PERBEDAAN EFEK PERAWATAN LUKA DENGAN MENGGUNAKAN GETAH POHON YODIUM DIBANDINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN POVIDON IODINE 10% DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA BERSIH PADA MARMUT (Cavia porcellus) Christina Dewi, S. Kep., Ns., M. Kep Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri Email :
[email protected] ABSTRACT Indonesia is a country with a good land, it present natural and cheap ingriedients. One of plants that can be used as a traditional medicine is iodium tree (Jatropha multifida L). The iodium latex of the tree consist of : amirin, kampesterol, diol, stigmaterol, sitosterol, and HCN while the trunk of the tree consist of : alkaloid, saponin, flavonoid, and tanin. The purpose of this study was to find the differences between the effects of wound care using iodium tree compared with povidon iodine 10% to accelerate wound healing in guinea pigs (Cavia porcellus). The design of this study was true experiment with post group only, the samples re 21 guinea pigs that divided into 3 groups, each groups are 7 guinea pigs, the study used the simple random sampling. The first group use the tree latex, second group use the povidon iodine 10%, and the third group use the aquadest for the wound care. The variables of this study are the average of the wound healing on each group. The result of this study showed that there is a significant differences between the treatment use iodium tree latex, povidon iodine 10%, and aquadest, it was proved by the value of p, it is 0,005. Keywords : wound care, iodium tree latex, povidon iodine 10%, wound healing ABSTRAK Alam Indonesia yang subur ini sudah menyediakan bahan alami dan ekonomis yang berasal dari tanaman. Salah satunya tanaman yang bisa digunakan sebagai pengobatan tradisional adalah pohon yodium (Jatropha multilafida L). Berbagai kandungan yang terdapat dalam getah pohon yodium (Jatropha multifida L) diantaranya : amirin, kampesterol, diol, stigmaterol, sitosterol, dan HCN sedangkan batangnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efek perawatan luka dengan menggunakan getah pohon yodium dibandingkan dengan povidon iodine 10% dalam mempercepat penyembuhan luka bersih. Desain penelitian ini adalah true experiment dengan post test group only dengan sampel terdiri dari 21 ekor marmut yang dibagi kedalam 3 kelompok perlakuan masingmasing 7 ekor marmut yang dipilih dengan simple random sampling. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah rata-rata kesembuhan luka pada perlakuan perawatan luka menggunakan getah pohon yodium, povidon iodine 10%, dan kontrol yang hanya dibersihkan menggunakan aquadest dengan menggunakan uji statistik one way anova. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa p=0,005 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara perlakuan perawatan luka menggunakan getah pohon yodium, povidon iodine 10% dan control. Kata kunci : perawatan luka, getah pohon yodium, povidon iodine 10%, penyembuhan luka
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 235
luka
Pendahuluan Luka merupakan masalah yang sering dialami tiap orang dan sering kali dianggap ringan, padahal luka itu dapat menimbulkan
infeksi.
Luka
adalah
dan
berbagai
2009).
Luka
dapat
digambarkan sebagai gangguan dalam kontinuitas sel – sel kemudian diikuti dengan
penyembuhan
merupakan tersebut
luka
pemulihan
yang
kontinuitas
(Smeltzer, 2001).
Sedangkan
luka bersih adalah luka bedah tidak terinfeksi
dimana
tidak
terdapat
inflamasi dan kontaminasi dari saluran pernafasan,
percernaan,
genital
atau
Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks namun sistematik. Proses penyembuhan luka peradangan,
kontraksi luka,
dan
metabolisme
penyembuhan luka ada banyak faktor mempengaruhi
lambatnya
penyembuhan luka diantaranya infeksi, gizi buruk, daya tahan tubuh tertekan, obat – obatan,
diabetes,
radiasi,
penyakit,merokok,stres. Sehingga dalam proses penyembuhan luka hal ini perlu dihindari
(Macruf,
perawatan
luka
untuk
2006).
