36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put alternator dan drop putaran mesin. Berikut ini adalah hasil penelitian dari tegangan out put alternator saat diberi pembebanan antara putaran 800, 1000, 2000, 3000 rpm pada system pengsian motor bensin empat langkah empat silinder mesin Suzuki Katana GX dengan variasi beban lampu 110, 220, 330 dan 440 watt.
Tabel 1. Hasil pengujian tegangan out put alternator saat dibebani. (Eksperimen pada tanggal 18 Feb 2009 di Bengkel Dixzell Motor) Pembebanan Tanpa Beban Lampu 110 W Lampu 220 W Lampu 330 W Lampu 440 W
800 Rpm 14,09 13,20 12,31 11,17 11,17
Tegangan Out put Alternator (Volt) 1000 Rpm 2000 Rpm 3000 Rpm 14,12 14,19 14,17 13,48 13,53 13,51 12,69 12,92 12,88 12,27 12,31 12,28 11,31 11,63 11,62
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap-tiap variasi pembebanan (lampu 110, 220, 330, dan 440 Watt) terdapat perbedaan tegangan out put alternator antara putaran 800, 1000, 2000, dan 3000 Rpm. Pada saat system pengisian diberi pembebanan, maka akan terjadi penurunan / drop putaran mesin. Berikut ini adalah hasil penelitian dari drop 35 putaran 800, 1000, 2000, dan 3000 putaran mesin saat diberi pembebanan antara
37
Rpm pada system pengisian motor bensin empat langkah empat silinder mesin Suzuki Katana GX dengan variasi pembebanan lampu 110, 220, 330, dan 440 Watt.
Tabel 2. Hasil pengujian drop putaran mesin saat mesin dibebani. (Eksperimen pada tanggal 18 Feb 2009 di Bengkel Dixzell Motor) Pembebanan 800 Rpm 0 18 52 138 158
Tanpa Beban Lampu 110 W Lampu 220 W Lampu 330 W Lampu 440 W
Drop Putaran Mesin (Rpm) 1000 Rpm 2000 Rpm 0 0 51 49 125 170 236 296 312 492
3000 Rpm 0 100 218 303 416
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap-tiap variasi pembebanan (lampu 110, 220, 330, dan 440 Watt) terdapat perbedaan drop putaran mesin antara putaran 800, 1000, 2000, dan 3000 Rpm.
Tegangan (Volt) 16 15.5 15 14.5 14 13.5 13 12.5 12 11.5 11
Putaran 800 rpm Putaran 1000 rpm Putaran 2000 rpm Putaran 3000 rpm
Tanpa Lampu Lampu Lampu Lampu Beban 110 Watt 220Watt 330 Watt 440 Watt
38
Beban (Watt) Gambar 27. Grafik Hubungan antara Tegangan Out put Alternator dengan Beban pada beberapa Variasi Putaran Mesin. Putaran Mesin (Rpm) 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
Drop Putaran 800 rpm Drop Putaran 1000 rpm Drop Putaran 2000 rpm Drop Putaran 3000 rpm Tanpa Lampu Lampu Lampu Lampu Beban 110 Watt 220Watt 330 Watt 440 Watt
Beban (Watt) Gambar 28. Grafik Hubungan antara Drop Putaran Mesin dengan Beban pada beberapa Variasi Putaran Mesin. B. Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian menggunakan panel pembebanan menunjukkan adanya perbedaan tegangan out put alternator dan drop putaran mesin antara putaran 800, 1000, 2000, dan 3000 Rpm pada mesin Suzuki Katana GX. Tegangan out put yang keluar pada saat system pengisian
39
tidak diberi pembebanan digunakan sebagai patokan yang mana tegangan tersebut merupakan tegangan maksimum yang keluar pada tiap-tiap variasi putaran. Hasil pengujian tegangan out put alternator saat system pengisian tidak diberi pembebanan menunjukkan tegangan out put tertinggi terjadi pada putaran 2000 Rpm (putaran sedang) sebesar 14.19 Volt dan tegangan out put terendah terjadi pada putaran 800 Rpm (putaran idle) sebesar 14,09 Volt. Besarnya gaya gerak listrik (ggl) induksi tergantung pada perubahan flux magnet dan banyaknya lilitan (hukum farady), hal ini sesuai dengan rumus :
(BA cos ωsin ωsin
( Fisika Dasar, 1986 : 123 ) Dimana : = Ggl (Volt) N
= Jumlah lilitan
B
= Medan magnet
A
= Luas bidan satuan
)
40
ω
= Kecepatan potong
Dari penjabaran rumus di atas dapat diketahui bahwa ggl induksi dipengaruhi oleh kumparan dalam hal ini jumlah lilitan (N) pada stator, Kemagnetan dalam hal ini adalah kemagnetan dalam rotor, dan kecepatan potong (ω) dalam hal ini adalah putaran rotor. Pada alternator jumlah lilitannya tetap, jadi yang mempengaruhi adalah kemagnetan dan kecepatan potong, dengan kata lain yang mempengaruhi tegangan out put alternator adalah kerja dari rotor. Tegangan alternator dibangkitkan pada saat magnet atau rotor diputarkan dalam kumparan (stator) , putaran rotor mengikuti putaran mesin dan arus yang masuk ke rotor coil tergantung kerja dari IC Regulator yang mana arus ini akan mempengaruhi kemagnetan pada rotor coil. Rumus di atas juga menjelaskan bahwa tegangan berbanding lurus dengan kecepatan sudut (ω) dan Kuat Medan Magnet (B). Jadi semakin cepat putaran rotor dan semakin besar kemagnetan rotor maka tegangan out put alternator akan semakin besar pula . Pada putaran 2000 Rpm diperoleh tegangan out put tertinggi hal ini disebabkan karena putaran alternator yang cepat dan pada saat putaran sedang arus yang masuk ke rotor coil juga besar. Pada putaran 3000 Rpm tegangan out put lebih kecil, hal ini disebabkan karena arus yang masuk ke rotor coil kecil atau kemagnetan pada rotor coil drop sesuai kerja dari IC Regulator.