DAFTAR PUSTAKA Chaffer, J dan Swedberg, K.(2013). Learning jQuery. (Fourth Edition). London:Packt Publishing. Cinar, O. (2012). Android Apps with Eclipse. (First Edition). New York: Apress. Coskun, V. (2012). Near Field Communication (NFC): From Theory to Practice. (First Edition). New York: Wiley. Dix, A dan Finlay, J.E .(2003). Human-Computer Interaction. (Third Edition). London: Pearson. Gartner. (2013). Gartner Says Smartphone Sales Grew 46.5 Percent in Second Quarter of 2013 and Exceeded Feature Phone Sales for First Time(Online), table, diakses 16 November 2013 dari http://www.gartner.com/newsroom/id/2573415 Lee, W.M. (2012). Beginning Android 4 Application Development. (First Edition). London: Wrox. Liang, Y.D. (2011). Introduction to Java Programming. (Eighth Edition). London: Pearson. Mark, J. (2012). Transform A Tablet Into An Affordable Kiosk For Your Clients (Online). Diperoleh 29 Oktober 2013 dari http://mobile.smashingmagazine.com/2012/11/26/transform-tablet-affordablekiosk-clients/ Muller, N.J. (2002). Desktop Encyclopedia of Telecommunication. (Third Edition). New York: McGraw Hill. Munro, J.(2012). 20 Recipes for Programming PhoneGap. (First Edition). California:O'Reilly Media. Pressman, R.S .(2010). Software Engineering : a Practitioners Approach. (Seventh Edition). New York: McGraw Hill. Sag, A. (2012). Why NFC is the Future and the Next iPhone Must Have It (Online), diakses 18 Novemver 2013 dari
L2
http://www.brightsideofnews.com/news/2012/12/28/why-nfc-is-the-future-andthe-next-iphone-must-have-it.aspx Schneiderman, B dan Plaisant, C.(2010). Designing the User Interface : Strategies for Effective Human-Computer Interaction. (Fifth Edition). New York: AddisonWesley. Suehring, S.(2013). JavaScript Step by Step. (Third Edition). New York: Microsoft Press. Diakses 6 November 2013 dari http://readwrite.com/2010/12/04/6-freejavascript-e-books#awesm=~op7BK5t0bGsSaY Vaughan, T. (2010). Multimedia : Making It Work. (Eighth Edition). New York :McGraw Hill. Whitten, J.L dan Bentley, L.D .(2007). System Analysis & Design Method International Edition. (seventh Edition). New York: McGraw Hill.
L3
Lampiran – 1 Wawancara dengan Pihak Tzu Chi 1. Metode apakah yang digunakan oleh pihak Tzu Chi dalam memberikan panduan tur? Jawaban : Biasanya kami memberikan tur melalui para relawan yang memiliki waktu, tetapi kadang kami merasa kesulitan mencari relawan pada waktu tertentu. 2. Hal apa yang dilakukan pihak Tzu Chi bila tidak ada relawan yang bersedia untuk memberikan tur ? Jawaban : Biasanya kami meminta pengunjung untuk berkeliling sendiri ketika tidak ada relawan yang tersedia untuk memberikan tur. 3. Apakah pengunjung pernah mengeluh kekurangan media informasi selama berada di gedung Tzu Chi Center? Jawaban : Pengunjung jarang mengeluh mengenai kekurangan media informasi, tetapi jika ada mereka pasti merasa terbantu. 4. Sarana pemberian informasi seperti apakah yang dibutuhkan di Tzu Chi Center? Jawaban : Sarana berbentuk apapun tidak masalah, asalkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung dan bila memungkinkan dapat memberikan arah tur kepada para pengunjung sehingga tidak tersesat.
L4
Lampiran – 2 Kuisioner 1. Apakah jenis kelamin Anda? a. Pria b. Wanita 2. Apakah Anda pernah mengunjungi Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk? a. Pernah b. Tidak pernah (Jika tidak, lanjutkan ke pertanyaan nomor 7) 3. Apakah Anda pernah mengikuti tur di Tzu Chi Center ? a. Pernah b. Tidak Pernah 4. Apakah Anda merasa gedung Tzu Chi Center besar? a. Ya b. Tidak 5. Apakah Anda merasa gedung Tzu Chi Center membutuhkan media tambahan untuk membantu pemberian informasi? a. Butuh b. Tidak Butuh 6. Apakah Anda merupakan relawan Tzu Chi? a. Ya b. Tidak 7. Apakah Anda pengguna Smartphone? a. Ya b. Tidak (Jika tidak, lanjutkan ke pertanyaan nomor 10) 8. Smartphone berbasis apa yang Anda gunakan? a. Android b. iOS c. Windows Phone
L5
d. Blackberry 10 e. Lain-lain, ______________________ 9. Jika anda menggunakan android, OS versi apa yang Anda gunakan? a. Android 2.2 – 2.2.3 (Froyo) b. Android 2.3 – 2.3.7 (Gingerbread) c. Android 3.0 – 3.2 (Honeycomb) d. Android 4.0 – 4.0.4 (Ice Cream Sandwich) e. Android 4.1 – 4.3 (Jelly Bean) f. Tidak menggunakan Android 10. Apakah Anda pernah menggunakan kios informasi? a. Ya b. Tidak 11. Apakah kios informasi membantu Anda dalam mendapatkan informasi mengenai suatu tempat? a. Ya b. Tidak 12. Apakah Anda pernah menggunakan kios informasi yang bersifat mobile? a. Ya b. Tidak 13. Apakah kios informasi yang bersifat mobile lebih efisien? a. Ya b. Tidak
