Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016
CARA –CARA PENULISAN ILMIAH YANG MEMUAT EKSPRESI MATEMATIKA Oleh : H.A. Parhusip Matematika-Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana www.uksw.edu Abstrak Pada makalah ini ditunjukkan bagaimana cara-cara menulis karya ilmiah yang menggunakan banyak ekspresi matematika. Beberapa hal utama seperti menghubungkan ekspresi matematika dalam kalimat, menyatakan pustaka terkait dan daftar pustaka ditunjukkan pada makalah ini. Keywords : matematika, pustaka, format
1. Latar belakang Pada era ini, salah satu keberhasilan seseorang atau institusi akademik diukur dari produk akademiknya (berupa karya tulis ataupun karya ilmiah atau seni) yang dapat diakses dengan mudah dan diminati oleh publik. Semakin banyak publik mengacu suatu produk akademik tersebut maka semakin tinggi nilai reputasi orang atau institusi tersebut. Oleh karena itu masyarakat sekarang mengupayakan media untuk dapat mempublikasikan diri atau institusi secara masal. Salah satunya bagaimana karya ilmiah terutama yang memuat matematika bisa dipublikasikan dengan mudah. Hal in berarti matematika perlu ditampilkan terbaca dengan mudah, terjangkau seluas mungkin dan diminati dengan mudah baik secara saintifik maupun karya hasil inovasi matematika. Khususnya untuk penulisan karya ilmiah dengan ekspresi matematika, maka diperlukan teknik penulisan yang dibakukan. Penyusunan kalimat matematika merupakan penyusunan kalimat yang terkait pada ekspresi matematika yang menjadi kalimat yang lengkap secara gramatikal. Oleh karena itu sekalipun suatu tulisan penuh dengan angka-angka tetapi tidak mengkomunikasikan ide maka angka-angka itu bukan matematika. Tata tulis matematika kemudian diperlukan sebagaimana beberapa penulis telah tunjukkan pada literatur (Lee,-). Anda perlu membedakan 3 hal ini : (i) (ii) (iii)
memamerkan / menunjukkan kerja anda dalam hitung menghitung yang panjang lebar problem solving (soal jawab :ada soal langsung jawab) tanpa menganalisa jawaban menulis matematika secara formal (saintifik) .
Mahasiswa sering terjebak pada hal yang pertama dan kedua.Ketika memberikan alasan ataupun mengerjakan tugas matematika, mahasiswa menunjukkan bagaimana panjangnya hitungan mereka, tetapi tidak mengkomunikasikan hitungan tersebut. Demikian pula ketika mahasiswa mengerjakan tugas pemrograman, langsung dengan produk luaran tanpa pembahasan. Kebiasaan demikian telah membuat mahasiswa tidak mampu mengkomunikasikan ekspresi matematika sebagai kalimat yang lengkap dan alasan yang disampaikan dengan benar. Untuk melakukan hal itu diperlukan pemahaman matematis yang Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3021
|1
Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016
melatarbelakangi problem solving yang diselesaikan. Bahkan jika diperlukan maka perlu memberikan ilustrasi bagaimana hasil yang diperoleh. Pada bagian selanjutnya akan ditunjukkan bagaimana proses penulisan kalimat matematika dianggap tepat menurut tata bahasa dan bagaimana menyampaikan kalimat matematika pada suatu makalah. Kaidah-kaidah penulisan makalah seperti tata cara merujuk pustaka dan mendaftar pustaka dijelaskan berikut ini yang bukan hanya berlaku pada makalah matematika tetapi berlaku juga pada makalah saintifik yang lain. 1.1 Format umum tulisan ilmiah/makalah Format makalah pada umumnya mempunyai urutan sebagai berikut : 00. judul 00. Abstrak 0. Keywords 1.Pendahuluan 