DAFTAR PUSTAKA Abdullah, 1984. Pelestarian dan Peranan Hutan Mangrove di Indonesia dalam Prosiding Seminar II Ekosistem Mangrove. Proyek Lingkungan Hidup-LIPI. Jakarta. Adrianto, Luky; Mujio, dan Yudi Wahyudin. 2004. Modul Pengenalan Konsep Dan metodologi Valuasi Ekonomi Sumber Daya Pesisir dan Laut. PKSPL-IPB. Bogor. Adrim, M., H.P. Hutagalung dan L. Effendi. 1988. Ikan tambak dan habitatnya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi - LIPI. Jakarta: p.67. Al-Rasyid, H. 1990. Pelepasan Unsur Karbon Organik dan Unsur Mineral lainnya Selama Pelapukan Serasah di Areal Tegakan Sisa Hutan Alam Mnagrove, Sungai Sepada, Kalimantan Barat. Bulletin Penelitian Hutan, p. 16-28 Ancok, J., 1997. Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Seri Metodologi no. 9. Pusat Penelitian Kependudukan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Andayani, S, 2012. Pengaruh kelimpahan klekap di tambak tradisional terhadap pertumbuhan ikan bandeng dan udang windu. Berk. Penel. Hayati: 17 (159– 163) Atmawidjaja, R. 1987. Konservasi dalam Rangka Pemanfaatan Hutan Mangrove di Indonesia dalam Prosiding Seminar III Ekosistem Mangrove. Proyek Penelitian Lingkungan Hidup-LIPI. Jakarta. Azwar, Z.I; T. ruhimat; Y. Inoue; O. hadiyati dan A.G. Arif. 1999. Pengaruh Bahan Organik Ranting dan Daun beberapa spesies Mnagrove Terhadap Kualitas Air dan Sintasan udang Windu. Seminar nasional penelitian dan Diseminasi Teknologi Budidaya pantai dan Laut. Pusat penelitian dan Pengembangan perikanan – JICA. Denpasar Azwar., S., 2005. Dasar-dasar Psikometri. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Backes m.m. 2001. The role of indigenous trees for the conservation of biocultural diversity in traditional agroforestry land use system. Agroforestry Systems J. 52 : 119 – 132 Bengen, D.G. 2006. Perspektif dan Dinamika Ekosistem Pesisir Serta Prinsip Pengelolaannya Secara Terpadu. Makalah disampaikan pada TOT Pengeolaa Wilayah Pesisir Terpadu (ICZMP) provinsi Kalbar, hal. 26. Badare, A. I. 2001. Pengaruh Pemberian Beberapa Makroalga Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Juvenil Abalone (Holiotis spp) Yang Dipelihara Dalam Kurungan Terapung. Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Undana: Kupang.
