37
BAB IV KONS EP DES AIN 4.1
Landasan Teori 4.1.1
Teori Kemasan M enurut Oxford Dictionary, kemasan (packaging) adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membungkus atau melindungi suatu barang. Sedangkan menurut Wikipedia (ensiklopedia bebas berbahasa Inggris), kemasan adalah ilmu, seni, dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim, disimpan,atau dijajakan. Kemasaan berada di urutan keempat di dalam fungsi desain menurut pendapat M endiola B. Wiryawan, yaitu dengan fungsi untuk ‘melindungi’ (Concept, Vol 03, edisi 18’2007). M enurut Irwan Wirya, daya tarik pada sebuah kemasan sangatlah penting untuk menarik minat konsumen dan mempengaruhi tindakan konsumen baik secara sadar maupun secara tidak sadar. Selain itu, desain suatu kemasan yang optimal mampu memberi impresi spontan dan langsung atas tindakan konsumen di tempat penjualan, karena tujuan akhir dari desain kemasan adalah menciptakan penjualan. Daya tarik tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
38
1.
Daya tarik visual Daya tarik visual pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis untuk menciptakan suatu kesan. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif tanpa disadarinya.
2.
Daya tarik praktis Daya tarik praktis merupakan efektifitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Saat ini, kemasan produk rempah Koepoe-koepoe kurang memiliki daya tarik visual yang kuat untuk dapat menarik konsumen untuk membeli produknya. Terlebih lagi desain kemasan rempah Koepoe-koepoe tidak memiliki keunikan dibanding kompetitor lainnya. M aka dari itu, kemasan baru rempah Koepoe-koepoe harus mampu menarik perhatian konsumen, mampu melindungi isi produknya, serta harus mampu merefleksikan citra dari produk itu agar mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Sehingga pada akhirnya timbul keinginan konsumen untuk membeli produk.
Sebuah kemasan yang berhasil merupakan perpaduan antara pemasaran dan desain, yang harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
39
1.
Stand Out (menonjol) Kalau kemasan tidak atau kurang menonjol maka ia akan kehilangan fungsinya.
2.
Contents (isi) Kemasan harus dapat memberikan informasi tentang isi kemasan dan apa yang terkandung dalam produk.
3.
Distinctive (unik) Secara keseluruhan desain kemasan harus unik dan berbeda dengan prduk pesaing.
4.
Suitable (sesuai) Desain kemasan harus sesuai dengan produk yang dikemas.
Berdasarkan pengalaman dan studi pasar yang dilakukan oleh E.P. Danger, kriteria desain kemasan yang baik adalah : 1.
Kemasan harus sesuai dengan isi produk yang ada di dalamnya.
2.
Kemasan harus sesuai dengan kelas perdagangan yang diinginkan. Kelas atau target yang dituju produk rempah Koepoe-koepoe adalah golongan B-A, maka desain yang dibutuhkan pun harus sesuai dengan karakter dari kelas tersebut.
40
3.
Kemasan mutakhir secara fungsional dan grafis, serta harus mencerminkan posisi pasar.
4.
Kemasan harus memiliki fungsi praktis seperti melindungi produk, mudah dibuka, mudah ditumpuk, dan ekonomis dalam situasi dimana produk tersebut dijual.
5.
Kemasan harus bisa dipajang, dan dengan bentuk dan ukuran yang membuatnya mudah dilihat diatas rak.
6.
Kemasan harus didesain baik secara grafis. Desainnya harus menjamin bahwa produk tersebut menarik perhatian (eye catching) untuk diambil, berdaya tarik ke semua orang tanpa membedakan jenis kelamin, serta memiliki warna yang sesuai dengan karakteristik dari produknya. Kemasan rempah Koepoe-koepoe sebelumnya tidak menarik perhatian, sehingga dibutuhkan desain kemasan baru yang eye catching dan berdaya tarik tinggi.
7.
Kemasan harus mudah dilihat, dan memiliki tampilan yang berbeda dengan kemasan produk pesaing. Saat ini kemasan rempah Koepoe-koepoe kurang menonjol diantara produk pesaingnya. Ben Hargreaves dalam buku “Eat me: delicious, desireable, successful food packaging design” mengatakan bahwa dalam dunia produk
41
makanan, sebuah produk yang sederhana dengan desain kemasan yang tepat dapat menjadi sebuah karakter unik dan sangat istimewa. 4.1.2
Teori Logo Logo merupakan bagian penting dari sebuah desain kemasan karena logo dibuat sebagai salah satu cara mempresentasikan brand tersebut kepada konsumen. Seiring dengan perkembangan dunia periklanan, peran logo menjadi amat penting terutama dalam pembuatan strategi branding sebuah produk. Fungsi identitas merupakan ukuran sebuah logotype, dengan hanya melihat logo seseorang atau produk, konsumen akan ingat, tertarik, lalu membeli. Dari fungsi ini, logo kemudian menjadi ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan maupun organisasi. M enurut David Airey, seorang desainer brand identity asal Inggris, sebuah logo yang ikonik memiliki 5 hal pokok, yaitu: 1.
Describable (M ampu mendeskripsikan)
2.
Memorable (M udah diingat)
3.
Effective without color (Efektif walaupun tanpa warna)
4.
Scalable (Dapat diskala)
5.
Relevant (Tepat dalam penggunaannya)
Logo dari produk rempah Koepoe-koepoe merupakan logo yang unik sehingga membedakannya dengan logo pada produk-produk sejenis. Logo tersebut memiliki mood yang dinamis dan fun. Warna yang dipakai
42
pada logo pun mendukung mood tersebut, sehingga mampu menarik perhatian konsumen dibandingkan denga produk-produk pesaingnya. 4.1.3
Teori Layout Dalam membuat desain suatu kemasan, diperlukan kemampuan dalam meramu seluruh elemen desain secara bersamaan, meliputi warna, bentuk, ilustrasi, dan juga tipografi menjadi sebuah kemasan baru. Untuk menarik perhatian audiens kepada sebuah desain, lebih baik hanya memfokuskan pada salah satu dari ketiga elemen utama grafis. M isalnya tipografi menjadi centre of attention, warnanya saja yang eye-catching, ataupun image-nya saja yang dramatis untuk menarik perhatian audiens. Dengan berhasil menarik perhatian terlebih dahulu, informasi-informasi lainnya akan dapat disampaikan kemudian setelah mendapat perhatian audiens tersebut (The Graphic Designer’s Guide to Effective Visual Communication oleh Carolyn Knight & Jessica Glasser).
Dalam kemasan rempah Koepoe-koepoe, yang ingin dijadikan menjadi centre of attention adalah ilustrasi pada kemasan yang berbeda untuk tiap varian serta image berupa pattern pada background label kemasan yang mampu mengidentifikasikan setiap varian jenis rempahnya.
M enurut Surianto Rustan, S.Sn dalam bukunya yang berjudul “Layout : Dasar & Penerapannya”, layout merupakan tata letak elemen-elemen
43
desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang dibawanya. Prinsip Layout 1.
Sequence Istilah lainnya adalah urutan perhatian, atau disebut juga dengan istilah hierarki/ flow/ aliran. M erupakan urutan prioritas dari elemen-elemen yang harus dilihat pertama sampai yang terakhir. Sequence diperlukan karena bila semua informasi ditampilkan sama kuat, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya sequence, akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan desainer.
2.
Emphasis Dapat diciptakan melalui bererapa cara, yaitu: a.
M emberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut.
b.
Warna yang kontras/ berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya.
c.
Letakkan pada posisi yang menarik perhatian.
d.
M enggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.
44
3.
Balance M erupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout.
4.
Unity M erupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout. Tidak hanya dalam hal penampilan tetapi juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.
4.1.4
Teori Tipografi M enurut Danton Sihombing dalam bukunya “Tipografi dalam Desain Grafis”, huruf memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi grafis. Dalam desain kemasan, tipografi pun mengambil peranan penting dalam mengkomunikasikan pesan ke calon konsumen. Yang harus diperhatikan adalah pemilihan jenis huruf yang sesuai dengan tema dan tujuan dari produk itu sendiri. M aka disinilah diperlukan kejelian dalam memilih jenis huruf yang sesuai atau menjiwai dari produk tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dipilihlah jenis huruf serif dan sans serif untuk kemasan rempah Koepoe-koepoe. Jenis huruf serif digunakan untuk logo, judul, dan juga beberapa bagian pada bodycopy dikarenakan tingkat legibility-nya tinggi sehingga mampu menyampaikan pesan secara
45
cepat kepada konsumen. Sedangkan untuk bodycopy lainnya akan digunakan jenis huruf sans-serif karena tingkat legibility-nya pun tinggi sehingga calon konsumen dapat menangkap detil pesan pada kemasan secara cepat. Untuk pemilihan jenis huruf atau font yang tepat, beberapa kriteria yang harus, terpenuhi antara lain : 1. Clear ity adalah bahwa suatu huruf mempunyai fungsi tertentu yaitu harus dapat dilihat secara jelas. 2. Readability adalah keterbacaan dan jenis huruf tersebut. 3. L egibility lebih menekankan apakah kita mudah membacanya atau tidak. 4. Visibility lebih menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut. 4.1.5 Teori Warna Warna merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah desain kemasan. Hal itu disebabkan karena mata manusia merespon warna lebih cepat dibandingkan dengan elemen desain yang lain, seperti bentuk atau rupa. Warna lah unsur yang pertama kali dilihat jika produk telah berada di tempat penjualan. M enurut M INE, sebuah studio desain yang bertempat di San Fransisco dalam buku Color Harmony Logos, warna merupakan salah satu cara
46
efektif dalam menceritakan produk tersebut. Warna pada kemasan akan mampu mengkomunikasikan mood (suasana hati) dan konsep yang ingin dibangun oleh brand tersebut. M enurut E.P. Danger, beberapa manfaat warna bagi kemasan adalah sebagai berikut : •
Sasaran pertama dari sebuah kemasan ialah mudah terlihat mata, dan warnalah yang mencapai ini.
•
Kemasan yang baik menarik perhatian dan memicu tindakan pembeli, efek fisiologis dari warna membantu menjamin tingkat perhatian yang maksimal.
•
Kemasan
seharusnya
memiliki
keterlibatan
dan
kualitas
pengenalan yang maksimal, efek psikologis dari warna akan menjamin bahwa orang mengenali kemasan tersebut bila dipajang. •
Kemasan
tersebut
harus
mempengaruhi
orang
untuk
memandangnya dari dekat dan membelinya, warna akan menolong menjamin bahwa kemasan tersebut menjual. •
Kemasan seharusnya menarik perhatian.
•
Warna dapat memudahkan tulisan untuk dibaca.
47
•
Warna membantu mengkoordinir kemasan dan promosi lainnya.
Dalam perancangan desain kemasan produk rempah Koepoe-koepoe, digunakan warna-warna dengan konsep earthy. Hal itu berkaitan dengan karakter produk yang merupakan produk yang berasal dari bahan-bahan alami, yaitu rempah-rempah bubuk tanpa bahan pengawet. Selain itu, mood yang ingin disampaikan dari produk rempah Koepoe-koepoe adalah sebuah produk yang menonjolkan kesan heritage dan homey rempahrempah itu sendiri, jadi dipilihlah skema warna earthy yang dapat mewakili kesan itu. Warna-warna dengan mood earthy tersebut akan disusun sedemikian rupa sehingga akan tetap menghasilkan kesan dinamis pada kemasan Koepoe-koepoe. Warna-warna earthy merupakan kumpulan warna berdasarkan kekayaan warna pada alam di bumi. Skema warna earthy memiliki karakter berupa kekayaan, keseimbangan, dan kesinambungan secara keseluruhan dari unsur-unsur yang ada di alam. Biasanya terdiri dari warna-warna yang kaya, hangat, penuh kekuatan, biasanya menggunakan kombinasi warna red-orange yang disebut terra-cotta (The complete color harmony oleh Tina Sutton & Bride M . Whelan). Karena berdasarkan sumber-sumber alami, seringkali ada kesinambungan antara skema warna earthy dengan kesan sesuatu yang jujur dan berdasarkan kenyataan. Skema warna earthy dapat memberikan kehangatan (warmth) dan kenyamanan (comforting).
48
4.1.6
Teori Ilustrasi Ilustrasi merupakan salah satu unsur yang penting dan sering digunakan dalam komunikasi sebuah kemasan, karena sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata (Irwan Wirya, 1999, p.32). Ilustrasi dapat mengungkapkan suatu yang lebih cepat dan lebih efektif daripada teks Fungsi ilustrasi pada kemasan : •
Untuk menarik perhatian : warna, bentuk, ukuran
•
Untuk menonjolkan salah satu keistimewaan produk
•
Untuk memenangkan persaingan dalam menarik perhatian konsumen
•
Untuk merangsang minat membaca keseluruhan pesan
•
Untuk menjelaskan suatu pernyataan
•
Untuk menciptakan suatu suasana yang khas
•
Untuk menonjolkan suatu merk atau menunjang slogan yang ditampilkan
Gaya ilustrasi pada perancangan kemasan rempah Koepoe-koepoe menggunakan gaya gambar stilasi. Stilasi (Stylized) merupakan salah satu
49
gaya gambar dimana menggunakan bentuk-bentuk bentuk yang ada di alam maupun bentuk nyata untuk menciptakan sebuah efek pada gambar, bentuknya disederhanakan dan tidak alami, tetapi tetap terlihat menyerupai bentuk aslinya. Gaya ini digunakan untuk membuat icon bagi setiap jenis rempah yang ada pada varian jenis rempah Koepoe-koepoe. Dengan adanya icon tersebut, konsumen akan lebih cepat mengenali dan membedakan setiap varian rempahnya. Hal itu akan memudahkan konsumen, serta dapat membuat tiap varian rempah memiliki kekhasan masing-masing. 4.2
S trategi Komunikasi 4.2.1
S trategi Kreatif 4.2.1.1 Fakta Kunci •
Koepoe-koepoe merupakan produk rempah-rempah siap pakai dengan 12 varian rempah.
