Tambang Newmont di Batu Hijau Masih Ekonomis hingga 2038 Ditulis oleh David Dwiarto Jumat, 08 Maret 2013 06:14 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 08 Maret 2013 06:18
Oleh: Ignasius Laya
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pit Batu Hijau berpotensi dikembangkan ke fase 7
JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara, anak usaha Newmont Mining Corporation, salah satu dari lima perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, memproyeksikan tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, masih ekonomis hingga 2038.
Rubi Purnomo, Juru Bicara Newmont Nusa Tenggara, mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan awal, pit Batu Hijau berpotensi dikembangkan ke fase 7 sehingga rencana penutupan tambang akan dilakukan pada 2038, mundur dari rencana semula 2027. Beberapa perubahan strategi pertambangan dilakukan guna memastikan tambang fase 7 ekonomis. Itu salah satu faktor perubahan rencana kerja tambang Newmont," kata Rubi.
1/6
Tambang Newmont di Batu Hijau Masih Ekonomis hingga 2038 Ditulis oleh David Dwiarto Jumat, 08 Maret 2013 06:14 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 08 Maret 2013 06:18
Menurut Rubi, rencana pengembangan tambang ke fase 7 merupakan lanjutan dari penambangan fase 6 yang telah dilakukan sejak 2010. Rencana pengembangan tambang ke fase 7 akan memerlukan izin dari Kementerian Kehutanan karena akan ada perluasan pit. Namun izin tersebut hingga kini belum diajukan ke Kementerian Kehutanan.
"Newmont belum memerlukan izin dari Kementerian Kehutanan, karena fase 7 belum dimulai secara operasional. Saat ini kami fokus menyelesaikan tahapan fase 6 yang akan selesai 2016 atau 2017," ungkap dia.
Saat ini kegiatan penambangan fase 6 masih dilakukan dengan melebarkan lingkaran pit yang mengandung kandungan tembaga dan emas yang rendah. Hasil penambangan yang mengandung kandungan emas dan tembaga yang lebih tinggi pada fase ini langsung dikirim melalui conveyor belt sepanjang 3 kilometer ke pabrik berkapasitas 100 ribu ton per hari untuk diolah menjadi konsentrat. Sedangkan basil galian dengan kandungan yang lebih rendah disimpan di stockpile. Pabrik Newmont juga mengolah ore dari stockpile hasil produksi sebelumnya.
Produksi tembaga dan emas dengan kadar yang lebih rendah tahun lalu akan berlangsung hingga tahun ini. Hal itu menyebabkan produksi emas yang menjadi jatah (attributable) Newmont Mining Corp pada kuartal IV 2012 turun 56% menjadi 7 ribu ounce dari periode sama 2011 sebesar 16 ribu ounce. Produksi emas sepanjang 2012 turun hingga 79% menjadi 33 ribu ounce dibanding produksi 2011 sebesar 154 ribu ounce, menurut keterangan resmi Newmont Mining Corporation.
2/6
Tambang Newmont di Batu Hijau Masih Ekonomis hingga 2038 Ditulis oleh David Dwiarto Jumat, 08 Maret 2013 06:14 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 08 Maret 2013 06:18
Produksi tembaga yang menjadi jatah Newmont Mining pada kuartal IV 2012 tercatat 16 juta pound atau turun 36% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 25 juta pound. Sedangkan secara tahunan, produksi tembaga turun hingga 45% menjadi 76 juta pound dibanding realisasi produksi 2011 137 juta pound.
Selain produksi, penjualan emas Newmont yang berasal dari Batu Hijau sepanjang 2012 juga turun 81% menjadi 32 ribu ounce dibanding tahun sebelumnya sebesar 145 ribu ounce. Sedangkan penjualan tembaga pada periode yang sama turun 46% menjadi 79 juta pound dari 45 juta pound pada 2011.
Produksi emas tahun ini diperkirakan sekitar 20 ribu-30 ribu ounce. Namun tahun depan produksi tembaga dan emas Batu Hijau akan lebih tinggi dari tahun ini karena penambangan fase 6 mulai memasuki area pit dengan kandungan tembaga dan emas yang lebih tinggi.
Gary Goldberg, President dan Chief Operating Officer (COO) Newmont Mining Ltd, induk usaha Newrnont, sebelumnya mengatakan kegiatan operasi di Batu Hijau masih akan mengandalkan produksi dari stockpile.
3/6
Tambang Newmont di Batu Hijau Masih Ekonomis hingga 2038 Ditulis oleh David Dwiarto Jumat, 08 Maret 2013 06:14 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 08 Maret 2013 06:18
"Kami akan terus mengandalkan produksi dari stockpile sampai proyek fase 6 selesai pada 2014," kata Goldberg.
Sementara Freeport McMoran Copper and Gold, induk usaha PT Freeport Indonesia berencana meningkatkan produksi dan penjualan tembaga dan emas dari tambang Grasberg, di Papua tahun ini.
Manajemen Freeport McMoran melalui surat elektronik kepada Finance Today menyebutkan produksi emas 2013 ditargetkan naik 39,2% menjadi 1,2 juta ounce dibanding realisasi tahun lalu sebesar 862 ribu ounce.
Produksi tembaga 2013 dipatok naik 58, 5% menjadi 1, 1 miliar pound dibanding realisasi tahun lalu sebesar 694 juta pound.
Blok Elang
4/6
Tambang Newmont di Batu Hijau Masih Ekonomis hingga 2038 Ditulis oleh David Dwiarto Jumat, 08 Maret 2013 06:14 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 08 Maret 2013 06:18
Selain fokus pada penambangan fase 6 di Bukit Hijau, Newmont juga terus melakukan eksplorasi blok Elang di Kabupaten Sumbawa yang masih termasuk dalam wilayah Kontrak Karya Newmont.
Dia menambahkan setelah eksplorasi Newmont akan melakukan studi kelayakan (feasibility study), analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), dan perizinan yang dibutuhkan.
Produsen emas lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan fokus melakukan eksplorasi di Pegunungan Bintang, Papua untuk memastikan cadangan emas di daerah itu.
Alwin Syah Lubis, Direktur Utarna Aneka Tambang, mengatakan potensi emas di Pegunungan Bintang cukup besar karena secara geologis masih terkait dari tambang Grasberg milik Freeport.
Sumber: Indonesia Finance Today, 08 Maret 2013
5/6
Tambang Newmont di Batu Hijau Masih Ekonomis hingga 2038 Ditulis oleh David Dwiarto Jumat, 08 Maret 2013 06:14 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 08 Maret 2013 06:18
6/6