BENEFIT MONITORING AND EVALUATION (BME): A CASE STUDY A. Ridwan Malik' Tati Suryati. Endang Indriasih*
ABSTRACT Theoretically, the ultimate benefits of health development projects are reflected as increased incomes or tangible improvements in quality of life. They will only be forthcoming if services provided by project have more direct effect for those who use the services. However the effects of health programs might be direct or indirect so that they are difficult to be measured comparing with other sectors. The study ream conducteda study on Benefit Monitoring and Evaluation (BME) by usirig The RUE!I Health and Population Project (ADB Ill-Loan No. 1299-lno)as objective of the study The study was conduct6~d in they1gar 2000, however, the :-,. srluwed the experiences of wratir, results of this study is relevant to be published due to it is difficult to find the references, .... the BMEstudy in the health sector. The prime objective of the Rural Health and Population Project was to assist the Government in raising the health relevance, efficiency and status of the population and reducing total fertility rates through the i m p r..o,~ ~ , ~ ,U, ~8 rquality, ,t effectivenessof community-based rural health and family planning (FP) delivery system. The Project adopted the following three strategic initiatives: (1) to change the role and orientation of the district hospital; (2) to improve community-based rural health, nutrition and FP service delivery and capabilities; and (3) to strengthen the organization and management at district level. To examine the extent, to which these refonns through the project implementation have intended benefits and effects, both individually andcollectively.the evaluetion team conducteda study to evaluate the progress on the field implementation of these reforms in the area of the project. The evaluation of benefits of projects will be conducted, whether or not the benchmarks of benefit monitoring was adequately documented when the project is prE !pared. The study team using a conceptual model called a Logical Framework (LF) a set of cause-.snd- effect relationship --'.;-. the objective of the ," ati,,ding through which resources provided through the project are transformed so they contribuaW intervention, andassumptions about external factors which affect these relationships. A LFenables one to describe a project in terms of three sequential relationships: inputs to outputs, outputs to effects and effects to impact. Assessment was used benchmark that information available in the project documents. Addition primaryandsemndary data needed was collected in the locations of the project. The study identified three group or stakeholders which have benefits of the projects; (1) the local authority; (2) The health providec (3) the community or recipients. By using the benchmark which available in the regularly repoding and recording system the benefits of the project was assessedas; (1) no benefit; (2) minimal benefit; (3) andoptimal benefit. Results of the study showed that ( I ) the localauthority in general have optimal benefit, however several activities have minimal benefits; (2) the health providers have minimal benefit, some showed have no benefit, it is only improvement of medical services have an optimal benefit; (3) the community or recipients almost have optimal benefit. Key words: .L-
---.
..."
PENDAHULUAN
Hasil semua program dan proyek pembangunan Pemerintah termasuk pembangunan kesehatan seharusnya dimanfaatkan atau bermanfaat bagi masyarakat. Untuk dapat menilai apakah proyek tersebut bermanfaat dapat kita gunakan suatu cara penilaian yaitu "Benefit Monitoring and Evaluation (BME)" atau Monitoring dan Evaluasi Manfaat.
Hasil pengamatan selama ini menunjukkan bahwa monitoring dan evaluasi program dan proyek kesehatan sebetulnya secara rutin dilakukan oleh Departemen Kesehatan. Akan tetapi monitoring dan evaluasi sering terbatas hanya pada input, beberapa program atau proyek sampai output, tetapi hampir tidak pernah dilakukan evaluasi manfaat daripada program atau proyek kesehatan tersebut.
