1
CONTOH A. JUDUL
‘’ MEGABIODIVERSITY IN TERARIUM “ (Inovasi Pengemasan Tanaman Hias sebagai Media Mengurangi Tingkat Polusi Skala Rumah Tangga Perkotaan) B. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia di mata dunia dikenal sebagai megabiodiversity country. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak dalam lintasan distribusi keanekaragaman hayati benua Asia, benua Australia dan wilayah peralihan Wallacea, sehingga Indonesia dikatakan sebagai salah satu kawasan pusat keragaman hayati yang terkaya di dunia. Indonesia mempunyai 25.000 spesies tumbuhan berbunga (10% dari tumbuhan berbunga dunia), 515 spesies mamalia (12% dari jumlah mamalia di dunia), 1500 spesies burung, 600 spesies reptilia dan 270 spesies amfibi. (www.kompas.com). Namun
dalam
realitanya
kondisi
Indonesia
kini
semakin
memprihatinkan, terutama pencemaran gas rumah kaca yang tidak mengenal batas wilayah yang terjadi di kota-kota besar. Pembangunan besar-besaran yang menimbulkan efek pemanasan global (global warming) yang ada di Indonesia merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu. Selain itu kondisi perkotaan saat ini dalam memenuhi kebutuhan kota terutama untuk pemukiman dan lahan perekonomian seringkali lahan terbuka hijau menjadi korban. Ruang Terbuka Hijau adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana dan atau budidaya pertanian (Budiyono, 2006). Ruang terbuka hijau merupakan salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini yang itu menjadi paru-paru kota. Menurut Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang disebutkan bahwa RTH minimal harus memiliki luasan 30% dari luas total wilayah, dengan porsi 20% sebagai RTH publik. Pengalihan fungsi lahan tersebut yaitu dengan dibangunnya Perumahan-perumahan baru kemudian Rumahan Toko (ruko) yang berdiri kokoh di pinggir jalan dan lain sebagainya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi lingkungan perkotaan yang rusak adalah Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
2
CONTOH
dengan pembangunan ruang terbuka hijau kota yang mampu memperbaiki keseimbangan ekosistem kota. Berikut data tentang jumlah CO2 yang di hasilkan dari 25 negara di dunia diantaranya sebagai berikut : Negara
Jumlah CO2 yang dihasilkan (dalam ton)
Indonesia
92.900.000
Iran
86.200.000
Ukraina
79.100.000
Thailand
76.400.000
Arab Saudi
75.900.000
Kazhakstan
62.300.000
Malaysia
61.100.000
Belanda
58.900.000
Sumber: www.cnnindonesia.com Pada tahun 1965 hingga 1985 terdapat masterplan tata ruang kota Jakarta yang menyatakan RTH di ibukota masih terdapat seluas 36 persen. Angka ini menurun pada periode kedua yakni 1985 hingga 2005 yang hanya tinggal 26 persen. Sedangkan untuk perode ketiga yakni 2000 hingga 2010 target RTH hanya sebesar 13,9 persen (www.poskota.co.id). Kemudian di kota Malang, pada tahun 1996 ada 35 jenis burung, namun hasil survei Profauna Indonesia tahun 2009 jumlahnya menyusut hingga 16 jenis burung saja. Hal ini semua disebabkan kurangnya ruang terbuka hijau yang semakin berkurang dikarenakan kota Malang yang saat ini mulai berubah menjadi kota modern yang mengedapankan pembangunan fisik seperti perumahan, ruko maupun mall. Berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang, jumlah ruang terbuka hijau di Kota Malang hanya tersisa 17 persen dari total luas lahan sebesar 11.005,7 hektar (www.surya.co.id). Dari semua permasalahan diatas dapat disimpulkan, bahwa pentingnya menjaga kelestarian alam, ekosistem, dan udara bersih di daerah perkotaan yang telah di penuhi gedung-gedung dan asap kendaraan bermotor. Oleh sebab itu diperlukan sebuah media atau cara untuk mengurangi tingkat polusi, media yang dapat membantu melestarikan lingkungan dan media yang tidak terlalu memerlukan banyak tempat untuk mengurangi polusi perkotaan. Sehingga benarFinalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
3
CONTOH
benar dapat menjadi suatu media penyaring udara dari berbagai polutan yang di hasilkan oleh polusi di perkotaan tanpa menghambat proses pembangunan kota. Terarium atau vivarium adalah media atau wadah yang terbuat dari kaca atau plastik transparan berisi tanaman, yang diperuntukkan bagi beragam kebutuhan, seperti untuk penelitian, metode bercocok tanam maupun dekorasi. Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan biosfer buatan yang paling alami karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang terjadi di alam. Sehingga terarium dapat juga dijadikan laboratorium biologi mini. Kreasi tanaman hias yang unik, indah, cantik dan inovatif ini memiliki banyak keunggulan dan manfaat yang akan kita dapatkan. Penghias Ruangan yang cantik ini mampu menjadi media pengganti RTH yang semakin menurun, karena mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut :
Tanaman anti POLUSI dan tanaman anti RADIASI
Mengurangi jumlah gas polutan di udara karena digunakan dalam metabolisme sel
Menyerap radiasi alat-alat elektronik seperti TV, monitor, dan HP
Menyegarkan ruangan sehingga udara menjadi lebih segar
Alternatif membuat taman/kebun/penghijauan di lahan terbatas
Alternatif kemudahan bagi media penelitian dan pelestarian tanaman Berdasarkan uraian di atas, melalui Program Kreatifitas Mahasiswa
bidang Kewirausahaan ini tim penulis bermaksud untuk mengembangkan jenis tanaman hias Indonesia dengan membuka usaha Penjualan Terarium. Usaha ini dilatar belakangi oleh banyaknya peminat tumbuhan yang tidak mempunyai lahan untuk menyalurkan hobi di bidang tanaman. Selain itu tanaman hias ini mampu dijadikan sebagai hiasan ruangan yang berperan aktif dalam mendukung kesehatan masyarakat, pencegahan polusi serta pelestarian keanekaragaman hayati.
C. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas, diketahui bahwa usaha Terarium sangatlah prospektif untuk dikembangkan. Oleh karenanya diharapkan melalui event
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
4
CONTOH
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini dapat diperoleh modal awal yang cukup untuk mendirikan usaha Terarium.
D. TUJUAN Sesuai dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari program ini adalah: 1) Mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan 2) Mendapatkan profit dari usaha bisnis Terarium 3) Menciptakan citra terrarium yang indah, menarik dari segi kemasan, tanaman anti polusi, aman, terjangkau serta menunjang kesehatan konsumen 4) Menciptakan media yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan konsep save our nature 5) Merupakan upaya untuk memanfaatkan dan memberi nilai tambah atas keanekaragaman hayati bangsa Indonesia dengan tetap melestarikannya.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dapat membuka usaha bisnis terarium yang profitable. Selain itu, terrarium ini dapat membantu melestarikan bangsa Indonesia sebagai salah satu Negara Megabiodiversitas. Dengan berbagai keunggulan dan kreatifitas desain pengemasan produk diharapkan akan tercipta Brand Image yang baik dari terrarium ini, sehingga mendapatkan tempat yang khusus di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut didukung dengan citra yang diciptakan yakni meliputi keunggulan estetika, seni, keterjangkauan harga, kemanfatan serta pengemasan yang indah dan menarik. Usaha ini juga akan membuka peluang kerja bagi masyarakat khususnya masyarakat di Kota Malang yang kaya akan keanekaragaman bunga.
F. KEGUNAAN Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari program kewirausahaan ini adalah : A. Segi Ekonomi: 1) Bagi Masyarakat Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
5
CONTOH
Masyarakat dapat memperoleh accessories yang indah, praktis, murah, serta memiliki banyak manfaat. Selain itu masyarakat akan mendapatkan pengalaman (experience) baru dalam seni menaman tumbuhan yang tidak memakan banyak tempat namun tetap mempunyai nilai manfaat yang cukup bagus terutama pada lokasi perumahan kota. Mengacu pada trend masyarakat yakni save our nature. Maka dengan hadirnya terrarium ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tanaman yang dapat mengurangi tingkat polusi di linkungan perkotaan dengan harga yang cukup terjangkau. 2) Bagi Pemerintah Menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi pengangguran. B. Segi Sosial: 1) Bagi Masyarakat Dapat mereduksi beberapa permasalahan polusi perkotaan yang dihadapi oleh masyarakat akibat asap yang ditimbulkan dari kesibukan kota. 2) Bagi Pemerintah Mendukung program pemerintah dalam melestarikan kekayaan alam Indonesia. Sebagai media penggati ruang hiijau terbuka (RTH) dalam mengurangi polusi udara di perkotaan.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Dalam ilmu pemasaran terdapat konsep bauran pemasaran yang meliputi 4 P (Product, Price, Place, Promotion). Dimana konsep tersebut membatu dalam menganalisis secara mendalam hal yang berkaitan dengan peluang produk tersebut mendapatkan market share. Adapun konsep 4 P tersebut meliputi : 1)
Product Ditinjau dari segi produk, terrarium adalah salah satu variasi baru tanaman hias. Dengan bentuk yang menarik diharapkan para konsumen lebih tertarik dikarenakan lebih efiisien dan memiliki keunikan tersendiri dari bentuk, dan manfaat yang ditawarkan.
