CHARAH YAHUD KARYA NAJIB AL-KAILANI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Eva Farhah & Ita L.N.
Prodi Sastera Arab – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret - Surakarta
Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan kemudian mengungkapkan nilai-nilai religius yang terkandumg dalam karya Najib alKilani “Charah Yahud”. Sebagai objek penelitian, “Charah Yahud” dianalisis dengan memanfaatkan teori sosiologi sastra dan metode sosiologi karya sastra. Dengan demikian, dapat diungkapkan deskripsi sosial masyarakat yang terdapat dalam karya tersebut, kemudian ditemukan nilai-nilai religius yang di tampilkan melalui representasi para tokohnya. Selain itu, nilainilai religius yang telah ditemukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan dapat diambil manfaatnya. Jadi, hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah kesusastraan, khususnya dalam bidang sastra Arab. Kata Kunci: Charah Yahud, Nilai-nilai religius, Sosiologi Sastra, Sosiologi Karya Sastra.
A. Pendahuluan Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dihayati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan sendiri merupakan bagian dari anggota masyarakat yang terikat dengan status sosial tertentu. Sastra adalah lembaga sosial yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya, bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antarmasyarakat, antarmanusia, dan antarperistiwa yang terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002:1). Pada sisi lain, sosiologi merupakan telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat, telaah tentang lembaga dan proses sosial. Selanjutnya, dikatakan bahwa sosiologi berusaha menjawab pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
dimungkinkan, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa masyarakat itu bertahan hidup (Faruk, 1999:1). Aspek sosiologi dipandang sesuai untuk mengkaji gambaran kehidupan manusia atau masyarakat luas, baik mengenai kegiatan ekonomi, agama, sosial, maupun adatistiadat. Kaitannya dengan sosiologi sastra, Charah Yahud dipilih sebagai objek dalam penelitian ini karena di dalam novel tersebut mengungkap tentang kehidupan sosial dalam balutan agama dan beberapa ajaran dalam agama yang menjadi pijakan konflik permasalahan dalam alur ceritanya. Novel Charah Yahud merupakan karya Najib al-Kailani, seorang sastrawan Arab penggagas Sastra Islam dan Teater Islam. Selain seorang sastrawan ternama, Najib alKailani juga seseorang yang berprofesi sebagai dokter yang aktif dalam berbagai organisasi kesehatan di Mesir. Kemahiran Najib al-Kailani dalam menggambarkan keadaan
33
sosial masyarakat Damaskus, Syiria, dan konflik yang dialami masyarakat setempat berkaitan dengan ajaran agama Yahudi yang memuat perintah berbuat sewenang-wenang terhadap selain Yahudi. Hal itu membuat penulis semakin tertarik untuk mengkaji lebih dalam permasalahan-permasalahan yang diungkapkan dalam cerita novel tersebut. Najib al-Kailani memotret keadaan sosial-agama masyarakat Damaskus melalui novel Charah Yahud ini. Isi dalam novel ini adalah tentang inti ajaran Talmud dalam kitab suci kaum Yahudi. Inti ajaran dalam kitab tersebut berbeda dari ajaran agama-agama lainnya. Hal tersebut digambarkan saat tokoh yang direpresentasikan oleh Daud mempersembahkan darah sahabatnya sendiri, yaitu Baba Touma untuk acara perayaan hari raya kaum Yahudi. Pada akhir cerita, Najib al-Kailani menyorot titik terang gambaran agama yang lurus dari beberapa agama yang dianut oleh masyarakat Damaskus. Gambaran ini terlihat saat tokoh yang direpresentasikan oleh Rabi Musa Abu Afiyah, yaitu sahabat Daud yang ikut berkonspirasi dalam pembunuhan Baba, mulai merenung dan menyadari tentang arti kebenaran. Melalui perenungannya di dalam penjara, dia benar-benar menyadari bahwa Islam adalah agama lurus dan mengandung kedamaian yang tidak didapatkan pada ajaran agama lainnya (al-Kilani, 2012). B. Metode Penelitian Objek material dalam pembahasan sosiologi agama adalah masyarakat agama sendiri. Seperti masyarakat nonagama umumnya, masyarakat agama terdiri atas komponen-komponen konstitutif, seperti kelompok-kelompok keagamaan. Institusi-institusi religius yang mempunyai ciri pola tingkah laku
34
tersendiri, baik ke dalam maupun ke luar, menurut norma-norma dan peraturanperaturan yang ditentukan oleh agama (Ishomuddin, 2002:23). Pendekatan sosiologi sastra yang paling banyak dilakukan saat ini menaruh perhatian yang besar terhadap aspek dokumenter sastra landasannya adalah gagasan bahwa sastra merupakan cermin zamannya. Pandangan ini beranggapan bahwa sastra merupakan cermin langsung dari pelbagai segi struktur sosial; hubungan kekeluargaan, pertentangan kelas, dan lain-lain. Sosiologi sastra harus memperhatikan kekhasan fakta sastra, karena ia merupakan jalan menuju cakupan ilmu sastra tradisional-sejarah atau kritik yang terjadi pada masyarakat (Robert Escarpit, 2005:14). Wellek dan Warren mengemukakan setidaknya tiga jenis pendekatan yang berbeda dalam sosiologi sastra, yaitu; pertama, sosiologi pengarang yang mempermasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil karya sastra. Kedua, sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri. Ketiga, sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra (Faruk, 1999:4). a. Sosiologi Pengarang Pembahasan mengenai masalah yang berkaitan dengan sosiologi pengarang biasanya meliputi jenis kelamin pengarang, tempat kelahiran pengarang, status sosial pengarang, profesi pengarang, ideologi pengarang, latar belakang pengarang, ekonomi pengarang, agama dan keyakinan pengarang, tempat tinggal pengarang, dan kesenangan pengarang (Kasnadi dan Sutejo, 2010:59).
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
Ian Watt (1964) dalam esainya yang berjudul Literature and society (Damono, 2002: 4) memiliki pemahaman yang mirip dengan pemahaman Wellek dan Warren dalam membahas konteks sosial pengarang bahwa kaitannya sosial sastrawan dalam masyarakat memiliki beberapa faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam karya sastranya yang harus diteliti, yaitu, bagaimana pengarang mendapatkan mata pencahariannya, apakah ia menerima bantuan dari pengayom, atau dari masyarakat, atau dari kerja rangkap, kemudian profesionalisme dalam kepengarangan, sejauh mana pengarang itu menganggap pekerjaannya sebagai suatu profesi, dan masyarakat apa yang dituju oleh pengarang, hubungan antara pengarang dan masyarakat dalam hal ini sangat penting, sebab sering didapati bahwa macam masyarakat yang dituju itu menentukan bentuk dan isi karya sastra. b. Sosiologi Karya Sastra Masalah yang berkaitan dengan sosiologi karya sastra adalah isi karya sastra, tujuan karya sastra, dan halhal yang tersirat dalam karya sastra dan yang berkaitan dengan masalah sosial. Dalam hal ini, sosiologi karya sastra dapat mencakup beberapa hal, dan menurut Wellek dan Warren dalam bukunya Theory of Literature (1990) yaitu: 1) Aspek sosial meliputi sosial ekonomi, sosial politik, sosial pendidikan, sosial religi, sosial budaya, dan sosial kemasyarakatan. 2) Aspek adat istiadat meliputi tentang perkawinan, tentang perawatan bayi, tentang kematian, tentang pemujaan, ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
3)
4)
5)
6)
dan sebagainya. Aspek religius meliputi keimanan, ketakwaan, ibadah, hukum, muamalah. Aspek etika meliputi tentang pergaulan bebas antara lakilaki dan wanita, pertemanan, bertamu, dan berkunjung. Aspek moral meliputi tentang pelacuran, pemerkosaan, korupsi, dermawan, penolong, kasih sayang, dan ketabahan. Aspek nilai meliputi nilai kepahlawanan, nilai religi, nilai persahabatan, nilai moral, nilai sosial, nilai perjuangan, dan nilai didaktik.
c. Sosiologi Pembaca Sosiologi pembaca adalah sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra. Sastra ditulis untuk dibaca, pembaca karya sastra berasal dari bermacam-macam golongan, kelompok, agama, pendidikan, umur dan sejenisnya. Pertanyaan penelitian dapat diajukan terhadap pengaruh karya sastra itu terhadap sekelompok pembaca, dan jika pengaruh tersebut dianggap buruk oleh masyarakat umum atau pemerintah misalnya, dapat saja karya sastra tersebut dilarang beredar (Damono, 2002: 4). Pembahasan pada sosiologi pembaca ini, yaitu tentang segala hal yang berkaitan dengan masalah pembaca dan dampak sosial karya sastra terhadap masyarakatnya. Pembahasan sosiologi pembaca ini yang akan dikaji adalah dari jenis kelamin pembaca, status sosial pembaca, profesi pembaca, tendensi pembaca (Kasnadi dan Sutejo, 2010: 59).
35
Dalam penelitian ini, selanjutnya metode sosiologi karya sastra dimanfaatkan untuk mengungkapkan nilai-nilai religius yang terkandung dalam teks Charah Yahud karya Najib al-Kailani. C. Pembahasan 1. Deskripsi Sosial Masyarakat Deskripsi sosial masyarakat masuk ke dalam kategori aspek sosial karena di dalamnya memuat pembahasan mengenai kegiatan sosial kemasyarakatan. Kondisi sosial masyarakat Yahudi yang ada dalam novel juga erat kaitannya dengan kegiatankegitan sosial yang berbau keagamaan karena orang-orang Yahudi dalam novel tersebut terlihat begitu taat dengan ajaran yang ada dalam agama mereka. Deskripsi sosial masyarakat Yahudi sebagaimana yang terdapat dalam novel Charah Yahud terlihat, baik dari kebudayaan maupun kebiasan mereka dalam bermasyarakat. Deskripsi sosial masyarakat yang tergambarkan dalam novel adalah sebagai berikut: 1) Orang-orang Yahudi sering melakukan ibadah dengan bebas dan aman di kuil “Kanis el-Ifranj”
Berdasarkan kutipan data tersebut dapat dijelaskan bahwa orang-orang Yahudi biasa hilir mudik ke Kuil untuk beribadah kapanpun mereka mau, dan dapat dilaksanakan dengan tenang. Kebiasaan ini sudah menjadi kebiasaan mulia mereka. 2) Bersikap dermawan Daud merupakan salah satu dari anggota kaum Yahudi yang ada dalam novel, yang memiliki jiwa sosial begitu besar. Keluarga Harari sudah terkenal di perkampungan tersebut sebagai golongan keluarga yang kaya raya. Hal itu terlihat dari kondisi rumahnya yang megah dan luas serta bangunanbangunan rumahnya yang modern. Dia merupakan sosok pemimpin yang tegas dan seorang pengusaha sukses, selain itu ketaatannya dalam beragama menjadikannya semaikin terkenal dan memiliki kedudukan hampir sederajat dengan Rabbi Yahudi. Karena dengan kekayaannya ia mampu menyumbang harta yang untuk kepentingan umum. Hal tersebut tampak dari kutipan teks berikut.
