BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.
Karakteristik Biaya Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data penelitian
yang diperoleh penulis dari pencatatan dan pelaporan keuangan serta pencatatan biaya-biaya dari unit-unit terkait. Untuk keperluan analisis biaya satuan (unit cost) data yang dikumpulkan adalah data biaya tetap, data biaya operasional tetap dan biaya operasional tidak tetap. Oleh karena itu biaya berdasarkan klasifikasi yang hubungannya dengan volume pemeriksaan MRI dan MSCT yaitu :
5.1.1. Biaya Tetap (Fixed cost) Biaya tetap pemeriksaan MRI dan MSCT terdiri dari biaya investasi gedung, biaya pemeliharaan gedung, alat medis dan non medis serta biaya dan unit penunjang.Dalam penelitian ini, misalkan gedung dihitung hanya biaya investasi untuk ruang MRI dan MSCT saja dengan proporsional dari luas bangunan rumah sakit. Biaya Investasi merupakan biaya yang dapat menimbulkan manfaat dalam waktu relative lama (lebih dari satu tahun). Biaya investasi yang dihitung dalam perhitungan unit cost pelayanan MRI dan MSCT terdiri dari biaya investasi gedung, alat medis dan alat non medis. Berdasarkan ketentuan dari Pedoman Akuntansi Rumah Sakit biaya investasi gedung merupakan biaya penyusutan gedung selama 40 tahun terakhir. Untuk biaya investasi alat medis dan non medis merupakan biaya penyusutan yang diambil selama 5 tahun terakhir. 53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Biaya
Pemeliharaan
merupakan
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
mempertahankan nilai suatu barang investasi agar terus dapat berfungsi. Biaya pemeliharaan dapat dikeluarkan secara berulang-ulang dan sering disebut sebagai recurrent cost (biaya berulang). Dalam perhitungan unit cost ini biaya pemeliharaan gedung merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit untuk merenovasi gedung atau bangunan rumah sakit, pemeliharaan dan peremajaan bagunan yang ada. Untuk biaya pemeliharaan alat medis dan non medis serta biaya unit penunjang, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki alat, pergantian suku cadang dan pemeliharaan lainnya.
5.1.2.
Biaya variabel (Variabel cost) Untuk biaya variabel merupakan biaya yang berpengaruh terhadap besaran
output misalkan Biaya obat dan alat kesehatan bahan habis pakai (BHP). Oleh karena itu biaya variabel adalah biaya yang ada hubungannya dengan proses pelayanan MRI dan MSCT yang meliputi biaya langsung yang secara langsung terkait dengan unit pelayanan yang mendatangkan penerimaan/pendapatan dan dapat ditelusuri penggunaannya dalam suatu unit kegiatan layanan tertentu. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak terikat secara langsung dengan unit pelayanan yang mendatangkan penerimaan/pendapatan dan tidak dapat ditelusuri secara jelas penggunaannya dalam suatu unit kegiatan layanan tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
5.1.3. Biaya Semivariabel (Semivariable Cost) Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah bersamaan dengan berubahnya volume pelayanan, dimana perubahan tersebut searah tetapi tidak proporsional .Contohnya biaya pemeliharaan alat medis yang mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Dalam menghitung biaya satuan yaitu dengan mengidentifikasi semua pusat biaya dan pendapatan dimana pusat pendapatan (revenue center) merupakan semua unit yang menghasilkan penerimaan/pendapatan yang erat kaitannya dengan biaya langsung maupun tidak langsung contohnya : poliklinik Rawat jalan, penunjang, tindakan bedah dan rawat inap. Sedangkan pusat biaya (cost center) merupakan instalasi atau unit yang menghabiskan uang/sumber daya misalnya pegawai keuangan, SDM, Direksi, satpam, Pemeliharaan sarana medis dan non medis dll. Analisis biaya merupakan upaya menguraikan dan mengidentifikasi biaya sehingga jelas komponen dan besarnya, Tujuan analisis biaya terdapat kejelasan adanya kejelasan unit yang menghasilkan penerimaan dan unit yang tidak menghasilkan penerimaan, sehingga jelas beban total unit produktif dan non produktif serta besarnya unit cost.
5.2.
