HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGARANG ARGUMENTASI TENTANG LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU MEMELIHARA KELESTARIAN LINGKUNGAN SEKOLAH (The Relationship Between The Ability Writing The Argumen Composition and The Attitude Toward Environment Conservation with The Student Behavior Look aAfter Environmental Conservation)
Oleh Nining Kurniasari, H. Dedi Heryadi, Siti Fadjarajani Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya The purpose of this research was to know relationship between the ability writing the argumen composition with the student behavior maintain environmental conservation ; knowing relationship the attitude toward conservation environment with the student behavior maintain environmental conservation; and to know the relationship between the ability writing the argumen composition and the attitude toward conservation environment with the student behavior maintain environmental conservation. The research method used descriptive with quantitative approach. The population were student in IXth Grade Public Yunior High School of 19 th Tasikmalaya as 235 people. Sampel taken Proporsional Sampling 30 % so that sum up sampel 74 people,. The Instrumen have calculated of validity and reliability o. Technique analyse data use linear analysis regresi and duplicate constructively program SPSS Version 16. Based to research result, founded that there were relationship between the ability writing the argumen composition with the student behavior maintain environmental conservation with correlation coefficient equal to 0,444 which the middle of category and give contribution equal to 19,7%, there were relationship the attitude toward conservation environment with the student behavior maintain environmental conservation with correlation coefficient equal to 0,590 which the strong of category and give contribution 34,9%. that there were relationship between the ability writing the argumen composition and the attitude toward environment conservation with the student behavior maintain environmental conservation with correlation coefficient equal to 0,678 which strong of category and give contribution equal to 46%, Key Word : the ability writing the argumen composition, the attitude toward conservation environment, the student behavior maintain environmental conservation
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dengan perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan, mengetahui hubungan antara sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan dan mengetahui hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan
1
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya seluruh siswa kelas IX SMPN 19 Kota Tasikmalaya yang berjumlah 235 orang. Pengambilan sampel menggunakan Proporsional Random Sampling diambil secara acak dengan proporsi 30 %. yaitu 74 orang. Instrumen tersebut telah diujicobakan validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier dan ganda dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dengan perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan dengan koefisien korelasi sebesar 0,444 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 19,7%, terdapat hubungan antara sikap terhadap lingkungan dengan perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan dengan koefisien korelasi sebesar 0,590 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 34,9%., dan terdapat hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap lingkungan dengan siswa memelihara kelestarian lingkungan dengan koefisien sebesar 0,678 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 46%. Kata Kunci : kemampuan mengarang argumentasi, perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan
sikap terhadap kelestarian lingkungan,
PENDAHULUAN Masalah lingkungan adalah masalah yang berkenaan dengan sifat dan hakekat manusia terhadap lingkungannnya sendiri. Manusia dengan segala daya dan upayanya dapat meningkatkan daya dukung dan mutu lingkungan, akan tetapi manusia juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidupnya, padahal manusia selalu mencari lingkungan yang kondusif. Pemeliharaan dan pelestarian lingkungan sangat didukung dengan pemahaman manusia terhadap lingkungan hidup. Pemahaman yang semakin baik dan mendasar tentang alam akan semakin membantu manusia menyadari kewajiban dan tanggung jawabnya bagi pelestarian lingkungan sendiri. Sikap terhadap lingkungan juga merupakan sikap secara langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar, diarahkan pada diri sendiri dan umat manusia secara seluruhnya. Sekolah merupakan tempat bekerja guru dan tempat belajar siswa. Agar guru bisa bekerja dan siswa bisa belajar baik, maka mutu lingkungan sekolah harus baik, yaitu lingkungan yang dapat membuat guru dan siswa melakukan aktivitas secara kondusif. Hal ini berarti pengelolaan sekolah harus dilaksanakan dengan baik Kelestarian lingkungan sekolah adalah suatu faktor pembentuk mutu lingkungan sekolah. Oleh karena itu sekolah yang bersih akan membuat guru dan siswa melakukan aktivitas secara kondusif di sekolah mengakibatkan guru dan siswa merasa nyaman di sekolah. Sebaliknya sekolah yang kotor akan membuat guru dan siswa kurang senang dan kurang nyaman di sekolah, yang mengakibatkan guru dalam mengajar dan siswa
2
dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru dan siswa. Dengan perkataan lain supaya lingkungan sekolah bersih, maka perilaku guru dan siswa harus baik, disiplin sesuai dengan ketentuan dan harapan. Kenyataan yang ada di