Researcher, National lnsliiute 01 Health Research and Development Ministry 01 Health. Republic of Indonesia
d
~
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2006: 112-124 Khusus proyek bantuan Luar Negeri baik yang multilateral seperti Wold .Bank. AD6 (Asia Development Bank), WHO, dan yang bilateralseperti USAID, AUSAID. JICA, penyandang dana ini sering ingin pula mengetahuiapakah proyek bantuan mereka tersebut bermanfaat bagi masyarakat di lndonesia. karena sering mereka berpraduga bahwa proyek tersebut hanya bermanfaat untuk Departemen pelaksana saja. Pelaksanaan BME untuk sektor kesehatan rnemang jarang dilakukan bukan hanya di lndonesia tetapi juga oleh negara lain sehingga sulit mencari literatur terkait. Salah satu penyebabnya adalah hasil program atau proyek kesehatan tidak langsung hasilnya dapat dilihat tidak seperti misalnya proyek jalan raya atau bendungan. Efek dan dampak upaya kesehatan rnemerlukan waktu yang agak lama, sehingga lebih sulit untukdilakukan BME. Masalah lain indikator atau alat ukur manfaat sulit untuk ditentukan baik indikator kuantitatif maupun indikator kuaiitatif. Studi kasus ini dilaksanakan dalam rangka rnelakukan BME proyek kesehatan bantuan ADB atas permintaan penyandang dana yaitu ADB. Untuk itu telah dipilih sesuai penintaan yaitu Proyek Kesehatan Pedesaan dan Kependudukan, Proyek ADB Ill Loan 1299 - IN0 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000. Proyek AD6 Ill berlokasi di provinsi terpilih di pulau Sumatra yaitu provinsi Nanggroe Aceh, Riau, Sumatra Selatan, dan Lampung. Selain itu di Sumatra Barat dilaksanakan pengembangan sistem keluarga berencana (yang tidak termasuk dalam lingkup BME ini). Proyek Kesehatan Pedesaan dan Kependudukan intinya adalah mengimpelementasikan reformasi dalam pelayanan kesehatan komunitas, pelayanan rumah sakit dan manajernen di tingkat kabupaten. Dari hasil-hasii yang telah dicapai dalam Proyek Kesehatan Pedesaan dan Kependudukan dimaksud, perlu dilakukan suatu studi mengenai apakah hasilhasil tersebut sudah sesuai dengan sasaran awal yang di rencanakan melalui program-program yang diimplementasi di lirna wilayah target proyek AD6 Ill. Studi BME ini akan menilai apakah reformasi tersebut rnemberikan efek Yang diharapkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Hasil Monitoring dan Evaluasi Manfaat ini walaupun pelaksanaannya pada tahun 2000 masih relevan untuk dipublikasikan karena langkanya dilakukan BME di lndonesia khususnya program atau proyek kesehatan. Proyek Kesehatan Pedesaan dan Kependudukan, Proyek ADB Ill Loan 1299-11-10 Proyek Kesehatan dan Kependudukan adalah Proyek Pemerintah RI di bidang kesehatan yang mendapat bantuan Asian Development Bank melalui program loan 1299-INO, berlaku efektif sejak tanggal 24 Agustus 1994 dan berakhir pada tanggal 31 Desernber 2000. Sasaran akhir proyek ini adalah rnernbantu Pemerintah lndonesiamelalui Departemen Kesehatan meningkatkan status kesehatan masyarakat pada umumnya serta mengurangi tingkat kematian ibu dan bayi pada khususnya melalui peningkatan mutu, efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan di kawasan pedesaan yang berbasis kornunitas dan sistern pelayanan keluarga berencana. Untuk mencapai sasaran dimaksud dilaksanakan pengembangan program kesehatan pedesaan yang terpadu, serta penerapan sistem rujukan untuk kesehatan dan keluarga berencana. Proyek tersebut menerapkan tiga prakarsa strategis, yaitu: 1. Merubah peranan dan orientasi rumah sakit kabupaten dalam sistem pelayanan rujukan, dari pasif menjadi proaktif, untuk menunjangpelayanan kesehatan yang berbasis komunitas dan layanan keluarga berencana. 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berbasis kornunitas, program perbaikan gizi serta peningkatan kemampuan pelayanan keluarga berencana. 3. Mernperkuat organisasi dan manajemen, memperkuat proses sistem rujukan yang ada serta memfasilitasi desentralisasi perencanaan kesehatan dan pernbiayaan bagi daerah. Proyek ADB Ill di Sumatra berlokasi di 5 provinsi terpilih, yaitu di ~~~~~hlsitimewa~ ~Riau,~Sumatra h , Selatan dan Lampung, di Sumatra Barat dilaksanakan pengembangan sistem keluarga berencana (tidak termasuk dalarn lingkup BME ini).
Benefit Monitoring and Evaluation (A Ridwan Malik. Tati Suryati, Endang Indriasih) Tabel 1. Lokasi Proyek ADB Ill Loan 1299-ino
..--
-.-!--,~
II
RlAU
Ill
SUMATERA SELATAN
2. Aceh Barat 3. Aceh Selatan 4. Bengkalis 5. Kepulauan Riau 6. Musi Banyuasin 7. Musi Rawas 8. Lahar 9. Lampung Barat
IV LAMPUNG Jumlah Sumber: Proyek Sekretariat ADB Ill Pusat
RSU Meulaboh RSU Tapaktuan RSU Dumai RSU Tanjung Pinang RSU Sekayu RSU Lubuk Linggau - RSU Lahat RSU Liwa 9 RSU
Proyek Kesehatan Pedesaan di lndonesla ( PROYEK ADB Ill Loan 1299 Llngkup Proyek Perbaikan sistem referal (Rumah Sakit)
.
Keglatan lntervensl Pembangunan Fisik (Construction)
Pengangkatan. Pelatihan, dan Penempatan Tenaga Kesehatan Administrasi Rumah Sakit (RS) Pelaratan Komunikasi dan Transportasi Sistem lnformasi Sistem Pembiayaan Reforrnasi RS (Proactive Hospital System) Perbaikan Kualitas Pelayanan
Perbaikan Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Pedesaan dan Dinas Kesehatan
.