210
Bapedalda Provinsi Kalbar 2008. Laporan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Mangrove di Desa Karimunting Kecamatan Sei Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang provinsi Kalimantan Barat. Bapedalda Prov. Kalbar, PPLH Regional, Lembaga Pengkajian Pengelolaan Mangrove, dan Yayasan Mangrove Center Pemangkat. Beveridge, M.C.M., M.J. Phillips, and D.J. Macintosh. 1997. Aquaculture and the environment: the supply of and demand for environmental goods and services by Asian aquaculture and the implications for sustainability. Aquaculture Research 28: 797-807. Bohari, Ridwan. 2008. Analisis Keberlanjutan Wilayah Pesisir Pantai Makassar Sulawesi Selatan. Jurnal Torun Vol. 18(4) Desember 2008: 314 – 324 Bond, Stuart, 2002. Ecological footprints. A guide for local authorities. WWF - UK Bourgeois, R and F. Jesus. 2004. Participatory Prospective Analysis, Exploring and Anticipating Challenges with Stakeholders. Center for Alleviation of Poverty through Secondery Crops Development in Asia and The Pacific and French Agricultural Reasearch Center for Internasional Development Monograph (46) : 1 — 29. Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Sambas Dalam Angka. BPS BPKH III Pontianak, 2009, Laporan Kegiatan Pemantauan Sumberdaya Hutan Provinsi Kalimantan Barat. Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah III Pontianak B. Prasetiamartati, H.S. Tai, N. Santoso, R. Mustikasari, C. Syah. Mangrove Forest and Charcoal Production: Case of Batu Ampar,West Kalimantan. Paper submitted for IASC 2008 Global Conference Budihastuti, Rini. 2013. Pengaruh Penerapan Wanamina Terhadap Kualitas Lingkungan Tambak dan Pertumbuhan Udang di Kota Semarang. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013 ISBN 978-602-17001-1-2 374 Bunting S W. , Roel H. Bosma, Paul A. M. van Zwieten, and A. S. Sidik. 2013. Bioeconomic modeling of shrimp aquaculture strategies for the mahakam delta, Indonesia. Aquaculture Economics & Management 17:1, 51-70 Cahyono, B. 2001. Budidaya Ikan di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta Chen, S. K. 2000. The Establishment of Evaluation and Indiees System for Chinese Sustainable Development. World Environment 1 : 1-9 Connel, D.W. dan Gregory J. M. 2006. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Penerjemah : Yanti Koestoer dan Sahati. Penerbit Universitas Indonesia (UIPress), Jakarta. Dalay-Clayton, B. and S. Bass. 2002. Sustainable Development Strategies, A Resource Book. Organization For Economic Co-operation and Development, United Nation Development Programme. Earthscan Publications Ltd, London. 211
Dahuri R., J. Rais., S. P. Ginting dan M. J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta Damara,M.I. 2009. Kesiapan Indonesia Menuju Agribisnis Perikanan Tambak http://namidamara.wordpress.com/2010/08/10/kesiapan-indonesia-menuju agribisnis perikanan tambak/ diakses tanggal 19 September 2011. Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 1999. Strategi Nasional Pengelolaan Hutan Mangrove di Indonesia. Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Jakarta. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). 2002. Pedoman Umum Perencanaan Pesisir Terpadu. Jakarta. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat. 2004. Laporan Ahir Pekerjaan Detail Desain Tambak Silvoofishery Desa Dabung Kecamatan Kubu. Ditya, Y,C, Luky Adrianto, Rokhmin Dahuri dan Setyo Budi Susilo. 2012. analisis ekonomi-ekologi untuk perencanaan pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan di wilayah pesisir Provinsi Banten. J. Sosek KP Vol. 7 No. 2 Dixon, John, A, and Hufschmidt Maynard M., 1986. Economic Valuation Techniques for the Environmental: A case Study Workbook. The John Hopkins University Press, Copyright by East West Environment and Poliy Institute Djamin, Z. 1993. Perencanaan dan Analisa Proyek. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Dumanski Julian, Eugene Terry, Derek Byerlee, Christian Pieri. 1998. Performance Indicators for Sustainable Agriculture. The World Bank. Washington, D.C. FAO,1995. Code of Conduct for Responsible Fisheries. Rome, FAO, 41 pp. FAO Fisheries Department, 1997. Aquaculture development. Guidel.Responsible Fisheries, (5):40 pp
FAO Tech.
Fauzi, A. dan Anna 2002. Penilaian Depresiasi Sumberdaya Perikanan Sebagai Bahan Pertimbangan Penentuan Kebijakan Pembangunan Perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan Vol. 4 (2). pp: 36-49. Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Fauzi, A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan. Isu, Sintesis, dan Gagasan. Bogor. PT Grafika Mardiyuwana Fauzi, A. 2007. Economic of Nature's Non-Convexity Reorientasi. Pembangunan Ekonomi Sumberdaya Alam dan Implikasinyabagi Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Ilmu Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 10 November 2007.