L6
Lampiran – 3 Post Kuisioner (Evaluasi Pengguna)
1. Apakah aplikasi kios informasi ini telah memenuhi kebutuhan informasi Anda ? a. Sangat Memenuhi b. Memenuhi c. Kurang Memenuhi d. Tidak Memenuhi 2. Bagaimana penggunaan kios informasi ini? a. Sangat Mudah b. Cukup Mudah c. Cukup Sulit d.Sangat Sulit 3. Bagaimana rancangan design pada aplikasi ini? a. Sangat Baik b. Cukup Baik c. Kurang Baik 4. Bagaimana kelengkapan informasi pada kios informasi ini? a. Sangat Lengkap b. Cukup Lengkap c. Kurang Lengkap 5. Apakah fitur NFC yang digunakan sangat membantu dalam penggunaan aplikasi ini ? a. Ya b. Tidak
L7
6. Apakah aplikasi kios informasi ini telah memanfaatkan fitur mobilitasnya secara maksimal ? a. Ya b. Tidak 7. Secara keseluruhan, bagaimana penilaian Anda mengenai kios informasi ini ? a. Sangat Baik b. Baik c. Cukup d. Sangat Jelek
Sejak Master Cheng Yen mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi pada tahun 1966, sampai dengan tahun 1974, Tzu Chi hanya memiliki anggota Komite Tzu Chi sebanyak 50 – 60 orang saja, sedangkan penerima bantuan rutin jangka panjang saat itu telah mencapai jumlah 270 KK. Melihat kondisi demikian, banyak orang yang tergugah, salah satunya adalah sekelompok mahasiswa dari Organisasi Mahasiswa Buddhis Akademi Guru Hualien. Mereka berinisiatif untuk berpartisipasi dalam pembagian bahan bantuan
L19
dan kunjungan kasih ke rumah kaum papa di daerah pedesaan saat mereka libur kuliah. Sekelompok muda-mudi yang paling awal berpartisipasi dan membangkitkan benih cinta kasih dalam hati ini lalu dijuluki “Muda-mudi Sinar Obor” dan menjadi cikal bakal “Tzu Ching”. Sebenarnya, muda-mudi ini juga ingin mengenal nilai dan makna dari kehidupan dengan menjadi relawan di rumah sakit Tzu Chi. Akan tetapi, pada masa itu hanya para Komite Tzu Chi yang boleh menjadi relawan di rumah sakit. Lalu seorang alumni Tzu Ching mengajukan permohonan kepada Master Cheng Yen agar para mahasiswa juga boleh menjadi relawan rumah sakit. Setelah mendapatkan persetujuan Master, bulan Juni 1991 dibentuklah tim relawan perguruan tinggi gelombang pertama yang terdiri atas 24 orang mahasiswa dari Universitas Tsinghua dan Universitas Chiao Tung. Semakin teguh dan semangat dalam berkegiatan, Tzu Ching akhirnya didirikan secara resmi di Kantor Tzu Chi Taipei pada tanggal 31 Mei 1992. Sebanyak 170 orang mahasiswa dari 40 perguruan tinggi di seluruh Taiwan ikut berpartisipasi dalam wadah ini. Agar lebih banyak kaum terpelajar muda berkesempatan untuk memahami dan begabung dengan Tzu Chi, perkemahan musim dingin Tzu Ching pertama digelar pada liburan musim dingin tahun 1992. Hingga tahun 2011, jumlah anggota Tzu Ching sudah mencapai hampir 4 ribu orang yang berasal dari sekitar 150 perguruan tinggi di Taiwan. Tugas Mulia untuk Menjadi Pelita Pada tanggal 21 Juni 1997 di Hualien “Perkumpulan Alumni Tzu Ching” diresmikan atas imbauan Master Cheng Yen dengan tujuan sebagai jembatan komunikasi dan interaksi antara para alumni Tzu Ching dengan para Tzu Ching yang masih berada di dalam lingkungan kampus, agar para alumni Tzu Ching dapat memberi bimbingan terhadap operasional Tzu Ching di lingkungan kampus berdasarkan pengalaman mereka pada masa lalu, juga berharap kaum muda ini dapat melangkah bersama dan saling dukung demi mencari kemajuan diri. Master Cheng Yen berpendapat jika Tzu Ching dan budaya pendidikan adalah satu dan merupakan sebuah siklus pendidikan, setiap orang hendaknya segenap hati dan tenaga memadukan kekuatan bagi pendidikan masa depan anak-anak.”Organisasi ini harus lebih bersungguh hati dibandingkan organisasi lainnya, struktur organisasi juga harus lengkap, sebab orang-orang berpotensi bagi Empat Misi Utama Tzu Chi di masa mendatang dipupuk di sini, orang-orang berkeahlian khusus di segala bidang juga berada di sini, Tzu Ching sama dengan gudang orang berbakat yang bijak bagi Tzu Chi.” sambung Master Cheng Yen. Setiap individu Tzu Ching diibaratkan sebagai butiran benih yang murni dan tulus. Melalui berbagai kegiatan pelayanan relawan dan pelatihan, mereka bisa mendapatkan pemahaman akan semangat dan nilai budaya humanis Tzu Chi. Semangat dan nilai ini kemudian dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menjadi pembawa cahaya yang menerangi jalan di dalam masyarakat, menjadi pelita yang menerangi pelosok gelap dan menyadarkan semua makhluk.
