sekitar jam 21.3022.30.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda menyukai itu? Sebutkan alasannya? Acara televisi yang saya suka itu sinetron, … soalnya seru, dan acaranya juga menarik.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Pengaruhnya sih sering ngikutin gaya-gaya di televisi, hehehe. Seperti gaya ngomong. … Soalnya lucu sich bahasa gaulnya,kan jadi kalau kita pake bahasa gaul biar gak dibilang ketinggalan zaman mba’. … Sering membayangkan kalau saya jadi artisnya.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa? Musik korea, … soalnya para penyanyinya ganteng ama cantik.
Nama Lengkap
: Dian Isnawati
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: VII (Tujuh)
Ranking
:3
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Televisi merupakan salah satu media komunikasi mba’ … mampu menghasilkan suara, dan gambar serta memberikan banyak informasi. … menyajikan suatu acara yang menghibur penonton.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi? Sejak kecil, … kalau tidak salah ketika TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Televisi gampang dimengerti, terus penyajiannya seru, … acaranya banyak menambah wawasan kaya acara one the spot, etnic renuway, khazanah, banyak lagi dech. … Soalnya saya mengerti suatu hal apabila ada suara ada gambar juga.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? 4 jam dalam sehari, … malah bisa lebih dari 5 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua? Sering bersama keluarga, soalnya lebih rame, terus juga lebih dekat sama keluarga mba’.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 2 jam, 1 jam ketika malam, 1 jam lagi di sela-sela waktu kosong saja sich.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Kalau sore jam 14.30-16.30. kalau malam biasanya sebelum belajar, … jam 07.0007.30.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda menyukai itu? Sebutkan alasannya? Acara yang paling saya suka itu … acara on the spot yang di trans 7, … soalnya acaranya seru, selain itu acarnya memberikan banyak informasi dan pengetahuan. … Semenjak saya nonton acara on the sport, Saya banyak tahu tentang informasi yang sebelumnya belum saya ketahui mba’.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? pengaruhnya sih gak terlalu banyak, paling Cuma bikin malas belajar aja kalau lagi nonton televisi.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa? Musik korea sama iklan motor GP, soalnya kalau penyanyi korea itu pemainnya ganteng dan cantik mba’ hehehe, kalau motor GP seru saja sich iklannya.
Nama Lengkap
: Firqi Hidayat
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kelas
: VIII (Delapan)
Ranking
:1
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Menurut saya ... televisi itu salah satu media elektronik … memberikan informasi, penyampaiannya menggunakan gambar dan suara…. Televisi juga salah satu media yang bisa dijadikan sarana hiburan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi? Sejak kecillah mba’, … kayanya mulai umur 5 tahun.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Karena cara penyajiannya bagus, emm … acaranya gampang di mengerti, … mampu menghibur para penonton. … Lagian dengan televisi saya mendapat informasi dan wawasan lebih banyak, sehingga saya tidak ketinggalan informasi mba’.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Lebih dari 3 jam dalam sehari, apalagi kalau libur, bisa 4-5 jam mba’. hehe
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua? Sering sendiri, … orang tuaku sibuk kerja. Tapi Kalau meraka tidak sibuk, kita nonton bareng sich, tapi jarang sich kalau ama keluarga.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? Sekitar 3 jam, echh.. 1 jam ketika belajar malam di sekolah, yang 2 jamnya paling kalau habis pulang sekolah aja sich mba’. … kalau lagi ujian bisa 5-6 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Jam 05.30-06.30 sebelum berangkat sekolah, … kalau sore sich palingan jam 16.0017.30.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda menyukai itu? Sebutkan alasannya? Acara yang saya suka itu berita, terus setiap pagi kan berita selalu ada, … jadi sebelum berangkat sekolah saya nonton dulu.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Paling agak malas belajar, tapi … televisi banyak memberi manfaat buat saya. Ketika saya nonton acara yang bagus dan mendatangkan orang-orang cerdas, membuat saya
ingin menjadi kaya’ mereka. … Membuat saya semakin rajin belajar, supaya nanti saya bisa sukses seperti mereka mba’.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa? Acara spongebob, … soalnya film spengebob menurut saya itu lucu banget, dan mampu membuat saya ketawa ngakak. hahaha
Nama Lengkap
: Nasrudin latip
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kelas
: VIII (Tujuh)
Ranking
:3
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media elektronik, echh yang mampu menghasilkan gambar dan suara, … televisi juga salah satu media yang bisa dijadiin hiburan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi? Sejak kecil, kalau gak salah pas kelas TK dech mba’.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Saya itu lebih suka nonton televisi dibanding media lain karena cara penyajiannya bagus dan gampang dimengerti, sehingga membuat saya memahami apa yang dimakhsud dari acara itu mba’. … Acara televisi juga sering menginformasikan tentang dunia pendidikan, kan kalau begitu saya jadi tau informasi dunia pendidikan dari luar mba’.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? hehe, lebih dari 4 jam mba’, apalagi kalau hari libur, bisa 5 jaman mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua? Sering sendiri, … soalnya kalau sendiri saya lebih berkuasa dalam acara yang saya tonton, … biar gak ada yang ganggu.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