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
6
CONTOH 2)
Price Setelah produk, harga (price) menjadi pertimbangan yang penting dalam setiap pembelian. Harga yang akan dilaunching dipasaran disesuaikan dengan produk tanaman hias yang ada di masyarakat. Harga yang dipatok sebagai harga dasar dari produk terarium ini rata-rata adalah Rp. 25.000,- perkemasan. Hal ini berarti produk ini memiliki harga yang kompetitif dan siap untuk bersaing dengan produk terarium yang lain di pasaran.
3)
Place Sebelum suatu usaha memulai operasinya maka terlebih dahulu perlu ditentukan lokasinnya baik lokasi produksi maupun pemasarannya. Lokasi (place) merupakan faktor penting dalam menunjang kesuksesan usaha. Lokasi produksi terarium ini dilakukan di rumah sendiri karena tidak akan memakan banyak tempat. Sedangkan untuk lokasi pasar akan dilakukan di seputaran kampus Universitas X serta di instansi pemerintahan maupun swasta dan perumahan-perumahan di Kota Malang.
4)
Promotion Suatu produk tidak akan terjual dengan baik apabila tidak dilakukan promosi (promotion). Promosi dilakukan dengan cara Mouth
to
Mouth
(dari
mulut
ke
mulut).
Media
untuk
pengimplementasian konsep tersebut adalah dengan datang dari acara ke acara, misalnya acara arisan, pengajian, pertemuan desa, dan lain-lain. Hal ini dilakukan karena terrarium adalah media baru yang belum terlalu dikenal oleh kebanyakan masyarakat. Sehingga yang akan dilakukan adalah sosialisasi dari acara-acara atau eventevent kemasyarakatan sekaligus memberikan edukasi mengenai beberapa manfaat terarium. Selain itu promosi akan dilaksanakan dengan mendekati konsumen yakni melalui penyebaran brosur, pamflet. Pamflet yang disebarkan memiliki segmen pasar remaja dan dewasa sehingga desain pamfletpun akan full color dan disesuaikan dengan emosi atau psikologis konsumen pada segmen Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
7
CONTOH
ini. Selain itu juga promosi dilakukan melalui media internet dengan cara membuat web, blog dan E-mail, mengikuti dan membuka stand-stand dipameran dan mendatangi perkantoran (instansi-instansi pemerintahan maupun swasta) serta secara periodik mengikuti trend kegemaran konsumen. Hal tersebut dilakukan dengan memperbanyak jenis variasi terarium. Dan sebagai upaya memperkenalkan Terarium maka pelaksana PKM juga akan melakukan strategi direct selling dengan menjual terrarium serta melakukan promosi langsung pada beberapa titik keramaian di kota Malang. Dalam usaha produksi terarium ini terdapat 4 aspek yang menjadi landasan bahwa usaha produksi terarium ini layak untuk dijadikan sebagai ladang bisnis baru, yakni: 1. Aspek pasar a. Market potensi : Semua Kalangan dari anak-anak sampai orang tua b. Market share
: 1. Masyarakat Kota Malang 2. Instansi Pemerintahan maupun Swasta 3. Perumahan-perumahan di Kota Malang dan sekitarnya
c. Strategi
:
Membuka usaha produksi terarium ini, merupakan bisnis yang tepat dengan pelanggan terbesar adalah para remaja, dewasa seta masayarakat umum atau kalangan tua dan perkantoran (instansi-instansi pemerintahan maupun swasta). Namun demikian hendaknya diperlukan juga sebuah inovasi strategi dalam menjalankan usaha produksi terarium ini. Dalam perencanaan usaha ini strategi yang digunakan adalah strategi ”jemput bola”. Yang berarti bahwa wirausahawan harus mencari dan mendapatkan pelangganpelanggan baru tanpa harus menunggu pelanggan sendiri yang datang ke wirausahawan. Strategi tersebut dilaksanakan dengan mendekati konsumen yakni melalui penyebaran brosur, melalui media internet dengan cara membuat web, blog dan E-mail, mengikuti dan membuka stand-stand di pameran dan mendatangi instansi-instansi pemerintahan maupun swasta serta secara periodik mengikuti trend kegemaran konsumen. Dan sebagai Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