ﻻ ﻳ ﺴﺘﻄﻴﻊ أ ﺣﺪ أ ﻥ ﻳ ﻨَﻜﺮ ﻣﺎ ﻟ ﺪﺍﻭﺩ ﻫﺮﺍﺭﻱ ﻣﻦ ﺑ ﻄﺶ ﻭﻧ ﻔ ﻮﺫ ﻫﻮﺑ ﻤﻘ ﺎﻳ ﻴﺲ،ﻭ ﺷﺨﺼﻴﺔ ﻣﺮﻣﻮﻗ ﺔ
ﻭﻩﻥﺍﻙ ﻕﺭﺏ ﻝﻥﻩﺍٌ ﺓ ﺕﺝﺩ ﺍ )ﻴ (ﻦﻙﻥٌﺱ( ﻙﺍﻥٌْﻝﻑﺱﺭﻥ ﺍﺝ)ﻝْﻑﺍﺭﻝﻥﺫﺝﻱ ٌﺕعﻝﺭٌﺩﻩﺩ ﻝٌ ﻩ ٌﺍﺕﻝﺫﺭﺩﻱﺩ ع ﻟﺍﻤﺘﺪﻳﻨ
ﻋﻠ ﻰ
ﻑﺩٌٌﻥﻩﻡﺡﺭﻑٌٌﺓ ﺡﺭٌ ﺓ ﻝﺕﺵأعﺩﺍٌئﺓﺭ ﺵﺩٌعﻥﺍئﻩﻡﺭ
ﺍﻝٌﺕأﻩﺩٌﻯﺩﺓ ﺍﻝٌ ﻩﻯﺩ
ﺭﺟﺎﻝ ﺪﻟﺍﻳﻦ ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩﻱ ﻣﻦ
ﺍﻷ ﻭﺍﺋ ﻞ ﻟﺍ ﺬﻳﻦ ﻳﺤﺎﻓ ﻈ ﻮﻥ
، ﻭﻳ ﻬﺘﻤﻮﻥ ﺑ ﺸﻟﺎﻌﺎﺋ ﺮ،ﺼﻟﺍﻼﺓ 4:2012 .)4 :.(2102 َ ٌ،ﺓ ﻥﺍﻝﻯﻙ .)4،1ﻯ0ﻥ2ٌ ﻝ َ ﻭﻳﻈﻬﺮﻭﻥ ﺣﺍﺘ ﺮﺍﻣﺎ ﻭﺗﻘﺪﻳﺮﺍ )ﻥﺕﺍﺝﻡٌﺓﺓ)ﻥﺍﻝﺝﻙٌٌﻝ : 2 ﺑ ﻟﺎ ﻐﻴ ﺕﻦﺍﻡﺓ Artinya: ﻭﻛﺜﻴﺍﺮ ﻣﺎأ ﺟﺮﻯ،ﻧﺤﻮ ﻟﺍﺤﺎﺧﺎﻣﺎﺕ Di sana, sebelum ujung jalan, kita ﻟﺍﺘ ﺮﱠﻣﻴﻤﺎﺕ ﻟﺍﻼﺯﻣﺔ ﻟ ﻠﻤﻌﺒ ﺪ ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩﻱ menemukan “kaniis efranj” kuil tempat
yang sering dikunjungi mereka untuk memelaksanakan syiar ibadah agama mereka dengan aman dan bebas”.
36
أ ﻭ أ ﻋﺎﺩ ﺻﺒ ﺎﻏﺘ ٌَ ﻪ ﺑ ﻷﺎﻟﻮﺍﻥ ﻟﺍﺰﺍﻫﻴ ﺔ ،ِﻣﻦ ﻋﺎﻡ ﻵﺧﺮ ) ﻧﺠﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ .(16 .:(1260:210122 ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
Artinya: “Tak ada seorangpun yang bisa memungkiri kehebatan, kekayaan, dan kesuksesan Daud Hariri. Bila di kalkulasi dari standar agama. Ia adalah penganut agama yahudi yang taat, selalu menjaga ibadah, memiliki perhatian besar terhadap syiar keagamaan, mempunyai wibawa dan kehormatan sehingga hampir mencapai derajat Rabbi, dengan hartanya sendiri seringkali ia melakukan renovasi pada kuil Yahudi atau memperbaiki ornamen-ornamen hiasan dengan warna-warna yang menawan dari tahun ke tahun” Kebiasaan para tokoh Yahudi akan mendermakan hartanya untuk kepentingan umat. Ketika ada hal yang membahayakan yang menyangkut agama mereka, pasti para tokoh-tokoh Yahudi akan merelakan hartanya demi kebaikan umat dan agamanya. Apa yang dilakukan oleh Daud merupakan wujud sosial seorang Yahudi yang rela mengorbankan hartanya untuk kepentingan umat. 3) Pendatang baru di kampung Yahudi harus loyal dan taat kepada hukum berlaku setempat
pemberontak perlawanan…”.
atau
kelompok
Dari kutipan tersebut, dapat dijelaskan bahwa siapa pun atau pendatang yang bermukim di perkampungan Yahudi harus taat pada semua aturan yang telah dibuat oleh para Rabbi dan para pemimpin-pemimpin Yahudi. Setelah mereka menetap dan menjadi warga setempat, mereka dituntut untuk loyal sepenuhnya kepada penguasa setempat. Peraturan yang demikian menjadi salah satu budaya dan kegiatan sosial mereka yang sudah melekat pada jiwa masyarakat setempat. 4) Orang-orang Yahudi akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan
ﻓ ﺸﻟﺎﺎﺋ ﻊ ﻋﻨﺪﻫﻢأ ﻥ ﻟﺍﻨ ﺴﱢﺎء ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩﻳﺎﺕ ،ﻻﻳ ﻜﺘﺮﺛﻦﻛﺜ ﺍﺮﻴ ﺑ ﻵﺎﺩﺍﺏ ﻟﺍﻤﺮﻋﻴﺔ ﻭﻻﻣﺎﻧ ﻊ ﻟ ﺪﻳﻬﻦ ﻣﻦ أ ﻥ ﺗﻨﺼﺐ ﻓ ﻲ ﺫآﺍﻧ ﻬﻦ ﻛﻠ ﻤﺎﺕ ﻹﺍ ﻁﺮﺍءﻭﺍﻟﺜ ﻨﺎءﻋﻠ ﻰ
ﻑﻙﻝ ﺡﺍﻙﻡ ﻱأﺕﻱ ﻱﺩﻱﻯﻧ ﻭ ﻝﻩ ﺏﺍﻝﻁﺍعﺓ،… ) ﻧﺠﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ.ﺟﻤﺎﻟ ﻬﻦ ﻭﻱﺏﺫﻝﻭﻥ ﻝﻩ ﺍﻝﺫﻩﺏ،ﻭﺍﻝﻭ َﻝ ء .(6 : 2012 .(6 : 2012 ﻭﻱﺕﻭﻁعﻧ ﻭ ﺏإﻑﺵﺍء،ﻭﺍﻝﻯﺱﺍء Artinya: “Dalam budaya mereka, para أﺱﺯﺍﺭﺍﻝﻡﻯﺍ ﺽﻝﻱﻩ ( ﻭﺝﻱﺏ perempuan Yahudi tidak terlalu .(24: :2102 2012 ،ٌ ﻝﻭﻯ .)24 ﻱ َ memperhatikan sopan santun di ﺍﻝﻙ Artinya: depan umum. Bagi mereka adalah “...Siapapun yang datang dan menjadi penguasa mereka segera mengikrarkan ketaatan dan loyalitas penuh, menyerahkan upeti emas dan wanita, dan sukarela memberikan informasi rahasia-rahasia para
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
hal yang lazim untuk mendengarkan para lelaki perayu merayu dan memuji kecantikannya….”. Salah satu budaya mereka, yaitu para perempuan Yahudi memiliki
37
kebiasaan merayu dan dirayu para kaum laki-laki untuk mendapatkan harta dan apa yang di inginkannya. Kaum perempuan Yahudi akan berbuat apapun untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan. Adat dan kebiasaan ini sudah menjadi tradisi mereka dalam berbuat sewenang-wenang untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan. Kisah yang terdapat pada kalimat tersebut menjadi bukti tentang gambaran sosial masyarakat kampung Yahudi tersebut, khususnya kaum wanita yang rela melakukan cara apapun untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan. Orang-orang Yahudi selalu berkhianat kepada masyarakat nonYahudi dalam berhubungan sosial. Bukti yang terdapat pada teks atau menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi memang memiliki sifat suka berkhianat kepada masyarakat nonYahudi sebagai berikut.
abadi sejak dulu kala, sejak saat terakhir Yesus” Dalam novel tersebut, digambarkan bahwa Daud berpura-pura berbuat baik kepada Baba. Pengkhianatan yang dilakukan Daud yaitu berpura-pura baik kepada Baba dengan niat yang sangat licik ingin menyembelih dan mengambil darah Baba untuk persembahan di hari raya Paskah. Kisah pengkhianatan Daud terhadap sahabatnya sendiri, Baba, menggambarkan betapa Umat Yahudi tak terkecuali seorang Rabbi tokoh petinggi dalam ajaran mereka, tidak mempermasalahkan urusan khianat mengkhianati terhadap kaum selainnya.
ﻭﺳﺎﺭ ﻟﺍﺮﺟﺎﻝ ﻓ ﻲِ ﻣﻮﻛﺐ ﻣﻬﻴﺐ ﻳ ﺘَﻘ ﺪَﻣﻬﻢ ﻟﺍﺒ ﺩﺎﺭﻱ ﻭﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺤﺎﺧﺎﻣﺎﻥ إ ﻧ ﺎﻬ ﺻﻮﺭﺓ ﻟ ﻠﺘ ﺴﺎﻣﺢ،ﻟﺍﻜﺒ ﺮﻴﺍﻥ ﻭﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﺑ ﻴَﻦ أ ﺗﺒ ﺎع ﺩﻳﻨﻴﻦ ﻋﺮﻑ
.(70-80 : 2012
ﻟﺍﻌﺪﺍء ﺸﻟﺍﺪﻳﺪ ﺑ ﻴَﻨﻬﻤﺎ ﻣﻦ ﻗ ﺪَﻳﻢ
Artinya: “Sulaiman menjawab dengan bingung dan kalut: Saya lihat orang yang lewat mainmain dengan pengumuman itu dan memegang-megangnya, saya takut nanti malah rusak atau hilang, maka kupindahkan dari tempat semula ke tempat yang lebih tinggi...”
. ﻣﻨﺬ ﻟﺍﻌﺸﺎء ﻷﺍﺧﻴﺮﻟ ﻠﻤﺴﻴﺢ،ﻟﺍﺰﻣﺎﻥ .(45 .(45: :2012 2012 ،) ﺠﻧﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧﻰ Artinya: “Rombongan itu kemudian berjalan dengan sedikit menyeramkan, di pimpin di depan Baba dan Daud serta Dua Rabi kehormatan, sebuah gambaran toleransi dan kasih sayang antara pengikut dua agama yang mempunyai akar sejarah permusuhan
38
Kisah Sulaiman ketika diminta persaksian di penjara, dia berusaha mengelak dan berbohong dengan segala upaya dan cara yang ada untuk menutupi kesalahannya. Berkhianat dan berdusta
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
merupakan cara yang mereka lakukan dalam berhubungan sosial di dalam kehidupannya, demi mendapatkan apa yang diinginkan, dia rela melakukan apa saja untuk mencapai keinginannya.