Sekitar 2 jam, yang 1 jam ketika belajar malam di sekolah, … yang 1 jamnya paling kalau pulang sekolah atau sore. Tapi kalau lagi ujian sich bisa 4-5 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Jam 13.30-15.00, habis pulang sekola. … palingan di lanjutin malam mba’.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda menyukai itu? Sebutkan alasannya? Acara yang saya suka itu berita, … soalnya berita itu merupakan jendela dunia, … terus dalam berita, juga sering menyampaikan informasi tentang dunia pendidikan, … sehingga saya tidak ketinggalan berita tentang pendidikan. Soalnya kalau menghandalkan di sekolah, itu tidak cukup mba’. Kan kita sebagai murid harus bisa mencari informasi dari luar. Selain itu kalau nanti saya sudah besar, saya ingin menjadi orang sukses seperti orang-orang yang ada di televisi.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Pengaruhnya dalam sehari-hari sich paling berharap jadi orang-orang hebat, … kaya’ dokter, profesor, dan lain sebagainya. Televisi itu mampu membuat saya terinspirasi mba’, … menjadi orang yang beguna bagi masyarakat sekitar. Kan kalau ilmu saya berguna buat masyarakat saya gak sia-sia dalam belajar.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa? Acara spongebob, … soalnya acara lucu dan mampu menghibur, terus juga sebelum berangkat sekolah saya bisa nonton, … kan acaranya pagi.
Nama Lengkap
: Abdul Ghoni
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kelas
: VIII (Delapan)
Ranking
: 32
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Media elektronik, echh ada gambarnya ama suara, … televisi juga salah satu media yang bisa dijadiin sarana hiburan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Sejak kecil, … kayanya mulai kelas TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Cara penyampaikan enak di dengar, … artisnya cantik plus ganteng, kan bisa dijadiin hiburan.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Lebih dari 2 jam dalam sehari, apalagi kalau hari libur, bisa 3-4 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua? Sendiri, … kalau sendiri lebih enak dan gak ada yang ganggu.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 1 jam ketika belajar malam di sekolah. … Ulangangan 2 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Jam 13.30-15.00, habis pulang sekolah. … Paling di lanjutin sore lagi.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda menyukai itu? Sebutkan alasannya? Sinetron, … acaranya anak muda. … Senang aja lihatnya, acara-acara yang menarik.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Malas ngapa-ngapain, apalagi yang namanya belajar, … soalnya acaranya seru-seru.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa? Musik setia band, … suaranya enak di dengar, … lagu-lagunya tentang cinta.
Nama
: Shinta Millenia Hilmiyah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: VIII (Delapan)
Ranking
:2
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media komunikasi untuk mendapatkan informasi yang cara penyajiannya menggunakan gambar dan suara.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, … sekitar umur 5 tahun.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Saya suka nonton televisi itu karena acaranya seru, … lucu, artis-artisnya cakep, hehe. Apalagi orang korea, emmm ganteng tau mba’. … Cara penyajiannya gampang dimengerti oleh berbagai golongan, sehingga membuat saya dan yang lain itu terhibur. … Televisi juga sering menyampaikan banyak informasi yang belum saya ketahui sebelumnya, terus juga televisi sering ada siaran ulang.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Palingan sekitar 1-2 jam dalam sehari.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Lebih sering sendiri, … orangtua saya sibuk kerja, terus kakak saya sekolah di luar kota.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? Dalam sehari 1-2 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolahan tuch sambil ngerjakan PR, … yang 1 jam kalau di rumah tidak malas.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Palingan habis pulang sekolah, …tapi kalau ada adzan ashar saya istirahat dulu buat sholat, habis sholat saya lanjutin lagi dech nonton televisinya.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Acara yang saya sukai itu film korea, … soalnya filmya seru mba’. Kan orang tua saya pada sibuk kerja, dari pada bengong di rumah mendingan saya nonton televisi dech.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari sich sebenarnya gak ada mba’, … paling kalau aku lagi nonton acara yang seru aja sich mba’, jadi seneng aja. … Kalau yang ditampilkan orang-orang yang pintar dan mempunyai wawasan luas, kan saya jadi pingin kaya mereka.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Musik korea, … soalnya pemainnya cakep banget, … ngefens banget.