penutup
preparat
Dalam
mempercepat
antibiotik
luka. Sebelum
gel
sejumlah
secara
tanaman
dan
peradangan dan penyembuhan luka. Alam Indonesia yang subur ini sudah menyediakan bahan alami dan ekonomis yang berasal dari tanaman. Salah
satunya
digunakan
tanaman
yang
sebagai
tradisional
bisa
pengobatan
adalah
pohon yodium
(Jatropha multilafida L) (Hariana,2008). Terdapat pohon
berbagai
macam
kegunaan
yodium (Jatropha multifida L) –
hari
diantaranya getah pada pohonnya
bisa
dalam
dan
kehidupan
sehari
bengkak
atau
gel
penutup
dengan
getah batang dan daun
cara
oleskan
pada luka baru
(Hariana, 2008). Berdasarkan
hasil
penelitian
para ilmuwan sebelumnya, dalam pohon yodium mengandung kandungan kimia dan efek farmakologis : memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam Pohon yodium (Jatropha multifida L) di antaranya : amirin, kampesterol, diol, stigmaterol,
sitosterol,
Batangnya
mengandung
dan
HCN. alkaloid,
saponin, flavonoid, dan tannin (Wijoyo, 2008). Berbagai
penyembuhan luka secara medis bisa diolesi
dipasaran,
hewan telah digunakan untuk mencegah
reepitelisasi,
kolagen (Kalangi, 2006). Pada proses
yang
dengan
digunakan untuk mengobati luka baru
saluran kemih (Smeltzer, 2001).
meliputi
antiseptik
merek
tradisional
terputusnya kontinuitas suatu jaringam (Sudjatmiko,
cairan
terdapat (Jatropha
dalam
kandungan
yang
Getah pohon yodium
multifida
L)
diperkirakan
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 236
sebagai antiinflamasi adalah flavanoid.
laboratorium
Sementara
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
lektin
menstimulasi
berfungsi
pertumbuhan
sel
kulit
(Priosoeryanto, 2006). Antibiotik
anatomi
Institut
Ilmu
Pemilihan sampel menggunakan random sampling dimana sampel dalam
terkandung
penelitian ini terbagi dalam 3 kelompok.
mempercepat
Jumlah sampel tiap kelompok perlakuan
penyembuhan luka karena menghambat
sebanyak 6, sehingga jumlah sampel
pertumbuhan
secara keseluruhan dibutuhkan minimal
dalam
yang
saponin
dapat
bakteri
(Priosoeryanto,
2006). Agar memperoleh sampel luka
18
bersih
tambahan
yang
penelitian
homogen ini
dan
dalam
peneliti
menggunakan
tidak
sampel
manusia
dan
setiap
kelompok
sampel
diberi
sebagai
1
cadangan
sehingga sampel secara keseluruhan yang dibutuhkan sebanyak 21 sampel.
melainkan hewan coba yaitu marmut.
Dari hasil penelitian ada tidaknya
Berdasarkan fenomena dan teori
tanda peradangan luka bersih bekas insisi
di atas, peneliti sangat tertarik untuk
yang dilakukan dalam penelitian ini
mengkaji
lebih
didapatkan
mengetahui
perbandingan
penyembuhan menggunakan
lanjut
untuk
data
rata-rata
lama
kecepatan
penyembuhan dari luka insisi tersebut.
dengan
Analisa yang akan digunakan adalah
getah pohon yodium
Parametric Test yaitu One way anova
luka
(Jatropha multifida L)
bersih
dan
povidon
dengan uji komparasi.