.(84 : 2012 Artinya: “Kasihanilah saya, saya tidak melakukan kejahatan apapun..” Jelas, apa yang di ucapkan oleh Sulaiman adalah hal yang dusta. Ia berdusta di depan Tuan Syarif Pasha untuk menutupi kesalahannya sendiri. Terbukti bahwa ia juga ikut dalam konspirasi pembunuhan Baba. Namun, dia masih saja mencoba mengelak perbuatannya tersebut.
.(84 : 2012 Artinya: (Daud Harari berkata di depan Tuan Pasha yang menginterogasi) “Saya tidak melihat Baba Touma sejak dua atau tiga bulan, saya tidak terbiasa berkumpul dengan para Paderi” Perkataan Daud sama halnya dengan perkataan Sulaiman, ia berdusta demi menutupi kesalahannya sendiri. Hal ini terbukti, bahwa orang-orang Yahudi akan berkhianat kepada siapapun terkhusus orang-orang non-Yahudi demi kepentingan pribadinya. Intinya, pengikut syariat agama Yahudi diperbolehkan membuat sumpah palsu di hadapan pengadilan setiap kali diminta untuk itu. Diibaratkan jika seorang Yahudi mencuri harta orang
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
nonYahudi dan ia tidak mengakui bahwa ia tidak melakukan pencurian tersebut, lalu pengadilan memintanya untuk bersumpah, maka orang-orang Yahudi lainnya harus berusaha semaksimal mungkin (demi kebaikan saudara mereka tersebut) agar ia tidak jadi bersumpah. Namun, jika hakim telah memutuskan agar dia (si terdakwa), sedangkan ia dapat melakukan sumpah palsu tanpa diketahui oleh hakim, maka dia boleh mengucapkan sumpah tersebut (AsySarqawi, 2004: 238). 5) Deskripsi sosial masyarakat Islam dalam novel ditinjau dari sejarah Sejarah yang menceritakan tentang kedengkian Yahudi terhadap non-Yahudi terutama orang Nasrani adalah bermula sejak jaman Nabi Muhammad saw. Pada awal kedatangan Nabi Muhammad saw ke kota Madinah, beliau menulis dokumen kesepakatan yang terkenal dengan sebutan piagam Madinah, di dalamnya memuat perjanjian antara Beliau dengan kaum Yahudi yang tinggal di kota itu. Maksud dan tujuan piagam itu dibuat adalah untuk menulis beberapa aturan yang harus ditaati oleh kedua belah pihak agar dapat hidup rukun damai meski berbeda agama. Nabi sebagai pimpinan tertinggi di kota itu menginginkan terjaminnya kedamaian dan keamanan bagi kehidupan masyarakatnya. Isi dari surat tersebut adalah orang-orang Yahudi memiliki kebebasan beragama, mereka harus saling tolong-menolong, saling menasehati, atau bermusyawarah dengan kaum Muslimin dalam mempertahankan kota Madinah dari serangan luar (AsySyarqawi, 2004: 11). Pada hakikatnya, isi perjanjian ini sangat menguntungkan bagi kaum Yahudi karena dengannya mereka mendapat tempat dan diakui di Madinah oleh pimpinan kaum Muslim, yaitu Rasulullah saw. Akan tetapi ternyata
39
perjanjian tersebut dilanggar oleh kaum Yahudi, dan wujud pelanggaran tersebut adalah mereka membantu musuh yang memerangi kaum Muslim, mengusik ketenangan mereka, bahkan mereka pernah mencoba untuk membunuh Nabi (Asy- Syarqawi, 2004: 12). Akibat dari peristiwa pengkhianatan yang dilakukan Yahudi terhadap perjanjian yang sudah disepakati tersebut, akhirnya Nabi mempersilahkan kepada mereka untuk memilih hakim yang akan menetapkan hukuman yang pantas untuk mereka. Maka mereka memilih Sa‟ad bin Mu‟adz untuk itu, yang kemudian Sa‟ad mengambil kitab Taurat. Setelah itu, dia menetapkan hukuman sesuai dengan hukum Taurat, yang mana isinya; siapa saja yang mengkhianati perjanjian disaat pembelaannya lemah, harus dihukum mati. Maka, dibunuhlah semua laki-laki di antara mereka, sedangkan wanita dan anak-anak dijadikan tawanan. Harta kekayaan mereka diserahkan kepada kaum Muslim. Sekilas, hukuman ini terlihat kejam karena mereka telah terbiasa menghadapi hukum Taurat dan mereka kaum Yahudi juga tidak menolak ataupun melakukan perlawanan terhadap hukuman tersebut. halinilah puncak penyelesaian hubungan buruk antara kaum Muslim dan Yahudi yang selalu berbuat makar terhadap Rasulullah dan umat beliau (Asy- Syarqawi, 2004: 10). Bentuk pengkhianatan yang direncanakan oleh kaum Yahudi sebagaimana dapat dilihat dalam teks berikut ini. Artinya:
،ﻟ ﻜﻦ ﺣﺎﺭﺓ ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩ ﻟ ﻬ ﺎ ﺷﺄ ﻥ ﺮﺧآ أ ﻭأ ﻥ،ﻻﻳﻀﻴﺮﻫﻢ أ ﻥﻳ ﺄ ﺗ ﻲ ﺣﺎﻛﻢ ﻓ ﻜﻞ ﺣﺎ ﻳﻛﻢﺄ ﺗ ﻲِ ﻳ ﺪَﻳﻨ ﻥﻮ،ﻫ ٌَ ﺐ ﺣﺎﻛﻢ َﻳ ﺬ ﻭﻳﺒ ﺬَﻟ ﻮﻥ ﻟ ﻪ،ﻟ ﻪﺑ ﻟﺎﻄ ﺎﻋﺔ ﻭﺍﻟﻮﻻء 40
أ ﻭأ ﻥ،ﻻﻳﻀﻴﺮﻫﻢ أ ﻥﻳ ﺄ ﺗ ﻲ ﺣﺎﻛﻢ ﻓ ﻜﻞ ﺣﺎ ﻳﻛﻢﺄ ﺗ ﻲِ ﻳ ﺪَﻳﻨ ﻥﻮ،ﻳ ﺬَﻫ ٌَ ﺐ ﺣﺎﻛﻢ ﻭﻳﺒ ﺬَﻟ ﻮﻥ ﻟ ﻪ،ﻟ ﻪﺑ ﻟﺎﻄ ﺎﻋﺔ ﻭﺍﻟﻮﻻء ﻭﻳ ﺘﻄ ﻋﻮﻮﻥﺑ ﺈ ﻓﺸﺎء،ﺬﻟﺍﻫﺐ ﻭﺍﻟﻨ ﺴﱢﺎء ﻥ ﺄ ﻋﺪﺍﺋ ﻬﻢ ﻭﻳ ﺸﻮ ﺑ،أ ﺳﺮﺍﺭﺍﻟﻤﻨﺎ ﺿﻠ ﻦﻴ ، أ ﻣﻭﻨﺎﻓ ﺴﻴﻬﻢ ﻓ ﻲِ ﻟﺍﺘ ﺠﱢﺎﺭﺓ،ﻓ ﻲِ ﺪﻟﺍﻳﻦ .. أ ﻣﻭﻨﺎ ﻭﺋ ﻬﻴﻢ ﻓ ﻲ ﻟﺍﺤﺮﺏ ﻟﺍﺨﻔ ﻴﱠﺔ ﻟﺍﻮﻗ ﻌﻴﺔ ﻫﻲ.. ﺴﻟﺍﻤﻮﻡ..ﺪﻟﺍﺱ أ ﺳﻠ ﺤﺘ ﻬﻢﺍﻟ ﺘ ﻲ ﻟ ﻢ ﺗﺘﻐﻴﺮ ﻭﻟ ﻢ ﺗﺒﺘ ﺪﻝ ) ﻧﺠﻴﺐ..ﻋﻠ ﻰ ﻣﺪﺍﺭ ﺴﻟﺍﻨ ﻴﻦ .(24: :2012 2012 ،ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ .(24 “...Akan tetapi, hal tersebut tidak ada pengaruhnya pada perkampungan Yahudi, di sana situasinya berbeda, tidak terganggu dengan kedatangan penguasa baru, atau kepergian yang memimpin, siapapun yang datang dan menjadi penguasa mereka segera mengikrarkan ketaatan dan loyalitas penuh, menyerahkan upeti emas dan wanita, dan sukarela memberikan informasi rahasia-rahasia para pemberontak atau kelompok perlawanan, demi menghancurkan musuh-musuh agama mereka, atau saingan mereka dalam perdagangan, atau lawan mereka dalam perselisihan tersembunyi.. pengkhianatan.. racun.. jebakan… adalah senjata utama mereka tidak berubah tidak berganti semenjak dahulu” Deskripsi masyarakat Islam dalam novel ini juga terlihat dari kisah Syaikh yang membantu Abu Musa Afiyah dalam masa-masa kegelisahan dan kegundahannya dalam menghadapi permasalahan besar yang terjadi pada hidupnya. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, umat Islam pada dasarnya mampu hidup rukun
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
berdampingan dengan umat lainnya selama tidak menyalahi aturan syari‟at yang sudah ada. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan di bawah ini.
: ﻫﺰ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺭأﺳﻪﻗ ﺎَﺋ ﻼ ﻣﺎﺫﺍ ﺗﻘﺼﺪ ﺑ ﺎﻟﺠﺴﻦﺍﻟ ﻜﺒ ﺮﻴ؟؟ ،ﺧﺮﺍﻓ ﺎَﺕﺍﻟﺘ ﻠﻤﻮﺩ ﺍﻟ ﺘ ﻲﺩﺑ ﺠﻬ ﺎَﺍﻟ ﺤﺎﻗ ﺪﻭﻥ ﺩﻭﻥ،ﻭﻋﺸﺖ ﻓ ﻲﻣﺘﺎﻫﺎﺗ ﻬ ﺎَﺳﻨ ﻴﻦ ﻁ ﻮﻳﻠ ﺔ
dan Nasrani yang masih melekat sampai sekarang ini adalah bentuk dendam yang begitu besar atas kejadian yang menimpa nenek moyang mereka pada masa lampau. Bahkan, kitab Talmud yang mereka buat sendiri adalah wujud kebencian mereka terhadap orang-orang Nasrani khususnya dan kepada nonYahudi pada umumnya. (Asy- Syarqawi, 2004: 8). Bentuk permusuhan mereka dalam sejarah juga terlihat pada teks sebagai berikut.