SMP Negeri 19 Tasikmalaya, berdasarkan hasil
observasi masih adanya siswa yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan sekolah, seperti masih banyak siswa yang memetik tanaman, merusak tanaman, membiarkan tanaman kering, tidak pernah menyiram tanaman dan merawat tanaman di sekitar lingkungan sekolah, tidak terpeliharanya kelestarian
tanaman di halaman
sekolah dan lain sebagainya. Kesenjangan atau kendala ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan tentang kelestarian lingkungan terutama kelestarian di lingkungan sekolah.Selain itu juga sikap dan perilaku yang ditunjukkan dalam pengelolaan kelestarian lingkungan sekolah oleh siswa masih rendah. Pengetahuan merupakan komponen kognitif yang akan menentukan perilaku seseorang begitu juga dengan perilaku siswa memelihara kelestarian akan ditentukan oleh pengetahuan siswa. Pengetahuan siswa dapat diukur melalui beberapa cara salah satunya dapat diukur dari kemampuan siswa mengarang argumentasi. Mengarang argumentasi memerlukan pengetahuan yang cukup agar karangannya didasari oleh argumen yang tepat. Selain komponen kognitif, pembentuk perilaku seseorang juga dipengaruhi aspek afektif. Salah satunya sikap terhadap suatu objek. Sikap seseorang terhadap suatu objek akan menentukan perilakunya. Begitu juga dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan akan sangat dipengaruhi oleh sikapnya terhadap kelestarian lingkungan. Semakin baik sikap siswa terhadap kelestarian lingkungan maka akan semakin baik pula perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan kemampuan menulis karangan argumentasi dan
sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan
perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan sekolah. Penulis bermaksud untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Kemampuan Mengarang Argumentasi Tentang Lingkungan dan Sikap
3
terhadap Kelestarian Lingkungan dengan Perilaku dalam Memelihara Kelestarian Lingkungan Sekolah” (Studi pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 19 Tasikmalaya) Berdasarkan paparan kajian terhadap pokok permasalahan berkenaan dengan kajian pengetahuan, sikap terhadap kebersihan dan perilaku memelihara kebersihan lingkungan, maka dapat dirumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Adakah hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan sekolah ? 2. Adakah hubungan antara sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan sekolah? 3. Adakah hubungan antara
kemampuan mengarang argumentasi dan sikap
terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan sekolah ? Sejalan dengan masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah : 1. Kemampuan mengarang argumentasi dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan sekolah. 2. Sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan. 3. Kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan sekolah . METODE PENELITIAN Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian dikemukakan oleh Sedarmayanti (2011:189), metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Dalam penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif
korelasional. Iskandar (2012 : 174) bahwa penelitian deskriptif
menggunakan teknik angket dan tes hasil belajar yang dikembangkan peneliti dan diberikan kepada responden untuk menganalilis hubungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX yang ada di SMP Negeri 19 Tasikmalaya, yang berjumlah 235 orang. Teknik pengambilan sampel ditentukan berdasarkan Proporsional Random Sampling, oleh karena itu sampel yang ditetapkan sebanyak 74 orang, yaitu 30% dari populasi siswa Teknik pengumpulan data penelitian yang dilakukan melalui :
4
1. Daftar ceklis kemampuan mengarang argumentasi 2. Angket sikap siswa terhadap kelestarian lingkungan 3. Angket perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan sekolah. Teknik analisis data penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasional. Sebelum melaksanakan analisis
korelasional akan dilakukan terlebih
dahulu uji normalitas dan uji linieritas. Jika analisis data menggunakan SPSS maka pedoman pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov yang dipadukan dengan kurva Normal Q-Qplots. Dengan ketentuan pengujian jika probabilitas atau Asymp (2tailed) lebih besar dari level of significant (α) maka data berdistribusi normal. Sedangkan menurut Santoso dalam
Sujianto, Agus Eko (2009:78) jika Sig atau
signifikasi nilai probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal (simetris). Sehingga seperti yang dikemukakan Oleh Sujianto, Agus Eko (2009:83) pedoman pengambilan keputusan normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam SPSS 16.0 adalah : Nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi data adalah tidak normal, Nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi data adalah normal. 1. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi. Uji Linieritas digunakan untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak. maka berikut ini akan disajikan hasil uji linieritas regresi dari variabelvariabel tersebut masing-masing digunakan tenik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu jalur. Dengan kaidah : Jika Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Jika Asymp. Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi tidak linier. Pengujian hipotesis mengunakan rumus korelasi Product momen, yaitu Uji korelasi ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih yang bukan berarti hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat,sedangkan sifat korelasinya akan menentukan arah korelasinya.
