Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan
JURNAL WIYATA Volume 3, Nomor 1 Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Jl. KH Wahid Hasyim 65 Kediri 64114 Telp : (0354)773299 (hunting)773535 Fax : (0354)771539 www.iik.ac.id
Copyright © 2016 oleh Institut Ilmu kesehatan Bhakti Wiyata Kediri Hak cipta. Tidak ada bagian dari publikasi ini yang boleh direproduksi, disimpan dalam sistem pencarian, atau ditransmisikan dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, elektronik, mekanik, fotocopy, rekaman, maupun lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit Insitut Ilmu kesehatan Bhakti Wiyata Kediri Redaksi menerima naskah tulisan berupa artikel hasil kajian/pemikiran dan hasil penelitian sesuai dengan visi dan misi Jurnal Wiyata. Panduan bagi penulis dapat dilihat pada bagian akhir jurnal ini. Penulis bertanggung jawab terhadap isi dan akibat dari tulisannya.. P-ISSN: 2335-6498 | E-ISSN 2442-6555 Dicetak oleh LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
JURNAL WIYATA Penelitian Sains & Kesehatan Jurnal Wiyata berisi tulisan hasil penelitian, laporan kasus, dan telaah pustaka. Diterbitkan oleh Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri setiap dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember .
SUSUNAN REDAKSI Pelindung drg. R. P. Bambang Noerjanto, MS., Sp. RKG (K) Penangggung Jawab LP2M Pimpinan Redaksi Yohanes Andy Rias., S.Kep.,M.Kep.,Ns., CWCS Sekretaris Redaksi Nining Tyas Triatmaja,S.Gz., M.Si. Sirkulasi Pety Meritasari, Amd. Keb Dewan Penyunting Prima Agustin Lukis., M.Si Dewi Venda., M.Farm., Apt Anggraeni Widyaningsih., M.Si
Umaruddin, M. Si Aisyah Hadi Ramdani., S.Si., M.Sc Pebrianty., S.KM., M.Kes
Editor Ichris Dian Mayasari, S.KPm
Rizki Aprilia, S. Hum
Layout & Desain Wahyu Qadarillah Nanda Abadi Suprayogi Alamat Redaksi Jl. KH Wahid Hasyim 65 Kediri 64114 Telp : (0354) 773299 / 773535 Fax : (0354) 771539
Y. Alfa Adi Putranto
Email Website
:
[email protected] : www.iik.ac.id
iii Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 1 Tahun 2016
Kata Pengantar Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat-Nya kepada kami sehingga Jurnal Wiyata dapat terbit di Volume 3 Nomor 1, penerbitan jurnal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan semangat Tri Darma Perguruan Tinggi. Penerbitan jurnal ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sarana penyampaian informasi di bidang kesehatan yang dapat diakses oleh segenap lapisan masyarakat. Penerbitan Jurnal Wiyata Volume 3 Nomor 1, Juni 2016 diharapkan dapat menarik minat membaca mahasiswa dan menjadikannya sebagai salah satu sumber rujukan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Pada penerbitan kali ini artikel ilmiah
yang disajikan meliputi bidang
Kedokteran Gigi, Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Kebidanan, Analias Kesehatan, Rekam Medis Informasi Kesehatan, Fisioterapi. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan jurnal ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada penulis yang telah mengirimkan karya ilmiahnya dan kami ucapkan selamat kepada penulis yang telah diterbitkan naskahnya pada edisi ini. Semoga semua karya para penulis memberikan ilmu yang sangat bermanfaat serta menginspirasi penulis-penulis yang lain sehingga akan memunculkan lebih banyak lagi tulisan dan karya yang sangat berkualitas. Selanjutnya saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kemajuan dan kesempurnaan jurnal ini.