أ ﻭﻣﺠﺮ ﺩ،َأ ﻥ أ ﺳﻤﺤﻠ ﻨﻔﺴﻲ ﺑ ﻤﻌﺎ ﺭﺿﺘ ﻬ ﺎ ﻛﻴﻒأ ﺧﺮ ﻣﻦ.. ﱡﻳﻬ ﺎَﻟﺍﺸﻴﺦ.أ. َﻣﻨﺎﻗ ﺸﺘ ﻬ ﺎ ،ﻫﺬﺍﺍﻟﺠﺴﻦ ﺍﻟﻜﺒ ﺮﻴ؟ ) ﻧﺠﻴﺐ ﺍﻟﻜﻴﻼﻧ ﻰ .(121 : 2012
Artinya: Ketika ulama itu datang dia bertanya : “Para teman-temanku ingin keluar dari penjara kecil ini, sedangkan saya ingin keluar dari penjara besar..” Syeikh itu memanggut-manggut dan bertanya :” apa yang kau maksudkan penjara besar ??” “khurafat kebohongan-kebohongan Talmud yang dikarang-karang oleh para pendengki, yang kuyakini bertahun-tahun tanpa ku pikirkan untuk melawan atau mengkritisinya.. wahai syeikh … bagaimana saya keluar dari penjara besar ini…?” Percakapan di atas mendeskripsikan betapa orang Islam mau membantu orang Yahudi. Meskipun dia telah melakukan perbuatan yang sangat kejam. Akan tetapi, selama dia mau bertaubat, maka orang Islam pun sudi membantu. 6) Deskripsi masyarakat Nasrani dalam novel ditinjau dari sejarah Sejarah permusuhan antara Yahudi
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
ﻭﺳﺎﺭ ﻟﺍﺮﺟﺎﻝ ﻓ ﻲ ﻣﻮﻛﺐ ﻣﻬﻴﺐ ﻳ ﺘَﻘ ﺪَﻣﻬﻢ ﻟﺍﺒ ﺩﺎﺭﻱ ﻭﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺤﺎﺧﺎﻣﺎﻥ إ ﻧ ﻬ ﺎ ﺻﻮﺭﺓ ﻟ ﻠﺘ ﺴﺎﻣﺢ،ﻟﺍﻜﺒ ﺮﻴﺍﻥ ﻭﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﺑ ﻴَﻦ أ ﺗﺒ ﺎع ﺩﻳﻨﻴﻦ ﻋﺮﻑ ﻟﺍﻌﺪﺍء ﺸﻟﺍﺪﻳﺪ ﺑ ﻴَﻨﻬﻤﺎ ﻣﻦ ﻗ ﺪَﻳﻢ . ﻣﻨﺬ ﻟﺍﻌﺸﺎء ﻷﺍﺧﻴﺮﻟ ﻠﻤﺴﻴﺢ،ﻟﺍﺰﻣﺎﻥ .( 45 : 2012 ،) ﺠﻧﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧﻰ Artinya: “Rombongan itu kemudian berjalan dengan sedikit menyeramkan, di pimpin di depan Baba dan Daud serta Dua Rabi kehormatan, sebuah gambaran toleransi dan kasih sayang antara pengikut dua agama yang mempunyai akar sejarah permusuhan abadi sejak dulu kala, sejak saat terakhir Yesus”. Orang-orang Nasrani di dalam novel tersebut juga mampu hidup berdampingan dan damai, baik dengan orang Islam maupun Yahudi. Hal itu terlihat dari kisah Baba Touma yang senantiasa berbuat baik terhadap masyarakat di sekitarnya tanpa memandang perbedaan agama. Artinya:
41
ungkapkan oleh tokoh-tokoh dalam novel Charah Yahud. Selanjutnya akan dipaparkan pada analisis berikut ini. 1. Roti suci yang sering disebut-sebut oleh para Rabbi Yahudi sebagai persembahan istimewa pada perayaan hari Paskah.
ٌٌٌﺝﻩ َ ٌ ٌ،ٌﻥٌﻕﺫﻱ ٌٌﺍﻥﺯﺝﺍﻝ ٌ ﺙﺵ ٌٌ ﺍﻥٌ ﺱﺍء ﺕﺯﻱﻕٌٌ ﻑ،ﻝ َ ٌ ﺍ ﻝْﻁﻑﺍﻝ ٌٌﺕﺯﺝ أﺵﺍﺫ ْﻝ ﺝﻝ ،ﺍﺡﺕﺯﺍﻭ ﺕﺍﻥﻍ ،ٌ ﻥ ﺕﺵٌ ئ ﻕﻩٌ ﻡ ٌ ﻱ ﺍﻥﺥٌﻑ ﺡﺙٌ ﻯ ٌﺍﻥﻁعﺍﻭ ﺍﻥٌﻕ ٌ عﻁٌٌﻯ ﺍﺩئٌﺍ ٌٌَ ْﻝ ﺡﺕٌ ﺍﻥٌٌٌﺩ ﺕﺯﻍﻯ،ﺍﻥﺝﺫﻳ ﺭ ﺽﺫ ﺍﻥﺕﻕﻩٌﺫﻱ ﻥﻩٌ ﺱٌ ﺡٌ ٌ ٌ ﻻ عﻝ َ ﺍﺩئٌ ﻯ ٌ ٌ ٌ ٌﺙﺫ،عٌ ْﺫ ٌِ ﺍﻥﻕﺍعﺫﺝ ٌ ٌ ٌ ﺵﺫ ْ ﺍﻥﺕﻕﺫٌﺯ ٌ ﺍﻥٌ ﺡﺙﺡ ﻥ ٌ ﻝﺏ ٌﻙﺙﺯﺍﻱ .(8 : 2012 ،ٌ ﻯ َ َ ﺍﻥﻙٌﻝ
( ٌَ ﺝٌ ﺓ.
hari Paskah. Penyebutan dan pembahasan mengenai apa itu roti suci di dalam teks Charah Yahud sebagai berikut.
ﻗ ﺎَﻝ ﻟ ﻲ: ﻭﺷﺮﺩ ﺑ ﻀﻊ ﻟ ﺤﻈ ﺎﺕ ﻭﻗ ﺎَﻝ
ﺍﻟﺤﺎﺧﺎﻡ ) ﻣﻮﺳﻰأ ﺑﻮ ﺍﻟﻌﺎﻓ ﻴ ﺔ(أ ﻧ ﻪ ﻟ ﻦ ﻳ ﺮ إ ﻻ ﺍﻟﻔ ﻄﻴﺮ،ﺩإ ﻟ ﻲﻗ ﻮ ﺗ ﻲ ﻭﻳﺮﺿﻲ ﺭﺑﻲ
) ﻧﺠﻴﺐ ﺕٌ ﻱﺍ. ﻓ ﻄﻴﺮ ﻋﻴﺍﻟﺪ ﻔ ﺼﺢ،ﺍﻟﻤﻘ ﺪﺱ
.)8: 2102
“Semua orang, para lelaki, mengharapkan kehadirannya bersama mereka dan teramat menghormatinya, kaum wanita memandanginya dengan penuh kagum dan anak-anak juga sangat mencintainya dengan sedikit rasa takut karena ia selalu memberikan makanan dan obat anti cacar, bahkan orang-orang Yahudi (meskipun memiliki sejarah permusuhan abadi terhadap orang Nasrani) 42
Roti suci yang sering disebutsebut oleh para Rabbi Yahudi sebagai persembahan istimewa pada perayaan
.(
.(22 : 2012
،ﺍﻟﻜﻴﻼﻧ ﻰ
tetap berusaha sopan santun kepada Baba Touma, mencintai dan menghargainya. 2. Nilai-nilai Religius Setalah dilakukan penelitian, ditemukan sejumlah nilai-nilai religius sesuai dengan ajaran Talmud yang di
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
Artinya: “Daud berkata:” Rabbi Musa Abu Afiyah berkata padaku, bahwa kekuatanku tidak kembali pulih dan tidak akan mendapat keridhaan Tuhanku kecuali dengan roti sarapan yang suci, roti sarapan di hari Paskah..” Keyakinan Daud mengenai apa yang telah disampaikan Rabbi Musa, tokoh petinggi yang dianut, membawa dia kepada keberanian untuk berhadapan dengan sebuah tantangan besar yang mempertaruhkan jiwanya sekalipun. Artinya:
42
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
:ﻕﺍﻝ ﻑﻱ إﺹﺭﺭﺍ ﻭعﻥﻑ (ﻭﺩﻭ.. ﺕﻩﻙ ﻭأﺍﻡﺭ) ﺍﻥﺕﻩﻡﻭﺩﺍﻥﻡﺱﻱﺡﻱ ﺍﻥﻡﻡﺯﻭﺝ ﺏﺍﻥﺩﻕﻱﻕ ﻥﻩ ﻑعﻡ ،ٌ ﻝﻥﻯ ﺍﻥﺱﺡﺭ ﻱﺍ َ ( ﻥﺝﻱﺏ ﺍﻥﻙﻱ ﺍﻡأﺭﺓ
(
. 22 : 2012 “Dia (Suaminya) terus mendesak dan lebih keras:” itu perintah Talmud! .. dan darah orang Kristen yang dicampur pada tepungnya akan membuat keajaiban, wahai istriku..” Daud mencoba meyakinkan istrinya tentang makna roti suci yang sebenarnya, yang mampu memberikan keajaiban dan yang terpenting adalah hal tersebut merupakan perintah dari kitab Talmud yang mereka yakini selama ini. Hal ini dapat dilihat dalam bukti tekstual di bawah ini.
ﺗﺬﻛﺮ ﻋﺠﺰﻩ ﻟﺍﻔ ﺿﺎﺢأ ﻣﺎﻡ،ﺗﻨﺒﻪ ﺩﺍﻭﺩ
mudanya yang hilang, semangat dan kelincahannya, dan memberikan manfaat luar biasa dalam hidupnya, mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat” Daud meyakini bahwa roti suci yang ia dapatkan di hari perayaan Paskah akan mampu mengubah keadaannya yang lemah saat ini. Ia rela berbuat hal yang berbahaya demi mewujudkan impiannya untuk merubah keadaannya. Keinginannya untuk menjadi kuat seperti saat ia masih muda dulu dan keinginannya untuk bisa hidup bahagia dunia dan akhirat membuat ia semakin percaya akan roti suci. Bahkan, ia mendesak istrinya Kamilia, untuk mempercayai apa yang ia percayai tentang roti suci tersebut.