PEMBAHASAN
5
1. Kemampuan Mengarang Argumentasi Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 74 orang. Kemudian hasil dari tes diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukkan bahwa skor minimum sebesar 54 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 198. Dengan rata-rata (mean) 140,946 dengan standar deviasi
37,79 dan nilai
tengahnya sebesar 142,5. Kemampuan mengarang argumentasi termasuk kategori sedang. 2. Sikap Terhadap Kelestarian Lingkungan Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 74 orang. Diperoleh skor minimum 73 dan skor maksimum 164, rata-ratanya sebesar 120,865 standar deviasi sebesar 23,650 dan nilai tengahnya sebesar 122. sikap terhadap kelestarian lingkungan termasuk kategori sedang. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 120,865 > nilai skor min + 2 SD sebesar 120,30.. 3. Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kelestarian Lingkungan Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 74 orang. Diperoleh skor minimum sebesar 56 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 185. Dengan rata-rata (mean) 133,757 dengan standar deviasi 38,279 dan nilai tengah sebesar 134. Perilaku siswa
dalam memelihara
kelestarian lingkungan dapat
dikategorikan sedang. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean) 133,757 > nilai skor min + 2 SD sebesar 132,558 Pengujian Hipotesis a. Hubungan Antara Kemampuan Mengarang Argumentasi (X1) Dengan Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kelestarian Lingkungan (Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dengan
perilaku siswa
dalam memelihara
kelestarian lingkungan. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya
dinyatakan
dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Dari
hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 81,839 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,368. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 81,839 + 0,368 X1. Kekuatan hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi (X1) dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan (Y) pada model persamaan
6
Y = 81,839 + 0,368 X1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 13,2% Ini berarti
kemampuan mengarang argumentasi memberikan konstribusi sebesar 13,2%
terhadap
perilaku siswa
dalam memelihara
kelestarian lingkungan, sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan. Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai hubungan linier antara variabel kemampuan mengarang argumentasi dengan
perilaku siswa
dalam memelihara
kelestarian lingkungan, berikut ini disajikan dalam diagram linieritas antara kedua variabel tersebut:
Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,364 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara mengarang argumentasi dengan
perilaku siswa
dalam memelihara
kemampuan kelestarian
lingkungan. b. Hubungan Antara Sikap terhadap Kelestarian Lingkungan Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kelestarian Lingkungan (Y)
(X2) Dengan
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara sikap terhadap kelestarian lingkungan
dengan
perilaku siswa dalam memelihara
kelestarian lingkungan. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana,
umumnya
dinyatakan
7
dalam
bentuk
persamaan
regresi
yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta
a sebesar 18,721 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,952
Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 18,721 + 0,952 X2 Kekuatan hubungan antara dengan
sikap terhadap kelestarian lingkungan
(X2)
perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan (Y) pada model
persamaan Y = 18,721 + 0,952 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,346. Ini berarti
sikap terhadap kelestarian lingkungan
sebesar 34,6% terhadap
memberikan kontribusi
perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan,
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat, dan lingkungan. Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai hubungan linier antara variabel sikap terhadap kelestarian lingkungan
dengan
perilaku siswa dalam memelihara
kelestarian lingkungan,berikut ini disajikan dalam diagram linieritas antara kedua variabel tersebut
. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi
sebesar
0,588 yang termasuk kategori keeratan
sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara terhadap kelestarian lingkungan
dengan
perilaku siswa
sikap
dalam memelihara
kelestarian lingkungan. c. Hubungan Antara
Kemampuan Mengarang Argumentasi (X1) Dan
8
Sikap