Pembangunan Fislk (Construction)
Pengembangan (SDM) Sumber Daya Manusia Perbaikan pelaksanaan sistem referral Sistem pemblayaan pemeliharaan kesehatan masyarakat Pelatihan bidan dan perawat Pelatihan kader masyarakat Penlngkatan pelayanan (PUSTU) Puskesmas Perbank Pelaksanaan referral slstem berbasis masyarakat
. Peningkatan Program KB Masyarakat dan Program Kesehatan dan Kesejahteraan ibu
Peningkatan Pelayanan
6 5
6 7 6 6 6 6 54 Puskesmas
24 24 24 24 24 24 24 24 216 Pustu
- INO)
Hasll yang Dlharapkan Peningkatan kua\itas pelayanan
.
Peningkatan akses Masyarakat ke Fasilitas Pelayanan
Efisiensi penggunaan sumber daya
.
Pelayanan masyarakat yang berorientasl pencegahan dan promosi kesehatan Perluas~
ertaan pihak swasta
Berkurangnya subsidi pemerintah
. .
Penlngkatan partisipasi masyarakat Pemerataan secara adil
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2006: 11S124
Studi Kepustakaan Definisi dan Pengertiani Benefit Monitoring and Evaluation BME suatu proyek mencakup sejumlah kegiatan yang memonitor dan menilai peningkatan dampak dan manfaat dari proyek tersebut, sekaligus mendapatkan pelajaran pengalaman bagi kemungkinan perbaikan bantuan proyek di masa yang akan datang. BME terdiri dari tiga tahapan kegiatan yang bertujuan menyediakan informasi bagi para manajer dan perencana. Data dan informasi yang dipilih tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka meninakatkan efisiensi dan efektivitas investasi yang . . telah dialokasikan untuk suatu pembangunan pemerintah termasuk pembangunan kesghatan. Kegiatan tersebut adalah: (a) persiapan dan lnformasibenchmark, (b) monitoring manfaat dan (c) studi tentang evaluasi manfaat proyek.
-
(b) Monitoring Manfaat Monitoring manfaat (Monitoring Benefits) memberikan informasi kepada para manajer untuk meyakinkan mereka bahwa services yang di berikan atau pelaksanaan proyek hasilnya dapat digunakan serta bermanfaat bagi masyarakatyang menjadi target proyek tersebut.
(c) EvaluasiManfaat Evaluasi manfaat sebuah proyek yang pada akhirnya berupa informasi bagi Executing Agencies dan Bank tentang efek atau manfaat yang didapat sebagai hasil pelaksanaan proyek. Evaluasi ini dilaksanakan seharusnya setelah proyek selesai seluruhnya. Logical Framework (LF)-Kerangka Logi~'.~
Kerja
Pada hakikatnya metoda studi BME menggunakan konsep model "hubungan sebabakibat" (cause and effect relationship ) dengan mempertimbangkan kendala atau assumptions yang dihadapi. Dalam "hubungar1 sebab-akibat" ingin dilihat 3r yang diberikan oleh proyek sum1~er-sumbi apiakah.~ telah di transformasikan sehingga memberikan sumbangan bagi sasaran intewensi proyek, berupa hubungan sebab-akibat dari pada input-outputserta hubungan sebabakibatantara input dengan efek yang ditimbulkannya. Jika ada kendala yang berasal dari beberapafaktoreksternalyang berpengaruh terhadap
(a) lnformasi Benchmark lnformasi Benchmark adalah pengertian dan penjelasan umum tentang datadan laporan yang telah dikompilasi. Data dan informasi tersebut akan memberikan gambaran tentang karakteristik penting dari orang atau grup yang akan terkena dampak proyek. Penyediaan informasl Benchmark tersebut dapat kita gunakan untuk dua keperluan: (1) untuk meyakinkan bahwa intewensi yang dilakukan sesuai hubungan-hubungan tersebut juga akan dipertimbangkan di mana ada y,ang dapat dicarikan dengan keinginan dan kemauan kepada siapa solusinyaadapulayangtidakdap)at diseles,aikan oieh intervensi tersebut akan bermanfaat, (2) akan hanya sektor kesehatan. digunakan untuk menilai dampak dari intervensi tersebut. Diagram 1 ~
than IMPACTS if EFFECTS
and valid ASSUMPTIONS
if OUTPUTS
and valid ASSUMPTIONS
I than EFFECTS
I than OUTPUTS
if INPUTS
and valid ASSUMPTIONS
I
Benefit Monitoring and Evaluation (A Ridwan Malik, Tati Sutyati, Endang Indriasih) Metoda Anallsls Manfaat
digunakan belum sesuai dengan tujuan Evaluasi Manfaat dari suatu proyek.