iodine 10 % Hasil penelitian Dari serangkaian percobaan yang
Metode penelitian Penelitian
ini
menggunakan
rancangan penelitian True Eksperimental yang dikerjakan dengan menggunakan hewan coba marmut (Cavia porcellus), untuk mengetahui efek perawatan luka dengan
menggunakan
yodium
(Jatropha
dibandingkan dengan
getah
pohon
multifida
L)
povidone iodine
10% dalam mempercepat penyembuhan luka bersih pada marmut
( Cavia
porcellus ). Penelitian ini dilakukan di
telah dilakukan pada 21 ekor marmut (Cavia
porcellus)
untuk
mengetahui
perbedaan efek perawatan luka dengan menggunakan
getah
dibandingkan
dengan
pohon
yodium
meenggunakan
Povidon iodine 10% dalam mempercepat penyembuhan luka bersih pada marmut (Cavia porcellus). Dari 21 ekor marmut (Cavia porcellus) tersebut dibagi dalam tiga kelompok yaitu pada kelompok I dilakukan perawatan luka dengan getah pohon yodium, kelompok II dilakukan
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 237
perawatan luka menggunakan Povidon iodine 10%, dan pada kelompok III hanya dilakukan
perawatan
menggunakan
aqudest (kelompok kontrol). Adapun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 : Lama penyembuhan tiap kelompok Kelompok
I
Perawatan
Getah Pohon Yodium
II
Povidon Iodine 10%
III
Kontrol
Dari tabel dan diagram di atas
Ulangan
Lama penyembuhan luka bersih (Hari)
Marmut 1
6
Marmut 2
7
Marmut 3 Marmut 4
6 6
Marmut 5
5
Marmut 6
5
Marmut 7
7
Marmut 1 Marmut 2 Marmut 3 Marmut 4 Marmut 5 Marmut 6 Marmut 7 Marmut 1
7 6 8 7 8 8 8 9
Marmut 2
8
Marmut 3
12
Marmut 4
10
Marmut 5
9
Marmut 6
-
Marmut 7
8
dengan
povidon
terlihat bahwa untuk kelompok perlakuan
menunjukkan
dengan
getah
Rata-rata ± SD ( Hari )
6 ± 0,816a
7,4 ± 0,787b
9,3 ± 1,506c
iodine rata-rata
10% lama
pohon
yodium
penyembuhan yaitu 7,4 dan SD 0,787
rata-rata
lama
dengan lama penyembuhan terbanyak
penyembuhan yaitu 6 dan SD 0,816
pada hari ke 8. Sedangkan untuk kontrol
dengan lama penyembuhan terbanyak
rata-rata lama penyembuhan yaitu 9,3 dan
menunjukkan
pada hari ke 6. Pada Kelompok perlakuan
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 238
SD 1,506 dengan lama penyembuhan
data
terbanyak pada hari ke 8 dan 9.
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas
Untuk digunakan
uji
normalitas
one-sample
atau
95%.
berdistribusi
normal.
data
data menggunakan Lavene test. Hasilnya
kolmogorov-
didapatkan nilai signifikansi 0,268 yang
Smirnov Test dengan kepercayaan sebesar 0,05
tersebut
Dari
menunjukkan data tersebut homogen.
pengujian
didapatkan nilai p>0,05 dengan kata lain Tabel 2 : Hasil analisis one way anova 95% confidence
Getah
pohon
n
Mean
SD
7
6,00
0,816
Lower
Upper
5,24
6,76
p
0.000
yodium Povidon iodine 10%
7
7,43
0,787
6,70
8,16
Kontrol (Aquadest)
6
9,33
1,506
7,75
10,91
Tabel 3 : Hasil analisis post hoc LSD 95% CI Mean
p
Lower
Upper
-1,429
-2,62
-0,23
0.022
Getah pohon yodium vs kontrol
-3,333
-4,58
-2,09
0.000
Povidone iodine 10% vs kontrol
-1,905
-3,15
-0,66
0.005
Getah pohon yodium vs povidone iodine 10%
Berdasarkan tabel 2 dari uji statistik
Post Hoc dilakukan untuk mengetahui
dengan uji one way anova didapatkan
kelompok mana yang berbeda dan mana
nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti ada
yang tidak. Hal ini dapat dilakukan bila F
perbedaan efek perawatan luka dengan
hitungnya menunjukkan ada perbedaan,
menggunakan
dari tabel diatas dapat dilihat bahwa.
getah
pohon
yodium
(Jatropha multifida L) dibandingkan
a. Perbedaan mean getah pohon yodium
dengan povidone iodine 10% dalam
dengan povidon iodine10% adalah -
mempercepat penyembuhan luka bersih
1,429, getah pohon yodium lebih kecil
pada marmut (Cavia porcellus).