Berawal dari sebutir benih, tumbuh menjadi tak terhingga. Begitu pula dengan Tzu Ching Indonesia, bermula dari beberapa orang muda-mudi Tzu Chi Indonesia yang memiliki kesatuan hati dan tekad untuk mewariskan ajaran Jing Si dan Master Cheng Yen, kini Tzu Ching di Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Bukan hanya aktif berbuat kebajikan, tetapi mereka pun giat membina diri. Di Indonesia, benih muda-mudi Tzu Chi sudah mulai muncul pada tahun 2001. Waktu itu kegiatan Tzu Chi yang mulai bergeliat membuat beberapa relawan Tzu Chi Indonesia juga turut mengajak sanak saudara atau anak mereka untuk ikut membantu. Seperti misalnya pada bakti sosial kesehatan di Serang, Banten. Anak-anak muda yang ikut cukuplah banyak. Tetapi karena kesibukan dalam berkegiatan, para muda-mudi ini menjadi jarang untuk bertegur sapa dan tidak saling mengenal. Melihat hal tersebut, relawan Tzu Chi pun berniat untuk menyatukan anak-anak muda ini agar dapat saling mengenal dan berkumpul. Pertemuan pundiadakan. Pada tanggal 16 April 2003, untuk pertama kalinya muda-mudi ini di kumpulkan untuk saling mengenal satu sama lainnya. Dari pertemuan ini, para muda-mudi tumbuh niat untuk membentuk sebuah wadah bagi muda-mudi Tzu Chi di Indonesia. Sebagai tindak lanjut, pada tanggal 10 Mei 2003 dibentuklah Generasi Muda Tzu Chi (GMTC), dengan diketuai oleh Jhony sebagai wadah bagi kaum muda untuk bersumbangsih di Tzu Chi. Hanya dalam beberapa bulan, jumlah muda-mudi Tzu Chi terus bertambah dan juga semakin giat membantu di komunitas.“Dulu yang pada awalnya hanya beberapa orang kemudian bertambah menjadi hampir 30 orang dan meskipun pada saat itu, jumlah kita tidak banyak, tetapi rasa kekeluargaan dan solidaritas setiap orang sangat kuat. Setiap ada kegiatan kita juga sangat aktif,” kenang Jhony. Dalam perjalanannya, para muda-mudi ini cukup membantu relawan Tzu Chi yang pada masa itu juga masih cukup terbatas.
L21
Misalnya dalam proses pendataan warga Kali Angke yang akan pindah ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng di tahun 2003 dan pembagian bantuan beras cinta kasih. Melihat keseriusan para muda-mudi Tzu Chi, akhirnya pada tanggal 7 September 2003, GMTC diresmikan menjadi Tzu Ching. Wadah muda-mudi ini juga didampingi Papa-Mama Tzu Ching yang terdiri dari Agus Rijanto, Wang Shu Hui, Agus Johan, dan Like Hermansyah. Tugas dari papa dan mama pendamping ini adalah membantu anakanak muda ini untuk mandiri dan mendalami ajaran Master Cheng Yen melalui berbagai pelatihan.Keempat relawan senior ini bahu-membahu berbagi kepada mudamudi Tzu Chi ini dalam hal seperti cara mengoordinir relawan dan nilai-nilai budaya humanis Tzu Chi. Setiap kali ada pertemuan, minimal salah satu di antara mereka berempat hadir mendampingi agar kegiatan para muda-mudi ini sejalan dengan konsep Tzu Chi.
Kegiatan kemanusiaan Tzu Chi untuk kaum fakir miskin diawali dari 6 ibu rumah tangga yang setiap hari, masing-masing individu, merajut sepasang sepatu bayi. Di samping itu, setiap anggota diberi sebuah celengan bambu oleh Master Cheng Yen, agar para ibu rumah tangga setiap pagi sebelum pergi berbelanja ke pasar, menghemat dan menabung 50 sen ke dalam celengan bambu. Dari 30 anggota bisa terkumpul 450
L22
dolar setiap bulan, ditambah hasil pembuatan sepatu bayi 720 dolar, maka setiap bulan bisa terkumpul sebanyak 1.170 dolar sebagai dana bantuan untuk kaum fakir miskin. Kabar ini dengan cepat tersebar luas ke berbagai tempat di Hualien, dan orang yang ingin turut bergabung semakin banyak. Pada tanggal 14 Mei 1966, Yayasan Kemanusiaan Buddha Tzu Chi secara resmi terbentuk. Pada awal masa pembentukan Yayasan Kemanusiaan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen bersama para pengikut mengambil tempat sempit yang tidak lebih dari 20 m2 di Vihara Pu Ming, sambil berupaya menghasilkan produk untuk mendukung kehidupan, sambil mengurus jalannya organisasi. Pada musim gugur tahun 1967, ibunda Master Cheng Yen membelikannya sebidang tanah yang sekarang dimanfaatkan untuk bangunan Griya Perenungan. Walaupun demikian, Master Cheng Yen beserta para pengikut masih tetap mempertahankan prinsip hidup mandiri. Biaya perluasan seluruh proyek Griya Perenungan, selain mengandalkan pinjaman uang dari bank atas dasar hipotik hak kepemilikan tanah tersebut, juga dari hasil usaha kerajinan tangan. Sampai kini pun, Master Cheng Yen dan para pengikutnya tetap hidup mandiri dengan bercocok tanam ataupun menjalankan industri rumah tangga. Mereka tidak mau menerima sumbangan.
Pendiri Tzu Chi, Master Cheng <span id="fv26o_8">Yen dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1937 di Chingsui,Taiwan bagian tengah. Wafatnya sang ayah di tahun 1960 menjadikan beliau memahami bahwa hidup ini hanyalah sementara dan selalu berubah. Sejak saat itu beliau mulai mempelajari agama Buddha secara lebih serius sebelum akhirnya menjalani hidup sebagai bhiksuni pada tahun 1964.Suatu hari di tahun 1966, Master Cheng Yen bersama beberapa pengikutnya datang ke suatu balai pengobatan di Fenglin untuk mengunjungi salah seorang umat yang menjalani operasi akibat pendarahan lambung. Ketika keluar dari kamar pasien, beliau melihat bercak darah di atas lantai tetapi tidak tampak adanya pasien. Dari informasi yang didapat diketahui bahwa darah tersebut milik seorang wanita penduduk asli asal Gunung Fengbin yang mengalami keguguran. Karena tidak mampu membayar NT$ 8.000 (sekitar Rp 2,4 juta), wanita tersebut tidak bisa berobat dan terpaksa harus dibawa pulang. Mendengar hal ini, perasaan Master Cheng Yen sangat terguncang. Seketika itu beliau memutuskan hendak berusaha mengumpulkan dana amal untuk menolong orang dan menyumbangkan semua kemampuan yang ada pada dirinya untuk menolong orang yang menderita sakit dan kemiskinan di Taiwan bagian timur. Karena ada jalinan jodoh, di saat itu kebetulan sekali tiga orang suster Katolik dari Sekolah Menengah Hualien datang berkunjung untuk menemui Master Cheng Yen. Suster bertanya, "Agama Katolik kami telah membangun rumah sakit, mendirikan sekolah, dan mengelola panti jompo untuk membagi kasih sayang kepada semua umat manusia, walaupun Buddha juga menyebut menolong dunia dengan welas asih, tetapi mohon tanya, agama Buddha mempersembahkan apa untuk masyarakat?" Kata-kata ini sangat menyentuh hati Master Cheng Yen. Sebenarnya waktu itu umat Buddha juga menjalankan kebajikan dan beramal, namun tanpa mementingkan namanya. Dari situ membuktikan bahwa semua umat Buddha memiliki rasa cinta kasih yang dalam, hanya saja terpencar dan kurang koordinasi serta kurang terkelola. Master Cheng Yen bertekad untuk menghimpun potensi ini dengan diawali dari mengulurkan tangan mendahulukan bantuan kemanusiaan.
