BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta, akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA5/275/11 tanggal 1 Desember 1972, serta diumumkan dalam Berita Negara No.10 Tambahan No.76 tanggal 2 Februari 1973. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, dan perubahan yang terakhir dengan akta notaris No.11 dari notaris Hadijah, SH., tanggal 7 Mei 2011. Perusahaan berdomisili di Jakarta, Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Wisma Mandiri II lantai 12, Jl. MH Thamrin No. 5 Jakarta 10340.
PT UG
merupakan salah satu anak perusahaan PT BM (Persero) Tbk dengan prosentase kepemilikan sebesar 99,00%. Sisa 1% kepemilikan merupakan milik DPMD. PT UG juga memiliki 25% modal saham di PT PIM, suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan milik BM. Visi dari PT UG adalah menjadi perusahaan properti nasional yang handal dan terpercaya. Sedangkan misi dari PT UG adalah • Menyediakan ruang sewa dan sarana penunjangnya sesuai kualitas yang diinginkan dengan memperhatikan kelayakan biaya pengadaannya • Memberikan layanan proaktif serta tanggap terhadap setiap keluhan penyewa
49
• Menjaga kelestarian lingkungan gedung perkantoran serta mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja • Mengembangkan potensi SDM di bidang pengelola • Memelihara tertib administrasi dan keuangan sebagai sarana pendukung kegiatan usaha yang efektif dan efisien III.1.2. Lingkup Usaha Sesuai dengan Anggaran Dasar terakhir, maksud dan tujuan perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut : • Menjalankan usaha menjual dan menyewakan bangunan, perumahan, ruang kantor, apartemen, restoran, dan ruang pertokoan beserta fasilitasnya; • Menjalankan usaha jasa cleaning service; • Menjalankan usaha di bidang jasa keamanan yang menyediakan tenaga kerja bidang keamanan kepada perusahaan-perusahaan maupun perseorangan; • Menjalankan usaha bidang penyediaan tenaga kerja untuk disalurkan ke industri atau perkantoran; • Menjalankan usaha dalam bidang jasa penyewaan mesin ATM dan usaha terkait; • Menjalankan usaha bidang ATM dalam pengertian seluas-luasnya; • Menjalankan usaha jasa pengiriman dokumen, jasa pengambilan, dan pengantaran uang tunai dalam arti luas. III.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan 50
51
III.1.4. Tugas dan Wewenang Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas dan wewenang tiap divisi yang ada pada PT UG yaitu : Direktur Utama : 1.
Mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan sehari-hari di bidang pemasaran, keuangan, akuntansi umum, personalia dalam suatu tujuan terpadu dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
2.
Merencanakan dan menganalisa strategi dan rencana kerja usaha dalam jangka pendek dan panjang untuk disajikan ke RUPS
3.
Menjalankan upaya peningkatan kinerja usaha, serta pengembangan dan peningkatan
kemampuan
organisasi
secara
terus-menerus
(continuous
improvement) sehingga akan tercapai suatu organisasi yang dinamis 4.
Menjadi pemimpin yang dapat memotivasi karyawan dan memberikan visi/ pandangan jauh ke depan sebagai panduan bagi karyawan perusahaan
Direktur : 1. Menyusun strategi dan rencana kerja usaha dari bagian-bagian yang dibidanginya dan memberikan masukan kepada direktur utama dalam penyusunan strategi usaha dan manajemen strategi usaha dan manajemen strategis. 2. Mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi bagian yang dibidanginya serta selalu mengikuti kegiatan dan perkembangan perusahaan. 3. Mengawasi dan mengusahakan agar kebijakan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. 52
4. Memeriksa, meneliti, menganalisa laporan berkala yang diajukan oleh bawahannya serta mengambil langkah perbaikan yang diperlukan. Sekretaris Direksi : 1. Mengkoordinasikan serta menyusun acara pertemuan dan jadwal kerja dari direksi. 2. Menyusun dan meringkas notulen-notulen dan catatan-catatan bila direksi membuat pertemuan dengan relasi atau pihak-pihak lain. 3. Menerima atau menyambungkan telepon untuk yang ditujukan kepada direksi. 4. Melaksanakan tugas-tugas admin lainnya yang diberikan oleh direksi. General Affair Manager : 1.
Mengkoordinir, mengawasi, dan mengatur kegiatan kerja staf GA dan staf HRD untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan
2.
Menyusun/ menyiapkan anggaran tahunan dan mengawasi pelaksanaannya
3.
Mengawasi/ memeriksa pembuatan daftar gaji, lembur, dan lain-lain berikut pelaksanaan pembayarannya.
4.