1,429 poin dibanding povidon iodine 10%. Perbedaan mean getah pohon
Uji Test Post Hoc
yodium dengan kontrol adalah -3,333,
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 239
getah pohon yodium lebih kecil 3,333
darah akan berhenti mengalir dan lukanya
poin dibanding kontrol
akan
mengering
(Hariana,
2008).
b. perbedaan mean povidon iodine10%
Mengutip para ilmuwan sebelumnya,
dengan Getah pohon yodium adalah
kemampuan menyembuhkan luka diduga
1,429, (povidon iodine 10%
akibat alkaloid, saponin, flovanoid dan
lebih
besar 1,429 poin dibanding getah
tannin.
pohon
mean
antibiotik dan penghilang rasa sakit.
povidon iodine 10% dengan kontrol
Sementara kandungan flovanoid sebagai
(aquadest) adalah -1,905,
anti inflamasi dan alkaloid sebagai
yodium).
Perbedaan
povidon
iodine 10% lebih kecil 1,905 poin
Saponin
berfungsi
sebagai
penggumpal darah (Sutomo, 2006).
dibanding
Seperti halnya dalam penelitian ini
c. Perbedaan mean kontrol dengan getah
kelompok perlakuan yang diberikan getah
pohon yodium adalah 3,333 Kontrol
pohon yodium juga mengalami proses
lebih besar 3,333 poin dibanding getah
inflamasi, yang terjadi pada raata-rata
pohon
mean
hari ke-2 , hal ini terjadi karena proses
control dengan povidon iodine 10%
dari penyembuhan luka itu sendiri.
adalah 1,905 kontrol lebih besar 1,905
Penyembuhan luka merupakan respon
poin dibanding povidon
dasar
iodine 10%.
menyebabkan pemulihan integritas kulit
yodium).
Perbedaan
terhadap
luka
jaringan
yang
(Kalangi, 2004). Dari proses biologik Pembahasan
utama dalam perbaikan jaringan ada
Perawatan luka menggunakan getah
tahap-tahap antara lain eritema dan
pohon yodium
pembentukan jaringan granulasi.
Dari analisa statistik menunjukkan,
Eritema itu sendiri dapat diartikan
perbandingan antara getah pohon yodium
sebagai peradangan, sedangkan istilah
(Jatropha multifida L) dan kontrol adalah
granulasi berasal dari
p = 0,000. Hasil ini dikarenakan getah
patologi
pohon yodium (Jatropha multifida L)
jaringan tersebut diinsii,kelihatan banyak
mempunyai
sekali
sifat-sifat
yang
sangat
makro
pengamatan
bahwa
mengandung
pada
waktu
granula
yang
menguntungkan dan sangat bagus untuk
sebenarnya merupakan pembuluh darah
perawatan luka. Dari berbagai literatur
yang baru dibentuk (Hetharia, 2009).
telah
disebutkan bahwa penggunaan
Dari hasil penelitian 7 ekor marmut
getah pohon yodium dapat mempercepat
dengan
menggunakan
getah
pohon
proses penyembuhan luka , dengan cara
yodium rata-rata mengalami eritema pada
mengoleskan getah pohon ini pada luka,
hari ke-2 dan eritema menghilang pada
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 240
hari ke-6, sedangkan granulasi terbentuk
dengan mengoksidasi enzim respirasi dari
rata-rata pada hari ke-4 diikuti sampai
bakteri seperti tyrosine (Boyle, 2008).
tepi luka menyatu.