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (Activity Based Costing) Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan perlu menetapkan
sistim akuntansi yang baik dengan menciptakan efisiensi biaya terhadap kualitas pelayanan, menyediakan informasi yang baik terhadap manajemen untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara berkesinambungan. ABC adalah salah satu metodologi akuntansi biaya yang khusus karena merupakan bagian dari manajemen akuntansi.Akuntansi manajemen memiliki tujuan internal, karena ditujukan untuk digunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu ABC merupakan metode analisis biaya yang mengukur biaya dan kinerja dari berbagai aktivits, sumber daya, dan berbagai objek biaya. ABC sangat bermanfaat untuk diaplikasikan dalam institusi pelayanan kesehatan karena dapat memberikan informasi mengenai maksimalisasi sumber daya dan hubungan biaya dan kinerja. Informasi ini kemudian digunakan oleh pihak manajemen dalam pengambilan keputusan untuk efisiensi biaya tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas pelayanan dan membantu dalam peningkatan kualitas secara berkesinambungan. Oleh karena itu dalam setiap pelayanan diperlukan perhitungan biaya satuan yang lebih detail dan rinci.
5.3.
Tahapan perhitungan Unit Cost Untuk menganalisis biaya dan menghitung biaya satuan pelayanan
pemeriksaan MRI dan MSCT berdasarkan metode ABC melalui identifikasi kegiatan yang dilakukan dalam satu kali pemeriksaan MRI dan MSCT. Kegiatan yang dilakukan akan dikelompokkan berdasarkan jumlah pemeriksaan tahun 2013 dan tahun 2014. Dilakukan dalam tiga tahap yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
5.3.1. Tahap Pengelompokan Data Pada tahap ini, yang dilakukan adalah dengan menggelompokkan data dan volume pemeriksaan MRI dan MSCT dalam dua tahun . Hasil penggelompokkan pemeriksaan MRI dan MSCT dengan jumlah pasien per tahun adalah sebagai berikut: Tabel 5.3.1.Pengelompokan Data Untuk Pemeriksaan MRI dan MSCT Berdasarkan Jumlah Pasein No 1. 2. 3.
Jenis Tindakan MRI Cardiac CT Scan Cardiac dengan kontras CT Scan Cardiac tanpa kontras Jumlah
Jumlah Pelayanan 2013 320 350
Jumlah Pelayanan 2014 339 409
315
395
985
1.143
Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
Dalam perhitungan biaya satuan (unit cost) sebelumnya rumah sakit memakai metode Double Distribution. Pada metode ini analisis diawali dengan membagi unit-unit di rumah sakit kedalam unit pendukung dan unit utama. Misalkan unit pendukung yaitu unit diluar MRI dan unit utama yaitu MRI dan MSCT. Alokasi biaya dimulai dengan membagi biaya-biaya diunit pendukung ke unit pendukung lainnya, dan pada akhirnya ke unit utama. Alokasi dilakukan hingga semua biaya diunit pendukung habis. Setelah memperoleh alokasi biaya dari unit pendukung kemudian dilakukan analisis biaya di unit utama tersebut. Namum dasar biaya yang akan dianalisis diunit utama adalah kas yang keluar dalam membeli berbagai kebutuhan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
dirumah sakit. Padahal pembelian kebutuhan rumah sakit bisa saja dilakukan dengan hutang pada pihak ketiga, karena dasar biaya adalah pengeluaran kas rumah sakit secara keseluruhan maka akibatnya tidak bias mengidentifikasi biaya yang terjadi diberbagai unit dan instalasi. Karena itu diasumsikan biaya yang dianalisis
adalah kelas III, sedangkan untuk pasien kelas I dan II diperoleh
dengan prosentase tertentu dari unit cost kelas III tersebut. Oleh karena itu metode ini terlihat berbagai keterbatasan baik dalam hal aplikasi yang membantu dalam hal mengakses data yang ada di rumah sakit yang bisa mengakibatkan hasil analisis akan bias dan jauh dari unsur keakuratan. Asumsi yang terlalu banyak dalam mengalokasi biaya, dasar biaya yang dialokasi tidak real merupakan beberapa kelemahan yang nampak terlihat.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis mencoba menghitung berdasarkan metode ABC untuk pemeriksaan MRI dan MSCT berdasarkan jumlah pasien dalam dua tahun. Ketiga jenis tindakan ini merupakan tindakan yang diperlukan sebelum dilakukan tindakan selanjutnya. Dari penggelompokkan data dan jumlah pasien untuk pemeriksaan MRI dan MSCT tersebut maka sebagai data awal yang digunakan untuk perhitungan unit cost dengan menggunakan metode perhitungan ABC akan ditentukan berdasarkan jumlah pasien, waktu yang digunakan dalam setiap pemeriksaan, profesionalisme dan tingkat kesulitan, dalam pemeriksaan MRI dan MSCT untuk menentukan dasar alokasi yang akan digunakan dan didistribusikan secara proporsional ke biaya-biaya langsung maupun biaya tidak langsung yaitu sebagai berikut Lihat (Tabel 5.3.1.a.dan Tabel 5.3.1.b) sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Tabel 5.3.1.a. Perhitungan Dasar Alokasi pada Tindakan MRI dan MSCT Tahun 2013. No (1) 1. 2.
