112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada PD BPR Bank Bantul periode 2009-2011, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kinerja keuangan PD BPR Bank Bantul periode 2009-2011 ditinjau dari aspek Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity a. Capital (Permodalan) Hasil perhitungan rasio permodalan dari tahun 2009 sampai 2011 mengalami penurunan namun rasio CAR pada PD BPR Bank Bantul masih menunjukkan kondisi yang sehat. Rasio CAR pada tahun 2009 sebesar 40,71% dan pada tahun 2010 turun menjadi 36,92% serta pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 37,99% dengan demikian dapat disimpulkan masih ada kepercayaan masyarakat atau nasabah terhadap pihak bank dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. b. Asset (Kualitas Aktiva Produktif) Penilainan kualitas aktiva produktif pada dua rasio, rasio pertama yaitu menggunakan menggunakan rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Nilai rasio ini pada tahun 2009 adalah 7,67% pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 6,82% dan pada tahun 2011 juga mengalami penurunan kembali menjadi 6,11 % sehingga dapat dikatakan bahwa rasio kualitas aktiva
112
113
produktif dari tahun 2009-2011 berada dalam kondisi sehat. Hal ini menunjukan bahwa bank tidak dapat mengelola dana dengan baik sehingga kredit yang diberikan kurang dapat meningkatkan total aktiva produktif. Rasio kedua pada penilaian kualitas produktif yaitu menggunakan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk. Nilai rasio ini tahun 2009- 2011 berada pada kondisi yang tidak sehat. Meskipun demikian total nilai kredit kualitas aktiva produktif masih berada diantara 30% yang termasuk dalam predikat sehat. c. Management (Manajemen) Penilaian
terhadap
faktor
manajemen
berdasarkan
pada
pertanyaan/pernyataan yaitu 10 pertanyaan taupernyataan manajemen umum dan 15 pertanyaan/pernyataan manajemen resiko total faktor nilai manajemen pada tahun 2009 sebesar 75,33 poin pada tahun 2010 sebesar 75 poin dan pada tahun 2011 sebesar 77,33 poin hal ini menunjukan bahwa kinerja manajemen pada PD BPR Bank Bantul masih dalam keadaan yang cukup baik sehingga pencapaian usahanya dapat maksimal. d. Earnings (Rentabilitas) Faktor rentabilitas dinilai berdasarkan dua rasio, rasio pertama yaitu rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva (rasio ROA). Besarnya rasio ini pada tahun 2009 adalah 2,83% pada tahun 2010 mengalami
113
114
penurunan menjadi 2,50% dan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali menjadi 2,12%. Meskipun dari tahun ke tahun mengalami penurunan, namun keadaan ini tidak berpengaruh pada indikator kesehatan bank karena masih tetap dalam kondisi sehat. Rasio kedua yang digunakan pada penilaian faktor rentabilitas adalah rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (rasio BOPO). Besarnya nilai rasio ini pada tahun 2009 adalah 84,64%, pada tahun 2010 rasio ini mengalami kenaikan menjadi 84,73% dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan kembali menjadi 85,93%. Nilai rasio dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 masuk dalam predikat sehat, hal ini menunjukkan bahwa PD BPR Bank Bantul mampu meningkatkan efisiensi dalam kegiatan operasionalnya. e. Liquidity (Likuiditas) Faktor likuiditas dinilai berdasarkan dua rasio, rasio pertama yaitu rasio alat likuid terhadap utang lancar (current ratio). Nilai rasio ini pada tahun 2009 adalah sebesar 25,42%, pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 19.95% dan pada tahu 2011 mengalami kenaikan menjadi 28,11%. Walaupun pada tahun 2012 mengalami penurunan namun rasio ini masih tergolong sehat. Hal ini menunjukkan bahwa PD BPR Bank Bantul mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan alat likuid yang dimiliki. Rasio kedua adalah rasio kredit terhadap dana yang diterima (loan to deposit ratio). Nilai rasio ini pada tahun 2009 adalah sebesar 89,63%, pada tahun 2010 mengalami
114
115
kenaikan menjadi 96,60% dan pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 90,94%. Semakin kecil rasio ini menunjukkan bahwa indikator kesehatan bank semakin baik. 2. Kinerja keuangan PD BPR Bank Bantul secara keseluruhan periode 20092011 Tingkat kesehatan bank pada PD BPR Bank Bantul secara umum pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 berdasarkan nilai kredit CAMEL mengalami perubahan. Pada tahun 2009 jumlah nilai kredit CAMEL sebesar 92,51, tahun 2010 jumlah nilai kredit CAMEL mengalami penurunan menjadi 91,03 dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 92,27. Meskipun demikian perubahan yang terjadi pada tahun 2009-2011 tidak terlalu signifikan sehingga masih menempatkan tingkat kesehatan PD BPR Bank Bantul dalam predikat sehat.
B. Saran Saran yang dapat diberikan penulis antara lain: 1.
BPR harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang bersumber dari tabungan dan deposito untuk menghindari terjadinya kredit bermasalah meskipun peluang dalam menyalurkan kreditnya masih cukup luas.
2. Dalam pengeluaran biaya operasional harus tetap diperhatikan agar dapat diimbangi dengan pendapatan operasional sehingga dapat menunjang pencapaian rasio efisiensi usaha yang lebih baik.
115
116
3. Meskipun pada faktor kualitas aktiva produktif secara keseluruhan masuk dalam predikat sehat, namun masih harus diperhatikan terutama untuk rasio PPAPYD terhadap PPAPWD yang masih dalam predikat tidak sehat.
116
117
DAFTAR PUSTAKA
Anitaria,Mikha.2010.Bank Perkreditan Rakyat (BPR).http://bank-perkreditanrakyat-bpr-pengertian.html.Cetak:Oktober 2010. Booklet Perbankan Indonesia.Maret 2010 Indra Bastian. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Erlangga. Indra Bastian, Suhardjono.2006.Akuntansi Perbankan.Jakarta:Salemba Empat. Indriyo Gitosudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Irhan Fahmi. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir.2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada. Kasmir.Dasar-Dasar Perbankan.Jakarta:Rineka Cipta Lukman Dendawijaya.2003.Manajemen Perbankan.Jakarta:Ghalia Indonesia. Maryana,Ita.2008.Analisis-Laporan-Keuangan-Untuk-Menilai-KinerjaKeuangan-Pada-PT-Bank-Central-Asia-Tbk-Cabang-Pekalongan.htm Mayanti,Dwi.2009.KinerjaKeuanganPerusahaan.http://dwiermayanti.wordpress.c om Munawir,S.1998.Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta:Liberti Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Rahmawati Widyasmara. 2010. Analisis Komparasi Tingkat Kesehatan pada PD. BPR BKK Kebumen dan PD. BPR Bank Pasar Kebumen di Kabupaten Kebumen Periode 2004-2008. Skripsi. Yogyakarta: Manajemen FISE UNY. Ratna Tri Astuti.2003.PenilaianTingkat Perkembangan Kesehatan Bank dengan MenggunakanAnalisis CAMEL Studi Kasus pada BPR Artha Sumber Arum YogyakartaPeriode 2003-2006.Skripsi. Yogyakarta:Akuntansi FISE UNY.
117
118
Rini Rachmaningsih. 2009. Penilaian Kesehatan Bank pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Periode 2007-2008. Skripsi.Yogyakarta:Akuntansi FISE UNY. Ruddy Tri Santoso.1995.Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan.Yogyakarta:Andi. Sugiyono.2008.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997. Tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001.Tentang Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997. Tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat. Taswan.2005.Akuntansi Perbankan. Yogyakarta:UPP AMP YKPN
Tri Susilo,dkk.2000.Bank&Lembaga Keuangan Lain.Jakarta:Salemba Empat.
118