2. Dasar teori (dapat diberi judul ;langung teori terkait/metode penelitian) 3.Metode penelitian 4. Kesimpulan dan saran 5. Daftar Pustaka 6. Lampiran Makalah bereputasi atau tidak, umumnya memuat semua itu. Akan tetapi ketika menulis seringkali lebih cepat menuliskan hasil pengamatan (bab 4) dan dasar teori(bab 2) yang digunakan secara bersama-sama dengan daftar pustaka secara bertahap. Dengan langkah itu, kita tahu teori yang diperlukan dan mengkonstruksi analisa. Barulah kita menuliskan pendahuluan dan metode penelitian. Kita akan belajar bagaimana tata tulis untuk masingmasing bagian tersebut terutama menuliskan ekspresi matematika. 2. Media penulisan Ilmiah dengan ekspresi matematika Ketika kita membuat tulisan ilmiah maka ada syarat media untuk menulis yang digunakan. Hingga saat ini yang umum digunakan di Indonesia media penulisan adalah Word 7.0 ke atas. Akan tetapi ada pula yang lebih baku secara internasional yaitu latex (dengan berbagai jenis versi, seperti WinEdit, Technic Center) dimana setiap pernyataan matematika perlu diformulasikan. Selain itu, jikalau terjadi perubahan urutan dalam pernyataan matematika juga dapat diproses lebih otomatis. Untuk menuliskan ekspresi matematika pada Words digunakan menu Object Microsoft Equation 3.0 dimana kita dapat memanggil dari menu Insert-:Objects-> Microsoft Equation 3.0 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1. Untuk Word 7.0 biasanya ada menu yang terbaru untuk Equations. Akan tetapi menu ini kurang tepat karena jika dibuka dengan Words pada versi yang lebih rendah , ekspresi matematika menjadi gambar sehingga jika terjadi perubahan perlu dilakukan pengetikan ulang secara keseluruhan untuk ekspresi matematika tersebut. Jika ekspresi matematika sangat panjang dan rumit, hal ini akan sangat membuang waktu. Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3022
|2
Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016
Gambar 1. Media menu Words untuk menuliskan ekspresi/formula matematika
3.
Hubungkan Ekspresi matematika dengan kata-kata
Penulisan yang baik adalah penulisan yang memperhatikan tata bahasa (grammar). Banyak sekali gaya penulisan matematika yang berbeda dengan yang lain yaitu ekspresi matematika. Perhatikanlah bahwa ekspresi matematika juga mengikuti aturan tata bahasa. Contoh 1. 5 + 6 =11 (merupakan kalimat lengkap yang dibaca : 5 ditambah 6 adalah 11). Contoh 2. Berikut ini masing-masing merupakan kalimat lengkap : 4xy<5 ; 7 ; 8 x 10 . Contoh 3. Ekspresi matematika berikut bukan kalimat lengkap : 3x-8y Contoh 4. Jika ekspresi matematika dalam suatu kalimat maka tanda-tanda baca yang tepat juga perlu mengikutinya Contoh 4.1 bagian ini merupakan kutipan dari suatu buku Tujuan pada bab ini adalah menyelesaikan MatriksA dan
b m
Ax b dimana A m n , x n , b m .
disusun dari data. Yang dicari adalah x n .
Contoh 4.2 Bagian ini merupakan kutipan dari suatu buku Untuk menyatakan karbohidrat sebagai fungsi massa dan absorbansi digunakan fungsi tujuan untuk karbohidrat yaitu fungsi eksponensial: � � = �− − (5.1) dimana , , pada persamaan (5.1) dicari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, yaitu meminimalkan: dimana��,
� = ∑�= ��, ��� − ��, adalah persamaan (5.1).Sebagaimana prosedur dalam kalkulus, titik kritisR yang
diperoleh harus memenuhi kondisi R 0 atau
Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3023
|3
Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016 T
R R R = R
0 .