3.
Jenis Tindakan
Jumlah Tindakan
Waktu 0,2
Profesionalisme 0,4
Hasil Kali
Dasar alokasi
(5) 5 5
Tingkat Kesulitan 0,4 (6) 6 6
(2) MRI Cardiac CT Scan Cardiac dengan kontras CT Scan Cardiac tanpa kontras
(3) 320 350
(4) 60 60
(7) 5248 5740
(8) 0.3450588 0.3774081
315
45
5
6
4221
0.2775330
15209
1,00
985
Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
Keterangan: (2) Jenis Tindakan/ layanan MRI dan MSCT. (3)Jumlah pasien tindakan MRI dan MSCT pertahun. (4) Lama waktu tindakan yang dilakukan untuk setiap pemeriksaan. (5) Bobot Profesionalisme (dari 1-10). (6) Bobot tingkat kesulitan mempertimbangkan factor lama waktu tindakan dan profesionalisme dari tindakan tersebut (dari 1-10). (7) Hasil kali didapat dari rumus = {(waktu x 0,2) + (profesionalisme x 0,4) + (tingkat kesulitan x 0,4) } x jumlah tindakan kemudian dijumlahkan. (8) Dasar alokasi dihitung secara proforsional yaitu dari jumlah hasil kali dibagi dengan hasil kali setiap tindakan maka akan didapat Dasar alokasi.
Dari tabel tersebut diatas, merupakan data awal perlu dikelompokkan lagi dengan menggunakan perhitungan Activity Based Costing (ABC) dengan cara menentukan jenis tindakan, volume tindakan, waktu, profesionalise dan tingkat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
kesulitan. Sesuai ketentuan yang berlaku. Langkah selanjutnya adalah dengan menggalikan waktu dengan nilai 20% (0,2) dan mengalikan profesionalisme dengan nilai 40% (0,4) dan mengalikan dengan tingkat kesulitan dengan nilai 40% (0,4). Setelah nilai hasil kali masing-masing didapatkan.maka nilai ketiganya dijumlahkan.Selanjutnya, hasil penjumlahan tersebut dikalikan dengan jumlah tindakan. Contoh perhitungan yaitu tindakan MRI tahun 2013 adalah sebagai berikut: Hasil Kali
= {(60 x 0,2) + (5 x 0,4) + (6 x 0,4)} x 320 = (12 + 2 + 2,4) x 320 =
16,4 x 320
=
5,248
Setelah dihitung Hasil Kali (pada kolom 7) pada Tabel 5.3.1.a ketiga tindakan yaitu MRI, MSCT dengan Kontras dan MSCT tanpa kontras maka hasil kali ke tiga tindakan tersebut dijumlahkan yang hasilnya 15209. Untuk mendapatkan Dasar Alokasi yaitu jumlah hasil alokasi dibagi dengan jumlah ketiga hasil kali (5,248 : 15209 ) akan didapat sebesar 0.3450588 (kolom 8) dengan total ketiganya tindakan tersebut adalah sebesar 1.00 Berikut ini perhitungan dasar alokasi pada tindakan MRI dan MSCT tahun 2014 (Tabel 5.3.1.b)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Tabel 5.3.1.b. Perhitungan Dasar Alokasi padaTindakan MRI dan MSCT Tahun 2014. No
Jenis Tindakan
Jumlah Tindakan
Waktu 0,2
Profesionalisme 0,4
(1) 1.
(2) MRI Cardiac
(3) 339
(4) 60
2.
CT Scan Cardiac dengan kontras CT Scan Cardiac tanpa kontras
409
395
3.
