BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang kemudian di kuantitatifkan agar mempermudah pengolahan data dan juga menggunakan metode kausalitas. Menurut Malholtra (2009:93) riset deskriptif adalah suatu jenis riset konklusif yang mempunyai tujuan utama menguraikan sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti deskripsi konsumen tentang kualitas pelayanan, persepsi harga, citra merek, dan loyalitas pelanggan di Nissan Cimone. Menurut Malholtra (2009:100) riset kausal adalah satu jenis riset konklusif yang tujuan utamanya adalah mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab akibat (hubungan kausal). Penelitian deskriptif mempunyai ciri-ciri: 1) Penelitian berkaitan dengan hal yang terjadi disuatu saat tertentu. 2) Variabel yang diuraikan satu variabel saja, atau jika beberapa variabel, variabel tersebut diuraikan satu persatu. 3) Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi. Menurut sugiyono (2010:13) “Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan”.
46
47
Menurut sugiyono (2010:13) Filsafat positivisme yaitu pandangan bahwa realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, kongkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. 4.2. Variabel Penelitian Menurut Tjiptono (2012:38) Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunayai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Semua butir pertanyaan dari keseluruhan variabel akan di ukur menggunakan skala likert. Menurut Malhotra (2009:298) Skala likert adalah skala pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar antara “sangat setuju” hingga “sangat tidak setuju”
yang mengharuskan reponden
menentukan derajat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai obyek stimulus. Biasanya skala yang dipakai terdiri dari lima atau tujuh titik. Skala-skala ini nantinya akan dijumlahkan untuk mendapatkan gambaran mengenai kualitas pelayanan, persepsi harga, citra merek, dan loyalitas Pelanggan. Pilihan jawaban yang tersedia adalah: Sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1) Variabel terikat (dependent variabel), yaitu Loyalitas Pelanggan (Y) 2) Variabel tidak terikat (independent variabel), yaitu:
48
a. Kualitas Pelayanan (X1). b. Persepsi Harga (X2). c. Citra Merek (X3). 4.2.1. Definisi konsep Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan oleh konsumen, yang diwujudkan dan dikendalikan atas tingkat keunggulan tersebut oleh produsen untuk memenuhi keinginan pelanggan dan memenuhi harapannya. Persepsi harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangkan mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa. Citra merek adalah persepsi yang yang terbangun dalam diri konsumen tentang suatu merek baik barang maupun jasa, yang mana persepsi tersebut akan mempengaruhi penilaianya secara keseluruhan. Loyalitas pelanggan yaitu sifat fanatisme yang relatif permanen dalam jangka panjang terhadap suatu barang/jasa pada perusahaan yang menjadi pilihannya, tidak ingin beralih pada barang atau jasa yang lain, bahkan ikut mempengaruhi pihak lain untuk ikut menggunakan barang atau jasa tersebut. 4.2.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Untuk mempermudah dalam penyusunan pertanyaan maka dari definisi yang terdapat dalam kajian teori kemudian diturunkan kedalam beberapa dimensi yang kemudian akan diturunkan lagi menjadi indikator
49
dan terakhir dijabarkan butir-butir pernyataan di dalam kuesioner. Tabel di bawah ini adalah definisi operasional variabel.
No
Variabel (1)
1.
Kualitas layanan (X1) Pasuraman dkk. dalam Tjiptono (2011:198)
2.
Persepsi Harga (X2) Tjiptono (2006:151)
Tabel 4.1. Definisi Operasioanal Variabel Dimensi Indikator Ukuran (2) (4) (3) Tangible Fasilitas fisik Tingkat ketenangan Tingkat kenyamanan Reliabilty Kemampuan Tingkat memberikan keakuratan pelayanan Pelayanan memuaskan Responsiveness Kecepatan Kesiapan dalam melayani memberikan Kecepatan pelayanan melayani Assurance Keterampilan Tingkat keterampilan Tingkat kesopanan Empathy Perhatian Kemudahan pribadi komunikasi Memahami kebutuhan pelanggan Terjangakau Kemampuan Terjangkau pelanggan Sesuai membayar dengan daya beli Lebih rendah Harga bersaing Lebih rendah dengan untuk kompetitor perawatan berkala Lebih rendah untuk general repair Sesuai dengan Harga sesuai Hasil kerja manfaat dengan manfaat sesuai tarif yang diterima Fasilitas sesuai tarif
Skala (5) Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal Ordinal
50
Tabel 4.1. (lanjutan) No
Variabel (1)
3.
Citra Merek (X3) Kotler dan Keller (2009:138)
Dimensi (2) Profesionalisme
Indikator (3) Mempunyai pengetahuan khusus
Ukuran (4)
Professional dalam melayani Standar pelayanan Modern Mengarah Fasilitas kepada sesuatu modern yang baru Peralatan yang sesuai Melayani semua Dapat Memenuhi segmen memenuhi segmen beragam segmen dipasar di pasar Semua varian dilayani Berorientasi Mengetahui Mengetahui pada konsumen secara persis apa keinginan yang diinginkan pelanggan oleh pelanggan Memenuhi keinginan pelanggan Aman Perasaan yang Perasaan aman dan aman terlindungi Terlindungi dari ketidak pastian
Skala (5) Ordinal
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal Ordinal
51
Tabel 4.1. (lanjutan) No 4.
Variabel (1) Loyalitas Pelanggan (Y) Frederick dalam Supriadi (2011:25)
Dimensi Indikator (2) (3) Melakukan Tetap servis di pembelian ulang Nissan Cimone untuk kebutuhan mendatang Membeli antar lini
Mereferensikan kepada orang lain
Menunjukan kekebalan terhadap tarikan pesaing
Mencoba varian produk (layanan) yang lain
Mereferensikan produk kepada orang lain
Tidak mempunyai keinginan untuk mencoba layanan pesaing
Ukuran (4) Tetap servis di Nissan Cimone Menjadikan Nissan Cimone pilihan utama Mencoba layanan ekspress maintenance Mencoba layanan spooring and balancing Mereferensikan kepada orang lain Menganjurkan memilih Nissan Cimone Tidak berpindah bengkel Tidak mencoba bengkel lain
Skala (5) Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal Ordinal
4.3.Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Menurut Kuncoro (2009:118) “Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadikanya obyek penelitian”. Sedangkan Tjiptono (2011:80) memberi pengertian bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulanya”.
52
Adapun populasi dari penelitian ini adalah pemilik Nissan Grand Livina yang melakukan perawatan kendaraanya di Nissan Cimone. 4.3.2. Sampel Tjiptono (2011:81) menyatakan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil harus betul-betul representative/ mewakili”. Kuncoro (2009:138) menyatakan, bahwa. “Desain sampel yang bisa digunakan dalam penelitian salah satunya adalah sampel non probabilitas dimana sampel dipilih secara arbiter oleh peneliti. Dengan kata lain probailitas masing-masing sampel tidak diketahui. Selain itu, para peneliti menggunakan sampel non probabilitas karena tidak ada upaya untuk melakukan generalisasi berdasarkan sampel. Dengan desain sampel seperti ini masalah keterwakilan tidak dipersoalkan”. Sedangakan Istijanto (2009:124) berpendapat non probability sampling adalah pemilihan elemen populasi tidak menggunakan proses random. Anggota populasi dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu atau berdasarkan alasan kemudahan saja. Akibatnya anggota populasi yang lain tidak berpeluang untuk terpilih. Campur tangan periset dalam menentukan anggota sampel sangat besar dalam metode ini. Salah satu metode non probability sampling adalah convenience sampling Menurut Istijanto (2009:129) kata convenience berarti nyaman tidak repot atau mudah, melalui metode ini periset menarik anggota populasi berdasarkan kemudahannya ditemui atau ketersediaan anggota populasi tertentu saja. Responden sering kali dipilih berdasarkan keberadaannya pada waktu dan tempat dimana riset sedang dilakukan. Dalam penelitian ini adalah pengunjung bengkel yang melakukan servis ataupun perawatan
53
berkala kendaraannya. Sampel penelitian yang memenuhi kriteria yang dikehendaki peneliti adalah yang sesuai dengan pembatasan masalah yang tertulis pada bab 1 yaitu: 1) Semua pemilik kendaraan Nissan Grand Livina yang melakukan perawatan kendaraannya di Nissan Cimone lebih dari satu kali. 2) pemilik kendaraan Nissan Grand Livina yang jarak tempuh pemakaian kendaraannya antara 10.000 sampai 100.000 kilo meter, dengan masa pakai 0-3 tahun. 4.3.3. Penentuan Jumlah Sampel Dalam penelitian ini besarnya populasi tidak diketahui secara pasti dikarenakan jumlah dealer dalam satu kota bisa lebih dari satu dan kosumen bebas melakukan servis di dealer manapun. Sedangkan data yang tersedia diadalam sistem adalah data secara nasional karena data bersifat online disemua cabang. Dengan alasan tersebut maka untuk menentukan ukuran sampel, peneliti menggunakan pedoman penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2010:131) adalah sebagai berikut: 1) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 2) Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
54
3) Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50 4) Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20. Selain
pertimbangan tersebut dan juga pertimbangan waktu dan
biaya, maka peneliti melampirkan data time series yang menunjukkan populasi pengunjung bengkel pengguna Nissan Grand Livina selama kurun waktu bulan April 2013 sampai dengan bulan April 2014 data tersebut adalah sebagai berikut:
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Januari
Februari
Maret
April
769
747
770
764
584
726
805
739
755
672
703
742
730
9506
152
135
117
210
175
191
207
189
248
220
212
222
248
2526
393
375
414
365
212
348
360
352
308
306
307
335
295
4370
115
131
145
126
130
100
135
107
115
81
109
107
115
1516
109
106
94
63
67
87
103
91
84
65
75
78
72
1094
Sumber : Laporan Unit entry workshop April 2014
Total
Mei
UNIT ENTRY WORKSHOP General Repair Periodic Maintenance Free Service Warranty
April
Tabel 4.2. Unit Entry Workshop April 2013 sampai April 2014
55
Dari tabel tersebut didapat total jumlah pengunjung dalam satu tahun adalah 9506 unit dan jika diambil rata-rata akan didapatkan jumlah pengunjung perbualan sebesar 731,2 atau dibulatkan 732. Selajutnya Untuk menentukan ukuran atau jumlah sampel dari populasi, peneliti menggunakan rumus yang dikemukakan Slovin yang dikutip oleh Sunyoto (2010:21) sebagai berikut :
n=
N 1 + N. e2
(4.1)
Sumber : Slovin dalam Danang Sunyoto (2010:21) Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Nilai kritis ( batas ketelitian = 10% ) Dalam perhitungan ini peneliti menetapkan batas kesalahan maksimal 10% dengan jumlah populasi yang mencapai 732 orang (populasi diambil dari
rata-rata konsumen yang melakukan perawatan kendaraan
setiap bulan pada bulan April 2013 sampai dengan april 2014), maka sampel ( n ) yang diperoleh berjumlah 90
orang, dengan langkah – langkah
perhitungan sebagai berikut : n=
N 1 + N. e2
n=
732 1 + 732 𝑥 ( 0,1 ) 2
56
n=
732 8,32
n = 87.9 dibulatkan menjadi 90 orang Jumlah berdasarkan perhitungan ini dirasa sudah mewakili populasi berdasarkan ketentuan Roscoe di atas. 4.4.Jenis dan Sumber Data 4.4.1. Data Primer Data yang dikumpulkan langsung dari obyek penelitian dalam hal ini adalah perusahaan dan konsumen yang mempunyai kaitan erat dengan topik permasalahan yang dibahas. 4.4.2. Data sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung yang berupa dokumendokumen dari perusahaan ataupun pihak lain yang berhubungan dengan obyek penelitian untuk mendukung data primer. 4.5. Teknik Pengumpulan Data Tekhnik yang digunakan dalam mengumpulan data antara lain: 1) Observasi Yaitu data yang di dapat dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. 2)
Interview Yaitu wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan untuk mendapatkan informasi
3) Kuesioner
57
Menurut Tjiptono (2011:142) Kuesioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna produk Nissan di Nissan Cimone. Mengingat jenis data yang akan dianalisis kuantitatif, kuesioner menggunakan skala Likert dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan mengenai perilaku, objek, orang, atau kejadian. Skala yang dipakai terdiri dari lima titik dengan lima pilihan yaitu: a. Tertinggi 5 untuk responden yang menjawab sangat setuju b. 4 untuk responden yang menjawab setuju. c. 3 untuk responden yang menjawab ragu-ragu. d. 2 untuk responden menjawab tidak setuju. e. 1 untuk responden menjawab sangat tidak setuju. 4.6. Teknik Analisis Data Analisis data dan pengujian hipotesis dilaksanakan dengan metode analisis regresi linier berganda dan korelasi dengan uji persyaratan instrumen kuesioner yaitu validitas, reliabilitas dan statistik deskriptif untuk skor ke empat instrumen. 4.6.1. Analisis deskriptif Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan survey, dimana survey dilakukan dengan pemberian kuesioner kepada responden yaitu pengguna Nissan Grand
58
Livina yang melakukan perawatan kendaraan di Nissan Cimone. Tujauannya untuk mengetahui kuatnya pengaruh kulitas layanan, persepsi harga, dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan. Jika data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data. Tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regeresi linier berganda dan korelasi. Penelitian ini dirancang untuk melihat apakah variabel kualitas pelayanan . persepsi harga, dan citra merek yang merupakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan sebagai variabel terikatnya. 4.6.2. Uji Validitas Menurut Priyatno (2010:90) Uji Validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah itemitem kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur, atau bisa melakukan penilaian langsung dengan metode korelasi Pearson product momen. Caranya dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1) Jika r hitung > r tabel (uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan
59
terhadap skor total (dinyatakan valid) 2) Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid) 3) Menentukan nilai r tabel untuk df = jumlah kasus (n) - 2, dengan tingkat signifikansi 5%. (dapat dilihat pada lampiran) 4) Mencari r hitung Melalui program SPSS 20.00 for Windows r hasil
untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Pearson Correlation. 4.6.3. Uji reliabilitas Menurut Priyatno, (2010:97) Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Metode uji reliabilitas yang
digunakan adalah Cronbach Alpha.
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak, bisa digunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010:98) Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Untuk melakukan uji reliabilitas terlebih adahulu item-item yang telah gugur diuji validitasnya dibuang dan yang tidak gugur akan dimasukkan kedalam uji reliabilitas. Langkah dalam menguji reliabilitas : 1) Mencari rhasil Disini rhasil adalah Cronbach Alpha (terletak di akhir
60
output pada program SPSS 20.0 for Windows). 2) Membandingkan cronbach alpha dengan 0,60 3) Mengambil keputusan. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika ralpha positif atau ralpha > 0,60, maka butir atau variabel tersebut reliabel. b. Jika ralpha tidak positif atau ralpha < 0,60 maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. 4.6.3 Pengujian Asumsi Klasik 4.6.3.1. Uji Normalitas Menurut Priyatno (2010:71) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametrik. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov One Sample Test. dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dimana jika nilainya > 0,05 maka data terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilainya < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
61
4.6.3.2. Uji Multikolinieritas Menurut Priyatno (2010:81) Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi linear antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Metode pengujian yang digunakan yaitu dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso dalam Priyatno (2010:81) Jika nilai VIF kurang dari 5 model regresi bebas dari multikolinearitas. 4.6.3.3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Priyatno (2010:83) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah bebas dari gejala heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode Uji spearman’s rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual (unstadarized residual) dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 4.6.4. Analisis regresi linier berganda Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan
analisis
regresi
berganda.