212
Field, B.C. (1994) Environmental Economics: an Introduction, McGraw-Hill, Inc. Food and Agriculture Organization. 1989. World. The State of Food and Agriculture. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome, Italy Gallopin, G. 2003. A System Approach to Sustainability and Sustainable Development. Sustainable Development and Human Settlements Division. Nacions Unidas. Santiago, Chile Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Gittinger, J.P. 1982. Economic Analysis of Agricultural Project, Baltimore, John Hopkins University Press Gray, C. P. Simanjuntak, I.K. Sabur,P.F.I. Maspaitela, dan R.C.G. Varley. 2002. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi kedua. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Gunarto Toto, Dudung Darusman, Surjono H. Sutjahjo, Hikmat Ramdan. 2009. Analisis Pengembangan Kelembagaan Asuransi Lingkungan. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 6 No.1 September. 2009 Halide, H., 1998. Pengaruh Vegetasi Mangrove Terhadap Kekeruhan dan sedimentasi partikel Lumpur. Laporan penelitian Balai Penelitian Perikanan pantai. Maros Hambran, Riza Linda, Irwan Lovadi. 2014. Analisa Vegetasi Mangrove Di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Protobiont Vol 3 (2): 201 - 208 Hamilton, L. S. and S. C. Snedaker. 1984. Mangrove Area Management Handbook. Environment and Policy Institute, East-West Center. Hawaii. Harunsyah, I., 2007. Hubungan kelimpahan Bakteri Vibrio sp dengan Kerapatan Mnagrove di Tambak tradisional Kecamatan sedate Kanupaten Sidoarjo. Tesis. Magister Budidaya perairan, fakultas perikanan dan Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Hastuti RB. 2010. Penerapan wanamina (Sivofishery) Berwawasan Lingkungan di Pantai Utara Kota Semarang. Jurnal Lingkungan tropis Vol 5 no 1 Maret 2011: 11-19 Hernowo, J.N, Eko Priambodo, Sasikirono Siregar. 2007. Inventarisasi Keanekaragaman Fauna di Demosite Kawasan Mangrove Batu Ampar Kalimantan Barat. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove Indonesia. Hogarth P. J. 1999. The Biology of Mangroves. Oxford University Press. New York. Inoue Y., O. Hadiyati., H. M. A. Affendi., K. R. Sudarma dan I. N. Budiana. 1999. Model Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari. Hasil Studi Kelayakan di Republik Indonesia. Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia. Denpasar. Ismail,A., Poernomo A., Sunyoto,P., Widjatmiko, Dharmadi, Budiman, R.A.I. 1993. Pedoman Teknis Pembesaran Ikan Bandeng di Indonesia. Pusat Penelitian Pengembangan Perikanan, Jakarta 213
Islam, Md. Shahidul. 2005. Nitrogen and phosphorus budget in coastal and marine cage aquaculture and impacts of effluent loading on ecosystem: review and analysis towards model development. Marine Pollution Bulletin 50 (2005) 48–61. journal homepage: www.elsevier.com/locate/marpolbul. Islam, M.L., M.J. Alam, S. Rheman, S.U. Ahmed, M.A. Majid, 2004, Water Quality, Nutrient Dynamics and Sediment Profile in Shrimp Farms of the Sundarbans Mangrove Forest, Bangladesh, Indian Journal of Marine Sciences 33(2): 170 – 176 Kairo, J.G., F. Dahdouh-Guebas, J. Bosire, and N. Koedam. 2001. Restoration and management of mangrove systems-a lesson for and from the East African region. South African Journal of Botany 67: 383-389. Kay D. and J. Alder. 