Kediri, 16 Juni 2016
Editor
iv Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 1 Tahun 2016
Daftar Isi 1-4
Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan Kejadian Fluor Albus Remaja Putri SMKF X Kediri Pety Merita Sari
5-10
Aktivitas Sitotoksik Ekstrak dan Fraksi Hasil Fermentasi Fungi Endofit Genus Cephalosporium sp. Diisolasi Dari Daun Meniran (Phyllantus niruri Linn.) Rollando
11-16
Optimasi Ekstraksi Gelatin dari Tulang Ikan Tuna (Thunnus albacares) Tina Fransiskha Carolyn Panjaitan
17-22
Efektivitas Kompos Berbaha Dasar Lumpur Pabrik Kertas dengan Penambahan Trichoderma harzianum terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica chinensis Var. Pakchoi) Inayah Fitri, Herlina Fitrihidajati, Yuni Sri Rahayu
23-28
Pengaruh Pengetahuan dan Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas X Kota Kediri Dwi Wahyu Yuliandari, Nurnaningsih Herya U.I
29-36
Korelasi Jumlah Sel Monosit dengan Kadar Kolesterol Total pada Pasien Hiperkolesterolemia di Rumah Sakit Umum Daerah X Kota Kediri Fathul Hidayatul Hasanah
37-43
Review Kortikosteroid Induksi Sindrom Psikotik Martanty Aditya
44-51
Faktor Determinan Status Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Puskesmas Konang dan Geger Wahyuni Hafid, Santi Martini, Shrimarti R Devy
52-59
Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu (Studi Kasus di Kota Surabaya) Krisnita Dwi Jayanti, Hari Basuki N, Arief Wibowo
60-66
Determinan Epidemiologis Kejadian Ulkus Kaki Diabetik pada Penderita Diabetes Mellitus Di Rsud Dr. Chasan Boesoirie Dan Diabetes Center Ternate Irwan A. Hi. Mustafa, Windhu Purnomo, Chatarina Umbul W
v Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 1 Tahun 2016
67-72
Faktor Risiko Kejadian Difteri di Kabupaten Blitar Tahun 2015 Nanang Saifudin, Chatarina Umbul Wahyuni, Santi Martini
73-81
Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Imunisasi dan PD3I di Dinas Kesehatan Kota Surabaya Dwi Faqihatus Syarifah Has, Hari Basuki N, Chatarina Umbul W
82-90
Pengembangan Basis Data Sistem Surveilans Campak Berbasis Kasus Atau Case Based Measles Surveillance (Cbms) Di Kabupaten Sidoarjo Nurul Kutsiyah, Chatarina Umbul W, Santi Martini
91-98
Sebaran Kasus Kusta Baru Berdasarkan Faktor Lingkungan Dan Sosial Ekonomi Di Kecamatan Konang Dan Geger Kabupaten Bangkalan Sri Nurcahyati, Hari Basuki N, Arief Wibowo
99-105
Perbandingan Antara Bahan Kontrol Komersial Merk Diasys-Trulab N dengan Siemens-Biorad Level 1 terhadap Akurasi untuk Pemeriksaan Glukosa, Kolesterol dan Asam Urat Hartati Tuna, Anggraeni Widyaningsih
106-112
Status Gizi dan Status Imunisasi Campak Berhubungan dengan Diare Akut Sri Kurniawati, Santi Martini
5
AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI HASIL FERMENTASI FUNGI ENDOFIT GENUS Cephalosporium sp. DIISOLASI DARI DAUN MENIRAN (Phyllantus niruri Linn.) CYTOTOXIC ACTIVITY OF FERMENTATION EXTRACT AND FRACTION ENDOPHYTIC FUNGI GENUS Cephalosporium sp ISOLATED FROM MENIRAN LEAF (Phyllantus niruri Linn.) Rollando Info Artikel Sejarah Artikel : Diterima 4 April 2016 Disetujui 12 Mei 2016 Dipublikasikan 16 Juni 2016 Kata Kunci: Fungi endofit, Cephalosporium sp, sitotoksik, sel T47D, Sel Vero Keywords : Endophytic fungi, Cephalosporium sp, cytotoxic, T47D cell line, Vero Cell Line