Menurut
Sugiyono (2010:340). Analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel bebas (independen)
62
yang dipilih dalam penelitian ini (kualitas layanan, persepsi harga, dan citra merek) terhadap variabel terikatnya (dependen) yakni loyalitas pelanggan (Y). Regresi berganda dinyatakan dalam persamaan yang dikutip dari Sugiyono (2010:340), sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 +b3 X3+e
(4.2)
Keterangan: Y = loyalitas pelanggan b0 = konstanta b1 = koefisien regresi X1 b2 = koefisien regresi X2 b3 = koefisien regresi X3 X1 = kualitas pelayanan X2 = persepsi harga (tarif servis) X3 = citra merek e
= kesalahan prediksi (error)
Selanjutnya dalam proses analisis data penulis akan menggunakan alat bantu software spss 20.0 for windows. 4.6.5. Uji Statistik 4.6.5.1. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian: 1) Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
63
a. H4, artinya variabel kualitas pelayanan, persepsi harga, dan citra merek secara bersama-sama atau simultan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. b. Ha, artinya variabel kualitas pelayanan, persepsi harga, dan citra merek secara bersama-sama atau simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. 2) Level of significance α = 0,05 Derajat kebebasan (dk) : k; n-1-k Nilai F tabel : F 0,05 ;(k);(n-1-k) 3) Kriteria dan aturan pengujian
Daerah H4 ditolak
Daerah H4 diterima F tabel
Gambar 4.1 Grafik Uji F a. H4 diterima apabila F hitung > F tabel b. H4 ditolak apabila F hitung < F tabel 4) Perhitungan nilai F
F hitung =
JKR/k JKS/n − k − 1
(4.3)
64
Dimana: JKR : jumlah kuadrat regresi JKS : jumlah kuadrat sisa n : jumlah sampel k : banyaknya variabel bebas 5) Kesimpulan Membandingkan antara F hitung dengan F tabel, maka dapat ditentukan apabila Ho ditolak atau diterima. 4.6.5.2. Uji t Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: 1) Menetukan Hipotesis Nihil dan Hipotesis Alternatif a. H0, artinya variabel kualitas pelayanan, persepsi harga, dan citra merek secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. b. Ha, artinya variabel kualitas pelayanan, persepsi harga, dan citra merek secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. 2) Level Of Significance α = 0,05 Derajat kebebasan (dk) : n-1-k t tabel = t (α/2;n-1-k) 3) Kriteria dan aturan pengujian
65
Ho di terima
Ho diterima Ho ditolak
T tabel
Ho ditolak
0 Gambar 4.2 Grafik Uji t
T tabel
a. Ho diterima apabila = t hitung > t tabel dan -t hitung < -t tabel b. Ho ditolak apabila = -t hitung >-t tabel dan t hitutng< t tabel 4) Penghitungan nilai t
𝑡=
𝑏−ß 𝑆𝑏
(4.4)
Dimana: b : koefisien regresi β : koefisien regresi parameter Sb : standar error of regression coefisien 5) Kesimpulan Membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima. 4.6.5.3. Koefisaien Determinasi Menurut Priyatno (2011:251) Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen
66
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dimana dalam penelitian ini variabel bebas (X) variabel bebas adalah kualitas pelayanan, persepsi harga, dan variabel terikat (Y) adalah loyalitas pelanggan. Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output Model Summary dari hasil analisis regresi linier sederhana. Untuk pengukuran digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. 4.6.6. Korelasi Korelasi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat, namun korelasi menjelaskan besar tingkat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2010:349). Untuk dapat menilai ada tidaknya hubungan antara variabel bebas (X) seperti variabel kualitas pelayanan, persepsi harga, dan citra merek terhadap variabel terikat (Y) loyalitas, maka dapat digunakan pedoman seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.00 Sumber: Sugiyono (2010:349)
Sangat Kuat
Kriteria penggunaannya adalah sebagai berikut: a. Jika nilai r > 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu semakin besar nilai variabel X (independen), semakin besar
67
pula nilai variabel Y (dependen) atau semakin kecil nilai variabel X (independen), semakin kecil pula nilai variabel Y (dependen). b. Jika nilai r < 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu semakin kecil nilai variabel X (independen), maka semakin besar pula nilai variabel Y (dependen) atau semakin besar nilai variabel X (independen), maka semakin kecil pula nilai variabel Y (dependen). c. Jika nilai r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X (independen) dengan variabel Y (dependen). d. Jika nilai r = 1 atau r = -1 artinya telah terjadi hubungan linier sempurna yaitu berupa garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang semakin mengarah ke angka 0, maka garis semakin tidak lurus. Uji korelasi di atas adalah untuk mengetahui korelasi antar variabel baik secara simultan maupun parsial. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antar dimensi semua variabel, maka dilakukan uji korelasi antar dimensi.
Korelasi antar dimensi masing-masing
dimensi dependen variabel (Y1) terhadap masing-masing dimensi independen variabel (X1, X2, dan X3) dapat dilihat dalam tabel 4.2. berikut ini:
68
Tabel 4.4. Korelasi antar Dimensi Loyalitas Pelanggan/ Y1
Dependen var./ Dimensi Independen Var./ Dimensi
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
X1.1
X1.1 Y1.1
X1.1 Y1.2
X1.1 Y1.3
X1.1 Y1.4
X1.2
X1.2 Y1.1
X1.2 Y1.2
X1.2 Y1.3
X1.2 Y1.4
X1.3
X1.3 Y1.1
X1.3 Y1.2
X1.3 Y1.3
X1.3 Y1.4
X1.4
X1.4 Y1.1
X1.4 Y1.2
X1.4 Y1.3
X1.4 Y1.4
X1.5
X1.5 Y1.1
X1.5 Y1.2
X1.5 Y1.3
X1.5 Y1.4
X2.1
X2.1 Y1.1
X2.1 Y1.2
X2.1 Y1.3
X2.1 Y1.4
X2.2
X2.2 Y1.1
X2.2 Y1.2
X2.2 Y1.3
X2.2 Y1.4
X2.3
X2.3 Y1.1
X2.3 Y1.2
X2.3 Y1.3
X2.3 Y1.4
X3.1
X3.1 Y1.1
X3.1 Y1.2
X3.1 Y1.3
X3.1 Y1.4
X3.2
X3.2 Y1.1
X3.2 Y1.2
X3.2 Y1.3
X3.2 Y1.4
X3.3
X3.3 Y1.1
X3.3 Y1.2
X3.3 Y1.3
X3.3 Y1.4
X3.4
X3.4 Y1.1
X3.4 Y1.2
X3.4 Y1.3
X3.4 Y1.4
X3.5
X3.5 Y1.1
X3.5 Y1.2
X3.5 Y1.3
X3.5 Y1.4
Kualitas Layanan / X1
Persepsi Harga / X2
Citra Merek / X3
Sumber: data diolah
69
4.7. Pelaksanaan Penelitian 1. jadwal pelaksanaan Penulis melaksanakan penelitian ini selama 10 bulan dengan melakukan pengumpulan data dari Nissan Cimone. Dari berbagai literatur dan data yang diambil langsung dari responden. Adapun jadwal pelaksanaan penulis diuraikan sebagai berikut : Tabel 4.5. Jadwal Pelaksanaan Keterangan April oktober Penyusunan proposal Seminar proposal Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan Tesis Sidang Tesis Sumber: data diolah
November
Desember
Januari