Mengawasi/ memeriksa kebenaran pembuatan/ perhitungan/ perubahan iuran ASTEK/ Jamsostek, pensiun dan pajak-pajak (PPh pasal 21, PBB, dll) berikut pelaporannya.
5.
Memeriksa/ mengawasi pelaksanaan pencatatan/ penyimpanan data dan dokumen kepegawaian
6.
Mengatur/ mengawasi pelaksanaan rekrut, penempatan dan pengembangan SDM serta sanksi atas pelanggaran pegawai bersama-sama dengan bagian terkait. 53
7.
Memeriksa/ mengusulkan program kesejahteraan pegawai seperti : tingkat pengupahan/ gaji, pengobatan, olahraga, kerohanian, rekresi, dll
8.
Memeriksa, mengawasi dan menyetujui pengadaan material/ peralatan kerja yang dibutuhkan sebagai prosedur dan wewenangnya
9.
Memeriksa/ mengawasi prosedur pelaksanaan penerimaan/ penyimpanan, pengadaan
dan
pengeluaran
barang
di
gudang
berikut
keamanan
penyimpanannya 10. Memeriksa/ mengawasi pelaksanaan pendataan inventaris dan asset perusahaan berikut asuransinya. Business Development Manager : 1.
Menyusun rencana kerja dan anggara divisi Business Development, dan memonitor serta mengevaluasi pelaksaannya
2.
Membina hubungan baik dengan para penyewa, bagian pemasaran, pengelola gedung lain, market agen dan pihak luarnya
3.
Memberika penjelasan kepada penyewa dan pihak lainnya mengenai kebijakan serta kondisi perusahaan
4.
Memonitor pelaksanaan pemasaran gedung yang dijalankan oleh team leader marketing
54
Finance Manager : 1.
Mengatur dan mengawasi penyusunan laporan keuangan perusahaan
2.
Menganalisa dan menilai laporan keuangan serta membandingkannya dengan anggaran
3.
Memberikan saran kepada Direksi dalam hal yang berhubungan dengan keuangan dan kebijakan akuntansi
4.
Menerapkan dan mengembangkan sisterm pengelolaan keuangan dan akuntansi
5.
Menyiapkan dan menyusun bahan-bahan RUPS
6.
Mengatur penyediaan, penggunaan, dan penempatan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan
7.
Mengawasi dan memeriksa kebenaran prosedur penagihan/ penerimaan dan pengeluaran/ pembayaran
8.
Memeriksa laporan posisi kas harian yang dibuat kasir
9.
Memeriksa perhitungan pajak-pajak perusahaan sesuai bidangnya
Internal Audit Manager : 1.
Merencanakan dan mengusulkan kebijakan prosedur dan program di bidang pemeriksaan internal yang lebih efektif
2.
Menelaah penerapan sistem pengawasan intern yang efektif di bidang Keuangan, Administrasi
dan
Operasional
serta
berusaha
mengembangkan
sistem
pengawasan yang lebih efektif
55
3.
Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan prosedur operasional dan internal control telah dilakukan sesuai kebijakan perusahaan
4.
Memeriksa dan menganalisa kewajaran Laporan Keuangan yang dibuat oleh Divisi Finance
5.
Bekerjasama dengan Divisi lain dan melakukan pendekatan proaktif dalam menjalankan aktivitas pemeriksaan internal
6.
Mengadakan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan meneliti deviasi yang terjadi kemudian membuat Laporan Hasil Monitoring (LHM) per triwulan untuk disampaikan ke Pemegang Saham
7.
Mengkoordinasikan pekerjaan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) selaku wakil Pemegang Saham dalam rangka pemeriksaan
Building Manager : 1.
Memimpin, mengkoordinasikan, mengatur, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional gedung di bidang teknik, keamanan, kebersihan dalam suatu kegiatan yang terpadu agar gedung dapat beroperasi secara terpadu.
2.
Mengatur dan mengawasi perbaikan/ pemeliharaan gedung dan prasarananya agar selalu terpelihara dan bersih
3.
Merencanakan dan mengatur pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan gedung, prasarananya serta penggantian peralatan, instalasi gedung termasuk parkir dan taman 56
4.
Mencari alternatif pengembangan bangunan dan sarana gedung dan sistemnya sehingga dapat memberikan pelayanan baik dan dapat bersaing dengan Gedung Perkantoran lainnya
5.
Meneliti dan meneruskan data pemakaian fasilitas gedung dan fasilitas di luar jam kerja, data pemakaian telepon, data pemakaian material gedung kepada Divisi terkait, agar dapat dilakukan proses penagihan
6.