Abstrak Latar Belakang: Mikroba endofit merupakan mikroba yang hidup berkoloni dalam jaringan tumbuhan yang dapat memproduksi senyawa bioaktif yang sama bahkan identik dengan senyawa yang dihasilkan tumbuhan inangnya. Tujuan: Mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak etil asetat, fraksi n-heksana, fraksi dietil eter, dan fraksi etanol hasil fermentasi fungi endofit genus Cephalosporium sp yang diisolasi dari tumbuhan meniran dilakukan terhadap sel kanker jenis T47D dan sel normal jenis Vero secara in vitro. Metode: Fungi endofit diisolasi dari daun meniran dan dilakukan analisis morfologi, fungi genus Cephalosporium sp dikembangbiakan dengan media potatoes dextrose broth. Pemisahan ekstrak dan miselium dilakukan dengan cara disaring. Ekstraksi menggunakan metode ekstraksi cair-cair dan pemisahan fraksi menggunakan metode kromatografi kolom menggunakan pelarut dengan kepolaran bertingkat. Hasil: Fraksi etanol mempunyai aktivitas sitotoksik tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 15,47±0,71 µg/mL dan memiliki nilai selectivity index antara sel kanker jenis T47D dan sel normal Vero memenuhi syarat >3 dengan nilai sebesar 23,31. Simpulan dan saran: Fraksi etanol mempunyai aktivitas sitotoksik yang poten dan memiliki nilai selectivity index antara sel kanker payudara jenis T47D dan sel normal Vero memenuhi syarat >3. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif didalam fraksi etanol diperlukan untuk mengetahui senyawa yang mempunyai aktivitas sitotoksik secara spesifik.
Abstract Background: Microbes endophytic can form a living microbes colonize the plant tissues can produce the same bioactive compounds even identical compound produced by host plants. Objective: Determine in vitro cytotoxic activity of the ethyl acetate extract, fraction of n-hexane, diethyl ether, and ethanol genus Cephalosporium sp endophytic fungi isolated from meniran against cancer cell lines T47D and normal cells type Vero. Methods: Endophyte fungi was isolated from meniran leaves and has been morphology analyzed, fungi from genus chephalosporium was growth using potatoes dextrose broth medium. Extract and micelium separation was conducted by using column chromatography method and graded polarity solvent. Result: Ethanol fraction was highest cytotoxic activity with IC50 values of 15,47±0,71 µg/mL and selectivity index value between T47D cell line and Vero cell line qualify >3 with a value of 23,31. Conclusion and suggestion: Ethanol fraction was highest cytotoxic activity and selectivity index value between T47D cell line and Vero cell line qualify >3 with a value of 23,31. Isolation and identification of active compounds in the ethanol fraction required to determine the compounds that have specifically cytotoxic activity.
P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555
Korespondensi : Dosen Program Studi Farmasi, Universitas Ma Chung Malang. E-mail:
[email protected]
6 Rollando | Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Dan ….. Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 1 Tahun 2016
PENDAHULUAN Mikroba merupakan sumber senyawa bioaktif yang telah banyak diteliti memiliki aktivitas farmakologi diantaranya sebagai antibakteri, antivirus dan antikankanker. Salah satu kelompok mikroba penghasil senyawa bioaktif adalah mikroba endofit. Selain senyawa bioaktif baru, mikroba endofit dapat memproduksi senyawa bioaktif yang sama bahkan identik dengan senyawa yang dihasilkan tumbuhan inangnya1. Pengembangan endofit sebagai sumber obat merupakan salah satu alternatif pengendalian non kimiawi yang terus dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir. Mikroba endofit hidup bersimbiosis dengan tanaman di dalam jaringan tanaman, mikroba tersebut mampu menghasilkan suatu agen biologis yang dapat memerangi penyakit2. Fungi endofit dapat menghasilkan senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, fenolik dan terpenoid3. Mikroba endofit dapat menghasilkan senyawa bioaktif yang karakternya mirip atau sama dengan inangnya dikarenakan adanya adaptasi lingkungan hidup endofit pada inang, pengaruh lingkungan hidup dan interaksi genetik antar keduanya4. Sebagai contoh adalah fungi endofit Diaporthe phaseolorum yang menghasilkan senyawa antibakteri, yaitu asam 3-hidroksipropanoat yang dapat juga dihasilkan pada daun tumbuhan inangnya yaitu Lagunacularia racemosa5. Senyawa piperin yang aktif terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium smegmetis dihasilkan oleh fungi endofit Periconia sp. dan tumbuhan Piper longum Lour. sebagai tumbuhan inang6. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh ekstrak etil asetat, fraksi heksan, dietil eter, dan etanol hasil fermentasi fungi