(5.2)
Selain menggunakan tanda baca yang benar, pergunakan pula notasi matematika yang benar. Pada umumnya ekspresi matematika mengggunakan Microsoft Equations Object untuk word tetapi seringkali mahasiswa tetap menggunakan Times New Roman dengan tidak melakukan penyamaan simbol.Penyamaan ini dapat dilakukan dengan memberikan notasi italic sekalipun versi huruf yang digunakan adalah Times New Roman. Contoh 5. Perhatikan sebagian dari Contoh 4.2, dan kenali kesalahan yang terjadi pada ekspresi berikut : “…dimana ��,
adalah persamaan (5.1).Sebagaimana prosedur dalam kalkulus, titik kritis
Rdiperoleh harus memenuhi kondisi R 0 ...”
Perhatikan bahwa kesalahan terjadi karena notasi “R” tidak sama. Perhatikan pula bahwa persamaan matematika dapat menggunakan nomer persamaan dan dapat pula tidak. Ekspresi matematika dapat menggunakan nomer persamaan jika pada kalimat selanjutnya ekspresi tersebut akan digunakan atau dibahas pada suatu kalimat. Persamaan pertama pada Contoh 4.2 dipanggil kembali pada kalimat berikut : “…dimana , , pada persamaan (5.1) dicari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, yaitu meminimalkan …”.
Menuliskan ekspresi matematika yang panjang lebih tepat dinyatakan pada baris yang baru dan ditulis di tengah sekalipun ekspresi tersebut sebagai bagian dari kalimat lengkap.Misalkan pada Contoh 4.2 persamaan (5.1)-(5.3) merupakan bagian dari kalimat tetapi lebih jelas jika ditampilkan pada suatu baris tersendiri. Selain kedua hal di atas (yaitu tanda baca yang benar, penulisan dengan symbol Mathematical Equations Object), penulisan matematika juga menggunakan simbol secara tepat. Contoh 6. Apakah yang salah pada pernyataan berikut ini ?.
e6x 4 e x
3
4 e x
6
4 ex
3
2
4 0 e3x 2 0 e3x 2 .
Perhatikan bahwa penggunaan tanda “=” seringkali disalahartikan dengan tanda ekuivalensi. Pernyataan tersebut sebaiknya ditulis dengan kalimat lengkap yang terdiri dari beberapa baris berikut :
e 4e 4 0 e 2 0 e 2 0 3
e6 x 4 e x 4 x 6
x 3
3x
2
3x
e3x 2
Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3024
|4
Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016
dan seterusnya (untuk diselesaikan). Jadi ketika proses matematika berlangsung, maka ekspresi matematika sedapat mungkin dituliskan dengan jelas dengan cara meletakkan di tengah atau setiap pernyataan yang setara kebenarannya dinyatakan dalam baris yang berturutan. 4. Pustaka 4.1 Tata tulis Daftar Pustaka Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting bagaimana anda sebagai saintis juga mempunyai kemauan untuk membaca dan mengakui tulisan ilmiah pihak lain. Pada umumnya tata tulis pustaka mengikuti format yang diminta oleh paper/seminar yang dituju sebagai media presentasi hasil skripsi.Oleh karena itu format bisa berbeda-beda.Akan tetapi ada beberapa kaidah umum yang dapat digunakan sebagai petunjuk yang dituliskan pada petunjuk disini.Hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan secara konsisten. Berikut ini contoh penulisan pustaka berupa prosiding, buku, jurnal.Perhatikan titik, koma. Urutkan abjad (author dengan family name A, paling awal ,dan seterusnya). Tetapi Autonomous bukan nama pengarang paling awal jika tak ada author A tetapi ada paper tanpa nama author (misal download dari web). Beberapa langkah praktis dituliskan berikut ini : 1. Umumnya author ditulis hanya family name kemudian singkatannya. bagi yang tidak mengetahui /tidak mempunyai family name, asumsikan nama belakang adalah family name (lihat contoh-contoh) Catatan : Beberapa suku bangsa tidak mengenal family name. Demikian pula ada yang menyebut family name dengan surename atau last name. Menurut internet family name dan last name bermaksud sama dimana paling sering ditulis pada akhir suatu nama (misal : Parhusip adalah family name dari Hanna Arini Parhusip). Sedangkan Trihandaru pada nama Suryasatriya Trihandaru merupakan last name. Untuk suku bangsa tertentu seperti Cina, family name justru di depan. Untuk mempermudah, biasanya diambil nama akhir family name dan sebagai nama yang muncul pada daftar pustaka. Contoh : Kristianingsih, R., Parhusip,H.A., Mahatma, T., 2013. Penggunaan Algoritma Genetik dalam Mengoptimalkan Kandungan Karbohidrat dan Protein Pada Mocorin, Prosiding, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, ISBN:978-979-16353-9-4,hal. MT – 207-214.