Di dalam ruangan ini terdapat gambar 8 helai daun bodhi menghiasi lantai ruangan. Delapan helai daun Bodhi ini melambangkan Jalan Mulia Beruas Delapan, yaitu:
Di dalam rauangan ini terdapat Replika Griya Jing Si. Griya Jing Si yang berlokasi di Hua Lien adalah sarana bagi Master Cheng Yen dan muridmuridnya untuk menempa kehidupan spiritualitasnya. Bersumber dari tempat ini, misi kemanusiaan dan cinta kasih Tzu Chi memancar ke seluruh penjuru dunia. Griya Jing Si adalah sebuah simbol penuh makna dan inspirasi bagi setiap insan Tzu Chi di seluruh dunia. Ooleh karena itu, replika Griya Jing Si dihadirkan untuk senantiasa mengingatkan dan menguatkan tekad setiap insan Tzu Chi untuk menjalani jalan bodhisattva Tzu Chi.
Di dalam ruangan ini terdapat Rupang "Ibunda Bumi" yang terdapat di tengah panggung. Rupang "Ibunda Bumi" melambangkan cinta dan welas asih, bagi para relawan pelestarian lingkungan yang senantiasa terjun mengasihi bumi dan menghargai sumber daya alam. Mereka menyebarkan benih cinta kasih dengan harapan dapat mengaembalikan kesuburan bumi. Master berkata, benih dan tunas bodhi yang ditanam Ibunda Bumi adalah benih kesadaran. Benih- benih ini berkembang menjadi hutan bodhi yang tumbuh dari satu akar. Seluruh insan Tzu Chi memiliki silsilah Dharma yang sama (ajaran Jing Si) dan berasal dari satu akar bekijaksanaan yang sama pula. Menilik pembuatan rupang "Ibunda Bumi", Master berakta bahwa bumi ni menghidupi berbagai makhluk hidup yang jumlahnya tak terhingga, juga menyediakan bahan pangan untuk semua makhluk. Beban bumi amatlah berat, ironisnya yang mrusak bumi adalah mereka yang tinggal di atasnya, terutama manusia yang menyebabkan banyak pencemaran, bahkan mengembangkan teknologi bom atom yang memilki daya rusak tinggi. Ibunda Bumi memilki makna bumi bagaikan seorang ibu yang menyokong semua makhluk dengan tubuhnya, Beban bumi sungguh berat. Akan tetapi, makhluk hidup juglah yang sealu merusak bumi. Meski tealh menanggung beban yang berat, bumi masih terus dirusak. Agar daya hidup bisa kembali pulih, kita harus melindungi bumi dan menyebarkan bnih cinta kasih. Master selalu mengimbau insan Tzu Chi untuk menyebarkan cinta kasih di dunia dan menumbuhkan cinta kasih di dalam hati setiap orang. Semoga setelah bumi ini memulhkan diri, benih-benih cinta kasih yang kita sebarkan memilki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. "Ibunda Bumi" menolong dan memperbaiki kondisi bumi yang telah dirusak oleh umat manusia. Ini adalah perwujudan semangat Buddhisme Humanistik.
Di depan ruangan ini terdapat sebuah Rupang Buddha "Yang Maha Sadar Di Alam Semesta" dan Lukisan Buddha membasuhi bumi dengan ukuran tinggi 23,5 m, Lebar 17,5 m tersusun dari 4.112.500 buha mosaik berukuran 1 cm2 yang merupakan karya seni dari seniman korea utara. Membangun Aula Jing Si bukanlah kuil, melainkan membangun tempat pendidikan masyarakt dan ladang pelatihan Bodhisattva dunia. Master mengatakn bhawa rupang Buddha Tzu Chi berbeda dengan rupang Buddah tradisional, itu adalah wujud Yang Maha Sadar Di Alam Semesta. Master mengatakan bahwa hakikatnya kebuddhaan ada di mana-mana. Rupang Buddha zaman dahulu kebanyakan dibuat menyerupai rupa manusia di masa itu. Buddha mencapai pencerahan di alam manusia. Rupang "Yang Maha Sadar" Tzu Chi mewariskan pesan bahwa setiap orang memilki hakikat yang murni dan sama dengan Buddha
Terletak di bagian luar Jing Si Tang lantai 4, dibuat sesuai dengan ukuran aslinya yaitu 3,83 m x 3,24 m. Replika Gubuk kecil tempat tinggal Master Cheng Yen membina ajaran Buddha dan hidup prihatin pada tahun 1963 - 1966 ini dihadirkan untuk senantiasa mengingatkan akan semangat Master Cheng Yen yang pada saat itu hidup dalam kondisi prihatin.
慈 (Tzu) = Memberikan kebahagiaan 濟 (Chi) = menghilangkan penderitaan
Bentuk utama logo Tzu Chi berupa bunga dan buah teratai (花果並生), yang melambangkan bahwa kia dapat menjadikan dunia lebih baik dengan menanam benih kebajikan. Hanya dengan benih ini bunga dapat mekar dan menghasilkan buah. Sebuah dunia yang lebih baik dapat diciptakan dengan kebajikan dan pikiran yang murni.
Perahu melambangkan Tzu Chi mengemudikan sebuah perahu cinta kasih untuk menyelamatkan semua makhluk hidup dari penderitaan.
