91
BAB VI PENGGERAK MEKANIK 6.1 Kopling Kopeling adalah alat yang menghubungkan dua buah poros.
Agar kopeling
bekerja secara benar atau sempurna, komponen-komponennya harus berada dalam kondisi baik, dan perlengkapannya harus diluruskan secara tepat sehingga garis pusat kedua poros tersebut membentuk satu garis lurus yang tidak terputus. Penempatan kopeling dan poros disebut pelurusan poros (shaft alignment). 6.1.1 Mengidentifikasi Ketidaklurusan Poros harus diluruskan secara tepat ketika dipasang, karena ketidaklurusan akan menyebabkan kerusakan atau mempersingkat usia fungsi bearing maupun kopeling. Mesin terposisi secara tetap ketika digunakan, oleh karena itu kelurusan poros harus diperiksa secara teratur dan diperbaiki jika perlu. Ada empat kondisi yang dapat menunjukkan ketidaklurusan: 1. Poros goyang. 2. Getaran yang berlebihan. 3. Temperatur bearing tinggi. 4. Ada bunyi aneh. Goyangnya poros dapat diamati tanpa instrumen atau alat. Ini menunjukkan bahwa poros tersebut tidak lurus dan perlu disetel. Getaran dapat dideteksi di dalam rumah motor atau rumah pompa.
Cara
sederhana untuk mendeteksi getaran yang tidak normal adalah dengan meletakkan tangan pada rumahan (housing) motor tersebut.
Getaran dalam
besaran tertentu masih dianggap normal pada perlengkapan yang sedang berjalan atau hidup, dan ini tidak menjadi masalah. Pekerja harus mengenal persis getaran normal ini agar, jika terjadi getaran yang berlebihan, dapat dengan mudah terdeteksi. Beberapa mesin dilengkapi dengan indikator temperatur bearing. Untuk mesinmesin yang tidak dilengkapi dengan indikator seperti itu, dengan menempatkan tangan pada bearing, maka temperatur bearing akan dapat dirasakan.
Jika
bearing pada mesin-mesin tertentu lebih panas dibandingkan dengan bearing
[email protected]
92
pada
mesin
yang
sama,
maka
kemungkinan
penyebabnya
adalah
ketidaklurusan. Perlengkapan yang berputar juga mengeluarkan bunyi. Bunyi yang tidak normal hanya dapat terdeteksi oleh pemasang yang sudah mengenal bunyi normal. Keempat gejala ketidaklurusan tersebut tidak tampak ketika mesin berhenti. Akibatnya, setiap saat sistem dimatikan untuk pemeliharaan rutin, ketidaklurusan yang mungkin terjadi harus dideteksi dengan cara lain. Salah satu cara tersebut adalah dengan memeriksa bearing. Jika bearing menunjukkan tanda-tanda aus yang berlebihan, maka penyebabnya ketidaklurusan.
Bearing tersebut harus
diganti dan kelurusan harus dibetulkan untuk mencegah kerusakan bearing lebih lanjut. Komponen-komponen kopeling juga harus diinspeksi. Setiap tanda aus yang berlebihan, terutama jika aus tersebut tidak merata, merupakan petunjuk yang jelas terjadinya ketidaklurusan. Cara lain untuk mendeteksi ketidaklurusan pada saat perlengkapan berhenti adalah dengan melakukan pengukuran. Pengukuran hanya akan menunjukkan apakah terjadi ketidaklurusan atau tidak, tetapi pengukuran menunjukkan seberapa jauh suatu sistem mengalami ketidaklurusan. Pengukuran betul-betul satu-satunya cara untuk menganalisa ketidaklurusan kopeling dan poros mengidentifikasi secara tepat jenis ketidaklurusan yang terjadi. Ada dua jenis ketidaklurusan: 1. Ketidaklurusan paralel (parallel misalignment) 2. Ketidaklurusan sudut (angular misalignment)
Gambar 6.1. Ketidaklurusan paralel dan sudut
[email protected]
93
Setiap jenis ketidaklurusan dapat terjadi baik secara horizontal maupun vertikal. Umumnya, kedua jenis ketidaklurusan terjadi secara bersamaan.
Poros,
misalnya, dapat mengalami keadaan seimbang maupun miring satu sama lain, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.1. 6.1.2 Prosedur Pelurusan - Metode 1 Panjang end play poros penggerak (driving shaft) dan poros yang digerakkan (driven shaft) harus diukur (sebelum diluruskan) agar kelonggaran dapat dibuat untuk jarak bebas (clearance) yang cukup di antara poros. Catatan: End play adalah besaran gerakan poros pada saat ditarik ke dalam dan ke luar. Ini dapat diukur dengan dial indicator. Mengukur Kelurusan Sudut Pekerjaan pelurusan harus selalu dimulai dengan mengetahui ketidak lurusan sudut. Ketidaklurusan sudut dapat dihitung atau diketahui dengan mengukur celah antara bidang permukaan hub pada saat pompa dan motor masih dibaut kuat pada pelat fondasi (bedplate).
Jika celah tersebut sama besar,
kelurusannya sudah benar. Jika tidak, maka sistem tersebut tidak lurus. Dalam mengukur kelurusan sudut, bidang permukaan hub pada motor harus dianggap sebagai permukaan lingkar jam. Untuk permukaan lingkar hub motor, bagian atas hub adalah pukul 12, bagian dasarnya adalah pukul 6, dan seterusnya.
Pengukuran harus dilakukan pada posisi pukul 12, 3, 6, dan 9,
dengan menggunakan sebuah taper gauge. Taper gauge bekerja lebih baik bila dibandingkan dengan feeler gauge. Gambar 6.2 menunjukkan sebuah kasus dimana hasil pengukuran pada pukul 3 dan 9 adalah sama. Ini berarti bahwa kelurusan horizontal sistem tersebut sudah benar.
Namun demikian, hasil
pengukuran pukul 12 lebih besar dibandingkan dengan hasil pengukuran pukul 6, jadi kelurusan sudut vertikalnya salah (off).
Gambar 6.2 Kelurusan sudut vertikal
[email protected]
94
6.1.3 Membetulkan Kelurusan Sudut Vertikal Semua ketidaklurusan vertikal, sudut maupun paralel, dibetulkan dengan menggunakan shim. Shim biasanya berbentuk potongan-potongan pelat baja atau
kuningan
yang
ditempatkan
secara
berpasangan
di
bawah kaki
perlengkapan untuk membetulkan ketidaklurusan. Jika hasil pengukuran menunjukkan bahwa celah antara hub lebih lebar pada posisi pukul 12 dibandingkan dengan posisi pukul 6, kelurusan dibetulkan dengan memiringkan satu poros sedikit ke arah bawah.
Jika pompa
dihubungkan ke pipa, kelurusan biasanya lebih mudah dilakukan dengan melepas baut motor dari pelat fondasi (bedplate)-nya dan penyetelan posisinya terhadap pompa juga lebih mudah. Dalam hal ini, shim dibutuhkan di bawah tumpuan kaki (outboard feet) motor untuk mengembalikan sistem ke kelurusan sudut vertikal yang benar.
Gambar 6.3. Meletakkan shim untuk membetulkan ketidaklurusan sudut yang benar Pembetulan ketidaklurusan sudut (angular misalignment) harus dilakukan sebelum pembetulan ketidaklurusan paralel (parallel misalignment) Beberapa hal penting yang harus diikuti pada saat menggunakan shim: 1. Shim harus selalu sama lebar atau lebih lebar dari permukaan kaki (foot) perlengkapan yang mereka topang. Ini mencegah agar kaki tidak selip keluar pinggir shim. 2. Lebih baik menggunakan satu shim tebal dibandingkan dengan menggunakan beberapa shimp tipis. Menggunakan banyak shim dapat menyebabkan aksi atau gerakan vertikal memegas yang menyebabkan kelurusan yang tepat sulit dicapai. 3. Hanya shim yang bersih yang boleh digunakan. Shim tersebut harus bebas dari gemuk (grease), cat dan kotoran untuk menjamin penempatan yang kuat.
[email protected]
95
Juga kaki-kaki perlengkapan harus bersih dan digosok, jika perlu, untuk menjamin kebersihannya. 4. Kecuali jika bedplate bagian perlengkapan tidak rata untuk memulai pelurusan, shim harus selalu digunakan secara berpasangan. Penggunaan hanya satu kaki dapat menyebabkan perlengkapan miring sehingga ketidaklurusannya semakin parah. 6.1.4 Mengukur Kelurusan Paralel Satu metode untuk memeriksa kelurusan paralel adalah dengan menggunakan pisau perata (straight edge) atau penggaris baja sebagai pisau perata. Pegukuran dilakukan pada posisi pukul 12, 3, 6 dan 9 tepat pada saat posisi kelurusan sudut. Selama pengukuran, pompa maupun motor harus dibautkan dengan kuat pada bedplate. Dimulai pada posisi pukul 12, pisau perata diletakkan atau dibaringkan pada permukaan luar hub. Jika pisau perata tersebut rata pada kedua hub, maka kelurusan pada titik tersebut sudah benar. Jika ukuran kedua kopeling tidak sama, feeler gauge dapat digunakan untuk mengkompensasi perbedaan tersebut. Jika terdapat celah antara pisau perata dan salah-satu hub, celah tersebut dapat diukur dengan feeler gauge.
Gambar 6.4 Mengukur ketidaklurusan paralel/sejajar Pada unit
yang ditunjukkan pada Gambar 6.5, tidak ada masalah kelurusan
pada posisi pukul 12 dan pukul 6, jadi kelurusan vertikal dan paralel sudah benar. Seperti ditunjukkan oleh adanya celah dengan ukuran yang berbeda-beda pada posisi pukul 3 dan pukul 9, maka terjadi ketidaklurusan paralel horizontal.
[email protected]
96
Gambar 6.5. Pengukuran menunjukkan indikasi ketidaklurusan paralel horizontal Catatan: Metode ini hanya cocok untuk situasi-situasi yang tidak memerlukan derajat keakuratan tinggi, atau dilakukan sebelum menggunakan menggunakan metode dial indicator 6.1.5 Membetulkan Ketidaklurusan Paralel Horizontal Seperti halnya kedua jenis ketidaklurusan vertikal yang dibetulkan dengan menggunakan shim, ketidaklurusan paralel horizontal dan ketidaklurusan sudut horizontal dapat dibetulkan dengan memindahkan atau menggeser motor secara
horizontal
pada
pelat
fondasi
(bedplate)-nya.
Dalam
kasus
ketidaklurusan paralel horizontal, motor tidak dibautkan pada pelat fondasi (bedplate)-nya, dan keseluruhan motor dipindahkan atau digeser ke satu arah atau arah yang lain hingga lurus kembali. (Gambar 6.6) Bila terjadi ketidaklurusan sudut horizontal (Gambar 6.7), motor dibautkan dari pelat fondasi (bedplate) dan diputar secara horizontal hingga garis pusat kedua porosnya membentuk garis lurus yang tidak terputus.
Gambar 6.6. Membetulkan Ketidaklurusan horizontal
[email protected]
97
Gambar 6.7. Membetulkan ketidaklurusan sudut horizontal 6.1.6 Prosedur Pelurusan - Metode 2 Metode Dial Indicator Metode pelurusan kopeling yang lebih akurat adalah dengan menggunakan sebuah dial indicator yang dipasang pada sebuah braket. Sebelum kita memulai dengan metode pelurusan kopeling ini, pertama-tama kita harus mengumpulkan peralatan yang harus digunakan. Peralatan ini terdiri dari: 1. Sebuah braket untuk menahan dial indicator 2. Sebuah dial indicator 3. Sebuah obeng besar atau prying bar 4. Sebuah penggaris baja atau pisau perata kecil. 5. Feeler gauge dan taper gauge 6. Sebuah kikir (bergigi) halus Langkah pertama dalam
mempersiapkan
pengukuran kelurusan
adalah
memastikan bahwa semua kotoran dan bercak cat sudah dibersihkan dari bagian-bagian pada poros dimana penjepit akan dipasang.
Penjepit-penjepit
tersebut tidak akan menjepit sempurna jika poros tidak bersih. Poros juga harus bersih dari benjolan-benjolan atau permukaan kasar yang dapat menyebabkan penjepit bergoyang setelah dipasang pada tempatnya. Benjolan-benjolan atau permukaan kasar dapat dihilangkan dengan kikir halus. Lekukan-lekukan, kunci poros, dan lubang kunci (keyway) tidak akan menggangu penempatan penjepit, karena penjepit dapat disetel untuk menutup bintik-bintik tersebut. Sebelum pekerjaan pelurusan yang sebenarnya dapat dimulai, jarak bebas (clearance) putar antar hub harus diperiksa. Beberapa kopeling harus dipasang dengan jarak bebas (clearance) tertentu antara hub yang satu dengan hub yang lainnya. Jarak tersebut harus memenuhi spesifikasi yang tercantum pada buku pedoman yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat.
[email protected]
98
Persiapan Pelurusan Untuk memulai, sambungan-sambungan (hub) kopeling harus digeser dengan menggunakan prying bar atau obeng besar. Setiap hub harus digeser hingga porosnya tidak berpindah lagi. Pada posisi ini, poros tepat berhadapan dengan outboard bearing-nya. Celah yang diperlukan harus tetap ada diantara hub satu dengan lainnya. Selama pekerjaan pelurusan, hub satu dengan lainnya harus dijaga agar tetap terpisah sejauh mungkin agar tidak dapat bergeser secara aksial.
Ini berarti
bahwa poros harus tepat berhadapan dengan outboard bearing-nya. Untuk menjaga hub dan poros pada posisinya, sebuah bola karet atau penghapus pensil yang terbuat dari karet kadang-kadang diapitkan di antara permukaan hub satu dan lainnya. Yang sering terjadi adalah karet ini juga akan berfungsi menghubungkan hub yang satu dengan yang lainnya agar berputar bersama selama pengukuran kelurusan, tetapi kadang-kadang potongan karet tidak akan cukup. Jangan menjepit sambungan (hub) kopeling secara satu sama lain karena akan menyebabkan pembacaan yang salah. Ini akan menimbulkan regangan seperti regangan pipa. Karet tersebut menjaga terpisahnya bagian permukaan hub. Jika sedang dilakukan pelurusan pada kopeling jenis grid, maka grid tersebut dapat digunakan untuk menjaga agar hub-hub selalu tetap terhubung, jika grid nya tidak terlalu kencang. Dalam hal kopeling yang besar, hub dengan indicator head mungkin harus ditandai dimana dial stem menyentuh dankemudian masing-masing dapat berputar atau berotasi secara terpisah ke berbagai posisi untuk menunjukkan pembacaan. Sebuah level harus digunakan untuk mengetahui posisi pukul 12, 3, 6 dan 9 yang tepat. CATATAN: Betulkan pembacaan untuk bar sag. Gambar 6.8 menunjukkan bagaimana dial dimulai dengan indikator yang disetel pada angka nol. Jika tangkai atau stem didorong ke dalam alat, pembacaan bergerak ke arah positif. Jika stem diperpanjang keluar alat, pembacaan akan bergerak dengan arah negatif.
Kadang-kadang, dial indicator tidak ditandai
positif atau negatif. Dalam hal ini, arah gerakan jarum jam adalah positif dan arah yang berlawanan dengan gerakan jarum jam adalah negatif.
[email protected]
99
Gambar 6.8 Bagaimana stem indikator mengubah pembacaan Catatan: Setelah motor ditinggikan, direndahkan atau disetel horizontal, besaran yang diperlukan, kelurusan sudut horizontal telah berubah, oleh karena itu, perlu diperiksa kembali kelurusannya setelah setiap penyetelan dilakukan terhadap kelurusan paralel. 6.1.7 METODE PELURUSAN RIM &FACE
Ketidaklurusan (Misalignment):
Angularity: Ang
Parallel Offset: P
F Df
offset
thau
[email protected]
R* thau 2
100
Koreksi:
Front feet F f Ang x L1 Poffset thau
Back feet B f Ang x L2 Poffset thau
(+) Vertikal ditambah shim
(-) Vertikal dikurangi shim
(-) Horizontal digeser ke arah set nol set nol
(-) Horizontal digeser menjauhi
Faktor Barsag: Vertical R * R Barsag Horizontal
R*R
Keterangan: R = Pembacaan Rim (mils) F = Pembacaan face (mils) Df = Diameter face (inch) Barsag = Faktor kelengkungan batang dial indicator (+mils). L1 = Jarak dari pusat kopling ke kaki depan (inch) L2 = Jarak dari pusat coupling ke kaki belakang (inch) ST = Stasioner/mesin diam M = Moveable/mesin bergerak. 1 thau (sand) = 1 mils = 0,001.
[email protected]
101
Misal:
Diketahui: Df = 10 L1 = 18 L2 = 36 Barsag = +2 mils. Vertical:
Ang
POffset
F 12 mils 1,2 D f 10 inch
R * 20 2 9mils 2 2
Koreksi =
[email protected]
102
Ff Ang x L1 POffset 1,2 x 18 ( 9) 30,6 mils Kaki depan (front feet) ditambah shim 30,6 mils (0,031).
B f Ang x L2 POffset 1,2 x 36 (9 ) 52 ,2 mils Kaki belakang (back feet) ditambah shim 52,2 mils (0,052) Horizontal:
Ang
F Df
POffset
15 mils 1,5 10 inch
R * 30 15 mils 2 2
Koreksi:
Ff Ang x L1 Poffset 1,5x18 15 42mils Kaki depan (front feet) digeser menjauhi set nol 42 mils (0,042).
B f Ang x L2 Poffset 1,5x 36 15 69mils Kaki belakang (back feet) digeser menjauhi set nol 69 mils (0,069).
[email protected]
103
6.2 Sabuk V Faktor yang paling penting dalam pemasangan puli adalah untuk memastikan bahwa puli sabuk sudah diluruskan dengan benar. Banyak masalah yang menyebabkan kerusakan ban dan katrol disebabkan penyetelan yang salah. Pelurusan umumnya dilakukan secara sistematis dengan dua langkah berikut ini: 1. Pertama, poros diluruskan 2. Kedua, puli dipasang dengan benar pada poros. Kelurusan puli yang baik sangat penting, karena kalau tidak maka bagian ujung sabuk akan cepat aus. Penyimpangan yang umum terjadi dapat dilihat pada gambar 6.9.
A
(a), (b), (c)
A. B. C. D.
B
Katrol yang salah setel
C
D
(d) Katrol ban yang disetel dengan benar
Gambar 6.9 Katrol Penyimpangan kearah sejajar, poros tidak sejajar satu dengan yang lainnya. Penyimpangan sudut, poros tidak disetel dengan benar meskipun dari atas tampaknya sejajar. Penyimpangan aksial, poros sudah sejajar dan lurus, tetapi puli tidak lurus. Pemasangan poros dan puli sudah sejajar dan lurus.
[email protected]
104
6.2.1 Prosedur Pelurusan Pelurusan poros bisa dilakukan dengan dua cara: 1. Dengan mengukur jarak antar shaft di berbagai titik untuk memastikan bahwa semuanya paralel. (gambar 6.10). 2. Dengan menggunakan level dan mata sendiri untuk memeriksa bahwa shaft berada pada bidang yang sama (gambar 6.10).
Gambar 6.10 Memeriksa shaft letaknya paralel Untuk meluruskan puli dapat digunakan staight edge. Kalau jarak antar pusat shaft besar, maka paling cocok digunakan straight edge. sedang, paling cocok digunakan string line.
Untuk jarak yang
Setelah salah satu katrol telah
diletakkan pada posisi yang benar, katrol yang satunya lagi diluruskan dengannya. Prosedur pelurusan dengan metode tali dilukiskan dibawah ini. Tali harus pelan-pelan dinaikkan sehingga menyentuh kedua permukaan puli. Puli yang kedua digerakkan ke arah aksial sehingga menyentuh tali dan kedua puli dikunci pada posisinya seperti diperlihatkan pada gambar 6.11.
Gambar 6.11 Metode penyetelan dengan string (tali)
[email protected]
105
Perhatian: Tergantung dari jenis hub (leher poros) yang ada dalam puli katrol, apabila leher porosnya tapered, maka apa yang tadinya lurus bisa menyimpang setelah leher poros dipasang. Umumnya, penampang lintang puli penggerak alur-v memerlukan gaya untuk mencapai defleksi dan ketegangan puli yang tepat, dihitung per inchi dari pusat poros. Sebaiknya menggunakan buku petunjuk untuk mendapatkan ukuran yang tepat. Puli penggerak alur-v mendapat cengkeramannya dari ekspansi yang terjadi saat mengelilingi puli katrol. Jadi dasar sabuk V tidak boleh sampai menyentuh dasar alur puli, karena kalau sampai ke dasar maka kemungkinannya puli aus atau tidak cocok. 6.2.2 Penyetelan Kekenduran Gerakkan driver belakang pada posisi yang tepat, kencangkan sabuk tersebut sesuai dengan spesifikasinya. Bila mungkin, putarlah drive beberapa kali untuk menepatkan sabuk pada alurnya. Tegangan yang benar dapat diperoleh dengan cara:
Metoda menarik/defleksi—diperlukan seperangkat meja.
Pada gambar di bawah ini: S = Span/jarak dengan titik tengah (inchi) D = defleksi diukur dengan ukuran per enam puluh empat inchi dengan tegangan tertentu atau dengan menggantungkan alat pemberat yang dilengkapi dengan spring scale. Akan didapatkan defleksi 1/64 per inchi span tersebut.
[email protected]
106
Gambar 6 .12 Metoda defleksi dalam mengatur tegangan belt sehingga sesuai dengan spesifikasi Tabel berikut ini merupakan petunjuk umum metoda defleksi. Buku petunjuk yang dikeluarkan pabrik akan memberikan petunjuk yang sesuai dengan produknya. Tekanan defleksi yang dianjurkan (tarikan diukur dalam pound) Belt
Normal
Maksimum
Belt baru
A
2
3
4
B
4
6
8
C
8
12
14
D
12
22
26
E
21
35
40
3V
4
7
9
5V
9
12
15
8V
20
30
40
Berdasarkan pada tabel di atas, tentukan defleksi yang dianjurkan untuk pemasangan bagian B dengan titik pusat berjarak 30 inchi, bila tarikan yang diharuskan adalah 8 pound.
S = 30"
D=
S 30 15 " = = 64 64 32
Tidak seperti penggerak sabuk, penggerak rantai tidak memerlukan tegangan awal, tetapi harus disetel agar cukup kendur. Apabila rantainya terlalu ketat maka akan cepat aus. Apabila terlalu kendur maka akan bergetar dan mengurangi umur. Untuk rantai yang dipasang di unit-unit yang dapat disetel jarak sumbunya, kekenduran harus disetel kira-kira 2% dari jarak sumbu. Dengan kata lain, apabila jarak sumbu adalah satu meter maka kekenduran sebaiknya 20mm. Ini
[email protected]
107
dapat dirubah dengan menarik rantai pada satu sisi dan mengukur kekenduran pada sisi yang lain dengan menggunakan penggaris dan straight edge.
Puli penggerak vertikal memerlukan kekenduran yang lebih banyak dibandingkan dengan puli penggerak horizontal. Sebuah puli penggerak sebaiknya jangan seluruhnya vertikal. 6. 3 Rantai 6.3.1 Pelurusan Pelurusan sproket rantai sangat penting pada operasi pemindahan daya dan prosedur ini pelurusannya sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Sebagaimana pada sabuk-v, kedua shaft pertama diperiksa untuk memastikan kedataran dan kesejajarannya dengan menggunakan spirit level dan feeler bar atau gauges.
Gambar 6.13 Memeriksa kedataran dan kesejajaran pada poros
[email protected]
108
Gambar 6.14 Memeriksa kelurusan pada muka sproket Sebuah straight edge dapat dipakai untuk memeriksa kelurusan muka sprocket seperti diperlihatkan dalam gambar 6.14 Apabila poros memiliki posisi yang berbeda pada saat diam dan beroperasi, setel sprocket (roda rantai) dengan shaft pada posisi operasinya. Motor listrik yang mempunyai sleeve bearing merupakan contoh dari pernyataan di atas. Saat sedang beroperasi rotor dapat mengambil posisi di bagian pusat dengan sendirinya dan selanjutnya pelurusan dapat dilakukan setelah mesinnya berhenti. Apabila jarak antara sumbu poros terlalu besar untuk staight edge, maka bisa digunakan kawat piano. Putar sproket and periksa kelurusannya di berbagai posisi.
Gambar 6.15 Mengukur kekenduran pada unit yang mempunyai jarak sumbu tengah yang dapat disetel
[email protected]
109
Untuk penggerak dengan jarak sumbu tetap, sebuah sproket bantu atau pegas penegang akan mengatur kekenduran secara otomatis. Penting untuk diketahui bahwa rantai akan bertambah panjang saat operasi dan yang mempunyai jarak sumbu yang dapat diatur harus disetel dari waktu ke waktu. Pertambahan panjang ini bukan karena ada kerusakan rantai, tetapi karena keausan pada roller, bushing dan pasak harus diberikan kompensasi akibat pertambahan panjang tersebut. Perpanjangan rantai mempunyai batasan, karena pada sproket yang besar rantai yang sudah aus bisa lepas dari geriginya, sedangkan pada sproket yang lebih kecil hal tersebut tidak akan terjadi. Katalog rantai akan menunjukkan jumlah gerigi maksimum yang bisa ditampung sproket besar untuk uliran rantai tertentu. 6.3.2 Pemasangan Penggerak Rantai Prosedur yang berikut ini dianjurkan dalam pemasangan penggerak rantai: 1. Periksa kondisi sprocket dan pastikan bersih dan tidak ada kerusakan. 2. Luruskan sprocket seperti direkomendasi diatas. 3. Renggangkan alat penegang agar rantai dapat masuk diatas sprocket. 4. Copot rantai dari bungkusannya dan dekatkan kedua ujungnya diatas sprocket. Gunakan gigi sprocket untuk menahan rantai dan pasang mata rantai yang terakhir.
Gambar 6.17 Menggunakan gigi sprocket untuk menahan rantai
[email protected]
110
5. Pasang side plate dan spring clip atau alat apa pun agar pin terpasang. 6. Renggangkan drive seperti disebut diatas. 7. Berikan minyak pelumas pada rantai sesuai dengan instruksi manufaktur. 8. Jalankan mesin dan periksa bahwa rantainya berjalan dengan baik, tidak terlalu ribut dan tidak renggang. 9. Pastikan bahwa sistim pelumasan berjalan dengan baik. 10. Pasang alat pengaman untuk menghindar terjadinya gangguan pada penggerak (Jangan berusaha melakukan ini apabila penggerak sedang beroperasi). 6.3.3 Pelepasan Rantai Apabila setelannya memungkinkan rantai dilepas dengan melepas mata rantai penghubungnya tanpa manjadi rusak, maka gunakanlah metode ini. Apabila rantai perlu diperpendek maka sebuah alat pelepas (chain detacher) sebaiknya digunakan saat mata rantai sedang dilepas. Alat-alat untuk melepas rantai juga bisa dipakai untuk mengangkat pin.
Gambar 6.18 Alat pelepasan rantai yang dapat mengangkat pin 6.3.4 Pembersihan Rantai Apapun kondisi kerjanya, sangat dianjurkan untuk melepaskan rantai dan membersihkannya secara periodik. Kotoran yang disebabkan oleh pemakaian dan minyak pelumas akan cepat merusak pin dan bushing apabila tidak dilepas. Apabila udaranya berdebu, maka pembersihan secara rutin menjadi lebih penting lagi. 1. Prosedur yang direkomendasi adalah sebagai berikut:
[email protected]
111
2. Lepas rantai. 3. Periksa rantai dan sprocket untuk tanda-tanda kerusakan atau karatan. Periksa adanya keausan dengan prosedur seperti melmeriksa uliran (pitch) pada rantai yang lama dibandingkan rantai yang baru. Para insinyur mengatakan bahwa apabila pengulurannya lebih dari 2-3% maka rantai tersebut sebaiknya diganti. Sproket juga sebaiknya diganti karena rantai baru yang dipasang di sproket lama akan menyebabkannya menjadi cepat aus. 4. Bersihkan rantai dalam minyak tanah atau alat pembersih lain. Apabila rantainya sangat kotor maka perlu direndam. 5. Saring cairan permbersih dan rendam rantai dalam minyak pelumas. 6. Gantung rantai dan biarkan minyak yang tersisa jatuh ke bawah. 7. Bersihkan sprocket dan periksa kelurusannya. 8. Pasang kembali rantai 6.3.5 Lubrikasi/Pelumasan Rantai Lubrikasi / pelumasan yang baik sangat penting terhadap cara kerja dan ketahanan chain drive. Prinsip umum dari pelumasan tetap berlaku dan hal-hal berikut ini harus diingat. 1. Pelumasan harus dilakukan secara rutin dan frekuensinya ditentukan oleh operasi kerjanya. 2. Apapun sistem pelumasan yang dipakai, minyak pelumasnya harus menembus lipatan rantai. 3. Rantai harus dibersihkan secara rutin agar minyak pelumas dapat mengalir ke dalam lipatan rantai. 4. Semakin besar kecepatan rantai maka semakin banyak minyak pelumas yang diperlukan. 5. Harus disediakan cara-cara untuk melindungi rantai dari kotoran. Metode lubrikasi chain drive yang paling umum adalah: Manual
-
Dengan mengguankan kuas atau minyak untuk drive yang sederhana
Sistem tetes
-
untuk drive berkecepatan dan bertenaga kecil
Otomatis
-
Dengan menggunakan bak oli atau penyemprot oli yang cocok untuk penggerak berkecepatan sedang dan tinggi.
[email protected]
112
6.3.6 Pola Kerusakan pada Rantai Gejala dan penyebab kerusakan rantai yang umum dapat diringkas sebagai berikut: Gejala-gejala dalam sistem operasi 1. Kebisingan 2. Penggerak rantai pada umumnya cukup bising, lebih dari penggerak sabuk, tetapi apabila suaranya menjadi terlalu bising, maka ini merupakan indikasi terjadinya kerusakan. Untuk indikasi lainnya, ada baiknya membuat level saat sistemnya baru dan telah disetel dengan benar sehingga perubahan pada tingkat kebisingan dapat dideteksi. Suara berdetik atau berdetak bisa merupakan indikasi terjadinya kerusakan sehingga harus segera diperiksa. 3. Rantai keluar sprocket Rantai cenderung naik ke atas sprocket dan keluar dari tempatnya. Hal ini mungkin disebabkan karena terlalu longgar sehingga kedudukan rantai jauh diatas gigi sprocket. 4. Kemungkinan sebab yang lain, kotoran yang mengendap di gigi sprocket dapat mengganggu cara kerja rantai dan gigi.
Gambar 6.19 (a) Rantai dalam kondisi yang baik
[email protected]
113
Gambar 6.20(b)
Rantai yang sudah aus
1. Rantai berayun Perenggangan yang terlalu besar atau beban yang berubah-ubah dapat menyebabkan rantai menjadi berayun. Hal ini juga dapat terjadi apabila beberapa mata rantai telah rusak. 2. Rantai putus Sangat jarang sebuah rantai putus sepenuhnya meskipun hal ini dapat terjadi apabila kerusakan sudah lama terjadi dan telah terjadi kelelahan yang berlebih.. Hal tersebut juga dapat terjadi apabila rantainya sudah sangat aus. Apabila mata rantai bertambah panjang maka rantainya dapat berpindah gigi pada sproket yang menyebabkannya menjadi tegang dan plat sisi penyambungnya menjadi rusak. 3. Panas yang berlebih Temperatur yang terlalu tinggi merupakan indikasi drive sedang bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, terlalu banyak beban, atau kurang pelumasannya. Seringkali sulit untuk menentukan temperatur suatu rantai yang sedang beroperasi tetapi dapat diperiksa setelah mesinnya dimatikan.Sekali lagi, perbandingan dengan kondisi kerja yang normal diperlukan untuk mencari tahu adanya kerusakan.
[email protected]
114
6.3.7 Penyebab-penyebab Kerusakan pada Rantai 1. Salah pelurusan Pelurusan yang benar sangatlah penting. Salah pelurusan pada sprocket dapat menyebabkan keausan rantai dan sprocket yang berbeda dan juga kebisingan. 2. Penyetelan perenggangan yang salah Apabila perenggangan pada rantai terlalu banyak atau terlalu kecil maka akan menjadi bising. Rantai bisa naik ke atas gigi sprocket and menjadi lepas apabila terlalu renggang. Hal ini juga dapat menyebabkan rantai menjadi cepat aus. 3. Kurangnya pelumasan Kurangnya pelumasan akan mempengaruhi cara kerja chain drive seperti bagian-bagian mesin lainnya. Gejala yang paling terlihat adalah kebisingan dan menjadi cepat aus, dan rantainya bisa patah apabila tidak segera diperbaiki. 4. Penumpukan kotoran Penumpukan kotoran pada rantai dan sprocket karena debu atau kotoran lain akan membuat pelumas menjadi tidak efektif, dan dapat mengganggu jalan kerjanya rantai dan sprocket. Perlindungan yang baik dan pembersihan yang rutin akan membantu mengatasi masalah ini. 5. Gangguan Gangguan antara rantai dan pelindung atau bagian mesin lainnya akan menyebabkan rantai menjadi aus dan rusak. Hal ini dapat dilihat dengan peningkatan tingkat kebisingan. 6. Getaran Getaran yang berlebihan dari poros ke sproket penggerak akan menyebabkannya menjadi aus. 7. Beban lebih Cepat menjadi aus, putusnya rantai dan panas yang berlebihan semua dapat terjadi apabila penggerak dijalankan pada kecepatan yang terlalu tinggi atau beban yang terlalu berat dari yang dianjurkan. Untuk kecepatan yang lebih maka uliran rantai harus diperpendek, dan untuk mendapatkan H.P. transfer yang dibutuhkan mungkin memerlukan rantai multi-strand.
[email protected]
115
8. Sprocket Aus Kerusakan pada sprocket akan mempercepat kerusakan rantai. Rantai yang baru tidak boleh dipasang pada sprocket yang sudah aus. 6.4 Roda Gigi Roda gigi adalah roda bergerigi yang bertaut dengan roda lain.
Proses
pentautan gigi-gigi memberikan metode yang sangat positif dan efisien untuk mentransmisi tenaga dan mengurangi kecepatan atau menambah kecepatan. Ada banyak variasi tetapi semua berprinsip pada interaksi yang sama. Mari kita kaji jenis-jenis roda gigi yang berbeda.
Gambar 6.21 Jenis-jenis Roda gigi 6.4.1 Jenis-jenis Roda gigi 1. Spur Gear (Roda Gigi Lurus) Spur atau roda gigi dengan potongan lurus merupakan standar bagi banyak penggerak roda gigi dan kotak roda gigi (gearboxes).
Spur gear adalah roda
gigi termudah di dalam pembuatannya karena giginya dipotong lurus terhadap bagian depan dan umumnya setiap roda gigi tersendiri dan tidak harus memiliki pasangan yang sejenis. Spur gear mengatur tenaga transmisi pada dua poros paralel dengan rasio yang ditentukan oleh jumlah dari gigi dari setiap roda gigi. (Rack ialah batang lurus dimana gigi-gigi dibentuk)
[email protected]
116
Spur gears memiliki masalah dimana tenaga ditransmisikan ke setiap gigi secara sendiri-sendiri, oleh karena itu lebih cenderung terjadi kegagalan saat beban yang berlebihan atau terjadi hentakan dibanding dengan jenis gearing yang lain. Perangkat Roda gigi Planet (Planetary Gear Set) Nama perangkat roda gigi Planet diambil dari bentuknya yang mirip sebuah planet yang tengah mengelilingi matahari. Mekanik akan menemukan tiga roda gigi utama di dalam perangkat roda gigi planet, semuanya adalah spur gears. 1. Roda gigi Matahari (Sun Gear) Roda gigi Matahari adalah roda gigi tengah pada perangkat dan biasanya merupakan penggerak input. 2. Roda gigi Planet (Planet Gear) Roda gigi planet terletak di antara roda gigi matahari dan roda gigi ring dan biasanya berada di dalam perangkat dari tiga atau lebih yang dipasang dengan pengangkutnya. 3.
Roda gigi Ring (Ring Gear) Roda gigi ring ialah ring bundar yang memiliki bentuk spur gear yang dikerjakan dengan mesin pada permukaan sisi dalamnya.
Gambar 6.22 Kerja Perangkat Roda gigi Planet Kombinasi roda gigi ini bukan saja memungkinkan perancang untuk membuat gearbox yang sangat kompak tetapi juga gearbox atau bagian dari perangkat roda gigi yang bertenaga. Daya sekarang dibawa oleh dua atau tiga gigi pada satu waktu. Selain itu, rasio yang berbeda juga diperoleh apabila setiap bagian roda gigi planet dikontrol atau dikunci: 1.
Semua bebas – tidak ada penggerak.
[email protected]
117
2.
Pengangkut planet tertahan di tempatnya terhadap ring - 1:1 penggerak, secara efektif mengunci planet.
3.
Pengangkut planet tertahan di tempatnya terhadap sun – rasio adalah perangkat ring/roda gigi karena planet akan bekerja sebagai idler.
4.
Ring tetap dan planet bergerak - rasio adalah planet/ring, contohnya. – planet dengan sun = 30t, Planet = 20t, Ring = 120t. (a) Semua bebas = tak ada gerakan Pengangkut tertahan bersama ring = Penggerak dengan kecepatan penuh 1:1 (b) Pengangkut tertahan bersama sun = 4:1 reduksi ( 30t :120t ) (c) Ring tetap = 6:1 reduksi ( 20t : 120t )
Mekanik pada umumnya hanya akan mendapati jenis box ini di dalam pemindahan peralatan bergerak dan penggerakkan akhir dimana tempat menjadi masalah yang utama dan biaya bukanlah masalah. 2. Roda gigi Helikal Jenis roda gigi ini sangat mirip dengan spur dalam bentuknya kecuali dipotong menyudut pada permukaannya. Sudut ini memungkinkan roda gigi memiliki dua gigi dalam pentautan sepanjang waktu dan membuat bagian face pada roda gigi menjadi lebih panjang oleh karena itu memungkinkan pemindahan daya yang lebih besar. Sudut tersebut juga akan menghasilkan gaya aksial yang harus diperhitungkan saat pengaturan poros dan bearing. Roda gigi Helikal memindahkan daya pada dua poros paralel dengan rasio yang ditentukan oleh jumlah gigi setiap roda gigi. 3. Roda Gigi Herringbone Ini adalah modifikasi dari perangkat roda gigi helikal standar.
Untuk
menghilangkan gaya aksial bagian pinggir, perangkat roda gigi herringbone akan menggunakan dua perangkat roda gigi helikal yang berlawanan atau baris gigi untuk membentuk setiap roda gigi yang diperlukan. Secara sederhana,
dengan penggerakan berdaya kecil mekanik dapat
menemukan roda gigi helikal tunggal yang terpasang saling membelakangi untuk membentuk setengah dari perangkat herringbone.
Pada pemakaian
yang berasio atau berdaya tinggi, perancang benar-benar harus membentuk
[email protected]
118
gigi herringbone pada satu casting atau gear blank. Perangkat roda gigi terakhir akan berpasangan serta di dalam perangkat yang dipasangkan, dan sebaiknya jangan dipakai secara terpisah. 4. Roda gigi Helikal Simpangan (Crossed Helical Gear) Jika sudut helikal bertambah, maka sudut pengerjaan poros dapat diubah. Penggerakkan roda gigi-roda gigi demikian pada sudut siku-siku tetapi dengan kemampuan tenaganya dikurangi secara maksimal. 5. Penggerak Ulir Ini adalah penggerak sudut siku-siku yang berbeda dari yang lainnya di dalam pengoperasian dan bentuk rancangannya:
1.
Gigi-gigi penggerak ulir sesungguhnya tidak tergantung satu dengan lainnya seperti pada perangkat roda gigi lainnya, tetapi bergeser satu dengan lainnya.
2.
Penggerak ulir umumnya memiliki rasio 5:1 dan memiliki satu arah. Alat tersebut hanya dapat diputar dengan menggunakan poros input.
Poros
output tidak dapat menggerakkan atau memutar poros input (ciri-ciri yang membantu guna apliksi penanganan material – tidak diperlukan penghentian balik lainnya). Penggerak ulir memiliki roda gigi berbentuk unik. Poros input menyerupai ulir yang sangat kasar yang dibentuk pada poros. Roda gigi berpasangan disebut roda. Roda memiliki potongan bentuk gigi yang dalam dengan panjang garis yang sesuai dengan ulir. Ulir diputar, sehingga terjadi penyekrupan pada roda, mentransfer daya dan mengurangi kecepatan. Roda digerakkan lewat pemasangan ini, yang meningkatkan kemampuan gearbox menahan beban yang tinggi lewat reduksi tunggal yang besar (reduksi 100:1 adalah hal yang mungkin di dalam instalasi ulir tunggal) Mekanik harus memastikan pengaturan yang benar serta kelurusan antara ulir dan roda bila tidak akan berakibat muncul kesalahan dan aus lebih awal. 6. Bevel Gear (Roda gigi kerucut) Nama bevel gear diambil dari faktor dimana roda gigi yang berpasangan biasanya memiliki bagian depan yang tirus atau miring. Semua poros bevel gear bekerja pada sudut 90 satu dengan lainnya tetapi tidak penting dengan garis tengah yang memotong.
[email protected]
119
Perangkat roda gigi ini memerlukan pengaturan yang hati-hati untuk memastikan pengaturan roda gigi yang benar sehingga roda gigi akan bekerja sesuai beban dan usia rancangannya. Roda gigi input bisa berupa roda gigi lurus (spur gear) atau yang ditiruskan, tetapi bentuk gigi tetap sama seperti yang terdapat pada spur gear normal. Poros penggerak roda gigi harus berada 90 satu dengan lainnya serta garis tengah yang memotong. Mekanik sering kali akan menemukan penggerak roda gigi lurus ditiruskan digunakan dimana diperlukan penggerak roda gigi sederhana namun kuat, dalam hal ini roda gigi eksentrik di dalam cone crusher Roda gigi spiral ialah roda gigi serong yang sama dengan perangkat roda gigi helikal. Beban sekarang dapat diangkut pada dua gigi sekaligus. Contoh gearing seperti ini merupakan roda gigi differensial utama yang berbeda di dalam mobil. Roda gigi-roda gigi ini sering berada dalam perangkat yang disesuaikan. Dengan membuat sudut gigi-gigi lebih besar, poros tidak lagi harus menyimpang sepanjang garis tengah, sehingga memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar pada penggerakan serta pemasangan gearbox.
Roda gigi-
roda gigi ini akan selalu berpasangan dan sering dibungkus (roda gigi dipasang pada posisi yang benar dan pengerjaan beban rendah akan dibiarkan memukul dan menggosok permukaan yang lainnya). Roda gigi-roda gigi ini dikenal dengan nama roda gigi hypoid, spiroid dan helicon. 7. Roda gigi dengan Poros Simpangan atau Miring
Cacing: memberikan rasio reduksi maksimum untuk jarak tengah yang ditentukan. Pekerjaan tenang dan lancar. Digunakan hanya untuk mengurangi kecepatan. Pada umumnya tidak dapat menggerakkan kembali dengan rasio lebih besar dari 20:1. Area kontaknya luas, sehingga kapasitas beban tinggi meski pekerja meluncur. Poros hampir selalu sudut siku-siku Helikon: menahan. Thread khusus membentuk pada pinyon silinder yang bertaut dengan face gear. Kemampuan pengangkutan beban sama dengan Spiroid. Baik untuk produksi masal karena mudah ditempa atau ditekuk.
[email protected]
120
Helikal: simpangan: Juga dikenal sebagai gear spiral. Sama penampilannya dengan gear helikal yang biasa. Kapasitas muatan rendah karena area kontak gigi rendah. Pada prinsipnya dipakai untuk memberikan variasi yang luas pada rasio kecepatan tanpa mengubah jarak tengah atau ukuran gear. Bisa digunakan dengan non interseksi, poros tak sejajar. Beveloid: Sifatnya. Memberikan gerakan yang akurat tidak terpengaruh oleh kesalahan pemasangan atau variasi. Kapasitas beban rendah. Bisa dipakai pada backlash nol. Sering dipakai pada instrumen pengukur ketepatan. Biasanya dipakai untuk gear poros simpangan tetapi juga cocok untuk poros menyimpang dan paralel. Kekurangannya mungkin pada biaya. Bevel rata: Jenis gear yang paling sederhana untuk poros. Biasa dipakai pada poros yang berpotongan pada sudut siku-siku, tetapi bisa juga dipakai pada pertemuan poros pada sembarang sudut. Dirancang berpasangan, sehingga tidak selalu dapat dipertukarkan. Poros dan bearing penahan harus kaku guna menjaga kontak gigi yang tepat.
Spiroid: Sifatnya. Pinyon tirus bertaut dengan roda gigi jenis face. Kontak garis pada seluruh permukaan memberikan kapasitas beban yang tinggi.
Hypoid: sama dengan gear spiral-bevel kecuali poros-poros tersebut tidak memotong. Pengoperasiannya juga lebih halus dan lebih tenang dan lebih kuat untuk rasio yang telah ditentukan. Karena poros-poros tidak memotong, bearing dapat dipasang pada kedua sisi untuk rigiditas yang tinggi. Mengizinkan rasio gerakan yang sangat tinggi. Sudut poros biasanya 90, tetapi sudut-sudut lainnya adalah mungkin. Memiliki kapasitas muatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran dan rasio yang sama dari gear spiral-bevel
[email protected]
121
Spiral bevel: mengangkut muatan yang lebih tinggi dan bekerja lebih tenang dibanding gear bevel lurus. Tapi lebih mahal dan memiliki gaya aksial lebih besar. Karena gigi membentuk pada satu sudut ke poros rotasi, muatan dapat didistribusikan pada dua atau lebih gigi pada satu jarak, tergantung pada sudut spiral. Cavex worm: Proprietary gear dengan ulir pada worm cekung yang bertaut dengan gigi gear convex. Memberikan tekanan kontak gigi yang lebih rendah serta lubrikasi yang lebih baik.
Face: Sama dengan bevel gear, tetapi berpasangan dengan pinyon helikal atau spur. Pemasangan pinyon bukan masalah penting karena bersamaan dengan bevel gears. Juga bisa dipakai dengan poros yang menyimpang. Kapasitas beban kurang dari bevel gear lurus dengan ukuran yang sama. Zerol: Sama dengan spiral bevel tetapi dengan gigi yang tersusun agar beban thrust sama dengan bevel lurus.
Penggerak kerucut: Jenis proprietary dimana bentuk cacingnya menyerupai sebuah jam kaca dan memiliki ulir pembungkus ganda untuk menambah luas kontak keseluruhan, sehingga meningkatkan kapasitas beban. Gambar 6.23 Jenis-jenis Roda gigi Miring 6.4.2 Jenis-jenis Gearbox Mekanik akan mengetahui bahwa akan ada lebih dari satu perangkat roda gigi atau pasang yang terdapat pada penggerak dan perangkat ini akan dimasukkan ke dalam sebuah kotak. Wadah atau kotak ini akan memberikan lima fungsi utama yang penting bagi unjuk kerja roda gigi serta proses kerja yang efektif: 1. Beberapa cara melindungi dari debu dan kotoran 2. Memuat dan menyuplai pelumasan ke roda gigi dan bearing saat roda gigi dan bearing bekerja
[email protected]
122
3. Meluruskan roda gigi dengan benar dan memungkinkan pengapungan bagian ujung yang benar pada bearing penahan 4. Mampu menanggung resultan torsi yang diakibatkan dari operasi roda gigi saat dibebani 5. Memungkinkan kemudahan pemasangan sebagai satu unit yang menyatu 1. Gearbox Yang Dipasang di Poros Seperti namanya, kotak-kotak ini dipasang langsung pada poros penggerak akhir dan memerlukan beberapa cara atau lengan torsi untuk mencegah berputarnya kotak. Banyak terdapat pada konveyor karena kotak-kotak ini akan memungkinkan penginstalasian yang sederhana,
biasanya memakai
penggerak sabuk atau motor hidrolik langsung.
Gambar 6.24 Gearbox yang dipasang langsung pada poros 2. Gearbox Helikal In-line Gearbox ini biasanya dipakai pada aplikasi sederhana atau ringan. Poros input dan output berada pada satu garis, seperti pada namanya. juga umum dimana motor dipasang langsung di dalam gearbox.
[email protected]
Cara ini
123
Gambar 6.25 Gearbox inline 3. Gearbox Miring atau Helikal Paralel/Sudut Siku-siku Gearbox ini tidak berbeda di dalam rancangannya serta pemakaiannya kecuali cara penginputannya ke dalam box. Model-model box ini terutama dipakai pada penggerakkan dengan beban atau daya yang tinggi untuk kekuatan pemasangan dan penguatan. Kerap kali dipasangkan langsung di antara motor dan poros penggerak sebagai unit penggerak. 4. Gearbox Paralel Poros input dan output berada pada satu garis satu sama lainnya.
Hanya
ada dua pilihan pemasangan untuk gearbox paralel- poros berada pada satu sisi atau berlawanan.
[email protected]
124
Gambar 6.26 Poros Paralel 5. Gearbox Bevel Instalasi
roda
gigi
pertama
adalah
bevel
sudut siku-siku
sehingga
memungkinkan poros input memasuki sudut siku-siku pada box. Ada banyak pilihan penggerakkan karena input dapat ditempatkan dimana saja dari kelima posisi, ujung box, atau salah satu dari empat posisi ujung.
Gambar 6.27 Bevel – helikal sudut siku-siku 6. Gearbox Ulir Gearbox ini bekerja dengan cara penyekrupan antara profil poros input terhadap gigi-gigi roda output. Cara ini menghasilkan rasio reduksi tinggi dan
[email protected]
125
kemampuan overload sementara menjaga gearbox agar tetap sangat rapi. Keuntungan lain dalam menggunakan penggerak ulir adalah penggerakan satu arah, artinya poros input tidak akan berputar karena poros output tanpa terpengaruh beban pada poros output. Gearbox ini hanya diterima dengan penggerakan sudut siku-siku.
Gearbox ulir mudah dipasangkan dengan box
input lain, penggerak sabuk atau rantai untuk menghasilkan rasio yang lebih tinggi.
Gambar 6.28 Box Ulir 6.4.3 Merawat Gearbox Tanpa melihat seberapa baik sebuah gearbox,
gearbox akan memerlukan
beberapa perwatan dan penggantian pelumas. Tim service besar pengaruhnya pada terhadap seberapa baik gearbox bertahan kerja dengan melihat cara pemasangannya, pengoperasiannya dan perawatannya. 6.4.4 Menginstal Gearbox Pada semua gearbox kecuali yang ‘Dipasang di Poros’, selalu terdapat kerangka atau alat penaik (lug). Bagian ini akan memungkinkan mekanik untuk memasang box ke dalam konstruksi alat yang bekerja. Konstruksi tersebut harus cukup kuat untuk mengatasi tenaga serta torsi yang besar yang dihasilkan penggerakkan, artinya apapun torsi yang diperlukan untuk menggerakkan alat, ditransmisikan kembali ke dalam konstruksi pemasangan tetapi dengan putaran yang berlawanan.
Struktur tersebut sebaiknya juga
membantu mekanik dalam memudahkan pelurusan poros dan penginstalasian motor penggerak.
[email protected]
126
Catatan: Pelurusan poros yang baik mengurangi kemungkinan kegagalan pada bearing dan kopling. Mekanik harus mengetahui bobot yang terlibat serta posisi atau lug pengangkatan gearbox yang benar sebelum memindahkan atau mengangkat gearbox.
Untuk memastikan tidak ada kerusakan pada gearbox atau poros,
angkatlah dengan posisi dan alat yang benar. 6.4.5 Pelumasan pada Gearbox Pelumasan yang benar adalah hal yang penting untuk kelangsungan dan usia pakai yang lama. Mekanik harus memastikan tingkat dan jenis pelumas yang dipakai benar dan diganti dalam periode waktu khusus sesuai dengan pabrik pembuat dan kewajiban. Semua pelumas memiliki bahan aditif untuk membantu pekerjaannya - anti-aus, anti-oxidants, anti-pembusaan,pemakaian air, dan lain-lain. Bahan-bahan tambahan ini menjadi aus saat gearbox bekerja, jadi setelah periode waktu tertentu memerlukan penggantian – selanjutnya meknik mengganti oli. Cara ini bukan hanya mengganti bahan tambahan dan oli dengan yang baru, tetapi juga membersihkan dan menghilangkan kotoran yang memasuki atau ada di dalam box. Sebagian besar gearbox tergantung pada pelumas yang digunakannya dan/atau terpercik lewat roda gigi sehingga menutupi semua komponen yang berputar di dalam.
Untuk mengerjakannya dengan benar, ketinggian pelumas harus
diperhatikan: 1. Terlalu sedikit – roda gigi tidak cukup mendapat pelumasan. 2. Terlalu banyak – mengakibatkan pemanasan berlebihan karena roda gigi harus bekerja dengan banyak oli tersebut. Pada gearbox utama, tangki pelumas luar, pompa, filtrasi, dan sistem pendinginan dipakai untuk memastikan operasi gearbox yang berkelanjutan. Tetapi ketinggian, kuantitas dan mutu masih merupakan hal yang penting. 6.4.6 Perawatan Rutin Seperti telah dijelaskan pada bagian pelumasan,
gearbox akan selalu
memerlukan pemeriksaan dan penggantian pelumas secara teratur.
Mekanik
sebaiknya menggunakan waktu pemeriksaan yang paling baik. Kondisi – jika gearbox tertutup lumpur atau kotoran, bersihkanlah agar gearbox dapat menghilangkan panas di bagian dalam.
[email protected]
127
Temperatur Saat Bekerja (running) – sebaiknya dicatat dan jika mungkin disimpan dengan menggunakan ukuran yang teratur. Informasi ini mungkin membantu mendeteksi setiap kesalahan atau masalah secara dini. Suara Bising – jika gearbox mengalami masalah, umumnya suara gearbox akan menjadi lebih bising saat bekerja. Selip balik (Blacklash)– dengan memutar poros gearbox dengan tangan (bila mungkin) mekanik akan dapat merasakan putaran (mesh) roda gigi dan melihat selip balik gearbox secara keseluruhan. Pekerjaan membuat takik atau selip balik berlebihan dapat menunjukkan kegagalan pada gigi atau keausan yang berlebihan. Pelumas – saat mekanik mengganti oli, mekanik sebaiknya memeriksa debris dan kotoran partikel logam dan tanda-tanda pemanasan berlebihan (oli terbakar) pada oli lama. Membersihkan dan memeriksa breathers – sebuah breather harus menyaring udara yang memasuki dan keluar dari gearbox. Jika terlalu kasar atau patah – kotoran akan masuk dengan mudah. Jika tersumbat – gearbox mungkin tidak sama atau seimbang dengan keadaan sekeliling. Bertekanan – merusak lapisan dengan mendorongnya sehingga oli keluar dari box. Tekanan rendah – menghisap udara dan kotoran masuk melalui pelapis. Jika semua informasi ini direkam di setiap pengerjaan mekanik supervisor dan/atau supervisor pabrik mungkin dapat memprogram pekerjaan utama untuk gearbox ini. 6.4.7 Memasang Ulang Gearbox Pada suatu waktu, setiap gearbox akan memerlukan bearing, pelapis, dan bahkan instalasi roda gigi yang baru.
Jumlah pekerjaan yang diperlukan
ditentukan oleh usia, kegagalan, beban kerja serta kerusakan yang terjadi. Karena lingkungan yang bersih merupakan suatu syarat, maka semua box harus dikembalikan ke workshop untuk diperbaiki atau diperiksa bagian dalamnya. 6.4.7.1 Melepaskan Sebelum melepaskan gearbox dari tempatnya, mekanik harus: 1. Mengetahui beban yang terdapat pada gearbox dan mengatur peralatan pengangkatan yang tepat. 2. Memastikan bahwa peralatan benar dan terisolasi sepenuhnya serta terkunci.
[email protected]
128
3. Memastikan tidak ada muatan yang akan atau dapat mengakibatkan alat ini berjalan atau berputar balik – jadi tidak ada beban pada gearbox yang hendak dilepaskan oleh mekanik. 4. Melepaskan pengaman. 5. Melepaskan kopling atau penggerak lainnya. 6. Keringkan pelumas jika memungkinkan dan catatlah kondisi dan kontaminasi (jika ada). 7. Lepaskan gearbox dari posisi yang terpasang – dengan menahan pelat (shims) dan
packers yang diketahui dan mencatat posisinya untuk
pemasangan ulang yang lebih sederhana. 6.4.7.2 Stripping Awal Apabila box telah dikembalikan ke workshop dan dibersihkan bagian luarnya, jika box masih berfungsi, mekanik perlu memutar box dengan menggunakan tangan. Cara ini dapat menunjukkan apa yang mungkin perlu diketahui oleh mekanik seperti: memeriksa selip balik yang berlebihan, suara yang sangat berisik dan daya tahan terhadap putaran atau lokasi tertentu yang keras. Pelat penutup pinggir, apabila ditandai untuk menunjukkan posisinya, dapat dilepaskan dan gasket/shim disimpan bersama penutupnya Kerangka atas selanjutnya dapat dilepaskan untuk membuka roda gigi dan poros.
Setiap poros dapat dilepaskan dan bagian dalamnya diperiksa dari
kemungkinan terdapat debris. (Jenis dan kuantitas dapat membantu menentukan alasan kegagalan akan terjadi atau telah terjadi) Semua komponen perlu dicuci dalam bahan pelarut atau dibersihkan untuk menghilangkan pelumas guna pekerjaan pemeriksaan. Diperlukan pemeriksaan yang hati-hati pada roda gigi untuk mengetahui adanya tanda-tanda keretakan yang halus atau tanda-tanda masalah lainnya (lihat bagian tentang – Jenis-jenis Kegagalan). Apabila kegagalan, kondisi, ekonomi atau biaya perbaikan telah ditentukan, bearing dan lain-lain dapat dilepaskan. 6.4.7.3 Bearing Pre-loading Karena beban pada poros menjadi lebih besar, gearbox memerlukan mutu bearing yang lebih baik dan tahan panas termal yang berasal dari pengerjaan gearbox.
Oleh karena itu saat mekanik mengkonsultasikan cara pengerjaan
yang benar, mekanik akan mendapatkan informasi mengenai pre-load atau ruang bebas yang diperlukan untuk setiap poros atau instalasi bearing.
[email protected]
129
Cara yang baik lainnya adalah dengan mencatat apa dan dimana ketebalan shim shim pada saat membuka box, karena cara ini akan membantu mekanik pada saat memasang ulang gearbox tersebut. Beberapa cara sederhana memeriksa pre-load: 1.
Feeler Gauge (a) Pasanglah bearings dan poros ke dalam kerangka tanpa gasket atau shim. (b) Kencangkan penutup hingga poros tidak lagi berputar, poros menjadi terkunci. (c) Dengan feeler gauges ukurlah jarak antara kerangka dan penutup bearing. (d) Tambahkan pengapungan bebas (free float) yang tepat yang diperlukan untuk gambar ini. Gambar terakhir ini akan menunjukkan pada mekanik ketebalan shim atau gasket yang tepat yang diperlukan untuk penutup. Jumlah shim per sisi akan diatur sesuai jenis dan pelurusan roda gigi sebenarnya. (Pada spur sederhana dan kotak helikal kecil, jumlah ganjalan adalah setengah per penutup).
2.
Feeler Gauge – Jarak bebas bearing Cara ini dilakukan apabila bearing harus dipasang pada poros atau apabila bearing dibentuk ke dalam perangkat poros.
Perangkat ini kemudian
dipasang ke dalam box. Contohnya, roller bearings tirus ganda. (a) Feeler gauges dimasukkan ke dalam bearing antara rollers dan bidang luar. (b) Kerah tirus atau kerah beban awal disesuaikan hingga jarak bebas yang benar diatur. 3.
Dial Indicator (a) Pasanglah bearing dan poros ke dalam kerangkanya dengan beberapa atau ketebalan yang sama dari gasket asli atau pengganjal yang dilepaskan. (b) Kencangkan penutup. (c) Pasanglah dial indicator agar dapat mengukur pengapungan poros. (d) Pukullah
dengan
pelan
sepanjang
menggerakkannya ke kedua arah.
[email protected]
sumbu
poros
untuk
130
(e) Catat jumlah jalannya jarum penunjuk – jika benar, pasanglah sisa baut. Jika salah, tambahkan atau lepaskan sejumlah pengganjal sesuai dengan yang diperlukan. 6.4.8 Pelurusan Roda gigi atau Pentautan Pada perangkat roda gigi dan gearbox yang sederhana, pengaturan roda gigi diatur lewat bearing dan pembuatan box (biasanya gearbox atau poros akan memiliki bearing bola deret yang dalam)(deep row ball bearing) Pada perangkat roda gigi yang lebih kompleks - ulir, bevels, herringbone, hanya pelurusan yang tepat akan memastikan pekerjaan yang benar serta usia yang lama.
Gambar 6.29 Pelurusan lateral dan radial Terminologi 1. Kelonggaran (Backlash) – jarak bebas sebenarnya antara gigi-gigi sepanjang jalur pitch. 2. Jalur pitch – jalur tengah potongan gigi yang bekerja dan jalur perangkat roda gigi yang bekerja atau berpasangan. 3. Dasar – bagian bawah lurus atau radius antara gigi-gigi. 4. Roda gigi atau roda – lebih besar dari pasangan roda gigi, biasanya yang digerakkan. 5. Pinyon – roda gigi penggerak berukuran lebih kecil. 6. Radial – penyesuaian yang dibuat untuk membawa roda gigi bertautan dengan lebih baik. 6.4.8.1 Lateral – pelurusan roda gigi agar roda gigi cocok dengan ukuran lebarnya.
[email protected]
131
1. Penggigitan/pentautan – cara dua gigi digunakan dan bekerja satu dengan lainnya. 2. Bearing Blue – bahan berwarna yang telah dicampur dengan oli sehingga melekat, mentransfer dan memberi tanda pada permukaan yang bersentuhan – sehingga tanda-tanda kontak yang akan dihasilkan teramati, mekanik dapat menentukan apakah pentautan yang benar telah dibuat. Catatan:
Jika sedang bekerja perangkat roda gigi bekas atau usang -
Jangan mengubah pelurusan apabila telah usang bahkan pula jika roda gigi dipasang dengan salah.
Permukaan roda gigi-roda gigi yang bekerja ini akan menyesuaikan
secara bersamaan. Mengubah pelurusan akan mengakibatkan tekanan tambahan yang lebih tinggi yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan secara tiba-tiba. Jika mekanik merasa ragu menyangkut kesesuaian perangkat roda gigi untuk dipakai ulang – Beritahu langsung supervisor bagian.
3. Spur dan Helikal Untuk roda gigi spur dan helikal, mekanik biasanya akan mengkhawatirkan pelurusan lateral karena pengaturan radial dikerjakan lewat kerangka gearbox. Jika roda gigi-roda gigi ini tidak dalam kondisi lurus yang benar, biasanya masih akan bergerak tetapi akan mengalami aus yang tidak merata. 4. Herringbone Karena secara efektif ini adalah dua roda gigi helikal yang berlawanan arah, mekanik harus memperhatikan pelurusan lateral.
Selama roda gigi tidak
lurus, maka hanya satu sisi hanya akan mengangkut semua beban dan akan menghasilkan gaya aksial pada bearing.
Bahkan diperlukan blue di seluruh
bagian muka gigi herringbone. 5. Cacing (Worm) Pada kotak cacing, mekanik harus memastikan apakah roda gigi semuanya telah ditengahkan secara lateral.
Pengaturan radial atau kedalaman
pemakaian diatur lewat permesinan box. 1. Jika roda tidak ditengahkan cacing hanya dapat bekerja pada bagian sisi gigi-gigi dari roda bukan bagian lebarnya. 2. Jika cacing tidak ditengahkan, mekanik akan melihat kerusakan pada bagian bawah roda karena cacing tidak berada cukup jauh ke dalam. 6.4.9 Bevel
[email protected]
132
Ini adalah instalasi roda gigi yang paling kompleks, karena radial dan lateral disesuaikan.
Pada bevel tirus, perubahan pada lateral juga akan mengubah
pengaturan radial. Pentautan atau penggigitan yang benar berarti roda gigi-roda gigi ini memiliki pengaturan backlash, radial dan lateral yang benar serta penandaan blue baik pada semua gigi untuk pemotongan spur atau penandaan bagian tengah untuk gigi-gigi potongan spiral. (Periksalah manual pengerjaan untuk penandaan blue pada box yang diperlukan). 1. Pinyon Dengan memasukkan pinyon, pentautan gigi-gigi akan menjadi dalam, melepaskan backlash dan mengubah pelurusan roda gigi. 2. Roda gigi Dengan mengubah roda gigi, mekanik dapat mengubah tautan gigi dan backlash. Penyesuaian ini tidak dapat mengubah pelurusan
Gambar 6.30 Gerakan relatif perangkat bevel gear 6.4.10 Jenis-jenis Kegagalan Penggerak roda gigi biasanya tidak akan mengalami kesalahan yang berat tanpa memberikan beberapa peringatan atau tanda-tanda sebelum terjadi kesalahan. Banyak dari gejala ini akan ditunjukkan dan dapat diamati tanpa
[email protected]
133
membongkar gearbox dari pengerjaan. Tetapi apabila mekanik benar-benar membongkar bagian dalam gearbox, akan ada banyak roda gigi yang bisa menunjukkan kegagalan. 1. Panas Apabila roda gigi bekerja dengan kondisi yang benar, roda gigi-roda gigi tersebut
akan
menunjukkan
warna
umum
yang
sama
dan
akan
memperlihatkan bagian depan pekerjaan berwarna perak halus. Jika roda gigi-roda gigi terkena panas yang berlebihan atau kurangnya pelumasan, mekanik akan menemukan warna yang kabur akibat panas. Warna-warna ini akan ditunjukkan dengan tidak meratanya warna pada gigi hingga warna biru total pada bagian depan gigi yang bekerja dan atau seluruh gigi. 2. Pelumasan Apabila perangkat roda gigi dipasang dengan benar, hal yang paling penting berikutnya adalah pelumasan. Pasangan roda gigi yang diinstal buruk bisa mengerjakan beban yang dibutuhkan, tetapi jika pelumasan salah penggerak dengan cepat menjadi tidak dapat bekerja. Bentuk-bentuk kesalahan akan ditunjukkan pada bagian depan gigi. a. Debris Membiarkan benda asing atau partikel akibat keausan tetap berada di dalam casing dan oli akan mengakibatkan keausan yang lebih abrasif. Masalahnya akan menjadi semakin kronis karena apabila proses tersebut mulai terjadi, semakin banyak debris akan dihasilkan dan semakin banyak kerusakan yang terjadi pada roda gigi dan bearing. Pola kerusakan yang terjadi berupa garis-garis yang terdapat dari bagian bawah hingga ujung setiap gigi. Begitupula di dalam box, mekanik akan menemukan partikel logam dan kotoran. Biasanya masalah ini disebabkan oleh masuknya kotoran – jadi breather dan pelindung gearbox harus diperiksa.
Mungkin saja masalah tersebut
disebabkan breather perlu di upgrade atau kondisinya dimana diperlukan periode waktu yang lebih pendek antara penggantian-penggantian oli guna menjaga kontaminasi berada pada batas yang dapat ditolerir. b. Jenis yang salah Meski tidak dipungkiri semua oli melumasi, tetapi tidak benar jika setiap oli akan melakukannya. Agar gearbox industri tertentu bekerja secara
[email protected]
134
efektif, oli harus memiliki kekuatan film yang cukup serta bahan tambahan untuk menangani muatan yang dikerjakan. (a) Terlalu ringan Petunjuk yang memperlihatkan oli terlalu ringan adalah tanda goresan pada bagian depan gigi. Goresan-goresan ini disebabkan karena bagian permukaan gigi secara terus menerus menjadi beradu satu dengan lainnya dan beberapa fusi permukaan atau pengelasan yang berlangsung.
Gearbox akan menjadi berisik, menjadi panas
dan saat pergantian oli akan banyak terdapat kandungan logam. (b) Terlalu berat Jika oli terlalu kental, akan dapat mengakibatkan kondisi pelumasan menjadi kurang. Karena oli menjadi lebih kental, dua hal akan terjadi: 1. Roda gigi harus bekerja lebih keras untuk menekan keluar oli antara bagian-bagian depan yang bekerja – sehingga akan menimbulkan panas. 2. Kemampuan oli melindungi semua roda gigi dan bearing di dalam gearbox menjadi
terbatas.
Hal
ini
akan menyebabkan
kekurangan pelumasan untuk beberapa komponen yang terdapat di dalam gearbox. Kondisi ini akan menyebabkan pemanasan pada
roda
gigi
dan/atau
timbulnya
goresan
pengelasan
permukaan gigi. c. Bahan Tambahan yang Salah Beberapa bahan tambahan yang terkandung di dalam oli menentukan kemampuannya dalam menangani tekanan berlebihan yang dihasilkan serta tidak meratanya permukaan roda gigi.
Pemilihan jenis oli yang
benar dan zat tambahannya sebaiknya dilakukan berdasarkan data-data dari pabrik pembuat, bersama supplier pelumas, pengetahuan tentang kondisi kerja dan pengerjaannya.
Penggunaan oli yang salah akan
mengakibatkan kerusakan sebelum periode servis yang harus dilakukan, oleh karena itu memungkinkan terjadinya kerusakan yang lebih cepat. Tanda-tanda terjadinya kerusakan yang lebih cepat adalah: –
oli kehilangan kekentalannya (viscosity) selama masa penggantian standar
– oli masih bersih tetapi banyak logam yang hilang
[email protected]
135
– korosi bagian dalam atau serangan bahan kimia di bagian dalam box. d. Bahan Pelumas tidak berubah Karena oli bekerja terus menerus, kwalitas oli (bahkan oli sintetis) akan menurun. Hingga pada akhirnya oli tersebut tidak akan memiliki kekuatan film yang dibutuhkan.
Biasanya saat itu juga oli juga akan menjadi
bersifat korosif, sehingga kerusakan pada gearbox menjadi lebih cepat. Periode pengerjaan yang benar atau pengujian kondisi oli secara teratur merupakan kewajiban guna memastikan usia yang panjang dari gearbox. Oli dengan kondisi ini akan menjadi lebih encer dibanding pada pemakaian awal dan akan bersifat asam. 3. Overloading 1. Plastic Flow Apabila mekanik memeriksa roda gigi, mekanik akan memperhatikan bahwa bentuk pinggiran roda gigi menjadi tidak teratur atau pada bentuk gigi-gigi pada roda gigi. tidak
Hal ini menunjukkan bahwa telah menjadi lunak,
diperkeras dengan baik
atau telah mengalami
overloading.