1999. Coastal planning and management. Routledge, New York. Keraf a.s. 2002. Etika lingkungan. Penerbit buku Kompas, Jakarta.. Kavanagh, P. 2001. Rapid Appraisal of Fisheries (Rapfish) Project. Rapfish Software Description (for Microsoft Exel). University of British Columbia. Kavanagh, P. and T.J.Pitcher. 2004. Implementing Microsoft excel Software of Rapfish : A Technique for The Rapid Appraisal of Fisheries Status. University of British Columbia. Fisheries Centre Research Report 12(2) Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2009. Status Lingkungan Hidup Indonesia 2008. Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Jakarta Kholifah, Umy, Ninis Trisyani , Is Yuniar., 2008. Pengaruh Padat Tebar yang Berbeda terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan pada Polikultur Udang Windu (Penaeus Monodon Fab) dan Ikan Bandeng (Chanos Chanos) pada Hapa di Tambak Brebes - Jawa Tengah. Neptunus Vol 4 No. 2 Januari 2008.152-158. Kioussis, D. R., Fredrick W. Wheaton and Peter Kofinas. 2000. Reactive nitrogen and phosphorus removal from aquaculture wastewater effluents using polymer hydrogels. Aquacultural Engineering 23 (2000) 315–332. journal homepage: www.elsevier.nl:locate:aqua-online Kitamura S., C. Anwar, A. Chaniogo dan S. Baba. 2003. Buku Panduan Mangrove di Indonesia. Bali dan Lombok. Proyek Pengembangan Manajemen Mangrove Berkelanjutan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency. Jakarta Koeshendrajana, S, Rizki Aprilian Wijaya, Fatriyandi Nur Priyatna, Pujoyuwono Martosuyono1 dan Sutrisno Sukimin. 2009. Kajian eksternalitas dan keberlanjutan perikanan di perairan Waduk Jatiluhur. J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.4 No.2 KLH. 1991. Kualitas Lingkungan Indonesia 1991. Kantor Meneg LH RI. Jakarta
214
Kool, A., M. Marinussen, H. Blonk,. 2012. LCI data for the calculation tool Feedprint for greenhouse gas emissions of feed production and utilization, GHG Emissions of N, P and K fertilizer production. Blonk Consultants the Netherland Kridalaksana, A; Subiyanto , Agung Suryanto. 2014. Pengelolaan tambak dan mangrove di area pertambakan di desa mororejo, kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Management of Aquatic Resources Journal volume 3, nomor 2, tahun 2014, halaman 148-156 Kusmana, C. 1997. Ekologi dan Sumberdaya Ekosistem Mangrove. Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Lamusa, Arifuddin., 2000. Daya Dukung Hutan Mnagrove Terhadap produktivitas Usaha Tambak, Suatu Kasus di Wilayah Banawa Selatan kabupaten Donggala Sulawesi tengah., Tsis program Pascasarjana Universitas Padjajaran. Bandung Larsson, J., C. Folke, and N. Kautsky, 1994. Ecological limitations and appropriation of ecosystem support by shrimp farming in Colombia. Environmental Management 18: 663-676 Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove Indonesia, 2006. Assesment of Current Use and Economic Values and Development of The Business Plan. Report of Phase I. UNEP/GEF Lontoh, L., Kieran Clarke and Christopher Beaton. 2014. Tinjauan Subsidi Energi di Indonesia. Edisi 1. Volume 1. Maret 2014, Penerbit The International Institute for Sustainable Development International Environment House 2, Geneva, Switzerland Lynam, J.K and K. W. herdt. 1989. Sense and Sustainability As An Objective in Internatioal Agricultural Research. Agricultural Economics 57 : 117 -131 Mahmud, U, Komar Sumantadinata dan Nora H. Pandjaitan. 