Nama
: Ariska Ilmiyah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: VIII (Delapan)
Ranking
: 15
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Alat komunikasi, … yang memberikan informasi, echh bentuknya ada gambar ama suara, serta mampu menghibur para penonton.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Sejak kecil, sekitar kelas TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Acaranya bagus-bagus, terus gampang di mengerti, jadinya terhibur, apalagi artisnya ganteng-ganteng. Kan kalau radio artisnya gak kelihatan mba’ fat. Lagian juga televisi banyak memberikan informasi.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? 2-3 jam dalam sehari, … kalau hari libur bisa 4-5 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Lebih sering sendiri, soalnya kalau sendiri tidak ada yang gangguin.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 1-2 jam, kalau malamkan udah pasti belajar di sekolahan, tapi yang 1 jam kalau di rumah terus ada waktu kosong mba’.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Sebelum sekolah jam 06.00-06.30, … di lanjutin lagi habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.300,.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Acara yang saya suka sinetron, … soalnya sinetron itu gampang di mengerti dan difahami, terus acaranya juga romantic, … banyak menceritakan kehidupan anak muda.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Sering ngikut-ngikut nyanyi ja mba’ hehehe, bahkan sering bertingkah kaya mereka. … Soalnya gaya-gaya penyanyi sekarang keren-keren.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Group band last cild, … soalnya lagunya enak di dengar, terus nyentuh banget di hati saya. hehehe
Nama
: Devi Puspita Sari
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: VIII (Delapan)
Ranking
: 21
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Sebuah alat komunikasi yang memberikan banyak informasi, … berbentuk gambar, suara, di mana di jadiin saran hiburana.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Sejak kecil, sekitar kelas TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Soalnya acaranya bagus dan lucu, selain itu juga acaranya gampang dimengerti banyak orang kok. … Artisnya yang cantik dan ganteng. Kalau dari radio mah artisnya gak kelihatan, cuma suara doank, jadi kurang asyik hehehe. Selain itu juga televisi memberikan banyak informasi.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar 1-2 jam dalam sehari, kalau hari libur sich bisa 3-4 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Lebih sering sendiri, … soalnya kalau sendiri tidak ada yang ganguin acara yang saya suka. Lagian juga orang tua saya sibuk kerja.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1-1 ½ jam mba’, kalau malam udah pasti belajar di sekolahan, … yang ½ jam kalau lagi pingin baca buku. … Kalau lagi ulangan bisa 2-3 jam
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.300.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Acara yang saya sukai sinetron, … yang muda yang bercinta. Soalnya sinetron itu gampang dimengerti dan difahami, … terus acaranya juga romantis. … Kan dalam film tersebut menceritakan anak sekolah yang dijodohin gitu, jadi acaranya seru. … Sering ngebayangin kalau aku yang jadi artisnya, hehe
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Saya itu sering berantem sama ibu saya, … gara-gara rebutan acara kesukaan kita, … masa’ iya aku di suruh nonton acara ibu-ibu, … saya gak maulah, enakan juga acara anak muda. hehehe
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Group band super seven, … soalnya lagunya enak didengar, terus nyentuh banget dihati saya, … penyanyinya juga ganteng.
Nama
: Abdullah Azam
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Kelas
: IX (Sembilan)
Ranking
: 20
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Alat komunikasi, memberikan banyak informasi, berbentuk gambar dan suara, yang dimana di jadikan saran hiburan para penontonnya .