Terhadap Kelestarian Lingkungan (X2) Dengan Perilaku Siswa Dalam Memelihara kelestarian Lingkungan (Y) Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan. Pengujian hipotesis menggunakan regresi dan korelasi berganda, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + b1X1 + b2X2. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 9,510 dan koefisien arah regresi b1 sebesar 0,859 dan arah regresi b2 sebesar 0,162. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 9,510 + 0,859 X1 + 0,162 X2 Kekuatan hubungan antara sikap terhadap kelestarian lingkungan
kemampuan mengarang argumentasi (X1) dan (X2) dengan perilaku siswa dalam memelihara
kelestarian lingkungan.(Y) pada model persamaan Y = 9,510 + 0,859 X1 + 0,162 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,37. Ini berarti
kemampuan
mengarang argumentasi dan
memberikan
sikap terhadap kelestarian lingkungan
kontribusi sebesar 37% terhadap
perilaku siswa
dalam memelihara
kelestarian
lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,608 yang termasuk kategori keeratan
kuat. Dengan
demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara
kemampuan mengarang
argumentasi dan
dengan
sikap terhadap kelestarian lingkungan
perilaku siswa
dalam memelihara kelestarian lingkungan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Ada hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dengan perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,364yang termasuk kategori keeratan rendah dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 13,2%, artinya bahwa kemampuan mengarang argumentasi memberikan kontribusi sebesar 13,2% terhadap perilaku
9
siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah, sisanya sebesar 86,8% dipengaruhi faktor lainnya. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, maka akan semakin baik perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah 2.
Ada hubungan antara
sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa
memelihara kelestarian lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,588 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi
(R2) sebesar 34,6%, artinya
sikap terhadap kelestarian
lingkungan memberikan kontribusi sebesar 34,6% terhadap perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah, sisanya sebesar 65,4% dipengaruhi faktor lainnya. Semakin baik sikap terhadap kelestarian lingkungan maka semakin baik perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah. 3.
Ada hubungan antara kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan dengan perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,608 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 37%, artinya kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan memberikan kontribusi sebesar 37% terhadap perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah, sisanya sebesar 63% dipengaruhi faktor lainnya. Semakin baik kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan maka semakin baik perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah.
5.2 Saran Berdasarkan pengolahan data dan hasil penelitian dari kesimpulan tersebut, maka peneliti bermaksud memberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang berkenan sebagi hasil dari penelitian ini, diantaranya: 1. Perlu adanya penyuluhan pada siswa agar sikap siswa terhadap kelestarian lingkungan menjadi lebih positif sehingga perilaku siswa dalam memelihara kelestarian lingkungan pun dapat lebih ditingkatkan. 2. Untuk penelitian-penelitian yang akan datang dapat menambah khazanah hasil penelitian ini sehingga dapat mengungkap secara komprehensif variabel-variabel yang berkontribusi terhadap perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah.
10
5.3 Implikasi Dari hasil penelitian terlihat bahwa kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan baik secara parsial maupun secara simultan berkorelasi secara positif dengan
terhadap perilaku siswa memelihara kelestarian
lingkungan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan memiliki andil dalam meningkatkan perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah . Oleh karena itu, sekolah perlu membuat kebijakan yang dapat meningkatkan kemampuan mengarang argumentasi dan sikap terhadap kelestarian lingkungan misalnya dengan diadakannya penyuluhan di sekolah tentang sanitasi lingkungan ataupun pemberian penghargaan agar siswa termotivasi untuk memelihara kelestarian lingkungan sekolah sehingga perilaku siswa memelihara kelestarian lingkungan sekolah dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Iskandar .(2012). Metode Penelitian Administrasi . Bandung: Puspaga Sedarmayanti. (2011).Metodologi Penelitian. Bandung: Bandung:Mandar maju Sujianto,Agus Eko. (2009). Aplikasi Statistik SPSS 16,0. Jakarta : Prestasi Pustaka.
11