Delapan kelopak melambangkan Delapan Ruas Jalan Mulia yang menjadi panduan bagi anggota Tzu Chi dalam melangkah. Delapan Ruas Jalan Mulia tersebut meliputi:
A. Griya Jing Si, tempat kediaman Master Cheng Yen di Hua Lien, Taiwan adalah sarana bagi Master Cheng Yen dan murid-muridnya untuk menempa kehidupan spiritualitasnya. Bersumber dari tempat inilah, pewarisan Dharma Tzu Chi dimulai dan misi Tzu Chi memancar ke seluruh penjuru dunia.
B. Perahu dharma Tzu Chi yang sedang berlayar melambangkan perjalanan misi Tzu Chi dari Hua Lien, Taiwan ke Indonesia.
C. Tiga Pohon Nyiur yang melambai mencerminkan keindahan dan kesuburan tanah air Indonesia.
D. Orang tua dan bayi yang tengah disusui oleh ibunya melbangkan sebuah awal dari kehidupan, sekaligus penanda proses regenerasi kehidupan, sekaligus penanda proses regenerasi kehidupan
E. Sang bayi kemudian tumbuh berkembang menjadi anak-anak. Anak-anak yang berhati polos dan bersih ini mencerminkan cinta kasih universal Tzu Chi.
F. Di dalam sebidang hutang terdapat tujuh pohon rimbun yang melambangkan jumlah hari pengabdian para insan Tzu Chi dalam seminggu.
G. Sekumpulan anak-anak tengah menikmati suasana belajarmengajar. Dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Tzu Chi memiliki 4 prinsip, yakni: membimbing dengan prinsip kebenaran; membina akhlak yang mulia; mendidik perilaku yang penuh tata krama; dan mewariskan jalan kebenaran.
H. Anak-anak bersama para pemuka agama: ustadz, pendeta, pastor, dan bhiksu.bhiksuni melambangkan toleransi dan harmoni kehidupan di tengah keberagaman agama. Dari para pemuka agama, anak-anak mempelajari rasa hormat, etika dan moralitas.
I. Para Insan Tzu Chi berada di tengah masyarakat, menjalankan misi amal sosial, mengadakan kegiatan misi kesehatan, menyelenggarakan kegiatan misi pendidikan, menjalankan misi budaya humanis, dan melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan. Kesemuanya itu dijalankan untuk mnyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat yang hidup damai tenteram, dan menghindarkan dunia dari bencana.
L38
J. Pohon, air, gunung melambangkan alam dan lingkungan. Dengan melestarikan lingkungan, air yang jernih akan mengalir, pohon dapat tumbuh dengan subur, dan gunung tetap berdiri kokoh dan hijau. Dalam kondisi alam demikianlah, baru dikatakan kita hidup dalam penuh berkah.
K. Dalam hidup berkeluarga, hendaknya seseorang tidak hanya mengejar kekayaan materi saja, namun juga harus mementingkan jalinan batin agar keharmonisan hubungan antara anak, suami dan istri dapat tercapai dengan sempurna. Selaras dengan hal tersebut, Master Cheng Yen kerap mengigatkan bahwa ada dua hal yang tidak dapat ditunda di dunia ini, yaitu: berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan. Karena itu, dikatakan pula bahwa banyak berbuat kebajikan berarti juga membalas budi luhur orang tua.
L. Pohon Bodhi melambangkan Bodhisattva yang tumbuh dari bumi hutan bodhi tumbuh dari satu akar yang sama, berempati dengan welas asih sehingga jauh dari keluh kesah.
function() { console.log("Fail."); } );} function tulislantai4_3(){ nfc.addTagDiscoveredListener( tulislantai4_3, function() { console.log("Success."); }, function() { console.log("Fail."); } );} function onNfc(nfcEvent){ var tag = nfcEvent.tag, records = tag.ndefMessage, hasil = nfc.bytesToString(records[0].payload), result; switch (hasil) { case "menu": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#menu"; alert("Anda berada di Menu"); break; case "lantai1_1": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai1_1"; alert("Anda berada di Lantai 1 Ruangan Ci Bei Da Ting"); break; case "lantai1_2": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai1_2"; alert("Anda berada di Lantai 1 Ruangan Relief Tzu Chi"); break; case "lantai1_3": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai1_3";
L44
alert("Anda berada di Lantai 1 Ruangan Exebition"); break; case "lantai2_1": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai2_1"; alert("Anda berada di Lantai 2 Jing Si Da Ting"); break; case "lantai2_2": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai2_2"; alert("Anda berada di Lantai 2 Ruang Fu Hui Ting"); break; case "lantai3_1": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai3_1"; alert("Anda berada di Lantai 3 Ruang Guo Ji Hui Yi Ting"); break; case "lantai4_1": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai4_1"; alert("Anda berada di Lantai 4 Ruang Jiang Jing Tang"); break; case "lantai4_2": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai4_2"; alert("Anda berada di Lantai 4 Replika Rumah Master"); break; case "lantai4_3": navigator.notification.vibrate(100); playAudio('/android_asset/www/sound/beep.wav'); window.location.href = "#lantai4_3"; alert("Anda berada di Lantai 4 Logo Tzu Chi"); break; } } function baca(){
L45
} function tulismenu(nfcEvent) { var mimeType = "menu"; var payload = "menu"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai1_1(nfcEvent) { var mimeType = "lantai1_1"; var payload = "lantai1_1"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai1_2(nfcEvent) { var mimeType = "lantai1_2"; var payload = "lantai1_2"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message]
L46
, function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai1_3(nfcEvent) { var mimeType = "lantai1_3"; var payload = "lantai1_3"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai2_1(nfcEvent) { var mimeType = "lantai2_1"; var payload = "lantai2_1"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai2_2(nfcEvent) {
L47