ﻭﺣﺎﺭﺓ ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩ ﺗﺘﻠ ﻮﻯ ﻛﺜ ﻌﺒ ﺎﻥ ﻭﺍﻟﻘ ﻄﻊ.ﻓ ﻲِ ﺟﻮﻓ ﻪِ ﻟﺍ ﺠﻮﺍﻫﺮ.ﻛﺒ ﺮﻴ ﻴﺔ ﻭﺯﺟﺎﺟﺎﺕ ﻟﺍﺨﻤﺮ ﻭﻏﺎﻧ ﻴ ﺎﺕ ﺬﻟﺍﻫٌﺒ َ ﻳ ﻠﻌﺒﻦ ﺑ ﻟﺎﻨ ﺎﺭ ﻭﻳ ﺮﻗ ﺼﻦ ﺭﻗ ﺼﺎﺕ
ﻭﺗﺬﻛﺮأ ﻥ،(ﺯﻭﺟﻪ ﻟﺍﺠﻤﻴﻠ ﺔ )ﻛﺎﻣﻴﻠ ﻴ ﺎ ﻟﺍﻔ ﻄﻴﺮ ﻟﺍﻤﻌﺠﻮﻥ ﺑ ﺪﻡ ﻟﺍﻤﺴﻴﺤﻲ ﻳﺮﺩ ﻏﺠﺮﻳﺔ ﻭﺣﺎﺧﺎﻣﺎﺕ ﻳ ﺘَﺤﺪﺛ ﻮﻥ ﻋﻦ ﻭﺣﻴ ﻮﻳﺘ ﻪ،إ ﻟ ﻴﻪ ﺎﺑٌ ﻪ ﻀﻟﺍﺎﺋ ﻊ ﺷﺒ ﻟﺍﻔ ﻄﻴﺮ ﻟﺍﻤﻘ ﺪَﺳﻮﺩﻡ ﻟﺍﻤﺴﻴﺤﻴﻴﻦ ﻭﻋﻴﺪ ﻗ ﺪَ ﻳ ﺪَﺧﻞ ﻋﻠ ﻰ ﺣﻴ ﺎﺗ ﻪ ﻓ ﻮﺍﺋ ﺪ، ﻟﺍﻐﺎﺭﺑ ﺔ ) ﻧﺠﻴﺐ ﺟﻤﺔ ﺗ ﺤﻘ ﻖ ﻟ ﻪ ﺴﻟﺍﻌﺎﺩﺓ ﻓ ﻲِ ﺪﻟﺍﻧﻴ ﺎ.ﻟﺍﻔ ﺼﺢ ﻟﺍ ﺬﻱ ﺍﻗﺘﺮﺏ ، ) ﺠﻧﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧﻰ.،ﻭﺍﻵﺧﺮﺓ Artinya: .( 30 : 2012 ،ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ “Perkampungan Yahudi kelihatan .( 49 : 2012 seperti sebentuk ular besar..di Artinya: “Daud segera teringat ketidak mampuannya di depan istrinya yang cantik (Kamilia), dan teringat bahwa sarapan roti suci yang terbuat dari
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
rongganya terdapat perhiasantepung dicampur darah nasrani akan mengembalikan kejantanan masa
43
perhiasan…denting-denting emas.. gelas-gelas arak…wanita para penyanyi bermain api…menari-nari tarian memabukkan.. para pemuka agama yahudi membicarakan tentang sarapan roti suci… darah orang-orang
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
43
Nasrani…dan hari raya Paskah yang semakin dekat menghampiri” Orang-orang Yahudi benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang untuk menyambut hari rayanya dan mempersembahkan roti suci di hari raya Paskah. Mereka membicarakan tentang hari raya Paskah yang tinggal beberapa saat lagi.
ﺷﻌﺎﺋ ﺮ ﻫﻢﺍﻟ ﺘ ﻲ ﺍﺑﺘﺪﻬﻋ ﺎ ﺣﺎﺧﺎﻣﺎﺗ ﻬﻢ ﻭﻻ،ﻭأ ﺣﺒ ﺎﺭﻫﻢﻭأ ﺛﺒ ﺘَ ﻮﻫﺎ ﻓ ﻲِ ﻟﺍﺘ ﻠﻤﻮﺩ ،ﺗﻨﺴﻮﺍ أ ﻥ ﻋﻴﺪ ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩ ﻗ ﺪَ ﺍ ﻗﺘﺮﺏ ِﻭﻓ ﻲِ ﻫﺬﺍ ﻟﺍﻌﻴﺪ ﻳﻔ ﻜﺮﻭﻥ ﺩﺍﺋ ﻤﺎ ﻓ ﻲ ﻟﺍﻔ ﻄﻴﺮ ﻟﺍﻤﻘ ﺪَﺱ ﻟﺍﻤﻌﺠﻮﻥ ﺑ ﺪﻡ ،) ﻧﺠﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ.ﻟﺍﻤﺴﻴﺤﻴﻴﻦ Artinya: . ( 69 : 2012
“Syiar agama yang dikarang para Rabbi mereka dan seperti yang terdapat dalam Talmud, dan jangan lupa bahwa hari raya Yahudi sebentar lagi akan tiba, dan pada hari raya begitu mereka selalu berpikir tentang roti suci yang dicampur dengan darah orang Nasrani”
Dari kutipan data di atas, dapat dijelaskan bahwa para Rabbi Yahudi sangat meyakini apa yang diajarkan kitab Talmud bahwa syiar-syiar yang dibawanya tentang roti suci sangat berpengaruh terhadap ajaran agamanya. Muhammad Abdullah asySyarqawi (Dosen filsafat Islam dan Perbandingan Agama Fakultas Darul „Ulum, Univ. Cairo) dalam bukunya yang berjudul “Talmud, Kitab “Hitam” Yahudi yang Menggemparkan” (2004: 309) memaparkan beberapa isi dari buku salah seorang mantan Rabbi Yahudi yang
44
sekarang pindah agama menjadi seorang Kristen yaitu Rabbi Naphithius. Bahwa pembantaian dan pengurasan darah orang Kristen yang dilakukan oleh orang Yahudi serta berbagai siksaan lainnya adalah sebuah tindakan supersadis yang benar-benar dikutuk oleh semua orang. Nabi Yeremia menyebutkan: “karena kemunafikan sudah menyelimuti hati bangsa ini (Yahudi), mereka menjadikan orang lain bagaikan burung buruan, dimana mereka memasang perangkap untuk menangkapnya lalu memasukkannya ke dalam sarang yang kemudian mereka sembelih hingga tak bernyawa dan mereka kuras darahnya. Itulah sebabnya mereka menjadi orang besar dan kaya” (Yeremia, 2005:26-27). Menurut isi kitab Yeremia, Rabbi Naphithius menggambarkan betapa orang-orang Yahudi sudah meyakini bahwa darah yang dicampurkan pada adonan roti di hari raya Paskah memiliki banyak manfaat yang besar bagi kehidupan mereka dan juga agamanya. 2. Para kaum Yahudi sudah meyakini bahwa darah dan harta kaum Nasrani adalah halal. Bentuk penghalalan mereka terhadap darah dan juga harta orang-orang Nasrani dapat dibuktikan sebagai berikut. Artinya:
ﻻ ﺗ ﻌﺘﺒ ﺮ ﻟﺍﻴ ﻤﻴﻦ ﻟﺍ ﺘ ﻲ ﻳ ﻘﺴﻢ ﺑ ﻬ ﺎ ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩﻱ ﻓ ﻲِ ﻣﻌﺎﻣﻼﺗ ﻪِ ﻣﻊ ﺑ ﺎﻗ ﻲ ﺸﻟﺍﻌﻮﺏ ﻳ ﻤﻴﻨﺎ ؛ ﻷ ﻧ ﻪ ﻛﺄ ﻧ ﻤﺎ أ ﻗﺴﻢ ﻭﺍﻟﻘ ﺴﻢ ﻟ ﺤﻴ ﻮﺍﻥ ﻻ ﻳ ﺪﻌ،ﻟ ﺤﻴ ﻮﺍﻥ ﻓ ﺈ ﺫﺍ ﺍﺿﻄ ﺮ ﻳ ﻬﻮﺩﻱ أ ﻥ.. ﻳ ﻤﻴﻨﺎ ﻳ ﺤﻠ ﻒ ﻟ ﻤﺴﻴﺤﻲ ﻓ ﻠ ﻪ أ ﻥﻳ ﻌﺘﺒ ﺮ ﺫﻟ ﻚ ﻋﻠ ﻰأ ﻧ ﻪ ﻻ ﻣﻌﻨﻰ.. ﻟﺍﺤﻠ ﻒ ﻛﻞ ﺷﻲء َﻟ ﻠﻨ ﺰﺍع ﻟﺍﻘ ﺎﺋ ﻢ ﻋﻠ ﻰ ﻷﺍﻣﻮﺍﻝ ﺑ ﻦﻴ ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
إ ﻥ أ ﻣﻮﺍﻝ. ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩﻱ ﻭﻏﻴﺮ ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩﻱ ﻟﺍﻤﺴﻴﺤﻲ ﻭﺩﻣﻪ ﻣﻠﻚ ﻟ ﻠﻴ ﻬﻮﺩﻱ ﻭﻟ ﻪ ، ﻭﻟ ﻪ ﻟﺍﺤﻖ،ﻟﺍﺘ ﺼﺮﻑ ﻟﺍﻤﻄﻠ ﻖ ﻓ ﻬﻴ ﺎ ﻓ ﻲ ﺳﺍﺘ ﺟﺮﺎع،ﻁ ﺒ ﻘﺎ ﻟ ﻘ ﻮﺍﻋﺪ ﻟﺍﺘ ﻠﻤﻮﺩ ، )ﻧﺠﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧﻰ.ﺗ ﻠﻚ ﻷﺍﻣﻮﺍﻝ .( 27 : 2012 “Jangan kau anggap janji yang diikrarkan seorang Yahudi dalam hubungannya dengan orang lain selain Yahudi itu benar-benar janji, karena itu sama saja dengan berjanji dengan binatang, dan janji dengan binatang itu bukanlah termasuk janji…Apabila seorang Yahudi terdesak untuk berjanji dengan seorang Nasrani, maka ia harus menganggap itu seperti tidak ada sama sekali… bahwa tak ada artinya untuk berselisih demi harta maupun materi antara Yahudi dan selain Yahudi… Sesungguhnya harta orang Nasrani dan darahnya adalah hak milik Yahudi. Dia boleh melakukan apa saja secara mutlak, ia sangat berhak, sesuai dengan undang-undang hukum Talmud, untuk mengambil alih kembali hartaharta tersebut”. Halini adalah syiar yang menjadi panutan kaum Yahudi untuk berbuat sewenang-wenang dalam masalah janji kepada kaum nonYahudi. Bahkan, menjadikan darahnya halal untuk digunakan sesuka orang-orang Yahudi. Artinya:
ﻓ ﻟﺎﻴ ﻬﻮﺩ ﻳﻜﺮﻫﻮﻥ ﻟﺍﻤﺴﻴﺤﻴﻴﻦ ﻭﻳ ﺴﺘ ٌَﺒ ﻴﺤﻮﻥ،ﻭﻳ ﻌﺘﺒ ﺮﻭﻧﻬﻢ ﻨ ﻴﻴﻦ ﻭﺛ ﺑ ﻞ ﻳ ﻀﻌﻮﻧﻬﻢ ﻓ ﻲ،أ ﻣﻮﺍﻟ ﻬﻢ ﻭﺩﻣﺎءﻫﻢ ﻣﺮﺗﺒ ﺔ ﺗ ﺴﺎﻭﻱ ﻣﺮﺗﺒ ﺔ ﻟﺍﺤﻴ ﻮﺍﻧﺎﺕ ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
ﻭﻳ ﺴﺘﺒ ﻴﺤﻮﻥ،ﻭﻳ ﻌﺘﺒ ﺮﻭﻧﻬﻢ ﻭﺛ ﻨ ﻴﻴﻦ ﺑ ﻞ ﻳ ﻀﻌﻮﻧﻬﻢ ﻓ ﻲ،أ ﻣﻮﺍﻟ ﻬﻢ ﻭﺩﻣﺎءﻫﻢ ﻣﺮﺗﺒ ﺔ ﺗ ﺴﺎﻭﻱ ﻣﺮﺗﺒ ﺔ ﻟﺍﺤﻴ ﻮﺍﻧﺎﺕ ﺣﺴﺒﺘﻌﻠ ﻤﻴﺎﺕ)ﺍﻟﺘ ﻠﻤﻮﺩ(ﻟ ﻜﻦ،ﻭﺍﻟﺒ ﻬ ﺎﺋ ﻢ ﺴﻟﺍﺒ ﺐ ﻟﺍﺤﻘ ﻴﻘ ﻲ ﻟﺍﻜﺎﻣﻦ ﻭﺭﺍء ﻛﺮﺍﻫﻴﺔ ﺳﻠ ﻤﻴﺎﻥ ﻟﺍﺤﻼﻕ ﻟ ﻠﺒ ﺩﺎﺭﻱ ،ﺗ ﻣﻮﺎ ﻫﻮ ﻟﺍﻤﻬﻨﺔ ) ﻧﺠﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ .( 31 : 2012 “Orang-orang Yahudi membenci orang-orang Nasrani dan menganggap mereka adalah penyembah berhala, dan dihalalkan darah dan harta mereka, bahkan meletakkan mereka sama derajatnya dengan binatang ternak sebagaimana yang diajarkan dalam Talmud, akan tetapi alasan sebenarnya yang tersembunyi dari Sulaiman kepada Paderi Touma adalah tentang pekerjaan”. Syiar mereka dalam menghalalkan darah nonYahudi adalah terbukti saat aksi pembunuhan terhadap Baba Touma seorang Nasrani yang mereka anggap darahnya sangat bermanfaat dalam pembuatan Roti suci di hari raya Paskah. Banyak alasan yang menyebabkan orang-orang Yahudi begitu membenci orang-orang Nasrani. Menurut ungkapan Rabbi Naphithius, bahwa kebencian yang mendalam terhadap orang-orang Kristen menyebabkan orang-orang Yahudi menganggap bahwa semua hal yang berbau Kristen adalah keji dan najis. Kaum Yahudi biasa menyebut Gereja sebagai toma yang berarti tempat kotoran, ada juga yang menyebut dengan kata mirkhakh yang berarti kakus atau sumber najis. Bahkan Rabbi Naphithius tidak mampu mengungkapkan katakata kotor yang dikatakan oleh orang Yahudi terhadap orang-orang Kristen (sySyarqawi, 2004: 303). 45