2007. Pengkajian Usaha Tambak Udang Windu Tradisional di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Jurnal MPI Vol. 2 No. 1. Februari 2007 Maie, N., O. Pisani, R. Jaffe, 2008, Mangrove Tannins in Aquatic Ecosystems: Their Fate and Possible Influence on Dissolved Organic Carbon and Nitrogen Cycling, Limnol. Oceanogr. 53(1): 160 – 171 Mardiyati, S, 2004, Optimasi Usahatani Tumpangsari Empang Parit di Lahan Konservasi Hutan Mangrove RPH Cikiperan BKPH Rawa Timur KPH Banyumas Barat, Tesis, Program Pasca Sarjana, UGM, Yogyakarta. Marimin, 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta Martusubroto, P dan N. Naamin. 1977. Relationship Between Tidal Forest and Commercial Shrimp Production in Indoensia. Marine Research in Indonesia. Mayudin, A, 2012. Kondisi Ekonomi Pasca Konversi Hutan Mangrove Menjadi Lahan Tambak Di Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal EKSOS Volume 8, Nomor 2, Juni 2012 hal 90 - 104 215
Mitchell, B., B. Setiawan, D. H. Rahmi. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Monke, E.A. dan Pearson, S.R. 1995. The Policy Analysis Matrix for Agricultural Development. Cornel University Press, Ithaca and London. Munasinghe, M. 1993. Environmental Economics and Sustainable Development. World Bank Environment Paper Number 3. The World Bank. Washington D.C. Murachman, Nuhfil Hanani, Soemarno, Sahri Muhammad. 2010. Model Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon Fab), Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forskal) dan Rumput Laut (Gracillaria Sp.) Secara Tradisional. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari Vol. 1 No.1 Tahun 2010 No. ISSN. 2087 – 3522 Musiran, 2007., Kajian Hubungan Tambak Wanamina (Sylvofishery) terhadap produksi Udang Windu (Penaeus Monodon Fabr). Studi Kasus di Kecamatan Kubu kabupaten Pontianak Kalimantan Barat. Tesis. Magister Budidaya perairan, fakultas perikanan dan Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang Naamin, N. 1999. Penggunaan Lahan Mangrove Untuk Budidaya Tambak, Keuntungan dan Kerugian. Prosiding Seminar IV Ekosistem Mangrove. Bandar Lampung Nababan, et al. 2007. Analisis Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil di kabupaten Tegal Jawa Tengah (teknik pendekatan rapfish). J. Bijak dan Riset Sosek KR Vol.2 No.2, 2007. Moer, A.H. 2005. Dinamika Produktivitas Ekosistem Mangrove pada Laguna Tasilaha Sulawesi Tengah. Disertasi, Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta Notohadikusumo, T. 2005. Implikasi Etika Dalam Kebijakan Pembangunan Kawasan. Jurnal Forum Perencanaan Pembangunan. Edisi Khusus, Januari 2005. Nugroho, S. G., A. Setiawan dan S. P. Harianto. 1991. “Coupled Ecosystem SilvoFishery” Bentuk Pengelolaan Hutan Mangrove-Tambak yang Saling Mendukung dan Melindungi dalam Prosiding Seminar IV Ekosistem Mangrove. Panitia Nasional Program MAB Indonesia-LIPI. Jakarta Nurmalina, R. 2008. Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras di Beberapa Wilayah Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 26 No.1, Mei 2008 : 47 - 79 Nybakken, J.W. (1992). Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis.PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.OECD. 1993. Coastal Zone Management. Integreated Policies. Organization for Economic Co-operation and Development. Paris.