Perubahan pada bagian pinggir disebabkan oleh perubahan logam karena disebabkan beban, sehingga memungkinkan bagian pinggir menjadi berubah bentuknya. Jika roda gigi masih dalam kondisi yang baik, pemutaran atau perubahan pada bagian pinggir dapat digerinda secara hati-hati dengan membuat sedikit penumpulan (chamfer) pada bagian pinggir roda gigi. (Jika mungkin gearbox ini perlu dipasang pada posisi dengan beban dikurangi) 2. Overload Jika permukaan terlihat tergores dan materi terlepas tidak merata dari semua bagian permukaan kerja, maka penyebabnya bisa merupakan overloading.
Pemeriksaan harus dilakukan menyangkut seberapa baik
pentautan diatur dan pada beban gearbox sebenarnya. 4. Kerusakan pada permukaan/goresan/lobang Ada dua kondisi yang dapat mengakibatkan kerusakan ini: 1. Debris yang terdapat pada kontak permukaan kerja dari roda gigi. Ketidakteraturan permukaan atau kerusakan permukaan setempat yang mengakibatkan keretakan terbentuk. 2. Hati-hati saat bekerja pada kondisi-kondisi di atas karena keduanya mengurangi luas permukaan sentuh dan dapat mengakibatkan kerusakan
[email protected]
136
permukaan yang lebih jauh. Selain itu, debris yang dihasilkan dapat mengakibatkan kerusakan lebih jauh jika tidak dibersihkan atau dibiarkan mengendap oleh pelumas. Jumlah kerusakan permukaan yang sedikit tidak akan mengambil banyak perhatian, tetapi alasan terjadinya perlu diketahui. 5. Pengaturan yang salah Masalah berikut berhubungan dengan bevel gears, karena semua jarak bebas radial ditetapkan oleh jarak pusat kerangka. Pelurusan yang salah – mengurangi luas permukaan kontak adalah satu-satunya masalah yang dapat diralat oleh mekanik 6. Pentautan terlalu dalam Untuk pengerjaan yang benar, semua roda gigi yang berpasangan memerlukan jarak bebas antara bagian dasar dan ujung.
Jika mekanik
memperhatikan kerusakan pada bagian dasar serta pembulatan di bagian ujung pada kedua sisi, kemungkinan besar adalah pentautan roda gigi terlalu dalam dan kontak sesungguhnya telah terjadi. 1. Jika permukaan gigi benar sesuai gambar maka roda gigi dapat diatur kembali dengan benar. 2. Jika bagian depan gigi menunjukkan tanda-tanda keausan maka diperlukan perhatian yang ekstra hati-hati. Mekanik tidak boleh mengatur kembali posisi relatif roda gigi dan pengganjalan, tetapi jarak bebas harus dibuat. Gerindalah atau mesinkan secara hati-hati tip atau diameter tirus luar dari pinyon hingga jarak bebas dibuat.
Bersihkan bagian pinggir
yang tajam atau kasar dan atur kembali dengan menggunakan ketebalan shim yang asli baik pada roda gigi maupun setting pinyon. 7. Pentautan tidak cukup Jika tanda-tanda keausan menunjukkan dangkal atau backlash berlebihan, mungkin bevel gear tidak bertautan dengan benar. 1. Jika permukaan gigi benar sesuai dengan gambar maka roda gigi dapat direset dengan benar. 2. Jika gigi-gigi telah usang – tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya, kurangnya penggerindaan ulang pada permukaan untuk memperbaharui
dan memperbaharui
kembali roda gigi-roda gigi.
Mekanik sebaiknya tidak mereset pentautan roda gigi yang telah usang. (Jika roda gigi-roda gigi ini masih bisa bekerja dalam jangka waktu yang
[email protected]
137
lama maka jika diperlukan, setelah mengubah dan membahas bersama supervisor mekanik, roda gigi-roda gigi ini dapat digunakan kembali hingga penggantian nanti. Tidak dianjurkan tetapi bisa dilakukan) Troubleshooting Apabila mekanik mengerjakan atau memeriksa gearbox, mekanik sebaiknya mengamati kondisi gearbox. Mekanik sebaiknya mencatat hal-hal berikut: 1. Panas
Tanda-tanda overloading atau kurangnya pelumasan atau kegagalan pendinginan jika diatur:
Apakah box lebih panas lebih panas dari biasanya atau lebih dari 30oc di atas luas sekeliling atau sekitar?
Panas atau bau terbakar di sekitar box?
Tingkat ketinggian pelumasan, jenis yang salah atau terlalu penuh?
Bising
Suara penggerindaan, bunyi benda jatuh, pukulan?
2. Kondisi oli
Perubahan warna pada oli karena panas?
Perubahan warna karena masuknya kotoran dan debu?
Apakah ada partikel logam yang halus?
3. Bocor
Pelindung tidak berfungsi atau sudah usang?
Kerusakan pada bearing?
Beban samping yang berlebihan pada poros – poros melentur?
Pelumas terlalu banyak – kebocoran pada breather?
Breather terblok – tekanan yang berlebihan pada box?
Poros bergerak tidak seimbang
Bearing usang atau tidak bekerja dengan baik?
Putaran bearing pada kerangka atau pada poros?
Kelonggaran pada kaitan gigi (back lash)
Roda gigi sudah usang?
Pengaturan yang salah?
[email protected]
138
6.5 Sabuk Gilir Sabuk jenis datar ini dibedakan melalui rancangan bergerigi cetakan pada bagian permukaan dalam. Bentuk bergerigi ini, apabila dikombinasikan dengan pulley memastikan apakah pulley yang digerakkan tidak akan tergelincir atau mengubah pengaturan relatif pada pulley yang digerakkan. Karena hal inilah, sabuk ini sering disebut sabuk bergilir atau sinkronisasi (membuat rasio poros tetap, sama dengan penggerak rantai). Karena hal ini, sabuk dapat dibuat sangat keras dan sering digunakan pada proses pengaturan yang baku, sehingga menghilangkan kebutuhan akan pengatur atau take-ups. Ada dua rancangan dasar yang tersedia: 1.
Yang asli – gigi trapesoid persegi.
2.
Daya lebih tinggi yang lebih baru – bentuk gigi gear spur. Bentuk-bentuk yang berbeda ini tidak kompatibel jadi jangan mencampur jenis pulley campuran dan/atau sabuk.
Kedua rancangan tersedia dalam bentuk materi senyawa karet atau polyurethane – pemakaiannya tergantung pada kondisi pekerjaan.
Gambar 6.31 Timing Belt 6.5.1 Sabuk Sambungan atau Gabungan Pada awalnya dirancang sebagai sabuk darurat, sabuk sambungan atau gabungan dengan materi terbaru sekarang dilihat sebagai suatu pemecahan bagi
[email protected]
139
beberapa permasalahan penggerakkan. Karena kita sering memiliki rangkaian poros penggerak kompleks dimana pulley dan penggerak harus dipasang dibagian tengah antara bearings, clutches, atau couplings, kemudian pemakaian sabuk tidak berujung yang telah menjadi sulit dan memakan waktu untuk memasang dan menyesuaikannya. Maka pemakaian sabuk ini menjadi efisien dan efektif. Pada dasarnya ada dua rancangan yang tersedia dari jenis sabuk ini, tanpa melihat bentuk yang diperlukan: 1.
Panjang penyabukan yang berkesinambungan yang dipotong menurut panjangnya dan disambung dengan clip atau pengeleman khusus.
2.
Potongan bahan
koneksi
satuan
yang
terhubung
bersama untuk
membentuk satu ukuran panjang berlanjut sesuai yang diperlukan. 3.
Yang harus diperhatikan adalah mekanik harus menggunakan bagian dari sabuk yang disambung yang benar untuk penggerakkan yang tengah dibahas.
Gambar 6.32 Metode Penyambungan 6.5.2 Sabuk Bundar Sabuk bundar bentuknya benar-benar bundar. Sabuk bundar sering dipakai sebagai penyabukan darurat apabila dapat disuplai sesuai ukuran panjangnya yang harus dipotong dan disambung untuk setiap aplikasi. Untuk menyambung sabuk, mekanik harus menggunakan pengencang
[email protected]
140
bagian tengah mekanik atau pengeleman (lihat Gambar 4). Keuntungan dari bentuk ini adalah ia dapat bekerja di hampir semua bentuk Vee pulley tanpa harus mengubah ukuran penampung.
Oleh karena itu satu reel dari sabuk
bundar akan menyediakan sabuk darurat untuk hampir semua penampang dan ukuran. Aplikasi lainnya adalah untuk menyuplai penggerakkan pada part atau box conveying. Untuk aplikasi ini, sabuk bundar ditempatkan pada satu bagian panjang
loop
seperti
sabuk
standar.
Sabuk
ini
digunakan
karena
kemampuannya mengatur dengan kondisi ketidaklurusan dan pemutaran yang sering ditemukan pada sistem penghantaran ini. 6.5.3 Sabuk Khusus Sabuk ini adalah sabuk yang telah dirancang untuk pekerjaan khusus selain penggerakkan dengan rasio tetap atau kecepatan konstan.
Sabuk-sabuk ini
dirancang untuk menangani pengerek pitch pulley variabel, dan lebih lebar serta lebih kaku dibanding penyabukan lain yang ada. Penggerak pitch variabel bekerja dengan mendorong secara bersamaan atau memisahkan potongan pulley satuan sementara pulley pasangan mengerjakan sebaliknya.
Oleh karenanya, seseorang dapat mengubah kecepatan poros
hasilnya sementara penggerak tengah bekerja dari penggerak penambah atau pengurang.
Gambar 6.33 Sabuk dengan kecepatan bervariasi 6.5.4 Troubleshoot Semua kesalahan yang menyangkut penggerak sabuk dibagi dalam tiga kategori dasar, antara lain:
[email protected]
141
1.
Pemasangan yang salah – Jika pulley dan poros belum diluruskan dengan benar, tekanan yang tidak merata atau tidak semestinya disebabkan pada sabuk atau instalasi sabuk.
2.
Perlindungan yang tidak memadai - Jika kotoran dan/atau benda asing dibiarkan memasuki area yang bersentuhan dengan pulley/sabuk, hal tersebut mengakibatkan tekanan dan kondisi keausan.
Jika pengaman
tidak dapat menahan debu dan kotoran, gesekan-gesekan yang meningkat pada sabuk/pulley akan mengakibatkan tekanan dan aus. 3.
Kontaminan – materi-materi seperti pelapis sabuk, gemuk dan minyak pelumas akan merusak penyabukan dan mengakibatkan kesalahan.
[email protected]