BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, pengujian, dan pembahasan sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut: a. Variabel kualitas sistem (system quality) terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individu. Dengan demikian, semakin baik PT Pertamina (Persero) mengimplementasikan Enterprise Resources Planning (ERP) yang secara sistem mampu untuk menyediakan data yang akurat, sistem yang fleksibel digunakan oleh karyawan, sistem yang reliable sehingga dapat diandalkan kemampuan dan kapasitasnya, dan sistem yang dapat menyediakan data yang terintegrasi,
maka akan semakin tinggi
kinerja karyawan. b. Variabel kualitas informasi (information quality) terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individu. Dengan demikian, semakin baik PT Pertamina (Persero) mengimplementasikan sistem ERP yang mampu menyediakan informasi secara real time kepada karyawan, menyediakan informasi yang mudah dipahami, penting, ringkas, relevan, dan selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh karyawan sehingga informasi tersebut bermanfaat bagi karyawan, maka akan semakin tinggi kinerja dari karyawan.
66
c. Variabel kualitas sistem (system quality) terbukti memiliki pengaruh positif terhadap utilisasi. Dengan demikian, semakin baik PT Pertamina (Persero) mengimplementasikan ERP yang secara sistem mampu untuk menyediakan data yang akurat, sistem yang fleksibel digunakan oleh karyawan, sistem yang reliable sehingga dapat diandalkan kemampuan dan kapasitasnya, dan sistem yang dapat menyediakan data yang terintegrasi, maka akan semakin tinggi utilisasi dari sistem ERP tersebut digunakan oleh karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas didalam lingkup kerjanya. d. Variabel kualitas informasi (information quality) terbukti tidak memiliki pengaruh positif terhadap utilisasi (utilization). Dengan demikian, kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem ERP di PT Pertamina (Persero) saat ini belum terbukti dapat mempengaruhi karyawan untuk memanfaatkan sistem informasi ini secara maksimal. Karyawan mempunyai pandangan bahwa kualitas informasi yang diperoleh dari sistem ERP tidak cukup berkualitas sehingga karyawan belum memanfaatkan sistem informasi ERP ini secara maksimal. e. Variabel utilisasi (utilization) terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individu. Dengan demikian, semakin baik PT Pertamina (Persero) menggunakan dan memanfaatkan sistem informasi ERP, maka akan semakin tinggi kinerja dari karyawan. f. Variabel Key Performance Indicator (KPI) memoderasi hubungan utilisasi (utilization) terhadap kinerja individu. Dengan demikian, KPI menjadi
67
variabel yang memperkuat pengaruh utilisasi terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa KPI yang merupakan seperangkat ukuran yang telah ditetapkan oleh manajemen PT Pertamina (Persero) dalam rangka monitoring berhasil tidaknya sistem infomasi ERP diterapkan di perusahaan terbukti secara efektif mampu mempengaruhi hubungan antara utilisasi sistem ERP dengan peningkatan kinerja karyawan.
5.2 Implikasi Manajerial a. Dari hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kebutuhan mengenai penyediaan sistem informasi Enterprise Resources Planning (ERP) yang handal dalam rangka untuk menunjang kegiatan bisnis perusahaan menjadi suatu hal yang harus dipenuhi oleh pihak manajemen, baik dilihat dari aspek sistem itu sendiri maupun dari aspek kualitas informasi yang dihasilkan dari aplikasi ERP tersebut. Dari aspek sistem, antara lain harus mampu menyediakan data yang akurat, sistem yang fleksibel, dan sistem yang reliable yang dapat diandalkan kemampuan dan kapasitasnya, serta sistem yang dapat menyediakan data yang terintegrasi. Sedangkan dari aspek kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem informasi ERP antara lain dari sisi ketepatan waktu/real time, informasi yang relevan, dan informasi yang mudah dipahami oleh karyawan sebagai pengguna informasi tersebut. Pihak manajemen perlu memiliki komitmen untuk tetap mempertahankan sistem aplikasi ERP yang saat ini sudah diimplementasikan di perusahaan agar tetap sustained dan menjadi
68
backbone dari aktivitas bisnis perusahaan. Disamping itu penggunaan dan pemanfaatan (utilisasi) dari sistem informasi ERP di masing-masing Direktorat di PT Pertamina (Persero) agar dapat dimaksimalkan dalam rangka meningkatkan aspek kualitas informasi sehingga memberi manfaat untuk proses pengambilan keputusan bisnis. b. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Key Performance Indicator (KPI) yang saat ini sudah diterapkan sebagai sarana monitoring dan kontrol terhadap keberhasilan implementasi ERP di perusahaan seyogyanya tetap dipertahankan, mengingat KPI ini menjadi variabel/faktor yang mampu memoderasi penggunaan (utilisasi) ERP yang memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja karyawan.
5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu: a. Penelitian ini menggunakan objek yang terbatas yakni satu perusahaan dengan jumlah responden tertentu dan spesifik pada setiap Direktorat. Oleh karena itu hasil penelitian hendaknya dapat diinterpretasikan dengan hati-hati karena penelitian ini menggunakan responden yang terbatas. b. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada variabel moderasi yaitu Key Performance Indicator (KPI), sementara masih ada variabel-variabel lain yang berhubungan dengan kinerja individu yang belum diteliti.
69
c. Masih adanya unsur subyektif responden dalam menjawab kuesioner penelitian sehingga dapat menggurangi validitas hasil penelitian.
5.4 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi pihak PT Pertamina (Persero). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Key Performance Indicator dapat memoderasi hubungan antara utilisasi dengan kinerja individu. Untuk itu, disarankan kepada manajemen Pertamina untuk meningkatkan peran Key Performance Indicator sebagai sarana untuk melakukan monitoring dan kontrol atas implementasi dan pemanfaatan sistem ERP di PT Pertamina (Persero). Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki beberapa indikator kinerja kunci agar disesuaikan dengan sistem ERP dengan mempertimbangkan kesesuaian kebutuhan pengguna (user). Selain itu, kualitas informasi sistem ERP juga perlu diperbaiki dengan cara memastikan setiap individu yang mempunyai role terhadap supply atau input proses di dalam sistem ERP mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga kualitas output informasi yang dihasilkan oleh sistem ERP menjadi lebih baik. Hal ini akan mendorong pengguna (user) untuk memanfaatkan informasi tersebut sesuai kebutuhannya. Kondisi ini secara luas akan mendorong peningkatan pemanfaatan ERP itu sendiri sehingga tujuan dari diimplementasikannya sistem ERP di PT Pertamina (Persero) dapat tercapai. 70
b. Bagi penelitian dimasa mendatang. Bagi peneliti berikutnya dapat mengantisipasi keterbatasan dalam penelitian ini dengan menambah variabel moderasi maupun variabel bebas lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja individu/karyawan serta menambah jumlah responden sehingga dari seluruh variabel yang teliti tersebut dapat menghasilkan informasi dan kesimpulan yang mewakili seluruh bagian dari populasi penelitian secara komprehensif.
71