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Sejak kecil, sekitar kelas 3 SD, … soalnya sebelum kelas 3 SD saya belum punya televisi
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Acaranya bagus, jadi enak di tonon dan didengar aja sich. … Televisi mampu menjadi salah satu hiburan buat saya, .. ketika saya sendirian di rumah. Dengan televisi saya menjadi terhibur dan mendapatkan wawasan. Selain itu juga televisi banyak menyajikan berbagaia acara kaya sinetron, musik, berita, dan masih banyak dech mba’.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar 5 jam dalam sehari, paling kalau sore sama malam mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Kadang sendiri, kadang bersama ibu, paling nonton sendiri kalau ibuku kerja, kalau tidak kerja saya nonton bareng keluarga .
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 1-1 ½ jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolah, tapi yang ½ jam kalau di rumah, itu juga kalau gak malas. … Kalau lagi ada ujian atau ulangan bisa sehari 3-4 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Paling habis pulang sekolah, … sekitar jam 13.30-15.00, kalau malam paling habis pulang belajar dari sekolahan, … sekitar jam 21.30-22.30.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Pertandingan sepak bola, … soalnya saya suka sama para pemain Real Madrid, terus juga cara mereka bermain sepak bolanya bagus banget, … saya juga tertarik sama lapangannya yang bagus, … terkadang kebayangin kalau lapangan yang di kampung halaman saya seperti itu.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Sering berantem sama adik saya, soalnya kita sering rebutan remot. … acara yang saya suka sama adik saya kan beda, makanya kami sering berantem. … Lagian enakan nonton sendiran, gak ada yang gangguin.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Acara di trans7 seperti One Stop Football, … soalnya setiap sabtu minggu ada, … informasi yang disajikan tentang sepak bola, jadi saya sangat menyukai acara tersebut.
Nama Lengkap
: Agus Sofyan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kelas
: IX (Sembilan)
Ranking
: 16
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media elektronik, mampu menghibur penonton, serta menambah pengetahuan para penonton dengan menggunakan gambar dan suara, sehingga gampang di mengerti.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi? Aku menyukai televisi sejak kecil, … sejak saya duduk di kelas 2 SD.
3. Apa alasan anda menyukai televis di banding media lain? Gampang di pahami, … di cerna, bahkan dengan televisi saya banyak mendapatkan informasi. … Lagian acara-acara yang di sajikan juga lebih cepat dan sering ada pengulangan atau siaran ulang.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Tidak jelas berapa jamnya, biasanya kalau siang setengah jaman, tapi kalau malam bisa sampai 2 jaman mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua? Saya itu biasanya nonton televisi sendiri, … soalnya orang tua saya sudah meninggal sejak kecil.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? Sekitar 1 ½ jaman. Biasanya 1 jamnya ketika belajar malam di sekolahan dan setengah jamnya ketika sore. … Kalau ada ulangan bisa 3-4 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Dari jam 19.00-19.30, … jam 20.00-21.00. terus dari jam sembilanan ampe jam 10.00 saya lanjutin nonton televisi
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda menyukai itu? Sebutkan alasannya? Acara televisi yang paling saya sukai itu sinetron, … acaranya seru aja sih. … Saya suka saya sich karena acaranya enak dan bisa dijadikan hiburan aja.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Pokoknya kalau udah nonton televisi, suruh belajar malas, … apalagi kalau film kesayangan saya udah mulai. … Sering terlambat belajar malam kalau sedang nonton televisi.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa? Film raden kian santang, … yang di mnctv itu lho mba’. … saya mengikuti trend karena film tersebut bisa membuat saya terinspirasi.
Nama
: Edi Kurniawan
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Kelas
: XI (Sembilan)
Ranking
: 17
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media komunikasi yang menghasilkan gambar, suara. Televisi juga salah satu alat informasi yang cara penyajiannya lebih singkat dan gampang di mengerti.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Sejak kecil, sekitar umur 6 tahun atau kelas 1 MI gitu.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Acaranya enak di tonton, mampu menghibur saya, dan menambah wawasan. … Televisi juga beritanya lebih cepat atau lebih update gak kaya radio, lama mba’. Lagian juga acara radio cuma itu-itu doang, jadi ngebosenin. Kalau internet disini
susah sinyal, Kan kalau televisi acaranya banyak banget dari seputar dunia pendidikan, seputar dunia luar, kecanggihan alat teknologi, dan masih banyak dech.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar 4 jam dalam sehari, paling kalau sore sama malam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Lebih sering sendiri, lagian juga enakan nonton sendirian, biar tidak rebutan acara sama orang tua.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? 1-2 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolahan, tapi yang 1 jam kalau di rumah ndak malas mba’, hehe. … Kalau lagi ada ujian atau ulangan bisa 3-4 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Palingan habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.00, … sorenya jam 16.0017.30, kalau malam paling habis pulang belajar dari sekolah sekitar jam 21.3022.30.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Acara televisi yang paling saya suka itu acara sinetron sama film mba’, … soalnya sinetron banyak adegan yang romantis, tapi saya sich ambil manfaatnya saja. Lagian juga sinetron dan film cara penyajiannya lebih gampang dimengerti, jadi bisa di jadikan sebagai sarana hiburan gitu mba’.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari sich banyak, … sering ngikutin bahasa gaul ama gaya alay, hehe. … Potongan rambut para artis yang sekarang lagi ngetop kan keren-keren tuch, jadinya saya pingin potong rambut kaya mereka mba’
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Yang ngetrend saat ini menurut saya orang-orang barat yang sering nongol di televisi, … soalnya orangnya keren, terus juga gaya rambutnya keren banget.