Data lain menyebutkan:
ﺄ ﻣﺮﻧﺎﺑ ﺄ ﻥ ﻧﺴﻔ ﻚ إ ﻥ، ﺣﺴﻨﺎ ﺩﻳﻨٌﻨﺎﻳ َ أ ﺗﺮﺍﻧﺎ ﻧ ﻄﻴﻌﻪأ ﻡﻧ ﺨﺎﻟ ﻔ ﻪ،ﺩﻣﻚ .( 47 : 2012 ،ِ) ﻧﺠﻴﺐ ﺍﻟﻜﻴﻼﻧ ﻰ. Artinya: ”....baik, sesungguhnya agama kami menyuruh untuk menumpahkan darahmu, bagaimana pendapatmu ? kami ikuti apa kami ingkari?” Kalimat di atas merupakan ungkapan dari Rabbi Musa Abu Afiyah kepada Baba Touma sebelum proses penyembelihan dilakukan, bahwa di dalam ajaran Yahudi memang ada perintah untuk menyembelih kaum Nasrani.
(
. 47 : 2012 Artinya: ” Syiar agama mereka mengutamakan laki-laki dari pada perempuan tentang darah, mengutamakan anak-anak dari yang lainnya, dan meyakini bahwa dalam darah orang Nasrani terdapat kebebasan jiwa mereka..” Ungkapan tersebut adalah ungkapan salah satu Rabbi yang meyakini isi Tamud bahwa darah non Yahudi adalah halal bagi mereka. Jadi saat proses penyembelihan Baba mereka merasa tidak berdosa, karena keyakinannya terhadap Talmud, bahwa apa yang mereka lakukan adalah bentuk
46
ibadah dan ketaatan terhadap kitabnya. Kesimpulannya, bahwa dalam kitab Talmud memang diajarkan untuk menumpahkan darah orang Kristen. Rabbi Farajis, salah satu Rabbi terkenal menafsirkan isi Talmud yang berkenaan dengan penumpahan darah atas kaum Nasrani. Dia menyebutkan bahwa “terhadap para penyembah berhala, janganlah kamu melakukan kebaikan atau kejahatan. Adapun terhadap orang-orang Kristen, hendaklah kamu kerahkan segala daya upayamu untuk menumpahkan darah mereka. Apabila seorang Yahudi menyaksikan orang Kristen di tepi sebuah jurang hendaklah ia lemparkan orang Kristen tersebut ke dasarnya” (Asy- Syarqawi, 2004: 314). 3. Kamilia mencoba memahami dan mengamalkan ajaran yang tertulis dalam kitab Talmud, tentang hukum diperbolehkannya melampiaskan Nafsu secara diam-diam. Kamilia adalah istri dari Daud Hariri. Dia merupakan wanita cantik yang usianya masih muda 25 tahun dibandingkan Daud. Usia Kamilia belum genap 30 tahun, sedangkan Daud berusia 55 tahun. Meskipun dia seringkali tampak bahagia dengan senyumnya, tetapi sebenarnya sangat tertekan dengan aturan-aturan kejam yang dibuat oleh Daud. Dia tidak bdiperolehkan pulang ke rumah orang tuanya, mengunjungi saudaranya, ataupun tetangganya kecuali di temani oleh suaminya. Suaminya juga selalu mengancamnya agar tidak menemani siapapun, berbincang-bincang, atau berdansa dengan siapapun saat diadakan pesta di rumahnya, atau pun pesta-pesta di tempat lain. Meskipun dia sangat tertekan, tetapi dia selalu menurut dengan suaminya dan takut jika melawannya, karena suaminya begitu keras. Kenyataan
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
secara lahiriah, dia senantiasa taat, rida dan mencintai suaminya. Akan tetapi, secara batiniahnya, dia memendam kebencian padanya dan cara suaminya itu dalam menjalani hidup, dan yang lebih berbahaya ada sebuah rahasia yang tidak di ketahui oleh siapa pun bahwa dia memiliki hubungan tertentu dengan pembantu keluarga tersebut, yaitu Murad al Fattal. Diam-diam ternyata Kamilia sering berhubungan secara sembunyi-sembunyi dengan Murad. Meski sebenarnya Murad merasa takut, tetapi Kamilia selalu merayu Murad hingga mereka berdua terjun ke dalam lembah nafsu. Sampai suatu ketika Kamilia menemukan beberapa potongan kitab di gudang yang membuat dia yakin berhubungan dengan Murad. Isinya sebagai berikut. Artinya: “Rabbi Kroner berkata:”
إ ﻥ ﻟﺍﺘ ﻠﻤﻮﺩ: ﻭﻗ ﺎﻝ ﻟﺍﺮﺑﻲ ﻛﺮﻭﻧ ﺮ ﻳ ﺼﺮﺡ ﻟ ﻺ ﻧﺴﺎﻥ ﻟﺍﻴ ﻬﻮﺩﻱﺑ ﺄ ﻥ ﻳﺴﻠ ﻢ ﻧﻔﺴﻪ ﻟ ﺸﻠﻬ ﻮﺍﺕ إ ﺫﺍ ﻟ ﻢ ﻳﻤﻜﻨﻪ أ ﻥ ﻭﻟ ﻜﻨ ﻪﱠ ﻳ ﻠﺰﻡ أ ﻥ ﻳ ﻔﻌﻞ ﺫﻟ ﻚ،ﻳﻘ ﺎﻭﻣﻬ ﺎ َ ﻭﻟ ﻘ ﺪ،ﺑ ﻟﺎﺪﻳ ﺎﻧ ٌَ ﺔ ﺳﺮﺍ ﻟ ﻌﺪﻡ ﻀﻟﺍﺮﺭ ﺫﻛﺮ ﻓ ﻲ ﻟﺍﺘ ﻠﻤﻮﺩ ﻋﻦ ﻛﺜ ﺮﻴ ﻣﻦ ( ﻟﺍﺤﺎﺧﺎﻣﺎﺕ ﻣﺜﻞ ﻟﺍ ﺮﺑ ﻲ) ﺭﺍﺑﻲ ﻭﺍﻟﺮﺑ ﻲ) ﻧﺤﻤﺎﻥ أ( ﻧ ﻬﻢ ﻛﺎﻧ ﻮﺍ ﻨﻳﺎﺩﻭﻥ ﻓ ﻲِ ﻟﺍﻤﺪﻥ ﻟﺍ ﺘ ﻲ ﻳ ﺪَﺧﻠ ﻮﻧﻬ ﺎ ﻋﻤﺎ إ ﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﻮﺟﺪ ﻓ ﻬﻴ ﺎ ﺍﻣأﺮ ﺓ ﺗ ﺮﻳﺪ أ ﻥ ﺗ ﺴﻠ ﻢ ِ ﻭﺟﺎء ﻓ ﻲ.. ﻧﻔﺴﻬ ﺎ ﻟ ﻬﻢ ﻋﺪﺓ أ ﻳﺎﻡ ( ﻟﺍﺘ ﻠﻤﻮﺩأ ﻳﻀﺎ ﻋﻦ ﻟﺍﺮﺑﻲ) ﻟﺍﻴ ﻌﺎﺯﺭ ﻭأ ﻧ ﻪ ﺳﻤﻊ،أ ﻧ ﻪ ﻓ ﺘَﻚ ﺑ ﻜﻞ ﻧ ﺴﺎء ﺪﻟﺍﻧﻴ ﺎ ﻣﺮﺓأ ﻥ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﺗﻄﻠ ﺐ ﺻﻨﺪﻭﻗﺎ ﻣﻶﻧﺎ ﻞNﻤOﺤGﻓRAﺎFﻬI ﺴ/ Vﻔoﻧl. XﻢVﻠ/ﺴNﺗo.ﻲ1 ﻛ/ 201ﺐ5/ ﻫ1ﺬ- ﻟ7ﺎ2ﺑ ET ﺼﻟﺍﻨﺪﻭﻕ ﻭﻋﺒ ﺮ ﺳﺒﻌﺔ ﺷﻼﺕﻻ
ﻣﺮﺓأ ﻥ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﺗﻄﻠ ﺐ ﺻﻨﺪﻭﻗﺎ ﻣﻶﻧﺎ ﺑ ﺬﻟﺎﻫﺐ ﻛﻲ ﺗﺴﻠ ﻢ ﻧﻔﺴﻬ ﺎ ﻓ ﺤﻤﻞ ﺼﻟﺍﻨﺪﻭﻕ ﻭﻋﺒ ﺮ ﺳﺒﻌﺔ ﺷﻼﺕﻻ ﻭﺟﺎء ﻓ ﻲِ ﻟﺍﺘ ﻠﻤﻮﺩ.. ﺣﺘ ﻰ ﻭﺻﻞ ﻟ ﻬ ﺎ أ ﻥ ﻫﺬﺍ ﻟﺍﺤﺎﺧﺎﻡ ﻟ ﻤﺎ ﺗ ﻮﻓ ﻲِ ﺻﺮﺥ ﷲ ﻓ ﻲِ ﺴﻟﺍﻤﺎء ﻗ ﺎﺋ ﻼ ﺗﺤﺼﻞ ﻟﺍﺮﺑﻲ ) ﻟﺍﻴ ﻌﺎﺯﺭ( ﻋﻠ ﻰ ﻟﺍﺤﻴ ﺎﺓ ﻷﺍﺑ ﺪَﻳﱠﺔ .( 28 : 2012 ،ِ) ﻧﺠﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ sesungguhnya Talmud menganjurkan kepada orang Yahudi untuk menyerahkan dirinya pada nafsu syahwat keinginan-keinginan jika ia tidak mampu melawannya, akan tetapi ia harus melakukan hal tersebut dengan sembunyi-sembunyi agar tidak memberi akibat buruk pada Agama, dalam Talmud telah disebutkan tentang banyak sekali pemuka-pemuka Agama Yahudi seperti Rabi (Raabi) dan Rabi (Nahman) mereka menyeru di kotakota yang dimasukinya apakah ada wanita yang ingin meyerahkan dirinya pada mereka untuk beberapa hari… Di dalam Talmud terdapat juga kabar tentang Rabbi (Ya‟azir) bahwa ia telah menodai semua wanita di dunia, dan dikabarkan juga ia mendengar bahwa seorang wanita menginginkan satu peti penuh dengan emas sebagai tebusan dirinya, maka ia berusaha memenuhinya dan membawa permintaan tersebut setelah melewati tujuh air terjun untuk sampai padanya, dalam Talmud disebutkan Rabbi ini ketika mati, Tuhan memanggilnya di langit dengan kabar gembira bahwa
47
Rabbi (Ya‟azir) telah mendapatkan kehidupan yang abadi..”. Kamilia membaca potongan kitab yang bertuliskan demikian, bahwa dalam Talmud sendiri dijelaskan mengenai hukum melampiaskan nafsu syahwat tidaklah dilarang, asalkan dilakukan secara diam-diam. Ia semakin mantap saat menjalankan perintah Talmud yang satu itu. Kamilia berharap ketika hendak berbuat yang demikian ia bisa seperti Rabbi Ya‟azair, yang mendapat jaminan kebaikan. Tidak ada rasa takut sama sekali dalam benaknya.