P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555
endofit genus Cephalosporium sp. dari daun meniran (Phyllantus niruri Linn.) dengan melihat efek antikanker secara in vitro. METODE PENELITIAN Fungi endofit yang dijadikan mikroorganisme target telah berhasil diisolasi dari daun meniran. Fungi endofit tersebut kemudian diidentifikasi di Laboratorium Mikologi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Hasil analisis makroskopik dan mikroskopik menunjukan bahwa fungi endofit tersebut merupakan genus Cephalosporium sp. Fungi endofit ditumbuhkan pada media potato dextrose agar (PDA) hingga umur 9 hari. Selanjutnya, fungi ditumbuhkan pada media cair potato dextrose broth (PDB) dengan waktu fermentasi selama 10 hari. Miselium fungi dan media cair PDB hasil fermentasi dipisahkan dengan cara disaring. Filtrat media kemudian dipartisi menggunakan corong pisah dengan pelarut etil asetat. Filtrat etil asetat diupakan pelarutnya dengan penguap putar vakum hingga didapatkan ekstrak kasar. Ekstrak kasar pisahkan lagi menggunakan metode kromatografi kolom menggunakan pelarut bertingkat yaitu, n-heksana, dietil eter, dan etanol. Filtrat n-heksana, dietil eter, dan etanol diuapkan pelarutnya hingga diperoleh fraksi n-heksana, dietil eter, dan etanol. Ekstrak kasar etil asetat, fraksi n-heksana, fraksi dietil eter, dan fraksi etanol digunakan untuk uji sitotoksik. Uji antikanker dilakukan terhadap sel kanker payudara jenis T47D dan sel normal jenis Vero. Uji sitotoksisitas menggunakan metode MTT (3-(4,5-Dimethylthiazol-2-yl)2,5-diphenyltetrazolium bromide). Sel kanker payudara T47D ditumbuhkan dengan media kultur RPMI, sel normal Vero dalam media kultur M199, masing-masing berisi FBS 10%,
7 Rollando | Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Dan ….. Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 1 Tahun 2016
penisilin-streptomisin 1%, dan fungizon 0,5%. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 7,81 ; 15,62 ; 31,25 ; 62,5 ; 125 ; 250 ; 500 µg/ml. Viabilitas sel ditentukan dengan absorbansi pada λ 595 nm menggunakan ELISA reader. Data absorbansi perlakuan dikonversi ke dalam persen viabilitas dan digunakan untuk menghitung IC50. Selectivity Index (SI) merupakan hasil bagi antara IC50 sel Vero dan IC50 sel kanker payudara T47D. HASIL PENELITIAN Fungi endofit genus Cephalosporium sp. yang diisolasi dari daun meniran (memiliki karakteristik yaitu koloni fungi berwarna putih (Gambar 1).
(a) (b) Gambar 1. Fungi Cephalosporium sp. umur 7 hari pada media PDA (a), Kultur fungi Cephalosporium sp. hari ke10 pada media PDB (b) Data tabel 1 menunjukan parameter nilai IC50, bahwa fraksi etanol mempunyai aktivitas sitotoksik yang lebih poten dari pada ekstrak etil asetat, fraksi n-heksan dan fraksi dietil eter terhadap sel T47D. Nilai IC50 yang diperoleh pada perlakuan fraksi n-heksan, dietil eter dan etanol menunjukan bahwa semua fraksi poten sebagai agen sitotoksik karena didapatkan nilai IC50 yang lebih kecil dari 100 µg/mL.8 Pada perlakuan terhadap sel normal (Vero), ekstrak etil asetat mempunyai nilai IC50 yang paling besar. Hal tersebut menunjukan bahwa ekstrak etil asetat mempunyai efek toksik yang kecil terhadap sel normal.