Melihat
ada
senyawa
iodine
yang
bergabung dalam kegiatan tersebut diatas Perawatan
luka
menggunakan
untuk membunuh mikroba yaitu melalui
Povidon iodine 10% Kecepatan
maka cara lain dari povidon iodine 10%
penyembuhan
luka
iodinasi asam amino. Adanya iodine akan
bersih pada perawatan luka menggunakan
meracuni
sehingga
povidon iodine 10% dibanding kontrol
membentuk
protein
terjadi perbedaan yang bermakna yaitu p
menyebabkan
mikroorganisme
= 0,005. Penggunaan povidon iodine 10%
hancur (Boyle, 2008). Seperti yang
saat ini sangat meluas dan paling banyak
diterangkan
digunakan sebagai antiseptik utama baik
perbedaan kecepatan yang bermakna ini
untuk perawatan luka maupun untuk
dipengaruhi
melakukan prosedur bedah yang lain.
terkandung dalam povidon iodine 10%.
pada
oleh
poin
tidak
dapat
dan
akan akan
sebelumnya
bahan-bahan
yang
Povidon iodine 10%, mampu membunuh
Dari hasil penelitian 7 ekor marmut
semua mikroorganisme penyabab infeksi
dengan menggunakan povidon iodine
nosokomial baik bakteri
10% rata-rata mengalami eritema pada
maupun
gram
gram positif termasuk
hari ke-2 dan eritema menghilang pada
mikroorganisme yang resistan terhadap
hari ke-8, sedangkan granulasi terbentuk
antibiotik, spora bakteri maupun bakteri.
rata-rata pada hari ke-5 diikuti sampai
Ada dua mekanisme yang mendasari efek
tepi luka menyatu. Dan sesuai teori
antimikroba dari povidon iodine 10%.
sebelumnya proses penyembuhan luka
Pertama povidon iodine 10% mampu
dari fase inflammatory sampai fase
mengoksidasi enzime untuk respirasi dan
maturasi Dibutuhkan waktu 21 hari,
kedua melalui iodinasi asam amino
disini penggunaan Povidon iodine 10%
(Ratnaningsih, 2007). Tetapi disisi lain
lebih cepat dibandingkan dengan proses
memiliki
perlu
penyembuhan luka secara normal, hal ini
dipertimbangkan dalam pemakaiannya.
terjadi karena kandungan yang ada dalam
Efek samping ini bisa berupa iritasi,
Dilihat
reaksi toksik dari iodine, kulit terbakar
kelompok perawatan luka menggunakan
dan perubahan warna kulit karena zat
aquadest paling lama penyembuhan luka
warna yang ada dalam povidon iodine
yaitu 12 hari. Hal ini dikarenakan pada
10%.
juga
aquadest tidak terdapat bahan antibiotik
ditunjukkan oleh povidon iodine 10%
apapun yang terkandung di dalamnya,
efek
negative,
samping
Kemampuan
yang
antimikroba
dari
lembar
observasi
pada
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 241
sehingga
dibutuhkan
penyembuhan
lebih
lama
waktu
minimal dibandingkan dengan luka yang
dibanding
dirawat povidon iodine 10% dan luka
dengan bahan lain. Disamping itu karena
bersih
sifat aqudest yang netral sehingga luka
menggunakan bahan apapun. Dari tabel
mengalami infeksi. Akan tetapi menurut
4.1 tentang lama penyembuhan tiap
teori sebelumnya waktu tersebut lebih
kelompok juga dapat dilihat bahwa
cepat
kelompok perlakuan dengan getah pohon
dibandingkan
dengan
proses
yang
tidak
dirawat
(Jatropha
dengan
penyembuhan luka secara normal yang
yodium
multifida
membutuhkan waktu 21 hari sampai luka
menunjukkan
sembuh.
penyembuhan yaitu 6. Dengan lama
rata-rata
L) lama
Dari ke-7 marmut pada kelompok
penyembuhan terbanyak pada hari ke-6
dengan menggunakam Povidon iodine
nilai itu lebih kecil dibandingkan pada
10%
kelompok perlakuan yang menggunakan
mampu
mempercepat
proses
penyembuhan luka.