ﻟﺍﻘ ﺬَﺭﺓ
ﻳ ﺎ ﻣﺮﺍﺩ ﻫﺬﻩ ﻟﺍﺤﺠﺮﺓ
، ﺼﻟﺍﻐﻴﺮﺓ ﻫﻲ ﺟﻨ ﺘ ﻲ ﻟﺍﻤﻮﻋﻮﺩﺓ ﻭأ ﻧﺖ ﻻ،ﻟ ﻨﺸﺮﺏ ﻭﻧﺴﺘﻤﺘ ﻊ ﺑ ﻟﺎﺤﻴ ﺎﺓ ﻓ ﻘ ﺪَ ﺟﺎء ﻓ ﻲِ ﻟﺍﺘ ﻠﻤﻮﺩ أ ﻥ.. ﺗﺨﻒ ) ﻟﺍﻴ ﻌﺎﺯﺭ( ﻗ ﺪ ﻓ ﺘَﻚ ﺑ ﻜﻞ ﻧ ﺴﺎء ﺪﻟﺍﻧﻴ ﺎ ﻭإ ﻧ ﻤﺎ ﺗﺤﺼﻞ.. ﻭﻟ ﻢ ﻳﺤﺮﻗ ﻪ ﷲﺑ ﻟﺎﻨ ﺎﺭ ﻧﺠﻴﺐ
)ﻷﺍﺑ ﺪَﻳﺔ
ﻟﺍﺤﻴ ﺎﺓ
.( 30 : 2012
ﻋﻠ ﻰ
،ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ
Artinya: “wahai Murad, kamar sempit yang kotor ini adalah surga yang dijanjikan untukku sebenarnya.. mari kita minum..dan menikmati hidup ini.. jangan takut, dalam Talmud di jelaskan bahwa Rabbi Ya‟azir telah menodai semua wanita, dan Tuhan tidak menghukum membakarnya dengan api, bahkan ia mendapatkan kehidupan yang abadi…”.
48
Kamilia mencoba meyakinkan Murad, salah satu pembantu di rumahnya yang ia ajak untuk bermaksiat menyalurkan nafsu syahwatnya dan melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. Ketika Murad merasa ragu dan takut, justru Kamilia semakin asyik menggoda dan merayu Murad sehingga mereka berdua melakukan hal buruk tersebut dengan perasaan senang dan penuh harapan baik kelak di Akhirat.
ﺍ ﻗﺘﺮﺑ ﺖ ﻣﻨﻪ ﻮﻗ ﺘَ ٌَ ﻪ ﺑ ﺬﺭﺍﻋﻴﻬ ﺎ ﻭﻁ ﺿﻤﻨ ﻲ إ ﻟ ﻴﻚ.. ﻟ ﻜﻢ أ ﺣﺒﱡﻚ: ﻭﻗ ﻟﺎ ﺖ ﻧ ﻨ ﻲ ﻻ أ ﻧﺴﻰ ﻟﺍ ﺤﻠﻈﺎﺕﺍﻟ ﺘ ﻲ..ﺑ ﺸﺪﺓ إ ﻋﻄﻨ ﻲﺑ ﻀﻊ ﻗ ﺒﻼﺕ.أ. أ ﻗﻀﻴﻬ ﺎ ﻣﻌﻚ ﺭأﺳﻲ.. ﻟ ﻘ ﺪَ ﺷﺮﺑﺖ ﻛﺜ ﺍﺮﻴ.. ﻋﺎﺑ ﺮﺓ ﺗﻤﻨ ﻴﺖأ ﻥ ﻳ ﺤﺘﺮﻕ ﻟﺍﻌﺎﻟ ﻢ ﻛﻠ ﻪ.. ﻳ ﺪَﻭﺭ ،ِ ) ﻧﺠﻴﺐ ﻟﺍﻜﻴﻼﻧ ﻰ.ﻭأ ﺑﻘ ﻰأ ﻧﺎ ﻭأ ﻧﺖ .( 53 : 2012 Artinya: “Kamilia segera mendekati dan memeluknya lalu berkata :” betapa aku mencintaimu..peluklah aku dengan erat.. aku tidak dapat melupakan saat-saat kebersamaan kita ciumilah aku..aku sudah minum banyak.. kepalaku pusing…kuharap dunia terbakar semua hingga tinggallah kita berdua…” Telah digambarkan dalam novel, bahwa Kamilia berbuat hal yang demikian bersama Murad tidak hanya sekali atau dua kali, bahkan beberapa kali. Kamilia merupakan salah satu gambaran umat Yahudi yang taat dengan ajaran kitabnya Talmud, tanpa memikirkan ataupun menaruh kecurigaan meski ajaran yang ada di dalamnya sangatlah aneh.
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1-72
Usai membaca beberapa potongan isi Talmud, Kamilia sedikit merasa tenang, karena apa yang ia lakukan selama ini dengan Murad bukanlah hal yang menyimpang dalam Agama mereka, yaitu Yahudi. Bahkan, ia begitu leluasa melampiaskan nafsunya dengan Murad. Selain karena merasa sering tidak bahagia ketika bersama Daud, apa yang ia pahami dari isi Talmud tersebut menjadikan salah satu alasannya untuk berbuat yang tidak sewajarnya dengan pembantunya. 4. Menurut Rabbi Salankili, orang-orang yang bukan Yahudi dianggap Kafir dan hina dan membunuhnya adalah berpahala.
rambut, tokonya selalu ramai dikunjungi pelanggannya baik Yahudi maupun nonYahudi karena dia pandai meniru gaya orang Eropa dalam memangkas rambut. Sulaiman juga terkenal sebagai ahli bekam sehingga sering pergi ke rumahrumah warga untuk membekam orang yang sakit. Ia sangat mencintai uang dan juga menyukai pemandangan darah, jadi dengan membekam ia mendapatkan kedua-duanya sekaligus.
ٌ إﻭﻩ ﺭٌ ﻩ ﺙ،أﻱ ﺵء ٌﻑٌ ٌﻑع ٌٌ ﺕ ٌ ﺡﻡﻙ ﺫﺍﺕﻩ ٌ ﻯﺱﺓ،إﺯﺍﺩﺝ ﷲ ﻭ ﻭ ٌﺍﻡﺡﺱﻭﺍﺥ ٌ ﻩﺍ ٌ ﻑ ٌﻁ،ﺍٌ ﻡﺍﻱ ﻭ ﻭ ﻭٌ ﺵٌ ء ﻝﺩ ﺕﻡ ﺯﺱﻡﻩ ﺕﺩﻝﺡ،ﺍٌ ﻯﺕﻡﺍﻥ ﻭﻡﺍٌ ﻩ ﻹ ﺱﺍعﺍﺥ ﺡﺕﻯ،ﻡﺕﻯﺍﻩٌ ﺡ
(
. 63 : 2012 Artinya: “Semua
manusia
adalah
hewan
ternak dan binatang wahai Touma kecuali orang Israel.. aku sudah mengatakan itu ribuan kali, begitulah yang diucapkan Talmud..”