Hasil Kali
Dasar alokasi
(5) 5
Tingkat Kesulitan 0,4 (5) 6
(7) 5559.6
(8) 0.3166023
60
5
6
6707.6
0.3819774
45
5
6
5293
0.3014203
17560.20
1.00
1.143
Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
Dari tabel diatas terlihat jumlah tindakan akan mempengaruhi dasar alokasi lebih kecil jika dibandingkan tahun lalu. Dasar alokasi ini dijadikan dasar perhitungan biaya-biaya baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
5.3.2. Tahap Pengelompokan Biaya dan Alokasinya Implementasi penggolonggan biaya ini adalah sebagai berikut:
UNIT COST
UNIT COST SARANA
Biaya langsung - Biaya BMHP (bahan medis habis pakai)
- Biaya ART (alat rumah tangga)
- Biaya ATK (alat tulis kantor)
- Biaya honor karyawan - Biaya penyusutan alat non medis - Biaya penyusutan alat medis - Biaya penyusutan gedung
UNIT COST JASA MEDIK
Biaya tidak langsung - Biaya honor karyawan - Biaya penyusutan aktiva - Biaya cleaning service - Biaya pelatihan/pendidikan - Biaya ART-ATK manajemen - Biaya bagian keuangan - Biaya listrik. air. telp manajemen - Biaya pemasaran & promosi - Biaya rapat - Biaya biaya lain yg tidak bisa ditelusuri di instalasi
- Durasi waktu - Tingkat kesulitan - Tingkat resiko - Profesionalisme - Sumber daya - Jumlah pemeriksaan
Sumber: RSJHK (2013) Gambar . 5.3.2. Implementasi Penggolongan Biaya
Dari kelompok biaya diatas ditentukan alokasi biayatindakan MRI dan MSCT berdasarkan laporan biaya dari bagian keuangan.Berikutalokasi anggaran tahun 2013 dan tahun 2014 (Tabel 5.3.2.a dan Tabel 5.3.2.b).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Tabel 5.3.2.a. Dasar alokasi anggaran Pemeriksaan MRI Tahun 2013 dan Tahun 2014 Dasar Alokasi Anggaran Jenis biaya
2013
2014
635.756.890
653.724.861
3.436.854
3.537.400
105.435.986
107.252.711
Biaya Telepon
1.967.864
1.990.084
Biaya Pam
3.852.743
3.965.271
552.642.729
554.257.703
BiayaPenyusutan Gedung
4.750.286
3.640.464
BiayaBarangHabisPakaiNon Medis
6.137.653
6.222.055
BiayaCetakanMedis
25,589,500
23.082.600
Biaya Linen
3.981.425
4.053.250
BiayaBarangHabisPakaiKomputer
61,518.539
62.708.350
BiayaCetakanNon Medis
14.200.651
14.099.128
BiayaAlatTulisKantor
1.267.610
1.340.046
BiayaMekanik
3.009.642
3.007.950
BiayaLoundry
3.618.420
3.870.100
Biaya Cleaning Service
98.405.562
98.405.562
BiayaPenyusutan Alat Non Medis
10.158,300
12.756.696
BiayaPenyusutan Alat Medis
965.182.690
1.223.010.000
BiayaPemeliharaanPeralatanMedis
38.519.600
43.725.450
Biayalainnya yang menjadi overhead
260.657.491
261.014.535
Biaya Obat Alkes BMHP Biaya Air minum Biaya Listrik
BiayaGajiPegawai
Sumber: Data Bagian Keuangan (2014) Berdasarkan Tabel 5.3.2.a diatas, biaya penyusutan alat medis MRI di tahun 2013 dan tahun 2014 memberikan kontribusi yang cukup besar dibandingkan dengan biaya yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Tabel 5.3.2.b. Dasar alokasi anggaran Pemeriksaan MSCT Tahun 2013 dan Tahun 2014 Dasar Alokasi Anggaran Jenis biaya
2013
2014
660.541.889
662.871.313
Biaya Air minum
3.563.600
3.702.497
Biaya Listrik
54.098.651
54.147.000
Biaya Telepon
1.654.779
1.992.376
Biaya Pam
3.759.769
3.965.464
697.984.714
698.677.008
Biaya Penyusutan Gedung
7.541.444
8.460.852
Biaya BHP Non Medis
4.350.678
4.850.976
Biaya Cetakan Medis
20.678.519
21.393.790
Biaya Linen
3.899.501
4.053.250
Biaya Barang Habis Pakai Komputer
50.790.651
54.202.792
Biaya Cetakan Non Medis
10.489.401
10.672.654
Biaya Alat Tulis Kantor
5.000.710
5.035.510
Biaya Mekanik
631.789
748.000
Biaya Loundry
8.500.918