1) lnformasl Benchmark Mengingat studi BME dilaksanakan menjelang saat proyek ADB Ill berakhir, informasi Benchmark akan di cari di dalam studi kelayakan yang di susun pada awal sebelum proyekADB Ill dilaksanakan, yang meliputi identifikasifasilitas dan sumber daya wilayah proyek pada saat itu serta dokumentasi penetapan sasaran-sasaranyang ingin dicapai oleh proyek, yang akan disusun dalam bentuk Profil SosioTeknik (Socio Technical Profiles)sebagai hasil identifikasi daripada keinginan pengguna jasa (beneficiary needs/ demands) pada saat itu. 2) Monitoring Manfaat Telaah terhadap aspek-aspek yang dimonitor akan dicari dalam laporan-laporan selama masa pelaksanaan proyek yang di susun oleh Sekretariat ProyekADB Ill Pusat Bagian Monitoring dan Evaluasi, meliputi aspek: (1) Penyediaanjasa pelayanan kepada masyarakat penerima (recipients), (2) penggunaan jasa pelayanan oleh masyarakat penerima, dan (3) Efek langsung berupa pengharapan, manfaat dari pada pemakaian jasa tersebut. Berarti Monitoring Manfaat sebetulnya telah dilaksanakan oleh Manajemen Proyek AD0 Ill, walaupun belum sempurna dan lndikator atau benchmark yang
3) Evaluasi Manfaat Suatu studi yang komprehensif pertama akan mengidentifikasi target-target yang sudah dicapai (output) dan berikutnya akan menilai dampak dan manfaat yang timbul sesuai dengan yang diinginkan (effects). lndikator yang digunakan dalam asesmen dipilih secara selektif bersumber Sekretariat Proyek ADB Ill Pusat bagian Monitoringdan Evaluasi. Untuk melengkapi alat (toof) analisis kami kembangkan sendiri bersumber dari literatur yang tersedia. Evaluasi Manfaat ini seharusnya dilaksanakan setelah proyek berakhir, akan tetapi tahapan studi ini pelaksanaanya sebelum proyek selesai oleh karena hasil studi sudah harus diserahkan menjelang proyek berakhir, sehingga dapat di dokumentasikan secara lengkap dalam Laporan Akhir Proyek (Project Completed Report). Walaupun demikian penilai beranggapan bahwa pengurnpulan data dilakukan setelah hampir seluruh kegiatan proyek telah dilaksanakan, sehingga hasil analisis telah menggambarkan manfaat daripada proyek tersebut secara keseluruhan. Effek dari program dan manfaat yang diinginkan dan indikatornya di presentasikan pada tabel 2.
Tabel 2. Matriks Reform, Eifek, Manfaat, dan lndikator No. I 1.
2.
ReformasilKegiatan Effek yang Diharapkan Pelayanan US Rumah Sakit yang Perbaikan sistem Proaktif referal Peningkatan program Promosi kesehatan dan pencegahan penyak~t Mernb~ka tembod RS (Break Hospital wall)
Pengadaan dan Perbaikan peralatan: Peraiatan Medis Radio Komunikasi Ambulance
.
Peningkatan Pelayanan Peningkatan akses dan jangkauan Peningkatansistem reteral Peningkatan pelayanan emergensi
Manfaat yang Ding
lndikator
Pelayanan RS yan~ efisien dan efektif Pelayanan yang client oriented. Adanya pemerataan Pelayanan fsoC1al equiM
Peningkatan kualita pelayanan Lebih meratanya pelayanan (geografi dan social ekonomi) Peningkatan revenue RS Kepuasan pasien meningkat
lumlah kunjungan spesialis Pendidikan 8 Pelatihan - Teknis - Manajemen # Kegiatan pendidikan kesehatan masyarakat Pelaksanaan pelayanan dirumah (Home care) # kasus referal Jangkauan pelayanan (Catchment area) Pemanfaatanperalatan medis dan non medist Pemanfaatan ambulance Pemanfaatan Radio komunikasi MIS? Kepuasan pasien
. v
Buletin Peneliian Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2006. 113-124 Lanjutan Tabel 2 No.
I 3.
4. A
B
RefomlasilKef Pelavanan RS Pemlbangunan Rumah Sakit
fek yang Diharaokan PeningkatanI Rumah Sakit Kabupaten "-rluasan jan anan nempatan 1tenaga ~dis,spesialis. dan terlaga lainnyi
Capacity BuNding. Pelatihan dan Meningkatkan Pendidikan teknis RS pengetahuan dan tenaga kesehatan keterampilanIteknis (an aan menao~erasik -. memelihara peralatan medis dan no!n-medis Peningkatan Iiistem . . infonasi ke% Pelatihan manalemen dan Ouality Assurance
Peningkatan manajemen R Peningkatan penampilan Rs
Manfaat vana Dinainkan
lndikator
Mengurangi ketidakmeratanya layanan I Desentralisasi Kesepakatan politlk Pemda untuk mengc dan kesinambungan
Peftingkatan kualitas pelayanan RS Pelayanan RS yang tepat teknologi, efisien, dan efektif RS lerak~
:ualitas konstwksi RS .danya listrik dan air b,srsih angkauan Pelayanan Tatchment area) ransportasi pasien ke emanfaatan RS oleh iasyarakat nempatan dan jumlah tenaga iedis, spesialis. oerawat, bidan an tenaga I Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaangediJng Tersedianya biaya wmeliharaan dan o~erasmal Peraiatan medis dan non-medis E:vaiuasi p ast-training
.~
.