216
Paryono., T. Kusumastanto, R. Dahuri, dan D.G. Bengen. 1999. Kajian Ekonomi Pengelolaan Tambak di Kawasan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Jurnal Pesisir dan Kelautan Vol 2, No. 3. Bogor Pearce, D.W dan Kerry Turner. 1991. Economics of Natural Resources and The Environment Harvester Wheatsheaf. Pearce, D.W dan D. Moran, 1994. The Economic Value of Biodiversity. IUNC. Earthscan Publication, London. Poedjirahajoe, E., 2000, Pengaruh Pola Sylvofishery terhadap Pertambahan Berat Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) di Kawasan Mangrove Pantai Utara Kabupaten Brebes, Jurnal Konservasi Kehutanan 2: 109-124 Poernomo, A. 1988. Pembuatan Tambak Udang di Indonesia. Seri Pengembangan no 7. Balai penelitian Perikanan Budidaya pantai, maros Prahasta, A. dan Hasanawi M. 2009. Agribisnis Bandeng. Pustaka Grafika. Bandung Pramono, A.A,. 2009. Jasa lingkungan Hutan Bagi Masyarakat lokal di DAS Ciliwung Hulu. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 6 No. 1 Maret 2009, Hal. 39 - 51 Pramudji, 2004. Penanganan Hutan Mangrove di Kawasan Pesisir Indonesia: Suatu program yang sangat mendesak. Oseana, Volume XXIX, Nomor 1, Tahun 2004 : 19 - 26 Primavera J. H, 1997. Socio Economic Impacts of Shrimp Culture. Aquaculture Research, 1997, 28, 815-827 Primavera J. H., J. M. A. Esteban, 2008, A Review of Mangrove Rehabilitation in the Philippines: Successes, Failures and Future Prospects, Wetlands Ecology and Management 16: 345 – 358 Purnamawaty. Eko Dewantoro. Sadri. Belvi Vatria 2007. Manfaat Hutan Mangrove Pada Ekosistem Pesisir (Studi Kasus Kalimantan Barat). Media Akuakultur Vol 2 No.1 hal 156-160 Purnamawaty dan Eko Dewantoro. 2007. Pemilihan dan Pembangunan Tambak Udang Berwawasan Lingkungan. Media Akuakultur Vol 2 No.2 hal 107-111 Purwanto, A.B, 2011 . Ekosistem Pantai dan Perannya dalam Penanggulangan Tsunami. Working paper pkspl-ipb pusat kajian sumberdaya pesisir dan lautan. Institut Pertanian Bogor. Center for coastal and marine resources studies Bogor Agricultural University Ronnback, P., M. Troell, N. Kautsky, JH. Primavera. 1999. Distribution pattern of shrimps and fish among Avicennia and Rhizophora microhabitats in the Pagbilao mangroves, Philippines. Estuarine Coastal Shelf Science 48: 223234 Ruitenbeek, H. J. 1991. Mangrove Management : An Economic Analysis of Management Options with A Focus on Bintuni Bay, Irian Jaya. Environmental Management Development in Indonesia Project (EMDI). EMDI Environmental Reports No. 8. Jakarta 217
Sadi, 2006. Kajian Finansial Usahatani Tambak Tumpangsari Sistem empang parit di hutan mangrove: Studi Kasus di Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor . Saenger at.al., 1983. Global Status on Mangrove Ecosystem, IUCN Commission on Eccology Papers, No. 3. 1983 Sanim, B. 2006. Analisis Ekonomi Lingkungan dan Audit Lingkungan. Makalah disampaikan pada Pelatihan Dosen Perguruan Tinggi Negeri Se-Jawa dan Bali dalam Bidang Audit 11−20 September 2006 Sanusi Sitorus, M. Syamsul Maarif, Surjono H. Sutjahjo, Setia Hadi. 2010. Kawasan Agropolitan Merapi – Merbabu (KAMM); Perlu Infrastruktur untuk Lebih Mandiri (Sebuah Kajian Tingkat Kemandirian Terhadap Kawasan Agropolitan Merapi – Merbabu). Buletin Cipta Karya - 03/Tahun VIII/2010 Sanz-Lázaro, Carlos, María Dolores Belando, Lázaro Marín-Guirao, Francisco Navarrete-Mier, Arnaldo Marín. 2011. Relationship between sedimentation rates and benthic impact on Maërl beds derived from fish farming in the Mediterranean. Marine Environmental Research 71 (2011) 22-30. journal homepage: www.elsevier.com/locate/marenvrev. Saptana dan Ashari, 2007. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Melalui Kemitraan Usaha. Jurnal Litbang Pertanian, 26(4) Saragih Bungaran. 2000. Agribisnis Sebagai Landasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Dalam Era Millenium Baru. Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9 Sarawati, A.A. 2004. Peran Serasah Mangrove pada Wilayah pesisir. Jurnal Penelitian Perairan. Jakarta Senanayake, R. 1991. Sustainable Agriculture: Definition and Parameters For Measuremet. Journal of Sustainable Agriculture 1 (4) : 7 -28 Setyawan, A.D; Kusumo Winarno. 2006. Pemanfaatan Langsung Ekosistem Mangrove di Jawa Tengah dan Penggunaan Lahan di Sekitarnya; Kerusakan dan Upaya Restorasinya. Biodiversitas, Volume 7, Nomor 3 Juli 2006 Halaman: 282-291 Sevilla, C.G., et, al. 1993. Pengantar Metode Penelitian, Jakarta; Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press) Shimoda, T., E. Suryati, T. Ahmad, 2006, Evaluation in A Shrimp Aquaculture System Using Mangrove, Oyster and Seaweed as Biofilters Based on the Concentrations of Nutrients and Chlorophyll a, JARQ 40(2): 189 – 193 Smith, C.S., and G. T. Mc. Donald. 1998. Accessing The Sustainability of Agriculture at The Planning Stage. Journal of Environmental Management 52: 15-37 Sobari, M.P et al. 2006. Analisis Nilai Ekonomi Taman Wisata Alam Laut pulau Weh di kota Sabang. Jurnal Mangrove dan Pesisir Vol. VI No. 3/2006
218
Soerianegara, I. 1987. Masalah Penentuan Batas Lebar Jalur Hijau Hutan Mangrove dalam Prosiding Seminar III Ekosistem Mangrove. Proyek Penelitian Lingkungan Hidup-LIPI. Jakarta. Soeseno, S. 1988. Budidaya ikan dan udang dalam tambak. PT. Gramedia. Djakarta; 179 hal Soetriono, 2006. Daya Saing Dalam Tinjauan Analisis, Bayu Media, Malang Spalding, M., F. Blasco & C. Field, 1997. World Mangrove Atlas. The International Society for Mangrove Ecosystems, Okinawa, Japan . 178 pp. Sprung, Julian., 2000. A Guide to the Ecology and care of Mangroves. Two little Fishes. Sualia Ita, Eko Budi Priyanto, dan I Nyoman N. Suryadiputra. 2010. Panduan Pengelolaan Budidaya Tambak Ramah Lingkungan di Daerah Mangrove. Wetlands International - Indonesia Programme. Sudradjat, Achmad. 2011. Panen Bandeng 50 hari. Penebar Sawadaya. Bogor Sukardi, L. 2012. Kajian Kelayakan Finansial Tambak Rakyat di Sumbawa Barat. Jurnal Agroteksos Vol 22 No. 1 Sukardjo, S. 1995. Gugur Serasah dan Unsur Hara di Hutan Mangrove Muara Angke-Kapuk, Jakarta. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove di Jember 3-4 Agustus 1994 Suparmoko. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Suatu pendekatan Teoritis. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE Suparmoko dan Maria. 2000. Ekonomi Lingkungan. BPFE. Yogyakarta. Supito, M. Seri dan Madenur. 2005. Budidaya Terpadu Ikan Bandeng dan Udang Windu, Kekerangan. Laporan Tahunan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Pusat Riset perikanan Budidaya Badan Riset kelautan Dan Perikanan Departemen Kelautan Dan Perikanan. Hal 88-96 Suryani, A,. 2008. Analisis Kelayakan Ekologi budidaya tambak udang dalam rangka pengembangan kawasan pesisir di Kabupaten Purworejo. Tesis, IPB, Bogor, Susilo, H. 2007. Analisis Ekonomi Usaha Budidaya Tambak dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi. EPP.Vol.4.No.2.2007:19-23 Susilo, S. B. 2003. Keberlanjutan Pembangunan Pulau-Pulau Kecil : Studi Kasus Kelurahan Pulau Panggang Dan Pulau Pad, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Disertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Suwelo, I. S. dan S. Manan. 1986. Jalur Hijau Hutan Mangrove sebagai Wilayah Konservasi Daerah Pantai dalam Daya Guna dan Batas Lebar Jalur Hijau Hutan Mangrove. I. Soerianegara, S. Hardjowigeno, N. Naamin, M. Soedomo, A. Abdullah (ed.). Panitia Program MAB Indonesia-LIPI. Jakarta Syahid, M. Subhan, A. dan Armando, R. 2006. Budidaya Udang Organik Secara polikultur. Penebar swadaya: Jakarta 219