8
CONTOH
upaya memperkenalkan terrarium ini maka pelaksana PKM juga akan melakukan strategi direct selling dengan menjual terrarium serta melakukan promosi langsung pada beberapa titik keramaian di kota Malang. Hal tersebut menjadi langkah awal dalam memperkenalkan produk dan berusaha menempatkan produk dalam tahap pertumbuhan dalam tahap PLC (produk life cycle). 2. Aspek teknik Secara teknis lokasi produksi terarium ini menempati salah satu rumah milik peserta PKM, dimana di bagian belakang rumah masih tersedia tempat untuk berproduksi. Lokasi tersebut terletak di jl. Gajayana gang IV No 613a, Malang, kelurahan Ketawang Gede, kecamatan Lowakwaru. Lokasi tersebut dekat dengan kawasan sentra bunga Splendid serta dekat dengan kawasan elite kota Malang yakni kawasan perumahan Pondok Blimbing Indah, Ijen. Selain itu lokasi juga dekat dengan perkantoran Dan akses jalan yang memudahkan ketersediaan dan ketepatan penyediaan bahan baku. 3.Aspek Keuangan Asumsi rencana usaha untuk mengembangkan usaha adalah sebagai berikut. Kebijakan Usaha 1
Permintaan produk
2
Harga jual produk
3
Biaya bahan baku dan bahan penolong
4
Biaya Promosi
5
Pajak
a.
Sumber Dana dan Biaya Modal
Kenaikan permintaan sebesar 10% setiap tahun Kenaikan harga jual sebesar 10% setiap tahun Kenaikan biaya bahan baku dan penolong sebesar 10% setiap tahun Kenaikan biaya promosi sebesar 10% setiap tahun Pajak sebesar 1% dari peredaran bruto untuk pendapatan 4.8 Milyar
Kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk melakukan rencana bisnis adalah sebesar Rp 9.851.000. Rencana bisnis ini mengambil kebijakan dengan menggunakan modal hanya dari satu sumber, yaitu modal pinjaman (pendanaan Dikti). Asumsi tingkat suku bunga sebesar 12% (Kementerian Koperasi dan UKM, 2015). Perhitungan modal pinjaman adalah sebagai berikut. Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
9
CONTOH Ki
= Kd x (1-t) = 0.12 x (1-0.01) = 0.12 x (0.99)
Ki
= 0.1188
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui biaya modal pinjaman adalah 0.1188. Biaya modal akan dihitung melalui rata-rata tertimbang dari berbagai biaya (weighted average cost of capital) yang kemudian hasil dari perhitungan tersebut akan dijadikan discount factor . Perhitungannya adalah sebagai berikut.
Keterangan Modal Sendiri Modal Pinjaman
Jumlah
Proporsi
Biaya Modal
0 0% 9.851.000 100% Discount Factor
0 0.1188
Proporsi x Biaya Modal 0 11.88% 11.88%
b. Perhitungan Angsuran Pinjaman Perhitungan angsuran pinjaman sebesar Rp 9.851.000 dengan bunga 12% per tahun adalah sebagai berikut.
A=
9.851.000__ = 9.851.000 = 3.243.288 (PVIFA12%,4) 3.037
Adapun perhitungan angsuran pinjaman (dalam rupiah) adalah sebagai berikut. Tahun 1 2 3 4
c.
Jumlah Awal Tahun 9,851,000 7,789,832 5,481,324 2,895,795
Tingkat Bunga 12% 12% 12% 12%
Bunga 1,182,120 934,780 657,759 347,495
Jumlah Akhir Tahun 11,033,120 8,724,612 6,139,083 3,243,290
Angsuran per Tahun 3,243,288 3,243,288 3,243,288 3,243,288
Proyeksi Permintaan
Sesuai dengan kebijakan yang telah diambil maka proyeksi permintaan selama empat tahun berjalannya usaha adalah sebagai berikut.
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
10
CONTOH Tahun Operasional Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Kenaikan 10% 0 180 198 218
Jumlah Produk 1800 1980 2178 2396
d. Proyeksi Harga Jual Sesuai dengan kebijakan yang telah diambil maka proyeksi harga jual selama empat tahun berjalannya usaha adalah sebagai berikut.
e.