povidon iodine 10% yaitu sebesar 7,4 dengan lama penyembuhan terbanyak
Perawatan
luka
menggunakan
aquadest (kelompok kontrol) Dengan aquadest rata-rata eritema
pada hari ke8. Dari hasil penjelasan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan getah pohon yodium (Jatropha multifida
muncul pada hari ke-2 dan eritema
L)
menghilang pada hari ke-8, kemudian
penyembuhan luka bersih. Begitu juga
rata-rata mulai terdapatnya granulasi pada
dengan hasil analisa one way anova
hari ke-6
menunjukkan p=0,022 sehingga tidak
dan granulasi masih terlihat
sampai tepi kulit menyatu
dapat
mempercepat
proses
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan getah pohon
Perbedaan kecepatan penyembuhan
yodium (Jatropha multifida L) dengan
luka antara perawatan menggunakan
povidon iodine 10%. Hasil ini dapat
getah pohon Yodium dibandingkan
dikarenakan pengamatan yang hanya
povidon iodine 10%
menggunakan mata telanjang sehingga
Dari hasil percobaan diperoleh
tidak bisa mengamati secara detail. Bisa
hasi penilaian lama penyembuhan luka
juga
karena
prosedur
yang
perlu
bersih. Pada hari pertama sampai hari-
disempurnakan. Selain itu povidon iodine
hari berikutnya terlihat bahwa terdapat
10% dan getah pohon yodium (Jatropha
jarak maksimal eritema kulit dari tepi
multifida L)
luka bersih yang dirawat dengan getah
kandungan
pohon yodium menunjukkan lebar yang
penyembuhan luka sehingga perbedaan
sama-sama mempunyai yang
bisa
mempercepat
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 242
kecepatan penyembuhan tidak begitu
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
mencolok.
kebiasaan masyarakat itu memang benar
Walaupun tidak signifikan,hasil
dan dapat dikembangkan lagi.
analisa di atas menunjukkan bahwa
Dengan demikian, penelitian ini
kemampuan getah pohon yodium terbukti
dapat digunakan sebagai dasar ilmiah
dapat mempercepat penyembuhan luka
penggunaan
dibandingkan
10%.
(Jatropha multifida L) sebagai bahan
Kemampuan dari getah pohon yodium
alternatif untuk bahan perawatan luka
(Jatropha
tersebut
bersih disamping Povidon iodine 10%
diakibatkan karena getah pohon yodium
yang masih sering digunakan sampai saat
(Jatropha multifida L) mempunyai sifat-
ini. Namun masih diperlukan penelitian
sifat yang sangat menguntungkan bila
yang lebih lanjut dengan cara yang lebih
dipakai untuk perawatan luka. Getah
terkontrol untuk mendapatkan hasil yang
pohon yodium (Jatropha multifida L)
lebih akurat mengingat penelitian ini
mempunyai
untuk
masih banyak kekurangan yang menurut
mengurangi proses inflamasi pada luka
peneliti hal itu bisa mempengaruhi hasil
dibandingkan dengan kelompok povidon
penelitian ini.
iodine
povidon
multifida
10%
iodine
L)
kemampuan
yang
disebabkan
yang
dijelaskan
diatas
pohon
yodium
oleh
kandungan dari masing-masing bahan seperti
getah
Kesimpulan
tadi.
Dari hasil penelitian yang telah
Meskipun inflamasi adalah sebuah bagian
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
vital dari respon normal untuk luka atau
a. Efek perawatan luka bersih dengan
adanya
infeksi,
akan
tetapi
ketika
menggunakan
inflamasi menjadi lebih luas dan lama hal
(Jatropha
itu
mempercepat
dapat
memperlambat
proses
multifida
penyembbuhan atau bisa menyebabkan
bersih
luka yang lebih berbahaya (Boyle, 2008).
penyembuhan
Sebelum gel penutup luka dan cairan antiseptik dengan berbagai merek beredar di pasaran, secara tradisional
dapat
6
rata
luka –
dengan
rata lama
penyembuhan terbanyak pada hari ke-6 b. Efek perawatan luka bersih dengan Povidon
digunakan masyarakat ubtuk mencegah
mempercepat
peradangan
bersih
penyembuhan
L)
penyembuhan
dengan
sejumlah tanaman dan hewan telah
dan
getah pohon yodium
iodine
10%
dapat
penyembuhan
dengan 7,4
rata dengan
luka –
rata
luka.diantaranya getah pohon yodium
penyembuhan
lama
(Jatropha multifida L) (Hariana, 2008).