~
P~danyakegiatan TOM Peningkatanadmini!strasi . P hdanya studi kelayakal dan manajemen RS Master Plan RS Adanya standar peiayanan RS dan ?evieworgr~nisasi. terakreditasinta RS dministrasi, dan manaijemen RS r nldan MIS ~danyametlical m
.^..
irlr.
Kepuasan pasien Post training and education evaluation
5.
Pengenalan dan peiaksanaan Unit Swadana
Perbaikan sistem pembiayaan RS Otonomi pengeldaan dan RS Adanya dana untuk pengembangan RS Adanya dana untuk insentif karyawan
II
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1.
Memperkuat sistem referal dari desa sampal llngkat kabuoaten
Meningkatkan
-
iangkauan pelayanan .
kesehatan Menuwnkan biaya pelayanan kesehatan. Berialannya referal dari tingkat bawah ke tingkat yang lebih tinggi.
Pasien tidak mampu dibantu dengan cara subsidi silang Adanya pelayanan khusus keluarga miskin Berkurangnya subsit Pemda
~ ~ ~ . - ~
Lebih meratanya ~ ~ pe~ayanan~esenara~ Mengurangl b~aya transportas! paslen Lebih efisien PelaYanan kesehatan tk. pertama (of primary care service
.
Jumlah total biaya Jumlah total pendapatan CRR Analisis subsidi rdanya inscmtif rdanya subsidi silang 'empat tiduI ulnun IJmdienmiskin
-..-...,.---
angkauandancakupan 'uskesmas Jangkauandancakupan Puskesmas Pembantu Jangkauan dan cakupan Pnsvnndu . . Pos Bidan Desa
. .
referal kasus Jumlah kunjungan Spesialis ke Puskesmaa
Benefit Monitoring and Evaluation (A Ridwan Malik, Tati Suryati, Endang Indriasih)
Lanjutan Tabel 2 No.
II 2.
3.
4.
ReformasilKegiatan Effek yang Diharapkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pedesaan Capac~tybuilding: Peningkatan pengetahuan dan Pendidikan dan keterampilan teknis dan pelatihan tenaga kesehatan. Pelatihan manajemen kader Peningkatan penampilan Puskesmas, 'Mengadakan sistern insentif. Peningkatan dan Peningkatan pembangunan penampilan dan infrast~ktur layanan Puskesrnas (Upgrading54 Adanya pelayanan Puskesmas rnenjadi rawat di Puskesmas Puskesmas dengan Berjalannya sistem tempat tidur) referai
Peningkatan .proaram KB community-bosed dan Safe Motherhood Initiatives
-
Peningkatan sistem referal tk. Kabupaten, Promosi swadaya masyarakat, Meningkatkan kesadaran masyarakat akan program KB dan KIA, Pendidikan kesehatan masyarakat dan konseling
Ill Kebijakan Pembangunan Kesehatan 1.
Desentralisasi - ~ - -~ pembanaunan kesehatin ke tk. Kaoupaten
2.
Perencanaan dan pembiayaan terpadu (PZTK) tk. Kabupaten den Provinsi (Integrated Health Planningand Budgeting (IHPB) at district and province leven RS Unit Swadana
3.
~
Manfaat yang Dinginkan Peningkatan kualitas layanan, Peningkatan partisipasi masyarakat Lebih efisien dan efeMif pelayanan
lndikator Evaluasi peserta training dan pendidikan Drop out kader ~ pelayanan ~ ~ i Kualitas managerial Kepuasan provider
..
Kepuasan klien Perluasan jangkauan pelayanan kuratif Pernerataan pelayanan kesehatan Mengurangi biaya kesehatan dan transportasi oleh masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat. Peningkatan partisipasi masyarakat. Peningkatan Su~eilance. Epidemiologi penyakit, Menurunkanbiaya pelayanan dan transportasi
-
Penverahan fasilitas danienaga kesehatan ke ~ e m dkaoupaten i Tanggung -. ..iawab datam biaya operasional dan pemeiiharaan Perencanaan kegiatan dan pembiayaan secara terpadu Perencanaan berdasarkan "evidence base"
Kesinambunaan keaiatan " proyek
Pendapatan RS dapat digunakan flexibel penentuan tarif sesuai ekonomi masyarakat pelaksanaan TQM
Mobilisasi sumber c pelayanan RS yang bermutu Peningkatan penampilan RS Pemerataan pelayanan melalui subsidi silang pelayanan untuk keluarga miskin
Program kesehatan yang lebih efisien dan efektif, Kegiatan dilakukan terintegrasi
Kualilas infra struktur Jangkauan Puskesmas # pasien rawat jalan dan rawat inap Pemanfaatan peralatan medis BOR
. .