Ungkapan di atas adalah perkataan Rabbi Salankili kepada Baba, ia mencoba
ٌ ﺹﺙﺡ ٌ ٌ ﻡﺍﻥ إﻭﺱﺍﻭﺍ ٌ ﻩ ﺱﻥ آﺥﺱ ٌﺕ ﺱ ٌ ﻝ ﻝﺡ) ٌ ﺙﻡﻯ ﻭﻡﺍ ﻩﻯ َ ٌ(ﻡﺡ ﺱ ﺍٌ ﺡ ﻯﻩ،ٌ ﻑ ٌ ظﺍﻩﺱ ٌ ٌ ﻡﺍﻥ ﺍ ٌﻯ ٌﻝ ﻕ َ ﺱ ﺍٌ ﺡ ٌ ﻑ ﺍٌ ﺡﻡٌﻡﺡ ﻭٌﺝ ﺕﺍﺏ ٌ ﺝﻯﺡ ﺍ ﻝﺩ .. ٌٌ ﺵﺕﻩ ﻭﻭﺍﻱ.. ﺍٌ ﻡﻯعﻯﺩﺝ ﻡﺍ : 2102 visi yang sama dengan Rabbi Salankili.
menjelaskan kepada Baba bahwa semua Sulaiman adalah seorang Yahudi manusia selain umat Yahudi dalam ajaran yang bekerja di sebuah toko pangkas Talmud dianggap seakan sebagai hewan, maka darahnya halal. Sebelum Baba Touma dibunuh, ia diberikan ancamanancaman oleh Rabbi-Rabbi yang berkumpul di rumah Daud pada waktu itu. Selain Rabbi Salankili, Sulaiman salah satu teman Daud juga memiliki ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
49
َ ٌﺍٌ ﻯ . 37 : 2012،ٌ ﻝ ﻭﻯ
(
ﻭﺝٌ ﺓ (ﻭأﺹﺙﺡ .)37
Artiny a: “Apapun akan dilakukan, dengan begitu ia memenuhi panggilan Tuhan..mencapai ambisinya dan mendapatkan harta, segala gerakan berjalan secara sembunyisembunyi, segala sesuatu telah direncanakan sempurna dengan sangat cermat, hanya menunggu saat-saat sehingga
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
49
menjadi Sulaiman yang berbeda dari yang sekarang.. ia tidak akan meninggalkan salon potong rambutnya… akan tetap seperti sediakala secara zahir, akan tetapi sesungguhnya telah memasuki pintu surga kebahagiaan yang dijanjikan.. mendapatkan apa yang diinginkan… menjadi seorang yang berharga.. ia mengulang-ulang dengan bahagia” Ungkapan di atas adalah apa yang diyakini Sulaiman, bahwa dengan ia ikut berkonspirasi membunuh Baba, maka akan tercapailah semua ambisi dan keinginannya untuk mendapatkan harta dan jabatan yang dijanjikan Daud. Yang teramat ia nanti-natikan adalah, bahwa ia merasa dalam pembunuhan Baba merupakan wujud persembahan qurban terhadap Tuhan. Karena saat itu, Baba Touma dirasa menjadi saingan Sulaiman dalam membekam. Karena masyarakat setempat lebih senang berbekam dengan Baba dibandingkan dengan Sulaiman. Tawaran Daud menjadikan ia berfikir cemerlang bahwa setelah pembunuhan tersebut ia dapat menguasai sepenuhnya masyarakat setempat untuk berbekam kepada Sulaiman.
ﻟ ﻘ ﺪ ﻧﻔ ﺬﻧﺎ أ ﻭﺍﻣﺮ، ﻧﺤﻦ ﻟ ﻢ ﻧﺮﺗﻜﺐ ﻄﺧﻴﺌﺔ
ﻭﻟ ﻦ ﻳ ﺘﺨﻠ ﻰ ﻋﻨ ﺎ ﷲ) ﻧﺠﻴﺐ.. ﺍﻟﺪﻳ ﺎَﻧﺔ .(
.(89 : 2012
،ﺍﻟﻜﻴﻼﻧ ﻰ
Artinya: “kita tidak melakukan kejahatan, kita hanya melaksanakan perintah agama..Tuhan tidak akan meninggalkan kita..”
pemahaman yang melenceng. Keyakinankeyakinan mereka menjadi panutan kaum Yahudi bawahan. Pembunuhan terhadap Baba merupakan sebuah pembunuhan yang sudah direncanakan dengan matang. Dengan sebuah keyakinan bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah satu bentuk ketaatan mereka pada Agama yang selama ini di anut yaitu, Yahudi. Sebab-sebab pengurasan darah kristen oleh Yahudi, menurut Rabbi Naphithius salah satunya adalah bahwa para Rabbi dan pemimpin Yahudi memiliki kepercayaan untuk mewajibkan mengambil darah orang Kristen untuk digunakan dalam acara ritual keagamaan bagi setiap orang Yahudi dan agar selamat dari kehancuran dengan cara mensucikan diri melalui darah tersebut (Asy-Syarqawi, 2004:300). 5. Haram menolong kaum selain kaum Yahudi .
(.)ﺍﻝٌْ ﻁﺯ ﺩ ٌْ ٌﺯ ٌْ ٌ ﻙﺕﺏﺓ ٌٌﻝﻑٌ ﺍﻝعﺏﻝﻥ ﻝﺱﺙﺏ َ ﺍ أ ٌْ ٌ ٌ أﺩﺡ أئﻭﺥ ٌْ ٌٌِﺩ،ﻕٌْ ﺓ ﺍﻝ ٌع ،ﺥ ﻩعﺕﺝﺱﺡ ﻑ ﺍﻝﻭﺱﺏئﻝ ٌ ٌٌﺍﺯآؤ ٌٌٌﻝﺩ ﺍ ٌَ (ﻩﺡﺱﻡ158 ٌ ﺝﺏءٌ ﻑ ﻝﺝٌﺩ ﺍ ٌإ ﻱ ٌٌﺝٌ أﺩﺡﺍ ﻩﻱ عﻝﻯ أﻯ ﺍﻝٌْ ٌٌِﺩ ﺙﻕٌ ﺥ ﺍ ْﻝ ﻩﻥ ﻩﻱ ﺍﻝﺝئﺱ ﺍﻝﺕٌ ٌْ ﻯ ٌﻙ ﻱ ٌ عﻝﻯ ﻝﻁﺝٌﺕ،ٌ ﻕع ٌِﺏ ٌﻑ ﺍ ﺍﻝٌٌْ ٌِﺩ
Apa yang sudah merasuk dalam jiwa mereka para Rabbi, otak dan pikiran mereka sudah dipenuhi dengan
50
ﺏVﻑoﺕlٌ. ﻝXVﺍ
)ٌٌ ﻝ ﺍٌﻱ ﻩﻭٌﺏ ﻍٌ ﺱ ﺱﺱﺍئٌﻝ إ ( أ أ ٌﺩ ْ ﻩﻁﻝﻕﺏ ٌْ ﺙﺏﻝ ﺝﺱﺡ إﻝ إﺫﺍ ٌﻝ ﺫﺍEإTﻑN،Oٌَ GﻝRﻭﺏAﺙFIع/
ٌﺍﺩ ﺽ ﺱﺯٌ أ ﺯ7أ2
/ No . 1 / 2015/ 1-
ﻑﻝٌﺕعﻝﻥ،ﻙﺏﻯ ﻩﺝﺕﺩئﺏٌ ﻑ ٌ ﺭﺍ ﺍﻝﻑﻱ
ﻑإﺫﺍ،ٌﻭﺏﻝ ٌأ ﻝٌﺕﻑﺏع أﺯﺍﺩ َ ﺙ ﺍ ٌﺽﺱﺯ ﻝٌﺕعﻝﻥ،ﻙﺏﻯ ﻩﺝﺕﺩئﺏٌ ﻑ ٌ ﺭﺍ ﺍﻝﻑﻱ ﻑ ٌٌ ﺝٌْ ﺵ،ﺙﻭﺩﺍٌﺍﺡ ﺙﺏﻕٌ ﺍ ْﻝ ﻩﻥ ٌإﺝﺱﺍء ﺍﻝﻭعﺏﻝﺝﺥ ﻩﺝﺏٌ ﺏ ٌ ﻑ ٌﺭ َ ٌﺍﻝﻙ . 262102 : 2012 ،ٌ ﻝٌ ﻯ
(
( ٌﺝﺕ
.)..ﺍﻝﺡﺏﻝﺥ .)26 :
Artinya: ( Thur bersabda) “ sebuah kitab yang di karang oleh ulama Rabbi Ya‟kub, seorang tokoh ternama dalam Yahudi, pendapat-pendapatnya menjadi rujukan keagamaan yang dianut kaum yahudi, dalam sebuah pasal nomor 158 berbunyi:”haram bagi seorang Yahudi untuk menolong orang lain selain Yahudi yang jatuh ke dalam sumur, bagi seorang dokter Yahudi tidak boleh secara mutlak mengobati selain orang Israel walaupun dengan upah, kecuali ia bermaksud menghancurkan ekonominya atau memeras hartanya, dan apabila masih baru atau amatir dalam bidang tersebut, maka ia boleh menjadikan orang selain Yahudi sebagai percobaan atau praktek, dan boleh di gratiskan bila dalam keadaan tersebut…”. Sama halnya seperti yang dipahami oleh kaum Yahudi tentang anggapan orang-orang non-Yahudi seakan binatang ternak dan hina, menurut Rabbi Ya‟kub, yaitu tokoh Yahudi yang menjadi panutan ummatnya mengungkapkan isi Talmud bahwa segala bentuk pertolongan terhadap /kaum ETNOGRAFI Vol. XV non-Yahudi / No. 1 / 2015/ 1-adalah 72 haram dan sangat dilarang keras, kecuali pertolongan tersebut hanya bersifat pengkhianatan semata. ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
Rabbi Farajis, salah satu ulama Yahudi memberikan tafsiran terhadap isi Talmud yang di dalamnya mengandung unsur haramnya menolong orang Kristen maupun non-Yahudi. Ia mengungkapkan bahwa “terhadap para penyembah berhala, janganlah kamu melakukan kebaikan atau kejahatan. Adapun terhadap orang-orang Kristen, hendaklah kamu kerahkan segala daya upayamu untuk menumpahkan darah mereka. Apabila seorang Yahudi menyaksikan orang Kristen di tepi sebuah jurang hendaklah ia lemparkan orang Kristen tersebut ke dasarnya” (Asy- Syarqawi, 2004: 314). D. Penutup Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa melalui karyanya, Najib alKailani berusaha menggambarkan kehidupan kaum Yahudi, Nasrani, dan Islam. Sosiologi sastra dan sosiologi karya sastra dapat membuktikan bahwa kaum Yahudi, Nasrani dan Islam dapat hidup rukun secara berdampingan dengan cara menjalankan ajaran-ajaran agamanya masing-masing. Agama Islam yang notabenenya sebagai agama terakhir, agama penyempurna, di tampakkan dalam akhir ceritanya melalui kesadaran para tokohnya. Sebagai hasil penelitiannya, ditemukan sejumlah nilainilai religius yang dimiliki dan dijalankan oleh penganut Yahudi, Nasrani, dan Islam. Nilai-nilai religus ini kemudian dilaksanakan oleh para penganutnya, sesuai dengan keyakinan masingmasing.
52
51
Daftar Pustaka Abrams, M.H. 1981. The Mirror and the lamp: Romantic Teory and Critical Tradition. London-New York: Oxford University Press. Damono, Sapardi Djoko. 2002. Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa. Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra Dari Strukturalisme Genetik Sampai PostModern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ishomuddin. 2002. Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia dengan UMM Press. Kasnadi dan Sutejo. 2010. Kajian Prosa Kiat Menyisir Dunia Prosa. Yogyakarta: Pustaka Felicha. Asy-Syarqawi, Muhammad. 2004. Talmud Kitab Hitam Yahudi yang Mnggemparkan. Jakarta: Sahara Publishers. Najib Al kailani. 2012. Charah Yahud. Kairo: Darus Shuruq Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sangidu. 2004. Penelitian Sastra: Pendekata, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat FIB UGM Dari Internet: http://arkanship.blogspot.com/2008/09/najib-al-kailani-1931-1995.html (diakses pada pukul 14:25 tanggal 30-10-2013)
ETNOGRAFI / Vol. XV / No. 1 / 2015/ 1- 72
52