Nama
: Siti Jariyah Nur Dafiqka
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: XI (Sembilan)
Ranking
: 14
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media komunikasi, … ada gambar dan suara. … alat informasi, penyajiannya singkat dan gampang dimengerti oleh penonton, soalnya acara yang disajikan itu berbagai macam, seperti sinetron, film kartun, berita, dan lainlain.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Sejak kecil, sekitar umur 6 tahun atau kelas 1 MIan gitu mba’.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Alasannya karena acaranya enak di tonton, … mampu menghibur saya, dan menambah wawasan. Televisi juga beritanya lebih cepat serta informasi yang yanag di sampikan selalu terbaru. Kalau nonton televisi itu biar tidak ketinggalan zaman, … soalnya di dalam televisi ada berbagai macam informasi dan wawasan yang luas.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar3-4 jam dalam sehari, paling kalau siang sama malam mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Lebih seringan sendiri, … lagian juga enakan nonton sendirian, biar tidak rebutan acara sama orang tua.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? Dalam sehari 1-2 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolah, tapi yang 1 jam kalau di rumah gak malas, hehehe. Kalau lagi ada ujian atau ulangan bisa sehari 3-4 jam mba’.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.00, … malamnya paling habis pulang belajar dari sekolah, … sekitar jam 21.30-22.30.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Acara sinetron, … soalnya sinetron tiap hari selalu ada, terus karena acaranya yang selalu bersambung saya semakin penasaran dengan acaranya, … makanya saya selalu mengikuti acara yang saya tonton. Acara sinetron juga seru lho, romantis pula, terkadang dalam sinetron itu ada hikmahnya juga.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Saya itu sering beli pakaian yang lagi ngetrend saat ini, biar gak ketinggalan zaman gitu mba’. Kan model baju-baju sekarang lucu.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Yang ngetrend saat ini menurut saya sinetron rock and roll, … soalnya sinetron tersebut menceritakan kalau semua orang itu bisa berubah menjadi orang baik. … Jadi kalau saya nonton sinetron tersebut sering terharu.
Nama
: Hilmiyah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: IX (Sembilan)
Ranking
:9
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah satu media elektronik, yang mampu menghibur para penontonnya, … soalnya media tersebut menggunakan suara dan gambar. Cara penyajian televisi juga singkat dan gampang di mengerti mba’.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Sejak kecil, sekitar umur 5 tahun atau TK gitu, lupa dech mba’.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Saya lebih suka nonton televisi itu karena acaranya enak di tonton, … mampu menghibur saya, dan menambah wawasan. … Televisi juga beritanya lebih cepat atau lebih update, terus juga acara televisi sering ada acara yang diulang, jadi
kalau tidak bisa lihat hari ini, biasanya besok juga disiarkan ulang, kan kalau radio tidak seperti televisi mba’ ya.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar 1 jam dalam sehari, paling kalau habis pulang sekolah mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Bareng keluarga mba’, … soalnya kalau nonton bareng keluarga itu lebih enak, terus lebih dekat ama keluarga.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? Saya belajar dalam sehari 2-3 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolah, tapi yang 2-3 jam kalau di rumah, paling baca-baca buku. Kecuali kalau lagi ada ujian atau ulangan bisa 3-4 jaman mba’.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Paling habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.00.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya? Acara televisi yang paling saya suka itu acara sinetron religius, seperti layar kemilau, soalnya sinetronnya agamis, … menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita tentang agama. … Lagian juga sinetronnya setiap hari hampir ada, jadi tiap hari saya selalu dapat wawasan agama, yang sebelumnya belum pernah saya ketahui sebelumnya.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Pengaruhnya sehari-harinya sih kalau nonton televisi sering berantem sama kakak aja, … soalnya kesukaan acara kita kan beda, makanya sering berantem, … bahkan bisa teriak-teriak, hehehe . Namanya juga lagi nonton acara kesayangan kan gak mau di ganggu gitu mba’.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Musik inbox, … soalnya dalam musik tersebut sering menampilkan para penyanyi keren. Lagian setiap hari ada, jadi aku merasa terhibur.