Tahun Operasional
Kenaikan 10%
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
0 2.500 2.750 3.025
Harga Jual Produk (dalam unit) 25.000 27.500 30.250 33.275
Proyeksi Pendapatan 1 hari menghasikan 10 buah terarium 1 buah terarium dijual Rp 25.000,1 bulan kerja = 15 hari Jumlah produk dalam satu tahun = 10 x 15 x 12 bulan = 1800 buah Pendapatan per bulan = 15 hari × 10 buah × Rp 25.000,- = Rp 3.750.000,Pendapatan tahun 1 = Rp 3.750.000,- × 12 bulan = Rp 45.000.000,-
Sesuai dengan kebijakan yang telah diambil maka proyeksi pendapatan selama empat tahun berjalannya usaha adalah sebagai berikut.
Tahun Operasional
Harga Jual Produk
Jumlah Produk
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
25.000 27.500 30.250 33.275
1800 1980 2178 2396
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
Total Pendapatan (dalam Rupiah) 45.000.000 54.450.000 65.884.500 79.726.900
11
CONTOH f.
Penentuan harga jual dan Proyeksi Pengeluaran Biaya
Harga jual produk ini memakai dengan metode mark up price. Perhitungannya adalah sebagai berikut No 1 2 3 4 5 6 7
1
Biaya Bahan Baku: Kebutuhan Jumlah Harga (Rp) Total (Rp) Pasir Zeolit 1 Kg 3,000 3,000 Komposs 1 Kg 3,000 3,000 Batu Hias 1 Sachet 5,000 5,000 Media Kaca 10 Buah 5,000 50,000 Moss 1 Cup 50,000 50,000 Arang 1 Bungkus 1,000 1,000 Tanaman Hias10 Jenis 8,000 80,000 Total Biaya Bahan Baku (A) 192,000 Biaya Tetap: Gaji Karyawan per hari 12,000 Total Biaya Tetap (B) 12,000 Total Biaya Produksi(A+B) Biaya Produksi tiap unit Rp 204.000 / 10
204,000 20,400
Margin Keuntungan (22.5%) Harga Jual
4,600 25,000
Biaya bahan baku Tahun Operasional
Kenaikan 10%
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
0 19.200 21.120 23.232
Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong (dalam Rupiah) 192.000 211.200 232.320 255.552
Biaya tetap Tahun Operasional
Kenaikan 10%
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
0 1.200 1.320 1.452
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
Biaya Tenaga Kerja (dalam rupiah) 12.000 13.200 14.520 15.972
12
CONTOH
Biaya produksi Keterangan Biaya Produksi Per Bulan Biaya Bahan Baku Biaya Tetap Total Biaya Produksi Per Hari Total Biaya Produksi Per Tahun Lama hari kerja Banyaknya bulan dalam 1 tahun
g.
Tahun 1
Tahun 2
192,000 12,000 204,000 36,720,000 15 12
211,000 13,200 224,200 40,356,000
Tahun 3
Tahun 4
232,320 14,520 246,840 44,431,200
Hari Bulan
Perhitungan Depresiasi Pengeluaran non operasional: a. Pinset
Rp. 7.500,-
b. Sekop
Rp. 15.000,-
c. Semprotan Air
Rp. 30.000,-
d. Lem Kaca
Rp. 45.000,-
e. Cutter
Rp. 25.000,-
f. Ember Mini
Rp. 9.000,-
g. Gunting
Rp. 30.000,-
h. Kanebo
Rp. 12.000,-
i. Ceret siram
Rp. 45.000,-
Total pengeluaran non operasional
Rp 218.500,-
Harga perolehan
= Rp 218.500,-
Nilai residu diperkirakan
= Rp 30.000,-
Umur Ekonomis
= 4 tahun
Depresiasi akan dihitung melalui rumus: Depresiasi =
Harga Perolehan (HP) - Nilai Sisa (NS) Taksiran Umur Kegunaan (N)
Depresiasi =
218.000 - 30.000 = 47.000 4
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
255,552 15,972 271,524 48,874,320
13
CONTOH h. Proyeksi Biaya Promosi
i.
Tahun Operasional
Kenaikan 10%
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
0 40.000 44.000 48.400
Proyeksi Laba Rugi
Keterangan Pendapatan usaha Total Pendapatan Usaha Biaya Operasional Biaya Produksi Biaya Pemasaran Total Biaya Operasional Laba Usaha Biaya Bunga Laba Bersih Sebelum Pajak (EBT) Pajak (1%) Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)
j.
