60
DAFTAR PUSTAKA Alfiyah, Sri Widyati. 2010. Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Diabetes Militus pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang Tahun 2010. Tesis Universitas Negeri Semarang. American Diabetes Association, 2010. Standard of Medical Care in Diabetes. Diabetes Journal. Vol.33. Andi, Susilowati et al. 2008. Faktor Resiko Diabetes Militus di Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar. Jurnal Ilmiyah Nasional. Bennet, P. Epidemiology of type 2 diabetes mellitus. In (LeRoith et. Al, eds), Diabetes Mellitus a Fundamenta and Clinical Text. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins; 2000. Pg. 544-7. Buraerah, Hakim. 2010. Analisis Faktor Resiko Diabetes Militus Tipe 2 di puskesmas Tanrutedong, sidenreng Rappang, 2007. Jurnal Ilmiah Nasional. Bustan, M.N., 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. PT Rineka. Cipta. Jakarta. Cuasay LC, Lee ES, Orlander PP, Steffen- Batey L, hanis CL. Prevelence and Determinants of tipe 2 Diabetes Among Filipino-Americans in Houston, Texas Metropolitan Statistical Area, Diabetes care; 24(12), Pg. 2054-8 :2001 Corwin, J. Elizabeth. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: EGC. Dahlan Sopiyudin, M. (2010). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
61
Departemen Kesehatan. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Departemen Kesehatan. 2009. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Diabetes Melitus. Diabetes UK. 2010. Diabetes in the UK 2010: Key Statistics on Diabetes. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2010. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman. Yogyakarta. Fatmawati, Ari. 2010. Faktor Resiko Kejadian Diabetes Militus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Kalijaga Demak). Tesis Universitas Negeri Semarang. Feinglos N. Mark., Beatriz Luna., 2001. Drug induce hyperglycemia. The journal of the American medical association.Vol 286.16. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hastuti, Rini Tri. 2008. Faktor-Faktor Resiko Ulkus Diabetika Pada Penderita Diabetes Militus (Studi Kasus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta). Tesis Universitas Diponogoro. Hawkins M, Rossetti L. Insulin Resistance and Its Role in the Pathogenesis of Type 2 Diabetes. In : Kahn CR, King GL, Moses AC, Weir GC, JacobsonAM, Smith RJ (Eds) Joslin’s Diabetes Mellitus. Lippincott Williams & Wilkin.Philadelphia. Pg 425-448, 2005 Irawan, Dedi. 2010. Prevalensi Dan Faktor Resiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Tesis Universitas Indonesia. Kaban, Sempakata. 2007. Diabetes Tipe 2 di Kota Sibolga Tahun 2005. Majalah Kedokteran Nusantara.Volume 40 No. 2 Juni 2007. Katzung, B.G., Masters, S.B., Trevor, A.J. 2009. Basic & Clinical Pharmacology, 11th Ed. New York: McGraw-Hill
62
Kementrian Kesehatan. 2010. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Resiko Diabetes Militus. Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2013. Kumar, Vinay; Fausto, Nelson; Abbas, Abul K.; Cotran, Ramzi S. ; Robbins, Stanley L., 2005. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease (ed. 7th). Philadelphia, Pa.: Saunders. hlm. 1194–1195. Kuntoro, 2009. Dasar Filosofis Metodologi Penelitian. Pustaka Melati., Surabaya. Latu, Jeanne. 1983. Menafsirkan Hasil Tes laboratorium. Cermin Dunia Kedokteran No. 30 1983: Hlm. 3-6. Leahy JL. B-cell Dysfunction in Type 2 Diabetes In : Kahn CR, King GL,Moses AC, Weir GC, Jacobson AM, Smith RJ (Eds) Joslin’s Diabetes Mellitus. Lippincott Williams & Wilkin. Philadelphia. Pg 449-462, 2005 Mihardja, Laurentina. 2010. Faktor Resiko Terbesar dan Masalah Pengendalian Diabetes Militus di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat. Program Insentif Terapan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Ningtias,2011. Prevalensi Diabetes Melitus Di Puskesmas Ngaglik I Dan II Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Periode Januari 2011-Desember 2011.Yogyakarta. Pandelaki, K., 2011. Gambaran faktor risiko pasien diabetes melitus tipe II di Poliklinik endokrin RSU Prof. Dr. R.D Kandou Manado Periode Mei 2011-Oktober 2011. Manado. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Militus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta. Piette. Effectiveness of Self-management Education. Dalam: Gan D, AllgotB, King H, Lefebvre P, Mbanya JC, Silink M, penyunting. Diabetes Atlas.
63
Edisi ke-2. Belgium: International Diabetes Federation; 2003: Pg.20715. Rismayanthi, C., 2011. Terapi Insulin sebagai Alternatif Pengobatan bagi PenderitaDiabetes. UNY. YOGYAKARTA. Powers AC. Diabetes mellitus. In: Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL,Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. Harrison’s Principles of Internal Medicine.17th Edition. United States: The McGraw-Hill Companies; 2008. hal 2275-304. Pramono, R.Bowo, Diabetes Mellitus dalam Buka ajar penyakit dalam. Staf penyakit dalam universitas gadjah mada, 2012. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. UGM Press. Yogyakarta. Rochmah, W. Diabetes melitus pada usia lanjut, dalam Sudoyo. Buku ajar ilmu Penyakit Dalam. (3rd Ed.). (hlm 1937-1939). Jakarta: Pusat Penerbit Departemen : 2006 Pusparani. 2007. Obesitas Sentral, Sindroma Metabolik dan Diabetes Melitus Tipe Dua. Universitas Mediciana 2007:Hlm. 195-204 Sanjaya, I Nyoman. 2006. Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor Resiko Diabetes Melitus Tipe II Di Tabanan. Sarwono Waspadji. 2006. Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 1. Sitepoe, M, 2000. Kekhususan Rokok Indonesia, PT Gramedia Widiasarana. Indonesia, Jakarta. Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo dkk, EGC, Jakarta. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing.
64
Sugondo S. 2006. Farmakoterapi pada pengendalian glikemia diabetes mellitus tipe 2. Dalam : Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Hlm.1882-5 Suyono S. Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam : Sudoyo AW, SetyohadiB, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4.Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006. Hlm.1874-8 Tapp R, Shaw J, Zimmet P. Complications of Diabetes. Dalam: Gan D,Allgot B, King H, Lefebvre P, Mbanya JC, Silink M, penyunting. Diabetes Atlas. Edisi ke-2. Belgium: International Diabetes Federation; 2003:h.72-112) Trisnawati SK, Setyorogo S. Faktor Risiko Kejadian Diabetes mellitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2013;5(1):6-11. Waspadji S. Komplikasi kronik diabetes: Mekanisme terjadinya, diagnosisdan strategi pengelolaan. Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, SimadibrataM, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006. Hlm.1874-8 WHO, 2004.Global Prevalence Of Diabetes. Diabetes Care. 27:1047 -1053 Wiardani, Ni Komang. 2005. Pola makan dan obesitas sebagai faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 di rumah sakit sanglah Denpasar. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Winarsumu, T., 2006. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang