Bab3 FungsidanKegiatanOperasional BankUmum
1. PENGANTAR Di depan telah ditunjukkan, bahwa disiplin Ilmu Manajemen Perusahaan dapat dibagibagi dengan berbagai cara. Antara lain ditemukan pengelompokan sebagai berikut: (a) Pengelompokan bidangfungsi bisnis membedakan antara lain: akuntansi, ilmu belanja, manajemen pemasaran, manajemen personalia, manajemen produksi, dan sebagainya. (b) Pengelompokan bidang alat analisis, seperti misalnya akuntansi manajemen, riset operasi, ekonomi manajerial, dan sebagainya. (c) Pengelompokan bidang fungsi manajemen antara lain berupa fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi koordinasi, fungsi pengarah~n dan fungsi pengawasan. Ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut,:Apakah yang dikerjakan oleh fungsi akuntansi? Apakah yang dipasarkan? Apakah yang dibiayai? Apakah yang direncanakan? Apakah yang dikoordinasikan? Apakah yang dikenai oleh kegiatan pengendalian? Demikian seterusnya. Jawaban atas semua pertanyaan tersebut di atas bersangkutan den~an dan berpusat pada kegiatan-kegiatan perusahaan atau kegiatankegiatan bank. K~giatansuatu badanusahajelas jumlahnya sangat banyak. Namun demikian adajuga batas~batasnya.Misalnyasaja, sekalipunbank,bank umum tidak akanmelaksanakan kegiatan membuat uang charta!.Tidak mungkin bank melaksanakan kegiatan meramu obatobatan, demikian seterusnya. Dari contoh-contoh tersebut jelaslah kiranya, bahwa macam kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing'perusahaan terutama ditentukan oleh bidang usaha yang dipilihnya. SelanjtItnya,masih mengenai kegiatan perusahaan, perlu kiranya diketengahkan bahwa setiap bidang usaha memiliki fungsi-fungsi pokoknya sendiri-sendiri. Fungsi-fungsi pokok inilah yang besar peranannya dalam menentukan cakupan macam kegiatan sebuah bidang ,us_aha.Untuk bidang perbankan misalnya, pelaksanaan fungsi utama 'depo'sitory' misalnya, memerlukan adanya petugas (dalam bahasa asing 'teller') sebutannya,yang menerima uang setoran. Bagian akuntansi melaksanakan proses pembukuan dengan kegiatan-kegiatannya berupamemelihararekening-rekening girountukmasing-masingnasabahpemegangrekening giro, rekening deposito antuk nasabah pemegang rekening deposito, rekening tabunganl .'saving account' , dan setemsnya. Dari sini kiranyajelas bahwa apa yang direncanakan, apa .
27
yang dikoordinir, apa yang dipasarkan, tenaga yang bagai mana yang diangkat sebagai pegawai, dan sebagainya, semuanya hams didasarkan pactakegiatan-kegiatan operasional bank. Untuk mengeta hui kegiatan-kegiatan macam apa saja yang dilakukan oleh sebuah bank, pengetahuan mengenai fungsi-fungsi bankmerupakan panduan utamanya. Dalam bab ini akan diuraikan fungsi-fungsi pokok dan berbagai macam kegiatari operasional bank umum yang bagi kebanyakan bank merupakankegiatan-kegiatan utamanya. Selain itu kegiatan-kegiatan operasional sampingan, yang dari sudut pandangan nasabah merupakan produk jasa perbankan lain-lain, akan diuraikan juga. 2.
FUNGSI-FUNGSI
KHUSUS
BANK UMUM
Di depan telah diuraikan fungsi-fungsi lembaga perantara keuangan pada umumnya. Oleh karena bank umum merupakan salah satu bentuk lembaga perantara keuangan juga, maka semua fungsi tersebut dimilikijuga oleh bank umum. Selain memiliki fungsi-fungsi umum lembaga perantara keuangan, bank umum memiliki pula fungsi-fungsi khususnya. Untuk ini rupa-rupanya keseragaman cara penyampaian diantara para penulis sukar diperoleh. Bandingkan saja hasil-hasil pengamatan dan pemikiran yang dituangkan dalam empat sumber di bawah ini: A. Howard D. Crosse dan George H. Hempel dalam bukunya yanp berjudul Management Policies for Commercial Banks, menyebutkan tujuh fungsi pokok bank umum; yaitu: 1. credit creation' (penciptaan kredit) 2. depositoryfunction' (fungsi giral) 3. payments and collections' (pembayaran dan penagihan) 4. savings accumulation and investment' (akumulasi tabungan dan investasi) 5. trust services' Gasa-jasa 'trust') 6. other services? Uasalain-lain) 7. perolehan laba untuk imbalan para pemegang saham1. B. OliverG. Wood, Jr. dalam bukunya berjud ul Commercial Banking, mengatakan bahwa bank umum melaksanakan lima fungsi utama dalam perekonomian; yaitu: 1. memegang dana nasabah 2. menyajikan mekanisme pembayar.an 3. menciptakan uang dan kredit 4. menyajikan pelayanan 'trust' 5. menyajikanjasa lain-lain2. C. Herbert Spero dan Lewis E. Davids dalam buku mereka berjudul Money and Banking, menyebutkan pula lima buah fungsi bank, tetapi dengan rincian yang berbeda; yaitu: 1. menerima dan menyimpan dana setoran 'Crosse dan Hampel, 1973: hal.3-12. 2WootIsJr., 1978: hal. 12. 28
2. membayar tagjtULQ (penarikan cek. deposito, tabungan) 3. memberikankreditkepada pemsahaan-pemsahaan untukmodalkerja, ataumembeli aktiva tetap 4. memberikan kredit kepada pemerintah 5. memberikan pinjaman perorangan dalam bentuk kredit konsumsi atau kredit bangunan3. D. American Bankers Association dalam Principles of Bank Operations, menyebutkan empat fungsi ekonomi utama bank. yaitu: 1. 'the depositfunction, (fungsi penyimpanan clana), 2. 'the payments function , (fungsi pembayaran), 3. 'the loanfunction' (fungsi pemberian kredit), clan 4. 'the moneyfunction' (fungsi uang)4. Perbedaan-perbedaan di atas timbul antara lain sebagai akibatpenggunaan istilah dalam artian yang berbeda, perbedaan lingkup yang ingin dicakup, perbedaan segi tinjauan yang dipergunakan clansebagainya. Dengan memperhatikan berbagai macam klasifikasi tersebut di atas dan klasifIkasiklasifIkasi lainnya lagi yang tidak dimuat dalam buku ini, dirasakan perlunya sebuah klasiftkasi bam dengan cakupan yang cukup luas. Khususnya dalam buku ini, digunakan klasiftkasi sebagai berikut: Tabel 1. Klasif"IkasiFungsi Bank: Sebuah Rangkuman
Perlu kiranya diingatkan disini, bahwa dari ketujuh fungsi tersebut tumpang-tindih antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain memang masih dijumpai. Fungsi penciptaan uang misalnya, melekatjuga pada fungsi pertama clanfungsi kedua. Dengan pembengkakan saldo giro sebagai akibat dari pemberian kredit, berarti bank menciptakan alat likuid dalam masyarakat bempa uang giral. Dari sudut panclanganekonomi makro clanekonomi moneter,
3Sperodan Davids. 1971: haI.75. 4American Institute of Banking, USA. 1971, haI.9-20.
29
fungsi penciptaan uang inilah yang dipandang sebagai fungsi paling pokok bank umum dalam perekonomian. Sekalipun dari segi analisis ekonomi makro terse but fungsi bank sebagai pencipta uang amat sangat besar peranannya dan karenanya sangat relevan untuk diperhatikan, namun dari sudut pandangan manajer dan juga pemilik bank bisa dikatakan, bahwa dengan melupa kan sarna sekali fungsi tersebut tidak akan berpengaruh terhadap maju-mundumya bank yang dipimpin atau dimilikinya. Keberhasilan seorang manajer bank dalam mengelola fungsi pcrtama dan fungsi kedua otomatis berarti bahwa bank telah juga berhasil dalam melaksanakan fungsinya berupa penciptaan uang. Bagi manajer sebuah bank semua fungsi yang melekat pada lembaga yang dikelolanya ~angat penting, sebab kegiatan-kegiatan manajerial seperti misalnya perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan dan sebagainya harns disesuaikan dengan obyek pengelolaannya. Adapun obyek pengelolaan, yaitu obyek yang dikenai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan sebagainya terse but tidak lain adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh semua bagian, seksi atau unit-unit pelaksana yang ada di dalam bank yang dikelolanya. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh bank pada dasarnya ditentukan an tara lain oleh fungsi-fungsi yang melekat pada bank bersangkutan itu sendiri. 1.
2.
30
Fungsi Pengumpulan Dana. Yang dimaksud di sini ialah dana (masyarakat yang disimpan di bank terutama dalam bentuk giro ('demand deposits' sering pula disebut 'checking deposits'), deposito ('time deposits' sering disebut dengan 1engkapdeposito berjangka), dan tabungan (' savings deposits'). Ketiga sumberdanainilah yang merupakan sumber-sumber dana utama bank, selain sumber yang berasal dari modal sendiri ('net worth') bank, yangterdiri dari modal pesertaan dan laba yang tidak dibagikan. Ketiga sumber dan simpanan inilah, yaitu sekali lagi giro, deposito, dan tabungan milik pihak ketiga tersebut memerlukan perhatian pengelola bank jauh lebih banyak daripada perhatian yang dicurahkan untuk mengelola sumber dana modal sendiri. Hal ini kiranya mudah dipahami, kalau kita ingat bahwa di satu pihakjumlahnya boleh dikatakan tidak berubah-ubah, dana simpanan di lain pihak, besamya setiap harinya berubah dengan perubahan dua arah, yaitu dalaIil artian bisa bertambah dan bisa berkurang, danjuga bisa dengan jumlah yang cukup besar. Untuk bank yang sehat seluruh jumlah dana pihak ketiga ini bersama-sama dengan sisa modal sendiri perusahaan beserta sumber pembelanjaan berupa utang jangka panjang yang tidak tertanam dalam bentuk aktiva tetap fisik dan pesertaan modal di perusahaan lain secara permanen, dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan untuk memenuhi kebutuhan kredit parAnasabahnya, seperti terse but pada butir 2 dan 3 di bawah ini. Fungsi Pemberian Kredit. Dana yang dikurnpulkan melalui penerimaan giro, deposito, dan tabungan seperti. dimaksudkan di atas, oleh bank harus segera "dijalankan"/ "diputar", sebab terhadap dana yang dikumpulkan tersebllt bank terkena beban biaya berupa jasa giro , bunga deposito, bung a tabungan dan biaya operasional, seperti misalnya gaji, sewa gedung atau penyusutan dan sebagainya. Altematif pemak;Uan dana
yang pada umumnya bagi bank paling menguntungkan dan tidak banyak mengganggu likuiditas bank adalah pemberian kredit jangka pendek kepada pihak ketiga yang membutuhkan; yaitu yang singkatnya kita sebutnasabahpemakai kreditjangka pendek, atau lebih singkat lagi, debiturjangka pendek. 3. Fungsi Penanaman Dana/Investasi. Yang dimaksud dengan investasi di sini berbeda dengan apa yang dimaksud dengan investasi di bidang ekonomi makro. Dalam ekonomi makro istilah investasi selalu dimaksudkan dalam artian investasi fisik, yaitu berupa panambahan sumber daya modal dalam perekonomian, dalam bidang perbankan, lebihlebih lagi dalam Manajemen Bank, istilah investasi selalu digunakan dalam artian investasi finansial, yaitu penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga, baik surat tanda pemilikan (saham misalnya) ataupun surat tanda utang (surat obligasi, surat wesel. SBI dan sebagainya). Selanjutnya, perlu diketengahkan, bahwa salah satu ciri khas dari penanaman modal ialah bahwa dari penanaman tersebut si penanam modal memperoleh imbalan berupa pendapatan modal yang bisa berupa bunga (termasuk di dalamnya adalah diskonto), laba atau dividen. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam bentuk aktiva likuid atau aktiva cadangan primerS,tidak termasuk kategori aktiva investasi. 4. Fungsi Penciptaan Dang. Di atas sudah disinggung-singgung, bahwa hanya dari sudut pandangan ekonomi makro atau ekonomi moneter, fungsi penciptaan uang dipandang sebagai fungsi paling pokok bank umum dalam perekonomian. Namun dari sudut pandangan manajer bank dapat dikatakan, bahwa dengan melupakan sarna sekali fungsi tersebut tidak akan berpengaruh terhadap maju-munurnya bank yang dipimpinnya. Keberhasilannya dalam mengelola fungsi pertama dan fungsi kedua otomatis berarti bahwafungsi penciptaan uang telah dilaksanakan dengan baik oleh bank yang dikelolanya. 5. Fungsi Pembayaran. Transaksi pembayaran sering diartikan sebagai kegiatan menunaikan pelunasan secara keseluruhan atau sebagian kewajiban finansial. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan ini dalam perekonomian, lembaga perbankan merupakan lembaga pemasok jasa pembayaran terbesar. Fungsi pembayaran ini pelaksanaannya tidak hanya dilakukan melalui cek atau bilyet giro saja, melainkanjuga melalui surat wesel, kupon, transfer uang, baik melalui surat ataupun telegram. Dalam masyarakat tanpa cekJ'checkless society' kelak, pembayaran dilakukan melalui pendebetan dan pengkreditan terhadap rekening-rekening bank dari nasabah yang terdapat dalam memori komputer bank. 6. Fungsi Pemindahan Dang. Kegiatan ini biasa juga disebut sebagai kegiatan pentransferan uang. Kalauseseorang inginmengirirnkanuang kepadaorang lain di kota lain : dapat menggunakanjasa transfer tersebut. Mengenai cara melaksanakan transfer dapat dipergunakan beberapa cara. Untuk unsur kegiatan pemberitahuannya saja kepada penerima, antara lain bisa dilakukan melalui telegram, (surat ataupun dengan jalan menyerahkan
wesel tunjukJwesel atas unjukdiantara
sesama kantor cabangnya.
Penarikan
5untuk pengertian aktiva likuid dan aktiva cadangan primer, lihat nanti pada Bab 4 dan Bab 5.,
31
---
--
atas saldo kredit yang ada pada bank korespondennyabisa juga dilakukansecara telegram, wesel tunjuk atau dengan cek. Dalam kenyataan kegiatan transfer mengenal beberapa bentuk, yang sering tercampur dengan unsur-unsur kegiatan utama lainnya. Misalnya saja menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran, menjalankan perintah untuk pemindahan uang, menerima pembayaran dari tagihan atas kertas berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga, semua ini memang bisa dikategorikan ke dalam produk jasa perbankan yang biasa disebut jasa 'trust '1'trust service'. Tetapi paling tidak sebagian dari transaksi-transaksi tersebut terdapat unsur kegiatan transfer. Contoh lain untuk 'trust service' yang bercampur deI)gantransfer ialah pelayanan pembayaran rekening telepon para nasabah oleh bank, dimana bank mendapatkan kepercayaan untQkmenyelesaikan hutang nasabah kepada kantor telepon. Dalam transaksi tersebut di samping dijuIIlpai unsur pemberian kuasa untuk menyelesaikan kewajiban membayar, juga ada unsur pemberian kuasa untuk menggunakan saldo debit giro milik nasabah, dan juga ada unsur transfer uang dari nasabahnya kepada kantor tilpon. 7. Fungsi Pemasokan Produk Jasa Perbankan Lainnya. IKPI (membedakan produk perbankan lain-lain ke dalam dua kelompok, yaitujasa-jasa perbankan dalam negeri dan jasa-jasa perbankan luar negeri. Dengan adanya penemuan-penemuan produk barn di bidang jasa perbankan, berbagai macam-ragam produk jasa perbankan senantiasa mengalami perubahan dengan arah lebih pada penambahan. Dengan demikian, maka macam jasa perbankan yang disebutkan dalam sum:bertulisan manapun sifatnya tidak limitatif.
3. KEGIATAN-KEGIATANPOKOK BANK Sekalipuntidaksulituntukmembedakanantarafungsida., kegiatan,namunpengungkapan kegiatan tanpa bertumpang tindih dengan fungsi rasanya tidak mungkin. Fungsi. sebuah lembaga mengungkapkan apa yang harns atau diharapkan dilaksanakan olah lembaga, sedangkan kegiatan menunjukkan apa yang diperbuat oleh lembaga untuk melaksanakan fungsi yang diembannya. Berbicara mengenai fungsi-fungsi pokok sebuah bank, dapat ditunjukkan bahwa IKPI menyebut kegiatan bank-bank umum secara cukup terinci. Bagi manajer bank di Indonesia adalah sangat relevan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang tercakup sebagai kegiatan bank umum. Sekalipun tidak bersifat limitatif, namun kiranya dapat ditafsirkan, bahwa apa yang disebutkan dalam IKPI tersebut semuanya dibenarkan oleh ketentuanketentuan hukum yang berlaku. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menerima simpanan (fungsi #1). 2. Memberikan kredit jangka pendek (fungsi #2). 3. Memberikan kredit jangka menengah dati jangka panjang (fungsi #2) danl atau turut serta dalam perusahaan (fungsi #3). 4. Memindahkam uang (fungsi #6), 5. Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran (fungsi #6 dan#1), 32
6. Mendiskonto.Bank dibenarkanmelaksanakantransaksipendiskonansurat-suratberharga jenis-jenis tertentu (#3), 7. Membeli dan menjual surat-surat pinjaman (#3). 8. Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang yang lain dan pembayaran dengan surat dan telegram (#3), 9. Memberikanjaminan bank (bank garantie) dengan tanggungan yang cukup (fungsi #7) 10. Menyewakan tempat menyimpan barang-barang berharga. Menjalankan usaha lain yang lazim dilakukan oleh sebuah bank umum (#7). Selain kesebelas macamkegiatan tersebut di atas, masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lainnya yang dalam praktek bisa merupakan kegiatan yang banyak mendatangkan penerimaan bank. Sisa dari bab ini akan dipergunakan untuk menguraikan secara lebih rinei beberapa kegiatan bank yang dipandang banyak mendatangkan hasil penerimaan bank.
4.
KEGIATAN PENGUMPULAN
DANA SIMPANAN
Seperti telah diuraikan di depan, yang dimaksud dengan dana simpanan (pihak ketiga) terdiri dari dana pihak ketiga berupa giro, tabungan dan deposito. Di bawah ini diuraikan ketiga macam kegiatan tersebut secara agak terinci.
A. GIRO Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Dalam pelaksanaannya giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang lazimnya disebut rekening koran. Rekening ini digunakan juga untuk menatausahakan kredit yang diberikan dalam bentuk retcening koran. Bagi nasabah pemegang rekening giro, banyak manfaat yang bisa diperolehnya. Pertama, dari segi keamanan berupa jauh lebih amannya menyimpan uang tunai di bank daripada menyimpan dalam di peti uang sendiri. Kedua, pemegang rekening giro setiap saat bisa melaksanakan pembayaran dengan jumlah yang hanya dibatasi oleh besarnya saldo yang ada dengan cara menulis cek atau bilyet giro. Baik dari segi keamanan maupun dari segi biaya dan waktu cara pembayaran dengan menggunakan cek atau giro pada umumnya jauh lebih menguntungkan daripada dengan menggunakan tunai. Dalam hal bank memberikan fasilitas cerukan, pemegang rekening giro bahkan bisa menulis cek atau bilyet giro melampaui jumlah saldonya yang ada. Ketiga, pada umumnya sebulan sekali bank mengirimkan kepada para nasabahnya laporan yang memuat semua transaksi setoran dan penarikan atas rekening gironya yang dilengkapi juga dengan besarnya saldo awal beserta saldo akhirnya. Dengan demikian, maka laporan tersebut bisa dipandang sebagai salah satu sarana untuk terselenggaranya pengawasan melekat dalam artian 'built-in control' yang sangat ampuh, dan karenanya sangat berguna untuk terselenggaranya 'internal control'/pegendalian internalrumah tangga perusahaannasabah. Keempat, selainmanfaat-manfaatyangtelah disebutkan, nasabah masih bisa memanfaatkan penghasilan berupajasa giro.
33 - - --
--
.-
Perbedaanyang sangatmendasarantara bilyet giro dengancek ialah, kalau cek oleh pemegangnya bisa diuangkan pada loket bank yang mengeluarkan buku cek bersangkutan, pemegang bilyet giro bisanya hanya memasukkan nilai bilyet giro tersebut ke dalam rekeningnya. B. TABUNGAN Menurut ketentuan yang berlaku, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang 'penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksud antara lain ialah: a. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi kantor bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut dan tidak dapat dilakukan dengan menggunak}lIl cek, bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya yang sejenis. b. Penarikan tidak boleh melebihijumlah tertentu sehingga menyebabkan saldo tabungan lebih kecil dari saldo minimum, kecuali penabung tidak akan melanjutkan tabungannya. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku bagi bank-bank di dalam negeri antara lain adalah sebagai berikut. Tabungan yang dijamin oleh Bank Indonesia pada saat sekarang terbatas pada tabungan jenis Tabanas dan Taska. Dalam brosur mengenai penyelenggaraan tabungan yang dikeluarkan oleh masingmasing bank, disarankan untuk dicantumkannya secara jelas ketentuan-ketentuan tentang masing-masing tabungan yang diselenggarakannya, termasuk Tabanas dan Taska. C. DEPOSITO Dana simpanan 'pihak k~tiga berikutnya ialah deposito. Dalam bentuknya yang \banyak dijumpai ialah depostio atas nama, yang o1eh karenanya tidak dapat diperjual belikan di pasar/tidak 'neglJtlab1e'. Pada lembaran deposito jenis dasar ini pada umumnya dicantumkan antara lain: nama pemilik, besarnya nilai pokok depostio, tingginya suku bunga yang berlaku untuk deposito tersebut dan tanggal jatuh tempo. Dalam depositp 'rollover', sepanjang deposan, yaitu pemilik deposito, tidak menginstruksikan sebaliknya, bank akan otomatis memperpanjangnya bilamana deposito tersebutjatuh temponya tiba. Untuk deposito dengan suku bunga tetap, yaitu yang tingginya tcrcantum pada lembaran deposito, perubahan suku bunga dilakukan p,ada saat perpanjangan dilaksanakan. Dengan berkembangnya pasar uang, timbullah praktek-praktek barn yang merupakan hasil perkembangan lebih lanjut transaksi deposito. Dua di antaranya ialah: 'negotiable certificate of deposit dan 'MMDA', yang merupakan akronim dari 'money market depo sit account'. 'Negotiable certificate of deposit' merupakan deposito atas tunjuk dengan nilai nominal cukup besar (di Amerika Serikat: satu juta dollar ke atas), diterbitkan oleh bank umum. Dengan sendirinya peluang ini hanya terbuka bagi bank-:bank besar saja, yang pada umumnya menjualnya kepada pialang-pialang pasar uang. Selanjutnya, pialang-pialang tersebut dapat menjualnya di pasar sekunder. Sertifikat deposito semacam ini berjangka 34
waktu pendek, pada umumnya hanya beberapa bulan, dan tidak lebih lama dari satu tahun. Adapun badan-badan yang pada umumnya suka menyimpan sertifikat jenis ini ialah danadana pensiunan, perseroan-perseroan terbatas yang tengah memiliki kelebihan modal kerja dan di Amerika Serikat juga badan-badan pemerintab. Di Amerika Serikat 'MMDA' mulai dikenal pada awal 1980-an. Deposito jenis ini sebetulnya merupakan bentuk campuran dengan unsur-unsur karakteristik pembentunya dari deposito, tabungan dan cek. Deposito dalam bentuk 'MMDA' ini nasabah boleh men transfer sebagian dananya kepada pihak lain perbulan maksimum enam kali, termasuknya didalamnya tiga kali penulisan cek. Suku bunganya dapat tetap, dapat juga tidak, tetapi tergantung pada bank yang menerbitkannya. Sekalipun demikian, pada umumnya bunga tetap yang dijamin oleh bank hanya berlaku paling lama hanya satu bulan saja, yaitu bulan pertama. Selanjutnya, apabilajumlah saldo minimum yang disetujui sebelumnya dilanggar, maka bunga deposito yang diperhitungkan adalah suku bunga yang berlaku untuk buku tabungan
5. KEGIA TAN PEMASOKAN
KREDIT
Di atas telah disinggung,. bahwa dari sudut pandangan bank, fungsi atau kegiatan pemasokan kredit cukup beralasan untuk disebut sebagai fungsi atau kegiatan paling utama, sebab dari kegiatan inilah bank memperoleh pendapatan yang paling.diandalkan oleh bank, dengan pendapatan mana diharapkan bank bisa menutup berbagai pengeluaran, yang antara lain berupa bunga tabungan, bunga de posito, jasa giro, gaji seluruh karyawan, pemakaian bahan-bahan habis pakai, penyusutan berbagai macam aktiva tetap, sewa dan berbag ai macamjenis biaya operasionallainnya. Selain itu, dari sumber itujuga diharapkan bank bisa membagikan deviden, yaitu setelah semua biaya operasional beserta semua kerugian nonoperasional dan beban pajak telah berhasil ditutupoleh pendapatan operasional maupun nonoperasional dalam tahun akuntansi bersangkutan oleh karena itulah, maka tanpa melupakan kendala-kendala yang dihadapi oleh bank, bank harus berusaha memberikan kredit kepada nasabah secara optimal. Kredit tersebut terutama berbentuk kredit jangka pendek dengan tanggungan efek, hasil bumi, barang. dokumen pengangkutan dan dokumen penyimpanan yang mewakili barang bersangkutan, dan kertas-kertas berharga lainnya. Akan tetapi selain kreditjangka pendek, bank dibenarkan juga memberikan kredit jangka menengah danjuga kredit jangka panjang. Mengenai pembedaan antara kredit jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, pada umumnya digunakan ukuran sebag;riberikut: 1) Kredit Jangka Pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tabun. Dalam kredit jangka pendek juga termasuk kredit untuk tanaman musiman yang beljangka waktu lebih dari 1 tabun. 2) Kredit Jangka Menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 3 tabun, kecuali kredit untuk tanaman musiman tertentu. 3) Kredit Jangka Panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu dari 3 taboo.
35
Selanjutnya !creditdapat juga dibedakan berdasarkan .pada cara pembedaan lainnya; Antara lain ialah: A. Berdasarkan macam penggunaan kredit: kredit produksi dan (kredit konsumsi. B. Berdasarkan pada macamjaminan yang dipergunakan: kredit kolateral, kredithipotek, yang lebih Ianjut bisa dibedakan berdasarkan pada golongan penerimanya ataupun maksud penggunannya. Kalau didasarkan pada pihak pemanfaat kredit bisa dibedakan antara kredit konsUIIisi,kredit produksi. Apabila digolongkan berdasarkan tnjuan pemakaian,kredit, maka bisa dibedakan: kredit ekspor, kredit modal kerja, kredit investasi, kredit perumahan dan sebagainya.
6. KEGIA TAN INVESTASI Kalaudilihat urutan fungsi-fungsipokok bank, fungsi investasibisa dikatakanmenempati nomer ketiga. Pertama, fungsi 'depository', kedua fungsi pemberian kredit, barn ketiga fungsi investasi. Di bawah ioi diuraikan secara lebih seksama fungsi investasi tersebut. Yang dimaksud dengan investasi di sini berbeda dengan apa yang dimaksud dengan investasi di bidang ekonomi makro. Dalam ekonomi makro istilah investasi selalu dimaksudkan dalam artian investasi fisik, yaitu berupa penambahan sumber daya modal dalam perekonomian, dalam bidang keuangan, lebih-lebih lagi dalam manajemen bank, istilah investasi hampir selalu digunakan dalam artian investasi finansial, yaitu penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga, baik surat tailda pemilikan (saham misalnya) ataupun surat tanda utang (surat obligasi, surat wesel, SBI dan sebagainya). Selanjutnya, perIu diketengahkan, bahwa salah satu ciri khas dari penanaman modal ialah bahwa d~ penanaman tersebut sipenanam modal memperoleh imbalan berupa pendapatan modal yang bisa berupa bunga (termasuk di dalamnya adalah diskonto), laba atau deviden. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam bentuk aktiva likuid atau aktiva cadangan primer, tidak termasuk kategoriaktiva investasi. Seperti diuraikan di atas pemasokan dana kredit dalam masyarakat merupakan sumber utama hasil penerimaan bank. Pada umumnya dalam usaha memperoleh hasil penerimaan, bank banyak menekankan pada kegiatan utama dalam bentuk pemberian kredit tersebut, karena terhadap setiap kredit yang berhasil disalurkan pada masyarakat, bank mengenakan bunga yang pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari macam penanaman yang lain, termasuk penanaman dana dalam investasi. Karena adanya unsur ketidakpastian di bidang perkreditan, yang dampaknya terhadap tingkat likuiditas bisa fatal bagi kelangsungan bank, maka dipandang ada baiknya sebagian dana yang tersedia ditanamkan dalambentuk investasi surat-surat berharga. Dapat dimasukkan sebagai transaksi investasi antara lain ialah: a. Mendiskonto surat berharga b. Membeli dan menjual surat-suratpinjaman c. Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang yang lain dan pembayaran dengan surat dan telegram. 36
Terhadap ketiga transaksi investasi tersebut IKPI memberikan penjelasan, yang pada garis besarnya adalah sebagai berikut6: a. Mendiskonto surat berharga. Bank dibenarkan melaksanakan transaksi pendiskontoan surat-surat berhargajenis-jenis tertentu. Da lam transaksi ini pemegang surat wesel dan surat order yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, oleh pemiliknya diserahkan kepada pihak bank dengan harga sebesar nitai ~ominal setelah dikurangi dengan bunga untuk sisa waktu dari saat transaksi diskonto ditaks anakan sampai saat jatuh temponya surat berharga tersebut. Ketentuan-ketentuan yang mengatur transaksi diskonto antara lain menyebutkan: I. 'Surat wesel dan surat order dengan dua penanggungjawab atau lebih secara solider dandenganmasaberlakuyangtidaklebihlamadaripadakebiasaandalamperdagangan. 2. Surat wesel dan kertas dagang yang lain yang tidak lebih lama masa berlakunya daripada kebiasaan dalam perdagangan, baik yang ditarik dengan jaminan surat kredit, maupun dengan jaminan dokumen pengangkutan. 3. Kertas perbendaharaan atas beban negara. 4. Surat utang dengan pelunasan dalam enam bulan dan selama diskontannya turut bertanggung jawab secara solider. 5. Mandat danlatau surat perintah membayar atas kas negara untuk rendemen lelang. Dalam transaksi diskonto ini bank membayar terlebih dulu seharga nitai nominal dikurangi suku bunga yang dikenakan pada instrumen kredit yang didiskontokan tersebut. b. Membeli dan menjual surat-surat pinjaman. Mengenai transaksi pembelian dan penjualan surat-surat pinjaman/ 'credit instruments' ketentuan-ketentuan yang berlaku antara lain menyebutkan bahwa instrumen-instrumen kredit yang bisa dijual-belikan oleh bank ialah: 1. Wesel yang diakseptasi oleh bank yang waktu berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan. 2. Kertas perbendaharaan atas beban negara. 3. Surat utang yang tercatat pada suatu bursa efek yang resmi atas beban negara atas bunganya atau pelunasannya dijamin oleh negara. c.
Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang yang lain dan pembayaran dengan surat dan telegram, yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan, dan adanya jaminan yang lazim berlaku untuk hal itu.
Selanjutnya, mengenai masalah apakah kegiatan investasi tersebut merupakan fungsi pokok lembaga bank, kiranya cukup relevan untuk diamati. Salah satu ciri kegiatan penanaman modal ialah bahwa dari penanaman tersebut sipenanam modal memperoleh imbalan berupa pendapatan modal yang bisa berupa bunga (termasuk di dalamnya adalah diskonto), laba atau dividen. 'Rose clanFraser, Edisls Ketlga, 1988: hal. 447-448.
37
Dari segi adanya unsur perolehan pendapatan atas penggunaan dana yang ditanam dalam bentuk kredit nasabah, maka pemberian kredit kepada masyarakat/nasabah sebetiIlnya memenuhi syarat juga untuk disebut sebagai kegiatan investasi. Tetapi dilain pihak, k.alauyang diperhatikan segi likuidita,snya, mak'asepantasnyalah kalau pemberian kredit jangka pendek dikeluarkan dari kategori kegiatan investasi. Ini berarti, bahwa kredit jangka pendek memang sewajarny_adipisahkan dari kredit: jangka menengah, apalagi kredit jangka panjang dan pesertaan modal pada perusahaan lain. Dengan perkataan lain, pemberian kr~dit jangka pendek, paling tidak bagi bank umum, bukan merupakan kegiatan investasi.
7. PENTRANSFERANUANG DAN KLIRING Jasa pemindahan atau pengiriman uang ini, pelaksanaannya bisa dengan menggunak-an berbagai cara. Antara lain ialah melalui pengiriman wesel tunjuk, cek, bilyet giro, penarikan atas saldo Reeditpada bank koresponden. Beberapa ketentuan yang berlaku, yang relevan untuk diketahui adalah sebagai berikut:. I)
Bank umum memindahkan uang baik gengan pemberitahuan secara telegram maupun dengan surat, ataupundenganjalan memberikan wesel tunjuk diantara sesamakantomya, penarikan atas saldo kredit yang ada pada koresponden dilakukan sec~ te1egramatau dengan wesel tunjuk atau dengan cek. 2) Pengiriman uang hanya' boleh (fjlakukan dengan menggunakan cata-cara yang bisa' dilakukan oleh dunia perbankan yaitu dengan wesel, kawat dan surat. 3) Pengiriman-pengirimanuang tersebut harns dilakukanberdasarkanpengatUranlilq.Iiditas antar cabang yang disertai suatu sistem cover yang baik, sehingga tidak menyulitkan likuiditas salah satu cabang yang bersangkutan. 4) Pengiriman uang hanyadapat dilakukan apabiladisertai penyetoranuang riil. Pe~giriman uang atas dasar penyetoran dengan cek bank lain (atau warkat-warkat kliring lainnya) yang belum dikliringkan tidak diperkenankan. Kliring dari asal kata 'clearing"merupakan kegiatan penunjang yang dilakukan oleh Dank-barucumum danbank-bankpembangunanpadaumumnya terutamadalam melaksanakan fungsinya berupa transfer dana atau pembayaran. Kegiatan ini ujudnyaberupa perhitungan warkat antar bank guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran girat Sedangkarl yang dimaksudkan dengan lalu lintas.pembayaran giral adalah kegiatan bayar,nembayar warkat bank yang diperhitungkan atas beban (dalam arti kelebihan transaksi debit dari transaksi kreditnya) atau atas untung/surplus (dalam arti kelebihan transaksi kredit dari transaksi debitnya) rekening nasabah bank yang bersangkutan. Menurut ketentuan yang berlaku, dibedakan kliring lokal dan kliring antar wilayah. Yang dimaksud dengan kliring lokal ialah kliring antarbank di suatu wilayah kliring. Sedangkan yang dimaksud dengan wilayah kliring adalah suatu wilayah tertel1tu yang memungkinkan kantor-kantor bank memperhitungkan war~at-warkatnya dalam jadwal kliring yang telah ditetapkan. 38
Untuk memungkinkan bank-bank dapat memperhitungkan warkat melalui kliring kepada bank-bank lain yang berada di wilayah yang berbeda, maka dilakukab kliring antar wilayah. Penyelenggaraan kliring lokal dilakukan oleh kantor Bank Indonesia atau oleh bank yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.-Peserta kliring terdiri dari Bank Indonesia, bank-bank umum dan bank-bank pembangunan. Ketentuan mengenai pengikutsertaan suatu kantor bank dalamkliring berlaku ketentuan bahwa untuk Bank Indonesia hanya kantor-kantor Bank Indonesia saja yang bisa menjadi peserta langsung. Sedangkan untuk bank-bank umum dan bank-bank pembangunan berlaku ketentuan sebagai berikut: a) kantor pusat dapat menjadi peserta langsung, b) kantor cabang dapat menjadi peserta langsung atau peserta tidak langsung, c) kantor kas hanya dapat menjadi peserta tidak langsung. Yang dimaksud dengan peserta langsung adalah peserta yang ikut serta dalam transaksi kliring. Sedangkan peserta tidak langsung tidak berhak melaksanakan sendiri transaksi kliring, melainkan hams melalui peserta lain yang mewakilinya. Mengenai warkat yang dapat diperhitungkan dalam klring adalah terbatas pada warkat dalam bentuk-bentuk cek, bilyet giro, surat bukti penerimaan transfer dari luar kota-, wesel bank untuk transfer, nota kredit dan nota debit yang dinyatakan dalam mata uang rupiah dan bernilai nominal penuh serta telah jatuh tempo pada waktu dikliringkan.
8.
PRODUK
JASA PERBANKAN
LAIN-LAIN
Pada dasarnya, semua keputusan manajerial lembaga-Iembaga perbankan, seperti misalnya perencanaan, koordinasi, pengawasan, organisasi, pemasaran, sistem akuntansi, kebijakan pengadaan, kebijakan keuangan, dan sebagainya sangat didasarkan atas kegiatankegiatan yang dilakukan oleh, bank, baik mengenai macam-ragamnya, karakteristiknya, besar-kecilnya, pola perkembangannya dan sebagainya. Fungsi-fungsi perbankan yang telah diuraikan merupakan fungsi-fungsi pokok bank umum. Selain bank melaksanakan fungsi-fungsi dan kegiatan-kegiatan pokok perbankan yang sifatnya sangat umum itu, banyak juga kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak semua bank melakukannya dan tidak dapat dieari landasannya pada salah satu fringsi pokok perbankan. Kegiatan-kegiatan inilah yang kiranya bisa disebut sebagai kegiatan perbankan 'bukan pokok atau kegiatan perbankan lain-lain. Perlu diketengahkan di sini, bahwa sifat tidak pokok tersebut tidak berarti peranannya bagi bank dalam pembentukan hasil usahal laba kurang berarti. Mengenai jumlah macam ragam transaksi ekonomi luar negeri yang jasa pelayanannya dipasok oleh bank mencerminkan besarnya peranan' penerimaan perusahaan yang berasal dari kegiatan-kegiatan ekonomi luar negeri tersebut. Beberapa di antara produk jasa perbankan lain-lain dalam' negeri yang disebut-sebut dalam IKPI ialah:
39
--
a. jasa'trust' b. c. d. e. f. g. h. i.
mendiskontokansurat-suratberharga membelidan menjualsurat-suratkredit pemberianjaminan jual-belisurat-suratberhargapasaruang aktivitasjual-beliefek jual-beliefek jasa penyimpanan kartukredit
Mengenai produk jasa perbankan IUafnegeri bisa dikatakan, bahwa bagi bank umum yang besar-besar, dengan sendirinya yang merupakan bank-bank devisa, penerimaan bank yang berasal dari penjualan jasa perbankan luar negeri mempunyai angka presen18seyang cukup besar juga. Untukbank-bank seperti ini bisa..dibentuk sebuah departemen sendiri dengan fungsi-fungsi dan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Pemasokan kredit untuk membelanjai impor dan ekspor 2. Mengeluarkan UC (singkatan dari Letter of Credit) komersial 3. Menerbitkan UC wisataltraveller's VC 4. Mendiskontokan surat weselluar negeri 5. Membeli dan menjual valuta asing 6. Menerbitkan surat weselluar negeri 7. Mentransfer dana ke luar negeri melalui pos a18umelalui telegram 8. Mengikuti informasi perkembangan keadaan ekonomi dan keuangan negara-negara lain 9. Melaksanakan koleksi/penagihan cek surat wesel dan surat-surat utang utang luar negeri 10. Melaksanakan pengurusan surat-surat angkutan di pelabuhan pengiriman di luar negeri 11. Melaksanakan pembayaran UC ekspor 12. Melalcsanakanpembayaran UC wisata 13. f.4enjualcek wisatal'travellers check' 14. Membayar tunai cek wisata 15. Mengikuti peraturan-peraturan tentang ekspor dan penggunaan valu18 asing yang dikeluarkan oleh pemerintah negara-negara.lain.
9. JASA-JASA PERBANKAN DALAM NEGERI LAIN-LAIN Uraian lebih Ianjut beberapa kegiatM bank seperti diungkapkan di a18s,disajikan di bawah ini. a.
'Trust service '!jasa pelimpahan kepercayaan Dalam kegiatan ini bank bertindak a18s nama nasabah yang memberikan kepercayaan melaksanakan transaksi-transaksi tertentu yang diamanatkan oleh nasabah. Transaksitransaksi tersebut antara lain ialah: menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran, menjalankan perintah untuk pemindahan uang, menerima pembayaran
40
dari pihak ketiga clanmelakukan perhitungan dengan &tauantara pihak ketiga. Confab lain yang sederhana clanlebih konkrit ialah pelayanan pembayaran rekening telpon para nasabah oleh bank, dimana bank mendapslthn kepercayaanuntukmenyelesaibn utang nasabah kepada kantor telpon. 1>. Pemberian Jaminan y ~g dimaksuddenganjaminandalamketentuanini ialah: 1. Jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan bukan bank yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerimajaminan apabilapihakyang dijaminmelakukancidera-janjilwanprestasi.
2. Jaminan dalam bentuk penandatanganankedua dan seterusnyaatas surat-surat
3. c.
berhargasepertiavaldanendorsemenyangdapatmenimbulkankewajibanmembayar bagi bankatau lembagakeuangan bukanbankapabila pihakyangdijaminmelakukan cidera janjilwan-prestasi. Jaminan lainnyayang terjadi karena perjanjian bersyarat, sehingga dapat menimbulkan kewajiban finansiil bagi bank atau lembaga keuangan bukan bank.
Jasa Penyimpanan Jasa penyimpanan, sekalipun bukan merupakan danjuga tidak ada hubungannya dengan fungsi pakok bank, namun pada umumnya bank-bank di negara-negara maju banyak yang menyediakan lemari atau kotak kecil/' locker' yang disewakan kepada para nasabah. Dengan sendirinya penggunaan locker tersebut hanya salah satu bentuk sarana penunaian jasa penyimpanan secara aman. Pada umumnya, jasa penyimpanan tersebut oleh nasabah bank dipergunakan untuk penyimpanan barang-barang berharga. Produk jasa penyimpanan tersebut di Indonesia akhir-akhir ini mulai banyak dikembangkan, mungkin sebagai akibat bertambahkompetitifnyadunia perbankan sebagai hasil samping kebijaksanaan paket deregulasi PAKTO'88.
d.
Kartu Kreditl' Credit Card Produkjasa pelayanan bank yang mulai berkembang semenjak diberlakukannyakebijakan PAKTO 1988 ialah kartu kreditl' credit card'. Dengan menggunakan kartu kredit nasabah bisadenganmudahmelaksanakan pembayaran atas barang-barangyang dibelinya di toko-toko, memperoleh uang tunai, membayarrekeninghotel, restoran dan sebagainya. Kartu-kartu kredit tertentu seperti misalnya Visa Card, Master Card dan sebagainy' dapat dipergunakan di banyak negara. Dalam transaksi kartu kredit, pemegang kartu kredit menandatangani 'sale draft'/wesel penjualan yang bertapak karbon identitas kartu kredit. Wesel penjualan tersebut oleh toko, bank, atau hotel tersebut dalam contoh disetorkan pada bank koresponden penerbit kartukredit Denganditerimanya wesel penjualan tersebut bankkorespondenmengkredit rekening toko, bank atau hotel bersangkutan.
Menmutketentuanyang berlakudiIndonesia, bank yang ingin mengeluarkanlmenerbitkan kartu kredit.harus terlebih dulu mendapatkan persetujuan dari Bank Indoncsia. Untuk
41
mendapatkan izin tersebut, bank hams memenuhi syarat antara lain tergolong sehat atau cukup sehat. 10. USAHA BANK MENURUT UNDANG-UNDANG
PERBANKAN
1992
Jenis serta ruang lingkup kegiatan usaha bank umum menurut Undang-undang No.7 Tah.un 1992dimuat dalam pasal 6 dan pasal 7. Kedua pasal tersebut sifatnya tidak limitatif, sebab sewaktu-waktu Pemerintah, dengan me\alui bentuk Surat Keputusan Menteri, Surat Edaran Gubemur Bank Indonesia, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya lagi, dapat menambah, mengurangi atau membatasi pemakai 'an kegiatan usaha bank. Selain itu Pasal 6 ayat ini juga menyatakan bahwa kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa Undang-undang Perbankan Tahun 1992, boleh dilakukan oleh bank umOm. Dengan demikian kiranya cukup beralasan untuk mengatakan bahwa semua uraian yang disajikan pada sub-sub bab sebelumnya dalam bab ini, yang semuanya didasarkan pada ketentuan-ketentuanyang berlakusebelum berlakunyaUndang-undangNo.7/1992, sepanjang tidak ada peraturan hukum yang melarangnya, mempunyai kecenderungan masih bisa dilakukan juga. Dalam kaitannya dengan masalah ini, kiranya ada manfaatnya untuk diketalmi,'bahwapasall 0 Undang-undangPerbankan 1992menyebutkan bahwa bank umum dilarang: a. melakukan penyertaan modal kecuali sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 hurufb dan ,huruf c ; b. melakukan usaha perasuransian; c. melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7. Setelah kita -mengetahui kegiatan-kegiatan bisnis yang bolehdilakukan oleh bank umum, .maka sekedar untuk bahan pembanding, kita perhatikan ketentuan-ketentuan semacam yang berlaku bagi BPR. Jenis dan lingkup usaha BPR diatur dalam Pasal 13 dan 14. Pasal 13 menyebutkan bahwa kegiatan usaha BPR .meliputi: a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, danlatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. memberikan kredit; c. menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemenntah; d. menempatkan dana dalam bentuk SBI (SertifikatBank Indonesia), deposito berj~ngka, sertifikat deposito, danlatau tabungan pad a bank lain. Kalau Pasal13 memuatjenis-jenis l1sahayang boleh dilakukan oleh BPR, maka yang, dim~at dalam Pasal 14 adalah jenis-jenis usaha yang tidak boleh dilakukan oleh BPR. Men'urutbunyi Pasal14, BPR dilarang: 42
a. b; c. d. e.
menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran; melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing; melakukan penyertaan mOdal; melakukan usaha perasuransian; melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal i3.