Biaya Promosi (dalam Rupiah) 400.000 440.000 484.000 532.400
Tahun 1 45,000,000 45,000,000
Tahun 2 54,450,000 54,450,000
Tahun 3 65,884,500 65,884,500
Tahun 4 79,726,900 79,726,900
36,720,000 400,000 37,120,000 7,880,000 1,182,120 6,697,880 450,000 6,247,880
40,356,000 440,000 40,796,000 13,654,000 934,780 12,719,220 544,500 12,174,720
44,431,200 484,000 44,915,200 20,969,300 657,759 20,311,541 658,845 19,652,696
48,874,320 532,400 49,406,720 30,320,180 347,495 29,972,685 797,269 29,175,416
Proyeksi Cash Inflow
Perhitungan cash inflow investasi dengan menggunakan modal sendiri dan atau modal asing (pinjaman) adalah melalui perhitungan: Proceeds (cash inflow) = laba bersih setelah pajak + depresiasi + bunga (1 pajak)
Tahun 1 2 3 4
EAT 6,247,880 12,174,720 19,652,696 29,175,416
Depresiasi 47,000 47,000 47,000 47,000
Bunga (I) 1,182,120 934,780 657,759 347,495
t 0.01 0.01 0.01 0.01
I(1 - t) 1,170,299 925,432 651,181 344,020
k. Proyeksi Kumulatif Cash Inflow Tahun 1 2 3 4
CI 7,465,179 13,147,152 20,350,877 29,566,436
Kumulatif CI 7,465,179 20,612,331 40,963,208 70,529,644
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
CI 7,465,179 13,147,152 20,350,877 29,566,436
14
CONTOH l.
Analisa Kelayakan Usaha (Capital Budgeting)
Rencana investasi dari perusahaan ternyata mempunyai cash inflow yang berbeda setiap tahunnya, sehingga rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:
Di mana: b
= Modal awal
c
= Kumulatif CI pada tahun ke-t
t
= Tahun terakhir dimana jumlah CI belum menutupi modal awal
d
= Jumlah kumulatif CI pada tahun t + 1
Payback period
= t+ = = = = = =
b-c d-c 1 + 9.851.000 - 7.465.179 20.612.331 - 7.465.179 1 + 2.385.821 13.147.152 1 + (0.1814) 1.1814 Tahun 0.1814 x 12 = 3.62 Bulan 1 Tahun 3 Bulan 18 hari
Metode Net Present Value (NPV), perhitungannya adalah sebagai berikut. NPV = Present Value Cash Inflow (PVCI) - Present Value (PV) Investasi Tahun 1 2 3 4
CI 7,465,179 13,147,152 20,350,877 29,566,436
df 11.88% 0.89381 0.79890 0.71407 0.63825 Total PVCI Initial Investment (modal awal) Net Present Value
PVCI 6,672,487 10,503,324 14,532,012 18,870,749 50,578,573 9,851,000 40,727,573
Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui besarnya NPV > 0 pada tingkat df 11.88%, maka rencana investasi tersebut layak untuk diterima.
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
15
CONTOH Metode Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
= 50.578.573 / 9.851.000 = 5.13 Metode ini berfungsi untuk mengukur present value untuk setiap rupiah yang diinvestasikan. Berdasarkan perhitungan diketahui nilai B/C ratio 5.13, Hasil tersebut menyatakan bahwa untuk setiap rupiah yang diinvestasikan akan diperoleh return sebesar Rp 5.13. sehingga rencana investasi yang akan dilakukan perusahaan layak untuk dilaksanakan.
4.Aspek Manajemen
KETUA
Bg. Keuangan
Bg. Produksi
Bg. Pemasaran
Perkantoran
Istansi Pendidikan
PKK/rumah tangga
H. METODE PELAKSANAAN 1) Waktu Pelaksanaan Program 1. Persiapan tempat produksi
: Bulan I
2. Persiapan produksi
: Bulan I
3. Pembelian bahan baku
: Bulan I
4. Penjualan dan promosi
: Bulan II-IV
2) Tempat Pelaksanaan Program 1. Produksi
: Jl. Gajayana Gang IV no. 613a, Malang.