var mimeType = "lantai2_2"; var payload = "lantai2_2"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai3_1(nfcEvent) { var mimeType = "lantai3_1"; var payload = "lantai3_1"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai4_1(nfcEvent) { var mimeType = "lantai4_1"; var payload = "lantai4_1"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); },
L48
function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai4_2(nfcEvent) { var mimeType = "lantai4_2"; var payload = "lantai4_2"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function tulislantai4_3(nfcEvent) { var mimeType = "lantai4_3"; var payload = "lantai4_3"; var message = ndef.mimeMediaRecord(mimeType, nfc.stringToBytes(payload)); nfc.write( [message] , function() { console.log("Success."); }, function (reason) { console.log("fail"); } ); } function onLoad(){ nfc.addMimeTypeListener( "menu", onNfc, function() { console.log("Success.");
L49
} , function() { console.log("Fail."); } ); } function loadtextlantai2(){ new TypingText(document.getElementById("lantai2txt")); TypingText.runAll(); } function loadtextlantai3(){ new TypingText(document.getElementById("lantai3txt")); TypingText.runAll(); } function loadtextlantai4(){ new TypingText(document.getElementById("lantai4txt")); TypingText.runAll(); } function loadtextsejarah(){ new TypingText(document.getElementById("sejarahtxt")); TypingText.runAll(); } function loadtextcelengan(){ new TypingText(document.getElementById("celenganbambutxt")); TypingText.runAll(); } function loadtexttzuchigindonesia(){ new TypingText(document.getElementById("tzuchingindonesiatxt")); TypingText.runAll(); } function loadtexttzuchigdunia(){ new TypingText(document.getElementById("tzuchingduniatxt")); TypingText.runAll(); } $(document).on("pageinit","#lantai3_1",function(event){ loadtextlantai3(); }); $(document).on("pageinit","#lantai4_1",function(event){ loadtextlantai4(); }); $(document).on("pageinit","#TzuChingDunia",function(event){ loadtexttzuchigdunia(); }); $(document).on("pageinit","#TzuChingIndonesia",function(event){ loadtexttzuchigindonesia(); }); $(document).on("pageinit","#sejarah",function(event){
Phonegap-nfc.js /*global cordova, console */ /*jslint sloppy: false, browser: true */ "use strict"; function handleNfcFromIntentFilter() { // This was historically done in cordova.addConstructor but broke with PhoneGap2.2.0. // We need to handle NFC from an Intent that launched the application, but *after* // the code in the application's deviceready has run. After upgrading to 2.2.0, // addConstructor was finishing *before* deviceReady was complete and the // ndef listeners had not been registered. // It seems like there should be a better solution. setTimeout( function () { cordova.exec( function () { console.log("Initialized the NfcPlugin"); }, function (reason) { console.log("Failed to initialize the NfcPlugin " + reason); }, "NfcPlugin", "init", [] ); }, 10 ); } document.addEventListener('deviceready', handleNfcFromIntentFilter, false); var ndef = { // see android.nfc.NdefRecord for documentation about constants // http://developer.android.com/reference/android/nfc/NdefRecord.html TNF_EMPTY: 0x0, TNF_WELL_KNOWN: 0x01, TNF_MIME_MEDIA: 0x02, TNF_ABSOLUTE_URI: 0x03, TNF_EXTERNAL_TYPE: 0x04, TNF_UNKNOWN: 0x05, TNF_UNCHANGED: 0x06, TNF_RESERVED: 0x07, RTD_TEXT: [0x54], // "T"
L52
RTD_URI: [0x55], // "U" RTD_SMART_POSTER: [0x53, 0x70], // "Sp" RTD_ALTERNATIVE_CARRIER: [0x61, 0x63], // "ac" RTD_HANDOVER_CARRIER: [0x48, 0x63], // "Hc" RTD_HANDOVER_REQUEST: [0x48, 0x72], // "Hr" RTD_HANDOVER_SELECT: [0x48, 0x73], // "Hs" /** * Creates a JSON representation of a NDEF Record. * * @tnf 3-bit TNF (Type Name Format) - use one of the TNF_* constants * @type byte array, containing zero to 255 bytes, must not be null * @id byte array, containing zero to 255 bytes, must not be null * @payload byte array, containing zero to (2 ** 32 - 1) bytes, must not be null * * @returns JSON representation of a NDEF record * * @see Ndef.textRecord, Ndef.uriRecord and Ndef.mimeMediaRecord for examples */ record: function (tnf, type, id, payload) { // handle null values if (!tnf) { tnf = ndef.TNF_EMPTY; } if (!type) { type = []; } if (!id) { id = []; } if (!payload) { payload = []; } // convert strings to arrays if (!(type instanceof Array)) { type = nfc.stringToBytes(type); } if (!(id instanceof Array)) { id = nfc.stringToBytes(id); } if (!(payload instanceof Array)) { payload = nfc.stringToBytes(payload); } return { tnf: tnf, type: type, id: id, payload: payload }; }, /**
L53
* Helper that creates an NDEF record containing plain text. * * @text String of text to encode * @languageCode ISO/IANA language code. Examples: “fi”, “en-US”, “fr- CA”, “jp”. (optional) * @id byte[] (optional) */ textRecord: function (text, languageCode, id) { var payload = textHelper.encodePayload(text, languageCode); if (!id) { id = []; } return ndef.record(ndef.TNF_WELL_KNOWN, ndef.RTD_TEXT, id, payload); }, /** * Helper that creates a NDEF record containing a URI. * * @uri String * @id byte[] (optional) */ uriRecord: function (uri, id) { var payload = uriHelper.encodePayload(uri); if (!id) { id = []; } return ndef.record(ndef.TNF_WELL_KNOWN, ndef.RTD_URI, id, payload); }, /** * Helper that creates a NDEF record containing an absolute URI. * * @text String * @id byte[] (optional) */ absoluteUriRecord: function (text, id) { if (!id) { id = []; } return ndef.record(ndef.TNF_ABSOLUTE_URI, nfc.stringToBytes(text), id, []); }, /** * Helper that creates a NDEF record containing an mimeMediaRecord. * * @mimeType String * @payload byte[] * @id byte[] (optional) */ mimeMediaRecord: function (mimeType, payload, id) { if (!id) { id = []; } return ndef.record(ndef.TNF_MIME_MEDIA, nfc.stringToBytes(mimeType), id, payload);
L54