8.796.711
110.405.562
110.405.562
6.310.541
5.109.505
1.407.831.000
1.968.578.940
Biaya Pemeliharaan Peralatan Medis
14.914.400
14.914.400
Biaya lainnya yang menjadi overhead
830.790.661
859.559.811
Biaya Obat Alkes BMHP
Biaya Gaji Pegawai
Biaya Cleaning Service Biaya Penyusutan Alat Non Medis Biaya Penyusutan Alat Medis
Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
Berdasarkan tabel 5.3.2.b diatas, biaya penyusutan alat medis MSCT di tahun 2013 dan tahun 2014 memberikan kontribusi yang cukup besar dibandingkan dengan biaya yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Peningkatan biaya penyusutan dikarenakan terdapat penambahan/pembelian alat medis (MRI dan MSCT) yang baru tahap selanjutnya dilakukan pembebanan biaya pada setiap pasien berdasarkan perhitungan biaya langsung dan biaya tidak langsung. Tahap selanjutnya dilakukan pembebanan biaya pada setiap pasien berdasarkan alokasi anggaran yang telah ditetapkan (Tabel 5.3.2.a dan Tabel 5.3.2.b) dan dasar alokasi tindakan MRI dan MSCT (Tabel 5.3.1.a dan Tabel 5.3.1.b) meliputi biaya obat dan alkes bahan habis pakai, biaya air minum, biaya listrik, biaya gaji pegawai, biaya penyusutan alat medis dan non medis, biaya pemeliharaan dan lain-lain (Tabel 5.3.2.c dan Tabel 5.3.2.d)
Tabel 5.3.2.c. Biaya untuk Tindakan MRI Cardiac Tahun 2013 dan Tahun 2014 Jenis Biaya
Dasar Alokasi Tind MRI Cardiac
BHP per Tind MRI Cardiac
2013
2014
2013
2014
635.756.890
653.724.861
685.542
610.533
3.436.854
3.537.400
3.706
3.304
105.435.986
107.252.711
113.693
100.167
Biaya Telepon
1.967.864
1.990.084
2.122
1.859
Biaya Pam
3.852.743
3.965.271
4.154
3.703
Biaya Gaji Pegawai
552.642.729
554.257.703
595.919
517.638
Biaya PenyGedung
4.750.286
3.640.464
5.122
3.400
Biaya BMHP Non Medis
6.137.653
6.222.055
6.618
5.811
Biaya Cetakan Medis
25,589,500
23.082.600
27.593
21.558
Biaya Linen
3.981.425
4.053.250
4.293
3.785
Biaya BHP Komputer
61,518.539
62.708.350
66.336
58.565
Biaya Cetakan Medis
14.200.651
14.099.128
15.313
13.168
Biaya Obat Alkes BMHP Biaya Air minum Biaya Listrik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Lanjutan tabel 5.3.2.c. Biaya untuk tindakan MRI Cardiac Tahun 2013 dan Tahun 2014 Biaya Alat Tulis Kantor
1.267.610
1.340.046
1.367
1.252
Biaya Mekanik
3.009.642
3.007.950
3.245
2.809
Biaya Loundry
3.618.420
3.870.100
3.902
3.614
Biaya Cleaning Service
98.405.562
98.405.562
106.112
91.904
Biaya Peny Alat NonMedis
10.158,300
12.756.696
10.954
11.914
Biaya Peny Alat Medis
965.182.690
1.223.010.000
1.040.765
1.142.206
Biaya Pemeliharaan
38.519.600
43.725.450
41.536
40.837
260.657.491
261.014.535
281.069
243.769
3.019.361
2.881.796
Peralatan Medis Biaya overhead Jumlah Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
Contoh untuk menghitung biaya Obat dan Ales BMHP maka rumusnya adalah sebagai berikut: Jenis biaya obat alkes tindakan MRI tahun 2013 adalah : Dasar alokasi anggaran obat dan alkes BMHP (lihat Tabel 5.3.2.c) = 635.756.890 Dasar alokasi (lihat Tabel 5.1.1.a)
= 0.3450588
Jumlah pasien (lihat Tabel 5.1.1.a)
= 320 pasien
Rumus: Biaya obat alkes per tindakan = (Dasar alokasi biaya obat alkes x Dasar alokasi tindakan MRI) / jumlah tindakan Maka perhitungannya yaitu: Biaya obat alkes per tindakan = (635.756.890 x 0.3450588) 320 = 685.542 (lihat Tabel 5.3.2.c)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Untuk perhitungan jenis biaya tindakan diatas, sebagai berikut perhitungannya (Tabel 5.3.2.c, Tabel 5.3.2.d, dan Tabel 5.3.2.e).