2. Penjualan
: Kota Malang dan sekitarnya
3) Alat dan Bahan 1. Alat yang diperlukan dalam proses produksi adalah sebagai berikut: Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
16
CONTOH a. Lem Kaca b. Skop mini untuk bercocok tanam atau sendok c. Penjepit (pin Set) atau sumpit d. Gunting e. Corong plastik atau corong kertas buatan f. Penyemprot tanaman (sprayer) g. Ceret penyiraman h. Tissu i. Kuas j. Ember kecil
2. Bahan yang digunakan dalam pembutan terrarium adalah sebagai berikut: a) Pasir zeolit b) Tanah humus c) Spagnum moss d) Arang e) Batu Hias f) Media Kaca g) Tanaman Hias h) Kompos 4) Proses dan Spesifikasi Rencana Usaha a. Penyediaan tempat dan alat-alat produksi Hal pertama yang harus dilakukan dalam memproduksi suatu barang ialah penyediaan alat dan tempat produksi. Tempat produksi yang dipilih ialah rumah salah satu anggota yang berada di daerah Gajayana Gang IV no 613 A Malang. Rumah produksi yang dipilih berada tidak terlalu jauh dari pasar dan pusat perbelanjaan,yakni pasar Dinoyo kota Malang, selain itu Lokasi tersebut juga dekat dengan kawasan sentra bunga Splendid
sehingga menjamin
ketersediaan bahan, dan kualitas bahan baku. Hal tersebut sangat penting demi kelancaran produksi. Disamping itu tidak diperlukan biaya transportasi yang besar dalam proses produksi. Alat-alat produksi tersedia dalam waktu kurang lebih sekitar dua minggu setelah dana turun. b. Pelaksanaan kegiatan Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
17
CONTOH i). Produksi Terarium atau vivarium
Proses produksi terarium dapat dilakukan dirumah sendiri, proses produksi dilakukan oleh pengelola usaha secara mandiri. Produk yang dihasilkan akan dipasarkan secara langsung kepada konsumen. Setiap periodik akan dikeluarkan jenis dan desain terarium yang akan mengantisipasi kejenuhan pasar.Dalam memproduksi terarium akan sangat memperhatikan higyenitas proses produksi dan kualitas bahan. ii). Pengenalan Produk (Promosi) Pengenalan produk sebagai bentuk promosi ditujukan kepada calon konsumen. Promosi yang dilakukan dengan menyebar pamflet ke masyarakat atau calon pembeli. Pengenalan produk dilakukan dengan memberikan sampel terarium kepada calon pembeli, yaitu masyarakat, lemabaga-lembaga pemrintahan maupun swasta dan ibu-ibu kelompok PKK sebagai pengenalan awal produk yang nantinya bisa menjadi tanggapan konsumen dan keterusan dari promosi itu sendiri. Setelah hal itu dilakukan kami juga akan melakukan negosiasi untuk menjalin kerjasama dengan calon kunsumen dan calon distributor. Metode promosi untuk mahasiswa ialah dengan mengikuti bazar-bazar di lingkungan kampus yang berpotensi sebagai sarana promosi yang cukup efektif. Selain itu kami juga akan melakukan promosi produk ini dengan cara menawarkan secara langsung kepada calon konsumen. Strategi berikutnya yang digunakan adalah melakukan re-segmentasi, dimana dalam membidik market share untuk kalangan dewasa dan remaja maka isu promosi yang diketengahkan adalah produk terrarium yang dapat menunjang kesehatan karena terarium dapat menyerap polusi udara dan dijadikan hiasan dekorasi. Pemunculan isu tersebut akan mendukung upaya positioning produk di pasar. iii) Pemasaran Sistem penjualan yang dilaksanakan pada usaha terarium ini adalah kerjasama yang dilakukan secara langsung (Direct Marketing) melalui ibu-ibu PKK dan instansi pemerintahan maupun swasta. Selain itu sistem penjualan yang dilaksanakan pada usaha ini direct selling atau penjualan secara langsung ke konsumen. Dalam memasarkan produk didukung dengan lokasi pemasaran Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
18
CONTOH
yang tetap yang mendukung, yakni di jl. Gajayana gang IV No 613a, Malang, kelurahan Ketawang Gede, kecamatan Lowakwaru. Lokasi tersebut dekat dengan kawasan sentra bunga Splendid serta dekat dengan kawasan elite kota Malang yakni kawasan perumahan Pondok Blimbing Indah, Ijen. Dimana pada setiap harinya banyak warga pendatang yang memadati kawasan tersebut, hal ini merupakan potensi pemasaran produk dengan memanfaatkan konsentrasi massa pada suatu wilayah. Selain itu lokasi juga dekat dengan perkantoran baik instansi pemerinahan maupun swasta, Lembaga pendidikan mulai SD sampai Universitas. Selain itu jalan besar Ijen merupakan jalur masuknya kendaraan dari luar kota menuju ke pusat kota Malang. Tentunya dengan strategisnya tempat produksi tersebut akan mendukung dalam promosi produk. Selain itu juga membuka stand sendiri dipintu gerbang masuk kota batu yang merupakan kota pariwisata dan tempat segala jenis tanaman di Jawa Timur sehingga pengunjung akan semakin banyak. Memanfaatkan kondisi tersebut maka ruang pemasaran terarium cukup luas.