}, /** * Helper that creates an NDEF record containing an Smart Poster. * * @ndefRecords array of NDEF Records * @id byte[] (optional) */ smartPoster: function (ndefRecords, id) { var payload = []; if (!id) { id = []; } if (ndefRecords) { // make sure we have an array of something like NDEF records before encoding if (ndefRecords[0] instanceof Object && ndefRecords[0].hasOwnProperty('tnf')) { payload = ndef.encodeMessage(ndefRecords); } else { // assume the caller has already encoded the NDEF records into a byte array payload = ndefRecords; } } else { console.log("WARNING: Expecting an array of NDEF records"); } return ndef.record(ndef.TNF_WELL_KNOWN, ndef.RTD_SMART_POSTER, id, payload); }, /** * Helper that creates an empty NDEF record. * */ emptyRecord: function() { return ndef.record(ndef.TNF_EMPTY, [], [], []); }, /** * Encodes an NDEF Message into bytes that can be written to a NFC tag. * * @ndefRecords an Array of NDEF Records * * @returns byte array *
L55
* @see NFC Data Exchange Format (NDEF) http://www.nfcforum.org/specs/spec_list/ */ encodeMessage: function (ndefRecords) { var encoded = [], tnf_byte, type_length, payload_length, id_length, i, mb, me, // messageBegin, messageEnd cf = false, // chunkFlag TODO implement sr, // boolean shortRecord il; // boolean idLengthFieldIsPresent for(i = 0; i < ndefRecords.length; i++) { mb = (i === 0); me = (i === (ndefRecords.length - 1)); sr = (ndefRecords[i].payload.length < 0xFF); il = (ndefRecords[i].id.length > 0); tnf_byte = ndef.encodeTnf(mb, me, cf, sr, il, ndefRecords[i].tnf); encoded.push(tnf_byte); type_length = ndefRecords[i].type.length; encoded.push(type_length); if (sr) { payload_length = ndefRecords[i].payload.length; encoded.push(payload_length); } else { payload_length = ndefRecords[i].payload.length; // 4 bytes encoded.push((payload_length >> 24)); encoded.push((payload_length >> 16)); encoded.push((payload_length >> 8)); encoded.push((payload_length & 0xFF)); } if (il) { id_length = ndefRecords[i].id.length; encoded.push(id_length); } encoded = encoded.concat(ndefRecords[i].type);
L56
if (il) { encoded = encoded.concat(ndefRecords[i].id); } encoded = encoded.concat(ndefRecords[i].payload); } return encoded; }, /** * Decodes an array bytes into an NDEF Message * * @bytes an array bytes read from a NFC tag * * @returns array of NDEF Records * * @see NFC Data Exchange Format (NDEF) http://www.nfcforum.org/specs/spec_list/ */ decodeMessage: function (bytes) { var bytes = bytes.slice(0), // clone since parsing is destructive ndef_message = [], tnf_byte, header, type_length = 0, payload_length = 0, id_length = 0, record_type = [], id = [], payload = []; while(bytes.length) { tnf_byte = bytes.shift(); header = ndef.decodeTnf(tnf_byte); type_length = bytes.shift(); if (header.sr) { payload_length = bytes.shift(); } else { // next 4 bytes are length payload_length = ((0xFF & bytes.shift()) << 24) | ((0xFF & bytes.shift()) << 26) | ((0xFF & bytes.shift()) << 8) | (0xFF & bytes.shift());
L57
} if (header.il) { id_length = bytes.shift(); } record_type = bytes.splice(0, type_length); id = bytes.splice(0, id_length); payload = bytes.splice(0, payload_length); ndef_message.push( ndef.record(header.tnf, record_type, id, payload) ); if (header.me) break; // last message } return ndef_message; }, /** * Decode the bit flags from a TNF Byte. * * @returns object with decoded data * * See NFC Data Exchange Format (NDEF) Specification Section 3.2 RecordLayout */ decodeTnf: function (tnf_byte) { return { mb: (tnf_byte & 0x80) !== 0, me: (tnf_byte & 0x40) !== 0, cf: (tnf_byte & 0x20) !== 0, sr: (tnf_byte & 0x10) !== 0, il: (tnf_byte & 0x8) !== 0, tnf: (tnf_byte & 0x7) }; }, /** * Encode NDEF bit flags into a TNF Byte. * * @returns tnf byte * * See NFC Data Exchange Format (NDEF) Specification Section 3.2 RecordLayout */ encodeTnf: function (mb, me, cf, sr, il, tnf) {
L58
var value = tnf; if (mb) { value = value | 0x80; } if (me) { value = value | 0x40; } // note if cf: me, mb, li must be false and tnf must be 0x6 if (cf) { value = value | 0x20; } if (sr) { value = value | 0x10; } if (il) { value = value | 0x8; } return value; } }; // nfc provides javascript wrappers to the native phonegap implementation var nfc = { addTagDiscoveredListener: function (callback, win, fail) { document.addEventListener("tag", callback, false); cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "registerTag", []); }, addMimeTypeListener: function (mimeType, callback, win, fail) { document.addEventListener("ndef-mime", callback, false); cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "registerMimeType", [mimeType]); }, addNdefListener: function (callback, win, fail) { document.addEventListener("ndef", callback, false); cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "registerNdef", []); }, addNdefFormatableListener: function (callback, win, fail) {
L59
document.addEventListener("ndef-formatable", callback, false); cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "registerNdefFormatable", []); }, write: function (ndefMessage, win, fail) { cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "writeTag", [ndefMessage]); }, share: function (ndefMessage, win, fail) { cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "shareTag", [ndefMessage]); }, unshare: function (win, fail) { cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "unshareTag", []); }, handover: function (uris, win, fail) { // if we get a single URI, wrap it in an array if (!Array.isArray(uris)) { uris = [ uris ]; } cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "handover", uris); }, stopHandover: function (win, fail) { cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "stopHandover", []); }, erase: function (win, fail) { cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "eraseTag", [[]]); }, removeTagDiscoveredListener: function (callback, win, fail) { document.removeEventListener("tag", callback, false); cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "removeTag", []); }, removeMimeTypeListener: function(mimeType, callback, win, fail) { document.removeEventListener("ndef-mime", callback, false); cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "removeMimeType", [mimeType]); }, removeNdefListener: function (callback, win, fail) { document.removeEventListener("ndef", callback, false); cordova.exec(win, fail, "NfcPlugin", "removeNdef", []); }