Membina hubungan baik dengan penyewa dan memberikan informasi mengenai kebijakan perusahaan mengenai sewa menyewa
III.1.5. Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah kebijakan akuntansi terpenting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip kesinambungan usaha (going
concern) dan konvensi harga perolehan historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dan arus kas dikelompokkan ke dalam kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. 2.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito jangka pendek
yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan sejak tanggal penempatannya. 57
3.
Penjabaran Mata Uang Asing Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Transaksi
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter yang bermata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. 4.
Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang usaha disajikan dalam nilai bersihnya setelah dikurangi dengan
penyisihan piutang tak tertagih, yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan analisis kolektibilitas masing-masing piutang pada akhir tahun. 5.
Investasi lain-lain Investasi lain-lain disajikan sebesar uang yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan. Kerugian yang terjadi akan diakui di tahun berjalan. 6.
Aktiva Real Estate Aktiva real estate disajikan sebesar biaya perolehannya dan digunakan untuk
dijual dalam kegiatan usaha perusahaan. 7.
Penyertaan Saham Penyertaan dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar
harga perolehannya (metode biaya). Penyertaan dengan kepemilikan 20% hingga 58
50% dicatat dengan metode ekuitas. Dalam metode ini, penyertaan dicatat sebesar harga perolehannya yang disesuaikan dengan bagian perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan persentase kepemilikannya dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehannya. 8.
Properti Investasi Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya setelah dikurangi
akumulasi penyusutannya. Properti investasi (kecuali tanah) disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomisnya 20 tahun. 9.
Aset Tetap Sejak 1 Januari 2008, perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007). Saat
ini perusahaan memilih menggunakan model biaya dalam mengukur aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomisnya sebagai berikut : Nama Aset Tetap
Taksiran Masa Manfaat
Mesin dan Peralatan
4 tahun
Peralatan kantor
4 tahun
Kendaraan
4 tahun
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang dapat memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi dan disusutkan dengan cara yang sesuai dengan pengelompokkan di atas. 59
Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkannya diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya. 10.
Biaya Ditangguhkan Beban ditangguhkan disajikan dalam nilai bersihnya setelah dikurangi
amortisasinya. Amortisasi dilakukan selama 4 tahun. 11.
Manfaat Karyawan Berdasarkan perjanjian antara perusahaan dan karyawan, pada akhir masa
kerjanya, para karyawan akan memperoleh imbalan pasca kerja berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak. Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pasca kerja tersebut sesuai dengan PSAK No.24 (revisi 2004) yang dihitung oleh aktuaris dengan menggunakan metode projected unit credit dan asumsi-asumsi tertentu antara lain meliputi tingkat bunga, umur pensiun, dan tingkat gaji. Kewajiban imbalan pasca kerja terdiri dari kewajiban jasa kini dan kewajiban jasa lalu. Beban jasa kini dibebankan ke perhitungan laba rugi tahun berjalan sebagai bagian dari beban usaha. Pembayaran kepada karyawan pada saat dilakukan pemutusan hubungan kerja akan mengurangi jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang telah dibentuk. 12.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan sewa ruang kantor dan pendapatan jasa lainnya yang diterima
dimuka, ditangguhkan pengakuan pendapatannya dan diakui sebagai pendapatan sewa sesuai dengan masa sewa yang disepakati dalam perjanjian sewa.
60
13.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Semua transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan sesuai dengan PSAK No.7, dilakukan dengan tingkat harga dan kondisi serta persyaratan normal sebagaimana yang biasa dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. 14.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasikan tersebut. III.2 A.
Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah metode deskriptif, yaitu suatu penelitian yang
menggunakan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari suatu objek penelitian. B.
Sumber dan Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian yang dalam hal ini adalah PT UG secara langsung melalui teknik wawancara.
61
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut sudah diolah seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. C. Dimensi Waktu Data-data yang digunakan selama tiga periode yaitu 2009, 2010, dan 2011. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa cara, yaitu 1. Wawancara, yaitu penulis melakukan serangkaian tanya jawab atau wawancara langsung dengan Ibu Rina Astuti selaku Asisten Finance Manager
untuk
mengetahui
secara
mendalam
tentang
kebijakan
perusahaan. 2. Observasi, yaitu penulis magang di PT UG sehingga dapat melakukan pengamatan langsung terhadap proses bisnis perusahaan serta dokumendokumen atau data-data yang terkait dengan pajak tangguhan. E.
Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan adalah metode data deskriptif, yaitu mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menginterpretasikan, dan menganalisa data, dan untuk memberikan gambaran dan jawaban yang jelas dan akurat dari perumusan masalah dan kemudian melakukan perbandingan terhadap teori-teori yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas untuk kemudian membuat kesimpulan dan saran-saran yang dipandang penting.
62