•
M enggunakan bahan alami dan tanpa pengawet.
•
M erupakan produk yang telah diproduksi sejak tahun 1942
• 4.2.1.2
Distribusi ke pasar swalayan di kota-kota besar Masalah yang dikomunikasikan
50
M embuat desain kemasan rempah dengan desain yang unik sehingga berbeda dari kompetitor dan juga memberikan beberapa format baru dalam desain kemasannya. 4.2.1.3
Objektif •
M embuat calon pembeli sadar akan keberadaan produk rempah Koepoe-koepoe.
•
Kemasan rempah Koepoe-koepoe memiliki kemasan dengan visual yang unik dan menonjol dibandingkan kompetitornya. M enanamkan brand rempah Koepoekoepoe di benak konsumen.
4.2.1.4
Profil Khalayak S asaran Geografi Wilayah
: Kota besar di Indonesia
Kepadatan
: Perkotaan
Iklim
: Tropis
Demografi Usia
: 25 – 45 tahun
51
Jenis Kelamin
: Pria – Wanita
Kewarganegaraan
: WNI
Psikografi Status Ekonomi Sosial: M enengah ke atas (B-A) Gaya hidup
: Gemar memasak, gemar makan, aktif,senang mencoba hal baru, peduli terhadap warisan budaya Indonesia.
4.2.1.5
Positioning Satu-satunya rempah-rempah yang mengangkat sisi natural dan sejarah dari tiap jenis rempah Indonesia dengan menyertakan cerita singkat dari masing-masing rempah, dengan visual yang fun dan dinamis.
4.2.1.6
Key Message M erancang desain kemasan rempah Koepoe-koepoe yang unik dan menonjol dibandingkan dengan kompetitor dengan mood yang dinamis, natural, dan homey yang disampaikan melalui visualnya.
52
4.2.1.7
Big Idea M engangkat keunggulan rempah Koepoe-koepoe sebagai produk yang telah berdiri lebih lama dari kompetitornya, yaitu sejak tahun 1942, dengan cara mengangkat nilai heritage dan sejarah dari rempah-rempah itu sendiri melalui visual yang fun dan dinamis.
4.2.1.8
Pendekatan Kreatif 4.2.1.8.1
Pendekatan Emotional • Dengan mengangkat mood natural pada desain kemasan, rempah Koepoe koepoe ingin mengajak konsumen untuk lebih peduli terhadap produk-produk alami yang ramah lingkungan. • Dengan disertai cerita singkat mengenai tiap jenis rempah, konsumen diajak untuk melihat sisi heritage dari rempah-rempah itu sendiri.
4.2.1.8.2
Pendekatan Rational • M enampilkan penjelasan berupa cerita singkat / sejarah mengenai masing-masing
53
jenis rempah sehingga calon konsumen mendapat pengetahuan baru. 4.2.1.9
4.2.2
Keyword
•
Rempah-rempah
•
Natural
•
Kemasan unik
•
Heritage
•
Dinamis
S trategi Desain 4.2.2.1
Tone & Manner Dinamis, natural, heritage.
4.2.2.2
Approach Bersifat fun dan dinamis dalam penyampaian informasi visualnya sehingga produk rempah Koepoe-koepoe menarik perhatian konsumen dan terlihat menonjol dibandingkan dengan kompetitornya. Serta mengangkat sisi natural dari rempahrempah itu sendiri melalui visualnya dan disertai dengan
54
informasi mengenai sejarah tiap rempah pada masingmasing kemasan. 4.2.2.3
S trategi Verbal M enggunakan bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris dalam menyampaikan pesannya. Informasi yang disampaikan singkat dan jelas agar dapat langsung ditangkap oleh target.
4.2.2.4
S trategi Visual •
Pemilihan warna kemasan yang memberi kesan earthy, warm, spicy, natural, dan dinamis.
•
M enggunakan ilustrasi dengan gaya stilasi untuk mewakili tiap varian jenis rempah.
•
M enggunakan motif-motif bentuk organik sebagai background dari label kemasan.
•
Pemilihan huruf serif untuk judul tiap rempah untuk mendukung mood pada logo Koepoe koepoe dan juga untuk sebagian bodycopy. Dan juga jenis huruf sans serif untuk untuk sebagian bodycopy lainnya. Pemilihan jenis huruf serif dan sans serif tersebut dimaksudkan agar kemasan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi agar cepat ditangkap oleh konsumen dalam waktu singkat.
55
•
Perbedaan visual, baik warna maupun ilustrasi, untuk setiap jenis rempah.
4.2.3
Pemilihan Item
•
Label botol 40 gram
•
Tag botol 40 gram
•
Refil Pack 80 gram
•
Gift Pack (isi 3 botol 40 gram)
•
Buku resep saku
•
Hanging mobile
•
Shelf-talker
•
Wobbler
•
Poster