Tabel 1. Hasil uji sitotoksik ekstrak dan fraksi Perlakuan
Ekstrak etil asetat Fraksi nheksan Fraksi dietil eter Fraksi etanol
IC50 T47D (µg/ml) 139,43 ±1,23 67,91± 0,12 34,68± 1,65 15,47± 0,71
IC50 Vero (µg/ml) 398,98± 0,98 156,23± 0,34 232,76± 0,19 360,54± 0,65
Selectivity index (SI) 2,86 2,30 6,71 23,31
Profil morfologi sel akibat perlakukan fraksi etanol diamati. Perlakuan fraksi etanol menyebabkan perubahan morfologi pada sel T47D yaitu inti sel mengerut, terlihat sel yang mengalami kematian, dan jumlah sel berkurang (Gambar 2a), sedangkan sel tanpa perlakuan menunjukkan morfologi yang normal (Gambar 2b).
(a)
(b)
Gambar 2. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop inverted dengan pembesaran 100x. (a) kontrol sel (tanpa perlakuan); (b) perlakuan fraksi etanol 15 µg/mL. Morfologi sel T47D yang hidup ditunjukkan dengan gambar panah ( ) dan sel yang mengalami perubahan morfologi ditunjukkan dengan tanda panah putus ( ). Efek perlakuan fraksi etanol terhadap viabilitas sel T47D ditunjukkan pada Gambar 3.
P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555
8 Rollando | Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Dan ….. Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 1 Tahun 2016
Efek perlakuan fraksi etanol terhadap viabilitas sel Vero ditunjukkan oleh Gambar 5.
Gambar 3. Efek perlakuan fraksi etanol terhadap sel T47D. Nilai IC50 didapatkan dari perhitungan regresi linier konsentrasi dibandingkan dengan % viabilitas sel dengan taraf kepercayaan 95% (p<0,05). Perlakuan fraksi etanol juga menyebabkan sel Vero mengalami perubahan morfologi, yaitu sel mengecil dan membulat, namun diperlukan konsentrasi yang lebih tinggi untuk menghasilkan efek yang sama terhadap sel T47D, sedangkan sel tanpa perlakuan menunjukkan morfologi yang normal (Gambar 4).
(a)
(b)
Gambar 4. Efek perlakuan fraksi etanol terhadap sel Vero. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop inverted dengan pembesaran 100x. (a) kontrol sel; (b) 500 µg/mL. Perubahan morfologi sel Vero ditunjukkan dengan gambar panah ( )
P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555
Gambar 5. Efek perlakuan fraksi etanol terhadap sel Vero. Nilai IC50 didapatkan dari perhitungan regresi linier konsentrasi dibandingkan dengan % viabilitas sel dengan taraf kepercayaan 95% (p<0,05) PEMBAHASAN Fungi endofit genus Cephalosporium sp. yang diisolasi dari daun meniran (memiliki karakteristik yaitu koloni fungi berwarna putih (Gambar 1). Genus Cephalosporium sp. memiliki ciri-ciri, yaitu: miselium yang memadat, tersusun atas pigmen hifa yang berwarna gelap, dan memproduksi sklerotia dengan bentuk tidak seragam. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan yang dipaparkan oleh Sharma yang menunjukan fungi genus Cephalosporium sp7.
Fraksi etanol mempunyai aktivitas sitotoksik yang lebih poten dari pada ekstrak etil asetat, fraksi n-heksan dan fraksi dietil eter terhadap sel T47D. Nilai IC50 yang diperoleh pada perlakuan fraksi n-heksan, dietil eter dan etanol menunjukan bahwa semua fraksi poten sebagai agen sitotoksik karena didapatkan nilai IC50 yang lebih kecil dari 100 µg/mL8.