Nama
: Ita Ikhwatussalisa
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kelas
: IX (Sembilan)
Ranking
: 12
1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi? Salah Satu Media Komunikasi yang menghasilkan gambar dan suara. … Televisi juga salah satu alat informasi yang cara penyajiannya lebih singkat dan gampang dimengerti oleh para penonton dech mba’.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi? Sejak kecil, … sekitar umur 5 tahun atau TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain? Karena acaranya enak di tonton, mampu menghibur saya, dan menambah wawasan. … Televisi juga beritanya lebih cepat atau lebih update, terus juga banyak beberapa channel yang menyiarkan acaraya sama, jadi kalau ketinggalan informasi di channel satu, bisa pindah ke channel lainnya kaya acara gosip atau berita kan biasanya hampir semua channel menyiarkannya.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari? Sekitar 3 jam dalam sehari, paling kalau siang sama sore.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua? Lebih sering sendiri, soalnya orang tua saya merantau di bejawa.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari? Saya belajar dalam sehari 2 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolah, … yang 1 jam kalau di rumah tidak malas. Kecuali kalau lagi ada ujian atau ulangan bisa sehari 2-3 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi? Kalau saya nonton televisi paling habis pulang sekolah sekitar jam 13.3015.00,sorenya jam 16.00-17.30.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya? Sebutkan alasannya?
Acara televisi yang paling saya suka itu acara sinetron, … soalnya acaranya romantis, … sering menampilkan cerita anak sekolah, jadi kelihatan lucu. Terus acara sinetron juga gampang di mengerti dan mampu menghibur para penonton.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari? Pengaruhnya tidak begitu banyak sih mba’, paling malas belajar sama ngikutin gaya pakaian saja.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa? Apa ya, kayanya sich acara eat bulaga, … soalnya acara di dalamnya berbagai macam, seperti lomba tebak-tebakan, lomba nyanyi, terus bagi-bagi duit. Acara seru banget deh,bikin aku ketawa.
PENDATAAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Informasi Pribadi Siswa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
NIS Lokal
NIS Nasional
1 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931
2 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719
Nama Lengkap
3 Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni
Tempat Lahir
4 Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak
Tanggal Lahir
5 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000
Jenis Lengkap/ Kelamin Yatim/ Piatu (L/P) 6 L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L
7 Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap
Informasi Pribadi Siswa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
NIS Lokal
NIS Nasional
931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931 931
9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719 9990848719
Nama Lengkap
Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni Abdul Ghoni
Tempat Lahir
Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak Demak
Tanggal Lahir
28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000 28 Oktober 2000
Jenis Lengkap/ Kelamin Yatim/ Piatu (L/P) L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L
Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap
Informasi Orangtua Siswa Kelas (dengan angka)
Ayah
Rombel (A, B, C dst …) Nama Lengkap
10 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
11 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
22 Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari
Pendidikan Formal 23 SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD
Ibu
Pekerjaan
Nama Lengkap
24 petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani
25 Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni
Pendidikan Formal 26 SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD
Pekerjaan 27 tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap
Informasi Orangtua Siswa Kelas (dengan angka)
Ayah
Rombel (A, B, C dst …) Nama Lengkap
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari Mustari
Pendidikan Formal SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD
Ibu
Pekerjaan petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani petani
Nama Lengkap Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni Suharni
Pendidikan Formal SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD
Pekerjaan tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap tidak tetap
Informasi Orangtua Siswa
Penghasilan Orangtua per Bulan
28 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000
Informasi Orangtua Siswa
Penghasilan Orangtua per Bulan
kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000 kurang dari Rp 500.000