BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Karakter, Capacity serta Capital yang dimiliki oleh pelanggan PT. Nusantara Surya Sakti Kupang cukup baik, namun masih ada beberapa pelanggan yang memiliki karakter, Capacity serta Capital yang kurang baik. Dan dari sisi Colleteral dan Condition PT. Nusantara Surya Sakti Kupang kurang memperhatikannya, karena para pelanggannya dapat memiliki barang yang diinginkannya tanpa harus menyerahkan sejumlah barang jaminan tertentu. dengan colleteral, PT. Nusantara Surya Sakti Kupang juga kurang memperhatikan hal ini. 2. Sistem pengendalian yang ada pada perusahaan sudah cukup baik dalam melakukan pengendalian terhadap resiko piutang. 3. Tahun 2005 sampai tahun 2007, perputaran piutang sebesar 11 kali. Sedangkan umur rata – rata piutang tahun 2005 selama 34 hari, tahun 2006 selama 31 hari, dan tahun 2007 selama 32 hari. 4. Current rasio untuk tahun 2005 sebesar 203 %, tahun 2006 sebesar 278 %, dan tahun 2007 sebesar 262 5. Woring capital turnover tahun 2005 adalah sebesar 3,75 kali, untuk tahun 2006 adalah sebesar 2,81 kali, dan tahun 2007 adalah sebesar 5,73 kali. Hal ini dianggap kurang baik karena berada dibawah standar rasio 12 kali.
6.2 Saran Dari kesimpulan diatas dapat dibuat saran – saran sebagai berikut : 1. PT. Nusantara Surya Sakti Kupang Perlu melakukan pengendalian terhadap piutang secara intensif dan aktif dengan melakukan pembinaan terhadap petugas kredit dan penilaian terhadap calon debitur dengan memperhatikan criteria 5 C yaitu : character, Capacity, Capital, Colleteral, Condition. 2. Perputaran piutang masih berada dibawah standar, karena itu pihak PT. Nusantara Surya Sakti Kupang harus memperhatikan kebijakan – kebijakan pemberian kredit dan syarat – syarat kredit yang diberikan kepada pelanggan seperti : Penagihan piutang hendaknya secara intensif dan aktif sesuai dengan persyaratan kredit yang ditetapkan dan menetapkan kebjaksanaan pembayaran kredit agar konsumen merasa tertarik unuk membayar lebih cepat. 3. Melaksanakan penagihan piutang secara intensif dengan cara mendatangi debitur yang sering menunggak atau terlambat membayar dan untuk mengurangi resiko semakin menumpuknya piutang dan tidak terbayarnya piutang maka perusahaan dapat membatasi jumlah piutang – piutangnya. Pembatasan piutang ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi penjualan kredit. 4. PT. Nusantara Surya Sakti Kupang harus lebih selektif dalam menentukan pelanggan, agar dapat menghindari semakin menumpuknya investasi dalam piutang yang disebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pelanggan tepat pada waktunya.
5. Menyempurnakan administrasi pengelolaan piutang dagang agar dapat membantu
kelancaran
perusahaan
dalam
mengumpulkan
piutang
dagangnya. Administrasi pengelolaan piutang selain untuk mengatur dokumen – dokumen juga bertujuan untuk mengawasi dipatuhinya syarat – syarat pembayaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafafarudin. Alat – alat Analisis dan Pembelanjaan. Andiofset. Yogyakarta. 1993. Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta. 1995. Kartadinata, Abas. Pembelanjaan Pengantar Manajemen Keuangan. Rineke Cipta. Yogyakarta. 1990. Manullang, M. Pengantar Manajemen Keuangan. Penerbit ANDI. Yogyakarta. 2005. Munawir, S. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta. 1993. Ryanto, Bambang. Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi II. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta. 1995. Sartono, Agus. Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta. 1998. Syamsuddin, Lukman. Manajemen Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1994. Weston, J. Fred dan T.E. Copelland. Manajemen Keuangan. Erlangga. Yogyakarta. 1997.