9 Rollando | Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Dan ….. Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 1 Tahun 2016
Prinsip metode MTT assay adalah MTT direduksi menjadi garam formazan oleh enzim suksinat dehidrogenase yang terdapat di dalam mitokondria sel hidup. Kemudian ditambahkan reagen stopper yang akan melisis membran sel dan melarutkan garam formazan. Garam formazan yang terbentuk diukur dalam bentuk absorbansi. Semakin tinggi absorbansi, semakin banyak sel yang hidup (viabilitas sel tinggi). Beberapa kriteria dalam memilih senyawa antikanker adalah dengan memperhatikan potensi sitotoksik, selektivitasnya terhadap sel normal, dan ketersediaan bahan baku. Potensi antikanker dapat dilihat dari nilai IC50. Semakin kecil nilai IC50 maka potensi sitotoksiknya semakin besar. Parameter nilai Selectivity index suatu senyawa ditetapkan untuk mengetahui tingkat keamanan suatu senyawa antikanker terhadap sel normal. Nilai Selectivity index diperoleh dengan membagi nilai IC50 pada sel jenis Vero dengan sel jenis T47D. Nilai selectivity index yang disyaratkan adalah >3, yang menandakan bahwa ekstrak atau fraksi mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker tanpa mempengaruhi sel normal, dan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai agen kemopreventif9. Fraksi etanol dan dietil eter lebih selektif membunuh sel kanker payudara jenis T47D dibandingkan fraksi n-heksan dan ekstrak etil asetat. Hal tersebut terlihat dari nilai Selectivity index fraksi dietil eter dan fraksi etanol dengan nilai 6,71 dan 23,31. Efek sitotoksis fraksi etanol terhadap sel Vero berdasarkan nilai IC50 dan profil morfologi sel menunjukkan efek yang lebih rendah jika dibandingkan dengan efeknya terhadap sel T47D. Sel menunjukkan adanya perubahan morfologi yang dimungkinkan karena protein yang berperan dalam perlekatan sel tidak mengalami polimerisasi sehingga ikatan sel
terlepas dan membran lipid akan membulat dan sitoskeleton terpotong. Penurunan viabilitas sel dan kepadatan sel terlihat pada semakin tinggi dosis yang digunakan, serta dengan perubahan morfologi yang mengalami pengerutan merupakan penanda sel yang menuju kematian. Faktor jumlah dan potensi senyawa bioaktif yang kompleks dalam ekstrak dan fraksi bisa menjadi penyebab efek sitotoksiknya rendah. Salah satu strategi untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan fraksinasi dari ekstrak dan isolasi senyawa dari fraksi. Senyawa yang terkandung dalam fraksi lebih sedikit dibandingkan yang terkandung dalam ekstrak sehingga fraksi diharapkan memiliki efek sitotoksik dan selektivitas yang lebih baik dibandingkan ekstraknya.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa fraksi etanol mempunyai aktivitas sitotoksik yang poten dengan nilai IC50 15,47±0,71 µg/mL dan memiliki nilai selectivity index antara sel kanker payudara jenis T47D dan sel normal Vero memenuhi syarat >3 dengan nilai 23,31. SARAN Diperlukan isolasi dan identifikasi senyawa aktif di dalam fraksi etanol untuk mengetahui senyawa yang mempunyai aktivitas sitotoksik secara spesifik. REFERENSI 1. Selim, K. A., El-Beih, A. A., AbdelRahman, T. M., dan El-Diwany, A. I., 2012. Biology of endophytic fungi. Curr. Res. Environ. Appl. Mycol. 2(1). 2. Wulandari, H., Zakiatulyaqin, dan Supriyanto. 2012. Isolasi dan Pengujian Bakteri Endofit dari Tanaman Lada (Piper P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555
10 Rollando | Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Dan ….. Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 1 Tahun 2016
nigrum L.) sebagai Antagonis Terhadap Patogen Hawar Beludru (Septobasidium sp.). J. Perkebunan & Lahan Tropika 2. 3. Pirttilä, A.M. dan Frank, A.C. 2011. Endophytes of Forest Trees: Biology and Applications. Springer. 4. Cheplick, G.P. dan Faeth, S.H. 2009. Ecology and Evolution of the GrassEndophyte Symbiosis. Oxford University Press. 5. Sebastianes, F.L.S., Cabedo, N., El Aouad, N., Valente, A.M.M.P., Lacava, P.T., Azevedo, J.L., dkk. 2012. 3hydroxypropionic acid as an antibacterial agent from endophytic fungi Diaporthe phaseolorum. Current microbiology 65.