Tabel 5.3.2.d. Biaya untuk tindakan MSCT Dengan Kontras Tahun 2013 dan Tahun 2014 Jenis Biaya
Dasar Alokasi Tind MSCT Tnp Kontras
Tind MSCT dengan Kontras
2013
2014
2013
2014
660.541.889
662.871.313
712.268
619.075
Biaya Air minum
3.563.600
3.702.497
3.843
3.458
Biaya Listrik
54.098.651
54.147,000
58.335
50.570
Biaya Telepon
1.654.779
1.992.376
1.784
1.861
Biaya Pam
3.759.769
3.965.464
4-054
3.703
Biaya Gaji
697.984.714
698.677.008
752.643
652.515
7.541.444
8.460.852
8.132
7.902
4.350.678
4.850.976
4.691
4.530
20.678.519
21.393.790
22.298
19.980
Biaya Linen
3.899.501
4.053.250
4.205
3.785
Biaya BHP
50.790.651
54.202.792
54.768
50.622
10.489.401
10.672.654
11.311
9.968
5.000.710
5.035.510
5.392
4.703
Biaya Obat Alkes BMHP
Pegawai Biaya PenyGedung Biaya Barang Habis Pakai Non Medis Biaya Cetakan Medis
Komputer Biaya Cetakan Medis Biaya ATK
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Lanjutan Tabel 5.3.2.d. Biaya untuk tindakan MSCT Dengan Kontras Tahun 2013 dan Tahun 2014 Biaya Mekanik
631.789
748.000
681
699
Biaya Loundry
8.500.918
8.796.711
9.167
8.216
Biaya Cleaning
110.405.562
110.405.562
119.051
103.111
6.310.541
5.109.505
6.805
4.772
1.407.831,000
1.968.578.940
1.518.077
1.838.515
14.914.400
14.914.400
16.082
13.929
830.790.661
859.559.811
895.849
802.769
4.209.436
4.204.683
Service Biaya Peny Alat Non Medis Biaya Peny Alat Medis Biaya Pemeliharaan Peralatan Medis Biaya overhead Jumlah Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
Tabel 5.3.2.e. Biaya untuk tindakan MSCT Tanpa Kontras Tahun 2013 dan Tahun 2014 Jenis Biaya
Biaya Obat Alkes
Dasar Alokasi Tind MSCT dg Kontras 2013 2014
Tind MSCT Tanpa Kontras 2013
2014
660.541.889
662.871.313
581.975
505.830
Biaya Air minum
3.563.600
3.702.497
3.140
2.825
Biaya Listrik
54.098.651
54.147,000
47.664
41.319
Biaya Telepon
1.654.779
1.992.376
1.458
1.520
Biaya Pam
3.759.769
3.965.464
3.313
3.026
Biaya Gaji Pegawai
697.984.714
698.677.008
614.964
533.153
Biaya PenyGedung
7.541.444
8.460.852
6.644
6.456
BMHP
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Lanjutan Tabel 5.3.2.e.
Biaya untuk tindakan MSCT Tanpa Kontras Tahun 2013 dan
Tahun 2014 Biaya Barang Habis
4.350.678
4.850.976
3.833
3.702
Biaya Cetakan Medis
20.678.519
21.393.790
18.219
16.325
Biaya Linen
3.899.501
4.053.250
3.436
3.093
Biaya BHP Komputer
50.790.651
54.202.792
44.749
41.362
Biaya Cetakan Medis
10.489.401
10.672.654
9.242
8.144
Biaya Alat Tulis Kantor
5.000.710
5.035.510
4.406
3.843
Biaya Mekanik
631.789
748.000
557
571
Biaya Loundry
8.500.918
8.796.711
7.490
6.713
110.405.562
110.405.562
97.274
84.249
6.310.541
5.109.505
5.560
3.899
1.407.831,00-
1.968.578.940
1.240.380
1.502.202
14.914.400
14.914.400
13.140
11.381
830.790.661
859.559.811
731.974
655.921
3.439.418
3.435.534
Pakai Non Medis
Biaya Cleaning Service Biaya Peny Alat Non Medis Biaya Peny Alat Medis Biaya Pemeliharaan Peralatan Medis Biaya overhead Jumlah
Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
5.3.3
Menghitung Unit Cost Per Tindakan Berdasarkan Metode Activity Based Costing (ABC)
Untuk menghitung unit cost berdasarkan total biaya per tindakan dengan metode Activity Based Costing (ABC), yaitu seluruh biaya-biaya diatas yang sudah dihitung berdasarkan alokasi anggaran biaya dengan dasar lokasi (lihat Tabel 5.3.2.c, Tabel 5.3.2.d dan Tabel 5.3.2.e) maka hasil semua biaya-biaya diatas dijumlahkan,dengan cara memisahkan Barang Medis Habis Pakai (BMHP) per tindakan berupa obat dan alkes dengan Non Barang Habis Pakai (Non BMHP) biaya-biaya diatas selain obat dan alkes. Kemudian Perhitungan unit cost per satuan tindakan diperoleh dengan cara melakukan penjumlahan antara total biaya ditambah jasa dokter maka akan didapat nilai total cost tersebut per tindakan MRI dan MSCT untuk per pasien tahun 2013 dan tahun 2014 (lihat Tabel 5.3.3.a. dan Tabel 5.3.3.b)
Tabel 5.3.3.a. Jenis Tindakan, Unit Cost Sarana, Untuk Pemeriksaan MRI dan MSCT Tahun 2013 UNIT COST SARANA (UC) No