.
Jangkauan pelayanan puskesmas .I~mdah -. . . .kanus -. .reffaral . .~ # kader yang telah rnenaikuti training ~ v a l u apeserta i trGning oropOut kader # kasus referal kasus oleh
.. .
rnasyarakat # Pos Yandu yang aMif # Poliklinik Bidan Desa # kunjungan KIA # kunjungan KB
.
Alokasi dan realisasi Dana kesehatan
.
~
~~~
Rencana tahunan yang teritegrasi Rencana kegiatan teringrasi Rencana Anggaran teringrasi
Pendapatan RS Biaya pelayanan RS CRR Master Plan RS Kegialan ' Kepuasan provider Kepuasan pengguna RS
. .
i
~
Buletin Per~elitianSistern Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2006: 113-124 Metode Pengumpulan Data lnfomasi Benchmark Mengingat studi BME dilaksanakan menjelang saat proyek ADB Ill berakhir, informasi Benchmarkdi cari di dalam studi kelayakan yang pernah di susun pada awal sebelum proyek ADB Ill dilaksanakan, meliputi identifikasi fasilitas dan sumber daya wilayah proyek pada saat itu serta dokumentasi penetapan sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh proyek, yang akan disusun dalam bentuk Profil SosioTeknik (Socio Technical Profiles) sebagai hasil identifikasi dari pada keinginan pengguna jasa (beneficiary needs/ demands) pada saat itu. Monitoring Manfaat Telaahan terhadap aspek-aspek yang dimonitor akan dicari dalam laporan-laporan selama masa pelaksanaan proyek yang disusun oleh Sekretariat ProyekADB IllPusat Bagian Monitoringdan Evaluasi, meliputi aspek: (1) Penyediaanjasa pelayanan kepada masyarakat penerima (recipients), (2) penggunaan jasa pelayanan oleh masyarakat penerima, dan (3) Efek langsung berupa pengharapan, manfaat dari pada pemakaian jasa tersebut. Berarti Monitoring Manfaat seharusnya telah dilaksanakan oleh Manajemen Proyek ADB Ill. Evaluasi Manfaat Dalam analisis efek yang diharapkan dan evaluasi manfaat proyek dilakukan sampling kabupaten pada empat wilayah proyek yang akan mewakili kabupaten tersebut mempunyai sistem pelayanan rujukan dari tingkat desa (Poliklinik Bidan Desa, Pustu) sampai tingkat kabupaten (Rumah Sakit) dengan kondisi yang berbeda. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Di mana sebuah rumah sakit baru didirikan untuk mengganti rumah sakit yang kondisinya sudah tidak layak operasional, antara lain karena; lahan sempit, tidak adanya ruang perawatan, dl1 2) Di mana sebuah rumah sakit baru didirikan sebagai akibat pemekaranwilayah, sehingga Ibelum ada fasilitas rumah sakit di daerah pemc?karantin< Il tersebut. 3) Renovasi dan PIerluasan rumah sakit yang ad., Berdasarkan kriteria di atas wilayah kabupaten yang terpilih sesuai urutarI di atas masing-masing .. . adalah: (1) RSU LnoKseumawedi KabupatenAceh
Utara dan RSU Sekayu di Kabupaten Musi Banyuasin, (2) RSU Liwa di kabupaten Lampung Barat dan (iii) RSU Tanjung Pinang di Kabupaten Riau Kepulauan. Data yang dikumpulkan adalah berupa data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1) Pengumpulandata primer: Focus Grup Discussion(FGD) dilakukan untuk kelompok berikut: a. Tenaga kesehatan: - tingkat Kabupaten: kelompok manajemen dan teknis - Rumah Sakit kelompok manajernendan teknis - Puskesmas b. Stakeholders: kelompok Pemda c. Masyarakat: - kelompok tokoh masyarakat - pengguna layanan (user) Wawancara yang mendalam menggunakan daftar isian a. Secara selektif tenaga kesehatan di Dinas kesehatan, RS, dan Puskesmas b. Secara selektif tokoh rnasyarakat c. Secara selektif pengguna jasa pelayanan 2) Pengumpulan data sekunder, sumber data sebagai berikut: Feasibility Proyek ADB Ill Laporan Konsultan Bagian Evaluasi. Sekretariat Proyek Rencana Kegiatan dan Anggaran Proyek Profil kabupaten dan provinsi Laporan rutin proyek Laporan rutin rumah sakit dan puskesmas. 3) Suwei: Kepuasan pengguna layanan (users, pasien) Kepuasan provider
.