penyembuhan terbanyak pada hari
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 243
ke-8
menggunakan
c. Efek perawatan luka bersih dengan kelompok
kontrol
penyembuhan
–
rata
9,3
dengan
getah pohon yodium
(Jatropha multifida L)
rata
e. Diperlukan
lama
mengetahui
uji
toksisitas,
untuk
bahan
yang
efek
penyembuhan terbanyak pada hari
terdapat
ke- 9 dan 8
(Jatropha multifida L)
d. Efek
perawatan
menggunakan
luka
bersih
getah pohon yodium
(Jatropha
multifida
perbedaan
yang
dibandingkan
L)
memiliki bermakna
dengan
f. Masyarakat getah
perawatan
luka
getah pohon yodium
yang
bermakna
dibandingkan
dengan
kelompok
kontrol
mempercepat penyembuhan luka
a. Diperlukan
penelitian
yang
Boyle,M. 2008. Pemulihan luka. Jakarta : EGC.
lebih
akurat tentang pemberian dosis dalam proses perawatan luka b. Diperlukan
penelitian
tentang
yang
lebih
pemberian
dosis
lidocain dalam proses insisi luka c. Diperlukan
penelitian
untuk
samping dari
yang
lebih
mengetahui
efek
dilakukan
mengetahui terjadi
Hariana, H. Arief. 2008. Tanaman Obat dan Khasiatnya Seri 1. Jakarta : Penebar Swadaya. Hetharia, R. 2009. Asuhan keperawatan gangguan sistem integumen. Jakarta : Trans Info Media. Kalangi, Sony R. 2004. Peran Kolagen pada Penyembuhan Luka. Dexa Media, No.4 Vol.17.
getah pohon yodium
(Jatropha multifida L)
pada
Corwin, Elisabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Gaylene, A.B. 2000. Delmar’s Fundamental and Advenced Nursing Skill. Thompson Learn, Canada.
Saran
yang
(Jatropha
bersih
perbedaan
d. Perlu
yodium
Povidon
(Jatropha multifida L) juga memiliki
akurat
menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
menggunakan
akurat
pohon
dapat
multifida L) sebagai alternatif dalam
iodine 10% e. Efek
pada getah pohon yodium
penelitian
untuk
perubahan – perubahan secara
perawatan
Macruf. 2006. Luka dan Perawatannya. http//www.Luka dan perawatannya.com. Diakses tanggal 4 Maret 2011. Pukul 08.00 WIB
mikroskopis luka
yang
Priosoeryanto B. 2006. Penyembuhan Luka. http//www.Kompas.com.
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 244
Diakses tanggal 6 Maret 2011. Pukul 15.00 WIB Ratnaningsih, Eko. 2007. Perbedaan Kecepatan Penyembuhan Luka Bersih Antara Perawatan Luka Dengan Menggunakan Getah Batang Pisang Dengan Povidon Iodine 10% Pada Marmut (Cavia porcellus), Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran , Universitas Brawijaya, Malang
Gambar B. Anestesi sampel
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Jakarta : EGC Sudjatmiko, Gentur.d.k.k. 2009. Menjahit Luka “Supaya Bekasnya Susah Dicari”. Jakarta : Sagung Seto. Suriadi. 2004. Perawatan Luka Edisi 1. Jakarta : CV. Sagung Seto. Sutomo, B. 2006. Saponin. http//Manfaat Saponin dalam Penyembuhan Luka.com. Diakses tanggal 6 Maret 2011.Pukul 15.00 WIB
Gambar C. Pembuatan luka insisi
Wijoyo, Padmiarso M. 2008. Sehat Dengan Tanaman Obat Seri Keempat. Jakarta : Bee Media Indonesia.
Lampiran Gambar D. Jahit luka
Gambar A. Peralatan perawatan luka
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 245
Gambar E. Lepas jahitan
Gambar F. Luka sembuh
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014 246