P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555
6. Verma, V.C., Lobkovsky, E., Gange, A.C., Singh, S.K., dan Prakash, S., 2011. Piperine production by endophytic fungus Periconia sp. isolated from Piper longum L. The Journal of antibiotics 64. 7. Sharma, O.P., 1898. Textbook of Fungi. Tata McGraw-Hill Education. 8. Suryanarayanan, T.S., Thirunavukkarasu, N., Govindarajulu, M.B., Sasse, F., Jansen, R., and Murali, T.S., 2009. Fungal Endophytes and Bioprospecting. Fungal Biology Reviews 23. 9. Prayong, P., Barusrux, S., and Weerapreeyakul, N., 2008. Cytotoxic Activity Screening of Some Indigenous Thai Plants. Fitoterapia 79.
Jurnal Wiyata Penelitian Sains & Kesehatan
Panduan untuk Penulis Naskah Jurnal Wiyata adalah jurnal ilmiah berkala yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata terbit setiap dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember yang berisi tentang tulisan hasil penelitian, laporan kasus dan telaah pustaka.
KETENTUAN UMUM 1. Redaksi Jurnal Wiyata menerima naskah artikel ilmiah asli, relevan, dan belum pernah dipublikasikan di dalam maupun di luar negeri. 2. Naskah artikel dapat berupa laporan hasil penelitian, laporan khusus dan telaah pustaka. Laporan hasil penelitian merupakan hasil penelitian asli dalam bidang kesehatan. Laporan kasus merupakan artikel mengenai kasus di lapangan. Telaah pustaka merupakan hasil pemikiran kritis dan analisis penulis mengenai permasalahan kesehatan. 3. Naskah artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia. 4. Bentuk naskah berupa 2 kolom kecuali abstrak. 5. Penulisan artikel menggunakan font Times New Roman, ukuran 11 dengan jarak line spasing multiple at 1,2 pt. 6. Naskah artikel terdiri atas judul artikel, abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil Penelitian, Pembahasan, Simpulan, Saran, dan Referensi
2.
3.
4.
5.
6. KETENTUAN KHUSUS Naskah artikel disusun menurut sistematika sebagai berikut: 1. Judul Judul artikel harus mewakili isi tulisan yang disusun secara ringkas, padat dan tegas. Judul artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, menggunakan huruf kapital,
7.
font Times New Roman ukuran 13, center dan bold. Nama Penulis Nama penulis ditulis dibawah judul tanpa disertai dengan gelar akademik maupun jabatan. Alamat Korespondensi Berupa instansi tempat penulis bekerja dilengkapi dengan alamat email. Abstrak Abstrak merupakan intisari seluruh tulisan yang terdiri atas: latar belakang penelitian, tujuan, metode, hasil penelitian, simpulan dan saran. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam satu lembar yang sama, maksimum 200 kata atau 13-14 baris dan disusun dalam satu paragraf. Abstrak ditulis menggunakan tipe font Times New Roman ukuran 10, tegak (bahasa Indonesia) dan tulis miring (bahasa Inggris), dan jarak tulisan 1spasi. Kata kunci (keywords)3–5 kata. Pendahuluan Meliputi latar belakang masalah dan tujuan penelitian. Metode Penelitian Metode penelitian terdiri atas Rancangan/ jenis/desain penelitian, Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel), Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen, dan Teknik Analisis Data. Hasil Penelitian Ilustrasi hasil penelitian dapat menggunakan grafik /tabel /gambar. Hasil yang
dikemukakan hanyalah bermakna dan relevan penelitian.