I. JADWAL KEGIATAN NO NAMA KEGIATAN 1.
Bulan I 1 2 3
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan: -Persiapan tempat √ √ dan alat produksi
3.
Pelaksanaan program: -Produksi
√
√
-Promosi
√
√
-Pelaksanaan
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
usaha 4.
Penyusunan Laporan Awal
5.
√ √
Penyusunan laporan akhir
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
√ √
CONTOH
19
6.
√
Penggandaan laporan penelitian
J. RENCANA BIAYA No
Jenis kegiatan dan barang
1
Perlengkapan dan peralatan administrasi:
2
3
4
Jumlah
Biaya satuan
Biaya total
a. Kertas A4 (80 gram)
3 rim
@Rp.
40.000,-
Rp. 120.000,-
b.Tinta printer isi ulang
2 buah
@Rp.
35.000,-
Rp. 70.000,-
c. Buku kas
3 buah
@Rp.
5.000,-
Rp. 15.000,-
d.Kwitansi
5 buah
@Rp.
5.000,-
Rp. 25.000,-
e. Nota
5 buah
@Rp
2.500,-
Rp. 12.500,-
f. Stempel
1 buah
@Rp
25.000,-
Rp. 25.000,-
j. Pinset
3 buah
@ Rp
2.500,-
Rp. 7.500,-
k. Sekop
3 buah
@ Rp
5.000,-
Rp. 15.000,-
l. Semprotan Air
2 buah
@Rp
15.000,-
Rp. 30.000,-
m.
3 buah
@Rp
15.000,-
Rp. 45.000,-
n. Cutter
5 buah
@ Rp.
5.000,-
Rp. 25.000,-
o. Ember Mini
3 buah
@Rp.
3.000,-
Rp. 9.000,-
p. Gunting
5 buah
@Rp.
6.000,-
Rp. 30.000,-
q. Tissue
4 buah
@Rp
3.000,-
Rp. 12.000,-
r. Ceret siram
3 buah
@Rp
15.000,-
Rp. 45.000,-
a. Pasar Zeolit
45 hari
@Rp 3.000,-/kg
Rp.
135.000,-
b. Kompos
45 hari
@Rp 3.000,-/kg
Rp.
135.000,-
c. Batu Hias
45 hari
@Rp 5.000,-/sachet
Rp.
225.000,-
d. Media Kaca 10 buah
45 hari
@Rp 5.000,-/buah
Rp. 2.250.000,-
e. Moss
45 hari
@Rp50.000,-/cup
Rp. 2.250.000,-
f. Arang
45 hari
@Rp 1.000,-/bngks
Rp.
g. Tanaman Hias 10 jenis
45 hari
@Rp 8.000,-/jenis
Rp. 3.600.000,-
Alat produksi:
Lem Kaca
Bahan Baku Produksi:
Biaya penunjang dan operasional:
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
45.000,-
20
CONTOH No
Jenis kegiatan dan barang a. Tranportasi
5
6
7
Jumlah
Biaya satuan
Biaya total
3 bulan
@Rp
75.000,-
Rp. 225.000,-
a. X –Banner
1 buah
@Rp.
100.000,-
Rp. 100.000,-
b. Pamflet
1 rim
@Rp
300.000,-
Rp. 300.000,-
a. Baterai kamera digital
4 buah
@Rp
10.000,-
Rp. 40.000,-
b.Cetak foto
20 lbr
@Rp
1.500,-
Rp. 30.000,-
a. CD
5 buah
@Rp
2.000,-
Rp.
10.000,-
b.Fotocopy laporan
10 eks
@Rp
2.000,-
Rp.
20.000,-
Biaya Promosi:
Dokumentasi:
Biaya Pembuatan laporan:
Total Biaya
Finalis PIMNAS Unhas Makassar Karya: Fatur, In’am, Saiful, Miftah, Rindha Universitas X KEWIRAUSAHAAN - JAKA NUGRAHA, M.AB., MBA
Rp. 9.851.000,-