L60
}; var util = { // i must be <= 256 toHex: function (i) { var hex; if (i < 0) { i += 256; } hex = i.toString(16); // zero padding if (hex.length == 1) { hex = "0" + hex; } return hex; }, toPrintable: function(i) { if (i >= 0x20 & i <= 0x7F) { return String.fromCharCode(i); } else { return '.'; } }, bytesToString: function (bytes) { var bytesAsString = ""; for (var i = 0; i < bytes.length; i++) { bytesAsString += String.fromCharCode(bytes[i]); } return bytesAsString; }, // http://stackoverflow.com/questions/1240408/reading-bytes-from-a-javascriptstring#1242596 stringToBytes: function (str) { var ch, st, re = []; for (var i = 0; i < str.length; i++ ) { ch = str.charCodeAt(i); // get char st = []; // set up "stack" do { st.push( ch & 0xFF ); // push byte to stack
L61
ch = ch >> 8; // shift value down by 1 byte } while ( ch ); // add stack contents to result // done because chars have "wrong" endianness re = re.concat( st.reverse() ); } // return an array of bytes return re; }, bytesToHexString: function (bytes) { var dec, hexstring, bytesAsHexString = ""; for (var i = 0; i < bytes.length; i++) { if (bytes[i] >= 0) { dec = bytes[i]; } else { dec = 256 + bytes[i]; } hexstring = dec.toString(16); // zero padding if (hexstring.length == 1) { hexstring = "0" + hexstring; } bytesAsHexString += hexstring; } return bytesAsHexString; } }; // this is a module in ndef-js var textHelper = { decodePayload: function (data) { var languageCodeLength = (data[0] & 0x1F), // 5 bits languageCode = data.slice(1, 1 + languageCodeLength), utf16 = (data[0] & 0x80) !== 0; // assuming UTF-16BE // TODO need to deal with UTF in the future // console.log("lang " + languageCode + (utf16 ? " utf16" : " utf8")); return util.bytesToString(data.slice(languageCodeLength + 1)); }, // encode text payload // @returns an array of bytes
L62
encodePayload: function(text, lang, encoding) { // ISO/IANA language code, but we're not enforcing if (!lang) { lang = 'en'; } var encoded = util.stringToBytes(lang + text); encoded.unshift(lang.length); return encoded; } }; // this is a module in ndef-js var uriHelper = { // URI identifier codes from URI Record Type Definition NFCForum-TSRTD_URI_1.0 2006-07-24 // index in array matches code in the spec protocols: [ "", "http://www.", "https://www.", "http://", "https://", "tel:", "mailto:", "ftp://anonymous:anonymous@", "ftp://ftp.", "ftps://", "sftp://", "smb://", "nfs://", "ftp://", "dav://", "news:", "telnet://", "imap:", "rtsp://", "urn:", "pop:", "sip:", "sips:", "tftp:", "btspp://", "btl2cap://", "btgoep://", "tcpobex://", "irdaobex://", "file://", "urn:epc:id:", "urn:epc:tag:", "urn:epc:pat:", "urn:epc:raw:", "urn:epc:", "urn:nfc:" ], // decode a URI payload bytes // @returns a string decodePayload: function (data) { var prefix = uriHelper.protocols[data[0]]; if (!prefix) { // 36 to 255 should be "" prefix = ""; } return prefix + util.bytesToString(data.slice(1)); }, // shorten a URI with standard prefix // @returns an array of bytes encodePayload: function (uri) { var prefix, protocolCode, encoded; // check each protocol, unless we've found a match // "urn:" is the one exception where we need to keep checking // slice so we don't check "" uriHelper.protocols.slice(1).forEach(function(protocol) { if ((!prefix || prefix === "urn:") && uri.indexOf(protocol) === 0) {
L63
prefix = protocol; } }); if (!prefix) { prefix = ""; } encoded = util.stringToBytes(uri.slice(prefix.length)); protocolCode = uriHelper.protocols.indexOf(prefix); // prepend protocol code encoded.unshift(protocolCode); return encoded; } }; // added since WP8 must call a named function // TODO consider switching NFC events from JS events to using the PG callbacks function fireNfcTagEvent(eventType, tagAsJson) { setTimeout(function () { var e = document.createEvent('Events'); e.initEvent(eventType, true, false); e.tag = JSON.parse(tagAsJson); console.log(e.tag); document.dispatchEvent(e); }, 10); } // textHelper and uriHelper aren't exported, add a property ndef.uriHelper = uriHelper; ndef.textHelper = textHelper; // create aliases nfc.bytesToString = util.bytesToString; nfc.stringToBytes = util.stringToBytes; nfc.bytesToHexString = util.bytesToHexString; // kludge some global variables for plugman js-module support // eventually these should be replaced and referenced via the module window.nfc = nfc; window.ndef = ndef; window.util = util; window.fireNfcTagEvent = fireNfcTagEvent;
L64
video.js cordova.define("cordova/plugin/videoplayer", function(require, exports, module) { var exec = require("cordova/exec"); var VideoPlayer = function () {}; /** * Starts the video player intent * * @param url The url to play */ VideoPlayer.prototype.play = function(url) { exec(null, null, "VideoPlayer", "playVideo", [url]); }; var videoPlayer = new VideoPlayer(); module.exports = videoPlayer; }); if (!window.plugins) { window.plugins = {}; } if (!window.plugins.videoPlayer) { window.plugins.videoPlayer = cordova.require("cordova/plugin/videoplayer"); }