11. RANGKUMAN Oari hasil perbandingan empat klasifIkasi fungsi bank seperti yang disuntingkan dalam teks dapatlah dilihat adanya tumpang tindih antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain. Bagi manajer sebuah bank semua fungsi yang melekat pada lembaga yang dikelolanya sangat penting, sebab kegiatan-kegiatan manajerial seperti misalnya perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasandan sebagainyaharus disesuaikandengan obyek pengelolaannya. Adapun obyek pengelolaan yaitu obyek yang dikenai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan sebagainya tersebut tidak lain adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh semua bagian, seksi atau unit-unit pelaksana yang ada dalam bank yang dikelolanya. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh bank pada dasarnya ditentukan antara lain oleh fungsi-fungsi yang melekat pada bank bersangkutan.Oariberbagaifungsibank, duafungsipalingutamanya ialahfungsipenerimaan simpanandan fungsipemasokankredit. Oaripemasokankredit bank memperolehpendapatan berupa bunga kredit uo..tukmelaksanakan fungsi pemasokan kredit tersebut bank sangat menggantungkan diripada besarnya dana yang bersumberpada simpanandana nasahah yang berupa giro, deposito, dan tabungan. Untuk mendapatkan dana tersebut bank menanggung biaya berupa bunga deposito, bunga tabungan danjasa giro. Selain beban bunga dan beban jasa giro untuk melaksanakan semua fungsi yang diembannya, bank dibebani berbagai macambiaya operasional.Semuaunsurpendapatan sebuahbank merupakanunsurpembentuk laba, sebaliknya semua unsur biaya merupakan unsur pembentuk kerugian bank. Oi antara berbagai kegiatan penunjang terselenggaranya fungsi pokok bank, yang nampaknya paling tidak bisa dielakkan oleh setiap bank untuk melaksanakannya ialah kegiatan kliring yang bentuknya berupa perhitungan warkat antar bank guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Sedangkan yang dimaksud dengan lalu lintas pembayaran giral adalah kegiatan bayar-membayar warkat bank yang diperhitungkan atas beban (dalam arti kelebihan transaksi debit dari transaksi kreditnya) atau ~tas untung (dalam arti kelebihan transaksi kredit dari transaksi debitnya) rekening nasabah bank yang bersangkutan. Undang-Undang Perbankan Tahun 1992 hanya membedakan dua macam bank, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).Ketujuhfungsi bank sepertitermuatdalam Tabeli. yaitufungsi-fungsipengumpulandana,pemberiankredit,penanamandana,penciptaan uang . pembayaran, pentransferan uang, dan pemasokan berbagai jasa perbankan lainnya nampaknya terakomodasijugadalamkerangka pengaturan Undang-UndangNomor7 Tahun 1992. Undang-Undang tersebut menetukanjuga macam-macam ke~iatan usaha yang tidak boleh dilalcukan oleh bank umum, yang pada pokoknya berupa larangan melakukan 43
penyertaan modal, larangan melakukan usaha pengasuransian, dan larangan melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud oleh Pasal 6 dan Pasal 7. Menurut Undang-Undang Perbankan Tabun 1992 kegiatan usaha BPR meliputi: (1) menghimpun dana dari masyarakat, (2) memberikan kredit, dan (3) menyediakan pembiayaan bagi para nasabahnya dengan menggunakan sistem bagi hasil.
ยท
Dibandingkan dengan bank umum, ruang gerak B PR lebih terbatas, mengingat bahwa beberapa kegiatan usaha dilarang dilakukan oleh BPR. Larangan tersebut meliputi antara lain larangan menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, larangan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran, larangan melakukan kegiatan usaha asing, penyertaan modal dan perasuransian. SOAL LA TIHAN Lingkarilah hurufB untuk pernyataan yang menurut pendapat Anda isinya betul dan D untuk yang menurut pendapat Anda salah! B-S 1) Bank Indonesia merupakan badan hukum dengan tugas pokoknya antara lain membantu Pemerintah dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. B-S 2) Apabila Bank Indonesia ingin menyelenggarakan pengawasan langsung paling pendek dalam waktu 2X24 jam sebelumnya Bank Indonesia telah memberitahu bank yang akan didatangi untuk diperiksanya. B-S 3) Masalahlikuiditasdansovabilitasbankadalahmasalahintembankbersangkutan, sehingga Bank Indonesia tidak mempunyai wewenang untuk mencampuri urusan likuiditas ataupun solvabilitas bank. B-S 4) Bank Indonesia dapat mengadakan ketentuan-ketentuan yang bertalian dengan penggunaan dana~danaoleh lembaga-Iembaga keuangan, kecuali badan-badan asuransi. B-S 5) Seminggu sekali bank harns melaporkan laporan penyelenggaraan kliring. B -S 6) Dewan komisaris bank-bank swasta diwajibkan menyampaikan mengenai kegiatan bank bersangkutan kepada Bank Indonenesia setahun sekali. B-S 7) Setahun sekali bank swasta harns menyampaikan anggaran perusahaan bank beserta rencana kerjanya kepada Bank Indonesia. B-S 8) Pengawasan secaralangsung oleh Bank Indonesiaterhadap bankhanya terbatas dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter saja dan bukan dalam pengurusan dan pengaturan bank. CATATANKAKI: 1 Crosse dan Hampel, 1973: halo3-12. 2 Wood, Jr., 1978: halo 12. 44
3 Spiro clanDavids, 1971: halo75. 4 American Institute of Banking, 1971: bal. 9-20. 5 IKPI, 1989:Bab n.A. Tanda silang ganda, I, yang disertai sebuab angka dibelakangnya menunjukkan nomor fungsi pokok seperti yang dimaksud dalam Tabel 4.1. 6 Rose clanFraser, Edisis Ketiga, 1988: bal. 447-448. 7 IKPI, 1986: Babxm. 8 Uraian mengenai kliring dalam bab ini banyak mengacu pada IKPI, 1989: Bab vm.A. 9 Libat IKPI, 1989: Bab xm.A. 10 Libat Farwell, ed., 1966: bal.59.
45