BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Koperasi Tri Dharma adalah sebuah koperasi yang memiliki anggota yang memiliki kesamaan kepentingan, yaitu para pedagang kaki lima di Jalan Malioboro walaupun mereka berasal dari daerah yang berbeda. Kepentingan mereka dapat dipenuhi melalui salah satu jalan yaitu koperasi. Koperasi Tri Dharma terbentuk dengan sistem bottom-up. Sebagai lembaga yang terbentuk dari keinginan anggotanya sendiri, membuat Koperasi Tri Dharma menjadi jawaban sebagai lembaga yang memberikan solusi perekonomian bagi para pedagang kaki lima tersebut.
2.
Sejak Koperasi Tri Dharma berdiri hingga saat ini ada tantangan dan kendala yang menghambat perkembangan mereka. Tantangan dan kendala tersebut yaitu regenerasi pengurus koperasi yang tidak berjalan dengan baik. Anggota koperasi hanya fokus dengan kegiatan perekonomian mereka dan enggan berpartisipasi menjadi pengurus selain itu oleh struktur pengurus yang hanya berubah jabatan namun tidak dengan individunya menyebabkan regenerasi pengurus yang ada di Koperasi Tri Dharma yang tidak berjalan dengan baik sehingga menyulitkan pengurus koperasi untuk melanjutkan kepengurusan
104
mereka kepada struktur pengurus yang baru. Kendala dalam struktur kepengurusan koperasi disebabkan karena kurangnya SDM dalam pengurus yang ada saat ini. Struktur kepengurusan saat ini masih kekurangan karyawan karena tingkat partisipasi anggota yang masih rendah dalam sistem pengelolaan koperasi. Para pengurus yang ada saat ini belum menguasai sistem manajerial koperasi sehingga belum ada manajer koperasi di Koperasi Tri Dharma. Adanya manajer koperasi sebenarnya dapat memiliki keleluasaan untuk membuat berbagai macam alternatif program usaha agar koperasi dapat maju dan berkembang namun karena Koperasi Tri Dharma belum memiliki manajer koperasi sehingga mengakibatkan kurangnya diversifikasi unit usaha. Kurangnya diversifikasi unit usaha ini juga diakibatkan oleh kurangnya kerjasama yang dilakukan Koperasi Tri Dharma dengan lembaga-lembaga keuangan lain. Kerjasama yang sering dilakukan saat ini adalah dengan pihak pemerintah, yaitu Disperindagkoptan Kota Yogyakarta dan Dekopin Yogyakarta, namun kerjasama tersebut hanya dalam bentuk sebatas diklat-diklat sehingga Koperasi Tri Dharma masih mengalami kesulitan untuk mengembangkan usaha mereka. 3.
Sebagai upaya untuk menghadapi tantangan dan kendala yang menghambat perkembangan mereka, Koperasi Tri Dharma memiliki strategi-strategi
yang mereka lakukan untuk mempertahankan
eksistensi mereka. Strategi tersebut yaitu memanfaatkan relasi sosial yang sudah ada antar anggota Koperasi Tri Dharma Relasi sosial
105
tersebut berupa kerjasama antar para pedagang yang menimbulkan rasa kekeluargaan diantara pedagang tersebut. Rasa kekeluargaan terbentuk karena para pedagang tersebut sudah saling berinteraksi satu sama lain sejak Koperasi Tri Dharma belum terbentuk. Adanya rasa kekeluargaan diantara para pedagang tersebut dapat mencegah timbulnya konflik yang dapat menganggu perkembangan dari koperasi itu sendiri. Koperasi Tri Dharma melakukan inovasi dalam pelayanan mereka dengan melakukan sistem “jemput bola” yaitu Koperasi Tri Dharma memberikan pelayanan kepada anggota tidak hanya di kantor saja, namun juga ada pengurus yang berada di lokasi para anggota berdagang sehingga memudahkan anggota dalam memanfaatkan unit-unit usaha koperasi. Untuk memperkuat kelembagaan mereka, Koperasi Tri Dharma menerapkan peraturan mengenai pemilihan pengurus baru, yaitu minimal 1/3 pengurus baru harus terdiri dari dari pengurus lama. Hal ini dimaksudkan untuk memperlancar proses transfer knowledge dari pengurus sebelumnya ke pengurus selanjutnya. Program usaha di Koperasi yang masih kurang beraneka ragam. Program yang sudah berjalan saat ini masih bertumpu pada sistem simpan pinjam, namun Koperasi Tri Dharma sudah mulai membuat program-program lain yang dapat meningkatkan pendapatan koperasi, contohnya melalui Unit Logistik dan Tabungan SSG. Tahun 2014, melalui Tabungan SSG ini Koperasi Tri Dharma mulai bekerjasama dengan lembaga keuangan lain, yaitu BPD Wates di dalam penyediaan tambahan dana. Program
106
tersebut juga menunjukkan mulai adanya keinginan dari Koperasi Tri Dharma untuk meningkatkan jejaring kerjasama mereka. Karena sebelumnya selama ini kerjasama yang rutin dilakukan oleh Koperasi Tri Dharma adalah kerjasama dengan pihak pemerintah. Koperasi Tri Dharma secara aktif selalu mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Disperindagkoptan Kota Yogyakarta.
B.
Saran Melihat hasil temuan di lapangan tentang penelitian ini, peneliti memberikan saran : 1.
Peran anggota koperasi sangatlah penting dalam menjalankan koperasi. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang sangat demokrasi, dengan hasil dan manfaat dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Oleh karena itu dibutuhkan pendidikan untuk para anggota mengenai partisipasi anggota dalam pengelolaan sangatlah penting untuk dilakukan agar dapat meningkatkan kesadaran serta rasa memiliki anggota terhadap koperasi sehingga regenerasi pengurus koperasi dapat berjalan dengan baik serta koperasi juga akan mendapatkan tambahan SDM yang berguna untuk struktur kepengurusan mereka.
2.
Perlu adanya tambahan kerjasama koperasi dengan pihak lembaga keuangan lain yang dapat membantu dalam pelaksanaan unit-unit usaha serta dapat meningkatkan diversifikasi unit usaha mereka. Adanya kerjasama yang dilakukan dengan lembaga keuangan lain dapat
107
membantu Koperasi Tri Dharma untuk mengembangkan unit-unit usaha mereka yang sudah ada serta dapat menciptakan alternatif unit usaha yang dapat dimanfaatkan oleh para anggota. 3.
Pemerintah melalui Disperindagkoptan perlu membuat pendidikan dan latihan yang mengajarkan secara rinci mengenai penerapan sistem manajerial koperasi. Hal tersebut dapat membantu koperasi-koperasi untuk memahami penerapan sistem manajerial koperasi dalam struktur kepengurusan koperasi. Adanya manajer koperasi dapat membantu koperasi untuk membuat berbagai macam alternatif program usaha agar anggota dapat memilih berbagai macam unit usaha tersebut yang sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga koperasi juga dapat terus maju dan berkembang.
108