HASILDAN PEMBAHASAN(STUD1 EVALUASI) Evaluasi Manfaat Proyek Kesehatan Pedesaan In Kependudukan-ADB Ill di ernpat provinsi ini enilai apakah program-program atau kegiatan proyek tersebut bermanfaat. Penilai berpendapat bahwa ada 3 (tiga) komponen yang akan mendapat manfaat (beneficiaries) yaitu:
Benefit Monitoring and Evaluation (A Ridwan Malik, Tati Suryati, Endang Indriasih) 1. Pihak Pemberi Pelayanan Kesehatan (Provider) 2. Pemerintah Daerah 3. Masyarakat pengguna layanan tersebut (User) Manfaat manfaat yang diterima adalah sebagai berikut: a) Pemberi Pelayanan Peningkatan mutu dan kualitas pelayanan Peningkatan keterampilan, kepandaian. dan penampilan tenaga kesehatan Peningkatan manejerial Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan Penyempurnaansistern referal kesehatan meals. Tersedianya evidance base indikator untuk perencanaan dan evaluasi. b) Pemerintah Daerah Didesentralisasikan fasilitas dan biaya kesehatan ke daerah
.
,
Pendapatan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai salah satu untuk mobilisasi surnber dana Berkurangnya subsidi k'e fasilitas pelayanan. Penoauna-Masvarakat Pelayanan kesehatan terjangkau oleh masyarakat (geografi dan sosial ekonomi) Adanya pelayanan dan pembiayaan untuk keluarga miskin Berkurangnya biaya kesehatan ~ m a tangga h (biaya pengobatan dan transpotasi) Adanya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Men?---' -?layanan kesehatan yang ,ape., JJC kornp~rehensipIdan bermutu Dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan ,atan.. kese1.-.-.
--
Ma,
hasilnya dipresentasikan pada
tabel 3.
Tabel 3. Asesmen Manfaat Proyek Deskripsi Manfaat yang Diharapkan Pelayanan Kesehatan Peningkatan mutu layanan
lndikator Manfaat
-
A
3M
Hasil Penelitian
- Banyak peralatan tidak dap; ~t
K
-
Peningkatan keterampiian. kapabelitas dan kinerja staf kesehatan
-
Pelayanan pengobatan pencegahan. dan promosi kesehatan, Kepuasan pasien.
Manfaat minimal
dioperasikan kareIna ,*" kurangnya pelatih-I,, TOM belurn dilaksanakan karena adanya metoda baru dan belum dilakukan pelatihan, Hasil wawancara sebagian besar pasien puasa akan layanan yang diberikan
- Layanan media dilakukan -
Penilaian Manfaat
oleh profesional, termasuk spesialis, Akan tetapi layanan nonmedis dan manajernen, banyak dari staf ditempatkan dalam posisi yang tidak sesuai setelah training. Hasil wawancara pasien puas atas layanan.
-
Untuk layanan medis manfaat optimal, Untuk layanan non-' medis administrasi manfaat minimal
Buletin PenelitIan Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2006: 113-124
ipsi Manfa -:&.-.--,.yang ulnarapKarl .
4nalisis an! Ian biaya kkutansi
rn Perbaikan siste finansial m
-
refer;.
S Ketersediaan data
"evidence base indicators" untuk keperluan perencanaan dan evaluasi
Perneril
lanfaat
ndikator Manfaat
-
-
Jumlah kas;us yang dikirim (refc?r)ke RS. %ah kunljungan ,pesialis kc! 'uskesmz ;dengan
I-..-*
Lr,,,,,a.
- Tidak pemah dilakukan
Tidak ada man
analisis anggaran dan bieya
- Jumlah kasus yang di refer -
ti,,..