Jenis Tindakan
BMHP Per tidakan 685.542
Non BMHP Per tindakan 2.333.819
Total
CT Scan Cardiac dengan kontras
712.268
3.497.168
4.209.436
CT Scan Cardiac tanpa kontras
581.975
2.857.443
3.439.418
MRI Cardiac
Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.019.361
71
Tabel 5.3.3.b. Jenis Tindakan, Unit Cost Sarana untuk Pemeriksaan MRI dan MSCT Tahun 2014 UNIT COST SARANA (UC) No Jenis Tindakan MRI Cardiac
BMHP Per tidakan
Non BMHP Per tidakan
610.533
CT Scan 619.075 Cardiac dengan kontras CT Scan 505.830 Cardiac tanpa kontras Sumber: Data Bagian Keuangan (2014)
Total
2.271.263
2.881.796
3.585.608
4.204.683
2.929.704
3.435.534
Berdasarkan perhitungan biaya satuan (unit cost) diatas maka didapat total cost untuk tindakan MRI Cardiac tahun 2013 sebesar 3.019.361 (Tabel 5.3.3.a) jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 2.881.796(tabel 5.3.3.b) mengalami penurunan
sebesar
6,8%.
Meskipun
adanya
selisih
sekitar
6,8%
antara tahun 2013 dan tahun 2014 namum hal ini tidak menimbulkan defisit pada keuangan rumah sakit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis biaya dengan menggunakan metode ABC menghasilkan perhitungan yang lebih terinci, dimana data yang dipergunakan sebagai pembagi tidak hanya jumlah pasien saja melainkan biayai-biaya yang digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
5.4. Pembahasan 5.4.1. Analisis Unit Cost MRI dan MSCT Tahun 2013 dan 2014 Berdasarkan perhitungan unit cost dengan metode activity based costing, didapatkan nilai unit cost pemeriksaan MRI dan MSCT yang terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung dimana dalam perhitungan tersebut adanya penurunan alokasi biaya dari tahun 2013 dan 2014 berkisar 6,8% dimana adanya efisiensi dalam penggunaan biaya-biaya yang digunakan serta adanya kenaikkan jumlah pasien. Jika dilihat dari komponen biaya yang tertinggi untuk pemeriksaan MRI dan MSCT adalah biaya penyusutan alat medis. Adanya biaya penyusutan alat medis maka nilai alat medis (investasi) akan semakin menurun dari waktu kewaktu. Perhitungan dilakukan dengan metode garis lurus berdasarkan pedoman standar akuntasi rumah sakit. Pada hasil penelitian ini didapatkan biaya penyusutan alat medis (investasi) utuk pemeriksaan MRI dan MSCT sebesar 10% per tahun dari total biaya. Pentingnya penyusutan biaya alat medis (investasi) sebagai alat penanaman modal yang akan berpengaruh pada jangka panjang, artinya didalam biaya investasi harus diketahui berbagai komponen biaya terkait mutu dan kelayakan alat serta perkembangan alat dan tehnologi canggih. Oleh karena itu rumah sakit dalam menghitung dan menganggarkan biaya penyusutan secara tepat maka permasalahan tersebut dapat dicegah dengan efisiensi dan efektifitas biaya anggaran dapat dicapai. Biaya Operasional merupakan komponen biaya tertinggi (75%) dari total biaya pemeriksaan MRI dan MSCT jika dibandingkan dari tahun 2013 dan tahun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
2014. Oleh karena itu manajemen harus membuat kebijakan yang bisa meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Sehingga biaya gaji yang tinggi diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan rumah sakit. Seperti melakukan motivasi pada karyawan dengan melakukan budaya 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) pada saat melakukan pelayanan sehingga kunjungan pasien dapat meningkat, pendapatan dapat meningkat dan gaji menjadi optimal. Namum apabila dilihat lebih rinci lagi biaya operasional seperti listrik, air, telepon, cetakan medis dan alat tulis kantor merupakan biaya yang bisa diefisienkan, Karena tergantung pada perilaku karyawan. Apabila dilakukan secara rutin maka dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan, sehingga akan membuat biaya operasional rendah dan unit cost juga rendah. Hasil perhitungan analisis unit cost MRI dan MSCT dari tahun 2013 dan tahun 2014 mengalami kenaikan yang tidak signifikan dari jumlah pasien serta biaya-biaya yang dikeluarkan adanya kenaikan tetapi khusus untuk pemerikasaan MSCT Cardiac mengalami kenaikan yang signifikan jumlah pasien dengan biaya yang dikeluarkan tidak mengalami kenaikan dikarenakan adanya efisiensi biaya serta rumah sakit jantung merupakan rumah sakit khusus jika dibandingkan dengan rumah sakit swasta adanya persaingan baik dalam mutu maupun pelayanan. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dalam menyusun tarif dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan dan kemampuan daya beli masyarakat dari segala segmen yang memerlukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
pelayanan kesehatan. Ada beberapa hal yang dilakukan untuk dapat menerapkan tarif dengan benar dengan menggunakan metode activity based costing dengan kebijakan yang telah ada. Adapun beberapa kebijakan sebagai dasar perhitungan unit cost sebagai dasar penerapan tarif pelayanan rumah sakit antara lain sebagai berikut: 1. Pola perhitungan/metode yang digunakan dalam perhitungan unit cost berdasarkan perhitungan activity based costing sesuai kondisi rumah sakit. 2. Melakukan identifikasi / pengelompokan terhadap unit layanan yang termasuk kedalam Revenue Center (Pendapatan) dan Cost Center (Biaya), 3. Unit cost dihitung berdasarkan full costing yang terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. 4. Data biaya diperbaharui sesuai dengan kondisi tahun yang sedang berjalan. 5. Besarnya margin ditentukan sesuai kebijakan manajemen.
5.4.2. Analisis Tarif Rumah Sakit pada Pemeriksaan MRI dan MSCT Strategi
tarif merupakan upaya terencana suatu lembaga usaha untuk
mencapai tujuan tertentu melalui penetapan tarif. Dengan adanya Badan Layanan Umum Kemenkes untuk rumah sakit pemerintah, pihak manajemen rumah sakit memiliki kewenangan yang lebih besar daripada sebelumnya dalam penentuan tarif. Salah satu strategi penetapan tarif yaitu full cost pricing yaitu penetapan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
tarif berdasarkan unit cost dan keuntungan/margin. Jika dilihat dari komponen tarif yang berlaku di RSJPDHK yang dipakai dalam full cost pricing karena terdiri dari komponen jasa sarana/unit cost dan jasa pelayanan. Pada teknik ini informasi serta analisis biaya mutlak diperlukan sehingga dapat ditetapkan keuntungan yang diinginkan sebagai insentif/jasa pelayanan. Tarif pemeriksaan MRI dan MSCT di RSJPDHK berdasarkan SK Men-Kes No. 416/MENKES/PER/II/20012 dan perubahannya dalam Permenkes No. 029 tahun 2012 tentang Tarif pelayanan kesehatan menyatakan bahwa jasa sarana 60% dan jasa pelayanana 40% untuk seluruh pendapatan dari pelayanan rumah sakit. Langkah strategis yang dilakukan oleh rumah sakit untuk mendapatkan kinerja keuangan dan bisnis lebih baik dimasa depan yaitu : 1. Menggunakan perhitungan unit cost sebagai acuan tarif. Pada studi ini metode activity based costing merupakan metode yang berbasis pada kondisi dan aktifitas yang berlangsung di rumah sakit. 2. Melakukan perhitungan ulang tarif, dengan berorientasi pada keuntungan namum tidak mengabaikan kemampuan atau daya beli masyarakat pengguna layanandi setiap rumah sakit. 3. Menggunakan unit cost yang dihasilkan dari perhitungan metode Activity Based Costing sebagai bahan masukan dalam mengajukan bantuan subsidi, untuk kinerja bisnis yang baik. 4. Dalam perhitungan unit cost dengan metode Activity Based Costing, ketersediaan data yang baik dan lengkap merupakan faktor yang sangat menentukan,
sehingga
diperlukan
system
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pencatatan
data-data,
76
pengelolaannya serta penyajian data rumah
sakit
yang baik
dan
terkomputerisasi dalam system yang baik. 5. Memperbaiki kinerja instalasi Radiologi dengan cara meningkatkan efisiensi dilapangan, meliputi durasi pemeriksaan, sumber daya manusia yang terlibat yang akan meningkatkan utilisasi alat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/