Lampiran 1 PT. NUSANTARA SURYA SAKTI KUPANG NERACA PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2005
Aktiva Aktiva lancar Kas Bank Piutang dagang Cadangan kerugian piutang Persediaan Total aktiva lancar Aktiva tetap Tanah Gedung Akumulasi penyusutan gedung Kendaraan Akumulasi penyusutan kendaraan Peralatan Akumulasi penyusutan peralatan Total aktiva tetap Total aktiva Passiva Hutang jangka pendek Hutang dagang Hutang pajak Total hutang jangka pendek Hutang jangka panjang Hipotik Total hutang jangka panjang Modal Total passive
Sumber : PT. Nusantara Surya Sakti Kupang
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
650.000.000 975.500.000 287.335.000 272.968.250 272.875.000 2.171.343.250
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
150.000.000 300.000.000 14.250.000 637.000.000 63.000.000 84.643.750 26.381.250 1.068.012.500 3.234.355.750
Rp Rp Rp
981.525.000 84.725.000 1.066.250.000
Rp Rp Rp Rp
1.205.780.125 1.205.780.125 962.325.625 3.234.355.750
Lampiran 2 PT. NUSANTARA SURYA SAKTI KUPANG NERACA PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006
Aktiva Aktiva lancar Kas Bank Piutang dagang Cadangan kerugian piutang Persediaan Total aktiva lancar Aktiva tetap Tanah Gedung Akumulasi penyusutan gedung Kendaraan Akumulasi penyusutan kendaraan Peralatan Akumulasi penyusutan peralatan Total aktiva tetap Total aktiva Passiva Hutang jangka pendek Hutang dagang Hutang pajak Total hutang jangka pendek Hutang jangka panjang Hipotik Total hutang jangka panjang Modal Total passive
Sumber : PT. Nusantara Surya Sakti Kupang
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1.013.905.575 1.828.817.500 499.211.500 24.960.575 472.875.000 3.789.849.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
150.000.000 300.000.000 15.000.000 637.000.000 70.000.000 84.643.750 29.381.250 1.057.262.500 4.847.111.500
Rp Rp Rp
1.263.470.850 195.265.650 1.361.725.000
Rp Rp Rp Rp
1.161.850.250 1.161.850.250 2.226.524.750 4.847.111.500
Lampiran 3 PT. NUSANTARA SURYA SAKTI KUPANG NERACA PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
Aktiva Aktiva lancar Kas Bank Piutang dagang Cadangan kerugian piutang Persediaan Total aktiva lancar Aktiva tetap Tanah Gedung Akumulasi penyusutan gedung Kendaraan Akumulasi penyusutan kendaraan Peralatan Akumulasi penyusutan peralatan Total aktiva tetap Total aktiva Passiva Hutang jangka pendek Hutang dagang Hutang pajak Total hutang jangka pendek Hutang jangka panjang Hipotik Total hutang jangka panjang Modal Total passive
Sumber : PT. Nusantara Surya Sakti Kupang
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
736.470.000 1.080.545.000 499.211.500 24.960.575 273.054.575 2.564.320.500
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
275.640.000 479.800.000 24.280.000 937.000.000 98.550.000 332.500.000 148.729.093 1.753.380.907 4.317.701.407
Rp Rp Rp
841.545.100 138.005.500 979.550.600
Rp Rp Rp Rp
1.141.584.750 1.141.584.750 2.196.566.057 4.317.701.407
Lapiran 4 LAPORAN RUGI – LABA PER 31 DES 2005
Penjualan tunai Penjualan kredit Total penjualan HPP Laba kotor Biaya operasional Biaya administrasi dan umum Biaya telp dan fax Biaya listrik dan air Biaya promosi Biaya lain – lain Total biaya operasional Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih
Rp Rp Rp Rp Rp
Sumbar : PT. Nusantara Surya Sakti Kupang
Rp Rp Rp Rp Rp
1.261.880.100 2.889.851.811 4.151.731.911 2.961.207.000 1.190.524.911
Rp Rp Rp Rp
824.000.150 336.524.761 54.978.714 311.546.047
290.500.000 31.400.150 22.600.000 445.000.000 34.500.000
Lapiran 5 LAPORAN RUGI – LABA PER 31 DES 2006
Penjualan tunai Penjualan kredit Total penjualan HPP Laba kotor Biaya operasional Biaya administrasi dan umum Biaya telp dan fax Biaya listrik dan air Biaya promosi Biaya lain – lain Total biaya operasional Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih
Rp Rp Rp Rp Rp
Sumbar : PT. Nusantara Surya Sakti Kupang
Rp Rp Rp Rp Rp
2.389.392.500 4.435.559.274 6.824.951.774 5.459.961.419 1.364.990.355
Rp Rp Rp Rp
857.250.100 507.740.255 76.161.038 431.579.217
290.500.000 33.200.100 23.300.000 475.250.000 35.000.000
Lapiran 6 LAPORAN RUGI – LABA PER 31 DES 2007
Penjualan tunai Penjualan kredit Total penjualan HPP Laba kotor Biaya operasional Biaya administrasi dan umum Biaya telp dan fax Biaya listrik dan air Biaya promosi Biaya lain – lain Total biaya operasional Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih
Rp Rp Rp Rp Rp
Sumbar : PT. Nusantara Surya Sakti Kupang
Rp Rp Rp Rp Rp
2.820.430.000 6.300.239.722 9.120.669.722 7.514.120.000 1.606.549.722
Rp Rp Rp Rp
935.204.500 671.345.222 100.701.783 570.643.439
315.000.000 33.650.000 23.754.500 525.675.000 37.125.000