Tampubolon, R, B. Sanim, M. Sri Saeni, dan R. Boer. 2006. Analisis Perubahan Kualitas Lingkungan Daerah Aliran Sungai Citarum Jawa Barat dan Pengaruhnya Terhadap Biaya Produksi PLTA dan PDAM (Studi Kasus PLTA Saguling, PLTA Cirata, PLTA Jatiluhur, PDAM Purwakarta, dan PDAM DKI Jakarta). Jurnal Tanah dan Iklim no 26. Thamrin, Surjono H. Sutjahjo, Catur Herison dan Supiandi Sabihama. 2007. Analisis Keberlanjutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat- Malaysia untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Kecamatan Dekat Perbatasan Kabupaten Bengkayang). Jurnal Agroekonomi, Vol 25 no. 2. Tisdell, C. 1996. Economic Indicators to Access The Sustainability of Conservation Farming Projects: An Evaluation Agriculture. Ecosystems and Environments 57 ; 117 -131 Tjoronge, M. 2005. Polikultur Rumput Laut Gracillaria sp. dan Ikan Bandeng (Chanos chanos) Dengan Padat Penebaran Yang Berbeda. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Departemen Kelautan dan Perikanan. 11 (7). Turner R.K, D. Pearce dan I. Bateman. 1994. Environmental Economics: An Elementary Introduction. Harvester Wheatsheaf UNEP 2007. Guidelines for Conducting Economic Valueatiom of Coastal Ecosystem Goods and Services. UNEP/GEF/SCS Technical Publication No 8. Vaiphasa, C., W. F. de Boer, A. K. Skidmore, S. Panitchart, T. Vaiphasa, N. Bamrongrugsa, P. Santitamnont, 2007, Impacts of Shrimp Pond Waste Materials on Mangrove Growth and Mortality: A Case Study from Pak Phanang, Thailand, Hydrobiologia 591:47 – 57 Wackernagel, M., Silverstein, J., 2000. Big things first: focusing on the scale imperative with the ecological footprint. Ecol. Econ.32, 391–394. Wackernegel, M., Monfreda, Chad ., Moran, Dan., 2005. National Footprint and Biocapacity account: The Underlaying Calculation Method., www.footprintnetwork.or/index. php. diakses 15 Juli 2014 Wackernagel, M., Yount, J.D., 1998. The ecological footprint: an indicator of progress toward regional sustainability. Environ. Monit. Assess. 51, 511– 529. Warsito, S. P.1995. Analisis finansial dan ekonomi dalam penyusunan perencanaan pengusahaan hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta Wiradharma, IGBM dan Made Antara 2006. Pelestarian Hutan Mangrove di Teluk Benoa Bali : Tinjauan dari aspek ekonomi lingkungan. SOCA : Jurnal sosial ekonomi Pertanian Vol 6 Wolowicz, K. 2005. The Fishprint of Aquaculture, Can the Blue Revolution be Sustainable? Packard Foundation. World Commission on Environment and Development (WCED), 1987. Our common future. Oxford UK, Oxford University Press, 383 pp 220
Yakin A. 1997. Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan. Akapress. Jakarta. Yenni, 2007. Kajian Penerapan silvofishery dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Tesis. Program Studi perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung Zamora, O.B., 1995. Working paper on Sustainable Agriculture Indicators. SEAMEO Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA). Los Banos. Philippines.
221