temuan dengan
yang tujuan
Tabel Isi tabel ditulis dengan Times New Roman ukuran 11 pt spasi 1 dan berjarak 0.5 pt dibawah judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf berukuran 11 pt, bold dan ditempatkan diatas tabel. Tabel tidak menggunakan garis vertikal. Penomoran tabel menggunakan angka Arab (1,2,....). Tabel diletakkan segera setelah disebutkan di dalam naskah. Apabila memungkinkan tabel dibuat pada 1 kolom saja, namun apabila tidak memungkinkan buat pada 2 kolom. Gambar atau Grafik Judul gambar atau grafik ditulis dengan huruf berukuran 11 pt dan diletakkan di bawah gambar atau grafik. 8. Pembahasan Pembahasan mengemukakan keterkaitan atau kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori serta perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan. Pembahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya. 9. Simpulan Simpulan menjawab tujuan penelitian 10. Saran Saran yang diberikan disesuaikan dengan hasil penelitian dan berupa rekomendasi penelitian selanjutnya. 11. Pengutipan Pengutipan menggunakan teknik penomoran. Setiap kutipan diberi nomor urut dan disesuaikan dengan pemunculan dalam artikel. 12. Referensi Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam referensi hanya yang benar-benar disebutkan dalam naskah artikel dan 10 tahun terakhir. Bahan rujukan terdiri atas 60% pustaka primer (jurnal ilmiah) dan 40% pustaka lainnya. Pencamtuman masingmasing pustaka didahului dengan
pencamtuman nomer urut. Semua referensi yang digunakan diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam artikel, bukan menurut abjad. Referensi ditulis sesuai aturan penulisan Harvard-APA Style. Format umum penulisan referensi: a. Jika referensi ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya terlebih dahulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain dari referensi yang dirujuk. b. Jika penulis lebih dari dua orang, nama penulis pertama ditulis menggunakan aturan (a), dilanjutkan penulisan nama penulis kedua dan seterusnya sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat) dilanjutkan nama belakang (tidak dibalik) c. Kata penghubung seorang/beberapa penulis dengan penulis terakhir menggunakan kata “dan”, tidak menggunakan simbol “&”. Contoh penulisan referensi 1. Buku Teks Merna, T. dan F. F. Al-Thani. 2008. Corporate Risk Management. 2nd ed. John Welly and Sons Ltd. England. 2. Buku Teks Terjemahan Baudrillard, J. 1970. La Société de Consommation. Nottingham Trent University. Nottingham. Terjemahan J.P. Mayer dan B.S. Turner. 1998. The Consumer Society: Myths and Structures. Sage Publication Inc. London. 3. Buku Terbitan Lembaga/Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta. 4. Peraturan, Undang-Undang, dan sejenisnya (cetak lepas, tidak berupa buku himpunan) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta
5. Artikel dalam Jurnal Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2). 6. Artikel Seminar/Simposium (dalam Prosiding) Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earnings Response Coeficient. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya. Universitas Airlangga: 119159. 7. Artikel Seminar/Simposium (cetak lepas) Kalana, I., S. Ngumar, dan I.B. Riharjo. 2012. Independensi Auditor Berbasis Kultur dan Filsafat Herbert Blumer. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September. 8. Skripsi/Tesis/Disertasi Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur Ekspektasi Inflasi Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya. 9. Artikel dari Internet Himman, L.M. 2002. A Moral Change: Business Ethics After Enron. San Diego Publication. University http:ethics.sandiego.edu/LMH/oped/Enron/in dex.asp. 27 Januari 2008. 10. Makalah Pidato Ilmiah dan semacamnya Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter dan Komunitas dalam Transformasi Institusi. Makalah Orasi Ilmiah. Sidang Terbuka Senat Peringatan Dies Natalis ke-44 Institut Teknologi Bandung. 2 Maret. Bandung. 11. Artikel dari Majalah atau Surat Kabar Mangunwijaya, Y.B. 1992. Pendidikan Manusia Merdeka. Harian Kompas. 11 Agustus. Halaman 15. Jakarta.