2. Untuk author dengan Authonomous (tanpa nama) daftarkan paling akhir dengan subjudul Pustaka dari web/internet. Berilah nama rujukan sebagai web 1, web 2 dst. 3. Jika penulis yang sama pada tahun yang sama mempunyai 2 tulisan yang dirujuk, berilah kode a dan b (lihat contoh-contoh) Untuk buku : yang dicetak miring adalah judul buku. Untuk prosiding /proceeding (yang bahasa inggris) yang dicetak miring adalah kata prosiding/proceeding. Untuk jurnal/journal yang dicetak miring adalah kata jurnal/journal dengan nama jurnal. Contoh-contoh pada berikut ini. Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3025
|5
Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016
Contoh 7. Contoh 7.1 Penulisan prosiding Kristianingsih, R., Parhusip,H.A., Mahatma, T., 2013. Penggunaan Algoritma Genetik dalam Mengoptimalkan Kandungan Karbohidrat dan Protein Pada Mocorin, Prosiding, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, ISBN:978-979-16353-9-4,hal. MT – 207-214. Parhusip, H.A. , 2013.Algoritma Particle Swarm (APS) Untuk Optimasi Dengan Domain Fungsi Parametrik Untuk Beberapa Fungsi Tujuan, Prosiding, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY,9 Nov, ISBN:978-979-16353-9-4,hal. MT – 93-100. Parhusip,H.A., 2010. Learning Complex Function And Its Visualization With Matlab, South East Asian Conference On Mathematics And Its Applications Proceedings Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya , ISBN 978 – 979 – 96152 – 5 – 1,pp.373-384.
Contoh 7.2 Penulisan buku : Parhusip,H.A, Edi, S.W.M., Prasetyo, S.Y.J., 2014. Analisa Data PemodelanUntuk Ilmu Sosial dan Sains, ISBN 978-602-9493-16-0, Tisara Grafika Salatiga,398 hlm,25 cm. Parhusip, H.A., 2014. Optimasi Taklinear, ISBN 978-602-9493-14-6, Tisara Grafika Salatiga,221 hlm.
Contoh 7.3.Contoh penulis sama dan pada tahun yang sama mempunyai 2 tulisan yang dirujuk Dewi, V.P., Parhusip, H.A., Linawati,L.(a). 2013. Analisa Hasil Panen Padi menggunakan Pemodelan Kuadratik. Prosiding Seminar Nasional Matematika VII UNNES ISBN 978-602-14724-7-7 (in Indonesian). Dewi, V.P., Parhusip, H.A., Linawati,L.(b). 2013. Hasil Panen Padimenggunakan Singular Value Decomposition (SVD) dan Ant Colony Algorithm (ACO). Prosiding Seminar Nasional Matematika VII UNNES .
Contoh 7.4 Penulisan journal : Jha,S.K.,N., Patel, R.K., Jagan, C.P., Kaur, Sinha, J.P., 2012. Optimization of drying process for PB1121 variety of paddy, Journal of Quality Assurance and Safety of Crops & Foods, Special Issue Editors: Jan Willem van der Kamp and John R.N. Taylor 4(3) 2012 : 142.
Contoh 7.5. Penulisan daftar pustaka cara lain Joncas, M. (2008a). TIMSS 2007 sample design. In J. F. Olson, M. O. Martin & I. V. S. Mullis (Eds.), TIMSS 2007 Technical Report (pp. 77-92). Chestnut Hill, MA: International Study Center, Boston College. Joncas, M. (2008b). TIMSS 2007 sampling weights and participation rates.In J. F. Olson, M. O. Martin & I. V. S. Mullis (Eds.), TIMSS 2007 Technical Report (pp. 154-192). Chestnut Hill, MA: International Study Center, Boston College.
Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3026
|6
Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016
Killion, J. (Ed.). (1999). What works in the middle: Results-based staff development. Oxford, OH: National Staff Development Council. Konstantopoulos, S. (2011). How consistent are class size effects? Evaluation Review, 35(1), 71-92. doi: 10.1177/0193841X11399847.
4.2 Cara perujukan Pustaka pada kalimat Perlu diperhatikan bahwa adanya daftar pustaka ditulis pada akhir makalah anda karena anda memang sudah membaca dan menelaah (mencermati) sehingga untuk beberapa temua orang lain yang terkait pada daftar pustaka tersebut anda ambil/diacu. Pada kalimat tertentu berdasarkan daftar pustaka sehingga perlu dituliskan acuan /rujukan yang digunakan.Anda tidak bisa menuliskan daftar pustaka tanpa membaca yang anda daftar. Beberapa cara mengacu atau merujuk sebagai berikut (ingat , gunakan secara konsisten pada keseluruhan tulisan/makalah : Terdapat berbagai algoritma yang digunakan tetapi pada bagian ini akan digunakan algoritma genetik (AG). Beberapa penelitian telah menggunakan seperti untuk menyelesaikan permasalahan optimasi dan pemodelan pada berbagai bidang. Pada bidang kimia digunakan untuk mengestimasi parameter pada model kinetic (Katare, dkk., 2008) dan optimasi pada sekumpulan proses kimia (Mokeddem, 2010). Selain digunakan di bidang kimia.Pada bidang ekonomi, seperti memodelkan penjadwalan yaitu cobweb-type (Dawid, dkk., 1998).AG juga digunakan untuk mengoptimasi masalah penjadwalan flow-shop (Gunawan, 2003) dan optimasi penjadwalan kegiatan belajar mengajar (Nugraha, 2008).Pada bidang fisika mengatasi permasalahan pada acelerator fisika (Hofler, dkk. 2013) juga menggunakan AG.Oleh karena itu, AG digunakan pada penelitian ini karena algoritma ini termasuk teknik pencarian yang telah terbukti robust (tangguh), adaptif, dan efisien (Goldberg, 1989).
Untuk kutipan tersebut maka Daftar Pustaka pada makalah ditulis sebagai berikut : Dawid, H., Kopel, M.. 1998. On economic applications of genetic algorithm : a model of cobweb-type, J Evol EconVol(8) : 297-315. Doerner, K., Gutjahr, W., Hartl R., Strauss C., Stummer C. 2004. Pareto Ant Colony Optimization: A Metaheuristic Approach to Multiobjective Portfolio Selection.Annals of Operations Research. Vol. 131(1): 79-99. Goldberg, D.E., 1989. Genetic Algorithm in Search, Optimization, and Machine Learning. Canada: AddisonWesley Publishing Company, Inc. Gunawan, H., 2003. Aplikasi Algoritma Genetik untuk Optimasi Masalah Penjadwalan Flow-Shop.Skripsi. FTP. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hofler, A., Terzic, B., Kramer, M., Zvezdin, A., Morozov, V., Roblin, Y., Lin, F, Jarvis, C., 2013.Innovative applications of genetic algorithms to problems in accelerator physics. Phys. Rev. ST Accel. Beams 16. Mokeddem,D., Khellaf.A., 2010. Multicriteria Optimization of Multiproduct Batch Chemical Process Using Genetic Algorithm.Journal of Food Process Engineering. Vol. 33 (6): 979-991. Nugraha, I. 2008. Aplikasi Algoritma Genetik untuk Optimasi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar.Jurnal. ITB: Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Program Studi Teknik Informatika. Bandung. Katare, S. A., Bhan, J. M., Caruthers, W. N., Delgass, Venkatasubramanian, V. 2004. A hybrid genetic algorithm for efficient parameter estimation of large kinetic models. Computers and chemical engineering, Vol. 28 : 2569–2581.