llUUl
faat minim
dari tingkat layanan yang lel rendah ke layanan tinggi sangat rendah, Penggunaan ambulans dan radio komunikasi sangat rendah
Pemanfaatan ambulans, Pemanfaatan radio komunikasi data epidemiologi data kegiatan data keuangan dan akuntansi
-
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa data tersebut tersedia, akan tetapi penggunaan data sangat rendah
Manfaat minimal
~h
rn Sese, fasilitas dan finansial
rn Mobilisasi sumber dana
-
-
Komitment politik dalam pembiayaan dan pemeliharaan, Perencanaan dan penganggaran Uang retribusi Local government health financing and expenc
Manfaat optim;
- Hanya 50% dari RS yang
-
Manfaat minimal
-
Manfaat mil
-
Manfaat minimal
meningkatkan biaya kesehatan pemeliharaan fasilitas yang telah dibangun
-
rn Subsidi Pemerintah - Satuan bia! berkurang
Masyarakal rn Pelayanan lebih teriangkau - Geografi - Sosial ekonomi
-
-
mempunyai recovery cost di atas 100% Hampir semua Puskesmas recovery cost dibawah 100% Anggaran PEMDA dari tolak biaya kesehatan dibawah 25% run ada kecenderunoan jkat tarif layanan di bawah satuan biaya A
Tarif layan; Hambatan (jarak) Hambatan sosial ekonomi (kultur, biaya)
-
- Adany komitment politik untuk
- Adanya hambatan minimal -
untuk mencapai Puskesmas dan Rumah Sakit hambatan sosial budaya, Tidak ada hambatan budaya
-
Benefit Monitoring and Evaluation (A Rldwan Malik, Tati Suryati, Endang Indriasih)
Deskripsi Manfaat yang Diharapkan
-
Adanya pelayanan untuk orang miskin
lndikator Manfaat
-
-
Hasil Penelitian
Jumlah kunjungan orang miskin Cara ~embavaran
-
-
Persentase kunjungan orang miskin rendah dan sebagian besar hanva ke Pustu. Hampir semua pasien. membayar termasuk orang miskin
-
Manfaat minimal
Dengan adanya fasilitas pelayanan yang ban! menurunkan biaya transpor
-
Khusus untuk biaya transpor manfaat optimal
-
Manfaat minimal
-
Manfaat optimal
-
Manfaat optimal
Menu~nkan pengeluaran mmah tangga untuk kesehatan
-
Pengeluaran wmah tangga untuk kesehatan
-
Meningkatnya Peiayanan Kesehatan dengan sistem JPKM
-
- Tidak ada peningkatan yang
-
Jumlah pemberi pelayanan Jumlah peserta
-
Kepuasan
-
-
Komitment masyarakat Jumlah posyandu Jumlah kader
Peningkatan kualitas layanan Meningkatnya partisipasi masyarakat
-
-
Penilaian Manfaat
sinifikan dari pemberi pelayanan Data menunjukkan adanya peningkatan kunjungan dengan menggunakan kartu JPKKM Hampir semua pasienklien puas akan layanan baik di RS maupun Puskesmas
- Jumlah Posyandu yang
dikelola masyarakat meningkaff - Jumlah kader yang drop out menurun
Berdasarkan evaluasi manfaat dapat kita tarik kesimpulan berdasarkanyang menerima manfaat dari proyek ini sebagai berikut. 1. Manfaat untuk pihak pemberi pelayanan (rumah saki, puskesmas dengan tempat tidur, puskesmas tanpa tempat tidur. pustu. polindes): Manfaat optimal belum tercapai. hanya peningkatan layanan rnedis manfaat optimal telah tercapai. 2. Manfaat untuk pemerintahdaerah (termasuk dinas kesehatan kabupaten): Walaupun belum optimal Pemerintah Daerah sudah banyak mendapat manfaat dari proyek ini. 3. Manfaat untuk pengguna pelayanan - masyarakat: Masyarakat hampir optimal mendapat manfaat dari proyek ini. Akses untuk mendapat pelayanan yang komprehensif dan bermutu dapat tercapai.
Demikian pula hambatan geografi, sosial ekonomi dan perilaku dapat diatasi. Masyarakat dapat pula berpartisipasi dalam program kesehatan yang ada. Hanya pelayanan untuk Gakin belum tercapai manfaatnya secara optimal.
KEPUSTAKAAN Asian Development Bank. Benefit Monitoring and Evaluation. Badan Perencanaan Nasional, 2000. Evaluasl Kinerja Pmyek Pembangunan. Badan Perencanaan Nasional. 2000. Sislem Pemantauan dan Pelaporan PelaksanaanProyek Pembangunan. European Comission, Europe Aid Co-operation Office. 2001. Manual Project Cycle Management. Julio Frank. 1995. Comprehensive Policy Analysis for Health System Refonn, Health Policy 32. Malik Ridwan et al, 2000. Evaluation on Health Financing Reforms in Indonesia. Australia International Health Institute (The University of Melbourne).
Rulpt!n Pi.nrlil.~n S I C ' C ,I
Healfh and 1?.Qa-!NOiln~ver$ityofThi. Pi?,'tr:ri!nns S r h o o ! of Economtcs, 1995, Hea/:k S - r m r !:nloriv ,:? Asia F r n c ~ e d i n , " ol ~ Flegional
h 4 i n ~ c t i v01 L!e?l!h lndnnesia. I P O S o r a l .Pnp:,l~?!i?nProiert-Loan
rc" f"T"!T
Buletin Penelitian Sislern Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2006: 11>124 Ministry of Health Indonesia, 1995. Rural Health and Population Project- Loan 1299- IN0 University of The Philippines School of Economics. 1995, Health Sector Reform in Asia Proceedings of Regional Conference.