Penulisan pustaka dalam kalimat menggunakan nama dan tahun. Akan tetapi pada aturan penulisan rujukan dapat menggunakan nomer dimana nomer ini akan muncul sebagai urutan dalam daftar pustaka. Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3027
|7
Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016
Perlu diperhatikan pula bahwa keterbaruan daftar pustaka juga sering dinilai oleh pihak reviewer dari makalah anda.Semakin tinggi nilai makalah maka semakin besar tuntutan dalam pustaka tersebut. 4.3 Lanjutan tata tulis makalah ilmiah Beberapa tahun terakhir penulisan skripsi dilakukan dengan menulis makalah paling sedikit 1 makalah dalam seminar nasional ataupun seminar internasional.Dapat pula mahasiswa menuliskan makalah dalam jurnal.Oleh karena itu skripsi menjadi sebagai laporan bukti yang memuat makalah maksimal 2 makalah.Masing-masing makalah dapat berbeda aturan penulisan (dalam 1 kolom, atau dalam 2 kolom).Yang terpenting dalam penulisan makalah adalah mengikuti format yang diwajibkan untuk diikuti yang disebut template makalah.Ketika template diikuti terlebih dahulu maka faktor-faktor yang telah dibahas di atas barulah dicermati.Semakin tinggi reputasi makalah, semakin lengkap templateyang diikuti. 5. Penulisan keterangan gambar dan keterangan Tabel Keterangan gambar umumnya ditulis pada bawah gambar dengan keterangan Gambar dan nomernya.Selain itu, jenis huruf yang digunakan pada umumnya juga berbeda dengan jenis huruf pada teks.Sedangkan keterangan tabel biasa ditulis di atas tabel dengan keterangan tentang isi tabel.Perhatikan bahwa gambar dan tabel harus dapat dibaca secara cepat dan dipahami maksud gambar dan tabel.Jika gambar atau tabel merupakan hasil luaran dari laboratorium maka parameter yang digunakan perlu dicatat semua. Jikalau gambar, tabel diambil dari suatu pustaka, maka rujukan /acuan pustaka perlu ditulis pada bagian terakhir keterangan gambar atau tabel. 6. Penulisan makalah ilmiah yang bagus Makalah ilmiah merupakan tulisan yang mengandung keterbaruan (novelty), jelas, berguna, pesan yang menarik, dituliskan dengan cara yang logis sehingga editor dan reviewer dapat mendapatkan isi ide makalah dengan mudah. Perlu diingat bahwa editor dan reviewer adalah orang-orang yang sibuk. Selain itu, tema dari makalah tersebut sesuai dengan topik yang dituju dalam jurnal. Data terjadi bahwa makalah ditolak karena tidak sesuai dengan bidang yang digolongkan dalam jurnal tersebut. Kesimpulan Pada makalah ini telah ditunjukkan bagaimana tata tulis secara matematis untuk keperluan menulis karya ilmiah, khususnya matematika. Cara penulisan ekspresi matematika dalam kalimat matematika ditunjukkan dimana media yang digunakan adalah Microsoft Word.Demikian pula tentang pustaka dalam penulisan author ataupun dalam daftar pustaka perlu diperhatikan. Hal yang paling diutamakan dalam penulisan makalah adalah mengikuti format yang diminta yang kemudian dapat lolos seleksi untuk dibaca oleh reviewer dan diedit oleh editor.
Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3028
|8
Dr.Hanna Arini Parhusip-FSM-UKSW Dipresentasikan pada pelatihan jurnalistik FSM -16 -Januari 2016
Daftar Pustaka Lee, K.P., -, Guide to Writing Mathematics http://web.cs.ucdavis.edu/~amenta/w10/writingman.pdf
Diprersentasikan pada Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika-UKSW pada Sabtu 16 januari 2016, Gedung F-3029
|9